Dua orang
pria turun dari mobil bertanya apakah ini tempatnya, Pria yang lainya
membenarkan. Si pria satunya mengumpat Bajingan
itu tumbuh di lingkungan yang kacau dan mengajak agar cepat selesaikan. Phil
sibuk dibawa Man Hole.
“Jadi,
aku harus kembali lagi ke masa SMA, menerima dipukuli si Oppa Gereja itu, mendapatkan
hidupku sebelumnya, tapi ini bahkan tidak mau terbuka!!! Apa yang harus aku
lakukan... agar bisa kembali ke masa lalu?” ucap Phil kebingungan berusaha
menarik penutupnya.
Dua pria
melihat Phil heran berbicara sendiri diatas Man Hole, dan berteriak
memanggilnya. Bong Phil melihat seperti dua preman yang kali ini datang berdua.
“Kau mau
ikut baik-baik, atau perlu kami seret seperti Anjing?” ucap salah satu pria.
Pria lain pikir mereka tidak bisa hanya menyeret dan mengajak agar menangkapnya
akhirnya langsung berkelahi, bahkan membawa pistol listrik
Phil binggung Siapa yang mengirimnya, Si Pria yang malah
kena listrik sendiri berkata kalau Phil
kau punya hak didampingi pengacara. Phil mencari di saku celana ternyata
keduanya polisi, Ia pun mengumpat kesal karena Polisi berpenampilan seperti
preman dan tidak memakai seragam seperti polisi Amerika.
Akhirnya
ia berlari karena ada polisi lain yang mengejarnya, sampai ditaman ia menyakinkan
Ini tidak nyata dan sedang bermimpi. Ia merasa Tidak bisa dipercaya jatuh ke
dalam manhole dan menjadi sekacau ini. Lalu ia buru-buru bersembunyi melihat
sosok orang yang dikenalanya, Jae Hyun dengan seorang wanita.
Si wanita
pikir Pergi ke pantai pasti bagus, dan bisa bertemu di kafe tapi malah
membawanya ke Taman. Jae Hyun mengaku tidak
ingin tetangga sekitar melihat mereka. Si wanita binggung kenapa tak boleh
terlihat. Jae Hyun mengaku boleh tapi di taman lebih tenang dan sejuk.
“Aigoo...
Oppa-ku ini berkeringat. Saat ciuman pertama kita, kau juga berkeringat deras.”
Ucap si wanita memegang wajah Jae Hyun. Phil yang mendengarnya kaget karena
pria itu memanggil Oppa-ku
“Sayang, apa
kau tidak ingat ciuman pertama kita?” kata si wanita. Jae Hyun mengaku sangat
ingat
“Jadi,
kapan kau akan datang?” tanya si wanita. Jae Hyun menaku hari ini belum bisa,
karena Belakangan ini agak sibuk dan
akan meneleponnya nanti.
“Oppa..
Makanlah lebih banyak... Kau bertambah kurus.”ungkap wanita sebelum pergi. Jae
Hyun bertanya Di mana harus menemuinya.
“Ah, kau
tahu Hotel tempat kita pernah pergi sebelumnya” kata si wanita. Phil yang mendengarnya
tak percaya kalau mereka akan bertemu di hotel.
Phil
benar-benar kesal melihat Jae Hyun ternyata berselingkuh, lal berjalan melewati
jembatan. Soo Jin sedang berjalan kaget melihat Phil, Sementara Phil heran
karena semua orang takut bertemu dengannya dan mengatakan punya kabar
mengejutkan.
“Kau juga
jangan terlalu terkejut. Apa Tahu yang baru saja kulihat? Apoteker itu, si berengsek
yang akan kau nikahi, dia punya kekasih.” Ucap Phil. Soo Jin seperti tak
peduli.
“Coba Lihat,
'kan? Kau tidak tahu, 'kan? sudah kuduga pasti begini. Hei, bajingan itu
berjanji menemui kekasihnya di hotel, sampai berjanji. Apa Tahu bagaimana
kelakuan mereka berdua? Biar kutunjukkan. Mereka seperti ini.” Ucap Phil
mencoba melaukan hal yang sama.
"Jae
Hyun, kau berkeringat. Saat ciuman pertama kita, kau juga berkeringat
deras." Lalu Wajah si berengsek itu disentuhnya begini... Si bajingan itu
tidak boleh melakukannya karena dia sudah bertunangan. Bukan itu yang dinamakan
cinta sejati.” Ucap Phil yang terlihat sangat dekat
“Tapi,
bisakah kau mundur sekarang? Ini tidak nyaman.” Kata Soo Jon
“Soo Jin ,
kau seharusnya melihat mereka bersama dengan kedua matamu.” Kata Phil mencoba
menyakinkan.
“Sudah
kubilang mundur!” teriak Soo Jin marah langsung memukul dengan tasnya.
Phil
langsung terlempar dan jatuh setelah menabrak papan. Soo Jin panik melihat Phil
yang jatuh tak berdaya. Dengan mata
setengah terbukam Phil mengingat semuanya.
Flash Back
Sebelum
menghilang, Ia melihat jam kalau Sudah
hampir tengah malam dan akan mengantarnya pulang. Lalu Saat di depan Gereja, Si
Oppar mengatakan sudah hampir tengah malam dan mereka akan memulai Duel. Lalu saat
datang ke tahun 2017, Ia sampai di jam 12 siang mendengar dari berita
Radio. Ia tahu kalau ini Selalu tepat
pukul 12.
Soo Jin panik
mencoba mengipas Phil agar sadar, Phil tahu kalau pergi lewat tengah malam, lalu
kembali di siang hari dan menghabiskan
12 jam di masa lalu. Soo Jin melihat Phil menanyakan keadaanya, Phil binggung
keberadaanya sekarang dan melihat jam
berapa sekarang dan bisa bernafas lega.
“Hei,
bagaimana bisa seorang preman ambruk dengan satu pukulan? Aku ketakutan.” Keluh
Soo Jin
“Ah, aku
mendengar suara sesuatu patah.” Kata Phil. Soo Jin melihat dalam tasnya dan
melihat kameranya yang terpelas dari lensanya. Phil tak enak hati meminta maaf.
“Aku yang
memukulmu, kenapa kau minta maaf?” ucap Soo Jin heran
“Kalau
saja aku tidak tegang, itu tidak akan sampai patah.” Kata Phil. Soo Jin tertawa
melihat Phil yang menurutnya sangat lucu. Phil pun senang melihat Soo Jin yang tersenyum.
“Jantungku
berpacu lagi.” Ucap Phil yang menaruh
cinta pada Soo Jin.
“Hei.... Kau
jangan menatapku seperti itu... Kupukul lagi nanti.” Kata Soo Jin mengoda
dengan kamera ditanganya.
“Apa Kau
tidak takut padaku? Padahal yang Lainnya takut padaku.” Ucap Phil
“Saat
menatap matamu itu, aku yakin kau tidak akan memukulku. Tapi, apa maksudmu dengan
kekasihnya Jae Hyun ?” kata Soo Jin . Phil mengingatnya.
“Sadarkan
dirimu. Si berengsek itu kejam sekali.” Ucap Phil. Soo Jin yakin Jae Hyun bukan
orang seperti itu, karena pasti salah orang.
“Tapi,
bagaimana kau bisa mengenal Jae Hyun-ssi? Kau kan tidak di sini selama tiga
tahun.” Kata Soo Jin binggung.
“Aku... Aku
bahkan bisa menggambar wajahnya sangat baik. Dia itu bagaikan musuh
bebuyutanku.” Ucap Phil
Soo Jin
dengan gugup ingin melihat apakah Phil terluka parah dengan memeriksa bagian
kepala. Seseorang di belakang mereka, menelp seseorang memberitahu Phil dipukuli,
jadi sedang di rumah sakit sekarang.Tapi merasa mereka perlu mengubah rencana.
Keduanya berjalan
bersama. Phil berjalan dibelakang ingin memegeng pundak Soo Jin tapi ragu, lalu
mengajak jalan-jalan sebentar karena Tidak ada polisi berpatroli dan cuaca malam
ini juga bagus. Soo Jin merasa kalau Phil berpikir sedang mengencaninya.
“Kau
bersikap seolah kemarin masih bertemu. Berhentilah bersikap keterlaluan. Aku
pulang dan Kau juga.” Ucap Soo Jin. Phil pikir
akan mengantarnya.
“Kau
tidak perlu mengantarku... Aku sudah bertunangan, Jadi Pergilah. Kalau kau
punya waktu, datanglah ke pernikahanku.” Ucap Soo Jin memperlihatkan cincin dan
langsung beranjak pergi.
“Dalam
film, dia akan menoleh setidaknya sekali, karena aku masih di hatinya. Aish, dia kejam sekali...Berani-beraninya... si
berengsek itu menyelingkuhi gadis hebat sepertinya?” gumam Phil menatap Soo Jin
yang tak menoleh, lalu akhirnya memilih untuk pergi.
“Hei..
Bong Phil... Aku ingin jalan bersamamu, tapi waktunya tidak tepat.” Ucap Soo
Jin melihat Phil yang sudah beranjak pergi.
Phil
sudah ada di Apotek dengan banyak minuman penambah energi bertemu dengan Jae
Hyun, dengan sinis berkata kalau semua
ini gratis jadi kenapa menatapnya. Jae Hyun membenarkan Tapi, menurutnya pelanggan
lain juga berhak mendapatkannya dan sudah botol ketujuh.
“Hei!.. Apa
kau sangat populer di kalangan wanita? Apa kau berkencan dengan 2-3 wanita
dalam satu waktu?” ucap Phil marah. Soo Jin mengaku tidak.
“Hei!.. Kau...
akan lebih sering lagi bertemu denganku. Sampai jumpa nanti.” Kata Phil marah.
Si ketua
Apotik masuk bertanya-tanya Apa yang baru saja terjadi,bahkan meminum semuanya.
Lalu ia bertanya apakah Jae Hyun mengenalnya, Phil mengaku tidak. Si Pria
binggung mereka akan lebih sering bertemu. Jae Hyun juga tak mengerti. Si pria merasa Phil tidak terlihat seperti
orang baik.
Soo Jin
berjalan pulang melihat seperti ada orang yang mengikutinya, tapi ketika
menengok tak melhat siapapun. Tapi ketika keluar dari terowongan ada orang yang
membekap mulutnya. Di bawah Man hole, lampu sudah kedap kedip.
Phil
sampai dirumah Jin Sook bisa menghindari polisi, Saat itu Suk Tae yang keluar.
Phil binggung kenapa Suk Tae keluar dari rumah Jin Sook . Suk Tae mengaku Jin
Sook bilang komputernya rusak, lalu bertanya keadaanya karena polisi sedang
mencarinya.
“Hei, itu
sebabnya aku di sini. Aku perlu sembunyi di sini sampai pukul 12 malam.” Ucap
Phil. Saat itu Soo Jin keluar dari rumahnya dan melihat Phil.
“Bisa aku
di sini sementara waktu? Soalnya, Polisi... Suk Tae, bagaimana kau bisa tahu
kalau polisi mengejarku?” ucap Phil curiga. Suk Tae terlihat gugup.
“Aku...
aku hanya menebak.” Ucap Suk Tae. Soo Jin merasa itu hanya Omong kosong karena
Seseorang mana bisa menebak. Suk Tae
menyakinkan kalau memang benar.
“Phil.. Apa
lagi yang kau lakukan sekarang... sampai polisi memburumu? Kau harus
menyadarkan dirimu, idiot!” ucap Soo Jin saat itu seseorang datang.
“Oi, Bong
Phil... Jawab telepon ini... Kau harus menjawab yang ini... Sebab ini tentang
wanitamu... Sekarang, jawab!” kata Si pria.
Seorang
pria membicara dengan Phil dan Soo Jin terlihat sudah disandera. Phil binggung bertanya siapa yang menelpnya.
Si pria mengaku kalau sebagai bosnya, Phil mengaku Tidak punya Bos. Si pria
mengejek Phil yang sangat lucu.
“Aku
menerimamu karena kau pintar berkelahi. Kau tidak bisa lagi melarikan diri dari
kehidupan ini sekarang. Apa kau tahu berapa banyak yang sudah aku investasikan
untukmu?” kata si bos. Phil binggung apa maksudnya Investasi.
“Hei!!! Kalau
kau begini, kau hanya akan terluka. Pengantinmu.. Pengantimu di sini. Bersama
kami... Dia cantik juga... Kurasa, namanya Soo Jin.” Ucap si pria. Soo Jin
meminta agar dilepaskanya.
“Dia
bilang akan segera menikah, dasar Si
berengsek ini, kenapa tidak bilang kalau akan menikah? Kita ini bukan orang
asing, kita biasa buat pesta, jadi Datanglah, mengerti?” ucap Si pria meminta
agar Phil datang ke Bongbong.
Phil
sudah lebih dulu menutup dan melempar ponselnya, Si Bos binggung hanya bisa
berteriak, kesal Ini penting, tapi Phil menutupnya menurutnya kalau tak dengar
mata tak bisa datang. Anak buahnya pikir akan menelpnya, Si bos menolak karna
tidak merasa itu keren.
Si pria melihat
ponselnya di banting berteriak marah karena masih mencicilnya. Phil bertanya
apakah memang Soo Jin dibawa oleh mereka, Si pria pikir Phil tahu kalau punya
jaringan yang sangat.. Phil langsung memukulnya sampai pingsan. Jin Sook dan
Suk Taek kaget dan melihat Phil yang langsung pergi. Jin Sook pun menyuruh Suk Taek
agar segera menelp polisi sekarang juga.
Di rumah
Ibu Phil
baru masuk rumah mengeluh Tiba-tiba hujandan Seharusnya nanti saja membuang
sampah, berharap Semoga dia tidak kehujanan. Ayah Phil pikir dia baik-baik
saja. Ibu Phil berkata yang diMaksud itu tempat sampahnya.
“Kalau
tempat sampahnya kebanjiran, Nenek pemungut sampah akan kesulitan.” Kata Ibu
Phil
“Oh,
benar... Aku mengira kau membicarakan "sampah" yang kita kenal.” Kata
ayah Phil dan menyuapinya buah yang sudah dikupas. Tiba-tiba mereka dikagetkan
dengan bunyi petir yang mengelegar.
“Kenapa
cuacanya mendadak begini? Seolah sesuatu yang buruk akan terjadi.” Ucap Ibu
Phil binggung.
Phil
melihat jamnya 11:15, dan waktunya tak banyak lagi melewati hujan yang sangat
deras. Akhirnya Sampai di cafe dan Si bos
menyambut Phil yang datang, padahal akan menjemputnya. Phil bertanya siapa pria
itu. Siapa kau?
“Harus bagaimana
aku bereaksi sekarang? Dia tanya siapa aku?” ucap Si pria
“Lepaskan
saja dia. Dia tidak ada hubungan dengan aku. Sudah kubilang kalian salah paham.”
Ucap Phil, Pria yang lain marah karena harus menculik mereka.
“Kalau
kau sentuh sehelai saja rambutnya, maka kau akan kuhancurkan. Dan juga, hari
ini aku agak sibuk. Aku harus pergi tengah malam ini. Sebab itu, selagi aku
bicara baik-baik, pergi saja sana minum soju di hari hujan ini, lalu pulang dan
tidur.” Kata Phil.
“Kalau
begitu, kembalikan... Uang yang kau pinjam...Hari ini. Sekarang.” Kata si pria
“Aku
tidak punya waktu, jadi kita bicarakan nanti. Aku akan membawanya bersamaku.” Kata
Phil.Soo Jin meminta agar Phil tak mendekatinya.
“Tidak
perlu membuat segalanya rumit. Semua yang di sini sudah kubayar.”ucap Si bos.
Phil pikir pria itu ingin melihat dirinya mengila. Bos meminta agar Phil
tenang.
Tapi Phil
yang marah langsung memukul semua orang yang berusaha menghalanginya. Si bos
yang ketakutan menelp polisi kalau Ada preman.
Phil yang sudah menghabisi semua anak buah langsung memberikan pukulan
pada si bos, setelah itu berlari bersama dengan Soo Jin.
Dua
polisi menemui si pria yang duduk dengan basah kuyup merasak tak percaya kalau
baru saja di pukul oleh Phil, Jin Sook meminta agar jangan menanyakan mereka. Si
pria mengelengkan kepala
“Lalu,
kenapa kau pingsan?” ucap polisi. Si pria mengaku memang selalu pingsan secara
berkala.
“Hei,
kalian... Dia benar sudah dipukul oleh Bong Phil, 'kan?” kata si polisi. Suk
Tae mengangguk tapi Jin Sook mengaku tidak tahu dengan menutup mulut Suk Tae.
“Dia
sudah pingsan saat kami keluar.” Kata Jin Sook. Polisi binggung karena Berbeda dengan laporannya.
“Ada
laporan kekacauan besar di dekat sini.”kata si polisi yang barus aja menerima
telp.
“Sepertinya,
preman zaman sekarang semakin nekat” komentar polisi lainya yang keadan sangat
kacau.
“Tidak,
justru seorang pria menghajar sebuah kelompok.” Jelas Si polisi.
Si pria
pikir mereka tak perlu mengkhawtirkan dirinya dan mengaku baik-baik saja menurutnya Sekarang hujan, jadi
Soju sepertinya bagus, lalu akan pulang dan bergegas pamit pergi. Jin Sook pun tak ingin ikut campur mengajak
Suk Tae masuk ke dalam rumah.
Phil dan
Soo Jin berlari menghindari kejaran polisi sampai akhirnya bersembunyi dibalik
semak, Phil memastikan keadaan Soo Jin yang terus diajak berlari. Soo Jin mengaku
baik-baik saja. Phil memberitahu kalau harus pergi ke suatu tempat.
“Jangan
khawatir. Aku akan segera kembali.” Kata Phil menyakinkan.
“Phil..
Serahkan saja dirimu. Aku akan menjelaskan semuanya. Ayo pergi bersama.” Kata Soo
Jin ketakutan dan menahan Phil yang mau pergi.
“Hei, mau
ke mana kau? Tetaplah di sini.” Kata Soo Jin ketakutna.
“Segalanya
akan baik-baik saja. Kau mempercayaiku, 'kan?” ucap Phil. Soo Jin pun
mengangguk membiarkan Phil pergi.
“Aku akan
kembali lagi. Dan aku akan menerima pukulan di Gereja itu. Maka, segalanya
teratasi. Tapi, bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak, mustahil... Tidak akan
begitu.” Gumam Phil yang berlari melalui lorong.
Saat itu
polisi datang dan siap menangkap Phil. Phil terjebak tapi akhirnya berhasil
kabur menaiki atap mobil. Sebuah peluru tepat akan mengenai kepala Phil dan
waktu berhenti saat Tengah malam.
“Beri aku
kesempatan satu kali lagi. Aku ingin kembali... Aku sungguh ingin kembali.” Ucap
Phil yang bisa melihat peluru yang terdiam. Dengan kecepatan cahaya pun ia
pergi. Semua polisi binggung karena tak melihat Phil yang sempat melepaskan
peluru.
Phil
tertidur di kursi pantai dengan kacamata hitam, ia senang karena bisa pindah
tempat. Lalu melihat sekitar berpikir dirinya ada diasrama tim lari, lalu
berjalan kebelakang ada Kafetaria Pantai.
“Apa ini?
Apa yang terjadi? Di mana lagi aku ini? Ke mana lagi kau membawaku, Dasar
Manhole sialan!! Bukan ini yang aku inginkan!!!!?” teriak Phil kebingungan
dalam satu satu pindah ke setiap tempat yang berbeda.
Bersambung ke episode 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar