Ji Nu duduk diruang latihan sendirian sambil merenung
lalu menelp Joo Han mengaku merasa tidak yakin, karena menurutnya
Videonya kelihatan
dibuat-buat. Diruanganya, Joo Han mengaku merasa kecewa dengan memperlihatkan videonya yang tak mungkin dibuat-buat dan berharap ia bisa mengirimkan video itu ke forensik, tapi tidak ingin
menyakitinya.
“Dengarkan , jika aku mabuk
sekalipun...,kenapa juga aku mau melakukan hal itu pada seorang gadis setelah
aku terlibat dalam skandal? Aku
tidak bisa meyakinkan diriku sendiri.” kata Ji Nu
“Baiklah... Coba Amati lebih baik lagi. Periksa video ini jika memang kelihatan dibuat-buat.” Ucap Joo Han memberikan ponselnya dan mengaku sangat
kecewa.
Ji Nu melihat kembali videonya lalu melihat ponsel itu
diturunkan, terekam sepatu pria yang merekam videonya. Joo Han terus menatapnya
berharap agar Ji Nu mempercayainya. Ji Nu menatap Joo Han terlihat gugup lalu
kembali memutar video untuk memastikan melihat sepatu yang digunakan oleh orang
yang merekamnya.
Flash Back
Di parkiran
Ji Nu memberikan sebuah kotak sepatu pada Joo Han,
mengetahui asisten managernya itu selalu mengeluh karena
selalu kehabisan edisi terbatas. Joo Han tak
percaya kalau sepatu itu untuknya. Ji Nu mengaku sangat Susah
mencari ukuran kaki Joo Han. Joo Han membuka
kotak sepatu dan tak percaya bisa mendapatkan sepatu edisi terbatas dan
bertanya ada apa Ji Nu memberikan sepatu padanya.
“Kau selalu menemaniku ke
dokter...,jadi aku ingin mengucapkan terima kasih.” Kata Ji Nu
“Itu tidak masalah, tapi Terima
kasih. Aku
selalu mendambakan sepatu ini.” ucap Joo Han bahagia
melihat sepatu pemberian Ji Nu
Ji Nu sangat ingat itu sepatu pemberiaan pada Joo Han
lalu mengembalikan ponselnya. Joo Han bertanya ada apa dengan Ji Nu, apakah
video yang diperlihatkan seperti dibuat-buat. Ji Nu hanya diam saja.
“Apa pikirmu aku sengaja seperti
ini supaya kau tetap bersamaku?” ucap Joo Han, Ji Nu mengatakan mengelengkan kepalanya.
“Kurasa aku bereaksi berlebihan.” Ucap Ji Nu lalu mengangkah pergi, Joo Han dengan
senyuman liciknya menyuruh Ji Nu untuk beristirahat. Ji Nu ikut melirik dengan
curiga karena ternyata Joo Han yang menjebaknya.
Suk Ho masuk studio latihan dengan Geu Rin, semua
tersenyum melihat Geu Rin kembali. Suk Ho memberitahu Geu Rin
jadi manajer mereka lagi dan meminta Geu Rin
menyampaikan sesuatu. Geu Rin mengatakan tak ada , Jae Hoo dan Yun Soo memohon
agar Geu Rin mengucapkan sepatah kata. Suk Ho tahu Geu Rin itu pemalu,
jadi lebih baik biarkan
saja.
“Bagaimana latihannya?” tanya Suk Ho
“Tn. Shin, Kayle tidak...” kata Yun Soo lalu semua tertuju pada Kayle hanya duduk
saja terlihat gelisah.
Suk Ho bertanya ada apa dengan anak buahnya yang satu
itu, Kayle menatap serius Suk Ho.
Beberapa saat kemudian, Kayle sudah mengandeng Suk Ho masuk ke lobby hotel.
Suk Ho mengeluh Pria seharusnya tidak berangkulan di sebuah hotel. Kayle memberitahu kalau Sang Won
menginap dihotel itu. Suk Ho bertanya apakah Bisakah Kayle melupakan masa lalunya dan sudah mengisinya.
“Bagaimana aku bisa terus hidup
seperti ini? Kau tahu
aku memiliki masalah rendah diri.” Ucap Kayle
“Apakah aku bisa mempercayaimu? Bahwa kau akan melupakan
segalanya. Aku akan
marah, jika kau pulang tanpa
rasa menang.” Kata Suk Ho
“Nah, untuk saat ini.., dukunglah aku.” Pinta Kayle
“Apa kau tahu? Kau... ...sungguh menjengkelkan. Lari dan temui dia.” Perintah Suk Ho, Kayle kesal karena Suk Ho itu tidak
membantu sama sekali lalu memukul lengan Suk Ho
dan pergi. Suk Ho mengeluh kesakitan tapi tersenyum melihatnya.
Kayle duduk di sudut lobby hotel sambil meminum air minum
mengurangi rasa gelisahnya, Sang Won datan melihat Kayle yang sudah
menunggunya, keduanya sama-sama terpaku dan saling menatap. Sang Won tersenyum
mendekati Kayle, tapi Kayle terlihat gugup denga semua tubuhnya yang gemetaran.
Akhirnya Kayle berdiri lalu keduanya saling berpelukan
layaknya seorang teman yang sudah lama berpisah dan dipertemukan kembali. Suk
Ho melihat dari jauh berkomentar keduanya terlihat sangat canggung sekali.
Kayle tak menatap Sang Won saat melepaska pelukanya.
Keduanya duduk bersama, Kayle bertanya tentang persiapan konser temanya, Sang Won hanya diam menatap Kayle. Kayle pikir Pasti
berjalan lancar karena temanya itu adalah Lee
Sang Won. Sang Won bertanya apa yang dilakukan
Kayle sekarang. Kayle mengaku ada yang sedang dikerjakanya.
“Hei... Di dunia ini...,ada 227 negara tidak termasuk AS dan Korea. Kau bisa mengadakan konser di negara-negara kaya dan
negara-negara berkembang
untuk kegiatan amal. Kenapa
kau harus mengadakan konser
di Korea? Kanap harus Kau lagi,
kau lagi.” Keluh Kayle
“Aku datang jauh-jauh ke Korea, tapi
ada kau lagi. Aku
sedang sibuk band. Aku
tidak berhenti main gitar klasik karena aku selalu kalah. Semakin aku belajar..., aku sadar bahwa aku menikmati jenis
musik ini daripada musik klasik. Itu
sebabnya aku kembali ke Korea. Tapi... Tapi... ...melihatmu disini membuatku
gila lagi.” Ucap Kayle dengan mata merah menahan
tangisnya, Sang Won menatap Kayle dan sedikit tertunduk
“Dalam pikiran selalu bertanya "Apakah
aku melarikan diri karena aku merasa rendah
diri?" Aku tidak
bisa tidur karena aku terus memikirkan hal itu. Aku marah karenamu” ucap Kayle
“Aku rindu padamu. Aku tidak pergi ke tempat James'
Burger lagi. Kau dan
aku selalu kesana setiap akhir pekan. Tapi aku tidak pergi kesana lagi
karena kau sudah pergi. Aku
pernah pergi kesana sekali, karena aku
merindukanmu, tapi itu
malah membuatku lebih
merindukanmu. Jadi aku
tidak pergi kesana lagi.” Cerita Sang Won, Air mata
Kayle langsung mengalir mendengarnya.
“Kayle,
aku... Aku sangat rindu padamu.” Akui Sang Won, Kayle mengumpat tak percaya
“Aku dijadwalkan untuk tampil di
Inggris. Tapi aku
bilang pada mereka ingin tampil di Korea. Semua orang menentangku, tapi
aku bersikeras. Kupikir
aku mungkin bisa melihatmu.” Cerita Sang Won, Kayle
meminta Sang Berhenti dengan
semua omong kosongnya.
Sang Won tersenyum karena bisa melihat sekarang kalau
Kayle akhirnya datang menemuinya dan dugaanya itu memang benar. Kayle menghapus
air matanya, lalu berharap agar konsernya sukses. Sang Won memastikan agar Kayle juga datang, Keduanya
sama-sama tersenyum. Suk Ho tiba-tiba datang berkomentar “Wonderful
friendship.” Kayle buru-buru menyeka air matanya
yang masih basah.
“Jenis persahabatan yang harus diketahui secara luas. Akulah CEO agensinya band-nya
Kyle. Bolehkah
aku sebentar berbicara denganmu mengenai cameo di konsermu?” ucap Suk Ho
langsung to the point duduk disamping Kayle. Sang Won nampak terlihat santai,
Kayle mendorong badan Suk Ho dengan kesal.
Geu Rin masuk kantor dengan wajah murka melihat Suk Ho
sedang makan dengan Man Shik langsung mengeluarkan amarahnya kalau Suk Ho memecatnya karena berusaha memanfaatkan Kayle
untuk Ha Nul tapi ternyata Suk Ho juga malah memanfaatkan
Kyle untuk Band jadi
bintang tamu di konsernya. Man Shik mengaku kalau
itu memang konyol.
“Kapan aku memanfaatkan Kayle? Aku hanya pergi bersama dengan
dia. Ketika
aku menyapa Sang Won, dia
berbicara kepadaku melalui matanya. Konsernya bisa jadi membosankan,
maka Entertainer Band harus dating sebagai
tamu dan menghidupkan acara.” Jelas Suk Ho membela
diri
“Shin Suk Ho akan melakukan itu.... Lagi dan lagi.” Komentar Man Shik sudah mengenal sifat temanya.
“Ini semua salah paham. Aku
harusnya membawa Kayle
kesini.” Ucap Suk Ho tetap tak mengaku
“Apa yang akan mereka kenakan? Apa Jas lagi?” tanya Geu Rin dengan nada kesal
“Jika mereka memakai jas lagi, mereka
akan dikenal sebagai pria berjas. Ayolah,
mulai berpikir.” Ucap Suk Ho
Geu Rin berteriak apa yang harus mereka kenakan, Suk Ho
mengadu pada Man Shik, Pernahkah melihat manajer meneriaki CEO. Man Shik mengatakan pernah yaitu pada CEO Shin
Suk Ho. Suk Ho melotot menyuruh Man Shik makan saja, Geu Rin
dengan wajah cemberut memilih untuk keluar kantor tapi Suk Ho terlihat
tersenyum.
Suk Ho berjalan di lobby hotel lalu wajahnya tersenyum,
menyapa Sang Won baru datang dengan dua pria bule. Sang Won menceritaka pada
dua bule tentang temannya yang ada di band dan Suk Ho adalah perwakilan
dari agensi band. Keduanya pun saling berjabat
tangan dan Suk Ho memperkenalkan
namanya.
Ketiganya sudah makan di restoran dan Suk Ho melayani
makanan khas korea, Semua memuji makanannya sangat enak, Sang Won juga
menikmati makanan korea dengan lahap, menurutnya restoran itu jauh
lebih baik daripada Gamjatang di Korea Town.
“Aku tadi sudah lelah, tapi
sekarang aku semangat lagi.” Ungkap Sang Won, semua
pun berteriak “wow” sambil makannya.
Ketika sampai dikasir, Suk Ho menolak Sang Won untuk
membayarnya, Sang Won pikir karena sangat menikmati makannya jadi tidak bisa membiarkan Suk Ho yang membayar. Suk Ho merasa tak perlu karen Sang Won itu temannya
Kayle. Jadi ia mengundang untuk makan malam jadi tidak perlu membayarnya.
Di dapur, Tuan Shin cemberut karena tiga orang itu makan
10 porsi jad tidak boleh gratis, dan akan memukulinya apabila tidak bayar. Ibu Suk Ho membela kalau anaknya mereka itu sedang
berbisnis. Tuan Shin mengeluh kalau seperti ini
bukan berbisnis namanya. Ibu
Suk Ho bertanya-tanya apakah pria yang diajak makan oleh anaknya itu seseorang
yang terkenal.
“Nah, jika kau sungguh ingin
membayar...,bagaimana gantinya kalau... melakukan wawancara dengan Kayle saja?” ucap Suk Ho, Sang Won nampak bingung
“Permintaanku terlalu berlebihan
yah? Maaf.” Kata Suk Ho, Sang Won pikir tidak
sama sekali dan bertanya kalau mereka ingin
interview.
“Entertainer Band baru memulai
karirnya. Kami
membutuhkan beberapa publikasi. Terlalu
banyak pemula di industri ini. Untuk membuat kami lain daripada yang lain..., jadi kami perlu membuat diri kami
supaya dikenal. Aku
tahu ini terlalu berlebihan, tapi aku masih memohon padamu.” Jelas Suk Ho
Sang Won pikir Sayang sekali, Suk Ho merasa tak masalah dan Sang Won tak perlu merasa
tak enak hati. Sang Won pikir jika ia bertemu Kayle sebelumnya, mungkin ia bisa melakukan acara komedi dengannya, jadi akan lebih baik kalau dibicarakan langsung oleh
orangnya. Suk Won tersenyum bahagia dan merencakana acara itu lagi, Sang Won
pikir itu tak mungkin. Suk Ho akan membayarnya, Sang Won juga setuju akan
melakukan wawancara.
Diatas rooftop
Sang Won dan Kayle duduk berdampingan, reporter bertanya Apa
mereka seangkatan di Juilliard. Sang Won menjawab
Kayle lebih setahun dariku lalu
menceritakan Kayle itu seorang mahasiswa berbakat yang
masuk kuliah saat d berumur 17 dan sekarang
sedang berada di band bernama Entertainer
Band.
“Apa kau puas dengan Entertainer
Band? Kau sudah
dikenal dengan gitaris berbakat. Aku
penasaran apa kau akur
dengan anggota bandmu.” Tanya reporter
“Semuanya punya energi yang besar. Terutama vokalis yang memiliki
suara yang indah. Itu
sebabnya aku bergabung di
band ini.” cerita Kayle bangga
“Kudengar kau mengundang Entertainer Band sebagai bintang
tamu.” Ucap reporter
“Ya, kurasa itu akan menjadi konser
yang menarik. Aku
sebenarnya agak khawatir, Dia
seorang gitaris yang hebat sekali jadi Aku
sedikit khawatir kalau dia
akan mencuri perhatian.” Ucap Sang Won dengan
kedipan matanya, Kayle pun tersenyum. Suk Ho melihat wawancara dari jauh ikut
tersenyum melihat keduanya terlihat akur.
Konser dimulai, Sang Won duduk dengan memegang gitarnya
dan lampu spotlight tertuju padanya, petika gitarya terdengar merdu. Lampu
spotlight menyala tertuju pada Kayle yang berdiri disampingan dan ikut
memainkan gitar klasik sambil berdiri.
Tirai dibuka, Kayle mundur memainkan gitar listriknya,
Jae Hoon mulai memainkan drumnya, Ha Nul pun muncul dengan micnya mulai
menyanyikan lagi single bandnya, dan Yun Soo pun memperlihatka memetik bassnya.
Kayle dan Sang Won saling berpandangan dan saling tersenyum, lalu keduanya
saling high five.
Suk Ho mengetik key word [Lee Sang
Won] pada layar komputer, terlihat beberapa berita muncul
tentang band mereka, Geu Rin yang melihatnya merasa Konsernya
Lee Sang Won pasti
populer sekali karena Ada
begitu banyak artikel.
“Geu Rin….. Suk Ho… Kalian cocok sekali.” Komentar Min Joo melihat keduanya,
“Kenapa kau memasukkan Geu Rin?” keluh Suk Ho, Min Jo mengatakan kalau itu Itu
ide Geu Rin juga.
Geu Rin pun mengejek dengan menjulurkan lidanya, Suk Ho
mengomel memperingatkan agar tak menjulurkan lidahnya. Geu Rin mengerti lalu
menutup mulutnya, Min Joo hanya bisa mengelengkan kepala melihat tingkah
keduanya.
Kayle duduk di meja makan sambil terus menatap
ponselnya, Ha Nul mengejek Nanti
lama-lama Kayle bisa
menghafalnya, karena sudah beberpa kali membacanya. Kayle dengan bangga kalau artikel itu sangat
keren dan membaca komentar yang masuk.
“Aku ingin menemukan orang ini. "Kyle memang yang
terbaik."” Ucap Kayle
“Berhenti membaca, dan makanlah.
Jangan marah kalau makanan ini sudah habis.” Kata Geu Rin
Kayle tiba-tiba kaget melihat berita Jinu dari Jackson dibawa
ke rumah sakit. Yun Soo pikir Susah
menjadi bintang. Seberapa
kerasnya Ji Nu bekerja sampai
harus dirawat di rumah sakit. Jae Hoon pikir Penggemarnya pasti
menggila.
Seorang wanita datang memanggil Jae Hoon, Ja Hoon sedang
makan roti nampak kaget melihat ibunya yang datang ke studio latihanya. Ibunya
bertanya apa yang sedang dilakukan anaknya ditempat itu. Semuanya nampak kaget
karena wanita itu memanggil Jae Hoon itu anaknya dan langsung berdiri dengan
sopan menyapanya.
“Jae Hoon, bukannya kau harus berdiri?” ucap Ibunya, Jae Hoon langsung berdiri membawa tasnya
lalu berjala mendekati ibunya, Jae Hoon tak bisa pamit karena ibunya langsung
menyuruh meninggalkan tempat itu. Semua pun tak bisa berkata apa-apa lagi.
Di depan studio
Ibu Jae Hoon membuka pintu mobil untuk anaknya, Jae Hoon
mengaku pada ibunya tadinya ingin memberitahunya tapi
kelihatan ibunya sangat sibuk. Ibu Jae Hoon menceritakan Temannya pergi ke
konsernya Lee Sang Won dan bilang melihat
anaknya disana.
“Ibu percaya padamu, jadi aku
bilang padanya itu tidak mungkin anakku. Tapi ternyata benar anakku berada
di tempat yang konyol ini.” kata Ibu Jae Hoon
“Ibu, aku sungguh ingin bermain
drum. Ibu
sendiri yang bilang kalau aku harus belajar. Piano, biola, cello dan flute. Itu semua membosankan, tetapi
drum itu menyenangkan” kata Jae Hoon
"Menurutmu
apa yang membuat aku menyuruhmu
belajar semua instrumen itu? Itu
untuk mempersiapkanmu belajar di luar negeri. Kau tidak punya waktu untuk ini. Akankah hidup berakhir, setelah kau kuliah?” tegas Ibu Jae Hoon
“Ibu. Aku janji tidak akan membiarkan ini mempengaruhi studiku. Nilaiku tidak turun sama sekali semester ini.” kata Jae Hoon menyakinkan
“Seo Jae Hoon. Apa kau pikir aku
pindah ke Seoul sejak
kau berusia tiga tahun, hanya untuk membuatmu menjadi entertainer?” teriak Nyonya Seo marah dan menyuruh anaknya masuk, Jae Hoon tak bisa
melawan langsung masuk ke dalam mobil.
Mobil Jae Hoon melaju cukup cepat, tuan Byun tak percaya
ibu Jae Hoon itu meneriaki anaknya karena
bergabung di Entertainer Band untuk
menjadi seorang entertainer.
Di kantor, Suk Ho nampak gelisah membaca artikel [Jinu dari Jackson Dirawat
di RS] lalu mengeluarkan ponselnya. Sementara dirumah sakit,
Joo Han masuk ke dalam ruangan mengeluh Ji Nu yang membuat masalah ini sampai mempengaruhinya.
“Apakah kau tidak percaya padaku
atau ktop Atau kau
sedang memberontak? Kenapa
kau melakukan ini? Bagaimana
kau bisa pingsan selama pertunjukan acara
langsung?” ucap Joo Han frustasi
Ji Nu tak banyak bicara memilih untuk memiringkan
badanya, saat itu ponselnya bergetar dan melihat pesan masuk dari Suk Ho,
matanya sempat melirik pada Joo Han yang tak melihatnya.
Diam-diam membaca
pesan Suk Ho “Jaga dirimu.” Lalu
kembali memiringkan badannya sambil menangis karena ternyata yang membuat
jebakan itu Joo Han, managernya sendiri.
Suk Ho terlihat termenung karena memikirkan Ji Nu yang
masuk ruma sakit sambil menatap ponselnya. Lalu ada telp masuk untuknya,
wajahnya nampak sedikit kaget. Polisi meminta Suk Ho untuk Datang diinterogasi mengenai rating buatan Jackson. Suk Ho pun mengerti akan segera datang.
Teringat kembali peringatan Tuan Kim saat ia baru keluar
dari penjara “Jika kau ditanyai
oleh jaksa maka kau harus mengatakan kita tidak saling mengenal.
Kau harus pegang janjimu. Jika kau menyeretku ke dalam masalah ini nanti, habislah kita
semua.”
Suk Ho mulai mengumpat kesal, Min Joo melihat temanya
marah-marah bertanya apa yang terjadi.
Suk Ho memberitahu tentang Masalah rating buatan dan mengingatkan tentang lagunya
Jackson "Don't Touch" tahun
lalu. Min Joo bertanya apakah kasus itu terbongkar. Suk Ho
membenarkan.
“Jaksa memanggilku untuk
diinterogasi. Aishh.... Aku bisa
gila ini.” ucap Suk Ho mulai terlihat panik
“Aku memang dengar ada beberapa broker diselidiki karena hal
itu..,tapi mereka semua dibebaskan karena
kurangnya bukti. Tapi
kenapa mereka tiba-tiba menghubungimu?” kata Min
Joo heran
“Ini pasti ulah si Lee Joon Suk.” Ucap Suk Ho yakin.
“ Ini memang benar-benar Gila. Itu
juga akan mempengaruhi KTOP.” Pikir Min Joo
“Mereka akan terluka, tapi
aku yang akan mati. Jangan
biarkan Man Shik dan anak-anak tahu. Mereka
dalam suasana hati yang baik sekarang. Jangan menurunkan semangat mereka.” Pinta Suk Ho, Min Joo pun akan mencari beberapa pengacara
“Ah... Aku
tidak tahu kalau akan bertanggungjawab
akan hal ini tapi
dilihat-lihat lagi, mereka semua adalah rintangan yang terus membuatku
tersandung.” Keluh Suk Ho kesal sendiri dengan
dirinya, Min Joo meminta Suk Ho tak perlu berbicara seperti itu.
“Jangan khawatir. Mereka pasti sudah
memblokir situs-situs musik itu. Ada
begitu banyak yang korup di luar sana.” Ucap Min
Jo menyakinkan dengan menepuk pundak Suk Ho untuk menyakinkan.
Geu Rin mondar mandir dengan wajah gelisah berpikir kalau
Suk Ho pasti akan
stres jika tahu Jae
Hoon diseret pulang, lalu bertanya-tanya Kenapa masalah terus mengalir kepada
mereka. Suk Ho pun berjalan dengan wajah tertunduk lesu,
Geu Rin mencoba menyakinkan diri lalu mendekati Suk Ho.
“Apa kau sudah makan?” tanya Geu Rin berbasa basi, Suk Ho menjawab belum
“Kulitmu akan menua jika kau tidak
makan tepat waktu. Apa
kau mau ceker ayam?” kata Geu Rin, Suk Ho
menolak karenatidak makanan seperti itu.
“Bagaimana kulit babi?” ucap Geu Rin berusaha, Suk Ho menyuruh Geu Rin segera
minggir.
“Pernahkah aku menunjukkanmu kalau
aku bisa meniru Sung Yu Ri?” kata Geu Rin,Suk Ho tidak
ingin melihatnya.
Geu Rin berusaha menirukan dengan suara nge-bass. "Halo, aku Sung Yu
Ri." Menurutnya Suaranya mirip dengan suara Yu Ri. Keduanya sama-sama tersenyum dan saling
berpandangan. Ha Nul baru keluar dari studio melihat keduanya saling menatap
dengan senyuman bahagia, sempat terlihat wajah cemburu tapi setelah itu
senyumanya terlihat lalu kembali masuk ke dalam studio.
Suk Ho bisa tersenyum mengaku karena bisa tertawa karena
Geu Rin lalu mengajak untuk segera masuk. Geu Rin pikir karena Suk Ho tertawa,
jadi ada yang harus diberitahu. Suk Ho berpikir Geu Rin membuat masalah lagi. Geu Rin mengatakan
kalau bukan dirinya dengan wajah sedih.
Suk Ho kembali ke kantor dengan wajah panik berlari
mencari-cari alamat di kantornya, Min Joo masih ada dikantor bertanya apa yang
dilakukan temannya. Suk Ho mengatakan sedang mencari
alamatnya Jae Hoon sambil membalikan berkas dan
melihat surat yang ditandatangani Jae Hoon ada alamat dibagian bawahnya.
Tuan Byun akhirnya datang ke kantor menceritakan Ibunya Jae Hoon terlihat
menakutkan, terlihat tenang dan elegan, padahal Ibu Jae Hoon
hanya diam saja membuatnya takut, dengan memberitahu Sejak Jae Hoon berusia tiga tahun, Ibunya terus menemaninya kemanapun anaknya pergi.
“Kurasa dia itu helicopter mums. Dia salah satu dari ibu-ibu yang akan bergegas jika sesuatu
terjadi anaknya.” Jelas Min Joo
“Jadi Apa mereka punya helikopter?” pikir Tuan Byun
“Itu hanya perumpamaan Maksudmu mereka lebih ekstrim daripada
ibu-ibu yang suka ikut campur. Jadi
itu yang namanya helicopter mums.” Jelas Min
Joo
“Apakah kau tidak membicarakan hal
ini dengan orang tuanya?” tanya Min Joo khawatir
“Dia bilang dia akan memberitahu
Ibunya kalau
Ibunya sudah baikan, jadi
aku tidak bisa menindaklanjutinya.” Kata Suk
Ho dengan menopang kepalanya.
“Ah... Jadi Itu sebabnya dia begitu
bersikeras ingin pakai kacamata hitam. Lalu Bagaimana dia bisa tahu kalau
begitu?” ucap Min Joo
Suk Ho menceritakan Teman Ibu Jae Hoon waktu itu ikut konsernya Lee Sang Won. Min Joo berkomentar Lee Sang
Won itu ada untungnya dan ada
tidak untungnya juga. Tapi Suk Ho sudah bisa
menduga kalau ini akan terjadi menurutnya ini semua kesalahanya.
Tuan Byun pikir mereka perlu
drummer baru, Suk Ho memutuskan akan menemui dan memohon padanya, karena menurutnya Sekali
menjadi entertainer selamanya Jae Hoo akan menjadi seorang
entertainer. Tuan Byun pikir Suk Ho itu tidak
mungkin bisa melawannya. Suk Ho sudah pernah melihat
orang seperti itu yang terlihat berkelas, tapi tak mungkin membiarkan begitu saja,
walaupu tidak tahu bagaimana menghadapi
wanita seperti itu.Tuan Byun mengatakan bisa berhubungan secara emosional
dengan
wanita seusia itu jadi menawarkan memberikan
bantuan. Suk Ho menegaskan kalau yang dikatakanya itu serius
Ha Nul keluar dari kamarnya, Geu Rin bertanya mau kemana
adiknya itu. Ha Nul menyuruh Geu Rin menyelesaikan sikat giginya dulu baru
bicara, Geu Rin kembali bertanya mau kemana Ha Nul selarut ini. Ha Nul
mengatakan akan kabur. Geu Rin binggung kenapa Ha Nul mau kabur.
“Kau terus saja tersenyum pada pria lain. Aku jadi kesal.” Goda Ha Nul dengan mimik wajah kesal
“Kapan aku tersenyum dengan orang
lain?” ucap Geu Rin tak sadar
Ha Nul berjalan mendekati Geu Rin, keduanya saling
menatap. Tangan Ha Nul membersihkan busa yang ujung bibir Geu Rin, lalu
mengelap dibaju kakaknya. Geu Rin menjerit karena bajunya baru saja diganti, Ha
Nul tersenyum menyuruh Geu Rin menyelesaikan sikat giginya lebih dulu lalu
berjalan pergi.
“Jadi kau mau kemana?” tanya Geu Rin penasaran
“Busan... Aku akan memberikan album
tandatanganku pada ketua di pusat penahanan
remaja.” Ucap Ha Nul, Geu Rin mengatakan mau
ikut.
Kau
akan dapat masalah karena kau jadi manajerku. Aku akan pulang pagi dan akan kembali sebelum latihan
siang hari.” Kata Ha Nul
“Tentu, padahal jauh lebih
menyenangkan jika kita pergi bersama. Pastikan
kau tidur di kereta, Makanlah
dengan baik.” Pesan Geu Rin, Ha Nul mengangguk
mengerti lalu keluar rumah dengan menutup pintu.
Suk Ho sudah ada didepan rumah dengan tembok depan yang
sangat tinggi dan kokoh tak percaya kalau rumah anak bandnya itu Besar
sekali. Menurutnya Keluarga Jae Hoon pasti kaya sekali.
“Aku juga tidak akan membiarkan Jae Hoon bergabung dengan band kalau aku
jadi Ibunya. Tapi kau
harus melakukannya, Suk Ho.” Ucap Suk Ho
menyakinkan diri, lalu mencoba menelp Jae Hoon tapi ponselnya tak aktif.
“Dulu di Busan, aku berusaha membujuk anak SMA dan sekarang, aku seperti berusaha menyelamatkan putri yang
terjebak di sebuah kastil. Bagaimana
aku akan menyelamatkanmu dari tempat ini?” kata Suk
Ho melihat sekeliling rumah tak ada celah untuk masuk.
Ji Nu mengendarai mobilnya di malam hari sendirian, dalam
pikiranya teringat kembali seperti seorang pria yang merekam videonya saat
berada diatas tubuh Ji Young, lalu ia memberikan sepatu itu sebagai tanda
terima kasih karena Joo Han sudah mengantarkanya pergi ke dokter.
Ia seperti masih belum yakin kalau orang itu adalah Joo
Han yan sengaja merekam untuk menekanya lalu berusaha untuk mengendarai
mobilnya dengan kencang.
Beberapa saat kemudian Ji Nu sudah ada disebuah rumah
dengan senter dari ponselnya berjalan masuk. Perlahan ia masuk rumah yang
kosong dan masuk ke sebuah ruangan dan teringat kembali saat masuk ke dalam kamar
itu dipapah oleh Ji Young lalu dibaringkan ke atas sofa.
Ji Nu menerangi kebagian sofa ingin mencari sesesuatu,
lalu pikiran seperti bisa mengingat saat itu bersandar di atas sofa dan Jin
Young masih duduk disampingnya. Ji Nu melihat ke arah belakang seperti
menyadari Ji Young sengaja membuka pintu lemar dibelakanganya, ada seseorang
didalam lemari yang merekam dengan kamera.
Dengan wajah gugup, Ji Nu memberanikan diri untuk membuka
pintu lemari karena mungkin menemukan sesuatu. Tiba-tiba terdengar suara
seseorang “Kita bertemu lagi” Ji
Nu menutup pintu lemarinya, Ha Nul sudah berdiri didepan pintu dengan tatapan
sinis.
bersambung ke episode 9
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar