Soo Jin
berjalan masuk ke dalam rumah sakit dengan wajah tegang, saat itu ia kaget melihat Suk Tae dan ayahnya
datang lalu bertanya apa yang sedang dilakukanya, lalu melihat Phil yang ada di
trolly.
“Soo Jin
, aku harus pergi sekarang. Aku tidak punya banyak waktu. Kau tidak akan
mengerti meski kujelaskan.” Ucap Phil dalam tubuh Suk Tae.
“Aku
mengerti.. Kau....Phil, 'kan?” ucap Soo Jin. Phil kaget Soo Jin bisa
mengetahuinya.
Keduanya
akhirnya sampai di terowongan di dekat Man Hole, Phil sudah keluar dari tubuh
Suk Tae. Ia bertanya apakah Soo Jin bisa melihatnya. Soo Jin mengaku Tidak Tapi
bisa merasakan.
“Kau
Phil.. benar 'kan? Aku tahu saat menatap matamu. Di matamu... ada... sesuatu
yang istimewa sejak lama.” Ucap Soo Jin lalu memeluk Phil dengan erat. Phil
terdiam seperti tak percaya kalau Soo Jin bisa merasakan jiwanya yang datang.
“Apa Kau
tahu berapa lama aku menunggumu? Banyak sekali yang ingin aku katakan padamu.
Kau akan tetap bersamaku, 'kan? Kau akan tetap seperti ini kan, Phil ?” kata Soo
Jin memeluk Phil
“Aku...
selalu ada di sisimu, Soo Jin” kata Phil lalu tiba-tiba jiwanya keluar dari
tubuh Suk Tae saat berpelukan dengan Soo Jin.
Keadaan
kembali berada di rumah sakit, Suk Tae binggung karena tiba-tiba di tahan oleh
dua petugas begitu juga Ayahnya. Phil tak bisa melakukan apapun karena keluar
dari tubuh Suk Tae. Soo Jin sebelumnya melihat Phil mencoba untuk melihat
keadaanya.
“Soo
Jin.. Kenapa aku ada di sini?” ucap Suk Tae terus dipegang oleh Petugas seperti
tahanan. Soo Jin terdiam tak percaya karena sebelumnya bisa melihat Phil.
“Tidak...
Tadi itu Phil... Siapa kau?” ucap Soo Jin. Saat itu Suk Tae melihat ayahnya
ditangkap juga oleh petugas bertanya kenapa ada dirumah sakit.
“Hei,
kenapa aku ada di sini? Ini aneh. Tolong lepaskan aku.” Jerit Suk Tae
kebingungan.
Di bawah
manhole, lampu mulai berkedip tanda kalau Phil seharusnya bisa masuk dan pergi
ke tempat lain. Tapi Phil tak datang membuat lampu hanya menyala saja dan
Manhole tak terbuka.
(Episode 6 : Mencintai Seolah Untuk Terakhir
Kali)
Empat
sekawan duduk di tempat Goo Gil, Jin Sook menanyakan kesibukan Dal Soo dan Goo
Gil juga merasa mereka yang sudah Lama tidak bertemu. Dal Soo mengaku hanya
bekerja pada kakaknya dan Secara teknis, bergantung padanya.
“Kalau
begitu, sebaiknya kau pulang sekarang. Sekarang sudah lewat tengah malam. Aku
harus kerja besok... Ayo pulang.” Ucap Soo Jin
“Kau...
kenapa bekerja kantoran? Katamu kau ingin menjadi wirausahawan.” Ucap Dal Soo
“Menurutmu
kenapa? Tentu karena Phil. Pil dulu berusaha keras membujuk aku menjalankan
bisnis bersama dia. Tapi kemudian si bodoh itu terbaring begitu. Padahal aku
sudah merancang proyek yang akan menghasilkan 100 juta won per tahun.” Cerita
Jin Sook kesal
“Apa Phil
mengusulkannya padamu? Aku tidak tahu.. Ahh.. aku pernah sekali ditipu oleh Phil. Saat kita
masih SMA, Jung Ae menyukaiku, dan Phil
bilang begitu padaku.” Ucap Goo Gil. Jung Ae mengeluh Goo Gil mengatakan hal
itu.
“Dia bilang
Jung Ae selalu menatapku. Saat itu aku sangat bersemangat.” Ucap Goo Gil
“Hei, aku
hanya menatap Dal Soo Oppa, dan kau Oppa
salah karena selalu di samping Dal Soo Oppa. Saat pertama kali Dal Soo Oppa
lari menghampiriku, maka aku ikut berlari menyongsongnya. Jaket merah yang dia
kenakan keren sekali.” Ucap Jung Ae mengebu-gebu lalu menyadarkan agar tenang
dan jangan berlebihan.
“Jaket
merah itu milik Phil. Karena aku kedinginan, maka dia memberikannya padaku. Aku
memakainya cukup lama.” Ucap Dal Soo
Jin Sook
yakin kalau Dal Soo juga diperdaya oleh
Phil, karean Gara-gara itu Jung Ae mengikutinya seperti penguntit. Goo Gil
pikir kalau Semestinya yang memakai jaket itu. Jung Ae mengejek dengan Tas palsu
tidak akan terkesan mewah yang artinya sekalipun memakai benda yang sama tidak
berarti auranya serupa
“Tas
palsu lebih cocok dikenakan di keseharian. Kau tidak akan mengerti. Jadi Aku
memilih yang asli.” Ucap Jung Ae
“Aigoo...
kurasa cintamu masih membara. Kalau aku memang tas asli yang mahal, tidak bisakah
jual saja ke tempat lain?” kata Dal Soo. Jung Ae balik bertanya apakah harusa
Di rumahnya.
Saat itu
Jin Sook melihat ponselnya dan buat binggung karena mendapatkan pesan bahwa Terjadi
keributan di rumah sakit sekarang.
Suk Tae
mengaku kalau tidak tahu mengapa ada di sini dengan ayahnya ditahan oleh
petugas. Jin Sook datang binggung melihat Suk Tae dan ayahnya, Suk Tae melihat
semua temanya seperti meminta tolong. Jin Sook pun ingin tahu kenapa Tuan Jo
ada di rumah sakit.
“Aku
pasti kerasukan... Hantu telah merasukiku.” Ucap Tuan Yoo yakin. Semua dibuat
binggung.
“Orang-orang
ini mencuri seragam rumah sakit dan mencoba menculik pasien.” Kata perawat.
Semua kaget Suk Tae mau melakukan sesuatu pada Phil
“Nona di
sana menangkap basah dia.” Kata perawat. Jin Sook melihat Soo Jin yang sedang
merawat Phil di ruangan.
“Tidak...
Aku bersumpah. Itu tidak benar, teman-teman. Aku bahkan tidak tahu bagaimana
bisa di sini.” Kata Suk Tae membela diri. Saat itu ayah dan ibu Phil datang.
Tuan Bong
memberitahu mereka melakukannya agar ia tidak
menghentikan perawatan putranya, dengan memberitahu kalau Suk Tae adalah Ini
teman Phil, lalu Tuan Jo adalah karyawannya, jadi meminta agar melepaskan saja.
“Kami
mengerti ini sulit dipahami. Tetap saja, biarkan mereka.” Ucap ibu Phil.
“Ahjumma...Sungguh..
Aku tidak melakukanya” kata Suk Tae membela diri dan meminta ayahnya juga
mengatakan sesuatu. Tapi Tuan Jo hanya diam saja.
“Aku
tidak mengerti kenapa aku ada di sini. Aku membuka mata dan sudah di sini.”
Kata Suk Tae. Tapi semuanya seperti tak percaya
Jin Sook
masuk ke dalam ruang rawat berbicara dengan Soo Jin kalau Ini tidak masuk akal
karna Seok Tae sudah tahu mereka tidak akan melepas peralatan medisnya dan
Kenapa mencoba membawa Phil. Soo Jin memberitahu kalau tadi bukan Suk Tae Tapi
Phil. Saat itu Phil dan Tuan Yoo berada dalam ruangan. Jin Sook yang
mendengarnya merasa kalau dirinya seperti orang gila.
“Jin
Sook.. Aku melihat Phil... Dia bahkan... menciumku. Tapi ke mana Phil... mencoba
membawa pergi tubuhnya?.” Ucap Soo Jin
“ Itu
tadi Seok Tae... Hei. Apakah Kau baik-baik saja?” ucap Jin Sook merasa ikut
gila.
“Soo Jin
pasti mengenalimu.” Kata Tuan Yoo. Phil seperti merasa tak yakin.
“Tapi, kenapa
kau menciumnya segala, saat ada hal penting yang harus kau lakukan?” keluh Tuan
Yoo
“Dia
sangat sedih, aku hanya ingin menenangkan dia.” Kata Phil
Tuan Bong
berbicara pada Tuan Yoo kalau seharusnya menghentikan putranya yang berbuat
gegabah begitu dan malah membantunya. Tuan Yoo mengaku kalau tidak selemah itu sampai mudah dirasuki hantu,
tapi I bersumpah tadi bukan dirinya.
“Berhentilah
bicara soal hantu. Ini tidak masuk akal. Apa kau tidak merasa malu? Aku merasa,
secara teknis, kau menganggapku saingan, tapi mari kita tidak terlibat dalam
insiden apa pun. Hari ini sudah terlalu kacau, jadi aku akan membiarkanmu.” Ucap
Tuan Bong berjalan pergi tapi kembali mendekati ayah Suk Tae.
“Kenapa
kau tidak mengantarkan surat ke rumah kami? Apa kau Pikir aku tidak tahu? Dasar
Kau kekanakan.” Ucap Tuan Bong kalau Ayah Suk Tae itu licik.
Suk Tae
berbicara pada Goo Gil, Jung Ae dan Dal Soo kalau tadi itu bukan dirinya dan
tidak melakukannya. Tapi Ada sesuatu dan merasakan sesuatu yang aneh.
“Kita
tadi sedang minum bersama. Aku ketiduran karena kelelahan. Seseorang menyerangku,
jadi aku terbangun, tapi aku sudah berada di rumah sakit Phil.” Ucap Suk Tae
benar-benar bingung.
“Apa ini
demensia diakibatkan alkohol?” kata Goo Gil. Jung Ae hanya mengejek Suk Tae
yang memang bodoh.
“Dia
peminum yang sangat payah.. Hei, berhentilah minum.” Ucap Dal Soo
“Tidak,
Hyung, sungguh aku tidak mabuk. Tapi aku merasa seperti tubuhku telah
dirasuki.” Kata Suk Tae merasa merinding.
“Tidak
ada hantu yang akan mencoba merasukimu.” Kata Dal Soo yakin. Suk Tae seperti
masih kebingunan dengan dirinya.
Phil
sudah ada dibawah Man Hol merasa aneh
karena tidak pernah melewatkan satu kalipun dan memastikan tidak akan berakhir hanya karena aku melewatkan
sekali serta Masih akan berfungsi. Tuan
Yoo mengeluh Kalau phil saja tidak tahu,
bagaimana dengan dirinya.
“Waktu
saat ini berjalan pada masa sekarang. Aku memerlukan waktu yang pas.” Kata Phil
terlihat kebingungan.
“Soal Soo
Jin yang hendak menikah maupun manhole, sejujurnya
aku tidak paham sama sekali akan perkataanmu.” Ungkap Tuan Yoo
“Aku
harus berhasil kemari tengah malam nanti. Aku harus kembali dan memperbaiki
segalanya. Kita berdua saja tidak akan cukup dan membutuhkan komplotan lagi.”kata
Phil.
Soo Jin
memberitahu Jin Sook kalau melihat Phil di cermin ini dengan berjalan lurus
keluar. Jin Sook tak percaya bertanya
apakah temanya itu bertemu orang lain
beberapa hari terakhir Soo Jin mengelengkan kepala. Jin Sook menyarankan Soo
Jin harus pergi dan bertemu orang-orang, karena dulu kan punya banyak teman.
“Bukan
itu masalahnya... Phil memakai tubuhnya Suk Tae, tapi hendak pergi ke mana? Dia
akan kembali, Phil membutuhkanku.” Kata Soo Jin yakin. Jin Sook melihat
temannya seperti orang gila merasa sedih.
“Soo
Jin.. Aku tidak bisa pulang kalau kau begini.” Keluh Jin Sook khawatir.
“Kau
tidak akan memahaminya. Phil... aku bisa melihatnya. Aku berSungguh-sungguh, dia
berjalan melewati cermin dan keluar dari pintu itu.” Kata Soo Jin dan merasa harus
mengikuti dia.
Jung Ae
sudah ada didepan taksi, Goo Gil dan Dal Soo saling berebut siapa yang akan
mengantarnya. Dal Soo menyuruh Goo Gil pergi saja karena akan mengantar Jung Ae
pulang. Goo Gil tahu kalau rumah Dal Soo itu
beda arah dengan Jung Ae jadi akan mengantarnya, dan Tokonya juga sudah
tutup.
“Kau
harus membukanya lagi dalam kondisi ekonomi sekarang.” Ucap Dal Soo. Goo Gil
kesal kalau Dal Soo tak perlu memperdulikanya.
“Kau kan
harus bersih-bersih juga?” ucap Dal Soo. Jung Ae tak tahan melihat keduanya adu
mulut menyuruh mereka pergi saja karena akan pulang sendiri.
“Kau
bilang Sendirian? Tidak bisa... Bagaimana bisa pulang sendirian dini hari
begini?” ucap Goo Gil lalu menyuruh Dal Soo yang mengantar saja. Dal Soo
seperti tak enak hati.
“Sudah
lama sekali, kalian pasti perlu bicara.”kata Goo Gil. Jung Ae memilih untuk
pulang sendiri saja.
“Itu. Ide
bagus.” Kata Dal Soo. Goo Gil pikir
mereka akan bertemu besok saat menengok Phil lagi.
“Kau
bilang Besok? Besok aku pindah, jadi sepertinya aku tidak bisa datang dan itu
Karena aku hanya bersama ibuku.” Ucap Jung Ae
Dal Soo
mengetahui kalau Jun Ae yang akan pindah, Goo Gil menyuruh keduanya pergi
karena sudah semakin larut. Keduanya masuk ke dalam taksi, Goo Gil terus
melambaikan tangan pada taksi merelakan Jung Ae pergi dengan Dal Soo, lalu
mengambil foto plat nomor taksi (Seoul 52S-8256)
Soo Jin
tersenyum bahagia melihat wajah Phil yang sedang berlari. Jin Sook merasa
khawatir pada temanya meminta pada orang tua Soo Jin untuk mengawasinya.
Keduanya bingung karena merasa anaknya baik-baik saja.
“Masalahnya,
dia bilang Phil mendatanginya, sehingga dia ke rumah sakit, jadi sebab itu aku
menyeretnya pulang.”cerita Jin Sook. Keduanya kaget mendengarnya dan ingin
mendekat, tapi Jin Sook meminta agar membiarkan Soo Jin saja.
Jung Ae
jalan bersama Dal Soo merasa kalau tidak perlu mengantarnya pulang. Dan Soo merasa kalau Sudah lama,
yaitu Enam tahun dan Jung Ae kelihatan berbeda. Jung Ae pikir seseorang selalu
bisa berubah dan Segala sesuatu tampak mudah saat dirinya masih muda, tapi
faktanya hidup itu sulit.
“Aku
tidak menyangka kau akan berkata begitu. Apa Kau.. tidak merindukanku?” kata
Dal Soo mengoda. Jung Ae mengaku tidak terlalu.
“Di
sebuah buku tertulis bahwa ucapan dan isi hati wanita itu berbeda.” Kata Dal
Soo
“Apa Kau
masih belajar kencan dari buku? Sudah kubilang belajarlah berkencan langsung
dengan wanita.” Kata Jung Ae kesal
“Bila aku
ingin belajar berkencan langsung dengan wanita, berarti aku harus jalan
bersamanya. Tapi karena aku tidak mengerti apa pun tentang mereka, maka aku
tidak bisa melakukannya. Dan itu berarti aku tidak bisa memahami wanita, jadi
pada akhirnya... aku tetap tidak akan tahu apa pun soal mereka.” Kata Dal Soo
mengoceh
“Lupakan
saja. Pikiranmu selalu rumit.” Kata Jung Ae lalu keduanya berhenti didepan
apartement Jung Ae.
Dal Soo
menyuruh Jung Ae masuk karena tahu kalau itu rumahnya. Jung Ae kaget Dal Soo
bisa mengetahuinya. Dal Soo tahu karena mereka sudah melewatinya tiga kali lalu
pamit pergi.
Jung Ae
pun membiarkan Dal Soo pergi dan merasakan kakinya sangat pegal bahkan perutnya
jadi terasa sakit. Pesan dari Goo Gil masuk, mengirimkan gambar plat taksi
untuk berJaga-jaga saja.
“Apa Kau
sudah sampai rumah? Aku sudah memperbaiki lampu lorongmu tadi. Jangan khawatir,
masuklah.” Jung Ae melihat lampu ditangga yang sudah menyala, seperti tak
percaya kalau Goo Gil memperhatikan dari jauh.
Goo Gil
terlihat gelisah melihat ponselnya sambil membersihkan ruangan billiard. Phil
melihatnya merasa kalau nanti kembali akan memberitahu Goo Gil untuk menyerah atas Jung Ae karena terobsesi
akan sesuatu yang bukan untuk dirinya.
“Ya, jika
kau berhasil kembali, tolong beritahu ini pada Goo Gil.” Tuan Yoo. Phil berjanji akan menyampaikanya.
“ Dia
harus bilang "Aku menyukaimu" katakan padanya untuk menyatakan sekali
lagi.” Kata Tuan Yoo. Phil kaget berpikir kalau Goo Gil sebaiknya menyerah.
“Dia tidak
akan pernah bisa bersama Jung Ae.” Ucap Phil
“Aku juga
setuju soal pendapatmu, tapi siapa yang tahu akhirnya Jung Ae akan memilih
siapa? Bagaimana menurutmu sendiri? Apakah Soo Jin akan memilihmu? Tidak
seorang pun yang tahu.” Kata Tuan Yoo
Phil
setuju kalau tak ada yang bisa diprediksi dari cinta. Tuan Yoo memperingatkan
Phil kalau jangan melakukan apa-apa pada
Goo Gil dan tidak boleh merasukinya. Phil merasa Goo Gil itu lebih kuat dari
Seok Tae, bahkan sangat sempurna. Tuan Yoo tahu Goo Gil bisa hancur jadi Phil
Tidak boleh melakukanya.
“Lalu kenapa
merekomendasikan Suk Tae padaku?” kata Phil heran.
“Suk Tae
kan bukan anakku. Kalau kau mengusik anakku, maka aku tak akan pernah
membantumu lagi.” Ajak Tuan Yoo
“Ahjussi
munafik rupanya. Aish, lalu mana yang harus kumanfaatkan?” kata Phil binggung
“Kekuatan
cinta... Kenapa kau tidak bergantung pada keyakinan akan kekuatan cinta yang
bahkan dapat melintasi waktu?” kata Tuan Yoo
Soo Jin mengingat saat Phil bertanya apakah bisa melihatnya. Soo Jin menjawab tak
bisa melihat tapi bisa merasakan. Soo Jin
terus melihat foto Phil sambil berbaring. Jin Sook pamit akan pergi. Soo Jin
tetap diam dengan tatapan kosongnya. Jin Sook meminta agar jangan menatapnya
seperti itu karena menakutkan. Soo Jin tahu Jin Sook sungguh tidak memercayainya
“Apa Kau
berpikir aku sudah gila?” ucap Soo Jin. Jin Sook membenarkan kalau temanya sangat
gila.
“Aku
tidak tahu lagi bagaimana menjelaskan ini. Dia berada tepat di depanku dan ...”
ucap Soo Jin penuh semangat bahagia.
“Soo Jin..
Kau harus mengistirahatkan pikiranmu dan pergi tidur. Kalau kau tidak bisa
tidur, maka aku bisa menemanimu minum.” Kata Soo Jin
“Tak
usah, aku baik-baik saja. Jangan khawatir, pergilah mencari uang sana. Aku
harus tidur sekarang untuk menemui Phil besok.” Kata Soo Jin berbaring dengan
penuh semangat.
“Kau...
jangan berkeliaran lagi tengah malam seperti gadis gila.. mengerti?” ucap Jin
Sook.
Jin Sook
berpesan pada ayah Soo Jin agar terus mengawasinya. Soo Jin menyuruh Jin Sook
pulang saja, dan menelpnya nanti dan Datanglah saat akhir pekan untuk makan
daging. Jin Sook pun pamit pergi. Soo Jin berbaring dengan senyuman memeluk
foto Phil karena bisa bertemu kembali.
Kedua
orang tua Soo Jin menanyakan keberadaan anaknya. Jin Sook tahu kalau Sebelumnya
sangat aneh, tapi sekarang kelihatan baik-baik saja. Orang tua Soo Jin pikir
itu artinya Soo Jin sudah tidak waras?
“Kalau
aneh, ya aneh saja. Kalau baik-baik saja cukup baik-baik saja. Kalau kondisinya
terus berubah-ubah, itu lebih aneh lagi.” Kata ayah Soo Jin ingin menemui
anaknya. Jin Sook menahanya.
“Mari
kita tenangkan diri dan jangan ikut bersikap aneh. Soo Jin sudah melewati hari
yang berat, jadi wajar ini terjadi. Jadi tolong awasi saja dia” kata Jin Sook.
Tuan Kang menganguk mengerti.
“Kuharap
Soo Jin bisa tidur setidaknya dua jam.” Kata Jin Sook lalu pamit pergi.
Jin Sook
keluar dari rumah sakit, Phil melihatnya berjalan saling berpapasan menyuruh
Jin Sok berhati-hati saat pulang. Jin Sook tiba-tiba berhenti den menatap ke
arah belakang. Phil kaget berpikir Jin Sook juga bisa merasakannya.
“Aigoo,
mereka semua perasa” ucap Phil lalu menatap rumahnya dan mengucapkan selamat
malam pada kedua orang tuanya.
“Segalanya
akan baik-baik saja setelah besok berlalu.” Kata Phil yakin lalu berjalan masuk
ke rumah Soo Jin. Jin Sook berdiri didepan rumah Phil seperti terbiasa menatap
sebelum pulang lalu matanya melihat lampu di rumah Soo Jin menyala, terkena
sensor tapi berusaha untuk tak berpikiran aneh.
Di kamar
Ibu Soo
Jin menyuruh suaminya agar Jangan pergi tidur karena harus mengawasi Soo Jin.
Tuan Kang mengeluh harus mengawasi anak mereka yang sudah dewasa, karena Sebelumnya
juga begitu. Soo Jin diam-diam menuruni tangga berjalan keluar rumah, saat itu
Phil melihatnya dan berusaha memanggil tapi Soo Jin tak mendengarnya.
“Ke mana
dia dini hari begini? Apa yang sebenarnya dia lakukan?” ucap Phil akhirnya
mengikuti Soo Jin keluar. Tuan Kang pun akhirnya keluar dari kamar naik ke
lantai atas untuk menjaga Soo Jin.
Soo Jin
berjalan cepat seperti ingin pergi menemui seseorang. Phil mcoa menghadangnya
ingin tahu kemana Soo Jin akan pergi. Soo Jin tiba-tiba merasakan seperti
tubuhnya melalui sesuatu,
“Kau,
'kan? Ini Phil, 'kan?” ucap Soo Jin merasakan kedatangan Phil.
“Dia
pasti merasakan sesuatu... Aku harus bicara padanya.” Kata Phil. Soo Jin yang
tak bisa melihat ingin tahu keberadaanya Phil. Phil merasa tak bisa begitu saja
lalu bergegas pergi.
Suk Tae
dan Ayahnya berbaring tapi tak bisa memejamkan mata. Tuan Joo heran melihat
anaknya yang tidak tidur, menurutnya Tubuh seorang PNS bukan milik pribadi dan Supaya
bisa bekerja melayani dengan baik besok, maka harus tidur sekarang. Keduanya
memiringkan badan untuk bisa tidur.
“Ayah... Apa
yang terjadi pada kita kemarin? Sesuatu yang tidak dapat dinalar telah terjadi
pada kita.” Ucap Suk Tae kembali membaringkan tubuhnya terlentang.
“Kau
sebaiknya menyadarkan dirimu. Buat pikiranmu tetap fokus. Beraninya dia
mempermalukan aku di depan semua orang? Aku tidak akan melupakan bagaimana Tuan
Bong mempermalukan aku. Aku akan membuktikan diriku tidak bersalah.”kata Tuan
Joo benar-benar tak bisa terima begitu saja.
“Ayah..
Tolong buktikan aku tidak bersalah juga.” Kata Suk Tae. Tuan Joo mengangguk
setuju dan merasahaus akibat niat balas dendam jadi meminta agar Suk Tae
mengambilkan air.
Suk Tae
berjalan keluar dari kamar dan tiba-tiba bersin seperti tanda kalau Phil sudah
merasuki tubuhnya. Tuan Jo binggung melihat anaknya malah keluar dari rumah,
lalu berpikir kalau Mungkin airnya habis. Saat akan berbaring mengingat kalau
sebelumnya sudah mengisi air minum sampai penuh.
Soo Jin
berlari mencari Soo Jin dan bertemu dengan Suk Tae. Suk Tae dengan jiwa Phil
bertanya mau kemana. Soo Jin mengatakan
ingin menemui Phil sebentar lalu bergegas pergi. Suk Tae hanya
menatapnya, Soo Jin berhenti dan bisa merasakan kalau Phil yang ada dalam tubuh
Suk Tae.
“Kau.
mengenali aku.” Ucap Phil menatapnya dengan berkaca-kaca. Soo Ji langsung
memeluk Phil tanpa peduli apapun seperti melampiaskan rasa rindunya.
Sementara
Tuan Joo melihat dari kejauhan seperti
tak percaya melihat anaknya yang berpelukan dengan Soo Jin di malam hari.
Keduanya
pergi ke tempat biasa bertemu, Soo Jin seperti kebinggungan memastikan kalau
Phil bicara bahasa Korea, Phil merasa
kalau memang hanya bisa bahasa Korea. Soo Jin merasa tidak mengerti ucapan
Phil sedikitpun dan tidak paham
bagaimana Phil adalah roh.
“Dan Juga
soal kau bilang kecelakaanmu hanyalah fantasi belaka. Apa ini Segala sesuatu
enam tahun terakhir?” ucap Soo Jin. Phil membenarkan.
“Jadi,
melalui manhole di depan terowongan itu, apa kau datang dan pergi? Kau pergi
tepat tengah malam, lalu kembali siang hari? Hei, Apa kau pikir itu masuk akal?
Memangnya kau itu Alice di Negeri Dongeng, Dasar Omong kosong.” Ucap Soo Jin
tak percaya
“Alice
pergi lewat lubang kelinci, tapi aku lewat manhole.. Hei, apa kau ingat saat
kita berdua duduk di situ... “ ucap Phil. Soo Jin mengaku tidak ingat.
“Cobalah
untuk mengingatnya.” Rengek Phil. Soo Jin tetap menegaskan kalau Tak ingat dan Bukannya
itu tidak terjadi. Phil yakin kalau Itu terjadi.
“Sebagai
contoh, saat kita masih kelas 3 SD...” kata Phil. Soo Jin meminta Phil agar
menghentikanya.
Flash Back
Keduanya
duduk ditaman dengan, Phil yang sedang bermain gelembung balon. Soo Jin merasa
duduk di sini nyaman sekali. Phil juga
merasa Tidak ada orang lain yang tahu tempat ini dan Karena ia yang
menemukannya jadi Tempat ini milik Soo Jin sekarang.
Soo Jin
tak percaya mendengarnya, Phil
Mengangguk kalau tidak akan membiarkan orang lain ke taman yang sudah
ditemukan. Soo Jin tiba-tiba meberikan kecupan di pipi Phil.
Soo Jin
kesal Phil yang terus membahasnya padahal meminta agar tak membahasnya. Phil pikir kalau itu kan memang terjadi Saat mereka
kelas tiga.. Soo Jin mencoba mengalihkan kalau setelah itu Phil yang mengambar
keesokan harinya di kelas seni.
“Aku malu
sekali gara-gara itu!!!” ucap Soo Jin kesal
“Aku
berpikir kalau sudah ciuman berarti akan menikah.”kata Phil. Soo Jin bisa
mengerti kalau begitu.
“Ayo kita
menikah. Begitu kau melewati manhole lagi, segalanya akan kembali normal. Jadi,
ayo kita menikah Jika segalanya kembali normal, lalu aku akan menjadi apa?.”
Ucap Soo Jin. Phil kaget tiba-tiba Soo Jin seperti melamarnya.
“Oh...
Kau... hanya dirimu. Kau mungkin menungguku... siap untuk menikah.” Kata Phil
gugup. Keduanya akhirnya berjalan bergandengan tangan.
Soo Jin
merasa gemetaran seolah habis minum. Phil khawatir bertanya apakah Soo Jin
mengantuk. Soo Jin pikir Phil tahu kalau ia tidak bisa begadang. Phil tahu lalu
berjongkok untuk menggendongnya. Soo Jin menolak, Phil menyuruh Soo Jin agar
segera naiklah ke punggungnya karena
tidak akan menawari lagi nanti. Soo Jin pun akhirnya naik ke punggung
Phil.
“Menyampaikan
segala yang ada dalam pikiranku, tampaknya mustahil. Aku memikirkanmu lebih
dari tiga kali dalam sehari. Orang-orang, menyebutnya cinta.” Ucap Phil. Soo
Jin memejamkan matanya seperti tertidur. Phil bertanya apakah Soo Jin
mendengarnya.
“Benar...
Selama ini aku tidak pernah bisa mengatakannya. Tapi saat aku mengatakan
semuanya sekarang, maka kau tertidur.” Ucap Phil. Soo Jin dengan mata terpenjam
mengaku bisa mendengarnya.
“Baguslah
kalau begitu. Tapi, begitu aku masuk ke manhole , maka kau akan melupakannya.
Tapi Tak apa, setidaknya aku mengingatnya. Jadi Soo Jin , aku ingin minta
tolong. Bila hari ini aku tidak berhasil, mungkin aku akan lenyap selamanya.
Oleh Sebab itu...” kata Phil terhenti dengan rengekan Soo Jin
Soo Jin
mengeluh Phil yang berisik. Phil Pun meminta maaf dan menyuruh Soo Jin tidur
saja di punggungnya. Dibelakang, Tuan Jo melihat anaknya bersama Soo Jin, bahkan
mengendongnya pulang, tapi menurutnya Tidak mungkin karena tahu Suk Tae tidak
pernah beruntung dengan para gadis. Ia dengan penuh dendam ingin tahu siapa
yang ada dalam tubuh anaknya.
Bersambung
ke Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar