Di
sebuah tempat tidur tingkat terlihat kepala boneka kelinci, Bo Nui terbangun
dari tidurnya panik melihat sosok orang yang
berbaring disampingnya dan bertanya-tanya apa yang terjadi lalu melihat ke
dalam selimutnya. Ia menyakinkan diri semua akan baik-baik saja jadi tetap
tenang.
Bo Nui teringat pesan dari Goo Shin, “temukan seorang pria yang
lahir pada tahun harimau, dan menghabiskan malam bersamanya.Jika tidak, dia
akan mati.”
Flash Back
Malam harinya, Bo Nui minum sedirian meyakinkan kalau ia
bisa melakukanya, menurutnya badannya juga akan membusuk kalau nanti meninggal.
Ia meyakinkan diri kalau bukan masalah yang besar jadi tidak
seharusnya untuk menyelamatkan tubuhnya tapi
lebih baik uang.
“Ini tidak seperti aku akan
mencintainya. Aku bahkan tidak
bisa jatuh cinta padanya. Aku
bahkan tidak akan melihatnya lagi setelah ini.”
ucap Bo Nui masih berbicara sendiri
Datanglah seorang pria yang menyap Bo Nui lalu duduk
didepanya, karena sudah lama tak bertemu. Bo Nui belum sempat menelan minumanya
karena kaget akhirnya memuncratkan minumanya sampai terbatuk-batuk, temanya pun
membantunya dengan memberikan tissue. Bo Nui pun meminta maaf sambil bertanya
kabarnya, si pria mengatakan baik-baik saja.
“Sunbae... kau lahir pada tahun 1986,
kan? Tahun
harimau” ucap Bo Nui, Pra itu membenarkan, Bo Nui beberapa kali
menarik nafas menyakinkan dirinya.
“Tidur denganku malam ini! Semua yang aku butuhkan adalah satu malam. Hanya satu malam, Tidak ada lagi. Aku mohon padaku” ucap Bo Nui yang membuatnya tertunduk,
si pria pun nampak binggung
Terdengar suara seseorang yang memanggilnya, ternyata itu
hanya khayalanya saja. Bo Nui pun mengajak seniornya untuk minum lebih dulu
sebelum berbicara. Seniornya bertanya apa yang ingin dibicarakan Bo Nui padanya
karena makin membuatnya penasaran.
Bo Nui menatap ke arah sampingnya, merasa menyesal karena
ternyata seniornya yang akhirnya tidur disebelahnya semalam. Ia pun
memberanikan diri menempuk punggung dan bertanya apakan benar yang tidur adalah
seniornya, tapi tak ada sahutan.
Ia
menarik selimut dan berlari dari tempat tidurnya, ternyata hanya ada boneka
beruang besar yang berbaring diatas tempat tidurnya. Bo Nui bisa bernafas lega
dan memarapihkan pakaian long dressnya, lalu melihat kamarnya yang sangat
berantakan, menemukan sebuah berkas dari amplop putih diatas meja.
Flash Back
Bo Nui meminum sojunya, dan terlihat sudah mabuk, lalu
meminta seniornya untuk mendengarkan ucapanya, kalau ia butuh
minuman lain sebelum bisa mengatakannya dan
kembali minum. Seniornya bertanya apaka Bo Nui memiliki beberapa macam
asuransi dan menceritakan kalau menakutkan
dunia ini telah datang, seperti ingi menawarakan
asuransi.
“Dengarkan aku!!!... Aku ingin meminta sesuatu padamu” ucap Bo Nui
akhirnya tak sadarkan diri di atas meja.
Bo Nui jatuh lemas mengumpat dirinya itu bodoh karena tak
memiliki uang tapi malah mengambil asuransi dengan melihat berkas Polis
asuransi ditanganya, terdengar suara ringtone ponselnya yang
unik. Ia mencari-cari dimana menaruh ponselnya disekeliling rumah, akhirnya
menemukan didalam lemari es.
“kau ada dimana? Mengapa begitu sulit menghubungi sejak kemarin?” tanya Dal Nim khawatir menelp temanya.
“Aku tidak tahu dan tidak ingat apa-apa.” Ungkap Bo Nui, Dal Nim pikir temannya itu pasti mabuk.
“Memang benar.... Aku
terbangun dan menemukan tempatku berantakan.” Cerita Bo Nui binggung
Dal Nim kaget lalu menanyakan keadaan temanya, Apakah
sesuatu terjadi padanya.. Bo Nui yakin seseuatu
terjadi semalam.
Flash Back
Bo Nui bertanya tentang seseorang yang lahir ditahun
harimau, lalu muntah dan ia berbicara dengan tiang listrik dan akhirnya kembali
muntah.
Bo Nui yakin kalau tak ada yang terjadi tadi malam,
karena dalam ingatanya hanya muntah didepan tiang listrik.
Soo Ho mengosok giginya dengan cepat sampai muntah karena
terlalu cepat, bahkan berganti-ganti
sikat gigi seperti belum bisa menghilangkan kotoran dari mulutnya dan langsung
membuangnya.
Dalam pikiranya kembali teringat Bo Nui yang ada
didepanya, yang mengetahui kalau dirinya lahir di tahun macan dan langsung
muntah dibajunya. Dengan dua ujung jarinya, Soo Ho mengambil baju bekas muntah
Bo Nui dengan jarak yang jauh, lalu memasukan ke dalam plastik, lalu dengan
jari kakinya memasukan jaketnya kedalam plastik sampah, dengan menahan nafasnya
membuang bekas baju yang terkena muntah.
Bo Nui merapihkan barang-barang yang berserakan,
menanyakan kenapa temanya menelp. Dal Nim mengatakan ingin membayar yang sudah
dikerjakan temanya, jadi meminta untuk mengirimkan nomor rekening dan ID Cardnya
dan akan memakan waktu sekitar dua minggu. Bo Nui binggung kenapa harus selama ini mentranfer
uangnya.
“Aku membutuhkan persetujuan untuk
memberikan empat kali gaji reguler. Berapa
banyak yang kau butuhkan secara
mendesak? Aku akan
meminjamkan” kata Dal Nim
“Tidak perlu, Aku tahu situasimu sekarang,
terimakasih” ucap Bo Nui. Lalu ia memikirkan yang
harus dilakukanya sekarang.
Terdengar bunyi bel rumahnya, melihat dari lubang pintu
kakinya langsung mengendap-ngendap perlahan. Tapi bunyi ponselnya terdengar
dengan sangat keras, akhirnya ia membuka pintu menemui si bibi pemilik rumah.
Bo Nui pikir masih memiliki satu hari tersisa.
“Apakah kau berubah pikiran? Aku akan dibayar segera.” Ucap Bo Nui
“Aku minta maaf tentang hari itu. Kau bisa saja bercerita tentang
saudaramu yang ada dirumah sakit” ucap bibi pemilik dengan
memberikan sekotak kimchi, Bo Nui tak percaya si bibi pemilik mengetahuinya.
“Setiap keluarga memiliki masalah
mereka tidak bisa bicarakan Jangan
khawatir tentang sewa dan kau bisa mengambil
tenggang waktu” ucap bibi, Bo Nui tak percaya medengarnya.
Si Bibi membanggakan kalau dirinya berhati
lembut, Bo Nui pun mengucapkan terimakasih dan mendoakan agar
bibi itu selalu mendapatkan berkas setiap saat, Bibi itu pamit pergi lalu berpesan
agar tak menyalakan lilin didalam kamar, Bo Nui mengatakan tak mungkin
melakukanya.
Bo Nui pikir bibi itu masih memberikan memberikan waktu
lagi, dengan senyuman kembali mengucapkan terimakasih, Ia duduk diatas meja makan lalu memakan kimchi
buatan bibi dengan senyuman walaupun masih binggung mencari biaya untuk
adiknya.
Gun Wook berlari diatas treadmill dengan selang-selang
yang menempel pada tubuhnya seperti sedang menjalani tes kesehatan. Setelah itu
keluar dari kamar ganti bertanya pada Sul Hee apa yang dikatakan dokter,
menurutnya pasti dari atas sampai bawah semuanya baik-baik saja, dengan bangga
merasa tak perlu melakukanya saja.
“Kau perlu diperiksa sebelum Wimbledon dan kau pasti tahu itu kurang dari
sebulan lagi.” Kata Sul Hee sambil melihat tabnya.
“Aku tidak berpartisipasi.” Ucap Gun Wook santai, Sul Hee kaget mendengarnya.
“Beri aku waktu liburan, Hanya dua bulan.” Pinta Gun Wook
“Apa yang kau bicarakan? pemain tenis tidak mendapatkan
liburan.” Ucap Sul Hee
“pemain tenis adalah manusia juga.” Balas Gun Wook merasa butuh liburan
“Gary.... Ini adalah Wimbledon kita
bicarakan. Bagaimana
score dan peringkatmu? Kau tidak
akan mendapatkan
liburan. Bahkan tidak bermimpi tentang hal itu asosiasi tidak akan menyetujui
itu, mengerti” ucap Sul
Hee berjalan pergi.
Gun Wook pikir bisa saja memalukan sesuatu yang buruk
untuk melakukan tes, Sul Hee dibuat terkejut sampai berteriak lalu memukul
petenisnya, bertanya apakah sudah memintanya. Gun Wook mengangguk sudah
membicarakanya, Sul Hee menghela nafas dengan tingkah petenisnya.
“Amy... kau bisa Menggunakanku sebagai alasan dan istirahat. Kau bahkan tidak punya pacar karena
bekerja terlalu keras.” Ucap Gun Wook akan pergi
“Hei... Aku belum selesai
berbicara denganmu. Kenapa
kau terus kabur?” ucap Sul Hee.
“Kenapa? Ini pertama kalinya aku keluar.” Kata Gun Wook
“Apa kamu yakin? Siapa orang yang kau panggil di tengah malam untuk
membayar taksi nya? Kau juga tidak
mengatakan kepadaku kemana saja kau menghabiskan semua uang yang ditukar di bandara.” Ucap Sul Hee.
“Aku menghabiskan itu pada sesuatu
yang sangat bagus untuk seseorang yang membutuhkan.” Tegas Gun Wook penuh rahasia lalu berjalan pergi, Sul
Hee berteriak ingin mengumpat.
Gun Wook sudah menuruni tangga jalan, ponselnya berdering
melihat nama Amy merejectnya. Dengan senyuman bahagia sampai didepan tempat
tinggal Bo Nui, bertanya-tanya kemana Bo Nui itu pergi. Lalu melihat masih
banyak barang-barang Bo Nui didepan apartement karena kemarin dikeluarkan oleh
bibi pemilik.
Ia menemuikan sebuah gambar dalam bingkai bertuliskan
keluar Shin, dari ayah ibu, Bo Nui da Bo Ra. Gun Wook sangat yakin wanita
kemarin yang dilihatnya itu adalah Bo Nui, setelah itu mengangkat semua barang
sampai depan pintu dan melihat nomor 401 dengan wajah tersenyum.
Gun Wook bertemu dengan bibi pemilik dengan memberikan
lembaran uang 50rb won, mengatakan kalau Unit 401
ini terlambat membayar uang sewakan jadi sekarang bisa tetep ada disana. Si Bibi menghitung
uangnya tersenyum karena semua udah diselesaikan.
“Lagi pula, aku tidak tahu bahwa
dia memiliki adik sepertimu” ucap Si Bibi
“Ngomong-ngomong , tolong
jangan katakan pada kakakku, kalau aku yang membayar sewa” pinta Gun Woo
“Mengapa? Apakah ada rahasia di balik
kelahiranmu?”
kata Bibi
“Yah.. memang benar, Dia
mungkin akan terkejut.” Ucap Gun Wook dengan
menyakinkan
Si Bibi pikir tak perlu mengkhawatirkan tentang itu
selama sewa
dibayar tepat waktu, maka aku tak akan bertemu
dia. Gun Wook pun mengucapkan terimakasih, Si Bibi hanya melihat Gun Wook yang
baik merasa seperti sangat dekat, dan memujinya sebagai pria yang baik setelah
itu pamit pergi.
Gun Wook duduk dengan bosan didepan apartement, ketika
akan masuk mendengar bunyi langkah orang turun, langsung saja ia berdiri dengan
gaya model didepan apartement. Bo Nui keluar dengan tas yang cukup besar, Gun
Wook memberikan senyuman manisnya saat Bo Nui lewat berharap bisa mengodanya.
Tapi Bo Nui hanya lewat tanpa memperdulikanya. Gun Wook cemberut merasa Bo Nui
itu tidak mengenalinya.
Bo Nui menaiki bus sambil berdiri melihat pria yang duduk
didepanya sedang main Games yang dikeluarkan oleh Soo Hoo, kemarin seperti tak
percaya kalau sudah keluar gamesnya, lalu mencoba melihat ponselnya tapi tak
menemukan di store online.
Akhirnya dengan penasaran mencoba mendekati si pria untuk
melihat games lebih dekat. Si pria sadar Bo Nui terus saja memperhatikanya. Bo
Nui pun meminta maaf dan bertanya darimana men-download
game itu. Si pria berbicara bahasa yang tak dimengerti oleh
Bo Nui akhirnya ia pun hanya bisa diam saja.
Gedung ZEZE
Semua menjerit kesal masuk ruang rapat karena mereka berada
dalam kesulitan, Ji Hoon binggung cara
mereka bisa memecahkan masalah ini, setelah semua duduk dalam ruang rapat tertutup, Soo Ho
melihat dua layar tab dengan games yang dikeluarkan sama persis dengan games
yang dikeluarkan dengan tulisan yang berbeda. Dae Hwan memberitahu games itu Dirilis
di Rusia kemarin di tengah malam.
“Ini sudah diunduh lima juta kali.” Tambah Hyun Bin
“Genius Dua dijadwalkan akan
dirilis setelah satu bulan, bagaimana ini?”tanya Dal Nim binggung
“Apakah kau mencari tahu di mana mereka?” tanya Soo Ho,
“Ya... Mereka meninggalkan negara itu
pada hari itu dan sudah
merencanakannya.” Jelas Dae Hwan
Seun Hyun tak percaya menurutnya dua orang itu seperti mata-mata
industri lalu mengajak untuk mulai menuntut dan melaporkan
mereka ke polisi internasional. Semua setuju, Ryang Ha
datang membuka pintu memberitahu pengacara Park sudah datang.
Pengacara Park pikir dengan pergi ke
Rusia sekarang tidak akan membantu karena
baru-baru ini negera Rusia baru memperketat peraturan, bahkan pihak Rusia tidak
tertarik dalam kasus-kasus terhadap kepentingan nasional mereka bbahkan Hingga hari ini, Negara itu berdiri sebagai ibukota pembajakan
software.
Soo Hoo hanya bisa mengelap matanya yang nampak lelah
dengan kacamatanya, Dal Nim masuk ruangan memberitahu Soo Hoo kalau wartawan surat
kabar terus menelepon bertanya
tentang apa yang terjadi. Ryang Ha menghela nafas
panjang.
Soo Hoo akhirnya keluar ruangan melihat semua pegawainya
sibuk mengangkat telp yang berdering.
Dae Hwan mengatakan kalau semua itu tidak
resmi dirilis dan sudang mengulangi beberapa kali dengan nada kesal. Ji Hoon dan Hyun Bin
juga tak kalah kesal dengan bunyi telp yang tanpa henti di kantor Zeze.
“Kami akan menyerah ...merilis Genius Dua.” Ucap Soo Ho pada semua anak buahnya, semua melonggo dan
menjerit tak percaya
“Bahkan
jika kita menuntut mereka, kita
hanya akan membuang-buang waktu, dan hanya akan memberikan kita sebuah perintah. Selain itu, kita tidak bisa
melepaskan games yang sama di pasar.” Jelas Soo Ho
“Tapi milik kita adalah asli.” Ucap Dal Nim
“Tidak. Yang dirilis pertama adalah asli. Ini kesalahan kita bahwa keamanan
yang kita miliki ada celah. Jadi kita harus mengambil
tanggung jawab.” Tegas Soo Ho
Dae Kwon mengatakan tidak bisa mengundurkan
diri karena punya tiga anak. Ji Hoon bertanya Kapan
batas waktu deadlineny. Soo Ho mengatakan Lebih
cepat lebih baik jadi meminta agar membawakan
padanya permainan
baru.Semua menatap Soo Ho nampak shock dengan rencana Soo Hoo.
“Baiklah. Mari kita mengatur tim, Dal
Nim dan Dae Kwon. Memimpin satu tim masing-masing, dan membawa saya versi
alpha. Kita akan memiliki acara demonstrasi
untuk permainan baru setelah satu bulan dan akan
menampilkan permainan yang sama sekali baru, bahkan lebih besar dari Genius Dua, Aku akan memberikan dua hari.” Ucap Soo Ho berjalan menuruni tangga.
Dal Nim tersenyum melihat Soo Ho yang punya pikiran yang
jenuis, semua kebingungan karena hanya di beri waktu dua hari. Soo Ho
memberikan peringatan sebelum keluar ruangan, Jika ada
yang ingin mengundurkan diri, maka ia akan
menerima surat pengunduran diri setelah empat minggu.
Ji Ho mengeluh Empat minggu karena menurutnya seperti prosedur perceraian. Dae Kwon merasa ini adalah
krisis yang nyata. Seung Hyun tak tahu cara
datang ide dan bekerja pada grafis hanya dalam dua hari, lalu menduga cara Soo Ho untuk menghilangkan mereka.
“Aku masih tidak tahu dia bukan orang yang bertele-tele.”
Ucap pegawai lain.
“Hei... kita dalam
keadaan darurat, kau tahu itu ‘kan? Jadi Kita harus mengunakan otak kita
bersama-sama dan datang dengan ide-ide. benarkan?” ucap memberikan semangat
pada semua pegawainya. Ryang Han baru keluar ruang dengan pengacara Park
“Direktur Cafe Coffee, Mengapa kau tidak membantu kami
melakukan brainstorming ...” ucap Dal Nim memanggil
Ryang Han tak menjawab tapi Dal Nim sudah tahu jawabnya
dan mempersilahkan pergi. Pegawai lain bertanya apakah ia bisa memberikan kopi
pada mereka. Ryang Han menegaskan dirinya adalah pemegang saham utama yang paling besar dan
nomor satu, bahkan posisinya itu sangat tinggi lalu mengajak Pengacara Park itu
keluar bersama. Si pegawai tetap bertanya apakah bisa memberikan kopi, Dal Nim
tertawa mengajak semua mulai berkerja.
Di sebuah tempat tukang jahit, Bo Nui membawakan kopi dan
memberikan dengan menaruh diatas meja, Si bibi memuji Bo Nui yang datang begitu
tepat waktu. Bo Nui pun meminta agar memeriksanya lebih dulu.
“Aku tahu seberapa baik dan telitmu, Coba Lihat ini, kau telah
melakukan pekerjaan yang baik, Berapa
banyak yang kau inginkan saat ini?” tanya si bibi
“Aku akan berhenti untuk sementara waktu.” Ucap Bo Nui
“Mengapa? Apakah kau melakukan pekerjaan paruh waktu yang
lain? lakukan keduanya saja! Kau bisa melakukan ini di rumah saja.” Ucap si
bibi, Bo Nui mengaku ada sesuatu yang harus dikerjakan lalu keluar dari tempat
konveksi.
“Aku harus menemukan harimau segera, sementara Hanya ada
gadis di sini.” Keluh Bo Nui berjalan dengan wajah lesu.
Soo Hoo berkerja di depan komputer tanpa ada waktu
istirahat dari pagi, sore malam dan pagi kembali. Sementara diluar ruangan
beberapa pegawai mulai kelelahan karena ikut begadang dan minuman berenergi
adalah teman mereka. Tiba-tiba terdengar bunyi suara nyanyian yang sangat
keras, karena earphonenya terlepas,semua panik langsung meminta agar
menghentikanya.
“Aku harus mendengarkan lagu untuk merasa lebih baik dan melakukan
brainstorming.” Ucap si pegawai membela diri
“Hei.. Mana Mungkin sesuatu keluar hanya dalam waktu dua hari?”ucap Seung
Hyun tak percaya
“Ada seseorang yang telah begadang semalaman ...selama
dua hari.” Bisik Dal Nim menunjuk ke ruangan Soo Ho
Semua memberitahu kalau Soo Ho sudah keluar ruangan, Soo
Ho dengan jaketnya bertanya tentang rapat jam 3 nanti. Semua membenarkan, Soo
Ho menuruni tangga ingin keluar dari kantor, lalu kembali berbalik meminta
semua menyerahkan berkas jam setengah tiga. Semua pun berlari ke meja mereka
untuk menyelesaikanya.
Soo Ho sudah membuka mulutnya ingin minum ice coffee,
Ryang Ha mengambil gelasnya tak memperbolehkan temanya minum kopi lagi. Soo Ho
meminta untuk mengembalikanya, Ryang Ha bertanya Berapa lama terjaga.
“Selama 42 jam dan 30 menit, jadi kembalikan, Aku punya
pertemuan nanti” ucap Soo Ho dengan mata tertutup
“Jika kau mati, sahamku tak akan berarti apa-apa. Lebih
baik minum juas buah-buahan. Ini memberimu vitamin C. Bagaimana baiknya ini
untuk tubuhmu?” ucap Ryang Ha menuangkan jus ke dalam gelas
Soo Ho pun meminum jus yang dibuatkan temanya, Ryang Ha
mengatakan Ketika mereka duduk terlalu lama, maka akan terkena sembelit. Soo Ho pun mulai
meminum dengan mata tertutup. Ryang Ha bertanya
Bagaimana ide-ide permainan baru, Apakah itu baik atau buruk, tak ada
jawaban. Setelah dilihat ternyata Soo Ho tertidur dengan sedotan dimulutnya
bahkan sampai berdiri, Ryang Ha pun membaringkan kepala Soo Ho dengan
menganjalnya mengunakan tissue.
Seorang pria membeli dua botol minuman, Bo Nui meminta
pria itu memperlihatkan ID Cardnya. Si pria binggung karena hanya membeli
minuman bukan bir, Bo Nui beralasan sudah mengubah aturan dan akan memeriksa
dengan cepat.
Pria keduany juga diminta Bo Nui memperlihatkan ID
Cardnya, pria tua nampak tersenyum bahagia berpikir dirinya itu terlihat lebih
muda. Bo Nui hanya bisa tertawa karena sudah ada aturan setiap membeli Soju
harus memperlihatkan ID Cardnya.
“Aku dari Kelas Buah dari Saetbyeol TK. Aku berusia tujuh
tahun, dan nama saya Ji Yeon Woo.” Ucap Si anak kecil memperkenalkan diri pada
Bo Nui
“Kau lahir pada tahun harimau.”kata Bo Nui lalu
memberikan hadiah pada si anak sebuah permen lolipop tapi meminta bayaran 20
cents
Bo Nui mengejarkan pekerjaan lainya dengan menyapu taman
sambil berbicara sendiri.
“Secara statistik, 1 dari 12 orang harus harimau. Mengapa
aku tidak bisa melihat?” keluh Bo Nui lalu mendengar ada bunyi suara mengeong,
seekor anak kucing bersembunyi di bawah bangku taman.
“Wah.. Kau sangat menggemaskan. Hei.. bisakah kau
memberikanku salah satu sepupumu?” upca Bo Nui mengajak si kucing bicara.
Rapat dimulai
Dal Nim menyelesaikan presentasi permaian yang sudah
mereka buat selama dua hari. Soo Ho melihatnya dengan wajah serius, semua
merasa presentasi mereka sudah bagus.
“Tiga pertandingan teka-teki membunuh waktu adiktif itu bagus
... kecuali bahwa perusahaan lain yang sudah mengelurkanya, Berapa banyak dari
game-game menghilang hanya tahun ini?” ucap Soo menghapus games dua usulan
timnya
“SeJujur, apa yang kau harapkan untuk kita lakukan dalam
dua hari?” ucap Seung Hyun ketus, beberapa pegawai lainya meminta Seung Hyu
menutup mulutnya tapi Seung Hyun tak bisa menahan amarahnya.
“Apakah kita di sini untuk membuat sebuah karya seni? Apakah
aku harus memperpanjang batas waktu selama yang kau inginkan dan mohon agar kau
untuk datang dengan sebuah karya? Atau Zeze Factory telah menjadi organisasi
amal tanpa semua pengetahuanku ?” ucap Soo Ho, semua tak bisa berkata-kata
bahkan sempat menahan tawa dianggap Sebuah organisasi amal ...
“Semuanya dengarkan, perusahaan ini ... adalah Zeze Factory”
tegas Soo Ho
“Jika kau bisa
memberi kami sedikit lebih banyak waktu, maka kami akan datang dengan rencana
revisi.” Ucap Dal Nim
Soo Ho mengatakan akan memberikan empat hari menurutnya
mereka tidak perlu bekerja terlalu keras tapi Hanya melakukan pekerjaan dengan
benar. Semua mengangguk mengerti lalu keluar ruangan. Semua menjerit karena
harus kembali berusha.
Di tempat ayam goreng
Ryang Ha minum bir sementara Soo Ho hanya minum soda
dengan sedotan, Young Il pun membawakan sepiring ayam goreng. Ryang Hae
bertanya apakah Young I telah menjalankan cafe ini sejak IT Centre dibuka, Young Il
membenarkan.
“pelangganmu pasti banyak yang berbicara kan, Pernahkah
kau mendengar ide yang baik? Ini bisa menjadi ide mereka yang memutuskan untuk tidak mengejar. Permata
tersembunyi mungkin ditemukan di antara mereka.” Pikir Ryang Ha
“Mengapa kau perlu ide-ide? Kalian adalah yang terbaik di
industri.” Ucap Young Il, Soo Ho pikir lebih baik abaikan saja karena Ryang Ha
itu hanya mengoceh.Young Il pun pergi meninggalkan keduanya
“Aku tidak mengoceh, Aku khawatir tentang perusahaan
sebagai pemegang saham utama. Aku mendengar disebabkan keributan lain hari ini.”
ucap Ryang Ha, Soo Ho binggung.
“Kau satu-satunya yang tidak ingat. Jangan keras pada
mereka, aku mohon. Apa yang akan kau
lakukan jika mereka berhenti?” kata Ryang Ha
“Jika kita membuat baris mereka yang ingin bergabung
Zeze, maka garis akan sangat panjang” ucap Soo Hoo
“Dan akan salah satu dari mereka bisa memuaskanmu? Berapa
kali suda aku katakan? Tidak semua orang sepertimu. Mereka harus melepaskan
permainan mereka bekerja selama berbulan-bulan. Memulai
dari awal tidak mudah.” Kata Ryang Ha membela
“Itu seharusnya tidak menjadi
masalah. Mereka
harus berhenti dan pergi ketika mereka diberitahu untuk melakukannya.” Tegas Soo Hoo
Ryang Ha mengerti
So Hoo itu hidup di dunia di mana semuanya 0 atau 1. Itulah mengapa temanya begitu tegas, menurutnya Soo Hoo akan mencari
tahu yang satu ini juga karena temanya itu
begitu pintar dan cerdas. Soo Hoo tak membalasnya
memilih untuk meminum sodanya saja. Mata Ryang Ha melihat ke arah Young Il yang
sedang melepaskan poster lalu bertanya apa itu, ia melihat poster
[Kompetisi Terbuka untuk Ide Game Baru]
“Babak pertama telah berakhir. Hanya presentasi yang tersisa,
jadi aku mengambil ini.” ucap Young Il akan
melepaskan posternya.
Hei,
bagaimana tentang kompetisi itu?” kata Ryang
Ha menyarankanya.
“Itu sangat amatir dan akan seperti pertunjukan bakat
TK.” Keluh Soo Ho meremehkan
“Anak-anak di TK sangat kreatif.” Kata Ryang Ha lalu meminta Young Il untuk mengambil
poster itu.
Bo Nui mengerjakan pekerjaan paruh waktunya di pom
bensin, mulai mengisi bensin mobil pelangganya. Setelah selesai dengan ramah Bo
Nui berpura-purasedang melakukan acara giveaway harian, lalu bertanya zodiaknya di tahun cina. Si pelanggan
menjawab lahir di sapi.
“Itu terlalu buruk. Hari ini, kami memberikan hadiah
kepada pelanggan yang tahun kelahirannya adalah tahun harimau.” Ucap Bo Nui lalu mengucapkan terimakasih lalu ponselnya
kembali berdering dengan keras.
Dae Hae melihat agenda sebuah artikel [Apa Ini Obat Ajaib?] lalu langsung bergegas berdiri ketika melihat Bo Nui yang
datang menemuinya ditaman lalu mengajaknya untuk duduk bersama bahkan
memberikan minuman juga. Dae Hae bertanya apa bisa memberikan surat mobilnya.
“Aku akan memberikannya kembali
ketika kau membayarku. Apa
kau akan membayarku sekarang?” ucap Bo Nui dengan
wajah penuh harapan.
“Apa kau ingin menyimpan mobil? Silahkan... Simpan saja.” Kata Dae Hae, Bo Nui kesal memilih untuk pergi saja.
Dae Hae pun menarik Bo Nui untuk kembali duduk.
“Kau akan menyesal jika kau pergi
sekarang, ayolah duduk dulu” ajak Dae Hae.
“Tn. Won... Hidupku penuh penyesalan.” Kata Bo Nui pergi, Dae Hae kembali mengajak Bo Nui
untuk duduk lebih dulu menyarankan agar tak mengatakan apapaun hanya tetap
berdiri saja lalu melihat poster ditanganya
“Permainan yang kita rencanakan
bersama-sama terakhir kali. Kita mengajukan ini, kan?” ucap Dae Hae, Bo Nui melihat poster [Kompetisi
Terbuka untuk Ide Game Baru]
“Proposal kita melewati babak penyisihan.” Kata Dae Hae
Bo Nui tak percaya, Dae Hae menyakinkan menurutnya untuk
apa bohong mengenai hal ini, jadi mereka harus
menyiapkan presentasi karena Pemenang
mendapatkan 30,000 dolar, menurutnya sekarang
memikirkan tentang kemenangan itu dan tandatangani
kontrak setelah itu mereka akan mendapatkan
sejumlah besar uang. Keduanya menjerit bahagia,
Bo Nui merasa semuanya itu memang luar biasa lalu mengajak Dae Hae untuk mempersiapkan
presentasi dan bertanya kapan waktunya. Dae Hae
menjawab besok. Bo Nui melonggo mendengarnya.
Di sebuah gedung yang terlihat usang
Dae Hae membuka pintu dan menyalakan lampu ruangan, keduanya
masuk ke dalam. Ia berkomentar kalau ruanganya jadi berantakan Bo Nui sudah tak berkerja lagi ditempat itu. Bo Nui mengatakan tidak
bisa datang untuk bekerja karena harus mengejar Dae
Hae.
“Ya ampun. Bagaimana kita bisa
mempersiapkan presentasi ini dalam sehari?” keluh Bo
Nui duduk dikursi
“Ponselku ditangguhkan seperti
yang kau tahu. Aku terlambat mengetahuinya.” Kata Dae
Hae yang baru bisa mengaktifkan ponselnya.
“Tidak mungkin. Kita tidak punya
apa-apa untuk ditunjukkan.Kita tidak dapat menyelesaikannya tepat waktu.” Ucap Bo Nui merasa tak yakin
“Bo Nui. Jangan katakan itu tidak
mungkin Bahkan
jangan berpikir tentang hal-hal negatif. Ini adalah kesempatan besar bagi
kita, berpikirlah tentang hal ini. Kita
bekerja sangat keras dan menuangkan
hati kita untuk membuatnya.” Jelas Dae Hae, Bo Nui
menatapnya terlihat tak merasa yakin
Bo Nui menatap sekeliling ruangan yang pernah menjadi
tempat kerjanya selama ini hanya mereka berdua saja tapi terlihat semuanya
berjalan dengan baik untuk kompetisi gamesnya.
“Bo Nui, kita akan menang. Kita pasti akan menang dan
mendapatkan 30,000 dolar. Dengan
uang itu, aku dapat membayarmu dan
menyelesaikan IF. Ayo
kita mendapatkan beberapa uang. mengerti?” ucap Dae Hae berusaha
untuk menyakinkan.
“Ahh... Kita telah mengabaikan bayi kita. Apa kita akan menghidupkannya
kembali? “ ucap Bo Nui mulai menemukan
semangatnya.
“Baiklah! Ayo kita bekerja! Aku akan pergi mengambil vitamin
dan suplemen yang paling mahal.” Kata Dae Hae, Bo Nui
sudah siap berkerja. Dae Hae tiba-tiba bertanya apakah Bo Nui punya uang, Bo
Nui berteriak kesal. Dae Hae pun keluar untuk membeli vitamin.
Dibagian depan terlihat nama perusahaan Dae Hae [Daebak Soft]
Pagi harinya
Keduanya sudah keluar kantor, Dae Hae merasa kalau semua
ini sebuah keajaiban,
memuji Bo Nui memang yag terbaik dan berkerja sangat hebat. Bo Nui nampak
kelelahan setelah berkerja semalaman, Bo Nui berharap mereka tidak menyia-nyiakan waktu karena Kualitas tidak sampai ke standarnya.
“Jangan mengatakan itu. Ini luar
biasa. Jika kita
menyelesaikan ini, kita pasti akan memenangkan persaingan.” Ucap Dae Hae melihat proposal ditanganya.
“Tn. Won, aku akan mampir ke
tempatku dulu dan kita akan bertemu di sana. Kita presentasi di babak kedua,
jadi memiliki beberapa waktu.” Kata Bo Nui buru-buru
pergi.
Dae Hae menyuruh Bo Nui berganti baju dan mandi, Bo Nui
teringat sesuatu sebelum pergi menyuruh Dae Hae pergilah
pakai jas dan memakai
dasi serta teruslah menghafal script, Dae Hae mengerti.
Gedung penyelanggaran Kompetisi Terbuka untuk Ide
Game Baru, dibagian depan terdapat
spanduk [Presentasi untuk Game Baru] dan sudah banyak orang yang berkumpul. Bo Nui pun datang
ke tempat presentasi, ia mulai menaburkan garam dibawah bangku untuk peserta,
jalan masuk, sampai dibawah standing Banner. Tiba-tiba ia kejutkan oleh sosok badut yang menatapnya ketika sedang
menaburkan garam.
Ia pun berdiri menyapanya mengetahu kalau pasti orang itu
merasa panas karena pernah melakukannya, lalu memberikan semangat agar orang itu bisa melakukan
perkerjaan dengan baik dan buru-buru pergia agar tak dicurigai.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar