PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 26 Agustus 2017

Sinopsis Strongest Deliveryman Episode 7 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Dan Ah mengantar makanan ke kantor polisi, lalu mendengar dua polis yang sedang membahas kasus Kang Soo dilorong apakah Dokumen sudah diselesaikan. Detektif mengatakan sudah mengaturnya dan meneruskannya pada jaksa penuntut.
“Kudengar ada beberapa anak yang datang menyerahkan diri.” Ucap Ketua Tim
“Ya, mereka datang menemuinya dan semua bilang kalau mereka pelakunya. Tapi tidak ada bukti substansial, jadi aku mengusir mereka.” Cerita Detektif.
“Siapa anak-anak itu? Apakah Anak buah Choi Kang Soo?” kata Ketua Tim . Detektif mengatakan Mereka biasa selalu bersama.
“Apa menurut mereka tuduhan pembunuhan percobaan adalah lelucon?” keluh Ketua Tim kesal, Detektif lain pun memikirkan hal yang sama. Dan Ah mendengarnya seperti tak percaya dengan kasus kang Soo. 

Tuan Baek berkumpul dengan anak buahnya bertanya berapa banyak uang yang merkea butuhkan untuk mendapatkan seorang pengacara. Min Chan mengataka untuk Level awal, biayanya beberapa juta won Dan tuntutan kriminal lebih mahal daripada tuntutan sipil. Byung Soo dkk hanya bisa melonggo, Tuan Baek pikir itu sangat mahal.
Dan Ah datang langsung bertanya  Siapa orang-orang yang menyerahkan diri itu. Tuan Baek binggung,  Dan  Ah menceritakan mendengarnya saat pergi mengantar di kantor polisi kalau ada beberapa pria yang bilang mereka pelakunya, bukan Kang Soo.
“Ah, mereka hanya pria yang setia... Bisa kau anggap begitu. Mereka semua adalah orang yang berhutang budi pada Kang Soo.”ucap Tuan Baek.
“Apa Hanya itu saja?” kata Dan Ah tak yakin. Tuan Baek pikir seperti itu.
“Ya, mereka bukan pelakunya begitu kita melihatnya. Meskipun ada satu orang yang bersikeras kalau dia bersalah.” Kata Tuan Baek. Dan Ah pun bertanya siapa orangnya. 


Dan Ah mengemudikan motornya sambil menelp meminta Maaf karena ada urusan sebentar. Soon Aeh bisa mengerti lalu memberitahu Tuan Jang kalau Hari ini kita tutup saja karena Dan Ah belum bisa konsisten bekerja  menurutnya Karena pacarnya berada dalam penjara jadi tak mungkin fokus bekerja.
“Dari semua pria yang bisa Dan Ah temui.. kenapa dia bertemu pria yang akan di penjara itu? Kenapa juga ada pria seperti itu?” ucap Tuan Jang sinis. Soon Ae langsung melirik sinis.
“Aku tidak bicara tentang...” kata Tuan Jang panik. Soon Ae menyuruh Tuan Jang menutup mulut dan kembalilah besok. Tuan Jang mencoba mengejar Soon Ae. 

Dan Ah menemui Sung Jae mengaku ingin tahu apa yang terjadi jadi datang menemuinya. Sung Jae bertanya siapa Dan Ah, apakah pacarnya Kang Soo. Dan Ah menegaskan kalau sedang bekerja dengan Kang Soo. Sung Jae dengan sinise menyuruh Dan Ah pergi saja.
“Aku tidak mau terlibat dengan orang bodoh sepertimu.” Ucap Sung Jae. Dan Ah meminta Sung Jae agar mengatakan sekarang dengan menahanya.

“Apa Kau mau mati? Apa yang kau sentuh? Sudahlah Pergi sana... Aku merasa sangat gila Dan aku juga bisa pukul perempuan, mengerti?” ucap Sung Jae. Dan Ah langsung memberikan jurusanya.
“Kenapa kau merasa gila? Apa Kau merasa bersalah karena bukan kau yang masuk penjara tapi Kang Soo? Katakan padaku. Aku sangat penasaran. Aku bisa gila, pria baik di penjara karenamu.” Ucap Dan Ah.
Sung Jae mulai mengumpat. Dan Ah tak mau kalau meminta agar mengatakan  Siapa yang melakukannya, Sung Jae atau Kang Soo. 


Dan Ah mengemudikan motornya kembali sambil mengingat ucapan Sung Jae “Aku yang melakukannya.  Tapi, Kang Soo menyalahkan dirinya dan masuk penjara.  Dia bilang karena salahnya Hyun Soo jadi terluka.  Jadi, semua yang terjadi setelah itu adalah tanggung jawabnya.”
“Dasar menyebalkan... Kenapa dia selalu ikut campur urusan orang lain? Dasar bodoh!” ucap Dan Ah kesal
Di Rumah Tuan Baek, Young Taek merasa yakin kalau Dan Ah suka dengan Kang Soo. Ho Young tak yakin kalau Si cewek yang suka berkelahi menyukai Kang Soo. Young Taek yakin kalau Wanita tidak menunjukkan kelebihannya pada pria yang tidak mereka sukai dan Mereka tidak peduli walau pria itu juga mati.
“Kita juga seperti itu... Kita tidak peduli jika mereka tidak cantik. Walau seorang gadis menangis,maka kita tidak bertanya kenapa dia menangis. Kita memang tidak bertanya.Karena dia tidak cantik.” Kata Young Taek
“Hari ini, logikamu cukup bagus juga. Lalu berapa banyak wanita yang dimiliki Kang Soo? Apa menurutmu dia juga punya 300 wanita?” kata  Byung Soo
“Tidak, kurasa dia punya lebih dari itu.” Kata Young Taek
“ Hei, ayo kita bergerak dan  mengumpulkan banyak uang untuk sewa pengacara. Kita tidak bisa membiarkan seseorang seperti dia masuk dalam penjara. Masih banyak yang bisa kita pelajari darinya.” Ucap Byung Soo bersemangat. Keduanya pun ikut keluar rumah untuk mencari uang. 


Dan Ah duduk sendirian di restoran memikirkan Kang Soo, bertanya-tanya seberapa jauh lagi akan melangkan dan apa yang direncanakan. Saat itu Jin Kyu masuk ke dalam restoran, Dan Ah bertanya sedang apa dan kenapa datang malam hari. Jin Kyu mengaku Hanya ingin mampir saja. Dan Ah tak ingin bertele-tele dan Langsung saja ke intinya.
“Aku digaji hari ini. Ini pertama kalinya dalam hidupku. Apa Kau mau minum denganku?” ucap Jin Kyu
“Maaf, tapi aku tidak handal kalau soal minum-minum.”kata Dan Ah. Jin Kyu tak menduga. Dan Ah mengaku kalau Semua orang bilang begitu.
“Aku tidak suka bermain-main, jadi tidak pernah belajar minum.” Jelas Dan Ah. Jin Kyu pun mengajak Dan Ah makan malam. Dan Ah pikir Sudah jam 10 malam dan mereka mau makan apa.
“Kalau begitu, kita ke tempat bagus dan...” kata Jin Kyu. Dan Ah langsung menyela kalau sedang tak nafsu makan.  

Jin Kyu bisa mengerti dengan mengeluarkan amplop agar Dan Ah bisa menerimanya kalau sudah menyisihkan beberapa gaji dan memberikan sisanya pada Dan Ah, jadi akan melakukan ini setiap bulan. Dan Ah terlihat kesal. Jin Kyu menegaskan kalau hanya menepati janjinya.  Dan Ah langsung menatap sinis.
“Kau setuju untuk mengambil uang itu. Kenapa kau berubah pikiran begini?” ucap Oh Jin Kyu...
“Semua sudah berlalu. Biar aku yang mengurus diriku, jadi jangan khawatirkan itu.” Kata Dan Ah. Jin Kyu pikir mana mungkin seperti itu. “Wajahmu-lah yang terakhir kulihat sebelum aku mati. Saat aku kembali hidup, wajahmu-lah yang pertama kulihat lagi. Setiap malam di penjara, aku selalu memikirkan wajahmu Tolong ambil saja. Aku mohon” Ucap Jin Kyu.

Dan Ah mendorong Jin Kyu kelua dari restoran sambil mengeluh  selalu pandai meminta bantuan padanya jadi meminta agar Sebaiknya jangan ke datang atau akan membunuhnya sambil membuang amplopnya. Jin Kyu mengatakan kalau Kang Soo tidak akan keluar Sebelum Dan Ah pindah.
“Akulah satu-satunya yang bisa membantumu sekarang. Aku akan menyimpan ini untukmu. Aku akan menyimpannya dan memberikannya padamu sekaligus.” Ucap Jin Kyu bersikeras.
“Kubilang hentikan. Kenapa kau bersikeras melakukan hal ini?” keluh Dan Ah kesal
“Maaf... Tapi, begitulah perasaanku. Aku akan melakukannya.” Kata Jin Kyu. 

Jin Kyu pulang kerumah dengan wajah lelah, saat itu ponselnya berdering. Ji Yoon bertanya apakah Jin Kyu sedang tidur. Jin Kyu mengaku Tidak dan bertanya kenapa menghubunginya. Ji Yoon ingin tahu Bagaimana caranya mengunjungi Ahjussi.
“Kalau kau mencarinya di internet, maka kau bisa mencari website pusat penahanan tempat Ahjussi-mu. Kau bisa klik dua kali pada tombol permintaan berkunjung.” Ucap Jin Kyu
“Apa yang bisa kubeli saat sampai di sana? Apa sama seperti kunjungan wamil? Apa aku bisa memegang tangannya?” tanya Ji Yoon.
“Kumohon... Kau bisa mencarinya di internet. Kenapa tanya padaku?” keluh Jin Kyu. Ji Yoon mengejek Ji Yoon memang payah dan mengucapkan selamat malam. Jin Kyu merasa kalau benar-benar gila dan Ji Yoon kembali menelp.
“Aku tidak bisa berkencan hari Minggu ini, karena harus mengunjungi Ahjussi.” Kata Ji Yoon bangga.
“Maaf karena memberitahumu ini, tapi tidak boleh berkunjung di hari Minggu.” Kata Jin Kyu
Ji Yoon bertanya Kenapa tak boleh. Jin Kyu menegaskan  Memang begitu aturannya. Ji Yoon bertanya Kenapa harus begitu. Jin Kyu kesal karena ia juga tidak tahu kenapa. Ji Yoon kembali menangisi Kang Soo. Jin Kyu memohon agarJangan melakukan ini padanya dan menangis. Ji Yoon pikir mana mungkin tak menangis karean Kang Soo ada di penjara.
“Aku harus berkencan dengan orang yang mengirimnya ke penjara. Aku sungguh ingin mati.” Ucap Ji Yoon. Jin Kyu juga merasa ingin mati juga.
“Apa dia yang di penjara Atau aku yang di penjara? Aku tidak tahu.” Kata Jin Kyu frustasi. 


Tuan Baek dan Min Chan datang berkunjung menanyakan keadaan didalam. Kang Soo dengan senyuman mengaku Bagus dan kenapa mereka datang apakah tidak mengantar. Min Chan mengatakan Dapur sedang direnovasi. Tuan Baek menceritakan Dan Ah sangat mencemaskan Kang Soo. Kang Soo kaget Dan Ah memang mengkhawatirkanya.
“Kurasa dia tidak percaya kalau kau melakukannya.” Ucap Min Chan.
“Kang Soo, apa ada yang mengganggumu karena kau anak baru?” tanya Tuan Baek
“Jangan khawatir. Semua penghuni di sini baik.... kecuali kalau kami main sepak bola. Aku tidak pandai menggiring bola.” Cerita Kang Soo dan ingin tahupengantaran Hanyang.
“Tentu, kami masih bekerja keras. Jangan khawatirkan Hanyang. Kami akan melindungi Hanyang atas namamu. Kami juga akan memperhatikan Hyun Soo.” Ucap Tuan Baek.
Kang Sooo mengucapkan terima kasih dan ingin tahu keadaan Hyun Soo. Tuan Baek terlihat sedih mengaku  Tidak ada perubahan dan mendengar kemarin denyut nadinya tidak stabil. Kang Soo ikut sedih memikirkan keadan Hyun Soo yang memburuk. 

Seorang anak membeli sesuatu ditoko buku bertanya berapa harganya. Ibu Hyun Soo mengatakaan 3.000 won. Anak itu memberikan uangnya, Ibu Hyun Soo pikir anak itu sudah membeli ini. Anak itu mengatakan kalau sebelumnya membeli yang namanya triceratops dan dibeli sekarang  namanya stegosaurus.
“Kau pasti sangat suka dengan mainan dinosaurus.” Ucap Ibu Hyun Soo. Si anak mengaku kalau  punya banyak macam. Ibu Hyun Soo pikir Pasti menyenangkan dan si anak pun pamit pergi.
“Hyun Soo, kau juga suka dengan mainan dinosaurus.” Kata Ibu Hyun Soo melihat foto anaknya di wallpaper ponselnya lalu tiba-tiba Rumah Sakit Hyun Soo, wajahnya langsung panik berpikir kalau terjadi sesuatu padanya yang buruk. 

Sung Jae datang dengan masker dan langsung datang ke restoran. Jin Kyu panik melihat pria yang menodongnya dengan pipa besi. Sung jae melepaskan maskernya untuk membuktikan kalau ia adalah pelakunya. Jin Kyu terlihat ketakutan
“Ingatlah aku dengan jelas, brengsek. Wajahku, pakaianku, dan sepatuku. Akulah pelakunya, Bukan Kang Soo. Tapi aku.” Kata Sung Jae. Jin Kyu mengangguk mengerti dan meminta agar menyingkirkan besi baja dari depan wajahnya dan menyelesaikan baik-baik.
“Keluarkan Kang Soo dari sana sekarang. Keluarkan Kang Soo dan masukkan aku ke dalam sana. Kuberi kau waktu tiga hari. Kalau kau tidak bisa, maka kau akan kubunuh, mengerti?” ucap Sung Jae yang sebelumnya sudah memecahkan vas bunga lalu berjalan pergi.
“Bunuh saja aku... Aku tidak berniat mengeluarkan dia. Aku tidak akan mengeluarkan dia dan akan menghukumnya. Selain itu kau juga akan kujebloskan kau dalam penjara.” Ucap Jin Kyu. Sung Jae terlihat marah sambil mengumpat.
“Kalian semua adalah brengsek yang memperlakukanku seperti sampah. Aku akan menyingkirkan kalian semua! Memang yang kulakukan itu salah? Apa Kau tahu betapa kacaunya hidupku karena kalian? Hidupku menjadi sangat menyedihkan... Sangat menyedihkan...” ucap Jin Kyu dengan mata berkaca-kaca
“Apa Kau tahu? Aku diperlakukan seperti penjahat tiap kali ada yang melihatku bahkan seseorang sepertimu tahu seperti apa rasanya! Aku sudah membayar lebih dari cukup untuk apa yang kulakukan. Aku sudah hancur. Aku juga sudah dihina lebih dari itu jadi Sekarang giliranmu.” Kata Jin Kyu 



 Sung Jae tak bisa menahan amarah ingin memukul Jin Kyu, tapi saat itu juga Nenek Jung bersama Tuan Baek dan anak buahnya datang. Nenek Jung meminta Sung Jae agar Letakkan itu sekarang juga. Sung Jae yang menghormati nenek Jung langsung menurunkan besi bajanya.
“Sudah hentikan... Hyun Soo... sudah sadar.” Kata Nenek Jung mengusap wajah Sung Jae seperti cucunya sendiri. Sung Jae tak percaya mendengarnya. Jin Kyu pun juga seperti bisa bernafas lega.
“Aku neneknya Hyun Soo... Ahh. Jadi, ternyata kau... Kau Oh Jin Kyu.” Ucap Nenek Jung memegang tangan Jin Kyu. Jin Kyu seperti tak percaya Nenek Jung mau memang tanganya.
“Maaf... Kau tidak sengaja melakukan ini. Kau pasti sangat menderita ‘kan? Sekarang, tidak ada yang akan mengarahkan jari mereka lagi padamu. Kau tidak akan diperlakukan seperti penjahat. Kang Soo tidak akan membencimu lagi. Maukah kau meredakan amarahmu? Aku mohon. Aku akan minta maaf atas nama mereka. Jin Kyu, maaf.” Ucap Nenek Jung dengan tulus. Jin Kyu hanya bisa menangis karena Nenek Jung mau meminta maaf sementara dengan Angkuh ia tak pernah meminta maaf.

Jaksa Kim merasa Jin Kyu sedang bercanda. Jin Kyu mengakuBukan bercanda tapi ini sejujurny kalau Ini kebenaran yang besar. Ia merasa hanya serangan sederhana dan ditendang dua kali. Jaksa Kim mengatakan punya bukti senjata itu, Jin Kyu mengaku meraih pipa baja di sampingnya Tapi, Kang Soo mengambilnya darinya jadi ia berbohong.
“Aku terbawa emosi jadi ingin menghukumnya dengan kasar.” Ungkap Jin Kyu
“kenapa terdakwa itu mengakuinya?” kata Jaksa Kim. Jin Kyu pikir memang seperti itu, kakrena tidak suka membuat alasan.
“Oh Jin Kyu , apa menurutmu ini masuk akal?” keluh Jaksa Kim. Jin Kyu pikir  Ada kasus yang sering tidak masuk akal dan merasa kasusnya mirip dengan yang itu. Jaksa Kim kesal disindir oleh Jin Kyu.
“Pak Jaksa, itu hanya serangan sederhana. Aku tidak ingin dia menghukumnya.” Kata Jin Kyu memohon
“Kalau begitu, kau perlu membayar denda tuduhan atas laporan kejahatan palsu.” Kata Jaksa Kim. Jin Kyu setuju akan membayar denda dan meminta maaf agar bisa mengurusnya. 


Tuan Baek datang didepan pintu penjara, Petugas melihat dari ruang mengeluh yang dilakukan mereka semua. Petugas lain pikir tak perlu melakukan apapun dan membiarkan saja, karena mengatakan akan segera pergi dan sudah membawakan makanan. Di meja sudah banyak makana untuk petugas di penjara. 

Kang Soo keluar dari penjara. Semua pengantar makanan menyambutnya dan Tuan Baek pun memberikan komando agar mereka bisa memberikan tepuk tangan. Kyung Soo tersenyum melihat sambutan temanya lalu berjalan melihat semua temanya ada Sung Jae dan juga Hyun Soo. Hyun Soo tersenyum lalu memberikan tahu karena baru keluar dari penjara. Kang Soo langsung memeluk Hyun Soo dan menangis haru bisa melihat temanya kembali. 

Dan Ah sibuk mengelap mangkuk yang baru selesai dicuci. Tuan Jang mengeluh hari ini dapat banyak pesanan. Soon Ae pikir Sepertinya orang yang selalu memesan dari tempat lain, menelepon mereka hari ini. Tuan Jang merasa tak tahu. Soon Ae pikir Mungkin restoran dekat merkea sedang tutup.
“Aigoo, Dan Ah menderita sendirian. Haruskah aku membantumu sebelum pergi?” ucap Soon Ae melihat Dan Ah berkerja sendirian.
“Tidak usah, aku akan segera selesai.” Kata Dan Ah
“Sejujurnya, melakukan itu malah membuang-buang waktu.” Kata Soon Ae lalu pamit pergi dengan Tuan Jang. 

Dan Ah mengelap semua piring didapur, Kang Soo berdiri didepanya membantu. Dan Ah dengan kesal menyuruhnya pergi. Saat itu bayangan Kang Soo pun menghilang.  Kang Soo membuat adonan mie, Dan Ah dengan kesal menyuruhnya pergi. Bayangan Kang Soo kembali pergi.  Kang Soo mengepel lantai sambil bersenandung, Dan Ah kembali mengyuruh Kang Soo pergi saja. Bayangan Kang Soo pun hilang. 

Dan Ah akhirnya minum soju dan mulai mabuk sambil mengeluh Kang Soo yang terus mengganggunya, daan apa yan sudah dilakukan sampai  terus meledeknya. Kang Soo datan memangil Dan Ah. Dan Ah melihat Kang Soo merasa sudah mabuk dan tertidur lagi.
“Apa Kau banyak minum?” tanya Kang Soo. Dan Ah mengaku  banyak minum dan minum lebih banyak dari batasannya, lalu bertanya apa yang dilakukan Kang Soo menganggap seperti bayangan.
“Ayo pergi. Aku akan mengantarmu pulang.” Kata Kang Soo. Dan Ah menyuruh Kang Soo enyah saja. Kang Soo mengajak Dan Ah pergi tapi Dan Ah merasa Kang Soo bayangan agar enya saja. Kang Soo mengambil botol agar Dan Ah tak minum lagi.
Kang Soo akhirnya mengendong Dan Ah pulang. Dan Ah mengeluh kaalu ini  menyebalkan sekali dan sebabnya kenapa tidak bisa minum, merasa mimpi aneh apa ini.  Kang Soo mengejek Dan Ah itu gila dan kenapa harus  banyak minum Dan Ah mengatakan Kang Soo tidak perlu tahu. Dan Jangan ikut campur.
“Sebenarnya apa yang kau rencanakan itu? Karenamu... Ah, tidak Itu hanya mimpi saja.” Ucap Dan Ah
“Apa Kau mengkhawatirkanku?” kata Kang Soo. Dan Ah pikir dirinya sudah gila kalau melakukan itu.
“Kenapa aku khawatir dengan pria sepertimu?” ucap Dan Ah mengelak. Kan Soo dengan senyumanya Maaf.
“Ini.. Lucu sekali. Makan saja kacang dan nasimu, Oppa. Katanya itu sangat sehat untukmu.” Kata Dan Ah lalu menyuruh untuk  belok kiri.
“Ini mimpi, tapi kenapa kau tidak tahu arah jalan? Jadi Apa ini bukan mimpi?” keluh Dan Ah. Kang Soo mengaku kalau Ini mimpi, jadi Jangan khawatir.


Dan Ah merasakan kepalanya pusing, lalu mengatakan kalau Punggung Kang Soo lebar sekali dan  sangat nyaman, Seperti bantal yang empuk.  Kang Soo hanya tersenyum membenarkan. Dan Ah kembali bicara dengan masih mabuk.
“Kang Soo.. Haruskah kita pacaran? Ayo kita pacaran tepat 230 hari. Bagaimana? Apa Kau suka padaku?” ucap Dan Ah. Kang Soo terlihat kaget sempat terdiam mendengar Dan Ah yang mengajaknya pacaran.
“Aku tak tahu... Aku suka dengan seseorang yang kukenal. Tapi, aku terus mencemaskanmu. Aku penasaran denganmu Seperti itulah. Aku juga ingin bertemu denganmu. Apa Kau mau pacaran?” kata Dan Ah. Kang Soo  terlihat binggung.
“Kenapa dengan reaksimu itu?..Dasar... Bahkan dalam mimpiku, ini menggangguku. Kang Soo, jawab aku... Apa Kau tidak mau pacaran denganku?.. Kau harus menjawabku.” Ucap Dan Ah merengek sambil menunjukan jalan rumahnya. Kang Soo tak menanggapi pertanyaan Kang Soo. 

Yeon Ji mengajak Kang Soo untuk masuk dan membaringkan diatas alas tidur. Ia heran dengan Dan Ah karena  minum banyak sekali. Dan Ah yang masuk mabuk menyuruh Kang Soo mendekat sambil merengek kenapa tak menyukainya. Yeon Ji panik meminta Dan Ah tak melakukanya lalu menyuruh Kang Soo agar segera pergi.
“Hei, sebenarnya aku ini cantik. Kalau aku pakai lipstik merah, kau pasti akan pingsan... pingsan.” Ucap Dan Ah. Yeon Ji terlihat malu mendorong Dan Ah tidur saja. Dan Ah mengeluh Yeon Jin yang melarangnya, lalu merasa dirinya sedang bermimpi. Kang Soo pun pamit pergi. 
Dan Ah menjerit histeris dipagi hari kalau ternyata kemarin sungguh bukan mimpi. Yeon Ji menegaskan Bukan mimpi dan Dan Ah berada di dekatnya. Ia mengomel pada Dan Ah kalau suadh bilang jangan minum dengan orang lain danharus minum denganya.  Dan Ah pikir Itu sebabnya minum sendiri.
“Harusnya kau minum di rumah.” Kata Yeon Ji. Dan Ah binggung dengan keadaan sekarang karena pasti sangat malu dengan yang diucapkan semalam karena berpikir kalau semua hanya mimpi saja. 

Dan Ah sampai di restoran dengan wajah gugup melepaskan helm. Yeon Ji mengingatkan Dan Ah agar berPura-pura tidak ingat dan Jangan ingat satu hal pun. Akhirnya Ia masuk dengan wajah tertunduk meminta maaf pada Soon Ae dan Tuan Jung kalau terlambat. Soon Ae tak masalah menyuruh Dan Ah agar mengangkat kepalanya.
“Kang Soo sudah datang.” Ucap Soon Ah memperlihatkan Kang Soo sudah ada dibelakangnya. Kang Soo menyapa Dan Ah yang Sudah lama. Dan Ah dengan gugup membalas sapaanya.
“Hei.. Jawaban apa itu? Kau terlalu berlebihan. Pergilah peluk dia Dia pasti mendambakan kehangatan orang lain.” Kata Soon Ae. Tuan Jung setuju dengan mendorong Kang Soo dan Soon Ae mendorong Dan Ah agar mendekat, keduanya mencoba untuk mengelak merasa tak perlu.
Soon Ae mendorong lebih keras Dan Ah sampai akhirnya berada dipelukan Kang Soo. Keduanya sempat kaget tapi akhirnya Kang Soo memeluk erat Dan Ah. Soon Ae merasa terharu melihatnya dan bersama dengan Tuan Jang keluar dari restoran. Dan Ah ingin melepaskan pelukan Kang Soo, tapi Kang Soo tak mau melepaskanya.
“Sepuluh detik lagi... ayo kita tetap seperti ini.” Ucap Kang Soo. Dan Ah akhirnya membiarkan dengan Kang Soo yang mulai menghitung tapi di hitungan lima, Dan Ah melepaskan pelukanya agar Kang Soo kembali berkerja.
“Masih ada waktu lima detik lagi.” Ucap Kang Soo kembali menarik Dan Ah di pelukanya.
Bersambung ke episode 8

 FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar