PS : All
images credit and content copyright :MBC
Presiden seperti mendatangi Hyun Suk mengataan Pemerintah
bahkan tidak bisa membayar kerja keras, jadi
meminta maaf yang sebesar-besar. So
Hee sedang mendampingi melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya, Kang Chul
mengirimkan foto Yeon Joo dengan wajah melas bertanya “ Apa Kau mengenal gadis
ini?” So Hee terlihat binggung.
Sementara di rumah sebuah barang bukti ditaruh diatas
meja, pakaian dalam baju dan juga uang, serta makanan. Pesan So Hee masuk ke
dalam ponsel Kang Chul “Aku belum pernah melihatnya. Siapa dia?” Kang Chul memberitahu Yeon Joo kalau si pemilik rumah
bahkan tak mengenalnya, lalu bertanya darimana Yeon Joo bisa tahu password
rumah Soo Hee. Yeon Joo hanya diam dengan memalingkan wajahnya.
“Yeon Joo.... Jika kau tidak menjelaskannya, maka aku akan menghubungi polisi. Katakan padaku. Kenapa kau datang kemari? Kenapa kau berada di sini?” tanya Kang Chul duduk diatas meja.
“Aku sangat lapar.” Kata Yeon Joo, Kang Chul tak bisa mendengarnya. Yeon Jo
mengaku sangat lapar sekali.
“Aku belum makan selama tiga hari.” Ucap Yeon Joo menahan tangisnya, Kang Chul merasa itu
tak masuk akal.
“Jika kau lapar, belilah makanan. Kenapa justru datang kemari?” Ucap Kang Chul. Yeon Joo mengaku tidak
punya uang sama sekali. Kang Chul tak percaya karena
Yeon Joo itu seorang dokter.
Yeon Joo mengaku bukan sebagai dokter dirumah sakit itu
jadi kemarin Kang Chul hanya salah paham. Kang Chul mengetahui Yeon Joo bukan
dokter lalu bertanya kenapa di hari kejadian ada dalam UGD.
Yeon Joo tak bisa menjawab. Kang Chul merasa Yeon Joo itu bukan hanya seorang
pencuri lalu menyuruh pengawal memanggil polisi. Pengawal
mengerti lalu keluar dari rumah.
“Kau tahu keadaan belakangan ini,
kan? Tidak
peduli sekecil apa pun itu, maka aku
harus memeriksa setiap hal yang mencurigakan. Polisi akan segera tiba, jadi
kau harus membuat pernyataan di kantor polisi.”
Jelas Kang Chul, Yeon Joo mengerti.
“Apa Kau tidak peduli harus masuk
penjara?” ucap Kang Chul binggung melihat reaksi Yeon Joo
“Lebih baik berada di sana. Mereka memberimu makan, dan juga di sana aku bisa tidur.” Ucap Yeon Joo
“Apa Kau bahkan tidak mengetahui seperti apa rasanya
penjara? Kau pasti
mengira tempat itu seperti hotel.” Kata Kang
Chul, Yeon Joo mengetahuinya karena sudah pernah dipenjara jadi lebih baik serahkan saja dirinya ke polisi.
“Tapi... sebelum mereka datang, bisakah
aku makan ramyun? Airnya
sudah mendidih. Aku
hanya benar-benar merasa lapar. Hanya
itu saja permintaanku” kata Yeon Joo, Kang Chul melirik ke arah
kompor dengan panci yang sudah meletup-letup.
Kang Chul akhirnya memasakan ramyun, sambi melihat Yeon
Joo terlihat sangat kelaparan tak sabar ingin memakanya. Ia lalu bertanya siapa
nama pada Yeon Joo. Yeon Joo menjawab Oh
Yeon Joo. Kang Chul ingin tahu nama sebenarnya.
Yeon Joo tetap menyebutkan nama aslinya.
Kang Chul ingin tahu Di mana tempat tinggal dan alamatnya. Yeon Joo mengaku tak memilikinya. Kang
Chul bertanya apakah Yeon Joo punya keluarga, Yeon Joo mengaku tak memilikinya.
“Kau bilang kau sudah menikah dan Kau bilang suamimu mirip
denganku.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo hanya menatap
Kang Chul. Akhirnya Kang Chul tak bisa bicara lagi melihat tatapan Yeon Joo lalu
menaruh panci ramyun yang sudah di depan Yeon Joo.
“Apa kau mau kimchi juga?” kata Kang Chul menawarkan, Yeon Joo tak menolaknya.
Kang Chul mengambilkan kimchi dari kulkas, Yeon Joo
buru-buru meniup ramyon dan langsung memakanya, tapi menjerit kesakitan karena
luka yang ada di bibirnya. Kang Chul berkomentar dingin, sudah pasti rasanya
sakit. Yeon Joo pun makan sambil menahan tangis, sementara Kang Chul memilih
untuk pergi. Kang Chul kembali datang langsung mengoleskan salep di bibir Yeon
Joo yang terluka.
“Akan terasa sakit sampai beberapa hari ke depan.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo terdiam merasakan tangan Kang
Chul yang memegang bibirnya, lalu meminta agar Kang Chul tak perlu melakukanya.
“Sudahlah.. Diam saja... Kau bilang terasa sakit.” Kata Kang
Chul terus mengoleskan salep dibibir Yeon Joo
“Aku bilang hentikan. Kenapa kau menyentuhku? Kenapa kau membuatku sedih?” teriak Yeon Joo, Kang Chul binggung melihat reaksi Yeon
Joo.
“Aku mencoba yang terbaik untuk
tidak mengharap padamu. Aku tidur di tempat terbuka
selama lebih dari seminggu. Aku
mencuri, bahkan aku tidak meminta uangmu. Aku ingin menjauh dari hidupmu. Lalu kenapa kau muncul dan
bersikap begitu perhatian dan baik? Ini Membuatku
frustasi!” ucap Yeon Joo kesal sambil membanting
sumpitnya.
Kang Chul binggung kenapa Yeon Joo bisa frustasi karena
hal itu, Yeon Joo mengaku memang sudah
menikah dan dikalungnya itu adalah cincin
pernikahannya tapi tidak memiliki suami bahkan Tak ada seorang pun yang bisa dimintai bantuan. Kang Chul binggung Bagaimana
bisa Yeon Joo tidak punya suami padahal sudah
menikah. Yeon Joo mengaku kalau suaminya itu menghilang.
“Dia tidak mati, dan kami belum bercerai. Tapi Dia menghilang begitu saja. Kami
bahkan belum melakukan banyak hal dan hanya
melakukan empat hal romantis. Dia
menghilang setelah melakukan keempat hal tersebut. Dia pergi hanya dalam sehari. Bukankah itu lucu menurutmu?”
ucap Yeon Joo menatap Kang Chul.
“Dia bahkan tidak pernah... mengatakan padaku bahwa dia
mencintaiku, Hanya aku
yang terus mengatakannya. Lalu
dia menghilang. Aissshhh.... Ini sangat tidak adil. Seharusnya dia memiliki akhir
bahagia, maka aku
mencoba melupakannya. Tapi
yang terjadi sekarang tidak seperti itu.” Ucap Yeon
Joo dengan terisak. Kang Chul menatap Yeon Joo yang menangis didepanya.
“Dan, aku merasa sia-sia berpisah
dengannya. Dia
bahkan tidak mengenaliku. Aku
tidak tahu apa yang kulakukan di sini. Aku
ingin pulang, tapi tidak mengerti caranya. Aku tidak mengenal siapa pun di
sini, bahkan Aku tidak punya uang.” Keluh Yeon Joo sambil menangis histeris
“Apakah aku terlalu bodoh? Aku tidak mengerti sama sekali
penjelasanmu.” Kata Kang Chul benar-benar bingung,
Yeon Joo berharap Kang Chul tak perlu mengerti jadi lebih baik abaikan saja dan
kembali makan ramyun sambil menangis.
Kang Chul pun hanya bisa menghela nafas panjang, Pengawal
datang memberitahu kalau polisi sudah datang, Kang Chul melihat Yeon Joo makan
ramyun dengan sisa tangisannya.
Didepan apartement
Kang Chul menjabat tangan polisi mengucapkan terimakasih
atas kerjasamanya, setelah polisi pergi bersama dengan pengawalnya masuk ke
dalam mobil. Yeon Joo duduk dikursi belakang binggung karena Kang Chul tak
menyerahkan pada polisi. Kang Chul
merasa Yeon Joo terlihat lebih nyaman di sekitar polisi jadi tidak ingin melepaskannya begitu saja.
“Tidak ada yang perlu kau ketahui, Aku hanya seorang pencuri.” Kata Yeon Joo, Kang Chul tak peduli menyuru pengawalnya
untuk segera pergi.
Saat mobil berjalan , Yeon Joo bertanya kenapa Kang Chul
melakukan ini padanya, dengan wajah cemberut memperingatkana agar tak boleh
tertarik padanya. Kang Chul merasa itu Kedengaran
aneh karena dirnya itu bukannya
tertarik pada tapi mencurigainya.
Ponsel Kang Chul berdering, Hyun Suk masi diruma sakit
menanyakan keberadaanya. Kang Chul mengataan akan ke
kantor karena harus berbicara dengan keluarga
korban. Hyun Suk meminta agar Kang Chul datang ke rumah sakit
dulu sebelum pergi ke kantor. Kang Chul setuju akan datang lalu meminta pengawal agar pergi ke RS
Sungjin dulu.
“Seminggu berlalu
setelah insiden penembakan, namun pelaku masih belum tertangkap. 80% masyarakat meercayai bahwa... dia merupakan pelaku
yang sama pada pembantaian keluarga Tuan Kang Chul di tahun 2006.
“Lebih dari itu, 70% masyarakat berpikir bahwa... Ketua Dewan Han Cheol
Ho harus bertanggung jawab atas insiden ini, karena dia salah
menuduh Tuan Kang sebagai pelaku kejahatan 10tahun lalu. Insiden ini diperkirakan berpengaruh serius... atas pencalonannya
sebagai presiden.”
Jaksa Han menonton dengan atasanya, Pertinggi partai
mematikan TV mengatakan kalau semua suda selesai sekarang karena Si pembunuh telah mengakuinya
sendiri. Jaksa Han tak bisa terima, karena menurutnya bukan itu
yang dimaksud.
“Dua kasus ini tidak berhubungan. Mereka tidak memiliki bukti
bahwa...”kata Jaksa Han yakin
“Coba Kau Lihat... 10 orang meninggal akibat
penembakan brutal. Artinya
permainan sudah berakhir sekarang. Sekarang Ajukan
pengunduran diri.” Ucap pertinggi partai,
Jaksa Han tak menyangkan petinggi partai menyuruhnya mundur
sekarang
“Jangan menyeret siapa pun untuk
jatuh bersamamu. Lebih baik Jatuh
saja sendiri.” Kata si petinggi parta, Jaksa Han
terlihat benar-benar marah.
Jaksa Han menjerit histeris di dalam mobilnya terlihat
sangat marah, lalu mendengar ponselnya berdering dari nomor private. Si penelp
memastikan kalau itu ponsel milik Jaksa Han Chul Ho. Jaksa Han bertanya siapa
yang menelpnya. Si penelp malah balik bertanya apakah jaksa Han tidak
mengenalnya.
“Aku orang yang paling terkenal
saat ini.” kata si pria misterius, Jaksa Han
bertanya siapa yang menelpnya. Terlihat Tuan Han duduk dalam rumahnya sambil
mengangkat kakinya.
“Aku menelepon untuk menghiburmu. Kau pasti sedang berada dalam kesulitan
karenaku.” Ucap Tuan Han, Jaksa Han melihat nomor
private lalu sengaja merekam percakapanya dan menduga kalau yang menelp si
pembunuh.
“Benar.... Aku. Jika aku tertangkap, apa kau tahu yang akan kulakukan? Tapi Aku tahu.... Kau akan membunuhku, lalu Kau akan memerintahkan gangster
untuk mengaburkannya sebagai bunuh diri dan kau akan
meninggalkan pesan terakhir palsu untuk mengarahkan kesalahan pada Chul.” Ucap si pembunuh sudah tahu cerita yang akan dibuat
oleh Tuan O dalam bayangnya.
Jaksa Han mengumpat karena beraninya bicara seperti itu
padanya. Sopirnya bertanya siapa yang menelp atasanya. Jaksa Han meminta agar
sopirnya diam, Tuan han yakin kalau Jaksa pasti berpikir seperti itu dan akan melakukan hal itu jika sampai dirinya tertangkap yaitu akan
membunuh agar bisa jadi presiden Sama
seperti ketika mengajukan hukuman mati pada
Chul 10tahun
lalu karena
ingin menjadi politisi.
“Aku tahu segalanya. Apa Kau ingin kuberi tahu apa yang
akan terjadi... pada
kita berdua? Kita
memainkan peran agar Kang Chul
memiliki akhir bahagia dan akan
saling bunuh. Apa kau
pikir... kita
perlu melakukannya? Tapi Untuk
siapa?” kata Tuan Han, Jaksa Han yang mendengarnya melotot
tajam.
“Aku akan menjadikanmu presiden
selanjutnya.” Kata Tuan Han, Jaksa Han sedikit tak
percaya, Tuan Han mengatakan akan membantunya, karena tahu
banyak tentang Kang Chul.
Ketiganya sampai dirumah sakit, Kang Chul meminta
pengawalnya untuk tetap di mobil dan awasi Yeon Joo. Pengawalnya mengangguk
mengerti. Yeon Joo bertanya pada pengawal Apakah polisi sudah menangkap pelakunya. Pengawal mengatakan Polisi belum berhasil menemukanya. Yeon Joo mendengar polisi tidak
menemukan bukti
sama sekali. Pengawal kembali membenarkan, Yeon Joo
benar-benar dibuat binggung oleh semua yang terjadi pada dunia Webtoon dan juga
dirinya.
Tuan Han berkata meminta agar membuat
pernyataan sekarang jadi meminta Tuan Oh
menuliskan. Tuan Oh seperti boneka yang digerakan, langsung menaruh tanganya
diatas keyboard. Tuan Han mengatakan kalau yang pertama adalah bagian Kang
Chul.
“Kang Chul : "Tinggalkan aku
sendiri, Ayah" Lalu Ayah
Chul mengatakan... "Kau
minum alkohol, kan? Dasar Kau
berandal!"
Hyun Suk sudah sadar dengan ditemani istrinya. Kang Chul masuk
kamar dan istri Hyun Suk terlihat senang bertemu dengan atasan suaminya. Sang
istri memegang tangan Kang Chul memberitahu suaminya kalau Kang Chul sudah
datang. Hyun Suk terlihat berbeda menatap Kang Chul, seperti tatapan orang yang
marah
Istri Hyun Suk yang perhatian yakin Kang Chul pasti
sangat lelah dan bertanya apaka suda makan siang. Kang Chul menganguk. Hyun Suk
meminta istrinya agar bisa meninggalkan mereka berdua untuk berbicara. Istrinya
sempat binggung, Hyun Suk meminta agar jangan ada siapapun yang masuk. Istrinya
bisa mengerti lalu keluar dari ruangan.
Kang Chul duduk didepan Hyun Suk langsung bertanya Apakah
terjadi sesuatu. Hyun Suk membenarkan kalau
terjadi sesuatu, langsung menceritakan Sehari
sebelum insiden itu, mendapatkan
e-mail, tapi tidak
sempat memeriksanya dan baru membukanya
tadi, ternyata laporan dari seseorang. Kang Chul bingung laporan lalu bertanya apakah tentang
si pembunuh. Hyun Suk membenarkan.
“Bukan pembunuh pada insiden kali
ini, tapi
pembunuh 10tahun lalu. Ini rekaman suara. Kau harus mendengarnya.” Kata Hyun Suk mengeluarkan ponselnya.
Terdengar suara Kang Chul yang meminta agar meninggalkan sendiri pada sang ayah. Tuan Kang tahu pasti Kang Chul baru minum alkohol dan langsung mengumpat marah. Kang Chul kaget
mendengar suara seperti pertengkaran dengan ayahnya, bertanya apa maksudnya
ini.
“Aku bilang tidak akan diam saja
jika kau memukulku dengan sabuk lagi.” Kata Kang
Chul marah. Terdengar jeritan ibunya meminta keduanya untuk berhenti,
“Kau kurang ajar. Keluar
dan jangan pernah kembali lagi. Aku
tidak butuh anak sepertimu. Aku
tidak percaya telah membesarkan dia...” ucap Tuan
Kang marah besar lalu terdengar suara tembakan.
Kang Chul binggung apa sebenarnya ini semua, Hyun Suk
pikir itu yang harus menanyakanya. Kang Chul mencoba memastikan rekaman dengan
mendengarnya didekat telinganya, wajahnya benar-benar tak percaya. Hyun Suk
dengan menahan sakit berbicara sejak hari itu hingga saat ini, tidak pernah meragukan sama
sekali kalau Kang Chul tidak
bersalah,
“Kau bilang tidak pulang ke rumah
hari itu, lalu apa
ini?” ucap Hyun Suk, Kang Chul yakin itu hanya rekayasa, Hyun Suk seperti tak percaya
“Tidak masuk akal. Percakapan itu tidak pernah
terjadi.” Kata Hyun Suk yakin
“Bagaimana bisa ini hasil
rekayasa? Aku
mengingat suara orang tuamu. Bagaimana
bisa suara orang yang telah meninggal 10tahun lalu direkayasa? Jika ada yang kau sembunyikan, beritahukan padaku sekarang. Bagaimana jika kau ternyata tidak
bisa ingat karena sedang mabuk?” kata Hyun Suk
“Apa kau... mencurigaiku?” kata Kang Chul, Hyun Suk menegaskan ingin tahu kebenarannya.
“Kang Chul.... Sekarang, aku sangat ketakutan. Apa kau sungguh... tidak bersalah?” ungkap Hyun Suk.
Kang Chul bertanya siapa yang mengirimkan email ini
karena yakin hasil rekayasa, merasa tidak
tahu bagaimana bisa mendapatkan suaranya... lalu tiba-tiba Hyun Suk terkena tembakan entah dari
mana. Kang Chul kebingungan, Istri dan perawat di luar bisa mendengar suara
tembakan dari kamar lalu bergegas masuk, polisi yang sedang berjaga ikut masuk.
Di kamar, Kang Chul binggung tiba-tiba Hyun Suk terkena
tembakan dan memegang darah yang mengalir. Lalu tanganya tiba-tiba memegang
pistol, istri dan perawat masuk langsung menjerit histeris. Polisi masuk melihat,
Hyun Suk sudah terkena tembakan, Kang Chul melihat dua bukti yang memberatkan
posisinya langsung mengancam polisi dengan pistol, meminta untuk menyingkir.
Polisi langsung mengangkat tangan meminta agar Kang Chul
tenang, Kang Chul berjalan mundur dan keluar dari ruangan dengan pistol
ditanganya. Semua yang ada dilorong menjerit ketakutan melihat Kang Chul
berlari dengan membawa pistol. Di kamar polisi meminta bantuan karena terjadi
pembunuhan diruang rawat.
Kang Chul ingin turun mengunakan lift tapi polisi lain
suda ada didepanya, akhirnya ia berlari menuruni tangga darurat. Polisi
mengejarnya dan sempat memberikan tembakan peringatan. Sampai didepan rumah
sakit, Kang Chul menarik pengawalnya keluar mobil dan duduk dibelakang kemudi.
Semua polisi sudah menodongkan pistolnya, Kang Chul tak peduli langsung
mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Yeon Joo kebinggungan berpegangan karena Kang Chul mengemudikan
mobil sangat cepat, bertanya apa yang terjadi dan kemana mereka akan pergi
sekarang. Kang Chul menelp Do Yoon dari mobil, Do Yoon kaget bertanya apa yang
sebenarnya terjadi. Kang Chul mengatakan kalau semua ini jebakan. Do Yoon tak
mengerti, Kang Chul yakin Polisi
tidak bisa menyelesaikannya, jadi
ia melarikan diri dan akan menghubunginya nanti.
Setelah menutup telp Kang Chul melihat tanganya yang
berdarah, Yeon Joo bertanya apakah Kang Chul terluka dan ingin tahu dibagian
mana. Kang Chul mengatakan akan
menurunkan di suatu tempat, jadi
bisa pergi kemanapun yang dinginkanya. Yeon Joo
melihat Kang Chul yang terluka dan meminta agar menghentikan mobilnya. Kang
Chul merasa tak memiliki banyak waktu.
Keduanya sampai di jalanan yang cukup sepi, baju Kang
Chul sudah terlihat banyak darah dan merasa sangat kesakitan. Yeon Joo meminta
Kang Chul menghentikan mobil dan akan mengemudi. Kang Chul tetap berusaha tetap mengemudi, Yeon Joo
kemali meminta agar menghentikan mobil karena kalau tidak mereka berdua bisa
mati bersama. Kang Chul akhirnya memilih untuk meminggirkan mobil.
Yeon Joo membuka pintu depan meminta Kang Chul untuk
duduk dikursi belakang, Kang Chul menyuruh Yeon Joo pergi saja karena dirinya
sekarang adalah buronan polisi,dan dirinya itu lebih
buruk dari seorang pencuri seperti Yeon Joo
jdai dengan bersama maka tak akan baik. Yeon Joo binggung kemana dirinya akan
pergi karena tidak
punya tempat tujuan.
“Aku tidak tahu harus kemana dan juga tidak mengenal siapa-siapa. Keluar dari mobil sekarang.” Kata Yeon Joo, Kang Chul pun dibantu Yeon Joo pindah ke
kursi belakang dengan memegang bagian luka yang terkena tembak.
“Kenapa kau bisa terluka?” tanya Yeon Joo, Kang Chul hanya diam saja.
Yeon Joo meminta Kang Chul memberikan dompet miliknya,
Kang Chul binggung. Yeon Joo memberitahu harus membeli obat, tapi tidak
punya uang. Akhirnya Kang Chul memberikan dompet
miliknya.
Yeon Joo berlari ke sebuah apotik yang masih buka, seorang
kakek sipemilik apotik melayaninya. Yeon Joo meminta perban, antiseptik dan obat penghilang
rasa sakit. Si kakek pun mengambilnya, sementara di
TV menayangkan berita terkini.
“Kami memiliki berita
mengejutkan, Tuan Son meninggal sekitar pukul 6 sore. Beliau...yang sebelumnya
tertembak ketika syuting W, beliau baru saja diserang di rumah sakit. Beliau ditembak oleh
Presdir Kang Chul. Saat ini, Presdir Kang Chul tengah melarikan diri.”
Yeon Joo melotot kaget mendengarnya, anak dari si kakek
melihat berita tersebut tak percaya karena Kang Chul membunuh seseorang dan melarikan
diri. Si kakek tak mempercayai hal itu karena tak mungkin
menurutnya Kang Chul membunuh seseorang. Si anak merasa yakin karena kalau
tidak kenapa Kang Chul harus kabur, menurutnya Kang Chul itu melarikan
diri karena sudah membunuhnya.
“Akhirnya, semua
misteri terpecahkan. Ayah dan Kang Chul berencana menyingkirkan si pembunuh... namun gagal.” Gumam Yeon
Joo
“Dia tertembak dan sudah
meninggal. Tepat setelah insiden tersebut, Kang Chul melarikan
diri... dengan membawa sebuah pistol.”
Jaksa Han menonton berita binggung apa sebenarnya yang
terjadi. Sekertarisnya juga merasa aneh dan
membuat menjadi keadaan darurat, tapi menurutnya kenapa Kang Chul sampai menenembak Tuan
Son, Jaksa Han benar-benar tak mengerti lalu meminta sekertarisnya mencari tahu.
Ponsel Jaksa Han berdering, Jaksa Han mengetahui nomor
Detektif Park baru saja ingin menelp dan ingin tau kenapa Kang Chul bisa
melakukan hal itu. Detektif Park mengatakan sudah mengetahui
alasan Kang Chul membunuh Son dan akan
memberitahukanya. Jaksa Han penasaran
kenapa Kang Chul sampai membunuhnya.
“Ternyata Benar bahwa Chul membunuh
ayahnya. Dia yang melakukannya dan Kami memiliki bukti.” Kata detektif Park, Jaksa Han binggung bukti apa yang
dimiliki polisi.
“Kau benar dan Aku menghargaimu, Jaksa Han” ucap Detektif Park. Jaksa Han meminta agar
menjelaskan lebih detail lagi, senyumannya terlihat bahagia karena bisa membuat
Kang Chul dituduh sebagai pembunuh sebenarnya.
“Sekarang, kita berada di dunia yang dikontrol oleh si pembunuh. Dunia berdasar aturan penjahat.” Gumam Yeon
Joo
Yeon Joo berlari masuk ke mobil bertanya apakah ada
tempat untuk Kang Chul bersembunyi kali ini. Ketika menengok melihat Kang Chul sudah
berbaring seperti tak berdaya menahan rasa sakitnya. Yeon Joo kebinggungan
kemana mereka akan pergi, lalu mencoba mengemudikan mobil mencari tempat
persembunyian sementara.
Akhirnya Yeon Joo sampai disebuah hotel yang terlihat
sepi, lalu berlari masuk ke dalam. Beberapa saat kemudian kembali ke dalam
mobil meminta agar Kang Chul bangun sebentar. Kang Chul bisa duduk dengan
menahan sakit dibagian pinggangnya. Yeon Joo membantu Kang Chu memapahnya
sampai ke dalam lift.
Yeon Joo melihat ada CCTV di dalam lift dan meminta Kang
Chul tak mengangkat wajahnya karena bisa terekam CCTV. Kang Chul menatap wajah
Yeon Joo bertanya apakah mereka saling kenal. Yeon Joo hanya menatapnya, Kang Chul bertanya apakah Yeon Joo itu mengenalnya. Yeon
Joo melihat mereka sudah sampai di lantai kamar hotel, lalu meminta Kang Chul
untuk menahannya sampai masuk ke dalam kamar.
Ketika masuk kamar hotel terlihat ada bercak darah yang
menempel di pintu dan jatuh di lantai. Yeon Joo membantun membaringkan Kang
Chul diatas tempat tidur lalu masuk kamar mandi, akhirnya dengan handuk Yeon
Joo bisa menghentikan darah pada luka Kang Chul. Kang Chul sedang menahan
sakitnya melihat Yeon Joo yang menangis.
“Kenapa kau menangis? Apa aku akan mati?” ucap Kang Chul binggung, Yeon Joo mengatakan Kang Chul
tak akan mati dan menyangkal kalau sudah menangis sambil menghapus air matanya.
“Dimana kita?” tanya Kang Chul seperti baru sadar, Yeon Joo mengatakan
mereka ada di hotel dan sengaja memilih
tempat yang paling tidak mencurigakan karena ia
masih khawatir, sambil menempelkan perban.
“Tuduhan itu tidak benar, kan? Itu tidak masuk akal. Bukan karena itu kau melarikan
diri ‘kan? Aku akan mencoba mencari tahu
yang terjadi dan
membantumu menyelesaikannya. Aku
pikir sesuatu yang serius telah terjadi dan belum
mengetahui apa itu.” Ucap Yeon Joo, Kang Chul
hanya menatapnya.
“Dengan Tetap di sini sangat berbahaya. Kau juga membutuhkan lebih banyak
obat. Itulah
kenapa.. aku harus
keluar dari sini. Apa
kau baik-baik saja sendirian di sini?” kata Yeon
Joo, Kang Chul terlihat masih binggung. Yeon Joo meminta agar Kang Chul tetap
disini dan menunggunya.
“Aku tidak mengerti... semua perkataanmu. Apa maksudmu? Bagaimana kau akan membantuku?” kata Kang Chul benar-benar binggung.
“Aku adalah salah satu orang... yang mengharapkan akhir bahagia
untukmu. Perpisahan
kita seharusnya menghasilkan sesuatu.” Ucap Yeon
Joo
Keduanya saling menatap, lalu Kang Chul bertanya siapa
sebenarnya Yeon Joo itu, Yeon Joo hanya berkata kalau harus keluar dari tempat
ini, jadi berharap semua ini akan berhasil. Kang Chul binggung menatapnya,
perlahan Yeon Joo mendekat lalu mencium Kang Chul. Kang Chul hanya bisa diam
menerima ciuman dari Yeon Joo. Saat itu juga tulisan “bersambung” terlihat.
Yeon Joo langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.
Kang Chul tak bisa mengejarnya karena lukanya masih terasa sakit. Yeon Joo
akhirnya kembali ke dalam kamar dokter memegang bibirnya seperti tak percaya
akan kembali mencium Kang Chul. Sementara Kang Chul yang binggung melihat
ditanganya kalau air matanya yang mengalir.
bersambung ke episode 11
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar