PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 05 Agustus 2017

Sinopsis Strongest Deliveryman Episode 1 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Seorang pria mengemudikan motornya, dengan helm. Perubahan dari remaja yang masih mengunakan seragama sekolah dan rambutnya yang masih rapih, lalu berubah jadi pria dewasa dengan potongan rambut keriting. Dia adalah Choi Kang Soo.
“Pria itu?  Secara sederhana, dia itu seorang pembalap. Dia belum lama ini tinggal di lingkungan lama.  Setelah dua bulan, dia berkemas lalu pergi. Tapi... di saat itu, dia malah menyebabkan masalah. Dia mengatakan, "Aku orang gila di lingkungan ini!"”
Kang Soo membentangkan tanganya dengan wajah bahagia berteriak kalau ini menyenangka dan orang yang terbaik, tapi saat itu terlihat sosok pria menatap aneh padanya. Kang Soo pun kembali memegang kemudi motornya. 

Keduanya berhenti di lampu merah, temanya menyuruh Kang Soo agar hati-hati karena akan kecelakaan. Kang Soo mengangguk mengerti, lalu melihat temanya itu pasti lelah. Si temanya yang sudah menguap merasa seperti tak masalah.
“Kau kerja sampai jam berapa?” tanya Kang Soo. Pria itu mengatakan pukul  9 pagi karena masuk kerja pukul 6 sore.
“Wow, pasti melelahkan.” Ungkap Kang Soo merasa kasihan.
“Kau pasti Tahu, aku harus melakukan yang harus kulakukan supaya bisa membesarkan anak-anakku.” Kata Si pria dan saat itu sebuah mobil menabrak motor si pria yang membuatnya melayang dan jatuh tersugkur.
Kang Soo melonggo kaget, pria yang mengemudi langsung mengumpat dan memperingatakan Kang Soo agar jangan terlibat karena nanti akan terluka. Kang Soo membiarkan mobil itu pergi dan melihat temanya seperti meminta tolong tapi ia malah pergi meninggalkan begitu saja. 

“Oh ya, dan dia suka terlibat dalam urusan orang lain.”
Kang Soo mengemudikan motornya sambil menelp ambulance dan mengatakan sedang mengejar pelaku tabrak lari. Kejar-kejaran pun terjadi sampai akhirnya masih ke sebuah jalanan kecil, dan Kang Soo bisa menghentikan motor dari arah depan.
Ia langsung mengambil gambar dari ponselnya, si pria dibuat binggung. Setelah itu beranjak pergi, kali ini berbalik arah si pria yang mengejar Kang Soo sampai akhirnya mobilnya harus menuruni tangga dan menabrak tumpukan sampah. Kang Soo datang sebelum si pria berusaha untuk kabur dari mobilnya.
“Undang-undang Hukuman Tambahan tentang Kejahatan Spesifik, Pasal 5, Ayat 3. Mengenai kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan dan sopirnya lari dari tempat kejadian. Hukumannya satu tahun di penjara dan denda sampai 3 juta won.” Ucap Kang Soo.
“Apa Kau ini polisi?” kata Si pria binggung. Kang Soo pikir ini Bukan urusannya. Kang Soo ingin menelp si pria langsung menahanya.
“Jangan laporkan aku! Aku akan kembali ke sana dan ganti rugi semuanya. Aku akan bayar biaya pengobatannya, dan kuberikan uang buatnya.” Ucap Si pria ketakutan.
“Tuan... Apa Kau pikir ini bisa memperbaikinya?” kata Kang Soo tak ingin dianggap masalah sepele. Pria itu pun menanyakan apa yang dinginkan Kang Soo.
“Bagaimana dengan pelanggan yang pesan jjajangmyeon, dan dia terus menunggu? Apa yang akan kau lakukan dengan orang yang lapar, marah, sedih, dan kesal?” kata Kang Soo. Si pria malah mengejek Kang Soo yang gila. Kang Soo sudah siap memukul dan si pria terlihat ketakutan.
“Jalani saja hidupmu.” Ucap Kang Soo memperingatinya. 


Si Pria akhirnya dibawa polisi dengan menatap kesal pada Kang Soo yang melaporkanya. Lalu Kang Soo mengemudikan motornya dan dikagetkan dengan motor yang datang dari arah sampaing. Si wanita juga kaget, Kang Soo menghindari kecelakaan dengan mengangkat motor seperti akrobatik. Ia menghentikan motornya sambil mengomel pada si wanita agar berhati-hati karena akan membuat orang terluka.
“Kau yang hati-hati! Cuma karena aku yang menghindarinya!” ucap Lee Dan Ah
“Siapa  yang mendadak muncul entah dari mana?” ucap Kang Soo membela diri. Dan Ah tak mau kalau kalau Kang Soo yang ceroboh tanpa mikir ada orang yang lewat! Kang Soo tak terima dianggap "Si ceroboh?"
“Benar! Ada lagi panggilan lain?”ejek Dan Ah tak mau kalah. Keduanya saling menatap dengan penuh dendam.
“Ugh, terserah saja. Anggap saja kau beruntung dapat bertemu dengan orang baik hari ini.” Kata Kang Soo
“Tidak, anggap dirimu sangat beruntung hari ini. Kalau aku tidak sibuk kali ini, aku akan...” kata Dan Ah dan akan pergi tapi dihentikan oleh Kang Soo.

Kang Soo memperlihatkan ponselnya yang terjatuh dan menunjukan pada Dan Ah agar mau menganti rugi. Dan Ah pikir tak ada alasa untuk menganti rugi karena Kang Soo yang mendadak muncul. Kang Soo pikir ini kecelakaan.
“Aku mau ke jalan utama, dan kau belok kanan ke lorong!” ucap Kang Soo
“Memang kau harusnya lihat kedua arah itu! Pasti orang akan setuju dengan hal ini!” ucap Dan Ah. Kang Soo mendesak untuk meminta telp Dan Ah.
“Bila aku mau perbaiki, akan kutelepon kau.” Kata Kang Soo. Dan Ah tak peduli menyuruh Kang Soo pergi saja dan jangan banyak omong kosong,
“Kenapa aku harus ganti rugi ponsel orang lain? Aku tidak gila!” kata Dan Ah. Kang Soo tetap ingin meminta nomor ponsel untuk ganti rugi.
“Kau ini kenapa? Sudah kubilang tidak mau! Aku tidak mau ganti rugi!” tegas Dan Ah
“Beri aku nomormu. Sampai kau berikan padaku, kau tidak boleh pergi.” Balas Kang Soo
Dan Ah tetap tak peduli dan ingin pergi, Kang Soo menahanya sampai akhirnya Dan Ah menendang selangkangan. Kang Soo pun jatuh lemas, Dan Ah malah mengodanya berpura-pura tak tahu, bertanya apakah Kang Soo merasa sakit dan akan meniupnya. Kang Soo hanya bisa mengumpat sambil menahan rasa sakitnya.
“Ya, Oppa. Aku hampir menggila karena harus seperti ini. Jadi, tolong jangan membuatku kesusahan lagi. Janji? Oh, kalau memang ini menurutmu tidak adil, tuntut saja aku.” Ucap Dan Ah. Kang Soo berteria menyuruh Dan Ah berhenti. Dan Ah menaiki motornya makin mengejek dengan mengaja bermain tangkap dirinya.
“Akan kutangkap kau sebelum kau pergi dari Seoul. Mengerti?”teriak Kang Soo. 


Seorang wanita berlari seperti menghindari sesuatu, lalu berteriak  agar mereka jangan mengejarnya dan pura-pura tidak saling bertemu.  Tapi saat itu beberapa orang berjas mengejar Lee Ji Yoon.  Sementara seorang pria, Oh Jin Kyu mengemudiakan mobil mewahnya dan melihat jalanan sempit dengan truk. Jin Kyu dengan bangga kalau itu sebagai Tantangan. Ketika akan berjalan, Tiba-tiba Ji Yoon berdiri didepanya.
Ji Yoon binggung melihat ada banyak orang yang mengejarnya, akhirnya dengan meminta maaf berlari melewati dari atas mobil. Jin Kyu hanya bisa melonggo melihat mobil kesayangan, Pria berjas tak ingin kelihatan Ji Yoon juga ikut menaiki bagian mobil penyok.
Jin Kyu kesal mengemudikan mobil dan membunyikan klakson karena kesal, Si nenek yang kaget langsung memarahinya dengan menendang mobilnya. Ji Yoon bersembunyi di balik tumpukan kardus dengan seorang pria berjas masih berjaga-jaga didepan.
“Ya, kami akan menemukannya segera. Jangan khawatir.” Ucap Si pria. Ji Yoon mengintip dari balik kardus dengan wajah ketakutan. 


Jin Kyu masuk ke sebuah bengkel dengan mobil yang rusak. Salah seorang montir tak tercaya melihat mobil yang bentuknya berbeda, sambil bertanya siapa yang membuatmobil mahal ini jadi begini dan akan melaporkan hal ini. Ji Kyu pikir tak perlu.
“Ini salahku karena ikut campur urusan kejar-mengejar. Kalian perbaiki mobil ini dulu, dan siapkan mobil balap ini untukku.” Kata Ji Kyu
“Kenapa,  apa kau mau balapan?” tanya pria lainya.
“Aku bertaruh besar untuk balapan selanjutnya dan Kuberitahu. Kalau aku menang balapan kali ini maka kalian masing-masing akan dapat bonus 5 juta Won.” Ucap Ji Kyu. Semua melonggo dan Ji Kyu menyadarkan mereka agar segera menyiapkanya. Semua pun bergegas dengan wajah bahagia.
“Aigoo, ini membuatku kesal, kenapa aku harus bertemu dengan orang seperti dia di hari kepindahanku? Sudahlah! Lupakan saja.” Kata Ji Kyu berusaha untuk tenang. 

Kang Soo berhenti di restoran "Mie buatan tangan." Lalu berkomentear kalau Tak diragukan lagi, ini rumah makan mie terbaik di pinggiran kota Seoul dengan Jarak  sekitar radius 1,2 kilometer. Sekitar 11.200 keluarga, dan 37.000 calon pelanggan.
Ketika masuk ke dalam restoran terlihat pria dengan Tatto membuat Mie, dengan tatapan sinis bertanya siapa yang datang ke restoranya. Kang Soo langsung memperkenalkan dirinya.
“Oh, um, aku kemari... ingin jadi kurir antar.” Kata Kang Soo. Si pria menyuruh Kang Soo untuk duduk lebih dulu.
Akhirnya Kang Soo duduk di depan Tuan Jang Dong Soo dengan disediakan jajangmyun.
“Aku dengar sedikit tentangmu dari si Pemilik Kang di telepon. Apa Umurmu 25 tahun, dan punya 5 tahun pengalaman?” kata Tuan Jang. Kang Soo membenarkan.
“Bagaimana rasanya? Kudengar kau tidak mau bekerja di tempat yang mengerikan.” Kata Tuan Jang
“Itu sudah berlalu. Aku sangat ingin bekerja di sini. Tapi aku tidak bisa bekerja lama di sini. Aku akan berjanji dua bulan lagi.” Kata Kang Soo
“Itu tidak masalah Kebanyakan pria bahkan tidak bisa bertahan seminggu di sini. Tapi kenapa? Kenapa kau cuma mau menghabiskan waktu dua bulan di lingkungan seperti ini?” kata Tuan Jang penasaran.
“Cuma, um... karena aku penasaran seperti apa tinggal di tempat lain.” Kata Kang Soo 


Tuan Jang tiba-tiba mengumpat, lalu memberitahu kalau  Upah bulananya dua juta won, termasuk kamar dan fasilitas lainnya. Tapi kalau   berhenti, maka akan dibayar dengan upah minimum legal dan sisanya diambil 10.000 Won per hari untuk setiap malam yang dihabiskan di restoran.
“Jangan khawatir. Aku pasti takkan melakukannya.” Kata Kang Soo tiba-tiba datang seorang wanita yang membuat pintu seperti ada hebusan angin yang datang
“Aish. Memangnya ada si gila yang lari dari rumah? Kenapa banyak angin di luar sana?” keluh si wanita. Tuan Jang menyapa si wanita yang baru datang. Si wanita malah dengan ketus kalau ia memang baru datang bukan pergi dan bertanya siapa pria yang duduk didekatnya.  Tuan Jang memberitahu kalau itu pekerja baru.

“Oh, namaku Kang Soo... Choi Kang Soo.” Kata Kang Soo. Si wanita berpikir itu artinya "curah hujan"
“Terus, nama adikmu itu...Yak Soo? (Berarti "air mineral") Atau... Moo Ri Soo? (Berarti "bilangan irasional")” kata Si wanita mencoba melucu. Tapi Kang Soo hanya diam saja.
“Pecat dia. Aku tidak suka.” Kata si wanita. Tuan Jang memberitahu kalau Pemilik Kang bilang Kang Soo cukup terampil. Si wanita hanya memberikan tatapan sinis, akhirnya Tuan Jang pun menyuruh Kang Soo agar pergi.

“Um, sebenarnya, lelucon Anda cukup lucu!” komentar Kang Soo. Si wanita terlihat tak peduli. Kang Soo mencoba menyakinkan kalau tadi berusaha supaya tidak tertawa.
“Maksudku, ini pertama kalinya aku bertemu dengan Anda. Jadi aku tidak ingin terlihat tidak sopan. Wow, Anda sangat lucu!” ucap Kang Soo
“Ini sudah terlambat namanya.” Komentar Tuan Jang. Kang Soo pikir memang itu yang dinginkanya
“Minumlah ini Ini teh puer. ("Boy tea" dalam bahasa Korea)” ucap Tuan Jang pada si wanita. Wanita itu menolak karena tidak minum teh puer karena seorang gadis.

Kang Soo langsung tertawa sampai memegang perutnya. Si wanita melihat Kang Soo yang sudah berusaha dan memutuksan , untuk sekarang memberikan kesempatan, yaitu Hanya sampai Dan Ah bilang iya. Kang Soo binggung sambil bertanya apakah ada orang lain. 

Dan Ah mengemudikan motornya dengan gayanya bisa menyebarkan kartu nama restoran pada tiap pintu untuk bisa memesan makanan, dan juga tepat pada orang yang sedang tertidur dijalan. Tuan Jang menceritakan kalau Dan Ah adalah batu penjuru keluarga mereka.
“Dia seumuran dirimu, dan dia punya pengalaman lima tahun, sepertimu. Dia seorang veteran sejati.” Ucap Keduanya. Kang Soo kaget mengetahui Dan Ah veteran.

“Saat aku melayani 12 pengiriman, dialah yang mengantar semua pesanan itu sendiri.  Dia tidak pernah terlambat, berangkat lebih cepat, atau tidak ada arah.  Aku malah belum pernah melihat seseorang lebih cepat darinya.  Dia memang menakjubkan.  Dia memang hebat dari orang lain.”



“Kami menyebut dia "sebuah legenda."” Ucap keduanya menceritakan dengan Dan Ah.
“Kalau dia bilang tidak, kau tidak bisa bekerja di sini.” Jelas Tuan Jang
“Lebih jelasnya, dia akan menjadi pewawancara terakhirmu. Sudah waktunya baginya untuk bekerja.” Kata Si wanita dan mendengar suara motor tanda Dan Ah datang.
Kang Soo terlihat gugup menunggu dan Saat Dan Ah datang keduanya melotot kaget karena kembali dipertemukan dan tahu kalau mereka adalah kurir pengantar makanan. Tuan Jang tak percaya keduanya yang saling kenal. Dan An mengaku kebetulan saling kenal Dengan cara yang amat busuk dan akan mulai wawancara.
Dan Ah duduk dengan Tuan Jang dan si wanita berdiri dibelakangnya, Kang Soo memalingkan wajah seperti terlihat sangat malas.  Dan Ah mulai membahas Kang Soo yang sudah bekerja selama lima tahun? Kang Soo membenarkan.
“Kenapa kerjamu begitu lama? Kukira kau itu tidak punya bakat.” Kata Dan Ah dengan nada mengejek.
“Aku cuma suka dengan pekerjaan ini. Kenapa? Memangnya salah?” ucap Kang Soo sinis. Dan Ah mengaku tidak juga.
“Tapi Oppa... Kalau kau duduk miring begitu, tulang punggungmu akan bengkok. Duduk yang tegak.” Kata Dan Ah dengan gaya mengodanya.
“Kalau Dan Ah memanggilmu "Oppa," itu artinya dia tidak menyukaimu.” Ucap si wanita
“ Cepat perbaiki dudukmu. Luruskan kedua lututmu. Dan letakkan kedua tanganmu di atas kakimu.” Perintah Tuan Jang dan wanita yang ada didepanya.
Kang Soo pun mulai bergerak dengan berat hati sampai akhirnya memilih untuk berdiri dengan membawa tasnya, agar mencari saja orang lain. Tiba-tiba Dan Ah mengatakan kalau Kang Soo lulus. Kang Soo binggung.
“Rekrut dia. Mungkin dia bisa mengubah sikapnya.”kata Dan Ah.  Tuan Jang menyuruh Kang Soo segera mengemasi barangnya dan pindah dilantai dua.
“Selamat karena sudah kerja.” Kata si wanita. Dan Ah makin mengoda dengan dengan mengatakan “Oppa memang hebat. Nilaimu tinggi.” 

Kang Soo pergi ke lantai dua dan membentangkan peta, wajahnya bahagia karena sampai di lingkungan ke-33 dan berpikir sampai akan mengisi semua tempat ini, karena ternyata Seoul sangat besar. Terdengar teriakan dari bawah agar cepat turun. Kang Soo hanya bisa mengeluh dan bergegas turun.
Tuan Jang mulai memasak di dapur, si wanita membawa pesanan dari ke meja pelanggan. Kang Soo dan Dan Ah mempersiapkan makanan yang harus di antar dan memasukan pada kotak besi. Si wanita pun mengangkat telp sambil sedikit mengomela kalau pesan satu porsi saja tidak bisa dibayar pakai kartu kredit.
Dan Ah mulai mengantar makanan ke sekolah, banyak anak murid yang sudah menunggunya, bahkan membawakan tulisan [Kami mencintaimu, Dan Ah!] Seperti seorang selebriti yang di kelilingi fansnya, Dan Ah pun memberikan kiss byenya.

Sementara Kang Soo terlihat binggung karena ditatap dingin oleh para pria yang baru selesai berolahraga. Semua memberikan tulisan di ponselnya [Aku cuma mau Dan Ah!]  [Aku tidak mau tukang antar pria!][Akan kubunuh kau!]

Setelah itu Kang Soo juga kena gonggangan anjing saat akan masuk rumah, Dan Ah datang dan si anjing langsung diam bahkan sangat bersahabat.  Dan Ah masuk ke ruangan dengan banyak Ahjumma yang sedang main Go Spot, lalu memuji salah satunya yang baru saja potong rambut. Si Bibi terlihat bahagia karena suaminya saja tak menyadarinya,  sedangkan Kang Soo terlihat berusaha menghindar karena kejar-kejar anjing di halaman.
Saat itu sepasang suami istri duduk didepan restoran sambil mengipas karena cuaca sangat panas dan melihat Dan Ah mengemudikan motor dengan Kang Soo dibelakangnya, melihat kalau itu anak baru. Dan Ah dengan nada mengejek kalau Kang Soo akan segera dipecat.


Seorang wanita turun dari mobil dengan wajah angkuh ke sebuah lorong jalan dengan banyak makanan. Seorang pria memberitahu kalau  Ini lorong yang paling sepi, dan ada restoran di daerah ini, serta Mereka biasanya mengatur meja pada jam makan siang serta Dan makan malam juga.
“Itu luar biasa. Apa Memang di daerah sekitar sini selalu sukses?” tanya Nyonya Jung Hye Ran
“Hingga dua tahun yang lalu, daerah ini sangat tidak signifikan. Tapi saat persewaan melonjak di dekat jalan utama, banyak kantor pindah ke sini.Dan juga, markas besar Sunjin Construction pindah ke sini. itu juga cukup sukses. Lebih dari 10.000 karyawan makan siang dan makan malam di restoran mereka di lorong sempit ini.” Kata Si pria
“Percepatlah proses pembelian kompleks perbelanjaan dan langsungkan merenovasi interior.” Kata Nyonya Jung. Si pria pun mengangguk mengerti.


Nyonya Jung melihat ada sebuah restoran yang sangat ramai sampai harus mengantri masuk. Ia pikir restoran itu tempat itu yang paling sukses. Pria itu membenarkan, menjelaskan Itu Restoran Hanyang Seolleongtang dan mereka sudah buka selama lebih dari 30 tahun, jadi itu sebabnya mereka juga punya banyak pelanggan tetap.
“Lebih baik kita mulai juga dengan usaha bisnis seolleongtang. (Sup tulang sapi)” komentar Nyonya Jung. Si pria seperti agak kaget mendengarnya.
“Kalau aku mulai berbisnis seperti orang lain, maka aku harus mengalahkan mereka. Selalu ada sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh siapa pun.” Ucap Nyonya Jung.
“Aku akan buat lorong ini sama dengan lorong di dekat kompleks perbelanjaan utama kami dalam waktu enam bulan.” Kata Nyonya Jung. Si pria pun menganguk mengerti.
Saat di mobil, beberapa orang sedang melakukan demo Keluarga Jung yang telah menghancurkan seluruh restoran di lorong harus keluar!” Nyonya Jung seperti tak peduli memilih untuk segera masuk sambil bertanya - Kapan iklan kita akan disiarkan, pria itu mengatakan Hari ini sudah ditayangkan.
Sebuah iklan terlihat seperti taman hiburan, lorong makan dengan papan nama [Keluarga Jung Tonkatsu] [Sup Keluarga Jung] [Sup Soondae Keluarga Jung] sebuah keluar seperti makan dengan lahap dan Nyonya Jung berdiri didepan meja.
[Kami memberi Anda hadiah di atas meja Anda, dan sebuah parade sebagai hiburan Amda.]Rasa yang seperti masakan ibu, dan merangsang kelima indra Anda.]
“Kami akan selalu berbagi cinta dan perhatian ibu ke dalam makanan kita. Datanglah ke restoran Keluarga Jung untuk mendapatkan makanan sehat dan memuaskan!” ucap Nyonya Jung 


Si wanita melihat iklan merasa kalau itu enak dan ingin sekali makan nasi, Dan Ah mendengarnya berkata kalau akan membelikan donat. Si wanita senang karena Dong Ah bisa membuatnya terhibur. Kang Soo pun tak mau kalah ingin mencari perhatian.
“Nanti kalau pulang, maka aku akan membelikan Anda kimbap.” Ucap Kang Soo tahu kalau si wanita yang ingin makan nasi.
“Memangnya aku ini babi? , kata si wanita kesal. Kang Soo pun serba salah segera pergi untuk mengantar. Tuan Jung yang melihatnya pun tak banyak berkata-kata. 

Kang Soo turun dari motor sambil mengeluh pasti susah membiasakan diri bekerja begini. Dan melihat mobil yang terparkir, kalau pasti mobil rusak, lalu menganggumi kalau desainnya luar biasa. Jin Kyu datang bertanya apakah Kang Soo menyukainya, Kang Soo mengangguk dan melihat Mobil ini luar biasa!
“Ya, ternyata lumayan bagus Dan lajunya juga cepat. Berputar-putar di mobil ini akan membuat moodmu bagus.” Kata Jin Kyu bangga.
“Berapa biaya mobil ini?” tanya Kang Soo. Jin Kyu dengan nada mengejek bertanya apakah Kang Soo ada rencana ingin membelinya. Kang Soo mengaku cuma penasaran.
“Maaf. Bahkan kalau ini dijual, kau tidak akan mampu membelinya. Itu sangat mahal. Bahkan tidak ada stoknya lagi di Korea!” kata Ji Kyu dengan anda mengejek 

“Tapi tetap saja, dari pandangan seseorang itu tidak boleh mahal. Aku bukan orang yang murahan.” Balas Kang Soo.

Jin Kyu meminta maaf dan menyuruh Antarkan makanannya ke orang-orang di belakang, lalu dengan nada mengejek itu konyol.  Kang Soo tak terima ingin tahu apa yang dikatakan Jin Kyu tadi, Jin Kyu mengaku kalau hanya bicara sendiri saja. Kang Soo akhirnya dengan kasar memanggil "Hei"
“Harusnya kau sopan pada orang lain.” Ucap Jin Kyu tak terima. Kang Soo tak mau kalah kalau harusnya mikir dulu sebelum bicara.
“Jangan pandang remehkan orang Walaupun dia tukang antar.” Tegas Kang Soo
“Kenapa kau jadi kelewatan begitu?” ucap Ji Kyu


“ Mulutmu mungkin bengkok, tapi sebaiknya jaga ucapanmu. Kalau kau marah, ya marah, tapi kalau aku marah, apa aku jadi rendah diri?” kata Kang Soo
Jin Kyu malah mengejek Kang Soo yang lucu sambil mendorongnya, Kang Soo tak takut ingin memukulnya, tapi saat itu teman Jin Kyu bisa merelai keduanya. Jin Kyu menjelaskan  Kang Soo bertanya tentang harga mobil dan  memberitahunya, tapi Kang Soo malah malah mendatanginya. Kang Soo tak bisa menahan amarahnya, lalu teman Jin Kyu meminta agar tenang.
“Terserah saja. Aku memang pernah mengalami ini, jadi aku tahu. pasti si brengsek itu tidak ada balasannya. Kecuali mereka dipukuli sampai babak belur.” Ucap Kang Soo. Temanya pun menyuruh Kang Soo masuk saja.

Bersambung ke Part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar:

  1. Sukaa sama dramanya😆😆,makasih sinopsis nyaa~

    BalasHapus
  2. Sukaa sama dramanya😆😆,makasih sinopsis nyaa~

    BalasHapus