Suk Ho berteriak menanyakan alasan Jinu datang ke
restoran sambil memukul mantan anak asuhnya. Jinu hanya diam tertunduk sedih
lalu melirik pada Joo Han, dengan mata liciknya Joo Han mengajak Jinu untuk
duduk lebih dulu. Jinu menatap sinis pada direkturnya.
“Suk Ho Hyungnim terus
menggangguku karena
dia mau menemuimu.” Ucap Joo Han,
Jinu memilih untuk pergi meninggalkan ruangan, Suk Ho
berteriak memanggil Jinu dengan mata berkaca-kaca. Jinu tetap pergi, Suk Ho pun
berteriak histeris memanggilnya dan akhirnya jatuh lemas mengetahui kenyataan
ternyata Jinu yang membuat Ha Nul mendapatkan tuduhan palsu.
“Sudah kubilang 'kan sebelumnya, kau takkan bisa menanganinya.” Ucap Joo Han mengejek
“Apa yang telah kau lakukan pada Jinu? Jinu tidak akan pernah melakukan hal seperti itu.” Kata Suk Ho yakin
“Apa Kau yakin? Yah memang Kau benar. Dia bukan tipe
anak seperti
itu. Tapi
apakah kau tahu bahwa Jinu minum
pil supaya dia tidak demam panggung?” ucap Joo
Han, Suk Ho yakin itu hanya omong kosong belaka.
“Sudah sekitar setahun dia minum pil. Bagaimana pun juga, Jinu anak
yang baik. Dia tidak
ingin mengkhawatirmu, jadi dia menyuruhku untuk tidak memberitahumu Karena saat itu kau sedang sibuk.” Kata Joo Han sedikit mencondongkan tubuhnya, Suk Ho
hanya bisa diam
“Akulah orang yang... membawa Jinu ke dokter.Ketika kau
sibuk berusaha membuka agensi
baru..., akulah
orang yang membawanya ke dokter!” teriak Joo
Han sambil berdiri dari tempat duduknya.
“Jadi... Kenapa dia mau melakukan
sesuatu...Kenapa dia pergi ke Busan dan melakukan... Kenapa di Busan?” tanya Suk Ho tak percaya
“Karena Lee Ji Young! Banyak masalah yang terjadi
dengan Jinu. Kau juga
'kan sudah tahu bahwa Gadis
itu bukan gadis biasa. Dia tahu cara
bernegosiasi dengan
orang.” Cerita Joo Han
Flash Back
Ketika kejadian Jinu yang terlihat tak sadakan diri
dibawa oleh Jin Young pergi kesuatu tempat dan saat itu JiNu langsung berbaring
diatas tubuh Jin Young
“Jinu mabuk dan saat dia juga meminum obat depresi jadi dia tidak ingat apa pun setelah keluar dari klab.” Jelas Joo Han
“Jadi dia mengikuti Lee Ji Young. ke tempat remang-remang lalu dia tergerak oleh suasana sehingga dia melakukannya? Jinu melakukannya? Jinu-ku yang polos...” kata Suk Ho bisa melanjutkan cerita sambil menangis.
“Itulah yang dikatakan Ji Young. Namun sialnya, Ha Nul...muncul
pada saat itu.” Cerita Joo Han. Suk Ho bertanya siapa
orang yan memukul Ha Nul dari belakang menduga itu Joo Han.
Joo Han duduk dimeja tertawa menyangkal bukan
dirinya, sebelumnya sudah memberitahu
ketika sampai diloksi, Ha Nul sudah pingsan setelah dipukul, dengan nada sedikit tinggi merasa Suk Ho tak pernah
tahu apa yang dialaminya setelah hari itu. Suk Ho seperti membayangkan ketika
kejadian terjadi Suk Ho yang datang setelah Ha Nul dipukul dan Jinu tak
sadarkan diri karena mabuk.
“Kau seharusnya tidak marah padaku tapi kau harusnya berterima kasih padaku. Jinu ternyata bertindak seperti ini..., tetapi bukankah kau masih menyayanginya? Aku diancam oleh gadis itu untuk melindungi Jinu dan aku banyak dihina karena menempatkan gadis itu di Twinkle.” Cerita Joo Han yang mengaku menderita. Suk Ho hanya
diam saja dengan mata makin memerah
“Ya... kurasa Ha Nul yang harus jadi tumbalnya.” Akui Joo Han lalu berjongkok di depan Suk Ho.
“Hyungnim.... Pikirkanlah. Jika kau mau menyelamatkan Jinu, maka Ha Nul akan menghalangimu... tapi jika kau berusaha
membersihkan nama Ha Nul,
maka Jinu-lah yang akan hancur. Jujur saja... Apa kau pikir aku ingin
menghancurkan kesempatanmu karena kau mulai dari awal lagi? Ketika aku dengar bahwa kau
memulai sebuah
band dengan Ha Nul..., Aku
langsung keringat dingin. Ini
alasannya kenapa aku tidak
ingin mengatakan yang sebenarnya. Tapi
kau sudah tahu duluan.” Cerita Joo Han, wajah Suk
Ho seperti basah dengan air mata
Suk Ho berjalan masuk ke dalam ruangan Direktur Ktop,
seketaris Joon Suk panik melihat Suk Ho langsung masuk saja.. Joon Suk menatap
Suk Ho berdiri didepanya lalu menyuruh sekertarisnya keluar saja dan mengajak
Suk Ho untuk duduk bersama.
“Kau tidak terlihat sehat. Aku banyak mendengar kabar
tentangmu. Kau
banyak berjuang akhir-akhir ini.” komentar
Joon Suk
“Jangan khawatir aku, Kau tahu
tentang Jinu, kan?” kata Suk Ho, Joon Suk
menanyakan alasan Suk Ho datang ke ruanganya
“Jika kau tahu, kenapa kau
menanganinya dengan
cara yang salah?” teriak Suk Ho marah, Joon
Suk meminta agar Suk Ho memelankan suaranya.
“Aku tidak perlu memberikan
jawaban dan Aku tidak tahu kenapa kau datang
kemari.”kata Joon Suk, Suk Ho memberitahu kalau ia datang Karena
Jinu
“Tepat sekali. Dia kepunyaan agensiku. Kau sudah mengundurkan diri, jadi ini bukan
urusanmu.” Tegas Joon Suk
“Aku datang kesini bukan sebagai direktur yang sudah mengundurkan
diri. Aku
sangat menyayangi Jinu.” Balas Suk Ho
Joon Suk meminta Suk Ho tak bersikap seperti itu karena
dirinya yang akan khawatir tentang orang-orangnya sambil menyindir Suk Ho yang seharusnya sibuk mengurus orang-orangnya dan bukan kapastitasnya melakukan hal itu.
“Anak yang terkena tuduhan palsu itulah kepunyaan agensimu, bukankah begitu? Astaga, kenapa juga kau mau mencari anak seperti itu?” ejek Joon Suk, Suk Ho berteriak marah dengan atasanya
“Kau pasti punya ikatan yang kuat dengan Jinu. Tapi Kau malah mengambil anak yang
terkena tuduhan
palsu bukannya Jinu.” Kata Joon Suk
“Jinu.... Tolong bantu dia untuk mengakui kesalahannya. Itu akan menghancurkan semua
orang. Terutama
Jinu sendiri dan Ha Nul” pinta Suk Ho
“Dan Kau juga.... Kau juga takkan bisa tidur karena masalah ini. Jika kau ingin memihak Jinu, maka Ha Nul akan hidup sebagai mantan
narapidana. Tapi jika
kau memihak Ha Nul, Jinu-lah
yang akan hancur. Itu
bahkan bukan masalah terbesar. Dia
mungkin melakukan sesuatu yang
lebih buruk lagi karena depresinya. Memikirkannya
saja membuatku takut.” Ungkap Joon Suk
“Ini sudah terjadi. Kita harus memperbaiki masalah
ini sebelum
semakin parah. Jinu..... Tolong yakinkan dia. Kehidupan orang yang tidak
bersalah yang
dipertaruhkan di sini.” Tegas Suk Ho
Joon Suk heran kenapa Suk Ho mau terlibat dengan orang yang bukan siapa-siapa untuknya padahal seharusnya meninggalkan anak itu dan tidak usah mempedulikannya. Suk Ho tak terima Joon Suk mengangap Ha Nul itu "bukan
siapa-siapa" berarti selama ini atasanya
itu bisa melakukan apa pun sesuka hatinya dalam hidupnya.
“Baiklah, kalau begitu. Kau bisa membantu mantan napi itu untuk menjadi seseorang yang
berguna. Berusahalah
semaumu, tapi Ha Nul tidak akan berguna selama dia tetap berada di sisimu.” Ucap Joon Suk, Suk Ho marah bertanya apa sebenarnya
yang ingin dikatakan Joon Suk
“Kau sudah tidak bisa apa-apa lagi, bahkan Kau akan sengsara apa pun yang
kau lakukan. Kau akan gagal dengan Jo Ha Nul dan Kalian berdua akan sengsara. Sekarang Tidak usah khawatirkan Jinu. Aku akan... mengurus Jinu di KTOP. Kau mengerti?” tegas Joon Suk, Suk Ho pun berjalan mundur dan keluar
dari ruangan.
Ha Nul melihat kotak permen caramel dengan wajah
tersenyum.
Flash Back
Ha Nul memberikan sesuatu pada Suk Ho, lalu Suk Ho
bertanya apa yang ada ditanganya. Ha Nul memberitahu kalau itu permen
yang biasa dimakan
dengan kakaknya dan sekaran ingin memberikannya
padanya. Suk Ho menolak karena tak menyukainya, Ha Nul
mengatkan kalau Makanan yang manis akan membuat suasana hatinya membaik.
“Aku tidak sedih. Kenapa juga aku mau memakannya?” ucap Suk Ho kesal
“Ayolah... Wajahmu berubah jadi jelek karena kau sedang marah.” Ejek Ha Nul, Suk Ho tersenyum mendengarnya.
Ha Nul tersenyum mengingat kenangannya dengan Suk Ho lalu
melihat ponselnya belum ada telp, berpikir direktunya itu sedang sok jual mahal
padanya karena belum menghubunginya.
Suk Ho berjalan terhuyung-huyung lalu bersandar di halte
bus, terlihat gambar Jinu yan menjadi model iklan. Jinu masuk ruangan Joo Han
dengan wajah marah, Joo Han menyuruh Jinu untuk duduk dan tak perlu terlihat terlalu
tegang.
“Kenapa kau memberitahu Suk Ho
Hyung? Kenapa?” jerit Jinu histeris
“Aigoo... Aku ini bermaksud baik. Tapi kenapa aku yang dimarahi oleh kalian berdua?” keluh Joo Han lalu berdiri
“Suk Ho menggangguku terus karena
dia ingin
membuktikan Ha Nul tidak bersalah. Apa
kau punya solusi yang lebih baik? Dia
juga akan... menemukan
bahwa kau lah pelaku yang sebenarnya. Jinu.... Masalah ini semua akan reda
sendiri. Shin Suk
Ho...takkan pernah bias membawa
kasus ini lebih lanjut.” Kata Joo Han yakin
Ponsel Jinu bergetar, Joo Han seperti sudah tahu siapa
yang menelpnya dan meminta agar Jinu tak mengangkatnya. Tapi Jinu tak peduli
memilih untuk mengangkat telpnya.
Disebuah lorong jalan yang sepi, Jinu dan Suk Ho bertemu
didalam mobil. Suk Ho menyuruh Jinu untuk menyerahkan diri ke polisi, kalau
tidak maka KTOP akan mengendalikannya selamanya dan mengakui semua kesalahanya. Jinu menolak karena
merasa tak bisa
“Ini bukan untuk Ha Nul saja, Kau akan lebih menderita
nantinya. Pada
akhirnya, kau akan terluka. Jadi
serahkan dirimu dan mengakulah.” Kata Suk Ho
“Apa kau menyuruhku supaya aku
mati? Semua
orang tahu dengan wajahku. Aku
akan bersembunyi kemana? Hah? Kemana
aku akan bersembunyi?” jerit Jinu marah dengan menatap
wajah Suk Ho lebih dekat
“Bahkan jika kau mencoba
bersembunyi...,maka kau tetap
akan terluka. Kau harus
mengakui kesalahanmu.” tegas Suk Ho dengan wajah
serius
“Mungkin suatu hari nanti...,tapi
tidak sekarang. Aku
tidak akan melakukannya. Aku
takut....Aku sangat membenci diriku
sendiri!” jerit Jinu frustasi memukul stir mobilnya.
“Aku tidak menyadari apa yang telah kaulewati. Aku tidak tahu apa pun kenapa kau sakit padahal aku ini dulu
manajermu.” Kata Suk Ho sedih melihat anak asuhnya.
“Jangan kasihani aku dan Jangan pura-pura baik. Kau bukan seperti yang dulu” Teriak Jinu. Suk Ho menatap Jinu berpesan agar tidak merasa
bersalah pada dirinya tapi menurutnya Jinu sudah melakukan hal yang salah dan malah menuduh orang lain, lalu turun dari mobil. Jinu mengumpat kesal
dengan keadaanya sambil menangis.
Suk Ho ingin masuk ke kantornya tapi langkahnya terhenti
ketika mendengar pembicaran anak-anaknya didalam ruangan. Ha Nul berpikir Kayle
itu meminta datang untuk mentraktir jajangmyung saja dan mengeluh karena tidak
ada babi asam manis?
“Hei, anggap saja ini hadiah dari
kita. Kami
merayakan pesta untukmu karena kau keluar dari asrama itu.” Kata Kayle
“Bukan asrama, tapi Pusat
Penahanan Remaja.” Ucap Ha Nul
Chan Hee yang polos bertanya apa itu asmara yang
dimaksud, Yun Soo bisa menjawab kalau Asrama itu seperti sebuah
sekolah. Ha Nul ingin memukul Kayle karena bicara seenaknya
didepan anak kecil. Kayle pun hanya bisa diam saja dan kembali makan. Suk Ho
hanya diam mendengar pembicaraanya anak buahanya. Yun Soo berkomentar Kayle
itu baik
sekali karena mengadakan pesta penyambutan. Kayle menyuruh Ha Nul bisa mendengarkanya kalau ia itu
orang baik. Suk Ho bersandar didepan pintu seperti berat untuk masuk ke
kantornya sendiri.
Di sebuah taman bermain, Chan Hee asik bermain sementara
Yun Soo dan Suk Ho duduk didekat tangga. Suk Ho meminta agar Yun Soo untuk
tidak di bar
lagi dengan Chan Hee,
Yun Soo pikir tak mungkin berkerja lagi disana karena harus berlatih untuk band dan dengan penuh semangat menceritakan sudah banyak
berlatih bass.
“Entertainer Band......sedang
diambang kegagalan.” Akui Suk Ho, Yun Soo mulai
panik berpikir kalau ada hal buruk yang telah dilakukanya.
“Jangan terlalu dipikirkan kalau
aku akan membubarkan
band ini.Aku ingin memberitahu
kalian semua saat
kalian semua sedang berkumpul bersama. Tapi
aku takut Kayle kumat
lagi dan
membuat Chan Hee takut. Jadi
aku menghubungimu duluan.” Cerita Suk Ho lalu
memberikan amplop berisi uang.
“Uang ini akan bertahan selama beberapa bulan. Aku peringatkan lagi, jangan bekerja di bar dengan Chan Hee. Ada temanku punya akademi music dan Aku sudah bilang padanya untuk mempekerjakanmu sebagai
instruktur bass. Kau
bisa membawa Chan Hee di pusat penitipan anak lalu
Kau harus bekerja di siang hari. Tidak baik bekerja shift malam.” Jelas Suk Ho masih penuh perhatian, Yun Soo menolak
uang dari Suk Ho merasa tidak bisa menerimanya dan mengucapkan terimakasih atas
perhatian Suk Ho padanya.
“Ambillah.. Ini adalah kompensasi karena
sudah memberikanmu
harapan palsu. Dengan
begitu aku bisa tidur nyenyak. Kau
boleh mengembalikan uangnya nanti-nanti
saja.” Kata Suk Ho, Chan Hee datang menghampiri ayahnya. Suk
Ho pun menyapa Chan Hee dengan mengelus rambutnya.
“Aku sendiri yang akan memberitahu
yang lain, jadi jangan bilang-bilang pada mereka.”
Pesan Suk Ho,
Yun Soo bertanya apa sebenarnya yang terjadi karena wajah
Suk Ho terlihat pucat. Suk Ho mengaku Tidak ada yang terjadi, hanya saja sedan berpikir ternyata tidak
mampu melakukannya karena dirinya itu semakin
tua, lalu dengan senyuman berpesan pada Chan Hee agar jadi anak yang
baik setelah itu pamit pergi.
Yun Soo memanggil Suk Ho mengambalikan amplop uang dengan
air mata mengalir mengaku sangat mudah
menangis walaupun tidak sedih. Suk Ho menatapnya Yun Soo yang menangis.
“Kau tidak memberiku harapan
palsu. Berkatmu,
aku bisa berhenti dari
pekerjaan di bar. Selama ini aku selalu
berkata "Aku
akan berhenti besok. Aku
akan berhenti setelah aku menyimpan uang untuk membayar tiga bulan sewa rumah. Aku akan berhenti setelah Chan Hee sekolah TK." Itulah yang kuyakinkan pada diriku sendiri saat bekerja di
bar.” Cerita Yun Soo sambil menangis
“Aku pikir itu satu-satunya cara untuk mempertahankan musik. Ini Sulit sekali, bahkan Sangat sulit hidup seperti itu. Lalu kau meraih tanganku dan menarikku keluar darisana. Aku tidak bisa melakukannya
sendiri. Aku pasti
akan bekerja
di bar yang lain... sambil
menggendong Chan Hee, Jadi....kau
itu tidak memberiku harapan palsu. Aku
bersyukur.” Ungkap Yun Soo dengan air mata terus
mengalir,
Suk Ho menghapus air matanya yang mengalir di pipinya,
Chan Hee ikut menangis bertanya kenapa ayahnya menangis. Suk Ho memegan kepala
Yun Soo berpura-pura tak mengerti lalu dengan senyuman memberikan uangnya agar
Yun Soo bisa menerimanya dan pamit pergi. Yun Soo menatap Suk Ho mengucapkan
terimakasih.
Kayle berteriak tak terima ingin tahu alasan Suk Ho bisa
melakukan ini padanya, Suk Ho meminta agar Kayle mengendalikan
emosinya, karena apabila sikapnya seperti itu di dunia hiburan
maka akan ditendang keluar. Kayle menegaskan tak akan pergi, menurutnya tak ada alasan
untuk meninggalkan band dan menjadi gitaris band lain.
“Bekerjalah dengan mereka selama
dua tahun karena
gitaris mereka sedang wamil. Semua
orang ingin sekali bergabung
dengan band itu. Aku
saja hampir tidak bisa mendapatkanmu karena
kau sekolah di Juilliard. Itu
band yang cukup terkenal, jadi
tidak masalah.” Kata Suk Ho
“Sudah kubilang..., aku tidak bisa bermain jika aku tidak punya chemistri dengan
vokalis!” teriak Kayle
“Kau cocok dengan mereka. Mereka bernyanyi dengan sangat
bagus.” Ucap Suk Ho menyakinkan
“Sudah Lupakan saja. Jelaskan kenapa aku harus memahami situasi ini. Aku perlu tahu kenapa kau meninggalkan Ha Nul! Kau bilang padaku untuk
meninggalkan band karena
kau tidak akan meninggalkan dia!” jerit
Kayle penasaran
“Aku tidak punya uang untuk
membuat album...Kau sudah
tahu 'kan. Aku
membuatmu naik bus karena tidak mampu membeli tiket kereta. Kau pikir itu Biar hemat? Jangan membuatku tertawa! Aku muak dengan kehidupan trainee ini,dengan memakan mie instan.” Ucap Suk Ho dengan nada tinggi
“Aku menggunakan uang mereka untuk membuat albumnya Jackson dan ingin merilis album lama lalu menipu kalian, paham? Uang itu sudah habis sebelum aku mengumpulkan kalian
semua. Aku tidak
punya tabungan lagi dam tidak mau
merawat kalian seperti
di panti asuhan! Aku
tidak bisa melakukan apa pun lagi untuk kalian! Album tidak mudah dihasilkan!” teriak Suk Ho marah, Kayle sempat tertunduk
mendengarnya dengan mengepalkan tanganya penuh amarah.
“Entah kau mau bergabung dengan
band itu sebagai gitaris sementara, atau kerja
paruh waktu. Lakukan apa maumu. Inilah
yang bisa kulakukan untukmu. Aku
juga perlu bertahan hidup!” ucap Suk Ho tak peduli
lagi.
Kayle bertanya apakah selama ini meminta makan pada Suk
Ho, yang diinginkanya itu
membuat music tapi ternyata Suk Ho memperlakukannya seperti anak yatim piatu. Akhirnya Kayle keluar dari ruangan sambil menendang
kursinya dengan kesal. Suk Ho hanya bisa menahan tangis sendirian dalam
kantornya.
Kayle menghapus air matanya lalu menelp seseorang
bertanya Apa pendapatnya
tentang omong kosong ini. Ha Nul terdiam mendengar
cerita Kayle kalau band akan dibubarkan lalu mencoba menelp Suk Ho yang
menyimpanya dengan nama [Caramel] tapi tak bisa dihubungi. Geu Rin datang membawa cemilan
bertanya apakah itu kayle yang menelp.
“Waktu itu...,saat aku menelepon
Tn. Shin dan bilang
aku akan bernyanyi lagi..., dia berkatanya akan bertemu dengan seseorang, 'kan? Kita sedang menunggu telepon dari Suk Ho Hyung, kau ingat 'kan? Dia bilang dia bertemu seseorang.” ucap Ha Nul
“Ah... Itu ketika dia...” kata Geu Rin langsung terdiam karena tak ingin
membongkarnaya, Ha Nul mengatakan kalau hal ini penting jadi kalau Geu Rin
mengetahuinya lebih baik katakan padanya.
“Dia bilang dia bertemu Kim Joo Han dari KTOP. Memangnya kenapa?” ucap Geu Rin, Ha Nul menanyakan alasan apa yang
dilakukan Joo Han.
“Dialah orang yang menyembunyikan kalau Lee Ji Young ada di KTOP.” Akui Geu Rin, Ha Nul terlihat memikirkanya.
Ha Nul duduk didepan meja belajarnya sambil menatap kotak
pemberian dari Suk Ho dalam hatinya terus bergumam kalau mereka akan langsung
menyerah begitu saja dan mencoba memikirkanya.
“Apa yang membuat
Suk Ho Hyung membubarkan band ini?” gumam Ha Nul
Lalu mengingat saat hari kejadian denga melihat
tanggal 11
September lalu mencari keyword Jackson pada
tanggal 11 september. Sebuah artikel menuliskan judul [Jackson
Berlibur ke Busan]. Ha Nul kembali memikirkan
Ji Young lalu Jackson ada di Busan pada
hari itu.
“Sejak hari itu...,Ji Young
bergabung dengan KTOP.” Ucap Ha Nul lalu akhirnya
keluar kamar dengan cepat, Geu Rin bertanya kemana Ha Nul akan pergi dengan
wajah khawatir.
Pagi hari
Ha Nul sudah sampai di depan kantor Manggo tapi pintunya
terkunci dan tak ada seorangpun didalam. Anak-anak sekolah baru saja pulang,
dari arah berlawanan Suk Ho melihat Ha Nul yang duduk didepan kantornya, lalu
sengaja berdiri diatasnya.
“Apa Kau tidak sekolah? Dasar malas....” ejek Suk Ho, Ha Nul berdiri menatap Suk Ho dengan
tatapan dingin.
Didalam ruangan, Suk Ho menawarkan minum dan bertanya
apakah Ha Nul sudah sarapan dan berpikir Ha Nul itu sudah mengetahuinya. Ha Nul
menyebut nama Jackson dengan sangat yakin dugaanya itu benar. Suk Ho mengalikan
berpikir maksudnya itu Puncak tangga lagu atau Lagu baru Jackson.
“Dia pelakunya... 11 September....Hari aku dijebak atas penyerangan seksual..., Jackson berada di Busan untuk sebuah acara.” Ucap Ha Nul, Suk Ho berpura-pura tak mengerti dengan
membalikan badanya merasa heran kalau Ha Nul membahas hal itu.
“Dalam pikiranku selalu bertanya "Bagaimana
Ji Young bisa ada
di KTOP? Bagaimana
orang yang selalu gagal di
setiap audisi...bisa menjadi anggota Twinkle?" Ini Membuatku gila saja.. Kau bertemu dengan direktur
KTOP... lalu
tiba-tiba membubarkan Entertainer
Band. Mungkin
Shin Suk Ho yang dulu bisa
melakukan itu..., tapi
bukan Suk Ho yang sekarang ini. Kau
tidak bisa melakukannya!” kata Ha Nul tak terima
begitu saja,
Suk Ho berjalan mendekati Ha Nul lalu menarik bangkunya
meminta Ha Nul untuk menghentikanya. Ha Nul bisa mengerti semua yang telah
dilakukan Suk Ho tak bisa menerima kalau
sampai membubarkan band karena ia memiliki alasan
“Aku harus jadi terkenal, Sangat terkenal supaya aku bisa mengekspos... siapa pelaku sesungguhnya dan
membersihkan namaku. Itulah satu-satunya cara. Tapi..... apa kau mau melarikan diri?” ucap Ha Nul tak percaya Suk Ho bisa melakukanya.
“Karena kau tidak bisa menjadi
terkenal.” Kata Suk Ho dengan saling menatap
sangat dalam.
“Kau bilang Pelaku
sesungguhnya? Inilah
tembok yang tak bias Kau panjat. Jackson... Apa Kau pikir akan menjadi setenar Jackson? Apa Kau akan menjadi sama kuat dengannya? Tidak...kau tidak bisa terkenal. Dan tidak
bisa terkenal bersamaku.” Jelas Suk Ho
“KTOP berinvestasi pada Jackson
sampai mereka
memungut Lee Ji Young. Tapi
kalau aku bilang aku akan membuatmu
jadi bintang..., apa
yang akan KTOP lakukan? Mereka
akan menghalangi jalanmu. Mereka
akan menginjakmu supaya kau tidak akan pernah bangkit kembali. Semua karena apa? Karena kau anak-anaknya Shin Suk
Ho.” Ucap Suk Ho pasrah, Ha Nul terus menatapnya.
“Aku juga berharap kau akan
menjadi seorang musisi yang lebih kuat dari Jackson. Aku berharap kau bisa
melakukannya, membersihkan namamu dan melambung di atas awan. Tapi... kau tidak bisa terbang jika kau bersamaku. Aku tidak bisa memberikanmu sayap Bahkan jika kau berhasil..., maka akulah yang akan menjadi orang yang mematahkan sayapmu. Aku
adalah Shin Suk
Ho.” Tegas Suk Ho mata berkaca-kaca, keduanya masih terus
saling menatap.
“Aku tidak mau tahu apa pun, dan tidak mengharapkan apa pun. Tapi impianku... Jangan kau abaikan impianku... Impianku adalah untuk menyimpan
kakakku dalam hatiku dan
menghasilkan musik yang belum
sempat dia buat bersama
Shin Suk Ho. Impianku
adalah untuk bermusik denganmu. Jangan
ambil impian itu
dariku. Aku
akan... berusaha
untuk bertahan..., jadi
kau juga harus begitu.” Kata Ha Nul dengan mata
berkaca-kaca.
Suk Ho pun menatap dalam-dalam, Ha Nul memutuskan untuk
datang kembali akhir pekan untuk latihan lau meninggalkan ruangan. Suk Ho
merapikan bangku ruangan dan sempat menatap kearah jendela.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar