Tuan Nam sedang berbicara di telp dengan nenek Ji Ho memuji Telur dan
daging sapi yang direndam dalam kecap memang sangat lezat dan mengatakan kalau ingin bertemu juga denganya, lalu
mempersilahkan kalau meman sedang tidak bisa tertidur.
Jung Gi masuk ruangan ayahnya, Tuan Nam langsung
buru-buru menutup telpnya dan bertanya kenapa anaknya larut malam datan ke
tempat kerjanya. Jung Gi membahas tentang Bong Gi yang selalu pulang larut setiap malam dan bertanya apakah pekerjaannya
baik-baik saja. Tuan Nam pikir baik-baik saja karena
Bong Gi berangkat sangat pagi dan pulang sangat larut, menurutnya anaknya itu
akhirnya mulai sadar.
“Oh ya, apa kau sudah bertemu Ketua Ok?”
tanya Tuan Nam, Jung Gi mengatakan belum bertemu, Tuan Nam pikir Da Jung memang
ingin berhenti.
“Aku juga tidak begitu yakin mengenai
apa yang akan terjadi... Mmm,
Ayah... Apa kau akan
lebih senang kalau aku mendapatkan
lebih banyak uang daripada yang sekarang?” tanya Jung
Gi
“Ya, tentu saja! Kau bisa membayar hutangmu juga! Kita juga bisa membeli mesin cuci
baru! Bahkan akan sangat menyenangkan kalau
seluruh keluarga bisa pergi jalan-jalan ke Pulau Jeju.” Kata Tuan Nam penuh semangat, Jun Gi pun tak banyak
komentar dan memilih untuk pamit pergi. Tuan Nam kembali berbicara pada anaknya
sebelum keluar.
“Hei, tapi kau tahu... Menghasilkan banyak uang bukanlah
segalanya. Uang bisa
membuatmu nyaman hanya ketika uang yang kau terima benar-benar milikmu. Dan Uang yang membuatmu tidak nyaman
ketika mengambilnya akan berbalik menggigitmu..” Pesan Tuan Nam pada Jung Gi.
Jung Gi masuk ke dalam kamar melihat kertas saham dan
juga surat pengacara. Teringat kembali ucapan ayahnya, “Lebih baik merasa nyaman daripada memiliki banyak
uang. Itulah arti uang menurut pengalamanku”
“Semua orang mengatakan
bahwa kau merasa lebih mudah saat memiliki lebih banyak uang Tapi aku adalah seorang idiot yang merasa gelisahsaat menerima
uang tertentu. Aku yakin ada idiot lain di luar sana Yang kebahagiaannya tidak bisa dibeli dengan uang.” Gumam Jung Gi
Akhirnya Jung Gi memilih untuk merobeknya jadi empat
bagian.
Pagi Hari
Hyun Woo memberikan
Desain produk yang
telah dikonfirmasi pada Mi Ri. Manager Yang mendekat bertanya pada Hyun Woo
apakah sudah selesai mengisi surat jaminan pengacara itu. Hyun Woo pun memberikan suratnya. Manager Yang bertanya
pada Young Mi, tapi sepertinya Young Mi masih ragu. Manager Yang pun menyuruh
Young Mi untuk menyelesaikanya lebih dulu dan meminta Jung Gi memberikan surat
jaminan.
Jung Gi membuka laci mejanya, dan mengeluarkan sebuah
kain lalu mengikat di kepalanya dengan tulisan “Melawan M
& A Habis-habisan” Semua terkejut melihat Jung
Gi yang berani melawan, Manager Yang marah dengan yang dilakukan Jung Gi.
“Apa kalian lupa apa yang
dikatakan Kepala Ok? Mereka
ingin mencerai-beraikan perusahaan! Uang memang sangat baik tapi aku tidak mau menerima uang kotor! Aku masih punya harga diri sebagai
pendiri Lovely Cosmetics. Aku tidak
menginginkan uang yang didapatkan dengan menjadi pegawai Gold! “Tegas Jung Gi
“Dan juga, ini bukan uang yang
bisa kita dapatkan dengan mudah Semua itu hanya jaminan tanpa
dukungan yang solid. kalau
kami melakukan M & A dan Lovely menghilang, siapa yang akan bertanggung jawab
pada kami? Apa
kalian semua tidak merasakan sesuatu setelah melalui restrukturisasi? Dia bilang "Kita semua akan
dibawa ke Gold"? Kalian
semua benar-benar mempercayai hal itu? Aku tidak
mempercayainya! Ini semua Tidak
mungkin !” tegas Jung Gi dengan mata melotot
“Direktur Lee mengatakan bahwa dia sendiri yang
menjaminnya! Ternyata Kau
benar-benar sulit mempercayai orang yah?” ucap Manager Yang mengejek
“Itu semua janji-janji kosong! Aku tidak bisa mempercayai orang yang
dengan mudah memberikan penawaran menggiurkan seperti itu! Dan terlebih lagi, Aku menolak untuk bekerja di bawah
sampah seperti Direktur Kim!” tegas Jung Gi dengan
nada tinggi lalu kembali duduk, Hyun Woo pun mengambil kembali kertasnya akan
menolak M&A
“Dasar sekelompok idiot! nilai saham kalian juga sekarang
tidak setinggi itu! Saham
yang perusahaan Gold miliki saja sudah cukup untuk menghapus kalian semua! Apa Kau benar-benar tidak mengerti
akan hal itu?” ejek Manager Yang dengan berteriak
didepan wajah Jung Gi, akhirnya Jung Gi sengaja menarik Manager Yang dan
sengaja berbicara tepat didepan wajahnya.
“Aku tahu kami tidak bisa menang melalui angka saja. Aku tahu akan kalah kalau hanya diriku sja yang menentangnya. Tetapi bahkan kalau saya
ditakdirkan untuk kalah, aku akan
berjuang sampai mati! Dengan
begitu, tidak akan terlalu memalukan bagiku.” Ucap Jung Gi sengaja berbicara didepan wajah Manager
Yang lalu berteriak menyuruh semua anak buahnya kembali berkerja.
Manager Yang sempat memalingkan wajahnya dan menutup
hidungnya setelah Jung Gi melepaskan tanganya dari lenganya. Hyun Woo terlihat
masih tak yakin, sementara Young Mi menatap kertasnya lalu tersenyum karena
Jung Gi bisa melawannya.
Jung Gi pergi ke lab dengan selempang yang dipakainya,
meminta bantuan pada semua pegawai Lab agar
Lovely tidak jatuh ke tangan Gold Chemicals jadi
menyarankan agar semuanya tidak mengisi surat jaminan
pengacara yang dibagikan, serta memberikan nama dan tanda tangan sebagai bukti
penolakan. Beberapa pegawai lab langsung menuliskan nama dan juga tanda tangan.
Setelah itu Jung Gi pergi ke lorong pabrik meminta agar
semua pegawai melindungi Lovely, beberapa orang yang lewat pun membubuhkan
tanda tangan untuk menolak Lovely jatuh ke tangan Gold. Di depan pabrik pun
Jung Gi menaruh meja dan beberapa pegawai berbaris untuk memberikan tanda
tangan.
Hyun Woo dan kepala pabrik melihat Jung Gi yang berdiri
sendirian, akhirnya Hyun Woo memasang ikat kepala sebagai tanda melawan
M&A. Keduanya berdiri bersamaan seperti sedang demo berteriak dengan penuh
semangat “Melawan M & A !!! Mundurlah,
Gold Chemicals! Tolong,
bantu kami melindungi Lovely!”
Di dalam ruangan, Jung Gi masih mengunakan ikat kepala
sambil menelp membahas produksi untuk 99 lipstik kami
yang terbaru, Hyun Woo juga masih memakai ikat
kepala. Young Mi sedari tadi hanya diam
saja akhirnya memasang ikat kepala sebagai perlawanan.
Mi Ri terlihat ragu sambil mengigit bibirnya, tapi sebuah
bando dibuat khusus untuk melawan M&A. Dilantai atas Direktur Jo melihat
semua anak buahnya yang mau melawan, Sek Wang juga sengaja memakai ikat kepala
sebagai banda untuk melawan M&A. Direktur Jo berkaca-kaca melihat semua
anak buahnya masih berkerja dengan ikat kepala tak ingin Lovely hilang.
Manager Dang melaporkan Jung Gi mulai melakukan
protes dan pegawai
lainnya juga mulai bergabung. Wajah Ji Sang berubah
jadi dingin karena rencananya dengan uang tak berhasil.
Tuan Nam berlatih tari Cha Cha di studio, dengan gayanya
mendekati Nyonya Hong (nenek Ji Ho) untuk mengajaknya ikut menari juga. Nyony
Hong memuji Tuan Nam memiliki tubuh yang lentur dan bagus. Tuan Nam merasa tak seperti itu karena punya
lemak di perut lalu mengajaknya untuk menari denganya. Nyonya
Hong seperti kurang percaya diri, sampai akhirnya Tuan Nam menariknya agar tak
usah malu.
Keduanya pun berpasangan menari Cha-Cha, setelah selesai
mereka duduk di meja untuk beristirahat. Tuan Nam tak sengaja melihat Da Jung
yang sedang berlatih diruangan, Nyonya Hong bertanya apakah Tuan Nam mengenali
wanita itu. Tuan Nam tak menyangkan Da Jung bisa datang ke
tempat semacam ini.
Jung Gi datang ke sebuah bar, dengan nada dingin bertanya
pada Ji Sang alasanya memanggilnya diluar kantor. Ji Sang mengajak Jung Gi
duduk lebih dulu dan minu lalu bicara antar sesama pria. Jung Gi pun akhirnya
duduk disampaing Ji Sang.
“Saat ini kau tinggal di sebuah
apartemen yang bernilai 650 juta won Dan
memiliki hutang 420 juta won. Ayahmu
adalah penjaga keamanan, dan adikmu
menganggur. Ahh... Aku
dengar dia dapat pekerjaan
belum lama ini.” ucap Ji Sang, Jung Gi heran
Ji Sang bisa mengetahui semua itu.
“Aku ini seorang direktur, setidaknya
harus tahu sebanyak ini tentang pegawaiku. Sulit untuk membesarkan anak
sebagai ayah tunggal saat
bekerja sebagai pegawai, kan?” kata Ji Sang
“Ya, Itu sudah tugasku sebagai seorang ayah dan aku merasa baik-baik saja.” Ucap Jung Gi
“Nama anakmu Woo Joo, kan? Aku akan mengirim anakmu ke
sekolah asrama yang bagus agar dia menjadi anak yang berpendidikan tinggi Dan kalau kau mau, aku bisa
membayarkan biaya pendidikanya di luar
negeri. Lalu Adikmu, aku bisa memberikan dia
pekerjaan di perusahaan yang lebih baik. Kemudian ayahmu
akhirnya bisa pensiun, dan
menjalani hidupnya dengan nyaman. Bagaimanapun
juga dia semakin tua.” Ucap Ji Sang memberikan tawaran yang mengiurkan.
“Wow, tawaran yang luar biasa Dan kau
akan melakukan semua itu, hanya untukku? Aku ini kan bukan siapa-siapa, kenapa kau harus repot-repot melakukan
semua itu untukku?” komentar Jung Gi
“Aku dengar kau mendirikan
asosiasi pegawai pemegang saham. Aku
ingin kau membuat asosiasi pegawai pemegang saham itu memihak perusahaan dalam
urusan ini. kalau kau
melakukannya, aku akan melakukan segalanya
yang aku sebutkan tadi.” Ucap Ji Sang, Jung Gi
tertawa mendengarnya.
“Melihat kau membuat penawaran luar biasa
seperti ini, sangat jelas
sekali bahwa yang ingin kau lakukan
adalah menjual Lovely untuk memperoleh
banyak uang!! Wow, Aku sangat iri, karena Aku selalu menginginkan uang
sebanyak itu. Ini
mimpi, atau kenyataan ya?” kata Jung Gi lalu
mengangkat gelasnya yang sudah berisi wine.
Dengan suara lantang mengetahui harga winenya itu cukup mahal
jadi ingin mencoba minuman itu sekali saja. Ji Sang seperti kehilangan nafsunya
untuk minum memilih untuk menaruh diatas meja. Ji sang memuji alkohol
mahal memang yang terbaik.
“Aku yakin bahwa kau adala orang terkaya yang pernah aku kenal. Mungkin karena aku idiot jadi semuanya tampak aneh dan
semakin aneh bagiku, Orang
yang membuat Lovely seperti sekarang ini adalah kami para pegawai dan Direktur Jo, Jadi
kenapa kau yang paling banyak mendapat
untung dari Lovely, dan bukannya kami?” ucap Jung
Gi, Ji Sang hanya bisa terdiam
“Dan juga, Woo Joo anakku sangat membenci bahasa Inggris. Dia bisa ikut kursus pelajaran
Bahasa Inggris,Tapi
karena dia membencinya, kami berhenti mengirimkannya kesana. Aku dengar mesin yang bisa
menerjemahkan dengan sempurna akan keluar dalam beberapa tahun lagi. Jadi aku rasa mengirimkan dia ke luar
negeri tidaklah penting. Dia
ingin tinggal di Korea, jadi
tidak perlu belajar ke luar negeri.” Tegas Jung
Gi tentang anaknya
“Lalu adikku Bong Gi...orang mungkin
berpikiran dia bukan siapa-siapa, Tapi
dia akan segera menjadi orang sukses cepat
atau lambat. Dia
adalah tipe orang yang akan berhasil dalam
hal apapun yang dia lakukan Jadi
aku sama sekali tidak
mengkhawatirkannya Dan
ayahku, dia sangat peduli dengan urusan
orang lain, makanya dia mencintai pekerjaannya. Dia benar-benar senang bisa
mendengarkan semua gosip di lingkungan kami.” ucap Jung
Gi
Ji Sang tak mengerti dengan maksud Jung Gi mengatakan
semua itu, Jung Gi mengakui sangat menyukai uang tapi ia hanya suka uang yang didapatkan dari menjual produk dengan penuh usaha, menurutnya dengan Menerima
pemberian dari orang membuatnya
merasa benar-benar tidak enak dan sangat membenci
hal semacam itu,. Ji Sang menatap sinis, Jung Gi pun mengambil satu potong
buah lalu meninggalkanya, sesampai didepan bar tubuhnya terlihat lemas karena
baru saja berani melawan Ji Sang menurutnya semua iniSangat
menjijikkan sampai merasa mati
sesak napas
Dua orang pria datang memanggil Yoon Ho agar berdiri dari
meja kerjanya segera. Yoon Ho binggung tiba-tiba didatangi dua oran yang tak
dikenalnya, dua pria langsung membawa semua barang dari meja Yoon Ho dengan
cepat. Yoon Ho menahanya bertanya apa yang sedang mereka lakukan.Si pria
mengatakan hanya mengikuti perintah.
“Siapa yang memerintahkan kalian
untuk melakukan hal ini, bajingan? Hah?” teriak
Yoon Ho, Si pria akhirnya memilih untuk menyeret Yoon Ho keluar dan mengikuti
mereka. Yoon Ho sempat melawan tapi akhirnya ia sendiri yang jatuh terjungkal.
Yoon Ho berteriak masuk ke dalam ruangan Direktur Kim
yang ternyata melakukan hal itu padanya. Direktur Kim mengatakan Yoon Ho yang
meminta untuk memanfaatkanya jadi ia hanya menggunakannya sedikit saja, dengan nada menyindir bertanya apakah Yoon Ho tak menyukainya.
“Apa
kau pikir aku akan begitu saja percaya padamu saat
kau mengatakan ingin berada di pihak kami? Apa
aku terlihat seperti orang bodoh? Kau pikir cuma kau satu-satunya yang pintar
disini? Aku tahu kau akan melakukan itu, bajingan. Beraninya
kau berpihak pada Lovely padahal kau sedang bekerja untuk Gold?” ucap
Direktur Kim sambil mengumpat dan mengatakan kalau Yoon Ho mulai hari ini
dipecat.
Jung Gi pulang ke rumah, terlihat masih merasa bersalah
karena dengan uang yang ditawarkan tadi bisa
memastikan Ayah
hidup lebih nyaman dan Bong Gi
tidak akan menderita karena namanya itu
sebenarnya tak begitu seberharga itu.
Didalam rumah, Tuan Nam sedang mengajak Bong Gi dan Woo
Joo menari Cha Cha. Bong Gi tertawa melihat ayahnya yang lincah menari Cha Cha,
dengan maju mundur lalu memutar. Jung Gi heran melihat ayahnya yang
menari-nari. Tuan Nam menceritakan hanya berlatih menari saja dan membanggakan
kaos kaki yang dipakainya adalah hadiah dari Bong Gi.
Woo Joo juga memperlihatkan topi yang dibelika pamanya,
Bong Gi lalu memberikan sebuah hadiah untuk kakaknya. Jung Gi mengeluh
diberikan pakaian
dalam merah padahal sebetar lagi sudah
musim panas. Bong Gi meminta kakaknya menerima saja
karena itu hadiah dari gaji pertamanya. Jung Gi tak percaya adiknya bisa berkerja selama
sebulan penuh.
Bong Gi mengatakan kalau bekerja
selama tiga bulan, maka ia bisa
membeli mobil derek sendiri. Jung Gi pun memuji adiknya yang luar
biasa. Woo Joo memperlihatkan hasil ujianya, Jung Gi memuji
anaknya yang sudah bisa naik 10 point
Tuan Nam meminta Bong Gi untuk membesarkan volume lagu
dalam ponselnya, lalu mengajak semua untuk bersiap-siap dengan berbaring
bersama-sama. Keluarga Nam mulai mengikuti Tuan Nam yang menari Cha Cha, maju mundur dan terlihat sangat bahagia.
“Apa salahnya hidup seperti ini?Aku
sudah memiliki begitu banyak dan
merasa bahagia. Hari
ini, aku melindungi martabatku dihadapan keserakahan.....Kau melakukannya dengan baik, Nam Jung Gi!” gumam Jung Gi yang tak menyesali keputusanya.
Direktur Jo menemui Da Jung dengan wajah tertunduk
meminta maaf karena membuatnya keluar dari kantor, menurutnya Da Jun itu tidak
tergantikan di Lovely dan sebelumnya
hanya agak kurang waras kemaren dan pasrah kalau Da
Jung mengumpatnya bajingan gila. Da
Jung menanyakan alasan Direktur Jo yang mencarinya sekarang.
“Kau sudah mendengar ‘kan Perusahaan kita akan segera
terdaftar di bursa efek Dan
ketika itu terjadi, Lovely akan menjadi perusahaan yang dijual secara publik. Ini akan menjadi masalah besar! Dan saat hal itu terjadi, Aku
tidak tahu berapa lama aku akan bisa menjadi Direktur.”
Jelas Direktur Jo, Da Jung mendengarnya dengan helaan nafas.
“Semua pegawai sedang menunggumu dan aku juga. Aku tahu ini adalah cobaan yang
panjang, tapi tolong kembali
dan lindungi posisimu. Kupikir
hanya inilah yang bisa kulakukan untuk pegawai, sebagai Direktur”kata Direktur Jo, Da Jung hanya diam dan
Direktur Jo hanya bisa tertunduk sedih.
Da Jung pulang ke rumah melihat Yoon Ho sudah
menungunynya, betapa kagetnya melihat wajah mantan suaminya yang terluka, bertanya
ada apa dengan wajahnya itu.
“Seven Vio... Gold terus
berinvestasi lebih banyak ke dalamnya Dan
kupikir Direktur Kim sudah dijankalaun posisi sebagai Wakil Presdir. Dan L
Partners ada di tengah-tengah itu semua. Kau tahu, perusahaan diatas
kertas yang
sudah dibuat CEO Lee Ji Sang.” Jelas Yoon Ho,
“Ini tepat seperti dugaanku.” Kata Da Jung sudah mengenal taktik licik Ji Sang
“Kalau itu terjadi, akan sulit
bagimu untuk
kembali ke Lovely, kan? Aku
ingin membantumu dengan cara apapun yang
kubisa, tapi aku tidak bisa memikirkan metode apapun.” Kata Yoon Ho
“Ini tidak bisa dihindari lagi.”ucap Da Jung
“ Aku tidak tahu bahwa Direktur Kim
akan bertindak sejauh ini untuk menyiksa kita. Kalau
saja aku tidak percaya apa yang dia katakan waktu itu,maka Dia tidak akan mampu menyiksa
kita sebanyak ini. Rasanya
semua ini adalah salahku. Aku
merasa seperti akan gila.” Ucap Yoon Ho dengan mata
berkaca-kaca
Da Jung berjalan mendekat dan langsung memeluk Yoon Ho,
mencoba menenangkanya kalau mantan suaminya itu tidak
perlu terlalu menyalahkan diri sendiri karena telah
memaafkannya untuk
semua yang telah terjadi.
“Kita berdua masih terlalu muda
saat itu. Aku
merasa benar-benar bersalah karena tidak mampu memaafkanmu untuk waktu yang
lama. Jadi akan
lebih baik kalau sekarang kau bisa memaafkanku juga.” Kata Da Jung, Yoon Ho tak bisa menahan tangisnya pun
menaruh kepalanya di pundak mantan istrinya.
Jung Gi mencoba pakaian dalam yang dibelikan Bong Gi tapi
merasa sangat ketat bahkan sampai menarik celana baik selankangan agar terasa
nyaman. Tuan Nam sempat kaget melihat anaknya yang mengunakan pakaian dalam
saja, berpikir Bong Gi membelikan untuk wanita karena terlihat sempit. Jung Gi
menyangkalnya menurutnya sedang trend memakai pakaian yang pas dibadan.
“Oh iya, Kupikir aku melihat Ketua Ok hari ini.” ucap Tuan Nam, Jung Gi langsung bertanya dimana
tempatnya.
“Kalau mengenai tempatnya, aku
tidak benar-benar percaya itu, meskipun
melihat dengan mata kepala sendiri. Aku
merasa sepertinya salah lihat.” Pikir Tuan Nam, Jung Gi penasaran dimana sebenarnya
ayahhnya melihat Da Jung.
Da Jung memakai sepatu merah untuk dansa dan terlihat
sangat kaku, Jung Gi sedang mencari-cari di sekeliling studio latihan dan tak
menyangka melihat dari kaca Da Jung yang sedang berlatih dansa dengan kaku.
Perlahan masuk ke dalam ruangan tanpa ada suara, sampai akhirnya Da Jung jatuh
karena tersandung.
Jung Gi kaget melihatnya, Da Jung pun tersadar ternyata
Jung Gi berada di dalam ruangan. Jung Gi panik buru-buru akan keluar ruangan,
Da Jung langsung berteriak memanggil Jung Gi agar berhenti layaknya seorang
polisi yang sudah menangkap tangan maling. Jung Gi pun akhirnya hanya bisa diam
dan menyapa Da Jung lebih dulu.
Keduanya sudah duduk bersama, Jung Gi langsun
mengomel Da Jung yang seharusnya
mengangkat telepon atau
membalas pesan darinya dan bertanya apakah
ia tidak dengar kalau akan melaporkan Da Jung sebagai orang hilang. Da Jung mengaku sudah mendengar pesannya, Jung Gi heran
tidak menelepon.
“Karena aku tahu kau tidak akan bisa melakukannya ancaman itu” ucap Da Jung sudah mengenal sifat Jung Gi
“Pegawaimu sangat mencemaskanmu dan kau malah melakukan ini?” keluh Jung Gi
“Kalau kau memberitahu siapapun sedang melihatku menari, maka Aku akan membunuhmu.” Ancam Da Jung, Jung Gi berkata tidak akan memberitahu
siapapun dan merahasiakannya.
“Tapi apa kau tidak akan datang kembali? Kau hanya akan menyerah terhadap
Lovely seperti ini?” ucap Jung Gi,
Da Jung bertanya apakah Jung Gi benar-benar ingin dirinya
kembali ke Lovely, Jung Gi menegaskan sudah pasti, Da Jung yakin
semua orang sedang ribut karena kesalahpahaman
menurutnya Jung Gi itu lebih suka atasan yang bisa
melindungi gajinya bukan
martabatnya, karena apabila ia kembali maka Jun Gi mungkin
akan kehilangan cek gaji yang dipeganganya, lalu
bertanya apakan keadaanya akan baik-baik saja setelah itu.
Jung Gi memperlihatkan foto dengan karyawan yang
memprotes M&A dan memberikan tanda
“aku mencintaimu” dan mengangkat papan nama Da Jug kalau mereka sudah
melakukanya belakangan ini, jadi meminta agar Da Jung kembali ke kantor.
Da Jung mengatakan Tidak
akan ada yang berubah, bahkan
jika ia kembali. Jung Gi merasa Da Jung pasti
menjadi semakin lemah sejak terakhir kali bertemu dengannya karena mereka memang
tidak pernah bertarung di atas angin tapi ia
tetap menunggunya dan langsung pamit pergi.
“Tapi, Ketua.... Aku benar-benar
ingin menanyakan ini karena- merasa
seperti tidak akan dapat tidur di malam hari karena penasaran.” Ucap Jung Gi, Da Jung bertanya apa yang ingin
ditanyakanya.
“Kenapa kau belajar menari? Kelihatannya kau tidak pandai dalam hal inim bahkantampaknya cukup kaku. Ini terlihat aneh. Apa kau tahu itu?”komentar Jung Gi, Da Jung langsung melirik sinis, Jung
Gi pikir Walaupun Da Jung
tidak memiliki bakat, tapi masih bisa mempelajarinya
“Aku tidak melakukan ini karena keinginanku, Aku
benci menari lebih dari apapun di dunia ini.” jelas Da
Jung, Jung Gi makin heran kenapa Da Jung melakukannya.
“Aku melakukan apa yang paling aku
benci ketika sedang dalam situasi terburuk Jadi aku bisa menang melawan
diriku sendiri. Saat
aku memaksakan diriku untuk melakukan apa yang tidak ingin kulakukan Aku bosan dan hari-hari tampak
sangat lama akhirnya,
aku mulai memproses berbagai hal dan akhirnya aku bisa menemukan solusinya Dan sekarang aku sedang ada di
titik itu.” Tegas Da Jung
“Tidak, ini kekerasan pada diri
sendiri. Kau sudah kejam kepada dirimu sendiri! Sudah berapa lama kau tidak beristirahat dengan layak,
Ketua? Solusinya juga tidak langsung
datang,kan? Jadi kenapa
membuang-buang waktu berhargamu dengan
berlaku kejam kepada diri sendiri? Mulai
sekarang, bagaimana kalau melakukan saja hal yang paling kau sukai dan bukannya melakukan hal
yang paling dibenci?” kata Jung Gi
Da Jung memikirkan tentang Hal yang
paling disukai, Jung Gi memberi contoh seperti Beristirahatlah,
sambil melakukan sesuatu yang membuatnya paling
bahagia karena setelah itu harus
segera kembali bekerja dan pamit pergi. Da Jung
bertanya-tanya apa sesuatu yang disukai dan membuatnya bahagia.
Da Jung pergi ke sebuah toko baju, membeli beberapa baju
dan pulang dengan banyak tak belanjaan ke dalam rumahnya. Lalu mencoba di dress
room baju yang dibelinya tapi terlihat tak begitu menyukai semua baju yan baru
dibeli.
“Ini tidak menyenangkan.” Gumam Da Jung
Da Jung masuk kelas lukis, beberapa orang terlihat sangat
pandai mengambar. Mi Ri mengirimkan pesan pada Da Jung “Ketua.. Kau masih marah pada kami
semua? Apa kau akan membiarkan Lovely
seperti ini?”
Da Jung melempar alat lukisnya merasa semua tidak
menyenangkan dan keluar dari ruangan, terlihat gambar
Da Jung yang aneh.
Da Jung masuk kelas musik dan memainkan biola, bergabung
dengan pemain okskresta lainnya, tiba-tiba jarinya melenceng dan membuat
bunyinya aneh. Pemain piano ingin menegurnya tapi mendengar bunyi ponsel Da
Jung
“Aku merindukan
temperamenmu, Ketua! Kami disini membutuhkan temperamenmu!” Hyun Woo mengirimkan pesan. Da Jung merasa kelas
musiknya tak menyenangkan.
Ia pindah masuk ke kelas merangkai bunga, baru saja
menusuk bunga di vas pesan kembali masuk “Aku pikir kau sudah mendapatkan cukup istirahat, Jadi kau harusnya kembali sekarang. Oh iya, aku juga tidak bisa menyerah pada uang jadi kau akan mengandalkanmu untuk hal itu.” Tulis Young
Mi dalam pesannya. Da Jung kembali keluar mengatakan itu juga tak menyenangkan.
Da Jung kembali pulang, melihat Ji Ho yang sedang
berdebat dengan ibunya karena hanya ingin kursus bersama Woo Joo. Ibu Ji Ho
memarahi anaknya yang tak punya hubungannya. Ji Ho menceritakan Woo
Joo bilang pada ayahnya kalau tidak ingin kursus bahasa inggris lalu ayahnya pun memperbolehkan untuk tak pergi jadi ia
tak ingin pergi dan ingin bermain dengan Woo Joo.
“Hey! Beraninya kau melawan! Sudah Ibu bilang, kau perlu
berhati-hati dalam berteman! Kau
ingin bermain, seperti anak yang
tidak diurus dengan baik karena tidak memiliki ibu? Siapa yang peduli kalau dia tidak
pergi kursus? Tapi Kau masih
perlu belajar!” jerit Ibu Ji Ho menyindir Woo Joo Da Jung
datang dengan wajah sinisnya, Ibu Ji Ho bertanya siapa yang memanggilnya.
“Siapa yang kau panggil anak yang
tidak diurus dengan baik?” kata Da Jung, Ibu Ji Ho
bertanya apakah Da Jung mengenal Woo Joo.
“Itu bukan urusanmu sama sekali. Seorang anak akan lebih baik
tidak memiliki ibu daripada memiliki ibu sepertimu! Aku bertanya-tanya menurun dari
siapa anak ini sampai jadi bajingan seperti itu. Sepertinya buah memang
benar-benar tidak akan jatuh terlalu jauh dari pohonnya!” ucap Da Jung menyindir
Ji Ho yang mendengarnya tertunduk malu, Ibu Ji Ho marah
dianggap bajingan. Da Jung menegaskan agar Ibu Ji Ho Berhenti
ikut campur dengan urusan orang lainDan didik anak bajingannya sendiri dengan benar, menurutnya tak cukup
dengan mengirim anakya kursus.
“kalau kau menyebutnya anak tidak
beribu lagi, atau semacamnya.. maka Aku
tidak akan tinggal diam.” Tegas Da Jung mengancam.
“Wahh... Bagaimana kalau aku tak mau melakukan? Memang yang akan kau lakukan,
huh?” ucap Ibu Ji Ho menantang mendekati Da Jung
“Aku akan merobek mulutmu itu!” kata Da Jung yang membuat Ibu Ji Ho ketakutan lalu
mengajak anaknya untuk segera pergi. Woo Joo tersenyum bahagia karena ibu Ji Ho
bisa takut dengan Da Jung dan tak akan berani mengejeknya.
Mata Da Jung seperti keluar bentuk cinta karena sikap Da
Jung, lalu berkhayal Da Jung seperti sailormoon dengan gaya wanitanya berkata “Kau orang jahat
yang berani mengganggu Woo Joo! Atas nama keadilan, aku tidak akan memaafkanmu!”
Woo Joo tak bisa menahan tawanya membayankan Da Jung yang
menjadi sailormoon untuk membelanya. Da Jung yang berdiri disampingnya heran
melihat Woo Joo terus cekikikan sendirian. Woo Joo mengatakan tak ada apa-apa.
“Ahjumma, aku akan menikahimu
bahkan ketika kau sudah menjadi nenek-nenek. Jadi kau tidak bisa menghilang
begitu saja dengan
tiba-tiba, mengerti?” ucap Woo Joo
“Sekarang aku tidak menyukaimu
lagi.” Balas Da Jung, Woo Joo terlihat tersenyum lebar
mendengarnya.
Ketika pulang kerumah, Tuan Nam heran melihat Woo Joo begitu
senang. Woo Joo menceritakan Ahjumma
sebelah mengatakantidak mau menikah dengannya dan mencampakkan, Tuan Nam binggung dan ingin Woo Joo mengatakan dengan
jelas.
“Jadi kami memutuskan hanya
menjadi teman dari sekarang!” kata Woo Joo bahagia
lalu masuk ke dalam kamar, Tuan Nam masih binggung dengan tingkah cucunya.
Da Jung masuk ke dalam rumah membuka lemari ada sepatu
dansa dan juga barang pemberian dari Ji
Sang. Ia mencobanya dengan berdiri didepan kaca mengunakan sepatu berwarna
merah,
Jung Gi sedang mengetik merasakan sinar yang berkilau
masuk kedalam ruangan, Hyun Woo, Young Mi dan Mi Ri juga merasa silau karena
sinar yang begitu mencolok mata. Sosok Da Jung pun kembali datang ke lovely,
semua orang kaget melihatnya.
“Ada apa dengan ikat kepala yang
kalian kenakan? Itu Sangat
norak.” Ejek Da Jung melihat semua pegawainya. Semua menjerit
bahagia melihat kedatangan Da Jung
“Kau seharusnya mengatakan kepada kami
kalau akan datang! Apa
yang terjadi?” kata Jung Gi binggung.
“Kau menyuruhku untuk mencari hal
yang paling aku sukai. Aku
rasa inilah tempat favoritku, jadi
aku datang kembali ke sini.” Kata Da Jung
Semua kembali menjerit bahagia, Direktur Jo berkaca-kaca
melihatnya dari lantai atas. Da Jung memanggilnya, lalu bertanya Apa
ia sudah siap untuk bertarung. Direktur Jo nampak kaget, Jung Gi dkk memberikan
tatapan kalau mereka siap untuk melawan.
bersambung ke episode 15
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Ditunggu selanjutnyaaaa
BalasHapusSemangat
Ditunggu selanjutnyaaaa
BalasHapusSemangat