PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 28 Agustus 2017

Sinopsis Strongest Deliveryman Episode 8 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Kang Soo memeluk erat Dan Ah mengaku sangat merindukan dan terus memikirkannya. Dan Ah terdiam seperti tak menyangka Kang Soo akan mengungkapkan perasanya.
“Aku tidak tahu kenapa aku tidak bisa mengendalikan pikiranku. Tapi... Kurasa aku sudah tahu sekarang.” Ucap Kang Soo dengan senyuman bahagia. Dan Ah ingin melepaskan pelukan Kang Soo. Tapi Kang Soo terus mendekapnya, akhirnya kakinya pun menginjak seperti Kang Soo. Kang Soo pun melepaskanya sambil mengaduh kesakitan.
“Dengarkan aku... Terkadang saat aku minum-minum, aku berubah jadi orang bodoh. Aku memukul siapa saja, dan mengomel pada siapa pun juga. Aku mengatakan hal yang gila dan melakukan hal yang gila pula, jadi cukup lupakan yang kukatakan semalam. Itu semua omong kosong,  dan aku tidak bermaksud mengatakan itu.” Tegas Dan Ah.
Kang Soo binggung, Dan Ah lalu memberitahu kalau akan pergi dari Korea. Kang Soo kaget mendengarnya. Dan Ah mengatakan kalau akan pindah dan akan naik pesawat dalam waktu 230 hari Jadi, ia meminta agar Kang Soo jangan bicara sembarangan Karena tidak ingin terlibat dengan pria mana pun. Kan Soo hanya diam saja.
“Kau Mengerti tidak? Jawab aku.” Ucap Dan Ah. Kang Soo pun mengangguk.  Dan Ah menyuruh Kang Soo kembali mulai bekerja dan bergegas pergi. Kang Soo hanya bisa menatap heran pada sikap Dan Ah.
“Hei.. Sadarkan dirimu. Kalau dia meluluhkanmu, maka kau sudah selesai. “ tegas Dan Ah menatap cermin di kamar mandi karena tak akan mau tergoyahkan dengan niatnya. 


Ji Yoon menatap kimbap segitiga sambil mengumpat marah kalau  tidak bisa memaafkannya dan akan menghancurkannya lalu makan dengan cepat. Jin Kyu datang bertanya sedang apa Ji Yoon ditaman. Ji Yoon enggan melihat Jin Kyu memilih untuk memalikan wajahnya.
“Lehermu nanti akan sakit, Matamu akan langsung gulung tikar.” Ejek Jin Kyu. Ji Yoon akhirnya duduk dengan pandangan lurus.
“Hei, kenapa kau selalu makan yang begituan saat makan siang? Lebih baik datang ke tempat kami dan makan seolleongtang.” Kata Jin Kyu sambil duduk disamping Ji Yoon.
“Jangan ikut campur. Kenapa kau ikut campur apa yang kumakan?” keluh Ji Yoon.
“Hanya orang-orang bodoh yang mengatakan hal seperti itu.” Ejek Jin Kyu. Ji Yoon menyuruh agar Jin Kyu Berhenti, karena membuatnya tidak berselera dengan nada tinggi.
“Hei kau! Apa Kau lupa akan janjimu? Kau bilang akan tersenyum manis padaku kalau aku mengeluarkan Ahjussi-mu! Kau juga mengatakan, "Aku bahkan akan berbisik 'aku mencintaimu' di telingamu!" Apa Kau tidak ingat?” kata Jin Kyu
Ji Yoon mengaku tak berniat melakukan itu, jadi taruh saja Kang Soo kembali dalam penjara kalau memang meinginkanya. Jin Kyu binggung. Ji Yoon berteriak menyuruh masukan saja Kang Soo ke penjara menurutnya  pasti akan senang jika Kang Soo makan makanan penjara.
“Kenapa kau tiba-tiba begini? Ah.. Pasti Ahjussi-mu tidak datang menemuimu, 'kan?” kata Jin Kyu melihat wajah Ji Yoon kalau tebakan pasti benar.
“Heei.. Mengertilah sedikit. Ahjussi-mu itu punya banyak sekali teman. Dia mungkin bersama mereka, dan mungkin dia bebas dari mereka.” Kata Jin Kyu
“Lalu siapa yang kau pertahankan? Kau dulu bertingkah seperti Gandhi. Sekarang kau sudah berubah?” kata Ji Yoon
“Ya, aku memang Gandhi. Kenapa? Apa kau tidak tahu? Memaafkan, keharmonisan, kedamaian. Dan cinta!” ucap Jin Kyu bangga
Ji Yoon langsung mengumpat Jin Kyu sudah gila, Jin Kyu mengaku memang dirinya gila, karena wilayah tempatnya berada memang punya cara untuk jadi gila, karena orang-orang bisa membuatnya menjadi pria jahat, lalu mengubahnya jadi orang baik. Ia bahakn sempat ditinju dan diledek tapi setelah itu di pujinya.  Ji Yoon hanya bisa melonggo. Jin Kyu menyuruh Ji Yoon makan saja karena merasa juga tak mengerti yang dikatakan lalu pamit pergi. Ji Yoon melihat tingkah Jin Kyu yang aneh. 

Jin Kyu kembai ke rumah dan melihat ibu Ji Yoon sudah ada diruangan. Nyonya Jung bertanya darimana Jin Kyu. Jin Kyu dengan gugup mengaku hanya keluar sebentar untuk merokok. Nyonya Jung langsung menyuruh Jin Kyu untuk Berhenti merokok!
“Jangan menyapa para pelanggan saat kau bau rokok!” tegas Nyonya Jung. Jin Kyu mengangguk mengerti. Nyonya Jung pun menyuruh Jin Kyu untuk duduk.
“Aku bertemu dengan Tim Manajemenku. dan kami telah memutuskan  untuk membuka cabang lagi pada saat bersamaan.” Ucap Nyonya Jung. Jin Kyu kaget mendengarnya.
“Seluruh blok ini akan menjadi deretan restoran di wilayah ini. Dan deretan restoran saat ini akan disingkirkan, seperti Hanyang Seolleongtang. Ketika sudah dilakukan, maka aku akan mempromosikanmu menjadi Direktur Jenderal.” Jelas Nyonya Jung.
“Bukankah itu terlalu mendadak?” kata Jin Kyu gugup. Nyonya Jung tahu kalau ini promosi yang cepat.
“Aku yakin kepala manajer dan manajer lainnya akan memiliki keluhan. Jadi kau harus memberi mereka setidaknya satu alasan kenapa kau pantas mendapatkannya.” Ucap Nyonya Jung. Jin Kyu gugup yang kedua kalinya.
“Sebelum Hanyang benar-benar menghilang, tingkatkan penjualan Jungga Seolleongtang. Jadikan penjualanmu lebih tinggi daripada restoran Jungga Seolleongtang lainnya. Itulah satu-satunya cara agar aku bisa membelamu pada manajer kepala lainnya. Apa Kau bisa melakukannya?” ucap Nyonya Jung. Jin Kyu seperti belum bisa berkata-kata. 


Tuan Jang memberikan pesanan  Daging babi asam manis. Kang Soo dan Dan Ah membungkus pesanan yang akan diantar. Kang Soo melihat ada rambut yang jatuh di pundak Dan Ah dan ingin menyingkirnya. Tapi Dan Ah dengan sinis menyuruh Kang Soo aga menaruhnya kembali. Kang Soo binggung.
“Taruh kembali!” tegas Dan Ah ketus. Kang Soo binggung kenapa harus begitu tapi akhirnya menaruhnya kembali.
“Jangan pernah menyentuhku lagi.” Tegas Dan Ah
“Aku hanya mencoba menyingkirkan helaian rambutmu untuk..” kata Kang Soo,
“Mau helaiannya ada atau tidak, biar aku saja yang mengurusnya! Mengerti?” kata Dan Ah, Kang Soo mengangguk mengerti. Lalu Dan Ah keluar restoran dan Kang Soo yang binggung ikut keluar. 

Tuan Jang binggung melihat sikap Dan Ah yang ketus. Soon Ae berkomentar Soon Ae pikir Memang begitu seorang wanita kalau bersikap imut saat saling menggoda.
“Tapi ketika mereka tahu kalau pria itu menyukai mereka, mereka akan menjatuhkannya. Mereka cenderung seperti itu. Mereka menyukainya, namun juga membenci mereka. Kau ingin menahannya, namun kau juga ingin menusuknya.” Ucap Soo Ae merasa keduanya lucu
“Aku bisa simpulkan kalau ini adalah hubungan pertama mereka.”kata Soon Ae.Tuan Jang hanya diam tanpa banyak berkomentar. 

“Hei, kalau dia menang karena tidak menemui Ji Yoon tapi menemui si cewek berkelahi itu bukankah itu luar biasa?” ucap Byung Soo. Dua temanya juga seperti itu.
“Kang Soo memang beruntung. Ini seperti dia sedang menjinakkan kuda liar.” Kata Young Tae. Ho Young mengaku benar-benar ingin seperti Kang Soo.
Saat itu Dan Ah datang mengantar makanan, Semua orang langsung memberikan hormat dengan menyapa kakak ipar. Dan Ah binggung. Byung Soo pikir karena cuacanya panas jadi akan membelikan  es krim. Dan Ah heran kenapa mereka menyapa seperti itu dan merasa memangnya kenapa kalau matahari sedang terik.
“Aku tahu kami memang belum handal tapi kami pasti akan menyambutmu dengan baik mulai sekarang.” Ucap Byung Soo
“Ya, orang yang berhubungan baik dengan Kang Soo hyungnim akan kami layani dengan setia!” ucap Young Taek. Dan Ah hanya mengumpat semuanya bodoh.
“Kakak ipar.. Aku ingin bertanya sesuatu padamu. Tolong jawab pertanyaan dari adik-adikmu ini. Apa yang kau sukai tentang Kang Soo hyungnim? Kami ingin belajar sesuatu darinya... Oh, apa karena wajahnya? Apa Kau sangat peduli dengan penampilannya? Jangan malu-malu.” Ucap Byung Soo dkk. Dan Ah dibuat binggung dengan ucapan anak buah Tuan Baek 

“Cinta itu...tidak ada yang perlu dipermalukan. Cinta adalah sesuatu yang bisa kau teriakkan pada dunia, tanpa rasa malu! Rasanya cukup indah melihatmu mengkhawatirkan Kang Soo.” Kata Tuan Baek yang baru juga selesai mengantar. 
Dan Ah bertanya lalu apa sekarang. Tuan Baek meminta agar membiarkan kata hati Dan Ah lalu memberitahu merka karena ingin belajarnya, dan yang Lebih tepatnya, apa yang paling menarik tentang Kang Soo. Dan Ah setuju akan memberitahu dengan cara baik-baik jadi meminta mereka semua mendekat.

Semua mendekat dengan wajah serius untuk mengetahuinya, tapi beberapa saat kemudian Byung Soo dkk sudah jatuh terkena tendangan Dan Ah. Byung Soo meminta tolong dan tak percaya langsung dihajar olehnya, Young Taek pun meminta agar menelp 119.
Tuan Baek juga duduk diam dengan darah yang mengalir dari hidungnya. Semua terjatuh tepat didepan motor mereka. Tuan Baek pikir Dan Ah akan memukulnya di tempat terbuka. Ketiga anak buahnya binggung. Tuan Baek hanya menutup bagian selangkangan yang sakit. 


Semua makan siang bersama dengan menu jajangmyun. Kang Soo makan dengan lahap sampai mengeluarkan suara saat menyeruput mienya. Dan Ah mulai mengomel menyuruh Kang Soo Makanlah dengan tenang dan kenapa harus berisik saat menyeruput mienya dan membuatnya tidak berselera.
“Hei, apa yang kulakukan? Makanlah dengan tenang.” Ucap Tuan Jang dan Soon Ae juga setuju kalau Dan Ah pasti merasa kesal. Kang Soo dibuat binggung karena makan seperti biasanya tapi terkena omelan.
Tuan Jang memberikan kode agar Kang Soo diam saja. Kang Soo akhirnya mencoba makan perlahan tapi tetap mengeluarkan saat menyeruput. Sebelum Dan Ah marah, Tuan Jang lebih dulu memarahinya kalau jangan ribut. Kang Soo heran karena hanya mau seruput mienya.
“Berhentilah makan kalau begitu... Hei, aku akan memberimu uang, jadi Makanlah di luar.” Kata Soon Ae. Kang Soo benar-benar binggung seperti serba salah. 

Dan Ah akan pulang menyuruh Kang Soo agar mengeringkan sendoknya dan masukkan ke dalam keranjang lalu isilah serbet di setiap meja. Ia tahu kalau di situ ada banyak debu, jadi Kang Soo harus memastikan untuk membersihkannya di setiap sudut.
“Apa kau Mengerti? Besok pagi akan kuperiksa.” Ucap Dan Ah. Kang Soo hanya diam saja.
“Kenapa kau tidak menjawabku?” ucap Dan Ah. Kang Soo dengan helaan nafas menganguk mengerti dan akan semalaman mengerjakannya. Dan Ah seperti tak peduli memilih untuk segera pergi. 

Kang Soo masuk kamar berpikir hanya mau ganti baju dan bersih-bersih tapi di kagetkan dengan melihat Ji Yoon sudah duduk dikamarnya ketika menyalakan lampu seperti hantu. Ia pun bertanya kenapa sudah ada dikamarnya. Ji Yoon pikir Kang Soo buta kalau ia sedang menunggu Kang Soo.
“Ada orang di lantai bawah. Jadi bagaimana kau bisa masuk?” kata Kang Soo. Ji Yoon mengatakan ia pergi Lewat jendela.
“Hei, dasar! Itu berbahaya...” ucap Kang Soo. Ji Yoon merasa kalau  Kang Soo hanya pura-pura mengkhawatirkannya.
“Apa maksudmu, pura-pura? Kenapa kau kasar begitu?” kata Kang Soo binggung.
“Kau harusnya mempedulikanku tapi kau malah tidak datang menemuiku selama 36 jam setelah kau dibebaskan?!!!” ucap Ji Yoon marah
Kang Soo ingin menjelaskan dengan wajah binggung. Ji Yoon pikir Kang Soo tak tahu berapa lama sudah  menunggunya  kemarin, dengan memakai baju yang modis dan tampil cantik dan sudah menunggunya sepanjang malam bahkanduduk yang tegak, karena  tidak ingin punggungnya retak!
“Hei, maafkan aku.” Kata Kang Soo. Ji Yoon tak peduli menurutnya  Hubungan mereka  sudah berakhir.
“Terima kasih untuk semua kenangan indah kita. Aku harap usahamu sukses. Berhati-hatilah dengan air di musim panas, dan api di musim dingin. Dan jaga tubuhmu saat berjalan di malam hari!” ucap Ji Yoon dengan wajah kesal dan pamit pergi. 
Kang Soo menahanya meminta maaf kembali. Ji Yoon yang kesal menhempaskan tanganya. Kang Soo memohon untuk meminta maaf karena seHarusnya tidak melakukan itu. Ji Yoon mengeluh kalau Kang Soo hanya  untuk menenangkannya tapi malah membuatnya tambah sulit. Kang Soo kembali meminta maaf karena tak sempat datang.
“Kau bersama siapa dan apa yang kau lakukan sehingga kau sibuk begitu?” tanya Ji Yoon
“Aku tidak bersama seseorang. Aku hanya...” kata Kang Soo binggung dan Ji Yoon melihat sebuah tas yang sebelumnya tak ada dikamar Kang Soo.
Kang Soo mencoba mengambilnya karena hadiah dari Dan Ah. Tapi Ji Yoon sudah lebih dulu mengambil dan melihat isinya sebuah dress wanita.  Kang Soo mencoba untuk menjelaskan. Ji Yoon pikir tak perlu dan langsung memeluk Kang Soo. Kang Soo binggung tiba-tiba Ji Yoon memeluknya.
“Tidak usah dijelaskan Siapa yang menyuruhmu membawakanku seperti ini?” ucap Ji Yoon seperti merasa Kang Soo ingin memberikan kejutan untuknya. Kang Soo menjelaskan bukan seperti itu.
“Terus ini apa? Kau pasti akan bilang, "itu bukan untukmu," atau sesuatu? Aku memang bodoh... Terima kasih, Ahjussi! Aku bahkan mengetahuinya. Maafkan aku, Ahjussi” ucap Ji Yoon menangis haru dipelukan Kang Soo.
Ji Yoon pikir harus pergi  sekarang karena pasti malah tambah menangis, lalu sebelum pergi memberikan ciuman di pipi Kang Soo. Kang Soo hanya bisa melonggo kaget karena Ji Yoon tiba-tiba memberikan kecupan di pipinya. 

Kang Soo mengejar Ji Yoon keluar dari restoran, memintaa agar mendengarkan lebih dlu. Ji Yoon membalikan badanya merasa tak perlu kalau  hanya ingin mengakhiri semuanya hari ini.
“Ahjussi... Ayo kita...saling menghargai, dan melakukan hal-hal dengan perlahan. Selamat malam, Ahjussi!” kata Ji Yoon lalu berlari pergi. Kang Soo kebinggungan memanggil Ji Yoon tapi sudah berlari cukup jauh.
“Apa Kau sudah menemui semua orang yang kau temui?” ucap Jin Kyu sudah berdiri dibelakang. Kang Soo kaget Jin Kyu sudah ada dibelakangnya.
“Apa Kau mau minum?” ucap Jin Kyu membawakan sebotol whiskye. 

Keduanya duduk di restoran, Jin Kyu menuangkan lebih dulu untuk Kang Soo agar mencobanya. Kang Soo seperti tak bisa lebih dulu menciumnya, lalu mencoba meminumnya dengan terbatuk-batuk, lalu menyuruh agar masakany dan  bertanya apakah Rasanya enak, Jin Kyu  hanya berkata kalau tidak terlalu buruk dan Kang Soo benar-benar hebat soal ini!”
“Terima kasih karena membiarkanku keluar dari pusat penahanan.” Kata Kang Soo.
“Aku tak melakukannya untukmu. Aku cuma mau menyelamatkan diriku. Aku tidak mau mengurung orang yang tidak bersalah di penjara dan dihantui olehnya. Kenapa kau bersikap begini, saat kau jadi baik?” ucap Jin Kyu
“Kenapa kau tidak minta maaf? Kalau kau melakukannya, pasti tak ada satu pun dari kita pergi ke pusat penahanan.” Kata Kang Soo.
“Tolong jangan bahas itu lagi.” Keluh Jin Kyu
“Kau bisa melakukannya sekarang. Hyun Soo masih dirawat di RS wilayah sini. Dia sedang dalam masa penyembuhan” kata Kang Soo.
Jin Kyu terlihat kesal karena Kang Soo yang  bersikeras sekali dan bahkan tidak ingin ada yang jatuh jadi meminta Tolong jangan bicarakan itu lagi, lalu Lupakanlah semuanya dan bersikaplah dengan baik. Kang Soo ingin mengatakan demi Jin Kyu.
“Kau akan merasa bebas begitu kau melakukannya. Bukan begitu?” ucap Kang Soo menyuruh Jin Kyu agar mencobanya. Jin Kyu yang tak bisa menolak merasa tak perlu. Kang Soo menyuruh agar Jin Kyu mau melakukanya karena bukan pria jahat.


Ketiganya sudah ada dirumah sakit, Hyun Soo hanya menatap binggung. Jin Kyu seperti kebingungan. Akhirnya Kang Soo sengaja pamit pergi dengan menutup tirai, Jin Kyu melonggo bertanya mau kemana Kang Soo seperti tak nyaman dengan Hyun Soo.
“Tidak apa, Aku sekarang sudah sadar.” Ucap Hyun Soo. Jin Kyu mengangguk membenarkan.
“Emmm, ada lagi yang kau butuhkan?” tanya Jin Kyu gugup. Hyun Soo pikir tidak ada yang kubutuhkan.
“Aku tidak melakukannya dengan sengaja. Aku tidak tahu hal seperti itu akan terjadi.” Kata Jin Kyu
“Aku tahu. Siapa yang bisa mengetahuinya? Dan kecelakaan itu juga karena kesalahanku sendiri.” ucap Hyun Soo. Jin Kyu menganguk mengerti.
“Jadi kita sudah berbaikan ’kan?” kata Jin Kyu. Hyun Soo mengangguk. Jin Kyu pun pamit pergi menyuruh Hyun Soo agar bisa beristirahat.
Tapi akhirnya Jin Kyu kembali lagi dengan wajah gugup meminta maaf, lalu bergegas pergi. Hyun Soo pun sempat binggung tapi bisa tersenyum. 


Jin Kyu mengeluh kalau mereka bukannya mau syuting film dan Memalukan sekali. Kang Soo memuji Jin Kyu dengan menepuk pundaknya kalau Kerja bagus. Jin Kyu menyuruh Kang Soo untuk melepaskan tangannya karena mereka bukan saudara. Kang Soo mengejek akalu Kang Soo karena sangat lucu. Jin Kyu kesal Kang Soo menganggapnya lucu.
“Baiklah, ayo cepat kembali... Aku harus bersih-bersih.” Kata Kang Soo. Jin Kyu binggung Kenapa Kang So tengah malam begini membersihkan.
“Dan Ah yang menyuruhku.” Ucap Kang Soo.
“Dasar, awalnya dia mengkhawatirkanmu, dan sekarang kenapa dia jadi keras padamu begitu kau kembali?” ucap Jin Kyu heran.
“Kurasa itulah satu-satunya caranya untuk selalu lebih baik, ini Ada alasannya.” Kata Kang Soo. 

Jin Kyu mencoba menelaah, merasa tahu ini aneh mengatakan ini pada kang Soo, menurutnya Dan Ah sudah beralih padaknya jadi akan bertanggung jawab untuknya. Kang Soo tak mengerti apa maksud Jin Kyu  yang bertanggung jawab. Jin Kyu mengatakan itu Semuanya.
“Pertama, aku akan membantunya meraih mimpinya. Apa Kau tahu kalau Dan Ah sedang bersiap untuk pindah?” ucap Jin Kyu. Kang Soo mengatakan sudah dengar.
“Yang itu, aku akan membantunya. Dari membantunya pindah, untuk membantunya menetap di sana. Semuanya, Dan yang lainnya juga.” Kata Jin Kyu. Kang Soo ingin tahu alasanya. Jin Kyu mengaku kalau itu karena menginginkanya.
“Mimpiku sekarang adalah untuk membantu impian Dan Ah menjadi kenyataan. Jadi... aku ingin kau tetap di sini sekarang. Orang yang mampu mendukungnya harus melakukannya. Itulah yang terbaik untuk Dan Ah, bukankah begitu?” ucap Jin Kyu yakin
“Kalau memang itu yang kau mau, silakan. Tapi jangan beri tahu aku apa yang harus dilakukan.” Kata Kang Soo
“Kenapa tidak? Apa yang membuatmu seperti ini? Katakan saja padaku. Ada apa?” ucap Jin Kyu
“Kau mungkin telah mencari cara meraih impian Dan Ah tapi aku tahu bagaimana perasaan Dan Ah.” Kang Soo. Jin Kyu bertanya apakah  Dengan mengatakan itu, maka ia bisa mengerti begitu saja.
“Kau memang mengerti. Lakukan yang mau kau lakukan, dan aku akan lakukan yang mau kulakukan. Sisanya hanya Dan Ah saja yang memutuskan, bukan kita.” Ucap Kang Soo lalu pamit pergi. 

Dan Ah berbaring di lantai mengingat kembali saat Kang Soo memeluknya  dan mengatakan “Aku merindukanmu. Aku terus memikirkanmu. Aku tidak tahu kenapa aku tidak bisa mengendalikan pikiranku. Kurasa aku sudah tahu sekarang.”
Akhirnya Dan Ah kesal sendiri  karena ingatan itu terus terulang di kepalanya, lalu mencoba belajar tapi malah di bagian poster terlihat tulisan I MISS U. Dan Ah menjerit kesal berharap agar biar menghilang dari pikiranya.
“Hei, jangan teriak! Kalau kau begini, aku akan menyuruh ayahku datang ke Seoul.” Ucap Yeon Ji sedan sikat gigi. Dan Ah mengeluh karena Yeon Jin malah membawa ayahnya.
“Itu karena kau tidak merasakannya! Kau tahu rasa sakit itu, 'kan? Rasa sakit yang parah itu, seolah persendianmu terputus. Sebuah tiang yang istimewa.” Ucap Yeon Ji memberikan perumpaan. Dan Ah meminta agar Yeon Ji menghentikan saja.
“Bukan salahnya, Itu karena ada yang membuatku makin stress.” Kata Dan Ah
“Baiklah, kalau memang itu buruk, silakan saja berbohong! Aku mengkhawatirkanmu!” kata Yeon Ji. Dan Ah pun hanya bisa diam saja. 


Ji Yoon mencoba dress dari Kang Soo merasa itu Cocok sekali dengan bangga kalau Kang  Soo tahu ukurannya. Lalu berbaring di atas tempat tidurnya, baru merasakan perasaan dicintai oleh seseorang. Lalu mendengar orang yang sedang mengflush toilet dan disamping kamarnya menelp pacarnya sambil mengomel.
Akhirnya Ji Yoon menuliskan note didepan pintu tetanggnya “Memangnya sopan santunmu tertinggal di rak sepatumu?” karena selalu saja kentut. Dan di pintu sampingnya “Tolong di luar saja meneleponnya!” dan Tolong hati-hati dengan fisikmu itu Memang pencernaanmu patut kau banggakan?” 

Seorang pria mengetahui Ji Yoon yang tinggal di unit 6, mengajak untuk bicara. Keduanya berada di luar gedung, Si pria memberitahu kalau gigi Ji Yoon itu menganggu saat tidur. Ji Yoon seperti tak menyangka. Si pria menegaskan kalau sering mendengarnya.
“Ini Sungguh sangat menyeramkan. Gigimu itu seperti mesin giling tiap malamnya! Tidak pernah berhenti! Apa Rahangmu itu baik-baik saja? Kau malah merepotkan banyak orang di sini. Semua orang ingin tidur cepat, sama sepertimu. Aku Mohon maaf, tapi bisa kosongkan saja kamarmu?” ucap si pria. Ji Yoon binggung tiba-tiba disuruh pindah.
“Kos-kosan di sekitar situ punya kamar yang bagus. Dan kau bahkan mendapat kamar mandimu sendiri. Aku merekomendasikan tempat itu.” Ucap pria menunjuk ke tempat lain.
“Berapa harga sewanya di sana?” tanya Ji Yoon. Si pria mengatakan harganya 450.000 Won per bulan.
“Tidak bisa! Gajiku cuma 800.000 Won per bulan! Ini Cukup sulit membayar 350.000 Won untuk sewa kos!” rengek Ji Yoon yang ingin mandiri
“Meski begitu, tolong kosongkan kamarmu. Kami semua di sini ingin tidur.” Ucap si  pria yang merasa terganggu. 


Ji Yoon terlihat murung di tempat kerjanya, temanya pikir Ji Yoon  bisa pindah ke tempat lain dan bertanya apa masalahnya. Ji Yoon mengaku kalau  masalah tidak punya uang untuk itu dan Yang dimiliki sekarang cuma 120.000 Won bahkan menemukannya di tasnya.
“Jual saja tasmu. Saat aku melihatmu, kau sangat handal dalam tampil cantik. Kau akan mendapat banyak uang kalau menjual barang itu.” Ucap teman yang lain.
“Apa Kau juga bisa menjual barang bekas?” ucap Ji Yoon tak percaya
“Apa Kau belum pernah membeli atau menjual barang bekas sebelumnya?” tanya si pria heran.
“Belum, kurasa itu hanya berlaku untuk mobil.” Kata Ji Yoon. Manager datang menegur ketiganya agar jangan mengobrol saat jam kerja. Ji Yoon dengan lantang meminta maaf. 

Kang Soo baru saja pulang mengantar, mengeluh sangat panas, karena bajunya sudah basah dengan keringat akan segera kembali setelah ganti baju. Ketika menaiki tangga berpapasan dengan Dan Ah yang turun tangga, keduanya mengambil jalan yang sama, sampai akhirnya Dan Ah mendorong Kang Soo dan membuat semua sumpit berjantuhan.
“Bisa 'kan menunggu sedikit untuk naik ke atas!” teriak Dan Ah kesal. Kang Soo binggung, merasa sakit dan buru-buru membereskan sumpit yang jatuh karena tanganya. 

Kang Soo sudah berganti pakaian langsung didorong ke arah dinding. Soon Ae mengatakan  bukan begitu caranya berpacaran dengan seseorang. Ia menasehati Jika si wanita nampak goyah, maka si pria harus membujuknya, lalu meminta agar Kang Soo lebih menurukan sedikit tubuhnya. Kang Soo pun menekuk kakinya.
“Ini caranya, tahan tanganmu ke dinding. Lalu, katakan ini: "Hei, Lee Dan Ah. Siapa kau, berani melakukan ini padaku?" Lalu, ambil dagunya,  Kemudian...” ucap Soon Ae seperti ingin mencium Kang Soo
“Sudah cukup.. Berhenti saja.” Kata Tuan Jang sudah menarik pundak Soon Ae
“Apa Kau pikir aku mau melakukannya? Aku cuma mengajarinya bagaimana cara melakukannya!” ucap Soon Ae. Kang Soo pikir tak perlu karena  sudah paham sekarang.
“Tidak. Sudut itulah yang terpenting.” Kata Soon Ae. Kang Soo pikir bisa melakukan dengan Tuan Jang lalu bergegas keluar.
Tuan Jang dengan senang hati masuk ke samping tangan Soon Ae mencoba ikut mempraktekanya. Kang Soo melihatnya. Soon Ae meminta agar Tuan Jang memiringkan kepalanya, Tuan Jang mengikuti kalau Seolah sedang malu-malu.
Soon Ae langsung mencekik Tuan Jang dan meminta Kang So untuk membawakan pisau. Tuan Jang langsung kabur ke dapur untuk segera masak. Kang Soo pun pamit pergi karena harus mangkuk kosong dulu. Soon Ae berteriak kesal karena pelajarannya belum selesai!


Kang Soo melihat Grup ChatHanyang Seolleongtang. Nenek Jung memberikan pesan “Aku mendapat pesanan dua mangkuk seolleontang, untuk diantar!” Kang Soo membalas kalau akan pergi mengambilnya.  Nenek Jung duduk direstoran sendirian membawa surat peringatan  [Dari: Park Hung Im – Pemilik Ke: Jung Hye Ran – Penyewa Berdasarkan transfer kepemilikan, tempat Anda akan dikosongkan tanggal 28 Agustus]
Saat itu Kang Soo datang mengambil pesanan, Nenek Jung berkata kalau Kang Soo dkk harus berhenti melakukan ini, karena takut bosnya akan tahu. Kang Soo berjanji akan berhati-hati. Nenek Jung tetap menyuruh Kang Soo Lebih baik hentikan saja.
“Apa yang akan Anda lakukan?” tanya Kang Soo. Nenek Jung mengaku Tidak tahu tapi mungkin akan pergi ke pinggiran kota.
“Jangan biarkan Anda diusir, Anda tidak berbuat salah. Anda tidak pernah mengeluh membuat semangkuk seolleongtang sebelumnya. Tapi kenapa Anda harus diusir?” ucap Kang Soo. Nenek Jung kaget Kang Soo bisa mengetahuinya.
“Anda jangan dibodohi karena Anda tidak punya uang. Nanti orang yang punya banyak uang akan berurusan dengan Anda lagi.” Ucap Kang Soo lalu pamit pergi. Nenek Jung terdiam melihat Kang Soo.
“Aku penasaran siapa lagi orang yang punya kebaikan hati seperti dia?” kata Nenek Jung heran melihat sikap Kang Soo yang sangat baik.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


1 komentar: