Geu Rin berdiri tepat didepan Suk Ho diruanganya dengan
air mata mengalir dipipinya, Suk Ho menyindir Geu Rin tidak
mengerti perkataannya, kalau ia sudah dipecat dan kenapa masih berdiri disana. Geu Rin mengaku hanya
berpikir bagaimana baiknya bagi Ha Nul.
“Maafkan aku.... Aku seharusnya menjadi manajer
untuk Entertainer Band..., tapi
aku hanya memikirkan Ha Nul.” Kata Geu Rin
“Tidak...,kau salah.... Kau hanya tidak memenuhi syarat.” Tegas Suk Ho
“Jika kau mengajariku, aku akan
lebih bekerja keras.” Ucap Geu Rin
“kau
bilang "Bekerja keras"... "Bekerja keras"!!!!! Keluarlah!!!”
teriak Suk Ho, Geu Rin tak bisa berkata-kata lagi akhirnya keluar dari kantor,
Ha Nul dkk hanya bisa melihatnya lalu Ha Nul pun mengejar Geu Rin keluar
kantor.
Geu Rin tertunduk menangis di taman, Ha Nul mendekatinya
lalu menawarkan permen caramel, Geu Rin menyuruh Ha Nul saja yang memakannya.
Ha Nul tahu Ada yang jualan ceker ayam di dekat sini dan mengajaknya untuk makan sambil
minum soju, Geu Rin langsung menolaknya.
“Dia bilang aku tidak memenuhi
syarat. Aku ingin
melakukannya dengan baik, tapi apa yang akan kulakukan jika aku tidak memenuhi
syarat?” kata Geu Rin
“Apa kau mau kulit babi? Aku akan memanggangnya
sampai renyah untukmu. “Apa kau mau makan itu sambil
minum Soju atau bir? ” Kata Ha Nul berjongkok
didepan Geu Rin
“Apa kau lapar? Kau belum makan malam 'kan?” ucap Geu Rin mengangkat kepalanya.
“Kenapa kau yang khawatir denganku
sekarang?” keluh Ha Nul, Geu Rin akhirnya kesal
sendiri memilih untuk kembali tertunduk lagi.
Ha Nul menarik tangan Geu Rin dan langsung mengendongnya,
Geu Rin panik menyuruh Ha Nul segera menurunkan. Ha Nul berjanji akan
menurunkan apabila Geu Rin berhenti menangis. Geu Rin mengatakan kalau ia sudah berhenti
menangis jadi meminta untuk menurunkan, tapi Ha
Nul malah makin erat memegang Geu Rin untuk mengendongnya.
Geu Rin bertanya mau kemana mereka, Ha Nul memperingati
agar tidak menyeka hidung di punggungnya karena yang dipakai baju baru, Geu Rin dengan kesal
mengatakan tak akan melakukan. Ha Nul meminta agar Geu Rin tidak terlalu
banyak bergerak. Geu Rin bertanya apakah ia
berat, Ha Nul membenarkan lalu mengajaknya untuk minum soju dan bir di dekat
kantor.
Ha Nul terus mengendong Geu Rin yang terlihat sudah mulai
berhenti menangis. Geu Rin bertanya-tanya Kesalahan
apa yang telah diperbuat dan kenapa ia tidak bias melakukan sesuatu dengan baik. Ha Nul menyakinkan pasti ada yang dilakukan Geu Rin
dengan baik. Geu Rin tak percaya lalu bertanya apa yan bisa dilakukanya.
“Merawat Jo Ha Nul.” Ucap Ha Nul, keduanya sama-sama tertawa bersama. Lalu
Ha Nul menyindir seharusnya bukan ia yang mengendongnya.
“Makanya aku bilang turunkan aku.” Keluh Geu Rin, Ha Nul tetap saja mengendongnya.
“Haruskah aku memukuli Suk Ho
Hyung untukmu?”kata Ha Nul, Geu Rin pikir tak perlu
karena nanti Ha Nul juga dikeluarkan.
“Jika aku dikeluarkan, ayo kita
berjualan bungeoppang saja.” Ucap Ha Nul. Geu Rin
menolak karena ingin berjualan hotteok.
Ha Nul tiba-tiba menurunkan Geu Rin, Geu Rin pun heran Ha
Nul menurunkannya, Ha Nul mengaku Geu Rin itu terlalu
berat. Geu Rin membela diri kalau tulangnya yang
berat. Ha Nul mendapatkan ide kalau ia makan sup tulang iga
saja, karena merasa sangat lapar. Geu
Rin mengatakan tidak akan membelikannya sup tulang. Ha Nul merengek untuk membelikan makanan
yang lebih mahal karena badannya itu sangat
berat.
Ha Nul masuk kamar, Kayle menanyakan keadaan Geu Rin
apakah baik-baik saja. Ha Nul mengangguk. Kayle mengupat si
brengsek Lee Sang Won itu tak pernah membuatnya tenang. Ha Nul duduk di depan meja merasa Kayle itu jadi tertekan
karena Geu Rin jadi meminta agar dimengerti.
“Yah, benar itu karena kalian
bersaudara.” Ucap Kayle
“Senang melihat dia peduli pada
kakaknya. Aku tidak
punya saudara kandung. Jadi aku iri pada Geu Rin dan Ha Nul.” Komentar Yun Soo
“Aku sudah lama ingin menanyakan
ini, tapi aku tidak bias karena kau terlalu kaku.” Kata Kayle, Ha Nul bertanya apa yang ingin ditanyakan.
“Kau harus jujur, Apa Geu
Rin itu diadopsi?” tanya Kayle penasaran, Yun
Soo pikir selama ini Geu Rin itu sepupu.
“Kau bisa saja membuat begitu
banyak dugaan lainnya. Kenapa
harus adopsi?” keluh Ha Nul
“Memangnya apa yang salah dengan
adopsi?” teriak Kayle kesal, Ha Nul heran Kayle bisa marah-marah, Yun Soo juga nampak binggung.
“Kau berbicara seolah-olah punya
prasangka buruk terhadap anak-anak yang diadopsi.”
Jelas Kayle, Ha Nul merasa tak berpikiran seperti itu, Kayle tak ingin
membahasnya lagi menyuruh menceritakan saja.
“Hyung, dia tidak menganggap Geu
Rin sebagai
kakaknya, 'kan?” ucap Kayle pada Yun Soo,
lalu Yun Soo menganggu setuju.
Ha Nul mengakui Geu Rin itu adalah
putri temannya Ayahnya, Kayle sudah bisa menduga,
karena ada sesuatu yang aneh. Yun Soo melihat Ha Nul
itu bukan adik kandung Geu Rin, tapi Geu Rin mengurus dirinya seperti
adik kandung, Kayle menanyakan tentang orang tua Geu Rin. Ha Nul menceritakan keduanya
meninggal saat Geu Rin masih duduk di SMA.
Lalu Ha Nul meminta agar jangan bicara tentang hal itu
kalau keduanya sudah
mengetahuinya, ia tahu Geu Rin itu bertingkah
ceria tapi hatinya lembut. Yun Soo pikir Seharusnya
tidak masalah karena Menjadi
keluarga itu adalah semua tentang cinta dan kasih
sayang.
Ha Nul mengingatkan kalau Kayle itu tetap
diam, semuanya akan baik-baik saja dan memperingatakan Jae Hoon
dan Tuan. Shin tidak perlu tahu, jadi meminta agar Kayle berpura-pura tak mendengar hal
ini. Kayle pikir semua ini bukanlah suatu rahasia besar. Ha Nul mengatakan bukan rahasia tapi tak ingin Geu Rin merasa
tidak nyaman.
Kayle menyakinkan kalau mereka semua itu pandai
menyimpan rahasia dan akan sikat gigi lalu
pergi kerja paruh waktu lalu
keluar dari kamar. Yun Soo juga mengajak Chan Hee untuk pergi.
Ha Nul akan pergi keluar membereskan jaket yang jatuh,
lalu melihat sebuah kartu nama jatuh dengan tulisan [Layanan
sopir] lalu teringat kembali saat Geu Rin bertanya apakah
pekerjaan paruh waktu yang
dilakukan Kayle itu legal, Kayle
mengaku dibayar untuk bermain musik. Di sebuah tempat bernama
"Jazz Cafe". Ha Nul tersenyum karena ternyata Kayle itu menjadi
sopir untuk kerja paruh waktu.
Geu Rin duduk di dalam kamarnya teringat kembali
kata-kata Suk Ho padanya. “Kau hanya tidak memenuhi syarat.”
“Jika kau mengajariku, aku akan
lebih bekerja keras...” ucap Geu Rin, tapi Suk Ho
tetap menyuruhnya untuk Keluar.
Di rumah Man Shik
Min Joo pikir Ide Geu Rin sebenarnya
tidak buruk. Suk Ho pikir Meskipun ia hidup seperti orang tak
berguna, tapi ia harus
menaati aturan. Min Joo pun ingin tahu
alasan Suk Ho memecatnya.
“Memberinya semua solusi tidak
akan membantu dirinya. Dia
harus berbuat kesalahan dan belajar dari kesalahan
tersebut.” Jelas Suk Ho
“Kau tidak pernah belajar dalam
hidupmu coba lihatlah kau ini.” ejek Man Shik sambil mengelep meja dengan tissue.
Min Joo bertanya-tanya tentang rumah Man Shik, menurutnya
Tempat ini lebih bersih daripada
rumahnya dan bertanya apakah ia membersihkannya setiap
hari. Suk Ho mengatkan kalau hobi Man Shik itu “membersihkan” menurutnya panggilanya yang cocok adalah “Jang
Man Shik, Ahli Pembersih.”
Man Shik mengeluh pada keduanya sudah membawa alas jadi
setelah minum letakan diatas alas agar airnya tak menjadi noda diatas meja. Min
Joo berkomentar itu salah satu alasan Man Shik belum juga menikah. Man Shik
memperbolehkan Min Joo untuk meludah dirumahnya
karena ia yang akan membersihkannya. Min Joo pun pura-pura meludah, semuanya pun tertawa.
Jae Hoon berlari masuk kedalam studio latihan berteriak
memanggil Ha Nul, kalu ternyata hubungan dengan Geu Rin itu bukan
saudara kandung. Ha Nul melotot kesal karena Kayle sebelumnya
mengatakan akan menyimpan rahasia, dan merasa jadi orang bodoh yang percaya pada Kayle.
“Hei... Sebagai sebuah band, kita harus
berbagi informasi. Kita
tidak bisa membiarkan Jae Hoon ketinggalan informasi.” Ucap Kayle membela diri.
“Wah, ada cerita rahasia tentang
kelahiran. Band
kita... ...akan
menjadi sukses.” Ungkap Jae Hoon bahagia
“Bagaimana bisa tentang kelahiranku bisa dianggap rahasia?” keluh Ha Nul
“Kita semua punya cerita dan memang punya identitas yang jelas.” Kata Jae Hoon
Suk Ho masuk memanggil semua anaknya sambil membawakan
makanan, Ha Nul meminta agar semua menutup mulutnya. Suk Ho melihat wajah
anak-anaknya itu seperti menyembunyikan sesuatu lalu bertanya Apa
yang sedang terjadi. Yun Soo memberitahu Kayle
hanya mengeluh terus jadi bukan
masalah besar.
“Apa kau sedang membicarakanku?” kata Suk Ho menduga, Kayle mengelengkan kepala lalu Ha
Nul langung menendang kaki agar Kayle tak membuka suara.
“Ini tteokbokki....” jerit Jae Hoon melihat makanan yang dibawakan Suk
Ho, Kayle mengeluh mereka harus makan itu lagi. Suk Ho menyuruh Kayle tak usah
makan kalau tak suka, Kayle heran Suk Ho itu hanya membencinya. Suk Ho mengakui memang sangat membencinya.
Jae Hoon terlihat memakan Toppoki dengan lahap, Kayle
bertanya apakah Toppokinya enak. Jae Hoon mengangguk. Suk Ho pikir masakan
Ibu Jae Hoo tidak enak jadi makan sangat lahap. Jae Hoo mengaku makanan ibunya
itu sangat enak Tapi hanya memasak makanan
organik, makanan sehat.
Yun Soo tersenyum karena Jae Hoon bisa makan dengan baik,
Jae Hoon mengaku ada perasaan yang aneh Segala
sesuatu yang dimakan bersama
anggota band dan yang lainnya rasanya
sangat lezat, menurutnya itu mungkin karena mereka
selalu makan bersama-sama. Suk Ho pikir Jae Hoon itu selau makan
sendirian sepanjang hidupnya. Jae Hoon membenarkan
bahkan setiap hari.
Semua menjerit kaget dan terlihat kasihan, Jae Hoon
menceritakan makan di dalam mobil ketika Ibunya mengantar ke kursus yang lain, jadi hanya makan saja, bahkan tidak ingat apakah itu rasanya enak atau tidak. Suk Ho pikir memang seperti itu saat anak-anak mulai
masuk SMA, Jae Hon mengatakan sudah seperti itu dari SD dan baru pertama kali
dalam hidupnya makan Toppoki.
“Apakah kau tidak pernah makan bersama temanmu?” tanya Ha Nul
“Aku tidak punya teman.” Ucap Jae Hoon
“Apa? Apa kau orang buangan?” kata Kayle langsung dijewer oleh Yun Soo, Kayle
mengartikan kalu itu karena Jae Hoon bilang tidak
punya teman.
“Ah... Benar juga, kau orang buangan di
Busan, ya 'kan? Kalian
bisa berteman.” Ejek Kayle pada Ha Nul dan Jae Hoon, Ha
Nul kesal Kayle itu masih ingin mengejeknya.
“Apa
kau benar-benar tidak
punya teman sama sekali?” tanya Suk Ho serius
“Mereka cuma kenalan dari sekolah. Kau tidak bisa menganggap mereka teman sejati.” Cerita Jae Hoon
“Tapi bagaimana bisa kau tidak punya
teman, bahkan satu pun?” ejek Kayle. Suk Ho menyuruh
diam saja karena Kayle juga tak punya teman.
Kayle membela diri kalau ia punya teman
di seluruh Amerika. Ha Nul bertanya kenapa
teman-temanya itu tidak menghubunginya atau sms, bahkan tidak pernah mendengarnya berbicara bahasa Inggris. Kayle mengejek Ha Nul itu seperti penguntit. Suk Ho merasa tak yakin Kayle itu bisa berbicara
bahasa Inggris.
Chan Hee berbicara pada ayahnya kalau Paman Kyle tidak punya teman karena dia marah terus sepanjang
waktu, Kayle menghela nafas mendengarnya, Chan Hee pun
menjulurkan lidah padanya. Suk Ho pikir itu benar dan memuji Chan
Hee tahu segalanya. Jae Hoon pun menyelesaikan
makannya dan mengajak semua mulai berlatih, Kayle menyindir hanya Jae Hoon yang
selesai tapi mereka belum mulai makan, karena mereka mendengarkan ceritanya.
Yun Soo melihat Chan Hee memasukan sebungkus kimbap
berpikir anaknya akan makan nanti, Chan Hee mengatakan kimbap itu untuk
Bibi Geu Rin karena melihat bibinya itu tidak
dari makan kemarin dan juga di hari sebelumnya. Semua langsung terdiam dan sedih mendengarnya. Jae Hoon
dengan wajah polos bertanya pada Suk Ho apakah ia sudah memasang iklan
pekerjaan untuk
seorang manajer baru, karena harus segera
mempekerjakan seorang manajer baru. Ha Nul pikir Jae Hoon itu tidak
akan pernah
punya teman. Jae Hoon rasa Menjadi
realistis bukan hal yang buruk
Joo Han membahas tentang
iklan minuman dan harus syuting iklan itu dengan Luna (Ji Young) Ji Nu langsung menolaknya karena Hanya melihatnya saja membuatnya merasa sakit dan tidak
akan melakukannya.
“Aku tidak tahu apa yang akan
dilakukan Ji Young jika kau membuat dia marah.Dia sudah memaksaku memasukkan ke dalam sebuah dramanya.”
Ucap Joo Han yang ikut geram
“Boleh aku bertanya satu hal. Itu sudah lama sekali. Tapi
kenapa kau masih saja diperas oleh gadis
itu? Kau
membuat dia debut! Kenapa
kau masih takut padanya?” kata Ji Nu heran
“Aku tidak memberitahumukarena aku
tidak ingin kau tertekan tapi
Ji Young punya videonya. Dia
mengirimiku salinannya. Itu
sebabnya Tn. Lee dan aku tidak bisa menolaknya. Apa kau mengerti?” jelas Joo Han
“Siapa yang merekamnya?” ucap Ji Nu kaget dan sedikit panik
Joo Han merasa tak tahu,
menurutanya Ji Young meletakkan perangkap, dan Ji Nuk terjebak di dalamnya jadi ia berusaha yang terbaik untuk membebaskannya dari perangkap tapi malah ia juga tekena perangkap. Ji Nu meminta Joo Han tak berbohong padanya menurutnya
tak akan ada video. Joo Han akhirnya memberikan ponselnya.
Ji Nu melihat dirinya yang ada diatas tubuh Ji Young,
lalu terlihat benar-benar terpukul. Joo Han menenangkan dan berusaha
menyakinkan Ji Nu agar mempercayainya dan meminta agar mempersiapkan diri untuk
melakukan syuting iklan.
Geu Rin duduk di meja makan untuk belajar dan terlihat
sangat serius, Kayle tiba-tiba menjerit bahagia dan melihat kalau sangat
tinggi, ternyata ia naik ke bagian belakan mobil van yang tinggi, merasa tak
percaya mobil itu akan menjadi mobil mereka. Yun Soo merasa mereka sudah
seperti selebriti saja.
“Apakah kau menipu orang lagi untuk mendapatkan mobil ini?” ucap Suk Ho melihat mobil yang dibawa Tuan Byun dengan
cap mobil depan sedikit terbuka, Tuan Byun mengatakan kalau mobil itu investasi.
“Jika kau ingin melakukan
investasi, kau harus mendapatkan mobil baru.” Sindir Suk Ho
“Kalau begitu kalian naik saja
kereta bawah tanah dan bus, jika itu
maumu.” Balas Tuan Byun, Suk Ho berpikir Tuan Byun yang memperbaikinya.
“Hei... Ini boleh saja mobil bekas, tapi
ini mobil yang
sudah melaju 20.000km. Hentikan
sikapmu itu, Suk Ho.” Ucap Tuan Byun kesal
Suk Ho bertanya serius darimana Tuan Byun mendapatkannya,
Tuan Byun mengaku mendapatkannya
dengan pembayaran 48 bulan dan sudah membayar uang mukanya, jadi
Mango-lah yang harus membayar sisanya. Suk Ho
menjerit kesal kalau itu bukan investasi namanya dan menanyakan berapa banyak
uang mukanya, Tuan Byun mengatakan sudah membayar 10
persen.
“Apa kau gila? Jadi maksudmu aku harus membayar 90 persen sisanya?” jerit Suk Ho marah
“Hei.. Bukan kau, tapi agensinya. Ini
'kan mobil agensimu.” Tegas Tuan Byun
“Itu sama saja! Siapa orang yang memberikan mobil
dengan
10 persen uang muka?” tanya Suk Ho, Tuan Byun
mengatakan semua karena reputasi bersih dan koneksinya.
“Ini namanya bukan investasi.
Jangan menipu orang dan mengatakan kalau kau yang punya saham Mango.” Kata Suk Ho sudah tahu akal busuk Tuan Byun.
Ha Nul lalu bertanya siapa yang akan menyetir mobil
nanti, Suk Ho terdiam. Tuan Byun bertanya keberadaan si manager yang cerdas
karena ia yang harusnya menyetir, semua tak bisa menjawab hanya tertunduk diam.
Tuan Byun berpikir Geu Rin itu menikah jadi tak datang lagi. Kayle pun tak
sabar ingin tahu siapa yang akan menyetir mobil nanti jadi meminta Suk Ho agar
memperkerjakan Geu Rin kembali
“Apa jadi dia berhenti?!!! Dia akhirnya muak pada amarahnya Suk
Ho dan berhenti juga.” Komentar Tuan Byun
“Orang-orang akan mengira kalau
aku memang memiliki temperamen buruk. Bawalah mobilnya ke tempat parkir. Nanti kau dapat kartu tilang.” Ucap Suk Ho
Tuan Byun binggung haruskan ia yang melakukanya, Suk Ho pikir siapa lagi
karena tak mungkin dirinya yang melakukanya. Ha Nul memilih masuk studio, Yun
Soo ingin memohon tentang Geu Rin tapi Suk Ho lebih dulu menyuruh semuanya untuk
kembali latihan dan jangan terlalu lama melonggo melihat mobilnya. Kayle
berpesan agar Suk Ho tidak melampiaskan kekesalannya, belum selesai bicara Suk Ho sudah menyuruhnya untuk
diam dan segera masuk.
“Apa aku saja yang mengisi posisi
manajer?” ejek Tuan Byun, Suk Ho tak percaya Tuan Byun itu memang
bisa membaca pikirannya.
“Kenapa kau memecat gadis cantik
itu?Aku pikir harus pergi menemuinya.” Ucap Tuan Byun, Suk Ho heran untuk apa Tuan Byun
bertemu dengan Geu Rin
“Untuk memperkenalkan dia pada seorang
pengacara tenaga kerja.” Kata Tuan Byun, Suk Ho
mengeluh menyuruh tuan Byun memindahkan mobilnya saja.
Kayle makan mie instant dan melihat Geu Rin masih sibuk
belajar, lalu mengeluh bukan salahnya kalau Geu Rin itu dipecat. Geu Rin sadar
kalau ia yang akan
memasak. Ha Nul mengatakan Geu Rin itu bukan juru
masak mereka dan melihat Geu Rin saja belu makan. Min Joo
datang menyapa semuanya dengan membawa tas belanjaan, merasa sudah datang
terlambat.
“Sandwich memang makanan penutup
yang enak.” Kata Yun Soo yang sudah makan, Min Joo
pun memberikan cemilan untuk Chan Hee. Wajah Chan Hee gembira melihat banyak
snack.
Min Joo menyapa Geu Rin dan melihat diatas meja ada
buku [Menjadi
Seorang Manajer] lalu melihat mantan
managernya itu terlihat kurus hanya dalam satu hari tak berkerja lalu mengajaknya
untuk keluar, Geu Rin nampak kaget, Min Joo mengajak Geu Rin untuk
berjalan-jalan. Geu Rin pun masuk kamar untuk mengambil jaketnya.
“Wow...
Rumah Ini benar-benar gayaku, Dekorasinya bagus juga.” Komentar Min Joo, Yun Soo pun mempersilahkan agar Min
Joo sering-sering datang.
“Ayah, bukankah CEO kita cantik?” kata Chan Hee, Yun Soo tanpa sadar membenarkan.
Kayle dan Ha Nul tak bisa menahan tawanya, Min Joo pun
memegang wajah Chan Hee karena dianggap sebagai tipe wanita idealnya. Geu Rin
pun keluar dengan jaketnya, Min Joo pun pamit pada semuanya untuk pergi dengan
Geu Rin. Kayle langsung menrangkul leher Yun Soo dan loncat ke punggungnya
kalau ternyata menyukai CEO mereka. Ha Nul menyuruh Kayle mencekik lebih keras
agar Yun Soo mau mengakuinya.
Chan Hee membela ayahnya dengan menyodok bagian bokong
Kayle, akhirnya Kayle yang kesakitan terjatuh. Ponsel Kayle berdering, Yun Soo
melihat nama yang tertera di ponsel itu “Shin” Kayle menjawab telp dari Suk Ho,
Ha Nul mengumpat kesal karena Kayle menulis nama saja.
Suk Ho berjalan menarik Kayle sambil merangkul ke suatu
tempat, Kayle mencoba melepaskan karena nanti orang berpikiran aneh karena pria
yang saling merangkul. Suk Ho melihat sebuah spanduk besar Lee Sang Won. Kayle
tak percaya ternyata Suk Ho menghubunginya hanya untuk menunjukkan seperti ini
“Dia tampan, Susah kelihatan tampah dengan
poster seukuran itu.” Komentar Suk Ho, Kayle
kesal apa sebenarnya yang ingin dikatakan Suk Ho
“Jika wajahmu dipajang di poster seukuran itu, i pasti akan terpampang disini. Semua wanita akan mengantri.” Kata Suk Ho, Kayle pikir itu sudah pasti karena ia dulu
populer di SMA.
“Aku berjanji akan mewujudkannya. Jadi, kau harus mempersiapkan
dirimu.” Ucap Suk Ho
“Berapa kali harus kukatakan? Aku
sudah siap.” Balas Kayle sombong
“Persiapkan hatimu. Jika kau mau terkenal, kau harus rendah hati. Oke?” pesan Suk Ho
Kayle tiba-tiba menarik Suk Ho dan berlindung dibagian
punggungnya, Sang Won berjalan dengan beberapa orang merasa kamar
hotelnya terlalu kecil dan tipe Suite
akan jauh lebih nyaman jadi mereka bisa mengganti
hotelnya. Sang Won tak masalah dan merasa menyukai kamar hotelnya dan akan
kesepian kalau kamarnya terlalu besar.
Tiba-tiba ada beberapa fans ingin mendekat, penjaga
menyuruh agar meminta jarak, tapi San Won dengan rendah hati meminta untuk
membiarkan dan memberikan beberapa tanda tangan setelah itu berjalan pergi.
“Dia sudah dewasa. Setelah amarahmu sudah tak
terpendam, kau bisa mengeluarkannya.” Komentar Suk Ho setelah melihat sikap Sang Won
“Setelah kau mengisi kantong
sampah, kau harus membuangnya. Jika maumu iri, bersikaplah iri. Jika kau ingin mengutuk,
kutuklah. Lakukanlah
apa saja yang kau inginkan. Mari kita mengisinya dan
membuangnya. Oke?” kata Suk Ho membalikan
badannya.
Kayle bisa sedikit tersenyum, Suk Ho kembali mengandeng
Kayle untuk pergi dengan bangga merasa masih
cukup imut untuk seusianya, Kayle heran Suk Ho itu ingin
menjadi imut di usianya. Suk Ho mengaku ingin
bermain dengannya, karena Sang Won itu lebih
jelek dari Kayle dan permainan gitarnya jauh lebih
bagus. Kayle pikir tak perlu dikatakan memang pemainnya lebih bagus.
“Jika Lee Sang Won memintamu untuk
menjadi bintang tamu di acara kita suatu hari..., maka
kita tolak saja dia dengan tegas.” Ucap Suk Ho
“Memikirkannya saja aku merasa
lega.” Ungkap Kayle
Min Joo duduk ditaman, melihat Geu Rin pasti marah, Geu
Rin menyangkalnya tapi setelah itu mengaku kalau memang marah. Min Joo tahu mungkin Geu Rin membenci Suk Ho, tapi
itu membuatnya berpikir kalau Suk Ho itu benar-benar
menjadi CEO seorang agensi.
“Aku tidak membencinya, tapi Aku membenci diriku sendiri.” Kata Geu Rin
“Apa aku sudah cerita padamu
bagaimana aku
pertama kali bertemu dengannya?” tanya Min Joo, Geu Rin
mengaku belum mengetahuinya.
“Dia
itu aneh, Memikirkannya
saja membuatku kesal. Sudah sekitar 10 tahun sejak kami sudah saling kenal.” Cerita
Min Joo
Flash Back
Min Joo mengejar Suk Ho sampai didepan gedung, Suk Ho
sampai menjerit kesakitan karena tarikan Min Joo. Min Joo merasa Suk Ho itu tidak
bisa pergi seperti itu. Suk Ho pikir mereka sudah
selesai bicara, jadi kenapa ia harus tetap ditempat
itu. Min Joo kesal Suk Ho yang bicara informal padanya. Suk Ho membalas kalau Min Joo yang lebih dulu
memulainya.
“Tn. Shin Suk Ho... Sae Bom itu seorang pemula. Semua pemula memang memulai karirnya tanpa manajer, tetapi hanya penyanyimu yang
menuntut ingin cari manajer. Bagaimana
kami seharusnya menjalankan bisnis kami? Apakah kau tahu berapa biaya untuk
melakukan acara di Pulau Jeju?” ucap Min Joo mengomel.
“Kau bilan Seorang pemula? Ini cuma Sae Bom dan grup lain dengan
empat anggota. Apa itu
memakan banyak uang untuk
memesan dua tiket ekstra?” kata Suk Ho
“Ada logika untuk sebuah acara. Jika kau tiba-tiba mengubahnya...” ucap Min Joo langsun disela oleh Suk Ho
“Nn. Yeo Min Joo. Ocean Musik mengira Sae Bom dapat
bepergian tanpa manajernya..., tapi
aku menolak untuk membiarkan dia pergi sendirian. Aku tidak bisa membiarkannya pergi seperti yatim piatu..., ...titik. Kami akan mundur.” Tegas Suk Ho
“Lalu, bagaimana jika aku dipecat? Kau tidak bisa melakukan ini
tepat sebelum konser. Siapa yang akan menggantikannya?” jerit Min Joo kesal, Suk Ho pikir kenapa harus bertanya
padanya, Min Joo merasa Apa
penting sekali untuk memiliki seorang manager.
“Apa kau membiarkan anakmu pergi sendiri untuk konser pertama
mereka? Kau itu
cantik sekali. Tapi kenapa kau tidak mengerti perkataanku?” ucap Suk Ho
Min Joo tak bisa berkata-kata karena Suk Ho memujinya
cantik, sambil merapihkan rambutnya ke belakang telinga.
Min Joo ingat sekali saat itu tidak
bisa berkata apa-apa lagi, menurutnya Suk Ho memang
aneh. Geu Rin penasaran Apa yang terjadi selanjutnya. Min Joo memutuskan untuk menjadikan Suk Ho menjadi
manager dan Itu tidak pernah terjadi di agensi mereka sebelumnya. Geu Rin melonggo mendengarnya.
“Geu Rin.... Suk Ho, dia kebanyakan mendapat
kesialan. Aku saja
tak bisa berkata-kata dengan cara dia berbicara.” Cerita
Min Joo
“Aku tidak yakin tentang itu karena aku hanya ingin belajar dari
dia.” Ucap Geu Rin
“Kenapa kau mau belajar dari dia? Dia itu brengsek. Setelah album dia dirilis dan mendapat
keuntungan, dia
bahkan tidak akan memikirkan
kontraknya lagi. Dia
akan memastikan kalau dia itu untung lebih banyak. Kurasa itu buruk Jika kau mengambil syuting
tambahan yang tidak dibahas sebelumnya..., maka dia
akan mengancam untuk membatalkan kontrak jika mereka tidak membayarnya lebih. Dia itu brengsek sekali” cerita Min Joo mengebu-gebu
Geu Rin pun ikut mengumpat Suk Ho itu brengsek, Tapi Min
Jo tahu Suk Ho itu tetap menjaga janjinya, walaupun ia dihina dan diejek oleh
banyak orang tapi dia
memastikan kalau artisnya takkan
bisa dihina bahkan bahkan suatu hari Suk Ho
pernah berakhir di kantor polisi.
Flash Back
Seorang pria terlihat membahas tentang iklan
sepatu dengan mengingikan
untuk mewujudkan
sesuatu yang liar, bukan
yang menggemaskan. Ia melihat Do
Kyung punya badan seksi.
“Entah bagaimana aku harus bereaksi
ketika aku melihatnya.” Ucap si pria nakal.
“Iklan sepatu harusnya
menggemaskan.” Komentar Suk Ho yang sibuk membagikan
minuman energi sambil membantingnya.
“Bukankah dia sedang pacaran
dengan seseorang? Bukankah
sebentar lagi ada skandal? Aku
sangat iri pada orang yang
bisa berkencan denganya.” Kata si pria.
Suk Ho tak bisa lagi menahan amarahnya langsung
membanting botol dan memukul wajah pria cabul, Pria itu berteriak marah kalau
Suk Ho ingin mereka membatalkan iklan ini. Suk Ho berteriak kalau ia tak akansyuting
iklan dengan orang cabul sepertinya.
Min Joo menceritakan Suk Ho menganggap
artisnya sebagai
anak-anak dan orang yang paling disayanginya, lalu
merasa penasaran bagaimana Suk Ho memperlakukan
anak-anaknya sendiri setelah nanti menikah. Geu Rin
berpikir sejenak lalu berbicara serius pada Min Joo.
“Haruskah aku mengantarmu untuk menemui Suk Ho?” kata Min Joo sudah bisa menebaknya, Geu Rin bisa
tersenyum mendengarnya.
Suk Ho duduk tegak melihat Geu Rin yang sudah berdiri
didepanya, lalu berpikir Geu Rin datang kemari
untuk bersenang-senang, Geu Rin mengeleng kalau ia
datang bukan untuk bersenang-senang di tengah malam.
“Apakah aku terlalu baik? Angin musim semi terasa nyaman
sekali. Sesuatu mungkin akan terjadi di antara mereka.” Ucap Min Joo sudah ada didalam mobil dalam perjalanan
pulang.
Suk Ho nampak kaget dengan ucapan Geu Rin padanya, Geu
Rin mengatakan kalau Manajer
mengkhianati penyanyinya jadi Manajer
seharusnya menanggung kesalahan sang artis tapi ia malah menyalahkan sang artis. Jadi Itu sebabnya ia tidak memenuhi syarat. Suk Ho tak mengerti dengan sikap Geu Rin
“Tn. Shin, bolehkah aku bekerja
lagi? Aku akan
bekerja keras... Maksudku, aku akan berusaha yang
terbaik.” Kata Ha Nul
“Biar aku bertanya padamu. Apa kau akan menjadi manajer Ha Nul
atau
manajer band?” ucap Suk Ho
“Aku akan menjadi manajer Entertainer
Band!” jawab Geu Rin dengan suara lantang
“Berhenti berteriak padaku. Aku
ini jadi sakit kepala gara-gara kau.”keluh Suk Ho
Geu Rin bertanya apakah sekarang hujan deras, Suk Ho
dibuat binggung kembali, Geu Rin merasa seharusnya
hujan
besok, Suk Ho mengejek Geu Rin itu berlebihan
sekali. Geu Rin berjanji akan
memastikan tidak akan membuatnya stres lagi.
Kayle sedang melihat berita tentang Lee Sang Won dalam
ponselnya, dengan judul [Lee
Sang Won akan mengadakan konser orkestra] lalu ia
mengambil jaketnya dan keluar dari kamar. Ha Nul yang terlihat tertidur membuka
matanya dan terbangun.
Sesampai di sebuah cafe, Ha Nul meminjam ponsel dari
penjaga kasir karena perlu
menghubungi seseorang. Lalu menelp perusahaan layanan
sopir karena akan pergi dari Mapo ke
Donggyo-dong dan ingin memilih
sopirnya, yaitu bernama Kayle, tapi sepertinya tak ada yang
bernama Kayle.
Kayle masuk cafe memberitahu kalau Sopir penganti sudah
datang, Ha Nul duduk dimej bertanya apakah yang datang Lee Bang
Geul, Kayle membalikan badanya kaget melihat vokalisnya sudah
duduk dengan kartu nama tempat kerjanya.
“Apa Lee Bang Geul itu nama
aslimu, Kayle?” ucap Ha Nul mengejek
“Sudah kubilang pada mereka mendaftarkan namaku sebagai Kyle. Apa kau akan beritahu yang lain?” keluh Kayle Kesal, Ha Nul pikir Itu
tergantung.
“Hei... Kau bahkan tidak punya mobil. Kenapa
kau menyuruhku datang?” keluh Kayle kembali, Ha Nul
mengajak Kayle minum kopi saja, keduanya pun memesan latte.
Didepan cafe
Kayle mengaku Tidak ada lagi yang harus
dilakukan, lalu menceritaka sebelumnya pernah jadi
supir di Amerika sejak masih SMA karena Semua
orang perlu biaya hidup jadi tidak
enak tidak melakukan apa-apa. Ha Nul memuji Kayle
yang tumbuh dengan baik.
“Jangan jatuh cinta padaku, Aku akan meneriakimu.” Kata Kayle
“Aku tidak akan jatuh cinta padamu, Aku hanya tersentuh.” Balas Ha Nul. Kayle menyuruh Ha Nul pergi saja karena harus
kembali bekerja. Ha Nul mengajak Kayle pulang
saja, Kayle menanyakan alasan Ha Nul harus menemuinya.
“Aku ingin mengatakan sesuatu, tapi
aku malu untuk mengatakannya. Kurasa
ini adalah waktu yang tepat.” Kata Ha Nul. Kayle
bertanya apa yang di ingin dikatakanya.
“Hari itu, kau datang menemuiku di
pusat penahanan remaja di Busan. Kau
datang jauh-jauh... untuk
memberitahuku kalau kau
menyukai suaraku. Kau
bilang kau bisa... memainkan
musik yang indah jika
bersamaku.” Cerita Ha Nul masih mengingatnya.
“Aku membuatmu tersentuh 'kan.” Kata Kayle
“Itu karena gitaris Juilliard
mengakuiku. Kau
mengakui suaraku dan kinerja kita, Aku
sangat senang.” Akui Ha Nul, Kayle heran Ha Nul membicarakan hal itu sekarang.
“Sejujurnya..., Aku menjaga jarak karena kau
dari Juilliard. Dalam pikiranku "Dia
pasti menakjubkan. "Beruntung
sekali dia,wahhh... Dia
seorang profesional. Bisakah
aku menyamainya?" Tapi
kau datang menemuiku. Aku
sangat berterima kasih atas hal itu.” Cerita Ha
Nul, Kayle ingin tahu inti perkataan Ha Nul itu.
“Aku merasa jauh lebih baik... setelah aku mengubah rasa cemburuku menjadi rasa iri.” Kata Ha Nul
Kayle tak bisa berkata apa lagi, Ha Nul pu mengajak
mereka untuk bersulang, Kayle pun mengangkat gelas kopi, setelah itu keduanya
merasakan lidah mereka terbakar karena kepanasan.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Thx eonni.....
BalasHapusBtw chan hee itu anak laki2 atau perempuan?