[Episode 9 - Angin Yang Berhembus Dihatinya]
Hae Young masuk ke dalam lobby kantor, tatapan kosong
mengingat kata-kata Do Kyung sebelumnya yang sangat menusuk hati. “Apa aku ini mesum ? Dari satu Oh Hae Young ke Oh Hae Young yang lain ?” Pikiran Hae Young mengingat saat si cantik Hae Young
melambaikan tangan dengan senyuman meminta agar tak menutup pintu lift.
Akhirnya Hae Young berusaha berjalan dengan senyuman dan
menyapa satpam dengan ramah. Ketika masuk lift pun menyapa semua pegawai pria
dengan suara lantang. Pegawai pria berpikir kalau hari yang terbaik, Hae Young
dengan senyuman dipaksa mengatakan tidak juga.
“Sama sekali tidak ! Aku
hanya berharap akan lebih baik kalau tersenyum
!” kata Hae Young terlihat berlebihan. Semua pria binggung
dengan tingkah Hae Young
Si cantik Hae Young datang berlari meminta untuk tak
menutup lift, Hae Young dengan cepat menahan pintu agar tak tertutup. Dengan
senyuman lebarnya menyapa Si cantik Hae Young didepan pintu, Si cantik Hae
Young sempat melonggo lalu berpikir kalau Hae Young merasakan hari
yang menyenangkan. Hae Young mengatakan tidak
juga, beberapa pria menyuruh tak perlu mengajak bicara karena Hae Young itu
lagi aneh. Hae Young tertawa lebar saat pintu lift tertutup.
Hae Young kembali melamun mengingat kembali kata-kata Do
Kyung selama, ia bertanya alasan Do Kyung bersikap baik padanya.
“Aku kasihan padamu, Kau dicampakkan sebelum menikah. Kau kesana kemari dan berkata kau
dicampakkan. Aku
kasihan padamu. Makanya
aku baik padamu.” Teriak Do Kyung
Sung Jin mencatat di kertas, Moon Na
Gi 30 tahun, lalu yang lainya pun menyebut angka 30
tahun, 28 tahun, 24 tahun, si wanita berambut pendek dengan malu-malu menyebut
angka 27, beberapa pria tak
percaya ingin mengintip hasilnya, Si wanita kesal dengan tes
kesehatan yang dilakukan di kantor jadi Tidak
ada kerahasiaan. Sung Jin pun meminta Hae
Young memberikan hasilnya.
Hae Young yang melamun terlihat binggung, Sung Jin
menjelaskan Usia
metabolismennya lalu melihat amplop Hae Young yang
belum terbuka jadi belum melihat hasilnya. Hae Young melihat amplopnya ada
ditanganya, Sung Jin menyuruh untuk cepat membuka dan katakan berapa usia
metabolismenya.
Mata Hae Young melotot melihat hasilnya usia Metabolisme
: 41 tahun. Sung Jin meminta Hae Young cepat menyebutkanya.
Hae Young menutup lembaran kertasnya tak ingin memberitahukanya. Sung Jin
mengejek Hae Young itu sombong dan menyuruh untuk menutup berat badannya maka
ia akan melihat hasilnya. Hae Young tetap tak ingin.
“Nanti akan ada permainan, hak
superior pada orang yang usia metabolismenya paling tua.” Kata Sung Jin
“Ahhh.... Begitu yah? Mampus kalian semua !” ucap Hae Young bersemangat lalu menghapus berat badan hepato,
indeks lemak tubuh lalu teringat dengan atasanya.
“Berapa usia Isadora ?” tanya Hae Young, Sung Jin mengatakan belum memberitahunya.
“Sepertinya usia metabolisme
kalian sama.” Kata Si wanita berambut pendek, Hae
Young dengan sangat bangga mengatakan mungkin ia itu yang lebih tua.
Setelah itu bertanya usia si cantik Hae Young, si wanita
berpikir akan menanyakan. Hae Young rasa tak perlu karena yakin pasti usianya
lebih tua darinya, lalu dengan bahagia pasti bisa memenangankanya.
Di rumah
Ibu Hae Young terlihat marah-marah di telp dan ayah Hae
Young duduk dengan mengepalkan tanganya.
“Aku rasanya ingin langsung
ketempatmu. Aku ingin datang dan telanjang di
depanmu ! Aku ingin
menjambak rambutmu dan tanya bagaimana cara kau
membesarkan anakmu !” teriak Ibu Hae Young
“Bajingan Han Tae Jin itu ... Aku
ingin mencabik-cabik bajingan itu. Aku tidak akan ijinkan Hae
Young-ku menikahi Tae Jin ! Meskipun
dia harus tua dan hidup sendiri ! Perhatikan
anakmu baik-baik. Aku bisa saja menggigitnya sampai
mati. Aku belum punya gigi palsu !” teriak Ibu Hae Young lalu menutup telpnya.
Tuan Oh pun berdiri berkata kalau istrinya sudah cukup
marah-marah, dengan tangan mengepal ingin marah. Ibu Hae Young mengumpat pada
Tae Jin, yang berani mencampakan anaknya yang tak bersalah.
Di sebuah bar
Sung Jin menjadi pembawa acara memberitahu Usia
metabolisme Direktur Choi adalah 67 Tahun, lalu
ketika ingin menyembut nama Soo Kyung sempat menyebut sebutaannya “isadora”
lalu langsung meralatnya. Semua menjerit ingin tahu, Soo Kyung memperlihatkan
angka 42 dengan bangga, Hae Young kesal karena ternyata usianya lebih tua
dibandingkan dirinya.
Semua pria pun mengelu-ngelukan nama si cantik Hae Young
yang ada didepan, Sung Jin pun memberikan name tagnya terlihat terkejut, Si
cantik Hae Young dengan malu-malu memperlihatkan kertasnya yang bertuliskan 21,
semua pria menjerit bahagia karena si cantik Hae Young yang paling
muda dari antara mereka semua , lalu mengejek Hae
Young yang seumuran tapi bedanya 20 tahun dan mengejek memanggil Ahjjuma
Hae Young melirik sinis pada angka yang menempel pada si
cantik Hae Young, Direktur Choi pun memanggil Si cantik Hae Young dengan
panggilan “bayi cantik” dan meminta untuk menyanyi untuk mereka semuanya.
Si cantik Hae Young pun menyanyi dengan senyuman dan
pria-pria dibelakang sebagai penari latar, direktur Choi pun dengan bahagia
melihat si cantik Hae Young menyanyi. Hae Young memilih untuk minum bir
menghilangkan rasa kesalnya. Soo Kyung yang melihatnya nampak tak peduli. Hae
Young dengan wajah dongkolnya dan mulai mabuk, berdiri lalu mematikan musik
karaokenya.
“Hei.. Bayi ! Kau berisik ! Jangan ribut !” teriak Hae Young lalu duduk kembali semua pria mengeluh
lagu mereka dimatikan/
“Hei.... Kau yang lebih berisik ! Kau, mulai sekarang minta ijin
dariku kalau mau bicara. Mengerti ?!” teriak Direktur Choi sangat marah.
“Apa Aku tidak bisa bicara saja ?” ucap Hae Young melawan
Direktur Choi menyuruh Sung Jin segera membawa Hae Young
keluar, semua pria juga setuju, si Cantik Hae Young kebingungan. Hae Young
kembali berteriak kalau ia akan diam saja. Sung Jin menghentikan Hae Young
untuk tak minum maka dari itu usia metabolismenya 41 tahun. Direktur Choi pun meminta Si cantik Hae Young untuk
kembali menyanyikan untuk mereka. Si cantik Hae Young ingin menolaknya.
Beberapa saat kemudian Sung Jin duduk didepan Soo Kyung,
menahan tawa bahagia karena umurnya lebih tua dibandingkan Soo Kyung. Lalu Soo
Kyung pun menoda Sung Jin untuk bicara dengan santai padanya. Sung Jin gemetar
memilih untuk minum bir dari botol.
Hae Young menatap sinis si cantik Hae Young dengan perbedaan
umur jauh beda. Si cantik Hae Young memilih untuk membuat minuman dengan
mengaduk birnya lalu memanggil Hae Young “unnie”. Hae Young mengatakan kalau Ada
banyak hal yang ingin diucapkanya.
“Ganti namamu… Hanya aku satu-satunya Oh Hae
Young. Aku akan jadi satu-satunya Oh Hae Young di dunia ini. Nama Oh Hae Young
cuma cocok untuk orang yang membosankan seperti aku. Jadi tidak cocok denganmu.” Kata Hae Young, teman wanita Hae Young mendengarnya.
“Oh ... Bit Na.... [Berkilau].. Bagaimana ? Cocok untukmu... Berkilau-kilau... Bahkan matamu berkilau.” Ucap Hae Young, si cantik Hae Young akan memikirkanya.
“Jangan dipikir, langsung saja
diganti. Beraninya kau punya nama sama
dengan eonni ? Meskipun
aku mati, aku tidak mau berbagi nama yang sama denganmu... benar-benar Tidak akan mau. Jadi kau Ganti ya ?” ucap Hae Young, Sung Jin yang duduk tak jauh dengannya
nampak tegang.
“Kau kira aku begini karena kita
sedang dalam permainan ? Tidak.... Aku serius dengan perkataanku. Apa kau Tahu
?” kata Hae Young, Si Cantik Hae Young mengatakan sudah
tahu dengan senyuman.
“Jangan senyum !!!” teriak Hae Young yang membuat semua orang terkejut.
Sung Jin panik meminta Hae Young untuk tak berlebihan.
Hae Young melihat senyuman
licik Hae Young dan mengumpat gadis jahat karena kembali
datang setelah meninggalkan Do Kyung, Si cantik Hae Young hanya diam saja sambil
memegang gelas birnya.
“Apa kau merasa sangat hebat ? Kau kira semua lelaki akan
menerimamu jika kau kembali lagi ? Kalau
kau punya nurani, harusnya kau tetap diam dan tidak
muncul lagi. Gadis kurang ajar macam apa yang
melarikan diri di hari pernikahannya ? Apa
alasannya ?!!!” teriak Hae Young sampai membuat
semua pegawai terpaku.
“Eonni kenapa membatalkan
pernikahan sehari sebelumnya ? Aku sudah dengar. Setahuku
kabar itu cukup mengejutkan di kantor ini. Kenapa
Eonni melakukannya ?” kata si cantik Hae Young
Hae Young pun menghabiskan minuman birnya, lalu menyuruh
tak perlu ikut campur.
Di sebuah restoran terlihat seorang pria yang sedang
berbincang dengan temanya. “Kita ini mirip ayam yang ada di kandang. Kita selalu diminta produktif. Buat apa semua ini ?!”
Si pria yang ada dilayar sedang duduk dalam studio
mengisi suaranya sendiri “Katakanlah, kita bertelur banyak Tapi lalu mati ? Kalau kita mati setelah
bertelur banyak, apa itu bagus ? Apa itu namanya hidup ?” Lalu si pria
juga membuat suara ketika mencoba minum bir.
Terdengar suara “cut” lalu memuji kalau sudah bagus, si
pria pun berbicara pada Do Kyung menurutnya lebih
baik daripada ini. Do Kyung menyuruh untuk mengulanginya lagi untuk tak perlu ada
kata yang terlewat dan jangan bergumam, serta
perhatikan ucapanya, setelah itu menyuruh agar tak menghapus rekaman yang tadi.
Pria itu pun mengeluh Do Kyung yang Kurang
ajar sekali karena terus menerus bersikap begitu,
tapi akhirnya menyentujuinya untuk mengulanginya. Do Kyung pun memberikan tanda
untuk memulai merekam suaranya.
“Aah, yang benar saja ! Yaa, apa mereka menganggap remeh
kita ? Kita ini
mirip ayam yang ada di kandang. Kita selalu diminta ploduktif. Buat apa semua ini ?!” ucap Si pria tak jelas mengucapkannya.
Do Kyung berteriak “cut” si pria yang berjongkok
mengatakan “cut” agar aktor itu berhenti bicara. Do Kyung berteriak kalau yang
benar itu "Produktif!" lalu menyuruh untuk mengulanginya lagi. Si pria menghela
nafas panjang dan kembali mengulanginya.
Kedua kalinya Do Kyung kembali berteriak “cut” sampai
yang diruang kontrol kaget, akhirnya si aktor tak tahan menyingkirkan pria
kumis yang bersamanya untuk keluar ruangan dan masuk ke dalam ruang kontrol.
“Yaa, yaa ! Lihat skenarionya ! Judulnya, Menjadi Produktif Kembali. Karakterku
disini sedang mabuk. Pengucapannya tidak bagus, dan
dia sedang mabuk disini. Aku sudah pelajari skenario ini Dan melakukan yang terbaik. Kau siapa menyuruhku mengulang
berkali-kali ?! ” Teriak si pria
“Apa artinya aktingmu yang detil jika penonton tidak mengerti
ucapanmu ?” kata Do Kyung
“Itu artinya kuping mereka yang
salah. Kenapa kau tidak mengerti juga ? Waah, filmku banyak sekali tapi baru kali aku repot seperti
ini. “ kata si aktor
“Aku juga baru kali ini kesulitan
mendengar dialog yang tidak dimengerti.” Balas Do
Kyung
Si aktor marah ingin mencengkram badan Do Kyung, beberapa
orang langsung menahanya agar tak jadi pertengkaran. Si aktor pun bertanya
apakah cuma pria itu
pilihan yang ada, pria tambun pun mengatakan
akan menyelesaikan dan meminta Do Kyung untuk istirahat
saja.
“Presdir Lee, apa mereka berhak
memperlakukan aku begini ? Dari
awal aku tidak mau melakukan film ini !” teriak si
aktor marah,
Sementara si pria tambun pun bisa mengeluarkan Do Kyung
sampai ke depan ruangan meminta agar menenangkan diri dan istirahat, Do Kyung
memperingati untuk melakukan dengan benar dan jangan sembarangan. Si pria
tambun mengerti dan meminta Do Kyung segera masuk ruangan.
Do Kyung duduk menenangakan diri diruanganya, ponselnya
bergetar Oh Hae Young menelpnya. Si cantik Hae Young menelp di kamar mandi
memberitahu Hari ini tidak bisa main ping-pong dengannya, lalu menjelaskan maksudnya tidak mau
Do Kyung sampai menunggunya. Sepertinya Do Kyung menanyakan sesuatu.
“Iya. Makan malam kantor. Dari
hasil tes kesehatan, kami melakukan permainan berdasarkan usia metabolisme
seseorang. Aku yang paling muda diantara
semuanya. Coba Tebak usiaku ?” ucap Si cantik Hae young dengan nada mengoda, Hae Young
yang ada dikamar mandi terlihat sinis
“Jangan kaget. 21
tahun. Sementara Umurnya
Hae Young ... Aku kasih tahu tidak yah? Dia
41 tahun Makanya
Hae Young marah sekali. Dia marah padaku dan mintaku untuk mengganti nama.” Kata si cantik Hae Young. Hae Young yang mendengarnya
hanya bisa diam.
Si cantik Hae Young pun menutup telpnya karena Do Kyung
sedang sibuk dan berjanji akan menelpnya
nanti. Hae Young masih duduk diatas toilet, mulutnya melonggo, air matanya
mengalir tapi ia malah tertawa.
Flash Back
Hae Young tiba-tiba digeret oleh beberapa wanita dan
langsung di dorong ke dinding. Seniornya dengan sinis baru mengetahui kalau dia
itu “si hebat Hae Young” melihat name tag namanya. Hae Young sambil mengaduh
kesakitan mengatakan bukan dia orangnya.
Seniornya tak percaya dan ingin memukulnya karena
berbohong, Hae Young melepaskan kacamatanya. Seniornya mulai menampar, memukul
kepalanya bahkan semuanya langsung menendangnya ketika Hae Young jatuh sambil
mengumpat kalau wajahya jelek. Hae Young sambil menangis mengatakan kalau bukan
ia orangnya.
Pelajar pria masuk ke ruang kelas memberitahu kalau Oh
Hae Young jatuh dari tangga. Semua pria langsung berlari keluar kelas dengan
wajah panik ingin menyelamatkanya. Tiba-tiba dilorong Si cantik Hae Young
berjalan seperti biasa, semua pria pun langsung mengerem mendadak.
Si cantik Hae Young binggung, semua pria kaget ternyata
Hae Young baik-baik saja. Ditempat lainnya, Hae Young tergelincir karena sandal
karetnya lalu berguling ditangga dan akhirnya terjatuh dengan hidung mimisan
bahkan tak bisa berdiri sama sekali. Para pria merasa dibohongi langsung
memukuli teman pria yang memberikan berita bohong.
Hae Young keluar dari kamar mandi dengan penuh amarah,
didalam bar semuanya bersulang untuk Hae Young yang memiliki usia metabolisme
termuda. Semua masih memainkan games dengan memanggil Kakek yang berumur diatas
mereka. Tiba-tiba Hae Young berteriak sampai membuat semua mengarahkan
pandangan padanya.
“Oh Bit Na ! Mata berkilau ! Eonni ini .. akan memukulmu sekali saja. Aku ... Karena kau ! Sudah diperlakukan tidak adil
sekali. Dendamku
besar sekali padamu! Tapi
sekali ini, Aku akan
memukulmu. Aku akan,
keluarkan semuanya. Sekali saja !!!” teriak
Hae Young histeris
Mata Hae Young seperti banteng yang siap menyeruduk
berjalan ke arah Hae Young, Sung Jin menyuruh semua pria untuk bisa menahanya.
Hae Young bisa menyingkirikan semua pria yang menghalanginya, si cantik Hae
Young terlihat ketakutan karena Hae Young semakin mendekat. Hae Young mulai
menandukan kepalanya.
Si cantik Hae Young menutup wajahnya, mulutnya melonggo
melihat yang terjadi didepan matanya. Kepala Hae Young ditahan oleh kepala Soo
Kyung yang naik ke atas meja, sebelum menyentuh kepala Si cantik Hae Young.
Dengan kejadian lambat, Hae Young berjalan siap
menandukan kepalanya, Soo Kyung langsung
melepaskan kacamatanya naik ke atas meja, langsung berdiri dan akhirnya dengan
sengaja menahan kepala Hae Young dengan kepalanya.
Semua pria melonggo, mata Hae Young melotot lalu akhirnya
jatuh tak sadarkan diri dan Sung Jin yang menangkapnya. Soo Kyung dengan bangga
merapihkan rambutnya dan melepakan otot-ototnya sampai berbunyi gemeratak. Si
cantik Hae Young benar-benar binggung melihat yang terjadi di depanya
Si cantik Hae Young berusaha membangukan Hae Young tak
sadarka diri di dalam mobil. Soo Kyung hanya melihatnya seolah-olah tak peduli.
Do Kyung baru pulang melihat kakaknya dan Hae Young sedang ada didepan mobil,
lalu menghampirinya.
“Dia tinggal dimana ? Waktu itu kau mengantarnya. “ kata Soo Kyung pada adiknya. Do Kyung melihat Hae Young
dengan luka memar di dahinya.
“Pakai saja mobilku. Nanti
kuantar.” Kata Hae Young, Do Kyung mengatakan tak perlu
“Kepalanya kenapa ?” tanya Do Kyung, Soo Kyung mengaku dipukul olehnya. Do
Kyung melotot marah, Soo Kyung beralasan Hae Young memang pantas mendapatkanya.
Do Kyung pun menarik Hae Young dengan memeluknya dari
belakang keluar dari mobil, Hae Young berteriak kalau bukan disini rumahnya
karena Ibu menyuruh pulang kerumah. Do Kyung mencoba membawa Hae Young, tapi tanganya malah
digigit dan Hae Young pun melarikan diri.
Baru saja beberapa langkah, tubuh Hae
Young langsung jatuh lalu mengaduh kesakita. Do Kyung hanya bisa menghela nafas, lalu mengangkat pinggang
Hae Young agar bisa berdiri.
Si cantik Hae Young dan Soo Kyung hanya melihat saja, Do
Kyung pun memapah Hae Young ke dalam mobilnya, dengan Hae Young yang mengaduh
kesakitan karena lututnya terluka. Soo Kyung berteriak menyuruh memukulnya saja
sampai pingsan. Hae Young menyahutinya tak mau lalu menahan dengan tanganya
saat Do Kyung ingin masuk ke dalam mobil karena tak ingin pergi.
Do Kyung memaksa dengan mendorong Hae Young sampai
berbaring di jok belakang. Si cantik Hae Young menawarkan diri untuk bisa
berpergi bersama-sama. Do Kyung kembali menolaknya lalu menutup pintu dan duduk
dibelakang kemudi lalu meninggalkan rumahnya. Si cantik Hae Young terlihat
sedih dengan kepergian Do Kyung yang pergi dengan Hae Young saja.
Soo Kyung menyuruh Hae Young untuk pulang saja, Hae Young
mengejarnya dengan memanggil onnie meminta agar menawarkan teh. Soo Kyung
menegaskan untuk memanggilnya “direktur” dan memperingatkan tak boleh
memanggilnya “onnie” lagi. Hae Young pun tak bisa berkata apa-apa lagi.
Jin Sang sedang minum teh melihat kearah jendela seperti
tak percaya Hae Young sedang berbicara dengan Soo Kyung, lalu menegaskan
kembali dengan kacamatanya. Park Hoon pun melihat kearah jendela, Jin Sang
mulai mengumpat karena Hae Young berani datang ke rumah. Anna yang baru
terbangun sambil mengandeng lengan pacarnya bertanya siapa yang datang.
Jin Sang berjalan keluar rumah dengan mengumpat akan
membunuh Hae Young karena berani datang kerumah, Soo Kyung melihat Jin Sang
bertanya kenapa keluar rumah. Jin Sang memanggil Hae Young dengan nad marah,
Hae Young menengok dengan senyuman manisnya dan memanggilnya “oppa”
Tatapan mata Jin Sang langsung berubah sepertinya hatinya
luluh dengan kecantikan Hae Young, Soo Kyung menghela nafas melihat tingkah
laki-laki yang terhipnotis dengan senyum Hae Young. Hae Young menyapa Jin Sang
sudah lama tak bertemu, Jin Sang pun menurunkan lengan bajunya yang tadinya
ingin marah membalas sapaan Hae Young dengan ramah.
Hae Young mengaku ingin sekali bertemu denganya, Jin Sang
mengaku seperti itu juga. Soo Kyung melotot kaget karena selama ini yang dendam
malah tersenyum. Park Hoon ikut keluar ingin merobek-robek mulut Hae Young
karena berani kembali datang. Soo Kyung mengomel semuanya harus keluar dan menyuruhnya
untuk segera masuk.
Park Hoon terpaku melihat kecantikan Hae Young, Hae Young
pun menyapanya. Park Hoon pun menyambut tangan Hae Young yang mengulurkan
tanganya. Soo Kyung makin bingung melihat tingkah adiknya, Anna melihat Hae
Young yang cantik, lalu bertanya dengan polos apakah ia berpacaran lagi dengan
Ahjussi Do Kyung. Soo Kyung mengumpat, lalu menyuruh semuanya untuk segera
masuk saja.
Mobil Do Kyung sudah kembali dan melihat semuanya malah
berkumpul didepan rumah. Ia melihat Hae Young yang masih tertidur dimobilnya
dan tak mungkin bisa membawanya masuk karena banyak orang, Akhirnya Do Kyung
kembali meninggalkan rumahnya.
Semuanya binggung meihat Do Kyung malah meninggalkan
rumah, Soo Kyung binggung ada apa dengan adiknya itu. Si cantik Hae Young pikir
Do Kyung lupa dengan rumah Hae Young.
Jin Sang langsung mengerti maksudnya,
lalu mengajak Hae Young untuk masuk dulu. Soo Kyung mengumpat dengan mata
melotot, lalu menyuruh semuanya masuk saja lebih dulu. Hae Young pun
mempersilahkan untuk masuk lebih dulu saja, dan Soo Kyung pun menyuruh Hae
Young segera pergi dan mengingatkan memanggilnya “direktur” lalu masuk ke dalam
rumah.
Jin Sang mondar mandir didepan jendela melihat Hae Young
masih ada didepan rumah dan tak pulang-pulang. Hae Young masih terus berdiri
didepan rumah, Jin Sang mengamatinya mengeluh Hae Young yang masih cantik dan
membuatnya makin kesal
Do Kyung keluar dari apotik membeli beberapa obat lalu
membuka pintu mobil belakangnya, menyuruh Hae Young bangun untuk mengunakan
salep. Hae Young terlihat sudah tertidur dengan lelap. Do Kyung ingin
mengoleskan salep dibagian lututnya, tanganya malah bergetar dan melirik ke
wajah Hae Young yang masih tertidur.
Hae Young mengerakan tubuhnya dan membuat lukanya
menghadap ke arah Do Kyung. Tapi Do Kyung malah makin gugup akhirnya menutup
kembali obatnya, lalu membuka jasnya agar bisa menutup paha Hae Young. Ia
menatap dari dahi Hae Young yang memar, mata, hidung lalu bibir, datang kembali
bayangan bibir Hae Young yag terluka sebelum menciumnya.
Do Kyung menutup kembali pintu mobilnya, ponselnya
bergetar. Hae Young bertanya kenapa Do Kyung belum kembali dan apakah sudah
menemukan rumah Hae Young. Do Kyung mengaku sedang ada
di studio rekaman. Hae Young
mengatakan ada yang ingin diberikannya dan apakah ingin mendatanginya ke studio
saja. Do Kyung terdiam melihat Hae Young yang masih tertidur di belakang
mobilnya.
Akhirnya Do Kyung kembali kerumah untuk menemui mantan
pacarnya Hae Young, setelah Do Kyung turun dari mobil, Hae Young melihat teman
SMAnya itu sudah tak ada lalu bertanya Dimana
Hae Young tinggal. Do Kyung menjawab kalau ada
diatas saja dengan dingin berkata kenapa bertanya.
“Mungkin aku harus mabuk dan
pingsan juga Agar oppa
mengantarkan aku kerumah. Rasanya sedikit aneh. Hari ini, Hae Young mabuk dan
ingin memukulku. Tapi
Soo Kyung eonni menghadangnya dan membenturkan kepalanya ke kepala Hae Young. Semuanya mengira dia begitu untuk
melindungi aku tapi menurutku, dia justru
melindungi Hae Young. Sepertinya dia menyiksanya, padahal
dia melindunginya. Makanya aku merasa aneh. “ cerita Hae Young dengan menatap kosong
“Aku harus kembali ke studio. “ kata Do Kyung terlihat tak peduli, Hae Young sadar
kalau bicaranya ngelantur lalu meminta maaf dan mengambil sesuatu dari
mobilnya.
“Aku membawakan raket ping-pong milikmu, Aku pikir kau tidak bisa datang
karena ini.” ucap Hae Young memberikan raket
pingpong bernama Do Kyung.
Do Kyung pun melihatnya, raketnya masih ada. Hae Young
bertanya
Kapan
Do Kyung akan dating, karena ia selalu datang setiap
hari, dan tak masalah pagi atau siang, jadi bisa bertemu
ketika Do Kyung ada waktu luang. Do Kyung menegaskan kalau itu berlebihan kalau
mereka berdua bermain ping-pong. Hae Young pun hanya diam saja dan terlihat sedih.
“Aku sudah tahu kenapa kau pergi, dan
bisa mengerti. Bukankah ini cukup ?” kata Do Kyung
“Setiap kita memikirkan satu sama
lain, kita masih belum saling suka.” Ucap Hae Young, Do Kyung mengatakan itu
tidak penting.
Hae Young mengatakan kalau ia ingin seperti itu. Do Kyung
memilih untuk menaruh raket di kursi sebelahnya lalu kembali melajukan
mobilnya. Hae Young hanya bisa menangis melihat kepergian Do Kyung.
Hae Young tidur tengkurap diatas ranjang yang besar,
matanya langsung melotot dan terbangun dengan cepat. Matanya melihat sekeliling
yang asing dimatanya dan langsung menuruni tempat tidurnya, melihat sepatu, tas dan jaketnya ada diatas
meja rias.
Lalu melihat wajahya dikaca, seperti bisa merasakan saat
dirinya dibawa seseorang dengan merangkul pinggangnya masuk ke dalam hotel. Ia
berjalan mendekati kaca melihat luka di lututnya, lalu memar dibagian dahinya
yang masih terasa sakit.
Hae Young membuka tirai kamarnya yang ternyata sudah
malam hari, lalu masuk ke dalam kamar mandi mencari-cari petunjuk tapi tak
menemukan apapun didalamnya.
Akhirnya Hae Young duduk diatas tempat tidurnya dengan
wajah binggung, terdengar seseorang membuka pintu lalu melangkah masuk. Wajah
Hae Young tegang, tanganya mengepal siap memberika tinjuan pada orang yang membawanya
ke hotel.
Do Kyung datang dengan membawa sebungkus obat, masuk ke
dalam kamar. Hae Young menjerit histeris kalau hampir saja ingin lompat dari
jendela. Do Kyung hanya diam saja, Hae Young bisa bernafas lega karena berpikir
datang dengan orang lain dan melakukanya saat mabuk.
“Tidak ada gunanya lagi aku hidup jadi aku mau lompat dari jendela.
Senang
melihatmu yang datang ... issh
...” kata Hae Young
“Kalau sudah bangun lekas berdiri.” Ucap Do Kyung, Hae Young bertanya kenapa mereka ada
dihotel.
“Nuna memintaku mengantarmu pulang tapi semua orang ada di depan
pintu. Aku tidak punya pilihan lain.” Cerita Do
Kyung
Hae Young bertanya apakah mereka tidur bersama, Do Kyung
mengatakan tidak menyuruhnya untuk cepat bangun. Hae Young pikir mereka sengaja
datang untuk itu. Do Kyung menyuruh Hae Young untuk segera berdiri. Hae Young
heran kenapa sudah buang uang tapi langsung pergi. Do Kyung pikir Hae Young harus dipukul agar sadar, Hae
Young menawarkan untuk melakukan sekali saja.
Do Kyung terdiam mengingat saat bibir Hae Young yang
terluka dan akan menciumnya, akhrnya ia melempar plastik obat dan menyuruhnya
untuk segera keluar kalau sudah sadar, lalu berjalan keluar tapi akhirnya
kembali lagi dan bicara Hae Young.
“Kau pasti malu kalau aku tidur
denganmu disini. Hidup
yang benar ! Kau sudah
32 tahun masih minta dipukul. Kau mabuk sampai tidak ingat
siapa yang membawamu kemari !” teriak Do Kyung
mengomel lalu mengatakan akan menunggu di mobil dan menyuruhnya untuk cepat
keluar.
Hae Young berjalan keluar dari mobil, ketika akan membuka
pintu mobil melihat ada raket pingpong diatas tempat duduk. Do Kyung langsung
memindahkan raket ke jok belakang, tanpa banyak berkata-kata. Hae Young pun
masuk mobil dengan wajah dingin, keduanya pun memasang sabuk pengaman dalam
keadaan tanpa bicara.
Keduanya sudah ada di pinggir sungai Han dengan matahari
yang baru terbit dan sangat indah. Udara pun terlihat masih segar, Hae Young
memberitahu akan kembali ke rumah. Do Kyung menatap Hae Young yang berdiri disampingnya.
“Sepertinya aku harus kembali. Kalau
aku tetap disana setelah ditolak rasanya aneh. Ibu
dan ayahku ... sedang
khawatir padaku saat ini. Mereka takut aku akan bunuh diri.” Kata Hae Young, Do Kyung kembali menatapnya.
“Kau akan berikan uang jaminannya,
kan ?” ucap Hae Young, Do Kyung mengatakan butuh waktu
memberikanya. Hae Young meminta Do Kyung memberitahu kalau memang sudah siap.
“Terima kasih untuk selama ini. Aku
bisa bertahan karena dirimu. “ kata Hae Young menatap
Do Kyung. Dan keduanya saling menatap seperti ada sesuatu yang tersembunyi.
Park Hoon mengetuk pintu kamar mandi menyuruh untuk cepat
keluar, Jin Sang pun keluar dari kamar mandi. Park Hoon merasa sudah saatnya
Jin Sang kembali ke rumah. Jin Sang
menceritakan sudah diam-diam memeriksa rumahku. Tapi
lelaki berkapak itu masih disana setiap
hari, menurutnya
orang itu menyeramkan, lalu berjalan pergi. Park Hoon membuka pintu kamar
mandi langsung menjerit karena bau yang menusuk.
Jin Sang duduk didepan meja makan dengan Soo Kyung ingin
sarapan. Park Hoon berteriak marah kalau memang ingin buang air besar, lalu
memelankan suaranya untuk nyalakan dulu kipas anginnya. Lalu berjalan mengambil gelasnya.
“Apa Kau belum bertemu dia ?” tanya Jin Sang dengan mengunakan Bahasa
Perancis. Soo Kyung terdiam karena Jin Sang bisa bahasa prancis.
“Kau harus temui dia. Jangan
sampai menyesal.” Kata Jin Sang, Soo Kyung
membalas aagr Jin Sang menutup mulutnya. Park Hoon melonggo melihat keduanya
bicara dengan bahasa yang aneh ditelinganya sambil berjongkok.
“Kau harus pacaran agar jadi
manusia. Maka kau tidak akan minum dan
mabuk setiap hari !” kata Jin Sang
“Buat apa aku menunjukkan wajahku
yang sudah keriput ?!” teriak Soo Kyung lalu
menyuruh Jin Sang untuk cepat makan. Park Hoon bertanya yan didepanya itu
mereka sedang mengobrol atau acara komedi
“Bukan cuma kau yang menua. Aku
yakin dia sudah botak dan buncit. “ kata Jin
Sang mengejek. Soo Kyung kesal mengucapkan terimakasih atas ejekanya lalu
kembali ke kamarnya. Jin Sang menyuruh Soo Kyung untuk menemuinya saja. Park
Hoon masih melonggo berpikir sedang mengerjanya. Jin Sang mengelengkan kepala sambil memakan
sarapanya.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Yangd tunggu akhirnya kluarjga..
BalasHapusMksih mb deed tunggu part 2nya..
GPL z..
Terimakasih mba d tunggu kelanjutan y..
BalasHapus