PS : All
images credit and content copyright :MBC
Yeon Joo menaiki taksi dengan mendengarkan berita yang disiarkan oleh
radio.
“Sekitar 300 orang atau lebih
berkumpul untuk menuntut keadilan, di
depan gedung statiun TV WBN bukan
untuk menuntut penutupan, tapi
justru berdemo karena penghentian siaran stasiun TV tersebut. WBN dimiliki secara pribadi oleh
Kang Chul yang menghilang...”
Supir taksi lalu mematikan siara radio karena merasa terluka
mendengar berita tentang Kang Chul dan ingin berhenti
mendengarnya. Menurutnya Selama beberapa bulan
terakhir, tidak ada kabar baik, dalam pikiranya tak
percaya kalau Kang Chul bisa melakukan
kejahatan yang tidak manusiawi begitu.
“Dia menembak ayahnya, kemudian
diri sendiri... Berpura-pura
sebagai Pangeran Keadilan, dan
berlagak layaknya pahlawan.” Keluh si sopir taksi
kesal, Yeon Joo yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas sambil menatap
keluar jendela.
Yeon Joo sampai dihotel dan langsung naik ke lantai dua,
ketika ingin pergi ke kamar 213 tak ada pintu hanya ada dinding. Ia melihat
sekeliling takut ada orang yang melihat lalu memukul dinding, bertanya apakah
Kang Chul ada didalam. Tak ada sahutan, Yeon Joo kembali memukul dinding
meminta agar Kang Chul bisa menjawab apakah masih ada didalam.
Teringat kembali kata-kata si kasir tentang Kang Chul “ Kudengar
dia sudah meninggal, Dia
melarikan diri dalam keadaan tertembak.” Yeon Joo
panik lalu berlari ke pakiran, tak ada mobil Kang Chul disana. Ia makin
binggung kemana Kang Chul pergi, berpikir memang sudah meninggal setelah
tertembak polisi.
Do Yoon membawa semua barang-barangnya dari kamar lalu
menuruni tangga, melihat So Hee duduk diam dimeja makan sambil minum wine. Ia
mendekat bertanya apakah So Hee tak ingin turun. So Hee mengajak Do Yoon duduk
dan minum bersama, karena ini adalah hari terakhir mereka sambil menuangkan
wine ke dalam gelas.
“Kelihatannya si berandal itu
sudah mati. Kecuali
dia sudah mati, maka dia tidak akan dapat bertahan
seperti ini. Jadi Apanya
yang akan beres? Entah
dia mati tertembak, atau
tidak punya kekuatan untuk keluar dari suatu
tempat. Pasti
salah satunya itu yang terjadi. Aku
benar, kan?” ucap So Hee. Do Yoon hanya diam saja.
“Jika dia sudah mati, maka dia benar-benar Iblis. Bagaimana bisa dia pergi begitu
saja tanpa mengucapkan sepatah katapun?” ungkap So
Hee sedih.
Pengawal datang memanggil Do Yoon memberitahu Ada
seseorang mencarinya. Do Yoon bertanya siapa,
pengawal memberitahu namanya Oh Yeon Joo dan sudah melihat
wajahnya, memang wanita itu yang bersama Kang Chul terakhir kali
dan ingin bertemu denganya. Do Yoon menanyakan keberadaan Yeon Joo sekarang.
Yeon Joo berjongkok didepan pintu. Do Yoon akhirnya
keluar dari rumah memanggi nama Yeon Joo dan Yeon Joo langsung berdiri
membenarkan. Do Yoon memastikan kalau wanita didepanya itu Yeon Joo yang
ada di mobil saat Kang Chul
melarikan diri. Yeon Joo membenarkan.
“Polisi sedang mencarimu. Kenapa kau baru datang sekarang?” kata Do Yoon, Yeon Joo mengaku Terjadi sesuatu padanya.
“Tapi kenapa kau ingin bertemu
denganku?” tanya Do Yoon, Yeon Joo bertanya apakah
Do Yoon tahu sesuatu tentang Kang
Chul
“Setelah peristiwa itu, aku tidak
bisa bertemu dengannya. Aku
ingin tahu apakah kau mengetahui sesuatu atau tidak.” Ucap Yeon Joo khawatir
“Bagaimana aku bisa mengetahuinya? Polisi bahkan tidak dapat
menemukan apa pun. Apa
hubungan antara kau dan Presdir Kang?” kata Do
Yoon, Yeon Joo mengaku tak ada hubungan apapun.
“Aku Hanya saja... ingin tahu apakah dia masih hidup
atau tidak. Aku
bahkan tidak yakin dia masih hidup. Aku
pikir dia sudah mati. Saat
aku melihatnya terakhir kali, dia
terluka parah. Aku tidak
seharusnya meninggalkan dia seperti itu. Tidak ada cukup obat di sana...” kata Yeon Joo sambil menangis.
Do Yoon menatapnya lalu mengeluarkan agenda dan
menuliskan dalam kertas lalu memberikan pada Yeon Joo. Yeon Jooo melihat
tulisan “Shinohri Di depan
Kantor Komunitas,.” Do Yoon menyuruh Yeon Joodatang ke tempat itu
dan nanti akan menghubunginya.
“Presdir Kang terus mencarimu.” Kata Do Yoon, Yeon Joo bertanya apakah Kang Chul masih
hidup.
Do Yoon mengantar Yeon Joo sampai ke depan lift meminta
tolong bantuannya, walaupun tidak tahu hubungan antara Yeon Joo dan Presdir Kang, tapi agar membujuk Kang Chul untuk menyerahkan diri. Menurutnya Sekalipun
Kang Chul bisa bertahan seperti itu, maka tidak ada jalan keluar.
“Jika dia ingin hukumannya
diringankan, maka dia harus
segera menyerahkan diri. Aku
tidak bisa lagi membantunya. Jadi Mari
bujuk dia.” Ucap Do Yoon
Yeon Joo hanya diam saja dan pintu lift tertutup. So Hee
keluar membawa barang bertanya siapa yang datang. Do Yoon berbohong menjawab
hanya petugas hotel saja.
Yeon Joo pergi menaik bus seperti ke daerah pedesaan,
lalu melihat alamat yang diberikan Do Yoon padanya. Sesampainya di halte,
sempat bertanya pada seorang nenek, apakah ini tepat di depan
Pusat Komunitas Shidori. Nenek itu membenarkan. Yeon Joo berdiri menunggu, lalu duduk dan
orang di halte pun silih berganti, tapi tak ada yang menjemputnya.
Bus pun sudah berlalu didepanya beberapa kali, Yeon Joo
terlihat sedih duduk didepan halte lalu datang sebuah mobil sedan warna
metalic, jendela mobil pun terbuka terlihat sosok pria yang mengunakan topi
berwarna hitam.
“Nona Oh Yeon Joo...” ucap Kang Chul, Yeon Joo menengok melihat Kang Chul
sudah ada didepanya. Kang Chul menyapa Yeon Joo yang sudah lama tak bertemu
lalu menyuruhnya untuk masuk. Yeon Joo masuk mobil dengan wajah kaku.
Di perjalanan
Yeon Joo duduk dengan wajah tegang, Kang Chul menanyakan
keadaan Yeon Joo sekarang. Yeon Joo hanya diam saja. Kang Chul mengungkapkan
rasa senang bisa bertemu lagi dengan Yeon Joo setelah sekian lama. Yeon Joo
tetap saja diam, Kang Chul meminta Yeon Joo mengatakan sesuatu karena merasa
bersemangat akhirnya
memiliki seseorang untuk diajak
bicara.
“Aku pikir kau sudah mati.” Ucap Yeon Joo
“Tidak mungkin. ... Kau menjelaskan cara perawatannya
dengan jelas padaku.” Kata Kang Chul.
Flash
Back
“Sadar dan
bangunlah. Aku tidak bisa ke sana sekarang Kau harus merawat dirimu sendiri”
Kang Chul terbangun dari tidurnya seperti bermimpi
kembali saat tenggelam dalam sungai Han, lalu membaca note yang dituliskan oleh
Yeon Joo.
“Sebelumnya aku
tidak punya jarum suntik jadi tidak bisa menginjeksikan obat padamu. Cari antibiotiknya dulu... Kau harus menyuntikkannya ke intravena. Lakukan
seperti kataku.”
Kang Chul mengambil obat dan memasukan ke dalam jarum suntik,
setelah itu menyuntikanya pada lenganya dan juga dibagian lukanya.
“Saat aku melihat tadi, peluru ada cukup
dalam. Sekalipun sakit, kau harus mengeluarkannya
sendiri. Jika kau berhasil mengambilnya, maka sudah selesai. Kau melakukannya dengan baik.”
Ia mengambil seperti bentuk penjepit dan mencoba menarik peluru yang ada dalam tubuhnya, Kang
Chul sempat menjerit kesakitan saat mengeluarkanya, setelah peluru itu keluar
langsung menutupnya dengan klip yang diberikan oleh Yeon Joo.
Pagi hari
Kang Chul bisa duduk tegak kembali mendengarkan rekaman
suara pertengkaran dengan ayahnya, rekaman yang berdurasi hanya 28 detik lalu
terdengar bunyi tembakan dan jeritan dari ibunya memanggil ayahnya. Kang Chul
terus mencoba mengulanginya, sampai akhirnya melampiaskan amarah dengan
melempar ponsel milik Hyun Suk lalu menangis karena merasa tak pernah melakukan
percakapan seperti itu.
Akhirnya Kang Chul keluar kamar dan sudah bisa berjalan
dengan tegap, lalu Kang Chul merasakan sesuatu yang aneh, saat berbalik pintu
kamarnya sudah tak terlihat hanya sebuah dinding. Ia pergi ke parkiran tak
melihat mobil hitam miliknya, lalu mengeluarkan kunci mobilnya. Terlihat lampu
mobil sedan metalic menyala, Kang Chul menatap mobil dengan plat dan nomor
berbeda tapi dengan kunci yang dimilikinya. Kang Chul memilih untuk masuk mobil
dan meninggalkan hotel.
Kang Chul tinggal disebuah rumah, duduk sambil
menonton berita di TV.
“Korban yang terbunuh di
rumah sakit, Son Hyun Suk, Direktur dari Stasiun TV WBN kebenaran tentang
Presdir Kang Chul masih belum diketahui (kasus dingin). Saat diketahui bahwa
semua aksi yang ditunjukkannya demi membangun citra sebagai penegak keadilan
sejauh ini, merupakan upaya untuk menutupi kejahatan masa lalunya,< kemarahan masyarakat
mencapai puncak. Di sisi lain, Kang... “
Kang Chul memilih untuk mematikan TV, lalu tertunduk diam
dengan menahan rasa sedihnya. Ia membuka sekaleng bir dan melihat sebagian
tanganya menghilang, kaleng birnya pun jatuh, mata Kang Chul terus melihat ke
arah tangan yang menghilang. Beberapa saat kemudian tanganya kembali normal.
Kang Chul menghela nafas panjang menurutnya dirinya kali ini sudah benar-benar
gila.
Kang Chul menceritakan setelah Yeon Joo pergi sempat
tinggal berpindah-pindah mungkin sekitar lima kali, tangan kirinya tiba-tiba
menghilang saat memegang stir. Kang Chul mengubah tangan kanannya memegang stir
dan menyembunyikanlalu bertanya kenapa Yeon Joo baru muncul sekarang
padahal berpamitan
seolah hanya pergi sebentar.
Ia teringat sebelumnya Yeon Joo mengatakan
akan mencoba mencari solusi, jadi berpikir akan
cepat kembali. Yeon Joo beralasan terjadi sesuatu
padanya. Kang Chul ingin tahu apa itu. Yeon Joo hanya diam menatap keluar
jendela. Kang Chul melihat tangan kirinya kembali normal dan kembali memegang
stir.
“Dilihat dari ekspresimu, kau
belum menemukan solusinya, kan? Kau
bilang segalanya bergantung pada dorongan, kan? Aku kembali memiliki harapan. Apakah ada sesuatu yang istimewa
dengan gadis ini? Semua
orang menuduhku sebagai pelakunya tapi
dia justru mengatakan bahwa aku dijebak. Mungkinkah dia seorang mata-mata Atau, dia mengenal si pembunuh? Mungkinkah dia komplotannya atau Putri pelaku?” kata Kang Chul, Yeon Joo langsun menengok menatapnya.
“Kenapa kau mencariku jika tidak
memiliki solusi?” tanya Kang Chul, Yeon Joo
sambil menatap Kang Chul menjawab karena sangat mengkhawatirkanya.
“Setelah meninggalkanmu di sana, aku
merasa gelisah.” Ucap Yeon Joo
“Apa Suamimu tidak kembali? Apa kau
mengarahkan segenap perhatian yang seharusnya untuk suamimu menjadi padaku? Kau menciumku, kemudian kau
menghilang. Apa Karena
aku mirip dengan suamimu?” kata Kang Chul mengoda
Yeon Joo heran kenapa Kang Chul bicara seperti itu, Kang
Chul tak membahas mengetahui Yeon Joo pasti belum makan jadi mengajaknya untuk
belanja. karena Tidak ada apa pun di rumah. Yeon Joo hanya bisa menghela nafas, Kang Chul tahu Yeon
Joo tidak punya tempat tujuan lain bakan Tidak punya uang, maupun orang
lain yang dikenal Jadi Yeon Joo hanya
bisa bergantung padanya, sekalipun
dirinya seorang buronan. Yeon Joo membenarkan.
Kang Chul pikir Sekalipun
dirinya sekarang tidak punya uang, tapi tetap harus bertanggungjawab, karena Yeon Joo adalah
penyelamatnya. Yeon Joo kaget mendengarnya karena
kata-katanya sama seperti saat dirumah sakit sebagai penyelamatnya.
Keduanya berjalan di pasar, seperti lebih banyak pedagang
yang sudah tua. Kang Chul tahu Yeon Joo tak punya baju ganti jadi harus membelikannya. Yeon Joo pikir tak perlu, Kang Chul pikir harus
membelikan baju karena ingin melakukannya. Keduanya masuk lebih ke dalam, Kang Chul berhenti
disebuah tenda yang mengantung baju.
“Bukankah wanita berpikir ini
menyenangkan? Ternyata ini cukup menyenangkan ” kata Kang Chul memilih
pakaian lalu menyuruh Yeon Joo memilih baju yang disukainya, Yeon Joo hanya
diam menatap heran.
“Ini agak memalukan, tapi aku tidak bisa membelikan
yang mahal. Sekalipun
aku punya banyak uang, tapi seluruh
asetku dibekukan akibat kejadian itu.” Cerita Kang
Chul lalu memilih salah satu dress putih.
Yeon Joo hanya melihatnya, Kang Chul melihat harganya 5,000
Won, menurutnya itu harganya
cukup layak, karena sekarang berada
di posisi sulit jadi mereka harus
berhemat, walaupun dalam hatinya ingin membelikan gaun seharga
tiga juta won. Yeon Joo terus menatap Kang Chul
terlihat merasakan ada sesuatu yang berbeda.
Kang Chul memberikan uangnya meminta Yeon Joo yang
membayar karena wajahnya tak boleh diketahui orang. Yeon Joo menemui bibi
penjual, bertanya harganya si bibi menjawab 5,000 won dan memuji pilihan
bajunya sangat tepat. Kang Chul terlihat pergi dengan cepat ke tempat yang
lain.
Yeon Joo selesai membayar mencari-cari Kang Chul, tangan
Kang Chul tiba-tiba menariknya dari belakang. Kang Chul memperlihatkan dua es
krim ditanganya karena udara sangat panas jadi mereka makan dulu sebelum pergi.
Yeon Joo hanya diam saja. Kang Chul mengulurkan tangan meminta kembalian. Yeon
Joo pun mengembalikan uang setela membeli pakaian. Kang Chul mengaku dirinya
harus berhemat setela itu mengajak untuk segera pergi. Yeon Joo benar-benar
binggung melihat sikap Kang Chul bahkan merangkul pinggangnya saat berjalan.
Di pinggir pasar
Kang Chul makan es krimnya mengungkapan rasanya enak
sekali dan bertanya bagamana dengan milik Yeon Joo. Yeon Joo
mengatakan kalau rasa es krimnya, Vanilla. Kang Chul meminta agar mencobanya
lalu menarik tangan Yeon Joo agar bisa menjilat es krimnya. Yeon Joo
mengerutkan dahinya, Kang Chul pikir rasa es krim miliknya lebih enak. Kang
Chul mengulurkan tanganya agar Yeon Joo mencoba es krim miliknya.
Yeon Joo walaupun binggung mencobanya, Kang Chul rasa
pasti Yeon Joo setuju denganya. Yeon Joo akhirnya bertanya kenapa sikap Kang
Chul seperti ini. Kang Chul bertanya apa maksudnya. Yeon Joo mengingatkan Kang
Chul itu seorang buronan sekarang dan sudah melarikan diri selama
sebulan lalu bertanya apakah sekarang Kang Chul mengenalinya.
“Kau bahkan tidak mengetahui
identitasku, tapi kau mengajakku jalan-jalan, membelikanku baju, bahkan Kau tidak berpikir
bagaimana membersihkan namamu, dan
memilih makan es krim. Apa
yang kau pikirkan sekarang? Apa
kau akan terus hidup seperti ini, Tanpa
melakukan apa-apa?” ucap Yeon Joo heran
“Saat seseorang terus mencari tahu
sesuatu yang tidak berdasar, maka mereka jadi gila. Jadi Anggap saja aku memang gila. Aku
tidak memiliki pandangan apa pun sekarang. Aku melakukan apa pun yang kubisa
selama sebulan, Tapi
tidak banyak juga yang bisa kulakukan. Sementara Ada dua pilihan tersisa untukku.” Kata Kang Chul mengangkat dua jarinya.
“Ditangkap saat dalam pelarian atau menyerahkan diri. Dari sana, dimulailah pertarungan
hukum. Kemudian,
aku akan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, seperti takdirku sebelumnya. Tidak peduli seberapa pun keras
aku mencoba, hasilnya selalu sama. Hidupku
sudah diputuskan dengan akhir yang menyedihkan.” Jelas
Kang Chul seperti sudah pasra
Yeon Joo hanya diam menatapnya, Kang Chul pikir karena
mereka sudah belanja dan makan es krim, jadi terhitung dua hal, lalu mengajak Yeon Joo untuk membeli kebutuhan
dapur. Yeon Joo tak bisa menolak karena Kang Chul sudah
menariknya untuk pergi.
Yeon Joo mendorong trolly di supermarket dan Kang Chul
membawa beberapa barang dan dimasukan ke dalam trolly, lalu bertanya apakah
Yeon Joo membutuhkan camilan. Yeon Joo hanya diam mendorong trolly mengikuti
jalan Kang Chul ke arah rak camilan, dan memilih sekotak kacang untuk cemilan.
“Nafsu makanku muncul karena
sekarang ada yang menemaniku makan. Apa kau mau
semangka?” kata Kang Chul lalu pergi mencari
semangka, Yeon Joo benar-benar dibuat binggung dengan sikap Kang Chul
Sesampai dirumah, Kang Chul membawa barang belanja ke
dapur bertanya apakah Yeon Joo suka spaghetti karena akan memasaknya. Yeon Joo berkomentar Kang Chul yang tak bisa masak. Kang Chul bertanya siapa yang bilang seperti
itu, Yeon Joo terdiam karena bisa ketahuan kalau mereka pernah menjalin
hubungan sebelumnya. Kang Chul membenarkan dulu tak bisa masak tapi sudah
belajar dari internet.
“Tidak banyak yang bisa kulakukan
di sini, dan aku
ingin memasak untukmu jika suatu saat kau muncul.” Kata
Kang Chul, Yeon Joo makin binggung mendengarnya
Kang Chul mengeluarkan sabun lalu menyuruh Yeon Joo
segera mandi, dan menunjuk arah kamar mandi. Yeon Joo membawa baju dan sabun
berjalan ke kamar mandi, terdengar Kang Chul menghitung baru melakukan empat hal jadi harus melakukan dua lagi untuk
menyelesaikan PR-nya.
Yeon Joo terdiam menngingat saat menandai buku hal
romantis memilih Belanja
kebutuhan dapur, membeli sebuah cake,lalu Belanja
ke supermarket bersama, memasak dengan sang pria yang memeluknya dari belakang.
Akhirnya ia membalikan badanya, Kang Chul bertanya apakah Yeon Joo mau
ditambahkan banyak daging babi.
“Apa kau bilang tadi?” ucap Yeon Joo, Kang Chul balik bertanya apa maksud
pertanyaanya.
“Kau baru saja, bicara tentang
PR-mu. Apa
maksudmu berkata begitu?” tanya Yeon Joo
“PR untuk melakukan sepuluh hal
manis untukmu dalam sehari. Tapi
suamimu hanya melakukan empat hal kemudian menghilang. Jadi aku mencoba menggantikan
tempat suamimu, karena
aku berhutang padamu telah menyelamatkan nyawaku. Bukankah kau bilang suamimu mirip
denganku? Jadi Itukan
alasannya kau mengikutiku kemana-mana benarkan?”kata Kang Chul santai
“Bagaimana kau bisa mengetahuinya? Aku tidak pernah menyinggung soal
PR itu atau semacamnya.” Kata Yeon Joo heran
Kang Chul mengaku melihatnya dengan wajah serius, Yeon Joo
bertanya dimana bisa melihat semuanya. Kang Chul berjalan ke ruang TV,
mengambil sesuatu dan memperlihatkan Komik W jilid 34 karya Oh Seong
Moo. Barang belanjaan Yeon Joo terjatuh, tanganya menutup mulut
karena sangat kaget. Kang Chul yakin Yeon Joo sangat tahu tentang komik ini.
“Dari ekspresimu, kelihatannya kau
tahu banyak sekali, Aku melihatnya dari sini. Suamimu menghilang setelah
melakukan empat hal manis. Dia
agak tidak terhormat. Bagaimana
bisa dia melakukan itu pada wanita yang dinikahinya?” kata Kang Chul.
Flash Back
Malam hari
Diam-diam Do Yoon datang mengunjungi Kang Chul di tempat
persembunyianya. Keduanya duduk di ruang tengah, Do Yoon mengatakn Tidak ada
jalan untuk melarikan diri karena Sekalipun
mencari-cari, tak ada bukti yang tertinggal. Lalu
meminta Kang Chul untuk menyerahkan diri karena tidak ada
jalan lain.
“Apa Kau sudah mencari tahu
tentang Oh Yeon Joo?” tanya Kang Chul sambil meminum birnya.
“Dia berkeliaran di sekitar
Departemen Bedah Jantung selama seminggu, tapi tidak seorangpun mengetahui
identitasnya. Dan Han
Chul Ho juga mencarinya.” Jelas Do Yoon, Kang Chul kaget kenapa Jaksa Han
mencarinya juga.
“Setiap kali kesempatan besar
muncul, maka dia akan melakukan segalanya. Kelihatannya dia juga sedang
mencari gadis itu kesana kemari. Tidak
ada hal lain, tapi aku mendapatkan sesuatu.” Kata Do
Yoon mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
“Ini buku komik, tapi aku
membawanya karena terdapat karakter bernama Oh Yeon Joo. Aku belum selesai membacanya.” Jelas Do Yoon memberikan komik pada Kang Chul.
Sebelumnya
di rumah sakit.
Seorang dokter memberika komik W mengatakan akan
memberikannya pada Kang Chul
jika bertemu dengannya nanti, tapi
sesuatu terlanjur terjadi. Do Yoon melihat komik
judul W jilid 34. Si dokter menceritakan
Kang Chul adalah
tokoh utamanya dn juga ada
karakter bernama Oh Yeon Joo.
Si dokter sebelumnya yang merasa kelelahan ingin
berbaring ditempat tidur, lalu merasakan ada sesuatu yang menganjal lalu
menemukan sebuah komik yang terselip diatas tempat tidurnya.
Yeon Joo sebelumnya tidur dalam ruangan istirahat
memikirkan Kang Chul sambil meraba sampul komik W. Suk Bum masuk mengajaknya
makan, Yeon Joo buru-buru menutup wajahnya mengaku ingin tidur 10 menit saja karena
lelah, Suk Bum keluar kamar dan air mata Yeon Joo mengalir dari pipinya. Tiba-tiba
terdengar kode gawat darurat, Yeon Joo langsung keluar kamar dengan
meninggalkan komiknya karena berpikir ada di dunia nyata.
Kang Chul sangat yakin komik itu pasti milik Yeon Joo,
Yeon Joo hanya diam dan kebinggungan. Kang Chul menunggu Yeon Joo tidak
muncul, dan tidak
ada yang dapat dilakukan ditempat persembunyianya, jadi membawa komik itu terus dan
berulang-ulang. bahkan mengingat semua dialognya sekarang,
yang sebelumnya tak begitu tertarik membacanya.
Flash Back
Kang Chul membaca dari saat dirinya diselamatkan oleh
Yeon Joo lalu tiba-tiba menghilang begitu saja, dirumah sakit ia berkata. “Oh
Yeon Joo...dimana kau sekarang?” lalu adegan ciuman pertama
di toko pakaian. Kang Chul kembali membalikan lembaran komik ketika adegan di
penjara.
“Jawab aku.” Ucap kang Chul. Yeon Joo berkata nanti Kang Chul
akan menyesalinya.
Kang Chul terdiam seperti kembali masuk dalam bayangan
adegan tersebut, lalu membalikan lembaran komik melihat saat Yeon Joo membuka
jubah mandinya. Kang Chul terus membaca dan membaca sampai malam hari dan duduk
bersandar di bawah tempat tidurnya.
Ia melihat adegan Kang Chul yang mencium Yeon Joo diatas
rumah sakit, matanya melotot kaget seperti bayangan ingatanya kembali datang.
Lalu menembak Tuan Oh dan menjatuhkan diri di sungai Han dan akhirnya
tenggelam.
Kang Chul berkomentar Kisahnya sangat menarik menurutnya Yeon Joo terlihat
agak menyedihkan dan bodoh, seperti dirinya
jadi ia sengaja menahannya untuk
bertemu dengan Yeon Joo. Menurutnya jika bertemu dengan
Yeon Joo maka akan
menanyakan kelanjutannya.
“Sebelum aku mengetahuinya, maka aku tidak bisa dipenjara. Apakah kau membaca kelanjutannya
juga? Apa yang
terjadi pada Kang Chul dan Oh Yeon Joo pada volume
selanjutnya? Apakah
Kang Chul melupakan Oh Yeon Joo
selamanya?” ucap Kang Chul, Yeon Joo hanya diam
menatapnya.
“Tolong Jawab aku!! Apakah suamimu yang tiba-tiba
menghilang, adalah
aku?” kata Kang Chu menatap dalam Yeon Joo. Mata Yeon Joo
terkejut mendengarnya.
bersambung ke episode 12
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Shit!! Drama ini bener-bener!! Bener-bener tau dimana naro scene yang bikin jantungan!! Di tengah-tengah episode selalu kesel-sedih-geli dengan adegan2 yang diluar kendali, tapi tiap ending episodenya selalu bikin penasaran, selalu ada misteri yang belum terjawab!! Gilaa Daebak!!
BalasHapusMakasih sinopsisnya mba dee.. Fighting!!
Ah lihat Jong Suk pakai celana sobek seperti Dejavu di Doctor Stranger deh, I Like it
BalasHapusKak kapan mau dilanjutin doctor eps 20 sama jealosy incarnate eps 2nya? Aku udh bolak balik tapi blm ada. Ditunggi secepatnya ya kak makasih
BalasHapusDaebak
BalasHapus