PS : All
images credit and content copyright : SBS
Hye Jung menangis sendirian saat ayah dan ibunya
bertengkar didepan rumah. Ji Hong pun menangis sendirian dirumah sakit ketika
ayah dan ibunya itu pergi. Hye Jung memeluk foto nenek yang paling disayangi
dengan menangis sendirian, Ji Hong remaja menemukan sosok ayah baru sebagai
penganti ayah kandung yang sangat perhatian padanya.
Di malam itu, Hye Jung mengeluarkan keberaniannya memeluk
Ji Hong dari belakang sebelum meninggalkan rumahnya.
“Memiliki
sebuah hubungan adalah terbentuknya kisah antara pria dan wanita. Itu mengenai
seberapa besar mereka menerima satu sama lain di saat sekarang
atau masa lalunya. Dan itu adalah kunci dari berkencan”
Dokter Pi menguap sambil mengangkat tanganya, Perawat
Hyun yang duduk disampingnya pun ikut menguap lalu keduanya saling menatap
kaget. Dokter Pi tersenyum lalu melihat perawat Hyun pasti lelah. Perawat Hyun
membenarkan. Dokter Pi mengeluh sudah bertugas selama seminggu tanpa libur. Perawat Hyun merasa Dokter Kang itu keterlaluan.
Dokter Pi
pikir Bukan hal
baru diperlakukan seperti ini. Hye Jung pun datang
“Dokter, apakah sudah selesai operasi ?” tanya Perawat Hyun menyapa
“Ya, bagaimana kondisi mental Lee
Hyejung ?” ucap Hye Jung, Dokter Pi menjawab
Pasien merasa mengantuk.
Hye Jung melihat ponselnya yang bergetar. Dokter Choi
menelp memberitahu ada
pasien di IGD, menjatuhkan
sumpitnya saat makan lalu pingsan dengan Kondisi
CT menunjukan ada pendarahan epidural dan Kondisi
mentalnya sedang kebingungan saat ini.
“Apa belum lama ini dia menabrak sesuatu ?” tanya Hye Jung
“Ia jatuh dari sepeda 3 minggu
lalu dan suka minum alkohol.” Jelas Dokter Choi
“Minta Kyung Joon datang dan
menyiapkan ruang operasi. “ kata Hye Jung, Dokter
Choi mengerti. Setelah itu Hye Jung beranjak pergi, dokter Pi pun memberi
semangat agar Hye Jung bisa berkerja keras.
Hye Jung pergi menuju lift, saat itu wajahnya tersenyum
dan menelp sang pacar. Ji Hong yang sedang ada dirumah mengangkatnya, Hye Jung
bertanya apa yang sedang dilakukan pacarnya. Ji Hong malah balik bertana apakah
ia ingin datang ke rumah sakit. Hye Jung tersenyum karena hanya bertanya sedang
apa, lalu memberitahu sedang ada didalam lift jadi telpnya pasti akan
putus.
Ji Hong pun melihat ponselnya yang mati, lalu melihat ada
pesan suara masuk. Ia mendengar suara Hye Jung yang bicara di telp “Tapi, kenapa tidak
tanya untuk kedua kalinya ? Kau memintaku untuk berkencan? Jawabanku
"yes", "yes"” lalu panik
karena ternyat terekam dan ingin mencoba menghapusnya. Ji Hong tersenyum karena
dengan keceroboah Hye Jung maka memberikan jawabanya.
Hye Jung sedang melakukan operasi meminta “Elevator.” Disampingnya
terlihat Dokter Kang yang menjadi asistenya. Hye Jung meminta “Retractor.” [instrumen bedah yang digunakan
untuk menahan organ atau tepi sayatan.] lalu
meminta irigasi. Dokter Kang yang terlihat memejamkan matanya tak mendengar
perintah. Hye Jung sedikit menaikan suaranya meminta irigasi.
Dokter Kang pun tersadar dengan membuka matanya, Hye Jung
bertanya jam berapa ia tidur. Dokter Kang pun meminta maaf. Hye Jung menyindir
mau di bantu untuk tidur selamanya
dengan menguburnya. Dokter Kang pun menyiramkan air, Hye Jung menyuruhnya Keluar. Dokter Kang
binggung, Hye Jung menegaskan Dokter Kang untuk keluar sebelum berubah
pikiran karena akan menyelesaikan sendiri. Dokter Kang pikir
tak perlu.
Hye Jung pun mulai menghitung, akhirnya Dokter Kang
menurut lalu keluar dari ruang operasi untuk beristirahat dan mengucapkan
terimakasih. Hye Jung pun melanjutkan operasi dengan meminta Tang
bipolar.
Seorang pria pengantar makanan datang menyapa semua
dokter karena pesanan makanan mereka tiba. Dokter Ahn menjerit bahagia lalu
mengusur semua buku dan meminta untuk segera menaruh diatas meja. Si pria pun
dengan senyuman bahagia menaruh semua makanan, mengatakan Dokter
Ahn Joong Dae, paling suka padanya. Dokter Ahn
pikir sudah pasti.
“Dia bukannya suka ahjushi tapi Dia suka pada makanan ini” kata dokter Choi, Si pria tersenyum, Dokter
Ahn pun memberikan uangnya. Si pria pun mengucapkan terimakasih dan mengucapkan
selamat makan.
Sebelum keluar si pria terlihat kebinggungan lalu
akhirnya memilih untuk berjalan pergi. Dokter Kang yang baru masuk ruangan,
sama-sama kaget melihat ada orang didepanya. Si pria menyapa dokter Kang dengan
ramah, Dokter Kang yang melotot akhirnya membalas dengan sapaan ramah juga dan
buru-buru masuk mengomel karena juniornya memesan makanan tanpa memberitahunya
lebih dulu.
Si pria akhirnya memilih untuk menutup pintu dan berjalan
mendekati para dokter meminta izin apakah boleh bertanya satu pertanyaan.
Dokter Ahn menjawab kalau boleh juga bertanya dua pertanyaan dengan senyuman
bahagia. Si pria mengaruk kepalanya sebelum bicara.
“Ada anak laki-laki usia 7 tahun. Saat
dia berjalan, dia sering
limbung. Itu berarti ada
masalah, kan ?” kata Si pengantar makanan.
“Siapa
Anak laki-laki 7 tahun ini ?” tanya Dokter Park, Si
pengantar makanan menjawab itu anaknya.
“Wah, kau ternyata punya putra ? Aku pikir masih lajang. “ komentar Dokter Choi tak percaya.
“Aku punya 2 putra. Satu
9 tahun, satunya lagi 7 tahun. “ kata Si pria tersenyum
bahagia mengakuinya.
“Ah, bagus sekali. Lalu,
bagaimana cara jalannya ?” tanya Dokter Pi, Si pria
mengatakan Kakinya pincang saat berjalan.
“Aku bawa ke rumah sakit lokal, tapi
mereka bilang anakku punya
masalah di otak. Aku disuruh membawanya ke rumah
sakit besar.” Cerita Si pria, Dokter Pi memikirkan
sesuatu.
“Aku akan atur pertemuan untuknya dan Kau bisa temui profesor Hong Ji
Hong.” Kata Dokter Choi, Si pria terlihat bahagia mendengarnya
ada orang yang mau membantunya dan mengucapkan teriamkasih. Dokter Choi
menyuruh agar menelpnya saat datang nanti. Si pria mengerti lalu keluar ruangan
dengan wajah bahagia.
Perawat Hyun melihat Hye Jung terlihat kelelahan lalu
bertanya apakah melakukan 2
operasi berturut-turut dan sudah pasti sangat
lelah. Hye Jung pikir memang itu sudah jadi perkerjaanya sebagai seorang
dokter. Perawat Hyun merasa juga seperti itu lalu dikagetkan dengan kedatangan
Ji Hong.
Hye Jung melotot kaget melihat Ji Hong sudah ada
didepanya, Perawat Hyun bertanya kenapa Ji Hong ada dirumah sakit padahal
jadwal Hari ini libur.
Ji Hong mengaku sedang
di dekat rumah sakit jadi ingin
memeriksa beberapa hal. Perawat Hyun memuji Ji Hong
itu dokter
hebat sekali. Karena perhatian
sekali pada pasien lalu pamit pergi.
Hye Jung bertanya ada apa datang ke rumah sakit, Ji Hong
pikir Hye Jung yang memanggilnya untuk datang. Hye Jung binggung karena tak
melakukanya. Ji Hon mengodanya kalau Hye Jung yang memintanya untuk datang. Keduanya
hanya bisa tertawa bahagia dan saling menatap penuh rasa cinta. Hye Jung malu
meminta Ji Hong berhenti menatapnya.
“Apa kau akan istirahat sebentar ?”
tanya Ji Hong
“Ya, aku ingin tidur sebentar. “ ucap Hye Jung lelah
Ji Hong melihat sekeliling menurutnya Hye Jung tak bisa
melakukan itu dan langsung mengandeng tanganya. Hye Jung panik tapi wajahnya
tersenyum bahagia berjalan bersama pacarnya. Salah seorang perawat lewat,
keduanya langsung melepaskan tanganya. Ji Hong berpura-pura bertanya belum
terlambat waktunya, Hye Jung melihat jam tanganya menjawab tidak.
Ditaman keduanya berjalan bersama, Ji Hong tiba-tiba
berhenti lalu nyapa sekuntum bunga dengan panggilan “Oh Hye Jung” dengan tawa
bahagia. Hye Jung menariknya karena malu dan kembali mengajaknya berjalan, lalu
segera melepaskan tanganya karena tak ingin ada yang melihat mereka. Ji Hong
yakin tidak ada yang melihat karena ditaman ini adalah tempat
paling aman jika mereka
ingin berjalan bersama.
“Kenapa kau membawaku ketempat
seperti ini ?” tanya Hye Jung dengan mata mengodanya.
“Hei.... Aku hanya suka jalan-jalan saja....Oh
ya. Aku lihat ini di sebuah film
dan ingin mencobanya.” Kata Ji Hong
Hye Jung binggung, lalu Ji Hong mengeluarkan sesuatu dari
saku celananya sebuah benda berbentuk love lalu meminta Hye Jung memberikan
tanganya. Hye Jung mengulurkan tanganya dan Ji Hong menaruh ponsel lalu
menancapkan benda berbentuk love dan menyambungkan dengan earphone. Hye Jung
tersenyum karena sudah bisa mengetahuinya.
Ji Hong pun memasangkan earphone ditelinga Hye Jung lebih
dulu, lalu memasang untuk dirinya sendiri dan memutar lagu “Where is love”. Hye
Jung tersenyum mendengarnya lalu keduanya saling menatap. Ji Hong mengengam
tangan Hye Jung dan berjalan pergi, menunjuk sebuah bangku untuk duduk bersama.
Keduanya duduk menikmati lagu yang diputar, Hye Jung
mulai menatap Ji Hong yang duduk disebelahnya, begitu juga Ji Hong. Hye Jung
melihat tangannya yang masih di pegang oleh Ji Hong dan menaruhnya diatas
pangkuanya. Tangan Ji Hong mulai mengelus rambut Hye Jung yang membuat Hye Jung
tersipu malu.
Hye Jung merasakan ponselnya bergertar meliha telp dari
Dokter Choi, Ji Hong menjerit kesal karena juniornya itu memang mengangguk. Hye
Jungm mengangkat telp dengan wajah cemberut. Dokter Choi memberitahu pasien Lelaki
29 tahun tertimpa neonbox saat berjalan.
“Kondisi mentalnya 7 dalam GCS. [sistem penilaian yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesadaran
dalam diri seseorang setelah cedera otak traumatis.]” jelas Dokter Choi, Hye Jung menyuruh untuk melakukan CT
Scan dan akan segera datang.
Setelah menutup telpnya dengan wajah kecewa memberitahu Romantisme
hari ini, sampai disini saja. Ji Hong pikir Masih ada waktu Sampai Hye Jung tiba di IGD. Keduanya pun bergandengan tangan. Ji Hong melambaikan
salam perpisahan pada Bunga yang dipanggilnya Oh Hye Jung. Hye Jung akhirnya
juga ikut melambaikan tanganya dengan tawa bahagia. Ji Hong mengenggam tangan
Hye Jung dan mengajaknya untuk berlari.
Si pria pengantar makanan datang dengan dua anak pria
yang duduk disampingnya, Tuan Nam terlihat bahagia memegang kepala salah satu
anaknya mengatakan kalau ia selalu tertawa dan menjadi vitaminnya. Si anak satunya bertanya dengan dirinya, apakah ia
tak menjadi vitamin. Kakaknya mengatakan kalau namanya itu Nam Dal.
Ayahnya juga mengulang kalau nama anak keduanya itu Nam
Dal.
“Kenapa hanya hyung yang jadi
vitamin ?” ucap Nam Dal, Kakaknya memeluk adiknya
kalau sang adik itu yang menjadi vitaminnya. Ketiganya terlihat bahagia dengan
tuan Nam ikut bahagia melihat dua anaknya. Perawat memanggil nama Nam Dal untuk
masuk ruangan.
Ji Hong menyapa Nam Dal yang duduk didepanya, diantar
ayah dan kakaknya. Kakaknya meminta adiknya untuk menyapa Dokternya. Nam Dal
dengan ramah menyapa Ji Hong dengan membungkuk. Tuan Nam memuji anaknya kalau
sudah seharusnya jadi ayah.
“Apa yang menggganggunya ?” tanya Ji Hong pada Tuan Nam
“Ya, biasanya dia tidak begini, tapi mendadak Ia mulai pincang
saat berjalan.” Cerita Tuan Nam
Ji Hong memanggil Nam Dal meminta agar jalan
sebentar di depan dengan di
dari depan suster dan jalan pelan-pelan kearah dokter. Nam Dal berjalan dengan perlahan dengan kaki kanan
seperti diseret. Ji Hong lalu meminta Nam Dal berjalan ke arah ayahnya. Nam Dal
berjalan lalu memeluk ayahya. Ji Hong terdiam dan wajahnya terlihat sedih.
Tuan Jin melihat grafik pendapatan rumah sakit, terlihat
tak percaya karena pendapatan Dept.Bedah syaraf meningkat bulan
ini Naik 2
juta won dari bulan lalu dan memujinya kalau itu
sangat bagus. Dokter Kim mengatakan kalau semua ini
berkat Profesor Hong Ji Hong.
“Itu karena video operasi milik
pemegang medali emas Olimpiade Lee Soo Jung.” Ucap
Dokter Kim
“Ini yang selalu kubilang,
marketing. Karena Wakil Kim Tae Ho mendengarkan nasihatku, aku merasa sangat senang. Mulai
sekarang, lanjutkan prestasimu. Aku akan kembalikan kartu kredit
perusahaan padamu dan cuti untuk departemenmu.”
Kata Dokter Jin l
Ia lalu meminta pujian kalau ia adalah orang
yang menyenangkan dalam pekerjaan, semua
tertawa bahagia sambil memberikan tepuk tangan hanya Dokter Kim yang cemberut
karena sudah tahu kebusukan Dokter Jin.
“Rumah sakit kita, akan memulai dengan yang baru. Kita
akan terus laksanakan pusat medis manula. Mari
kita jadi rumah sakit bagi abad 21 !” kata
Dokter Jin tersenyum bahagia.
Ji Hong memberitahu Tuan Nam kalau yakin ada
masalah di otak putranya tapi akan tahu pasti setelah
dilakukan MRI. Tuan Nam mengerti lalu terlihat kebinggungan.
Ji Hong bertanya apakah ada masalah, Tuan Nam mengaku tak ada.
Anak pertamanya tiba-tiba merasa ingin buang air kecil,
Tuan Nam meminta untuk menunggu sebentar karena masih bicara dengan dokter.
Anaknya sudah tak tahan karena rasanya ingin pipis dicelana. Tuan Nam memohon
untuk menahanya, Ji Hong tersenyum melihat tingkah anak-anak yang mengemaskan.
“Tapi, Scan MRI ini ... apakah tidak masuk asuransi ?” tanya Tuan Nam
“Ya, tidak termasuk. Tapi
jika MRI dilakukan dan ditemukan sesuatu, maka bisa cepat diatasi.” Kata Ji Hong, anak pertama tuan Nam sudah tak bisa
menahan dan langsung berlari keluar ruangan karena ingin buang air kecil.
Nam Dal ingin mengejarnnya, Tuan Nam menahanya sambil
meminta maaf. Ji Hong tertawa lebar melihat tingkah anak-anak yang mengemaskan
lalu mengelus rambut Nam Dal yang duduk didepanya.
Si anak berlari kebinggungan dan menabrak Seo Woo yang
sedang berjalan. Dengan baik hati Seo Woo melihat keadaanya dan membantunya
berdiri, Si anak pertama meminta agar ditunjukan toilet, Seo Woo menunjuk ke
arah depanya ada sebuah kamar mandi. Si anak berjalan dan sempat terjatuh.
Seo Woo sengaja menunggu didepan karena si anak
meninggalkan ponselnya di lantai. Ketika si anak keluar ia langsung
mengembalika ponselnya. Si anak dengan senyuman mengucapkan terimakasih. Seo
Woo memuji senyuman anak itu luar biasa
lalu bertanya dimana orang tuanya. Anak
itu mengataka Tidak tahu karena
ingin buang air kecil jadi hanya berlari saja.
“Apa Kita bisa ketempat sebelum kau
lari ?” ucap Seo Woo mengajak si anak sambil mengandeng
tanganya.
“Apakah nuna dokter juga ?” tanya si anak memandangi Seo Woo, Seo Woo membenarknya.
Si anak pun memuji Seo Woo itu Cantik.
“Terima kasih, Belakangan ini aku butuh kata
itu.” Ucap Seo Woo lalu melihat si anak terus tertawa tanpa
henti.
“Apa Kau selalu tertawa semanis ini ?” tanya Seo Woo berjongkok didepan anak tuan Nam,
“Ya, tapi aku sedih.” Akui si anak, Seo Woo bertanya kenapa tertawa kalau
memang sedang sedih.
“Namaku Nam Hae, nama adikku Nam Dal.
Meskipun
Dal sakit, aku selalu ketawa. Aku
sedih, karena tertawa terus meskipun
dia sakit.” Cerita Nam Hae
Tuan Nam memanggil anaknya, Nam Hae langsung berlari
kearah ayahnya dan sempat terjatuh. Tuan Nam membantunya berdiri dan Nam Hae
terlihat tertawa saat tahu jatuh. Seo Woo terus melihatnya saat itu Yoon Do
sedang lewat, akhirnya Seo Woo memanggilnya agar Yoon Do mendekat. Yoon Do
bertanya ada apa memanggilnya.
“Ada sesuatu yang tak biasa pada anak itu” ucap Seo Woo
lalu menyapa Tuan Nam.
“Tuan , apakah Hae selalu tertawa
begini ?” tanya Seo Woo
“Ah ya. ... Dia punya virus bahagia dan Selalu tertawa. Kadang
saat tidurpun dia tertawa.” Cerita Tuan Nam, Seo
Woo bertanya berapa usianya. Tuan Nam menyebut umur anaknya Sembilan
tahun dan bertanya kenapa memangnya.
“Sepertinya, tertawanya merupakan penyakit.” Kata Seo Woo, Tuan Nam kaget mengetahui anaknya itu
yang terus tertawa adalah sebuah penyakit.
“Sunbae, dia sering buang air
kecil dan terjatuh. Apa Kau lihat caranya tertawa
?” kata Seo Woo, Yoon Do menjawab itu Kejang
Gelastik jadi mereka harus lakukan tes untuk
itu. Tuan Nam terlihat tegang dengan memeluk anaknya.
Dokter Jin sedang berjalan sambil berceloteh Itu
sebabnya pemimpin sangat penting, apapun organisasinya jadi Mulai sekarang ... langkahnya terhenti melihat berita yang ada didepan
lift.
“Saat ini, Rumah
sakit Gukil tengah dalam penyelidikan korupsi dalam hal perekrutan karyawan. Gugatan ini diberikan pada Eksekutif Kim dan manajer Lee. Skandal ini diawali dengan tingginya kompetisi dalam perekrutan dan menyebabkan beberapa pegawai rekrut menerima
soal tes lebih dulu agar mempermudah diterima. Saat ini polisi dalam penyelidikan. Karena masalah korupsi ini ...”
Dokter Jin terdiam menontonya, Dokter Kim melirik seperti
akhirnya sedikit demi sedikit kebusukan Dokter Jin pun bisa terbongkar. Lalu
beberapa pasien dan orang yang ada disekitar rumah sakit saling berbisik
mendengar berita.
Dokter Jin langsung masuk ruangan dengan wajah marah pada
sekertarisnya karena terkena Masalah
korupsi dalam perekrutan dan tidak
tahu soal ini lalu bertanya apakah ini memang terjadi.
Sekertarisnya pikir memang Sepertinya begitu yang sudah terjadi. Dokter Jin mengaku melempar telp
diatas meja.
Dokter Choi mengomel kalau Jung yoon
Tae sudah gila karena Setiap
kali pasien tidak sadarkan diri, maka
langsung mengirimkan pada departemenya. Dokter Ahn mengajak mereka segera
keatas dan datang ketika di panggil lagi menurutnya kalau mereka terus dilantai
bawah mereka harus terus menangani semua kasus IGD. Dokter Choi terlihat kesal lalu melihat telpnya
berdering.
“Halo, aku dari SBC "Focus
People" namaku Yoo Sun Hee. Anda
penulis komik "Dokter
Wanita Gangster", kan
?” ucap Sun Hee.
“Ah ya, anda yang menulis pesan
padaku.”kata Dokter Choi sudah mengetahuinya.
“Apa Anda bilang karakter komikmu dari orang sungguhan? Jadi aku ingin mengundang orang
itu ke acara kami.” Ucap Sun Hee, Dokter Choi
menanyakan alasanya.
“Dia sangat cocok untuk program
milik kami. Wanita cantik yang jadi dokter setelah
masa lalunya yang suram.” Jelas Sun Hee.
“Dia mungkin tidak akan mau masuk
tv.” Kata Dokter Choi, Sun Hee meminta agar jangan
langsung ditolak dulu dan tak boleh terus terang
seperti itu.
“Aku minta maaf, tolong nikmati
komik seperti layaknya komik saja.” Kata Dokter Choi buru-buru menutup telpnya
Dokter Ahn bertanya ada apa. Dokter Choi
mengeluh bisa kena hajar dokter Yoo kalau sampai tahu soal
ini.
Hye Jung tersenyum bahagia berjalan dilorong lalu melirik
ke seberang lorong, Ji Hong sudah menunggunya dengan berpura-pura memainkan
ponselnya Hye Jung berdeham lalu memberikan kode untuk segera pergi, Ji Hong
pun mengangguk mengerti.
Tiba-tiba Dokter Choi datang bertanya mau kemana Hye
Jung, Ji Hong langsung membalikan badannya agar tak ketahuan. Hye Jung
mengatakan kalau ia mau makan.Dokter Choi mengatakan kalau mereka bisa bisa
bersama-sama untuk makan di kantin. Hye Jung melirik Ji Hong yang sudah
menungunya.
“Apa Kalian punya waktu makan di
kantin ?” kata Hye Jung dengan nada tinggi menyindirnya.
“Tidak, kami banyak kerjaan dan akan memesan saja.” Ucap Dokter Ahn lalu memberitahu temanya itu sedang kurang waras dan menariknya untuk pergi. Dokter Choi pikira harus
bicarakan tentang sesuatu
Ji Hong melihat juniornya itu akhirnya pergi, Hye Jung
tersenyum lalu mengirimkan pesan “Sepertinya sulit buat kita
makan bersama.” Ji Hong membalas “tetap semangat”
dengan memberikan emoticon anjing yang mengunakan pom-pom seperti chearsleader.
Hye Jung tersenyum membacarnya lalu memberikan kode untuk pergi lebih dulu, Ji
Hong tak ingin tapi akhirnya berjalan pergi dengan memberikan ciuman jauhnya.
Hye Jung tertunduk malu sambil berjalan dengan cepat.
Ji Hong lebih dulu sampai ke kantin membawa nampannya, Pa
Ran sedang makan dengan In Joo memanggilnya untuk duduk di dekatnya. Ji Hong
mengumpat kesal karena dua orang temanya juga tak bisa membuatnya hanya makan
berdua saja dengan pacarnya. Tapi akhirnya duduk disamping Pa Ran.
“Katanya kau tidak biasa sarapan, kalau aku mengajakmu untuk makan bersama.” Komentar In
Joo
“Bukannya kalian biasa makan lebih
awal dari sekarang ?” balas Ji Hong, Pa Ra bertanya kenapa, apakah Ji Hong
tak suka untuk makan bersama.
Hye Jung datang dengan membawa nampanya panik melihat Ji
Hong yang duduk dengan dua temanya dan ingin duduk ditempat lain saja.. Ji Hong
memanggil Hye Jung menyuruhnya untuk duduk bersama. In Joo yang melihatnya juga
mengajak untuk makan bersama, Hye Jung pun tak bisa menolaknya.
Pa Ran menyapa Hye Jung yang sudah lama
tak jumpa lalu merasa dua orang yang duduk di
dekatnya itu datang untuk makan bersama. Ji Hong dan Hye Jung terdiam. In Joo bertanya apakah
mereka berdua itu mengangguknya. Ji Hong mengakuinya kalau mereka berdua
menganggunya. Keduanya kaget.
“Aku perkenalkan secara resmi, Dia pacarku Yoo Hye Jung.”
Ucap Ji Hong Semuanya melonggo akhirnya Hye Jung pun memperkenalkan diri
sebagai pacar dari Hong Ji Hong.
Dua temanya tertawa tak percaya, In Joo berkomentar Hong
Ji Hong, ternyata punya
sisi seperti ini juga. Ji Hon meminta jangan
mengejeknya karena memang punya sisi romantis lalu menyuruh Hye Jung makan
karena harus
berkeliling dengan memberikan buah dan lauknya pada
sang pacar.
In Joo melihat pasti sangat enak karena membuatnya
mengingat masa lalu, Pa Ran pikir Saat begini paling enak
rasanya tapi Setelah itu, menyakitkan. In Joo menambahkan ketika mereka mulai kaku dan membosankan.
Pa Ran memuji In Joo memang temanya yang saling mengerti
lalu high five. Ji Hong mengeluh melihat dua temanya yang mengoda. Akhirnya In
Joo memberikan selamat, karena ini hal besar untuk usia Ji Hong sekarang.
Ji Hong tersenyum bangga melihatnya, In Joo berjanji akan
menyimpan rahasia mereka berdua. Pa Ran setuju, karena
menurutnya berkencan di satu tempat kerja paling bagus kalau sembunyi disuatu kemudian.... Hye Jung tak bisa menahan tawa
melihat Pa Ran memperagakan orang yang sedang berciuman. Pa Ran yakin itu
adalah bagian terbaik. Ji Hong
mengejek kalau itu murahan.
In Joo mengucapkan terimakasih karena Sudah
lama ia tidak bisa tersenyum seperti sekarang. Hye Jung tersenyum malu, Ji Hong yang
perhatian memberika lauk yang lain pada Hye Jung sebagai bentuk perhatian.
Tuan Jin masuk ruangan dengan wajah marah sambil bertanya
kenapa mendadak kabar buruk.
Dokter Jin merasa Citra rumah sakit seperti sudah tak berguna lagi. Tuan Jin bertanya
apakah Ini terjadi
karena audit yang dilakukan.
“Sepertinya orang yang tidak direkrut
bicara ke media.” Kata Dokte Jin
“Apa yang kau lakukan sementara
mereka berbuat ini ?! Kenapa kau tidak tahu tentang hal ini ?” teriak Tuan Jinn kesal
“Segara Hubungi jaksa yang menanganinya,
Aku kesal soal ini. Jaksa
kasus ini adalah anggota VIP rumah sakit kita.”
Ucap Dokter Jin,
“Baiklah. Mudah-mudahan ini tidak
makin besar.” Kata Tuan Jin terlihat tegang
Dokter Kang baru datang bertanya kenapa sekarang ini
banyak yang membicarakan rumor tentang rumah sakit bahkan Wali
pasien bertanya mengenai
koneksi dokter untuk berkerja di rumah
sakit ini. Perawat Hyun mengatakan ini semua karena
berita yang beredar dan juga sempat ditanyai oleh pasien.
“Siapa yang mau jadi spesialis
bedah syaraf belakangan ini ? Mereka
tidak tahu seberapa susahnya itu.” Ucap
Dokter Kang,
“Tapi, apa anda dengar soal webtoon Choi Kang Soo yang
kemungkinan dijadikan buku, Ini Hebat
sekali, kan ? Dia baru
tahun pertama tapi sudah pandai bekerja.” Ucap
perawat Hyun bangga.
“Jadi Selama ini dia tidak kerja, ternyata melakukan hal lain.” Komentar Dokter Park sirik.
“Harusnya kau baik-baik padanya.” Kata Dokter Pi, Dokter Kang bertanya kenapa seperti
itu. Dokter Pi mengatakan Kalau
bukunya jadi bestseller maka dokter Kang itu bisa
mendapatkan sesuatu darinya.
“Setelah kupikir, Kang Soo
bergerak cepat sekali. Tapi Joong Dae, Joong Dae, Ahn Joong Dae yang jadi masalah.” Kata Dokter Kang memuji Dokter Choi tapi mengejek
Dokter Ahn
Dokter Ahn tiba-tiba datang langsung memeluk seniornya
dan bertanya kenapa dengan dirinya. Dokter Kang berteriak menyuruh juniornya
melepaskan karena berat lalu bertanya Kenapa pasien Ahn Sae Young
masih mengkomsumsi wafarin. Dokter Ahn pikir tidak
seperti itu.
“Apa kau sudah memeriksanya?” tanya Dokter Kang, Dokter
Ahn mengatakan Kang Soo mengeceknya.
“Kenapa Kang Soo yang melakukannya
? Itu
tugasmu, jadi kau yang
lakukan. Dasar kau, Ahn Joong Dae Cepat periksa sana!!!” teriak Dokter Kang sambil memukul bagian
perutnya. Dokter Pi dan perawat Hyun hanya bisa diam melihatnya. Dokter Ahn
akhinya pergi, Dokter Kang kembali membahas tentang Dokter Choi apakah memang
benar-benar pandai mengambar.
Yoon Do melihat hasil CT Scan kalau Nam Hae memiliki hamartoma
di hipotalamus-nya, jadi memang itu adalah kejang gelastik. Setelah itu memuji Seo Woo yang sudah berkerja dengan
baik. Seo Woo melirik sinis, Yoon Do bertanya kenapa Seo Woo menatapnya seperti
itu.
“Hari ini aku dapat pujian 2 kali, yaitu Satu dari anak itu dan satu lagi dari sunbae.” Kata Seo Woo, Yoon Do bertanya kenapa Seo Woo jadi
bersikap seperti ini. Seo Woo bertanya balik sikapnya seperti apa.
“Kau terlihat menyedihkan.” Ucap Yoon Do, Seo Woo merasa menyedihkan
dan cinta tidak ada hubungannya. Yoon Do setuju dengan
hal itu. Seo Woo merasa sudah tahu pasti akan seperti itu jawabnya.
“Apa Kau masih punya perasaan padaku ?” tanya Yoon Do
“Apa Kau masih punya perasaan pada
Hyejung ?” balas Seo Woo
Yoon Do merasa kalau memang Seo Woo tak salah lagi
karena tahu cara
menyakitinya, lalu mengajak untuk menemui wali
pasien Nam Hae, Seo Woo memberitahu adik dari pasien itu adalah pasien dari
Prof Hong. Yoon Do bertanya ada apa dengan adiknya, Seo Woo juga tak tahu
karena Hasil MRI nya mungkin akan keluar sebentar lagi.
Yoon Do menyuruh Seo Woo segera menelp Ji Hong, Seo Woo
hanya menatapnya. Yoon Do bertanya ada apa menatapnya seperti itu. Seo Woo
mengaku sangat membencinya tapi sangat sangat menyukainya. Yoon Do bertanya
alasan Seo Woo itu sangat sangat menyukainya.
“Itu karena latar belakang yang aku miliki dan memiliki sesuatu untuk ditawarkan”
ucap Yoon Do
“Awalnya memang begitu, tapi Kau lebih baik daripada aku. Ada
banyak lelaki yang aku suaki,
kebanyakan
dari mereka suka dengan yang aku miliki.
Kalau
sunbae, aku tidak perlu khawatir soal itu.” Jelas Seo
Woo
“Kau harus melihat hatimu dengan baik-baik, Apakah kau sungguh mencintaiku atau
karena kau tidak perlu khawatir jika denganku.” Kata
Yoo Do. Seo Woo bertanya apa bedanya.
“Percaya pada seseorang dan
mencintai seseorang itu berbeda. Meskipun
kau tidak percaya seseorang maka kau
tetap bisa mencintainya.” Jelas Yoon Do, Seo Woom
merasa itu Berbahaya sekali.
“Kau akan lakukan hal berbahaya
... itu adalah
cinta.”ucap Yoon Do lalu melangkah pergi. Seo Woo terdiam dengan
helaan nafasnya, termenung dengan menopang dagunya.
Pa Ran minum kopi bersama ditaman, membayangkan Misalkan, mereka berdua sedang mesra-mesraan dan
tertangkap basah, berpesan agar Jangan
terlihat kaget dan berpura-pura
saja ngobrol soal kerjaan karena Itu
alibi paling sempurna. Ji Hong mengeluh kalau mereka
bukan anak kecil yang harus bermesraan.
“Kau Tidak bisa berakhir begini.” Komentar In Joo, Ji Hong meminta kalau menyudahinya.
Hye Jung mengangkat telpnya yang berdering, Seo Woo menelp membehas Pasiennya Nam Dal, usia 7 tahun lalu bertanya apakah sudah melihat hasil MRI. Hye Jung
mengatakan belum melihatnya.
“Kakak Nam Dal adalah pasien dokter
Jung. Sepertinya kita perlu bicara.” Kata Seo Woo, Hye Jung mengerti walaupun diwajahnya
terlihat gugup.
Hye Jung mengikat rambutnya saat akan kembali ke rumah
sakit, Ji Hong yang berdiri disampingnya mengeluh karena sudah sudah payah
mengatur rambutnya tapi hembusan angin malah merusaknya. Hye Jung dengan senang
hati merapihkanya.
Dokter Choi tiba-tiba datang berlari menghampirinya, Hye
Jung menurunkan tanganya. Keduanya saling menatap, Ji Hong pun bertanya apa
yang ingin dikatakan juniornya. Dokter Choi mengatakan harus bicara serius
dengan Hye Jung. Ji Hong dan Hye Jung
saling menatap binggung, lalu Ji Hong menyindir itu bagus kalau berduaan, Hye
Jung membela diri kalau bukan seperti itu. Ji Hong mempersilahkan keduanya berbicara dan
mengatakan kalau Kepercayaan itu penting dan berjalan pergi.
Hye Jung bertanya ada apa, Dokter Choi meminta seniornya berjanji untuk
tidak akan membunuhnya.
Hye Jung makin penasaran. Akhirnya Dokter Choi memperlihatkan webtoon yang
dibuatnya dengan gambar mirip dengan seniornya.
“ Apa Ini
aku ? Kenapa Wajahku sejelek ini ?” keluh Hye Jung melihat gambar Juniornya, Dokter Choi
menyangkalnya kalau menurutnya gadisnya itu terlihat
lebih cantik.
“Aku tidak menggunakanmu sebagai
modelnya, Hanya ceritamu saja yang kuambil.” Ucap Dokter Choi
“Kau banyak bicara padahal sudah
pakai ceritaku tanpa permisi.” Kata Hye Jung mengangkat
kepalan tangan ingin memukulnya.
“Makanya, aku ingin menjadikanmu
bintang dan sudah kuperiksa, acara "Focus
People" SBC punya rating yang tinggi. Bisa
dianggap acara yang sangat sukses. Aku meminta
maaf” kata Dokter Choi, Hye Jung menyuruh juniornya untuk segera mengatasinya.
“Jangan berikan nomorku ke stasiun
penyiaran dan jangan sampai mereka menelponku.” Kata Hye Jung memperingati. Dokter Choi mengerti.
Ji Hong melihat hasil MRI bersama dengan Yoon Do dan Seo
Woo, Hye Jung datang, Ji Hong dengan senyuman langsung memberikan tempat
duduknya untuk sang pacar. Seo Woo dan Yoon Do melirik heran melihat sikap keduanya
terlihat sangat berbeda. Ji Hong berdiri dibelakang Hye Jung, apa yang dilihat
dari hasil MRI.
“Sepertinya medulloblastoma. [Tumor otak]” kata Hye Jung. Ji Hong pikir keduanya bisa mendengar
kalau itu memang medulloblastoma.
“Apa ... apa yang kalian lakukan ?” tanya Yoon Do heran melihat keduanya, Ji Hong pikir apa
lagi kalau bukan membuat diagnosa.
“Sikap kalian beda sekali. Bagaimana
menurutmu ?” kata Yoon Do pada Seo Woo
“Memang Ada
yang berbeda, meskipun
aku tidak tahu apa itu.” Ucap Seo Woo
“Berhenti membahas itu, lalu bagaimana
kondisi pasien dokter Jung ?” kata Ji Hong berusaha
mengalihkanya.
“Aku akan memberi radiasi pada Nam Hae. Itu
ukuran dan lokasi tumornya, Resikonya
terlalu besar.” Jelas Yoon Do sempat melirik Hye Jung
yang duduk disampingnya.
Ji Hong bertanya sejarah dari keluarganya, Seo Woo melihat
Tidak ada
yang khusus. Ji Hong pikir mereka tanyanya lebih dulu
pada wali setelah itu memutuskan kelanjutanya, lalu menyuruh Hye Jung untuk
berbicara pada wali karena ia yang
akan mengoperasi. Hye Jung menganguk dengan senyuman
sumringah. Yoon Do dan Seo Woo yang melihatnya hanya mengerutkan dahinya
Hye Jung memperlihatkan hasil MRI pada Tuan Nam
memberitahu Nam Dal memiliki medulloblastoma dengan menunjuk lokasinya kepala bagian belakang, yaitu Terletak
di vermis serebelar dengan Gejalanya
adalah muntah, sakit kepala dan hydroencephalus [kondisi di mana cairan terakumulasi di otak]
“Kondisi motoriknya juga akan
terganggu. Ia mendadak bisa punya gangguan berjalan atau keseimbangan.” Jelas Hye Jung, Tuan Nam mengerti itu kenapa anaknya
tidak bisa berjalan seperti biasanya.
“Ya.... Ukuran
tumor Nam Dal besar jadi harus segera ditangani.” Jelas Hye Jung
“Apakah dia akan sembuh total jika
Ia menerima perawatan ?” tanya Tuan Nam
“Ya, tumor dapat diangkat dengan
operasi. Ia harus mendapatkan radiasi dan
pengobatan juga.” Kata Hye Jung, Tuan Nam
mengerti memutuskan segera
dioperasi.
“Prof Hong Ji Hong akan jadi
pemimpin operasi, dan aku jadi asistennya. Kalau
ada yang ingin ditanyakan, silahkan.” Kata Hye
Jung
Tuan Nam lalu bertanya berapa kira-kira biaya operasinya, Hye Jung merasa tidak
begitu tahu soal itu dan menyarankan pergi ke
bagian administrasi lalu merasa Biaya
operasi pasticukup membebani, Tuan Nam menceritakan membesarkan
anak-anaknya sendirian dan anak-anaknya itu tak
memiliki seorang ibu.
Hye Jung terdiam mengingat dengan dirinya yang hidup
tanpa seorang ibu, Tuan Nam lalu bertanya apakah Hye Jung tahu tentang kondisi
Nam Hae, Hye Jung mengatakan kalau itu pasien
Jung Yoon Do, jadi akan
menjelaskan nanti padanya. Tuan Nam mengerti dan akan
pergi
“Apa Anda ingin mereka masuk rumah
sakit sekarang ? Aku
akan bicara soal biayanya pada kantor kesejahteraan sosial.” Kata Hye Jung membantu, Tuan Nam terlihat bahagia
mengucapkan terimakasih lalu keluar ruangan. Hye Jung terdiam seperti merasakan
yang dirasakan Tuan Nam.
Tuan Nam sudah berada di ruangan praktek Yoon Do untuk
mengetahui kondisi anaknya. Yoon Do menjelaskan Saat Hae
tertawa, sebenarnya itu adalah kejang Saat
orang tertawa tanpa alasan, itu disebut kejang gelastik.
“Yang aku tidak mengerti, kenapa
ketawa dianggap penyakit ?” tanya Tuan Na
“Dia tidak tertawa karena ingin
tertawa. Tumornya menekan bagian
hipotalamus. Dan Hipotalamus mengontrol segalanya mulai Temperatur, napas, emosi bahkan
perkembangan dirinya.” Jelas Yoon Do menunjuk hasil MRI
“Ya ampun... Jadi, tawamu adalah
penyakit. Ayah macam apa aku, sampai tidak
tahu ?!!” keluh Tuan Nam menyesalinya.
“Pada umumnya orang tidak tahu. Jadi jangan salahkan diri anda. Yang penting adalah saat ini. “ ucap Seo Woo, Tuan Nam pun bertanya apa yang harus
dilakukan sekarang.
“Ia sedang masa pertumbuhan, harus
segera ditangani.”kata Yoon Do
“Kalau tidak terlalu mengancam
nyawanya, bisakah dia dirawat tahun depan ?” tanya Tuan
Nam
“Hipotalamus dapat berefek pada
pertumbuhan dan perkembangannya. Jika dibiarkan, pertumbuhannya
bisa terganggu. Bahkan Pernapasannya
juga bisa bermasalah.” Jelas Seo Woo
Tuan Nam terlihat kebingungan lalu merasa kalau Nam Dal
yang akan dioperasi lebih dulu, setelah itu baru Nam Hae. Yoon Do mengerti lalu
meminta Kalau ada pertanyaan, silahkan tanyakan ke dokter
Jin Seo Woo. Tuan Nam mengangguk mengerti
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Terima kasih sinopsis y..😀😀
BalasHapus