Seorang
pria mengemudikan motornya, dengan helm. Perubahan dari remaja yang masih
mengunakan seragama sekolah dan rambutnya yang masih rapih, lalu berubah jadi
pria dewasa dengan potongan rambut keriting. Dia adalah Choi Kang Soo.
“Pria itu? Secara sederhana, dia itu seorang pembalap.
Dia belum lama ini tinggal di lingkungan lama.
Setelah dua bulan, dia berkemas lalu pergi. Tapi... di saat itu, dia
malah menyebabkan masalah. Dia mengatakan, "Aku orang gila di lingkungan
ini!"”
Kang Soo
membentangkan tanganya dengan wajah bahagia berteriak kalau ini menyenangka dan
orang yang terbaik, tapi saat itu terlihat sosok pria menatap aneh padanya.
Kang Soo pun kembali memegang kemudi motornya.
Keduanya
berhenti di lampu merah, temanya menyuruh Kang Soo agar hati-hati karena akan
kecelakaan. Kang Soo mengangguk mengerti, lalu melihat temanya itu pasti lelah.
Si temanya yang sudah menguap merasa seperti tak masalah.
“Kau
kerja sampai jam berapa?” tanya Kang Soo. Pria itu mengatakan pukul 9 pagi karena masuk kerja pukul 6
sore.
“Wow,
pasti melelahkan.” Ungkap Kang Soo merasa kasihan.
“Kau
pasti Tahu, aku harus melakukan yang harus kulakukan supaya bisa membesarkan
anak-anakku.” Kata Si pria dan saat itu sebuah mobil menabrak motor si pria
yang membuatnya melayang dan jatuh tersugkur.
Kang Soo
melonggo kaget, pria yang mengemudi langsung mengumpat dan memperingatakan Kang
Soo agar jangan terlibat karena nanti akan terluka. Kang Soo membiarkan mobil
itu pergi dan melihat temanya seperti meminta tolong tapi ia malah pergi
meninggalkan begitu saja.
“Oh ya,
dan dia suka terlibat dalam urusan orang lain.”
Kang Soo
mengemudikan motornya sambil menelp ambulance dan mengatakan sedang mengejar
pelaku tabrak lari. Kejar-kejaran pun terjadi sampai akhirnya masih ke sebuah
jalanan kecil, dan Kang Soo bisa menghentikan motor dari arah depan.
Ia
langsung mengambil gambar dari ponselnya, si pria dibuat binggung. Setelah itu
beranjak pergi, kali ini berbalik arah si pria yang mengejar Kang Soo sampai
akhirnya mobilnya harus menuruni tangga dan menabrak tumpukan sampah. Kang Soo
datang sebelum si pria berusaha untuk kabur dari mobilnya.
“Undang-undang
Hukuman Tambahan tentang Kejahatan Spesifik, Pasal 5, Ayat 3. Mengenai
kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan dan sopirnya lari dari tempat
kejadian. Hukumannya satu tahun di penjara dan denda sampai 3 juta won.” Ucap
Kang Soo.
“Apa Kau
ini polisi?” kata Si pria binggung. Kang Soo pikir ini Bukan urusannya. Kang
Soo ingin menelp si pria langsung menahanya.
“Jangan
laporkan aku! Aku akan kembali ke sana dan ganti rugi semuanya. Aku akan bayar
biaya pengobatannya, dan kuberikan uang buatnya.” Ucap Si pria ketakutan.
“Tuan...
Apa Kau pikir ini bisa memperbaikinya?” kata Kang Soo tak ingin dianggap
masalah sepele. Pria itu pun menanyakan apa yang dinginkan Kang Soo.
“Bagaimana
dengan pelanggan yang pesan jjajangmyeon, dan dia terus menunggu? Apa yang akan
kau lakukan dengan orang yang lapar, marah, sedih, dan kesal?” kata Kang Soo.
Si pria malah mengejek Kang Soo yang gila. Kang Soo sudah siap memukul dan si
pria terlihat ketakutan.
“Jalani
saja hidupmu.” Ucap Kang Soo memperingatinya.
Si Pria
akhirnya dibawa polisi dengan menatap kesal pada Kang Soo yang melaporkanya. Lalu
Kang Soo mengemudikan motornya dan dikagetkan dengan motor yang datang dari
arah sampaing. Si wanita juga kaget, Kang Soo menghindari kecelakaan dengan
mengangkat motor seperti akrobatik. Ia menghentikan motornya sambil mengomel
pada si wanita agar berhati-hati karena akan membuat orang terluka.
“Kau yang
hati-hati! Cuma karena aku yang menghindarinya!” ucap Lee Dan Ah
“Siapa yang mendadak muncul entah dari mana?” ucap
Kang Soo membela diri. Dan Ah tak mau kalau kalau Kang Soo yang ceroboh tanpa
mikir ada orang yang lewat! Kang Soo tak terima dianggap "Si
ceroboh?"
“Benar!
Ada lagi panggilan lain?”ejek Dan Ah tak mau kalah. Keduanya saling menatap
dengan penuh dendam.
“Ugh,
terserah saja. Anggap saja kau beruntung dapat bertemu dengan orang baik hari
ini.” Kata Kang Soo
“Tidak,
anggap dirimu sangat beruntung hari ini. Kalau aku tidak sibuk kali ini, aku
akan...” kata Dan Ah dan akan pergi tapi dihentikan oleh Kang Soo.
Kang Soo
memperlihatkan ponselnya yang terjatuh dan menunjukan pada Dan Ah agar mau
menganti rugi. Dan Ah pikir tak ada alasa untuk menganti rugi karena Kang Soo
yang mendadak muncul. Kang Soo pikir ini kecelakaan.
“Aku mau
ke jalan utama, dan kau belok kanan ke lorong!” ucap Kang Soo
“Memang
kau harusnya lihat kedua arah itu! Pasti orang akan setuju dengan hal ini!”
ucap Dan Ah. Kang Soo mendesak untuk meminta telp Dan Ah.
“Bila aku
mau perbaiki, akan kutelepon kau.” Kata Kang Soo. Dan Ah tak peduli menyuruh
Kang Soo pergi saja dan jangan banyak omong kosong,
“Kenapa
aku harus ganti rugi ponsel orang lain? Aku tidak gila!” kata Dan Ah. Kang Soo
tetap ingin meminta nomor ponsel untuk ganti rugi.
“Kau ini
kenapa? Sudah kubilang tidak mau! Aku tidak mau ganti rugi!” tegas Dan Ah
“Beri aku
nomormu. Sampai kau berikan padaku, kau tidak boleh pergi.” Balas Kang Soo
Dan Ah
tetap tak peduli dan ingin pergi, Kang Soo menahanya sampai akhirnya Dan Ah
menendang selangkangan. Kang Soo pun jatuh lemas, Dan Ah malah mengodanya
berpura-pura tak tahu, bertanya apakah Kang Soo merasa sakit dan akan meniupnya.
Kang Soo hanya bisa mengumpat sambil menahan rasa sakitnya.
“Ya,
Oppa. Aku hampir menggila karena harus seperti ini. Jadi, tolong jangan
membuatku kesusahan lagi. Janji? Oh, kalau memang ini menurutmu tidak adil,
tuntut saja aku.” Ucap Dan Ah. Kang Soo berteria menyuruh Dan Ah berhenti. Dan
Ah menaiki motornya makin mengejek dengan mengaja bermain tangkap dirinya.
“Akan
kutangkap kau sebelum kau pergi dari Seoul. Mengerti?”teriak Kang Soo.
Seorang
wanita berlari seperti menghindari sesuatu, lalu berteriak agar mereka jangan mengejarnya dan pura-pura
tidak saling bertemu. Tapi saat itu
beberapa orang berjas mengejar Lee Ji Yoon.
Sementara seorang pria, Oh Jin Kyu mengemudiakan mobil mewahnya dan
melihat jalanan sempit dengan truk. Jin Kyu dengan bangga kalau itu sebagai Tantangan.
Ketika akan berjalan, Tiba-tiba Ji Yoon berdiri didepanya.
Ji Yoon
binggung melihat ada banyak orang yang mengejarnya, akhirnya dengan meminta
maaf berlari melewati dari atas mobil. Jin Kyu hanya bisa melonggo melihat
mobil kesayangan, Pria berjas tak ingin kelihatan Ji Yoon juga ikut menaiki
bagian mobil penyok.
Jin Kyu
kesal mengemudikan mobil dan membunyikan klakson karena kesal, Si nenek yang
kaget langsung memarahinya dengan menendang mobilnya. Ji Yoon bersembunyi di
balik tumpukan kardus dengan seorang pria berjas masih berjaga-jaga didepan.
“Ya, kami
akan menemukannya segera. Jangan khawatir.” Ucap Si pria. Ji Yoon mengintip
dari balik kardus dengan wajah ketakutan.
Jin Kyu
masuk ke sebuah bengkel dengan mobil yang rusak. Salah seorang montir tak
tercaya melihat mobil yang bentuknya berbeda, sambil bertanya siapa yang
membuatmobil mahal ini jadi begini dan akan melaporkan hal ini. Ji Kyu pikir
tak perlu.
“Ini
salahku karena ikut campur urusan kejar-mengejar. Kalian perbaiki mobil ini
dulu, dan siapkan mobil balap ini untukku.” Kata Ji Kyu
“Kenapa, apa kau mau balapan?” tanya pria lainya.
“Aku
bertaruh besar untuk balapan selanjutnya dan Kuberitahu. Kalau aku menang
balapan kali ini maka kalian masing-masing akan dapat bonus 5 juta Won.” Ucap
Ji Kyu. Semua melonggo dan Ji Kyu menyadarkan mereka agar segera menyiapkanya.
Semua pun bergegas dengan wajah bahagia.
“Aigoo,
ini membuatku kesal, kenapa aku harus bertemu dengan orang seperti dia di hari
kepindahanku? Sudahlah! Lupakan saja.” Kata Ji Kyu berusaha untuk tenang.
Kang Soo
berhenti di restoran "Mie buatan tangan." Lalu berkomentear kalau Tak
diragukan lagi, ini rumah makan mie terbaik di pinggiran kota Seoul dengan
Jarak sekitar radius 1,2 kilometer.
Sekitar 11.200 keluarga, dan 37.000 calon pelanggan.
Ketika
masuk ke dalam restoran terlihat pria dengan Tatto membuat Mie, dengan tatapan
sinis bertanya siapa yang datang ke restoranya. Kang Soo langsung
memperkenalkan dirinya.
“Oh, um,
aku kemari... ingin jadi kurir antar.” Kata Kang Soo. Si pria menyuruh Kang Soo
untuk duduk lebih dulu.
Akhirnya
Kang Soo duduk di depan Tuan Jang Dong Soo dengan disediakan jajangmyun.
“Aku
dengar sedikit tentangmu dari si Pemilik Kang di telepon. Apa Umurmu 25 tahun, dan
punya 5 tahun pengalaman?” kata Tuan Jang. Kang Soo membenarkan.
“Bagaimana
rasanya? Kudengar kau tidak mau bekerja di tempat yang mengerikan.” Kata Tuan
Jang
“Itu
sudah berlalu. Aku sangat ingin bekerja di sini. Tapi aku tidak bisa bekerja
lama di sini. Aku akan berjanji dua bulan lagi.” Kata Kang Soo
“Itu
tidak masalah Kebanyakan pria bahkan tidak bisa bertahan seminggu di sini. Tapi
kenapa? Kenapa kau cuma mau menghabiskan waktu dua bulan di lingkungan seperti
ini?” kata Tuan Jang penasaran.
“Cuma,
um... karena aku penasaran seperti apa tinggal di tempat lain.” Kata Kang Soo
Tuan Jang
tiba-tiba mengumpat, lalu memberitahu kalau
Upah bulananya dua juta won, termasuk kamar dan fasilitas lainnya. Tapi
kalau berhenti, maka akan dibayar
dengan upah minimum legal dan sisanya diambil 10.000 Won per hari untuk setiap
malam yang dihabiskan di restoran.
“Jangan
khawatir. Aku pasti takkan melakukannya.” Kata Kang Soo tiba-tiba datang
seorang wanita yang membuat pintu seperti ada hebusan angin yang datang
“Aish.
Memangnya ada si gila yang lari dari rumah? Kenapa banyak angin di luar sana?”
keluh si wanita. Tuan Jang menyapa si wanita yang baru datang. Si wanita malah
dengan ketus kalau ia memang baru datang bukan pergi dan bertanya siapa pria
yang duduk didekatnya. Tuan Jang
memberitahu kalau itu pekerja baru.
“Oh,
namaku Kang Soo... Choi Kang Soo.” Kata Kang Soo. Si wanita berpikir itu
artinya "curah hujan"
“Terus,
nama adikmu itu...Yak Soo? (Berarti "air mineral") Atau... Moo Ri
Soo? (Berarti "bilangan irasional")” kata Si wanita mencoba melucu. Tapi
Kang Soo hanya diam saja.
“Pecat
dia. Aku tidak suka.” Kata si wanita. Tuan Jang memberitahu kalau Pemilik Kang
bilang Kang Soo cukup terampil. Si wanita hanya memberikan tatapan sinis,
akhirnya Tuan Jang pun menyuruh Kang Soo agar pergi.
“Um,
sebenarnya, lelucon Anda cukup lucu!” komentar Kang Soo. Si wanita terlihat tak
peduli. Kang Soo mencoba menyakinkan kalau tadi berusaha supaya tidak tertawa.
“Maksudku,
ini pertama kalinya aku bertemu dengan Anda. Jadi aku tidak ingin terlihat
tidak sopan. Wow, Anda sangat lucu!” ucap Kang Soo
“Ini sudah
terlambat namanya.” Komentar Tuan Jang. Kang Soo pikir memang itu yang
dinginkanya
“Minumlah
ini Ini teh puer. ("Boy tea" dalam bahasa Korea)” ucap Tuan Jang pada
si wanita. Wanita itu menolak karena tidak minum teh puer karena seorang gadis.
Kang Soo
langsung tertawa sampai memegang perutnya. Si wanita melihat Kang Soo yang
sudah berusaha dan memutuksan , untuk sekarang memberikan kesempatan, yaitu Hanya
sampai Dan Ah bilang iya. Kang Soo binggung sambil bertanya apakah ada orang
lain.
Dan Ah
mengemudikan motornya dengan gayanya bisa menyebarkan kartu nama restoran pada
tiap pintu untuk bisa memesan makanan, dan juga tepat pada orang yang sedang
tertidur dijalan. Tuan Jang menceritakan kalau Dan Ah adalah batu penjuru
keluarga mereka.
“Dia
seumuran dirimu, dan dia punya pengalaman lima tahun, sepertimu. Dia seorang
veteran sejati.” Ucap Keduanya. Kang Soo kaget mengetahui Dan Ah veteran.
“Saat aku melayani 12 pengiriman,
dialah yang mengantar semua pesanan itu sendiri. Dia tidak pernah terlambat, berangkat lebih cepat,
atau tidak ada arah. Aku malah belum
pernah melihat seseorang lebih cepat darinya.
Dia memang menakjubkan. Dia
memang hebat dari orang lain.”
“Kami menyebut
dia "sebuah legenda."” Ucap keduanya menceritakan dengan Dan Ah.
“Kalau
dia bilang tidak, kau tidak bisa bekerja di sini.” Jelas Tuan Jang
“Lebih
jelasnya, dia akan menjadi pewawancara terakhirmu. Sudah waktunya baginya untuk
bekerja.” Kata Si wanita dan mendengar suara motor tanda Dan Ah datang.
Kang Soo
terlihat gugup menunggu dan Saat Dan Ah datang keduanya melotot kaget karena
kembali dipertemukan dan tahu kalau mereka adalah kurir pengantar makanan. Tuan
Jang tak percaya keduanya yang saling kenal. Dan An mengaku kebetulan saling
kenal Dengan cara yang amat busuk dan akan mulai wawancara.
Dan Ah
duduk dengan Tuan Jang dan si wanita berdiri dibelakangnya, Kang Soo
memalingkan wajah seperti terlihat sangat malas. Dan Ah mulai membahas Kang Soo yang sudah
bekerja selama lima tahun? Kang Soo membenarkan.
“Kenapa
kerjamu begitu lama? Kukira kau itu tidak punya bakat.” Kata Dan Ah dengan nada
mengejek.
“Aku cuma
suka dengan pekerjaan ini. Kenapa? Memangnya salah?” ucap Kang Soo sinis. Dan
Ah mengaku tidak juga.
“Tapi
Oppa... Kalau kau duduk miring begitu, tulang punggungmu akan bengkok. Duduk
yang tegak.” Kata Dan Ah dengan gaya mengodanya.
“Kalau
Dan Ah memanggilmu "Oppa," itu artinya dia tidak menyukaimu.” Ucap si
wanita
“ Cepat
perbaiki dudukmu. Luruskan kedua lututmu. Dan letakkan kedua tanganmu di atas
kakimu.” Perintah Tuan Jang dan wanita yang ada didepanya.
Kang Soo
pun mulai bergerak dengan berat hati sampai akhirnya memilih untuk berdiri
dengan membawa tasnya, agar mencari saja orang lain. Tiba-tiba Dan Ah
mengatakan kalau Kang Soo lulus. Kang Soo binggung.
“Rekrut
dia. Mungkin dia bisa mengubah sikapnya.”kata Dan Ah. Tuan Jang menyuruh Kang Soo segera mengemasi
barangnya dan pindah dilantai dua.
“Selamat
karena sudah kerja.” Kata si wanita. Dan Ah makin mengoda dengan dengan
mengatakan “Oppa memang hebat. Nilaimu tinggi.”
Kang Soo
pergi ke lantai dua dan membentangkan peta, wajahnya bahagia karena sampai di
lingkungan ke-33 dan berpikir sampai akan mengisi semua tempat ini, karena
ternyata Seoul sangat besar. Terdengar teriakan dari bawah agar cepat turun.
Kang Soo hanya bisa mengeluh dan bergegas turun.
Tuan Jang
mulai memasak di dapur, si wanita membawa pesanan dari ke meja pelanggan. Kang
Soo dan Dan Ah mempersiapkan makanan yang harus di antar dan memasukan pada kotak
besi. Si wanita pun mengangkat telp sambil sedikit mengomela kalau pesan satu
porsi saja tidak bisa dibayar pakai kartu kredit.
Dan Ah
mulai mengantar makanan ke sekolah, banyak anak murid yang sudah menunggunya,
bahkan membawakan tulisan [Kami mencintaimu, Dan Ah!] Seperti seorang selebriti
yang di kelilingi fansnya, Dan Ah pun memberikan kiss byenya.
Sementara
Kang Soo terlihat binggung karena ditatap dingin oleh para pria yang baru
selesai berolahraga. Semua memberikan tulisan di ponselnya [Aku cuma mau Dan
Ah!] [Aku tidak mau tukang antar
pria!][Akan kubunuh kau!]
Setelah
itu Kang Soo juga kena gonggangan anjing saat akan masuk rumah, Dan Ah datang
dan si anjing langsung diam bahkan sangat bersahabat. Dan Ah masuk ke ruangan dengan banyak Ahjumma
yang sedang main Go Spot, lalu memuji salah satunya yang baru saja potong
rambut. Si Bibi terlihat bahagia karena suaminya saja tak menyadarinya, sedangkan Kang Soo terlihat berusaha
menghindar karena kejar-kejar anjing di halaman.
Saat itu
sepasang suami istri duduk didepan restoran sambil mengipas karena cuaca sangat
panas dan melihat Dan Ah mengemudikan motor dengan Kang Soo dibelakangnya,
melihat kalau itu anak baru. Dan Ah dengan nada mengejek kalau Kang Soo akan
segera dipecat.
Seorang
wanita turun dari mobil dengan wajah angkuh ke sebuah lorong jalan dengan banyak
makanan. Seorang pria memberitahu kalau
Ini lorong yang paling sepi, dan ada restoran di daerah ini, serta
Mereka biasanya mengatur meja pada jam makan siang serta Dan makan malam juga.
“Itu luar
biasa. Apa Memang di daerah sekitar sini selalu sukses?” tanya Nyonya Jung Hye
Ran
“Hingga
dua tahun yang lalu, daerah ini sangat tidak signifikan. Tapi saat persewaan
melonjak di dekat jalan utama, banyak kantor pindah ke sini.Dan juga, markas
besar Sunjin Construction pindah ke sini. itu juga cukup sukses. Lebih dari
10.000 karyawan makan siang dan makan malam di restoran mereka di lorong sempit
ini.” Kata Si pria
“Percepatlah
proses pembelian kompleks perbelanjaan dan langsungkan merenovasi interior.”
Kata Nyonya Jung. Si pria pun mengangguk mengerti.
Nyonya
Jung melihat ada sebuah restoran yang sangat ramai sampai harus mengantri
masuk. Ia pikir restoran itu tempat itu yang paling sukses. Pria itu
membenarkan, menjelaskan Itu Restoran Hanyang Seolleongtang dan mereka sudah
buka selama lebih dari 30 tahun, jadi itu sebabnya mereka juga punya banyak
pelanggan tetap.
“Lebih
baik kita mulai juga dengan usaha bisnis seolleongtang. (Sup tulang sapi)”
komentar Nyonya Jung. Si pria seperti agak kaget mendengarnya.
“Kalau
aku mulai berbisnis seperti orang lain, maka aku harus mengalahkan mereka.
Selalu ada sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh siapa pun.” Ucap Nyonya Jung.
“Aku akan
buat lorong ini sama dengan lorong di dekat kompleks perbelanjaan utama kami dalam
waktu enam bulan.” Kata Nyonya Jung. Si pria pun menganguk mengerti.
Saat di
mobil, beberapa orang sedang melakukan demo Keluarga Jung yang telah
menghancurkan seluruh restoran di lorong harus keluar!” Nyonya Jung seperti tak
peduli memilih untuk segera masuk sambil bertanya - Kapan iklan kita akan
disiarkan, pria itu mengatakan Hari ini sudah ditayangkan.
Sebuah
iklan terlihat seperti taman hiburan, lorong makan dengan papan nama [Keluarga
Jung Tonkatsu] [Sup Keluarga Jung] [Sup Soondae Keluarga Jung] sebuah keluar
seperti makan dengan lahap dan Nyonya Jung berdiri didepan meja.
[Kami
memberi Anda hadiah di atas meja Anda, dan sebuah parade sebagai hiburan Amda.]Rasa
yang seperti masakan ibu, dan merangsang kelima indra Anda.]
“Kami
akan selalu berbagi cinta dan perhatian ibu ke dalam makanan kita. Datanglah ke
restoran Keluarga Jung untuk mendapatkan makanan sehat dan memuaskan!” ucap
Nyonya Jung
Si wanita
melihat iklan merasa kalau itu enak dan ingin sekali makan nasi, Dan Ah
mendengarnya berkata kalau akan membelikan donat. Si wanita senang karena Dong
Ah bisa membuatnya terhibur. Kang Soo pun tak mau kalah ingin mencari
perhatian.
“Nanti
kalau pulang, maka aku akan membelikan Anda kimbap.” Ucap Kang Soo tahu kalau
si wanita yang ingin makan nasi.
“Memangnya
aku ini babi? , kata si wanita kesal. Kang Soo pun serba salah segera pergi
untuk mengantar. Tuan Jung yang melihatnya pun tak banyak berkata-kata.
Kang Soo
turun dari motor sambil mengeluh pasti susah membiasakan diri bekerja begini.
Dan melihat mobil yang terparkir, kalau pasti mobil rusak, lalu menganggumi
kalau desainnya luar biasa. Jin Kyu datang bertanya apakah Kang Soo
menyukainya, Kang Soo mengangguk dan melihat Mobil ini luar biasa!
“Ya,
ternyata lumayan bagus Dan lajunya juga cepat. Berputar-putar di mobil ini akan
membuat moodmu bagus.” Kata Jin Kyu bangga.
“Berapa
biaya mobil ini?” tanya Kang Soo. Jin Kyu dengan nada mengejek bertanya apakah
Kang Soo ada rencana ingin membelinya. Kang Soo mengaku cuma penasaran.
“Maaf.
Bahkan kalau ini dijual, kau tidak akan mampu membelinya. Itu sangat mahal. Bahkan
tidak ada stoknya lagi di Korea!” kata Ji Kyu dengan anda mengejek
“Tapi
tetap saja, dari pandangan seseorang itu tidak boleh mahal. Aku bukan orang
yang murahan.” Balas Kang Soo.
Jin Kyu
meminta maaf dan menyuruh Antarkan makanannya ke orang-orang di belakang, lalu
dengan nada mengejek itu konyol. Kang
Soo tak terima ingin tahu apa yang dikatakan Jin Kyu tadi, Jin Kyu mengaku
kalau hanya bicara sendiri saja. Kang Soo akhirnya dengan kasar memanggil
"Hei"
“Harusnya
kau sopan pada orang lain.” Ucap Jin Kyu tak terima. Kang Soo tak mau kalah
kalau harusnya mikir dulu sebelum bicara.
“Jangan
pandang remehkan orang Walaupun dia tukang antar.” Tegas Kang Soo
“Kenapa
kau jadi kelewatan begitu?” ucap Ji Kyu
“ Mulutmu
mungkin bengkok, tapi sebaiknya jaga ucapanmu. Kalau kau marah, ya marah, tapi
kalau aku marah, apa aku jadi rendah diri?” kata Kang Soo
Jin Kyu
malah mengejek Kang Soo yang lucu sambil mendorongnya, Kang Soo tak takut ingin
memukulnya, tapi saat itu teman Jin Kyu bisa merelai keduanya. Jin Kyu
menjelaskan Kang Soo bertanya tentang
harga mobil dan memberitahunya, tapi Kang
Soo malah malah mendatanginya. Kang Soo tak bisa menahan amarahnya, lalu teman
Jin Kyu meminta agar tenang.
“Terserah
saja. Aku memang pernah mengalami ini, jadi aku tahu. pasti si brengsek itu tidak
ada balasannya. Kecuali mereka dipukuli sampai babak belur.” Ucap Kang Soo. Temanya
pun menyuruh Kang Soo masuk saja.
Bersambung ke Part 2
Sukaa sama dramanya😆😆,makasih sinopsis nyaa~
BalasHapusSukaa sama dramanya😆😆,makasih sinopsis nyaa~
BalasHapus