Ibu Hae Young menerima telp dari seorang wanita yang
bertanya memastikan lebih dulu apakah benar ini rumah Oh Hae Young. Ibu Hae
Young membenarkan, lalu wajahnya nampak gugup dan menanyakan kabar dari wanita
itu
Tuan Oh sedang menganti pot dibuat bingung dengan
istrinya yang tiba-tiba keluar dan memberikan sekeranjang pakaian agar suaminya
menjemurnya. Tuah Oh binggung bertanya mau kemana istrinya, Ibu Hae Young hanya
keluar dari rumah begitu saja. Ternyata Ibu Hae Young bertemu dengan ibu Han
Tae Jin di sebuah cafe.
“Aku cukup lama tidak bisa
menghubungi Tae Jin Katanya
dia berkelana ke India dan Nepal. Sepertinya dia punya banyak
pikiran. Aku juga berpikir, alasanya mendadak
pergi seperti ini. Kenapa pernikahannya bisa dibatalkan sehari sebelum hari H ?” ucap Ibu Tae Jin, ibu Hae Young meremas tanganya merasa
tak enak hati.
“Tae Jin, memohon padaku agar Ia
bisa pergi tanpa ditanyai macam-macam olehku. Dia juga memintaku pergi ke
keluarga kami di Amerika.” Cerita Ibu Tae Jin, Ibu Hae Young hanya bisa meminta maaf
karena tak bisa mengatakan apapun.
“Menurutku, Hae Young bukan orang
yang buruk. Calon besan juga tahu, kalau kita
bisa menilai orang disaat kita semakin tua. Hae
Young, adalah gadis baik.” Puji ibu Tae Jin, Ibu Hae Young mengucapkan terimakasih
“Dia takut karena masih muda. Kita
juga begitu. Kita cemas apakah tak apa
mengijinkan mereka menikah dan merasa
khawatir. Apakah, ada kemungkinan Hae Young
mengubah
pikirannya ? Apa Hae
Young menyesali perbuatannya ?” kata Ibu Tae Jin
seperti masih berharap anaknya bisa menikah dengan Hae Young. Ibu Hae Young
terlihat binggung mendengarnya.
Dua orang tua Hae Young duduk berdampingan di meja makan,
Ibu Hae Young pikir karena Hae Young yang merusak pernikahannya,
sebaiknya jangan menikahi lelaki itu, karena
pasti akan disalahkan seumur hidupnya jadi lebih baik tidak usah saja. Ayah Hae Young pikir
lebih baik mereka tanyakan dulu pada Hae Young. Ibunya pikir tak perlu.
Hae Young sedang berbaring ditempat tidur dengan mata
tertutup menerima telp dari ibunya. Ibunya menyuruh anaknya untuk pulang ke
rumah, Hae Young bertanya kenapa harus datang. Ibunya menyuuh anaknya Datang
saja. Hae Young kembali bertanya ada apa meminta agar
mengatakan di telp saja. Ibunya berteriak menyuruh anaknya datang saja ke rumah
segera. Hae Young mengeluh karena sangat sedang
lelah.
Akhirnya Hae Young sudah ada di dalam rumah, Ibunya
meminta agar anaknya menemui Tae Jin dulu, menurutnya kalau Hae Young menemuinya mungkin akan berbeda, karena yang lebih dulu berinisiatif untuk meminta
menemuinya jadi tak mungkin mereka bisa menolaknya.
“Kalau menurut ibu, ini ... adalah
kemungkinan. Jadi, temui saja dia sekali.” Ucap Ibu Hae Young berharap, Hae Young memanggil ibunya
dan langsung menangis, Ibu Hae Young binggung anaknya tiba-tiba menangis karena
ia hanya meminta untuk menemui saja.
“Sebenarnya aku ... Dicampakkan. Orang
itu, berkata tidak ingin menikahi aku Makanya
berakhir seperti itu. Aku malu sekali karena itu aku minta agar aku yang mengatakan kalau membatalkan
pernikahan.” Akui Hae Young sambil menangis. Ibu Hae
Young nampak shock, Tuan Oh menahan rasa sedihnya dengan mengepalkan tanganya.
Ibu Hae Young menangis dikamarnya,Tuan Oh nampak menahan
rasa sedihnya walaupun matanya terlihat memerah. Ibu Hae Young teringat saat
satu hari sebelum pernikahan, Hae Young meminta maaf pada neneknya kalau ia tidak
jadi menikah. Ibu Hae Young langsung memukul kepala
anaknya mengumpat sudah gila.
Lalu memukul anaknya yang sedang berusaha tertawa di
kamarnya, dan mengumpat kalau Hae Young bukan manusia karena bisa senyum
setelah membatalkan pernikahan. Hae Young mengaku
kalau Lebih baik daripada bercerai setelah menikah menurutnya tak mungkin mereka akan terus bersama. Ibu
Hae Young membabi buta memukul dengan bantal memarahi anaknya yang harus
membawa Tae Jin dibawa kerumah untuk memperkenalkan pada keluarganya.
Ibu Hae Young menangis histeris nampak merasa bersalah
memukul anaknya. Waktu dimalam hari saat Hae Young makan dengan lahap di meja
makan, saat itu ia mengucapkan terimakasih kalau masih bisa makan. Saat itu
saking kesalnya langsung memukul kepala anaknya dengan keras lalu kembali ke
rumahnya.
Mengingat semua kenangan dengan Hae Young, ibu Hae Young
berguling-guling merasa sangat-sangat menyesal. Ayah Hae Young masih tetap diam
sambil duduk bersilah berusaha menahan rasa sedihnya dengan mengepal tanganya
keras-keras.
Ibu Hae Young terus berguling-guling sambil memukul
lantai, ayah Hae Young akhirnya tak bisa menutupi sedihnya dan akhirnya
menangis juga. Di kamarnya Hae Young duduk diam sambil menghapus air matanya
yang terus mengalir, mengingatkan kembali kejadian yang dulu sudah bisa
dilupakanya walaupun hanya sementara.
Do Kyung berdiri didepan rumah Hae Young hanya menatap
dari depan pintu lalu kembali ke mobilnya, didalam mobil ingin menelp Hae Young
tapi nampak ragu dan akhirnya memilih untuk tak menelpnya. Beberapa saat
kemudian mobil sedan lewat dan berhenti tepat didepan rumah Hae Young. Tae Jin
turun dari mobil dan berdiri di depan rumah tapi terlihat ragu dan kembali naik
ke mobilnya.
Do Kyung yang sedari tadi melihat Tae Jin memilih untuk
mengikuti mobilnya dari belakang, ketika mengendarai mobilnya ia mengingat
pengakuan Hae Young di taman. “Aku, dicampakkan sehari sebelum menikah. Katanya dia tidak tahan dengan cara makanku. Wah, teganya dia berkata begitu ?” Lalu cerita Hae Young saat minum soju bersama “ Dia putus dariku karena
tidak suka dengan cara makanku.Sekarang dia mengajakku makan. “
Tae Jin pun berhenti karena lampu merah didepanya, Do
Kyung seperti sengaja menginjak gas dan menabrakan mobilnya, tubuhnya sempat
terbentuk ke stir begitu juga Tae Jin. Do Kyung turun dari mobil sambil
melemaskan lehernya, lalu mengetuk jendela mobil Tae Jin menanyakan keadaanya
dan meminta maaf dengan alasan mengantuk.
Tae Jin meihat wajah Do Kyung, teringat sebelumnya
melihat Do Kyung yang tersenyum licik padanya sebelum pintu lift tertutup. Dengan
menahan amarah akhirnya Tae Jin pun turun dari mobilnya melihat bagian belakang
mobilnya yang tertabrak, bahkan sampai mengeluarkan asap.
“Jadi Begini caramu merayakan
kebebasanku dari penjara ? Setidaknya
beritahu aku alasan kenapa aku diperlakukan begini? Apa kesalahanku padamu ? Sekeras apapun aku berpikir tidak
tahu alasannya. Kita
belum pernah saling bertemu. Kenapa kau merusak bisnisku ?!” ucap Tae Jin binggung.
“Saat aku merusak bisnismu, adalah
kesalahan. Yang sekarang, aku
sungguh-sungguh. Kalau
mau menuntutku, tuntut saja.” Ucap Do Kyung lalu beranjak pergi, Tae Jin menariknya dan
langsung memukulnya,
“Kau bilang Kesalahan ? Kenapa ? Katakan brengsek ! Apa alasanya ?!” teriak Tae Jin, Do Kyung berusaha berdiri sedikit
sempoyongan melihat luka dibagian matanya.
“Terima kasih, sudah memukul lebih
dulu. Kau boleh memukul 10x, tapi
ijinkan aku memukulmu sekali saja. Ah.. Tidak.... Aku ijinkan 100 pukulan. Tapi
ingin satu saja !! Kasih aku satu pukulan untukmu.” Kata Do Kyung
Tae Jin menghela nafas mengejek lalu memukul Do Kyung
bertubi-tubi, bahkan sempat menendangnya dan mencengkram bajunya untuk berdiri
lalu memukulnya kembali. Do Kyung mulai kesakitan dan tak bisa berdiri dengan
tegak tangan Tae Jin pun merasakan sakit pula karena memukul.
Do Kyung berusaha untuk berdiri, beberapa orang yang
lewat melihat perkelahian antara pria. Do Kyung menyuruh Tae Jin untuk
memukulnya tiga kali lipat, Tae Jin merasa Do Kyung itu sudah gila memilih
untuk kembali ke mobilnya. Do Kyung menariknya dan langsung memukulnya,
keduanya saling bergulingan diaspal.
Peluit polisi terdengar, dua polisi menarik Do Kyung
meminta untuk berhenti. Tae Jin ingin memukulnya tapi polisi meminta agar
tenang. Do Kyung berteriak marah “Meskipun kau bangkrut!! Kenapa harus berkata begitu ? Kenapa berkata begitu ?!” dan berusaha untuk melepaskan tangan dari polisi.
Suasana di rumah Hae Young sangat hening sampai bunyi
tetesan air terdengar. Ibu Hae Young membuka pintu kamar anaknya menyuruh untuk
bangun dan keluar dari kamar. Hae Young hanya diam. Ibunya berteriak menyuruh
untuk cepat keluar. Hae Young membaringkan badanya nampak terlihat tak ada
gairah setelah menangis.
Keluarga Oh pergi ke tempat karaoke dengan menyanyi
sepuasnya makai tamborin, setelah satu lagu ketiganya duduk di meja. Ibu Hae Young
tiba-tiba meminta maaf, Hae Young dan Tuan Oh menatap ke arah ibu Hae Young.
Ibunya bertanya kenapa anaknya tak menceritakan yang sejujurnya,
“Kenapa kau menyimpannya sendirian
seperti orang bodoh ?” kata ibu Hae Young merasa
kasihan pada anaknya lalu menangis.
Ketiganya kembali menyanyikan satu lagu dan terlihat
sangat gembira, setelah itu Hae Young menangis histeris, ibunya pun memeluk
anaknya dengan erat agar menangis dipelukanya. Terakhir, Ayah Hae Young yang
menyanyi, istri dan anaknya menari balet dibelakanganya. Ketiganya kembal
menangis bersama-sama setelah menyanyi. Semua mulai menyanyi seperti orang gila
tapi setelah itu menangis, setiap satu lagu mereka kembali menangis dan terus
menangis
Do Kyung berjalan di trotoar terlihat wajahnya yang babak
belur setelah di pukuli oleh Tae Jin.
Flash Back
Ketika bertemu dengan dokter menceritakan kata-kata Hae
Young kalau suatu hari nanti yang dikatakan Hae Young akan jadi
kenyataan. Dokter bertanya apa yang dikatakan wanita
itu.
“Suatu hari kau akan menangis
karena aku.” Ucap Do Kyung mengingat bayangan Hae
Young yang datang, Do Kyung hanya diam didepan zebra cross.
Keluarga Oh berjalan beriringan di taman, dan Hae Young
yang paling belakang. Lalu ketiganya duduk di pinggir sungai Han dengan perahu
bebek yang terparkir rapih didepan mereka. Ibu Hae Young bertanya berapa
semuanya, Ayah Hae Young binggung. Ibu Hae Young menjelaskan berapa semua
tagihanya. Tuan Oh mengatakan semuanya 70ribu won tapi mendapatkan diskon 30,000 won.
Ibu Hae Young menawarkan bir, Hae Young setuju lalu
Ibunya menyuruh anaknya untuk menunggu karena akan membelikanya dan berjalan
bersama suaminya. Hae Young pun duduk sendirian, ponselnya berdering terlihat
di layarnya “Tetangga sebelah.” Hae
Young langsung bertanya kenapa menelpnya.
“Kenapa belum pulang kerumah ?” ucap Do Kyung berbaring di tempat tidurnya.
“Agar kau memikirkan aku.” Kata Hae Young
“Aku memikirkanmu ... Maka dari itu lekas pulang.” Ucap Do Kyung
“Katakan kau merindukanku... Maka
aku akan pulang.” Pinta Hae Young,
Do Kyung meminta Hae Young pulang saja, Hae Young
menolaknya dan langsung menutup ponselnya. Do Kyung pun hanya bisa terdiam
dengan membaringkan badanya dan terlihat memar diwajahnya.
“Aku harap semua
orang yang tidak mencintaiku, ... mati saja.” Gumam Hae Young
Do Kyung memejamkan matanya tiba-tiba merasakan seperti
suara tabrakan yang membuatnya menutup wajahnya, lalu merasakan nafasnya terasa
sesak, matanya melotot ketakutan. Saat itu Hae Young menengokan kepalanya,
seperti ada yang dibelakangnya.
Akhirnya Do Kyung keluar rumah memeriksa sekitar rumah
takut terjadi sesuatu yang tak diharapkan. Do Kyung kembali ke kamar sudah
menganti baju lalu menelp Hae Young kembali untuk mengetahui keberadaanya. Hae
Young merasa seperti merasakan Do Kyung itu sangat menyukainya karena ingin
tahu keberadaanya, menurutnya dirinya yang menjadi masalah untuknya. Do Kyung
berusaha konsentrasi mendengar suara suasana dibelakang Hae Young, ada bunyi
klakson perahu yang terdengar.
Hae Young langsung menutup ponselnya, Do Kyung bisa
mendengarkanya lalu memberhentikan taksi untuk pergi ke
dermaga Sungai Han lalu mencoba menelp Hae
Young tapi telpnya dialihkan karena Hae Young tak mengangkatnya. Akhirnya ia
mengirimkan pesan “Tetaplah disana, Aku akan datang kesana.”
Keluarga Oh mulai berjalan pulang, Hae Young mengingat
pesan yang dikirimkan Do Kyung “Tetaplah disana, Aku akan datang kesana.” Tapi ia
terus berjalan mengikuti orang tuanya tak pecaya Do Kyung akan datang. Hae
Young akhirnya berhenti meminta ibunya pergi lebih dulu saja, Ibunya bertanya
kenapa. Hae Young mengaku ingin bertemu seseorang
lebih dulu. Ibunya meminta anaknya untuk pulang ke rumah, Hae Young
mengerti, keduanya pun berjalan pulang lebih dulu.
Ketika akan mendekat, iringan sepeda balap lewat
didepanya membuatnya kembali mundur. Keduanya hanya saling menatap melihat iriangan
sepeda yang cukup banyak lewat didepan mereka. Iringan sepeda sudah pergi, Do
Kyung tak mendekati Hae Young hanya menyuruhnya untuk segera pergi. Hae Young
sempat diam tapi akhirnya mengikuti langkah Do Kyung untuk meninggalkan sungai
Han. Keduanya berjalan bersama tetapi dipisahkan oleh jalan.
Keduanya pulang ke rumah dengan mengunakan kereta api, didepan
pintu keduanya berdiri berhadapan. Do Kyung hanya diam saja sambil menatap
keluar jendela, Hae Young melihat wajah Do Kyung yang memar lalu bertanya
dengan siapa berkelahi. Do Kyung hanya menatap tanpa menjawab, Hae Young memuji
Do Kyung yang terlihat keren. Do Kyung menatap bayangan wajahnya yang babak
belur di kaca jendela. Hae Young terus menatap wajah Do Kyung yang babak belur.
Do Kyung mengantar Hae Young sampai ke depan rumah, Hae
Young memberitahu kalau ia sudah menceritakan pada keluarganya, tentang dirinya
yang dicampakan satu hari sebelum pernikahanya.
“Makanya situasi dirumahku sedang
tidak baik, apalagi Kalau mereka tahu aku masih menyimpan rasa padamu, maka Ayah dan ibuku ...” ucap Hae Young dan Do Kyung hanya diam saja.
“Aku memang bodoh. Saat
kau tanya aku dimana, aku berdebar. Saat kau berkata "ayo pergi", aku
juga berdebar. Tapi
karena aku merasa bodoh sekali, aku
tidak bisa teruskan lagi. Jadi akan aku akhiri saja.” Kata Hae Young
Do Kyung hanya diam saja, Hae Young bertanya apakah Do
Kyung tak mau mengatakan sesuatu. Do Kyung hanya mengatakan agar Hae Young
berhati-hati pada mobil lalu pergi meninggalkanya. Hae Young seperti orang gila
hanya tersenyum lalu masuk ke kamar.
Ketika tertidur dikamarnya, Do Kyung kembali merasakan
benturan mobil yang tabrakan dan merasakan dibagian tubuhnya, wajahnya
berkeringat sangat banyak sampai akhirnya tersadar kalau tak terjadi apapun
dari tubuhnya.
Hae Young sarapan di rumah orang tuanya, ibunya menatap
anaknya melihat Meskipun putriku tidak punya malu dan
menceritakan segalanya padanya tapi Hatinya lebih hancur karena ada hal yang
tidak bisa diceritakan
anaknya.
“Tapi, setidaknya sekarang aku
lega. Dalam hubungan laki-laki dan
perempuan kau tidak boleh jadi orang yang mudah bosan dan tidak setia. Menurutku begitulah putriku. Aku
cemas karena kau tidak bisa jadi pasangan ideal bagi siapapun. Aku lega, tapi bukan itu masalahnya.” Kata Ibu Hae Young
“Aku marah sekali, karena dia bersikap begitu padamu. Tapi
aku lega. ... Yah memang Benar ...Aku
mengenal putriku.” Ucap ibu Hae Young, Suaminya mengangguk setuju, Hae Young
tak bisa lagi menahan tangisnya.
Hae Young meminta ibunya tak membahasnya lagi karena harus
ke kantor. Ayahnya meminta agar anaknya kembali ke rumah
saja. Ibunya meminta agar anaknya pulang ke rumah setelah dari kantor dan mereka
berdua akan mengambil sebagian barang dirumah. Hae Young
pikir tak perlu, lebih baik biarkan saja.
“Kenapa ? Apa Kau ... jangan-jangan masih
menyimpan rasa ke tetanggamu Kalau itu benar, maka ....” ucap ibu Hae Young
“Bukan begitu....Aku akan melakukannya
perlahan-lahan.” Kata Hae Young
Do Kyung berdiri didepan sebuah gedung sambil mengunakan
topinya dan bersandar di dinding. Sebuah mobil sedan datang, Dokternya melihat
Do Kyung hanya bisa menghela nafas karena belum membuka kliniknya tapi pasiennya
sudah datang.
“Suaranya jelas sekali… Aku bahkan bisa merasa sakit
juga.... Rasanya tubuhku hancur
berkeping-keping.” Cerita Do Kyung
“Tapi, apa kau tidak melihat wanita itu?” tanya dokter, Do Kyung menjawab tak melihatnya.
“Selama ini, kau selalu melihat
wanita itu.” Ucap Dokter binggung
“Kali ini bukan soal wanita itu Tapi hanya aku.” Kata Do Kyung.
Dokter itu tahu sebelumnya Do Kyung tabrakan dengan
mobil, lalu bertanya Apa
itu kejadian yang sama. Do Kyung mengeleng
mengatakan suara tabrakanya berbeda.
Do Kyung keluar dari klinik berjalan ke arah mobilnya,
ketika memegang pintu mobilnya merasakan suara tabrakan kembali datang. Lalu masuk
ke dalam mobil dan ingin menyalakan mobilnya, tapi terhenti kembali melihat
bayangan Hae Young sambil memejamkan
matanya.
Hae Young datang langsung menariknya, Do Kyung pun
berusaha menahanya, Hae Young berteriak untuk melepaskan cengkramanya dan
memukulnya dengan tasnya, Do Kyung memeluk pinggangnya agar Hae Young bisa
tenang. Do Kyung membuka matanya bisa melihat mata dirinya yang mencium paksa
Hae Young dengan bersandar di dinding.
bersambung ke episode 9
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Aaah...semakin seru...tidak sabar menunggu kelanjutannya.
BalasHapusSemangat mba....
wah mksh mb, ditunggu unt ep selanjutnya :), makin seru
BalasHapusDaku ikutan nangis di episode ini hiks...kasian oh hae young
BalasHapusSmangat, ditunggu kelanjutannya..
BalasHapusSmangat, ditunggu kelanjutannya..
BalasHapusThank you mbak
BalasHapusMakasih ya.. Jgn bosan menulis.aq pasti baca
BalasHapus