PS : All
images credit and content copyright : TVN
Yoo Na dengan mata melotot tak percaya kalau Ha Won
adalah Wanita Jacpot Nasional, dengan nada mengejek tak mungkin adik tirinya itu jadi tunangan Kang Hyun Min dan tak akan mungkin bisa datang ke
pernikahan itu. Ha Won mengatakan kalau sebelumnya
terjadi sesuatu.
“Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Yoo Na penasaran dengan nada tinggi.
“Aku tidak bisa memberitahumu,
tapi ... Aku kesana
bukannya karena aku ingin pergi kesana. Aku benar-benar
serius mengatakanya, Unni!” ucap Ha Won memperlihatkan wajah melasnya.
“Berhenti belagak sok suci dan sok melas, Eun
Ha Won. Bukankah
ini yang kau inginkan untuk
melarikan diri dari hidupmu dan
merayu anak orang kaya? Jadi
kenapa bisa kau mengalami kejadian
pernikahan kemarin?” kata Yoo Na sambil
mendorong tubuh Ha Won.
“Tidak ada di antara kami, sungguh!!! Dan aku tidak ingin memanfaatkan
seseorang untuk
mengubah hidupku. Aku
tidak akan minta-minta dari
orang lain.” Ucap Ha Won
Yoo Na yang sudah sangat marah mengusir Ha Won untuk
keluar dari rumah sekarang juga sambil melempar krim ke baju adik tirinya, Ha Won memohon agar tak melakukanya. Yoo Na
mengulang kata-kata Ha Won yang tak mau manfaatkan orang lain, tapi pada kenyataan
adik tirinya itu baru saja melecehkan keluarganya.
Ha Won mengatakan kalau mereka ini ‘kan keluarga, Yoo Na
menegaskan kalau tidak pernah menganggap Ha Won itu sebagai keluarga dan menyuruhnya untuk segera menghilang dari
kehidupanya, lalu mendorong Ha Won sampai keluar dari rumah. Nyonya Park pun
memberitahu kalau besok Tuan Eun akan pulang. Yoo Na menjerit tak mau
memikirkanya dan kembali ke kamarnya.
Didepan pintu rumahnya, Ha Won melihat baju satu-satunya
yang dimiliki sudah terkena noda dan pasti susah menghilangkanya. Tapi dengan
penuh keyakinan berjalan keluar dari rumah.
Hyun Min masuk kamarnya melihat baju seragam Ha Won,
bertanya-tanya harus diapakan baju itu sekarang, setelah itu menaruhnya disofa
dan membanting tubuhnya di tempat tidur. Pikiranya kembali menerawang,
mengingat saat mencium Hye Ji sebelumnya dan perkataanya.
“Aku akan tetap
percaya bahwa ada sesuatu yang membuatmu seperti ini 10 tahun silam...masih
bersemayam di sana.”
Hyun Min bangun mengambil sebuah figura yang ada diatas
rak, terlihat foto saat masih kecil dengan satu wanita dan dua pria yang ada
disana.
Pegawai hotel memberikan tas Ji Woon memberitahu sudah
check out hari ini, Ji Woon binggung lalu memberikan kartu kreditnya akan check
in kembali di hotel. Pegawai hotel pun mengesek kartu kredit tapi sudah tak
bisa digunakan lagi. Ji Won hanya bisa menghela nafas panjang.
Yoon Suk menelp memberitahu kalau Tuan Kang ingin
Ji Woon kembali ke Kediaman Haneul lagi. Ji Woon menegaksan tidak
mau. Yoon Suk memberikan peringatakan kalau Ji Woon tidak
bisa dapat tunjangan apapun dari Haneul Group. Ji Woon menegaskan bisa
hidup tanpa hal semacam itu.
Yoon Suk melaporkan pada Ketua Kang yang duduk
dibelakang, kalau Ji Woon selalu sedih belakangan ini Dan sepertinya tidak bisa terbiasa dengan Kediaman Haneul. Tuan Kang hanya diam saja. Yoon Suk pikir merasa kurang
sopan, tapi menurutnya sulit membuat Ji Woon kembali ke
Kediaman Haneul.
“Karena itulah kita harus membuat
dia kembali
ke sana secepat mungkin. Aku
sudah punya rencana.” Kata Tuan Kang yang duduk
didalam mobil.
Ji Woon berjalan sendirian menyebarangi jembatan, tatapan
kosong karena walaupun memiliki uang banyak ternyata tak ada gunanya juga. Ia
pun hanya diam saja ketika lampu hijau menyeberang sudah menyala, hanya bisa
menghelaan nafasnya sangat panjang.
Ha Won berkerja di bioskop dengan mengecek karcis untuk
penonton, temanya bertanya apakah Ha Won sudah selesai berkerja. Ha Won
mengangguk. Temanya mengajak Ha Won menonton film karena tak ada penonton di
Theater tiga dan sudah mempersiapkan pop corn ukuran besar. Ha Won melihat
kalau Film dan popcorn Sepertinya seru.
Keduanya masuk ke dalam bioskop yang tak ada penontonya,
tiba-tiba temanya melihat ponselnya yang berdering, akhirnya buru-buru pamit
keluar pada Ha Won untuk mengangkat telpnya. Ha Won pun tak bisa berbuat
apa-apa karena lampu bioskop sudah gelap.
Ji Woon yang tak punya tujuan memilih untuk menonton
film, Ha Won yang duduk sendirian sambil memakan popcornya. Beberapa saat
kemudian, Ha Won sudah tertidur pulas, Ji Woon pun sadar ada Ha Won yang
tertidur duduk didekatnya. Ha Won akhirnya terbangun melihat Ji Won yang
menatapnya, memilih untuk buru-buru kabur.
Tapi baru sampai depan kursi berpikir untuk apa kabur, karena tak membuat kesalahan apapun. Saat membalikan
badanya, Ha Won langsung menjerit kaget karena Ji Woon sudah ada tepat didepan
wajahnya. Ji Woon dengan memalingkan wajahnya bertanya apakah Ha Won punya
uang. Ha Won tak bisa menahan tawanya. Keduanya akhirnya keluar dari bioskop
bersamaan.
“Apa kau itu memang orang kaya?
Mana mungkin
orang kaya tak punya 10.000 won?” ejek Ha
Won, Ji Woon menyuruh Ha Won berhenti bicara saja.
“Jadi kau punya uang, atau tidak? Jawab saja pertanyaannya.” Tegas Ji Woon
“Aku punya dan Mungkin aku akan
punya uang itu, kalau kau bayar utang makanan di mini market waktu itu.” Balas Ha Won yang harus membayar semua belajaan Ji Woon
Lalu ia terlihat bahagia karena memiliki uang 5.000
won, Ji Woon mengejek ternyata banyak sekali uang yang
dimiliki Ha Won itu dan milih untuk pergi meninggalkanya, saat itu suara perut
laparnya berbunyi. Ha Won tersenyum, mengejek kalau perkataan Ji Woon itu tak
sesuai dengan tingkahnya sebagai seorang pria, dan tahu kalau pasti lapar. Ia
meminta Ji Woon menunggu sebentar, akan berganti baju lebih dulu setelah itu
segera keluar, sambil menegaskan dengan uang 5ribu Won bisa mengajaknya makan.
Dua ramen cup pun bisa dibeli oleh Ha Won untuk makan
mereka berdua, Ha Won mengatakan kalau makanan ini sebagai bayaran dari utangku
karena membantunya di hotel
itu. Jadi memperingatkan agar Ji Woon tak mengungkit kalau
masih punya hutang padanya.
“Jadi Bantuanku padamu Cuma bernilai 1.500 won?” ucap Ji Woon tak terima
“Bagaimana dengan biaya tambahan kejunya? Harganya jadi 2.500 won,
apa kau tahu!” kata Ha Won kesal
“Aku orang yang mengajarkanmu
kalau makanan ini enak
ditambah keju!” kata Ji Woon tak mau kalah.
Ha Won mengatakan sudah tahu tapi tadi hanya lupa saja,
Ji Woon hanya bisa menghela nafas. Ha Won mengartikan Ji Woon itu mengabaikan ekstra 1.000 won yang dibayarkannya, lalu meminta agar mengembalikan keju yang suda
dibelikanya. Ji Woon menarik mangkuk mienya dan melihat Tuan Kang sudah ada
didepan minimarket sengaja mengikutinya.
Dengan wajah kesal, Ji Woon menaruh mie diatas meja seperti
nafsu makannya jadi hilang. Ha Won merasa tak enak hati hanya karena di minta
mengembalikan kejunya membuat Ji Woon marah akhirnya meminta maaf dan mengajak
Ji Woon untuk kembali makan. Ji Woon pun hanya diam saja.
Ha Won membuang sisa makan ke tempat sampah, ketika
kembali ke meja tak melihat sosok Ji Woon ada disana. Dengan wajah kesal tak
percaya ternyata Ji Woon itu punya kebiasan setelah makan langsung pergi begitu
saja. Ia menghela nafas panjang, kalau hari ini ponselnya hilang, diusir dari
rumah, menjerit kesal ada apa sebenarnya dengan harinya ini.
Akhirnya ia pergi ke kasir agar bisa berhutang untuk
mencharger ponsel yang mati, Temanya mengingatkan kalau ada CCTV jadi bosnya
pasti akan tahu. Ha Won pun meminta izin untuk meminjamkan ponsel temanya itu.
Ji Woon bertemu dengan kakeknya di dalam mobil, merasa
kalau kakeknya itu bisa menyadari bahwa tak ada gunanya menahan kartu kreditnya. Tuan Kang menegaskan bisa
membuat Ji Woon lebih parah lagi kalau tak kembali ke rumah. Ji Woo mengatakan
takkan pernah kembali ke sana.Tuan Kang meminta agar Ji Woon segera kembali, Ji Woon
tetap menolaknya karena yang diinginkan adalah hidupnya kembali normal.
“Kau menyadari apa artinya, 'kan? Segala sesuatu yang menjadi
milikmu bisa
menghilang dalam sekejap. Itulah
kekuasaan yang kupegang Dan
itu juga akan segera menjadi milikmu.” Ucap Tuan
Kang
“Aku tidak perlu kekuasaan semacam
it dan Berhenti membujukku lagi. Aku
akan hidup sebagai Han Ji Woon sekarang.” Tegas Ji
Woon lalu keluar dari mobil.
Tuan Kang menyuruh Yoon Sung segera pergi sekarang. Yoon
Sung bertanya apakah tak masalah jika meninggalkan Ji Woon sendirian seperti itu. Tuan Kang yakin tak akan ada masalah karena Ji Woon
akan datang sendiri nanti.
Seo Woo keluar dari rumahnya berbicara di telp siapa yang
menelpnya. Ha Won bisa menelp ponselnya mengatakan kalau pemilik dari ponsel
itu dan bertanya kenapa tak mengangkat telpnya sedari tadi sudah menelpnya. Seo
Woo sambil masuk ke dalam mobilnya memberitahu kala ia juga
sudah lama menunggu telepon darinya.
“Tapi Bagaimanapun, aku tidak bisa baca
pesan yang masuk karena
kau!” ucap Ha Won dengan helaan nafasnya, Seo Woo melihat
memang banyak yang masuk pesan ke dalam ponselnya.
“Benarkah? Mungkin itu dari orang rumah! Apa Kau bisa buka kunci ponselku? Akan kuberitahu passwordnya.. 5-7-2-9-4-3-8-6-1.” Ucap Ha Won.
Seo Woo terlihat binggung akhirnya memilih untuk memakai
speaker, Ha Won meminta agar Seo Woo memindahkan
saja jarinyake arah
mana angka-angka
di keypad-nya. Seo Woo heran melihat password yang
sudah berpikir kalau pemilik ponsel ini artis. Ha Won meminta agar Seo Woo
mengarah Arah jarinya 5-7-2-9-4-3-8-6-1 dengan membuat garis perlahan-lahan, Seo Woo akhirnya
menjerit kalau berhasil.
Ha Won langsung bertanya siapa yang mengirimkan pesan
padanya, Seo Woo melihat itu Dari "Yoo Na Unni..." Ha Won penasaran apa yang dikatakanya dan meminta segera
memberitahunya. Seo Woo sempat terdiam melihat pesan yang ada di layar
ponselnya, lalu mengatakan kalau makan malam bersama besok karena besok ayahnya pulang. Ha Won terlihat bersemangat
mengetahui Ayah
pulang ke rumah dan meminta agar makan malam
bersama, bertanya kembali kalau yang didengarnya itu sungguhan.
Seo Woo kembali membaca pesan yang ada dilayar terdengar
sangat kasar [Dasar jalang!
Pergilah kau dari rumah setelah makan malam besok!] untuk menutupinya, mengatakan kalau yang dikatakan itu
memang benar. Ha Won pun mengucapkan terimakasih lalu menanyakan keberadaanya.
Ha Won mengetuk jendela mobil mengatakan ingin mengambil
ponsel miliknya, Seo Woo seorang artis tak ingin dikenal wajahnya langsung
mengulurkan tanganya keluar dari sela jendela meminta ponselnya. Ha Won heran
berpikir kalau di dalam itu seorang artis. Seo Woo membuka kacamatanya, baru
menyadari kalau itu tunangan Hyun Min kemarin.
Ia langsung buru-buru menghapus pesan umpatan dari Yoo
Na, lalu keluar dari mobil untuk mengembalikan ponselnya. Akhirnya mereka
bertukar ponselnya, Ha Won melihat ponselnya binggung karena tak melihat ada
pesan yang masuk. Seo Woo sedikit gugup beralasan kalau tak
sengaja menghapusnya.
“Pokoknya, mereka memberitahumu makan
malam dengan mereka besok.” Ucap Seo Woo
menyakinkan.
“Apa benar mereka menyuruhku makan
malam besok Dan dia
sungguh bilang Ayah pulang besok?” kata Ha
Won tak percaya. Seo Woo membenarkan.
“Terima kasih sudah menemukan
ponselku.... Aku pergi
dulu” ucap Ha Won buru-buru pergi. Seo Woo melihat Ha Won
terlihat binggung karena perasaanya jadi gelisah seperti itu.
Di tempat sauna beberapa orang sedang menonton TV sambil
menikmati telur rebus, dibalik bangku Ha Won berbaring sambil menatap
ponselnya, lalu mengirimkan pesan pada ayahnya.
“Kudengar Ayah pulang besok...” setelah
mengetik, langsung menghapusnya.
“Kenapa Ayah tidak
menghubungiku sama sekali?” untuk kedua
kalinya, Ha Won memilih untuk menghapusnya. Akhirnya ia mengirimkan pesan pada
ayahnya “Sampai jumpa besok.” Lalu tertidur dengan mengerutkan badanya karena merasa
dingin.
Ha Won kembali berjalan ke mini market untuk mulai dengan
pekerjaan part timennya. Beberapa orang terlihat sedang ribut merasa sudah
menunggu laam tapi belum datang juga orang yang mereka tunggu. Tiba-tiba salah
satu wartawan menjerit menunjuk pada Ha Won, si
Wanita Jackpot Nasional, semua wartawan langsung mengerubungi Ha Won bertanya
apakah memang itu benar dirinya. Ha Won
yang tak tahu apa-apa terlihat binggung banyak kamera.
“Apa kau tunangan dengan Tn. Kang Hyun Min dari Haneul
Group? Bagaimana
kalian berdua bisa bertemu?” tanya wartawan
“Aku tak punya hubungan apapun dengan orang itu!” kata Ha Won lalu meminta maaf pada semuanya untuk
pergi.
Wartawan terus mendesaknya agar memberika komentar, Ha
Won kebingungan meinta maaf pada semuanya. Hyun Min tiba-tiba datang langsung
memeluk Ha Won untuk menutupinya dari wartawan. Ha Won sempat kaget dan Hyun
Min pun langsung membawa Ha Won segera pergi dengan masuk ke dalam mobilnya.
Semua wartawan terus bertanya kapan mereka bertemu dsb, Hyun Min mengangkat
tangan tak ingin menjawab.
Di sebuah jalanan yang sepi, mobil Hyun Mi akhirnya
berhenti. Dengan bangga Hyun Min mengatakan kalau dirinya itu hebat, karena Ha
Won punya julukan, "Wanita Jackpot Nasional "setelah bertemu dengannya, lalu diselamatkan oleh seorang pria dalam situasi
tadi.
“Apa kau tidak menyadari situasi
gravitasi di sini?” kata Ha Won kesal.
“Kau bilang Situasi gravitasi? Apa Maksudmu bagaimana aku
menyelamatkanmu?” kata Hyun Min binggung.
“Lihatlah betapa rumitnya situasi
ini karena
kebohonganmu itu! Cepat
beritahu wartawan kalau kita
tidak punya hubungan apapun.” Kata Ha Won, Hyun Min
memastikan kalau memang itu yang diinginkanya, Ha Won membenarkan.
Hyun Min pun meminta waktu lima menit saja dan akan
membuat namanya hilang dari internet. Ha Won tak percaya berpikir kalau Hyun Min itu seperti hacker
jenius atau penyihir yang bisa melakukan itu. Hyun Min
heran kenapa tidak bisa percaya padanya, lalu mengeluarkan ponselnya.
Hyun Min menelp Joon Myung, mengetahui temanya yang berkerja
di situs
portal nomor satu di Korea, langsung membahas Berita tentang tunangannya terpampang di mana-mana dan itu jelas merupakan fitnah
dan pencemaran nama baik serta bisa
merugikan kebebasan
dan martabat seseorang, dengan menatap Ha Won yang
duduk disampingnya.
“Kau tidak bisa begini, hanya demi keadilan sosial. Apa Kau ingin aku mengejanya supaya kau bisa mengerti?” ucap Hyun Min, sepertinya temanya tak mau menghilangkan
beritanya.
“Aku akan menarik semua iklan kami
dari
situsmu! Sekarang Cabut semua segala berita yang
berkaitan dengan "Tunangan Kang Hyun Min."” Tegas Hyun Min lalu menutup telpnya. Ha Won hanya bisa
melonggo Hyun Min bisa melakukan secepat itu.
Hyun Min dengan percaya dirinya merasa kalau Ha Won pasti
sudah jatuh cinta padanya sekarang, menurutnya Ha Won itu pasti bukan
manusia kalau tak jatuh cinta setelah apa yang dilakukan
tadi. Ia saja sampai tertegun melihat betapa kerennya dirinya, yang bisa melaukan ini semau.
“Mana mungkin ini bisa terjadi seperti tadi?”ucap Ha Won tak percaya.
“Tentu saja tidak bisa, bagi
kebanyakan orang. Sejujurnya, aku pikir sungguh menakjubkan kali ini.” kata Hyun Min merasa tak percaya mendengarnya sampai
membuat semua badanya merasa merinding.
“Kata orang kau bisa mengontrol
situs portal kalau kau
punya cukup uang jadi
itu semua benar? Aku
sangat percaya pada sumber internetku! Tapi ini tak
mungkin.” Kata Ha Won masih tak percaya.
Hyun Min mengeluh melihat tingkah Ha Won yang memikirkan hal
itu pada saat seperti ini. Ha Won bingung, Hyun Min
mengatakan hanya
memikirkan satu hal yang
tak bisa dibeli oleh uang. Ha Won bertanya apa
itu. Hyun Min menjawab dengan nada mengoda kalau itu senyumanya. Ha Won hanya
bisa menghela nafas, menegaskan kalau bukan urusannya dan tak lupa
mengucapakan terima kasih sudah mencabut semua beritanya, lalu keluar dari mobil.
Ha Won menerima ponselnya yang berdering, matanya
langsung melotot kaget karena ayahnya itu mengambil guci milik mendiang ibunya.
Sementara Ji Won dengan senyum bahagia menyapa semua teman-temanya yang ada
dibengkel. Suasana tiba-tiba berubah dingin dan diam, JI Woon bertanya ada apa.
Si bos menyuruh Ji Woon segera Pergilah dari sini dan meminta anak buahnya untuk membersihka meja.
Ji Woon binggung bertanya apa yang terjadi sebenarnya,
Bos menyuruh Ji Woon tak banyak tanya dan menyuruhnya segera pergi saja lalu
masuk ke dalam ruangan. Ji Woon mencoba untuk tetap tersenyum menagatakan akan datang
lagi.
Temanya memanggil Ji Woon saat berjalan keluar dari
bengkel, memberikan uang tabungan
milik Ji Woon yang ada dibengkel. Ji
Woon menerimanya, Temanya meminta maaf agar Ji Woon jangan datang ke bengkel
lagi. Ji Woon makin binggung.
“Kami sudah janji pada kakekmu
bahwa kita tidak akan pernah bertemu lagi...dan kami akan berpura-pura tidak pernah mengenalimu. Dia memberikan kami cukup uang! Haneul Grup itu memang sangat berkuasa, Sepertinya mengubah hidup
seseorang adalah
mainan bagi mereka.” Ucap temanya.
“Baguslah, kalau begitu.” Komentar Ji Woon dengan senyuman, temanya binggung.
“Tentu saja kalian harus banyak
uang karena
kalian sudah menjualku.” Ucap Ji Woon masih
tersenyum, temanya tak enak hati hanya
bisa tertunduk sedih, Ji Woon menenangkan kalau ia baik-baik saja,
setelah berjalan pergi wajahnya terlihat dingin. Temanya segera berteriak
meminta maaf
Di pinggir sungai Han
Ji Woon duduk diatas motornya, Yoon Sung datang
menemuinya. Ji Woon bertanya Apa
ini kekuasaan yang dimaksud
oleh Kakek, yaitu Kekuasaan
untuk membeli orang. Yoon Sung mengatakan kalau
Tuan Kang akan menghapus segala sesuatu yang disayangi jika terpaksa. Ji Woon mengejek kakeknya itu memang hebat.
“Tidak ada orang seperti Han Ji Woon di dunia ini dan Hanya ada Kang Ji Woon sekarang.” Kata Yoon Sung
“Aku bilang, aku ini Han Ji Woon.” Tegas Ji Woon tak ingin dianggap sebagai Keluarga Kang
“Kau juga tidak bisa hidup sesukamu lagi.” Ucap Yoon Sung dan keduanya saling menatap tajam.
Dalam club, teman Hyun Min menceritakan pewaris
K Grup membicara cerita yang jelek tentang Hyun
Bin bahkan berusaha memastikan supaya Hyun Min tak
bisa berbisnis dengan orang lain lagi. Hyun Min
merasa tak peduli.
Temanya melihat Hyun Min memang sangat cuek, dan
mengingatakan kalau Perjodohan memang sudah biasa untuk orang-orang seperti mereka jadi Tak
ada gunanya kalau Hyun Min itu tak
bisa dapat istri yang pantas dimata orang tuan mereka.
“Bagaimana jika kau akhirnya
membahayakan posisimu sebagai pewaris dengan melakukan hal ini?” tanya teman satunya, Hyun Min binggung.
“Yah bisa kau lihat, Kang Seo Woo tinggal di Kediaman
Haneul sekarang dan
Kang Ji Woon muncul tiba-tiba. Sekarang Banyak sainganmu!” kata Temannya, Hyun Min hanya bisa terdiam.
Ji Woon pergi ke sebuah tempat penginapan, seperti losmen
lalu mengatakan akan menyewa satu bulan. Saat itu melihat ID Cardnya bernama
Kang Ji Woon bukan Han Ji Woon, akhirnya dengan wajah kesal langsung membuang
dompetnya ke tong sampah.
Nyonya Ji terlihat kaget mengetahui ternyata wanita yang
kemarin itu bukan tunangan Hyun Min. Tuan Kang menjelaskan kalau Ha Won seperti itu hanya
karena uang. Nyonya Ji mengumpat Ha Won itu anak yang kurang
ajar. Tuan Kang menceritakan
menyuruhnya tinggal di Kediaman
Haneul dengan cucunya.
“Apa kau sangat menyukai anak itu?” tanya Nyonya Ji terkesan ketakutan kalau sampai
suaminya memberikan hartanya ke orang lain.
“Meskipun aku kaya, aku sering
bertanya-tanya siapa yang bertanggungjawab, aku atau
uang. Namun,
anak perempuan itu tidak kehilangan jati dirinya saat melihat uang. Sepertinya dia lebih pantas merawat
cucuku.” Kata Tuan Kang, Nyonya Ji terlihat semakin khawatir.
Yoon Sung masuk ruangan, Tuan Kang langsung menanyakan
hasilnya. Yoon Suk mengatakan sudah
membereskan masalah mengenai
Ji Woon. Tuan Kang bertanya dengan anak gadis yang bernama Ha Won
itu. Yoon Sung melaporkan sudah menugaskan seseorang untuk
mengawasinya tapi menurutnya Ha Won takkan
berubah pikiran dan tidak
niat menyetujui
kesepakatannya. Tuan Kang sudah menduganya jadi tak boleh kehilangan anak
gadis itu.
Ha Won pulang kerumah melihat ayahnya ada dimeja makan,
Ibu tirinya menyapa Ha Won dengan ramah, bahkan Yoo Na mengajaknya untuk makan
bersama. Ha Won dengan menahan rasa sedihnya bertanya dimana ibunya pada Tuan
Eun. Nyonya Park mengatakan kalau ibunya ada didepanya.
“Kudengar Ayah mengambil guci
ibuku!” kata Ha Won marah
“Ibumu didepanmu, jadi siapa sebenarnya yang kau
cari ?”ucap Tuan Eun dingin, Nyonya Park merendah kalau ia
baik-baik saja. Ha Won memilih untuk pergi ke kamarnya dan melihat gudang sudah
rapih dan melihat sebuah bungkusan yang ditutup dengan kain putih.
“Teganya Ayah melakukan ini?!! Kudengar
Ayah belum pernah bayar
biaya krematorium! Mereka
bilang kita berutang lima juta won, jadi aku sudah bayar empat juta won! Jika Ayah bayar sisanya, maka aku
bisa membiarkan Ibu beristirahat dalam damai!”
ucap Ha Won marah kembali ke meja makan.
“Kenapa aku harus buang-buang uang untuk orang yang sudah mati?” kata Tuan Eun sinis
Ha Won mengingatkan kalau ibunya itu istri dari ayahnya,
Tuan Eun merasa kalau abu itu tak penting,
karena Orang zaman dulu
menghamburkan abunya di
sungai atau laut, jadi menurutnya Ha Won tak
perlu berlebihan. Ha Won marah karena Ibu
kehilangan tempat peristirahatan terakhirnya dan dia dibuang seperti ini jadi tak mungkin bisa diam begitu saja.
“Beraninya kau bertingkah begini.. di depan ibu tirimu, yang membesarkanmu selama ini? Cengkeram saja mendiang ibumu seperti itu.” Ucap Tuan Eun marah
“Sayang, tak masalah. Aku juga akan cari uang untuk bayar sewa
krematorium itu. Aku
punya uang tabungan untuk kuliah
Yoo Na dan Ha Won.” Kata Nyonya Park bersikap
baik didepan suamianya
“Kau bilang padaku kcuma bisa membayar kuliah salah
satu dari kami.” Kata Ha Won membuka
kebusukan ibu tirinya
“Ha Won. Aku tahu kau marah, tapi kau tidak perlu berbohong
seperti itu!” ucap Nyonya Park membela diri.
“Dan Juga, mana barang-barangku yang ada di gudang? Kau mennyingkirkan semua barang-barangku.
Terakhir kali juga seperti itu, karena Ayah sudah datang. Aku harus lama mencari
barang-barangku karena
foto ibuku menghilang!” teriak Ha Wo marah
“Bicara apa kau? Barangamu
ada di kamarmu dan Kamarmu dengan Yoo Na!” ucap Nyonya Park
“Tidak, kamarku itu Cuma digudang” tegas Ha Won
Nyonya Park tak percaya Ha Won itu membuat terlihat
dirinya yang begitu jahat didepan ayahnya. Ha Won berteriak kalau ia cuma
bicara fakta yang terjadi pada dirinya. Tuan Eun berteriak mengebrak
meja menyuruh Ha Won berhenti karena bicara kasar pada ibunya, menurutnya Ha
Woon itu bahkan tidak menghargai kebaikannya membesarkannya selama bertahun-tahun Dan sekarang berusaha membuatnya seperti seorang pembohong.
Ha Won tak menyangka ayahhnya itu sama sekali tak percaya
dengan ucapanya. Tuan Eun langsung menampar Ha Won, Yoo Na dan Nyonya Park
melonggo kaget melihatnya. Tuan Eun merasa menyesal membesarkan anak orang
lain. Ha Won terdiam lalu menatap ayahnya bertanya maksud dari ucapanya.
Tuan Eun memberitahu bahwa Ibunya melahirkan anak dari pria lain, Ha Won mengartikan kalau ia bukan anak kandung ayahnya.
Tuan Eun mengatakan selama ini ingin percaya Ha Won putri
kandungnya. Nyonya Park nampak binggung. Yoo Na menyakinkan
kalau Ha Won itu tidak
ada hubungan darah
sama sekali dengan Ayahnya dan mereka memang bukan
keluarga, wajahnya terlihat bahagia.
Ha Won memilih untuk pergi dari rumah. Nyonya Park
menahanya, mengatakan kalau ayahnya bilang
begitu karena sedang marah, tapi berisik dengan tatapan sinis kalau Ha Won itu
memang harus pergi karena semua akan baik-baik saja setelah itu.
Ha Won keluar rumah dengan membawa guci milik ibunya,
tangisnya bercampur dengan air hujan yang turun cukup deras, ketika melihat ke
arah jalan mengingatkan saat masih kecil tinggal dengan bahagia bersama ayah
dan ibunya.
Flash Back
Ketiganya berlari melewati hujan dengan jaket yang
menutup kepala, lalu sama-sama bersandar di dinding depan rumah untuk mengatur
nafas yang terengah-engah karena sehabis berlari. Tuan Eun merasa istrinya itu
marah karena Ha Won tak mendapatkan sabuk hitam, Ha Won mengangguk setuju.
“Eun Ha Won. Apa yang Ibu bilang?” ucap ibu Ha Won
“ Nomor 36 Tipu Muslihat, Bab 1, Bagian 4. "Tunggulah dimana musuhmu
berjerih." Tunggu
sampai waktu yang tepat datang.” Kata Ha Won menahan
tangisnya.
“Betul! Kau bisa berhasil tepat waktunya, benarkan Ha Won?” ucap Ibunya menyakinkan. Ha Won langsung menghapus air
matanya, kembali bersemangat kalau sangat yakin. Ketiganya terlihat bahagia, bahkan
sang ayah memeluk erat ibunya.
Ha Won berjalan dengan menyusuri jalan dengan hujan yang
semakin deras mencoba menelp Ja Young tapi tak diangkat, lalu ponselnya
berdering. Tuan Kang menelp bertanya apakah sudah
mempertimbangkan tawarannya. Ha Won sempat kaget
mengetahui Tuan Kang yang menelpnya.
“Penawaranku masih berlaku. Jadi, bagaimana? Apa jawabanmu masih sama seperti
terakhir kali? Kediaman
Haneul terbuka untukmu.” Ucap Tuan Kang,
Ji Woon sedang menyadarkan kepalanya di tempat kost yang
sempit, lalu melihat pesan masuk ke dalam ponselnya [Semuanya akan berubah di Kediaman Haneul. Datang dan lihatlah sendiri.] akhirnya memilih untuk keluar kamar membawa jaketnya.
Hyun Min masih ada di club, terlihat menyendiri sementara
dua teman yang lainya sedan asyik melihat sesuatu dari ponselnya. Pesan masuk
dengan tulisan yang sama pada ponsel Hyun Min, ia pun pamit pergi pada temanya
meninggalkan club.
Manager Seo Woo buru-buru masuk mobil memberitahu kalau terakhir
adala acara radio, Seo Woo
mengerti dan Managernya mengajak Woo Suk sang sopir untuk istirahat setelah
itu. Seo Woo memeriksa ponselnya matanya melotot melihat pesan yang sama, lalu
berteriak menyuruh untuk memutar mobil. Managernya bertanya ada apa. Seo Woo
memberitahu ini pesan dari kakeknya, Managernya langsung segera memutar balik
mobil.
Mobil Hyun Mi menyusuri jalan terlihat didalam mobil,
Hyun Mi memikirkan yang terjadi. Ha Won sudah berdiri ditengah-tengah lapangan
depan rumah dengan hujan yang turun cukup deras, sambil bergumam pada ibunya,
apaka tak akan masalah kalau tinggal ditempat itu.
Yoon Sung datang membawa payung agar Ha Won tak kehujan
dan mengajaknya untuk segera masuk. Mobil Hyun Mi lebih dulu sampai lalu, Seo
Woo dan Ji Woon datang dengan motornya. Ketiganya pun turun dari kendaraan
bersamaan, Yoon Sung memberikan satu syarat yang harus
dipatuhi saat tinggal di rumah itu, yaitu berkencan dilarang keras dalam Kediaman
Haneul. Ha Won melihat tiga pria didepanya yang terlihat tampan
dan juga kaya raya.
bersambung ke episode 3
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
hahahaa berkencan dilarang. tapi disodorin cowok cowok cakep gituu
BalasHapustapii kok judulnyaa four knight yaa. padahal masih 3 yg nongol
lanjuut terus yaa mbak dyah