Dan Ah
mengajak Kang Soo untuk pergi, Kang Soo menahanya karena ingin lihat wajah
pemiliknya dulu. Saat itu Ibu Ji Yoon turun dari mobil memperkenalkan Jin Kyu
sebagai kepala manajer Jungga Seolleongtang. Dan Ah dan Kang Soo melonggo kaget
melihat Jin Kyu yang sudah bebas.
“Apa Kau
kenal orang-orang itu?” ucap Ibu Ji Yoon melihat tatapan Dan Ah dan Kang Soo.
Jin Kyu mengaku mengenalnya dan meminta izin agar untuk pergi bicara dengan
mereka. Nyonya Jung pun mempersilahkanya.
Jin Kyu
langsung menyapa keduanya yang sudah Lama tidak bertemu. Kang Soo bertanya apa
sebenarnya yang terjadi. Jin Kyu dengan bangga mengatakan kalau dirinya sudah bebas.
Kang Soo ingin tahu siapa yang membebaskannya dan bahkan belum menjalani persidangan.
“Kata
mereka, aku tidak perlu menjalani proses pengadilan. Itu cuma pelanggaran
ringan. Aku bebas setelah membayar denda 3 juta Won. Oh, maaf karena aku tidak
bisa tinggal di balik jeruji lebih lama lagi. Kau pasti merasa bersalah,
padahal Kau sudah berusaha untuk menjebloskanku dalam penjara.” Ucap Jin Kyu
dengan nada mengejek.
Kang Soo
tak bisa amarahnya langsung mencengkram baju Jin Kyu dan siap memukulnya. Dan
Ah menahan Kang Soo agar tak melakukanya. Jin Kyu malah menantang Kang Soo agar
memukulnya saja maka nanti Kang Soo juga dapat penjara yang lebih bagus.
“Sudah...
Jangan bertingkah seperti orang bodoh. Dan Kau... Pergi saja dan jangan memancing
emosi orang!” ucap Dan Ahn pada keduanya.
“Mana
bisa pergi, di saat dia memegangku?” kata Jin Kyu. Dan Ah pun meminta Kang Soo
agar melepaskanya. Akhirnya Kang Soo melepaskanya dan Jin Kyu langsung
mengatakan akan bertemu lagi nanti lalu masuk ke restoran.
Kang Soo
akhirnya meminta Tolong urus pengantarannya pada Dan Ah. Dan Ah bertanya mau
kemana Kang Soo sekarang. Kang Soo hanya
berkata agar tugasnya semua dipercayakan pada Dan Ah dan langsung pergi
motornya. Dan Ah hanya bisa berteriak menanyakan kemana perginya.
Kang Soo
sambil mengemudikan motornya menelp Detektif, menanyakan Apa yang terjadi dengan Oh Jin Kyu. Detektif
mengaku mereka juga terkejut dengan ini tapi menurutnya tak ada yang bisa
dilakukan ketika jaksa sudah membebaskannya dan Tidak ada kekuatan untuk
polisi.
“Siapa jaksa
yang menangani kasus itu?” tanya Kang Soo.
“Menyerah
saja. Jaksa itu pasti tidak meladeni orang sepertimu.< Kau bahkan tidak
diizinkan masuk ke Kantor Kejaksaan.” Ucap Polisi
“Katakan
saja siapa!” teriak Kang Soo marah. Polisi pun memberikan nama Jaksa yang
menangani kasus Jin Kyu.
Seorang
pria ingin masuk kantor kejaksaan, Petugas kemanan melaran untuk tak masuk. Si
Paman mengatakan cuma butuh waktu sebentar, karena Ada yang harus dikatakan
pada jaksa. Petugas pun tetap tak mengizinkan masuk tanpa ada izin resmi.
“Kalau
Anda ingin protes, silakan ke Pusat Layanan Umum” ucap petugas
Kang Soo
datang mengataakn ingin mengantar makanan. Petugas bertanya ingin kemana. Kang
Soo dengan yakin menyebut Ruang kejaksaan Kim Byung Chul. Akhirnya petugas pun
memperbolehkanya masuk.
Kang Soo
masuk ruangan dengan Jaksa Kim yang sedang membaca berkas, Assitant pikir Jaksa
Kim yang memesan Jajangmyun. Jaksa Kim mengatakan tidak memesan karena berencana
ingin makan siang di luar. Kang Soo mengaku kalau datang bukan untuk mengantar.
“Aku
kemari ingin bertemu dengan Jaksa Kim. Akulah orang yang melaporkan kejadian
balap liar itu.” Ucap Kang Soo. Jaksa Kim pun menanyakan ada apa
masalahnya.
“Anda
bilang akan menuntut pidana bagi pelaku yang berada di balik itu. Tapi, apa
yang terjadi?” ucap Kang Soo marah
“Siapa
anak ini..” kata Jaksa Kim sombong, Assitant pun akan menyuruh Kang Soo untuk
keluar. Kang Soo berteriak menahan sebentar untuk bicaa dengan Jaksa Kim.
“Tapi... Ada
orang yang mengalami koma karena dia! Jadi apa maksud Anda, pelanggaran ringan?
Apa Anda hanya menjatuhi hukuman denda 3 juta won, untuk pewaris keluarga kaya?
Kenapa Anda menangani kasus ini dengan cara yang seperti itu? Katakan padaku.”
Ucap Kang Soo marah
“Kenapa
juga aku harus menjelaskannya padamu? Berani sekali kau datang ke tempat
seperti ini, dan membuat masalah! Apa Kau sadar kalau pada akhirnya kami yang
kena imbasnya?” ucap Si jaksa Marah
Kang Soo
pikir kalau Jaksa Kim pikir itu sudah
tindakan tepat pada warga yang menangkap pelakunya, Jaksa Kim mulai mengumpat
dan menyuuh agar memborgol Kang Soo, Anak buahnya binggung tapi akhirnya
mengikuti perintah atasanya.
“Dia tertangkap
basah, jadi borgol dia! Dia melakukan pelanggaran, dan menghalangi tugas!” kata
Jaksa Kim. Kang Soo binggung apa yang sedang dilakukan padanya.
“Aku
melakukan sesuatu sesuai kaidah hukum.” Tegas Jaksa Kim. Kang Soo pun tak bisa
menolak.
Tuan Jung
heran apa yang terjadi pada Kang Soo karena
belum kembali juga. Soon Ae juga heran karena bukan hanya selama 10-20
menit Tapi sudah terlalu lama. Dan Ah pikir ada sesuatu yang mendadak dan Pasti
akan segera kembali jadi meminta agar menunggu sebentar.
“Tidak
usah... Dia dipecat. Aku bisa mentoleransi hal-hal lain tapi aku tidak akan
membela seseorang yang telah melupakan pekerjaannya seperti ini. Beri tahu dia
untuk mengemasi tasnya dan pergi.” Ucap Tuan Jang. Dan Ah mencoba agar Kang Soo
tak dipecat.
“Telepon
orang-orang di jaringan kami. Katakan pada mereka kalau kami sedang membutuhkan
tukang antar baru yang sangat berpengalaman secepatnya.” Kata tuan Jang pada
Soon Ae.
“Kau saja
yang telepon. Apa Kau ini tidak punya jari?” ucap Soon Ae. Tuan Jang pun tak
bisa berkata apa pergi ke meja kasir.
“Aish. Selama
ini kerjanya selalu bagus. Dia sekarang kenapa?” keluh Soon Ae heran.
Tuan Jung
menelp untuk mencari penganti Kang Soo, Dan Ah tiba-tiba langsung menekan
tombol untuk memutuskan telp. Tuan Jung heran yang dilakukan Dan Ah. Dan Ah
memohon agar bisa memaafkan Kang Soo dan berjanji akan mendidiknya supaya tidak
terjadi hal ini lagi.
“Keputusanku
sudah bulat.” Kata Tuan Jung tak peduli.Dan Ah kembali memohon agar Tuan Jung
bisa memaafkan sekali saja.
“Kenapa
kau jadi peduli begini?” tanya Tuan Jung. Soon Ae juga merasa heran karena Dan
Ah yang Biasanya, akan jadi orang pertama untuk memecatnya.
“Maksudku,
dia selalu bekerja dengan baik. Akan sulit bagi kita untuk menemukan pria lain
sebaik dia.” Kata Dan Ah berusaha mencari alasan.
“Ada apa?
Kau malah bertingkah aneh.” Kata Tuan Jung heran.
“Dia
benar. Kau belum pernah seperti ini sebelumnya. Sikapmu ini tidak cocok untukmu
. Apa kau mungkin...Kau menyukainya? Dan kau memang menciumnya waktu itu, kan?”
kata Soon Ae
Dan Ah
hanya diam saja. Soon Ae pikir Dan Ah benar karena melihat Dan Ah yang tak bisa
menjawabnya membuat dirinya berdegup kencang karena Memikirkan kalau Dan Ahsudah
mulai suka sama seseorang. Tuan Jung memastikan apakah memang Dan Ah suka pada
pria seperti Kang Soo.
“Apa kau
suka dengan Seorang pria yang rambutnya susah ditata, dan wajahnya sangat,
tidak menyenangkan?” ucap Tuan Jung. Dan Ah mencoba mengelak bukan seperti itu
maksudnya.
“Kalau
bukan, aku pecat dia. Kali ini jangan menghentikanku.” Kata Tuan Jung
“Aku suka
padanya. Aku ingin bersamanya setiap hari.” Akui Dan Ah terpaksa. Soo Ae
seperti tak percaya Dan Ah mengaku kalau ingin bersama Kang Soo.
“Aku
kecewa padamu.” Ucap Tuan Jung, tapi Soon Ae melihat wajah Dan Ah yan memerah
karena mengakui perasaanya.
Pegawai
restoran memberitahu Jin Kyu kelau bisa memesan bahan yang dibutuhkan dua hari
sebelumnya dan pengiriman akan dilakukan setiap hari jam 5 pagi. Jin Kyu
melihat buku menu tak percaya kalau memang cepat sekali lalu ingin tahu siapa
yang akan menerimanya?
“Anda
harus menerimanya sendiri dan memeriksa jumlahnya. Itu Ada dalam buku manual
Jungga. Apa Anda sudah membacanya?” kata si pegawai
“Aku
sudah baca. Aku hanya... ingin membenarkannya saja. Aku ingin lihat apa Bu
Manajer menyadari hal itu. Tapi ternyata kau mengetahui semua detailnya.” Ucap
Jin Kyu memuji lalu mengajak agar melihat bagian dapur sekarang.
Sek
bertanya pada Nyonya Jung Apa akan lebih baik jika mereka percayakan Jin Kyu
pada restoran baru, karena melihatnya kalau belum siap. Nyonya Jung pikir
Jangan khawatir karena Jin Kyu pasti akan segera terbiasa.
“Kau akan
langsung membaik jika bawahanmu memandang rendah dirimu.” Kata Nyonya Jung
yakin.
Ji Yoon
berkerja di kedai kopi diminta agar melayani pelanggan, Saat itu Nyonya Jung
sudah ada didepanya. Nyonya Jung dengan sinis menyindir anaknya, yang mengaku punya pekerjaan yang layak tapi
malah menjadi kasir cafe lalu meminta pesanan minuman untuknya. Ji Yoon pun
bertanya layaknya pada pelanggan. Saat itu Nyonya Jung bertanya pada orang yang
baru datang, Ji Yoon kaget melihat Jin Kyu yang datang bersama ibunya.
“Ap...aa...Kau..
kau keluar dari penjara? Tapi, kau 'kan harusnya ditahan...” ucap Ji Yoon
kaget.
“Jaga
ucapanmu dan Buatkan saja pesanannya. Satu americano, dan satu latte untukku.”
Kata Nyonya Jung. Ji Yoon pun tak bisa berkata-kata lagi.
“Baiklah.
Jadi Anda ingin americano panas dan satu caffe latte, benar? Apa Anda ingin
ukuran biasa untuk dua minuman itu?” tanya Ji Yoon seperti sengaja membuat
kesal. Ibunya mengatakanLakukan sesuka Ji Yoon saja.
“Apa Anda
ingin pakai cangkir kaca, atau cangkir kertas?” tanya Ji Yoon. Ibunya kembali
menjawabLakukan saja sesukanya.
“Apa Anda
punya kartu poin atau kartu diskon?” tanya Ji Yoon. Ibunya menatap sinis. Jin
Kyu menahan tawanya. Ji Yoon pun hanya bisa tertunduk akan segera membuat
pesanan.
Ji Yoon
mengambil beberapa donat untuk pelanggan sambil menatap sinis pada ibu dan
calon suaminya. Nyonya Jung duduk bersama Jin Kyu menanyakan apakah bisa menanganinya. Jin Kyu mengaku tak tahu yang
akan dilakukanya Tapi akan melakukan yang terbaik.
“Aku akan
membuat toko itu sukses, tidak peduli apa yang diperlukan.” Ucap Jin Kyu
menyakinkan. Ibu Ji Yoon pun memujinya dan menyuruh kembali untuk meminum
kopinya.
Jin Kyu
meminum kopi dan merasakan sesuatu, Ibu Ji Yoon bertanya apakah ada sesuatu.
Jin Kyu mengelengkan kepala dan pamit untuk ke toilet, saat itu mengeluarkan
sesuatu dari mulutnya. Ada dua benda dalam kopinya lalu menatap sinis pada Ji
Yoon, tapi Ji Yoon berpura-pura tak tahu.
Ji Yoon
menanyakan pada reporter kakaknya, apa yang terjadi. Si reporter juga tak tahu
dan sekarang sedang melihat situasinya, dengan baru saja keluar dari kantor
kejaksaan. Ia juga mencoba mencari tahu kenapa Ahjussi Ji Yoon itu di penjara.
Ji Yoon kaget mengetahui Kang Soo di penjara.
“Apa kau
tidak tahu? Dia sekarang ditahan di Kantor Kejaksaan! “ ucap Si reporter. Ji
Yoon benar-benar kaget mendengarnya.
Goo Gil
dkk berusaha untuk masuk ke dalam kantor kejaksaan, Pihak kemananan menolak
mereka tak boleh masuk. Sung Jae berdiri dibelakang mereka semua dengan tatapan
dingin. Akhirnya Mereka pun mulai bisa berbagi jarak.
“Jadi, kenapa
seorang pelaku dibebaskan dan malah menangkap orang yang tak bersalah?” tanya
Goo Gil. Pihak keamanan menyuruh mereka pergi saja.
“Kalau
kalian terus berbuat masalah, kami akan memborgol kalian semua!” kata petugas
keamanan. Ho Young menantang agar memborgolnya saja. Petugas siap memborgol.
Byung Soo langsung menahanya.
“Tolong tenanglah!
Dia itu memang sakit. Dia pernah mengalami kecelakaan sepeda motor beberapa
waktu lalu.” Ucap Byung Soo dan menyuruh temanya pulang saja karena sudah
malam. Ho Young ketakutan berbura-pura sakit seperti hilang ingatan.
“Kami
hanya ingin melihat wajahnya.” Kata Goo Gil. Petugas mengatakan tetap tak
memperbolehkanya. Akhirnya Goo Gil memerintahkan smeua anka buahnya agar duduk
memblokir jalan, Sung Jae hanya diam saja. Goo Gil menyuruh agar Sung Jae juga
ikut duduk saja.
Si
Reporter berdiri didepan kantor kejaksaan membawakan berita dan Ji Yoon melihat
dibelakang kamera dengan wajah sedih. Goo Gil dkk masih duduk di depan kantor
kejaksaan melakukan protes.
“Dulu,
jaksa penuntut akan menuntut 2 tahun penjara untuk Tuan Oh. Tapi saat Tuan Park, mantan jaksa penuntut kantor
ini, mengundurkan diri dan menjadi pembela pidana terdakwa tiba-tiba dinyatakan
sebagai pelanggaran ringan. Dan warga negara tak bersalah, Tuan Choi Kang Soo, yang
memainkan peran penting dalam menangkap pelakunya ditangkap sambil mengeluhkan bagaimana
pihak penuntut menangani kasus ini dan saat ini sedang diselidiki karena
menghalangi tugas.”
Ji Yoon
menatap ke gedung jaksa seperti berharap Kang Soo baik-baik saja.
Jaksa Kim
menerima telp dari atasanya agar melepaskan Kang Soo, karena tidak ingin nama mereka disebut-sebut dalam
media. Jaksa Kim pun tak bisa menolak perintah dari atasanya. Anak buahnya
datang, Jaksa Kim bertanya apakah mendapatkan info tentang Kang Soo.
“Aku sudah
melihatnya lebih jauh lagi, tapi dia tidak punya catatan kejahatan. Aku hanya
tahu kalau dia mendapatkan lima sertifikat karena menjadi warga negara yang
pemberani. Dia menangkap tiga pelaku tabrak lari. Dia menangkap seorang
perampok, dan menyelamatkan seorang lansia dari kebakaran.” Ucap anak buahnya.
Jaksa Kim benar-benar tak percaya malah membuatnya makin jengkel.
Kang Soo
keluar dari kantor kejaksaan dengan motornya, Ji Yoon langsung menanyakan
keadaannya. Kang Soo mengaku baik-baik saja. Goo Gil menayakan apakah Kang Soo
memang sudah dibebaskan. Kang Soo mengangguk.
“Maaf,
semuanya.” Kata Kang Soo. Semua merasa Kang Soo Tidak perlu minta maaf cuman
karena semuanya berakhir seperti ini. Kang Soo pun pamit pergi lebih dulu. Sung
Jae menatap sinis pada Kang Soo yang pergi meninggalkan mereka.
Dan Ah
menunggu dengan wajah gelisah dan akhirnya melihat Kang Soo yang datang. Kang
Soo malah heran melihat Dan Ah masih ada di restoran Dan Ah pikir mana mungkin
dirinya pergi, di saat Kang Soo menghilang entah dari mana, bahkan tidak bisa
menghubunginya.
“Jai Kau
tadi dari mana?” tanya Dan Ah. Kang Soo mengaku Untuk bertemu dengan jaksa
yaitu Jaksa yang menangani kasus Oh Jin Kyu.
“Apa Kau
ini selalu salah pikir? Jadi apa Kau sudah bertemu dengannya?” tanya Dan Ah.
Kang Soo mengangguk. Dan Ah ingin tahu apa yang dikatakan Jaksa.
“Dia
bilang dia melakukan hal-hal menurut hukum. Jadi dia menyuruhku berhenti
berdebat dengannya, dan tidak perlu emosi. Itu sebabnya aku kembali tanpa
pertengkaran.” Ucap Kang Soo
“Yang
kuatlah... Hidup memang selalu seperti itu.” Ucap Dan Ah. Kang Soo akan masuk
kamar, Dan Ah kembali bicara.
“Dunia
ini tidak penuh dengan orang sepertimu. Ada banyak hal konyol yang terjadi
sepanjang waktu dan semakin kau lihat, maka semakin kau menyadari bahwa tempat
ini adalah tempat berlindung bagi orang jahat. Maaf karena mengatakan hal yang
tak membuatmu merasa lebih baik. Tapi ini kenyataan. Jadi jangan hidup terlalu
baik... Kau akan sedih... Kau akan kesal.” Nasehat Dan Ah. Kang Soo menaiki
kamarnya.
Kang Soo
duduk diam di dalam kamarnya sambil menangis meminta maaf, karena menurutnya
seharusnya Hari itu tidak marah padanya.
Menurutnya Kalau saja tidak
berteriak untuk pergi menemui ibu, maka Hyun Soo tidak akan berakhir seperti
ini. Ia terus menangis tersedu-sedu meminta maaf pada Hyun Soo, karena Ini
semua salahnya.
Jin Kyu
membuka buku dibagian Daftar Penjualan, lalu Bab 2: Manajemen Makanan Higienis,
Panduan Pengelolaan Makanan Restoran Jungga. Tapi pikirannya seperti masih
dibuat gelisah akhirnya terdiam mengingat kejadian sebelumnya.
Flash back
Nyonya
Jung menemui Jin Kyu di penjara, mengatakan akan mengeluarkannya dan juga akan
memberikan kesempatan. Jin Kyu binggung apa yang dimaksud dengan Kesempatan.
Nyonya Jung mengatakan akan mempercayakan restoran baru Jungga pada Jin Kyu dan
menjadikan restoran itu sukses di wilayah tersebut.
“Selain
itu ...luluhkan hati putriku. Kau punya waktu enam bulan. Kalau kau bisa
selesaikan kedua hal itu, maka aku akan membantumu lebih jauh lagi. Tapi jika
salah satunya kau gagal, maka kau akan kutendang. Jadi bagaimana? Apa Kau ingin
mencobanya?” ucap Nyonya Jung memberikan penawaran.
“Mengapa
Anda menawarkanku kesempatan seperti ini?” tanya Jin Kyu
“Karena
kupikir kau akan berhasil. Aku mempercayaimu.” Ucap Nyonya Jung
Jin Kyu
yang mengingat perkataan Nyonya Jung semakin yakin pasti bisa melakukanya.
Karena Inilah satu-satunya pilihannya sekarang.
Semua
orang mengantri didepan restoran Jin Kyu dengan memberitahu Semua bahan kami
berasal dari Korea, tapi harga masih masuk akal, bahkan menganggap Restoran
pertama Jungga sekarang masuk di wilayah mereka. Kang Soo dkk melihat dari
kejauhan Jin Kyu yang menyapa semua pelanggan yang masuk.
“Mereka
sudah pindah di sini, bahkan mereka tidak memberikan kue beras.” Keluh Si bibi
heran, suaminya pikir tak ada yang peduli dengan kue beras.
“Akan ada
puluhan restoran yang seperti ini akan masuk! Kami semua sudah menyerah.” Kata
Paman.
“Tapi tetap
saja, ini sudah jadi tradisi menyiapkan kue beras saat kau pindah.” Ucap Si
bibi. Suaminya pikir lebih baik beli sendiri saja.
Jin Kyu
melihat Kang Soo dkk melambaikan tangan dengan senyuman, Goo Gil yang
melihatnya merasa ingin memukul tepat di
kepalanya. Akhirnya mereka pun pergi tanpa melakukan apapun. Kang Soo pergi ke
restoran Hanyang Seolleongtang, Nenek Jung hanya duduk diam karena tak ada
pelanggan yang datang.
Kang Soo
dan Dan Ah mempersiapkan makanan untuk mengantar semuanya, Saat itu Soon Ae
tiba-tiba menyanyikan lirik lagu “Ku merindu, walau 'ku menatapmu.”
Berulang-ulang. Kang Soo menatap binggung dan saat tangan keduanya tak sengaja
bersentuhkan, Soon Ae menjerit histeris.
“Aku
mengawasi kalian berdua!” ucap Soon Ae mengoda. Kang Soo benar-benar binggung
dan Dan Ah pun hanya bisa diam saja.
Di depan
restoran.
Kang Soo
ingin tahu alasan Soon Ae bersikap seperti itu, Dan Ah pikir Kang Soo tidak
perlu tahu. Kang Soo tetap ingin tahu karena sedari tadi hanya menganggunya
dengan sikap Soon Ae yang aneh. Dan Ah pikir Kang Soo juga perlu tahu.
“Kau
hampir dipecat kemarin. Sejujurnya, itu sangat menggelikan karena kau lupa
mengantar dan malah pergi begitu saja.” Ucap Dan Ah. Kang Soo ingin tahu
kelanjutanya.
“Jadi... Aku
mencoba menyambungkan beberapa senar (memperbaiki situasi) supaya mencegah hal
itu terjadi... lalu aku pun berbohong.”ucap dan Ah. Kang Soo ingin tahu apa
maksudnya dan katakan saja.
“Kubilang
pada mereka kalau kita ini saling menyukai.” Akui Dan Ah. Kang Soo berteriak
tak percaya.
“Kita
sekarang resmi pacaran. Kemarin adalah hari pertama kita” ucap Dan Ah. Kang Soo
seperti shock dan tak percaya
“Kenapa
reaksimu begitu? Apa Kau pikir aku melakukannya karena aku mau?” keluh Dan Ah.
Kang Soo
pikir Kenapa Dan Ah harus mengatakan kebohongan seperti itu? Dan Ah pikir
Karena ini situasi genting dan ia merasa juga menggila karena itu, lalu
menegaskan kalau Kang Soo tak perlu Geer dan jangan sampai Soon Ae serta Tuan
Jung tahu karena nanti ia juga akan kena pecat.
Kang Soo menganguk mengerti.
“Jangan
lupa kalau aku ini pacarmu.” Ucap Dan Ah sambil mengemudikan mobilnya mengumpat
kesal.
“Kenapa? Apa
Kau pikir aku senang dengan ini?” keluh Kang Soo merasa semua ini konyol.
Saat itu
ponsel Kang Soo berdering, dan mengatakan “Ya, ada apa?”. Ji Yoon kesal karena
Kang Soo mengatakan pada pacarnya. Kang Soo heran kali ini ada orang yang
mengaku jadi pacarna juga.
“Dan
kenapa... kenapa kau jadi pacarku?” ucap Kang Soo heran
“Tidak ada
wanita lain yang merampasmu, jadi kau milikku.
Kemarilah. Ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu.” Ucap Ji Yoon. Kang
Soo pun tak peduli lagi dan akan segera menemuinya.
Kang Soo
bertemu dengan Jin Yoon dan langsung diberikan minuman. Ji Yoon mengaku kalau
itu minuman khusus yang dibuat olehnya, lalu meminta agar Jangan terlalu
bersedih, dan tetap semangat. Kang Soo bertanya apa maksudnya.
“Oh Jin
Gyu itu pasti akan dihukum.” Kata Ji Yoon berusaha untuk menyemangati
“Yah, entahlah.
Dia tampaknya terlalu sukses untuk dihukum. Dia sekarang jadi kepala manajer
restoran baru yang baru dibuka.” Kata Kang Soo. Ji Yoon mengaku sudah mendengarnya.
“Jungga
Seolleongtang, Grup Jungga terlalu agresif. Mereka memangkas harganya karena punya
uang. Mereka pada dasarnya mencoba membuat semua bisnis lain gagal. Mereka
selalu melakukan itu, sejauh yang kutahu. Permainan bisnisnya sangat kotor.”
Ungkap Kang Soo lalu berpikir Ji Yoon
harus kembali bekerja dan pamit pergi.
“Ahh..
Bagaimana ini? Kalau dia tahu aku ini pewaris Grup Jungga, dia pasti akan
membenciku.” Kata Ji Yoon binggung.
Kang Soo
dkk makan bersama dengan Nenek Jung. Tuan Jang menanyakan berapa banyak
keuntungan yang diperoleh untuk siang ini pada Nenek Jung. Nenek Jung mengaku menjual
mungkin 10 mangkuk. Mereka semua menjerit tak percaya mendengarnya.
“Apa Bahkan
pelanggan tetap Anda pergi ke sana?” tanya Tuan Jang tak percaya. Nenek Jung
menganguk menurutunya Akhir-akhir ini semuanya gagal.
“Mereka
jadi selalu ke sana, saat makanan yang mereka jual harganya 1.500 won lebih
murah dari milikku. Kurasa orang sepertiku bahkan tidak bisa lagi berbisnis. Orang
kaya juga mengambil alih industri ini.” Kata Nenek Jung
“Oh, maaf
karena situasinya jadi seperti ini.” Kata Tuan Jang merasa tak enak juga. Nenek
Jung pikir tak perlu memikirkan dan menyuruh mereka makan saja sup daging
buatanya.
“Oh ya..
Apa Anda tahu kalau mereka pacaran?” kata Soon Ae memberitahu Nenek Jung kalau
Dan Ah dan Kang Soo berkencan.
“Ya. Dan
Ah memiliki standar yang lebih rendah dari yang Anda kira.” Ejek Tuan Jang.
“Kenapa kau
bilang begitu? Kang Soo sebenarnya pria yang cukup baik. Benarkan, Dan Ah?”
puji Nenek Jung. Dan Ah mengangguk setuju.
“Tapi,
apa yang kau suka tentang dia?” tanya Nenek Jung
“Itu...
semuanya. Aku suka semua yang dia punya.” Akui Dan Ah. Soon Ae yang mendengarnya
terlihat iri dan makin mengodanya.
Sementara
Kang Soo yang sedang minum tersedak mendengar jawaban Dan Ah. Soon Ae menyuruh
Dan Ah agar memukul belakangnya. Dan Ah pun dengan sekuat tenaga memukulnya,
Kang Soo langsung menjerit kalau itu sakit dan meminta agar mengHentikan, Dan
Ah pun meminta Kang Soo agar makan perlahan saja.
“Ugh,
kalian membuatku merinding.” Ungkap Soon Ae iri. Tuan Jang mencoba memberikan
perhatian agar memberikan garam. Soon Ae hanya bisa melirik sinis.
Soon Ae
keluar dari restoran mengaku ingin jatuh cinta juga dan ingin romansa kecil
yang manis. Tuan Jang pun menyuruh agar meakukan saja bersama seseorang. Soon Ae
bertanya Dengan siapa. Tuan Jang langsung memperlihatkan wajahnya, Soon Ae yang
kesal menyuruh tuan Jang pergi saja.
“Soon Ae.
Waktu itu, saya...” ucap Tuan Jang mencoba menjelaskan tapi Soon Ae seperti
sudah muak menyuruh Tuan Jang untuk segera pergi.
Tuan Kim
dan akan buahnya melihat Jang Dong Soo berjalan pulang, berpikir harus mendekat
dan mengantarnya. Anak buahnya pikir tak perlu karena Sudah lama sejak terakhir
mereka melihatnya, jadi harus memanggil anak buah mereka. Tuan Kim pikir
memang Cara seperti itu lebih bagus.
Byung Soo
sangat marah karena Jin Kyu membuat cucu pemilik Hanyang Seolleongtang koma dan
sekarang malah membuat restoran itu
bangkrut. Ho Young juga merasa Jin Kyu memang pria kejam. Min Chan meminta agar
Nenek Jung tidak mendengar ini dan tidak tahu seperti apa tampang Oh Jin Kyu
itu.
“Jangan
khawatir. Aku takut dia akan mencari tahu juga.”kata Byung Soo. Young Taek
membawakan bir untuk mereka semua.
“Baiklah,
minumlah. Hari ini aku yang traktir. Aku sangat marah sehingga tidak bisa
lagi..” kata Tuan Baek.
Saat itu
Tiga serangkai berteriak karena melihat Yeon Ji yang baru saja pulang kerja.
Tuan Baek yang baru pertama kali melihat Yeon Ji langsung terkesima bahkan
hanya melihat dari belakang saja.
Yeon Ji
pulang dengan Dan Ah yang belajar bahasa inggris, Dan Ah kembali memarahi
karena seharusnya cepat pulang. Yeon Ji hanya bisa mengatakan permintaan
maafnya, Dan Ah hanya bisa mengumpat
kesal.
“Memangnya
salah? Bukankah itu berarti aku sungguh minta maaf?” kata Yeon Ji merengek. Dan
Ah tak suka Yeon Ji mendekat menyuruh menjauh. Yeon Ji heran Dan Ah yang tak
mau dekatnya.
“Ugh, kau
bau alkohol! Dan Apa ini? Kau juga bau rokok!” ucap Dan Ah mencium dari bau
badan Yeon Ji. Yeon Ji terlihat panik.
“Bukan
aku yang merokok.” Kata Yeon Ji. Dan Ah ingin Yeon Ji mengatakn yang
sebenarnya.
“Setiap
malam kau selalu ke mana? Kenapa kau setiap malam selalu pulang larut malam?”
tanya Dan Ah curiga.
Yeon Ji
menaku pergi jalan bersama instruktur lain. Dan Ah meminta Yeon Ji menatapnya
kalau bicara. Yeon Ji mengeluh dengan sikap Dan Ah dan mengaku kalau bekerja
paruh waktu. Yeon Ji ingin tahu kerja paruh waktu seperti apa.
“Aku
mengajar kelas secara rahasia. Aku mengajar kelas di belakang Direktur. Ini
untuk gadis yang hanya bisa datang larut malam.” Ucap Yeon Ji
“Kenapa
kau selalu minum?” tanya Dan Ah curiga.
“Memang
begitu mereka. Wanita kaya yang bercerai, seorang penunggak utang Mereka selalu
ingin minum.” Kata Yeo Ji
“Apa Kau
tidak melakukan sesuatu yang aneh?” tanya Dan Ah. Yeon Ji heran karena Dan Ah
pasti berpikir dirinya bekerja sebagai
wanita penghibur di bar.
“Jangan
khawatir. Aku terlalu takut untuk bekerja di tempat itu.” Kata Yeon Ji lalu
buru-buru pamit pergi untuk mandi. Di dalam kamar mandi terlihat Yeon Ji
menahan rasa sedihnya.
Bersambung Ke Part 2
Makasih banyak informasinya, jangan lupa kunjungi link kami di https://goo.gl/H1aMqm
BalasHapusWaah.. lengkap euuy.
BalasHapusRajinnya dirimu mbak.
Saluut.