Byung Soo
dkk dihukum oleh Tuan Baek di rumahnya, Tuan Baek merasa tidak pernah merasa dikhianati sepanjang
hidupya, tapi Bagaimana mereka bisa melakukan ini padanya. Byung Soo berdiri
merasa kalau ini sangat tidak adil.
“Kami selalu
terus mengungkit tentang Yeon Ji ini dan Yeon Ji itu.” Kata Byung Soo.
“Ya, kami
sudah bilang begini ribuan kali. Dia itu teman yang sekamar dengan wanita yang
suka berkelahi itu.” Kata Ho Young
“Benar! Tapi,
kau menyuruh kami berhenti mengatakan omong kosong seperti itu.” Ucap Young
Taek tak setuju.
“Berarti
kalian harusnya lebih agresif! Kau harus bisa mengalahkanku!” kata Tuan Baek.
Byung Soo tak percaya Tuan Baek melakukan hal ini karena baru memulai cintanya
“Tidak,
kali ini yang terakhir. Tidak ada lagi... Sampai aku mati... Yeon Ji.” Kata
Tuan Baek. Min Chan yang mendengarnya hanya bisa melonggo.
Dan Ah
melihat waktunya masih ada 245 hari lagi, dan pergi keluar rumah dengan menarik
selimut dulu untuk Yeon Ji yang tertidur pulas, saat itu sebuah mobil
memberikan kode dari lampunya. Dan Ah binggung siapa yang menemuinya. Jin Kyu
dengan wajah bahagia melambikan tangan dari dalam mobil. Mereka pun bertemu di
tempat lain.
“Kau mau
ke mana?” tanya Jin Kyu. Dan Ah mengatakan
pergi Les Bahasa Inggris. Jin Kyu mengerti persiapan untuk pindah. Dan
Ah membenarkan dan bertanya balik apa yang akan dilakukan Jin Kyu di pagi hari.
“Aku Mau
bekerja... Maafkan aku.” Kata Jin Kyu. Dan Ah piki tak perlu dibahas lagi
karena sudah berlalu.
“Tapi,
apa yang terjadi denganmu? Keluargamu bahkan tidak menerimamu, jadi bagaimana
kau bisa menyewa pengacara?” tanya Dan Ah.
“Apa Kau
tahu tentang pengacaraku?” tanya Jin Kyu terlihat geer.
“Semua
ada dalam berita. Kau terkenal karena menjadi anak kaya yang tidak berpikir.”
Jelas Dan Ah
“Presdir
Jungga yang membantuku. Dia juga memberiku kesempatan ini.” Kata Jin Kyu
“Kenapa
dia membantu seseorang sepertimu?” kata Dan Ah heran. Jin Kyu juga mengaku
tidak tahu alasannya tapi Yang penting, Nyonya Jung satu-satunya orang yang mempercayainya.
“Aku akan
menyerahkan hidupku dan membayarnya kembali. Aku akan hidup sebagai manusia
sejati.” Kata Jin Kyu bangga
Dan Ah
tak peduli, Jin Kyu mengaku belum melupakan janjiku dan akan menghasilkan uang
sendiri serta membantu untuk pindah. Dan Ah pikir tak perlu, karena Kerugiannya
sudah ringan, berkat Kang Soo. Jin Kyu tak percaya dengan nada mengejek Uang
apa yang dimiliki Kang Soo untuk membantu Dan Ah.
“Aku tahu
kau akan mengatakan itu. Itu masalahmu. Kau selalu memikirkan uang dulu. Maka Itu
sebabnya hidupmu tidak pernah lurus. Kalau kau mendengar seseorang terluka
karenamu, maka kau harusnya tidak menaikkan biaya rumah sakitnya dulu. Kau harus
mengunjungi orang tersebut dan melihat bagaimana keadaannya. Kau harus berlutut
pada keluarganya dan meminta maaf. Kalau kau melakukan itu, Kang Soo juga pasti
akan memaafkanmu. Kau bisa hidup tenang dan melakukan yang kau mau.” Jelas Dan
Ah
Jin Kyu
pikir kenapa ia harus melakukan hal seperti itu, karena ia
bukannya ingin menabraknya. Dan Ah tahu kalau Jin Kyu pasti tak mau
melakukan, karena bisa menggunakan uangnya tapi tidak ingin kehilangan harga
dirinya, lalu menyuruh agar pergi saja.
“Bekerja
keraslahdan cari uang yang banyak. Tapi, jangan pernah berpikir untuk
membawanya padaku. Aku akan bangkit dengan usahaku sendiri.” Ucap Dan Ah sinis
“Kenapa
Kang Soo bisa membantu, sementara aku tidak bisa?” tanya Jin Kyu tak bisa
terima.
“Kau akan
menjadi manusia begitu kau memikirkannya.” Kata Dan Ah lalu pergi dengan
motornya.
Jin Kyu
akan pergi masuk ke dalam restoran, saat itu seorang datang dan langsung
memukulnya dengan besi baja. Jin Kyu panik berteria meminta tolong dan saat itu
mobil pengantar bahan makanan datang, Jin Kyu langsung berlari meminta tolong,
sopir pun melihat keadaan Jin Kyu sementara si pelaku memiliuh untuk kabur.
Sung Jae
membuka masker mengumpat kesal, saat itu Kang Soo mengemudikan motornya melihat
Sung Jae, Sung Jae bertanya kenapa tak tidur malah keluar di pagi hari. Kang Soo mengaku akan menemui Hyun Soo dan
ingin tahu Kenapa dengan pipa baja itu. Sung Jae hanya diam saja. Kang Soo
meminta Sung Jae mengatakan
“Oh Jin
Kyu, aku pergi menemuinya.” Ucap Sung Jae. Kang Soo terlihat kaget dan berpikir
kalau Sung Jae tak melakukan yang kasar.
“Hukum tidak
ada gunanya jadi aku ingin menghukumnya sendiri. Apa itu salah?” ucap Sung Jae.
Kang Soo mengumpat marah dan langsung mencengkram badan Sung Jae.
“Haruskah
kita diam saja? Hyun Soo hanya terbaring di RS. Haruskah kita biarkan si
brengsek itu tertawa, makan dengan lahap dan hidup dengan baik?” ucap Sung Jae.
“Diam,
brengsek! Memangnya itu akan membuat Hyun Soo bangun? Hidupmu pasti akan
hancur! Apa Dengan cara itu, Hyun Soo akan bangun?” ucap Kang Soo marah lalu
melepaskan tanganya.
“Di mana
Oh Jin Kyu sekarang?” tanya Kang Soo ingin melihat keadaan Kang Soo.
“Apa yang
kau lakukan padanya? Tidak perlu ke sana, Dia baik-baik saja. Ada truk restoran
datang. Jadi Aku tidak bisa berbuat apa-apa.” Kata Sung Jae.
Kang Soo
memastikan kalau Sung Jae baik-baik saja. Sung Jae membenarkan dan akan tahu
kalau kau melihatnya pagi hari. Kang Soo menyuruh Sung Jae pergi dan Jangan
menampakkan diri di wilayah ini lagi.
“Dan
Dengar... Walau kita ingin membunuhnya, biar aku saja. Jangan pernah terlibat
lagi. Mengerti?” kata Kang Soo. Sung Jae pun pergi dengan motornya. Kang Soo
pun membuang besi baja yang dipakai Sung Jae dengan tanganya sendiri.
Jin Kyu
melapor pada polisi ketika ditanya apakah ini dendam, Ia merasa tak tahu.
Menurutnya Ada seorang pria yang marah setiap kali melihatnya. Polisi ingin
tahu siapa orang itu, Jin Kyu seperti
memikirkan Kang Soo tapi menurutnya orang itu tidak akan melakukan itu.
“Mungkin
perampok yang ingin merampas uangmu. Presdir restoran yang baru dibuka cenderung
membawa banyak uang tunai.” Kata polisi
“Aku
bukan presdir, tapi Aku hanya manajer bagian Mereka tidak akan tahu barang
itu.” Kata Jin Kyu
“Yang
penting, kita akan mencoba menangkapnya dengan cepat.” Kata polisi. Jin Kyu
merasa tak percaya kalau hal aneh memang selalu terjadi padanya.
Kang Soo
datang ke tempat Hyun Soo menemui nenek Kang Soo mengaku datang karena
memikirkannya dan bertanya kenapa belum tidur. Nenek Jung mengaku kalau merasa
tak bisa tidur.
“Jika aku
duduk diam di sini, kurasa aku bisa mendengar Hyun Soo bernapas.”kata Nenek
Jung
“Bagaimana
penjualan Anda akhir-akhir ini?” tanya Kang Soo.
“Aku tidak
bisa membayar gaji pegawaiku jadi aku menyuruh mereka pergi. Sekarang aku
bekerja sendirian.” Cerita Nenek Jung
“Apa Anda
tidak mendapatkan pelanggan?” tanya Kang Soo
“Hanya
beberapa pelanggan saat Jungga Seolleongtang tutup. Aku harus membayar tagihan
rumah sakit Hyun Soo. Aku tidak tahu berapa lama bisa bertahan” kata Nenek
Jung. Kang Soo dengan tatapan berkata kalau akan membantu Nenek Jung.
Kang Soo
bertemu Tuan Baek dkk membahas tentang Pengantaran dan ia tahu bahwa Hanyang
Seolleongtang terkenal dengan seleranya di wilayah ini menurutnya Ini bisa
bertahan jika mereka ada yang memgantar dan Jika mereka mendapat pesanan, maka
mereka bisa mengumpulkannya dalam group chat Kemudian bisa mengirimkannya pada
salah satu jasa kurir mereka.
“Itu
memang bagus, tapi mungkin ada masalah.” ucapTuan Baek
“Kalau
kita mencobanya, pasti tidak akan ada masalah. Aku tidak bisa membiarkan Oh Jin
Kyu membuat Hanyang Seolleongtang bangkrut. Bagaimana? Apa Mau bergabung
bersamaku?” kata Kang Soo.
Kang Soo
bertemu dengan Dan Ah didepan restoran memberitahu diam-diam melakukan pekerjaan lain jadi
meminta agar bisa meRahasiakan ini untuknya. Dan Ah meminta agar Kang Soo
jangan berbuat masalah Nanti benar-benar akan dipecat. Kang Soo berjanji akan
berhati-hati lalu bergegas pergi. Dan Ah kembali hanya bisa berteriak
Di depan
restoran
Tuan Baek
dkk membuat pertujukan dengan bisa membelah semangka mengunakan kepalanya dan
Kang Soo membagikan selembaran kalau Hanyang Seolleongtang sekarang buka jasa
pengantara dan Restoran yang sudah
dibuka selama 30 tahun.
Tuan Baek
juga ikut membagikan selembaran pada pelanggan di restoran Jin Kyu kalau ada
restoran Hanyang Seolleongtang. Jin Kyu keluar dari restoran, Tuan Baek kaget
dengan mata melotot memberikan selembaran juga. Dari kejauhan Kang Soo melihat
Jin Kyu seperti memastikan kalau keadaan baik-baik saja. Jin Kyu yang kesal
langsung meremas selembaran.
Mereka
semua bolak baik masuk ke restoran nenek Jung membawa pesanan antar. Kang Soo
kembali ke restoran jajangmyun membuka kotak makanya, Dan Ah melihat ada mangku
sup iga dan buru-buru menutupnya, Tuan Jang yang melihatnya menatap heran lalu
kembali ke dapur.
Dan Ah
ingin memukul Kang Soo yang hampir melakukan kesalahan, tapi saat itu Soon Ae
menatapnya. Akhirnya tangan Dan Ah memilih untuk mengusap kepala Kang Soo
seperti orang pacaran yang sedang kasmaran. Soon Ae langsung tersenyum iri
melihatnya.
Kang Soo
menghitung pemesanan mereka ada 90 mangkuk seolleongtang, Tujuh mangkuk sup
serut sapi, Tiga porsi masakan daging sapi dan Penjualan hari ini sebanyak
684.000 won. Semua menjerit bahagia mendengarnya begitu juga Nenek Jung
akhirnya bisa kembali mendapatkan uang.
Jin Kyu
duduk di ruangan dengan papan namanya. Manager memberitahu kalau Penjualan mereka
sepertinya menurun. Jin Kyu tak percaya hanya karena pengantaran itu, Manager
pikir seharusnya tidak menganggapnya mudah dan Hanyang terkenal di daerah ini
karena makanan enak mereka dan Restoran itu sekarang punya tukang antar sebanyak
enam orang.
“Mereka
punya harga yang sama dengan kita, jadi mereka bisa bersaing dengan mudah.”
Kata Manager.
Ibu Ji
Yoon menerima laporan dan ingin tahu sebera parah kondisinya. Seketarisnya
memberitahu kalau Jungga berada di
posisi terendah, jadi mereka perlu membujuk para pelanggan. Jika para pelanggan
tidak mau datang maka mungkin usaha
mereka tidak berhasil.
“Haruskah
kita cari manajer tim dari departemen manajemen?Lalu, Manajer Oh Jin Kyu tidak
tersinggung?”kata Sek.nya.
“Belilah
tempat Hanyang Seolleongtang. Bayar 1 miliar won lebih banyak dari harga
pasar.” Kata Ibu Ji Yoon. Sekertarisnya sempat kaget tapi setelah itu akan melakukannya.
Tuan Baek
bertemu dengan Dan Ah mengaku sangat sibuk jadi kan bicara pada intinya saja,
denga membahas yang diingat masa lalu itu sebagai kenangan yang indah. Dan Ah
menganguk setuju.
“Sejujurnya.,
aku tidak berpikir itu cinta. Memikirkan kembali, aku bingung dengan yang
namanya persahabatan.” Kata Tuan Baek. Dan Ah pikir itu bagus sekali.
“Aku
ingin minta bantuan” kata Tuan Baek tapi binggung mengatakanya. Dan Ah ingin
Tuan Baek mengatakan saja.
“Tolong
kenalkan aku pada Yeon Ji.” Kata Tuan Baek. Dan Ah menatap sinis dan siap
memukulnya, Tuan Baek ketakutan berpikir Lebih baik akan mengurus sendiri dan segera
bergegas pergi.
Dan Ah
berdiri didepan restoran melihat ada yang membuat keributan di dalam ruangan,
lalu masuk dan melihat Kang Soo sibuk membanting adonan Dengan wajah marah
memberitahu Kang Soo kalau bisa mendengarnya dari luar. Kang Soo mengaku kalau
sedang membuat mie buatan tanganya sendiri.
“Tidak
perlu repot. Gunakan saja mesin itu dan Tidak perlu mengumbar yang kita lakukan
di hari Minggu.” Ucap Dan Ah. Kang Soo pikir sudah mau selesai tapi malah
membuat adonan jatuh ke lantai.
“Sekarang,
tepung terbuang percuma!” ucap Dan Ah marah sambil memukul. Kang Soo mengeluh
kesakitan karena Dan Ah itu tidak perlu memukulnya.
Saat itu
tiba-tiba Soon Ae datang bertanya apa yang dilakuakn mereka di hari minggu.
Keduanya terlihat gugup. Soon Ae melihat dapur yang sangat kacau, Dan Ah makin panik. Soon Ae lalu menebak Kang
Soo yang mau memasak makanan enak buat Dan Ah. Kang Soo langsung mengangguk.
“Aku ingin
memasak makanan enak untuk si cantik Dan Ah.” Ucap Kang Soo dengan gaya merayu
memegang pipi Dan Ah dengan tepung. Dan Ah mengeluh kalau ini Memalukan sekali.
“Oh...
lucu sekali.. Baiklah, gunakanlah semua tepung yang kau butuhkan. Aku akan
memberitahu pemiliknya kalau memakannya.” Kata Soon Ae.
“Terima
kasih... Ada apa kemari?” tanya Dan Ah. Soon Ae mengaku kaan ambil buku keuangan, karena harus bayar
pajak hari Senin nanti dan pamit pergi serta meminta Maaf mengganggu keduanya.
Dan Ah
kebingunan dengan keadaanya, Kang Soo
dengan santai tak ada yang bisa dilakukan karena mereka memang sedang
berkencan. Dan Ah ingin memukul tapi kakinya tak sengaja menginjak adonan dan
tergelicir. Kang Soo dengan cepat memegang tubuh Dan Ah sebelum terjatuh.
Keduanya
saling menatap dengan canggung, Kang Soo mulai mendekat Dan Ah langsung menutup
matanya karena berpikir Kang Soo akan menciumnya. Tapi Kang Soo malah meniup
tepung yang ada di pipi Dan Ah. Dan Ah buru-buru bangun mendorong Kang Soo
dengan kesal.
“Hei, kau
mau mati? Apa Kau pikir aku mau sentuh yang mana?” ucap Dan Ah kesal. Kang Soo meminta maaf kalau
hanya ingin membersihkan pipinya saja.
“Jangan
lakukan ini lagi. Kau nanti akan mampus.” Kata Dan Ah menyuruh Kang Soo
membereskan dapur saja.
“Hei,
kenapa kau tadi kebingungan begitu? Kau berpikir aku akan menciummu...” ejek
Kang Soo. Dan Ah dengan memberikan pukulan menyuruh Kang Soo agar beres-beres
saja.
Jin Kyu
datang menemui Ji Yoon karena Ini hari libur jadi harus berkencan dan ia tahu
Ji Yoon yang suka menonton film. Ji Yoon menatap sinis pada Jin Kyu yang tak
ditahan polisi, Jin Kyu bertanya apakah mereka harus melakukan sesuatu yang lain, Ji Yoon pikir
mereka bisa nonton film.
“Aku
lebih suka melihat layar film daripada wajahmu.” Ucap Ji Yoon.
“Ayo
pergi, Masuklah.... Biar aku yang buka pintu.” Kata Jin Kyu yang ingin melayani
Ji Yoon.
Di dalam
ruangan bioskop.
Ji Yoon
makan pop corn dengan kesal sengaja menendang kursi dibagian depanya. Pria yang
didepanya menatap sinis, Jin Kyu meminta maaf mengaku tak sengaja. Ji Yoon
kembali menendang segera mencari perkara, Jin Kyu kembali meminta maaf dan
menahan dengan kakinya agar Ji Yoon tak menendang.
Tapi kaki
Ji Yoon makin cerdik, membuat Kaki Jin Kyu yang menyentuh kursi. Si pria tak
bisa menahan marah langsung mendorong Jin Kyu keluar dari bioskop, Si pria
ingin memukul tapi sang pacar menahan agar tak memberikan pukulan. Jin Kyu pun
hanya bisa menghela nafas dengan tingkah Ji Yoon.
Ji Yoon
keluar dari bioskop dengan wajah bahagia karena tak ada Jin Kyu. Tapi Jin Kyu
masih menunggu dengan es krim ditanganya bertanya apakah menikmati filmnya. Ji
Yoon heran Jin Kyu tak pergi. Jin Kyu pikir tak bisa pergi kemana-mana dan
memberikan es krim
“Setelah
nonton film romantis, Apa kau tidak ingin makan makanan manis?” kata Jin Kyu
“Logika
konyol macam apa itu? Setelah nonton film zombie, Apa kau ingin darah?” ucap Ji
Yoon kesal.
Jin Kyu
pikir benar juga, tapi karena sudh membelinya, jadi meminta agar makan saja. Ji Yoon menolak dan
tak sengaja malah menumpah pada jas Jin Kyu. Jin Kyu tak marah dengan santai
bisa membersihkan dengan saputanganya.
Mereka
makan mie direstoran, Ji Yoon dengan sengaja mendorong wajah Jin Kyu pada
mangkuk mie sampai semuanya wajahnya terkena kuah. Jin Kyu tak marah dengan
senyuman meminta membawakan lap basah.
Ji Yoon mengajak main bowling, dengan sengaja menyelengkat kaki Jin Kyu.
Jin Kyu
terjatuh saat melempar bola, tapi malah membuatnya strike. Ji Yoon terlihat
sangat kesal. Sementara Jin Kyu dengan senyuman bahagia mengucapkan
terimakasih.
Di dalam
mobil, Ji Yoon sengaja membuat mobil Jin Kyu berantakan dengan makan snack, dan
makan dengan mulut penuh. Jin Kyu dengan santai memberikan minum agar Ji Yoon
tak tersedak. Akhirnya keduanya turun dari mobil, Ji Yoon meminta Jin Kyu agar
menghentikanya.
“Apa Kau
sebut ini kencan? Ini seperti tentara
Inggris yang bertempur dengan Ghandi. Kenapa kau terus menemuiku? Putuskan saja
aku dan bebaskan aku!” kata Ji Yoon kesal
“Maafkan
aku... Aku ingin jujur, Kurasa ini
mengganggumu. Karena itu, aku sangat minta maaf. Tapi, aku membutuhkanmu. Jadi,
kau harus menanggungnya sedikit dan Aku akan berusaha keras. Aku akan berusaha
lebih keras sehingga berpacaran denganku menjadi lebih menyenangkan. Aku akan
berusaha sehingga berpacaran denganku menjadi sesuatu yang membuatmu bahagia.”
Kata Jin Kyu menyakinkan.
Ji Yoon
yang kesal menyuruh Jin Kyu pergi saja, karena Mendengar itu membuatku muak
sehingga tidak tahan lagi. Jin Kyu mengerti dan berjanji pekan depan akan
menemuinya akhirnya Ji Yoon pun masuk ke rumahnya. Lalu Jin Kyu
menerima telp dari polisi kalau sudah menemukan pelakunya.
Dan Ah
menghitung penghasilan mereka 675.000 Won, seperti tak percaya mereka
menghasilkan uang yang banyak dan bertanya apakah Kang Soo tidak mau mengambil
sisanya, karena merasa tidak enak mengambil semuanya bahkan Kang Soo sudah
membantunya memasak.
“Tidak
apa-apa. Kau kehilangan uang karenaku jadi jangan khawatir.” Ucap Kang Soo yang
memang ingin membantu
“Sebenarnya,
itu bukan salahmu. Kau hanya bertindak terlalu baik.” Kata Dan Ah. Kang Soo
menegaskan tidak menginginkannya dan Dan Ah boleh mengambil semuanya.
“Kalau
kau memberiku 10.000 Won, maka aku akan marah.” Kata Kang Soo. Dan Ah mengeluh
kang Soo keras kepala.
“Aku
biasanya memperbaiki kebiasaan buruk dan bersabar menghadapi banyak pria dalam
dua minggu. Aku sudah benar-benar menyerah padamu. Dan Ini. Ambillah.” Ucap Dan
Ah memberikann sebuah tas. Kang Soo bertanya apa itu.
“Aku
merasa tidak enak jadi aku membelikanmu hadiah. Aku tidak bisa dapat pengembalian
uang atau menukar uang, jadi kau harus menerimanya.” Ucap Dan Ah meminta Kang
Soo membukanya.
Kang Soo
melihat sebuah baju wanita, Dan Ah bertanya apakah Kang Soo menyukainya, karena
pasti menyukainya. Kang Soo binggung. Dan Ah dengan percaya diri merasa sudah tahu
segalanya dan Nikmati waktunya dengan itu. Kang Soo bisa mengerti kalau Dan Ah
masih berpikir dirinya yang mesum.
Kang Soo
mengajak Dan Ah masuk kamar dan tak melihat lagi banyak perlengkapan wanita.
Dan Ah mengetahui kalau sebenarnya Kang Soo tidak hanya punya pakaian wanita, tapi
wanita sebenarnya di kamarnya. Kang Soo membenarkan kalau wanita itu lari dari rumah dan kelaparan di memberikan
kamar hanya sebentar saja.
“Apa yang
kau bayangkan?” ucap Kang Soo heran.
“Tidak
ada, cuman ada sesuatu yang sedikit unik dan sedikit menyimpang.” Kata Dan Ah meminta
maaf
Kang Soo menyuruh
Dan Ah agar mengambil baju wanita itu, Dan Ah mengaku itu bukan ukuranya, Kang
Soo binggung apa yang harus dilakukan dengan baju itu. Dan Ah tak peduli menyuruh
Kang Soo agar mengambil saja lalu segera bergegas pergi menuruni tangga.
“Dasar
wanita gila. Kau mengubah pria normal menjadi pria mesum. Kau juga
memanfaatkannya untuk dapat uang darinya. Ah, memalukan sekali...” ucap Dan Ah
sangat menyesal.
Tiba-tiba
dua orang pria masuk memanggil nama Choi Kang Soo, Dan Ah binggung bertanya
siapa keduanya. Si pria memberikan tanda pengenalnya mengaku kalau datang
mencari Choi Kang Soo. Dan Ah ingin tahu alasan mereka mencari Kang Soo. Kang
Soo pun menuruni tangga bertanya apa yang terjadi.
“Anda
ditangkap karena melakukan serangan. Anda punya hak untuk tetap diam dan berhak
menyewa pengacara.” Ucap Polisi. Kang Soo binggung apa maksudnya penyerangan
dan meminta penjelasan.
“Anda
terekam dalam video blackbox, di mana Anda membuang pipa baja. Sidik jari Anda
juga di situ.” Ucap Polisi, Kang Soo seperti bisa mengerti dan tersenyum, saat itu Jin Kyu masu ke restoran.
“Kang
Soo... Kupikir itu bukan dirimu. Sampai sekarang, aku masih berpikir itu bukan
dirimu. Tapi, kaukah itu? Katakan padaku. Benarkah itu kau?” ucap Jin Kyu tak
percaya. Kang Soo dengan senyuman membenarkan, lalu berjalan dibawa polisi, Dan
Ah tak percaya melihatnya, sementara Jin Kyu menatap penuh dendam.
Bersambung
ke episode 7
huh mantep nih mba dee...ijin bookmark di blog drama korea 2017
BalasHapus