Ha Nul dkk mulai berlatih tapi semuanya hanya terdiam
melihat cara bermain Jae Hoon semaunya mengebuk drum. Kayle menghentikan memberitahu
Jae Hoon Salah satu kekuatan terbesar band mereka adalah suara vokalis jadi Jae Hoon tidak boleh memaksakan
suara drumnya.
“Lalu, bagaimana jika Ha Nul
beristirahat dan kita mencoba untuk... bermain
sendiri?” saran Yun Soo
“Wah.. Kalian
bekerja sama dengan baik. Berapa
lama kalian sudah bermain bersama?” tanya Jae
Hoon terpana, Kayle mengatakan kalau Ini adalah latihan pertama
kami.
“Ahh... Benarkah? Ini seperti kalian semua
mengalami titik terendah dalam hidup kalian dan membuat hubungan secara alami
dengan satu sama lain.” Kata Jae Hoon menyimpulkan
“Wah.... Apa yang dia katakan? Apa kau pikir belajar di
Juilliard adalah titik terendah dalam hidupku?”
keluh Kayle
“Apa kau sudah memeriksa ijazahnya? Sudah umum bagi orang-orang untuk
memalsukan latar
belakang pendidikan mereka.” Kata Jae Hoon, Kayle
hanya bisa melonggo.
Di studio rekaman
Man Shik mengajak Min Joo untuk mengerjakan dengan
cepat, lalu
mencatat setiap waktunya secara terpisah. Min Joo
mengangguk setuju. Ha Nul memulai dengan suara yang merdu, dan semua alat musik
benar mengiringinya dengan benar.
Teringat kembali saat Ha Nul menerima lemparan susu
karena dianggap pemerkosa, lalu Suk Ho mengikutinya sampai ke atap gedung dan
menyelamatkan kalau ia yang akan menjadikan penyanyi lalu setuju.
Kayle juga ditemukan saat pertama kali Suk Ho
mendengarnya di gedung pertunjukan dan tak dibayar karena tak lolos, akhirnya
Suk Ho membantunya dengan berjanji akan membayar 300 dollar.
Yun Soo diselamatakan oleh Suk Ho saat kembali berkerja
di bar dengan pelangganya yang semena-mena. Jae Hoon datang ke studio karena
band yang biasa dimainkan sudah dibeli oleh Suk Ho, akhirnya memutuskan untuk
mau bergabung dengan band sebagai drum. Semua pun menjadi backing vocal untuk
lagu perdana mereka.
Joon Suk sudah mendengar Suk Ho
merekam sebuah album dan akan
segera mulai mempromosikan. Joo Han tersenyum
mengejek menurutnya Suk Ho tidak akan bisa melakukannya dan tidak akan mungkin bisa masuk di TV, Radio, variety show, acara musik, dan bahkan panggung kecil di
Hongdae, karena sudah mengurus semuanya.
“Kenapa kau tidak menghentikannya
membuat album?” pikir Joon Suk
“Kupikir akan lebih menyenangkan
untuk melihat dia jatuh, saat dia
sudah melakukannya dengan baik. Kau
hanya harus duduk dan menonton, tuan.” Kata Joo
Han
“Sepertinya akhirnya kau melakukan
pekerjaanmu.” Puji Joon Suk, Joo Han tersenyum lalu
mengucapkan terimakasih.
Min Joo merasa mereka kita
tidak bisa menaruh lagunya di sebuah toko musik online dan Uang adalah satu hal alasanya, karena tidak
bisa melewati Lee Joon Suk. Man Shik pikir apa
gunanya mempromosikan music, apabila orang-orang
mencari secara online, Hasilnya
tidak akan muncul jadi tak mungik ada orang yang bisa mendengarkannya.
“Selama KTOP masih ada, maka kita akan disaring. Kita perlu menghindari
penyaringan.” Kata Suk Ho lalu berjalan keluar dari
kantor dengan senyuman, Man Shik dan Min Joo menatap kebinggungan.
Suk Ho memperlihatkan rekaman Video Entertainer band pada
Tuan Byun distudio, menurutnya musiknya itu sangat mengesankan,
Tuan Byun tak banyak berkomentar. Suk Ho pu meminta agar
Tuan Byun untuk mengunggahnya di situs. Tuan Byun pikir tak mungkin karena KTOP
terus mengawasi.
“Kau bisa melakukannya.... Unggah sebagai musik gereja baru
bulan ini, maka Lee Joon
Suk tidak akan memperhatikan.” Kata Suk Ho
“Ini bukan musik gereja, kan?” ucap Tuan Byun mendengar lagu Entertainer.
“Jika musiknya adalah tentang
cinta, itu adalah "We Are The World" Dan pada dasarnya itu adalah,
"I Love Saver of Souls". Kita
hanya perlu membuat lagunya bisa dicari.” Jelas Suk
Ho mengebu-gebu,
Tuan Byun memuji kalau
otaknya pintar sekali,
lalu meraasa mereka harus berbagi keuntungannya. Suk Ho rasa Tuan Byun tidak
perlu menyebutkannya karena sudah pasti akan
membaginya. Tuan Byun melihat Vokalisnya bernyanyi sangat bagus dan juga tampan, jadi menurutnya pasti akan berhasil.
“Benar sekali.... Apa kau ingat Jo Sung Hyun? Dia Teman dekatku, Jo Sung Hyun. Aku memperkenalkannya kepada Lee
Joon Suk sebelumnya.” Cerita Suk Ho, Tuan Byun terlihat binggung dan bertanya
siapa nama yang disebutkan.
“Jo Sung Hyun tidak berhasil
merilis album. Aku
terjebak di Moskow, jadi kau melanjutkan proyek itu.” Cerita Suk Ho mengingatkan kembali, Tuan Byun nampak
gelisah dengan mata melihat kesana kemari membenarkan lalu bertanya ada ada
dengan Sung Hyun.
“Vokalisnya... adalah adik dari Sung Hyun.” Kata Suk Ho, tangan Tuan Byun bergetar matanya terlihat
kaget.
Flash
Back
Malam hari didalam mobil, Tuan Byun memberitahu kalau Jo
Soo Hyun meninggal dengan tatapan berkaca-kaca berkata “Dia
sudah mati, karena kau Joon Suk.” Joon Suk terlihat shock lalu berpura-pura tidak mendengar apa-apa darinya.
Tuan Byun nampak benar-benar gelisah semua tubuhnya
gemetaran mendengar nama Soo Hyun, Suk Ho melihat Tuan Byun nampak gemetaran
lalu bertanya apakah ia baik-baik saja. Tuan Byun mengaku kalau ia merasa kepanasan sambil
mengambil minumanya, tapi tanganya gemetaran. Suk Ho terlihat curiga tapi
berpikir itu karena Tuan Byun semakin tua, jadi sedang melalui andropause.
Semua anggota band sudah berkumpul distudio foto, pakaian
mereka pun sudah rapih dan terlihat fashionable. Fotographer mulai mengambil
foto, Min Joo membuka kacamata hitamnya karena melihat gaya anak bandnya sangat
standar dan kaku dengan dua jari yang diacungkan ke depan kamera.
Fotographer meminta mereka senyum, semua terlihat
tersenyum kaku dan terlihat dipaksa. Suk Ho meminta mereka untuk memperlihatkan
wajah yang lebih ramah lalu menyarahkan
agar mereka memperlihatkan gaya seperti anak band yang sedang berteriak.
Anggota Band mulai dengan posisi foto sendiri, semua
masih terlihat sangat kaku, tapi lama kelamaan mereka bisa tersenyum dan
bergaya lebih natural.
Disebuah cafe
Suk Ho bertemu seorang wanita merasa heran karena tidak menjadi presiden
klub penggemar saat ini, wanita itu pikir sudah melakukannya selama
lima tahun dan menurutnya itu waktu
yang cukup lama. Suk Ho sudah melihat foto
wanita di postingan blognya dan memuji Foto-foto
Jackson yang diambil
luar biasa.
“Benarkan... Itu karena aku punya
kamera baru, tapi Ngomong-ngomong,
Direktur.” Ucap Si wanita terlihat tak bisa
melanjutkan omonganya.
“Itu benar. Aku dipecat.” Kata Suk Ho, Si Blogger bertanya alasan Suk Ho ingin
menemuinya.
“Di Musim gugur yang lalu, apa kau pergi ke pertunjukan Jackson
di Busan?” tanya Suk Ho, Si blogger mengangguk.
Suk Ho meminta izin agar bisa melihat foto-fotonya tapi Bukan yang diposting di blognya, Blogger itu nampak binggung menanyakan alasanya.
“Kau tahu... aku sangat peduli tentang Jinu, kan?” kata Suk Ho, Blogger itu tahu karena itu banyak
penggemarnya membenci Suk Ho, lalu Suk Ho bertanya
balik dengan si blogger.
“Aku sangat menyukai Jinu, jadi aku bersyukur.” Kata Si blogger.
“Aku tidak mengurusi Jackson lagi Tapi ada sesuatu yang perlu aku
tahu. Tolong
tunjukkan foto-fotonya tanpa bertanya-tanya. Ini benar-benar penting untuk
Jinu.” Jelas Suk Ho menyakinkan.
Si Blogger mengatakan Suk Ho harus
melihat di tempat karena tidak bisa mengirimnya kepadanya, Suk Ho setuju lalu bertanya apakah ia mengambil
foto di tempat parkir atau di depan klub. Si blogger
melihat tab yang menyimpan foto dan memperlihatkan pada Suk Ho kalau ia mengambilsaat
a sedang menunggunya di tempat parkir.
Suk Ho melihat Jinu yang dipapah masuk kedalam taksi oleh
Jin Young lalu bertanya apaka wanitaitu memiliki
gambar dengan plat nomor taksi. Si blogger mengaku ingin
mengambil lebih banyak lagi karena ingin tahu lebih banyak tentang gadis yang mmebawa Jinu, tapi anggota Jackson yang lain keluar
jadi sibuk mengambil foto.
Beberapa album Entertainment band sudah ada diatas meja,
sementara Suk Ho melihat deretan jadwal untuk memilih acara The
Show dan menemukan nama Park Won
Suk sebagai PD acara, wajahnya nampak terkejut mengingat
sebelumnya Won Suk adalah asisten PD.
Ketika mengurus anggota girl bandnya, Won Suk terlihat
memanggil untuk segera berlatih. Suk Ho dengan remeh mengejek mendengar Suara
mendengung lalu berteriak memanggil PD dan sekarang
Won Suk sudah menjadi PD bukan asisten lagi.
“Kenapa harus dia?” Jerit Suk Ho histeris lalu berbaring diatas mejanya.
Di depan gedung SBC
Suk Ho memegang album Entertaiment Band, wajahnya
terlihat gelisah tapi akhirnya masuk ke dalam gedung, tapi belum sampai pintu
sudah bersembunyi dibalik tiang karena merasa tak nyaman. Lalu melihat PD Park
yang sedan berjalan dengan teman yang lainnya, Suk Ho pun datang
menghampirinya.
“Aku melihat kau masih datang ke
sini.” Sindir PD Park
“Aku ada dalam bisnis hiburan jadi Tentu saja, aku masih di sini. Sekarang karena kau adalah PD dan terlihat lebih tampan.” Puji Suk Ho
“Astaga, suara mendengung apa itu? Apa ada nyamuk?” ejek PD Park saa seperti yang dilakuka Suk Ho padanya lalu
pergi meninggalkanya, Suk Ho menjawab tidak ada nyamuk lalu memasukan kembali albumnya ke dalam jaket.
Suk Ho peri ke toilet menatap ke cermin untuk menyakinkan
dirinya tidak
bisa mundur sekarang lalu berlatih untuk bicara
pada PD Park nanti. Dengan membusungkan dadanya, melemaskan ototnya.
“PD Park. Tolong... Tolong bantu aku sekali ini
saja.” Ucap Suk Ho tapi menurutnya terlalu kasar padahal se harus
menyentuh perasaannya.
“Aku tidak tahu bagaimana akan
bertahan hidup di dunia ini. Aku
sedang jatuh dan...” kata Suk Ho sambil menangis
tapi menurutnya terlalu menyedihkan dan mengumpat kesal sendirian.
Tiba-tiba terdenga suara dari dalam toilet, memanggil
siapa yang ada diluar untuk mengambilkan beberapa kertas
toilet karena tidak sadar kalau kehabisan dan
sudah terlambat. Suk Ho mengambilkan beberapa
tissue toilet, menanyakan dimana tempatnya, Pria itu mengatakan tidak
bisa bangun, jadi meminta dari bawah, Suk Ho
pun menahan hidungnya dengan memberikan tissue dari bawah. Si Pria akhirnya
keluar dari toilet mengucapkan Terima kasih banyak pada Suk Ho.
“Apa kau sudah melatih dialogmu?” tanya si pria, Suk Ho berusaha tersenyum berharap sudah
bisa melakukan lalu pamit pergi, si pria memanggilnya
“Jika kau putus asa, hal terbaik
yang bisa dilakukan adalah dengan menjadi
rendah hati. Kau
melihat aku tadi, Aku putus asa, jadi aku memohon
bantuan. Itulah
hidup.” Kata si pria, Suk Ho mengerti dan pria itu kembali
mengucapkan terimakasih.
Suk Ho kembali ke dalam mobil melihat Geu Rin tidur
diatas stir menyuruhnya untuk tidur dengan sandaran ke bawah, karena Geu Rin harus
beristirahat dengan baik saat ada waktu
agar tetap sehat. Geu Rin pikir hanya
ketiduran saja, Geu Rin melihat Suk Ho itu cukup
lama pergi dan menanyakan hasilnya.
“Kita pergi saja dulu untuk saat
ini.” kata Suk Ho, Geu Rin sudah siap menyalakan mesin
mobilnya, tiba-tiba Suk Ho berteriak.
“Berhenti... Tidurlah sedikit lebih lama, Aku akan segera kembali.” Ucap Suk Ho, Geu Rin bertanya kemana Suk Ho akan pergi.
“Tidak ada yang harus disesali.” Kata Suk Ho lalu turun ke dari mobil dan kembali
berlari masuk ke gedung SBC
Suk Ho masuk ke bagian pegawai dengan mengatur nafasnya,
lalu mencari sosok orang yang dicarinya. Beberapa orang menatapnya dengan
heran, Suk Ho melihat sosok PD Park yang berjalan didekatnya. PD Park menghela
nafas melihatnya lalu bersiap-siap dengan menghalangi kursinya, tapi Suk Ho
langsung berlari dan berlutut, PD Park makin panik melihat Suk Ho yang berlutut
didepannya.
“Ibuku selalu berkata... yang di depan akan terjatuh di
belakang dan yang di
belakang akan maju ke depan, serta
untuk selalu rendah hati. Tapi
aku tidak mengerti... dan
kejam kepadamu saat kau sebagai asisten PD Aku
tidak tahu hari ini akan datang. Kupikir
aku akan selalu tetap di atas dan terus
mengintimidasi orang lain di sekitarku.” Jelas Suk
Ho
“Sekarang aku sudah mencapai titik
terendah, aku
terlalu malu untuk mengangkat kepalaku. PD Park. Tolong... bantu aku, sekali ini saja. Tolong biarkan... Entertainer Band... pergi ke atas panggung hanya
sekali saja. Mereka bukan anak-anak yang buruk. Akulah si brengsek yang besar tapi Anak-anakku berbakat.” Ucap Suk Ho dengan mata berkaca-kaca
“Mereka datang sejauh ini dengan
mengikutiku. Tolong,
demi mereka, Tolong beri mereka kesempatan. Aku akan datang dan berlutut di
depanmu setiap hari... untuk
menebus semua rasa sakit yang kusebabkan.Aku akan berlutut 100, ahh..tidak, 1000 kali... sampai kau mengatakan kepadaku
untuk berhenti datang. Jadi... tolong bantu aku, PD Park” kata Suk Ho dengan air mata mengalir di
pipinya.
PD Park melihat Suk Ho berlutut sambil menangis dan
dilihat oleh beberapa pegawai SBC, pria yang ditolong Suk Ho melihat orang
berkumpul dan hanya melihat bagian belakang Suk Ho, lalu beranjak pergi.
Geu Rin masuk gedung SBS sangat terpana, beberapa orang
yang lewat membahas Suk Ho yang memiliki kulit yang tebal dengan pergi ke SBC, menurutnya kalau ia jadi Suk Ho
maka terlalu malu untuk menunjukkan wajahnya. Geu Rin pun memilih untuk kembali lagi ke mobil.
Suk Ho baru keluar gedung, seorang pria berbicara di telp
mendengar berita Shin Suk Ho berlutut di depan seorang PD, dan merasa sangat kecewa karena melewatkan begitu
saja, padahal seharusnya merekam kejadian itu. Suk Ho yang mendengarnya ingin
memakai kacamata hitamnya menurutnya yang dilakukan tak benar setelah itu
memilih untuk membukanya dan berjalan ke tengah-tengah lobby.
“Aku CEO dari Agensi Mango
Entertainment... dan
manager... dari Entertainer Band, Shin Suk
Ho! Terima
kasih. Terima kasih!” jerit Suk Ho lalu berjalan
keluar dari gedung.
Geu Rin sudah menunggu didepan mobil, Suk Ho melihat Geu
Rin dengan tatapan sedih dan ingin mendekatinya tapi Suk Ho memilih untuk
memakai kacamatanya meminta agar Geu Rin tak mendekat lalu berjalan ke sisi
parkiran lain.
Dibawah tiang besar, Suk Ho berbicara sendiri untuk
menegakan kepalanya karena sudah melakukan sesuatu dengan benar. Tapi akhirnya
ia berjongkok menyakinkan diri kalau tak ada yang
peduli dengan harga diri, dengan menahan air matanya
merasa semua sangat Memalukan sekali.
“Jo Ha Nul, Kyle, Seo Jae Hoon, Na
Yun Soo, Na Chan Hee.” Ucap Suk Ho berkali-kali
dengan air mata mengali dipipinya dan menyakinkan kalau pasti bisa
melakukannya dan kembali berdiri.
Geu Rin sudah membeli dua gelas minuman, karena tahu Suk
Ho biasanya
menyukai es Americano dengan bangga kalau Esnya
tidak mencair karena waktu yang tepat. Suk Ho bertanya apa minuman yang dipilih Geu Rin, Geu
Rin mengaku memiliki selera anak-anak, jadi memilih macchiato karamel.
“Apa kau tidak akan bertanya
bagaimana dia pergi?” tanya Suk Ho
“Aku yakin kau melakukannya dengan
baik, Lagipula itu kau” ucap Geu Rin, Suk Ho merasa ucapan Geu Rin tidak terdengar tulus.
“Direktur.. Kau adalah yang pertama
untukku. Bos pertamaku di pekerjaan yang
aku nikmati, panutan
pertamaku dan orang
pertamaku.” Kata Geu Rin bangga, Suk Ho membuka
kacamatanya menurutnya sudah pasti karenaIni
pekerjaan pertama untuk Geu Rin
“Hei... Aku pernah melakukan pekerjaan
paruh waktu. Yang aku
maksud adalah, kau
adalah yang terbaik di mataku dan
yang aku percaya... bahwa
apa pun yang kau lakukan, kau melakukannya dengan hebat.” Ungkap Geu Rin dengan senyuman, Suk Ho juga tersenyum
mendengarnya lalu meminum kopinya.
“Itu milikku!!!! Kau ada di sini. Kenapa kau
meminum milikku?” jerit Geu Rin melihat gelas
kopinya diminum.
“Aku juga suka macchiato, mulai
sekarang. Kau
seharusnya meminta terlebih dahulu Dan
kau harus konsisten, padahal Kau
baru saja mengatakan kalau aku adalah cinta pertamamu.” Keluh Suk Ho
“Aku tidak pernah mengatakan kau
cinta pertamaku. Aku
berkata, "orang pertama".” Jerit Geu
Rin, Suk Ho mengerti dan mengaku hanya salah bicara saja lalu mengambek tak mau
minum lagi. Geu Rin mengejek kalau seperti itu Suk Ho seperti anak kecil saja
lalu menyuruh untuk memakai sabuk pengamannya.
Joon Suk mengebrak meja terlihat sangat marah, Joo Han
memberitahu Direktur
eksekutif sendiri yang mengatakan untuk
menyerahkan panggungnya dan tidak
ada cara untuk menghentikannya bahkan sudah pergi
ke studio, memohon dan mengancam
managernya.
“Tapi direktur eksekutif yang baru itu datang langsung dari AS, jadi aku tidak tahu siapa yang
dekat dengannya.” Jelas Joo Han panik
“Kita memiliki seseorang yang
tidak takut dengan ktop, begitukah? Kalau begitu kita harus mengajarinya. Beritahu mereka segera, setelah mereka membiarkan
Entertainer Band ada di panggung, maka penyanyi
KTOP tidak akan pernah tampil di
acara musik SBC.” Tegas Joon Suk
Suk Ho baru saja akan masuk kantor, ponselnya berdering. PD
Park menelp memberikan kabar, wajahnya langsung bahagia mendengarnya. Di dalam
kantor terdengar jeritan bahagia oleh semua tim Mango Entertaiment.
“Kami akan menunjukkan pada semua
orang siapa gitaris terbaik di
negara ini.” kata Kayle bersemangat.
“Ngomong-ngomong, apa itu untuk
televisi nasional? Kalau
begitu boleh aku memakai masker? Ibuku
akan kaget jika dia melihatku.” Ucap Jae Hoon ingin
menutupi jati dirinya, Min Jo pikir mereka akan membahas secara pribadi saja
nanti.
“Tuan Shin, kau luar biasa. Kami akan melakukan pertunjukan
secara langsung di televisi nasional!” jerit Yun
Soo tak percaya
“Direktur eksekutif sendiri yang
merekomendasikan kita.” Kata Suk Ho bahagia, Tuan
Byun juga ikut berkumpul dengan Tim Manggo.
Man Shik tiba-tiba datang berlari masuk ke dalam ruangan,
memberitahu mereka sedang mengalami kesulitan. Suk Ho bertanya ada masalah apa lagi. Man Shik
memberitahu KTOP memaksa
direktur, Suk Ho bertanya apa yang KTOP lakukan.
“Mereka mengatakan jika
Entertainer Band tampil di acara itu, mereka
tidak akan membiarkan salah satu penyanyi mereka tampil di program apapun. Apa yang harus kita lakukan?” kata Man Shik, Geu Rin melihat wajah Ha Nul sangat
sedih.
“Apa yang salah dengan itu? Kenapa
mereka melakukan itu? Kenapa
mereka begitu memaksa untuk menurunkan pemula seperti kami?” teriak Kayle tak terima
“Sebenarnya Ada apa diantara kami dan
KTOP?” tanya Jae Hoon polos. Tuan Byun menatap Ha Nul, Min Joo
menatap Suk Ho terlihat berpikir keras.
Min Joo menarik Suk Ho ke sebuah tempat, Suk Ho melihat
tempat yang didatanginya lalu berteriak tidak
ingin melakukannya dan bertanya kenapa harus
datang, apakah menurut Min Joo itu sudah gila.
“Jangan mengatakannya dengan
keras. Orang-orang akan memukulimu. Pekerja kantoran dan siswa
sekolah pergi untuk konseling sepanjang
waktu.” Tegas Min Joo
“Aku tidak punya alasan untuk
berada di sini. Mari
kita pergi untuk makan siang.” Ucap Suk Ho menolak berjalan
pergi.
“Tapi kau masih mengalami
kesulitan tidur.” Ucap Min Joo khawatir menariknya,
Suk Ho mengaku tidur dengan nyenyak
Min Joo memberitahu kalau Man Shik
khawatir tentang Suk Ho dan mengatakan temanya
itu mengalami kesulitan tidur. Suk Ho mengumpat kesal karena Man Shik memberitahunya.
Min Joo menasehati kalau Suk Ho akan pergi menemui dokter jika mengalami
demam, jadi apabila sedang menderita didalam hatinya dan
pikiranya mak seharusnya pergi ke dokter juga, Suk Ho mengigit bibirnya
terlihat gelisah.
Suk Ho akhirnya menemui psikiater, Dokter pun melihat hasil Gambar Suk Ho sangat aneh, menurutnya Suk Ho itu sangat
tertekan dan mengalami Stress berat. Suk Ho pikir
segala sesuatu dalam hidup adalah stres.
“Di atas semua itu, kau terlalu lemah untuk mengurus
dirimu sendiri.” Komentar Dokter melihat
gambar Suk Ho
“Coba lihatlah aku baik-baik. Aku sudah melalui semua jenis
kesulitan dan masih bertahan. Bagaimana
denganku, apa kau menemukan kelemahan?” ucap Suk
Ho menatap Dokternya.
Dokter meminta Suk Ho untuk melihat gambarnya, karena
biasanya jika meminta orang-orang untuk menggambar dirinya
sendiri saat
hujan, maka akan menggambar jas hujan atau meletakkan payung di atas kepala, Setidaknya akan mengenakan sepatu
hujan. Tapi melihat gambar Suk Ho membiarkan basah
kuyup dalam hujan yang artinya sedang
stress dan menanggung semua bebannya sendiri.
Suk Ho melihat judul dibagian atas berjudul (Aku
pada saat hujan) tapi tak mengunakan
pelindung agar tak kehujanan. Dokter bertanya apakah Suk Ho bisa tidur
dengan nyenyak. Suk Ho malah mengeluh dengan sikap Min
Joo, Dokter pun akan memberikan resep jadi bisa Minum sebelum tidur. Suk Ho menegaskan dirinya itu tertidur
segera setelah menutup matanya.
Dokter memberitahu keadaanya Suk Ho sekarang memiliki
gangguan kecemasan dan insomnia jadi meminta agar
supaya minum obat saat akan tidur dan menaseati kalau menanggung
beban sendirian bukan solusi terbaik, Suk Ho memilih untuk segera keluar saja.
Min Joo melihat Suk Ho sudah keluar bertanya apakah sudah
selesai padahal biasanya dokter itu cukup lama bersama
pasien-pasiennya. Suk Ho berteriak kesal
karena Min Joo membuatnya
menemui seorang dukun lalu pergi meninggalkanya.
Min Joo tersenyum karena merasa Suk Ho sudah sampai ditempat yang tepat dan
akhirnya meminta resep pada perawat.
Suk Ho melihat gambar saat di tengah hujan teringat
kembali kata-kata dokter kalau ia menanggung beban sendirian itu bukan
solusi terbaik, tapi Suk Ho memilih untuk
membuangkan semuanya ke tempat sampah lalu meningalkan kantor.
Pagi hari, Geu Rin membereskan kantor dan melihat
ditempat sampah ada bungkus pil lalu melihat gambar dengan title "Aku
pada saat hujan" dan label dibawa dari Psikiater.
Dengan wajah penasaran Geu Rin mencari keyword “Seni
menggambar hujan dalam terapi” dan hasilnya "Hujan
mewakili... Situasi
sulit atau stres."
Suk Ho masuk ke sebuah cafe menemui blogger karena
ternyata memiliki lebih banyak gambar. Blogger menceritakanwakil
presiden klub penggemar kami Yang
gemuk. Suk Ho tak mengingat namanya tapi mengenali wajahnya.
“Aku
bertanya pada rapat umum terakhir hanya untuk berjaga-jaga, dan dia bilang punya beberapa
gambar. Tapi
gambar-gambar itu semacam ofensif.” Jelas Blogger,
Suk Ho bingung maksud Gambar-gambar
yang ofensif
Tuan Byun menemui Joon Suk diruananya, Joon Suk melihat
Tuan Byun yang masih hidup lalu menyindirnya Seharusnya
tetap melakukan kontak dan menanyakan kabarnya.
Tuan Byun mengatakan kalau ia ingin memenuhi janjinya.
“Sudah kukatakan aku akan mencari
pekerjaan untukmu, tetapi
kau tidak menghubungiku. Apa kau tahu, Aku
sangat kecewa” kata Joon
Suk
“Tentang Jo Ha Nul.” Kata Tuan Byun, Joon Suk heran Tuan Byun menyebut nama
itu.
“Tinggalkan dia sendiri.” Tegas Tuan Byun dengan melepaskan kacamatanya,
“Kenapa kau akan muncul entah dari
mana dan mengatakan itu kepadaku?” tanya Joon
Suk
“Jo Ha Nul... Dia adik dari Sung Hyun. Berhenti bermain-main dengan
Entertainer Band.” Kata Tuan Byun
Joon Suk bertanya kenapa harus dirinya dan hubungannya
Sung Hyun dengannya. Tuan Byun mengatakan
dengan sangat jelas kalau Joon Suk yang membunuhnya. Joon Suk terdiam dan tak
berani melihat ke arah Tuan Byun.
Suk Ho melihat foto yang diberikan Blogger, melihat
dengan jelas ada Ha Nul dibelakang Jinu yang dipapah oleh Jin Young, tapi
membiarkan begitu saja tanpa membantunya.
bersambung ke episode 7
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
makin kece ajahh ceritanya,, gomawo mbak dee😘😘😘
BalasHapusSEMANGAT trs buat ngelanjutin nulis dramanya👊✊✊👍👍
tingkahnya abang ji sung,, bkin cengar cengir gaje😁😄😀😄
Makasih sinopnya..makin seru!!dilanjutkan yaa..
BalasHapussemangat ya mbak.. ditunggu kelanjutannya :D
BalasHapusterimakasih
BalasHapusceritanya bagus banget.
terimakasih untuk usahanya.