PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 12 Mei 2016

Sinopsis Another Miss Oh Episode 4 Part 1

Oh Hae Young, fighting!” jerit Hae Young bahagia saat melalui pelari dengan nama dibelakang punggungnya.
Wajah Hae Young berubah saat melihat wajah pelari Hae Young yang sedang berhenti, Dia adalaha si cantik Hae Young saat lomba lari denganya dan harus terpaksa kalah karena semua pria menyorakan namanya. Sementara ia sudah berlari dengan cepat. 
Do Kyung berkerja sendirian di studio, bayangan Hae Young datang mengatakan “Dia sudah kembali, Si cantik Oh Hae Young.” Akhirnya Do Kyung pergi dengan membawa mic dan alat perekamnya, pikiran kembali teringat saat Hae Young membuka tirai dipagi hari, saat itu matahari pun masuk. Do Kyung masih tidur lalu Oh Hae Young kembali tidur disampingnya sambil memeluknya.

Suara detak jantungmu adalah hal yang kusuka di dunia ini bisik Hae Young, Do Kyung pun memeluk erat pacarnya.
Do Kyung sudah ada di pinggir rel kereta, saat kereta lewat ia memasang earphone untuk mendengarnya dan kembali mengingat saat berciuman dengan Hae Young sangat mesra dan lembut, keduanya nampak bahagia saling berpelukan. Setelah itu keduanya juga foto prewed dengan gaun pengantin dan jas.
Tapi akhirnya Do Kyung duduk sendirian di ruangan pernikahanya karena Hae Young meninggalkanya. Setelah mencari keliling, Ia melihat SNS Hae Young yang menguploud foto sedang ada diparis dengan seorang pria lalu bertuliskan caption  [Semoga kau bahagia dari sekarang.] Do Kyung mengingat semuanya tapi tak terlihat lagi wajah kesedihan dan penyesalan. 


[Episode 4: Ayo kita membeli sebuah lagu dan pulang]

Hae Young baru sampai kantor dengan tatapan kosong, melihat ponselnya di grupnya yang terus berbunyi
Hei! Si cantik Oh Hae Young akhirnya kembali!” tulis teman pria SMA Hae Young dalam grupnya. Salah seorang membalas seperti tak percaya.
Sang Suk bilang dia melihatnya di Gangnam. Dia selama ini tinggal di Eropa.” Balas teman wanita SMA Hae Young, seorang pria bertanya apakah Hae Young kembali ke Korea
Ya. Kudengar dia mengambil tawaran pekerjaan.” Balas teman si wanita
“Yahuuuu....! Aku penasaran apakah dia masih cantik seperti dulu.” Jerit teman pria bahagia.
Kudengar dia sudah dewasa dan  penampilan dia sekarang lebih sempurna.” Balas teman pria lainnya. 

Hae Young sudah ada ditepi sungai Han dengan menyilangkan kaki seperti sedang melakukan yoga dan memasang earphone di telinganya.
Ketika suasana hatiku sedang buruk, aku biasa pergi ke tempat yang membuatku bahagia.Pikiran yang bahagia..... Hal-hal yang bahagia.
Hae Young mengingat saat Do Kyung menaruh sepatu di depan pintu rumahnya, sambil menyindir Hae Young yang berusaha untuk mengumbar-umbar bahwa hidup sendirian lalu memberitahu kalau kurir itu penipu. Lalu sebelum Do Kyung kembali kekamarnya berbicara, “Tinggal saja disini, Aku juga akan tinggal disini.
Akhirnya Hae Young bisa tersenyum kembali mengingatnya lalu membuka matanya terlihat rasa sedihnya sudah hilang. 

Dokter menanyakan apakah Hae Young itu belum tahu bahwa Do Kyung adalah orang yang menghancurkan pernikahannya. Do Kyung dengan memejamkan matanya mengatakan belum. Dokter juga memastikan kalau Hae Young itu belum tahu kalau semua ini terjadi karena Oh Hae Young yang satunya. Do Kyung membenarkan.
Lalu bagaimana perasaanmu ketika  kau memiliki penglihatan-penglihatan ini? Ketika kau melihat dia dalam penglihatanmu, apa kau merasa bersalah?” tanya Dokter sudah duduk didepan Do Kyung
Aku hanya... merasa kesepian.” Jawab Do Kyung dengan membuka matanya.
Do Kyung mengingat saat melihat raut wajah Hae Young saat pertama kali bertemu dan membalikan badanya ke arahnya. Bahkan ketika di mobil saat keduanya saling menatap, lalu di trotoar sebelum mereka saling mengenal.
Rasanya seperti aku mengenang  kenangan yang dulu... tepat sebelum aku akan mati karena usia tua. Aku merasa kesepian. Aku punya firasat kalau hidupku akan berakhir menjadi sebuah tragedi.

Do Kyung sudah turun dari mobilnya, berjalan menyusuri jalan ketika masuk ke dalam restoran, langsung terdiam melihat Hae Young yang makan dengan lahapnya sendirian. Hae Young pun berhenti mengunyah karena melihat Do Kyung berdiri didepanya. Akhirnya Do Kyung memilih untuk duduk di meja yang lainnya.
Hae Young mengunyah makananya dengan lirikan sinis, Do Kyung bisa mendengarnya akhirnya pindah ke tempat duduk Hae Young dan akan memesan menu yang sama pada bibi restoran. Hae Young mengaku  ingin memukulnya tadi. Do Kyung pun hanya bisa diam. Makanan Do Kyung pun datang.
Kudengar dari seseorang bahwa...Pyungchang-dong adalah sebuah  kota besar dan sangat kuat. Jadi aku dengar kau harus butuh banyak energi untuk hidup di daerah sini. Rupanya ada banyak orang yang pindah ke daerah sini, kemudian melarikan diri dari rumahnya di malam hari.” Cerita Hae Young sambil berbisik, tapi Do Kyung sibuk makan.
Kau bilang kau sudah tinggal disini sejak kau masih kecil, 'kan? Kau pasti punya energi yang banyak.” Ucap Hae Young langsung menaruh tangan diatas kepala Do Kyung. 

Do Kyung dengan tatapan sinis bertanya apa yang sedang dilakukanya, Hae Young mengatakan sedang meresap energy yang dimiliki Do Kyung karena hari ini merasa kurang energy. Do Kyung mengelengkan kepalanya, lalu Hae Young itu menurunkan tanganya sambil menghela nafas.
Suasana hatiku buruk belakangan ini dan baru-baru ini suasana hatiku pulih.Tapi aku sungguh merasa sedih hari ini. Aku sudah cerita 'kan padamu kalau ada dua Oh Hae Young waktu aku SMA? Dia sudah kembali” cerita Hae Young, Do Kyung terdiam seperti melihat kembali bayangan Hae Young yang mengatakaan “Si cantik Oh Hae Young.
“Huff... Aku tidak bisa mengerti. Apa yang sebenarnya dia makan? Bagaimana bisa? Dia bahkan tidak menua sedikit pun. Malah aku satu-satunya yang menua.” Keluh Hae Young, Do Kyung kaku sejenak dengan gelas ditanganya.
Aku dengar rumor bahwa suatu hari dia tiba-tiba menghilang... Aku merasa nyaman begitu tahu bahwa dia pernah menghilang, Kupikir aku tidak perlu dibandingkan dengan dia lagi. Itu sebabnya aku mulai menghadiri reuni sekolah kami. Tapi Aku melihatnya kemarin dan Dia berlari maraton. Tanpa melihat kalau dia orang yang kukenal, aku malah menyemangati dia.” Cerita Hae Young kesal sambil mengacak-ngacak rambutnya.
Do Kyung masih saja terpaku dengan gelas ditanganya lalu meminum air minumnya untuk menghilangkan rasa gugup. Hae Young pun memakan sesendok penuh nasi ke dalam mulutnya untuk menghilankan rasa kesalnya. 


Do Kyung keluar lebih dulu dari restoran kembali melihat bayangan Hae Young yang terpana. Lalu Hae Young keluar dari restoran memperlihatkan raut wajah terpana seperti yang dilihat. Do Kyung melihat Hae Young yang berjalan dengan senyuman bahagia mengatakan “Angin malam sungguh hangat” wajah Do Kyung mematung. Hae Youn berjalan dan mengatakan kalimat yang sama.
Inilah musim favoritku. Musim ketika angin malam menjadi lebih hangat.” Cerita Hae Young tepat berdiri disamping Do Kyung, tapi Do Kyung tak berkomentar memilih untuk berjalan lebih dulu. Hae Young lalu mengikutinya dari belakang.
Hatiku terasa tentram, Mengetahui bahwa ada seseorang yang  merasakan rasa sakit yang sama denganku. Kupikir semua omong kosong ini hanya  terjadi padaku karena aku orang yang bodoh. Tapi ternyata orang-orang keren sepertimu juga bisa dicampakkan sebelum pernikahan mereka.” Cerita Hae Young, Do Kyung tetap saja diam tanpa berkomentar.
Maaf karena aku sudah bilang kalau rasa sakitku adalah penghiburanku.” Kata Hae Young, Do Kyung melihat banyak bunga sakura yang berguguran, keduanya pun berjalan pulang bersama dengan bunga sakura yang berguguran dijalan. 

Didepan rumah
Hae Young bertanya bagaimana mereka melakukan konstruksi rumahnya. Do Kyung pikir merka hanya perlu menutup pintu dengan memakai  perabotan mereka sendiri saja. Hae Young mengejek Do Kyung yang mendadak jadi murah hati sekali Padahal kemarin terlihat menggila hanya gara-gara hal seperti ini.
Ayahku awalnya menggunakan ruangan itu sebagai ruang kerjanya.” Cerita Do Kyung, Hae Young bertanya perkerjaan apa yang dilakukan ayahnya.
Pekerjaan yang mirip dengan pekerjaanku. Ketika aku pindah kembali kesini, aku juga  akan menggunakannya sebagai ruang kerja. Jika kau memutuskan akan pindah, beritahu aku dahulu, Untuk menggunakannya sebagai ruang kerja, aku akan membutuhkan pintunya. Jadi biarkan saja begitu.” Jelas Do Kyung, Hae Young mengerti dan pamit pergi untuk masuk ke dalam rumah lebih dulu.

Do Kyung melihat Hae Young yang sedikit berlari ketika menaiki tangga menuju rumahnya, tiba-tiba pengelihatanya kembali datang Hae Young yang berlari menuruni tangga dan langsung meloncat ke arah tubuhnya seperti orang ingin digendong.
Do Kyung melonggo kaget dan langsung berjalan mundur seperti merasakan Hae Young sudah berlari dan ada dipelukanya. Tapi pikiranya tersadar melihat Hae Young masih berjalan menaiki tangga menuju rumahnya. 


Pagi hari
Ibu Hae Young sudah memakai pakaian rapih dan tas ransel, Tuan Nam sedang memperbaiki sepeda bertanya mau kemana istrinya itu. Ibu Hae Young menjawah kalau ingin pergi naik gunung. Ayah Hae Young hanya terdiam melihat tingkah istrinya yang aneh setelah anak mereka pergi.
Kenyataanya, ibu Hae Young pergi ke rumah anaknya dan berhasil masuk gerbang karena tak terkunci, lalu berjalan menaiki tangga ke rumah anaknya. Didepan pintu rumah, Ibu Hae Young kesal sendiri melihat sampah anaknya yang makan nasi instant dan banyak kaleng bir. Setelah itu memeriksa pintu rumah dan melihat ada stiker untuk memperbaiki pintu yang rusak.
Ibu Hae Young berjalan menuruni tangga rumanya sambil berbicara pada seseorang kalau Daripada menggunakan tombol untuk mengunci pintu lebih baik menekan nomornya, jadi menyuruh untuk membeli sebuah kunci pintu dan segera membawa ke rumah Hae Young. 

Soo Kyung tiba-tiba masuk ke dalam ruang makan dengan wajah kesal lalu melempar tissue toilet ke kepala adiknya yang sedang minum. Lalu memarahi adiknya yang buang air sambil berdiri karena sudah menasehati agar jongkok. Park Hoon menjerit kalau bukan ia yang melakukanya. Soo Kyung bertanya siapa lagi kalau bukan adik bungsunya itu.
Do Kyung keluar dengan membawa secangkir kopi lalu menunjuk seseorang yang sedang makan di meja makan. Jin Sang tertunduk ketakutan ketika sedang sarapan. Soo Kyung melihat wajah Jin Sang mememar lalu bertanya kapan teman adiknya itu datang ke rumah. Jin Sang mengaku Semalam dan  akan tinggal tempat Do Kyung untuk sementara waktu.
Orang macam apa yang kau bela kali ini sebelum kau diteror?” tanya Soo Kyung
Pemerkosa dan pembunuh. Dia memenangkan vonis bebas bagi pria yang  awalnya dihukum 15 tahun penjara. Jika aku adalah anggota keluarga korban, aku juga akan membunuhmu. Mata ganti mata. Aku juga akan mengencanimu, lalu memerkosa, dan kemudian membunuhmu.” Ucap Park Hoon geram duduk dimeja makan
Kapan kau akan berhenti membela orang-orang ini? Apa Kau memang tidak punya orang lagi yang bisa kau bela ?” kata Soo Kyung mengomel
Penjahat juga layak mendapatkan  hak asasi manusia. Bahkan jika seluruh bangsa menunjuk jari pada mereka... setidaknya aku harus melakukan  yang terbaik untuk membela mereka. Itulah hukum dan keadilan.” Tegas Jin Sang lalu mengumpat kesal sendiri tentang Keadilan sambil mendorong mangkuk cerealnya.
Di rumah ini, kau  harus jongkok jika buang air. Itulah keadilan. Jika tidak, aku akan langsung mengusirmu keluar!” tegas Soo Kyung lalu keluar dari ruangan makan 

Setelah itu Jin Sang dan Park Hoon langsung high five, seperti rencana mereka berhasil. Park Hoon meminta untuk membeli barang yang mahal. Jin Sang tak peduli menyuruh Park Hoon memilih semaunya. Do Kyung bisa menduga semua karena hubungan Jin Sang dengan wanita berantakan terjadi lagi
Ini bukan pertama kalinya! Aku jelas-jelas sudah bertanya padanya apakah dia berkencan dengan seseorang. Tidak terpikir olehku untuk menanyakannya apakah dia punya suami.” Ucap Jin Sang, dua kakak beradik menatapnya sambil menghela nafas.
Aku jadi korban disini. Aku menanyakannya apakah dia punya pacar dan Dia membodohiku dengan kata-katanya. Apa Kau tahu, aku sudah dipukuli dengan batang logam dan tongkat bisbol. Tapi kau tahu...” cerita Jin Sang dan saat itu suami wanitanya memukul kunci pintu dengan sebuah alat yang  sangat besar dan sangat marah berteria menyuruh keduanya untuk keluar.

“Dia mengunakan kapak untuk membuka pintu, Ini pengalaman pertamaku. Menurutku masalah ini takkan mudah diselesaikan.” Kata Jin Sang, Park Hoon tak bisa komentar dengan sibuk mengoles selai pada rotinya.
Bersyukur saja bahwa ternyata Korea punya undang-undang yang ketat tentang pengendalian senjata.” Komentar Do Kyung
Jin Sang juga sangat bersyukur karena hal itu, dengan menaruh tangan di dada kirinya mengatakan  Sebagai warga negara yang bangga akan Republik Korea, akan mencurahkan pikiran dan tubuhnya demi kehormatan dan  kemakmuran rakyat, lalu berjalan layaknya seorang tentara. 


Hae Young sedang mencuci rambutnya terdengar bunyi gedoran pintu yang sangat keras, ia berteriak siapa yang datang. Terdengar suara ibunya menyuruh untuk segera membuka pintunya. Akhirny Hae Young membuka pintu heran ibunya itu bisa tahu tempat tinggalnya. Ibu Hae Young membalas mana mungkin tak bisa tahu dimana anaknya tinggal lalu melihat ada sebuah sepatu pria didepan pintu.
Aku sengaja meletakkannya disana untuk pura-pura kalau aku tidak hidup sendiri.”kata Hae Young, ibu Hae Young sudah membawa makanan dan melihat kamar anaknya sangat berantakan dengan pakaian kotor dimana-mana.
“Coba Lihatlah kekacauan ini!! Bersihkanlah rumahmu ini!” keluh ibu Hae Young
Ini rumahku. Jadi tak usah dipedulikan.” Balas Hae Young
Ibu Hae Young mengatakan itu tidak terjadi kalau dalam hukum Hae Young masih anaknya, lalu menyuruh membuat dokumen hukumnya supaya mereka tidak peduli lagi padanya. Hae Young bertanya dengan nada mengejek, apakah orang tuanya  memiliki malam yang indah setelah mengusir putrinya. Ibunya mengumpat anaknya sudah gila sambil melempar makanan ke arah anaknya. 

Do Kyung keluar dari lantai bawah, Jin Sang berlari mengikutinya sambil berbicara tentang Hae Young yang pasti punya motif karena temanya itu tidak tahu kebanyakan wanita jadi akan mencari tahu sekarang. Do Kyung menarik temanya yang akan masuk dan bertanya apa yang akan dilakukan temanya. Jin Sang yakin Do Kyung itu takkan pernah menduganya. Do Kyung berteriak menyuruh untuk berhenti dengan menarik tanganya. Jin Sang menyuruh Do Kyung untuk melepaskanya. Tapi akhirnya Jin Sang bisa masuk ke dalam rumah Do Kyung.
Sementara Ibu Do Kyung sedang menyusun makanan di kulkas menyuruh anaknya ketika bangun di pagi hari, maka mengambil satu jadi akan mencair dalam satu jam. Disisi kamar sebelah, Do Kyung berusaha menghalangi Jin Sang ingin masuk ke kamar Hae Young.
Jangan kelaparan sepanjang hari, Makanlah ini saat kau mau pergi kerja.” Pesan ibunya, terdengar bunyi suara orang terjatuh di kamar sebelah. Do Kyung meminta agar Jin Sang agar tak berisik karena bisa terdengar dikamar sebelah. Jin Sang bisa menutup mulutnya tapi badannya menyengol botol minum yang ada disampingnya.
Ada tumpukan botol minuman keras! Padahal kau baru beberapa hari tinggal disini! Apa kau berusaha menjadi orang tak berguna  lagi? Apa kau sudah bosan dengan hidupmu?!!!” teriak ibunya, Do Kyung dan Jin Sang mendekati rak menguping pembicaran di kamar Hae Young.
Aku tidak akan minum lagi dan akan berhenti.” Ucap ae Young
Kau bilang akan Berhenti minum? Jauh lebih mudah menyuruh anjing supaya berhenti pipis sembarangan.” Teriak ibunya mengomel, Hae Young tahu disamping Do Kyung bisa mendengar lalu meminta ibunya berhenti mengomel.

Ibunya melihat ada pintu di belakangnya, Hae Young pikir bukan apa-pa karena itu memang letaknya disitu. Ibu Hae Young membuka dan melihat seperti dinding yang terbuat dari tiplek, Do Kyung dan Jin Sang berusaha menahan agar rak tak bergeser. Ibu Hae Young mengeluh rumah yang jelek ditinggali oleh anaknya lalu kembali menutup pintunya. Hae Young bisa bernafas lega ibunya tak mendorongnya.
Jin Sang dan Do Kyung juga ikut bernafas lega karena pintu kembali ditutup, tiba-tiba terdengar bunyi suara seseorang sedang mengebor. Hae Young melihat ayahnya sedang memasang kunci pintu dengan password, mengeluh ayahnya harus memasang itu karena tak tahu akan pindah lagi bahkan ini bukan rumahnya. Ibu Hae Young bertanya anaknya itu mau pergi kemana lagi dan menyuruh suminya untuk mengunakan kode yang sama seperti  yang di rumah supaya mudah diingat.
Jika aku melihat botol  dan kaleng minuman keras setiap kali aku datang kesini, awas kau!!!” ancam ibu Hae Young memperingati, Ayah Hae Young berpikir kalau nanti Hae Young mengubah kodenya.
Tidak akan terjadi, Dia terlalu malas membaca buku panduannya dan tidak akan mengubahnya bahkan jika dia dirampok.” ucap ibunya dengan suara lantang, Hae Young meminta agar Ibunya mengecilkan suaranya. Ayahnya kembali melanjutkan memasang kunci. 

Do Kyung sudah berganti baju turun dari rumahnya, Jin Sang mengekor merasa Hae Young tidak berencana tinggal disini secara permanen jadi menurutnya untuk berjaga-jaga temanya harus lebih ramah lagi pada Hae Young. Do Kyung tak memperdulikanya tapia Jin Sang memberikan semangat pada temanya.
Beberapa saat kemudian, Do Kyung dan salah satu anak buahnya yang bertubuh gemuk sudah ada di pinggir pacuan kuda dengan mic besar untuk merekam suara dan beberapa kru memasang camera dan lampu, serta sutradara duduk dibelakang monitor. Pacuan kuda dimulai, Do Kyung memastikan suaranya dengan memakai earphonenya.
Setelah selesai sutradara mendatangi keduanya bertanya apakah keduanya sudah membaca scenario dan menyanakan komentarnya. Do Kyung mengatakan bagus lalu si pria tambun mengatakan kalau ia menyukainya. Pria itu bertanya apa yang disukainya, Si pria tambun menjawab tentang Persahabatan antara kuda dan manusia, merasa simpati terhadap hewan karena keduanya tidak bisa bicara. Sutradara pun mengucapkan terimakasih.
Sound sangat penting untuk film ini. Tolong berusahalah dengan baik. Kita akan ke Pulau Jeju bulan depan. Kau datang, 'kan?”kata Sutradara, Do Kyung mengangguk.
Aku minta bantuanmu, Ayo bersenang-senang sambil bekerja.” Ucap si sutadara, Do Kyung pikir tidak mudah dilakukan.

Sutradara hanya tertawa mendengar bercanda Do Kyung lalu memeluknya untuk mereka bersenang-senang dan pamit pergi lebih dulu. Do Kyung merapihkan alat perekamnya, Si pria gembul merekam suara kuda yang ada dikandang, Do Kyung juga merekam suara kuda yang sedang dielusnya lalu tersenyum bahagia ketika kudanya mulai menjilat mic ditanganya. Teman pria pun ikut tersenyum melihat Do Kyung yang biasanya dingin bisa tersenyum.
Keduanya makasn sushi direstoran, suasana nampak canggung dan keduanya memilih untuk sibuk makan. Do Kyung meminum ocha lalu bertanya Apa begitu sulit bekerja dengannya. Si pria gemul nampak kaget mendengar pertanyaan Do Kyung lalu menjawab ia sudah banyak belajar. Do Kyung pun tak banyak komentar lagi.

Manager Sung Jin keluar dari ruangan, Hae Young langsung bertanya apa yang dikatakan atasanya yang terlihat langsung lesu duduk dikursinya, Manager Sung Jin memberitahu Merek dagang mereka sedang diperbarui. Semua melonggo kaget, Hae Young berusaha untuk tenang mengatakan semua tak masalah dan mereka bisa melakukannya.
Bukan kita yang melakukannya. Sebuah tim yang baru terbentuk yang akan bertanggung jawab atas hal itu. Menurutku mereka tidak mempercayai kita dan meragukan kemampuan kita. Tapi Mau bagaimana lagi, Jika tim baru perlu bantuan kita maka kita jangan buat masalah dan bantulah mereka.” Jelas Manager Sung Jin yang membuat semua pegawai mengehela nafas dan kembali ke ruanganya.
Manager Sung Jin memberitahu Hae Young agar menemui Direktur Lee segera. Hae Young binggung memangnya ada apa lagi dengan wajah panik. 

Soo Kyung mengangkat dua tangan dan menaruh di lehernya sambil berjalan memberitahu Hae Young kalau Dari semua rekan-rekannya hanya Hae Young yang tidak dipromosikan. Hae Young terdiam dengan wajah melonggo mendengarnya.
Mereka semua yang dipromosikan sekarang  menjadi bagian dari tim baru. Menurutmu bagaimana perasaanmu setelah diperlakukan seperti ini?” kata Soo Kyung, Hae Young melirik sinis seperti menahan amarahnya.
Sejauh ini, kau banyak mengulur-ulur waktu di tempat kerja dan mengira kau hanya akan menikah dan berhenti dari pekerjaan. Kau sekarang tidak bias memiliki waktu luang itu. Semua orang tahu kau membatalkan  pernikahanmu sehari sebelum hari H. Jadi itu akan sulit bagimu untuk segera menemukan calon suami lain. Kau juga tidak akan direkrut oleh perusahaan lain. Apakah keluargamu kaya?” ucap Soo Kyung duduk dimeja kerjanya dengan nada menyindir
Tapi Soo Kyung pikir melihat Hae Young bukan dari keluarga yang kaya. Hae Young menyangkal kalau keluarganya itu  super kaya raya. Soo Kyung menurunkan kacamatanya dengan mengejek Hae Young itu terlihat seperti orang miskin. Hae Young mengigit bibir menahan amarahnya, Soo Kyung dengan jentikan jari menyuruh Hae Young segera keluar dari ruanganya. 

Di restoran
Hae Young yakin Sung Jin sudah tahu kalau hanya ia yang tidak dipromosikan, dan merasa tidak bisa terima, kenapa  Soo Kyung tidak memberitahu lebih dulu. Sung Jin mengaku juga tidak tahu alasanya. Hae Young heran kenapa Soo Kyung itu peduli apakah keluarganya kaya atau tidak?
Apakah dia akan memperlakukanku secara  berbeda berdasarkan kekayaanku? Semua orang sangat kejam. Kenapa mereka  sangat peduli dengan kekayaan keluarga? Lagipula aku 'kan tidak kelihatan miskin!” ucap Hae Young mengumpat kesal
Tapi kau memang kelihatan miskin, apa kau tahu kalau memang kau ini miskin” ejek Sung Jin, Hae Young membalas kalau managernya itu yang miskin. Pria itu sudah menyadari kalau memang dirinya miskin.

Jangan kaget, Aku akan bekerja keras dari sekarang. Selama ini aku berusaha untuk tidak terlalu bersinar untuk mempertahankan kerja sama tim kita. Kau lihat saja nanti, Aku tidak akan seperti dulu lagi.” Tegas Hae Young mengebu-gebu
Akulah Manager tim kita, jadi Akulah yang lebih marah disini.” Kata Sung Jin yang membuat Hae Young terdiam.
Sung Jin memberitahu kalau pihak atas telah merekrut seorang Manager baru dari negara lain untuk tim baru dan umurnya lebih muda darinya. Hae Young merasa senang mendengarnya dan meminta agar Sung Jin mengangkat kepalanya, Sung Jin memberitahu kalau dia adalah seorang wanita. Hae Young mengatakan kalau nanti yang akan mengurusnya,  jadi tak perlu khawatir, apabila wanita itu mulai bertindak semaunya, maka ia akan membuatnya menangis dengan penuh dendam.
Hae Young mengambil dua botol bir lalu membayar di kasir, Soo Kyung baru datang dengan rambut kritingnya tak melihat bir kesukaan ada didalam lemari es lalu berdiri di dekat kasir bertanya apakah wanita itu baru pindah didaerah itu.
An Na sedang menghitung belanjaan lalu bertanya apakah Hae Young mengenal wanita itu. Hae Young melihat dari atas kebawah dengan rambut keriting yang menutupi wajahnya, mengelengkan kepala kalau tak mengenalnya. Soo Kyung berjalan mendekat lalu mengambil botol birnya, Hae Young langsung memegang botol untuk menahanya. Soo Kyung memerintahan agar memberikan botol bir untuknya, Hae Young tetap memegang tak ingin membiarkan wanita yang tak dikenalnya mengambil bir miliknya.
Sampai akhirnya Hae Young bisa menariknya lalu bertanya berapa jumlah semuanya, An Na menjawab semuanya 32.000 . Soo Kyung mengikat rambutnya dan memakai kacamatanya,lalu mengangkat kepalanya sambil meniupkan angin ke wajah Hae Young.Saat itu juga Hae Young melonggo melihat Soo Kyung ada didepan wajahnya, yang ingin mengambil birnya. Soo Kyung mengatakan kalau bir itu miliknya. 

Hae Young membawakan kantung belanjan berisi bir, di depannya Soo Kyung berjalan didepanya terlihat mulai sadar, ketika berhernti depan pintu gerbang, Hae Young panik karena takut ketahuan kalau sampai tinggal di tempat itu juga. Soo Kyung langsung menyuruh Hae Young masuk dan minum bersama, Hae Young tak bisa kabur lagi menurut untuk masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah, Soo Kyung mengambilkan gelas dan mengajak Hae Young duduk di ruang tengah. Hae Young bertanya apakah Soo Kyung tinggal sendirian, Soo Kyung mengaku hidup dengan pria lalu membuka penutup botol dengan sendok, begitu juga Hae Young lalu terdiam melihat cara Soo Kyung menuangkan bir ke dalam gelas dan langsung menghabiskan dalam satu kali teguk. 
Apa penjaga keamanan komplek rumah pernah mengantarmu pulang?” tanya Soo Kyung, Hae young malah bertanya balik siapa orang itu, seperti tak mengenalnya.
“Mereka Adalah orang penjaga keamanan, lalu Kau tinggal dimana?” tanya Soo Kyung, Hae Young menujuk ke ara kanan kalau ia tinggal disana. Soo Kyung bingung dimana sebenanrya anak buahnya itu tinggal lalu menduga kalau Hae Young tinggal didekat toko.
Hae Young mengangguk, lalu Soo Kyung berkomentar tak ada toko diujung jalan. Hae Young tak bisa berkata-kata lagi. Soo Kyung pikir Hae Young takut kalau ia akan menerobos masuk ke tempatnya jadi tak ingin memberitahunya, lalu mengebrak meja berteriak ia juga tidak mau menemui di rumahnya. Hae Young pun hanya bisa diam saja sambil makan cumi kering.  Soo Kyung kesusahan ketika akan makan cumi kering lalu bertanya apakah Hae Young bisa mengunyahnya, Hae Young mengatakan kalau ia hanya mengemutnya dan sekrang tidak bisa makan karena terlalu kembung.
Sebagai orang yang bekerja di industri makanan, kau pasti punya kelas ketika membeli makanan.” Komentar Soo Kyung
Itu sikap yang buruk  untuk ribut-ribut soal makanan. Sepertinya terlalu kekanak-kanakan. Berusaha terlihat mewah dengan memilih makanan. Bukannya makan itu hal yang spontan? Ketika lapar, makanan jadi enak. Ketika  kekenyangan, makananmu jadi tidak enak. Siapa yang peduli tentang seberapa enak rasanya ketika kau terlalu kenyang untuk makan?”balas Hae Young mengejek
Orang-orang sepertimu  memang buta rasa” ejek Soo Kyung
Aku tahu bagaimana rasa makanan-makanan itu, bahkan tahu yang mana rasanya enak dan tidak enak.” Balas Hae Young

Banyak orang menunggu makanan yang enak dan unik diciptakan. Apa lagi selain makanan yang membuat masyarakat menjadi begitu senang? Apa dengan Berlibur dengan jet pribadi mereka Atau berbelanja sampai mereka muak? Apakah mereka akan menjadi jutawan Apakah ada sesuatu yang lebih murah daripada makan.. yang bisa membawa  begitu banyak kepuasan? Apakah ada sesuatu yang lebih menghibur dari hidangan lezat?” ucap Soo Kyung
Hae Young terdiam mendengarnya lalu menjawab kalau itu “cinta” Soo Kyung membeku sejenak, Hae Young menjelaskan Jatuh cinta  lebih menyenangkan daripada makan dan itu membuatnya sejuta kali lipat lebih bahagia, mereka akan senang bahkan ketika kelaparan. Soo Kyung terliha jatuh lemas di tempat duduknya.
Orang yang sedang jatuh cinta, tidak tergila-gila pada  hidangan yang lezat. Mereka juga tidak ribut-ribut  soal hidangan yang tidak enak. Karena mereka sudah cukup bahagia.” Jelas Hae Young
Jadi Apa itu sebabnya kau selalu tetap menjual nasi? Kau selalu menempatkan nasi di dalam menu ketika yang lain yang terobsesi dengan hidangan mahakarya kita. Dasar... Gadis nasi! Gadis nasi! Nasi! Nasi!” ejek Soo Kyung berkali-kali.

Jin Sang baru pulang melihat di lantai atas masih gelap berarti temanya belum pulang, sambil mengeluh sulit sekali mau melihat wajah temanya itu. Akhirnya ia masuk ke dalam rumah melihat sedang ada tamu lalu menyapanya lebih dulu. Hae Young pun berdiri, Jin Sang melihat wanita itu bukan teman Hae Young.
Soo Kyung memberitahu Hae Young itu yang bekerja di perusahaanku. Jin Sang heran karena Soo Kyung biasanya tidak pernah membawa rekan kerja  ke rumah. Soo Kyung menceritakan Hae Young adalah  rekan kerja yang tak pernah takut dan yang selalu memanggil dengan nama ejekan di tempat kerja. Jin Sang bertanya apa panggilan untuk Soo Kyung.
Hae Young menjawab “Isadora.” Jin Sang bisa tahu kakak temanya selalu mengawasi bawahanmu 24 jam sehari Seperti penjaga keamanan, lalu teringat Soo Kyung itu  punya  sindrom iritasi usus besar jadi terus ke kamar mandi sepanjang waktu, lalu menceritakan mereka  memanggilnya dengan nama kampungnya.
Rambut berantakan dan Tutupi tubuhmu.” Ejek Jin Sang yang melihat gaya Soo Kyung berubah saat mabuk dengan menutupi wajahnya yang rambut kerinting. Keduanya tertawa tapi Hae Young melirik sinis sambil meminum sojunya.

Tunggu. Kau kenapa ini? Rambutmu masih rapi padahal ini sudah larut malam. Pada malam hari, rambutnya sangat berantakan.” Cerita Jin Sang, Hae Young mengaku juga sudah melihatnya. Jin Sang tak percaya Hae Young sudah melihatnya sambil menceritakan Soo Kyung itu menakutkan sekali.
Setelah itu Jin Sang lebih dulu mengulurkan tanganya sambil memperkenalkan diri, Hae Young menyambutnya dengan menyebutkan namanya, Jin Sang langsung jatuh lemas mendengarnya. Soo Kyung heran melihatnya karena menurutnya nama Hae Young itu pasaran dan bisa ada dimana-mana, Jin Sang berusaha berdiri dengan wajah gugup mengangguk setuju kalau memang nama Hae Young pasaran.
Ada lima Hae Young saat aku masih SMA. Yang terpenting, ada dua Oh Hae Young dalam kelas” cerita Hae Young, Jin Sang makin gugup mengingat wajah keduanya didalam buku tahunan dengan nama yang sama. 
Akhirnya ia berpura-pura  ada urusan lagi lalu keluar rumah sambil menelp, tapi Do Kyung sudah masuk ke dalam rumahnya bertanya apa yang terjadi. Jin Sang pun berjalan mundur masuk ke dalam rumah, Hae Young dan Do Kyung pun saling menatap untuk pertama kalinya didalam rumah, keduanya nampak kaget. Jin Sang menyuruh Do Kyung menyapanya dengan memperkenalkan kalau Hae Young bekerja di perusahaannya kakaknya.

Hae Young melonggo mengetahui Do Kyung itu adik dari Soo Kyung yaitu atasanya, lalu berusaha untuk tetap tenang dengan menyapa Do Kyung lebih dulu. Setelah itu memastikan kalau mereka itu saudara kandung. Soo Kyung mendekatkan wajahnya merasa kalau mereka itu mirip, Hae Young kebinggungan mengatakanya lalu memberitahu tempat tinggalnya itu sangat jauh dan memberikan kode dengan matanya. Do Kyung seperti tak begitu mengerti, Hae Young berdeham lalu memilih untuk pamit pergi lebih dulu.
Keluargamu pasti kaya sekali. Lihatlah kau membawa tas mahal ini.” komentar Soo Kyung melihat tas yang dipakai anak buahnya.
Ini hadiah pernikahan,Tapi aku tidak jadi menikah. Kami membatalkannya sehari sebelumnya dan Aku yang membatalkannya.” Ucap Hae Young, Do Kyung dan Jin Sang nampak binggung.
Kenapa kau membatalkannya?” tanya Soo Kyung penasaran langsung berdiri didepan Hae Young
Kurasa aku sudah menjelaskannya padamu ribuan kali.” Kata Hae Young
Tapi Soo Kyung yakin Hae Young tidak memberitahunya. Jin Sang mulai melepaskan dasinya karena panik, Hae Young nampak kebinggungan menjelaskan kalau semua bukan masalah besar, karena ia hanya belum yakin kalau sudah cukup mencintainya, mungkin karena gegabah dan sudah tua, seperti saat umur yang tak biasa dilakukan selain menikah. Soo Kyung tak percaya kalau hanya untuk alasan yang menyedihkan itu.
Hae Young mengaku kalau pembatalan pernikahanya itu karena merasa muak melihat cara makan calon suaminya, Soo Kyung mengangkat jempol memberikan pujian, Do Kyung yang tahu kebenarnya memilih untuk meninggalkan ruangan makan. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar: