Akhirnya Suk Ho menyanggupi untuk jalan-jalan bersama
manager Entertainer Band. Geu Rin menanyakan
Apakah semuanya baik-baik saja dengannya karena melihatnya sangat
sibuk dan kadang terlihat sangat tidak bersemangat, lalu memberitahu Ha Neul
jauh lebih baik sekarang jadi tak terlalu
khawatir. Suk Ho yang mendengarnya merasa itu
bagus.
“Boleh aku pergi ke salon rambut
besok atau lusa?” tanya Geu Rin, Suk Ho pikir
tentu saja boleh, tapi bertanya untuk apa pergi ke salon.
“Orang-orang mengatakan kepadaku
kalau rambutku terlalu gelap. Jadi
aku ingin mengecatnya.” Jelas Geu Rin
“Kau sudah cantik, bagaimanapun
penampilanmu.” Puji Suk Ho, Geu Rin tersenyum
sumringah dan tertawa mendengarnya, Suk Ho mengejek kenapa Geu Rin senyum –
senyum sendiri.
“Karena aku bahagia.” Kata Geu Rin, Suk Ho balik bertanya kenapa bahagia, Geu
Rin mengatakan karena Suk Ho tadi mengatakan kalau ia cantik.
“Apa karena itu saja yang membuatmu
bahagia?” tanya Suk Ho seperti tak mengerti tentang wanita
“Tentu saja, aku senang mendengar seorang pria
mengatakan bahwa aku ini cantik.”ungkap Geu Rin tak mau lagi menutupi perasaanya,
keduanya berhenti berjalan dengan saling menatap.
“Bahkan jika kita sedang sibuk, sebisa mungkin kita bertemu satu
sama lain... setidaknya
satu kali dalam sehari.” Kata Suk Ho
Keduanya saling menatap cukup lama, Geu Rin pikir lebih
baik pulang saja karena melihat Suk Ho pasti sangat sibuk, dan mengulangi
kata-kata Suk Ho walaupun mereka sibuk sebisa
mungkin bertemu satu sama lain setidaknya
satu kali dalam sehari. Keduanya sama-sama tersenyum
menatap satu sama lagi. Suk Ho pun berjalan lebih dulu dengan wajah gugupnya
dan Geu Rin lalu mengikutinya dari belakang.
Joon Suk bermain golf diruanganya mengetahui tentang Shin Suk Ho datang dan
mengacaukan Lee Ji Young. Joo Han mengatakan Ada sesuatu yang tidak dikatakan kepada Joon Suk karena berpikir mungkin bosnya itu akan khawatir.
“Foto dari Ji Young membawa Jinu dan naik
taksi Ada bersama Suk Ho. Aku juga ada... di foto-foto itu.” Cerita Joo Han
“Dia benar-benar mengawasi kasus
ini, kan?” komentar Joon Suk seperti sudah
menduganya.
“Dan Juga, Lee Ji Young memiliki sebuah video.” Kata Joo Han, Joon Suk bertanya video apa yang dimaksud
sampai menghentikan memukul bola golfnya.
“Dia memiliki video tentang segala sesuatu yang terjadi hari itu. Dia seseorang yang menakutkan Kupikir dia pun meminta adiknya
untuk bersembunyi dan
merekam semuanya dan Suk Ho pasti meminta video itu dan
mengancamnya. Apa yang
harus kita lakukan?”cerita Joo Han panik
“Jangan terlalu khawatir. Dia tidak bisa membuktikan apapun
tanpa video itu dan foto
dimana kau ada di dalamnya. Menurutku, Kita
tidak bisa terlibat dengan kehidupan pribadi selebriti jadi Kau bisa mengaturnya supaya
seakan-akan mereka berpacaran.” Jelas Joon Suk nampak
santai
Joo Han panik kalau sampai video itu tersebar, Joon Suk
menyuruh untuk menghentikan membahas dan menyuruh Ji Young untuk datang ke
kantornya esok karena ia akan meyakinkan Ji Young entah bagaimana caranya, lalu mengeluh Joo Han yang seharusnya segera
berkonsultasi dengannya dan tak perlu berusaha
keras sendirian, setelah itu menyuru untuk beristirahatlah dan tak perlu mengkhawatirkanya. Joo Han pun
mengucapakan terimakasih lalu keluar dari ruangan.
Geu Rin membawakan segelas vitamin untuk Suk Ho ke atas
meja, Suk Ho pun mengucapakan terimakasih. Geu Rin meminta izin untuk
mengunakan mobil, karena Ha Nul merasa sakit kepala, jadi ingin
membawanya untuk
melihat bintang-bintang. Suk Ho pikir mereka bisa Buka
jendelanya di malam hari.
“Aku juga sudah memikirkan itu,
tapi... "Kau bodoh! Kenapa kau sangat keras kepala?"” teriak Geu Rin mengulangi kata-kata Ha Nul yang mengomel
“Apa yang kau katakan kepadaku?” ucap Suk Ho kaget dan binggung
“Seperti itulah tatapan yang dia
beri kepadaku.” Ucap Geu Rin dengan senyuman bisa membuat
Suk Ho kaget,
“Apakah kau belajar bagaimana cara
menggoda orang lain?” tanya Suk Ho
“Siapa yang mengajarkan hal-hal
seperti itu?! Dan lagi, aku tidak punya uang. Bagaimanapun juga, aku mencari secara online, dan akan membawanya... ke observatorium terdekat.” Jelas Geu Rin
Suk Ho tak peduli menyuruh Geu Rin pergi saja semaunya
karena merasa sangat kesal, Geu Rin heran kenapa Suk Ho yang kesal dan ingin
mengatakan sesuatu padanya, yaitu Suk Ho belum bisa memiliki ‘SIM bodoh’ jadi
untuk apa marah. Suk Ho tak percaya Geu Rin mengejeknya "SIM
bodoh" Geu Rin malah bertanya apakah itu
terlalu kasar
“Setelah aku memperbarui SIM
bodohku... “kata Suk Ho disela oleh Geu Rin
“kau
ingin mengajakku melihat bintang ‘kan?” Benar, karena kau sudah berkata padaku kalau
kau akan selalu berada di sisiku. Tapi
aku rasa lebih suka pergi melihat
bunga, bukan bintang, saat itu.” Kata Geu Rin
memberikan kode
“Aku mengatakan itu untuk
menghiburmu. Apa Kau akan
tetap menggunakannya seperti ini?” balas Suk
Ho mengejek
“Lalu? Apakah kau akan menariknya kembali? Wow. Kau mengerikan. Kau menggoda banyak wanita dengan
melakukan itu, kan?” teriak Geu Rin kesal lalu
berlari pergi dengan senyuman, Suk Ho juga tak bisa marah melihat tingkah Geu
Rin.
Suk Ho menyuruh Geu Rin mengajak yang lain karena Chan Hee juga merasa
bosan. Geu Rin menceritakan sudah bertanya tapi sepertinya Yun
Soo dan Chan Hee memiliki rencana penting saat ini. Suk Ho bisa mengert, Geu Rin mengatakan akan mengajak
Kayle dan juga Jae Hoon. Suk Ho berpesan agar Berkendara
dengan aman.
Geu Rin mengerti dengan melambaikan tanganya dan pamit. Suk Ho berharap bisa
ikut bersama mereka sambil melihat ponselnya
untuk kembal berkerja dengan memberikan semangat pada Ji Young.
Joon Suk bertmu dengan Ji Young mengungkapkan bertanya-tanya apa yang
menyebabkan semua masalah ini Baik
Suk Ho dan Jinu, ternyata Itu
karena keduanya itu meninggalkannya. Menurutnya Keduanya
tidak bisa mempercayainya, dan
berfokus pada manfaat
dan ketakutan yang dilihat ada
di depan mereka.
“Lalu Lihatlah hasilnya.... Mereka berdua hancur. Tapi setidaknya aku harus
melindungimu.” Kata Joon Suk menyakinkan
“Bagaimana kau akan melindungiku? Bisakah kau... melindungiku? ” tanya Ji Young penuh pengharapan.
Kayle dan Jae Hoon terlihat sangat bahagia bisa melihat
bintang bersama, sementara Ha Nul cemberut karena sebenarnya ingin pergi berdua
saja dengan Geu Rin bukan dengan teman-temanya. Geu Rin pun bisa melepaskan
stir dengan kecepatan yang sudah disettingnya.
“Rasi bintang yang bisa kita lihat
sekarang... adalah
Leo, Virgo dan Libra. Mungkin hanya
itu.” Kata Jae Hoon penuh semangat, Kayle mengatakan Virgo
itu yang paling bagus, Ha Nul mengedumel dengan mulut mengoceh tanpa bersuara.
“Bukankah aku manajer yang
terbaik? Aku juga
membawamu keluar untuk membersihkan pikiranmu.”
Kata Geu Rin bangga, Jae Hoon dan Kayle mengangkat jemplnya memuji Geu Rin
memang yang terbaik.
“Ha Nul, ayo kita melihat bintang
sampai puas. Aku
akhirnya mengerti kenapa kau ingin pergi melihat bintang Karena namamu berarti
"langit", dan
bintang-bintang di langit.” Ucap Geu Rin tersenyum
bahagia. Ha Nul mencoba untuk tersenyum walaupun hatinya kesal.
“Semuanya pasti sangat
bersemangat. Kau juga, kan? Tapi Kau
terlihat tidak bersemangat.” Komentar Geu Rin
melihat Ha Nul hanya diam saja
“Tidak, itu bagus. Ini seperti
kita sedang piknik.” Kata Ha Nul. Geu Rin
mengeluh sedih karena Yun Soo dan Chan Hee tidak bisa
ikut dengan mereka
“Apa Kau tidak tahu? Mereka bertemu
dengan ibu dari Chan Hee.” Kata Jae Hoon, Geu Rin
kaget dan mengungkapkan kalau itu sangat luar biasa dan tersenyum bahagia
mengetahui keduanya bisa bertemu ibu Chan Hee. Kayle juga tak percaya Yun Soo
akhirnya menemui cinta pertamanya hari ini. Ha Nul
bisa tersenyum melihat Geu Rin yang nampak bahagia juga.
Ditaman
Yun Soo gelisah akan bertemu dengan mantan pacarnya Ga
Eun, Chan Hee tak mengerti apapun asik main pasir sambil minum jus. Yun Soo
menatap anaknya yang terlihat tak khawatir lalu berjongkok didepan anaknya.
“Chan Hee.... teman ayah akan segera datang.” Kata Yun Soo, Chan Hee pikir itu Paman dari Entertainer
Band.
“Bukan... Ini adalah teman yang dulu sangat
dekat denganku, dulu sekali. Dia
seorang wanita.” Kata Yun Soo, Chan Hee
bertanya apakah ia cantik
“Ya, dia cantik. Apa yang ingin kau lakukan
bersama temanku itu?” tanya Yun Soo, Chan Hee tak tahu karena yang datang itu
bukan temanya tapi teman ayahnya. Yun Soo mengelus rambut anaknya dengan wajah
bahagia.
Ga Eun datang melihat dari kejauhan Chan Hee sedang
bermain tanah, dengan menarik nafas dalam-dalam mendekati ayah Chan Hee dan
anaknya. Yun Soo dan Ga Eun saling menatap, Chan Hee seperti merasakan suasana
canggung memilih untuk mengenggam tangan ayahnya. Yun Soo pun menyapa Ga Eun
yang sudah lama tak bertemu.
“Kau belum berubah sedikit pun.” Kata Ga Eun, Yun Soo juga berkata Ga Eun seperti itu.
Chan Hee kebinggungan hanya terus memegang tangan
ayahnya, Ga Eun mulai berjongkok didepan anaknya, menyapa sambil mengelus
rambutnya, Chan Hee kelihatan ketakutan memilih untuk menjauh dan membalasnya
dengan nada ketakutan.
“Aku... Aku... teman ayah... Bibi ingin bermain denganmu.” Ucap Ga Eun tak ingin membuatnya shock kalau mengaku
ibunya.
“Aku juga memiliki bibi yang lain.... Bibi Geu Rin dan bibi Presiden.” Kata Chan Hee bangga, Yun Soo menjelaskan itu adalah
manager dan juga CEO dari agensinya.
“Kemana kau ingin pergi sekarang, Chan Hee?” tanya Ga Eun, Chan Hee mengatakan tak ingin kemana-mana
lalu meminta izin ayahnya untuk main di sudut lainnya. Yun Soo setuju
membiarkan anaknya yang ingin main sendiran saja.
Yun Soo dan Ga Eun duduk dibangku taman sambil melihat
Chan Hee yang bermain sendirian. Ga Eun melihat Yun Soo yang membesarkannya dengan baik walaupun hanya. seorang
diri. Yun Soo pikir tidak juga, menurutnya semua bisa
melakukannya dengan lebih baik karena bertemu dengan orang-orang baik.
“Aku terkejut ketika melihat kau di acara TV.” Ucap Ga Eun, Yun Soo mengerti ternyata Ga Eun
melihatnya.
“Kau tidak... berhenti bermain musik.
Sepertinya kau bekerja keras.” Komentar Ga Eun, Yun
Soo pikir dirinya itu beruntung.
“Kenapa kau pergi? Kau mengambil dompetmu untuk
pergi membeli susu formula untuk
Chan Hee lalu pergi, dan aku tidak pernah melihatmu
lagi. Aku tidak
membencimu dan juga
tidak mengeluh. Aku
hanya ingin tahu. Aku memikirkannya setiap hari "Kenapa dia meninggalkan
kami tanpa pamit?” Kata Yun Soo menatap mantan
istrinya.
“Ibuku datang setiap hari... ke ruang bawah tanah di mana kita
tinggal. Dia
bertanya apa yang aku lakukan disana dan
aku berkata akan berjuang di bawah tanah seperti itu selamanya. Saat itu aku belum tahu apa yang baik
karena masih muda, tapi
kemudian aku menyesal. Aku harus sekolah lagi... dan melupakan semua ini lalu kembali menjadi Choi Ga Eun.” Cerita Ga Eun menahan tangisnya.
“Kukira... aku terlalu miskin untuk
mencintaimu.” Kata Yun Soo
“Hari itu, aku pergi menuju toko, dan mobil ibuku ada di sana. Dia membuka pintu dan mengatakan
kepadaku untuk ikut bersamanya, pada
hari itu... Pada hari
itu, yang sangat sulit… Aku
tidak bisa berpaling darinya. Jadi
aku hanya... masuk ke
dalam mobil dan melarikan diri.” Cerita Ga Eun sambil
menangis
“Jangan merasa menyesal dan bersalah,
Aku minta maaf karena sangat miskin dan tidak
kompeten saat itu.” Ungkap Yun Soo merasa kalau
itu bukan salahnya
“Bagaimana aku bisa hidup, jika
kau mengatakan itu? Sebut
saja aku anak nakal yang egois... lebih bak
kau usir aku saja.” Ucap Ga Eun menatap mantan suaminya.
“Kenapa kau merasa menjadi anak nakal yang egois? Aku
merasa lebih buruk karena merusakmu Saat kau sedang mekar. Ga Eun.... Chan Hee sehat dan aku melakukan apa yang aku
sukai. Kau tidak
perlu merasa buruk. Jika
kau merindukan Chan Hee, kau bisa datang menemuinya setiap saat.” Ucap Yun Soo
“Aku tidak bisa datang lagi.” Kata Ga Eun yang membuat Yun Soo sedikit terkejut.
Ga Eun mengakui kalau sekarang sudah menikah, Yun Soo
berusaha tersenyum walaupun terlihat perasaanya sangat sakit lalu mengatakan
kalau Itu berita bagus. Ga
Eun meminta maaf. Yun Soo pikir tak perlu meminta maaf dan mengucapkan selamat
pada mantan pacarnya.
Chan Hee berlari ke pelukan ayahnya merasa sangat lapar, Yun
Soo bertanya apa yang ingin dimakan oleh anaknya. Chan Hee mengatakan ingin
makan Tteokbokki. Ga Eun pun
bertanya apakah apa ia boleh ikut makan bersama. Chan Hee melihat Ga Eun lalu
meminta ayahnya untuk membelikan untuk bibi itu juga. Yun Soo menatap Ga Eun
lalu menyetujuinya dan mengajak untuk makan bersama.
Ketiganya jalan bersama, Chan Hee memegang erat tangan
ayahnya. Ga eun melihatnya ingin sekali meraih tangan anaknya untuk
mengengamnya tapi akhirnya memilih untuk mengurungkan niatnya.
Di restoran
Ga Eun mencelupkan toppok ke dalam air lalu memberikan
pada Chan Hee, Yun Soo hanya memakanya saja tanpa banyak bicara. Chan Hee yang
binggung melihat ke sini meja lainnya seorang ibu yang melakukan hal yang sama
pada anaknya dengan mencelupkan toppoki lebih dulu agar tak pedas. Lalu menatap
kembali Ga Eun yang mengaku sebagai teman ayah dan bibi, Ga Eun terus
memberikan toppoki yang sudah dicelupkan pada air setelah Chan Hee selesai
memakanya.
Chan Hee kelihatan binggung hanya bisa terus memakanya,
Yun Soo melihatnya pun tak bisa mengatakan apapun kalau didepanya itu adalah
ibunya yang sangat memperhatikanya. Chan Hee kembali menengok ke belakang, Yun
Soo bertanya apakah Chan Hee ingin minum cola.
Chan Hee mengatakan ingin minum air putih saja.
Ga Eun langsung menuangkan air ke dalam gelas dan
memberikan pada Chan Hee, Yun Soo hanya bisa menatap Ga Eun yang terus
memberikan perhatian pda anaknya. Chan Hee kembali menengok ke belakang melihat
ibu dimeja sebelah juga memberikan minum pada anaknya lalu menatap kembali Ga
Eun. Yun Soo memilih untuk makan saja dan Chan Hee terus menatap Ga Eun sambil
mengunyah makananya.
Didepan kantor Manggo
Yun Soo mengendong Chan Hee dibelakang, lalu menyuruh Ga
Eun untuk pergi saja karena sudah sampai di depan kantor agensinya. Ga Eun
mengelus kepala Chan Hee yang tertidur dengan menahan tangisnya tidak
bisa mengucapkan selamat tinggal.
“Ga Eun.... Lupakan tentang semuanya dan berbahagialah. Mengerti?” ucap Yun Soo
“Aku akan selalu merindukanmu. Boleh aku membeli hadiah untuk
Chan Hee?” kata Ga Eun
“Tidak.... Kau Tidak
perlu melakukan itu. Kita
tinggalkan saja semuanya di masa lalu.” Ucap Yun
Soo
“Baiklah, Kau Harus Hati hati dan Jaga dirimu. Aku juga akan baik-baik saja.” Kata Ga Eun
Yun Soo pun mengucapkan selamat tinggal, Ga Eun mengelus
wajah anak dan rambutnya untuk terakhir kalinya, air matanya mengalir lalu
memegang tangan anaknya untuk pertama kalinya. Yun Soo berusaha menahan
sedihnya, Ga Eun berjalan pergi sambil menangis dan mengucapkan permintaan
maafnya pada anak serta suaminya, lalu langsung menghentikan taksi yang lewat,
dari dalam taksi sempat menatap anak dan mantan suaminya untuk terakhir
kalinya.
Yun Soo berjalan akan pulang, Chan Hee tiba-tiba
berbicara “Eomma sudah pergi.” Yun Soo berhenti melangkah dan terkejut anaknya bisa
tahu kalau Ga Eun itu ibunya bukan ibu. Sambil menangis Chan Hee bertanya
apakah ibunya tak akan kembali lagi. Yun Soo menurunkan anaknya dan melihat
Chan Hee menangis bukan tertidur.
“Apa yang kau katakan, Chan Hee?” kata Yun Soo memastikan dengan memegang wajah anaknya.
“Dia itu eomma. Dia mencuci Tteokbokki dan
menuangkan air untukku Dia
eomma, kan?” ucap Chan Hee sambil menangis.
Yun Soo hanya bisa memeluk anaknya, Chan Hee terus
menangis memanggil ibunya dan Apakah eomma pergi? Apa dia tidak akan kembali pada ayahnya. Air mata Yun Soo terus mengalir sambil
memeluk erat anaknya.
Min Joo baru keluar kantor panik melihat Chan Hee yang
menangis keras lalu bertanya kenapa menangis, apakah ada yang terluka sambi
mengambil menarik Chan Hee dari pelukan Yun Soo. Chan Hee mengadu kalau ibunya tidak
akan kembali lagi. Min Joo ikut sedih dan
langsung memeluknya.
“Seharusnya aku pulang, karena Tidak ada seorang pun disana.” Ucap Yun Soo tak bisa menahan rasa sedihnya lagi dengan
menangis histeris.
“Aku tidak tahu kenapa aku datang
ke sini.” Kata Yun Soo terus menangis histeris, Chan Hee pun
menangis memanggil ibunya terus, Yun Soo pun menepuk pundak dan memegang lengan Yun Soo untuk tenang dan
memeluk Chan Hee yang masih terus menangis memanggil ibunya.
Min Joo mengantar Yun Soo sampai pulang kerumah, Yun Soo
sambil mengendong Chan Hee meminta maaf karena datang
jauh-jauh ke sini untuk mengantarkan mereka.
Min Joo pikir lebih baik tidak akan memberikan surat itu
jika tahu seperti ini akan
terjadi.
“Tidak apa-apa, sekarang Aku tidak perlu bertanya-tanya
lagi dan sudah merasa lebih baik.” Kata Yun Soo
“Kau bertanya-tanya tentang apa?” tanya Min Joo, Yun Soo menjawab tentang alasan Ga Eun meninggalkannya.
“Kenapa dia meninggalkanmu?” kata Min Joo terlihat penasaran, Yun Soo mengatakan itu
karena dirinya yang memiliki banyak kekurangan.
“Yun Soo.... Jangan mengatakan itu lagi. Jangan menyalahkan dirimu sendiri atau berpikir bahwa kau tidak
cukup baik. Yun Soo,
kau tampan, tinggi.. dan
memiliki hati yang baik, serta Kau
bertanggung jawab dan
pandai bermain gitar. Di
atas semuanya, kau
memiliki senyum yang luar biasa. Kau
harus menjadi ayah yang baik untuk Chan Hee. Jadi berhenti mengatakan semua
itu. Jangan
berkata seperti itu mulai sekarang, oke?” kata Min
Joo memuj
“Apakah aku benar-benar seperti
itu?” tanya Yun Soo tersenyum sumringah mendengarnya.
“Kau adalah laki-laki yang luar biasa dan mengagumkan. Kau harus merelakan cinta lamamu dan mempersiapkan diri untuk yang
baru. Kau bisa
melakukan itu setelah usiamu 25 tahun.” Kata Min
Joo lalu pamit pergi
Yun Soo pun menatap Min Joo yang masuk ke mobil dan
meninggalkan rumah, lalu berkata pada dirinya sendiri seperti yang dikatakan
Min Joo padanya “Kau bisa melakukan itu setelah
usiamu 25 tahun, Kita
harus berbahagia mulai sekarang.” Dengan menyakikan
dirinya.
Suk Ho mondar mandir di ruangangan sambil melihat jamnya
dan terlihat sangat gelisah, sudah pukul jam 9 lewat 15. Tuan Byun datang
binggung, bertanya dimana semuanya dan bertanya-tanya apakah hari ini yang
istimewa. Suk Ho menyapa Tuan Byun yang baru datang.
“Aku tidak ingin makan sendirian,
jadi pergi ke studio, tapi
disana kosong, dan tidak ada siapapun di
sini.” Ucap Tuan Byun
“Apa kau tidak melihatku?” sindir Suk Ho
“CEO kami yang cantik tidak ada di
sini dan juga manajer kami yang ceria. Kurasa
aku tidak punya pilihan selain untuk makan bersamamu. Ayo kita makan.” Ajak Tuan Byun
“Maaf, tapi kau harus makan
sendirian. Aku harus
tinggal di sini sampai tengah malam.” Kata Suk
Ho,
Tuan Byun mengejek Suk Ho itu memang cinderella
harus sampai
tengah malam. Suk Ho menegaskan Tengah
malam adalah saatnya ia bisa membersihkan nama Jinu, lalu melihat jam berkomentar orang yang ditunggunya itu
lebih keras kepala daripada yang diperkirakannya.
Ji Young sedang moles kukunya seperti tak ingin melakukan
apapun. Sementara Tuan Byun dan Suk Ho nampak tegang menunggu di kantor Mango.
Tuan Byun pun bertanya pada Suk Ho apakah ia sudah siap. Suk Ho bertanya
bersiap untuk apa.
“Mendapatkan video itu dan
membersihkan nama Jinu memang bagus, tapi
badai yang akan mengikuti Lee
Joon Suk. Apakah
kau siap untuk menghadapinya?” kata Tuan Byun
“Sudah tidak bisa mundur lagi. Aku sudah tidak bisa kemana-mana
lagi, jadi aku
berlari dengan kecepatan penuh. Jika
Lee Joon Suk dan aku saling berhadapan, siapa menurutmu yang akan menang?” ucap Suk Ho
“Kenapa aku lari... saat aku masih seusiamu?” kata Tuan Byun, Suk Ho menatap kebinggungan.
Tuan Byun mengaku tidak
bisa tidur, jadi ingin akan
menunggu bersamanya, dan mengoda Suk Ho untu
mengedipkan matanya jika membutuhkan bantuan. Suk Ho pun mengedipkan mata tanpa membutuhkan bantuan,
keduanya pun tertawa bersama.
Atap gedung mulai terbuka, langit penuh bintang sudah
terlihat. Kayle dan Jae Hoon menjerit bahagia bertanya-tanya keberadaan bintang
virgo. Jae Hoon pun melihat teropong lebih dulu untuk menemukan rasi
bintangnya. Setelah menemukanya dan langsung membiarkan Kayle untuk melihatnya.
Ha Nul naik ke lantai atas melihat Geu Rin tersenyum
bahagia karena tingkah dua anak bandnya sangat bahagia bisa menemukan rasi
bintang. Kayle dan Jae Hoon saling bergantian melihatnya. Ha Nul melihat kotak
cincin yang sudah dibawanya dalam kantung jaketnya.
Geu Rin menyuruh Jae Hoon dan Kayle minggir karena ingin
melihatnya juga, Kayle dan Jae Hoon sedih karena tak bisa melihatnya. Geu Rin
melihat Ha Nul langsung menyuruhnya untuk melihat juga, Kayle dan Jae Hoon
makin sedih harus menunggu lebih lama melihatnya tapi akhirnya menyingkirkan.
Ha Nul terus menatap Geu Rin yang terus tersenyum.
Ji Young duduk di atas tempat tidurnya sambil membaca
majalah, lalu melihat ponslenya sudah pukul 11. 40, pikiranya kembali melayang
saat bertemu dengan Joon Suk dan bertanya “Bagaimana
kau akan melindungiku? Bisakah
kau melindungiku?”
Flash Back
“Lee Ji Young dan Kim Joo Han. Aku harus membuang salah satu
kartu ini. Menurutmu
mana yang akan kubuang? Joo
Han melakukan hal-hal yang jahat karena keserakahannya dan Yang kau lakukan hanyalah
melaksanakan perintahnya. Dia
mengancam untuk tidak pernah membiarkanmu memulai debut jika kau tidak melakukan apa yang
dikatakannya. Bukankah
itu benar, Ji Young?” ucap Joon Suk
Ji Young melihat ponselnya sambil terus memikirkanya. Suk Ho harap-harap cepat melihat ponselnya sudah pukul
11.48, dibelakang Tuan Byun ikut gelisah mondar mandir dibelakang Suk Ho. Akhirnya
pesan masuk ke dalam ponsel Suk Ho dan langsung mengunduhnya, Setelah berhasil
Suk Ho sangat bahagia bisa memiliki video yang dikirimkan Ji Young padanya.
Di kamarnya, Ji Young dengan tatapan dingin memanggil
nama Presdirnya, mengatakan kalau itu benar. Ia teringat kata-kata Suk Ho “Kau melihat apa yang terjadi kepada Jinu, kan? Menurutmu siapa yang
berikutnya? Menurutmu siapa yang akan dibuang oleh Lee Joon Suk selanjutnya?”
“Ini
hanya mengubah urutannya. kalau bukan Lee Ji Young, maka Kim Joo Han, mungkin
saja, kau akan membuang Kim Joo Han... dan kemudian aku" kata Ji Young sudahg mengerti kelicikan Joon Suk
Tuan Byun mengantar Suk Ho sampai ke kantor polisi, saat
turun dari mobil Tuan Byun tak lupa untuk memberikan semangat pada Suk Ho dan
Suk Ho pun dengan yakin masuk ke dalam kantor polisi. Tuan Byun terlihat
memikirkan tentang rahasia yang di simpan dari Suk Ho. Di lobby kantor polisi
Suk Ho menelp seseorang, Joon Suk sempat menatap ponselnya dan akhirnya
menangkapnya.
“Kuharap aku tidak membangunkanmu.” Kata Suk Ho, Joon Suk berkomentar Suk Ho itu terdengar baik.
“Dimana... menurutmu... aku
sekarang?” kata Suk Ho supaya
memberikan peringatan dulu pada Joon Suk
Kayle dan Jae Hoon mulai selfie dan membuat video sambil
berputar-putar, Geu Rin dari lantai atas tersenyum karena melihat keduanya
nampak bahagia, serta merasa senang bisa
mengajak pergi semuanya, lalu mencari kemana perginya Ha Nul.
“Haruskah kita bermain untuk
menentukan siapa yang membayar di
pemberhentian berikutnya? Ayo
kita lakukan.” Kata Jae Hoon yang ada dibawah bermain
dengan Kayle.
Ha Nul ada dibelakang menatap Geu Rin dengan senyuman,
lalu melihat kembali kotak cincin yang dimilikinya yang akan diberikan pada Geu
Rin.
Beberapa saat kemudian, Geu Rin menengok kebelakang dan langsung
melambaikan tanganya melihat Ha Nul yang datang. Ha Nul melihat senyuman Geu
Rin pun langsung mendekatinya.
“Kau darimana saja?” tanya Geu Rin, Ha Nul langsung memperlihatkan kotak
cincinya.
“Untuk siapa ini semua?Wahh.. cincinya sangat cantik.” Kata Geu Rin melihat sepasang cincin yang sangat
cantik.
Ha Nul langsung meraih tangan Geu Rin dan langsung
memasangkan di jari manis tangan kirinya, Geu Rin binggung melihat Ha Nul yang
memasangkan cincin dijarinya.
“Geu Rin.... Aku menyukaimu.... Ayo kita berkencan.” Kata Ha Nul dengan menatap Geu Rin dan sangat
menyakinkan.
bersambung ke episode 13
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Kyaaaa... Kalau ga sesuai ekspetasi.. kayaknya malas nonton lagi sayah.. #ifyouknowwhatimean
BalasHapusSamaaa... next episode males nonton..
BalasHapusGak kuat liat ha neul patah hati...
Berasa ikutan patah hati...
Semangat yaa buat mba dyah 😊
BalasHapusSemangat yaa buat mba dyah 😊
BalasHapus