Jin Sang memastikan kalau yang dilakukan Geu Rin bekerja
secara gratis Sebagai gantinya untuk memutarkan lagu band mereka. Geu Rin membenarkan dan menurutnya itu sudah
berusaha yang terbaik. Lalu
memberitahu banyak komentar yang bilang kalau lagunya itu keren Bahkan
ada yang tahu kalau itu
lagunya Entertainer Band.
“Kau pasti bekerja keras sepanjang
hari. Tapi itu
bukan strategi yang sangat baik.” Kata Suk
Ho, Geu Rin sempat tersenyum tapi akhirnya berubah.
“Kita perlu menemukan cara yang efektif
untuk mempromosikan band. Kau
tidak bisa seenaknya pergi ke lingkungan
sekolah SMP dan SMA. Kita
perlu media, entah itu radio atau pun TV.”jelas Suk
Ho, Geu Rin membenarkan.
“Tapi, apa yang telah kau lakukan memang mengagumkan.Kau
kesana kemari melakukan tugasmu
sebagai manajer. Kerja
yang bagus.” Ungkap Suk Ho memuji, Geu Rin pun
bertanya tentang Jae Hoon
“Kurasa besok aku perlu menemui
Ibunya.” Kata Suk Ho, Geu Rin pikir apakah ibunya ingin bertemu.
“Aku harus memaksanya dan Sudah waktunya bagimu menunjukkan keterampilan mengemudimu. Apa Kau siap?” ucap Suk Ho, Geu Rin dengan penuh semangat mengatakan
tentu saja sudah siap.
Kayle duduk makan
ramen merasa kalau mereka itu seperti
dilupakan setelah
mulai debut, karean tidak
diundang di TV, atau variety
show. Yun Soo mengusulkan mereka untuk mengamen saja. Ha Nul
mengatakan mereka perlu Jae Hoon. Geu
Rin kembali kerumah menemui anggota band.
“Manager, apa kita ini diam terus
disini? Orang
akan berpikiran kalau kita
ini bukan selebriti.” Keluh Kayle,
“Noona, apa sudah bertemu dengan Jae Hoon?” tanya Ha Nul
“Mulai besok, kita akan menemui
Ibunya Jae Hoon Percaya
saja padaku.” Jelas Geu Rin
“Aku ingin Jae Hoon kembali dan mau tampil. Kenapa kita tidak punya acara satu pun?” kata Kayle, Geu Rin memikirkan tentang acara untuk
band.
Malam Hari
Ia mencari di internet, acara-acara yang baik agar band
bisa tampil, melihat ada jadwal Kontes Miss Cheongyang Chilli tapi menurutnya Tidak
sesuai dengan konsep band. Lalu mencari lagi,
melihat ada acara Gwangju Jazz Festival, menurutnya cukup bagus dan langsung mencatat di
agendanya.
Geu Rin mencari lagi ada acara Festival
Adu Banteng Cheongdo, menurutnya itu tak bagus
karena biayanya terlalu mahal untuk pergi ke
Pulau Jeju. Ia berharap
bisa mendapatkan satu saja acara yang bagus untuk akan
bandnya, dan berusaha mencari-cari kembali.
Ha Nul melewati kamar Geu Rin dan melihat lampu masih
menyala tanda belum tertidur, tapi ketika masuk kamar Geu Rin tertidur di atas
laptop dengan lampu meja masih menyala. Akhirnya menepuk pundak Geu Rin agar
bangun, Geu Rin pun terbangun dan terlihat masih setengah sadar.
Akhirnya Ha Nul membantu Geu Rin bangun agar bisa pndah
ke tempat tidur, dengan mata setengah terbuka Geu Rin berjalan ke tempat tidur
dan langsung terlelah hanya berbaring saja. Ha Nul pun membantu menarik selimut
agar menutup badan kakaknya.
Ia menatap Geu Rin sampai mengarahkan padannya ke
wajahnya yang terlihat cantik, Di depan pintu Yun Soo melihat kearah kamar Geu
Rin , meihat Ha Nul yang menatap Geu Rin tertidur nampak tatapan yang berbeda
lalu kembali ke kamar. Ha Nul pun tersenyum melihat Geu Rin yang masih
tertidur.
Pagi hari
Geu Rin melihat gambar orang yang kehujanan di buat oleh
Suk Ho, seperti memikirkan sesuatu. Di sebuah salon, Geu Rin sudah ada di dalam
mobil dan Suk Ho disampingnya terlihat heran melihat sikap Geu Rin terlihat
berdandan.
“Apa kau maupergi belanja?” tanya Suk Ho
“Aku berdandan untuk memberikan kesan baik pada Ibu
Jae Hoon. Pakaianmu biasa-biasa saja. Apa kau tidak punya pakaian
bagus?” komentar Geu Rin penuh semangat.
“Jadi kau mengkritik gaya busanaku? Menjengkelkan
sekali. “ kata Suk Ho kesal
“Bukankah kau merasa senang tiap kali melihatku? Kepribadianku itu membuatmu tercengang dan pada saat yang sama, kau
tidak stres lagi. Benar 'kan?” ucap Geu Rin bangga
“Kepribadiannya Jeong Geu Rin adalah membuat orang marah dan membuat orang stres, yang
mengakibatkan kelelahan. Apa kau
tidak setuju?”balas Suk Ho, Geu Rin cemberut memilih
untuk memakai kacamatanya saja.
Suk Ho sadar mereka berdua memakai kacamata hitam
bersamaan, lalu mengeluh kalau mereka itu seperti "Men
in Black" dan bertanya kenapa Geu Rin mengenakan
kacamata hitam. Geu Rin mengatakan sedang
membuntutinya, jadi bagaimana jika orang melihat
mereka. Suk Ho menegaskan kalau orang itu malah
lebih curiga dan segera melepaskanya.
“Kau saja, Seorang Supir perlu kacamata hitam.” Ucap Geu Rin
“Aku juga menyupir, Dasar Memang supir baru ini...” keluh Suk Ho kesal
“Kalau begitu kau saja yang
mengemudi.” Balas Geu Rin,
Suk Ho menyuruh menunggu sampai tiga bulan setelah
mengambil kelas menyetir selanjutkan akan menghabisi Geu Rin, lalu dengan
terpaksa melepaskan kacamata hitamnya. Lalu terlihat Ibu Jae Hoon keluar dari
salon, Suk Ho menyuruh Geu Rin untuk segera bersiap-siap berangkat. Geu Rin
mulai memasukan giginya, ketika mobil Ibu Jae Hoon pergi.
Mobil Geu Rin tak juga jalan padahal sudah di injak gas.
Suk Ho melotot kesal karena posisinya itu “netral”. Geu Rin hanya bisa
tersenyum lalu memindahkan gigi kembali agar mobil bisa berjalan..
Sesampai di sebuah gedung, Ibu Jae Hoon turun dari mobil.
Suk Ho melepaskan sabuk pengamanya menyuruh Geu Rin menunggunya, karena ia akan
menemui si ratu. Geu Rin memberikan semangat pada atasanya, Suk Ho dengan kesal
menyuruh Geu Rin membuka kacamata kalau berbicara. Geu Rin pun melepaskan
kacamatanya dan kembali memberikan semangat.
Akhirnya Suk Ho masuk ke sebuah ruangan, menyapa semuanya
dan melihat kanvas milik Ibu Jae Hoon terlihat seperti
Pulau Jeju bahkan sangat mirip. Ibu Jae Hoon bertanya siapa pria yang tiba-tiba datang
melihat lukisanya. Suk Ho memberikan kartu namanya, sambil bertanya apakah
benar wanita itu adalah ibu Jae Hoon.
Ibu Jae Hoon melihat kartu nama Manggo, lalu memberitahu
kelasnya akan
segera dimulai dan berpikir Suk Ho ingin mengganggu
orang lain. Suk Ho mengatakan tidak lalu pamit pergi mengucapkan Selamat
belajar sambil mengatakan akan
menunggu di luar.
Murid wanita dikelasnya melihat Suk Ho yang tampan dan
bertanya siapa wanita itu. Ibu Jae Hoon berbohong mengatakan Suk Ho adalah guru musiknya Jae Hoon dan memecatnya karena tidak bagus mengajar, tapi kembali datang, lalu menyuruh muridnya agar memulai lebih dulu
sambil melepaskan celemeknya.
Di cafe lantai bawah
Ibu Jae Hoon tahu agensi Suk Ho itu masih baru, lalu
bertanya Apa aset agensinya. Suk Ho
mengaku tak bisa memahami alasan pertanyaan-pertanyaannya. Ibu Jae Hoo memberitahu anaknya Sejak
berusia empat tahun, sudah mulai
les.
“Selama empat tahun sebelum
SD...,dia les bahasa Inggris, olahraga dan seni dengan biaya 2.000 dolar per
bulan.Ketika dia masih SMP dan SMA..., biayanya
berlipat ganda, ditambah
lagi les privat-nya.Sekitar 10.000 dolar per bulan. Tentu, aku mengirim dia ke luar
negeri untuk belajar bahasa asing setiap
liburan sekolah. Biayanya
sekitar 1,2 juta
dolar sampai dia kuliah.” Jelas Ibu Hae Joon
“Jadi Kenapa aku bertanya apa aset agensimu? Aku menghabiskan lebih dari 1,2
juta dolar untuk anakku. Aku
tidak bisa membiarkan dia bergabung
dengan Entertainment Band. Sepertinya
kau sudah memahaminya, jadi aku akan pergi sekarang.” tegas Ibu Hae Joon sinis lalu berbangun dari tempat
duduknya. Karena akan menjemput Jae Hoon.
“Kau bilang 1,2 juta dolar? Aku tidak punya uang sebanyak
itu. Aku juga
berharap Mango Entertainment punya banyak aset. Kehidupan Jae Hoon bernilai 1,2 juta dolar.” Ucap Jae Hoon.
“Apa kau sudah mengerti sekarang? Jangan muncul di hadapan Jae Hoon atau aku lagi.” Tegas ibu Hae Joon
“Boleh aku bertanya satu hal. Lalu berapa banyak uang... yang senilai dengan impiannya Jae
Hoon? Terima
kasih atas waktunya. Kuharap
kita bisa bertemu lagi.” Kata Suk Ho berdiri dari
tempat duduknya dan berjalan pergi. Ibu Hae Joon sempat terdiam memikirkan
petanyaan Suk Ho.
“Kita tidak akan pernah bertemu lagi... Takkan pernah.” Teriak Ibu Hae Joon, Suk Ho hanya diam saja dan kembali
berjala keluar.
Geu Rin menerima panggilan telp untuk Penampilan
di hari Sabtu dan langsung
menyetujuinya dan akan
menemuinya segera, ia lalu melingkari di agendanya Pembukaan
Acara Galeri Yangju.
Suk Ho masuk ke dalam mobil, Geu Rin memberikan minuman
karena akan membantu menenangkannya, Suk Ho merasakan rasa yang aneh, lalu bertanya apa
itu. Geu Rin mengatakan Teh
herbal dan Bagus untuk tubuh. Karena Kesehatan Suk Ho adalah kesehatan Entertainer
Band. Suk Ho langsung mengambil minuman milik Geu Rin.
Geu Rin melotot melihat Suk Ho yang mengambil miliknya,
padahal sengaja minumnya perlahan-lahan, karena menunggunya tapi Suk Ho dengan cepat meminumnya. Suk Ho lalu
mengajak mereka segera pergi. Geu Rin bertanya mau kemana mereka Ke
studio. Geu Rin kesal melihat minumanya langsung habis, Suk Ho
memberikan minumanya saja. Geu Rin menolak karena harus
menyetir.
Suk Ho akhirnya menelp Ha Nul menanyakan keberadaanya, Ha Nul menjawab sedang ada
dikantor. Suk Ho bertanya keberadaan Kayle dan Yun Soo. Suk HO pun meminta
mereka harus siap-siap karena akan
berada di sana 30 menit lagi.
“Maaf sebelumnya, Aku tidak
tahu apa kau akan percaya padaku, tapi aku sudah dapatkan acara
untuk tampil. Apa kau sudah mengatasi situasi Jae Hoon?” kata Geu Rin, Suk Ho bertanya acara apa
“Pembukaan galeri seni di Yangju, Banyak penyanyi yang tampil. Aku terus mencari setiap festival
dan
pertunjukkan di negara ini, Apa Kau
melihat mata merahku?” ucak Geu Rin,
Suk Ho melihat es batunya mulai mencair lalu memberikan
bekasnya agar Geu Rin meminumnya. Geu
Rin menolak karena tidak mau apa yang sudah diminum atasnya. Suk Ho kesal sendiri karena harus minum bekas
milik Geu Rin. Geu Rin pikir itu maksud ucapanya, karena Suk Ho langsung minum
miliknya tanpa meminta lebih dulu. Suk Ho mengeluh Geu Rin yang makin
kasar saja.
“Itu tidak akan pernah terjadi, ketua. Apa Kau
tidak bangga padaku karena aku
sudah memesan panggung?” ucap Geu Rin dengan
senyuman lebar.
“Bagaimana bisa kau memesan panggung? Bagaimana jika aku tidak
bisa membawa Jae Hoon kembali?” balas Suk Ho
“Karena aku percaya padamu.” Jawab Geu Rin, Suk Ho tak peraya Geu Rin itu bisa
percaya padanya. Geu Rin dengan sedikit bersenangdung mengatakan sangat
mempercayainya lalu menyuruh segera memakai sabuk pengamanya. Suk Ho terlihat
tersenyum mendengarnya.
Suk Ho, Geu Rin, Kayle, Suk Ho, Yun Soo tak lupa Chan Hee
turun dari mobil van. Kayle melambaikan tanganya pada orang-orang yang mulai
berkumpul di depan mereka. Chan Hee tersenyum lebar berdiri didepan ayahnya,
beberapa mahasiswa nampak berkumpul dan mengambil fotonya.
“Bukankah itu Entertainer Band? Anak Juilliard, pemain Gitar” ucap orang yang berkumpul
Kayle yang mendengarnya tersenyum sumringah menyapa
perempuan yang mengenalinya. Mobil ibu Jae Hoon datang melihat banyak orang
berkumpul didepan kampus dan melihat Suk Ho dan anak buahnya berada didepan
mobil van, semua pun membungkuk memberikan salam. Ibu Jae Hoon melirik dengan
meremehkanya.
Jae Hoon baru keluar kampus melihat Suk Ho lalu melihat
ibunya yang melambaikan tangan menjemputnya, Suk Ho juga memanggilnya “Drummer,
Seo Jae Hoon!” Jae Hoon nampak binggung melihatnya,
menatap satu-satu anggota bandnya, sampai Geu Rin bahkan Chan Hee yang ikut
juga datang ke kampusnya.
Ibu Jae Hoon membuka pintu mobilnya dengan senyuman
mengatakan kalau mereka sudah terlambat, Jae Hoon berjalan sampai ketengah-tengah melihat ibunya dan
bergantian pada teman bandnya. Akhirnya Jae Hoon memilih untuk berjalan ke
ibunya, Ibu Jae Hoon pun tersenyum bahagia melihat anaknya yang memilih
dirinya.
“Jae Hoon, jangan pergi main golf
hari ini.Bagaimana kalau kita jalan-jalan? Cuacanya
bagus.” Kata ibunya
“Ibu... Aku
mencintaimu” ucap Jae Hoo, Ibunya tahu dan
mengajaknya untuk segera berangkat. Jae Hoon melepaskan tangan ibunya dan
langsung berjalan ke tempat Suk Ho dkk. Ibunya sempat memanggil anaknya.
“Biar kuperjelas... Apa ini penculikan, atau kau
bergabung dengan kami?” tanya Suk Ho
“Aku bergabung dengan kalian.” Jawab Jae Hoon
Ibu Jae Hoon pun berlari menarik anaknya, Jae Hoon mengatakan sudah
hidup selamaini seperti yang Ibunya inginkan jadi ingin menjalani impian hidupnya sendiri. Ibu menegaska kalau ini bukan impian, Jae Hoo melepaskan
tangan ibunya berjanji akan terus belajar, lalu masuk ke dalam mobil mengajak semuanya untuk
pergi.
Chan Hee pun pamit pada Ibu Jae Hoon untuk masuk mobil,
lalu Ha Nul dan juga Kayle. Suk Ho menegaskan kembali pada Ini
bukan penculikan tapi pilihannya dan akan segera bertemu lagi, lalu pamit pergi.
Ibu Jae Hoon hanya bisa menahan kesal sendiri melihat anaknya pergi.
Dalam mobil van
Kayle memberitahu Jae Hoon kalau bisa makan semua ramennya. Chan Hee pun menyapa Jae Hoon dengan gaya lucu anak
kecilnya, Jae Hoon mengaku keadaannya sedang tak baik tapi menyapa semuanya
sambil high Five dengan Chan Hee.
“Kau khawatir pada Ibumu, 'kan?” komenta Yun Soo
“Kau beruntung. Kuharap aku juga punya Ibu.” Kata Ha Nul sedih
“Dasar... Kau selalu merusak suasana hati.” Keluh Kayle, Ha Nul merasa tak yang salah dengan
ucapanya.
“Pastikan sabuk pengaman Jae Hoon sudah
benar. Dia
senilai 1,2 juta dolar.” Kata Suk Ho
Semua menjerit kaget angkat 1,2 juta
dolar, Jae Hoon mengakui kalau sifat ibunya seperti itu. Suk
Ho memanggil Jae Hoon dengan sebutan Tuan 1,2 juta, berharap semoga
penampilan drumnya bagus. Jae Hoon berteriak “oke” dengan wajah bahagia.
“Yes..... Penculikan kita sukses!” teriak Kayle, Ha Nul langsung memukulnya, Yun Soo
menutup telinga Chan Hee.
Ini
bukan penculikan” kata Ha Nul kesal, Kayle
pikir tetap saja semuanya bisa berkerja dengan baik. Suk Ho dan Geu Rin juga
bisa tersenyum karena rencana mereka berhasil. Jae Hoon juga nampak bahagia
bisa bersama dengan teman-temanya yang selama ini tak dimilikinya.
Semua anggota berkumpul dirumah, Geu Rin mengatakan akan
menetapkan kamar untk Jae Hoon. Kayle merasa
mereka sama-sama pintar jadi harus
sekamar, karena ia Anak Juilliard dan Jae Hoon Universitas Seoul. Ha Nul berkomentar kalau itu adalah ide yang hebat.
“Kau tahu 'kan betapa melelahkannya mendengar keluh kesah dia setiap
malam?” goda Ha Nul
“Aku bareng Yun Soo saja.” Ucap Jae Hoon, Kayle memberitahu anaknya harus tidur
bersama Yun Soo. Geu Rin mengikuti gaya Suk Ho saat mengatakan “Oke”
“Apa itu tadi? Kupikir kau itu tadi Suk Ho. Apa karena kalian selalu bersama?” ejek Kayle, Geu Rin menyuruh Kayle lebih baik menutup
mulutnya saja.
“Kalau begitu, Ha Neul dan Kyle
sekamar. Jae Hoon,
kau boleh sekamar dengan Yun Soo. Dan Chan
Hee, kau tidur saja dengan Bibi
Geu Rin, kau Mau’kan?”
ucap Geu Rin
Chan Hee mengatakan mau tidur dengan Geu Rin atau ayahnya
menyukai keduanya, lalu bertanya Bolehkah Geu Rin, Ayahnya dan juga ia tidur bersama. Semua terdiam dan Yun Soo
nampak gugup dan langsung mengatakan tak mau. Geu Rin heran dengan tingkah Yun
Soo, karena anaknya itu masih kecil jadi
jangan terlalu serius dan menurutnya Yun Soo itu bukan tipe pria yang
disukainya. Yun Soo pun mengucap syukur.
“Apa itu tadi? Bukankah ini
seharusnya lucu? Chan
Hee, kita harusnya tertawa 'kan?” ucap
Kayle, tapi Chan Hee nampak cemberut. Kayle berkomentar Yun Soo itu aneh
sekali. Ha Nul melihat Geu Rin dengan senyumanya.
Min Joo datang ke kantor mengetahui Suk Ho yang sudah
bawa pulang drummer mereka. Man Shik memuji Suk
Ho pria yang hebat tapi heran melihat Suk Ho yang murung padah mendapatkan
kembali drummer-nya dan
semuanya berjalan lancar. Suk Ho mengaku tak ada
apa-apa. Min Joo melihat temanya tanpa banyak pikiran
“Ayo pulang... Kau harus tidur.”
Ajak Man Shik
“Kau duluan saja. Ada yang harus ku kerjakan.” Kata Suk Ho dengan menaruh tanggan di bagian belakang
kepalanya
“Apa Kau akan tidur disini lagi?” ucak Man Shik khawatir, Suk Ho mengatakan akan segera
pulang
“Ayo pulang. Dia pasti lelah sudah
membawa Jae Hoon. Biarkan saja dia.” Ajak Min Joo seperti sudah mengenal temanya yang ingin
sendirian. Man Shik pun memakaikan jaket untuk Min Joo lalu keluar dari kantor.
Suk Ho membuka laci kantornya masih tersimpan gantungan
kunci milik Kyung Soo yang ditemukan Ha Nul didalam lemari.
Tuan Byun masuk studio latihan mengetahui Drummer yang sudah kembali dan menanyakan keberadaanya. Geu Rin memberitahu Jae
Hoon peri ke kampus karena harus mempertahankan
nilainya. Tuan Byun khawatir nanti ibunya bisa
menculik anaknya lagi. Kayle merasa
semua anggota band juga khawatir
dengan hal itu dan mengajak Geu Rin untuk pergi ke kampus saja.
“Dia bisa mengurusnya sendiri, jadi angan menekannya. Sekarang Kalian harus latihan. Aku mau
bertemu dengan seseorang untuk atur jadwal acara.”
Jelas Geu Rin, Ha Nul binggung, acara apa dan sekarang Geu Rin mau kemana
“Band ini latihan, dan manajer
mengatur acaranya.” Kata Geu Rin penuh semangat
“Aku ingin mentraktir kalian karena Jae
Hoonsudah kembali, tapi terlihat kalian
sibuk.” Ucap Tuan Byun
“Dia akan segera datang, Kita
bisa pergi nanti.” Kata Kayle penuh semangat
Ha Nul mengingatkan mereka tak bisa pergi tanpa manager,
lalu menyuruh Geu Rin segera pergi karena takut terlambat, dan sempat bertanya
apakah jaraknya cukup jauh. Geu Rin mengatakan Agak jauh tapi akan segera kembali lalu
segera keluar studio. Yun Soo melihat tatapan Ha Nul yang Nampak khawatir dengan Geu Rin.
Joon Suk bertemu dengan Jaksa Park yang memberitahu Ada
UU tentang rating buatan tapi
sepertinya tidak
berpengaruh. Ia langsung mengeluh tak ada gunanya
hukum kalau memang tidak
berpengaruh.
Jaksa Park menjelaskan Tidak ada pengaruhnya sampai enam
bulan setelah pengumuman resmi.
“Ada kemungkinan kecil aku akan memundurkan
tanggal kasus-kasus sebelumnya. RUU
itu tidak akan berlaku sampai enam bulan dari sekarang. Jika begini, tidak ada pengaruh...bagi Shin
Suk Ho sekali pun kita
sudah menemukan brokernya.
“Aigoo. Aku jadi membuang-buang
waktumu.” Kata Joon Suk sambil menuangkan minuman, Jaksa Park pun
meminta maaf tak bisa melakukan apapun
Suk Ho memasukan dua tablet vitamin pada dua gelas, Min
Joo pikir iakn mengajak Suk Ho minum untuk merayakannya,
tapi malah minum vitamin. Suk Ho mengejek kalau minuman ini lebih baik kulit
dengan mengejeknya wanita tua. Min Joo cemberut mendengarnya.
“Kau tidak perlu pergi melihat
jaksa lagi, jadi Tenang
saja. Itu semua
beres sekarang, tapi Kenapa
kau murung sekali?” kata Min Joo
“Aku beruntung, karena tidak benar-benar
bersalah. Adi Aku tidak
mau merayakannya.” Ucap Suk Ho, Min Joo
menatap dengan berbinar dengan menopang dagunya.
“Baiklah, aku mengerti. Ap Kau mau
melihatku menari?” kata Suk Ho, Min Joo merasa
Suk Ho itu aneh, Suk Ho binggung aneh darimana.
“Kau jadi lemah lembut, Aku tidak menyukainya.” Komentar Min Joo
“Aku tidak boleh lemah lembut
begini Bahkan
menjadi seorang pejuang saja tidak cukup.” Kata Suk Ho lalu pamit pergi, Min Joo bertanya mau
kemana lagi sekarang karena mereka harus
bicara tentang konsernya. Suk Ho dengan memberikan
gaya bertinju, mengatakan harus berjuang.
Suk Ho menemui Joo Han di kantornya dengan memperlihatkan
foto gantungan kunci robot di ponselnya. Joo Han nampak terlihat melotot kaget.
Suk Ho memberitahu menemukan barang itu di
TKP. Joo Han seperti berpura-pura mengenalinya
“Maksud perkataanmu ini, kalau itu
bukan punya
Jinu, 'kan? Aku akan
mengirim foto ini padamu dan Kau boleh
menunjukkannya pada Ji Young.” Ucap Suk Ho
“Memangnya apa ada kaitannya
dengan Luna?” tanya Joo Han sinis
“Ahh Benar, namanya Luna, Lebih baik Kau tanyakan sendiri saja
padanya.” Kata Suk Ho lalu pamit pergi. Joo Han melihat foto di
ponselnya terlihat gelisah.
Suk Ho melihat gantungan kunci robot diatasn meja, tak
percaya Lee Ji Young begitu Teganya membuat adiknya terlibat
dalam kejahatan seperti ini, lalu memasukan ke dalam laci. Lalu
matanya melihat sesuatu di dalam laci, kertas gambar dirinya yang sedang
kehujanan sudah dibuat payung berwarna hijau denga note di sampingnya.
“Tuan.
Shin. Sekali pun kau sedang stres
bagaikan hujan badai...,aku akan
menjadi payung hijaumu. Kau harus kuat.... “ tulis
Geu Rin
Suk Ho berkaca-kaca membacanya dan melihat di meja, Geu
Rin yang terlihat sedang duduk sendirian dan asik mengambar. Ia pun duduk di
meja sambil terus menatap Geu Rin tanpa berkedip, matanya bisa melihat Geu Rin
membuat gambar payung dan diberi warna hijau dengan crayon.
“Kenapa kau corat-coret disini, Geu Rin?” ucap Suk Ho, Geu Rin menatap Suk Ho yang duduk
didepanya. Keduanya saling menatap sambil tersenyum. Geu Rin pun kembali
melanjutkan gambarnya. Suk Ho tersenyum
sambil mengingat kejadian sebelumnya.
Flash Back
Saat Geu Rin kembali bertanya pada Suk Ho “Apa hujannya deras
sekali?”
Lalu didalam mobil dengan bangga “Bukankah kau senang tiap kali kau melihatku? Kepribadianku membuatmu tercengang dan pada saat yang sama, stresmu jadi hilang. Benar 'kan?”
Suk Ho ternyata duduk sendirian di meja, seperti biasa
membayangkan Geu Rin yang mengambarkan payung untuknya lalu berlari ke meja
mengambil ponselnya.
Ia menelp Geu Rin menanyakan keberadaanya. Geu Rin
mengatakan akan menemui event organizer tapi karena pihak EO datang terlmbat jadi harus menunggu
dan mungkin akan sampai di
Seoul larut malam.
“Tapi kau Jangan khawatir. Aku akan mengurusnya dan langsung pulang.” Kata Geu Rin sedang berjalan ditaman
“Tunggu disana... Kau harus menunggu” ucap Suk Ho
Geu Rin heran dengan Suk Ho ingn datang, berpikir
atasanya itu tak percaya padanya, dengan wajah kesal akan mengurus
semuanya sebelum Suk Ho dating Karena dirinya seorang profesional.
Ji Young melihat foto gantungan kunci robot dari ponsel
Suk Ho, Joo Han menceritakan Suk
Ho bilang padanya untuk
menunjukkan gambar itu, lalu bertanya apa maksudnya.
Ji Young mengaku tak mengetahuinya dan belum
pernah melihat itu sebelumnya.
“Jujur sajalah. Jika dia mulai mengorek-ngorek ini semua, maka kau dan aku akan hancur.” Kata Joo Han
“Bukan hanya kita saja. Jinu dan direktur juga akan hancur,
benar 'kan?” balas Ji Young seperti tak takut.
“Jadi, katakan padaku apa ini!” teriak Joo Han marah, Ji Young tetap pada pendirian
kalau tak mengetahuinya. Joo Han pun hanya bisa mengumpat marah.
Suk Ho sampai di sebuah gedung dengan taksi, wajahnya
nampak gugup saat berjalan masuk. Langkahnya terhenti melihat Geu Rin yang
duduk sendirian di dalam cafe sambi memainkan ponselnya. Suk Ho berjalan dengan
mantap ke dekat Geu Rin duduk.
Geu Rin meminum kopinya melihat Suk Ho sudah datang dan
melambaikan tanganya, dengan senyuman lebar. Suk Ho terdiam dan terus menatapnya,
Geu Rin akhirnya berdiri mendekati jendela cafe, keduanya saling menatap.
“Shin Suk Ho... Kenapa kau datang jauh-jauh
kesini?” ucap Suk Ho nampak binggung dengan dirinya sendiri. Geu
Rin yang tak bisa mendengar dengan gerak mulutnya bertanya apa yang dikatakan
Suk Ho.
“Berhenti disana.... Jangan mendekat.... Jeong Geu Rin.” Ucap Suk Ho terus menatap Geu Rin yang ada didepanya.
bersambung ke episode 10
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Suka dg drama ini...
BalasHapusgomawo unni,, semangat trs nulisnya,, apakah suk ho mulai menyukai geu rin ??? #penasaran������,,
BalasHapuskang min hyuk pas scene nangis,, bikin saya ikut terhar������