PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 17 Agustus 2017

Sinopsis Manhole Episode 3 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Dua orang pria turun dari mobil bertanya apakah ini tempatnya, Pria yang lainya membenarkan.  Si pria satunya mengumpat Bajingan itu tumbuh di lingkungan yang kacau dan mengajak agar cepat selesaikan. Phil sibuk dibawa Man Hole.
“Jadi, aku harus kembali lagi ke masa SMA, menerima dipukuli si Oppa Gereja itu, mendapatkan hidupku sebelumnya, tapi ini bahkan tidak mau terbuka!!! Apa yang harus aku lakukan... agar bisa kembali ke masa lalu?” ucap Phil kebingungan berusaha menarik penutupnya.
Dua pria melihat Phil heran berbicara sendiri diatas Man Hole, dan berteriak memanggilnya. Bong Phil melihat seperti dua preman yang kali ini datang berdua.
“Kau mau ikut baik-baik, atau perlu kami seret seperti Anjing?” ucap salah satu pria. Pria lain pikir mereka tidak bisa hanya menyeret dan mengajak agar menangkapnya akhirnya langsung berkelahi, bahkan membawa pistol listrik
Phil binggung  Siapa yang mengirimnya, Si Pria yang malah kena listrik sendiri berkata kalau Phil  kau punya hak didampingi pengacara. Phil mencari di saku celana ternyata keduanya polisi, Ia pun mengumpat kesal karena Polisi berpenampilan seperti preman dan tidak memakai seragam seperti polisi Amerika. 


Akhirnya ia berlari karena ada polisi lain yang mengejarnya, sampai ditaman ia menyakinkan Ini tidak nyata dan sedang bermimpi. Ia merasa Tidak bisa dipercaya jatuh ke dalam manhole dan menjadi sekacau ini. Lalu ia buru-buru bersembunyi melihat sosok orang yang dikenalanya, Jae Hyun dengan seorang wanita. 
Si wanita pikir Pergi ke pantai pasti bagus, dan bisa bertemu di kafe tapi malah membawanya ke Taman.  Jae Hyun mengaku tidak ingin tetangga sekitar melihat mereka. Si wanita binggung kenapa tak boleh terlihat. Jae Hyun mengaku boleh tapi di taman lebih tenang dan sejuk.
“Aigoo... Oppa-ku ini berkeringat. Saat ciuman pertama kita, kau juga berkeringat deras.” Ucap si wanita memegang wajah Jae Hyun. Phil yang mendengarnya kaget karena pria itu memanggil Oppa-ku
“Sayang, apa kau tidak ingat ciuman pertama kita?” kata si wanita. Jae Hyun mengaku sangat ingat
“Jadi, kapan kau akan datang?” tanya si wanita. Jae Hyun menaku hari ini belum bisa, karena Belakangan ini  agak sibuk dan akan meneleponnya nanti.
“Oppa.. Makanlah lebih banyak... Kau bertambah kurus.”ungkap wanita sebelum pergi. Jae Hyun  bertanya Di mana harus menemuinya.
“Ah, kau tahu Hotel tempat kita pernah pergi sebelumnya” kata si wanita. Phil yang mendengarnya tak percaya kalau mereka akan bertemu di hotel. 

Phil benar-benar kesal melihat Jae Hyun ternyata berselingkuh, lal berjalan melewati jembatan. Soo Jin sedang berjalan kaget melihat Phil, Sementara Phil heran karena semua orang takut bertemu dengannya dan mengatakan punya kabar mengejutkan.
“Kau juga jangan terlalu terkejut. Apa Tahu yang baru saja kulihat? Apoteker itu, si berengsek yang akan kau nikahi, dia punya kekasih.” Ucap Phil. Soo Jin seperti tak peduli.
“Coba Lihat, 'kan? Kau tidak tahu, 'kan? sudah kuduga pasti begini. Hei, bajingan itu berjanji menemui kekasihnya di hotel, sampai berjanji. Apa Tahu bagaimana kelakuan mereka berdua? Biar kutunjukkan. Mereka seperti ini.” Ucap Phil mencoba melaukan hal yang sama.
"Jae Hyun, kau berkeringat. Saat ciuman pertama kita, kau juga berkeringat deras." Lalu Wajah si berengsek itu disentuhnya begini... Si bajingan itu tidak boleh melakukannya karena dia sudah bertunangan. Bukan itu yang dinamakan cinta sejati.” Ucap Phil yang terlihat sangat dekat
“Tapi, bisakah kau mundur sekarang? Ini tidak nyaman.” Kata Soo Jon
“Soo Jin , kau seharusnya melihat mereka bersama dengan kedua matamu.” Kata Phil mencoba menyakinkan.
“Sudah kubilang mundur!” teriak Soo Jin marah langsung memukul dengan tasnya.
Phil langsung terlempar dan jatuh setelah menabrak papan. Soo Jin panik melihat Phil yang jatuh tak berdaya.  Dengan mata setengah terbukam Phil mengingat semuanya. 


Flash Back
Sebelum menghilang, Ia melihat jam kalau  Sudah hampir tengah malam dan akan mengantarnya pulang. Lalu Saat di depan Gereja, Si Oppar mengatakan sudah hampir tengah malam dan mereka akan memulai Duel. Lalu saat datang ke tahun 2017, Ia sampai di jam 12 siang mendengar dari berita Radio.  Ia tahu kalau ini Selalu tepat pukul 12.
Soo Jin panik mencoba mengipas Phil agar sadar, Phil tahu kalau pergi lewat tengah malam, lalu kembali di siang hari dan  menghabiskan 12 jam di masa lalu. Soo Jin melihat Phil menanyakan keadaanya, Phil binggung keberadaanya sekarang dan  melihat jam berapa sekarang dan bisa bernafas lega. 

“Hei, bagaimana bisa seorang preman ambruk dengan satu pukulan? Aku ketakutan.” Keluh Soo Jin
“Ah, aku mendengar suara sesuatu patah.” Kata Phil. Soo Jin melihat dalam tasnya dan melihat kameranya yang terpelas dari lensanya. Phil tak enak hati meminta maaf.
“Aku yang memukulmu, kenapa kau minta maaf?” ucap Soo Jin heran
“Kalau saja aku tidak tegang, itu tidak akan sampai patah.” Kata Phil. Soo Jin tertawa melihat Phil yang menurutnya sangat lucu. Phil pun senang melihat Soo Jin yang tersenyum.
“Jantungku berpacu lagi.” Ucap  Phil yang menaruh cinta pada Soo Jin.
“Hei.... Kau jangan menatapku seperti itu... Kupukul lagi nanti.” Kata Soo Jin mengoda dengan kamera ditanganya.
“Apa Kau tidak takut padaku? Padahal yang Lainnya takut padaku.” Ucap Phil
“Saat menatap matamu itu, aku yakin kau tidak akan memukulku. Tapi, apa maksudmu dengan kekasihnya Jae Hyun ?” kata Soo Jin . Phil mengingatnya.
“Sadarkan dirimu. Si berengsek itu kejam sekali.” Ucap Phil. Soo Jin yakin Jae Hyun bukan orang seperti itu, karena pasti salah orang.
“Tapi, bagaimana kau bisa mengenal Jae Hyun-ssi? Kau kan tidak di sini selama tiga tahun.” Kata Soo Jin binggung.
“Aku... Aku bahkan bisa menggambar wajahnya sangat baik. Dia itu bagaikan musuh bebuyutanku.” Ucap Phil
Soo Jin dengan gugup ingin melihat apakah Phil terluka parah dengan memeriksa bagian kepala. Seseorang di belakang mereka, menelp seseorang memberitahu Phil dipukuli, jadi sedang di rumah sakit sekarang.Tapi merasa mereka perlu mengubah rencana. 

Keduanya berjalan bersama. Phil berjalan dibelakang ingin memegeng pundak Soo Jin tapi ragu, lalu mengajak jalan-jalan sebentar karena Tidak ada polisi berpatroli dan cuaca malam ini juga bagus. Soo Jin merasa kalau Phil berpikir sedang mengencaninya.
“Kau bersikap seolah kemarin masih bertemu. Berhentilah bersikap keterlaluan. Aku pulang dan Kau juga.” Ucap Soo Jin. Phil pikir  akan mengantarnya.
“Kau tidak perlu mengantarku... Aku sudah bertunangan, Jadi Pergilah. Kalau kau punya waktu, datanglah ke pernikahanku.” Ucap Soo Jin memperlihatkan cincin dan langsung beranjak pergi.
“Dalam film, dia akan menoleh setidaknya sekali, karena aku masih di hatinya.  Aish, dia kejam sekali...Berani-beraninya... si berengsek itu menyelingkuhi gadis hebat sepertinya?” gumam Phil menatap Soo Jin yang tak menoleh, lalu akhirnya memilih untuk pergi.

“Hei.. Bong Phil... Aku ingin jalan bersamamu, tapi waktunya tidak tepat.” Ucap Soo Jin melihat Phil yang sudah beranjak pergi. 



Phil sudah ada di Apotek dengan banyak minuman penambah energi bertemu dengan Jae Hyun,  dengan sinis berkata kalau semua ini gratis jadi kenapa menatapnya. Jae Hyun membenarkan Tapi, menurutnya pelanggan lain juga berhak mendapatkannya dan sudah botol ketujuh.
“Hei!.. Apa kau sangat populer di kalangan wanita? Apa kau berkencan dengan 2-3 wanita dalam satu waktu?” ucap Phil marah. Soo Jin mengaku tidak.
“Hei!.. Kau... akan lebih sering lagi bertemu denganku. Sampai jumpa nanti.” Kata Phil marah.
Si ketua Apotik masuk bertanya-tanya Apa yang baru saja terjadi,bahkan meminum semuanya. Lalu ia bertanya apakah Jae Hyun mengenalnya, Phil mengaku tidak. Si Pria binggung mereka akan lebih sering bertemu. Jae Hyun juga tak mengerti.  Si pria merasa Phil tidak terlihat seperti orang baik. 


Soo Jin berjalan pulang melihat seperti ada orang yang mengikutinya, tapi ketika menengok tak melhat siapapun. Tapi ketika keluar dari terowongan ada orang yang membekap mulutnya. Di bawah Man hole, lampu sudah kedap kedip.
Phil sampai dirumah Jin Sook bisa menghindari polisi, Saat itu Suk Tae yang keluar. Phil binggung kenapa Suk Tae keluar dari rumah Jin Sook . Suk Tae mengaku Jin Sook bilang komputernya rusak, lalu bertanya keadaanya karena polisi sedang mencarinya.
“Hei, itu sebabnya aku di sini. Aku perlu sembunyi di sini sampai pukul 12 malam.” Ucap Phil. Saat itu Soo Jin keluar dari rumahnya dan melihat Phil.
“Bisa aku di sini sementara waktu? Soalnya, Polisi... Suk Tae, bagaimana kau bisa tahu kalau polisi mengejarku?” ucap Phil curiga. Suk Tae terlihat gugup.
“Aku... aku hanya menebak.” Ucap Suk Tae. Soo Jin merasa itu hanya Omong kosong karena Seseorang  mana bisa menebak. Suk Tae menyakinkan kalau memang benar.
“Phil.. Apa lagi yang kau lakukan sekarang... sampai polisi memburumu? Kau harus menyadarkan dirimu, idiot!” ucap Soo Jin saat itu seseorang datang.
“Oi, Bong Phil... Jawab telepon ini... Kau harus menjawab yang ini... Sebab ini tentang wanitamu... Sekarang, jawab!” kata Si pria. 


Seorang pria membicara dengan Phil dan Soo Jin terlihat sudah disandera.  Phil binggung bertanya siapa yang menelpnya. Si pria mengaku kalau sebagai bosnya, Phil mengaku Tidak punya Bos. Si pria mengejek Phil yang sangat lucu.
“Aku menerimamu karena kau pintar berkelahi. Kau tidak bisa lagi melarikan diri dari kehidupan ini sekarang. Apa kau tahu berapa banyak yang sudah aku investasikan untukmu?” kata si bos. Phil binggung apa maksudnya Investasi.
“Hei!!! Kalau kau begini, kau hanya akan terluka. Pengantinmu.. Pengantimu di sini. Bersama kami... Dia cantik juga... Kurasa, namanya Soo Jin.” Ucap si pria. Soo Jin meminta agar dilepaskanya.
“Dia bilang akan segera menikah, dasar  Si berengsek ini, kenapa tidak bilang kalau akan menikah? Kita ini bukan orang asing, kita biasa buat pesta, jadi Datanglah, mengerti?” ucap Si pria meminta agar Phil datang ke  Bongbong.
Phil sudah lebih dulu menutup dan melempar ponselnya, Si Bos binggung hanya bisa berteriak, kesal Ini penting, tapi Phil menutupnya menurutnya kalau tak dengar mata tak bisa datang. Anak buahnya pikir akan menelpnya, Si bos menolak karna tidak merasa itu keren.


Si pria melihat ponselnya di banting berteriak marah karena masih mencicilnya. Phil bertanya apakah memang Soo Jin dibawa oleh mereka, Si pria pikir Phil tahu kalau punya jaringan yang sangat.. Phil langsung memukulnya sampai pingsan. Jin Sook dan Suk Taek kaget dan melihat Phil yang langsung pergi. Jin Sook pun menyuruh Suk Taek agar segera menelp polisi sekarang juga. 

Di rumah
Ibu Phil baru masuk rumah mengeluh Tiba-tiba hujandan Seharusnya nanti saja membuang sampah, berharap Semoga dia tidak kehujanan. Ayah Phil pikir dia baik-baik saja. Ibu Phil berkata yang diMaksud itu tempat sampahnya.
“Kalau tempat sampahnya kebanjiran, Nenek pemungut sampah akan kesulitan.” Kata Ibu Phil
“Oh, benar... Aku mengira kau membicarakan "sampah" yang kita kenal.” Kata ayah Phil dan menyuapinya buah yang sudah dikupas. Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan bunyi petir yang mengelegar.
“Kenapa cuacanya mendadak begini? Seolah sesuatu yang buruk akan terjadi.” Ucap Ibu Phil binggung. 

Phil melihat jamnya 11:15, dan waktunya tak banyak lagi melewati hujan yang sangat deras.  Akhirnya Sampai di cafe dan Si bos menyambut Phil yang datang, padahal akan menjemputnya. Phil bertanya siapa pria itu. Siapa kau?
“Harus bagaimana aku bereaksi sekarang? Dia tanya siapa aku?” ucap Si pria
“Lepaskan saja dia. Dia tidak ada hubungan dengan aku. Sudah kubilang kalian salah paham.” Ucap Phil, Pria yang lain marah karena harus menculik mereka.
“Kalau kau sentuh sehelai saja rambutnya, maka kau akan kuhancurkan. Dan juga, hari ini aku agak sibuk. Aku harus pergi tengah malam ini. Sebab itu, selagi aku bicara baik-baik, pergi saja sana minum soju di hari hujan ini, lalu pulang dan tidur.” Kata Phil.
“Kalau begitu, kembalikan... Uang yang kau pinjam...Hari ini. Sekarang.” Kata si pria
“Aku tidak punya waktu, jadi kita bicarakan nanti. Aku akan membawanya bersamaku.” Kata Phil.Soo Jin meminta agar Phil tak mendekatinya.
“Tidak perlu membuat segalanya rumit. Semua yang di sini sudah kubayar.”ucap Si bos. Phil pikir pria itu ingin melihat dirinya mengila. Bos meminta agar Phil tenang.
Tapi Phil yang marah langsung memukul semua orang yang berusaha menghalanginya. Si bos yang ketakutan menelp polisi kalau Ada preman.  Phil yang sudah menghabisi semua anak buah langsung memberikan pukulan pada si bos, setelah itu berlari bersama dengan Soo Jin. 


Dua polisi menemui si pria yang duduk dengan basah kuyup merasak tak percaya kalau baru saja di pukul oleh Phil, Jin Sook meminta agar jangan menanyakan mereka. Si pria mengelengkan kepala
“Lalu, kenapa kau pingsan?” ucap polisi. Si pria mengaku memang selalu pingsan secara berkala.
“Hei, kalian... Dia benar sudah dipukul oleh Bong Phil, 'kan?” kata si polisi. Suk Tae mengangguk tapi Jin Sook mengaku tidak tahu dengan menutup mulut Suk Tae.
“Dia sudah pingsan saat kami keluar.” Kata Jin Sook. Polisi binggung karena  Berbeda dengan laporannya.
“Ada laporan kekacauan besar di dekat sini.”kata si polisi yang barus aja menerima telp.
“Sepertinya, preman zaman sekarang semakin nekat” komentar polisi lainya yang keadan sangat kacau.
“Tidak, justru seorang pria menghajar sebuah kelompok.” Jelas Si polisi.
Si pria pikir mereka tak perlu mengkhawtirkan dirinya dan mengaku  baik-baik saja menurutnya Sekarang hujan, jadi Soju sepertinya bagus, lalu akan pulang dan bergegas pamit pergi.  Jin Sook pun tak ingin ikut campur mengajak Suk Tae masuk ke dalam rumah. 


Phil dan Soo Jin berlari menghindari kejaran polisi sampai akhirnya bersembunyi dibalik semak, Phil memastikan keadaan Soo Jin yang terus diajak berlari. Soo Jin mengaku baik-baik saja. Phil memberitahu kalau harus pergi ke suatu tempat.
“Jangan khawatir. Aku akan segera kembali.” Kata Phil menyakinkan.
“Phil.. Serahkan saja dirimu. Aku akan menjelaskan semuanya. Ayo pergi bersama.” Kata Soo Jin ketakutan dan menahan Phil yang mau pergi.
“Hei, mau ke mana kau? Tetaplah di sini.” Kata Soo Jin ketakutna.
“Segalanya akan baik-baik saja. Kau mempercayaiku, 'kan?” ucap Phil. Soo Jin pun mengangguk membiarkan Phil pergi.
“Aku akan kembali lagi. Dan aku akan menerima pukulan di Gereja itu. Maka, segalanya teratasi. Tapi, bagaimana kalau tidak berhasil? Tidak, mustahil... Tidak akan begitu.” Gumam Phil yang berlari melalui lorong.
Saat itu polisi datang dan siap menangkap Phil. Phil terjebak tapi akhirnya berhasil kabur menaiki atap mobil. Sebuah peluru tepat akan mengenai kepala Phil dan waktu berhenti saat Tengah malam.
“Beri aku kesempatan satu kali lagi. Aku ingin kembali... Aku sungguh ingin kembali.” Ucap Phil yang bisa melihat peluru yang terdiam. Dengan kecepatan cahaya pun ia pergi. Semua polisi binggung karena tak melihat Phil yang sempat melepaskan peluru. 



Phil tertidur di kursi pantai dengan kacamata hitam, ia senang karena bisa pindah tempat. Lalu melihat sekitar berpikir dirinya ada diasrama tim lari, lalu berjalan kebelakang ada Kafetaria Pantai.
“Apa ini? Apa yang terjadi? Di mana lagi aku ini? Ke mana lagi kau membawaku, Dasar Manhole sialan!! Bukan ini yang aku inginkan!!!!?” teriak Phil kebingungan dalam satu satu pindah ke setiap tempat yang berbeda.
Bersambung ke episode 4

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar