PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 10 Mei 2016

Sinopsis Another Miss Oh Episode 3 Part 1

Do Kyung keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada, Hae Young menatap dari bawah ke atas tubuh Do Kyung setengah telanjang dan langsung terpana. Mata Do Kyung terlihat mengingat kejadian yang pernah ada di pengelihatanya kalau Hae Young masuk kamar dan langsung terpana.
 ‘’Bagaimana kita bisa bertemu  seperti ini lagi? Apa kau tinggal disini?” ucap Hae Young binggung
Kau bilang tidak tahu dimana tempat tinggalku” kata Do Kyung dengan nada kesal, Hae Young menegaskan memang tak mengetahuinya. Do Kyung bertanya bagaimana caranya Hae Young bisa masuk kamarnya.
Aku pindah ke tempat baru hari ini tapi aku penasaran dengan temboknya, Karena ada sebuah pintu. Kupikir pintu itu  satu unit dengan tempat yang kusewa.” Cerita Hae Young, Do Kyung langsung berjalan masuk ke dalam ruangan yang disewa oleh Hae Young dengan pintu yang ada depanya.

Banyak barang untuk persiapan pernikahanku tapi aku belum membereskannya.” Kata Hae Young menutupi semua barang yang masih berantakan.
Do Kyung melihat sekeliling ruangan, Hae Young masih tak percaya mereka bisa bertemu seperti sekarang. Do Kyung melihat kalau itu ruangan penyimpanan lalu bertanya sejak kapan ruangan itu bisa jadi seperti kamar. Hae Young baru tahu ternyata kalau sebelumnya itu ruang penyimpanan, menurutnya pantas saja karena terasa dingin dan suasananya aneh dan bisa dimengerti kalau harga sewanya sangat murah.
Aku bilang sejak kapan tempat ini direnovasi?” tanya Do Kyung, Hae Young juga tak tahu karena baru pindah hari ini.
Jadi kau bukan pemilik tempat ini? Apakah kau juga penyewa tempatmu ini?” tanya Hae Young, Do Kyung tak menjawab kembali lagi ke kamarnya, Hae Young pun mengintip bari balik tanganya karena melihat Do Kyung bertelanjang dada didepanya. 


Do Kyung berbicara di telp, sambil mengumpat pemilik rumah itu tak waras karena merombak ruang  penyimpanan dan menyewakannya begitu saja, karena itu ilegal dan membiarkan pintu dikamarnya begitu saja.
Dia tidak mau memberesi pintunya karena tidak ingin memberitahuku! Sudalah... Tendang saja dia keluar segera.” Ucap Do Kyung kesal. Hae Young didalam rumah sedang melihat ruangan Do Kyung.
Do Kyung mengingat sebelumnya melihat buku tahuna, Jin Sang pun mengerti mereka sudah menghancurkan kehidupan tunangannya Hae Young dan salah sasaran, lalu pesan Jin Sang apabila bertemu Hae Young lagi lebih baik kabur dan tidak menladeninya.
Setelah dia tahu kalau kaulah yang menghancurkan pernikahannya... ini Menakutkan sekali.” Kata Jin Sang sambil bergidik tak bisa membayangkanya.
Do Kyung yang mengingat semuanya berusaha untuk melupakan dengan mengelengkan kepalanya. 

Hae Young melihat sebuah alat pemutar kaset lalu dikagetkan dengan bantingan pintu saat Do Kyung masuk rumah. Do Kyung berjalan mendekat mengajak bertemu di kantor perusahaan real estate besok. Hae Young menanyakan untuk apa.
Kita tidak bisa hidup seperti ini.” kata Do Kyung,
Oh begitu. Karena pintu ini ‘kan? Ini memang sedikit tidak masuk akal. Dia bilang akan menutup p pintu itu 'kan?” ucap Hae Young, Do Kyung menyuruh Hae Young membatalkan kontrak sewa. Hae Young menanyakan alasanya.
Aneh kalau kita tinggal disini seperti ini.” kata Do Kyung mencari alasan
Kalau pintunya sudah di tutup, tidak akan terjadi masalah. Kita bisa menjadi tetangga. Bukankah akan baik-baik saja nanti?  Aku Tidak masalah Lagi pula kita 'kan saling mengenal.” Kata Hae Young
Karena itulah tidak nyaman, kita saling mengenal.” Ucap Do Kyung

Hae Young sempat terdiam tak percaya ternyata Do Kyung itu  orang yang langsung terus terang, menurutnya mereka tidak boleh saling  bersikap kasar. Do Kyung tak banyak komentar menyuruh Hae Young segera kembali ke rumahnya. Hae Young mengejarnya mengetahui situasi ini memang pantas dipermasalahkan lalu menghadang Do Kyung berjalan.
Ketika kau bertanya saat itu apakah aku tahu di mana rumahmu, kau sudah menduga hal ini akan terjadi 'kan? Dan saat itu, aku bahkan tidak  mencari sebuah rumah. Jadi bagaimana bisa kau bahkan menanyakan hal itu, Seolah-olah kau tahu ini akan terjadi?” kata Hae Young, Do Kyung tak bisa menjawabnya
Tapi aku sungguh tidak tahu kalau tempat tinggalmu disini. Bukannya aku jatuh cinta padamu pada pandangan pertama lalu menemukan di mana kau tingggal, dan diam-diam pindah ke tempat ini. Aku bukan orang yang  menakutkan seperti itu. Ini murni suatu kebetulan. Aku saja sangat terperangah.” Ungkap Hae Young, Do Kyung menatapnya saat Hae Young berbicara.

Aku harus segera menemukan tempat tinggal. Seorang peramal bilang padaku kalau namaku  "Oh Hae Young" tampaknya nama yang rapuh. Jadi dia menyuruhku untuk menemukan tempat yang penamaannya kuat seperti "Pyungchang-dong." Itulah sebabnya aku ada di daerah sini dan Kuharap tidak ada kesalahpahaman disini.” Jelas Hae Young
Do Kyung tak banyak komentar menyuruh Hae Young kembali ke rumah dan  akan menemuinya besok lalu menunjukan jalan agar Hae Young segera kembali. Hae Young pun berjalan ke dalam kamarnya dengan wajah kesal menutup pintu, saat itu Do Kyung mendorong rak agar bisa menutupi pintu dan Hae Young tak mudah masuk. Hae Young hanya bisa menghela nafas melihat tingkah Do Kyung. 

[Episode 3: Mencintailah jika kau ingin hidup]

Hae Young terdiam melihat Do Kyung yang sedang berbicara dengan seorang pria tua didepan kantor real estate.  Si pria nampak kesal karena Do Kyung itu peduli dengan siapa menyewakan rumahnya dan harus memilih penyewa sesuai  dengan keinginan Do Kyung. Hae Young memilh untuk membalikan badanya tak ingin melihatnya.
“ Ah.... Aku mengerti. Apa kau  tidak menyukai wanita itu?”ucap si pria tua, Hae Young melotot mendengarnya ikut dibawa-bawa
Aku tidak tahu kalau akan ada orang yang pindah. Tempat itu dulunya ruang penyimpanan.” Teriak Do Kyung tak terima
Entah tempat itu dulunya ruang penyimpanan atau tidak, sekarang aku telah merenovasi tempat itu dan ingin menyewakannya. Kenapa kau yang marah-marah disini?  Aku juga telah menegaskan hal itu kepada kantor distrik dan juga sudah mengirim sms padamu berkali-kali supaya kau memperbaiki pintu itu.” ucap si pria, Do Kyung hanya bisa diam tak bisa membalas
Tapi...Kenapa kau tidak mau mengangkat teleponku? Itu karena pikirmu, kalau aku akan menendangmu keluar. 'Kan?” kata si pria, Do Kyung menagatakan akan menggunakan ruang penyimpanan itu juga.
Pria itu mengumpat Do Kyung itu orang gila, Do Kyung mengatakan akan membayar deposit keamanan dan menyewa tempat itu juga. Pria tua itu menegaskaan dirinya telah menyewakan tempat untuk Do Kyung  tanpa mengetahui siapa Do Kyung dan sudah merasa muak dan lelah pada keluarganya. 

Seorang wanita yang sedari tadi mendengar adu mulut dua pria mendatangi Hae Young memberitahu Do Kyung tinggal di rumah ini sejak masih kecil tapi Ibunya meminjam uang dari si pria makelar itu untuk membuat film, tapi semuanya gagal total.
Makelar jadi merugi dan melelangkan rumah itu. Karena dia juga sangat membutuhkan uang maka dia menyewa lantai pertama dan kedua dan ruang penyimpanan semua secara terpisah. Dan sejak pria itu tinggal di rumah itu, dia ingin menyewakan tempatnya.” Cerita si wanita melirik ke arah Do Kyung.
Hae Young terlihat bisa mengerti, Si wanita tau ibu Do Kyung itu cukup cantik seperti dirinya, akhirnya si Pria tua masuk ke dalam kantor memanggil Nyonya Kim agar memaanggil kontraktor renovasi aga bisa menutup pintu, Nyonya Kim dan Hae Young terlihat mengangguk mengerti. Si makelar terlihat kesal dan ingin segera Do Kyung mengakhiri sewa tempat secepatnya. Hae Young terlihat merasa tak enak hati melihat Do Kyung berdiri diluar kantor. 

Do Kyung berjalan lebih dulu dan Hae Young berjalan dibelakangnya, tiba-tiba Do Kyung berhenti yang membuat Hae Young juga ikut berhenti, lalu bertanya Berapa banyak uang jaminannya rumahnya, Hae Young binggung tiba-tiba Do Kyung bertanya itu.
Aku akan membayar uang jaminan dan biaya pindahannya.” Kata Do Kyung
Kenapa kau malah jadi repot-repot hanya karena masalah ini? Dia bilang akan mengganjal pintunya. Apa Kau benci punya tetangga Atau karena aku yang jadi tetanggamu?” ucap Hae Young heran
Aku akan membayar uang jaminanmu dua kali lipat. Pindahlah ke tempat yang lebih besar, lagipula Perabotanmu juga banyak” ucap Do Kyung
Kukira kau orang baik saat itu menyuruhku untuk tetap hidup, Tidak peduli seberapa menyakitkannya hidup itu, Tapi Kau mendadak begitu berubah. Aku heran kenapa bisa berubah secepat itu. Kenapa kau berusaha keras untuk mengusirku?” kata Hae Young heran
“Itu Kau seorang wanita dan aku seorang pria.” Ucap Do Kyung beralasan

Hae Young mengartikan Do Kyung takut kalau mereka akan tidur bersama, Do Kyung berteriak marah, Hae Young  bertanya apakah ia tampak seperti tipe wanita yang selalu menempel setelah tidur dengan seorang pria, menurutnya Do Kyung  pasti mengira dirinya orang bodoh yang menangis di jalanan setelah pernikahannya  dibatalkan sehari sebelumnya. Do Kyung hanya menatapnya.
Itu benar. Aku memang bodoh. Aku terobsesi dengan cinta pertamaku dan selalu ngeyel. Jadi jika kau takut padaku, maka kau saja yang pindah.” Kata Hae Young lalu berjalan pergi, baru beberapa langkah ia kembali mendekati Do Kyung.
“Aku sudah mengatakan semuanya padamu apa yang telah kulalui ini karena... kupikir aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi. Jika ada yang tahu, maka aku akan tahu segera kalau kau yang memberitahu mereka. Jika kau mulai bilang ke yang lain kalau kau ditusuk dari belakang bilang saja kalau itu semua karenaku.” Tegas Hae Young lalu berjalan meninggalkan Do Kyung. 


Hae Young sampai di rumah langsung mendorong pintu agar menghalangi pintu. Do Kyung sudah pulang mengambil beberapa kaset lalu segera pergi dengan membanting pintu. Hae Young mendengar bunyi bantingan pintu dengan keras lalu mengumpat kesal.
Soo Kyung tidur seperti kepompong membalut seluruh tubuhnya dengan selimut, lalu bangun sambil mengeluh adiknya yang memindahkan perabotan  di pagi hari begini, tapi Do Kyung tak melakukan apapun bersiap pergi ke kantor. Park Hoon memberitahu akalu  Pemilik merenovasi ruang penyimpanan dan menyewakannya.
Dia semakin lama mengubah tempat ini menjadi tempat buruk.” Keluh Soo Kyung sambil mengambil botol air minum.
Yah memang benar, tapi Ibulah yang menghancurkan hidup pemilik rumah ini. Jadi pemilik rumah itu mungkin butuh uang.” Kata Park Hoon sambil sarapan.
Soo Kyung satu liter air sampai habis dan botolnya mengerucut, menurutnya seharusnya meninju pria baru itu. Park Hoon menyuruh kakaknya agar menemui pria itu dengan wajah kakaknya yang baru bangun tidur maka nanti pria itu pasti akan lari. Soo Kyung dengan kesal langsung meniup kembali botol minum kembali lurus. 

Do Kyung kembali menemui dokter menceritakan sebelum wanita muncul di ruangan itu, sudah melihatnya lebih dulu kalau ini akan terjadi, walaupun hal itu tidak persis seperti yang dilihatnya tapi hanya ada dalam pikirannya dan bisa melihatnya dengan jelas di kepalanya.
Seolah-olah aku bisa meramalkan masa depan, Aku bisa melihat hal-hal yang akan terjadi. Jika menurutmu aku sudah gila, jujur saja denganku. Orang yang sudah kehilangan akal pikiran mereka selalu menyangkal kalau itu benar terjadi. Tapi aku akan mengakuinya. Hal ini tidak mungkin kecuali kalau aku sudah gila.” Ucap Do Kyung mengebu-gebu, dokter yang sedari tidur mendengarkan cerita pasiennya akhirnya terbangun.
Kau biasanya tidur berapa jam dalam sehari? Orang yang tidak cukup tidur...biasanya mulai memiliki khayalan tersebut. Cobalah membiasakan tidur malam selama tujuh jam. Lalu kita akan lihat nanti apakah kau tetap memiliki gejala-gejala tersebut.” Kata Dokter akhirnya duduk didepan pasienya. Do Kyun terdiam bisa melihat dokter yang terkejut didepanya.

Dalam beberapa detik lagi, kau akan kaget.” Ucap Do kyung
Dokter melihat sekeliling seperti tak percaya, lalu tiba-tiba terlihat sepasang kaki di jendela. Dokter langsung menjerit kaget ketakutan sampai mengangkat kaki ke atas kursi. Seorang pria turun dari tali membersihkan kaca jendela. Dokter pun bisa bernafas lega ternyata bukan orang yang bunuh diri. 
Do Kyung langsung keluar dari ruangan dokter dengan wajah kesal, Dokter terlihat binggung dan langsung berteriak memanggilnya, memberitahu kalau Do Kyung itu tak gila karena semua tes yang dilaluinya itu normal. Do Kyung terus saja berjalan menuruni tangga.
Kami hanya bisa tahu kapan kami berbicara dengan pasien. Kau itu dalam normal. Kau bilang kau mendapatkan penglihatan ini pada seorang wanita saja. 'Kan? Mari kita bicara tentang wanita ini dan cari tahu kenapa dia terus muncul.” Ucap Dokter, Do Kyung memilih untuk terus menuruni tangganya.
Kau tidak gila! Pasti ada sesuatu yang lain yang terjadi!” teriak Dokter, Do Kyung terus saja melangkah pergi. 


Do Kyung pergi ke sebuah pasar, lalu menaruh mic di lantai atas dengan earphone. Di lantai bawah sudah banyak orang lalu lalang yang sedang berbelanja, Do Kyung mulai menyalakan alat perekamnya.
Di Seoul bagian Selatan, lantai tiga dept. store.” Ucap Do Kyung agar bisa mengetahuinya.
Do Kyun sudah pindah diatas gedung sambil berbicara “Di atas bangunan SH dengan pemandangan Sungai Hangang, Jam 2 siang. Do Kyung seperti merasakan bunyi hembusan angin sambil memejamkan matanya.
Tiba-tiba bayangan Hae Young kembali datang dengan memakai kalung berkata “Kenapa kau datang telat sekali? Aku sudah menunggu lama sekali.” Do Kyung membuka matanya melihat dengan jelas Hae Young yang berdiri didepanya. 

Hae Young membuat kopi dengan penuh amarah, sambil melempar sendoknya. Tiga orang temanya hanya bisa mengeleng tak mengerti dengan sikap Hae Young selalu marah-marah. Hae Young bertanya apakah ia boleh mengajukan satu pertanyaan. Si Manager terlihat lelah mendengarnya bertanya apa lagi sekarang.
“Kau bisa menganggap aku pindah sebagai tetangga sebelahmu. Apa kau jadi menggila dan langsung  mengusirku? Apakah aku sungguh seburuk itu?” ucap Hae Young heran,
Managernya bertanya apakah tetangganya itu tampan. Hae Young mengingat saat melihat Do Kyung bertelanjang dada, tapi teringat kembali saat Do Kyung terlihat kesal didepan kantor real estate, menurutnya ketampanan pria itu tergantung.
Kalau dia orang tampan, memang wajar saja melakukannya. Karena kecantikan adalah masalah subjektif. Dengan standar yang sudah ditetapkan.” Kata Manager
“Manager, Yang benar saja kau berkata seperti itu, Banyak orang bilang kalau aku ini cantik.” Kata Hae Young percaya diri, dua wanita langsung tertawa mendengarnya.
Hae Young mengejek dua wanita itu sebenarnya tak lebih cantik dari dirinya, seorang pria masuk berteriak memberitahu Soo Kyung datang. Semua langsung berhamburan kembali meja kerja. Soo Kyung masuk kantor dengan segelas kopi dan kacamata,yang terlihat necis, tak seperti saat ada dirumah. 

Nyonya Heo Ji Ya, ibu Do Kyung baru membaca beberapa lembar naskah dengan cepat, lalu berbicara pada anak muda didepanya memberitahu kalau ia sudah rabun jauh karena usia menua, jadi tidak bisa membaca dengan baik.
Aku sudah mengusahakan segala upaya untuk melalui semua itu. Aku kecewa sekali dengan naskahnya. Tidak bisakah kau membuatnya terlihat kutu buku dan dangkal?” keluh Nyonya Heo mendekati anak muda.
Kau itu super kutu buku! Menulislah seperti dirimu. Sama seperti dirimu sendiri! Jangan berusaha  menjadi dingin.” Jerit Nyonya Heo, sambil melempar naskah dengan judul [Perceraian Selama Pernikahan]
Kau pikir kenapa aku mau kontrak denganmu? Itu karena aku melihat  dirimu yang kutu buku. Aku ingin kau menonjolkannya. Kenapa kau terus berusaha menghilangkan kekutu bukuanmu itu?” kata Nyonya Heo dengan nada tinggi
Si pria muda merasa kalau naskah itu masih sebuah film. Nyonya Heo merasa pria itu Ada sesuatu yangtidak tahu, menurutnya jika memang pria itu benar-benar kutu buku, maka itu sebuah mahakarya. Si pria hanya bisa melonggo diam. 

Do Kyung akan menuruni tangga, Nyonya Heo melihat anaknya bertanya apakah ia punya waktu luang karena ingin berbicara denganya. Do Kyung memilih untuk menghindar, Nyonya Heo mengejar anaknya padahal sedang bicara, Do Kyung terus berjalan menghindarinya.
Hei.... Apa kau terus mengabaikanku? Do Kyung!” teriak Nyonya Heo memanggil, Do Kyung masuk ruangan dan langsung menguncinya
Nyonya Heo berteriak memanggilnya sambil mengedor-gedor pintu, Do Kyung tak peduli langsung sibuk berkerja dengan layar laptopnya, Nyonya Heo mengomel sendiri didepan pintu. 

Dua anak buah Do Kyung melihat Nyonya Heo langsung membungkuk memberikan salam. Nyonya Seo memilih untuk segera pergi karena tak ingin terlihat rendah. Pria gemuk melihat Nyonya Seo pasti butuh uang lagi dan terlihat sangat meminta uang dari anak yang telah berkerja semalaman.
Ada orang yang dilahirkan untuk menghasilkan uang sementara yang lain menghabiskan uang. Itulah dua orang itu.” Ucap pria gemuk
Aku berharap bisa menghasilkan dan menghabiskan uang juga.” Kata si pria kurus, pria gemuk juga berharap seperti itu.

Seorang pria sudah membawa bor dan melihat dibalik pintu kamar Hae Young, lalu Hae Young meminta untuk menutupnya disisi yang lainya. Pria itu mengatakan tak bisa karena mereka harus menghapus seluruh kerangka rumah ini dan menempatkan semennya di depan pintu juga.
Akhirnya Hae Young menekan pintu rumah Do Kyung tapi tak ada sahutan  dan berpikir sedang tak ada dirumah. Lalu ia menelp Hee Ran meminta agar mengirimkan nomor telp Do Kyung, si produser sound film dan Orang yang menabrak hidungnya, dan berjanji akan menceritakan nanti.

Di studio, Park Hoon dengan temannya sedang mengedit volume suara. Salah satu temanya melihat ponsel disampingnya bergetar dan terlihat nomor yang belum disave. Park Hoon bertanya kenapa tak diangkat telpnya, Temanya menjawab kalau itu ponsel milik Do Kyung. Park Hoon bertanya siapa yang menelpnya, pria itu melihat nomor yang tak dikenal. Di depan rumah Hae Young mondar mandir berharap agar Do Kyung segera mengangkatnya.
Si pria yang mendengar bunyi suara getaran terlihat kesal karena sedang sibuk seharusnya menelp nanti saja, akhirnya mengangkat telp milik Do Kyung, memberitahu kalau Do Kyung tak ada diruangan jadi meminta agar meninggalkan pesan saja. Park Hoon langsung bertanya siapa yang menelp kakaknya, si pria menjawab “Oh Hae Young” 
Mata Park Hoon langsung melotot, mulutnya melongongo sangat lebar. Si pria nampak bingung menanyakan siapa dan kenapa Park Hoon sampai bersikap seperti itu.
“Dia si Jalang yang akan dinikahi Hyung dan menghilang pada hari pernikahan.” Kata Park Hoon, si pria bergantian melonggo mendengarnya. Park Hoon tiba-tiba kesal sendiri dan berdiri dari tempat duduknya.
Dia pasti sudah gila dan tanpa punya malu meneleponnya!” jerit Park Hoon dengan bertolak pinggang, si pria berkumis berpikir keduanya kembali berpacaran.
Tidak mungkin! Apa kau gila?” teriak Park Hoon, Si pria melihat ponsel Do Kyung
Park Hoon meminta agar memberikan padanya, tapi si pria tak ingin memberikan karena takut nanti Do Kyung pasti marah. Park Hoon merampasnya, si pria tak mau tanggung jawab nantinya dan akan berpura-pura tak mengetahuinya. 

Hae Young melihat ponselnya berdering dan Do kyung menelpnya balik, Park Hoon menyapa Hae Young yang sudah lama tak bertemu. Hae Young binggun siapa pria yang menelp dengan mengunakan ponsel Do Kyung. Park Hoon merasa tersinggung, karena Hae Young melupakannya dengan cepat. Hae Young masih tak mengenal siapa pria yang berbicara denganya.
“Aku Park Hoon. Adiknya Park Do Kyung.” Kata Park Hoon, Hae Young heran untuk apa Park Hoon menelpnya.
Jangan hubungi kakakku lagi. Kau pasti mengira kalau  kakakku itu mudah diperalat. Tapi aku dan kakakku akan menghancurkanmu  perlahan-lahan, dasar jalang! Kau pikir kau sebagus itu hah? Dasar jalang mengerikan!!! Kau adalah tipe wanita yang paling  dibenci kebanyakan pria! Apa kau tahu?!!!” teriak Park Hoon, Hae Young melonggo mendengarnya.
“Sebaiknya Tutup mulutmu! Jika kau menghubungi kakakku lagi, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri!!! Kecuali jika kau ingin terbongkar secara umum, tetaplah disana jangan muncul kembali! Dasar jalang!!!” teriak Park Hoon histeris. 

Tiba-tiba ponselnya diambil, Do Kyung mengeluh hanya istirahat lima menit saja. Si pria kumis langsung berjalan  keluar menghindarinya. Do Kyung bertanya siapa yang menelpnya, Park Hoon memberitahu kalau siapa lagi yang akan membuatnya marah dan menyebut nama “Oh Hae Young” Park Ho melihat ponselnya ada nomor yang tak dikenal.
Jangan angkat  teriak itu! Itu semua karena kau tetap menanggapinya.” Teriak Park Hoon, tapi Do Kyung tetap mengangkatnya.

“Hei... Katakan padaku kenapa kau melakukan hal ini. Apa ada rumor nasional yang bilang kalau Oh Hae Young adalah orang yang bodoh? Hah? Kenapa kau bersikap kasar kepadaku?” teriak Hae Young marah. Do Kyung menghela nafas menutup telpnya, Hae Young makin kesal karena Do Kyung kembali menutup telpnya.
Jika kau bahkan tidak bisa mengatakan sepatah kata apa pun, kenapa kau mengangkat teleponnya. Apa kau ingin mendengar suaranya? Dia sudah menduganya dan mengambil keuntungan karena itu!” teriak Park Hoon kesal, Do Kyung memberikan kode pada anak buahnya, si pria pun langsung menutup pintu studio.
Kau harus mati hari ini.” kata Do Kyung dengan tatapan dingin
Kenapa harus aku? Bunuh sajadia! Bukan aku! Bunuh si sundal itu! Bukan aku! Kau selalu saja melampiaskannya padaku! Kenapa aku harus mati? Kenapa?” jerit Park Hoon ketakutan melihat kakaknya sudah membuka jaketnya dan siap melampiaskan amarahnya. 


Do Kyung berlari keluar dari gedung dengan cepat, teringat kembali kenangan dengan Hae Young.
Flash Back
Hae Young baru saja menerima surat tapi menurutnya aneh  karena tidak pernah ikut klub buku di SMA, setelah melihat namanya menurutnya Oh Hae Young si gadis yang satu lagi karena mereka memiliki nama yang sama
“Jadi ini surat dari Klub buku? Lucu sekali bagaimana dia bergabung dengan klub yang sungguh menyerupai dirinya.” Komentar Hae Young sambil berbaring membaca surat. Do Kyung bertanya seperti apa wanita yang memiliki nama yang sama dengan pacarnya itu.
Kau tahu...  seperti kebanyakan orang Dia tidak punya karakter dirinya dan tampak sedikit membosankan juga. Kau  pasti sudah tahu, Tipe orang dengan kehidupan yang malang. Itulah dia.” Cerita Hae Young 

Hae Young duduk di minimarket sambil membuka bir tapi busa dalam bir muncrat membuat wajahnya semuanya basah, seperti memang kemalangan terjadi padanya. Akhirnya Hae Young pulang kerumah dengan membanting semua barang belanja dan juga mengeluarkan pengorengan diatas kompor.
Do Kyung bisa mendengar kegaduhan dikamar sebelah, Hae Young terlihat kesal melampiaskan dengan menendan rak buku yang menutupi pintunya. Do Kyung bisa dengan jelas mendengarnya, Hae Young melotot kaget karena tiba-tiba Do Kyung mengeser rak lemari dan masuk ke dalam kamarnya.
Kau yang urus untuk menutup pintunya dan Cari tahu kapan kau bisa ada waktu. Aku tidak punya barang berharga dan tidak peduli jika kau mencurinya.” Ucap Hae Young sambil mengoreng telur

Maaf.... Adikku yang salah. Itu karena dia salah mengira dirimu dengan orang lain. Setelah aku pergi, tak usah dikhawatirkan konstruksinya. Aku yang akan pindah.” Kata Do Kyung merendahkan diri.
Kau memang benar-benar  membuatku merasa seperti sampah. Apa kau memberitahu adikmu kalau aku ini suka menempel pada seseorang?” ucap Hae Young kesal, Do Kyung mengatakan bukan begitu maksudnya.
Lalu kenapa kau terus membuat semuanya seperti kalau aku itu menempel terus padamu? Apa aku ini pindah dengan maksud tertentu?”ucap Hae Young dengan nada tinggi
Aku tahu kau tidak begitu. Hanya saja aku... Aku punya beberapa masalah. Ini semua salahku. Aku bersumpah.” Kata Do Kyung
Apa masalahmu? Apa kau membunuh seseorang setiap malam atau apa?” ucap Hae Young penasaran, Do Kyunga menjawab dan mengatakan Hae Young tak usah mengkhawatirkan konstruksinya lalu kembali menutup dengan raknya. Hae Young terlihat kesal akhirnya tak bisa membuat telur ceplok dengan benar. 


Jin Sang akan makan sushi akhirnya hanya melonggo sampai sushinya jatuh, merasa temanya itu bercanda, tak percaya kalau Hae Young  pindah ke ruang penyimpanan Yang biasa digunakan ayahnya. Do Kyung tak banyak berkata-kata hanya terus makan, Jin Sang berteriak tak percaya sampai membuatnya merinding dan panik.
Aku benci merasakan seperti ini... Tapi Mungkin dia tahu segalanya. Setelah mengetahui bahwa kaulah yang telah merusak hidupnya makanya mungkin dia menempel padamu. Untuk membuatmu merasa bersalah dan membunuhmu!” Kata Jin Sang yakin
“Kau Tidak bisa lihat dari wajahnya, aku yakin Bukan begitu, jadi Aku yang akan pindah.” Ucap Do Kyung
Apa? Tapi kau sudah berusaha keras untuk pindah kembali ke rumah ini!” kata Ji Sang tak setuju.
Aku akan melihat dia sepanjang waktu. Bagaimana aku bisa hidup seolah-olah tidak ada yang terjadi? Aku bukan seorang psikopat. Aku akan tetap menyewa lantai pertama dan pindah dari lantai dua.” Tegas Do Kyung
Jin Sang memastikan kalau Hae Young itu tidak akan pindah, Do Kyung merasa tak bisa memaksa pindah, tiba-tiba terdengar suara sepatu wanita masuk ke dalam rumah. Jin Sang melihat So Kyung yang baru pulang dengan keadaan mabuk tak bisa membuka tali sepatu high hellsnya.

Wow. Dia memang punya daya tahan yang bagus, Bagaimana bisa dia mabuk terus seperti itu setiap hari?” komentar Jin Sang
“Hei... Lalu Bagaimana Han Tae Jin? Apa kau sudah menengoknya?” tanya Do Kyung
Kurasa mengeluarkanny hal yang sulit. Dia sedang mempersiapkan untuk sidang pertamanya. Tapi untuk sekarang, akan menjadi kasus  yang sulit kecuali CEO Jang yang bersaksi.” Jelas Jin Sang
So Kyung tak bisa melepaskan sepatunya dan langsung masuk ke dalam rumah, Do Kyung berteriak menyuruh kakaknya melepaskan sepatu anehnya sebelum masuk rumah. So Kyung duduk disofa langsung mengangkat kakinya dan melepaskan sepatu lalu menaruh diatas meja. Do Kyung langsung membuangnya jauh-jauh. Jin Sang mengajak temanya segera pindah, saat itu juga Soo Kyung langsung berbaring disofa. Dua pria pun memilih untuk meninggalkanya. 


Hae Young minum bir sambil menonton acara tentang makanan, lalu melihat foto keluarga yang dipanjang didepanya. Akhirnya ia menelp ibunya, protes kalau ibunya itu tidak penasaran tentang keadaan anaknya yang telah diusir. Ibu Hae Young pikir untuk apa, karena ia yang menginginakn anaknya menghilang dari pandangannya.
Ibu....  Kau tidak perlu melakukan ini padaku. Jika aku sukses nanti, kau tidak kebagian apa pun.” Kata Hae Young
Tentu.... Kuharap kau menjadi sukses.” Balas ibu Hae Young lalu menutup telpnya, Hae Young kesal sendiri dengan ibunya yang tak peduli menurutnya sangat kejam lalu makan telur ceplok tanpa bentuk dan kimchi. 

Tuan Oh berjalan mendekati istirnya, memastikan kalau tempat yang mereka datangi itu memang yang ditinggali oleh Hae Young. Ibu Hae Youn yakin karena Perusahaan real estate yang mengatakan padanya. Tuan Oh memastikan pintu yang sudah terkunci dan tak bisa terbuka dari luar, lalu memeriksa tralis yang menutupi jendela, tapi yang terjadi tralisnya malah jatuh.
Hae Young mendengar kegaduhan dari luar rumahnya, akhirnya keluar rumah dan melihat tralisnya copot, dengan mengumpat kesal berteriak kalau ia itu tak memiliki barang berharga dan bertapa teganya sampai mengambil tralis jendela miliknya. Dibawah jendela, Orang tua Hae Young bersembunyi dengan memegang tralis yang jatuh. 

Do Kyung seperti melihat kegaduhan diluar dan melihat dua orang pria dan wanita yang membawa tralis lalu memanggilnya. Ibu Hae Young mengatakan kalau tidak mencurinya. Do Kyung menunjuk tralis jendela yang dibawanya, Ibu Hae Young mengataka kalau itu dari tempat putrinya.
Kami datang untuk memeriksa keadaanya setelah mengusirnya dari rumah.” Kata Ibu Hae Young, Tuan Oh memilih untuk pergi meninggalkanya.
Ini jatuh selagi kami memeriksa untuk melihat apa ini aman atau tidak. Kami akan memanggil seseorang besok dan menyuruhnya meletakkannya kembali. Pergilah dan tanyakan saja padanya, Nama anakku Oh Hae Young. Tapi jangan katakan padanya kalau kami berada disini.” Kata Ibu Hae Young membawa tralis jendela.
Do Kyung memanggilnya meminta agar diberikan padanya saja,  karena akan memasangnya besok. Ibu Hae Young melihat Do Kyung yang membawa kembali dengan menaiki tangga. Diluar, Ayah Hae Young terlihat gemetaran, istrinay keluar rumah mengejek suaminya itu bijaksana sekali. Tuan Oh menanyakan tentang tralis jendela yang mereka bawa tadi. Ibu Hae Young memilih untuk berjalan pergi. 

Pagi hari
Hae Young duduk diam sambil melihat pesan dari ponselnya [Pemesanan Anda di Before Sunset...]
Flash Back
Hae Young berbaring di paha Tae Jin sambil melihat ponselnya dan merasa terpana melihat pemandangan kafe yang sangat menakjubkan. Tae Jin pun melihatnya.
Hae Young melihat agendanya ada sebuah tulisan [Kafe Before Sunset dengan cintaku] lalu nelp temanya memberitahu hari ini jam 5, tapi Hee Ran seperti tak bisa ikut karena sibuk.
Kau akan menyesal jika kau tidak datang. Sulit untuk memesan tempat disini. Apa Kau serius tidak bisa datang?” ucap Hae Young sedih karena temannya masih berkerja di hari libur, akhirnya menutup telp lalu menatap wajahnya di cermin. 

Tae Jin masih mengunakan baju tahanan seperti sangat lelah, Pengacaranya bertanya apakah Tae Jin mengenal Park Do Kyung Orang yang membuat CEO Jang menarik investasinya, lalu memberitahu kalau  Salah satu temannya adalah  seorang pengacara dan pria itu adalah salah satu teman kuliah pengacara yang ada difirma hukum.
Dan rupanya dia mengatakan sesuatu  yang aneh pada pertemuan mereka. Setelah dia tahu firma hukum kita yang mewakilimu... dia merasa tidak enak sekali tentang kasusmu.” Cerita pengacara yang membuat Tae Jin kaget.

Flash Back
Jin Sang sedikit mabuk menceritakan Do Kyung tahu tentang Oh Hae Young dan Han Tae Jin mau menikah Tapi dia tidak tahu kedua orang itu sudah menentukan tanggal pernikahan, dan menurutnya itu  murni kesalahpahaman.
Dia bilang itu semua salah paham, tapi aku  tidak tahu apa maksudnya. Ucap si pengacara.
Teman pengacara Jin Sang merasa kalau semua ini  bukan salah paham, karena memang semuanya benar kalau keduanya sudah menentukan tanggal pernikahan. Jin Sang tetap menegaskan kalau semua ini adalah kesalahpahaman karena Do Kyung tidak tahu kalau ternyata itu adalah wanita itu yang akan menikah, Temanya merasa Jin Sang itu bisa membuatnya gila
Dia tidak tahu kalau Oh Hae Young adalah Oh Hae Young.”ucap Jin San
Pengacara Tae Jin merasa Jin Sang memang biasanya sedikit aneh tapi memang benar kalau Tae Jin dan Hae Young akan menikah, jadi Jin Sang bilang itu murni kesalahpahaman dan itulah sebabnya semua ini terjadi lalu bertanya-tanya apa sebenarnya maksud ucapanya. Tae Jin terdiam sejenak lalu meminta Pengacaranya mencari tahu tentang Park Do Kyung.

Do Kyung melonggo melihat Hae Young berbeda dari biasanya dengan mini dress, berdandan sangat rapih. Lalu terlihat kembali bayangan Hae Young yang berjalan sendirian lalu berkata “Kenapa kau telat sekali?” Do Kyung melihat kalung dan anting Hae Young dipakai sepasang serta pakaian yang sama dengan pengelihatanya.
Hae Young langsung pergi mengacuhkan Do Kyung, sementara Do Kyung memilih masuk kedalam mobil tapi menatap kembali Hae Young dengan wajah khawatir. 



Hae Young masuk sebuah restoran, seorang pelayan bertanya apakah sudah pesan tempat, Hae Young mengangguk. Pelayan mengantar Hae Young ke meja yang ada diluar, terlihat ada pemandangan rumah berjejer.
Flash Back
Hae Young berbaring di atas paha Tae Jin merasa kaget melihat foto Kafe yang punya pemandangan menakjubkan lalu memperlihatkan fotonya pada pacaranya. Ia pikir Menyenangkan sekali pasti makan dicafe itu sambil melihat matahari terbenam.
Kita bisa pergi kesini.  Haruskah kita pergi hari ini?” kata Tae Jin
Kau harus memesan tempat ini sebulan sebelumnya.” Ucap Hae Young, Tae Jin pikir mereka bisa memesannya sekarang dan meminta nomor kontaknya.


Hae Young menuliskan di agendanya,  [Kafe Before Sunset dengan cintaku] dengan senyuman bahagia memberitahu kalau tanggal pemesanan itu adalah  sekitar sebulan setelah pernikahan mereka, dan merasa penasaran akan seperti apa mereka nanti, Akankah  masih saling menyukai seperti sekarang.
Aku yakin kita akan lebih saling mencintai karena kita akan hidup bersama.” Ucap Tae Jin berbaring sambil memeluk pacarnya. Hae Young mengodanya merasa tak percaya.
Tae Jin ingin menciumnya, Hae Young menjauh karena ada ibunya dirumah. Tae Jin pikir tak masalah karena mereka tak akan berisik. Hae Young menolaknya langsung duduk diatas tempat tidurnya, tapi Tae Jin malah sudah siap membuka bajunya, Hae Young tertawa berpikir pacarnya itu sudah gila. Tae Ji langsung memeluk Hae Young dan berbaring ditempat tidur.
Sepiring steak terlihat sudah dingin, Hae Young duduk sendirian ternyata semua sudah berubah tanpa ada Tae Ji didepanya. Pemandangan sunset hanya dinikmati sendiri saja. 
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar:

  1. sedih banget pas lihat adegan yang ini, kasihan Oh Hae Young... T_T

    BalasHapus