Jung Gi berdiri didepan pintu lovely sambil bergumam “ Aku
sudah tidak bisa mengelak lagi. Kenapa aku bisa sampai pada titik ini? Kapankah aku sanggup menjalani hidup dengan
melindungi kebanggaan dan posisiku?”
Flash Back
Ji Sang bertanya apakah Jung Gi menyukai
Ok Da Jung. Jung Gi mengakui menyukai Da Jung oleh
karena itu ingin melindunginya. Da
Jung dilantai atas mendengar pengakuan Jung Gi dengan tatapan dingin.
“Sebelum bertemu dengan Ketua, aku
hanyalah seorang pengecut yang menyedihkan. Aku
selalu saja digoyahkan oleh uang dan hanya memikirkan tentang caranya bertahan
saja. Kalau
saja aku belum bertemu dengannya, saya akan dengan senang hati menerima semua
tawaranmu.”
Ucap Jung Gi
“Dia adalah orang yang membawakan sedikit
martabat ke dalam hidupku yang
menyedihkan. Dia
adalah orang yang membuatku
menyadari bahwa jantung saya masih bisa berdetak. Dialah orang yang meyakinkanku untuk memiliki sedikit
kebanggaan. Dialah
orang yang membuatku bersemangat
untuk pergi bekerja setiap paginya. Bagaimana
mungkin aku tidak menyukainya? Dan itulah alasan kenapa saya
ingin melindunginya.” Tegas Jung Gi
Da Jung mendengar dengan jelas pengakuan Jung Gi, Ji Sang
terdiam mendengarnya lalu melirik ke arah atas dan melihat Da Jung sudah ada
disana. Jung Gi kaget melihat Da Jung sudah ada dilantai atas lalu buru-buru
memalingkan wajahnya tak berani menatap Da Jung.
Di depan pintu kantor, Jung Gi merasa menyesal mengatakan
hal semacam itu sebelumnya, sambil mengumpat
kesal karena sangat memalukan.
Sesampai dirumah Jung Gi melihat pintu rumah Da Jung, sementara Da Jung ada
didalam rumah menatap ponselnya, mengingat ucapan Jung Gi “ Aku memang menyukainya. Itu sebabnya aku ingin melindunginya.”
Ketika akan masuk
ke rumah, ponsel Jung Gi berdering, Da Jung yang menelpnya, Jung Gi melihat
kembali arah rumah Da Jung dengan tatapan binggung, Da Jung mendengar bunyi
suara deringan telp. Jung Gi masih menatap layar ponselnya, terdengar suara
bunyi telp akan terbuka. Ia buru-buru
masuk ke dalam rumah, Da Jung membuka pintunya dan tak melihat Jung Gi ada
didepan rumah.
Jung Gi pergi ke balkon sempat melirik ke samping lalu
memikirkan yang akan dilakukan besok saat bertemu dengan Da Jung di kantor.
Ponselnya kembali berdering, Da Jung kembali menelp. Jung Gi langsung mereject
telp dari Da Jung, terdengar suara Da Jung yan memanggil namanya, Ia
kebinggungan berpikir ada yang salah dengan ponselnya. Da Jung berkata bukan di
ponselnya tapi dibelakangnya, Jung Gi menoleh sudah ada Da Jung di balkon.
“Bisakah kita berbincang sebentar?” kata Da Jung, Jun Gi gugup bertanya berbincang mengenai
hal apa.
“Apa maksud dari perkataanmu
sebelumnya?” ucap Da Jung, Jung Gi pura-pura lupa
yan dikatakan sebelumnya.
“Kau bilang kau menyukaiku.” Kata Da Jung to the point.
“Ya! Itu benar! Aku memang menyukaimu, Ketua! Bukankah semua orang juga tahu? Pria dan wanita bisa saling
mencintai sebagai sesama manusia juga! Kenapa
manusia selalu berasumsi ke hal semacam itu? Bukankah begitu, Ketua?”
jelas Jung Gi mencoba mengali
“Kau bilang aku adalah orang yang
membawakan sedikit martabat ke dalam hidupmu.”
Ucap Da Jung menyindir
“Ya! Itu benar! Anda mengajari
saya pentingnya sebuah harga diri! dan kebanggaan!” balas Jung Gi tanpa mau menatap Da Jung
“Lalu apa yang kau maksud dengan,
"Dia adalah orang yang membuatku menyadari
bahwa jantung saya masih bisa berdetak?"”
ucap Da Jung
Jung Gi terlihat binggung, lalu berusaha menjelaskan saat
pertama kali bertemu, Rasanya jantungny mau copot jadi mengatakan pada diri sendiri kalau jantungnya itu masih
berfungsi. Da Jung mengulang kata Jung Gi kalau ia
adalah orang yang membuatnya bersemangat
untuk pergi bekerja. Jung Gi berkata karena mreka
semua jadi bersemangat pergi bekerja setelah kedatangan Da Jung jadi
sangat pantas kalau ikut bersemangat karena Da Jung Dan
dengan memikirkan pergi bekerja besok saja sudah membuat deg-degan.
Da Jung menatap sinis, Jung Gi ingin memastikan atasannya
itu tidak salah paham dengan perkataannya. Da Jung merasa Jung Gi yang sengaja membuatnya jadi
salah paham, Jung Gi ingin menjelaskan tapi Da Jung kembali berbicara. Da Jung
bertanya apakah Jung Gi memang menyukainya sebagai seorang wanita. Jung Gi
melotot kaget berpikir kalau harus menjawab tidak. Da Jung bertanya kembali
apakah Jung Gi sama sekali tak menyukainya.
Jung Gi pikir memang seperti itu dengan wajah tertunduk,
Da Jung bisa mengerti lalu masuk ke
dalam rumah. Jung Gi membungkuk lalu memarahi dirinya yang sangat
memalukan karena sampai
berkeringat hanya berbicara dengan Da Jung.
Pagi hari
Jung Gi terlihat tak nyaman masuk kantor dan buru-buru
berjalan melewati ruangan Da Jung, perlahan ingin melirik melihat ke dalam
ruangan ternyata Da Jung sedang menatap tajam kearahnya. Jung Gi langsung duduk
berusaha untuk menyibukan diri dengan berkas-berkasnya.
Young Mi mendekati Jung Gi dengan sebuah amplop,
memastikan kalau temanya itu sudah siap. Jung Gi ikut berdiri memperlihatkan
amplopnya, yang sudah disiapkan, Mi Ri dan Hyun Woo juga mengeluarkan amplop
dari tas kerjanya, yaitu Surat Pengunduran Diri, semua terlihat tersenyum.
Jung Gi datang ke ruangan Da Jung memberikan surat
pengunduran diri, Da Jung binggung apa yang diberikanya. Jung Gi menjelaskan
kalau ini adalah apa yang mereka
semua rasakan jadi meminta agar menyimpan surat itu
apabila Da Jung ataupun Direktur ditendang
keluar.
“Mau tunggu apa lagi? Apa kita mau melempar ini semua ke muka Lee
Ji Sang dan
pergi mencari udara segar?” kata Young Mi
“Ya, kalau begitu kita harus
mengajak Direktur juga!” ucap Jung Gi berusaha untuk menelp Direktur Jo tapi tak
diangkat telpnya dan mencobanya beberapa kali.
Young Mi merasa ada sesuatu yang tak beres, Jung Gi
menyakinkan Direktur Jo tidak
mungkin memiliki pemikiran buruk, Da Jung
bertanya apa maksudnya. Jung Gi menceritakan tentang kejadian semalam saat sedang
minum bersama.
Flash Back
Direktur Jo mengatakan Apapun
yang terjadi, akulah Direktur Lovely dan ingin
mengakhiri semuanya dengan cara yang keren, sebagai seorang Direktur, jadi Jung Gi tak perlu
cemas. Jung Gi bertanya apa yang akan dilakukanya.
“Kalau aku pergi semuanya akan
baik-baik saja. Kau
tahu...mengikuti jalannya pria
sejati, dan pergi tanpa sepatah kata pun, Semacam
itulah. Bukankah
itu keren? Kau paham
maksudku, kan?” kata Direktur Jo
Jung Gi masuk kamar Direktur Jo terlihat dasi seperti
sudah siap untuk mengantungkan diri, lalu berteriak panik memanggil atasanya.
Direktur Jo keluar dari kamar mandi hanya mengunakan dalaman dan selesai
mencuci berteriak kaget melihat Jung Gi yang datang begitu juga Jung Gi. Da
Jung akhirnya masuk ruangan melihat Direktur Jo masih hidup.
“Kenapa kau juga ikut datang
kemari, Ketua Ok?” ucap Direktur Jo binggung
“Kenapa kau tidak mengangkat telepon?” kata Da Jung. Direktur Jo mengatakan sedang mencuci
pakaian dikamar mandi.
“dan kenapa ada gantungan dasi disini?” keluh Jung Gi yang membuatnya berpikiran aneh. Direktur
Jo mengatakan kalau itu untuk menjemur.
Jung Gi dan Direktur Jo sadar kalau ada Da Jung dan
Direktur Jo hanya mengunakan pakaian dalam saja. Da Jung pun mengatakan agar
mereka men carikan tempat yang layak dulu untuk Direktur Jo lalu buru-buru keluar ruangan. Jung Gi pun
meminta Direktur Jo membereskan semua barang-barangan dan segera keluar tak
ingin mendengar lagi bunyi suara desahan dari kamar sebelah. Direktur Jo bisa
tersenyum karena anak buahnya terlihat mengkhawatirkanya.
Jung Gi sudah membawakan koper masuk ke dalam apartement,
Direktur Jo panik merasa tidak berpikiran untuk hidup di
tempat sebagus itu dan mengucapkan
terimakasih. Da Jung mengatakan Ada orang lain yang mencarikannya
untuk Direktur Jo, Direktur Jo nampak binggung siapa orangnya.
Manager Jung keluar dari kamar menyapa kakak iparnya.
“Kenapa kau bisa ada disini?” ucap Direktur Jo kaget
“Aish, kau terlihat buruk, Menderitalah sedikit lebih lama
lagi. Kau
hampir melewati separuh umurmu, Lagipula
kau tidak bisa bercerai di umur segini.”kata
Manager Jun
“Wow, kau mencemaskan kehidupan
pernikahanku? Sungguh mengherankan! Kelihatannya
sekarang kau sudah mulai menjadi pria sejati” balas
Direktur Jo
“Tolong bantu aku kembali ke Tim General Umum. Aku janji tak akan bertingkah lagi” kata Manager Jung, Da Jung mengatakan tidak
memiliki hak untuk memutuskan hal itu. Manager
Jung bingung, Direktur Jo mengaku sudah meninggalkan
perusahaan
“Apa?!! Bagaimana bisa kau melakukannya
tanpa membicarakannya pada kami terlebih dahulu? kau ini selalu saja gegabah!!!” teriak Manager Jung kesal lalu menelp ibunya.
Manager Jung menceritakan
sudah menemukan Kakak Ipar dan terlihat sangat menyebalkan lalu memberikan ponselnya agar Direktur Jo berbicara
sendiri. Direktur Jo nampak binggung karena harus berbicara langsung dengan Ibu
Mertua. Manager Jung menyuruh Direktur Jo bicara karena ibunya mau
memberikan uang 1 milyar.
Direktur Jo kaget lalu berbicara pada ibu mertuanya
sambil mengucapkan terimakasih banyak, Jung Gi langsung bertanya setelah
menutup telp. Direktur Jo memberitahu ibu mertuny bilang akan
memberi 1,5 milyar won, Da Jung jug memutuskn akan
memberikan 500 juta won. Direktur Jo menolak merasa
Da Jung tak perlu memberikan sebanyak itu.
Da Jung menegaskan kalau ia tidak memberikannya
secara cuma-Cuma tapi meminta Direktur Jo
untuk memberikan saham seharga 500 juta won sebagai
gantinya. Jung Gi menyimpulkan mereka hanya
memerlukan 3 milyar won lagi menurutnya kalau benar-benar
berusaha keras maka akan
berhasil. Manager Jung setuju karena Lovely itu milikny dan kakak
iparnya jadi mereka berdua harus mendapatkannya lagi.
Jung Gi dan Da Jung menatap Manager Jung yang asal
bicara, Direktur Jo memukul adik iparnya kalau Lovely bukan hanya milik mereka
berdua. Jung Gi pikir akan lebih baik bagi mereka mendapatkan Lovely kembali
daripada semua pegawai meninggalkannya. Da Jung setuju lalu bertanya pada Direktur Jo apa yang
akan dilakukanya sekarang. Direktur Jo menarik nafas menurutny mereka harus coba
mengatasi masalah ini apapun yang terjadi dan
mengucapkan terimakasih karena sudah mempercayakan padanya.
Direktur Jo datang ke ruangan Ji Sang lalu memberikan cek
1,5 milyar Won, Ji Sang menanyakan sisanya. Direktur Jo balik bertanya Berapa
waktu yang akan diberikan. Ji Sang mengatakan akan
memberi waktu seminggu. Direktur Jo nampak terkejut
tapi memutuskan setuju akan mengembalikan sisa uangnya dalam seminggu lalu keluar ruangan. Ji Sang menatap cek pembayaran
Direktur Jo dalam-dalam.
Jung Gi pergi menemui Direktur Sung untuk meminta bantuan
pinjaman uang, tapi Direktur Sung langsung menolaknya karena tak
punya. Jung Gi terus memohon untuk Sekali
ini saja dan akan mengembalikannya secepat
mungkin. Direktur Sung kesal karena tak mungkin uang
bisa jatuh dari langit secepat itu.
Lalu pindah ke tempat Direktur Cha meminta pinjaman juga,
Direktur Cha mengaku tak memiliki uang, Jung Gi berusaha mengingatkan Direktur
Cha sudah berteman lama dengan Direktur Jo jadi memohon untuk membantunya.
Direktur Jo pergi ke tempat temanya untuk meminjam
bantuan, walaupun belum tahu hasilnya. Jung Gi pergi ke tempat Direktur Kim
dengan mengejarnya sebelum masuk mobil untuk mendapatkan bantuan, bahkan sampai
berlutut tapi Direktur Kim tak bisa memberikan dan meminta agar Jung Gi tak
membuatnya merasa tertekan.
Da Jung gelisah diruanganya akhirnya bertanya pada Young
Mi apakah belum ada kabar dari Jung Gi. Young Mi memberitahu Jung Gi sama
sekali belum menghubunginya. Jung Gi pulang dengan wajah lemas, Da Jung
langsung menanyakan hasilnya.
“Karena jumlahnya sangat banyak,
tidak ada yang mau meminjami kita uang sebanyak itu. Aku pikir, kita harus menunggu
sedikit lebih lama.” Kata Jung Gi, Da Jung bisa
mengerti lalu menyuruh Jung Gi untuk pulang saja.
“Ya.. Baiklah.. Mmmm..Tidak, kau pulanglah terlebih dahulu, aku masih ada pekerjaan yang harus diurus.” Kata Jung Gi gugup karena harus menghindari Da Jung
untuk pulang bersama. Da Jung pun pulang lebih dulu.
“Pekerjaan macam apa yang harus
kau urus? Pulanglah! Kami semua juga sudah mau pulang.” Ucap Young Mi
“Aku memang ada pekerjaan, Situasi semua orang bisa saja
berbeda-beda, kau tahu itu!” kata Jung Gi lalu duduk dimeja dengan wajah gugup, Di
lantai atas Da Jung melihat Jung Gi dari atas seperti sudah tahu tetangganya
itu sengaja menghindarinya untuk pulang bersama.
Mi Ri akan pulang melihat Bong Gi sudah menunggu didepan
kantor, Bong Gi sempat menyapa tapi Mi Ri langsung berlalu begitu saja, Bong Gi
pun menghalangi jalanya agar bisa berbicara dengan Mi Ri, tapi Mi Ri bisa
mengecoh Bong Gi dan akhirnya berjalan lebih dulu. Bong Gi tak mau menyerah
berjalan dibelakang Mi Ri meminta waktu sebentar.
“Bisakah kau berhenti berpura-pura
mengenalku?” kata Mi Ri
“Aku berencana ingin mengatakannya
saat aku menerima gaji keduaku tapi
aku tak bisa menahannya lagi... Mi
Ri.... Tolong jangan marah lagi dan kali ini mari kita mulai semuanya
dari awal lagi.” Kata Bong Gi
“Apa kau
bilang?!!!
Rasanya baru beberapa waktu lalu kau mampir ke kantor dan menghiraukanku!”ucap Mi Ri kesal
“Kau tahu kan, aku datang kemari pastinya untuk
menemuimu! Dan itu
juga alasanku bekerja di tempatku sekarang
ini!! Karena aku merasa mungkin bisa
bertemu denganmu.” Jelas Bong Gi, Mi Ri
berhenti berjalan dan langsung membalikan badanya
“Lalu? Lalu apa kalau kita
memulainya dari awal? Apa
kau pikir kau akan bisa menikahiku?” tanya Mi
Ri menantang
“Menikahimu? Kalau kau mau, aku
akan menikahimu sekarang juga.” Kata Bong Gi tak
takut.
Mi Ri bertanya uang siapa yang digunakan karena Beberapa
saat lalu saja Bong Gi masih
menganggur. Bong Gi merasa mereka bisa hidup bahagia meskipun
tanpa uang karna ia ahli dalam hal itu. Mi Ri pikir
Bong Gi tak tahu berapa banyak biaya yang harus mereka tanggung kalau memiliki anak, bahkan ia tak
memiliki anggota seorang keluarga lain yang akan bisa menjaga anaknya nanti. Bong Gi pikir mereka memiliki ayahnya.
“Kau selalu saja seperti itu! Apa menurutmu hidup ini lelucon? Aku ini masih pegawai sementara Dan perusahaan kami bisa jatuh
kapan saja. Tapi kau.... Entah
berapa banyak gaji yang kau hasilkan, tapi apakah orang di situasi seperti
kita ini bisa berkencan dan menikah?” keluh Mi
Ri
“Sebenarnya apa yang akan kita
lakukan kalau aku memiliki
pemikiran yang sama seperti dirimu? Kalau
ada yang emang kau inginkan, kau harus berusaha untuk menghadapinya! Kalau kau terus saja menyerah
terhadap hal yang kau inginkan, apakah
kau akan baik-baik saja kalau akhirnya kau pun akan menyerah terhadap
hidupmu?” jelas Bong Gi, Mi Ri pun tertunduk diam.
“Mi Ri.... Aku menyukaimu. Aku ingin
berkencan dan juga menikah denganmu. Tapi
kau bahkan tak ingin memberikan kesempatan buat kita hanya karena kita berdua tidak memiliki uang? Kau bahkan tak ingin bermimpi ‘kan?”
ucap Bong Gi menyadarkan Mi Ri
Mi Ri merasa Mengatakan memang lebih mudah dari menjalani, jadi menurutnya lebih baik menerima kenyataan yang ada
lalu berjalan pergi. Bong Gi kembali mengejarnya berpikir Mi Ri itu sedang
berusaha melarikan diri, Mi Ri terus berjalan.
Akhirnya Bong Gi menarik tanganya meminta jawabnanya.
“Kau mau berkencan denganku atau
tidak? Tak perlu
memikirkan mengenai hal lain. Apa
kau menyukaiku atau tidak? Cukup
beritau padaku mengenai hal itu.”kata Bong
Gi, keduanya saling menatap. Mata Mi Ri memerah menatap Bong Gi
“Aku...masih belum tahu
jawabanya” jawab Mi Ri lalu berjalan pergi, Bong Gi pun tak lagi mengejar Mi Ri
dan membiarkan pergi.
Jung Gi makan nasi tanpa gairah, pikiran melayang ketika
Da Jung bertanya Apakah ia menyukai Da Jung
sebagai seorang wanita, Jung Gi rasa harus
mengatakan tidak. Da Jung kembali bertanya
apakah Jung Gi sama
sekali tak menyukainya.
Sementara Tuan Nam sedang asik ditelp dengan Nenek Ji Ho
menceritakan anaknya sangat suka makanan buatanya, bahkan langsung
menghabiskannya dan mengucapkan terimakasih
banyak. Bong Gi melirik kesal karena ayahnya sedang bahagia sementara ia sedang
galau. Tuan Nam pun menutup telp melihat semua anaknya terlihat murung. Woo Joo
menghela nafas pertama kali, Tuan Nam bertanya apa yang dipikikan cucunya. Woo
Joo bertanya apa maksud dari "flash sale"
Flash Back
Woo Joo baru pulang sekolah melihat dua orang keluar dari
rumah Da Jung, si pria menanyakan pendapat pada si wanita setelah melihat
tempat yang bagus dan bersih, Si
wanita menduga pemiliknya
adalah seorang wanita yang tinggal sendirian, dengan
melihat Interiornya juga bagus jadi meminta diskon, Tapi si pria pikir karena flash
sale, jadi tidak bisa.
Tuan Nam pikir Ketua Ok tetangga mereka mau
pindah. Woo Joo pun sudah menduga artinya seperti itu. Bong Gi
heran padahal Da Jung baru saja pindah kenapa harus pindah lagi, dan berpikir
terjadi sesuatu. Jung Gi hanya diam saja, mengingat Da Jung memberikan 500juta
Won untuk membayar uang pada Ji Sang.
Tiba-tiba Woo Joo dan Jung Gi menjatuhkan sumpitnya lalu
berjalan ke dalam kamar dengan tertunduk lemas. Bong Gi dan Tuan Nam binggung
ada apa dengan ayah dan anak. Jung Gi dan Woo Joo duduk diatas tempat tidur dan
saling menghela nafas.
Da Jung, Jung Gi dan Woo Joo menunggu lift bersama-sama.
Woo Joo berbicara pada Da Jung agar tak pindah rumah. Da Jung mengatakan butuh
uang jadi harus menjual apartementnya. Woo Joo bertanya dimana Da Jung akan
tinggal sekarang, Da Jung juga belum tahu.
“Lalu... tidak bisakah kau tinggal
dengan kami saja?” kata Woo Joo, Jung Gi dan
Da Jung melotot kaget mendengarnya.
Jung Gi langsung memalingkan wajah anaknya agar tak asal
bicara, Woo Joo kembali bertanya apakah Da Jung tak bisa tinggal dengan mereka.
Da Jun menjawab Kalau nilai ujian Woo Joo dapat nilai 100, maka akan melakukannya lalu masuk ke
dalam lift. Woo Joo dengan wajah sedih mengartikan
kalau itu artinya tak bisa.
Jung Gi berbicara berbisik di telp menanyakan tempat
itu sudah terjual. Pihak apartemet mengatakan akan
segera manandatangani berkas-berkasnya dan
berpikir Jung Gi sedang tertarik untuk membeli property, Jung Gi mengatakan tidak lalu menutup telpnya, lalu di
kagetkan dengan Young Mi sudah ada didepanya.
“Hey, aku akan pergi keluar
sebentar!” kata Jung Gi terburu-buru
“Apa Hari ini kau mau memohon-mohon
untuk uang juga?” tanya Young Mi
“Aku harus melakukan apapun yang aku bisa.” Jawab Jung Gi buru-buru memakai jaketnya. Young Mi mengatakan mereka semua
akan mengurusi semua pekerjaan kantor. Jadilah
memintanya agar tetap kuat, Mi Ri dan Hyun Woo
memberikan semangat agar bisa berhati-hati dijalan.
“Kalau aku bisa menyelesaikan
masalah uang itu, dia tidak perlu pindah rumah.”
Ucap Jung Gi menuruni tangga kantor berbicar sendiri.
Jung Gi lalu berpikir sejenak kalau ia melakukan
semua ini karena Kepala Ok bisa saja pindah dari depan
rumahnya, tapi mencoba meluruskan pikiran kalau melakukan
ini untuk menyelamatkan perusahaan Tapi akan lebih baik kalau
Da Jung tidak jadi pindah juga. Lalu ia menyakinan kalau semua ini untuk
Woo Joo karena anaknya pasti merasa
sedih atas kepindahan Da Jung.
“Apakah ini benar-benar karena Woo
Joo? Ah.. Kenapa aku merasa bingung? Kenapa aku harus mengkhawatirkan
hal ini saat perusahaan sedang dalam masalah?”
keluh Jung Gi berbicara sendiri.
Jung Gi mendatangi seorang pria meminta pinjaman, pria
mengatakan mendiskusikannya terlebih dahulu dan menghubungi Jung Gi segera. Jung Gi mengingatakan tentang perkataan seseorang kalau usaha
kecil perlu berkembang agar negara juga ikut berkembang.
“Masa depan perusahaan kami, dan masa depan negara ini sekarang
ada di tangan Anda !” tegas Jung Gi, pria itu
menegaskan masih belum bisa mengambil keputusan.
“Saya bukannya bicara berlebihan!
Kamilah perusahaan yang mampu membentuk masa depan Korea! Tolong bantu kami sekali ini
saja!” kata Jung Gi memohon, Si pria pun melepaskan tanganya
dan bisa mengerti lalu pamit pergi.
Di depan ruang rapat, Shi Hwan melihat Jung Gi yang
memohon pinjaman. Pria yang berdiri disamping Shi Hwan bertanya apakah
mengenalnya. Shi Hwan yakin Jung Gi itu yang berkerja di Lovely jadi meminta
agar mencari tahu informasinya.
Da Jung menandatangani berkas Kesepakatan
Pemindahan Saham, Direktur Jo mengucapkan
terimakasih dan mengajak agar bersama-sama menyeelamatkan
Lovely, karena Da Jung seorang pemegang saham sekaran jadia akan
memperlakuakannya dengan
penuh penghormatan.
“Saya hanya melakukan ini agar
bisa bekerja lebih keras lagi. Jadi
tolong tak perlu mengatakan hal semacam itu terhadapku” tegas Da Jung,
“Bagaimanapun kau adalah
penyelamat hidupku.” Ucap Direktur Jo. Da Jung
juga merasakan hal yang sama. Direktur Jo nampak binggung, Da Jung tak
membahasnya memilih untuk pamit pergi.
Tiba-tiba tiga direktur datang ke Lovely, Direktur Jo
bingung ketiganya datang ke tempatnya. Direktur Cha tahu Direktur Jo membutuhkan
uang. Direktur Jo tak percaya mereka membawakan uang
untuknya. Direktur Sung mengatakan sudah mengumpulkan
1 milyar won bersama-sama. Direktur Jo mengucapkan
terimakasih dengan mata berkaca-kaca, lalu menanyakan alasan mereka bertiga tiba-tiba
berubah pikiran.
“Kau benar-benar memiliki seorang
bawahan yang hebat. Dia
memohon-mohon kepada kami siang malam agar kami menyelamatkanmu! Dia sangat menakjubkan. Jadi kami
tergerak untuk mengumpulkan uang bersama-sama.”
Cerita Direktur Kim, Direktur Jo binggun siapa yang dimaksud.
“Kepala Nam, siapa lagi memangnya yang kami maksud?” kata Direktur Sung
“Kami tak memberikan uang ini untukmu tapi Kami
memberikan ini kepada Kepala Nam! Jadi
pastikanlah perusahaanmu tidak akan diambil orang dan cepat bayarlah hutangmu
ini! Mengerti?” tegas Direktur Kim, Direktur Jo sudah
pasti akan langsung membayarnya.
Da Jung keluar ruangan dengan wajah tersenyum, Ji Sang
baru masuk kantor bertanya apakah mereka sudah mengumpulkan
uang berjalan dengan baik. Da Jung dengan melipat
tangan didada, menyarankan agar Ji Sang berkemas-kemas
sekarang ini.
“Kenapa kau terus sama bersama
denga orang-orang semacam itu di tempat semacam ini Dan membuat dirimu dalam
kesulitan?” sindir Ji Sang
“Jangan berani mengatakan hal
seperti itu tentang mereka. Yang
kaubicarakan itu adalah perusahaan dan pegawai yang sangat aku sayangi” tegas Da Jung
“Apakah kau masih saja menyesal
tentang apa yang terjadi terakhir kali? Itukah alasanmu membiarkan dirimu
jatuh ke posisimu yang sekarang? Apa
kau pikir dengan melakukan
semua ini akan mengurangi penyesalanmu?” kata Ji
Sang
“Aku tak pernah sakalipun
berpikiran kalau posisiku menurun.”balas Da
Jung
Ji Sang merasa Da Jung merasa
posisinya sudah tinggi, Da Jung mengatakan tidak karena sekarang dirinya itu
adalah Ok Da Jung yang sebenarnya, lalu bertanya balik apakah Ji Sang berpikiran
bahwa posisinya sudah
sangat tinggi. Ji Sang mengatakan Yang
memiliki paling banyak uang adalah yang paling banyak memiliki kekuasaan menurutanya itu sudah sanat jelas
“Jangan membodohi dirimu sendiri Kau tidak memiliki banyak
kekuatan seperti yang kau pikirkan. Kau
hanyalah manusia malang yang tidak sadar bahwa kau telah menjadi budaknya uang.”kata Da Jung lalu menuruni tangga, Ji Sang menatapnya.
“Aku kira, itu mungkin saja benar.” Ucap Ji Sang dengan tatapan liciknya.
Manager Kang memberitahu mereka mendapatkan
lagi 1.5
milyar won sebagai deposito langsung, lalu
bertanya apakah Ji Sang benar-benar
akan melepaskan mereka setelah mendapatkan semua uangnya kembali.
“Apakah masih ada alasan bagiku
untuk tetap disini?” kata Ji Sang sambil meminum
kopinya.
“Tapi Anda masih belum mendapatkan
uang sebanyak yang Anda inginkan. Apa
kita harus membuat rencana lain?” ucap
Manager Kang
“Semua yang kau pikirkan juga
hanyalah cara mendapatkan uang yah?” komentar Ji Sang, Manager Kang merasa semua dipelajari
dari bosnya, wajah Ji Sang tiba-tiba berubah.
Teringat kembali ucapan Da Jung sebelumnya, “Semua yang bisa kau
andalkan hanyalah uang, Kau hanyalah manusia malang yang tidak sadar
bahwa kau telah menjadi budaknya uang.” Manager
Kang menyadarkan Ji Sang yang melamun bertanya apakah ada yang menganggunya. Ji
Sang hanya diam saja.
Jung Gi kembali ke kantor dengan wajah lemas bertanya apa
terjadi sesuatu terjadi. Semua langsung berlari ke tempat Jung Gi berdiri. Mi
Ri memberitahu mereka mendapatkan 1.5 milyar won lagi. Jung Gi kaget bertanya dari siapa uang itu.
“Aku dengar kau memohon-mohon pada
teman-temannya Direktur
Jo!” ucap Young Mi, Jung Gi tak percaya mereka semua datang
ke lovely.
“Ya! Ketiga-tiganya!!! Dan mereka mengumpulkan uang
mereka bersama-sama dan memberi kita 1 milyar won!” jelas Hyun Woo dengan senyum,a
“Lalu yang 500 juta won dapat dari
mana?” tanya Jung Gi, Young Mi memberitahu Da Jung yang
memberikan pada Direktur.
“Apa? Jadi dia menjual
apartemennya... Maksudku... dia memberi beliau 500
juta?” jerit Jung Gi dengan senyuman terpaksa.
Hyun Woo menyimpulkan mereka hanya
membutuhkan 2 milyar won lagi, Mi Ri merasa sangat
gugup karena waktunya tinggal sebentar lagi takut tidak terkumpul. Sementara
Jung Gi memiringkan kepalanya melihat ke ruangan Da Jung dengan wajah sedih.
“Jadi dia menjual
apartemennya? Dan dia akan pindah? Kalau begitu apa yang harus aku lakukan?” jerit Jung Gi dalam hati
Da Jung mengembalikan berkas yang sudah disetujuinya,
Jung Gi ingin keluar tapi kembali berbalik untuk memastikan dengan menanyakan
apakah rumah Da Jung sudah laku. Da Jung mengangguk. Jung Gi bertanya kapan Da
Jung akan pindah. Da Jung merasa Jung Gi ingin dirinya segera pindah rumah.
Jung Gi merasa tak seperti itu.
“Aku yakin pasti kurang
menyenangkan melihat
atasanmu yang jahat setiap paginya.” Kata Da
Jun
“Apa maksudmu ? Tidak, tidak sama sekali!” kata Jung Gi dengan suara lantang
“Kalau
begitu, apa kau kecewa karena aku akan pindah?”
ucap Da Jung, Jung Gi menjawab tentu saja tidak dengan wajah tertunduk.
Da Jung menebak kalau Jung Gi merasa lega, Jung Gi pikir
bukan seperti itu maksudnya, Da Jung bertanya-tanya sebenarnya mana yang benar,
Jung Gi merasa kecewa atau lega. Jung Gi kebinggungan menjawabnya, seperti
orang gila memutar-mutar kepalanya.
“Sejujurnya, aku
sendiri tak begitu yakin. Kecewakah aku ataukah legakah aku? Apa yang sedang aku rasakan ini?” jerit Jung
Gi dalam hati yang membuat wajahnya memerah.
Akhirnya Jung Gi keluar ruangan dan langsung duduk
dimejanya, semua langsung melihat Jung Gi nampak aneh. Young Mi bertanya Kenapa
wajah Jung Gi sangat merah. Jung Gi binggung mengangkat wajahnya, Mi Ri melihat
dengan jelas kalau wajah Jung Gi sangat merah.
“Tidak!!! Apa yang sedang kalian bicarakan?”teriak Jung Gi lalu berlari ke pantry, Young Mi dkk
bertanya-tanya ada apa sebenarnya dengan Jung Gi.
Jung Gi akhirnya bisa menghilangkan wajah yang memerah
dengan minum air putih. Lalu menyadarkan dirinya agar bisa Jernihkan
pikirannya karena Sekarang bukan saatnya bertingkah
semacam itu, lalu menelp Direktur Jo untuk bertanya
apa yang harus dilakukan untuk 2 milyar won yang tersisa.
Direktur Jo pikir mau dimana lagi mereka harus meminjam
di bank, lalu bertanya apakah Jung Gi mendapatkan kabar dari perusahaan
lainnya, Jung Gi mengatakan belum ada, Direktur Jo pikir sekarang merkaka hanya
harus terus berusaha dan tak perlu merasa cemas.
Jung Gi akan keluar dari pantry dan dikagetkan dengan
Young Mi tiba-tiba masuk ke dalam pantry. Young Mi melihat Jung Gi yang menatap
jendela lalu menebak temanya itu menyukai Da Jung, pipi Jung Gi langsung
bersemu merah.
“Jangan
mengatakan hal bodoh semacam, "Aku hanya menyukainya
sebagai atasan saja" Dan
jujur saja denganku. Kau
suka dia, kan?” ucap Young Mi semakin mendekas, pipi
Jung Gi semakin memerah.
“Kau tak mau mengatakan apapun? Tapi kau benar-benar menyukainya
sih. Katakan
saja! Ayolah!” ucap Young Mi, wajah Jung Gi makin
merah sampai mengeluarkan asap dari telinganya.
Direktur Jo menatap kantor Lovely dengan tatapan sedih
lalu masuk ke dalam kantor melihat Jung Gi yang masih berkerja sampai larut
malam. Matanya sempat berkaca-kaca lalu berjalan mendekati Jung Gi, lalu
bertanya apa yang sedang dilakukanya.
“Aku sedang memikirkan produk baru
yang akan kita luncurkan. Aku merasa
gugup mengenai apakah kita akan mendapatkan uang atau tidak jadi aku harus terus menyibukkan diriku. Selain itu aku bertanya-tanya
apakah pihak bank akan menghubungi kita atau tidak.” Kata Jung Gi,
“Aku rasa itu akan sulit, Faktanya bahwa tidak ada siapapun yang menghubungi kita mungkin berarti kalau kita sudah
tamat. Maaf,
Jung Gi, tak ada yang bisa dilalukan lagi, Aku
rasa inilah akhirnya bagi kita.” Ucap Direktur Jo
merasa bersalah.
Jung Gi pikir tak masalah karena sudah merasa bahagia, karena
mereka sudah sama-sama berupaya hingga
akhir. Direktur Jo sempat mengumpat melihat sikap bawahnya,
Jung Gi bertanya apakah Direktur Jo sudah makan, Direktur Jo menjawab belum. Jung Gi
mengingatkan mereka melakukan semua ini untuk makan dan
menghasilkan sedikit uang, jadi setidaknya Direktur Jo harus
makan lalu mengajak Direktur Jo untuk pergi makan. Ponsel Direktur Jo bergetar, wajah keduanya
terlihat tegang karena yang menelp adalah Ji Sang.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Apakah Anda mencari pinjaman bisnis? pinjaman pribadi, pinjaman rumah, kredit mobil, pinjaman mahasiswa, pinjaman konsolidasi utang, pinjaman tanpa jaminan, modal ventura, dll .. Atau anda telah menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk alasan apapun. Kami adalah pemberi pinjaman swasta, pinjaman untuk bisnis dan individu dalam tingkat bunga rendah dan terjangkau suku bunga 2%. jika Tertarik? Hubungi kami hari ini di (danieljohnhome@gmail.com) dan mendapatkan pinjaman Anda hari ini
BalasHapusSalam,
Tim investasi Daniel john