PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 12 Agustus 2017

Sinopsis Strongest Deliveryman Episode 3 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS

Jin Kyu meminta agar Dan Ah menariknya karena takbisa berenang. Dan Ah pun berusaha menahan tak jatuh ke Sungai, tapi malah membuat dirinya ikut tertarik jatuh ke Sungai. Mereka berdua pun jatuh bersamaan. Dan Ah seperti mengingat dirinya yang juga pernah melompat dari pinggir sungai untuk bunuh diri.
Dan Ah tersadar setelah jatuh dari sungai dan langsung melihat Jin Kyu yang tak sadarkan diri dan menariknya. Di pinggir Sungai, Dan Ah mencoba untuk menyadarkan Jin Kyu, tapi tak bergerak dan mulai menekan bagian dadanya. Jin Kyu tetap diam saja. Dan Ah makin panik memohon agar segera sadar.
“Apa yang harus kulakukan padanya?  Napas buatan. Ah, dasar gadis malang. Ini ciuman pertamamu.” Kata Dan Ah mencoba melakukan nafas buatan
“Aku mohon.. Tolong, bernapaslah!” kata Dan Ah seperti sangat putus asa. Jin Kyu hanya diam saja.
Kejadian yang sama saat Dan Ah terjun ke Sungai Han, diselamatkan oleh seorang ibu. Dan Ah melakukan hal yang sama agar Jin Kyu bisa kembali bernafas.
“Aku tidak tahu siapa dirimu, tapi kau tidak boleh mati seperti ini. Cepat buka matamu! Tolong! Tolong bangunlah! Bernapaslah! Kumohon!” ucap Dan Ah berteriak sambil menekan bagian dada Jin Kyu.
Akhirnya Jin Kyu mengeluarkan air dari mulutnya dan tersadar. Dan Ah pun bisa bernafas lega dan mulai menangis. Jin Kyu binggung dengan Dan Ah yang menangis didepanya, Dan Ah sebelumnya yang jatuh tersadar menangis memeluk si ibu yang menyelamatkan hidupnya. 


Hyun Soo masih terbaring di ruangan ICU dengan nenek dan ibunya serta orang tua yang menunggu dengan wajah sedih. Kang Soo menemumi Sung Jae yang sudah menunggunya, Sung Jae menjelaskan dari yang dikatakan dokter kalau tidak akan ada lagi situasi mencekam yang dialaminya dan bisa sampai 10 menit sebelumnya, maka kejadian tak akan seperti ini.
“Jika mereka menghentikan pendarahannya, maka dia pasti sudah baikan.” Jelas Sung Jae. Kang Soo pun menanyakan alasan bisa terjadi pada Hyun Soo.
“Bukannya supir taksi itu membawanya kemari?” kata Kang Soo heran.
“Dia memang kena sial. Ternyata, salah satu jalan yang mengarah ke RS ini sedang diperbaiki. Jadi dia terpaksa melewati jalan alternatif. Tapi ada kecelakaan di sana,  jadi lalu lintas macet. Yang seharusnya bisa pergi dalam 7 atau 8 menit malah mengambil waktu 30 menit.” Jelas Sung jae.
“Jalanan apa yang diperbaikinya?” tanya Kang Soo, Saat itu nenek Jung keluar dari ruangan ICU melihat Kang Soo yang datang juga ke rumah sakit. 

Semua teman Hyun Soo langsung berdiri, Kang Soo memberitahu kalau ia adalah teman dari Hyun Soo karena dulu kerja di wilayah sama sebelumnya. Nenek Jung mengangguk mengerti.  Kang Soo pun menanyakan apakah Hyun Soo sudah sadar. Nenek Jung mengeleng kalau Hyun Soo masih belum.
“Jangan khawatir. Dia pasti akan segera bangun. Operasi berjalan dengan baik dan detak jantungnya menjadi lebih baik. Dia akan segera bangun, jika hanya demi ibunya.” Kata Nenek Jung menenangkan para anak muda yang terlihat sedih.
“Aku tidak menyangka kalian semua di sini. Terima kasih. Kalian harus pulang. Nanti aku menelepon kalian lagi. Ayo... Cepat. Lagi pula, kalian harus bekerja besok pagi. Kalian tidak boleh mengendarai sepeda motor dalam keadaan mengantuk, mengerti?” ujar Nenek Jung.
Kang Soo seperti masih enggan pergi begitu juga yang lainya. Nenek Jung menyuruh mereka segera pergi. Akhirnya mereka memberikan hormat dan pamit pulang pada nenek walaupun terasa berat meninggalkan rumah sakit. 


Kang Soo berjalan ke parkiran dengan semua temanya. Sung Jae seperti sangat khawatir memastikan kalau Hyun Soo akan baik-baik saja, lalu berpikir sesuatu yang terjadi. Kang Soo meminta Sung Jae agar  Jangan berpikir yang tidak-tidak.
“Hyun Soo itu lebih kuat  dari yang diduga. Dia akan segera sadar.”kata Kang Soo menyakinkan.
“Ya.. Kita pergi jenguk dia lagi kalau ada kabar dari dia. Aku pergi dulu.” Ucap Sung Jae.
“Sung Jae... Berhati-hatilah.” Kata Kang Soo dengan wajah tegang. Semua pun pamit pergi lebih dulu. 

Jin Kyu duduk di kursi mengingat kembali saat diselamatkan oleh Dan Ah. Dan Ah datang membawakan minuman hangat. Jin Kyu langsung mengucapkan terimakasih karena sudah menyelamatkanya. Dan Ah ingi tahu alasan Jin Kyu mencoba bunuh diri. Jin Kyu terddiam. Dan Ah meminta agar Jin Kyu bisa mengatakanya.
“Itu hanya...  Aku tidak mau hidup seperti orang bodoh.” Ucap Jin Kyu. Dan Ah binggung mendengarnya.
“Hidupku ini memang amat menyedihkan. Tidak ada yang akan berubah, atau jadi berbeda. Dan kurasa tidak ada gunanya bagiku untuk hidup lagi.” Cerita Jin Kyu
“Apa pekerjaanmu?” tanya Dan Ahn. Jin Kyu mengaku cuma bersenang-senang. Dan Ah pikir bukan seperti itu maksudnya.
“Apa yang biasa kau lakukan? Apa kau ingin direkrut  di sebuah perusahaan Atau kau sedang mempersiapkan diri untuk ikut ujian PNS? Tapi pasti tidak berjalan lancar?” kata Dan Ah
“Ti-tidak. Aku belum pernah seperti itu.” Ucap Jin Kyu. Dan Ah pun ingin tahu apa yang menganggu pikiran sampai ingin bunuh diri.
“Seperti yang kukatakan, aku cuma bersenang-senang. Aku minum minuman alkohol, bergaul dengan cewek, dan sesekali bermain game dengan temanku.” Cerita Jin Kyu 
Dan Ah bertanya apakah memang hanya itu ada dan tidak melakukan yang lain dan berpikir kalau orangtuanya bilang sesuatu pada Jin Kyu. Jin Kyu menceritakan disuruh ayahnya supaya mati saja di luar. Dan Ah pun bertanya Jin Kyupergi bersenang-senang pakai uang siapa. Jin Kyu pikir uang ibunya. Dan Ah seperti tak percaya diusia segini masih mengunakan uang ibunya. Jin Kyu mengangguk.
“Kenapa kau mencoba ingin mati di saat hidupmu seperti itu?” tanya Jin Ah
“Yah.. aku hanya.. . Bahkan bersenang-semang pun semakin melelahkan. Selalu orang yang sama melakukan hal yang sama. Aku hanya ingin mengakhiri semuanya. Dengan cara yang adil. Apa Kau paham yang kukatakan?” ucap Jin Kyu

“Iya Jadi kesimpulannya begini. Sementara orang lain makan nasi instan sambil berusaha mendapat kerja dan diperlakukan buruk saat kerja paruh waktu, sementara kau punya waktu cuma melakukan yang kauinginkan. Tapi meski bersenang-senang menurutumu melelahkan, jadi kau mencoba untuk mati. Benar, 'kan?” ucap Dan Ah.
“Ah, iya. Tapi, kau pandai menyimpulkan rupanya.” Kata Jin Kyu memuji.
Dan Ah pun menanyakan nama Jin Kyu yang sudah diselamatkan olehnya. Jin Kyu menyebutkan namanya.Dan Ah lalu mengaja Jin Kyu untuk berdiri dengan wajah penuh amarah. 

Dan Ah berada dipinggir sungai langsung menendang Jin Kyu menyuruh  mati saja lagi, seperti sia-sia menyelamatkanya. Jin Kyu hanya bisa mengaduh kesakitan dan binggung kenapa Dan Ah melakukan itu padanya.  Dan Ah makin marah karena Jin Kyu malah menanyakan hal itu.
“Karena ini menurutku tidak adil! Aku mempertaruhkan hidupku untuk menyelamatkanmu, tapi karena itukah kau mencoba bunuh diri? Kau cuma karena bosan hidup, Apa kau tidak tahu siapa yang bekerja keras demi hidupmu? Apa Kau ini tidak punya hati nurani?” ucap Dan Ah kesal
“Apa Kau bahkan tidak menyadari bagaimana orang lain menjalani hidup mereka? Kapa au bahkan tidak menyadari situasi mengerikan yang menyebabkan orang lain mati? Aku bahkan muak bicara denganmu lagi. Jadi Pergilah. Kembali ke sana dan matilah lagi! Kali ini aku tidak mau menghalangimu!” tegas Dan Ah mendorong Jin Kyu agar mati saja.
“Sudah kubilang padamu kalau aku ini bodoh!” ucap Jin Kyu. Dan Ah heran Jin Kyu masih saja membahas masalah itu.
“Aku juga tahu betapa bodohnya diriku. Itu sebabnya aku mencoba bunuh diri! Tapi aku bahkan tidak bisa bunuh diri sendirian. Aku memang bodoh. Apa Aku harus bagaimana tentang siapa diriku? Aku juga membenci diriku sendiri. Kurasa orang-orang sepertiku juga bernasib buruk. Maafkan aku. Kau bahkan mempertaruhkan hidupmu untuk menyelamatkanku, tapi inilah yang kuinginkan. Aku minta maaf.” Ungkap Jin Kyu
Dan Ah hanya bisa mengumpat kesal, Jin Kyu mengajak pergi menurutnya berdiri seperti ini membuatnya seperti orang bodoh. Dan Ah setuju mereka lebih baik menyudahi saja, menurutnya gara-gara ini memuat dirinya jadi lebih menyedihkan. Jin Kyu meminta nomor telp Dan Ah karena mungkian akan bertemu nanti.  Dan Ah mengumpat marah.
“Kenapa juga aku harus bertemu dengan orang sepertimu lagi?” ucap Dan Ah marah
“Aku akan membayarmu kembali supaya kau tidak merasa bersalah lagi.” Kata Jin Kyu.
“Pakai apa? Apa pakai Uang ibumu?” kata Dan Ah kesal. Jin Kyu megaku tidak tapi akan meminta pada kakaknya. Dan Ah langsung menendanganya menyuruh Jin kyu pergi saja karena sudah tak mau melihatnya pergi.
Jin Kyu tak habis akal malah meminta Dan Ah untuk menyimpan nomor telpnya saja,  Dan Ah pun ingin segera memukulnya. Jin Kyu pikir karena Dan Ah yang sudah hafal dan  sudah menyelamatkan seseorang seperti ini.
“Setelah aku makan cumi dan daging babi, aku akan pergi!” teriak Jin Kyu. Dan Ah tak peduli memilih untuk segera pergi. 

Dan Ah datang ke tempat les, si pemilik mengomel pada Dan Ah yang dan dengan terlambat padahal kelas sudah dimulai. Dan Ah meminta maaf karena tidak ingin ikut kelas, dan hanya ingin bersih-bersih saja. Si pemilik pun tak bisa marah dan menyuruh Dan Ah segera berkerja.
Dan Ah mulai mengepel lantai disamping kelas yang harusnya di ikutanya, tatapan sedih mengarah ke dalam ruangan yang sedang membahas tentang hukum dalam bahasa inggris. 

Ji Yoon duduk di kamar bertanya pada Kang Soo apakah dekat dengannya. Kang Soo mengangp anggap seperti adiknya. Ji Yoon pun memberikan semangat pada Kang Soo kalau Hyun Soo pasti akan segera sembuh. Kang Soo juga merasa sangat percaya dengan hal itu.
“Oh, aku akan turun dulu dan Kau juga harus bekerja.” Kata Kang Soo. Ji Yoon memberitahu kalau hari Sabtu tidak kerja. Kang Soo pun ingin tahu apa yang akan dilakukan Jin Yoon.
“Aku hanya akan di sini dan berdiam diri. Apa Boleh nanti bawakan aku pangsit goreng? Aku akan pura-pura saja...” ucap Jin Yoon santai dan langsung terkena pukulan dikepalanya. Ia binggung kenapa Kang Soo malah memukulnya.
“Apa Kau mau ketahuan? Tidak mungkin kau bisa bersembunyi di sini dan diam saja. Apa Kau tidak mau sembunyi di kamar mandi?” ucap Kang Soo. Ji Yoon binggung karena tidak punya tempat untuk pergi Dan tidak punya uang. Kang Soo akhirnya memberikan uangnya.
“Terima kasih! Aku pasti akan membayarmu kembali kalau gajiku sudah ada.” Kata Ji Yoon dengan wajah bahagia. Kang Soo pun langsung menyuruh Ji Yoon agar keluar saja.
Saat itu terdengar suara teriakan Dan Ah dari bawah “Sedang apa kau di kamarmu? Cepat turun!” Ji Yoon bertanya siapa yang memanggilnya. Kang Soo mengaku Dan Ah sebagai Rekan kerjanya. Dan Ah kembali berteriak berpikir Kang Soo masih tidur. Kang Soo langsung berteriak akan segera turun dan memikirkan cara agar Ji Yoon bisa keluar. 


Ji Yoon turun dari balkon melalui lemari yang menempel di dinding. Kang Soo terlihat khawatir, Ji Yoon menenangkan kalau dirinya ahli dalam  masalah memanjat. Kang Soo makin panik melihat Jin Yoon yang melompat turun agar bisa berhati-hati. Jin Yoon akhirnya bisa melompat turun.
Kang Soo memastukan keadaanya, Jin Yoon mengaku tak masalah dan Kang Soo pun menyuruh segera pergi sebelum ketahuan. Ji Yon pun pergi dengan wajah bahagia. Kang Soo kembali ke kamar tak sengaja menjatuhkan pakaian dalam Ji Yoon yang sedang dijemur sambil  mengeluh dan saat itu Dan Ah masuk.
Kang Soo sedang memegang bra Ji Yoon untuk kembali mengantungkanya, tapi Dan Ah berpikiran yang berbeda sambil mengejeknya mesum, karnea menyuruhnya sudah cukup untuk menyukai itu sepanjang malam. Kang Soo berusaha menyangkal tapi tak bisa menjelaskanya. Dan Ah berteriak menyuruh Kang Soo agar cepat turun. 

Di depan restoran
Ho Young bertanya pakah Byung Soo ingin mencurinya. Byung Soo membenarkan karena Kang Soo itu menyebalkan dan yakin kalau dijual, mahal. Ho Young pikir Kalau dijual, harganya sekitar 500.000 won. Byung Soo mengatakan Dengan skuternya juga.
“Apa Maksudmu Nona yang suka berkelahi juga? Itu tidak benar! Gong Gi hyung bahkan suka padanya.” Kata Ho Young takut.
“Oh, Aku tak peduli! Lagian dia bisa dapatkan kembali dengan uang! Dan juga, aku tidak mau diperintah oleh Gong Gi lagi.” Kata Byung Soo marah

“Wow, kau amat jahat.” Ucap Ho Young. Byung Soo pun ingin tahu mereka akan ikut atau tidak denganya. Ho Young pikir kalau ini sedikit sulit.
“Hei, dia benar. Kalau polisi menangkap kita, habis sudah hidup kita! Kita ini bukan anak orang kaya. Bahkan harus berurusan sama pengadilan.” Kata Young Taek
“Dasar brengsek kalian! Apa Kalian tidak mau bertaruh di pertandingan Barca vs Real minggu depan?” ucap Byung Soo. Ho Young mengaku mau melakukanya karena  Itu permainan yang bagus.

“Lalu Kalau kau? Bukannya adikmu mau tas baru? Apa Kau tidak mau membelikannya?” kata Byung Soo. Young Taek kesal Byung Soo malah bawa-bawa itu?
“Kita lakukan saja, Aku akan cari waktu tepat untuk melakukan ini.” Kata Byung Soo. Ho Young hanya bisa mengumpat temanya itu benar-benar jahat. Saat itu ada orang yang lewat dan mengajak mereka segera pergi. 

Tuan Lee berjalan didepan restoran sambil menelp,  Ia mendapatkan laporan kalau sudah melacak sinyal dari teleponnya tadi malam dan harus mencarinya di wilayah itu lagi. Tuan Lee pikir tak perlu karena anaknya mungkin akan lari kalau merlihat anak buahnya, jadi lebih baik ia yang mencarinya.
Sementara dalam restoran, Tuan Jang sibuk memotong bahan untuk pesanaan. Soon Ae sibuk menghitung uang dalam mesin kasir. Kang Soo mengepel lantai, Dan Ah menyelipkan brosur untuk disebar dan saat itu tiba-tiba seperti sakit karena tersenggol.
“Hei, jangan berlebihan! Aku tidak ada niatan seperti itu.” Kata Kang Soo seperti Dan Ah hanya akting karena mengepel didekatnya.
Akhirnya Dan Ah pergi ke toilet dan ada luka memar dibagian tubuhnya dan tahu kalau itu akibat jatuh ke dalam sungai dan juga merasakan agak demam. Lalu ia menyakikan diri kalau tidak ada yang namanya "berangkat lebih awal" bagimu.

Dan Ah pergi ke apartement mengantar pesanan, sebuah pengumuman tertulis,  [Lift hanya untuk penghuni. Pengiriman harus menggunakan lift khusus barang]  Dengan wajah pucat, Dan Ah masuk ke bagian lift barang, tapi tertempel stiker kalau Sedang perbaikan akhirnya ia pergi menemui petugas keamanan.
“Permisi, lift barang sedang rusak.” Kata Dan Ah. Petugas menyuruh Dan Ah gunakan saja tangga.
“Ini alamatnya di lantai 20.” Kata Dan Ah. Petugas tetap tak memperbolehkanya karena nanti mereka juga yang akan kena hukum dari komandannya. Dan Ah terpaksa naik tangga dengan keringat yang banyak keluar dan masih ada di lantai 10. 

Dan Ah memberikan jajamyung diatas meja, empat orang remaja mengejek dan Dan Ah yang berkeringat sangat banyak, bahkan mengejeknya tidak mandi jadi bau keringat, Dan Ah pikir melihat dari mereka tertawa pasti sengaja begini karena tahu liftnya rusak.
“Yah.. Tidak apa-apa. Hari ini aku memang tidak enak badan, jadi aku pergi saja. Tapi lain kali jangan begini. Bila aku marah, aku jadi sangat menakutkan. Mengerti?” kata Dan Ah memperingatkan. Si anak malah berpura-pura tak mendengar.
“Apa Tadi kau menertawakanku? Karena lucu, 'kan?” dan Dan Ah kesal
“Kenapa juga aku peduli pada tukang antar saat aku pesan makanan? Bukankah sebaiknya aku pesan makanan kapan saja yang kuinginkan?” ucap Si anak sinis
“Coba saja kalau begitu. Kalau kau mau, maka akan kupastikan kau menyedot makananmu dari kotaknya. Kau bahkan tak bisa mengangkat kotak itu, karena aku juga akan mematahkan tanganmu.” Ucap Dan Ah mengancam.
“Apa yang barusan kau katakan pada putriku? Berani sekali kau mengancamnya! Kalau kau tak mau menderita, jangan jadi tukang antar! Yang lain sedang belajar, kau malah berkata yang tidak baik.” Ucap Si ibu mengomel.
Dan Ah bisa tahu kalau merka manja karena ibunya. Si ibu langsung menyuruh Dan Ah menyingkirkan semua makanan, Akhirnya Dan Ah membawa kembali kotak makan dengan berjalan terhuyung-huyung lalu tiba-tiba pandangan kabur dan akhirnya jatuh dengan menyenggol vas. Si ibu berteriak panik tapi malah mengkhawatirkan vasnya. 


Jin Kyu keluar dari rumah sakit sambil mengeluh karena  akan sering-sering berkunjung ke rumah sakit. Saat itu Dan Ah baru saja datang dengan ambulance dan Jin Kyu mengenali wajah Dan Ah dan langsung mengikuti ke dalam ruang UGD. Dan Ah sudah ditangani oleh Dokter Jaga.
“Dia hampir dalam bahaya. Demamnya lebih dari 40 derajat celcius.” Kata Dokter. Jin Kyu kaget mendengarnya.
“Ya, dan dia ada memar di sekujur tubuhnya. Kami beri dia cairan infus dulu lalu kami akan melakukan x-ray dan CT scan saat ia bangun tidur. Tolong periksa kesehatannya dengan benar, dan segera cari kamar untuknya... Kau walinya, bukan” kata Dokter. Jin Kyu terlihat binggung. 

Dan Ah masih tertidur dengan nama waliny adalah Jin Kyu yang tetap menemaninya. Jin Kyu bisa bernafas lega melihat Ji Kyu yang sudah sadar, Dan Ah binggung diman dan kenapa ada disini. Jin Kyu memberitahu kalau mereka ada di rumah sakit.
“Aku kemari karena tenggorokanku sakit, tapi aku kebetulan melihatmu dibawa ke UGD memakai ranjang brankar! Apa Kau tidak ingat?” ucap Jin Kyu. Dan Ah bisa mengingat kalau sebelumnya pingsan lalu memanggil Perawat, Jin Kyu binggung kenapa Dan Ah malah memanggil perawat.
“Aku harus melepaskan jarum infus ini dan harus kerja.” Kata Dan Ah. Jin Kyu menyuruh Dan Ah Berbaring  karena tidak boleh kerja dulu.
Dan Ah langsung memukul perut Jin Kyu, Jin Kyu yang kena memar pun hanya bisa mengaduh kesakitan, Dan Ah seperti ingin membalas dengan karena Jin Kyu yang tidak bisa bergerak an semua semua salahnya.
“Apa yang akan kau lakukan? Bagaimana kau akan tanggung jawab atas semua ini?” ucap Dan Ah marah.
“Bagaimana aku bertanggung jawab? Katakan padaku. Akan kulakukan apa pun untuk bertanggung jawab.” Ucap Jin Kyu siap bertanggung jawab. Dan Ah tak ingin memperdulikanya menyuruh pergi saja kaena tidak ingin melihat.
Soo Ae menelp dengan nada tinggi mengomel karena Dan Ah belum kembal. Dan Ah binggung menjelaskanya. Soo Ae menyuruh Dan Ah cepat datang karena sedang jam sibuk dan Banyak makanan yang harus diantar. Dan AH lalu bertanya apakah Jin Kyu tahu cara mengendarai motor. Jin Kyu melonggo binggung. 


Tuan Jang menerima telp Dan Ah yang meminta maaf dengan Jin Kyu yang sudah datang ke restoran. Dan Ah pikir kalau inilah jalan satu-satunya daripada tidak ada sama sekali. Tuan Jang pun bisa mengerti dan menatap Jin Kyu seperti tak menyakinkan.
“Apa Kau pernah melakukan seperti ini sebelumnya?” tanya Tuan Jang.
“Ah... tidak, aku tidak punya pengalaman. Tapi kurasa aku bisa pandai untuk yang seperti ini.” Ucap Jin Kyu.
“Biar kuurus semuanya. Dia ini sama sekali tak ada gunanya. Jangan melakukan pekerjaan ini, dan pergilah. Kau Juga tidak akan bertahan bekerja begini” kata Kang Soo
Tuan Jung malah menyuruh Kang Soo agar pergi dengan Jin Kyu, dan Untuk sekarang agar mengajarinya, lalu memperingatkan Jin Kyu agar melakukan yang dikatakan oleh Kang Soo. Keduanya pun mengangguk mengerti. 

Tuan Jang membawa dua mangkuk jjajangmyeon. Kang Soo mencontohkan cara membungkus pesanan dalam mangkuk dengan menaarik plastiknya, dan tekan ke bawahm setelah itu lepaskan plastiknya.
Jin Kyu pun mencoba untuk membungkus, Kang Soo menyuruh agar menarik lalu memotongnya, tapi malah membuat mangkuk melayang dan jatuh. Soon Ae melihatnya sambil berkomentar namanya bukan Jin Kyu tapi Jin Sang. ("yang terburuk"). Kang Soo panik langsung menyuruh disaat seperti harus tertawa. Jin Kyu pun tertawa.
“Apa Kau gila? Kenapa kau malah tertawa saat aku menghinamu?” ucap Soo Ae. Jin Kyu menatap kesal, Kang Soo memilih pergi untuk segera membereskan dan menahan tawa. 

Keduanya sampai di rumah susun, Kang Soo menekan tombol Lantai sepuluh dan Lantai dua belas, ia mengatakan kalau Saat menuju ke lantai 10, maka tekan tombol untuk naik ke atas jadi bisa naik lift lagi setelah bisa mengantar makanan.
“Berapa blok apartemennya?” kata Kang Soo,  Jin Kyu pikir akan mencoba menekan dua bel pintu dan merasa yakin pasti itulah tempatnya.
“Ini bukan apartemen yang hanya dua blok per lantai.” Kata Kang Soo. Jin Kyu terlihat binggung. 

Keduanya sampai di lorong, si pelangan berbicara di telp berteriak kesal rumahnya itu Blok 1011 mengumpat Jin Kyu itu kepala ayam karena tak bisa mengingatnya. Kang Soo pun menyuruh Jin Kyu segera bergegas mengantarnya.  Jin Kyu dengan malu mengetuk punti dan berteriak Pengantaran makanan!
“Kenapa kau lama sekali? Apa Kau bawa mesin kartu?” ucap si pria. Jin Kyu bingung si bapak yang ingin membayar dengan kartu kredit.
“Dasar brengsek, dia malah memancing emosiku. Sudah kubilang tadi aku bayar dengan kartu kredit saat aku memesan!” ucap Si bapak marah
“Siapa yang Anda panggil brengsek Apa Anda kenal aku” ucap Jin Kyu ikut marah. Kang Soo langsung datang meminta maaf mengatakan kalau Jin Kyu pegawai baru dan menyuruh agar segera pergi dan langsung membayar pesana mengunakan kartu.
Bersambung ke Part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. thanks infonya, membantu sekali jangan lupa kunjungi link kami di http://idblackwalet.com

    BalasHapus