PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 12 Agustus 2017

Sinopsis Manhole Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Phil berjalan sambil memikirkan cara dengan si apoteker, lalu dikagetkan dengan seseorang yang membuatnya kaget, Jung Ae sudah mengunakan make up. Phil pikir Jung Ae tidak akan memahaminya ingin tahu alasan bersembunyi di taman.
“Aku tidak punya pilihan. Ada orang gila yang lari-lari seperti ini.” Kata Jung Ae yang melihat Phil berlari-lari.
“Riasan wajahmu itu persis seperti hantu! Apa kau selalu memakai riasan wajah seperti ini?” kata Phil.
“Kau bilang Selalu? Kapan? Ini Baru juga dua bulan.” Kata Jung Ae dengan nada mengoda.
“Tidak peduli apa pun yang kau lakukan dengan wajahmu, suamimu tidak akan berubah. Aku tidak menyangka harus bertemu mereka lagi.” Kata Phil
“Hei, Bong Phil... Aku... ingin minta tolong padamu.” Kata Jung Ae. Phil dengan kesal bertanya apa yang diinginkanya. 

Jung Ae membawa Goo Gil, Suk Tae dan Dal Soo makan di restoran burger. Phil kembali merasakan dapat dejavu lain. Suk Tae pikir lezat dan menyuruh Phil makan dengan Goo Gil.  Dal Soo pun menanyakanalasan mentraktir mereka.
“Aku tadi tidak bilang akan mentraktir semuanya. Hanya Oppa saja yang hendak kutraktir.” Kata Jung Ae. Goo Gil langsung bertanya Oppa yang mana dengan nada tinggi.
“Hei!. Kita memang pergi bersama sebelumnya.” Kata Goo Gil geer.
“Tidak, aku hanya minta Dal Soo Oppa.” Kata Jung Ae. Goo Gil kesal mengajak Suk Tae untuk pergi saja.
“Hyung, kita sudah di sini, makan sajalah sebelum kita pergi.” Ucap Suk Tae. Goo Gil menegaskan kalau mereka bukan pengemis.
“Bukan pengemis, tapi sedang lapar lebih dari mereka. Dan Bagianmu akan kumakan kalau kau pergi.”kata Suk Tae. Goo Gil pun memutuskan hanya akan duduk saja.
Dal Soo meminta Jung Ae agar mengatakan yang inginkan saja karena harus lekas kembali dan main bilyard. Phil pun bergumam agar langsung katakan saja. Jung Ae memberikan sebuah amplop, Phil mengeluh kalau Tidak ada yang berubah. Goo Gil ingin tahu langsung mengambilnya.
“Menurutmu apa lagi? Ini surat cinta.” Kata Phil menarik surat milik Jung Ae dan memberikan pada Jung Ae agar memberikan pada Dal Soo. Dal Soo kaget itu surat untuk dirinya.
“Jangan menunjukkannya pada yang lain.” Ucap Jung Ae malu-malu dan langsung berlari pergi.
Phil berteriak memberitahu kalau lantainya basah, tapi Jung Ae sudah lebih dulu jatuh dan kembali berlari keluar dari restoran. Phil memberitahu pintu dan Jung Ae tak bisa menahan diri malah menabrak pintu, Akhirnya ia menenangkan semua kalau tak masalah dan bergegas pergi. 


Dal Soo pikir kalau Jung Ae sedang pertunjukan sirkus  bahkan melakukan gerakan akrobatik aneh. Goo Gil mengaku iri karena Dal Soo yang dapat surat cinta. Dal Soo mengaku kalau tahu Goo Gil itu menyukai Jung Ae jadi tak ada alasan harus meresponnya.
“Hei, kalau begitu, sobek saja sekarang juga.” Kata Goo Gil sinis. Dal Soo ingin merobeknya.
“Berhentilah kekanakan! Hentikan, tolonglah!” teriak Phil kesal. Goo Gil berpikir kalau dianggap Cintanya kekanakan, tapi menurut Dal Soo Cinta memang kekanakan.
“Hyung, jangan buang waktu dan lupakan Jung Ae. Aku akan memberikan burger ini padamu, jadi kumohon. Lupakan saja dia.” Kata Phil yang sudah tahu kalau Dal Soo akan bersama Jung Ae akhirnya.
“Cinta itu adalah perjuangan. Aku tidak akan pernah menyerah terhadapnya.” Ucap Goo Gil menolaknya dan Suk Tae pun akan memaknya. Phil yang frustasi mengajak mereka minum soju saja.
“Aku tidak tahan lagi. Aku butuh minum!” ungkap Phil terlihat benar-benar frustasi.  Dua pria hanya bisa diam saja. 


Phil setengah mabuk mengajak bicara seorang paman yang bermain bilyard, dengan menasehati kalau tidak bisa bermain seperti itu. Ketiga temanya hanya bisa melihat dari kejauhan. Dal Soo tak percaya melihat Phil jadi tidak terkendali dalam semalam. Goo Gil merasa kelihatannya terjadi sesuatu, karena bicara omong kosong terus.
“Aku akan dapat masalah kalau ayahku sampai datang.” Ungkap Goo Gil. Dal Soo pun bertanya-tanya Apakah terjadi sesuatu
“Sebenarnya, aku tertangkap olehnya membawakan tas Soo Jin.” Akui Suk Tae.
“Kau benar-benar mencari masalah.” Kata Dal Soo dan Goo Gil pikir Suk Tae ingin ingin dihajar memang.  Suk Tae meminta tolong ada dua temanya agar menolongnya. Dal Soo menyakinkan kalau semua akan baik-baik saja.
Saat itu ada beberapa orang baru saja wamil akan bermain billiard, Phil masih minum sambil menasehati paman didepanya. Seorang pria wamil mengejek Phil yang masih SMA tapi sudah minum. Phil mendengarnya lalu berteriak kesal kalau sebentar lagi berusia 30 tahun, jadi kenapa tidak boleh minum. Phil sudah siap akan berkelahi, Suk Tae yang ketakutan memilih untuk kabur. 


Suk Tae berlari ketakutan dan tak sengaja bertabrakn dengan seseorang yang membawa sebuah motor. Keduanya pun jatuh bergulingan di jalan, Si pria terlihat sangat marah yang membuatnya jatuh. Suk Tae melihat kalau itu ayahnya yang jatuh bersama denganya.
“Jadi, kau melarikan diri karena merasa takut?” kata Tuan Jo. Suk Tae membenarkan.
“Apakah karena ayahnya adalah Pemilik Kantor Pos, sedangkan aku hanya pegawai pos biasa, dia meremehkanmu?” kata Tuan Jo.  Suk Tae mengaku kalau itu sejak SD.
“Dasar pecundang. Apa selama itu kau membiarkan dia menginjak-injakmu?” kata Tuan Jo. Suk Tae meminta maaf ketakutan.
“Tidak... Semua ini kesalahanku. Setelah kematian ibumu, maka aku membesarkanmu terlalu lemah lembut. Ini saatnya balas dendam., yaitu Balas dendam yang kejam. Apa kau tahu balas dendam yang paling mengerikan di dunia?” kata Tuan Jo, Suk Tae bertanya apa itu.
“Mencuri.. Rebut yang paling berharga bagi dirinya. Dengan begitu, kau akan dapat menghancurkan dia sepenuhnya, tanpa perlu menumpahkan darah.” Kata Tuan Jo
Suk Tae ingat dengan Soo Jin yang mengirimkan surat untuk Phil, lalu meminta ayahnya agar menolongnya. Keduanya pun tertawa bahagia berdiri di depan tempat pembakaran surat-surat. 


Soo Jin melihat foto Phil di dalam kamera wajahnya tersenyum bahagia melihatnya. Lalu mengingat kembali saat Phil menolongnya yang ketakutan dan menanggung akibatnya.
“Bagaimana dia bisa muncul tiba-tiba dan menyelamatkan aku? Bagaimana bisa terjadi?” ucap Soo Jin seperti mulai jatuh cinta tapi akhirnya menyadarkan dirinya kalau sudah gila kalau jatuh cinta pada Phil.
“Dia terlihat tampan.” Ungkap Soo Jin, lalu melihat ponselnya ada pesan yang masuk “ Keyakinan, harapan, dan cinta. Namun, yang terbaik di antara ketiganya adalah cinta.”
Soo Jin mengerti kalau itu  Cinta, lalu mengirimkan pesan pada Phil menanyakan keberadanya. Sementara Bong Phil sedang berkelahi dengan pria dewasa dan temanya mencoba merelai.
“Terima kasih untuk hari ini. Tapi, aku tidak bisa mengatakannya dengan baik.” Tulis Soo Jin. Phil masih saja berkelahi sementara Goo Gil dan Dal Soo sibuk meminta maaf.
“Aku hendak pergi ke suatu tempat, tapi akan kubatalkan kalau kau ingin menemuiku. Aku akan menunggumu.” Soo Jin kembali mengirimkan pesan tapi Phil belum juga membalasnya. Phil bisa melawan semuaorang dewasa.
“Pasti berat bagimu hari ini lari 100 putaran. Mau kutraktir daging?” Tapi ada ada balasan dari Soo Jin, dan membuatnya kesal
“Hei, apa-apaan kau? Mengabaikan aku? Ini kesempatan terakhirmu. Jawab aku!” tulis Soo Jin marah. Phil tetap saja tak membalasnya akhirnya Soo Jin menyuruh Phil untuk enyah saja dan meninggalkan kamarnya. 




Phil sudah berbaring diatas meja billyard. Ayah Goo Gil mengaku  sudah mempercayakan tempat ini pada teman anak-anakn tapi saat kembali Phil sedang mabuk di siang bolong, lalu melakukan kekerasan pada pelanggannya. Tuan Bong seperti tak yakin akannya melakukan itu.
“Bagaimana sebenarnya kalian mendidik putra kalian!?” teriak Tuan Yoon marah
“Kami sudah melakukan yang terbaik, tapi tidak berhasil. Lalu Kenapa orang-orang berkumpul di sini?” ucap Ibu Phil santai
“Orang tua mana yang dengan santainya bicara begitu? Kalian harus mendidik anak kalian, lagi dan lagi!” tegas Tuan Yoo.
“Tapi, putramu sendiri juga tidak tampak lebih baik. Mereka kurang lebih sama saja, jadi hentikan.” Kata Ibu Phil membela
“Hei, kalian berdua! Kali ini aku akan membiarkan dia pergi, tapi kalau sampai terjadi sekali lagi, maka aku akan membunuh bocah ini dengan kedua tanganku.” Kata Tuan Yoo. Tuan Bong pun menyuruh agar melakukan saja kalau memang bisa.
“Ahjussi... Ahjussi harus berhenti minum. Tahun 2014, Goo Gil Hyung harus menggelar upacara pemakaman, dan melalui banyak sekali kesulitan, apa kau tahu? Apa Pikirmu kau bahkan masih hidup tahun 2014?” kata Phil mencoba menyadarkan dan tiba-tiba pikiran kembali melayang. 


Soo Jin dan Jae Hyun menikah dengan keluarga dan temanyang datang. Suk Tae menjadi pembawa acara mengatakan Jika di antara hadirin sekiranya memiliki keberatan, maka bisa disampaikanya. Phil masuk memberitahu kalau dirinya keberatan.
“Aku keberatan.Aku menentang pernikahan ini.” Ucap Phil tapi ada yang bisa mendengarnya. Akhirnya Phil mendekati Suk Tae kalau keberatan. Suk Tae juga tak mendengarnya.
“Jadi Tidak ada, 'kan? Bila tidak ada yang merasa keberatan akan pernikahan mereka, maka harap tenang. Keduanya, saya umumkan sebagai pasangan suami istri! Pengantin, silakan meninggalkan ruangan.” Ucap Suk Tae. Phil terus berusaha kalau dirinya keberatan sambil berteria

Phil sudah terdorong masuk ke dalam kamar mandi, tak percaya ayahnya membawa sedotan WC dan juga ibunya membawa sapu. Tuan Bong pikir Akan lebih sakit kalau dipukul menggunakan bagian tongkat. Phil meminta agar ayahnya bisa menahanya.
“Astaga, bau apa ini? Aku bahkan tidak bisa memukulmu karena bau ini. Apa kau minum kotoran dan bukannya alkohol? Baumu seperti kotoran.” Ungkap Tuan Bong menutup hidungnya.
“Aku tanya sekali lagi. Jawab aku. Kamera digital kita yang baru hilang. Apa Kau pelakunya?” ucap Tuan Bong. Phil memikirkan Kamera digital.
“Ah, pasti kamera digital yang kuberikan pada Soo Jin.” Gumam Phil.
“Jangan bilang kau menggadaikannya?” kata Tuan Bong yang sudah siap ingin memukulnya. Phil mengelengkan kepala kalau tak melakukanya.
“Tidak seorangpun di Keluarga Bong yang hidup dari bidang olahraga! Semestinya tidak aku izinkan kau bergabung dengan tim pelari sekolah!” teriak ibu Phil
“Aku tidak bilang kalau aku ingin jadi atlet.”kata Phil
“Tapi, dia juga kan tidak sepenuhnya tak berbakat. Dia itu lebih baik hidup dengan mengandalkan ototnya.” Kata Tuan Bong
“Tapi, Sayang, lihat sekarang, itu semua tidak ada gunanya. Mari kita hentikan. Itu hanya memperpendek usia kita.” Kata Ibu Phil.
“Kau benar... Kita harus berumur panjang dan bahagia.” Ucap Tuan Bong lalu mengajak ibu Phil pergi dengan mengandeng tanganya. 


Phil mandi frutasi menatap di cermin,  kembali berbicara sendiri karena sekarang berada di masa lampu apakah ia harus memperbaiki segalanya dan hidup dengan benar atau ia menyerah saja menjadi atlet, lalu mengambil kesempatan lain untuk hidup.
Ia membayangkan kalau dirinya jadi dokter lalu spanduk bertuliskan “Bong Phil diterima di jurusan medis.” Dengan digendong oleh temanya. Lalu Ia pergi ke apotik, dengan nama tag “Dr. Bong Phil” Ia pun berjalan keluar dengan Goo Gil, Suk Tae dan Dal Soo menjadi pengawalnya.
Soo Jin melihat dengan wajah tertunduk gugup,  Phil akan masuk mobil dan melihat Soo Jin langsung membuka pintu mempersilahkan agar masuk ke dalam mobil. Jae Hyun mencoba menahan tapi Soo Jin terpana dengan ketampanan Phil dan pintar. 

 Soo Jin membawa sebuket bunga dengan gaun putihnya, Phil memakai jas lalu berlutut dan melamar untuk menikah denganya. Soo Jin pun mengangguk, akhirnya semua tamu memberikan applouse untuk kedua pasangan yang baru saja menikah. Orang tua mereka memberikan tepuk tangan.

Tuan Bong memberikan tepuk tangan mendengar Suara tawa Phil dalam kamar mandi dan akan masuk. Istrinya menahanya agar tak perlu memperdulikanya. Di dalam kamar mandi, Phil pikir sudah pernah melalui masa ini jadi tahu pasti jawabannya.
“Kau terlanjur di sini... jadi Jalani saja, Bong Phil. Kau akan menulis ulang kisah hidup Bong Phil!!!” kata Phil yakin lalu masuk ke kamar.

"Baik, sekarang. Aku bisa melakukan ini. Aku akan belajar. Pasti tidak akan lebih sulit dari penempaan atlet. Kapan tes selanjutnya? Baiklah, ayo menjadi juara kelas. Peringkatku pasti akan membuat Soo Jin terkejut.” Kata Phil penuh semangat untuk belajar, tapi matanya langsung pusing melihat pelajaran matematika.
Lalu pikiran melayang saat Jin Sook memberitahu “Soo Jin berkencan dengan Oppa Gereja. Dia itu mata keranjang yang mencium semua gadis cantik.” Ia mengingat si bajingan kalau Ciuman pertama Soo Jin yang berharga telah dicuri olehnya.
“Kemudian selama enam bulan, dia mempermainkan Soo Jin, lalu mencampakkannya seperti sampah. Dasar Bajingan itu. Masa depan yang baru dimulai dari bajingan itu.” Ucap Phil mengebu-gebu.
Jin Sook sibuk belajar dikamar dikagetkan dengan Phil tiba-tiba muncul dari jendela kamarnya. Phil bertanya dimana keberadaan sekarang. Jin Sook mengumpat siapa yang ditanya.
Phil berlari mengingat saat dirinya kena pukul dari pria yang suka dengan Soo Jin,  Sambil mengingat kalau dirinya ingat dihajar oleh si brengsek itu dan Baru ketahuan kalau pria itu rutin latihan tinju selama lima tahun, bahkan tidak sempat menonjoknya sama sekali.


Akhirnya ia masuk ke ruang belajar memanggil Suk Tae sambil membawa balok kayu, Suk Tae ketakutan mengaku kalau bukan ia pelakunya tapi sang ayah. Phil tak mengerti maksudnya dan menyuruh agar membangunkan Goo Gil dan Dal Soo. Suk Tae membangukan dua kakak tertuanya. Keduanya ketakutan melihat Phil membawa kayu.  Phil mengatakan butuh bantuan mereka. 


Di Gereja
Pendeta sedang memberikan khotbah di dalam gereja, Phil dengan memegang buku doa menatap ke arah Soo Jin yang duduk dengan seorang pria dengan wajah penuh amarah. Goo Gil pikir  merkea bukan tipe yang bisa tahan di gereja.
“Dan alasan terkuat kita tidak seharusnya berada di sini, adalah tujuan kita menghajar seseorang. Bukan begitu, Seok Tae?” ucap Dal Soo
“Gereja ini adalah tempat suci” kata Suk Tae ketakutan. Phil panik melihat tangan si pria yang ingin memeluk Soo Jin dari belakang.
“Dia menggoda Soo Jin di dalam Gereja! Dasar bajingan kecil... Cobalah untuk mengutarakan apa saja keinginan kalian hari ini.” Kata Phil marah
“Hei, dia itu petarung terbaik di sekolahnya. Mari kita jaga kedamaian lingkungan kita. Amien.” Ucap Suk Tae
“Tidak peduli seberapa tangguh pun, dia itu masih bocah.” Kata Phil merasa dirinya sudah 30 tahun.
“Hei, dia itu 2 tahun lebih tua dari kita. Tapi, dia sempat cuti sekolah satu tahun.” Ungkap Suk Tae.
“Hari ini, aku 8 tahun lebih tua darinya.” Kata Phil. Suk Tae kembali berod agar memohon ampun dan selamatkan mereka. 


Semua pun selesai berdoa dan keluar dari gereja. Phil sudah menemui si pria dengan mengejek proses doanya tadi, karena menurutanya lebih baik berdoa lebih keras, karena Ini hari terakhirnya berdoa. Si pria pikir Phil sudah mengenalnya. Phil mengaku sangat mengenalnya.
“Kalau tahu, kenapa coba membuat masalah denganku?” ucap si pria. Soo Jin datang melihat Phil yang mendekati “Oppa gereja”
“Kau mengabaikan semua SMS dariku. Apa lagi sekarang?” kata Soo Jin
“Pertarungan balas dendam akan digelar hari ini.” Ucap Phil
“Pahami dulu kata-katamu sebelum melontarkannya. Pertarungan balas dendam artinya.. “ kata Oppa Gereja. Phil sambil mengumpat mengaku sangat mengerti.
“Kau mungkin tidak ingat, tapi... dulu sekali kita pernah bertarung.” Kata Phil.
“Kalau begitu, pasti kau hampir mati karenanya.”kata Oppa gereja. Phil menegaskan tidak pernah sekalipun kalah bertarung.
“Phil , kau tidak akan menang. Jadi, berhentilah melakukan hal-hal aneh.” Ucap Soo Jin lalu mengajak si Oppa agar pergi saja.
“Soo Jin, kau benar-benar buruk dalam menilai pria. Bajingan ini benar-benar sampah. Kau hanya akan dimainkan lalu dicampakkan dalam waktu enam bulan.” Ucap Phil sudah mengetahui sikap buruk si pria.
“Aku ke Gereja agar berhenti menghajar orang. Apa kau ingin membuatku menjadi pendosa lagi?” bisik Oppa gereja
“Sebab itu, kenapa tidak kau robek saja bibir-sok-manis-berbisa itu?” balas Phil tak takut. 


Soo Jin pun berteriak menyuruh keduanya agar berhenti saja,  lalu meminta pada teman Phil untuk bisa mengentikan juga, Dal Soo pikir akan akan berterima kasih.Kalau Soo Jin yang  menghentikan mereka.  Goo Gil pikir itu Pria bertarung di medan perang.
“Berhentilah menunjukkan kebodohanmu itu!” kata Dal Soo. Suk Tae pun mengatakan akan jadi hakim.
“Hei, Bong Phil, kubilang hentikan!” teriak Soo Jin yang tak ingin mereka berkelahi.
“Soo Jin.. Malam ini sebenarnya aku punya rencana denganmu, tapi sekarang berubah. Wajah si brengsek ini akan kubelah jadi dua!” kata Oppa gereja yakin
“Oh, tentu... Aku menderita selama 10 tahun gara-gara kau. Terima kasih, Manhole, sudah memberiku kesempatan balas dendam. Aku akan pastikan kau tidak bisa mencium wanita lain lagi dengan bibir-sok-manis-berbisa itu.” Kata Phil.
Si pria ingin marah, saat itu seorang pendeta lewat dan langsung berubah seperti anak Gereja, Ia lalu mengatakan Di sini bukan tempat yang tepat untuk berkelahi dan tahu tempat yang bagus untuk menghajarnya. Phil mengaku tahu kalau itu ada di Taman belakang gereja, dan Oppa gereja mengatak kalau Di sana akan menjadi kuburan Phil lalu Phil menegaskan kalau ia baru saja bangkit dari kubur
“Kisah masa laluku yang penuh dengan kesengsaraan, akan berubah di sana. Ikut aku!” ucap Phil. 


Di taman belakang
Phil sibuk seperti mencari sesuatu, sementara Soo Jin berdiri disamping Oppa gereja. Sementara Tiga pria melihat Phil yang sibuk sendiri.  Si Oppa mengeluh kalau sudah hampir tengah malam dan Kapan mereka mulai. Phil mengumpat agar diam saja dan terus mencari.
“Hei, ada apa dengan dia?” tanya Goo Gil. Dal Soo pikir Phil sedang menyesalinya dan Semua orang juga tahu hasil pertarungan ini.
“Hyung, perlu kita sediakan handuk?” pikir Suk Tae. Jung Ae datang menyuruh mereka agar membiarkan Phil dihajar sampai mati. Goo Gil bertanya kapan Jung Ae bisa datang.
“oh..  aku anggota Gereja ini. Aku Kristen.” Kata Jung Ae. Dal Soo mengaku tidak menyangka. Jung Ae pun ingin tahu alasanya.
“Apakah jemaat lain tidak akan takut dengan penampilanmu itu?” kata Dal Soo. Goo Gil meminta agar Dal Soo menjaga ucapanya. Tapi Jung Ae malah berpikir Dal Soo sedang memberikan pujian kalau itu seksi.
“Jangan membuatku tertawa.” Kata Jin Sook ikut datang. Suk Tae heran melihat Jin Sook yang datang.
“Aku Mencarimu, Apa kau tahu! Hei, apa sebenarnya yang Phil lakukan tengah malam begini?” ucap Jin Sook heran mereka juga tak mengerti. Jin Sook un kesal melihat Soo Jin malah berdiri disamping Oppa gereja.
“Soo Jin berada di pihak lawan. Bukan sisi kita” kata Suk Tae, Jin Sook meminta agar membawa Soo Jin. Goo Gil pikir Soo Jin benar-benar meninggalkan kita.
“Eh, sebentar, lalu kenapa kalian berdiri saja di sini?” kata Jin Sook mengajak untuk mendekati Phil.
“Dia tidak akan mendengarkan kita. Penyesalan selalu muncul belakangan.” Kata Dal Soo menarik Jin Sook agar kembali menungu saja. 


Akhirnya Phil menemukan seperti lubang air yang tertutup kardus,  Jin Sook pun bertanya apakah Phil sudah menemukanya. Phil mengataka kaalu ini sesuatu yang tidak perlu mereka tahu. Oppa gereja bertanya apakah masih lama, Phil pikir Sekarang saatnya Malaikat Maut menjemputnya dan mengajak agar mendekat.
Oppa gereja menyerang lebih dulu dan Phil tak bisa melawanya, Soo Jin hanya bisa menutup matanya.
Seorang ayah duduk bersama putrinya, menceritakan tentang Cinderelal yang akan kembali normal saat lewat tengah malam. Saat Tengah malam tiba, maka si Putri akan kabur sekarang dan Sepatunya akan terlepas. Si anak malah menangis, ayahnya pun meminta agar sang anak tak menangis. 

Suk Tae melihat Phil kena pukul berpikir menelp ambulans sekarang. Jung Ae pikir mereka seharusnya menelepon rumah pemakaman. Phil terus kena pukul dan waktu tinggal 2 menit sebelum tengah malam berlalu. Jin Sook tak bisa tinggal diam, memberikan semangat pada Phil agar segera bangun. Phil memberikan pukulan dan kaki Oppa gereja tersangkut pada saringan lubang,
“Di situ kaki Phil tersangkut 10 tahun lalu, sebab itulah dia kena hajar, namun tidak ada yang memercayainya.”
Phil pun mulai menghajar si Oppa Gereja seperti membalas dendam, semua teman memuji Phil tapi Soo Jin memukulnya, dengan nada penuh amarah menegaskan kaalu Akan lebih baik kalau  menjawab pesan-pesannya dan tak perlu membuat keributan. Phil bingung pesan apa itu. Soo Jin tak ingin membahasnya memilih untuk pergi.

Phil binggung melihat Soo Jin yang pergi, Jin Sook panik karena wajah Phil yang masih berdarah. Dal Soo pikir kalau ini Aksi dan romansa serta Genre yang kompleks. Saat itu Oppa gereja bangun dan ingin menyerang, tapi saat itu Goo Gil mencoba melindungi dengan badannya. Phil akhirnya bisa membuat si Oppa gereja pingsan. Saat itu pandangan Jung Ae berbeda pada Goo Gil.

Soo Jin berjalan pergi, Phil menahanya agar tak pergi dan saat itu terdengar bunyi lonceng tengah malam. Jiwa Phil pergi dari tubuh masa SMA, Ia kebingungan dan seperti kecepatan cahaya dibawa pergi oleh Alien. 



Lubang berubah menjadi warna hijau, Phil seperti mulai menjelajahi waktu. Suasana ditaman terlihat kotor banyak rongksokan dan tutup lubang melayang diudara. Phil keluar dengan pakaian berbeda. Ia sadar di tempatnya biasa dan dikagetkan dengan lubang kembali ditutup.
“Berita pukul 12 siang. Beberapa kelompok mafia sebelumnya bertarung untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka. Kantor Kepolisian Seoul menangkap 25 mafia dari 2 kelompok berbeda, dalam pertarungan perluasan wilayah perjudian ilegal tersebut.”
Phil mendengar berita dari radio, lalu melihat penampilan wajahnya dan dibuat binggung karena tubuhnya juga penuh tatto. Lalu berpikir yang dimaksud Mafia adalah dirinya.
(Masa Kini, 12 siang tahun 2017 - 6 hari sebelum pernikahan Soo Jin)
Bersambung ke Episode 3

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar