Ji Yoon
bertanya Berapa banyak teman yang dimiliki Kang Soo, Kang Soo hanya berkata
agar Ji Yoon bisa melihatnya nanti. Mereka pun sampai di pinggir sungai Han, Ji
Yoon tiba-tiba melonggo melihat semua pengantar makanan datang dan jumlahnya
sangat banyak. Kang Soo bisa tersenyum melihat semua teman pengantar makanan
yang datang.
“Oh Jin
Kyu... Mampus kau nanti.” Ucap Kang Soo penuh dendam.
Kang Soo
berdiri lebih tinggi dari teman-temanya, mengucapkan terima kasih sudah datang.
“Aku
yakin kalian semua menyadari hal in tapi anak yang bernama Hyun Soo saat ini
sedang koma dan masih belum sadar. Dia baru berumur 20 tahun dan dia juga
seorang tukang antar, sama seperti kita. Tapi, karena mereka yang memblokir
jalan untuk balapan mobil. Maka dia jadi seperti ini. Aku sudah tahu siapa
pelakunya! Tapi Hanya saja aku tidak punya bukti. Hari ini kita cari buktinya, dan
buat mereka membayar semuanya. Jika kita menjeblos mereka ke penjara Hyun Soo
pasti akan segera bangun. Aku percaya itu! Jadi... Kalian semua tetap semangat!”
ucap Kang Soo
Semua pun
setuju dengan kata-kata Kang Soo yang akan membantu. Goo Gil pun memberikan
perumpaan kalau mereka bicara mencari
sampai telapak tangan terbakar. Ho Young pikir merkea bisa mengunkana internet
dan yang lain akan menyelesaikan hari ini juga. Semua pun bergegas pergi untuk
mencari bukti.
Kang Soo
mengajak Ji Yoon pulang bersama. Ji Yoon menolak karena kan pergi ke suatu
tempat. Kang Soo binggung. Ji Yoon dengan gayanya berjanji u akan meneleponnya
dan memberikan semangat kalau akan memberikan buktinya.
Mereka
memberikan selembaran mencari taksi dan juga semua pengantar makanan seperti
beriringan berjalan dengan spanduk bertuliskan [Mencari saksi] Semua yang melihat di pinggir jalan hanya
bisa melonggo, dan menuliskan di SNS dengan gambar dan caption “Aku jadi
terkejut, kupikir ada pengantaran satu ton jjajangmyeon. Tapi ternyata mereka
mencari saksi!”
Dua
pelajar yang menerima selembaran pun menuliskan status pada SNS mereka, Aku
mampir sebentar buat makan tteokbbokki, dan mendapat tiga buah selebaran.
Namyangju telah mengumumkan perang terhadap pelakunya. “
Kang Soo
membagikan selembaran pada setiap halte, beberapa orang yang memiliki banyak
siaran langsung mulai menceritakan tukang antar jjajangmyeon meminta tolong
agar menyiarkan pada semua penonton saluranya agar bisa mencari Saksi dengan mengetik keyword "pewaris
generasi ketiga melakukan balapan" Atau "balapan menggila",
untuk menjadikan trending pencarian.
Ji Yoon
bertemu dengan temanya memperlihatkan video banyak sekali penganta jajangmyun,
Ia yakin temanya pasti terkejut karena ia juga merasakan hal yang sama. Temanya merasa tak percaya kalau mereka semua
adalah tukang antar jjajangmyeon. Ji Yoon membenarkan dan salah satu pengantar
adalah Kang Soo, Ahjussi yang disukainya, Temanya makin heran Ji Yoon memanggil
"Ahjussi?"
“Ahjussi
itu si Pria Kaki Panjang yang menyelamatkan gadis pelarian yang sedang
kelaparan.” Ucap Ji Yoon
“Sepertinya
kepalamu serasa berada di awan.” Ejek kakak Ji Yoon. Ji Yoon mengeluh kesal
karena diejek.
“Pokoknya,
Apa kau mau aku menyampaikan berita ini?” tanya Ji Yoon. Kakaknya pikir ini
cerita yang paling disoroti
“Maksudku,
mereka menghalangi jalan raya untuk keuntungan mereka sendiri! Dan bahkan ada
orang yang hampir mati karena itu!” kata JiYoon
“Tapi kau
bilang mereka belum punya bukti. Kalau demikian, akan sulit untuk disiarkan ke
berita TV. Dan , ini bukan berita gosip.” Kata si kakak
“Bagaimana
jika kita punya bukti?” tanya Ji Yoon.
“Maka itu
akan menjadi sesuatu yang spesial. Ada banyak pewaris generasi ketiga yang
terlibat. Mungkin akan lebih banyak mendapat perhatian, karena kejadian ini
dilibatkan oleh pewaris kaya. Kalau begitu, cepatlah mulai bekerja.” Kata Si
kakak
“Ahjussi
pasti akan menemukan buktinya.” Ucap Ji Yoon yakin tapi kakaknya seperti merasa
tak yakin.
“Tidak
akan kubiarkan kalau dia tidak bisa! Cukup percaya saja. Apa Kau tahu berapa
banyak orang yang bekerja dengan Ahjussi? Ada 300 orang. Ini Sparta!” ucap Ji
Yoon bangga.
Kang Soo
mengemudikan paling depan memandu semua pegantar untuk segera cepat mencari
bukti. Ji Yoon membahas Pria bernama Oh
Jin Kyu adalah orang yang di balik semua ini dan pewaris termuda dari Ohsung
Group dengan memastikan kalau Orang itu akan dihukum saat mereka menemukan
bukti
“Tentu
saja. Mungkin dia akan segera ditangkap. Polisi akan bereaksi cepat jika media
meliput sebuah berita.” Ucap si kakak. Ji Yoon terlihat bahagai mendengarnya.
“Oh iya,
Apa kau tak memberitahu aku kalau kau pergi merencanakan pernikahanmu dengan Oh
Jin Kyu?” ucap Si kakak. Ji Yoon terlihat bingung
“Um, ya. Tapi
aku berpegang pada keadilan Dan aku juga ada di pihak Ahjussi.” Kata Ji Yoon.
Si kakak meminta Ji Yoon agar melakukan sesuatu.
“Aku akan
mengolah beritanya dan mencoba yang terbaik untuk membantu Ahjussimu jadi
carikan aku video dari Oh Jin Kyu sebagai bukti. Tetaplah bersama Oh Jin Kyu sampai
surat perintah penahanannya keluar. Dan pastikan dia tidak bisa menerima
telepon dari tempat lain. Dia mungkin lari ke luar negeri jika berita ini
keluar.” Ucap Si kakak. Ji Yoon pikir itu sedikit. Si kakak menyakinkan Ji Yoon
kalau mempecayakan semuanya pada Ji Yoon.
“Ugh,
bagaimana ini? Kurasa aku tidak bisa melakukan ini.” Ucap Ji Yoon binggung.
Jin Kyu
berjalan bersama Dan Ah keluar rumah sakit menanyakan keadaanya. Dan Ah mengaku
sudah lebih baik, karena bahkan bisa melakukan tendangan kuat dan ingin
memberikan pada Jin Kyu juga. Jin Kyu mengeluh Dan Ah yang sudah kembali
bersikap seperti biasanya.
“Beli
saja tas yang kau mau. Nanti kuberikan kartu kredit untukmu. Tapi Ada sesuatu
yang membuatku penasaran. Waktu itu, saat kau menyelamatkanku, kenapa kau
menangis? Aku bahkan sangat penasaran dengan ini. Aku penasaran, kenapa kau
menangis cuma karena orang sepertiku harus hidup.”ucap Jin Kyu heran
“Maaf,
tapi aku tidak menangis karenamu.” Ejek Dan Ah lalu keduanya duduk bersama di
kursi taman.
“Aku
menangis karena diriku. Karena aku pernah melakukan ini dulu.” Akui Dan Ah. Jin
Kyu kaget menanyakan kapan Dan Ah melakukanya.
“Waktu
aku berusia 20 tahun.” Kata Dan Ah. Jin Kyu ingin tahu alasan Dan Ah
melakukanya. Dan Ah sempat diam. Jin Kyu meminta Dan Ah bisa menceritakan.
“Aku
hanya ingin melarikan diri. Sebenarnya, aku harus membayar hutang 2 juta Won
setiap bulannya saat itu. Tapi mustahil bila aku mendapat uang sebanyak itu, aku
cuma lulusan SMA, dan tidak punya pekerjaan tetap.” Cerita Dan Ah. Jin Kyu
ingin tahu kelanjutanya.
“Aku
merantau. Lalu, aku berhenti tepat di depan rumah pemilik bar. Saat itulah aku
menyadari. tidak ada pekerjaan lain selain yang itu supaya aku bisa mendapat 2
juta Won per bulan. Karena itulah aku panjat pagar jembatan, sama sepertimu.”
Cerita Dan Ah mengingat saat naik ke pingir sungai Han.
Flash Back
Dan Ah
sudah siap melompat di jembatan sungai Han, Memanggil ibu dan ayahnya meminta
maaf sambil menangis lalu melompat untuk bunuh diri karena sudah tak bisa semua
masalah yang dihadapinya.
“Dan aku
melompat. Cerita dari orang-orang malang ini, kau pasti tidak paham, 'kan?”
ucap Dan Ah. Jin Kyu mengaku ada satu bagian yang dipahami.
“Perasaan
mungkin sudah terlewatkan Rasanya seperti berkah, tapi pada saat bersamaan
rasanya seperti kutukan.” Kata Jin Kyu
“Jadi,
kau tahu betul. Tapi aku hanya merasa diberkati. Berkat itu, aku jadi tahu
pekerjaanyang bisa menghasilkan lebih dari 2 juta per bulan. Ahjumma yang menyelamatkanku adalah seorang tukang antar jjajangmyeon.”
Cerita Dan Ah mengingat si bibi yang menyelamatkanya sampai bisa bernafas
kembali.
“Aku jadi
terbiasa bekerja keras, bahkan setelah aku melunasi hutang itu. Jadi aku bisa menghemat banyak uang untuk
pindah. Aku ingin lari dari negara ini secepat mungkin. Karena tidak ada
harapan lagi bagi orang sepertiku di sini.” Ucap Dan Ah.
Ji Young
ingin tahu Berapa banyak yang sudah ditabung. Dan Ah pikir Banyak sekali tapi Kalau
menambahkan uang yang pernah di janjikan Jin Kyu maka , tujuannya sudah
tercapai Lalu akan lari dari tempat in untuk hidup.
Jin Kyu
melihat nama di ponselnya [Tekanan Darah yang Bikin Naik] dengan wajah Ji Yoon,
dengan sinis bertanya ada apa menelpnya.
Ji Yoon mengatakana kalau Ini hari libur, jadi mengajaknya berkencan.
Jin Kyu menolak karena sangat capek.
“Baiklah
kalau begitu...Aku seperti mengajakmu berkencan. Kau yang menolakku.” Ucap Ji
Yoon.
“Kau di
mana? Aku akan ke sana.” Kata Jin Kyu tak mau menolaknya.
Ji Yoon
melihat Jin Kyu yang sudah datang di
bioskop. Ji Kyu tak mau nonton film jadi lebih baik makan saja. Ji Yoon
merengek mau nonton film. Jin Kyu melihat Ji Yoon membuatnya merinding.
“Ayo kita
nonton film. Kau mau nonton apa?” ucap Ji Kyu. Ji Yoon menunjuk banyak film
yang ingin ditontonya.
“Memang
kau mau menginap di sini?” kata Jin Kyu heran.
“Benar.
Sejujurnya, aku terobsesi dengan film. Pertama kita harus mematikan ponsel kita
dulu. Bahkan notif di ponsel sangat mengganggu. Jadi tolong, jaga sopan
santunmu.” Kata Ji Yoon mencoba menghindari Ji Kyu dari telp siapapun.
Sung Jae
memberitahu mereka kehabisan selebaran dan Yang lainnya juga sudah capek karena
sudah berjalan sepanjang hari dengan kimbap sebagai makanan mereka. Kang Soo
yang tak mau menyerah meminta agar memBeri tahu mereka untuk menunggu saja dan
berkeliling lagi.
“Kurasa
kita akan segera menemukan sesuatu.” Kata Kang Soo. Sung Jae seperti mengeluh
dan Goo Gil juga terlihat kelelahan.
“Kenapa? Apa
Kau hanya mau diam saja? Kita harus selesaikan hari ini juga!” kata Kang Soo.
Sung Jae pun akan pergi lagi nanti.
“Itu yang
kukatakan. Jangan salah paham... Semangat.” Kata Goo Gil lalu pergi akan
mencari tahu.
Byung Soo
dkk berhenti didepan warnet, Young Taek merasa kalau Ini tidak benar, Byung Soo
merayu kalau mereka hanya 90 menit dan Ada permainan yang harus mereka
pertaruhkan, jadi hanya akan melihat permainan itu dan langsung keluar!
“Apa Kau
sebut itu alasan?” ejek Young Taek. Byung Soo pun terlihat marah.
“Hei,
Young Taek! Jangan marah! Kami akan kembali seperti dulu. Dari awal kami ini
orang jahat. Kau ingat juga, 'kan? Ayo masuk.” Kata Byung Soo lalu masuk dengan
Ho Young. Young Taek pun ikut masuk.
Kang Soo
mencoba mengetuk pintu menanyakan Insiden itu terjadi di jalan depan. Si Bibi
ada didalam mengaku tidak tahu. Kang Soo pun mengucapkan Terima kasih. Salah
satu temanya memberikan minuman pada Kang Soo memberikan semangat.
“Kita
semua datang bersama dengan harapan tinggi jadi kita tidak bisa pergi dengan
tangan kosong.Jika kita melakukannya, kita tidak akan bisa membuat seseorang
bersama seperti ini lagi. Karena mereka akan berpikir, "kami mencobanya
terakhir kali."” Kata anak buah Goo Gil dan mengajak pergi ke wilayah
berikutnya.
Saat itu
ada seorang pengantar yang tak bisa menyalakan motornya. Kang Soo mendekat
menyalakan motornya, ternyata si pengantar lupa menyalakan mesinnya. Si
pengantar pun mengucapakan terima kasih, Kang Soo bertanya apakah ia tukang
antar di sekitar sini. Si pria mengakudi sebagian besar wilayah ini.
“Apa Kau
pernah lihat orang-orang balapan di jalanan tengah malam Di depan Donghwari?”
kata Kang Soo. Si pengantar mengaku
Tidak lihat.
“Tapi aku
melihat ada orang yang tahu kejadian ini. Aku sedang mengantar beberapa hari
lalu dan anak yang tinggal di situ sedang melihat sesuatu di ponselnya. “ kata
si pria. Kang Soo pun ingin tahu
keberadaan rumahnya.
Kang Soo
datang ke rumah si pria, Ibunya mengaku kalau si anaknya sedang tidak ada di
rumah dan Sudah tiga hari sejak pergi. Kang Soo melonggo binggung. Si ibu kesal
dengan anaknya yang selalu kabur, bahkan malah ingin menaruhnya di pemakaman.
Kang Soo hanya bisa menghela nafas tak mendapatkan apapun.
Young Tae
mencari keyword di komputernya [Hal-hal yang dibutuhkan oleh wanita muda
seumuran anak kuliahan] Sementara dua temanya terlihat kesal karena kalah,
Byung Soo mengeluh mereka yang tidak pernah menang. Ho Young kesal mereka agar
jangan bertaruh ini lagi. Byung Soo yang kesal memilih untuk pergi ke toilet
saja.
Di toilet
ada dua orang pelajar membahas selembaran yang mereka dapatkan. Salah satunya
tahu Mereka sedang membicarakan video yang di rekam temanya, Si pelajar pikir
seperti itu. Temanya pikir lebih baik Telepon saja mereka!
“Apa Kau
gila? Nanti kalau kita berakhir di kantor polisi, bagaimana? Aku tidak mau
pulang dengan mobil polisi.” Ucap si Pria. Byung Soo yang mendenganya langsung
mencegat si pria akan keluar.
“Daripada
pulang naik mobil polisi, bagaimana kalau kau pulang naik motorku?” kata Byung
Soo.
Semua pun
menyerahkan video pada polisi dan meminta agar memperlihatkan video. Polisi
melihat Jin Kyu yang keluar dari mobil, lalu menyuruh agar membuat surat
perintah untuk Oh Jin Kyu dan Sisanya, keluarkan surat perintah pengadilan. Si
reporter melihatnya langsung mengeluarkan ponselnya.
“Ya, ini
berita yang sangat mencengangkan untuk pagi hari. Beri aku waktu sekitar 3
menit 50 detik.” Ucap si repoter. Kang Soo bisa tersenyum mendengarnya.
Kang Soo
bertemu dengan semua temanya mengucapkan terimakasih, dengan berteriak bahagia kalau mereka berhasil
dan sudah menangkap pelakunya. Semua juga berteriak bahagia berhasil
melakukanya. Kang Soo pun memberikan
high five pada semua temanya dengan memuji Kerja bagus semuanya dan juga Terima
kasih!
Jin Kyu
keluar dari bioskop mengajak mereka pulang saja, karena menurutnya tiga film
sudah cukup dan masih tetap ingin pergi ke tempat lain. Ji Yoon mengaku kalau
Ada yang ingin sekali dilihat, dan mengajak pergi ke toko penyewaan DVD untuk nonton
satu film lagi.
“Nonton
saja sendiri! Kenapa kau mau menonton film bersamaku? Kau bahkan tidak
menyukaiku.” Ucap Jin Kyu kesal
“Aku
menyukaimu... Awalnya memang tidak. Tapi sekarang, aku sangat menyukaimu! Kau
sangat karismatik begitu aku melihatmu. Aku belum pernah merasakan hal ini
sebelumnya. Haruskah kita seperti ini bersama?” akui Ji Yoon.
Jin Kyu
menjerit tak percaya mendengarnya. Ji Yoon makin mengaku kalau Jin Kyu sebagai
miliknya, Jin Kyu berteriak ketakutan meminta agar Ji Yoon tak mendekat.
“Baiklah,
kurasa aku sudah memahamimu. Aku selalu menganggapmu aneh tiap kali bertemu
denganmu tapi sekarang, aku sudah mempermantap keputusanku.” Kata Ji Yoon
berusaha menahan Jin Kyu
“Kau
harus pergi ke rumah sakit. Kau... punya masalah mental yang teramat akut. Kau
sakit bipolar.. Yang jelas, kita akhiri saja hubungan kita. Kau harus ke rumah
sakit dan mendapat perawatan. Aku akan ke Filipina dan menjadi pekerja
bangunan.” Kata Jin Kyu bergegas pergi
“Tunggu,
jangan! Kau tidak boleh pergi ke luar negeri. Kau harus tinggal di Korea. Kau
harus tinggal di sini!” ucap Ji Yoon merengek. Jin Kyu makin heran melihat Ji
Yoon, yang malah bicara omong kosong
begini!
“Sebenarnya,
kau selalu seperti ini, mengatakan hal yang tidak masuk akal. Itu semua karena
kau sakit jiwa. Mengerti?” kata Jin Kyu
“Yang jelas,
kau tak boleh ke mana-mana. Dan ponsel ini akan kusekap di tanganku.” Kata Ji
Yoon. Jin Kyu pun tak peduli menyuruh Ji Yoon mengambilnya saja. Ji Yoon
berteriak memanggil Jin Kyu
“Menjauh
dariku! Kau membuatku takut! “ teriak Jin Kyu. Jin Yoon tetap saja ingin tetap
bersamanya dan sangat menyukainya. Jin Kyu tetap saja bergegas pergi.
Ji Yoon
menerima telp dari temanya meminta maaf karena kehilangan dia. Si kakaknya itu
merasa tak perlu dilakukan karena punya
cukup bahan untuk menyiarkan berita eksklusif. Ji Yoon pun binggung dengan yang
akan mereka lakukan.
“Aku
yakin dia akan pergi ke luar negeri untuk melarikan diri. Kalau dia
melakukannya, Ahjussi pasti akan marah.” Ucap Ji Yoon khawatir.
“Jangan
khawatir. Dia tidak akan bisa pergi ke luar negeri. “ kata si kakak yakin.
Tuan Oh
sedang tidur bersama istrinya, menerima telp dari Sekretaris Utama. Sek meminta
maaf, karena harus menelp malam hari karena masalah mendadak. Tuan Oh bertanya
apa yang ingin dikatakan, Sekertaris memberitahu Surat perintah penahanan telah
dikeluarkan untuk Jin Kyu karena kasus balapan yang menyeretnya. Tuan Oh
langsung terbangun kaget. Istrinya pun
bertanya Ada apa?
“Bagaimana
dengan media?” tanya Tuan Oh panik
“Menghentikan
mereka kali ini akan sulit. Terlalu
banyak informasi yang terunggah di internet jadi semua media berita meliput
berita ini. “ ucap Sekertaris.
“Di mana
bajingan itu sekarang?”tanya Tuan Oh. Sekertaris mengataakan kalau tidak tahu,
karena tidak bisa menghubunginya. Tuan Oh mulai mengumpat. Istrinya pun langsung bangun bertanya Apa
yang terjadi?
“Aish,
aku harus membunuh bajingan itu!” ucap Tuan Oh benar-benar marah.
Nenek
Jung kaget mendengarnya. Kang Soo meminta maaf karena tidak memberitahu lebih
cepat. Nenek Jung masih tak bisa percya hal seperti itu bisa terjadi Dan
bagaimana bisa mereka melakukan hal seperti menutup jalan.
“Bagaimana
jika sesuatu terjadi karena itu? Apa Anak keluarga kaya bahkan tidak peduli dengan
itu? Apa Mereka sama sekali tidak peduli?” ucap Nenek Jung
“Mereka
akan dihukum. Besok pagi, akan keluar beritanya. Mereka mungkin tidak akan jera
dengan hanya membayar denda. Kudengar yang di balik semua ini, setidaknya akan
dijatuhi hukuman pidana.” Kata Kang Soo. Nenek Jung pun merasa kasihan dengan
Hyun Soo.
“Baiklah.
Terima kasih. Aku senang Hyun Soo punya teman baik sepertimu.” Ucap Nenek Jung
masuk kembali ke ruang rawat. Kang Soo terlihat masih saja sedih.
Esok Hari
Dan Ah
sudah melepaskan baju rumah sakit dan melihat waktu kalau tabunganya sudah
penuh dihari ini karena Jin Kyu yang akan membayar semuanya. Kang Soo didalam
restoran menontoan berita.
“Rekaman
ini diambil dari sebuah jalan di Namyangju pada tanggal 5 Agustus. Orang-orang memblokir jalanan umum dan
menyuruh mereka yang ingin lewat jalanan itu untuk mencari jalan alternatif
lain.”
“Orang-orang
yang memblok jalan bilang kalau jalanan ini sedang diperbaiki tapi sebenarnya
itu hanya alasan belaka. Anak-anak muda dari keluarga kaya menghalangi jalan
ini untuk mengadakan perlombaan pribadi.” Ucap reporter melaporkan dari depan
jalan yang ditutup.
Ji Yoon
menonton dari ponsel sambil makan ramyun, merasa yakin kalau Ahjussi bisa
melakukannya. Goo Gil juga menonton dari restoran dan juga Sung Jae .
“Karena
mereka yang tidak peduli akan orang lain yang membutuhkan bantuan seorang
pemuda tidak bisa mendapatkan perawatan darurat yang harus ia butuhkan tepat
waktu dan sekarang, dia sedang koma. Hal ini disebabkan karena fakta bahwa pengemudi
yang membawanya harus menempuh jalan alternatif yang panjang ke rumah sakit yang
di mana waktu tempuh terbuang 25 menit. Polisi telah mengeluarkan surat
panggilan kepada orang yang di balik semua ini dan sekarang mereka mencoba
melacak keberadaannya. “
Goo Gil
dkk terlihat bahagia karena mereka berhasil membuat Jin Kyu ditangkap.
“Dan Tuan
Oh, yang diduga berada di balik semua ini sudah melayangkan surat perintah penangkapan
awal kepadanya dan polisi sedang keluar untuk menangkapnya. Park Mi Kyung melaporkan dari KNC News..”
Jin Kyu
sudah ada didalam mobil menghitung uang yang akan dikeluar Biaya rumah sakit,
biaya vas, dan 15.650.000 won. Lalu saat itu polisi mendekat memberitahu kalau
ditangkap karena melanggar undang-undang lalu lintas. Jin Kyu binggung
tiba-tiba dua polisi mendekatinya.
“Ayo ikut
kami... Anda punya hak untuk tetap diam, dan hak untuk menyewa seorang
pengacara.” Ucap dua polisi menarik Kang Soo untuk pergi.
“Kenapa
kalian melakukan ini? Kalian tidak punya bukti!” teriak Jin Kyu menolak.
“Kami
punya buktinya. Choi Kang Soo yang menemukannya. Ayo ikut kami.” Kata polisi.
“Tolong
beri aku waktu 10 menit saja? Aku ingin menarik uang untuk seseorang.” Kata Jin
Kyu Tapi polisi tak peduli mendorong masuk. Jin Kyu yang di dorong masuk, malah
membuatnya terbentur dibagian kepala dan mengaduh kesakitan. Polisi pun merasa
bersalah.
Jin Kyu
mencari kesempatan untuk kabur dan segera masuk ke dalam mobil. Polisi pun
mengejarnya dengan mengikuti jalan kecil. Jin Kyu bisa bersembunyi didalam
pakiran gedung dan menghindari dari polisi.
Dan Ah
sudah menunggu dirumah sakit, Jin Kyu datang dengan nafas terengah-engah. Dan
Ah mengomel karena Jin Kyu yang datang telat.
Jin Kyu menarik Dan Ah pergi karena Polisi sedang mengejarnya. Dan Ah
didepan rumah sakit binggung, ingin tahu alasan Polisi mencari Jin Kyu.
“Lebih
jelasnya, aku difitnah.” Kata Jin Kyu. Dan Ah tak percaya meminta Jin Kyu agar
mengatakan saja semuanya.
“Aku
bilang yang sebenarnya. Aku tidak melakukannya. Tapi semuanya sudah berubah...
Sungguh. Tolong percayalah. Percayalah selama satu jam sampai aku mendapatkan
uangnya.” Kata Jin Kyu memohon.
Saat itu
Kang Soo datang menahan Jin Kyu agar tak kabur, tapi Jin Kyu menyuruh Kang Soo
menyingkir dari tempatnya. Kang Soo mengaku tak punya waktu berurusan dengan
brengsek gila seperti Jin Kyu. Jin Kyu pun menyuruh Kang Soo untuk memukulnya
saja bahkan koma!
“Hentikan...”
teriak Dan Ah. Kang Soo mengumpat kalau Jin Kyu Si brengsek itu penjahat dan sampah.
“Tolong
percayalah... sekali ini saja.” Pinta Jin Kyu. Kang Soo pikir Kang Soo hanya
main-main dan siap memukul.
“Hentikan
atau kau akan terluka.” Ancam Dan Ah agar Kang Soo tak mendekat.
“Lakukan
yang kau mau. Pelintir lenganku dan kakiku. Aku akan merangkak walau kau ingin
melintirnya.” Ucap Kang Soo ingin Jin Kyu segera ditahan. Dan Ah bisa memberikan dua kali tendangan
yang membuat Kang Soo hanya bisa merangkak kesakitan.
Bersambung
ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar