Phil
berjalan sambil memikirkan cara dengan si apoteker, lalu dikagetkan dengan
seseorang yang membuatnya kaget, Jung Ae sudah mengunakan make up. Phil pikir
Jung Ae tidak akan memahaminya ingin tahu alasan bersembunyi di taman.
“Aku
tidak punya pilihan. Ada orang gila yang lari-lari seperti ini.” Kata Jung Ae
yang melihat Phil berlari-lari.
“Riasan
wajahmu itu persis seperti hantu! Apa kau selalu memakai riasan wajah seperti
ini?” kata Phil.
“Kau
bilang Selalu? Kapan? Ini Baru juga dua bulan.” Kata Jung Ae dengan nada
mengoda.
“Tidak
peduli apa pun yang kau lakukan dengan wajahmu, suamimu tidak akan berubah. Aku
tidak menyangka harus bertemu mereka lagi.” Kata Phil
“Hei,
Bong Phil... Aku... ingin minta tolong padamu.” Kata Jung Ae. Phil dengan kesal
bertanya apa yang diinginkanya.
Jung Ae
membawa Goo Gil, Suk Tae dan Dal Soo makan di restoran burger. Phil kembali
merasakan dapat dejavu lain. Suk Tae
pikir lezat dan menyuruh Phil makan dengan Goo Gil. Dal Soo pun menanyakanalasan mentraktir
mereka.
“Aku tadi
tidak bilang akan mentraktir semuanya. Hanya Oppa saja yang hendak kutraktir.”
Kata Jung Ae. Goo Gil langsung bertanya Oppa yang mana dengan nada tinggi.
“Hei!. Kita
memang pergi bersama sebelumnya.” Kata Goo Gil geer.
“Tidak,
aku hanya minta Dal Soo Oppa.” Kata Jung Ae. Goo Gil kesal mengajak Suk Tae
untuk pergi saja.
“Hyung,
kita sudah di sini, makan sajalah sebelum kita pergi.” Ucap Suk Tae. Goo Gil
menegaskan kalau mereka bukan pengemis.
“Bukan
pengemis, tapi sedang lapar lebih dari mereka. Dan Bagianmu akan kumakan kalau
kau pergi.”kata Suk Tae. Goo Gil pun memutuskan hanya akan duduk saja.
Dal Soo
meminta Jung Ae agar mengatakan yang inginkan saja karena harus lekas kembali
dan main bilyard. Phil pun bergumam agar langsung katakan saja. Jung Ae
memberikan sebuah amplop, Phil mengeluh kalau Tidak ada yang berubah. Goo Gil
ingin tahu langsung mengambilnya.
“Menurutmu
apa lagi? Ini surat cinta.” Kata Phil menarik surat milik Jung Ae dan
memberikan pada Jung Ae agar memberikan pada Dal Soo. Dal Soo kaget itu surat
untuk dirinya.
“Jangan
menunjukkannya pada yang lain.” Ucap Jung Ae malu-malu dan langsung berlari
pergi.
Phil
berteriak memberitahu kalau lantainya basah, tapi Jung Ae sudah lebih dulu
jatuh dan kembali berlari keluar dari restoran. Phil memberitahu pintu dan Jung
Ae tak bisa menahan diri malah menabrak pintu, Akhirnya ia menenangkan semua
kalau tak masalah dan bergegas pergi.
Dal Soo
pikir kalau Jung Ae sedang pertunjukan sirkus
bahkan melakukan gerakan akrobatik aneh. Goo Gil mengaku iri karena Dal Soo
yang dapat surat cinta. Dal Soo mengaku kalau tahu Goo Gil itu menyukai Jung Ae
jadi tak ada alasan harus meresponnya.
“Hei,
kalau begitu, sobek saja sekarang juga.” Kata Goo Gil sinis. Dal Soo ingin
merobeknya.
“Berhentilah
kekanakan! Hentikan, tolonglah!” teriak Phil kesal. Goo Gil berpikir kalau
dianggap Cintanya kekanakan, tapi menurut Dal Soo Cinta memang kekanakan.
“Hyung,
jangan buang waktu dan lupakan Jung Ae. Aku akan memberikan burger ini padamu,
jadi kumohon. Lupakan saja dia.” Kata Phil yang sudah tahu kalau Dal Soo akan
bersama Jung Ae akhirnya.
“Cinta
itu adalah perjuangan. Aku tidak akan pernah menyerah terhadapnya.” Ucap Goo
Gil menolaknya dan Suk Tae pun akan memaknya. Phil yang frustasi mengajak
mereka minum soju saja.
“Aku
tidak tahan lagi. Aku butuh minum!” ungkap Phil terlihat benar-benar frustasi. Dua pria hanya bisa diam saja.
Phil
setengah mabuk mengajak bicara seorang paman yang bermain bilyard, dengan
menasehati kalau tidak bisa bermain seperti itu. Ketiga temanya hanya bisa
melihat dari kejauhan. Dal Soo tak percaya melihat Phil jadi tidak terkendali
dalam semalam. Goo Gil merasa kelihatannya terjadi sesuatu, karena bicara omong
kosong terus.
“Aku akan
dapat masalah kalau ayahku sampai datang.” Ungkap Goo Gil. Dal Soo pun
bertanya-tanya Apakah terjadi sesuatu
“Sebenarnya,
aku tertangkap olehnya membawakan tas Soo Jin.” Akui Suk Tae.
“Kau
benar-benar mencari masalah.” Kata Dal Soo dan Goo Gil pikir Suk Tae ingin
ingin dihajar memang. Suk Tae meminta
tolong ada dua temanya agar menolongnya. Dal Soo menyakinkan kalau semua akan
baik-baik saja.
Saat itu
ada beberapa orang baru saja wamil akan bermain billiard, Phil masih minum
sambil menasehati paman didepanya. Seorang pria wamil mengejek Phil yang masih
SMA tapi sudah minum. Phil mendengarnya lalu berteriak kesal kalau sebentar
lagi berusia 30 tahun, jadi kenapa tidak boleh minum. Phil sudah siap akan
berkelahi, Suk Tae yang ketakutan memilih untuk kabur.
Suk Tae
berlari ketakutan dan tak sengaja bertabrakn dengan seseorang yang membawa
sebuah motor. Keduanya pun jatuh bergulingan di jalan, Si pria terlihat sangat
marah yang membuatnya jatuh. Suk Tae melihat kalau itu ayahnya yang jatuh
bersama denganya.
“Jadi, kau
melarikan diri karena merasa takut?” kata Tuan Jo. Suk Tae membenarkan.
“Apakah
karena ayahnya adalah Pemilik Kantor Pos, sedangkan aku hanya pegawai pos
biasa, dia meremehkanmu?” kata Tuan Jo.
Suk Tae mengaku kalau itu sejak SD.
“Dasar
pecundang. Apa selama itu kau membiarkan dia menginjak-injakmu?” kata Tuan Jo.
Suk Tae meminta maaf ketakutan.
“Tidak...
Semua ini kesalahanku. Setelah kematian ibumu, maka aku membesarkanmu terlalu
lemah lembut. Ini saatnya balas dendam., yaitu Balas dendam yang kejam. Apa kau
tahu balas dendam yang paling mengerikan di dunia?” kata Tuan Jo, Suk Tae
bertanya apa itu.
“Mencuri..
Rebut yang paling berharga bagi dirinya. Dengan begitu, kau akan dapat
menghancurkan dia sepenuhnya, tanpa perlu menumpahkan darah.” Kata Tuan Jo
Suk Tae
ingat dengan Soo Jin yang mengirimkan surat untuk Phil, lalu meminta ayahnya
agar menolongnya. Keduanya pun tertawa bahagia berdiri di depan tempat
pembakaran surat-surat.
Soo Jin
melihat foto Phil di dalam kamera wajahnya tersenyum bahagia melihatnya. Lalu
mengingat kembali saat Phil menolongnya yang ketakutan dan menanggung
akibatnya.
“Bagaimana
dia bisa muncul tiba-tiba dan menyelamatkan aku? Bagaimana bisa terjadi?” ucap
Soo Jin seperti mulai jatuh cinta tapi akhirnya menyadarkan dirinya kalau sudah
gila kalau jatuh cinta pada Phil.
“Dia
terlihat tampan.” Ungkap Soo Jin, lalu melihat ponselnya ada pesan yang masuk “ Keyakinan,
harapan, dan cinta. Namun, yang terbaik di antara ketiganya adalah cinta.”
Soo Jin
mengerti kalau itu Cinta, lalu
mengirimkan pesan pada Phil menanyakan keberadanya. Sementara Bong Phil sedang
berkelahi dengan pria dewasa dan temanya mencoba merelai.
“Terima
kasih untuk hari ini. Tapi, aku tidak bisa mengatakannya dengan baik.” Tulis
Soo Jin. Phil masih saja berkelahi sementara Goo Gil dan Dal Soo sibuk meminta maaf.
“Aku
hendak pergi ke suatu tempat, tapi akan kubatalkan kalau kau ingin menemuiku.
Aku akan menunggumu.” Soo Jin kembali mengirimkan pesan tapi Phil belum juga
membalasnya. Phil bisa melawan semuaorang dewasa.
“Pasti
berat bagimu hari ini lari 100 putaran. Mau kutraktir daging?” Tapi ada ada
balasan dari Soo Jin, dan membuatnya kesal
“Hei,
apa-apaan kau? Mengabaikan aku? Ini kesempatan terakhirmu. Jawab aku!” tulis
Soo Jin marah. Phil tetap saja tak membalasnya akhirnya Soo Jin menyuruh Phil
untuk enyah saja dan meninggalkan kamarnya.
Phil
sudah berbaring diatas meja billyard. Ayah Goo Gil mengaku sudah mempercayakan tempat ini pada teman
anak-anakn tapi saat kembali Phil sedang mabuk di siang bolong, lalu melakukan
kekerasan pada pelanggannya. Tuan Bong seperti tak yakin akannya melakukan itu.
“Bagaimana
sebenarnya kalian mendidik putra kalian!?” teriak Tuan Yoon marah
“Kami
sudah melakukan yang terbaik, tapi tidak berhasil. Lalu Kenapa orang-orang
berkumpul di sini?” ucap Ibu Phil santai
“Orang
tua mana yang dengan santainya bicara begitu? Kalian harus mendidik anak
kalian, lagi dan lagi!” tegas Tuan Yoo.
“Tapi,
putramu sendiri juga tidak tampak lebih baik. Mereka kurang lebih sama saja,
jadi hentikan.” Kata Ibu Phil membela
“Hei,
kalian berdua! Kali ini aku akan membiarkan dia pergi, tapi kalau sampai
terjadi sekali lagi, maka aku akan membunuh bocah ini dengan kedua tanganku.” Kata
Tuan Yoo. Tuan Bong pun menyuruh agar melakukan saja kalau memang bisa.
“Ahjussi...
Ahjussi harus berhenti minum. Tahun 2014, Goo Gil Hyung harus menggelar upacara
pemakaman, dan melalui banyak sekali kesulitan, apa kau tahu? Apa Pikirmu kau
bahkan masih hidup tahun 2014?” kata Phil mencoba menyadarkan dan tiba-tiba
pikiran kembali melayang.
Soo Jin dan
Jae Hyun menikah dengan keluarga dan temanyang datang. Suk Tae menjadi pembawa
acara mengatakan Jika di antara hadirin sekiranya memiliki keberatan, maka bisa
disampaikanya. Phil masuk memberitahu kalau dirinya keberatan.
“Aku
keberatan.Aku menentang pernikahan ini.” Ucap Phil tapi ada yang bisa
mendengarnya. Akhirnya Phil mendekati Suk Tae kalau keberatan. Suk Tae juga tak
mendengarnya.
“Jadi Tidak ada, 'kan? Bila
tidak ada yang merasa keberatan akan pernikahan mereka, maka harap tenang. Keduanya,
saya umumkan sebagai pasangan suami istri! Pengantin, silakan meninggalkan
ruangan.” Ucap Suk Tae. Phil terus berusaha kalau dirinya keberatan sambil
berteria
Phil
sudah terdorong masuk ke dalam kamar mandi, tak percaya ayahnya membawa sedotan
WC dan juga ibunya membawa sapu. Tuan Bong pikir Akan lebih sakit kalau dipukul
menggunakan bagian tongkat. Phil meminta agar ayahnya bisa menahanya.
“Astaga,
bau apa ini? Aku bahkan tidak bisa memukulmu karena bau ini. Apa kau minum kotoran
dan bukannya alkohol? Baumu seperti kotoran.” Ungkap Tuan Bong menutup
hidungnya.
“Aku
tanya sekali lagi. Jawab aku. Kamera digital kita yang baru hilang. Apa Kau
pelakunya?” ucap Tuan Bong. Phil memikirkan Kamera digital.
“Ah,
pasti kamera digital yang kuberikan pada Soo Jin.” Gumam Phil.
“Jangan
bilang kau menggadaikannya?” kata Tuan Bong yang sudah siap ingin memukulnya.
Phil mengelengkan kepala kalau tak melakukanya.
“Tidak
seorangpun di Keluarga Bong yang hidup dari bidang olahraga! Semestinya tidak
aku izinkan kau bergabung dengan tim pelari sekolah!” teriak ibu Phil
“Aku
tidak bilang kalau aku ingin jadi atlet.”kata Phil
“Tapi,
dia juga kan tidak sepenuhnya tak berbakat. Dia itu lebih baik hidup dengan
mengandalkan ototnya.” Kata Tuan Bong
“Tapi,
Sayang, lihat sekarang, itu semua tidak ada gunanya. Mari kita hentikan. Itu
hanya memperpendek usia kita.” Kata Ibu Phil.
“Kau
benar... Kita harus berumur panjang dan bahagia.” Ucap Tuan Bong lalu mengajak
ibu Phil pergi dengan mengandeng tanganya.
Phil
mandi frutasi menatap di cermin, kembali
berbicara sendiri karena sekarang berada di masa lampu apakah ia harus
memperbaiki segalanya dan hidup dengan benar atau ia menyerah saja menjadi
atlet, lalu mengambil kesempatan lain untuk hidup.
Ia
membayangkan kalau dirinya jadi dokter lalu spanduk bertuliskan “Bong Phil
diterima di jurusan medis.” Dengan digendong oleh temanya. Lalu Ia pergi ke
apotik, dengan nama tag “Dr. Bong Phil” Ia pun berjalan keluar dengan Goo Gil,
Suk Tae dan Dal Soo menjadi pengawalnya.
Soo Jin
melihat dengan wajah tertunduk gugup, Phil
akan masuk mobil dan melihat Soo Jin langsung membuka pintu mempersilahkan agar
masuk ke dalam mobil. Jae Hyun mencoba menahan tapi Soo Jin terpana dengan ketampanan
Phil dan pintar.
Tuan Bong
memberikan tepuk tangan mendengar Suara tawa Phil dalam kamar mandi dan akan
masuk. Istrinya menahanya agar tak perlu memperdulikanya. Di dalam kamar mandi,
Phil pikir sudah pernah melalui masa ini jadi tahu pasti jawabannya.
“Kau
terlanjur di sini... jadi Jalani saja, Bong Phil. Kau akan menulis ulang kisah
hidup Bong Phil!!!” kata Phil yakin lalu masuk ke kamar.
"Baik,
sekarang. Aku bisa melakukan ini. Aku akan belajar. Pasti tidak akan lebih
sulit dari penempaan atlet. Kapan tes selanjutnya? Baiklah, ayo menjadi juara
kelas. Peringkatku pasti akan membuat Soo Jin terkejut.” Kata Phil penuh
semangat untuk belajar, tapi matanya langsung pusing melihat pelajaran
matematika.
Lalu
pikiran melayang saat Jin Sook memberitahu “Soo Jin berkencan dengan Oppa Gereja.
Dia itu mata keranjang yang mencium semua gadis cantik.” Ia mengingat si
bajingan kalau Ciuman pertama Soo Jin yang berharga telah dicuri olehnya.
“Kemudian
selama enam bulan, dia mempermainkan Soo Jin, lalu mencampakkannya seperti
sampah. Dasar Bajingan itu. Masa depan yang baru dimulai dari bajingan itu.” Ucap
Phil mengebu-gebu.
Jin Sook
sibuk belajar dikamar dikagetkan dengan Phil tiba-tiba muncul dari jendela
kamarnya. Phil bertanya dimana keberadaan sekarang. Jin Sook mengumpat siapa
yang ditanya.
Phil
berlari mengingat saat dirinya kena pukul dari pria yang suka dengan Soo Jin, Sambil mengingat kalau dirinya ingat dihajar
oleh si brengsek itu dan Baru ketahuan kalau pria itu rutin latihan tinju
selama lima tahun, bahkan tidak sempat menonjoknya sama sekali.
Akhirnya
ia masuk ke ruang belajar memanggil Suk Tae sambil membawa balok kayu, Suk Tae
ketakutan mengaku kalau bukan ia pelakunya tapi sang ayah. Phil tak mengerti
maksudnya dan menyuruh agar membangunkan Goo Gil dan Dal Soo. Suk Tae
membangukan dua kakak tertuanya. Keduanya ketakutan melihat Phil membawa kayu. Phil mengatakan butuh bantuan mereka.
Di Gereja
Pendeta
sedang memberikan khotbah di dalam gereja, Phil dengan memegang buku doa
menatap ke arah Soo Jin yang duduk dengan seorang pria dengan wajah penuh
amarah. Goo Gil pikir merkea bukan tipe
yang bisa tahan di gereja.
“Dan
alasan terkuat kita tidak seharusnya berada di sini, adalah tujuan kita
menghajar seseorang. Bukan begitu, Seok Tae?” ucap Dal Soo
“Gereja
ini adalah tempat suci” kata Suk Tae ketakutan. Phil panik melihat tangan si
pria yang ingin memeluk Soo Jin dari belakang.
“Dia menggoda
Soo Jin di dalam Gereja! Dasar bajingan kecil... Cobalah untuk mengutarakan apa
saja keinginan kalian hari ini.” Kata Phil marah
“Hei, dia
itu petarung terbaik di sekolahnya. Mari kita jaga kedamaian lingkungan kita.
Amien.” Ucap Suk Tae
“Tidak
peduli seberapa tangguh pun, dia itu masih bocah.” Kata Phil merasa dirinya
sudah 30 tahun.
“Hei, dia
itu 2 tahun lebih tua dari kita. Tapi, dia sempat cuti sekolah satu tahun.” Ungkap
Suk Tae.
“Hari
ini, aku 8 tahun lebih tua darinya.” Kata Phil. Suk Tae kembali berod agar
memohon ampun dan selamatkan mereka.
Semua pun
selesai berdoa dan keluar dari gereja. Phil sudah menemui si pria dengan
mengejek proses doanya tadi, karena menurutanya lebih baik berdoa lebih keras,
karena Ini hari terakhirnya berdoa. Si pria pikir Phil sudah mengenalnya. Phil
mengaku sangat mengenalnya.
“Kalau
tahu, kenapa coba membuat masalah denganku?” ucap si pria. Soo Jin datang
melihat Phil yang mendekati “Oppa gereja”
“Kau
mengabaikan semua SMS dariku. Apa lagi sekarang?” kata Soo Jin
“Pertarungan
balas dendam akan digelar hari ini.” Ucap Phil
“Pahami
dulu kata-katamu sebelum melontarkannya. Pertarungan balas dendam artinya.. “
kata Oppa Gereja. Phil sambil mengumpat mengaku sangat mengerti.
“Kau
mungkin tidak ingat, tapi... dulu sekali kita pernah bertarung.” Kata Phil.
“Kalau
begitu, pasti kau hampir mati karenanya.”kata Oppa gereja. Phil menegaskan tidak
pernah sekalipun kalah bertarung.
“Phil ,
kau tidak akan menang. Jadi, berhentilah melakukan hal-hal aneh.” Ucap Soo Jin
lalu mengajak si Oppa agar pergi saja.
“Soo Jin,
kau benar-benar buruk dalam menilai pria. Bajingan ini benar-benar sampah. Kau
hanya akan dimainkan lalu dicampakkan dalam waktu enam bulan.” Ucap Phil sudah
mengetahui sikap buruk si pria.
“Aku ke
Gereja agar berhenti menghajar orang. Apa kau ingin membuatku menjadi pendosa
lagi?” bisik Oppa gereja
“Sebab
itu, kenapa tidak kau robek saja bibir-sok-manis-berbisa itu?” balas Phil tak
takut.
Soo Jin
pun berteriak menyuruh keduanya agar berhenti saja, lalu meminta pada teman Phil untuk bisa
mengentikan juga, Dal Soo pikir akan akan berterima kasih.Kalau Soo Jin yang menghentikan mereka. Goo Gil pikir itu Pria bertarung di medan
perang.
“Berhentilah
menunjukkan kebodohanmu itu!” kata Dal Soo. Suk Tae pun mengatakan akan jadi
hakim.
“Hei,
Bong Phil, kubilang hentikan!” teriak Soo Jin yang tak ingin mereka berkelahi.
“Soo
Jin.. Malam ini sebenarnya aku punya rencana denganmu, tapi sekarang berubah.
Wajah si brengsek ini akan kubelah jadi dua!” kata Oppa gereja yakin
“Oh,
tentu... Aku menderita selama 10 tahun gara-gara kau. Terima kasih, Manhole, sudah
memberiku kesempatan balas dendam. Aku akan pastikan kau tidak bisa mencium
wanita lain lagi dengan bibir-sok-manis-berbisa itu.” Kata Phil.
Si pria
ingin marah, saat itu seorang pendeta lewat dan langsung berubah seperti anak
Gereja, Ia lalu mengatakan Di sini bukan tempat yang tepat untuk berkelahi dan tahu
tempat yang bagus untuk menghajarnya. Phil mengaku tahu kalau itu ada di Taman
belakang gereja, dan Oppa gereja mengatak kalau Di sana akan menjadi kuburan
Phil lalu Phil menegaskan kalau ia baru saja bangkit dari kubur
“Kisah
masa laluku yang penuh dengan kesengsaraan, akan berubah di sana. Ikut aku!”
ucap Phil.
Di taman
belakang
Phil
sibuk seperti mencari sesuatu, sementara Soo Jin berdiri disamping Oppa gereja.
Sementara Tiga pria melihat Phil yang sibuk sendiri. Si Oppa mengeluh kalau sudah hampir tengah
malam dan Kapan mereka mulai. Phil mengumpat agar diam saja dan terus mencari.
“Hei, ada
apa dengan dia?” tanya Goo Gil. Dal Soo pikir Phil sedang menyesalinya dan Semua
orang juga tahu hasil pertarungan ini.
“Hyung,
perlu kita sediakan handuk?” pikir Suk Tae. Jung Ae datang menyuruh mereka agar
membiarkan Phil dihajar sampai mati. Goo Gil bertanya kapan Jung Ae bisa
datang.
“oh.. aku anggota Gereja ini. Aku Kristen.” Kata Jung
Ae. Dal Soo mengaku tidak menyangka. Jung Ae pun ingin tahu alasanya.
“Apakah jemaat
lain tidak akan takut dengan penampilanmu itu?” kata Dal Soo. Goo Gil meminta
agar Dal Soo menjaga ucapanya. Tapi Jung Ae malah berpikir Dal Soo sedang memberikan
pujian kalau itu seksi.
“Jangan
membuatku tertawa.” Kata Jin Sook ikut datang. Suk Tae heran melihat Jin Sook
yang datang.
“Aku Mencarimu,
Apa kau tahu! Hei, apa sebenarnya yang Phil lakukan tengah malam begini?” ucap
Jin Sook heran mereka juga tak mengerti. Jin Sook un kesal melihat Soo Jin
malah berdiri disamping Oppa gereja.
“Soo Jin
berada di pihak lawan. Bukan sisi kita” kata Suk Tae, Jin Sook meminta agar
membawa Soo Jin. Goo Gil pikir Soo Jin benar-benar meninggalkan kita.
“Eh,
sebentar, lalu kenapa kalian berdiri saja di sini?” kata Jin Sook mengajak
untuk mendekati Phil.
“Dia
tidak akan mendengarkan kita. Penyesalan selalu muncul belakangan.” Kata Dal
Soo menarik Jin Sook agar kembali menungu saja.
Akhirnya
Phil menemukan seperti lubang air yang tertutup kardus, Jin Sook pun bertanya apakah Phil sudah
menemukanya. Phil mengataka kaalu ini sesuatu yang tidak perlu mereka tahu.
Oppa gereja bertanya apakah masih lama, Phil pikir Sekarang saatnya Malaikat
Maut menjemputnya dan mengajak agar mendekat.
Oppa
gereja menyerang lebih dulu dan Phil tak bisa melawanya, Soo Jin hanya bisa
menutup matanya.
Seorang
ayah duduk bersama putrinya, menceritakan tentang Cinderelal yang akan kembali normal
saat lewat tengah malam. Saat Tengah malam tiba, maka si Putri akan kabur
sekarang dan Sepatunya akan terlepas. Si anak malah menangis, ayahnya pun
meminta agar sang anak tak menangis.
Suk Tae
melihat Phil kena pukul berpikir menelp ambulans sekarang. Jung Ae pikir mereka
seharusnya menelepon rumah pemakaman. Phil terus kena pukul dan waktu tinggal 2
menit sebelum tengah malam berlalu. Jin Sook tak bisa tinggal diam, memberikan
semangat pada Phil agar segera bangun. Phil memberikan pukulan dan kaki Oppa
gereja tersangkut pada saringan lubang,
“Di situ
kaki Phil tersangkut 10 tahun lalu, sebab itulah dia kena hajar, namun tidak
ada yang memercayainya.”
Phil pun
mulai menghajar si Oppa Gereja seperti membalas dendam, semua teman memuji Phil
tapi Soo Jin memukulnya, dengan nada penuh amarah menegaskan kaalu Akan lebih
baik kalau menjawab pesan-pesannya dan
tak perlu membuat keributan. Phil bingung pesan apa itu. Soo Jin tak ingin
membahasnya memilih untuk pergi.
Phil binggung
melihat Soo Jin yang pergi, Jin Sook panik karena wajah Phil yang masih berdarah.
Dal Soo pikir kalau ini Aksi dan romansa serta Genre yang kompleks. Saat itu
Oppa gereja bangun dan ingin menyerang, tapi saat itu Goo Gil mencoba
melindungi dengan badannya. Phil akhirnya bisa membuat si Oppa gereja pingsan.
Saat itu pandangan Jung Ae berbeda pada Goo Gil.
Soo Jin
berjalan pergi, Phil menahanya agar tak pergi dan saat itu terdengar bunyi
lonceng tengah malam. Jiwa Phil pergi dari tubuh masa SMA, Ia kebingungan dan
seperti kecepatan cahaya dibawa pergi oleh Alien.
Lubang
berubah menjadi warna hijau, Phil seperti mulai menjelajahi waktu. Suasana ditaman
terlihat kotor banyak rongksokan dan tutup lubang melayang diudara. Phil keluar
dengan pakaian berbeda. Ia sadar di tempatnya biasa dan dikagetkan dengan
lubang kembali ditutup.
“Berita pukul 12 siang. Beberapa
kelompok mafia sebelumnya bertarung untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka. Kantor
Kepolisian Seoul menangkap 25 mafia dari 2 kelompok berbeda, dalam pertarungan
perluasan wilayah perjudian ilegal tersebut.”
Phil mendengar
berita dari radio, lalu melihat penampilan wajahnya dan dibuat binggung karena
tubuhnya juga penuh tatto. Lalu berpikir yang dimaksud Mafia adalah dirinya.
(Masa Kini, 12 siang tahun 2017 - 6 hari sebelum
pernikahan Soo Jin)
Bersambung ke Episode 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar