PS
: All images credit and content copyright : KBS
Kang Soo
memeluk erat Dan Ah mengaku sangat merindukan dan terus memikirkannya. Dan Ah
terdiam seperti tak menyangka Kang Soo akan mengungkapkan perasanya.
“Aku
tidak tahu kenapa aku tidak bisa mengendalikan pikiranku. Tapi... Kurasa aku
sudah tahu sekarang.” Ucap Kang Soo dengan senyuman bahagia. Dan Ah ingin
melepaskan pelukan Kang Soo. Tapi Kang Soo terus mendekapnya, akhirnya kakinya
pun menginjak seperti Kang Soo. Kang Soo pun melepaskanya sambil mengaduh
kesakitan.
“Dengarkan
aku... Terkadang saat aku minum-minum, aku berubah jadi orang bodoh. Aku
memukul siapa saja, dan mengomel pada siapa pun juga. Aku mengatakan hal yang
gila dan melakukan hal yang gila pula, jadi cukup lupakan yang kukatakan
semalam. Itu semua omong kosong, dan aku
tidak bermaksud mengatakan itu.” Tegas Dan Ah.
Kang Soo
binggung, Dan Ah lalu memberitahu kalau akan pergi dari Korea. Kang Soo kaget
mendengarnya. Dan Ah mengatakan kalau akan pindah dan akan naik pesawat dalam
waktu 230 hari Jadi, ia meminta agar Kang Soo jangan bicara sembarangan Karena tidak
ingin terlibat dengan pria mana pun. Kan Soo hanya diam saja.
“Kau
Mengerti tidak? Jawab aku.” Ucap Dan Ah. Kang Soo pun mengangguk. Dan Ah menyuruh Kang Soo kembali mulai
bekerja dan bergegas pergi. Kang Soo hanya bisa menatap heran pada sikap Dan
Ah.
“Hei..
Sadarkan dirimu. Kalau dia meluluhkanmu, maka kau sudah selesai. “ tegas Dan Ah
menatap cermin di kamar mandi karena tak akan mau tergoyahkan dengan niatnya.
Ji Yoon
menatap kimbap segitiga sambil mengumpat marah kalau tidak bisa memaafkannya dan akan
menghancurkannya lalu makan dengan cepat. Jin Kyu datang bertanya sedang apa Ji
Yoon ditaman. Ji Yoon enggan melihat Jin Kyu memilih untuk memalikan wajahnya.
“Lehermu
nanti akan sakit, Matamu akan langsung gulung tikar.” Ejek Jin Kyu. Ji Yoon
akhirnya duduk dengan pandangan lurus.
“Hei,
kenapa kau selalu makan yang begituan saat makan siang? Lebih baik datang ke
tempat kami dan makan seolleongtang.” Kata Jin Kyu sambil duduk disamping Ji
Yoon.
“Jangan
ikut campur. Kenapa kau ikut campur apa yang kumakan?” keluh Ji Yoon.
“Hanya
orang-orang bodoh yang mengatakan hal seperti itu.” Ejek Jin Kyu. Ji Yoon
menyuruh agar Jin Kyu Berhenti, karena membuatnya tidak berselera dengan nada
tinggi.
“Hei kau!
Apa Kau lupa akan janjimu? Kau bilang akan tersenyum manis padaku kalau aku
mengeluarkan Ahjussi-mu! Kau juga mengatakan, "Aku bahkan akan berbisik 'aku
mencintaimu' di telingamu!" Apa Kau tidak ingat?” kata Jin Kyu
Ji Yoon
mengaku tak berniat melakukan itu, jadi taruh saja Kang Soo kembali dalam
penjara kalau memang meinginkanya. Jin Kyu binggung. Ji Yoon berteriak menyuruh
masukan saja Kang Soo ke penjara menurutnya
pasti akan senang jika Kang Soo makan makanan penjara.
“Kenapa
kau tiba-tiba begini? Ah.. Pasti Ahjussi-mu tidak datang menemuimu, 'kan?” kata
Jin Kyu melihat wajah Ji Yoon kalau tebakan pasti benar.
“Heei..
Mengertilah sedikit. Ahjussi-mu itu punya banyak sekali teman. Dia mungkin
bersama mereka, dan mungkin dia bebas dari mereka.” Kata Jin Kyu
“Lalu
siapa yang kau pertahankan? Kau dulu bertingkah seperti Gandhi. Sekarang kau
sudah berubah?” kata Ji Yoon
“Ya, aku
memang Gandhi. Kenapa? Apa kau tidak tahu? Memaafkan, keharmonisan, kedamaian. Dan
cinta!” ucap Jin Kyu bangga
Ji Yoon
langsung mengumpat Jin Kyu sudah gila, Jin Kyu mengaku memang dirinya gila,
karena wilayah tempatnya berada memang punya cara untuk jadi gila, karena
orang-orang bisa membuatnya menjadi pria jahat, lalu mengubahnya jadi orang
baik. Ia bahakn sempat ditinju dan diledek tapi setelah itu di pujinya. Ji Yoon hanya bisa melonggo. Jin Kyu menyuruh
Ji Yoon makan saja karena merasa juga tak mengerti yang dikatakan lalu pamit
pergi. Ji Yoon melihat tingkah Jin Kyu yang aneh.
Jin Kyu
kembai ke rumah dan melihat ibu Ji Yoon sudah ada diruangan. Nyonya Jung
bertanya darimana Jin Kyu. Jin Kyu dengan gugup mengaku hanya keluar sebentar
untuk merokok. Nyonya Jung langsung menyuruh Jin Kyu untuk Berhenti merokok!
“Jangan
menyapa para pelanggan saat kau bau rokok!” tegas Nyonya Jung. Jin Kyu
mengangguk mengerti. Nyonya Jung pun menyuruh Jin Kyu untuk duduk.
“Aku
bertemu dengan Tim Manajemenku. dan kami telah memutuskan untuk membuka cabang lagi pada saat
bersamaan.” Ucap Nyonya Jung. Jin Kyu kaget mendengarnya.
“Seluruh
blok ini akan menjadi deretan restoran di wilayah ini. Dan deretan restoran
saat ini akan disingkirkan, seperti Hanyang Seolleongtang. Ketika sudah dilakukan,
maka aku akan mempromosikanmu menjadi Direktur Jenderal.” Jelas Nyonya Jung.
“Bukankah
itu terlalu mendadak?” kata Jin Kyu gugup. Nyonya Jung tahu kalau ini promosi
yang cepat.
“Aku
yakin kepala manajer dan manajer lainnya akan memiliki keluhan. Jadi kau harus
memberi mereka setidaknya satu alasan kenapa kau pantas mendapatkannya.” Ucap
Nyonya Jung. Jin Kyu gugup yang kedua kalinya.
“Sebelum
Hanyang benar-benar menghilang, tingkatkan penjualan Jungga Seolleongtang. Jadikan
penjualanmu lebih tinggi daripada restoran Jungga Seolleongtang lainnya. Itulah
satu-satunya cara agar aku bisa membelamu pada manajer kepala lainnya. Apa Kau
bisa melakukannya?” ucap Nyonya Jung. Jin Kyu seperti belum bisa berkata-kata.
Tuan Jang
memberikan pesanan Daging babi asam
manis. Kang Soo dan Dan Ah membungkus pesanan yang akan diantar. Kang Soo
melihat ada rambut yang jatuh di pundak Dan Ah dan ingin menyingkirnya. Tapi
Dan Ah dengan sinis menyuruh Kang Soo aga menaruhnya kembali. Kang Soo
binggung.
“Taruh
kembali!” tegas Dan Ah ketus. Kang Soo binggung kenapa harus begitu tapi
akhirnya menaruhnya kembali.
“Jangan
pernah menyentuhku lagi.” Tegas Dan Ah
“Aku
hanya mencoba menyingkirkan helaian rambutmu untuk..” kata Kang Soo,
“Mau helaiannya
ada atau tidak, biar aku saja yang mengurusnya! Mengerti?” kata Dan Ah, Kang
Soo mengangguk mengerti. Lalu Dan Ah keluar restoran dan Kang Soo yang binggung
ikut keluar.
Tuan Jang
binggung melihat sikap Dan Ah yang ketus. Soon Ae berkomentar Soon Ae pikir
Memang begitu seorang wanita kalau bersikap imut saat saling menggoda.
“Tapi ketika
mereka tahu kalau pria itu menyukai mereka, mereka akan menjatuhkannya. Mereka
cenderung seperti itu. Mereka menyukainya, namun juga membenci mereka. Kau
ingin menahannya, namun kau juga ingin menusuknya.” Ucap Soo Ae merasa keduanya
lucu
“Aku bisa
simpulkan kalau ini adalah hubungan pertama mereka.”kata Soon Ae.Tuan Jang
hanya diam tanpa banyak berkomentar.
“Hei,
kalau dia menang karena tidak menemui Ji Yoon tapi menemui si cewek berkelahi
itu bukankah itu luar biasa?” ucap Byung Soo. Dua temanya juga seperti itu.
“Kang Soo
memang beruntung. Ini seperti dia sedang menjinakkan kuda liar.” Kata Young
Tae. Ho Young mengaku benar-benar ingin seperti Kang Soo.
Saat itu
Dan Ah datang mengantar makanan, Semua orang langsung memberikan hormat dengan
menyapa kakak ipar. Dan Ah binggung. Byung Soo pikir karena cuacanya panas jadi
akan membelikan es krim. Dan Ah heran
kenapa mereka menyapa seperti itu dan merasa memangnya kenapa kalau matahari
sedang terik.
“Aku tahu
kami memang belum handal tapi kami pasti akan menyambutmu dengan baik mulai
sekarang.” Ucap Byung Soo
“Ya,
orang yang berhubungan baik dengan Kang Soo hyungnim akan kami layani dengan
setia!” ucap Young Taek. Dan Ah hanya mengumpat semuanya bodoh.
“Kakak
ipar.. Aku ingin bertanya sesuatu padamu. Tolong jawab pertanyaan dari
adik-adikmu ini. Apa yang kau sukai tentang Kang Soo hyungnim? Kami ingin
belajar sesuatu darinya... Oh, apa karena wajahnya? Apa Kau sangat peduli
dengan penampilannya? Jangan malu-malu.” Ucap Byung Soo dkk. Dan Ah dibuat
binggung dengan ucapan anak buah Tuan Baek
“Cinta
itu...tidak ada yang perlu dipermalukan. Cinta adalah sesuatu yang bisa kau
teriakkan pada dunia, tanpa rasa malu! Rasanya cukup indah melihatmu
mengkhawatirkan Kang Soo.” Kata Tuan Baek yang baru juga selesai mengantar.
Dan Ah
bertanya lalu apa sekarang. Tuan Baek meminta agar membiarkan kata hati Dan Ah
lalu memberitahu merka karena ingin belajarnya, dan yang Lebih tepatnya, apa
yang paling menarik tentang Kang Soo. Dan Ah setuju akan memberitahu dengan
cara baik-baik jadi meminta mereka semua mendekat.
Semua
mendekat dengan wajah serius untuk mengetahuinya, tapi beberapa saat kemudian
Byung Soo dkk sudah jatuh terkena tendangan Dan Ah. Byung Soo meminta tolong
dan tak percaya langsung dihajar olehnya, Young Taek pun meminta agar menelp
119.
Tuan Baek
juga duduk diam dengan darah yang mengalir dari hidungnya. Semua terjatuh tepat
didepan motor mereka. Tuan Baek pikir Dan Ah akan memukulnya di tempat terbuka.
Ketiga anak buahnya binggung. Tuan Baek hanya menutup bagian selangkangan yang
sakit.
Semua
makan siang bersama dengan menu jajangmyun. Kang Soo makan dengan lahap sampai
mengeluarkan suara saat menyeruput mienya. Dan Ah mulai mengomel menyuruh Kang
Soo Makanlah dengan tenang dan kenapa harus berisik saat menyeruput mienya dan
membuatnya tidak berselera.
“Hei, apa
yang kulakukan? Makanlah dengan tenang.” Ucap Tuan Jang dan Soon Ae juga setuju
kalau Dan Ah pasti merasa kesal. Kang Soo dibuat binggung karena makan seperti
biasanya tapi terkena omelan.
Tuan Jang
memberikan kode agar Kang Soo diam saja. Kang Soo akhirnya mencoba makan
perlahan tapi tetap mengeluarkan saat menyeruput. Sebelum Dan Ah marah, Tuan
Jang lebih dulu memarahinya kalau jangan ribut. Kang Soo heran karena hanya mau
seruput mienya.
“Berhentilah
makan kalau begitu... Hei, aku akan memberimu uang, jadi Makanlah di luar.”
Kata Soon Ae. Kang Soo benar-benar binggung seperti serba salah.
Dan Ah
akan pulang menyuruh Kang Soo agar mengeringkan sendoknya dan masukkan ke dalam
keranjang lalu isilah serbet di setiap meja. Ia tahu kalau di situ ada banyak debu,
jadi Kang Soo harus memastikan untuk membersihkannya di setiap sudut.
“Apa kau Mengerti?
Besok pagi akan kuperiksa.” Ucap Dan Ah. Kang Soo hanya diam saja.
“Kenapa
kau tidak menjawabku?” ucap Dan Ah. Kang Soo dengan helaan nafas menganguk
mengerti dan akan semalaman mengerjakannya. Dan Ah seperti tak peduli memilih
untuk segera pergi.
Kang Soo
masuk kamar berpikir hanya mau ganti baju dan bersih-bersih tapi di kagetkan
dengan melihat Ji Yoon sudah duduk dikamarnya ketika menyalakan lampu seperti
hantu. Ia pun bertanya kenapa sudah ada dikamarnya. Ji Yoon pikir Kang Soo buta
kalau ia sedang menunggu Kang Soo.
“Ada
orang di lantai bawah. Jadi bagaimana kau bisa masuk?” kata Kang Soo. Ji Yoon
mengatakan ia pergi Lewat jendela.
“Hei,
dasar! Itu berbahaya...” ucap Kang Soo. Ji Yoon merasa kalau Kang Soo hanya pura-pura mengkhawatirkannya.
“Apa
maksudmu, pura-pura? Kenapa kau kasar begitu?” kata Kang Soo binggung.
“Kau
harusnya mempedulikanku tapi kau malah tidak datang menemuiku selama 36 jam
setelah kau dibebaskan?!!!” ucap Ji Yoon marah
Kang Soo
ingin menjelaskan dengan wajah binggung. Ji Yoon pikir Kang Soo tak tahu berapa
lama sudah menunggunya kemarin, dengan memakai baju yang modis dan
tampil cantik dan sudah menunggunya sepanjang malam bahkanduduk yang tegak,
karena tidak ingin punggungnya retak!
“Hei,
maafkan aku.” Kata Kang Soo. Ji Yoon tak peduli menurutnya Hubungan mereka sudah berakhir.
“Terima
kasih untuk semua kenangan indah kita. Aku harap usahamu sukses. Berhati-hatilah
dengan air di musim panas, dan api di musim dingin. Dan jaga tubuhmu saat berjalan
di malam hari!” ucap Ji Yoon dengan wajah kesal dan pamit pergi.
Kang Soo
menahanya meminta maaf kembali. Ji Yoon yang kesal menhempaskan tanganya. Kang
Soo memohon untuk meminta maaf karena seHarusnya tidak melakukan itu. Ji Yoon
mengeluh kalau Kang Soo hanya untuk
menenangkannya tapi malah membuatnya tambah sulit. Kang Soo kembali meminta
maaf karena tak sempat datang.
“Kau
bersama siapa dan apa yang kau lakukan sehingga kau sibuk begitu?” tanya Ji
Yoon
“Aku
tidak bersama seseorang. Aku hanya...” kata Kang Soo binggung dan Ji Yoon
melihat sebuah tas yang sebelumnya tak ada dikamar Kang Soo.
Kang Soo
mencoba mengambilnya karena hadiah dari Dan Ah. Tapi Ji Yoon sudah lebih dulu
mengambil dan melihat isinya sebuah dress wanita. Kang Soo mencoba untuk menjelaskan. Ji Yoon
pikir tak perlu dan langsung memeluk Kang Soo. Kang Soo binggung tiba-tiba Ji
Yoon memeluknya.
“Tidak
usah dijelaskan Siapa yang menyuruhmu membawakanku seperti ini?” ucap Ji Yoon
seperti merasa Kang Soo ingin memberikan kejutan untuknya. Kang Soo menjelaskan
bukan seperti itu.
“Terus
ini apa? Kau pasti akan bilang, "itu bukan untukmu," atau sesuatu?
Aku memang bodoh... Terima kasih, Ahjussi! Aku bahkan mengetahuinya. Maafkan
aku, Ahjussi” ucap Ji Yoon menangis haru dipelukan Kang Soo.
Ji Yoon
pikir harus pergi sekarang karena pasti
malah tambah menangis, lalu sebelum pergi memberikan ciuman di pipi Kang Soo.
Kang Soo hanya bisa melonggo kaget karena Ji Yoon tiba-tiba memberikan kecupan
di pipinya.
Kang Soo
mengejar Ji Yoon keluar dari restoran, memintaa agar mendengarkan lebih dlu. Ji
Yoon membalikan badanya merasa tak perlu kalau
hanya ingin mengakhiri semuanya hari ini.
“Ahjussi...
Ayo kita...saling menghargai, dan melakukan hal-hal dengan perlahan. Selamat
malam, Ahjussi!” kata Ji Yoon lalu berlari pergi. Kang Soo kebinggungan
memanggil Ji Yoon tapi sudah berlari cukup jauh.
“Apa Kau
sudah menemui semua orang yang kau temui?” ucap Jin Kyu sudah berdiri
dibelakang. Kang Soo kaget Jin Kyu sudah ada dibelakangnya.
“Apa Kau
mau minum?” ucap Jin Kyu membawakan sebotol whiskye.
Keduanya
duduk di restoran, Jin Kyu menuangkan lebih dulu untuk Kang Soo agar
mencobanya. Kang Soo seperti tak bisa lebih dulu menciumnya, lalu mencoba
meminumnya dengan terbatuk-batuk, lalu menyuruh agar masakany dan bertanya apakah Rasanya enak, Jin Kyu hanya berkata kalau tidak terlalu buruk dan
Kang Soo benar-benar hebat soal ini!”
“Terima
kasih karena membiarkanku keluar dari pusat penahanan.” Kata Kang Soo.
“Aku tak
melakukannya untukmu. Aku cuma mau menyelamatkan diriku. Aku tidak mau
mengurung orang yang tidak bersalah di penjara dan dihantui olehnya. Kenapa kau
bersikap begini, saat kau jadi baik?” ucap Jin Kyu
“Kenapa
kau tidak minta maaf? Kalau kau melakukannya, pasti tak ada satu pun dari kita
pergi ke pusat penahanan.” Kata Kang Soo.
“Tolong
jangan bahas itu lagi.” Keluh Jin Kyu
“Kau bisa
melakukannya sekarang. Hyun Soo masih dirawat di RS wilayah sini. Dia sedang
dalam masa penyembuhan” kata Kang Soo.
Jin Kyu
terlihat kesal karena Kang Soo yang
bersikeras sekali dan bahkan tidak ingin ada yang jatuh jadi meminta Tolong
jangan bicarakan itu lagi, lalu Lupakanlah semuanya dan bersikaplah dengan
baik. Kang Soo ingin mengatakan demi Jin Kyu.
“Kau akan
merasa bebas begitu kau melakukannya. Bukan begitu?” ucap Kang Soo menyuruh Jin
Kyu agar mencobanya. Jin Kyu yang tak bisa menolak merasa tak perlu. Kang Soo
menyuruh agar Jin Kyu mau melakukanya karena bukan pria jahat.
Ketiganya
sudah ada dirumah sakit, Hyun Soo hanya menatap binggung. Jin Kyu seperti
kebingungan. Akhirnya Kang Soo sengaja pamit pergi dengan menutup tirai, Jin
Kyu melonggo bertanya mau kemana Kang Soo seperti tak nyaman dengan Hyun Soo.
“Tidak
apa, Aku sekarang sudah sadar.” Ucap Hyun Soo. Jin Kyu mengangguk membenarkan.
“Emmm,
ada lagi yang kau butuhkan?” tanya Jin Kyu gugup. Hyun Soo pikir tidak ada yang
kubutuhkan.
“Aku tidak
melakukannya dengan sengaja. Aku tidak tahu hal seperti itu akan terjadi.” Kata
Jin Kyu
“Aku
tahu. Siapa yang bisa mengetahuinya? Dan kecelakaan itu juga karena kesalahanku
sendiri.” ucap Hyun Soo. Jin Kyu menganguk mengerti.
“Jadi kita
sudah berbaikan ’kan?” kata Jin Kyu. Hyun Soo mengangguk. Jin Kyu pun pamit
pergi menyuruh Hyun Soo agar bisa beristirahat.
Tapi
akhirnya Jin Kyu kembali lagi dengan wajah gugup meminta maaf, lalu bergegas pergi.
Hyun Soo pun sempat binggung tapi bisa tersenyum.
Jin Kyu
mengeluh kalau mereka bukannya mau syuting film dan Memalukan sekali. Kang Soo
memuji Jin Kyu dengan menepuk pundaknya kalau Kerja bagus. Jin Kyu menyuruh
Kang Soo untuk melepaskan tangannya karena mereka bukan saudara. Kang Soo
mengejek akalu Kang Soo karena sangat lucu. Jin Kyu kesal Kang Soo
menganggapnya lucu.
“Baiklah,
ayo cepat kembali... Aku harus bersih-bersih.” Kata Kang Soo. Jin Kyu binggung
Kenapa Kang So tengah malam begini membersihkan.
“Dan Ah
yang menyuruhku.” Ucap Kang Soo.
“Dasar,
awalnya dia mengkhawatirkanmu, dan sekarang kenapa dia jadi keras padamu begitu
kau kembali?” ucap Jin Kyu heran.
“Kurasa
itulah satu-satunya caranya untuk selalu lebih baik, ini Ada alasannya.” Kata
Kang Soo.
Jin Kyu
mencoba menelaah, merasa tahu ini aneh mengatakan ini pada kang Soo, menurutnya
Dan Ah sudah beralih padaknya jadi akan bertanggung jawab untuknya. Kang Soo
tak mengerti apa maksud Jin Kyu yang
bertanggung jawab. Jin Kyu mengatakan itu Semuanya.
“Pertama,
aku akan membantunya meraih mimpinya. Apa Kau tahu kalau Dan Ah sedang bersiap
untuk pindah?” ucap Jin Kyu. Kang Soo mengatakan sudah dengar.
“Yang
itu, aku akan membantunya. Dari membantunya pindah, untuk membantunya menetap
di sana. Semuanya, Dan yang lainnya juga.” Kata Jin Kyu. Kang Soo ingin tahu
alasanya. Jin Kyu mengaku kalau itu karena menginginkanya.
“Mimpiku
sekarang adalah untuk membantu impian Dan Ah menjadi kenyataan. Jadi... aku
ingin kau tetap di sini sekarang. Orang yang mampu mendukungnya harus
melakukannya. Itulah yang terbaik untuk Dan Ah, bukankah begitu?” ucap Jin Kyu
yakin
“Kalau
memang itu yang kau mau, silakan. Tapi jangan beri tahu aku apa yang harus
dilakukan.” Kata Kang Soo
“Kenapa
tidak? Apa yang membuatmu seperti ini? Katakan saja padaku. Ada apa?” ucap Jin
Kyu
“Kau
mungkin telah mencari cara meraih impian Dan Ah tapi aku tahu bagaimana
perasaan Dan Ah.” Kang Soo. Jin Kyu bertanya apakah Dengan mengatakan itu, maka ia bisa mengerti
begitu saja.
“Kau
memang mengerti. Lakukan yang mau kau lakukan, dan aku akan lakukan yang mau
kulakukan. Sisanya hanya Dan Ah saja yang memutuskan, bukan kita.” Ucap Kang
Soo lalu pamit pergi.
Dan Ah
berbaring di lantai mengingat kembali saat Kang Soo memeluknya dan mengatakan “Aku merindukanmu. Aku terus
memikirkanmu. Aku tidak tahu kenapa aku tidak bisa mengendalikan pikiranku. Kurasa
aku sudah tahu sekarang.”
Akhirnya
Dan Ah kesal sendiri karena ingatan itu
terus terulang di kepalanya, lalu mencoba belajar tapi malah di bagian poster
terlihat tulisan I MISS U. Dan Ah menjerit kesal berharap agar biar menghilang
dari pikiranya.
“Hei,
jangan teriak! Kalau kau begini, aku akan menyuruh ayahku datang ke Seoul.”
Ucap Yeon Ji sedan sikat gigi. Dan Ah mengeluh karena Yeon Jin malah membawa
ayahnya.
“Itu
karena kau tidak merasakannya! Kau tahu rasa sakit itu, 'kan? Rasa sakit yang
parah itu, seolah persendianmu terputus. Sebuah tiang yang istimewa.” Ucap Yeon
Ji memberikan perumpaan. Dan Ah meminta agar Yeon Ji menghentikan saja.
“Bukan
salahnya, Itu karena ada yang membuatku makin stress.” Kata Dan Ah
“Baiklah,
kalau memang itu buruk, silakan saja berbohong! Aku mengkhawatirkanmu!” kata
Yeon Ji. Dan Ah pun hanya bisa diam saja.
Ji Yoon
mencoba dress dari Kang Soo merasa itu Cocok sekali dengan bangga kalau
Kang Soo tahu ukurannya. Lalu berbaring
di atas tempat tidurnya, baru merasakan perasaan dicintai oleh seseorang. Lalu
mendengar orang yang sedang mengflush toilet dan disamping kamarnya menelp
pacarnya sambil mengomel.
Akhirnya
Ji Yoon menuliskan note didepan pintu tetanggnya “Memangnya sopan santunmu tertinggal
di rak sepatumu?” karena selalu saja kentut. Dan di pintu sampingnya “Tolong di
luar saja meneleponnya!” dan Tolong hati-hati dengan fisikmu itu Memang
pencernaanmu patut kau banggakan?”
Seorang
pria mengetahui Ji Yoon yang tinggal di unit 6, mengajak untuk bicara. Keduanya
berada di luar gedung, Si pria memberitahu kalau gigi Ji Yoon itu menganggu
saat tidur. Ji Yoon seperti tak menyangka. Si pria menegaskan kalau sering
mendengarnya.
“Ini
Sungguh sangat menyeramkan. Gigimu itu seperti mesin giling tiap malamnya!
Tidak pernah berhenti! Apa Rahangmu itu baik-baik saja? Kau malah merepotkan
banyak orang di sini. Semua orang ingin tidur cepat, sama sepertimu. Aku Mohon
maaf, tapi bisa kosongkan saja kamarmu?” ucap si pria. Ji Yoon binggung
tiba-tiba disuruh pindah.
“Kos-kosan
di sekitar situ punya kamar yang bagus. Dan kau bahkan mendapat kamar mandimu
sendiri. Aku merekomendasikan tempat itu.” Ucap pria menunjuk ke tempat lain.
“Berapa
harga sewanya di sana?” tanya Ji Yoon. Si pria mengatakan harganya 450.000 Won
per bulan.
“Tidak
bisa! Gajiku cuma 800.000 Won per bulan! Ini Cukup sulit membayar 350.000 Won
untuk sewa kos!” rengek Ji Yoon yang ingin mandiri
“Meski
begitu, tolong kosongkan kamarmu. Kami semua di sini ingin tidur.” Ucap si pria yang merasa terganggu.
Ji Yoon
terlihat murung di tempat kerjanya, temanya pikir Ji Yoon bisa pindah ke tempat lain dan bertanya apa
masalahnya. Ji Yoon mengaku kalau
masalah tidak punya uang untuk itu dan Yang dimiliki sekarang cuma
120.000 Won bahkan menemukannya di tasnya.
“Jual
saja tasmu. Saat aku melihatmu, kau sangat handal dalam tampil cantik. Kau akan
mendapat banyak uang kalau menjual barang itu.” Ucap teman yang lain.
“Apa Kau juga
bisa menjual barang bekas?” ucap Ji Yoon tak percaya
“Apa Kau
belum pernah membeli atau menjual barang bekas sebelumnya?” tanya si pria
heran.
“Belum,
kurasa itu hanya berlaku untuk mobil.” Kata Ji Yoon. Manager datang menegur
ketiganya agar jangan mengobrol saat jam kerja. Ji Yoon dengan lantang meminta
maaf.
Kang Soo
baru saja pulang mengantar, mengeluh sangat panas, karena bajunya sudah basah
dengan keringat akan segera kembali setelah ganti baju. Ketika menaiki tangga
berpapasan dengan Dan Ah yang turun tangga, keduanya mengambil jalan yang sama,
sampai akhirnya Dan Ah mendorong Kang Soo dan membuat semua sumpit berjantuhan.
“Bisa
'kan menunggu sedikit untuk naik ke atas!” teriak Dan Ah kesal. Kang Soo
binggung, merasa sakit dan buru-buru membereskan sumpit yang jatuh karena
tanganya.
Kang Soo
sudah berganti pakaian langsung didorong ke arah dinding. Soon Ae
mengatakan bukan begitu caranya
berpacaran dengan seseorang. Ia menasehati Jika si wanita nampak goyah, maka si
pria harus membujuknya, lalu meminta agar Kang Soo lebih menurukan sedikit
tubuhnya. Kang Soo pun menekuk kakinya.
“Ini
caranya, tahan tanganmu ke dinding. Lalu, katakan ini: "Hei, Lee Dan Ah. Siapa
kau, berani melakukan ini padaku?" Lalu, ambil dagunya, Kemudian...” ucap Soon Ae seperti ingin
mencium Kang Soo
“Sudah
cukup.. Berhenti saja.” Kata Tuan Jang sudah menarik pundak Soon Ae
“Apa Kau
pikir aku mau melakukannya? Aku cuma mengajarinya bagaimana cara melakukannya!”
ucap Soon Ae. Kang Soo pikir tak perlu karena
sudah paham sekarang.
“Tidak.
Sudut itulah yang terpenting.” Kata Soon Ae. Kang Soo pikir bisa melakukan
dengan Tuan Jang lalu bergegas keluar.
Tuan Jang
dengan senang hati masuk ke samping tangan Soon Ae mencoba ikut mempraktekanya.
Kang Soo melihatnya. Soon Ae meminta agar Tuan Jang memiringkan kepalanya, Tuan
Jang mengikuti kalau Seolah sedang malu-malu.
Soon Ae
langsung mencekik Tuan Jang dan meminta Kang So untuk membawakan pisau. Tuan
Jang langsung kabur ke dapur untuk segera masak. Kang Soo pun pamit pergi
karena harus mangkuk kosong dulu. Soon Ae berteriak kesal karena pelajarannya
belum selesai!
Kang Soo
melihat Grup ChatHanyang Seolleongtang. Nenek Jung memberikan pesan “Aku
mendapat pesanan dua mangkuk seolleontang, untuk diantar!” Kang Soo membalas
kalau akan pergi mengambilnya. Nenek
Jung duduk direstoran sendirian membawa surat peringatan [Dari: Park Hung Im – Pemilik Ke: Jung Hye Ran – Penyewa Berdasarkan
transfer kepemilikan, tempat Anda akan dikosongkan tanggal 28 Agustus]
Saat itu
Kang Soo datang mengambil pesanan, Nenek Jung berkata kalau Kang Soo dkk harus
berhenti melakukan ini, karena takut bosnya akan tahu. Kang Soo berjanji akan
berhati-hati. Nenek Jung tetap menyuruh Kang Soo Lebih baik hentikan saja.
“Apa yang
akan Anda lakukan?” tanya Kang Soo. Nenek Jung mengaku Tidak tahu tapi mungkin
akan pergi ke pinggiran kota.
“Jangan
biarkan Anda diusir, Anda tidak berbuat salah. Anda tidak pernah mengeluh membuat
semangkuk seolleongtang sebelumnya. Tapi kenapa Anda harus diusir?” ucap Kang
Soo. Nenek Jung kaget Kang Soo bisa mengetahuinya.
“Anda
jangan dibodohi karena Anda tidak punya uang. Nanti orang yang punya banyak
uang akan berurusan dengan Anda lagi.” Ucap Kang Soo lalu pamit pergi. Nenek
Jung terdiam melihat Kang Soo.
“Aku
penasaran siapa lagi orang yang punya kebaikan hati seperti dia?” kata Nenek
Jung heran melihat sikap Kang Soo yang sangat baik.
Bersambung ke part 2
Makasih sinopsisnya kakak..
BalasHapus