PS
: All images credit and content copyright : KBS
Jin Kyu
meminta agar Dan Ah menariknya karena takbisa berenang. Dan Ah pun berusaha
menahan tak jatuh ke Sungai, tapi malah membuat dirinya ikut tertarik jatuh ke
Sungai. Mereka berdua pun jatuh bersamaan. Dan Ah seperti mengingat dirinya
yang juga pernah melompat dari pinggir sungai untuk bunuh diri.
Dan Ah
tersadar setelah jatuh dari sungai dan langsung melihat Jin Kyu yang tak
sadarkan diri dan menariknya. Di pinggir Sungai, Dan Ah mencoba untuk
menyadarkan Jin Kyu, tapi tak bergerak dan mulai menekan bagian dadanya. Jin
Kyu tetap diam saja. Dan Ah makin panik memohon agar segera sadar.
“Apa yang
harus kulakukan padanya? Napas buatan.
Ah, dasar gadis malang. Ini ciuman pertamamu.” Kata Dan Ah mencoba melakukan
nafas buatan
“Aku
mohon.. Tolong, bernapaslah!” kata Dan Ah seperti sangat putus asa. Jin Kyu
hanya diam saja.
Kejadian
yang sama saat Dan Ah terjun ke Sungai Han, diselamatkan oleh seorang ibu. Dan
Ah melakukan hal yang sama agar Jin Kyu bisa kembali bernafas.
“Aku
tidak tahu siapa dirimu, tapi kau tidak boleh mati seperti ini. Cepat buka
matamu! Tolong! Tolong bangunlah! Bernapaslah! Kumohon!” ucap Dan Ah berteriak
sambil menekan bagian dada Jin Kyu.
Akhirnya
Jin Kyu mengeluarkan air dari mulutnya dan tersadar. Dan Ah pun bisa bernafas
lega dan mulai menangis. Jin Kyu binggung dengan Dan Ah yang menangis
didepanya, Dan Ah sebelumnya yang jatuh tersadar menangis memeluk si ibu yang
menyelamatkan hidupnya.
Hyun Soo
masih terbaring di ruangan ICU dengan nenek dan ibunya serta orang tua yang menunggu
dengan wajah sedih. Kang Soo menemumi Sung Jae yang sudah menunggunya, Sung Jae
menjelaskan dari yang dikatakan dokter kalau tidak akan ada lagi situasi
mencekam yang dialaminya dan bisa sampai 10 menit sebelumnya, maka kejadian tak
akan seperti ini.
“Jika mereka
menghentikan pendarahannya, maka dia pasti sudah baikan.” Jelas Sung Jae. Kang
Soo pun menanyakan alasan bisa terjadi pada Hyun Soo.
“Bukannya
supir taksi itu membawanya kemari?” kata Kang Soo heran.
“Dia
memang kena sial. Ternyata, salah satu jalan yang mengarah ke RS ini sedang
diperbaiki. Jadi dia terpaksa melewati jalan alternatif. Tapi ada kecelakaan di
sana, jadi lalu lintas macet. Yang
seharusnya bisa pergi dalam 7 atau 8 menit malah mengambil waktu 30 menit.”
Jelas Sung jae.
“Jalanan
apa yang diperbaikinya?” tanya Kang Soo, Saat itu nenek Jung keluar dari
ruangan ICU melihat Kang Soo yang datang juga ke rumah sakit.
Semua
teman Hyun Soo langsung berdiri, Kang Soo memberitahu kalau ia adalah teman
dari Hyun Soo karena dulu kerja di wilayah sama sebelumnya. Nenek Jung
mengangguk mengerti. Kang Soo pun
menanyakan apakah Hyun Soo sudah sadar. Nenek Jung mengeleng kalau Hyun Soo masih
belum.
“Jangan
khawatir. Dia pasti akan segera bangun. Operasi berjalan dengan baik dan detak jantungnya
menjadi lebih baik. Dia akan segera bangun, jika hanya demi ibunya.” Kata Nenek
Jung menenangkan para anak muda yang terlihat sedih.
“Aku
tidak menyangka kalian semua di sini. Terima kasih. Kalian harus pulang. Nanti
aku menelepon kalian lagi. Ayo... Cepat. Lagi pula, kalian harus bekerja besok
pagi. Kalian tidak boleh mengendarai sepeda motor dalam keadaan mengantuk,
mengerti?” ujar Nenek Jung.
Kang Soo
seperti masih enggan pergi begitu juga yang lainya. Nenek Jung menyuruh mereka
segera pergi. Akhirnya mereka memberikan hormat dan pamit pulang pada nenek
walaupun terasa berat meninggalkan rumah sakit.
Kang Soo
berjalan ke parkiran dengan semua temanya. Sung Jae seperti sangat khawatir
memastikan kalau Hyun Soo akan baik-baik saja, lalu berpikir sesuatu yang
terjadi. Kang Soo meminta Sung Jae agar Jangan
berpikir yang tidak-tidak.
“Hyun Soo
itu lebih kuat dari yang diduga. Dia
akan segera sadar.”kata Kang Soo menyakinkan.
“Ya.. Kita
pergi jenguk dia lagi kalau ada kabar dari dia. Aku pergi dulu.” Ucap Sung Jae.
“Sung
Jae... Berhati-hatilah.” Kata Kang Soo dengan wajah tegang. Semua pun pamit
pergi lebih dulu.
Jin Kyu
duduk di kursi mengingat kembali saat diselamatkan oleh Dan Ah. Dan Ah datang
membawakan minuman hangat. Jin Kyu langsung mengucapkan terimakasih karena
sudah menyelamatkanya. Dan Ah ingi tahu alasan Jin Kyu mencoba bunuh diri. Jin
Kyu terddiam. Dan Ah meminta agar Jin Kyu bisa mengatakanya.
“Itu
hanya... Aku tidak mau hidup seperti
orang bodoh.” Ucap Jin Kyu. Dan Ah binggung mendengarnya.
“Hidupku
ini memang amat menyedihkan. Tidak ada yang akan berubah, atau jadi berbeda. Dan
kurasa tidak ada gunanya bagiku untuk hidup lagi.” Cerita Jin Kyu
“Apa
pekerjaanmu?” tanya Dan Ahn. Jin Kyu mengaku cuma bersenang-senang. Dan Ah
pikir bukan seperti itu maksudnya.
“Apa yang
biasa kau lakukan? Apa kau ingin direkrut
di sebuah perusahaan Atau kau sedang mempersiapkan diri untuk ikut ujian
PNS? Tapi pasti tidak berjalan lancar?” kata Dan Ah
“Ti-tidak.
Aku belum pernah seperti itu.” Ucap Jin Kyu. Dan Ah pun ingin tahu apa yang
menganggu pikiran sampai ingin bunuh diri.
“Seperti
yang kukatakan, aku cuma bersenang-senang. Aku minum minuman alkohol, bergaul
dengan cewek, dan sesekali bermain game dengan temanku.” Cerita Jin Kyu
Dan Ah
bertanya apakah memang hanya itu ada dan tidak melakukan yang lain dan berpikir
kalau orangtuanya bilang sesuatu pada Jin Kyu. Jin Kyu menceritakan disuruh
ayahnya supaya mati saja di luar. Dan Ah pun bertanya Jin Kyupergi
bersenang-senang pakai uang siapa. Jin Kyu pikir uang ibunya. Dan Ah seperti
tak percaya diusia segini masih mengunakan uang ibunya. Jin Kyu mengangguk.
“Kenapa
kau mencoba ingin mati di saat hidupmu seperti itu?” tanya Jin Ah
“Yah..
aku hanya.. . Bahkan bersenang-semang pun semakin melelahkan. Selalu orang yang
sama melakukan hal yang sama. Aku hanya ingin mengakhiri semuanya. Dengan cara
yang adil. Apa Kau paham yang kukatakan?” ucap Jin Kyu
“Iya Jadi
kesimpulannya begini. Sementara orang lain makan nasi instan sambil berusaha mendapat
kerja dan diperlakukan buruk saat kerja paruh waktu, sementara kau punya waktu cuma
melakukan yang kauinginkan. Tapi meski bersenang-senang menurutumu melelahkan, jadi
kau mencoba untuk mati. Benar, 'kan?” ucap Dan Ah.
“Ah, iya.
Tapi, kau pandai menyimpulkan rupanya.” Kata Jin Kyu memuji.
Dan Ah
pun menanyakan nama Jin Kyu yang sudah diselamatkan olehnya. Jin Kyu
menyebutkan namanya.Dan Ah lalu mengaja Jin Kyu untuk berdiri dengan wajah
penuh amarah.
Dan Ah
berada dipinggir sungai langsung menendang Jin Kyu menyuruh mati saja lagi, seperti sia-sia
menyelamatkanya. Jin Kyu hanya bisa mengaduh kesakitan dan binggung kenapa Dan
Ah melakukan itu padanya. Dan Ah makin
marah karena Jin Kyu malah menanyakan hal itu.
“Karena
ini menurutku tidak adil! Aku mempertaruhkan hidupku untuk menyelamatkanmu, tapi
karena itukah kau mencoba bunuh diri? Kau cuma karena bosan hidup, Apa kau
tidak tahu siapa yang bekerja keras demi hidupmu? Apa Kau ini tidak punya hati
nurani?” ucap Dan Ah kesal
“Apa Kau
bahkan tidak menyadari bagaimana orang lain menjalani hidup mereka? Kapa au
bahkan tidak menyadari situasi mengerikan yang menyebabkan orang lain mati? Aku
bahkan muak bicara denganmu lagi. Jadi Pergilah. Kembali ke sana dan matilah
lagi! Kali ini aku tidak mau menghalangimu!” tegas Dan Ah mendorong Jin Kyu
agar mati saja.
“Sudah
kubilang padamu kalau aku ini bodoh!” ucap Jin Kyu. Dan Ah heran Jin Kyu masih
saja membahas masalah itu.
“Aku juga
tahu betapa bodohnya diriku. Itu sebabnya aku mencoba bunuh diri! Tapi aku
bahkan tidak bisa bunuh diri sendirian. Aku memang bodoh. Apa Aku harus
bagaimana tentang siapa diriku? Aku juga membenci diriku sendiri. Kurasa
orang-orang sepertiku juga bernasib buruk. Maafkan aku. Kau bahkan
mempertaruhkan hidupmu untuk menyelamatkanku, tapi inilah yang kuinginkan. Aku
minta maaf.” Ungkap Jin Kyu
Dan Ah
hanya bisa mengumpat kesal, Jin Kyu mengajak pergi menurutnya berdiri seperti
ini membuatnya seperti orang bodoh. Dan Ah setuju mereka lebih baik menyudahi
saja, menurutnya gara-gara ini memuat dirinya jadi lebih menyedihkan. Jin Kyu
meminta nomor telp Dan Ah karena mungkian akan bertemu nanti. Dan Ah mengumpat marah.
“Kenapa
juga aku harus bertemu dengan orang sepertimu lagi?” ucap Dan Ah marah
“Aku akan
membayarmu kembali supaya kau tidak merasa bersalah lagi.” Kata Jin Kyu.
“Pakai
apa? Apa pakai Uang ibumu?” kata Dan Ah kesal. Jin Kyu megaku tidak tapi akan
meminta pada kakaknya. Dan Ah langsung menendanganya menyuruh Jin kyu pergi
saja karena sudah tak mau melihatnya pergi.
Jin Kyu
tak habis akal malah meminta Dan Ah untuk menyimpan nomor telpnya saja, Dan Ah pun ingin segera memukulnya. Jin Kyu
pikir karena Dan Ah yang sudah hafal dan
sudah menyelamatkan seseorang seperti ini.
“Setelah
aku makan cumi dan daging babi, aku akan pergi!” teriak Jin Kyu. Dan Ah tak
peduli memilih untuk segera pergi.
Dan Ah
datang ke tempat les, si pemilik mengomel pada Dan Ah yang dan dengan terlambat
padahal kelas sudah dimulai. Dan Ah meminta maaf karena tidak ingin ikut kelas,
dan hanya ingin bersih-bersih saja. Si pemilik pun tak bisa marah dan menyuruh
Dan Ah segera berkerja.
Dan Ah
mulai mengepel lantai disamping kelas yang harusnya di ikutanya, tatapan sedih
mengarah ke dalam ruangan yang sedang membahas tentang hukum dalam bahasa inggris.
Ji Yoon
duduk di kamar bertanya pada Kang Soo apakah dekat dengannya. Kang Soo mengangp
anggap seperti adiknya. Ji Yoon pun memberikan semangat pada Kang Soo kalau
Hyun Soo pasti akan segera sembuh. Kang Soo juga merasa sangat percaya dengan
hal itu.
“Oh, aku
akan turun dulu dan Kau juga harus bekerja.” Kata Kang Soo. Ji Yoon memberitahu
kalau hari Sabtu tidak kerja. Kang Soo pun ingin tahu apa yang akan dilakukan
Jin Yoon.
“Aku
hanya akan di sini dan berdiam diri. Apa Boleh nanti bawakan aku pangsit
goreng? Aku akan pura-pura saja...” ucap Jin Yoon santai dan langsung terkena
pukulan dikepalanya. Ia binggung kenapa Kang Soo malah memukulnya.
“Apa Kau
mau ketahuan? Tidak mungkin kau bisa bersembunyi di sini dan diam saja. Apa Kau
tidak mau sembunyi di kamar mandi?” ucap Kang Soo. Ji Yoon binggung karena
tidak punya tempat untuk pergi Dan tidak punya uang. Kang Soo akhirnya
memberikan uangnya.
“Terima
kasih! Aku pasti akan membayarmu kembali kalau gajiku sudah ada.” Kata Ji Yoon
dengan wajah bahagia. Kang Soo pun langsung menyuruh Ji Yoon agar keluar saja.
Saat itu
terdengar suara teriakan Dan Ah dari bawah “Sedang apa kau di kamarmu? Cepat turun!”
Ji Yoon bertanya siapa yang memanggilnya. Kang Soo mengaku Dan Ah sebagai Rekan
kerjanya. Dan Ah kembali berteriak berpikir Kang Soo masih tidur. Kang Soo
langsung berteriak akan segera turun dan memikirkan cara agar Ji Yoon bisa
keluar.
Ji Yoon
turun dari balkon melalui lemari yang menempel di dinding. Kang Soo terlihat
khawatir, Ji Yoon menenangkan kalau dirinya ahli dalam masalah memanjat. Kang Soo makin panik melihat
Jin Yoon yang melompat turun agar bisa berhati-hati. Jin Yoon akhirnya bisa
melompat turun.
Kang Soo
memastukan keadaanya, Jin Yoon mengaku tak masalah dan Kang Soo pun menyuruh
segera pergi sebelum ketahuan. Ji Yon pun pergi dengan wajah bahagia. Kang Soo
kembali ke kamar tak sengaja menjatuhkan pakaian dalam Ji Yoon yang sedang
dijemur sambil mengeluh dan saat itu Dan
Ah masuk.
Kang Soo
sedang memegang bra Ji Yoon untuk kembali mengantungkanya, tapi Dan Ah
berpikiran yang berbeda sambil mengejeknya mesum, karnea menyuruhnya sudah
cukup untuk menyukai itu sepanjang malam. Kang Soo berusaha menyangkal tapi tak
bisa menjelaskanya. Dan Ah berteriak menyuruh Kang Soo agar cepat turun.
Di depan
restoran
Ho Young
bertanya pakah Byung Soo ingin mencurinya. Byung Soo membenarkan karena Kang
Soo itu menyebalkan dan yakin kalau dijual, mahal. Ho Young pikir Kalau dijual,
harganya sekitar 500.000 won. Byung Soo mengatakan Dengan skuternya juga.
“Apa
Maksudmu Nona yang suka berkelahi juga? Itu tidak benar! Gong Gi hyung bahkan
suka padanya.” Kata Ho Young takut.
“Oh, Aku
tak peduli! Lagian dia bisa dapatkan kembali dengan uang! Dan juga, aku tidak
mau diperintah oleh Gong Gi lagi.” Kata Byung Soo marah
“Wow, kau
amat jahat.” Ucap Ho Young. Byung Soo pun ingin tahu mereka akan ikut atau
tidak denganya. Ho Young pikir kalau ini sedikit sulit.
“Hei, dia
benar. Kalau polisi menangkap kita, habis sudah hidup kita! Kita ini bukan anak
orang kaya. Bahkan harus berurusan sama pengadilan.” Kata Young Taek
“Dasar brengsek
kalian! Apa Kalian tidak mau bertaruh di pertandingan Barca vs Real minggu
depan?” ucap Byung Soo. Ho Young mengaku mau melakukanya karena Itu permainan yang bagus.
“Lalu Kalau
kau? Bukannya adikmu mau tas baru? Apa Kau tidak mau membelikannya?” kata Byung
Soo. Young Taek kesal Byung Soo malah bawa-bawa itu?
“Kita
lakukan saja, Aku akan cari waktu tepat untuk melakukan ini.” Kata Byung Soo.
Ho Young hanya bisa mengumpat temanya itu benar-benar jahat. Saat itu ada orang
yang lewat dan mengajak mereka segera pergi.
Tuan Lee
berjalan didepan restoran sambil menelp,
Ia mendapatkan laporan kalau sudah melacak sinyal dari teleponnya tadi
malam dan harus mencarinya di wilayah itu lagi. Tuan Lee pikir tak perlu karena
anaknya mungkin akan lari kalau merlihat anak buahnya, jadi lebih baik ia yang
mencarinya.
Sementara
dalam restoran, Tuan Jang sibuk memotong bahan untuk pesanaan. Soon Ae sibuk
menghitung uang dalam mesin kasir. Kang Soo mengepel lantai, Dan Ah menyelipkan
brosur untuk disebar dan saat itu tiba-tiba seperti sakit karena tersenggol.
“Hei,
jangan berlebihan! Aku tidak ada niatan seperti itu.” Kata Kang Soo seperti Dan
Ah hanya akting karena mengepel didekatnya.
Akhirnya
Dan Ah pergi ke toilet dan ada luka memar dibagian tubuhnya dan tahu kalau itu
akibat jatuh ke dalam sungai dan juga merasakan agak demam. Lalu ia menyakikan
diri kalau tidak ada yang namanya "berangkat lebih awal" bagimu.
Dan Ah
pergi ke apartement mengantar pesanan, sebuah pengumuman tertulis, [Lift hanya untuk penghuni. Pengiriman harus
menggunakan lift khusus barang] Dengan
wajah pucat, Dan Ah masuk ke bagian lift barang, tapi tertempel stiker kalau
Sedang perbaikan akhirnya ia pergi menemui petugas keamanan.
“Permisi,
lift barang sedang rusak.” Kata Dan Ah. Petugas menyuruh Dan Ah gunakan saja
tangga.
“Ini
alamatnya di lantai 20.” Kata Dan Ah. Petugas tetap tak memperbolehkanya karena
nanti mereka juga yang akan kena hukum dari komandannya. Dan Ah terpaksa naik
tangga dengan keringat yang banyak keluar dan masih ada di lantai 10.
Dan Ah
memberikan jajamyung diatas meja, empat orang remaja mengejek dan Dan Ah yang
berkeringat sangat banyak, bahkan mengejeknya tidak mandi jadi bau keringat,
Dan Ah pikir melihat dari mereka tertawa pasti sengaja begini karena tahu
liftnya rusak.
“Yah.. Tidak
apa-apa. Hari ini aku memang tidak enak badan, jadi aku pergi saja. Tapi lain
kali jangan begini. Bila aku marah, aku jadi sangat menakutkan. Mengerti?” kata
Dan Ah memperingatkan. Si anak malah berpura-pura tak mendengar.
“Apa Tadi
kau menertawakanku? Karena lucu, 'kan?” dan Dan Ah kesal
“Kenapa
juga aku peduli pada tukang antar saat aku pesan makanan? Bukankah sebaiknya
aku pesan makanan kapan saja yang kuinginkan?” ucap Si anak sinis
“Coba
saja kalau begitu. Kalau kau mau, maka akan kupastikan kau menyedot makananmu
dari kotaknya. Kau bahkan tak bisa mengangkat kotak itu, karena aku juga akan
mematahkan tanganmu.” Ucap Dan Ah mengancam.
“Apa yang
barusan kau katakan pada putriku? Berani sekali kau mengancamnya! Kalau kau tak
mau menderita, jangan jadi tukang antar! Yang lain sedang belajar, kau malah
berkata yang tidak baik.” Ucap Si ibu mengomel.
Dan Ah
bisa tahu kalau merka manja karena ibunya. Si ibu langsung menyuruh Dan Ah
menyingkirkan semua makanan, Akhirnya Dan Ah membawa kembali kotak makan dengan
berjalan terhuyung-huyung lalu tiba-tiba pandangan kabur dan akhirnya jatuh
dengan menyenggol vas. Si ibu berteriak panik tapi malah mengkhawatirkan vasnya.
Jin Kyu
keluar dari rumah sakit sambil mengeluh karena
akan sering-sering berkunjung ke rumah sakit. Saat itu Dan Ah baru saja
datang dengan ambulance dan Jin Kyu mengenali wajah Dan Ah dan langsung
mengikuti ke dalam ruang UGD. Dan Ah sudah ditangani oleh Dokter Jaga.
“Dia
hampir dalam bahaya. Demamnya lebih dari 40 derajat celcius.” Kata Dokter. Jin
Kyu kaget mendengarnya.
“Ya, dan
dia ada memar di sekujur tubuhnya. Kami beri dia cairan infus dulu lalu kami
akan melakukan x-ray dan CT scan saat ia bangun tidur. Tolong periksa
kesehatannya dengan benar, dan segera cari kamar untuknya... Kau walinya,
bukan” kata Dokter. Jin Kyu terlihat binggung.
Dan Ah
masih tertidur dengan nama waliny adalah Jin Kyu yang tetap menemaninya. Jin
Kyu bisa bernafas lega melihat Ji Kyu yang sudah sadar, Dan Ah binggung diman
dan kenapa ada disini. Jin Kyu memberitahu kalau mereka ada di rumah sakit.
“Aku kemari
karena tenggorokanku sakit, tapi aku kebetulan melihatmu dibawa ke UGD memakai
ranjang brankar! Apa Kau tidak ingat?” ucap Jin Kyu. Dan Ah bisa mengingat
kalau sebelumnya pingsan lalu memanggil Perawat, Jin Kyu binggung kenapa Dan Ah
malah memanggil perawat.
“Aku harus
melepaskan jarum infus ini dan harus kerja.” Kata Dan Ah. Jin Kyu menyuruh Dan
Ah Berbaring karena tidak boleh kerja
dulu.
Dan Ah
langsung memukul perut Jin Kyu, Jin Kyu yang kena memar pun hanya bisa mengaduh
kesakitan, Dan Ah seperti ingin membalas dengan karena Jin Kyu yang tidak bisa
bergerak an semua semua salahnya.
“Apa yang
akan kau lakukan? Bagaimana kau akan tanggung jawab atas semua ini?” ucap Dan
Ah marah.
“Bagaimana
aku bertanggung jawab? Katakan padaku. Akan kulakukan apa pun untuk bertanggung
jawab.” Ucap Jin Kyu siap bertanggung jawab. Dan Ah tak ingin memperdulikanya
menyuruh pergi saja kaena tidak ingin melihat.
Soo Ae
menelp dengan nada tinggi mengomel karena Dan Ah belum kembal. Dan Ah binggung
menjelaskanya. Soo Ae menyuruh Dan Ah cepat datang karena sedang jam sibuk dan Banyak
makanan yang harus diantar. Dan AH lalu bertanya apakah Jin Kyu tahu cara
mengendarai motor. Jin Kyu melonggo binggung.
Tuan Jang
menerima telp Dan Ah yang meminta maaf dengan Jin Kyu yang sudah datang ke
restoran. Dan Ah pikir kalau inilah jalan satu-satunya daripada tidak ada sama
sekali. Tuan Jang pun bisa mengerti dan menatap Jin Kyu seperti tak
menyakinkan.
“Apa Kau
pernah melakukan seperti ini sebelumnya?” tanya Tuan Jang.
“Ah...
tidak, aku tidak punya pengalaman. Tapi kurasa aku bisa pandai untuk yang
seperti ini.” Ucap Jin Kyu.
“Biar
kuurus semuanya. Dia ini sama sekali tak ada gunanya. Jangan melakukan pekerjaan
ini, dan pergilah. Kau Juga tidak akan bertahan bekerja begini” kata Kang Soo
Tuan Jung
malah menyuruh Kang Soo agar pergi dengan Jin Kyu, dan Untuk sekarang agar
mengajarinya, lalu memperingatkan Jin Kyu agar melakukan yang dikatakan oleh
Kang Soo. Keduanya pun mengangguk mengerti.
Tuan Jang
membawa dua mangkuk jjajangmyeon. Kang Soo mencontohkan cara membungkus pesanan
dalam mangkuk dengan menaarik plastiknya, dan tekan ke bawahm setelah itu lepaskan
plastiknya.
Jin Kyu
pun mencoba untuk membungkus, Kang Soo menyuruh agar menarik lalu memotongnya,
tapi malah membuat mangkuk melayang dan jatuh. Soon Ae melihatnya sambil
berkomentar namanya bukan Jin Kyu tapi Jin Sang. ("yang terburuk").
Kang Soo panik langsung menyuruh disaat seperti harus tertawa. Jin Kyu pun
tertawa.
“Apa Kau
gila? Kenapa kau malah tertawa saat aku menghinamu?” ucap Soo Ae. Jin Kyu
menatap kesal, Kang Soo memilih pergi untuk segera membereskan dan menahan
tawa.
Keduanya
sampai di rumah susun, Kang Soo menekan tombol Lantai sepuluh dan Lantai dua belas,
ia mengatakan kalau Saat menuju ke lantai 10, maka tekan tombol untuk naik ke
atas jadi bisa naik lift lagi setelah bisa mengantar makanan.
“Berapa
blok apartemennya?” kata Kang Soo, Jin
Kyu pikir akan mencoba menekan dua bel pintu dan merasa yakin pasti itulah
tempatnya.
“Ini
bukan apartemen yang hanya dua blok per lantai.” Kata Kang Soo. Jin Kyu
terlihat binggung.
Keduanya
sampai di lorong, si pelangan berbicara di telp berteriak kesal rumahnya itu
Blok 1011 mengumpat Jin Kyu itu kepala ayam karena tak bisa mengingatnya. Kang
Soo pun menyuruh Jin Kyu segera bergegas mengantarnya. Jin Kyu dengan malu mengetuk punti dan
berteriak Pengantaran makanan!
“Kenapa
kau lama sekali? Apa Kau bawa mesin kartu?” ucap si pria. Jin Kyu bingung si
bapak yang ingin membayar dengan kartu kredit.
“Dasar
brengsek, dia malah memancing emosiku. Sudah kubilang tadi aku bayar dengan
kartu kredit saat aku memesan!” ucap Si bapak marah
“Siapa
yang Anda panggil brengsek Apa Anda kenal aku” ucap Jin Kyu ikut marah. Kang
Soo langsung datang meminta maaf mengatakan kalau Jin Kyu pegawai baru dan
menyuruh agar segera pergi dan langsung membayar pesana mengunakan kartu.
Bersambung
ke Part 2
thanks infonya, membantu sekali jangan lupa kunjungi link kami di http://idblackwalet.com
BalasHapus