Ji Young mondar mandir diruang latihan sambil menelp adiknya memperingatakan Jika
seseorang datang untuk menemuinya maka harus beritahu
bahwa sudah lama kehilangan gantungan kuncinya. Dengan
wajah kesal bisa memarahi adiknya yang meninggalkan
sesuatu seperti itu.
“Jika kau kehilangan benda itu,
kau harus mengatakannya kepadaku!” teriak Ji
Young kesal
“Noona.... Ini terlalu berlebihan untukku. Bagaimana jika kita dihukum?” kata Kyung Soo ketakutan
“Hentikan omong kosong itu. Kau pindah ke Seoul dan tinggal
di sebuah rumah yang bagus karena aku, jadi Jaga
mulutmu.” Tegas Ji Young memperingati adiknya.
Suk Ho pergi keluar dari ruangan menelp ayah
dari Kyung Soo dengan memastikan bahwa itu ponselnya,
lalu mengatakan ingin
berbicara denganmu tentang Kyung Soo dan meminta
izin untuk mengunjungi rumah di Busan. Tapi ternyata rumah Ayah Kyung Soo udah
pindah Di Seoul.
Esok harinya, Suk Ho menunggu seorang pria yang
mengangkat barang ke dalam mobil box, lalu memberikan minuman penambah energi.
Ayah Kyung Soo mengaku Ada banyak pekerjaan, jadi tidak
punya waktu banyak jadi meminta maaf. Tapi Suk
Ho pikir tak perlu mengkhawatirknya dan
mengucapkan terimakasih karena sudah mau berbicara dengannya.
“Apa yang kau ingin berbicara denganku
tentang Kyung Soo?” tanya Ayah yung
“Kau tahu... Insiden itu dan Kau tahu pelakunya bukan Ha Neul,
kan? Aku CEO
dari agensi grup band tempat Ha Nul bergabung. Yang
ingin aku diskusikan denganmu adalah tentang fakta bahwa Kyung Soo ada di tempat
kejadian saat insiden itu terjadi. Ji
Young mungkin membuat Kyung Soo mengambil video untuk bukti.” Jelas Suk Ho
Flash Back
Ayah Kyung Soo bertanya pada anaknya bagaimana bisa Ji
Young membelikan ponsel. Kyung Soo
mengaku kalau kakaknya sudah mengambil ponselnya, Ayahnya kembali bertanya kenapa kakaknya mengambil
ponselnya anaknya, Ibu Kyunbg Soo datang
membela ankanya.
“Astaga, menjengkelkan sekali. Dia mungkin ingin membeli telepon
baru untuk adiknya. Kenapa
kau membuat keributan dan menjadi
sangat keras kepala.” Keluh istrinya pada suaminya. Ayah Man Shik merasa yang
dibelikan Ji Young pada adiknya bukan sebuah mainan yang harganya murah.
“Dia membelikannya sesuatu yang
tidak bisa kau berikan. Seharunya Katakan
saja, "Aku minta maaf. Terima kasih."”
Kata Ibu Kyung Soo.
Ayah Kyung Soo pikir tak mungkin tahu karena tidak ada di tempat
kejadian. Suk Ho yakin Ayah Kyung Soo pasti
cukup terganggu karena tidak
bisa menggunakan uangnya, jadi itu
sebabnya kau bekerja. Ayah Kyung Soo sempat
terdiam lalu menanyakan keadaan Ha Nul apakah baik-baik saja.
“Dia adalah lilin yang sedang diterpa angin. Memang benar ini ada hubungannya
dengan Ha Nul, tapi Ji
Young mungkin juga jatuh ke dalam bahaya. Akan lebih baik jika kau
meyakinkan dia untuk mengaku. Fans
mungkin akan mendukung dia, tapi
jika ternyata dia berbeda dari yang mereka pikirkan, maka reaksinya akan sama
besarnya. Ji Young
tidak akan terlalu terluka jika dia mengaku. Kyung Soo masih muda. Bayangkan
betapa tidak aman perasaannya.” Jelas Suk Ho yang
membuat Ayah Kyung Soo nampak sedikit gugup.
“Ya...aku tidak tahu apa-apa, jadi
tidak bisa cerita banyak. Maafkan
aku.” Kata Ayah Kyung Soo menutupi kebohonganya dan kembali
bekerja.
Suk Ho kembali ke kantor, langkahnya terhenti melihat Geu
Rin yang sibuk dimeja. Senyumanya bahagianya kembali terlihat tapi setelah itu
berusaha menyadarkan diri kalau tak boleh melakukan itu. Ia pun melangkah masuk
dan bertanya apakah Geu Rin sudah siap untuk pertunjukan
besok. Geu Rin pun baru menyadari Suk Ho sudah kembali ke
kantor.
“Aku hanya memeriksa ulang
semuanya dan sudah mengkonfirmasi waktu
perjalanan, make-up
dan perjalanan yang diperlukan.” Jelas Geu Rin
“Baiklah... Kau Istirahatlah karena akan
mengemudi besok pagi.” Kata Suk Ho, Geu Rin
bertanya apakah Suk Ho akan ikut juga.
“Aku akan ada di sana untuk
pertunjukan pertama tap harus
bertemu seseorang sebelum aku pergi, jadi
kau boleh pergi terlebih dulu.” Jelas Su Ho
“Bagaimana caramu pergi kesana?” tanya Geu Rin,
Suk Ho pikir aka mengurusnya dan meminta Geu Rin untuk
menjaga anak-anak dan Berkendara
dengan aman. Geu Ri pun siap melakukan dan akan bertanggung jawab
untuk mereka, jadi Suk Ho tak perlu khawatir lagi lalu
keluar dari kantor, Suk Ho melihat Geu Rin mulai
terdengar seperti manajer Lalu ia duduk dikursi kerjanya, ingin mengetik sebuah
pesan untuk Ji Nu, tapi seperti ragu untuk mengirimkannya tapi akhirnya menekan
tombol “kirim”
Di dalam sebuah mobil box
Ayah Kyung Soo bertanya apakah Ji Young menarik Kyung Soo
dalam masalah ini dan ingin tahu apa yang sudah dilakukan anak sulungnya itu.
Ji Young mengaku sudah diurus dan bertanya dengan sinsi Apa
lagi yang dinginkan ayahnya.
“Katakan kepadaku yang sebenarnya. Aku tidak mengerti bagaimana kau
bisa tiba-tiba membuat debutmu.” Tanya Ayah Kyung Soo
curiga.
“Apakah kau tahu bagaimana
industri ini bekerja? Tolong
berhentilah sekarang. Kenapa
kau menjadi petugas pengiriman paket? Jika kau terekspos, mereka akan
menjadikanku putri yang buruk.” Keluh Ji Young
“Apa yang aku lakukan bukan hal
buruk dan Apa yang kau lakukan adalah hal
buruk.” Jelas Ayah Kyung Soo
“Aku Mohon... Tolong!!! Jangan datang lagi. Jika agensiku tahu, semuanya akan kacau.” Ucap Ji Young sedikit berteriak pada ayahnya.
“Kita memang tidak berkecukupan, tapi kita pernah menjadi keluarga
yang bahagia. Sekarang
juga, ibumu dan
kau mungkin menikmati ini, tapi
Kyung Soo dan aku hampir tidak bisa hidup.” Tegas Ayah
Kyung Soo
“Jangan pernah datang lagi.” Ucap Ji Young memperingati lalu turun dari mobil, Ayah
Kyung Soo hanya bisa berteriak memanggil anaknya dengan wajah khawatir.
Suk Ho menunggu seseorang di lobby, seorang pria menyapa
Suk Ho dengan ramah meminta maaf karena membuatnya menunggu tapi
menurutnya Suk Ho sudah bekerja
keras hari ini. Suk Ho pikir Beritanya sudah menyebar
di seluruh kota, kalau ia bekerja
siang dan malam seperti sebelumnya dan membuat
dirinya itu semakin kurus. Temannya itu pun tertawa mendengarnya.
“Kau tidak berubah, Suk Ho. Ayo kita makan haejangguk dan
bicara.” Ajak temanya.
“Apakah kau minum kemarin? Aku mengatakan kepadamu untuk
jangan terlalu banyak berpikir
tentang putrimu dan
minum.” Goda Suk Ho
“Tidak mudah membesarkan bayi.” Kata si pria sambil berjalan ke restoran bersama-sama.
Joo Han menunggu di depan pintu sekolah, Kyung Soo baru
saja keluar dari rumah. Joo Han pun mendatanginya dengan memastikan kalau yang
didekatinya adalah Kyung Soo. Lalu Kyung Soo bertanya siapa orang itu. Joo Han
kembali memastikan kalau Kyung Soo adalah adik dari Ji Young. Kyung Soo
membenarkan.
“Apakah kau masih memiliki aksen Busan ? Kau ada di Seoul sekarang, berkat
kakakmu jadi Kau harus mengubahnya.” Ejek Joo Han, Kyung Soo kembali bertanya siapa pria
didepanya.
“Ini adalah milikmu, kan?” kata Joo Han memperlihatkan foto gantungan kunci robot.
Kyung Soo teringat ucapan kakaknya “Jika
seseorang datang untuk menemuimu, beritahu
mereka bahwa kau sudah lama kehilangan gantungan kuncimu.” Akhirnya Kyung Soo pun membenarkan. Joo Han lalu
bertanya kenapa barang itu ditemukan di tempat kejadian
kecelakaan kakaknya. Kyung Soo nampak
ketakutan
“Apakah kalian berdua... merencanakan sesuatu tanpa
sepengetahuanku?” ucap Joo Han dengan tatapan
dingin
“Aku sudah lama kehilangan ini dan tidak tahu ini ada disana.” Akui Kyung Soo
“Jika...kau merencanakan sesuatu, maka Aku tidak akan meninggalkan kau
dan kakakmu sendiri. Mengerti?” kata Joo Han memperingatinya sambil memegang pundak
Kyung Soo.
Suk Ho turun dari taksi menerima telp dari Ji Nu,
terlihat Ji Nu yang duduk ditaman sambil menelp Suk Ho.
“Apa yang kau minta untuk
kupikirkan, sekarang Sudah aku
pikirkan. Aku
baik-baik saja dan Aku lebih
memilih meredakan
nuraniku dengan cara ini.” jelas JiNu, Suk Ho pun
menutup ponselnya dan sempat terdiam sejenak
“Semuanya akan berjalan dengan
baik, Jinu... Untukmu dan untuk Ha Nul.” Kata Suk Ho lalu terdengar suara berisik dari balik
gedung.
Ha Nul, Kayle, Yun Soo hanya bisa melonggo sementara Jae
Hoon tersenyum seperti baru pertama kali mendengar musik trot. Diatas panggung
wanita paruh baya menyanyikan lagu Trot dengan mengunakan alat musik pukul khas
korea, lalu dibawah panggung para manula menari-nari berpasangan.
Spanduk diatas panggung bertuliskan (Konser Pembukaan Museum Yangju). Suk Ho mengoyang-goyangkan kepala mengikuti irama musik
Trot yang ceria. Jae Hoon berkomentar orang yang ada diatas panggung sangat
keren. Ha Nul dkk hanya
bisa melonggo tanpa henti. Geu Rin hanya bisa tertunduk diam mengaku
bersalah, Suk Ho mencoba menahan emosi dengan
mengatupkan giginya memanggil Manager Band, Geu Rin tertunduk diam lalu
melihat sang manager yang sedang menari-nari di pinggir panggung.
Diatas panggung pun dipanggil penampilan selanjutnya,
seorang wanita berada diatas panggung dengan penari wanita muda dan menyanyikan
lagu dengan riang. Geu Rin bertemu dengan Manager di pinggir panggung,
sementara Suk Ho dan akan buahnya sudah ada dibelakang panggung.
“Sepertinya ini sedikit
bermasalah. Apakah
kau berpikir bahwa grup band cocok di sebuah acara orang tua?” kata Geu Rin
“Apa kau
bilang? Apakah
ada yang salah jika orang tua menikmati musik yang lebih muda? Bukankah itu bagus untuk melihat
mereka dalam suasana hati yang ceria?” kata si
manager marah
“Bukan itu yang aku maksud Grup band kami menganut konsep dan Grup band kami cukup bertentangan dengan semua seniman yang naik ke
atas panggung.” Jelas Geu Rin
“Kita semua berkontribusi terhadap
budaya jadi prasangka macam itu tidak bisa
diterima. Ini
konser yang merangkul semua generasi. Itu
sangat tulus dan memberi perasaan hangat” kata si
manager dan melihat ke arah Ha Nul untuk minta tanda
tangan dari vokalisnya.
“Dia terlihat jauh lebih baik
secara langsung. Apakah
aku sudah menyebutkan bahwa dia adalah tipe idealku?” ucap si manager lalu pergi, Geu Rin pun hanya bisa
menghela nafas tanpa banyak bicara.
MC diatas panggung mulai berceloteh, “Ini adalah puncak dari acara hari ini. Kami akan menampilkan grup band. Berikan tepuk
tangan untuk Entertainer Band!”
Ha Nul dkk mulai naik ke atas panggung, semua manula
memberikan tepuk tangan yang meriah. Ha Nul mulai menyanyi dengan irama musik
yang sama, semua penonton bertanya-tanya “Musik
macam apa ini? Siapa
mereka” dan merasa tidak mengenal mereka.
“Mari kita hidupkan suasananya.” Kata Suk Ho berdiri disamping panggung, Geu Rin yang
nampak lemas bertanya bagaimana caranya, Suk Ho mengoyangkan tubuhnya, Geu Rin
rasa itu tak mungkin. Suk Ho langsung mendorong Geu Ri ke depan panggung untuk
mulai menari.
Setelah itu memberi aba-aba pada Kayle dengan tanganya
seperti seorang conductor. Kayle pun mulai memain gitar dengan irama trot, semua
penonton mulai memberikan tepuk tangan, Suk Ho mulai mengoyangkan pundaknya dan
Geu Rin pun mengikutinya. Ha Nul dengan mudah bisa mengikuti irama trot dengan
lirik yang sama.
Manager pun mulai mereka aksi band diatas panggung dengan
ponslenya, semua penonton makin terhanyut. Suk Ho melihat dari pinggir panggung
pun bisa tersenyum, Manager yang merekam aksi Ha Nul merasa akan mendapatkan
promosi karena anak muda yang melampaui masanya dan tak mungkin ada yang
tidak akan menyukai pertunjukan ini.
Suk Ho mendekati Geu Rin bertanya apakah ia memiliki sekop. Geu Rin pikir Suk Ho ingin menguburnya hidup-hidup. Suk
Ho melihat patung disamping Geu Rin itu adalah sebuah
monumen yang bagus jadi akan menancapkannya tepat
di sampingnya. Geu Rin merengek melihat patung
laki-laki tanpa busana dan memohon dengan gaya imut.
“Jangan melucu denganku.” Ucap Suk Ho sinis, Geu Rin pun meminta maaf. Suk Ho pun
menyindir Geu Rin yang menganggap penampilan tadi adalah konser.
“Aku
banyak bertanya kepadanya, tapi semua jawabannya ambigu.” Jelas Geu Rin
“Apa Kau tidak tahu? Dia seorang perawan tua yang
hampir menjadi gila, Nona
Jo atau siapapun dia.” Kata Suk Ho menunjuk ke
arah anak bandnya.
Manager Jo mulai berfoto dengan Ha Nul beberapa gaya
dengan memeluk, menarik syal. Ha Nul pun mau tak mau memberikan foto walaupun
wajahnya tampak terpaksa. Suk Ho menegaskan Seumur
hidupnya, ini adalah pertunjukan orang
tua pertamanya lalu pergi meninggalkanya. Geu Rin pun pamit pergi pada patung
disampingnya karena hampir terjebak bersamanya.
Di dalam mobil Van
Suk Ho memuji kerja anak-anaknya dan Geu
Rin bekerja keras untuk mendapatkan pertunjukan dan
mengajak untuk bertepuk tangan untuknya. Geu Rin mengangkat jempolnya lalu Suk Ho menutupnya dan
menurunkanya dengan tatapan sinis. Geu Rin pun hanya bisa diam dengan wajah
cemberut, Suk Ho menyurun anak-anaknya tidur sampai di rumah. Kayle pun mulai memejamkan matanya.
“Direktur.... Kapan kau akan mendapatkan
lisensimu kembali?” tanya Ha Nul nampak
khawatir
“Kenapa kau bertanya? Apakah kau prihatin tentang
keadaan Geu Rin?” ucap Suk Ho dingin
“Jika dia lelah, dia bisa bertukar
dengan Kyle.” Kata Yun Soo mencairkan suasana. Jae
Hoon pun ikut berteriak “supir panggilan kita.” Kayle yang tadinya sudah memejamkan mata menyuruh
semuanya untuk pergi tidur saja.
“Ini pekerjaan manajer. Jangan
khawatir dan pergi tidur.” Kata Suk Ho, Ha Nul nampak
khawatir memberikan pijatan di pundak
Geu Rin yang sedang menyetir. Geu Rin tersenyum menerimanya, Suk Ho
hanya bisa diam dengan memalingkan wajahnya.
Geu Rin sedang merapihkan baju di gatungan, sementara
Kayle dkk bermain bersama. Suk Ho melihat Geu Rin dari tempat duduknya yang
nampak tersenyum lebar dan berkata sendiri kalau ia tidak
bermain adil. Akhirnya ia dan Suk Ho duduk berhadapan.
“Manajer harus menghadiri acara
dan konser di luar kota selama
beberapa hari pada suatu waktu untuk mengamankan pertunjukan. Itu akan sering terjadi. Apakah kau akan khawatir tentang
Geu Rin setiap
kali dia harus pergi sendiri?” ucap Suk Ho
“Dia tidak terbiasa sendirian di
mana pun.” Akui Ha Nul terlihat khawatir
“Geu Rin memiliki pekerjaan
sekarang. Dia seorang manajer. Dia
tidak pernah bepergian sendiri atau mengemudi, tapi mereka adalah tanggung
jawabnya sekarang. Mari
kita luruskan ini....Dia
manajermu, bukan kakakmu. Setelah
kau memahami itu, kau boleh
menunjukan keprihatinanmu.” Tegas Suk Ho, Ha Nul
mengangguk mengerti dengan wajah sedih.
“Bagi kami, itu tidak apa-apa. Tapi setidaknya untuk orang lain, tidak pantas bagi mereka untuk
melihat Geu Rin sebagai kakakmu.” Tegas Suk
Ho, Ha Nul mengerti Suk Ho mengajak High five dengan kepalan tanganya. Ha Nul
menyambutnya dengan senyuman.
Min Joo datang menyapa, bertanya Konser
macam apa yang mereka
datangi karena Ada video yang beredar melalui
SNS. Semua berjejer melihat dari ponsel masing-masing video
penampilan mereka menyanyikan lagu dengan irama trot, dimulai dari Kayle yang
tersenyum bahagia.
“Video itu sudah dilihat lebih dari
65.000 kali dalam satu hari.” Jerit Jae Hoon tak
percaya
“Kurasa dia bukan seorang perawan
tua yang histeris tapi Dia
hanya seorang penggemar yang bergairah, tuan.” Ucap
Geu Rin mengodanya, Suk Ho tersenyum mendengarnya.
“Dia seorang manajer yang hebat, bisa meningkatkan popularitas grup
band ini. Bagaimana
kau bisa mendapatkan pertunjukan ini? Itu mengagumkan.” Ungkap Min Joo bangga
“Kau mengatakan itu karena kau
tidak ada di sana. Sulit
untuk menghidupkan suasananya.” Komentar Geu Rin
Ha Nul pikir tak ada masalah kalau mereka memujinya Geu Rin
sudah berkerja dengan baik. Jae Hoon
juga mengatakan belajar lebih baik jika dipuji, bukannya diomeli. Yun Soo pikir Kerja keras Geu Rin sudah terbayarkan.
“Apakah kau berpihak kepadanya
karena kalian semua hidup bersama? Kau
membuatku menjadi orang buangan. Kami
berbagi kantor yang sama jadi Kau
tidak bisa meninggalkanku.” Ucap Suk Ho, Kayle
mengangkat tanganya mengatakan memihak pada Suk Ho.
“Karena kita ada di sisi yang
sama, ayo kita pergi ke tempat mandi sauna
bersama-sama.” Ajak Suk Ho, Kayle setuju lalu berusaha
pergi karena ada urusan yang harus diselesaikan.
Di depan kantor Manggo
Suk Ho mengangkat satu kakinya bertanya kapan Kayle mulai menawarkan jasa sebagai
supir panggilan. Kayle bercerita setelah
Ha Nul pindah ke Seoul, jadi dalam pikiranya setidaknya
harus membayar untuk makanannya. Dan menurutnya terlalu ketat jika bekerja
di kafe atau restoran cepat saji. Suk Ho
menatap anak buahnya seperti bisa mengerti.
“Hei, Kayle.... Entertainer Band belum terkenal, tapi kau tetap seorang publik
figur. Sangat
terpuji bahwa kau berusaha untuk mencari nafkah. Bertahanlah sedikit lebih lama.” Kata Suk Ho
“Ini tidak terlalu sulit. Aku
belum terlalu dikenal.” Ucap Kayle mengangguk
“Aku minta maaf sudah membuatmu
melakukan itu. Tapi Aku akan
bekerja keras, agar kau
bisa mengemudikan mobilmu sendiri.” Ucap Suk
Ho dengan memeluk Kayle
Kayle tersenyum memberitahu Ada satu
mobil yang disuka. Suk Ho mengajak mereka masuk karena orang-orang akan
berpikir sedang sembelit karena terlalu lama berada
diluar. Kayle setuju lalu berteriak gembira akan mendapatkan mobil yang di
inginkanya. Suk Ho tertawa melihatnya tapi setelah itu mengumpat Kayle memang
anak nakal.
Ha Nul berjalan ke toko perhiasan lalu tersenyum bahagia
melihat sepasang pria dan wanita yang sedang memilih sebuah cincin di dalam
toko. Lalu teringat dengan pesan Yun Soo “Jangan
terlambat. Mungkin
akan terlambat setelah
kau berhasil.”
Akhirnya Ha Nul pergi ke dalam toko, melihat ke bagian
cincin. Seorang pegawai mendekatinya untuk
meminta tanda tangannya. Ha Nul
binggung, bertanya apakah wanita itu mengenalinya. Pegawai itu menjawab kalau
pria didepanya itu Jo Ha Nul dari Entertainer Band. Ha Nul mengaku belum
punya tanda tangan. Pegawai pun meminta agar Ha
Nul memberikan tandatangan dengan menuliskan namanya saja kalau pernah datang ke toko mereka
Kayle mulai berlatih untuk memberikan tanda tangan pada
kertas, sementara Jae Hoon nampak kaku menuliska namanya. Chan Hee juga ikut
duduk disamping ayahnya, Kayle mengaku senang berhenti
menjadi supir panggilan karea Semua
orang akan mulai meminta tanda tangannya. Jae
Hoon mengejak kalau Gadis-gadis
muda tidak minum.
“Baiklah, Tuan Seo Jae Hoon. Lalu Apa ini? Tanda tanganmu adalah
yang terburuk.” Ucap Kayle meremas dan melemparnya.
“Tidak bisakah kita hanya menulis
nama?” kata Yun Soo, Ha Nul langsung menjawab tak bisa, Yun
Soo pun kembali berlatih memberikan tanda tangan.
Geu Rin datang bertanya apa yang sedang dilakukanya. Chan
Hee bertanya apakah ia mau
tanda tangannya. Geu Rin binggung, Kayle pun memuji
Geu Rin yang sudah bekerja keras. Ha
Nul yang kesal langsung memberikan lemparan pada Kayle karena berani
mengodanya. Geu Rin mengerti kalau mereka sekarang sedang melatih
tanda tangannya dan memujinya kalau itu sangat lucu.
“Kita harus berlatih, jadi akan
tampak alami saat kita memberikannya.” Kata Jae
Hoon memberikan tanda tangan di depanya.
“Kau pasti peramal.... Kita akan masuk siaran televisi
dalam dua hari.” Jerit Geu Rin bahagia,
semua menjerit bahagia dan langsung penuh semangat untuk berlatih. Ha Nul
menatap ke arah Geu Rin dengan melihat ke arah jari-jarinya dan menatap jarinya
sendiri seperti menginginkan mengunakan cincin pasangan.
Ha Nul baru saja membuka jaketnya, sementara Kayle sudah
tertidur lelap. Ponselnya bergetar, Suk Ho menelpnya di malam hari mengatakan perlu
berbicara secara pribadi lalu bertanya apakah Ha Nul
sedang sendirian. Ha Nu melihat Kayle yang masih tertidur lelap akhirnya
memilih untuk pergi ke ruang makan.
“Ha Nul, dengarkan dengan seksama.” Ucap Suk Ho, Ha Nul pun mendengarnya dan terlihat
perubahan wajahnya yang nampak terlihat tegang lalu menahan amarah sambil
mengepalkan tanganya.
Seorang tangan pria terlihat sedang mengetik berita untuk
segera di terbitkan sebagai berita (Eksklusif: Pengakuan Jo Ha Nul dari
Entertainer Band, Dia dan gadis itu adalah teman dekat dan
tetangga.)
Suk Ho mengantar Ha Nul dkk sampai ke depan stasiun TV,
wajahnya nampak sedikit tegang. Di Lobby bertemu kembali dengan temanya,
terlihat wajah gelisah kalau akan baik-baik saja jika artikel
ini diterbitkan setelah pertunjukan. Suk Ho
tahu Reporter Park akan menerbitkan artikel itu hari
ini juga, walaupun temanya nampak khawatir tapi semuanya akan baik-baik saja dan Anak-anak juga tahu tentang hal
itu Bahkan
jika temanya membatalkan siaran, akan bisa mengerti.
Ha Nul terdiam dan melihat nama yang tertempel didepan
pintu (Twinkle) lalu ia pun mengetuk pintu dan masuk ke dalam, tiga
orang anggota lainnya bisa mengenali Ha
Nul adalah vokalis dari Entertainer Band. Ji Young nampak tegang melihat Ha Nul yang datang, Ha
Nul pun berjalan mendekati Ji Young.
“Hanya ada satu orang di dunia... yang benar-benar ingin aku
hancurkan. Itu adalah kau.... Hanya kau.” Ucap Ha Nul berisik dengan mata dinginnya.
Ji Young hanya diam saja dan terlihat pucat, Ha Nul
merubah wajah senyumnya mengatakan akan bersorak untuk Ji Young dan memberikan semangat agar berhasil. Teman
yang lain melihat Ha Nul yang sangat tampan lalu berpikir Ji Young berkencan
dengannya dan berpikir terlihat
seperti baru saja dibuang. Ji Young tiba-tiba
menjerit histeris dengan menjatuhkan semua alat make upnya.
Tuan Editor menemui reporter Park sambil menyindir kalau
temanya itu pergi
sampai ke Busan untuk sebuah berita eksklusif, tapi sepertinya seseorang sudah
mendapatkannya terlebih dahulu. Reporter Park mengumpat
marah.
“Aku yakin bahwa seseorang
membocorkan informasi itu ke Mango. Tidak
ada yang tahu tentang hal itu.” Ucap Reporter Park
geram
“Jika kau mencari tahu siapa, maka aku akan terlibat. Tapi kau sudah bekerja keras.
Bagaimana jika minum bersama sore ini?”ajak Tuan
Editor, Reporter Park menolaknya dengan kesal membawa laptopnya sambil keluar
ruangan.
Joon Suk melihat berita online tentang Ha Nul dalam
tabnya, wajahnya tertawa membaca judulnya (Eksklusif:
Pengakuan Jo Ha Neul dari Entertainer Band)
“Aku dijebak karena
penyerangan seksual, tapi aku tidak bisa berhenti bermain musik.”
Joon Suk tertawa lebar membacanya setelah itu berteriak
histeris mengumpat Suk Ho yang benar-benar sialan.
“Aku melihatmu mengambil inisiatif, Kau melakukan ini pada dirimu
sendiri. Jadi Kau harus melihat Jinu mati.” Kata Joon Suk penuh dendam.
Ha Nul masuk ruang make up, semua nampak sedih. Geu Rin
bertanya dari mana saja dan menanyakan keadaanya. Ha Nul menatapnya, Yun Soo
bertanya apakah Ha Nul masih bisa bernyanyi karena mereka semua akan baik-baik
saja jika Ha Nul tidak akan melakukannya. Kayle setuju menurutnya mereka harus bicara dengan Suk
Ho lalu pergi.
“Ha Nul, berhenti berpura-pura
kuat.” Kata Kayle khawatir
“Mungkin lebih baik daripada
membuat kesalahan saat siaran.” Ucap Jae Hoon bisa
mengerti
“Kita semua tahu hari ini akan
datang. Selama
kalian baik-baik saja, kurasa
aku juga akan baik-baik saja.” Kata Ha Nul dengan
senyuman dengan menatap semuanya. Geu Rin melihat Ha Nul dengan mata berkaca-kaca
menahan kesedihan tapi Ha Nul terus memberikan senyuman yang lebar.
Semua anggota band, serta Geu Rin dan Suk Ho berjalan
dilorong stasiun TV dengan wajah terangkat. Suk Ho sebelumnya memberitahu
anak-anaknya mungkin pertunjukan terakhir mereka jadi meminta agar menunjukan kemampuan pada mereka
semuanya.
“Sama seperti bagaimana Kyle memutuskan
untuk mempercayai kebaikan hati Ha Neul, mari kita yakinkan publik.. untuk percaya pada kita dan wajah
tak berdosa... Ha Neul. Jadi... mari kita kerahkan semua
kemampuan kita. Oke?” kata Suk Ho saat ada diruang make up, semua penuh
semangat mengerti
Jae Hoon berjalan paling depan dengan penuh percaya diri,
begitu juga Ha Nul nampak tersenyum pada Geu Rin sudah tak ada lagi wajah
kesedihan. Suk Ho pun berjalan dibelakang mereka sempat berhenti melangkah tapi
tatapanya nampak sangat yakin bisa menjalani semuanya.
bersambung ke episode 11
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Can't wait to the next episode
BalasHapusKeren!!! Ditunggu sinopsis episode berikutnya, kak.
BalasHapusKereeenn kapan ya kira2 akhir indah buat mreka...eemmm dan kpn ha neul akan mengungapkan perasaannya ke geu rin ya???aku pnsaran sma tanggapn geu rin nanti..hehe n kyaknya suk ho juga suka saa geu rin...yun soo kyaknya mnemukan cinta baru..hehe fighting y semngat teruss crita ini mnarik.
BalasHapusDari episode awal aq suka geurin pasangan dengan ha neul daripada dengan suk ho..
BalasHapusCerita nyaa kereen. .ikut deg'an juga aku. . ^_^
BalasHapusEp 11 blom ada yaa.. ditunggu ya kak..
BalasHapus