PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 21 Agustus 2017

Sinopsis Manhole Episode 4 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS

Phil yang kesal mulai mengingat dimana tempatnya berada, dengan kesal heran harus berada di pantai padahal seharus kembali ke masa ke SMA. Seorang pria datang mengumpat menyuruhnya untuk cepat bangun, Phil mengeluh pada pamanya kalau berada di tempat yang salah. Pamanya terlihat binggung.
“Bukan tempat ini yang aku tuju tadi.” Ucap Phil. Pamannya pikir tak ada gunanya mendengar perkataan keponakanya itu.
“Bukankah kau ke sini untuk membantuku? Tapi kau justru sibuk minum siang bolong. Ayahmu mengatakan padaku kalau kau menguras kesabaran, jadi kurasa dia benar.” Ucap Paman Phil. Phil merengek bukan seperti itu maksudnya.
“Itu sudah Jelas begitu. Ayahmu memberikan perintah keras untukku agar menjadikanmu manusia yang kompeten. Aku tidak akan melepaskanmu Biar aku ingatkan padamu seperti apa angkatan laut itu!” ucap Paman Phil menyuruh Phil segera bangun sekarang dan Berdiri yang tegak.
Phil tetap diam, Paman ingin memberikan hukuman. Akhirnya Phil dengan wajah kesal akan segera bangun tapi tetap tidak bisa berdiri tegak. Paman Phil menyuruh minum soda saja kalau kepalanya sakit dan mulai berkerja.


Phil berbaring mengeluh Kepalanya sakit dan bergumam kalau Segalanya berakhir dan Apa yang dapat dilakukan di pantai, menurutnya tidak bisa menyelesaikan apa pun. Saat itu terdengar suara wanita dengan logat Busan, bertanya apakah Phil baik-baik saja. Phil bertanya-tanya siapa wanita yang mendekatinya.
“Kau masih mabuk, kan? Kau memang tidak tahan pada alkohol.” Ucap si wanita. Phil hanya bergumam kalau si wanita memang terlihat familiar.
“Kelihatannya, kau perlu tidur sebentar lagi.... Kau lucu” ucap Si wanita yang terlihat sangat mengoda. Phil sempat melihat bagian tubuh si wanita yang sexy dan menyakinkan diri kalau harus sadar.
“Sadarkan dirimu, Bong Phil!..Alkohol memang musuh beratku.” Gumam Phil dengan wajah kesal 

 (Episode 4, Cintailah Penuh Semangat!)

Soo Jin dkk berada dalam mobil sambil menyanyi bahagia, Jin Sook menyetir mobil dengan wajah tegang. Soo Jin duduk disampingnya sibuk dengan kamera. Jin Sook berteriak menyuruh semuanya diam karena tidak bisa konsentrasi menyetir.
“Hei, Jung Ae , banyak ruang di sini. Kemarilah.” Kata Goo Gil melihat Jung Ae yang menempel terus dengan Dal Soo. Jung Ae tak peduli tetap ingin dekat dengan Dal Soo. Sementara Dal Soo seperti berusaha untuk menjauh.
“Kalau begitu, bisa berikan ruang untukku? Aku kepanasan.” Ucap Dal Soo lalu Goo Gil meminta agar menyalakan pendinginnya. Jin Sook mengatakan kalau sudah dari tadi menyalakanya.
“Sekalipun ada badai salju di sini, Dal Soo Oppa, tetap akan kepanasan gara-gara semangat Jung Ae.” Kata Soo Jin
“Tapi, Jin Sook, kita belum sampai juga?” tanya Suk Tae yang ada dibelakang. Jin Sook berteriak marah agar jangan banyak tanya.
“Anggap saja kau sudah mati, tidur sana!” teriak Jin Sok. Suk Tae mengeluh karena tak bisa tidur akibat terlalu panas, lalu meminta air minum. Soo Jin pun memberikan botol minumnya.
Tiba-tiba semua yang ada di mobil satu persatu merengek meminta Jin Sook agar menyetir lebih cepat, karena sudah lelah duduk di mobil. Lalu meminta agar memutar lagu dan meminta agar menyalakan AC bahkan meminta membuka jendela karena terlalu panas. Jin Sook yang kesal langsung membanting stirnya. 


Dal Soo, Goo Gil, Jung Ae dan Soo Jin turun dari mobil dengan wajah tertunduk. Jin Sook mengungkapkan semua amarahnya kalau sudah mengorbankan waktuyang berharga untuk liburan ini tapi mereka seperti tak pernah menghargainya.
“Aku yang menyewa mobil, membeli semua barang, bahkan mengemudi! Kalau kalian tidak melakukan apa-apa, tutup saja mulut kalian! Kalau mau, kalian saja yang mengemudi! Kita makan, ke toilet, lalu bertemu lagi di sini dalam 20 menit. Kalau telat kutinggal, mengerti?” ucap Jin Sook, semua menganguk mengerti.
Sementara Suk Tae masih ada didalam mobil meminta agar bisa mengeluarkanya, bahkan meminta Jin Sook menyalakan AC dalam mobil. Mereka seperti lupa kalau Suk Tae duduk di bagian belakang. 

Phil kembali tertidur seperti bermimpi kalau semua terbakar dan akhirnya mulai mengigau. Pamanya kembali datang dengan menguyur Phil mengunakan air. Phil pun terbangun. Paman Phil berteriak marah Kalau kebakaran maka harus segera padamkan apinya. Phil merasakan dingin dari air yang disiram pamannya.
“Aku menyuruhmu untuk menjaga toko, Tapi kau malah tidur.” Ucap Paman Phil marah
“Tidak... Hei, sekarang sudah petang. Dan, apa kebakaran itu tadi?” kata Phil memikirkan kalau akan terjadi kebakaan.
“Apa yang aku katakan padamu saat pertama kali mengajarimu minum? Sudah kubilang kau harus makan sesuatu dulu agar tidak gila keesokan harinya.” Ucap Paman Phil
Phil seperti mengingat kejadian Kebakaran. Pamanya merasa keponakanya itu sedang tak waras setelah banyak minum dan berpikir Sekarang memikirkan minyak dari pada alkohol. Phil memberitahu kalau Kebakaran dan itu Buruk sekali.

Dal Soo dkk sudah kembali berkumpul dan foto-foto, sementara Jin Sook menatap kesal. Soo Jin datang membelikan minuman yang paling mahal di restoran sebagai Pelayanan spesial untuk Jin Sook. Jin Sook pun menerimanya walaupun masih dengan wajah cemberut.
“Omong kosong... Tapi, untunglah kau bisa diandalkan.” Kata Jin Sook. Soo Jin meminta temanya agar tersenyum dan mereka selfie dari kamera yang dibawa Soo Jin.
“Hei, menurutmu kenapa Phil ingin kita datang?” kata Soo Jin. Jin Sook pikir tak ada alasan lain yaitu itu karena Soo Jin
“Kalau hanya mengundangmu, mana mungkin kau datang? Kami hanya pelengkap. Apa Mungkin Phil memang ingin melihat kita semua?” ucap Jin Sook
“Kudengar, pamannya adalah pimpinan di daerah itu.” Kata Soo Jin. Jin Sook malah mengumpat Phil yang memiliki taktik yang jitu.
“Kau tidak pernah tahu betapa licik dan gigihnya Phil.” Kata Jin Sook. Soo Jin tak mengerti. Jin Sook pun tak ingin membahasnya mengajak mereka kembali berangkat pergi. 

Mereka semua baru saja masuk mobil, Seseorang dengan mobil terbuka menyapa mereka bertanya Soo Jin yang sudah lama tak bertemu dan bertanya mau kemana mereka. Soo Jin kaget melihat si Pria. 3 teman Soo Jin mengingat kalau itu adalah “Oppa Gereja”. Dal Soo merasa Musuh selalu ditemui di tempat terburuk dan akan membunuhnya.
“Kalau cuma omong saja, maka aku bisa menguasai dunia seperti Napoleon. Rasanya pasti seperti ini saat bertemu mantan suami, 'kan? Aku pintar, 'kan?” komentar Jung Ae setelah didalam mobil.,
“Jung Ae, kau pintar menciptakan masalah dengan mulutmu. Kau benar-benar tidak berguna, kecuali tubuhmu itu.” Sindir Jin Sook yang melihat Soo Jin terlihat gugup.
“Apa aku salah bicara?” ucap Jung Ae. Soo Jin pikir tidak tapi Hanya saja, seleranya buruk sekali soal pria dan mengingat kenangan buruk itu. Jin Sook menyuruh temanya mengunakan kacamata hitman karena Wajahnya merah sekali.
“Mereka tiga orang lelaki, jumlah kita juga sama. Apa Mau berkelahi saja?” kata Goo Gil
“Waktu tidak bisa diputar balik. Jangan sembarangan mengatakan hal semacam itu.” Ucap Dal Soo
“Kita kan punya Seok Tae. Dia tidak akan merugikan kita, pasti membuat kekacauan besar.” Ucap Goo Gi berbisik.
Suk Tae duduk dibagasi bertanya apakah mereka membutuhnya. Goo Gil menyuruhnya agar tidu saja. Saat itu Jin Sook berteriak bahagai karena mereka bisa melihat pantai juga.Soo Jin terus mengambil gambar selama perjalanan menuju pantai. 

Phil seperti mengingat kejadian sebelumny di pantai duduk bersama Soo Jin dengan temanya bermain kembang api. Lalu tiba-tiba ia panik kalau di pantai berbahaya dan tak boleh datang. Pamanya heran melihat Phil seperti orang yang kebingungan mondar mandir.
“Apa yang bahaya?” tanya Pamanya. Phil terus mengatakan kalau tak boleh terjadi dan mencari-cari ponselnya. Pamanya memberitahu kalau itu pasti ada di kantung celannya.
Phil menemukan ponselnya tapi tak menyala, akhirnya ia mencoba mencari ponsel milik pamanya saja, Pamannya sampai geli karena diraba-raba oleh Phil dan memberikan ada di saku sebelah kiri. Phil berhasil memegang ponsel tapi tersadar kalau tidak ingat nomornya.
Pamanya benar-benar heran apa yang terjadi pada Phil seperti orang yang kebingungan padahal dulu pintar. Phil pikir jaman sekarang sudah tak ada lagi orang yang masih menghapal nomor ponsel orang lain. Paman Phil mengeluh kalau di toko ada pengisi daya di dalam toko. Phil pun berlari masuk ke toko.
“Aigoo, saudari dan iparku sudah menghancurkan anak itu.” Ucap Paman Phil dan Phil bergegas mengisi daya ponselnya, tapi terdengar teriakan Soo Jin dkk
“Mereka sudah sampai di sini... Tidak bisa dipercaya, cepat sekali sampainya.” Ucap Phil mengeluh kesal. 
Jin Sook membuka bagasi mobil dan Suk Tae turun setelah duduk berjam-jam dengan barang,  Mereka semua terlihat bahagia karena bisa melihat pantai. Phil menemui mereka semua, Temanya pun menyapa Phil yang sdang berlibur ditempat pamanya.
“Hei, kalian tidak boleh di sini... Lebih baik Pulang saja... jangan di sini.” Ucap Phil. Mereka malah mengagumi kulit Phil yang hitam, bahkan Jin Sook menanyakan untuk parkir mobilnya.
“Jangan parkir. Kembali saja ke Seoul sana. Cepat pergi” ucap Phil. Semua mengeluh karena mereka yang melalui perjalanan panjang dan menyuruh Phil saja yang memarkir mobil.  Phil pun tak percaya teman-temanya  tidak mau mendengarkan.
Dal Soo Dkk sibuk bermain dipantai, Soo Jin duduk di kursi pantai melihat Jin Sook sedang bersama dengan Phil di toko milik paman Phil. Ohil memberitahu kalau Malam ini akan terjadi kebakaran Tapi, tidak seorangpun akan terluka dan seorang pria menyelamatkan Soo Jin.
“Kemudian mereka berkencan, lalu berhubungan serius.” Ucap Phil. Jin Sook pikir Phil sedang mabuk berat dengan mulut bau alkohol.
“Kebakaran akan terjadi. Kenapa kau tidak ingat?” ucap Phil
“Kalau begitu kau harus memadamkannya!” tegas Paman Phil yang akhirnya datang. Phil kembali mengeluh pada pamanya. Jin Sook pun berdiri menyapa paman Phil.
“Kau teman dari Seoul, sahabatnya Phil, 'kan? Tidak usah pikirkan dia.” Kata Paman Phil meminta Jin Sook agar pergi bersamanya.
“Paman, kebakaran akan benar-benar terjadi di sini.” Ucap Phil. Pamanya tetap menegaskan Phil yang harus memadamkannya dan diam saja di situ!
“Kalian semua membuatku gila.” Ucap Phil terlihat benar-benar uring-uringan lalu melihat semua tak mau mendengarnya.
Semua temanya masih asik main dipantai,  Phil terus menatap teman-temanya bisa mengerti kalau mereka tidak ingat, karena ini pertama kalinya mereka datang ke pantai. Ia pun memikirkan cara agar menjauhkan dari kebakaran. 


Dal Soo dkkk mulai mendirikan tenda di pinggir pantai. Si Oppa gereja sampai dengan dua temanya, lalu berkata kalau menemukan tempat yang cocok bahkan semua teman Soo Jin juga ikut. Dua temanya bertanya siapa yang dimaksud. Oppa gereja menunjuk pada Soo Jin yang terlihat bahagia dengan Jin Sook akan mendirikan tenda. 

Phil sibuk membawa ember berisi air dengan menyakinkan  Tidak akan terjadi kebakaran dan Bong Phil akan memandamkanya. Jin Sook dan Soo Jin main bersama, Jung Ae dan dua Oppa duduk di kursi. Suk Tae membawakan koper ke dekat tenda, lalu karena merasa kepanasan seperti ingin mandi.
Ia melihat ada jejeran ember dengan air dan terlihat segar, tanpa bertanya-tanya ia langsung menguyur tubuhnya dengan air. Phil yang akan melihat dari kejauhan tak bisa mencegah ketika Suk Tae sudah mengunakan ember kedua, lalu mulai berteriak marah. Keduanya pun kejar-kejaran di pinggir pantai. 

Jung Ae sibuk memakai sunblock meminta Dal Soo agar memakai dibagian pahanya. Goo Gil membantunya juga, tapi Jung Ae menolak hanya ingin Dal Soo yang mengoleskan krimnya. Lalu Jung Ae ingin memakai di bagian tangan, Dal Soo mulai memberikan krim. Goo Gil tak mau kalah ingin mengoleskan di tangan Kiri. Jung Ae langsung menarik tanganya dengan wajah kesal. 

Jin Sook duduk dengan menatap sinis pada Phil dan Soo Jin sedang memakai Sunblock. Soo Jin terlihat kasihan melihat wajah Phil yang terkena sinar matahari, mata Phil tiba-tiba melihat ke bagian dada Soo Jin yang memakain pakaian dalam baju renang.
“Jangan menatap ke situ.. Mataku ada di sini!” ucap Soo Jin sampai menarik Phil agar menatapnya.
“Aku tidak butuh krim matahari.” Ucap Phil menolak. Soo Jin melihat phil yang sudah kelihatan seperti habis terpanggang dan kembali mengoleskanya.
“Wajahmu butuh lebih banyak krim.” Kata Soo Jin dengan sabar mengoleskan krim agar kulit Phil tak terbakar.
“Kenapa... kau harus menikah? Bagaimana denganku bila tanpamu?” gumam Phil.

Jin Sook seperti sedih melihat Soo Jin dan Phil yang duduk bersama, saat itu Suk Tae datang membawakan sunblock juga dan akan membantu memakanya. Jin Sook langsung mengaku sudah pakai dan Suk Tae itu menghalangi pemandangan jadi menyuruh enyah saja.

Saat itu Oppa gereja melihat Soo Jin dan Phil yang sedang berduanya, dengan nada sinis melihat keduanya seperti berkencan. Dua temanya memilih pergi karena pemandangan yang bagus jadi ingin bergabung dengan Jung Ae dan Jin Sook.
“Soo Jin, kau membuatku merasa cemburu.” Ucap Oppa gereja.
“Pergi saja dan bersenang-senang dengan temanmu.” Kata Soo Jin.
“Kita kan sudah lama tidak bertemu. Barang kami ada di sana. Soo Jin , tidak akan terjadi apa pun padamu. Jadi, pergilah ke sana.”.” Ucap Oppa gereja. Phil mulai mengumpat marah.
“Aku menghajarmu di Gereja. Kau tidak ingat?” kata Phil. Soo Jin meminta agar Phil menghentikan sekarang juga.
“Hei, sadarkan dirimu. Pria memang selalu berusaha tampak berani di depan wanita. Tapi, kau akan menyesalinya setelah merasakan pukulanku. Bukankah begitu, Soo Jin?” ucap Si Oppa gereja.
Soo Jin terlihat kebinggungan mengatakanya,  Phil memangil Dal Soo dan Goo Gil kalau si Oppa gereja yang siap berkelahi karena Setelah menghajarnya, si Oppa gereja sibuk belajar untuk ujian PNS, pada saat itu si Oppa gereja yang babak belur. Ketika Phil berbicara kalau Oppa itu meminta maaf maka... Saat itu juga pukulan dari si Pria membuat Phil  tak sadarkan diri di atas pasir pantai.

“Aish, ini tidak benar... Terlambat... Ini aneh... Aku menang melawan dia hari itu.. Apa yang terjadi?” gumam Phil binggung yang sebelumnya ingat bisa membalas dendam dengan memukul babak belur si oppa.
Di sebuah ruangan pembelajaran komputer untuk manula, Sang guru sedang mengajarnya tombol “Reset” yang artinya kalau Tombol ini ditekan saat sistem komputer bermasalah, agar kembali ke kondisi semula. Dan Dengan kata lain, kalau ingin kembali pada kondisi sebelumnya, maka tekan saja tombol ini.

Seperti kehidupan Phil sedang di reset ke awal. Semua temanya mengerubungi Phil yang sudah berbaring diatas kursi pantai. Soo Jin panik memukul wajah Phil agar bisa sadar dari pingsanya.  Akhirnya Phil tersadar, Jung Ae pikir Phil tidak mati.
“Phil-ah, kau tak apa? Apa Kau merasa baikan?” ucap Jin Sook yang ikut khawatir.
“Apakah aku kalah saat bertarung dengan si berengsek itu ketika SMA?” ucap Phil bingung.
“Apa Kau tidak ingat, Kau dihajar habis olehnya. itu menyedihkan sekali.” Ucap Gool Gil
“Hei, aku bahkan merasa ikut kesakitan. Kau pasti mengingat rasanya, tapi terus saja membuat masalah.” Kata Suk Taek
“Ah, begitu aku terseret dalam manhole, segala sesuatunya kembali ke semula. Tidak peduli seberapa banyak yang aku ubah, segalanya kembali ke kisah semula.” Gumam Phil terlihat sangat jengkel.
“Apa Bisa tidak berhenti mengganggunya? Bagaimanapun, Phil selalu berani berinisiatif. Kalian selalu bilang kita teman, tapi itu omong kosong!” ucap Jin Sook marah.
“Hei, tetap saja kami lebih tua darimu. Kami berusaha yang terbaik sebagai yang lebih tua.” Kata Goo Gil membela diri. 

Dibawah pohon rindang, Oppa gereja membuat kursi untuk duduk dengan temanya lalu memberikan sekaleng bir pada Soo Ji yang datang menemuinya. Soo Jin terlihat gugup, lalu berkata kalau Sampai diusianya yang sekarang, dua kali merasa malu saat menyatakan cinta.
“Pertama, pada orang yang baru saja kau pukul. Diam-diam aku mengirim foto kepadanya, sebab aku terlalu malu mengatakannya. Wah, tapi saat itu saja aku sudah merasa sangat takut ketahuan.” Ucap Soo Jin.
“Aku mengerti dan Satunya pasti aku... Jangan berbelit-belit, ini Tidak menyenangkan. “ ucap Oppa gereja.
“Lain waktu adalah dia lagi. Saat kau menghampiriku, maka dia menentangmu untukku. Dia selalu seperti itu. Setiap kali sesuatu terjadi padaku, maka dia yang bertanggungjawab. Lalu, dia akan berkata begini : "Soo Jin-ah, tidak akan terjadi apa-apa padamu. Jangan khawatir." Dan begitulah, aku menyatakan cintaku di dalam hati. Tapi aku terlalu malu mengatakannya keras-keras.” Ungkap Soo Jin.
“Kau berani mengatakan langsung padaku. Lalu kenapa?” kata si pria binggung.
“Ketika kau sungguh-sungguh menyukai seseorang,  maka kau tak akan bisa mengatakannya langsung. Bila dia tahu aku sangat menyukainya, maka aku takut perasaannya padaku akan menghilang, lalu dia pergi dariku. Pasti itu sebabnya, aku tidak mengatakan pada dia.” Ucap Soo Jin. Oppa gereja menatapnya.
“Aku sudah dengar... Kau mencari tahu aku melanjutkan ke mana, dan juga jurusanku, karena kau ingin berkencan lagi denganku. Hei, kau juga ke sini karena mengikutiku kan?” ucap Soo Jin memastikanya.
Si Oppa hanya diam saja. Soo Jin pikir itu hanya mimpi si Oppa itu karena tak mungkin mengencani orang sepertinya lagi dan ia memperingatkan agar  jangan pernah berani menyentuh Phil lagi lalu berjalan pergi. Dua teman Oppa langsung menghampirinya berpikir kalau semuanya baik-baik saja tapi malah membuat Soo Jin sangat marah.
Jin Sook diam-diam mendengar pembicaraan keduanya dibalik pohon, seperti tak percaya kalau Soo Jin bisa membela Phil dan memang menyukainya juga. Oppa pun mengajak mereka pergis aja. 

Soo Jin datang menemui Phil yang duduk di dalam restoran dengan nada tinggi menanyakan keadaanya,  dan meminta agar Berhentilah dipukuli padahal sempat jadi atlet dan Kenapa diam saja dipukuli, lalu berjalan pergi. Phil hanya bisa diam saja.
“Sampai kemarin, aku masih jadi preman yang keren. Kemarin  aku pintar sekali berkelahi.” ucap Phil tak percaya dengan hidupnya.
Dal Soo dkk sudah siap membawa tombak, Jin Sook yang melihatnya bertanya mau kemana mereka. Goo Gil mengaku Berkat kata-kata Jin Sook makar mereka  dapat keberanian dan akan tunjukkan bahwa mereka keluarga. Jin Sook meminta mereka Berhentilah menggila dan lebih baik bermain.
“Kita ke sini liburan, bukan untuk berkelahi.” Ucap Jin Sook mulai mengumpat marah.
“Hyung, aku setuju dengan Jin Sook.” Ucap Suk Tae memilih untuk pergi. Dal Soo juga merasa Jin Sook sangat bijaksana dan memilih untuk membuang tombaknya. Goo Gil pun ikut pergi. 

Semua akhirnya bermain dibola voli dipantai, Tiga wanita memilih untuk duduk dibangku pantai. Soo Jin dengan kameranya merasa tak percaya melihat Phil yang linca seperti tak sama dengan pria yang pingsan 30 menit lalu.
“Benar... Aku tidak tahu siapa yang akan dinikahinya, tapi siapapun itu, dia tidak akan pernah bosan. Sebab dia akan menggila setiap hari.” Kata Jin Sook.
“Hei, kalian sangat kekanakan. Kita harus menikahi lelaki pintar, bukannya pria lucu. Pikirkan anak-anak kalian.” Kata Jung Ae yang lebih menyukai Dal Soo
“Itu Hanya berlaku untukmu.” Kata Jin Sook. Jung Ae pun setuju. Saat itu seorang wanita cantik datang mendekati Phil.
Soo Jin  dan Jin Sook menatap ke arah wanita seperti ada perasaan cemburu yang mengebu, Si wanita melihat Phil yang kelihatannya sudah baikan. Tiga pria yang melihat wanita cantik langsung terkesima. Si wanita dengan logat Busan menyapa tiga teman Phil.
Dal Soo dkk pun mengajak Phil untuk bermain bersama mereka. Si wanita sengaja melembar bola agar jauh lalu menarik Phil agar ikut dengan dan Ketiga pria mengejar bola. Phil menatap ke arah Soo Jin seperti tak ingin ada kesalahpahaman. 


Di rumah
Keluarga Bong sedang bersantai di halaman, Ibu Phil memakan buah sambil membawa kipas karena sangat panas. Lalu ayah Phil berkata “Good Soon. Sudah lama kita tidak berbaring begini.” Ibu Phil mengetahui kalau itu kalimat dari Film "Heavenly Homecoming to Stars” dan menontonnya bersama saat masih berpacaran.
“Saat itu kita sangat bersemangat.” Kata Ibu Phil. Ayah Phil pikir dirinya masih sangat bersemangat dengan gaya mengoda. Ibu Phil merasa bisa kena serangan jantung.
“Tapi, Apa Phil meneleponmu?” tanya Ibu Phil. Tuan Bong pikir anaknya akan akan baik-baik saja.
“Aku yakin pamannya akan mengurus dia dengan baik. Pamannya itu kan sangat menyayangi Phil sejak dia kecil.” Tuan Bong
“Pantai, matahari, dan pasir putih. Menyenangkan sekali. Aku harap Phil kita akan segera menyadari betapa menyenangkannya masa muda..” Kata Ibu Phil
“Masa muda tidak akan terulang, Tapi, lihat anak itu... Dia tidak pernah berkencan dengan siapa pun.”kata Tuan Phil heran.
Ibunya merasa kalau Phil seperti ayahnya, maka akan sangat bersemangat, tahu. Ayah Phil tiba-tiba tertawa lalu mulai mengoda istrinya. Ibu Phil hanya bisa menjerit dengan tawa bahagia. 


Sebuah bunga di kirimkan dari Walikota mengucapkan selamat didepan  “Bongbong Pub” banyak sekali karangan bunga di depan rumah. Sampai akhirnya dua wanita keluar membawakan brosur membagikan pada setip orang yang lewat.
“Wah, kau punya banyak koneksi. Kau berteman dengan semua orang ini, ya?” komentar salah satu temanya.
“Semuanya palsu dan Tidak usah dipandangi, nanti orang curiga.” Kata teman yang baju merah. Saat itu Ayah Suk Tae lewat melihat wanita sei baju merah langsung terkesima. 

Semua pria berkumpul didepan wanita dengan menceritakan jatuh cinta pada pandangan pertam .bahkan tanpa menyadarinya. Padahal pria itu bukan tipenya. Lalu memberikan alasan dengan gaya orang Seoul. Ketiga wanita melihat semua pria yang mengerubungi si wanita.
Si wanita membuat kata “Feel” (perasaan), seperti Phil. Soo Jin yang melihatnya seperti sangat kesal.  Si wanita menceritakan kalau mereka minum bersam dan iytusangat menyenangkan. Tapi Phil sangat mudah mabuk. Mereka langsung bersemangat ingin tahu apa yang dilakukan.
“Oh-ho. Aneh, padahal biasanya dia peminum ulung. Aku tidak yakin kau benar-benar mabuk.” Ucap Dal Soo merasa pura-pura. Semua juga berpikiran yang sama.
“Oppa ini tidak punya kekasih, 'kan?” kata si wanita pada semua temanya. Phil terlihat kebingungan. Soo Jin berusaha untuk terus menguping.
“Kita hentikan ini.  Tidak adakah hal lain yang menarik?” ucap Phil. 

Soo Jin terus mengigit sedotanya. Jin Sook menasehati agar Sedotannya jangan disiksa seperti itu dan merasa selera Phil soal wanita tidak buruk karena keduanya tampak serasi. Phil berusaha mengelak, Jin Sook memukul Soo Jin agar tak terus mengigit sedotanya.
“Kalau berani-berani dia menggoda Dal Soo Oppa, kubunuh dia. Lihat saja.” Ungkap Jung Ae marah.
“Aku harus bicara dengan seseorang.” Kata Phil beranjak pergi. Si wanita yang tak mau jauh dari Phil ikut mengekor.
“Hei, aku harus pergi ke suatu tempat... Bersenang-senanglah.” Kata Phil berjalan mendekati Soo Jin. Soo Jin berusaha untuk tetap santai. Jin Sook bertanya mau pergi kemana Phil.
“Aku akan pergi Ke... ke sana.” Ucap Phil gugup. Jin Sook bertanya mau apa Phil kesana.
“Ya, kau tahu, di sana...pelampungnya... Aku... aku harus mengambil pelampungnya.” Ucap Phil makin gagap.
“Kenapa kau gagap begitu?” ejek Jin Sook. Phil mengelak bertanya kapan ia melakukan itu. Jin Sook mengataka kalau itu sekarang. Phil tak mau membahasnya memilih untuk pergi dan akan kembali nanti.

Phil pergi ke penginapan terlihat kesal banyak pelampung yang tak dikembalikan, membuatnya jengkel. Si wanita meminta maaf karena ada beberapa juga di kamarnya. Dan mengajak untuk mengambil bersama. Phil pikir temanya datang dari Seoul jadi nanti saja.
“Kau kan sudah di sini. Kenapa pergi begitu saja . Jangan membuatku merasa bersalah.” Ucap si wanita merengek. Phil menolak  memilih untuk pergi.
“Baiklah, aku akan ambil sendiri.” Kata si wanita kesal dan berjalan menaiki tangga. Phil pun memilih untuk mengikutinya. Si wanita langsung tersenyum mengandeng tangan Phil.
“Kami... apa terjadi sesuatu antara kami Atau tidak? Aku tak ingat.” Ucap Phil bertanya-tanya. Si wanita menarik Phil segera naik agar bisa melihatnya.
“Aku punya firasat buruk.” Gumam Phil mengeluh menaiki tangga. 

Phil masuk ke dalam kamar dengan banyak pakaian dalam yang berserakan dan juga bikini.  Phil panik berpikir akan pergi. Si wanita merengak kalau Philtidak bisa pergi begitu saja. Phil bergegas kaalu akan pergi membawa pelampung
“Oppa... Aku akan sendirian di sini malam ini, aku takut. Ruangan lain digunakan para pria.” Ucap si wanita meminta Phil menemaninya.
“Ma-masalahnya, temanku menunggu. Aku pergi.” Kata Phil. Wanita itu merengek takut dan tetap ingin Phil menemaninya.
“Aku ingat sekarang.”  Ucap Phil kejadian dengan si wanita. Wanita pikir Phil tak perlu mengingat apa-apa tapi cukup di sini saja bersamanya.
Phil mengingat saat Soo Jin dan Jin Sook mengumpatnya sampah, dengan panik mendorong si wanita untuk menjauh dan yakin jebakan karena Setelah insiden itu, mereka memperlakukan seperti orang cabul. Si wanita yang jatuh berpura-pura bagian pinggangnya sakit.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar