PS
: All images credit and content copyright : KBS
Dan Ah
mengantar makanan ke kantor polisi, lalu mendengar dua polis yang sedang
membahas kasus Kang Soo dilorong apakah Dokumen sudah diselesaikan. Detektif
mengatakan sudah mengaturnya dan meneruskannya pada jaksa penuntut.
“Kudengar
ada beberapa anak yang datang menyerahkan diri.” Ucap Ketua Tim
“Ya,
mereka datang menemuinya dan semua bilang kalau mereka pelakunya. Tapi tidak
ada bukti substansial, jadi aku mengusir mereka.” Cerita Detektif.
“Siapa
anak-anak itu? Apakah Anak buah Choi Kang Soo?” kata Ketua Tim . Detektif mengatakan
Mereka biasa selalu bersama.
“Apa
menurut mereka tuduhan pembunuhan percobaan adalah lelucon?” keluh Ketua Tim
kesal, Detektif lain pun memikirkan hal yang sama. Dan Ah mendengarnya seperti
tak percaya dengan kasus kang Soo.
Tuan Baek
berkumpul dengan anak buahnya bertanya berapa banyak uang yang merkea butuhkan untuk
mendapatkan seorang pengacara. Min Chan mengataka untuk Level awal, biayanya
beberapa juta won Dan tuntutan kriminal lebih mahal daripada tuntutan sipil.
Byung Soo dkk hanya bisa melonggo, Tuan Baek pikir itu sangat mahal.
Dan Ah
datang langsung bertanya Siapa
orang-orang yang menyerahkan diri itu. Tuan Baek binggung, Dan Ah
menceritakan mendengarnya saat pergi mengantar di kantor polisi kalau ada
beberapa pria yang bilang mereka pelakunya, bukan Kang Soo.
“Ah,
mereka hanya pria yang setia... Bisa kau anggap begitu. Mereka semua adalah orang
yang berhutang budi pada Kang Soo.”ucap Tuan Baek.
“Apa Hanya
itu saja?” kata Dan Ah tak yakin. Tuan Baek pikir seperti itu.
“Ya,
mereka bukan pelakunya begitu kita melihatnya. Meskipun ada satu orang yang
bersikeras kalau dia bersalah.” Kata Tuan Baek. Dan Ah pun bertanya siapa
orangnya.
Dan Ah
mengemudikan motornya sambil menelp meminta Maaf karena ada urusan sebentar.
Soon Aeh bisa mengerti lalu memberitahu Tuan Jang kalau Hari ini kita tutup
saja karena Dan Ah belum bisa konsisten bekerja
menurutnya Karena pacarnya berada dalam penjara jadi tak mungkin fokus
bekerja.
“Dari
semua pria yang bisa Dan Ah temui.. kenapa dia bertemu pria yang akan di
penjara itu? Kenapa juga ada pria seperti itu?” ucap Tuan Jang sinis. Soon Ae
langsung melirik sinis.
“Aku
tidak bicara tentang...” kata Tuan Jang panik. Soon Ae menyuruh Tuan Jang
menutup mulut dan kembalilah besok. Tuan Jang mencoba mengejar Soon Ae.
Dan Ah
menemui Sung Jae mengaku ingin tahu apa yang terjadi jadi datang menemuinya.
Sung Jae bertanya siapa Dan Ah, apakah pacarnya Kang Soo. Dan Ah menegaskan
kalau sedang bekerja dengan Kang Soo. Sung Jae dengan sinise menyuruh Dan Ah
pergi saja.
“Aku
tidak mau terlibat dengan orang bodoh sepertimu.” Ucap Sung Jae. Dan Ah meminta
Sung Jae agar mengatakan sekarang dengan menahanya.
“Apa Kau
mau mati? Apa yang kau sentuh? Sudahlah Pergi sana... Aku merasa sangat gila Dan
aku juga bisa pukul perempuan, mengerti?” ucap Sung Jae. Dan Ah langsung
memberikan jurusanya.
“Kenapa
kau merasa gila? Apa Kau merasa bersalah karena bukan kau yang masuk penjara
tapi Kang Soo? Katakan padaku. Aku sangat penasaran. Aku bisa gila, pria baik
di penjara karenamu.” Ucap Dan Ah.
Sung Jae
mulai mengumpat. Dan Ah tak mau kalau meminta agar mengatakan Siapa yang melakukannya, Sung Jae atau Kang
Soo.
Dan Ah
mengemudikan motornya kembali sambil mengingat ucapan Sung Jae “Aku yang
melakukannya. Tapi, Kang Soo menyalahkan
dirinya dan masuk penjara. Dia bilang
karena salahnya Hyun Soo jadi terluka. Jadi,
semua yang terjadi setelah itu adalah tanggung jawabnya.”
“Dasar
menyebalkan... Kenapa dia selalu ikut campur urusan orang lain? Dasar bodoh!”
ucap Dan Ah kesal
Di Rumah
Tuan Baek, Young Taek merasa yakin kalau Dan Ah suka dengan Kang Soo. Ho Young
tak yakin kalau Si cewek yang suka berkelahi menyukai Kang Soo. Young Taek
yakin kalau Wanita tidak menunjukkan kelebihannya pada pria yang tidak mereka
sukai dan Mereka tidak peduli walau pria itu juga mati.
“Kita
juga seperti itu... Kita tidak peduli jika mereka tidak cantik. Walau seorang
gadis menangis,maka kita tidak bertanya kenapa dia menangis. Kita memang tidak
bertanya.Karena dia tidak cantik.” Kata Young Taek
“Hari ini,
logikamu cukup bagus juga. Lalu berapa banyak wanita yang dimiliki Kang Soo?
Apa menurutmu dia juga punya 300 wanita?” kata
Byung Soo
“Tidak, kurasa
dia punya lebih dari itu.” Kata Young Taek
“ Hei,
ayo kita bergerak dan mengumpulkan banyak
uang untuk sewa pengacara. Kita tidak bisa membiarkan seseorang seperti dia
masuk dalam penjara. Masih banyak yang bisa kita pelajari darinya.” Ucap Byung
Soo bersemangat. Keduanya pun ikut keluar rumah untuk mencari uang.
Dan Ah
duduk sendirian di restoran memikirkan Kang Soo, bertanya-tanya seberapa jauh
lagi akan melangkan dan apa yang direncanakan. Saat itu Jin Kyu masuk ke dalam
restoran, Dan Ah bertanya sedang apa dan kenapa datang malam hari. Jin Kyu
mengaku Hanya ingin mampir saja. Dan Ah tak ingin bertele-tele dan Langsung
saja ke intinya.
“Aku
digaji hari ini. Ini pertama kalinya dalam hidupku. Apa Kau mau minum
denganku?” ucap Jin Kyu
“Maaf,
tapi aku tidak handal kalau soal minum-minum.”kata Dan Ah. Jin Kyu tak menduga.
Dan Ah mengaku kalau Semua orang bilang begitu.
“Aku
tidak suka bermain-main, jadi tidak pernah belajar minum.” Jelas Dan Ah. Jin
Kyu pun mengajak Dan Ah makan malam. Dan Ah pikir Sudah jam 10 malam dan mereka
mau makan apa.
“Kalau
begitu, kita ke tempat bagus dan...” kata Jin Kyu. Dan Ah langsung menyela
kalau sedang tak nafsu makan.
Jin Kyu
bisa mengerti dengan mengeluarkan amplop agar Dan Ah bisa menerimanya kalau
sudah menyisihkan beberapa gaji dan memberikan sisanya pada Dan Ah, jadi akan
melakukan ini setiap bulan. Dan Ah terlihat kesal. Jin Kyu menegaskan kalau hanya
menepati janjinya. Dan Ah langsung
menatap sinis.
“Kau setuju
untuk mengambil uang itu. Kenapa kau berubah pikiran begini?” ucap Oh Jin
Kyu...
“Semua
sudah berlalu. Biar aku yang mengurus diriku, jadi jangan khawatirkan itu.”
Kata Dan Ah. Jin Kyu pikir mana mungkin seperti itu. “Wajahmu-lah yang terakhir
kulihat sebelum aku mati. Saat aku kembali hidup, wajahmu-lah yang pertama
kulihat lagi. Setiap malam di penjara, aku selalu memikirkan wajahmu Tolong
ambil saja. Aku mohon” Ucap Jin Kyu.
Dan Ah
mendorong Jin Kyu kelua dari restoran sambil mengeluh selalu pandai meminta bantuan padanya jadi
meminta agar Sebaiknya jangan ke datang atau akan membunuhnya sambil membuang
amplopnya. Jin Kyu mengatakan kalau Kang Soo tidak akan keluar Sebelum Dan Ah
pindah.
“Akulah
satu-satunya yang bisa membantumu sekarang. Aku akan menyimpan ini untukmu. Aku
akan menyimpannya dan memberikannya padamu sekaligus.” Ucap Jin Kyu bersikeras.
“Kubilang
hentikan. Kenapa kau bersikeras melakukan hal ini?” keluh Dan Ah kesal
“Maaf...
Tapi, begitulah perasaanku. Aku akan melakukannya.” Kata Jin Kyu.
Jin Kyu
pulang kerumah dengan wajah lelah, saat itu ponselnya berdering. Ji Yoon
bertanya apakah Jin Kyu sedang tidur. Jin Kyu mengaku Tidak dan bertanya kenapa
menghubunginya. Ji Yoon ingin tahu Bagaimana caranya mengunjungi Ahjussi.
“Kalau
kau mencarinya di internet, maka kau bisa mencari website pusat penahanan
tempat Ahjussi-mu. Kau bisa klik dua kali pada tombol permintaan berkunjung.”
Ucap Jin Kyu
“Apa yang
bisa kubeli saat sampai di sana? Apa sama seperti kunjungan wamil? Apa aku bisa
memegang tangannya?” tanya Ji Yoon.
“Kumohon...
Kau bisa mencarinya di internet. Kenapa tanya padaku?” keluh Jin Kyu. Ji Yoon mengejek
Ji Yoon memang payah dan mengucapkan selamat malam. Jin Kyu merasa kalau
benar-benar gila dan Ji Yoon kembali menelp.
“Aku
tidak bisa berkencan hari Minggu ini, karena harus mengunjungi Ahjussi.” Kata
Ji Yoon bangga.
“Maaf
karena memberitahumu ini, tapi tidak boleh berkunjung di hari Minggu.” Kata Jin
Kyu
Ji Yoon
bertanya Kenapa tak boleh. Jin Kyu menegaskan
Memang begitu aturannya. Ji Yoon bertanya Kenapa harus begitu. Jin Kyu
kesal karena ia juga tidak tahu kenapa. Ji Yoon kembali menangisi Kang Soo. Jin
Kyu memohon agarJangan melakukan ini padanya dan menangis. Ji Yoon pikir mana
mungkin tak menangis karean Kang Soo ada di penjara.
“Aku
harus berkencan dengan orang yang mengirimnya ke penjara. Aku sungguh ingin
mati.” Ucap Ji Yoon. Jin Kyu juga merasa ingin mati juga.
“Apa dia
yang di penjara Atau aku yang di penjara? Aku tidak tahu.” Kata Jin Kyu
frustasi.
Tuan Baek
dan Min Chan datang berkunjung menanyakan keadaan didalam. Kang Soo dengan
senyuman mengaku Bagus dan kenapa mereka datang apakah tidak mengantar. Min
Chan mengatakan Dapur sedang direnovasi. Tuan Baek menceritakan Dan Ah sangat
mencemaskan Kang Soo. Kang Soo kaget Dan Ah memang mengkhawatirkanya.
“Kurasa
dia tidak percaya kalau kau melakukannya.” Ucap Min Chan.
“Kang
Soo, apa ada yang mengganggumu karena kau anak baru?” tanya Tuan Baek
“Jangan
khawatir. Semua penghuni di sini baik.... kecuali kalau kami main sepak bola. Aku
tidak pandai menggiring bola.” Cerita Kang Soo dan ingin tahupengantaran
Hanyang.
“Tentu,
kami masih bekerja keras. Jangan khawatirkan Hanyang. Kami akan melindungi
Hanyang atas namamu. Kami juga akan memperhatikan Hyun Soo.” Ucap Tuan Baek.
Kang Sooo
mengucapkan terima kasih dan ingin tahu keadaan Hyun Soo. Tuan Baek terlihat
sedih mengaku Tidak ada perubahan dan
mendengar kemarin denyut nadinya tidak stabil. Kang Soo ikut sedih memikirkan
keadan Hyun Soo yang memburuk.
Seorang
anak membeli sesuatu ditoko buku bertanya berapa harganya. Ibu Hyun Soo
mengatakaan 3.000 won. Anak itu memberikan uangnya, Ibu Hyun Soo pikir anak itu
sudah membeli ini. Anak itu mengatakan kalau sebelumnya membeli yang namanya
triceratops dan dibeli sekarang namanya
stegosaurus.
“Kau
pasti sangat suka dengan mainan dinosaurus.” Ucap Ibu Hyun Soo. Si anak mengaku
kalau punya banyak macam. Ibu Hyun Soo
pikir Pasti menyenangkan dan si anak pun pamit pergi.
“Hyun
Soo, kau juga suka dengan mainan dinosaurus.” Kata Ibu Hyun Soo melihat foto
anaknya di wallpaper ponselnya lalu tiba-tiba Rumah Sakit Hyun Soo, wajahnya
langsung panik berpikir kalau terjadi sesuatu padanya yang buruk.
Sung Jae
datang dengan masker dan langsung datang ke restoran. Jin Kyu panik melihat
pria yang menodongnya dengan pipa besi. Sung jae melepaskan maskernya untuk
membuktikan kalau ia adalah pelakunya. Jin Kyu terlihat ketakutan
“Ingatlah
aku dengan jelas, brengsek. Wajahku, pakaianku, dan sepatuku. Akulah pelakunya,
Bukan Kang Soo. Tapi aku.” Kata Sung Jae. Jin Kyu mengangguk mengerti dan
meminta agar menyingkirkan besi baja dari depan wajahnya dan menyelesaikan baik-baik.
“Keluarkan
Kang Soo dari sana sekarang. Keluarkan Kang Soo dan masukkan aku ke dalam sana.
Kuberi kau waktu tiga hari. Kalau kau tidak bisa, maka kau akan kubunuh,
mengerti?” ucap Sung Jae yang sebelumnya sudah memecahkan vas bunga lalu
berjalan pergi.
“Bunuh
saja aku... Aku tidak berniat mengeluarkan dia. Aku tidak akan mengeluarkan dia
dan akan menghukumnya. Selain itu kau juga akan kujebloskan kau dalam penjara.”
Ucap Jin Kyu. Sung Jae terlihat marah sambil mengumpat.
“Kalian
semua adalah brengsek yang memperlakukanku seperti sampah. Aku akan
menyingkirkan kalian semua! Memang yang kulakukan itu salah? Apa Kau tahu
betapa kacaunya hidupku karena kalian? Hidupku menjadi sangat menyedihkan...
Sangat menyedihkan...” ucap Jin Kyu dengan mata berkaca-kaca
“Apa Kau
tahu? Aku diperlakukan seperti penjahat tiap kali ada yang melihatku bahkan
seseorang sepertimu tahu seperti apa rasanya! Aku sudah membayar lebih dari
cukup untuk apa yang kulakukan. Aku sudah hancur. Aku juga sudah dihina lebih
dari itu jadi Sekarang giliranmu.” Kata Jin Kyu
“Sudah
hentikan... Hyun Soo... sudah sadar.” Kata Nenek Jung mengusap wajah Sung Jae
seperti cucunya sendiri. Sung Jae tak percaya mendengarnya. Jin Kyu pun juga
seperti bisa bernafas lega.
“Aku
neneknya Hyun Soo... Ahh. Jadi, ternyata kau... Kau Oh Jin Kyu.” Ucap Nenek
Jung memegang tangan Jin Kyu. Jin Kyu seperti tak percaya Nenek Jung mau memang
tanganya.
“Maaf... Kau
tidak sengaja melakukan ini. Kau pasti sangat menderita ‘kan? Sekarang, tidak
ada yang akan mengarahkan jari mereka lagi padamu. Kau tidak akan diperlakukan
seperti penjahat. Kang Soo tidak akan membencimu lagi. Maukah kau meredakan
amarahmu? Aku mohon. Aku akan minta maaf atas nama mereka. Jin Kyu, maaf.” Ucap
Nenek Jung dengan tulus. Jin Kyu hanya bisa menangis karena Nenek Jung mau
meminta maaf sementara dengan Angkuh ia tak pernah meminta maaf.
Jaksa Kim
merasa Jin Kyu sedang bercanda. Jin Kyu mengakuBukan bercanda tapi ini
sejujurny kalau Ini kebenaran yang besar. Ia merasa hanya serangan sederhana
dan ditendang dua kali. Jaksa Kim mengatakan punya bukti senjata itu, Jin Kyu
mengaku meraih pipa baja di sampingnya Tapi, Kang Soo mengambilnya darinya jadi
ia berbohong.
“Aku
terbawa emosi jadi ingin menghukumnya dengan kasar.” Ungkap Jin Kyu
“kenapa
terdakwa itu mengakuinya?” kata Jaksa Kim. Jin Kyu pikir memang seperti itu,
kakrena tidak suka membuat alasan.
“Oh Jin
Kyu , apa menurutmu ini masuk akal?” keluh Jaksa Kim. Jin Kyu pikir Ada kasus yang sering tidak masuk akal dan
merasa kasusnya mirip dengan yang itu. Jaksa Kim kesal disindir oleh Jin Kyu.
“Pak
Jaksa, itu hanya serangan sederhana. Aku tidak ingin dia menghukumnya.” Kata
Jin Kyu memohon
“Kalau
begitu, kau perlu membayar denda tuduhan atas laporan kejahatan palsu.” Kata
Jaksa Kim. Jin Kyu setuju akan membayar denda dan meminta maaf agar bisa
mengurusnya.
Tuan Baek
datang didepan pintu penjara, Petugas melihat dari ruang mengeluh yang
dilakukan mereka semua. Petugas lain pikir tak perlu melakukan apapun dan
membiarkan saja, karena mengatakan akan segera pergi dan sudah membawakan
makanan. Di meja sudah banyak makana untuk petugas di penjara.
Kang Soo
keluar dari penjara. Semua pengantar makanan menyambutnya dan Tuan Baek pun
memberikan komando agar mereka bisa memberikan tepuk tangan. Kyung Soo
tersenyum melihat sambutan temanya lalu berjalan melihat semua temanya ada Sung
Jae dan juga Hyun Soo. Hyun Soo tersenyum lalu memberikan tahu karena baru
keluar dari penjara. Kang Soo langsung memeluk Hyun Soo dan menangis haru bisa
melihat temanya kembali.
Dan Ah
sibuk mengelap mangkuk yang baru selesai dicuci. Tuan Jang mengeluh hari ini
dapat banyak pesanan. Soon Ae pikir Sepertinya orang yang selalu memesan dari
tempat lain, menelepon mereka hari ini. Tuan Jang merasa tak tahu. Soon Ae
pikir Mungkin restoran dekat merkea sedang tutup.
“Aigoo,
Dan Ah menderita sendirian. Haruskah aku membantumu sebelum pergi?” ucap Soon
Ae melihat Dan Ah berkerja sendirian.
“Tidak
usah, aku akan segera selesai.” Kata Dan Ah
“Sejujurnya,
melakukan itu malah membuang-buang waktu.” Kata Soon Ae lalu pamit pergi dengan
Tuan Jang.
Dan Ah
mengelap semua piring didapur, Kang Soo berdiri didepanya membantu. Dan Ah
dengan kesal menyuruhnya pergi. Saat itu bayangan Kang Soo pun menghilang. Kang Soo membuat adonan mie, Dan Ah dengan
kesal menyuruhnya pergi. Bayangan Kang Soo kembali pergi. Kang Soo mengepel lantai sambil bersenandung,
Dan Ah kembali mengyuruh Kang Soo pergi saja. Bayangan Kang Soo pun hilang.
Dan Ah
akhirnya minum soju dan mulai mabuk sambil mengeluh Kang Soo yang terus
mengganggunya, daan apa yan sudah dilakukan sampai terus meledeknya. Kang Soo datan memangil Dan
Ah. Dan Ah melihat Kang Soo merasa sudah mabuk dan tertidur lagi.
“Apa Kau
banyak minum?” tanya Kang Soo. Dan Ah mengaku
banyak minum dan minum lebih banyak dari batasannya, lalu bertanya apa
yang dilakukan Kang Soo menganggap seperti bayangan.
“Ayo
pergi. Aku akan mengantarmu pulang.” Kata Kang Soo. Dan Ah menyuruh Kang Soo
enyah saja. Kang Soo mengajak Dan Ah pergi tapi Dan Ah merasa Kang Soo bayangan
agar enya saja. Kang Soo mengambil botol agar Dan Ah tak minum lagi.
Kang Soo
akhirnya mengendong Dan Ah pulang. Dan Ah mengeluh kaalu ini menyebalkan sekali dan sebabnya kenapa tidak
bisa minum, merasa mimpi aneh apa ini.
Kang Soo mengejek Dan Ah itu gila dan kenapa harus banyak minum Dan Ah mengatakan Kang Soo tidak
perlu tahu. Dan Jangan ikut campur.
“Sebenarnya
apa yang kau rencanakan itu? Karenamu... Ah, tidak Itu hanya mimpi saja.” Ucap
Dan Ah
“Apa Kau
mengkhawatirkanku?” kata Kang Soo. Dan Ah pikir dirinya sudah gila kalau
melakukan itu.
“Kenapa
aku khawatir dengan pria sepertimu?” ucap Dan Ah mengelak. Kan Soo dengan
senyumanya Maaf.
“Ini.. Lucu
sekali. Makan saja kacang dan nasimu, Oppa. Katanya itu sangat sehat untukmu.”
Kata Dan Ah lalu menyuruh untuk belok
kiri.
“Ini
mimpi, tapi kenapa kau tidak tahu arah jalan? Jadi Apa ini bukan mimpi?” keluh
Dan Ah. Kang Soo mengaku kalau Ini mimpi, jadi Jangan khawatir.
Dan Ah
merasakan kepalanya pusing, lalu mengatakan kalau Punggung Kang Soo lebar
sekali dan sangat nyaman, Seperti bantal
yang empuk. Kang Soo hanya tersenyum
membenarkan. Dan Ah kembali bicara dengan masih mabuk.
“Kang
Soo.. Haruskah kita pacaran? Ayo kita pacaran tepat 230 hari. Bagaimana? Apa Kau
suka padaku?” ucap Dan Ah. Kang Soo terlihat kaget sempat terdiam mendengar Dan
Ah yang mengajaknya pacaran.
“Aku tak
tahu... Aku suka dengan seseorang yang kukenal. Tapi, aku terus mencemaskanmu.
Aku penasaran denganmu Seperti itulah. Aku juga ingin bertemu denganmu. Apa Kau
mau pacaran?” kata Dan Ah. Kang Soo
terlihat binggung.
“Kenapa
dengan reaksimu itu?..Dasar... Bahkan dalam mimpiku, ini menggangguku. Kang
Soo, jawab aku... Apa Kau tidak mau pacaran denganku?.. Kau harus menjawabku.”
Ucap Dan Ah merengek sambil menunjukan jalan rumahnya. Kang Soo tak menanggapi
pertanyaan Kang Soo.
Yeon Ji
mengajak Kang Soo untuk masuk dan membaringkan diatas alas tidur. Ia heran
dengan Dan Ah karena minum banyak sekali.
Dan Ah yang masuk mabuk menyuruh Kang Soo mendekat sambil merengek kenapa tak
menyukainya. Yeon Ji panik meminta Dan Ah tak melakukanya lalu menyuruh Kang
Soo agar segera pergi.
“Hei,
sebenarnya aku ini cantik. Kalau aku pakai lipstik merah, kau pasti akan
pingsan... pingsan.” Ucap Dan Ah. Yeon Ji terlihat malu mendorong Dan Ah tidur
saja. Dan Ah mengeluh Yeon Jin yang melarangnya, lalu merasa dirinya sedang
bermimpi. Kang Soo pun pamit pergi.
Dan Ah
menjerit histeris dipagi hari kalau ternyata kemarin sungguh bukan mimpi. Yeon
Ji menegaskan Bukan mimpi dan Dan Ah berada di dekatnya. Ia mengomel pada Dan
Ah kalau suadh bilang jangan minum dengan orang lain danharus minum
denganya. Dan Ah pikir Itu sebabnya
minum sendiri.
“Harusnya
kau minum di rumah.” Kata Yeon Ji. Dan Ah binggung dengan keadaan sekarang
karena pasti sangat malu dengan yang diucapkan semalam karena berpikir kalau
semua hanya mimpi saja.
Dan Ah
sampai di restoran dengan wajah gugup melepaskan helm. Yeon Ji mengingatkan Dan
Ah agar berPura-pura tidak ingat dan Jangan ingat satu hal pun. Akhirnya Ia
masuk dengan wajah tertunduk meminta maaf pada Soon Ae dan Tuan Jung kalau
terlambat. Soon Ae tak masalah menyuruh Dan Ah agar mengangkat kepalanya.
“Kang Soo
sudah datang.” Ucap Soon Ah memperlihatkan Kang Soo sudah ada dibelakangnya.
Kang Soo menyapa Dan Ah yang Sudah lama. Dan Ah dengan gugup membalas sapaanya.
“Hei.. Jawaban
apa itu? Kau terlalu berlebihan. Pergilah peluk dia Dia pasti mendambakan
kehangatan orang lain.” Kata Soon Ae. Tuan Jung setuju dengan mendorong Kang
Soo dan Soon Ae mendorong Dan Ah agar mendekat, keduanya mencoba untuk mengelak
merasa tak perlu.
Soon Ae mendorong
lebih keras Dan Ah sampai akhirnya berada dipelukan Kang Soo. Keduanya sempat
kaget tapi akhirnya Kang Soo memeluk erat Dan Ah. Soon Ae merasa terharu
melihatnya dan bersama dengan Tuan Jang keluar dari restoran. Dan Ah ingin melepaskan
pelukan Kang Soo, tapi Kang Soo tak mau melepaskanya.
“Sepuluh
detik lagi... ayo kita tetap seperti ini.” Ucap Kang Soo. Dan Ah akhirnya
membiarkan dengan Kang Soo yang mulai menghitung tapi di hitungan lima, Dan Ah
melepaskan pelukanya agar Kang Soo kembali berkerja.
“Masih
ada waktu lima detik lagi.” Ucap Kang Soo kembali menarik Dan Ah di pelukanya.
Bersambung
ke episode 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar