PS : All
images credit and content copyright : TVN
Hyun Min melihat Ha Won merasa semakin hari semakin
menyenangkan lalu menciumnya. Bibir Hyun
Min bergerak-gerak seperti orang yang sedang berciuman, matanya terbuka dan
melotot kaget melihat Ha Won sudah ad didekatnya bertanya apa yang dilakukan Ha
Won dalam kamarnya. Ha Won memberitahu matahari sudah sangat terik.
“Apa kau ingin pertama kali
melihatku di pagi hari?” goda Hyun Min, Ha Won menegaskan kalau itu pasti
keinginan Hyun Min seperti itu lalu mengajak sarapan.
“Coba.. Lihat kau ini, terus saja coba
cari alasan! Aku tidak
makan dirumah” kata Hyun Min
“Itu sebabnya sekarang ini aku mulai
membuatmu makan dirumah” ucap Ha Won, Hyun Min
seperti tak mengerti
“Manusia butuh makan agar bisa
bergerak, kan?” kata Ha Won, Hyun Min melihat Ha Won
seperti sedang menjadi ibu rumah tangga lalu mengungkapkan sangat menyukai hal itu.
Ia pun mengajak Ha Won untuk berbaring disampingnya, Ha
Won langsung menlempar tangan Hyun Min yang ingin menariknya, Hyun Min pun
terlempar kembali ketempat tidurnya. Ha Won menyuruh Hyun Min segera datang ke
meja makan. Hyun Min ingin menariknya tapi Ha Won lebih dulu memperingatkan
Hyun Min agar segera pergi Hyun Min pun hanya bisa mengangguk.
Hyun Min menghela nafas panjang mengingat kejadian
kemarin dengan Ha Won dikamarnya.
Flash Back
Hyun Min mengoda Ha Won kalau semakin hari terasa semakin
menyenangkan dan ingin menciumnya. Tapi kaki Ha Won lebih dulu menendang tulang
keringnya. Hyun Min menjerit kesakitan. Ha Won dengan gugup memarahi Hyun Min
yang memanfaatkan keadaan lalu segera berlari keluar dari kamar. Hyun Min
berteriak memanggil Ha Won sambil memegang kakinya yang mengaduh kesakitan.
“Ahhh, Eun Ha Won.... Kau ini selalu membuatku
bergairah”ucap Hyun Min sambil membaringkan
badanya di tempat tidur dengan tangan menopang kepalanya.
Hye Ji melamun diatas meja kerjanya, bahan bajunya baru
saja di potong tapi pikiran melayang pada kejadian tadi malam.
Flash Back
Ji Woon tiba-tiba berdiri didepanya seperti menghalangi
pandanganya, tangan Ji Woon langsung memegang wajahnya sambil bertanya Apa
kau harus bertemu dengan
Kang Hyun Min menurutnya kondisi Hye Ji sedang tak
baik jadi lebih baik tak usah pergi menemuinya.
“Kalau begitu... Apa kau akan menjawab
pertanyaanku?” kata Hye Ji melepaskan tangan Ji Woon
“Nanti saja.... Kita pergi saja hari ini” kata Ji Woon lalu menarik Hye Ji pergi dari rumah
Ji Woon sedang berolahraga diatas treadmill seperti ingin
menghilangkan ingatan dengan kejadian yang kemarin, pikiran kembali teringat
saat menatap Hye Ji lalu membuka bajunya.
Ha Won keluar rumah tak melihat Ji Woon ada dikamarnya,
menurutnya Lebih sulit
untuk mengetahui keberadaan tiga sepupu itu daripada makan bersama mereka. Ia teringat kembali dengan misi yang diberikan Tuan
Kang yaitu mengajak mereka untuk makan bersama-sama. Perutnya pun berbunyi
tanda sudah sangat lapar.
“Hah? Berpikir soal makanan, membuatku
jadi lapar. Aku harus
segera mengumpulkan mereka untuk makan bersama! Aku akan buat kalian patuh, tunggu
saja!” ucap Ha Won penuh semangat.
Ha Won mencari-cari kemana keberadaan Ji Woon, dengan
rumah yang sangat luas, akhirnya Ha Won masuk dalam ruangan kolam renang dan
tak ada siapapun. Mulutnya kembali melongo melihat isi ruangan yang sangat
lengkap. Tiba-tiba Ji Woon keluar dari kolam renang sambil mengeluarkan air
yang masuk ke dalam telingannya. Ha Won terdiam melihat Ji Woon dengan bentuk
badan yang berotot
“Apa yang Kau lihat?” ucap Ji Woon, Ha Won dengan wajah tertunduk mengajak Ji
Woon untuk makan.
“Pergi sana!” kata Ji Woon dingin, Ha Won tetap mengajak Ji Woon
makan bersama untuk sekali ini saja dan akan
menunggu jadi meminta agar segera keluar dari kolam
renang.
“Aku tidak memakai baju renang
sekarang. Apa Kau masih
ingin aku keluar?” ucap Ji Woon, Ha Won
binggung.
“Aku berenang sendirian Jadi, kenapa harus susah payah pakai
baju renang? Tapi jika kau menginginkannya, aku
benar-benar akan keluar... maka.....” kata Ji Woon
berjalan ke tangga kolam renang, Ha Won panik
dan langsung berlari keluar dari ruangan.
Ha Won kembali masuk dengan papan seluncur menutup
wajahnya dan bertuliskan [jika
kau ingin ponselmu kembali, keluar dan makan!] tangan kirinya pun memegang ponsel milik Ji Woon. Ji
Woon sudah keluar kolam menyuruh Ha Won segera meletakanya. Ha Won melihat ke
arah bawah kaki Ji Woon yang bergerak lalu menyuruhnya untuk berhenti.
“Apa Kau tahu, sulit untuk memulihkan
data yang ada di ponsel jika jatuh ke
air, kan?” ucap Ha Won sudah siap membuang ponsel
Ji Woon ke dalam kolam renang. Ji Woon berteriak marah.
“Jika kau ingin aku kembalikan, maka keluar dan makan!” ucap Ha Won lalu keluar dari kolam renang. Ji Woon
yangmengunakan celana renang mengumpat Ha Won memang benar-benar gadis gila.
Seo Woo sedang asyik dalam studio membuat lagu dengan
memainkan gitarnya, Ha Won masuk mencoba memanggilnya beberapa kali. Seo Woo
dengan earphonenya tak bisa mendengar apapun. Ha Won berusaha untuk memangggil
dengan mengerakan tangan dan tubuhnya. Seo Woo melihat ke arah kertas lirik
menyadari Ha Won datang ke studionya, tersenyum bahagia. Ha Won pun mengajak
Seo Woo untuk keluar.
“Kau bangun pagi sekali, ya?” ucap Ha Won, Seo Woo mengatakan kalau belum tidur. Ha
Won melonggo tak percaya.
“Kau pasti tahu, seorang artis itu jarang sekali tidur” kata Seo Woo bangga.
“Tapi seorang artis juga butuh
makan, kan? Ayo, kita
makan” ucap Ha Won, Seo Woo tersenyum memikirkan mereka akan
makan bersama.
Ha Won pergi ke dapur memberikan segelas minuman untuk
Nona Baegyo, Si Nona Baegyo panik meminta Ha Won untuk istirahat
saja. Ha Won mengatakan ingin membantunya karena menurutnya
lebih baik untuk dikerjakan secara bersama-sama. Si Nona tak pingin kena marah
lagi, Ha Won merengek agar bisa membantu.
Akhirnya si Nona Baegyo pun memberikan tugas agar Ha Won
mengoreng telur mata sapi. Awalnya Ha Won berhasil, tapi untuk telur yang kedua
tidak pecah dengan sempurna. Beberapa saat kemudian, sarapan ala orang inggris
pun tersaji, sepotong roti, sosis dan teluar mata sapi. Wajah Ha Won terlihat
bahagia dan siap untuk makan bersama.
Hyun Min masuk ruangan lebih dulu, tak percaya Ha Won
sendiri yang membuat semua sarapan ini. Ha Won melihat tangan Hyun Min yang
merangkul pundaknya dan langsung memukulnya memperingatkan agar jangan berani
menyentuhnya. Hyun Min mengeluh Ha Won memang wanita yang kasar lalu duduk
dimeja makan.
“Aku sengaja membuat ini karena tidak ada kata
"Gratis" dalam
kamusku Sekarang,
jangan berlebihan.” Kata Ha Won
“Ayo kita kencan setelah sarapan” kata Hyun Min, Ha Wo mengatakan harus mencuci
piringnya
“Kenapa kau yang harus
melakukannya?” keluh Hyun Min, Ha Won menegaskan
dirinya itu beda dengan orang lain jadi ia yang akan membersihkan semuanya
sendiri!
“Tidak... Kau tidak perlu melakukan hal
seperti itu” kata Hyun Min dengan tanganya yang
mencari kesempatan untuk memegang tangan Ha Won. Ha Won langsung menarik tanganya.
Seo Woo masuk ke dalam ruangan makan melihat Ha Won dan
Hyun Min sudah berduaan, bertanya apa yang terjadi. Hyun Min pikir Seo Woo itu
tak tahu kalau dirinya sedang mengekspresikan
perasaannya dengan Ha Won melalui
sentuhan. Ha Won langsung cemberut, Hyun Min pun bertanya kenapa
Seo Wo datang ke ruangan makan.
“Itu yang ingin aku tanyakan
padamu! Kenapa
kau memanggilku kesini saat dia disini?” kata Seo Woo tak suka melihat sosok Hyun Min
“Ayo kita semua makan bersama. Lagipula, kalian ini keluarga” kata Ha Won dengan senyuman bahagia
“Apa hakmu mengatakan kami
keluarga? Tidak ada
yang menjadi keluargaku disini” kata Ji Woon yang
sudah ada didepan pintu dengan tatapan sinis
Ha Won melihat Ji Woon yang datang mengajak untuk
duduk dan makan bersama. Ji Woon
mendekat meminta Ha Woon untuk mengembalikan ponselnya. Ha Won berjanji akan
mengembalikan setelah Ji Woon sarapan bersama. Ji Woon mengumpat Ha Won sudah
gila. Hyun Min setuju karena benar-benar tidak mau makan
dengan Ji Woon.
“Aku dengar, kalian bertiga tidak
pernah makan bersama! Keluarga
macam apa itu?” kata Ha Won, Ji Woon dengan sinis
mengatakan kalau itu bukan urusanya dan meminta agar mengembalikan ponselnya.
“Aku sudah bilang, akan aku
berikan padamu setelah ku duduk dan makan! Apa terlalu sulit untuk makan
bersama keluargamu?” kata Ha Won heran
“Kau bilang Keluarga, yang baguslah memang seperti itu pastinya Tapi satu-satunya persamaan yang kami
miliki adalah alamat rumah Mungkin
bisa menjadi tidak saling kenal.” Ucap Ji Woon sinis.
“Kapanpun itu, Aku akan berusaha menuruti keinginanmu
tapi... sekarang
ini aku tidak berselera” kata Hyun Min lalu berajak
pergi dari meja makan.
Ha Won berteriak memanggil Hyun Min bertanya kemana akan
pergi, Hyun Min menegaskan Tidak menyenangkan makan bersama Ha Won jika bukan hanya berdua saja. Seo Woo menaruh jus jeruknya meminta agar Ha Won tak
memaksa karena mereka bertiga tak sedekat yang ada di pikiranya. Ha Won pikir tetap saja mereka itu... Seo Woo menyela memberitahu kalau bisanya
jam sekarang inilah waktunya mendapatkan
inspirasi, jadi
Sebagai sesama selebriti, meminta agar mereka saling
menghargai jadwal masing-masing dan mengambil sepotong roti untuk makan lalu pergi.
Ji Woon mengulurkan tanganya meminta Ha Won mengembalikan
ponselnya, Ha Won menghela nafas panjang berdiri menatap Ji Woon, dengan wajah kesal kalau Ji Woon berpikir kalau
nilai ponsel butut yang dibanggakan lebih berharga dari
keluarga.
“Berhenti seolah-olah kau mengenal
kami” ucap Ji Woon sinis
“Kalian bisa menjadi keluarga jika
kalian bisa makan bersama” kata Ha Won, Ji Woon
mendekati wajah Ha Won agar bisa saling menatap tajam.
Ji Woon bertanya memangnya apa yang akan dilakukan Ha Won
sekarang. Ha Won panik melihat Ji Woon yang jaraknya sangat dekat, Ji Woon
dengan cepat bisa mengambil ponselnya dari tangan Ha Won memperingati agar tak
bermain-main denganya. Akhirnya Ha Won duduk lemas setelah Ji Woon pergi,
sambil mengeluh kenapa susah sekali mengajak mereka makan bersama.
Tuan Kang baru saja selesia berbulan madu,
mengatakan Sebuah
inisiasi untuk masuk ke Sky House, Yoon Sung
memberitahu ternyata tiga cucunya itu sangat menentang lebih
dari yang diperkirakan. Tuan Kang memberitahu ketiganya padahal memang
satu keluarg dan semua sama
“Aku rasa, saat ini akan sulit” kata Yoon Sung
“Dia tidak bisa melanjutkannya, walaupun ini sudah terlalu jauh”ucap Tuan Kang
“Tapi meskipun begitu, aku rasa
seminggu saja tidak cukup” kata Yoon Sung
“Aku setuju, Kau terlalu memaksa dia” ucap Nyonya Ji
“Tidak mau... Aku bukan orang yang suka memaksa” kata Tuan Kang, Nyonya Ji tertawa karena suaminya itu Lagi-lagi
mengodanya dengan perkataan konyol.
“Memang wajar kalau anggota
keluarga makan bersama-sama. Aku penasaran bagaimana cara Eun
Ha Won menyelesaikan
misi ini” kata Tuan Kang. Yoon Sung pun diam sambil menyetir
mobilnya.
Ha Won membantu Ji Young yang berkerja d cafe, Ji Young
mengumpat Ha Won itu licik karena sebelumnya mengatakan tidak
akan ikut campur kehidupan orang lain bahkan mengatakan tidak tinggal di Sky
House, tapi pada kenyatanya sekarang. Ia merasa Ha Won sekrang
pasti sangat bahagia. Ha Won
menegaskan kalau si Sky House itu untuk bekerja bukan untuk main-main
“Makanya... Sekarang kau bisa melihat wajah Kang
bersaudara setiap hari saat bekerja! Bagaimana
kau bisa buat dirimu bersikap manis?” ucap Ji Young penasaran
“Ahh! Aku bilang, itu bukan karena
sikap manisku!” keluh Ha Won yang terpaksa tinggal di
Sky House demi uang.
“Saat ini, Aku masih iri denganmu! Jadi, tepatnya pekerjaan seperti
apa yang kau lakukan?” tanya Ji Young
“Menurutmu, bagaimana cara kau
untuk bisa mengajak Kang Seo Woo makan?” kata Ha Won ngi tahu.
Ji Young tak percaya temanya harus
mengajak makan denganpacar kesayangannya
Seo Woo. Ha Won menegaskan bukan itu yang terpenting untuk
dibahas, karena misinya adalah harus buat mereka bertiga untuk
duduk dan makan bersama-sama. Ji Young tak percaya
ternyata ada misi untuk melakukan itu tapi menurutnya itu seperti Mission
Impossible. Ha on kaget mendengarnya
“Apa Kau tidak tahu? mereka bertiga
sangat tidak akur Aku
mendengarnya hanya dari gossip Tapi
rupanya, melegakan kalau mereka tidak saling membunuh! Aku rasa itu terjadi sejak mereka
tinggal
satu atap sejak setahun yang lalu Tapi
seharipun tidak pernah ada ketenangan di Sky House sejak saat itu” cerita Ji Young
“Ahh....sepertinya mereka
meributkan hal yang tidak ada Karena mereka tidak perlu
khawatir soal uang sedikitpun” ucap Ha Won heran
“Misi itu sudah pasti tidak mudah” kata Ji Young, Ha Won merasa dirinya itu terlalu
meremehkan misi ini?
“Hanya ada satu cara agar bisa
berhasil, yaitu Taktik utama Eun Ha Won:
KEINGINANMU!” kata Ji Young, Ha Won merengek temanya
itu yang mengodanya.
“Terlepas dari semuanya, kau lebih
bersemangat dari orang lain yang aku kenal! Hadapi anak-anak kaya dan angkuh
itu dan siapa yang akan menang! Kau pasti bisa melakukannya!” ucap Ji Young, Ha Won pun bersemangat kembali agar bisa
menyelesaikan misinya.
Ha Won menulis dengan pensil warna dan juga gambar dengan
bagus [PROJECT: Membuat Kang bersaudara untuk
makan bersama-sama!] dengan memikirkan rencannya, lalu menuliskan
dalam buku “Rencana nomer 1: Menyerang
saat mereka lengah!”
Ha Won bertemu dengan Hyun Min tiba-tiba langsung
mengatakan Di-bi-di-bi-di-bi-dip dan langsung membuat pose bangau. Hyun Min binggung apa
yang sedang dilakukan Ha Won padanya. Ha Won kembali memberikan suara yang sama
dan memperlihatkan gerakan yang sama sementara Hyun Min memperlihatkan bentuk kepala
bagau.
Ha Won mengatakan kalau ia menang, Hyun Min mengeluh apa
yang dilakukan Ha Won padanya. Ha Won mengatakan Hyun Min kalah,
jadi mengajaknya untuk makan bersama. Hyun Min
tak percaya Ha Won itu masih
belum menyerah dan menegaksan kalau tidak
akan makan bersama dua sepupunya itu. Ha Won
memberikan pilihan Hyun Min ingin dipukul, atau
makan bersama.
Hyun Min tak peduli memilih pergi, tapi saat itu juga Ha
Won langsung memberikan pukulan dikepala Hyun Min. Dengan menahan kesal Hyun
Min berbalik mengajak mereka main sekali lagi, Hyun Min dan Ha Won memberikan gerakan bangau bersamaan.
Ha Won mencegat Seo Woo yang datang lalu mengajak suit Batu,
kertas, gunting, SeoWoo langsung memberikan
kepalan tanganya. Ha Won bahagia karena bisa menang dengan mengeluarkan kertas.
Seo Woo binggung kenapa Ha Won tiba-tiba mengajaknya bermain seperti itu.
“Yang terakhir sampai kesana harus
mengabulkan permintaan lawannya!” ucap Ha
Won melihat ke tangga. Seo Woo pun langsung setuju.
Keduanya bermain suit seperti pasangan lainya yang
berhasil menang bisa naik satu langkah. Di tangga terakhir, Ha Won dengan
bahagia bisa memenangkan permainan, Seo Woo pun bertanya apa yang dinginkan Ha
Won. Ha Won mengatakan ingin mereka bertiga makan bersama-sama. Seo Woo menegaskan kalau tak mau melakukanya.
“Ayolah, hanya sekali saja. Apa Kau
ini benar-benar tidak menyukainya?” tanya Ha Won,
“Ya. Aku hanya tidak suka. Bukankah tidak sopan jika kau
memaksaku untuk melakukan hal yang tidak
Aku inginkan?” keluh Seo Woo
Aku
tidak memaksamu. Tapi Kau kalah, ini adil kan” ucap Ha Won, Seo Woo pun tersenyum dan bisa mengerti.
Ha Won mencegat Ji Woon yang akan masuk kamar memberikan
permainan “ Cham, cham, cham!”
dengan tanganya. Ji Woon menatap sinis, Ha Won kembali mengajak bermain seperti
mata Ji Won harus melihat ke arah matanya. Ji Woon tak peduli menyuruh Ha Won
segera pergi dari hadapanya.
“Ahh, ini tidak berhasil untuknya?” keluh Ha Won melihat Ji Woon tak bisa ditaklukan dengan
permainan yang dibuatnya.
Semua makanan lengkap ada diatas meja, Yoon Sung dan Ha
Won berdiri menatap meja tanpa penghuninya. Yoon Sung merasa Rencana khusus ini
sepertinya tidak berhasil. Ha Won pikir mereka harus
beralih ke rencana B. Yoon Sung binggung Rencana B seperti apa.
Ha Won merembus air dan memanggang daging babi, serta
menyiram saus daging iga domba. Yoon Sung binggung Ha Won bisa tahu tentang
kesukaan makanan dari Kang bersaudara, Ha
Won mengatakan sudah melakukan penelitian.
Flash Back
Ha Won pergi menemui Nona Baegyo memberitahu Ji
Woon tidak makan daging babi
sembarangan dan hanya suka bagian daging yang kulitnya masih ada. Setelah itu pergi ke bagian chef, memberitahu tips Yang
paling penting, saat memasak daging domba
“Pastikan kalau rasa pedasnya
tidak terasa. Jika kau
ingin membelinya, lebih baik kau membelinya di restoran berbintang Michelin” ucap si chef
Ha Won pun pergi ke belanja membeli ramen, daging babi
dan juga duan selada. Setelah itu pergi ke restoran, hanya dengan melihat
pesanan daging dombanya sudah siap, wajahnya sumringah melihat makanan yang
sangat nikmat.
Ha Won duduk di lantai sengaja membuat aromanya bisa
tercium oleh Kang bersaudara. Hyun Min yang terlihat kesal dikamarnya merasakan
masakan yang mengusik hidungnya. Ji Woon memegang remote drone, ikut merasaka
bau daging babi yang dipanggang. Seo Woo dengan earphonenya bisa mencium bau
ramen yang sedang dimasak. Ketiganya langsung beranjak keluar dari kamar.
“Dikarenakan manusia punya
penciuman yang tajam, maka naluri mereka akan tertuju pada penciuman makanan kesukaan mereka. Rencana nomer 2: Gunakan makanan kesukaan mereka sebagai umpan!”
Ketiganya pun masuk kedalam ruangan makan, Ha Won sengaja
membalikan daging babi diatas panggang. Kang bersaudara menelan air liur karena
melihat makanan kesukaan mereka diatas meja. Ha Won menawarkan Seo Woo ramyun
yang baru matang diatas kompor, Seo Woo melongo melihat ramyun yang sangat
nikmat.
Ji Woon melirik ingin melihat reaksinya, Seo Woo menjerit
kalau tak boleh makan ramyun karena ada pengambilan foto besok dan mengumpat Ha Won itu memang kejam lalu keluar
ruangan. Yoon Sung terlihat asik makan dengan menu kesukaan Kang bersaudara. Ha
Won akhirnya mengajak Ji Woon dan Hyun Min untuk makan bersama.
Hyun Min melihat Yoon Sung makan dengan lahap iga domba
kesukaanya, air liurnya kembali ditelan. Ji Woon juga tak bisa menahan melihat
Yoon Sung makan daging babi kesukaanya. Yoon Sung makan terus tanpa henti, Ha
Won menyuruh Yoon Sung berkata sesuatu dan jangan makan terus menerus. Yoon Sung
mengajak mereka untuk makan bersama.
“Ini makanan kesukaanmu dari Chef
Terry Kang restoran
bintang 3-Michelin!” kata Ha Won
“Kenapa kau jadi terobsesi untuk
membuat kami makan bersama-sama?” keluh Hyun
Min
“Ini misi pertamaku!” ucap Ha Won, Hyun Mn mengatakan kalau semua yang
dilakukan Ha Won itu sia-sia lalu menyuruh Yoon Sung untuk menghentikan makan didepan
matanya.
Yoon Sung tetap asyik makan dagingnya, Hyun Min akhirnya
memukul Yoon Sung untuk berhenti makan dan memilih pergi. Ji Woon masih melihat
Yoon Sung makan daging babi kesukaanya, bertanya apakah rasanya enak. Ha Won
dengan penuh semangat mengatakan kalau benar-benar
lezat. Ji Woon akhirnya mendekat dan berjongkok. Ha Won langsung membungkus daging dengan daun selada dan
ingin menyuapinya, Ji Woon menelan air liur dengan makanan didepan mulutnya,
saat membuka mulutnya langsung menyuruh Ha Won segera pergi jauh darinya dan
keluar dari ruang makan.
Ha Won menjerit kesal sendiri karena dirinya benar-benar
gila tak bisa membuat Kang bersaudara makan bersama. Yoon Sung masih terus
makan tanpa henti berkomentar Dari awal, ini misi yang mustahil.
“Ide sebuah keluarga membuat
perasaan mereka bertiga menjadi terluka. Jadi hal yang mudah bagi orang
kebanyakan menjadi sulit bagi mereka” kata Yoon Sung, Ha Won menghela nafas panjang melihat
makanan yang sia-sia sudah dibelinya.
Ha Won mencuci piring selesai makan, Nyonya Baegyo panik
melihat Ha Won yang mencuci piring. Ha Won meminta agar si Nyonya Baegyo untuk
tak memanggil “Nona” seperti orang kaya saja dan memintanya agar memanggil Ha
Won saja.
“Kau ini tamu di Sky House, dan aku pegawai di Sky House!” kata Nyonya Baegyo
“Siapa yang peduli? Manusia
lebih penting daripada rumah! Jadi
tolong, bicara santai saja denganku. Mengerti ?” kata Ha Won, Nyonya Baegyo pun mau tak mau mengatakan
mengerti.
“Kalau begitu, Aku
yang akan membereskan ini semua” ucap Ha Wo kembali
mencuci piring.
Ha Won dengan menopang dagu diatas meja makan terlihat
lesu, Nyonya Baegyo mengeluh pada tiga anak yang keras
kepala, karena tidak satupun dari mereka yang
makan. Ha Won lesu karena ternyata rencananya benar-benar
gagal menurutnya mereka bertiga lebih
baik mati daripada makan bersama-sama.
“Mereka memiliki kekayaan tapi hidup
mereka menyedihkan. Tuan muda
Hyun Min, sejak kecil sudah makan sendirian. Jadi
menurutnya aneh jika harus makan dengan yang lainnya” cerita Nyonya Baegyo, Ha Won bertanya kenapa Hyun min makan
sendirian
“Ayahnya sudah meninggal dan
ibunya bekerja seharian. Sepertinya
selama ini dia sudah mengalami
hal yang pahit. Jadi
PresDir mengirimkan dia sekolah ke luar negeri saat
usianya 10 tahun Aku
yakin dia pasti makan dan tidur sendirian selama disana. Hanya Memikirkannya saja membuat hatiku
sedih untuknya” cerita Nyonya Baegyo sedih, Ha Won
penasaran dengan cerita dua sepupu lain.
“Tuan muda Seo Woo mencari nafkah
dengan Penampilannya. jadi dia benar-benar harus
merawat... ahhh...
apa tadi dia bilang?” kata Nyonya Baeyo memegang
bagian wajahnya. Ha Won menebak Seo Woo yang harus menjaga
penampilannya
“Ya. Menjaga penampilannya... Karena itu, dia tidak suka makan Aku yakin dia butuh makan banyak agar
kuat untuk bernyanyi! Terkadang
aku merasa kasihan padanya” kata Nyonya Baegyo, Ha
Won ingin tahu tentang Kang Ji Woon?
“Sejujurnya, sangat sulit untuk bertemu dia sebentar
saja dirumah ketika dia ada
dirumah, maka dia mengunci dirinya di
kamarnya Jadi kau
tidak akan bisa bertemu dengannya Aku rasa mungkin karena dia tidak
terbiasa tinggal dirumah ini” cerita Nyonya Baegyo, Ha Won bertanya kenapa tak
terbiasa.
“Saat ini Bahkan belum setahun sejak dia
diketahui memiliki hubungan darah dengan
PresDir. Itu bukan ide yang mudah untuk
dilakukan. Apa Kau pikir
dia mau makan bersamaku jika aku mengajaknya? Kemungkinan tidak. Aku juga tidak
mau, jika aku jadi dia” kata Nyonya Baegyo, Ha Won
terdiam sambil mengigit bibirnya.
Ha Won terdiam memikirkan ucapan Nyonya Baegyo di meja
makan “Mereka memiliki
kekayaan tapi hidup mereka sangat menyedihkan.” Lalu
wajahnya tiba-tiba tersenyum menemukan ide. Seo Woo keluar dari rumah dan mobil
vannya pun sudah menunggu dengan managernya.
Ketika masuk ke dalam mobil melihat sebuah tas diatas
kursinya, pesan dari Ha Won ada diatasnya “Pastikan untuk sarapan! Semoga beruntung
dengan pengambilan gambarnya! -dari Ha Won” Seo Woo tertawa merasa Ha Won itu berpikir
dirinya itu masih anak-anak karena memberikan sebotol susu pisang.
Managernya bertanya ada ada dengan susu ditangan Seo Woo,
karena biasanya tak ingin minum susu sebelum pemotretan. Seo Woo tahu tapi
untuk hari ini ingin meminumnya, tanpa ragu meminum susu yang diberikan Ha Won untuknya.
Ha Won pergi ke ruangan dibalik semak beluka, membuka
pintu sambil memanggil Ji Woon tapi sepertinya sedang tak ada didalam. Perlahan
ingin melihat isi ruangan, Ji Woon tiba-tiba datang dengan sinis bertanya apa
yang dilakukanya. Ha Won baru memegang roll film negatif berpura-pura kalau
barang itu jatuh, Ji Woon
mengambilnya dan memperingatkan untuk
tak menyetuh barang apapun.
“Ada yang ingin aku katakan padamu” kata Ha Won, Ji Woon seperti biasa menyuruh Ha Won
pergi saja.
“Kenapa kau selalu berkata seperti
itu? Tidak ada
tempat bahkan untuk "Pergi".” Kata Ha
Won, Ji Woon tetap menyuruh Ha Won segera pergi.
“Apa kau sangat kesal kalau
kenyataannya aku harus tinggal di sini” ucap Ha Won,
“Itu pilihanmu, Tinggal disini tanpa tahu tempat
tinggal seperti apa yang sudah kau pilih. Tapi....jangan ganggu aku!” tegas Ji Woo menatap Ha Won dengan mata dinginya.
“Apa kau sekarang sedang mengancamku? Asal kau tahu saja, otakku adalah otak
baja, jadi ancaman seperti itu tidak
mempengaruhiku. Dan
aku orang yang selalu melaksanakan tugas yang sudah diberikan. Jadi aku juga tidak bisa janji untuk
tidak mengganggumu” tegas Ha Won melawannya.
“Jika kau ingin main "Sebuah
Keluarga bahagia", lakukan
saja di tempat lain” balas Ji Woon sins
“Apa kau pernah sekali saja
menganggap tempat
ini adalah rumahmu? Apa kau
pernah sekali saja menerima orang yang tinggal disini sebagai
keluargamu? Yang kau
pedulikan hanyalah emosimu sendiri Jadi
kau tidak peduli jika akhirnya kau bisa melukai orang lain, kan? Kau tidak bisa punya keluarga
hanya dengan tinggal di tempat yang buruk ini
sendirian.” Tegas Ha Won lalu keluar dari ruangan.
Ji Woon terdiam, Ha Won teringat sesuatu sebelum pergi yaitu
mengucapkan terimakasih sudah menemukan buket bunganya dan
mengembalikannya lalu pergi meninggalkan
ruangan.
Ha Won pergi menemui Hyun Min yang sedang duduk
sendirian, bertanya apa yang sedang dilakukanya. Hyun Min mengatakan sedang
bermain. Ha Won melihat Hyun Min sedang main sokudoku, tak percaya ternyata
Hyun Min bisa tahu caraya untuk bersenang-senang. Hyun Min mulai mengoda Ha Won yan berpikir dirinya hanya
mempedulikan wanita. Ha Won
pikir memang seperti itu.
“dasar Kau ini, lagi-lagi menanggap
remeh orang. Tidak ada
yang bisa menghindari karisma Kang Hyun Min, benarkan?” ucap Hyun Min mulai mengoda dengan wajah tampanya.
“Aku bahkan belum menemukan
"pintu" untuk mengatakan karisma” balas Ha Won, lalu melihat ada rubik yang biasanya
sering memainkan saat masih kecil. Hyun Min mengatakan permainan itu tidak
mudah
“Hei, apa kau mau mewujudkan
keinginanku jika aku bisa menyelesaikannya?” kata Ha Won kembali mengajak taruhan.
“Baiklah. Tapi kau harus
menyelesaikannya dalam waktu 2 menit. Setuju?” kata Hyun Min, Ha Won pun setuju.
Hyun Min menyiapkan ponsel dengan timer selama dua menit,
Ha Won mulai mencoba menyamakan semua kotak rubik. Sampai akhirnya Hyun Min
berteriak Waktunya habis. Ha Won
mengeluh kalau waktunya tidak cukup melakukannya. Hyun Min memberikan ponselnya dengan
bertukar ribuk, Ha Won pun memasang timer untuk menghitungnya. Hyun Min sudah
mulai mengerakan ribuk dengan kecepatan jarinya.
Ha Won langsung menghentikan waktunya saat Hyun Min
selesai menyamakan rubik, hanya butuh 8 detik saja. Mulutnya melonggo tak
percaya melihat Hyun Min sudah selesai. Hyun Min mengodanya kalau kali ini tak
bisa mengabulkan pemintaan Ha Won, ponselnya berdering dan langsung mengambil
dari tangan Ha Won dan mengatakan akan segera datang. Ha Won masih melonggo
dengan rubik ditanganya.
Ji Woon duduk diam di depan ruanganya, teringat kembali
kata-kata Ha Won “Yang kau pedulikan
hanya emosimu sendiri Jadi kau tidak peduli jika akhirnya kau buat orang lain terluka, kan?” Lalu saat dipesta pernikahan kakeknya, dengan sinis melempar
uang didepan wajah Ha Won kalau sengaja datang karena uang dan sampai mau
melakukan semua ini karena membutuhkan uang.
Pertemuan mereka di hotel pun membuat ucapan sinis pada Ha
Won “Bukankah gadis
sepertimu bersikap bangga lalu
memanfaatkannya?” ketika di
rumah juga bersikap kasar dengan mengatakan “Yang penting bagimu adalah uang, kan Atau Kau mencoba merayuku atau apapun itu?”
Ji Woon terdiam mengingat kembali kata-kata Ha Won saat
di ruanganya, “Apa kau pernah
sekali saja menganggap tempat ini adalah
rumahmu? Apa kau pernah sekali saja menerima orang yang tinggal disini sebagai keluargamu?” Bunyi deringan ponsel menyadarka dari lamunan, Hye Ji
menelpnya dan Ji Woon mengatakan akan segera datang.
Hyun Min sedang sibuk mengirimkan pesan pada Ha Won
apakah masih menyukai rubik. Wanita yang didepanya langsung cemberut mengambil
ponsel Hyun Min menduga ada wanita lainnya. Hyun Min menegaskan banyak Wanita
selau ada di sekelilingnya. Si Wanita terlihat kesal.
“Apa kau ingin putus denganku
sekarang Atau
bagaimana jika minggu depan?”ucap Hyun Min, si
wanita akhirnya mengembalikan ponsel dan makan seperti orang yang takut gemuk.
“Hei, makan dengan penuh semangat! Apa kau belum pernah dengar kata
"mukbang"?” keluh Hyun Min kesal
“Tapi
kau tidak suka dengan gadis yang makannya banyak”
kata si wanita, Hyun Min mengeluh wanita yang di depanya itu mudah sekali ditebak.
“Aku orang yang mudah gemuk bahkan
hanya minum air saja!” kata si wanita
Hyun Min tak peduli, lalu bertanya apakah wanita itu tahu
cara memukul. Wanita itu mengatakan tentu saja tahu.
Hyun Min bertanya apakah tahu
cara menyakiti seseorang lalu meminta agar memuku
wajahnya. Si wanita merasa tak mungkin dengan alasan Pergelangan
tangannya lemah. Hyun Min melihat wanita didepanya itu sungguh
membosankan, jadi lebih baik mereka putus
saja sekarang, lalu mengucapkan selamat tinggal dan
pergi. Si wanita hanya bisa menjerit memanggil Hyun Min.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Thingkyu sinop. Nya unnie 😚😘
BalasHapusSmangat! Fighting 💪