PS
: All images credit and content copyright : KBS
Jin Kyu
mengepel lantai merasakan punggungnya kesakitan dan berpikir kalau ada retak.
Kang Soo mulai mengejek, Jin Kyu menegaskan bukan hanya punggung tapi gula
darahnya juga rendah. Kang Soo pun bertanya dengan Dan Ah kapan pulang dari RS.
“Seharusnya
dia sudah pulang besok tapi aku memohon pada dokter untuk membiarkannya dirawat
sampai hari Minggu.” Kata Jin Kyu
“Bagaimana
dengan pengantaran?” tanya Kang Soo, Jin
Kyu mengaku kalau akan mengurusnya.
“Ini
mungkin sulit, tapi begitulah jalan seorang pria.” Kata Jin Kyu bangga.
“Kenapa
kau terus memaksa dirimu? Memangnya kau berutang apa padanya?” kata Kang Soo
heran.
“Hanya
sesuatu yang mungkin tidak kuberikan padanya walau aku terus mencoba.” Ucap Jin
Kyu lalu tiba-tiba merasakan sakit berpikir di bagian bawah akan retak.
“Biar aku
yang cuci piring, jadi pulanglah. Aku tidak ingin mendengar rengekanmu.” Kata
Kang Soo. Jin Kyu merasa tak percaya mendengarnya, tapi memang ingin berbaring.
“Jadi
cepatlah pergi, sebelum aku berubah pikiran!” tegas Kang Soo dan Jin Kyu pun
pamit pergi walaupun merasa tak merasa enak.
“Baiklah,
aku berutang budi padamu hari ini. Besok, aku akan bekerja keras dua kali
lipat.” Kata Jin Kyu Kang Soo pun berpesan agar Hati-hati saat pergi.
Dan Ah
memukul Jin Kyu yang malah datang ke rumah sakit bukan berkerja dan tak punya
rasa tanggung jawab sama sekali. Jin Kyu menegaskan bukan seperti itu tapi
emang Kang Soo yang menyuruhnya pergi. Dan Ah pikir Jin Kyu harus lebih dewasa
karena Orang lain hidup dengan bekerja seperti itu.
“Tetap
saja, aku hebat melakukan ini. Apa Kau tidak bisa mengakuinya?” kata Jin Kyu
kesal
“Kau
baik-baik saja, anak kecil. Pergilah dan tidur.” Kata Dan Ah kesal. Jin Kyu
mengaduh kesakitan dan langsung membungkuk memegang kakinya yang sakit
“Kenapa? Apa
Kau sedih?” ejek Dan Ah. Jin Kyu mengaku tidak sedih.
“Kau akan
memukulku lagi jika aku mengatakannya ini sakit sekali.” Kata Jin Kyu lelu
mengikuti Dan Ah ke depan tempat tidur menanyaka keadaanya.
“Seperti
yang kau lihat, aku sudah siap pulang.” Kata Dan Ah yang sudah tak mengunakan
infusnya lagi.
“Dokter
menyuruhmu di sini sampai hari Minggu. Dengarkan apa kata dokter.” Pesan Jin
Kyu
“Aku tahu
tubuhku lebih baik.” Kata Dan Ah.Jin Kyu menyuruh Dan Ah agar istirahatlah.
“Sekarang
setelah aku mencobanya, mengantar makanan membuatku tidak terbiasa. Aku
menyadari banyak hal.” Kata Jin Kyu
Dan Ah
yakin Jin Kyu akan jadi manusia nanti dan menyuruh tidur saja. Jin Kyu berjanji
akan bekerja keras dan kembali besok. Dan Ah pun mengucapkan terima kasih atas
segalanya, Di saat hari sibuk karena hujan. Jin Kyu tiba-tiba merasa terharu
mendengar ini dan menyuruh Dan Ah segera tidur karena akan pergi.
“Sebentar.
Aku akan mengantarmu sampai ke lobi.” Kata Dan Ah yang merasa Jin Kyu sudah
membantunya.
“Kenapa
denganmu? Apa Kau ingin membuatku menangis?” ucap Ji Kyu merasa terharu. Dan Ah mendorong Jin Kyu agar segera pergi.
Ketika
membuka pintu dikagetkan dengan Goo Gil yang terjatuh dilantai, Dan Ah heran
melihat Goo Gil ada dirumah sakit dan bertanya sedang apa.. Goo Gil binggung
menjelaskanya. Dan Ah melihat nama di papan diganti Walinya menjadi “Baek Goo
Gil”
“Aku
hanya berusaha memperbaiki keadaan. Sekarang aku adalah walimu, Dan Ah, Orang
ini tidak pantas menjadi walimu. Aku tahu membaca wajah seseorang. Dia sama
sekali tidak akan membantumu. Matanya kelihatan licik dan penampilannya... Harusnya
kau jangan usahakan dirimu.” Kata Goo Gil menjauh sebelum Dan Ah memukulnya.
“Kalau
begitu, pergilah sekarang.” Kata Dan Ah. Goo Gil pun akan segera pergi. Dan harap
semoga cepat sembuh.
“Kuingatkan
kau. Kau tidak punya hak. Aku tidak akan...”kata Goo Gil menatap sinis pada Jin
Kyu. Dan Ah menyuruh Goo Gil segera pergi dengan memukulnya.
“Kau
populer juga rupanya.” Ejek Jin Kyu sambil tertawa melihat Goo Gil yang ketakutan.
“Apa Mau
mati? Kau juga Pergi. Aku tidak mau mengantarmu.” Kata Dan Ah. Jin Kyu sekarang
yang binggung tapi akhirnya segera pergi sebelum di pukul oleh Dan Ah.
“Ah,
kemarahanku datang lagi... Dasar gila.” Kata Dan Ah kesal melihat dua pria yang
ada didekatnya.
Kang Soo
masuk kamar melihat Ji Yoon yang sudah ada dikamarnya, Jin Yoon tahu pasti Kang
Soo kaget. Kang Soo bertanya kapan Ji Yoon datang ke kamarnya, Jin Yoon mengaku Lima menit yang lalu. Kang Soo
pun bertanya kenapa Ji Yoon datang menemuinya.
“Ahjussi,
apa yang terjadi denganmu? Aku memberimu nomorku dan kau tidak meneleponku. Apa
Itu tidak membuatmu penasaran?” kata Jin Yoon kesal. Kang Soo mengaku kalau terlalu
sibuk.
“Kau
pikir hanya kau saja yang sibuk. Keluh Ji Yoon kesal. Kang Soo pun bertanya
apakah semuanya berjalan lancar dan sudah pindah. Ji Yoon mengaku aku menang
dan ingin pindah ke kamar asrama.
“Kau
bilang Kamar asrama? Apa Kau bisa tinggal di situ?” ucap Kang Soo merasa
sangsi. Ji Yoon pikir itu pernah tinggal di kamar sempat sebelumnya, Kang Soo
pun menyuruh Ji Yoon agar mencoba menyarinya.
“Rasanya
sangat kosong setelah aku pergi, kan?” kata Ji Yoo geer. Kang Soo mengaku tidak
juga.
“Wajahmu
mengatakan sebaliknya.” Ejek Ji Yoon. Kang Soo pikir Ji Yoon Jangan menyimpulkan begitu.
“Itu
membuatku nyaman karena tidak ada gangguan.” Kata Kang Soo. Ji Yoon seperti
sudah bisa melihat kalau itu hanya
bohong.
“Katakan
padaku yang sebenarnya. Kau merindukanku, 'kan?” ucap Ji Yoon percaya diri.
Kang Soo pun menyurh Ji Yoon memikirkan sesukanya saja.
“Kau
tidak menyangkalnya. Ahjussi....” Kata Ji Yoon tiba-tiba mendekat dan sudah
siap mencium Kang Soo, Saat itu sebuah kamera siap mengambil video.
Kang Soo
melihat Ji Yoon yang mendekat dan langsung mendorong dahinya tapi Ji Yoon tetap
ingin menciumnya dan akhirnya mengumpat kesal. Kang Soo pikir Ji Yoon mau dapat
masalah. Ji Yoon heran kalau ini dianggap sebagai masalah. Kang Soo pun
bertanya apa yang dilakukan oleh anak kecil seperti Ji Yoon.
“Kau
bilang Anak kecil? Aku hanya dua tahun lebih muda darimu.” Kata Ji Yoon tak
terima
“Maaf,
tapi di mataku kau hanyalah seorang anak sekolahan.” Tegas Kang Soo. Ji Yoon
yang kesal memilih segera pergi dengan membawa ponselnya.
Ji Yoon
pergi dengan hujan yang cukup deras, Kang Soo datang membawakan payung. Ji Yoon
dengan kesal bertanya apa yang dilakukanya dengan bertanya apakah konsepnya
sebagai pria jahat atau Memanaskan
situasi.
“Aku
tidak tahu semua itu. Jangan kena hujan.
Nanti kau sakit.” Ucap Kang Soo memberikan payung ke tangan Ji Yoon.
“Sampai
akhir pun, kau tetap memperlakukanku seperti anak kecil.” Ucap Ji Yoon.
“Aku akan
marah kalau kau sakit” ucap Kang Soo lalu bergegas pergi. Ji Yoon heran dengan
sikap Kang Soo.
“Aku bahkan
tidak bisa marah padanya. Dia memang playboy. Dia mungkin berkencan dengan
banyak gadis.” Keluh Ji Yoon.
Kang Soo
berjalan pulang melihat papan restoran [Seolleongtang] menyala dan melihat nenek Jung sedang
membereskan bahan lalu bertanya kapan datang. Nenek Jung melihat Kang Soo yang
basah kuyup menyurh agar segera mengeringkan dengan handuk.
“Besok
aku akan buka kembali. Tagihan rumah sakit makin bertambah, jadi aku harus
berusaha mencari uang.” Ucap Nenek Jung
“Lalu,
Hyun Soo... Apa ibunya di rumah sakit saja?” tanya Kang Soo
“Kami memindahkan
Hyun Soo ke rumah sakit wilayah ini bersama ibunya.” Kurasa aku tidak akan
nyaman. Aku takut mungkin Hyun Soo akan seperti itu untuk sementara waktu.”
Ucap Nenek Jung.
“Sajang-nim!
Jangan khawatir. Sampai akhir, dia tidak akan pergi. Hyun Soo bukan anak yang
tidak taat. Kita hanya perlu menunggu sedikit lebih lama. Hanya sedikit lagi.”
Kata Kang Soo menyakinkan lalu menerima telp dari seseorang.
“Aku
menelepon karena melihat spanduknya.” Ucap Si pria yang menelp Kang Soo.
Kang Soo
menemui seseorang yang menelpnya, Pria itu mengaku sedang dalam perjalanan
pulang pagi itu dan melewati sekelompok mobil mahal di sisi lain jalan raya, Lalu melihat spanduk
itu dan mengingatnya, jadi menelepon.
“Kurasa
aku bisa memberimu blackbox di mobilku.” Ucap Si pria. Kang Soo mengucapkan
terimakasih banyak
“Tapi
mungkin ada masalah. Aku melihatnya, namun ada yang sengaja menghapusnya.
Walaupun begitu Tetap saja... Kurasa kau bisa membawanya pada ahlinya dan
mengembalikan data itu. Apa Kau mau mencobanya?” kata si pria. Kang Soo pun akan
menerimanya.
Kang Soo
pergi menemui Goo Gil bertanya apakah tahu tempat yang cocok untuk memperbaiki SD
Card. Goo Gil mengaku sudah tinggal di
sini selama sepuluh tahun jadi akan mengurusnya. Kang Soo meminta agar bisa mengurusnya
dan yakin kalau memang berhasil.
“Aku akan
terlalu malas untuk terlibat.” Ucap Byung Soo.
“Ada
orang yang lebih baik dari yang kau kira. Itulah yang membuat dunia berputar.”
Ucap Kang Soo
“Aku
belajar sesuatu darimu lagi. Hyung memang yang terbaik. Aku menghargaimu.” Kata
Byung Soo, Ho Young dan Young Tae juga memberikan tanda cintanya
“Apa Tidak
ada pujian yang bagus untukku?” keluh Goo Gil
“Malam
ini, ayo pergi ke Namyangju lagi. Memang, kita harus pergi.” Ucap Kang Soo. Goo
Gil mengangguk setuju.
Mereka
menyebarkan selembaran untuk mencari saksi, Kang Soo dan Jin Kyu di dapur
seperti sudah saling dekat bisa bercanda di dapur dengan saling menyiram air.
Esok paginya semua berusaha untuk kembali menyebarkan selembaran.
Kang Soo
dan Jin Kyu berpapasan saat mengantar pesanan saling high five, anak buah Goo
Gil hampir semuanya mengantuk karena sepanjang malah berkerja. Kang Soo dan Jin
Kyu mencuci piring bersama, terlihat semakin akrab dan saling membantu.
Ji Yoon
menerima telp dari ayahnya, memberitahu kalau sudah menemukan tempat yang bagus
dan murah, kalau tinggal di rumah kosan, tapi ada kamar mandinya dan kantinnya
juga. Ia juga sudah beli penanak nasi jadi Ayahnya tinggal bawakan lauk
pauknya.
“Oh,
sempurna sekali! Ayah harus datang.” Kata Ji Yoon penuh semangat lalu menutup
telpnya.
Ji Yoon
masuk kamarnya dan baru sadar kalau ukuran sangat kecil bahkan barang-barangnya
masih ada dalam kotak, lalu menyakinkan kalau kamarnya besar maka akan sepi. Ia
berbaring di tempat tidurnya kalau kamarnya
ini sangat nyaman.
“Oh, aku
bisa mendengar semuanya dengan baik... Tidak apa. Yang penting 'kan aku nyaman.”
Ucap Ji Yoon bisa mendengar suara kentut sampai flush, lalu berteriak dari
kamar sebelah. Ia dengan nyaman mengeluarkan penutup telinga agar tak
mendengarnya. Tapi tiba-tiba ada sebuah
kecoak yang berjalan di dinding, ia pun langsung menjerit ketakutan dan keluar
dari kamar.
Kang Soo
baru saja pulang berpikir harus tidur 30 menit, tapi saat masu kamar melihat Ji
Yoon yang tertidur pulas dikamarnya. Dengan kakinya mencoba membangunkan Ji
Yoon, dengan mata sedikit tertutup melihat Kang Soo yang sudah pulang.
“Kenapa
kau di sini? Kupikir kau sudah punya tempat tinggal sendiri.” Kata Kang Soo
“Memang,
tapi aku tidak bisa tinggal di situ. Aku akan tidur di sini.” Kata Ji Yoon
kembali tertidur. Kang Soo hanya bisa menghela nafas panjang mendengarnya.
Ji Yoon
terpaksa bangun karena di tarik turun dari kamar, Kang Soo menyuruh Ji Yoon
untuk Keluar sekarang. Saat itu Jin Kyu baru datang melihat keduanya baru
menuruni tangga dan meminta maaf karena datang terlalu cepat. Kang Soo
mengelaknya.
“Ya,
perilakumu itu mengerikan. Apa Kau tidak tahu daerah ini untuk pasangan?” ucap
Ji Yoon kesal pada Jin Kyu dan mengoda Kang Soo seperti binatang lucu. Kang Soo hanya bisa melonggo
binggung.
“Aku
tidak bisa tidur karenamu.” Goda Jin Yoon. Kang Soo pikir Ji Yoon hanya
ngelantur.
“Omo,
lihat betapa malunya dirimu. Lucunya.” Ejek Jin Kyu. Ji Yoon malah makin
menjadi-jadi dengan akan bertemu lagi nanti malam.
“Maaf,
tapi hari ini hari terakhirku kerja di sini.” Kata Jin Kyu seperti tak peduli.
“Sudah
kuduga kau akan dipecat. Kerja dengan benar.” Ejek Ji Yoon lalu berjalan pergi.
Jin Kyu
mengeluh Ji Yoon yang memang menyebalkan dan membuat kepalanya juga sakit. Kang
Soo binggung kenapa Jin Kyu jadi sakit kepala. Jin Kyu hanya merasa seperti punya
nasib yang menyedihkan. Kang Soo heran dengan ucapan Jin Kyu seperti ikut
ngelantur dan menyuruh agar membawa bawang. Jin Kyu pun dengan senang hati
mengajak mereka untuk kembali menangis.
Manager
menjadi kasir dan Ji Yoon membersihkan meja sambil ngedumel, kalau Sudah sangat
buruk melihatnya tiap akhir pekan dan tadi pagi harus bertemunya lagi.
“Kuharap
seseorang yang namanya Oh Jin Kyu bisa cepat pergi.” Kata Ji Yoon dan saat akan
membawa nampan tak sengaja menabrak pelanggan, dan membuat minuman jatuh. Ji
Yoon meminta maaf dan akan mengantinya, Manager hanya melihatnya sambil
mengelengkan kepala.
Kang Soo
meneriman telp kalau file blackbox sudah dipulihkan. Dengan Goo Gill melihat kembali video yang
sudah dihapus dan meminta agar diputas kembali. Tiba-tiba ia meminta agar
menghentikan video, Goo Gil bertanya apakah melihat sesuatu.
Kang Soo
ingat saat itu melihat Jin Kyu yang terlihat bahagia seperti membagikan uang
karena sudah menang. Ia bisa menebak kalau dalam mobil itu adalah Oh Jin Kyu.
Akhirnya
Kang Soo dan Goo Gil pergi ke bengkel dan melihat plat nomor yang sama. Goo Gil
mulai mengumpat ternyata melihat mobil yang membuat jalan ditutup. Kang Soo meminta agar Goo Gil menyerahkan
urusan padanya. Jin Kyu sudah selesai bekerja di dapur dan Kang Soo duduk di di
meja.
“Akhirnya
ini hari terakhirku. Dan inilah cuci piring terakhirku. Ini Boleh aku minum?” kata Jin Kyu melihat kaleng
soda. Kang Soo mengangguk seperti memang sengaja memberikan minuman.
“Kapan-kapan
kita minum.” Ucap Jin Kyu. Kang Soo menganguk setuju dengan wajah tegang dan
memuji kalau sudah bekerja keras.
“Tidak...
Bukan bekerja keras, tapi ini menyenangkan. Tubuhku amat lelah. Tapi, aku
merasa sangat bagus terhadap ini.” Kata Jin Kyu
“Kau pasti
merasa ingin ngebut-ngebutan. Kau pasti ingin balapan. Kau punya banyak mobil
yang cepat.” Ucap Kang Soo
“Kau tahu
juga rupanya. Aku ingin memanggil semua teman-temanku. Kami berlomba.” Cerita
Jin Kyu dengan penuh semangat, Kang Soo bertanya dimana Ji Kyu biasa balapan.
“Di mana
lagi? Ya di jalan raya.” Ucap Jin Kyu. Kang Soo bertanya apakah yang dimaksud
Jalanan umum
“Ya, tapi
kau harus menutup jalannya sebentar. Kau harus mengosongkannya agar bisa
balapan dengan lancar.” Kata Jin Kyu. Kang Soo bertanya apakah Jin Kyu bisa
melakukan itu.
“Itu,
cuma sebentar saja. Sejujurnya, kami punya tempat bagus buat balapan. Tempatnya
bagus, itu ada Di Namyangju, yahh Di situ tempatnya.” Ucap Jin Kyu terlihat
bangga.
Kang Soo
bertanya apakah gagasan Jin Kyu, Jin Kyu membenarkan dan semua orang berkumpul
kalau diminta, lalu mereka datang dan membuang semua uang padanya. Ia pikir
kalau itu hal yang paling menggairahkan
dalam hidupnya, bahkan Endorfin mengalir di tubuhnya dan bertanya apakah Kang
Soo mau mencobanya. Kang Soo menolak karena
tidak akan melakukan hal seperti itu.
“Kau
bilang Hal seperti itu?” ucap Jin Kyu binggung.
“Teman
baikku dirawat di ICU karena orang-orang yang melakukan itu. Waktu itu dia
pulang dengan sepeda motornya. Namun dia mengalami kecelakaan.Dia sampai di
rumah sakit agak lambat dan berakhir dengan koma. Mereka berbohong kalau ada
konstruksi.” Ucap Kang Soo. Jin Kyu melonggo kaget mendengarnya.
“Si sopir
taksi yang membawanya harus mencari jalan alternatif karena orang-orang yang
sedang berlomba. Aku masih berpikir itu bukan kau. Bahkan beberapa saat
sebelumnya, aku masih berpikir itu bukan kau. Sementara kami bekerja sama, kupikir
kau orang baik, tapi... ternyata kau rupanya Kau membuat Hyun Soo berbaring di
ranjang brankar, hanya bernapas saja dan tidak bisa bicara.” Ucap Kang Soo.
Jin Kyu
terdiam seperti sangat shock karena yang dilakukanya membuat seseorang koma,
lalu berusaha menjelaskan tidak bermaksud begitu. Ia pikir tidak melakukannya dengan
maksud agar hal seperti itu terjadi. Kang Soo dengan nada penuh amarah kalau
akhirnya memang terjadi karena kelakukan Jin Kyu.
“Ayo ke
kantor polisi. Kau melakukan kejahatan, jadi harus dihukum.” Ucap Kang Soo
sudah siap pergi.
“Tunggu!
Dengarkan aku.” Kata Jin Kyu menahanya. Kang Soo yang sangat marah tak ingin
mendengarnya. Jin Kyu kembali menahanya.
“Aku akan
bertanggung jawab. Sekarang Dia di RS mana? Pindahkan dia ke RS Universitas. Aku
akan membayar semua biaya rumah sakitnya. Aku akan melakukan semuanya semampuku
untuk bertanggung jawab. Tapi, jangan ke kantor polisi.”ucap Kang Soo seperti
sudah ingin berubah jadi anak yang lebih baik.
“Kang
Soo... Kalau aku menimbulkan masalah lagi, aku sungguh akan mati. Aku mohon. Kau
menerima permohonanku, 'kan? Sungguh, aku akan melakukan semua yang kubisa.
Semampuku, aku akan melakukan semuanya. Aku sangat tulus, Kang Soo.” Kata Jin
Kyu
“Apa Ketulusanmu
tidak berarti apa-apa selain uang? Apa Penyelesaianmu cuma uang saja?” ucap
Kang Soo seperti sudah tak peduli walaupun Jin Kyu berlutut dan langsung
membawa ke kantor polisi.
Kang Soo
membawa Jin Kyu ke kantor dengan hasil black Box kalau ada sebuah mobil yang
dilombakan malam itu dan temanya itu sudah mengaku demikian. Polisi bertanya
apakah memang begitu, Jin Kyu terlihat gugup. Kang Soo menyuruh Jin Kyu agar
mengataakan seperti sebelumnya. Jin Kyu hanya diam sampai akhirnya Kang Soo
berteriak.
“Memang
Katakan apa? Apa yang kau katakan padaku untuk mengatakannya? Aku kemari tidak
tahu apa-apa.” Ucap Jin Kyu berpura-pura tak tahu. Kang Soo terlihat makin
marah.
“Dia
menceritakan segalanya padaku, bahkan rinciannya.” Kata Kang Soo
“Aku tidak
tahu apa yang dia katakan. Aku hanya mengemudi dengan teman-temanku. Memangnya
itu kejahatan?” kata Jin Kyu berpikir kalau sudah harus menyelamatkan dirinya.
“Hei,
sadarkan dirimu... Kau jadi bertingkah aneh karena cuma temanmu yang terluka.” Kata
Jin Kyu.Kang Soo berteriak marah. Jin Kyu bisa mengerti jadi meminta Kang Soo
agar menghentikanya.
“Boleh
aku pergi sekarang?” kata Jin Kyu, Polisi menahanya dan memangiil seorang sopir
taksi.
“Yang
Anda lihat, orang yang menghamburkan amplop berisi uang. Apa dia orangnya?”
kata Polisi. Jin Kyu terlihat gugup takut kalau wajahnya bisa dikenali.
“Entahlah.
Aku tidak bisa melihatnya dengan baik. Waktu itu sudah larut malam, jadi aku
tidak yakin.” Kata Si Sopir. Kang Soo meminta agar si bapak untuk menatap baik-baik.
“Tidak,
tidak. Aku tidak tahu. Aku tidak bisa memastikannya.” Kata Si Sopir. Polisi pun
mengizinkan Jin Kyu untuk pergi.
Jin Kyu
dan Kang Soo sudah ada di luar, Kang Soo sudah siap memberikan pukulan. Jin Kyu
mengingatakan kalau mereka ada di kantor polisi dan bisa selesaikan di
restoranm menurutnya Ini yang terbaik untuk mereka berdua. Kang Soo tak terima
mendengarnya.
“Biarkan
aku hidup juga! Aku hampir bunuh diri. Aku berusaha sebaik mungkin untuk hidup
seperti manusia. Jadi, jangan menghalangiku.” Ucap Jin Kyu
“Kau
memang yang terburuk. Kau adalah orang yang jauh lebih buruk daripada yang
pernah kuduga.” Ucap Kang Soo penuh amarah.
“Pikirkan
saja yang kau mau. Aku menilai berdasarkan standarku. Bisa aku pergi sekarang?”
ucap Jin Kyu
“Tentu,
pergi saja. Tapi, kau tidak akan pergi jauh. Suatu saat, aku akan menangkapmu.”
Kata Kang Soo.
“Itu tidak
akan mudah. Kau bilang Menghukum orang kaya? Itu sangat susah.” Ucap Jin Kyu
yakin
“Mari
kita lihat siapa yang akhirnya menang.” Ucap Kang Soo. Jin Kyu pun menyuruh
Kang Soo agar mencobanya dengan memuji Kang Soo sebagai “Good boy.”
Kang Soo
pergi ke rumah sakit melihat Hyun Soo dan mulai berkata “Maafkan aku, Hyun Soo.
Aku memang bodoh. Namun akhirnya aku ceroboh. Tapi jangan khawatir, Aku akan
pastikan... dia dihukum.”
Dan Ah
keluar dari kamar melihat Kang Soo berjalan dilorong, lalu bertanya-tanya
kenapa ada dirumah sakit. Saat memanggilnya Kang Soo sudah lebih dulu keluar
dari rumah sakit.
Ji Yoon
mengetahui kalau pelakunya adalah Oh Jin
Kyu di balik semuanya. Kang Soo pikir tak perlu mengkhawatirkan hal itu, karena
akan memastikan dia dihukum. Ji Yoon bertanya Bagaimana caranya, karena Pasti
tidak ada bukti. Kang Soon yakin kalau bisa menemukan buktinya. Ji Yoon seperti
merasa tak yakin.
“Mungkin
polisi juga tidak bisa menemukannya.” Kata Ji Yoon. Tapi Kang Soo tetap yakin bisa melakukannya.
“Apa yang
kau miliki hingga percaya diri begitu?” ucap Ji Yoon heran.
“Aku
punya sesuatu yang tidak dimilikinya. Teman-temanku.” Kata Kang Soo.
Kang Soo
mengirimkan pesan pada semua teman-temanya, seperti dimasukan pada sebuah grup.
Semua teman memberikan balasan dari pesan Kang Soo yang sudah lama tak bertemu
“Aku membutuhkan
bantuan kalian. Aku membutuhkan semua
orang yang bisa berkumpul di Namyangju besok siang.”
Total
dari yang akan datang jumlahnya 305 dan ada yang datang demi Kang Soo.
Ji Yoon
dibonceng oleh Kang Soo, sambil bertanya Berapa banyak teman yang punya. Kang
Soo pikir akan lihat nanti. Mereka menunggu di pinggir sungai Han dan Ji Yoon
dibuat melonggo saat teman Kang Soo pengantar makan ada banyak.
“Oh Jin
Kyu... Mampus kau nanti.” Kata Kang Soo dengan penuh keyakinan.
Bersambung
ke episode 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar