PS
: All images credit and content copyright : KBS
Manager
memberikan data penjualan minggu lalu dan Jika Hanyang terus melayani
pengantaran maka mereka pasti tidak akan bisa menghasilkan penjualan besar. Jin
Kyu melihatnya. Manager memberitahu Restoran
Jungga Seolleongtang lainnya dengan mudahnya menghasilkan keuntungan 10 juta
Won di bulan pertama mereka.
“Tapi kita
hanya menghasilkan 2 juta. Setidaknya itu bagus kalau kita benar-benar
terpuruk.” Kata Manager dengan sedikit menyindir
“Berapa
banyak yang biasa mereka dapatkan di bulan kedua?” tanya Jin Kyu
“Mereka biasanya
menghasilkan keuntungan lebih dari 20 juta won setelah pembukaan. Dan dari
tanggal 3 sampai 6 bulan, keuntungan terus meningkat. Setelah itu, profitnya
juga stabil.” Kata Manager. Jin Kyu terlihat panik
“Kemudian,
jika kita menghasilkan keuntungan lebih dari 20 juta bulan ini, ,maka kita bisa
menyelamatkan sesuatu, kan?” kata Jin Kyu
“Itu akan
memuaskan. Tapi masalahnya ada pada Hanyang. Aku belum pernah melihat restoran
seperti itu akan bertahan.” Kata Manager
“Tidak
bisakah kita melakukan sesuatu?” ucap Jin Kyu. Manager pikir Jin Kyu harus
memikirkannya sendiri lalu melayani pelanggan yang sudah selesai makan.
“Akan
kubelikan buku pemasaran makanan.” Kata Managernya. Jin Kyu sempat ragu
akhirnya menyuruh agar membelikan saja.
Jin Kyu
mulai membaca alu mengeluh kalau isinya semua berbahasa Inggris dan kenapa
tidak ada salinan terjemahan untuk ini. Wajahnya makin stress karena harus
kembali belajar menaikan profit.
Dan Ah
baru keluar kelas di kagetkan dengan Jin Kyu juga baru keluar dari kelas yang
berbeda. Jin Kyu bertanya apakah Dan Ah
ada kelas hari ini. Dan Ah membenarkan, lalu bertanya balik kenapa Jin
Kyu ada ditempat les bahasa inggris.
“Aku
perlu membaca beberapa buku tentang pemasaran makanan. Seseorang memberiku banyak
buku yang tidak diterjemahkan.” Ucap Jin Kyu keluar dari tempat les
“Kau jadi
manusia juga rupanya, Kelihatannya kau tidak ingin belajar. Bagaimana seseorang
bisa hidup seperti mereka?” komentar Dan Ah.
“Aku ini
juga berkarier. Aku harus bekerja keras untuk mendapatkan promosi.” Kata Jin
Kyu. Dan Ah menyuruh Jin Kyu bekerja saja dan naik ke motornya.
“Bagaimana
rasanya Kang Soo keluar dari tahanan?” tanya Jin Kyu seperti ingin menguji. Dan
Ah tak mengerti maksudnya.
“Bagaimana
perasaanmu tentang hal itu? Dengan jujur.” Kata Jin Kyu “Kuharap dia kembali
saja ke penjara.” Kata Dan Ah lalu pergi. Jin Kyu tak percaya Dan Ah ngambek
lagi dan bertanya-tanya apakah Dan Ah seburuk Ji Yoon.
Sun Ae,
Ibu Hyun Soo meminjat kaki anaknya. Hyun Soo bertanya Bagaimana dengan toko Ibunya. Ibu Hyun Soo
mengatakan anak SD sedang libur hari ini. Hyun Soo pikir ibunya bisa berhenti
sekarang, karena sudah baikan. Ibu Hyun Soo tetap akan pijat sedikit.
“Ini
terlalu berat untuk Ibu... Pihak RS bilang kau bisa pulang minggu depan. Pulanglah
bersama Ibu.” Kata Ibu Hyun Soo
“Apakah Pulang
ke rumah?” tanya Hyun Soo. Ibu Hyun Soo mengangguk seperti tak ingin berpisah
dengan anaknya.
“Aku
ingin kerja lagi sama Hyungnim.” Kata Hyun Soo. Ibunya merengek berpikir
anaknya lebih menyukai seniornya itu dibanding dirinya. Hyun Soo mengaku bukan
seperti itu.
“Putuskan.
Kau pilih Ibu atau dia?” kata Ibu Hyun Soo. Hyun Soo mengalah mengaku kalau
Ibunya yang menang.
Ibu Hyun
Soo tersenyum dan ingin tahu namanya. Hyun Soo
menyebut namanya Kang Soo. Ibu Hyun Soo terlihat gugup dan ingin tahu
nama lengkapnya. Hyun Soo menyebutkan nama lengkanya Choi Kang Soo dan berumur 25
tahun. Ibu Hyun Soo makin panik.
“Apa
asalnya dari Seoul?” tanya Ibu Hyun Soo. Hyun Soo menceritakan Kang Soo asalnya
dari dekat laut.
“Di suatu
tempat dekat Laut Kuning... Dia bilang rumahnya yang paling tinggi di daerah
itu sehingga pemandangannya bagus. Ibu, apa mau lihat fotonya?” ucap Hyun Soo
dengan penuh semangat. Ibu Hyun Soo menolak.
“Coba ibu
liha, Kami terlihat seperti saudara ‘kan? Bahkan nama belakangnya pun sama, Hyun
Soo dan Kang Soo.” Kata Hyun Soo memperlihatkan foto dengan Kang Soo.
Ibu Hyun
Soo melihat wajah Kang Soo dan langsung berdiri menawarkan anaknya stroberi,
Hyun Soo menolak. Tapi Ibu Hyun Soo yang terlihat panik tahu anaknya suka buah
itu, jadi akan membelikanya dan bergegas pergi.
Didepan rumah sakit, Ibu Hyun Soo terlihat hanya menatap kosong lalu
berbelok tanpa sadar kalau Kang Soo berlalu didengan motornya.
Kang Soo sampai
di restoran, Dan Ah sudah menunggu menanyakan
mangkuk dari Apartemen 35, Unit 201. Kang Soo mengatakan sudah membawanya
dalam perjalanan pulang dari Unit 301. Dan Ah pikir seHarusnya ia yang ambil
mangkuk itu dan kenapa malah Kang Soo
yang mengambilnya
“Di situ
wilayahku.” Ucap Kang Soo. Dan Ah menyuruh Kang Soo agar Taruh kembali di sana. Kang Soo terlihat
binggung.
“Hei,
tolong tenanglah... Kenapa kau jadi marah-marah begini seperti panci yang
meletup-letup?” kata Kang Soo. Dan Ah mulai mengumpat marah lagi seperti
uring-uringan sendiri.
“Sudah
kubilang aku mengerti. Kau mengatakan hal yang omong kosong saat kau minum. Kau
tidak ingin terlibat dengan seorang pria, dan akan pergi. Aku paham semuanya, jadi
kenapa kau khawatir begitu? Tenang saja.
Orang lain akan melihatmu dan mengira kau benar-benar menyukaiku.” Ejek Kang
Soo.
Saat itu
Si preman yang pernah mengoda Dan Ah datang dengan anak buahnya. Tuan Kim
mengaku Sudah lama tak bertemu dan Di bagian badanya masih sakit. Seorang pria
dengan rambut panjang bertanya Apa bos Dan Ah ada di dalam. Dan Ah melihat
beberapa preman yang menyeramkan.
Akhirnya
semua makan jajangmyun, dengan Kang Soo, Dan Ah, Soon Ae berdiri didekat kasir.
Tuan Jang duduk didepan pria berambut panjang yang makan dengan lahap. Si Pria memuji makana Tuan Jang yang enak dan
Keterampilan luar biasa. Tuan Jang menyuruh Pergi kalau sudah selesai makan.
“Anak-anak
yang lain masih belum selesai makan... Bos, kau tahu bagaimana usahaku
mencarimu? Kenapa kau?”kata si pria. Tuan Jang berpura-pura tak mengerti.
“Kau
menghilang begitu bebas. Kami tidak bisa menghubungimu selama delapan tahun. Bagaimana
mungkin aku tidak mencarimu? Aku telah mengikutimu sejak usiaku berusia 17
tahun. Aku mendapat tato viper di punggungku karenamu. Kau bilang orang akan
kesepian, jadi kau punya dua tato ular. Kubilang itu sudah cukup, jadi aku
hanya punya satu tato ular.” Ucap Si pria.
Soon Ae
yang mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak. Tuan Jung mulai
memperingatkanya. Soon Ae merasa Lucu
sekali karena mengatakan hal yang sama saat SMA tentang ikan masnya dan Mereka
malah menggunakan cerita yang sama. Saat itu semua preman langsung berdiri.
“Omo...
kurasa para preman ini pada marah.” Ejek Soon Ae. Si Ketua meminta anak buahnya
untuk kembali duduk saja.
“Kulihat
kepribadianmu masih sama.” Ejek Si Pria. Soon Ae membalas kalau Seseorang akan
mati kalau berubah.
“Soon Ae,
bisa tolong keluarlah? Kalian berdua juga keluarlah.” Ucap Tuan Jang. Soon Ae
menolak karena di luar sangat panas.
“Aku akan
membelikan Anda es krim.” Ucap Dan Ah menarik Soon Ae dan Kang Soo jugaakan
membelikan es serut. Soon Ae mengeluh karena tak menginginkanya tapi keduanya
sudah mendorongnya keluar dari restoran.
Tuan Jang
minum soju dan bertanya Apa yang diinginkan. Si Pria berpikir kalau Tuan Jang kembali
saja. Tuan Jang balik bertanya kalau ia menolaknya bagaimana. Si pra menegaskan
Tuan Jang harus kembali lagi.
Di toko
es krim, Kang Soo dibuat binggung dengan banyak jenis es krim dalam etalase,
bkan Itu kelihatan seperti gochujang. Pegawai memberitahu kalau itu es krim
rasa raspberry hitam. Kang Soo pikir dirinya bodoh karena tak mungkin ada es
krim rasa gochujang.
Dan Ah
duduk bersama Soo Ae kaget kalau tadi
mereka geng Viper, karena yang ia
dengan kalau mereka itu mengerikan. Soon Ae juga tak tahu tapi menurutnya
Mamushi akan mengurusnya.
“Lalu Kenapa
kau begitu pada Kang Soo?” kata Soon Ae. Dan Ah terlihat binggung.
“Kenapa
kau bersikap dingin padanya? Kau harus bersikap baiklah padanya saat dia di
sini. Dia tidak punya banyak waktu lagi di sini.” Ucap Soon Ae. Dan Ah kaget
mendengarnya.
“Apa Kau
tak tahu? Dia hanya bekerja dua bulan di setiap tempat. Ini minggu terakhirnya
di sini. Dia akan pergi Senin depan.” Kata Soon Ae. Dan Ah menatap kosong dan
langsung berubah sedih.
Kang Soo
datang membawakan banyak es krim. Soon Ae heran melihat Kang Soo membeli banyak
sekali. Kang Soo mengaku tak tahu Soon Ae suda rasa apa. Soon Ae mengejek Kang
Soo itu cemas dengan yang disukai, atau yang Dan Ah sukai. Kang Soo mengaku
Dua-duanya,lalu memberikan pada Dan Ah. Dan Ah hanya bisa menatap sedih karena
Kang Soo ternyata akan pergi lebih dulu.
Si pria
mengaku tak ingin berlama-lama dan
akan langsung katakan saja, kalau ia sudah
memulai bisnis di wilayah lain dan tidak bisa menghubungi kelompok yang sudah
ada disana jadi meminta Tuan Jang tidak datang dan membantu mereka.
“Aku akan
memberikan 20 persen.” Ucap si pria memberikan upah.
“Maksudnya...
aku harus menjual wajahku untuk kalian?” kata Tuan Jang
“Tidak
perlu berterus terang tentang hal itu. Jika si Mamushi legendaris itu membuat
penampilan semuanya akan terselesaikan.” Kata si Pria
“Apa Kau
sudah dewasa? Aku tidak mau. Pergilah.” Ucap Tuan Jang beranjak pergi.
“Ada hadiah
lain yang kusiapkan untukmu. Kim Jong Hyun.
Kami bergandengan tangan dengannya dan dialah yang menghancurkan hidup Soon
Ae. Aku tahu dia di mana.” Kata si pria. Tuan Jung terlihat marah langsung
mencengkram tubuh si pria.
“Di mana
dia sekarang?” ucapTuan Jung. Si pria meminta Tuan Jung agar memPertimbangkan
saja dulu tawarannya.
“Bos,
lepaskan aku. Mereka mungkin sudah siapkan pisau. Kau harus pikirkan dulu Soon
Ae yang malang.” Ucap Si pria. Tuan Jung mengumpat marah lalu melepaskan
cengkramanya.
“Biar aku
saja yang tahu.” Kata si pria langsung pamit pergi dengan semua anak buahnya.
Kang Soo
dan Dan Ah kembali membereskan semua meja penuh dengan makana. Soon Ae tahu
kalau Mereka pasti membuat kekacauan sebelum pergi dan ingin tahu apa yang
dikatakan. Tuan Jang hanya mengaku kalau itu hanya jawaban yang sangat jelas.
“Jadi,
apa kau memberi mereka jawaban yang jelas?” ucap Soon Ae. Tuan Jung
membenarkan. Soon Ae pun memuji kalau
itu bagus, Tuan Jung terlihat masih tegang.
Dan Ah
dan Kang Soo mencuci piring. Kang Soo bertanya apakah Tuan Jang itu masuk geng.
Dan Ah pikir Kang Soo tidak perlu tahu. Kang Soo ingin tahu cara Dan Ah bertemu
dengan Ahjumma Soon Ae. Dan Ah pikir Kang Soo juga tidak perlu mengetahuinya.
Kang Soo hanya tersenyum melihatanya.
“Kenapa
kau tertawa?” kata Dan Ah. Kang Soo mengaku
teringat saat pertama kali bekerja dengan Dan Ah, kalau bersikap ketus. seperti
ini.
“Apa yang
akan kau lakukan hari Minggu ini? Apakah Mau menonton film?” tanya Kang Soo.
Dan Ah terdiam karena mengetahui itu hari terakhir Kang Soo bekerja.
Jin Kyu
dan Ji Yoon duduk di meja cafe dengan dua pekerja melonggo karena banyak
barang. Jin Kyu bertanya apakah mereka tidak menonton film atau berkencan. Ji
Yoon mengatakanharus menjual barang dan Hari ini ada banyak rencana. Jin Kyu
pun menanyakan nasibnya.
‘Kau bisa
menunggu di situ dan minum kopi. Hari ini, aku akan melihat wajahmu pada kencan
kali ini.”ucap Ji Yoon menunjuk ke sudut meja didepanya.
“Hei, kalau
kau menaruh barangmu begini, bisa-bisa kau akan tertangkap basah oleh
manajermu.” Kata Jin Kyu. Ji Yoon mengatakan kalau manajernya tidak datang hari
ini.
Saat itu
Ji Yoon menerima telp dari pelangganya dan menyuruh masuk saja ke cafe. Setelah
itu menyuruh Jin Kyu pergi dan pindah tempat duduk. Sat itu seorang pria
datang. Ji Yoon tahu kalau itu Young Taek, si Genk Sparta.
Ji Yoon
memperlihatkan tasnya, kalau hanya menggunakan empat kali. Jadi barangnya masih
terbilang baru dan Harga asli 1,5 juta won, tapi menjualnya seharga 800.000
won, lalu bertanya untuk siapa tas ini apakah untuk pacarnya. Young Taek
mengatakan kalau itu hadiah untuk adiknya.
“Dia
sekarang sedang kuliah dan kudengar mahasiswa di sana sudah memiliki tas itu. Dia
mungkin merasa tidak enak tanpa itu.” Ucap Young Taek
“Wow! Kau
baik sekali. Kuharap aku bisa punya kakak sepertimu.” Kata Ji Yoon terharu.
Young Taek ingin membayarnya. Ji Yoon pun menyuruh Young Taek agar mengambilnya
saja.
“Kita ini
selalu Sparta bersama. Dan Tidak masalah, karena Aku masih punya uang 20 juta
Won.” Ucap Ji Yoon. Jin Kyu melihatnya hanya bisa menghela nafas. Young Taek
dengan wajah bahagia mengucapkan terimakasih pada kakak ipar. Jin Kyu pikir Ji Yoon memang berhati baik.
Dan Ah
dan Kang Soo menonton bersama, semua orang yang berpasangan duduk saling
merangkul dan berpegangan tangan. Kang Soo terlihat gugup dan ingin makan
popcorn, tapi Dan Ah yang memegangnya mengataan
mencoba untuk fokus jadi Nanti saja makannya.
Kang Soo
pun akhirnya hanya bisa minum. Dan Ah langsung melirik sinis saat Kang Soo
mengeluarkan suara. Film dimulai, genre horor beberapa kali Kang Soo terlihat
ketakutan dan mengarakan badanya pada Dan Ah. Sementara Dan Ah seperti sangat
tenang dan menatap sinis pada Kang Soo.
“Hanya
kau saja yang berteriak menontonnya.” Keluh Dan Ah keluar dari bioskop.
“Aku
memang tidak takut dengan yang lainnya, tapi sedikit takut dengan hantunya.”
Akui Kang Soo. Dan Ah mengejek Kang Soo itu anak-anak.
“Oh, itu
mesin boneka. Aku sangat handal memainkannya.” Kata Kang Soo melihat di sudut
jalan. Dan Ah pikir tak perlu karena hanya
buang-buang uang.
“Tidak,
aku yakin.. bisa melakukannya. Apa kau Mau lihat?” kata Kang Soo percaya diri
pergi lebih dulu. Dan Ah hanya bisa berteriak untuk melarangnya.
Kang Soo
mencoba mengambil satu boneka, tapi gagal untuk dimasukan kedalam lubang. Dan
Ah hanya dengan tatapan seperti mengejek. Kang Soo pikir kalau sudah lama
sekali dan kalau sudah terbiasa pasti akan berhasil. Kang Soo terus mencoba sampai akhirnya
mendapatakn boneka gantungan kecil.
“Apa Kau
senang mendapatkannya setelah menghabiskan 30.000 Won?” ejek Dan Ah melihat
Kang Soo tersenyum bahagi.
“Ya, kau
tidak akan menerimanya jika pergi ke toko boneka. Kalau kau sedang kesal, maka
ini akan menenangkanmu. Jadi Simpanlah itu.”ucap Kang Soo mengantungkan di tas
Dan Ah lalu pergi. Dan Ah terdiam karena Kang Soo memberikan benda kenangan
sebelum pergi.
Ho Young
melihat tas yang mahal menurutnya Ini
sungguh luar biasa., karena Ji Yoon sangat bermurah hati. Young taek yakin
Adiknya pasti akan menyukainya. Ho Young
juga takin adiknya itu akan menganggap Young Taek kakak yang terbaik.
“Apa para
cewek menyukai hal semacam itu?” tanya Tuan Baek melihatnya
“Ya,
tentu saja. Kalau kau pakai tas desainer, maka bahkan bisa bebas melakukan apa pun. Kau bisa
bilang pada mereka, "hei, ayo kita minum". Nanti mereka akan ikut
denganmu.” Ucap Ho Young yakin
“Hei, yang ada nanti kau akan ditampar. Apa Kau
pikir semua cewek seperti itu?” ucap Min Chan
“Biarkan
saja dia ditampar. Kau memang kakak yang baik, bahkan sudah membayar uang kuliahnya dan membelikan
ini juga.” Ucap Byung Soo seperti iri
“Aigoo...
Itu seratus kali lebih baik daripada membuangnya di tempat sampah.” Ucap Min
Chan memukul kepala Byung Soo.
“ Kau
selalu bilang begitu saat melihatku.” Keluh Byung Soo. Min Chan mengatakan Itu
karena mengkhawatirkannya.
“Hyung,
kau harus mencemaskan pekerjaanmu. Kau lulus kuliah dengan baik. Kenapa kau
tidak mendapat pekerjaan? Memang kau akan menangkap pewawancaranya atau
semacamnya?” ucap Byung Soo mengejek.
“Ya, aku
bahkan akan membuat hidung mereka berdarah. Kenapa? Haruskah aku melakukannya
padamu?” kata Min Chan. Byung Soo mulai ketakutan. Tuan Baek melirik ingin
melihat tasnya.
Ji Yoon
bertemu pembeli lainya, merasa pria tidak bisa melakukannya karena sduah
sepakat tentang harga sebelum dibeli. Si pria mengaku seorang mahasiswa dan sangat
ingin membelinya untuk pacarnya, lalu bertanya apakah tidak ada lagi cara lain.
Ji Yoon seperti tak tega setuju akan memberikan diskon. Jin Kyu tak tahan mendekati Ji Yoon.
“Berdirilah.
Biar aku yang menjualnya. Bukan begitu caramu menjual barang... Lihat dan
pelajari.” Kata Jin Kyu.
Dua orang
anak membeli sebuah baju, Jin Kyu menegaskan
tidak bisa memberikan diskon Dan juga, menurutnya meski membelinya,
pasti akan cocok kalau ibu mereka yang pakai karena Ini hanya untuk orang yang
kurus. Ji Yoon melihatnya merasa Jin Kyu itu orang yang tega.
“Tapi ibu
kami sangat kurus dan juga sangat menderita.” Ucap Si anak.
“Kau
bilang 20.800.000 Won? Apa ada kamar yang bisa disewakan dengan harga 5.800.000
Won?” ucap Jin Kyu kaget, Ji Yoon tak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa
menangis.
Keduanya
berjalan pulang, Jin Kyu pikir Lebih baik pertimbangkan saja, karena akhirnya
menemukan sesuatu yang sama. Ji Yoon bertanya apakah sangat senang dengan hal
ini. Jin Kyu mengaku sedih karena merkea seperti dua boneka jelek.
“Kalau
begitu kau harus pergi. Boneka jelek tidak bagus kalau bersama.” Kata Ji Yoon.
“Baiklah,
kalau begitu kita lakukan sesuatu yang menyenangkan.” Ucap Jin Kyu. Ji Yoon
bertanya apa itu
Jin Kyu
pikir Menonton film, Ji Yoon mengeluh kalau itu mengganggu sekali lalu pamit
pergi dan melambaikan tanganya. Jin Kyu tak percaya Ji Yoon melambaikan
tanganya,lalu meminta lagi. Tapi Ji Yoon segera masuk tanpa mau melambaikan
tanganya.
Kang Soo
dan Dan Ah duduk dicafe dengan sepasang sepatu diatas meja. Dan Ah meminta Kang
Soo agar mengambilnya karena merasa
tidak enak kalau tidak memberi sesuatu. Kang Soo pikir hanya memberikan boneka
kecil jadi lebih bai Kembalikan saja. Dan Ah langsung menarik price tag, dan
menyuruh Kang Soo untuk mengambilnya.
“Aku
memberikannya padamu supaya kau bisa memulai yang baru. Kudengar kau akan
pergi. Jadi Jangan ikut campur urusan orang lain dan uruslah dirimu sendiri. Saat
kau sampai di wilayah baru, tolong pikirkan urusanmu sendiri” ucap Dan Ah.
“Dan juga
jangan kembali ke wilayah ini lagi. Jangan datang kemari hanya sekadar
jalan-jalan. Jangan mampir saat kau lewat. Selamat tinggal.” Kata Dan Ah
berpesan.
“Dan
Ah... Berapa hari lagi yang tersisa?” tanya Kang Soo. Dan Ah mengatakan 226 hari.
“Apa Kau
akan baik-baik saja sampai saat itu? Apa Kau akan merasa nyaman?” tanya Kang
Soo.
“Jangan
khawatirkan hal itu.” Ucap Dan Ah dan bergegas pergi.
Dan Ah
pulang dengan motornya terlihat seperti menahan rasa sedihnya, Kang Soo duduk
di cafe menatap sepatu yang dihadiahkan Dan Ah padanya. Kang Soo pulang
mengemudikan motornya, Dan Ah duduk di kamar sambil menatap boneka pemberikan
Kang Soo.
Kang Soo
berhenti didepan rumah Dan Ah dan menatap kearah sepeda motor Dan Ah, seperti
memastikan kalau sudah sampai dirumah. Dan Ah akhirnya hanya bisa menangis
karena akan kehilangan Kang Soo.
Kang Soo
melihat restoran yang sudah dua bulan ditempatinya lalu saat itu Tuan Jang dan
Soon Ae masih ada dalam restoran, Tuan
Jung mengakudatang karena penasaran dan bertanya Apa yang akan di lakukan
sekarang. Soon Ae bertanya Haruskah kau pergi seperti ini.
Tuan Jung
menempelkan pengumuman didepan toko [Dibutuhkan Seorang Pekerja: Pengalaman
Diutamakan] Soon Ae mengeluh kalau
seharusnya melatihnya dengan benar dan
dengan cepat melatihnya, lalu akan berteriak memanggil Kang Soo. Tuan Jung
menahanya agar mereka pergi saja.
“Aku
ingin mengajarinya sedikit. Dia hanya kurang handal.” Kata Soon Ae. Tuan Jang
mengajak pergi saja.
Kang Soo
duduk di dalam kamar menantap foto masa kecilnya dengan sang ibu, lalu pergi
meninggalkan restoran dengan motornya.
Dan Ah
hanya bisa menangis dalam kamarnya, Yeon Ji pikir Kalau Dan Ah sangat menyukai
Kang Soo maka peergilah tahan dia. Dan Ah pikir tidak bisa, karena ia akan
pergi jadi Mana bisa menahannya saat akan pergi nanti.
“Kalau
begitu, lupakan saja dia.” Yeon Jin, Dan Ah mengaku juga tidak bisa
melakukannya. Yeon Ji bertanya alasan Dan Ah tak bisa
“Entahlah.
Kurasa aku tidak bisa melupakannya.” Ucap Dan Ah masih terus menangis.
Esok
paginya, Dan Ah pergi kerja melihat ada pengumuman didepan restoran [Dibutuhkan
Seorang Pekerja: Pengalaman Diutamakan]
lalu tak melihat motor Kang Soo yang terparkir dan berpiki kalau itu
sudah pasti pergi. Tapi saat ia masuk Kang Soo duduk di meja, Kang Soo pun
menyapanya.
“Kupikir
kau sudah pergi. Motormu juga tidak ada di luar.” Ucap Dan Ah kaget.
“Motorku
Sedang diperbaiki. Aku mengalami kecelakaan dan jatuh saat pergi.” Cerita Kang
Soo. Dan Ah bertanya kenapa bisa terjadi.
“Itu
Karenamu. Aku terus berbalik untuk melihat ke belakang. Maaf, tapi kurasa aku
tidak bisa pergi.” Ucap Kang Soo dengan senyuman. Dan Ah hanya bisa melonggo tak percaya
mendengarnya.
Bersambung
ke episode 9
Ditunggu next episode nya.. 😄😄😄
BalasHapus