PS : All
images credit and content copyright :MBC
“Dimana kita?” tanya Kang Chul seperti baru sadar, Yeon Joo mengatakan
mereka ada di hotel dan sengaja memilih
tempat yang paling tidak mencurigakan karena ia
masih khawatir, sambil menempelkan perban.
“Tuduhan itu tidak benar, kan? Itu tidak masuk akal. Bukan karena itu kau melarikan
diri ‘kan? Aku akan mencoba mencari tahu
yang terjadi dan
membantumu menyelesaikannya. Aku
pikir sesuatu yang serius telah terjadi dan belum
mengetahui apa itu.” Ucap Yeon Joo, Kang Chul
hanya menatapnya.
“Dengan Tetap di sini sangat berbahaya. Kau juga membutuhkan lebih banyak
obat. Itulah
kenapa.. aku harus
keluar dari sini. Apa
kau baik-baik saja sendirian di sini?” kata Yeon
Joo, Kang Chul terlihat masih binggung. Yeon Joo meminta agar Kang Chul tetap
disini dan menunggunya.
“Aku tidak mengerti... semua perkataanmu. Apa maksudmu? Bagaimana kau akan membantuku?” kata Kang Chul benar-benar binggung.
“Aku adalah salah satu orang... yang mengharapkan akhir bahagia
untukmu. Perpisahan
kita seharusnya menghasilkan sesuatu.” Ucap Yeon
Joo
Keduanya saling menatap, lalu Kang Chul bertanya siapa
sebenarnya Yeon Joo itu, Yeon Joo hanya berkata kalau harus keluar dari tempat
ini, jadi berharap semua ini akan berhasil. Kang Chul binggung menatapnya,
perlahan Yeon Joo mendekat lalu mencium Kang Chul. Kang Chul hanya bisa diam
menerima ciuman dari Yeon Joo. Saat itu juga tulisan “bersambung” terlihat.
Yeon Joo langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.
Kang Chul tak bisa mengejarnya karena lukanya masih terasa sakit. Yeon Joo
akhirnya kembali ke dalam kamar dokter memegang bibirnya seperti tak percaya
akan kembali mencium Kang Chul. Sementara Kang Chul yang binggung melihat
ditanganya kalau air matanya yang mengalir.
Yeon Joo berlari keluar dari kamar pergi ke tempat obat
mengambil semua obat yang dibutuhkan oleh Kang Chul. Setelah itu pergi
membawanya dengan plastik. Beberapa saat kemudian, Ia sudah sampai didepan
rumah ayahnya, tapi terlihat pintu pagar yang dibiarkan terbuka begitu saja.
Akhirnya Yeon Joo masuk memanggil Soo Bong, tapi tak ada
sahutan lalu ia pun masuk ke dalam
ruangan ayahnya. Terlihat ayahnya yang duduk sambil membalikan badanya.
“Ayah... Kenapa Ayah melakukannya? Katanya Ayah ingin menutup W dengan akhir
bahagia tapi... Kenapa
Ayah membunuh semua orang itu dan menjebak Kang Chul? Tidak bisakah Ayah membuat semua
orang bahagia?” keluh Yeon Joo kecewa dengan ayahnya. Tuan
Oh hanya diam saja.
Yeon Joo memanggil ayahnya, Tuan Oh tetap saja diam. Yeon
Joo berjalan kesamping ayahnya melihat foto iblis yang sudah robek di lantai.
Perlahan mendekati ayahnya, jeritan langsung terdengar karena melihat wajah
ayahnya tak berwujud. Dengan nafas terengah-engah Yeon Joo berlari ke depan
rumah.
Soo Bong masuk ke ruang dokter tanpa mengetuk pintu, Suk
Bum dan perawat lainya sampai kaget. Ponsel Soo Bong saat itu juga berdering,
Soo Bong langsung meminta maaf keluar ruangan dan mengangkat telp dari Yeon
Joo. Dengan panik bertanya keberadan Yeon Joo sekarang, karena ada dirumah
sakit tapi Yeon Joo tak ada ditempat.
“Aku di rumah Ayah, tapi... apa
yang sebenarnya terjadi?” kata Yeon Joo binggun
“Menghilang... Wajah Tuan Oh menghilang.” Ucap Soo Bong, Yeon Joo tahu tapi kenapa hal itu bisa
terjadi pada ayahnya.
“Dia tidak memiliki mata, hidung,
maupun bibir...” kata Yeon Joo benar-benar
binggung.
Flash back
Soo Bong masih pingsan setelah mengalami Shock akhirnya
tersadar sendiri matanya melihat Tuan Oh yang mengambar dengan mendengar
perintah “Tembak direktur tepat di jantungnya. Gambar sebuah pistol di tangan
Kang Chul.” Soo
Bong menjerit histeris kembali dan memilih untuk keluar dari rumah.
“Dia menggambar sebagaimana
diperintahkan padanya.” Cerita Soo Bong
“Kalau begitu... si penjahat yang membuat Ayah
menggambar semua ini?” ucap Yeon Joo menyimpulkan
“Aku tidak tahu.... Aku tidak tahu.... aku hanya...
hanya... Aku
terlalu takut!” kata Soo Bong gugup lalu akhirnya
menangis.
“Lalu apa yang akan terjadi pada
Ayah? Kalau
begitu...” kata Yeon Joo melihat ke belakang pintu
rumanya.
“Noona!!!! Sudah kubilang aku tidak
mengerti! Di sana
berbahaya jadi cepat pergi, kumohon?” kata Soo
Bong khawatir dengan nasib Yeon Joo
“Kang Chul tertembak pistol. Jika kubiarkan saja, dia bisa
mati.”jelas Yeon Joo
Soo Bong merasa yang
terburuk bukan itu, tapi Yeon Joo
yang akan mati duluan, karena yang dilihatnya
sekarang bukan Tuan Oh yang mereka kenal dan orang yang ada didalam ruangan
bukan ayah Yeon Joo. Suk Bum dan perawat keluar ruangan mendengar percakapan
Soo Bong terlihat ketakutan. Yeon Joo makin binggung, Soo Bong meminta Yeon Joo
cepat pergi dari sana dan tutuplah
pintunya.
Akhirnya Soo Bong menutup ponselnya, Suk Bum menepuknya
dari belakang. Soo Bong masuk ketakutan langsung menjerit histeris, si perawat
pun ikut menjerit karena kaget begitu juga Suk Bum. Soo Bong bernafas lega
melihat yang menepuknya itu Suk Bum dan langsung memeluknya lalu mendorongnya
masuk ruangan karena Seseorang mungkin akan datang.
Yeon Joo memberanikan diri masuk ke dalam rumah, perlahan
berjalan masuk melewati lorong lalu mengintip dari depan pintu ruangan ayanya.
Terlihat Tuan Oh masih duduk diam dengan membelakangi meja kerjanya. Dengan
langkah perlahan, tak mau diketahui ayahnya, Yeon Joo akan mengambil komputer
milik ayahnya.
Ketika tanganya memegang komputer, tiba-tiba wajah
ayahnya berbalik. Yeon Joo kaget melihat wajah ayahnya yang rata, tepat didepan
wajahnya. Lalu dari luar ruangan terdengar suara gaduh jeritan seperti ada
perkelahian antara anak dan bapak.
Polisi mengeledah semua rumah Kang Chul dari baju yang
digantung, sampai akhirnya polisi menemukan sebuah pistol yang biasa
disembunyikan Kang Chul dibawah bantal. So Hee kebinggungan melihat semua
berkas milik Kang Chul dibawa polisi, lalu diminta agar membuka berangkas.
Semua digeledah karena Kang Chul sebagai tersangka.
“Hey... Tuan
So Do Yoon, kau harus ikut dengan kami. Investigasinya akan memakan waktu
lama. Kalau
memikirkan bagaimana aku tertipu oleh kalian, hingga memberi informasi dan
bersikap kooperatif, Rasanya...” ucap Detektif Park dengan memperlihatkan alat bukti
Kang Chul menyimpan pistol dibawah bantal, terlihat sangat marah ingin memukul
Do Yoon.
“Yah...
memang, memikirkannya lagi, siapa yang bisa tahu. Bahkan Tuan Son yang sudah
mengenalnya selama 30th juga dibodohi dan
terbunuh.” Kata Detekif Park tak percaya. Do Yoon
hanya diam saja.
Polisi lain memberitahu kalau mendapatkan jalur
kabur Kang Chul. Do Yoon melotot kaget mendengarnya. Detektif Park
bertanya dimana tepatnya. Polisi mengatakan Terakhir Kang Chul terlihat di jalanan Yongin di
Provinsi Gyeonggi, satu jam lalu dan menghilang
di perempatan Baekbong. Ia yakin mereka akan
segera menemukannya karena mendengar Kang Chul tertembak,
jadi tidak akan bisa pergi jauh.
Patroli polisi pun dibuat, tiap mobil dihentikan
memberitau para pengemudi mereka akan melakukan inspeksi karena sedang
mencari seorang buronan jadi akan
memeriksa bagasi. Dua polisi lainya sampai ke
depan hotel, bertanya pada bagian depan apakah Kang Chul ada ditempat itu.
Si pegawai tidak tahu karena baru saja
mengambil alih tugas jaga beberapa
waktu lalu. Polisi pun meminta izin untuk melihat
daftar tamu. Si pegawai memberikan daftar tamu hotel. Polisi akhirnya naik ke
lantai dua, untuk memeriksa kamar 209. Mereka bersiap-siap dengan pistol saat mengetuk
pintu.
Tamu hotel bertanya siapa yang datang, Polisi memberitahu
sedang mencari buronan jadi
meminta izin untuk memeriksa sebentar saja. Di kamar paling belakang terlihat
ada bekas darah yang menempel di pintu dan jatuh dilantai.
Kang Chul berusaha menahan rasa sakitnya, lalu terdengar
suara polisi yang memeriksa kamar karena sedang mencari buronan. Dengan sekuat
tenaga, Kang Chul mengambil pistol di saku bajunya dan sudah siap menembak saat
polisi masuk ke dalam kamarnya.
Polisi akan memeriksa kamar 213, saat itu pintu kamar
Kang Chul menghilang seperti terhapus. Kang Chul sudah siap dengan pistolnya,
tetesan darah pun bisa terhapus dilantai. Polisi melihat tak ada pintu kamar
213, polisi lain berpikir mungkin salah data. Kang Chul terus mengacungkan
pistolnya ke arah pintu. Polisi melaporkan sudah selesai memeriksa lantai dua
dan akan naik ke lantai tiga. Pistol Kang Chul diturunkan. Didalam lift, kamera
CCTV juga dihapus.
Yeon Joo sudah sibuk mengambar dalam kamar ayahnya,
terdengar kegaduhan di luar ruangan tapi Yeon Joo terus berkonsetrasi mengambar
dengan mengubah warna mobil Kang Chul warna putih dan plat nomor belakang 1623.
Polisi mencoba memeriksa ke parkiran melihat plat nomor
yang berbeda dengan mobil milik Kang Chul. Akhirnya Polisi meninggalkan hotel
karena tak menemukan jejak Kang Chul.
Yeon
Joo mengeluarkan semua obat-obatan yang dibawanya dari ruma sakit dan mulai
mengambar dari botol obat. Sementara di luar ruangan Tuan Oh berusaha masuk
dengan menarik-narik gagang pintu. Sambil mengambar, Yeon Joo berharap agar
Kang Chul bisa menahan sebentar saja. Selesai dengan obat, lalu mengambar
suntikan, pencapit dan obat-obat yang lainya.
Kang Chul terbaring diruangan, terlihat hampir tertidur
bayangan saat satu keluarga dibunuh kembali datang. Lalu Hyun Suk yang ingin
memastikan kalau Kang Chul itu terlalu mabuk sampai tak bisa mengingat kejadian
13 tahun yang lalu. Kang Chul tak percaya kalau Hyun Suk sekarang curiga
padanya.
“Aku ingin tahu kebenarannya.” Kata Hyun Suk lalu saat itu juga tiba-tiba terkena tembakan
didepan mata Kang Chul entah darimana asalnya.
Kang Chul mengingau kalau bukan dia pelakunya pada Hyun
Suk, saat itu disamping lampu meja terlihat gambar obatan dan deringan bunyi suara
alarm jam. Kang Chul membuka mata menyalakan lampu dan mematikan alarm, lalu
melihat ada semua obat dan memanggil Oh Yeon Joo bertanya apakah itu dia yang
membawa semuanya.
“Tolong jawab aku. Di mana kau?” kata Kang Chul terlihat tak berdaya. Tak ada sahutan
apapun.
Kang
Chul melihat ada selembar kertas diatas meja, lalu melihat surat yang
dituliskan Yeon Joo “Sadarlah dan lekas bangun. Aku tidak bisa ke sana sekarang. Jadi kau harus merawat dirimu sendiri. Aku mohon tolong bangunlah.” Yeon
Joo sengaja menuliskan surat untuk Kang Chul dalam komputer ayahnya. Kang Chul
membacanya terlihat langsung jatuh pingsan.
Yeon Joo terus memberusaha mengambar dan masih terdengar
suara ayahnya yang menarik pintu. Tiba-tiba layar komputer ayahnya bersinar
terang. Terdengar suara Tuan Han bertanya siapa yang ada didepan komputer, Yeon
Joo terlonjak kaget.
Tuan Han melonggokan wajahnya ke langit-langit, lalu
bertanya apaka itu Oh Yeon Joo, lalu bertanya kapan kembali dari dunia Webtoon.
Yeon Joo kebinggungan, saat itu juga tangan Tuan Han keluar dari layar langsung
mencekik leher Yeon Joo.
Yeon Joo kesulitan bernafas mencoba untuk meraih sesuatu
yang ada didekat meja, Akhirnya ia menekan tombol power off. Saat itu juga Tuan
Han jatuh dari langit-langit rumahnya. Tuan Oh yang menarik gagang pintu dan
mengendornya pun langsung jatuh tak sadarkan diri, seperti jiwanya terputus
karena diambil oleh Tuan Han yang ada dalam dunia webtoon. Tuan Han
kebinggungan lalu matanya mendelik marah.
Yeon Joo memegang lehernya sambil mengatur nafasnya yang
masi sesak, lalu tersadar tak mendengar kegaduhan dari depan pintu. Ia perlahan
membuka pintu melihat ayahnya dengan
tanpa wajah sudah tak sadarkan diri di lantai.
Tangan Yeon Joo memegang tubuh ayahnya, Tuan Oh hanya
diam saja. Akhirnya Yeon Joo hanya bisa menangis melihat keadaan ayahnya. Yeon
Joo berhasil membawa ayahnya ke kamar dan membaringkanya, matanya masih
menangis melihat keadaan ayahnya.
Di depan rumah
Soo Bong datang dengan wajah ketakutan, Suk Bum berdiri
disampingnya akhirnya bisa melihat kantor produksi komik W lalu mengajak Soo
Bong segera masuk. Soo Bong masuk terlihat ketakutan meminta agar menahanya
sebentar saja. Suk Bum masuk lebih dulu ke dalam rumah, Soo Bong yang ketakutan
langsung mengandeng tangan Suk Bum
sangat erat.
“Ini pertemuan pertama kita. Dengan bergandengan tangan agak
terasa aneh, kan? Mari
saling mengenal satu sama lain perlahan.” Kata Suk
Bum melepaskan tangan Soo Bong
Soo Bong menarik lengan Suk Bum karena tak mau jauh-jauh
darinya, Su k Bum berusaha melepaskan meminta agar bisa memahaminya. Soo Bong
akhirnya meminta maaf.
Yeon Joo ada didalam kamar ayahnya terus menatap ke layar
monitor, terdengar suara pelahan Soo Bong yang memanggilnya. Soo Bong melonggo
dari pintu lalu berlari menghampiri Yeon Joo berpikir terjadi sesuatu karena
Yeon Joo tak menyahut panggilanya, lalu menanyakan keadaan Yeon Joo karena
melihat wajahnya terluka setelah itu menanyakan keberadaan Tuan Oh.
“Aku membaringkannya di kamar dan
mengunci pintunya. Aku
tidak punya pilihan lain.” Kata Yeon Joo. Tuan Oh
masih berbaring dikamar Yeon Joo saat masih tinggal dirumah itu.
Suk Bum sedang asyik melihat kantor komik W menurutnya
cukup bagus, lalu melihat poster Kang Chul dalam figura seperti merasa kagum. Ia
juga melihat gambar karakter lain dalam jendela lalu melihat sebuah pintu yang
ada didekatnya. Ia ingin tahu keberadaan kamar mandi sambil mencoba membuka
pintu tapi ternyata terkunci.
Di ruang Kerja Tuan Oh
Yeon Joo menceritakan saat mematikan
layar, ayahnya mendadak
diam. Soo Bong binggung berpikir ketika mereka matikan layar computer maka keduanya tidak bisa saling
berkomunikasi. Yeon Joo pikir seperti itu tapi tak
begitu yakin juga. Soo Bong menghela nafas memikirkan yang harus mereka lakukan
dengan Tuan Oh.
“Haruskah kita menggambarnya
sebagai mimpi lagi seperti terakhir kali?” kata Yeon
Joo
“Ah... Mimpi? Sebuah mimpi... mimpi! Benar,
kita harus melakukannya! Jadi Haruskah kita kembali ke waktu
itu? Saat Kang
Chul masih sangat remaja, 10tahun
lalu, Sebelum keluarganya tewas. Yaitu Sebuah mimpi sebelum kemunculan
si pelaku! Dengan
begitu segalanya akan beres, kan?” kata Soo
Bong penuh semangat.
“Tapi kita tidak bisa menyalakan
tabletnya. Bagaimana kalau si penjahat
menunggu aku menyalakannya? Aku
tidak bisa menggambar apa-apa sekarang.” Kata Yeon
Joo ketakutan sambil menutup wajahnya.
Soo Bong juga binggung apa yang harus mereka lakukan
sekarang. Terdengar ketukan pintu, Suk Bum masuk memanggil Yeon Joo, lalu
terkesima melihat ruangan kerja Tuan Oh yang mengambar komik W. Soo Bong
terlihat kebinggungan memikirkan keadaanya sekarang.
“Bagaimana dengan Yeon Joo?” tanya Suk Bum, Soo Bong menunjuk kalau Yeon Joo ada
disampingnya.
“Dimana?” tanya Suk Bum binggung, Soo Bong menghela nafas lalu
menengok melihat Yeon Joo sudah tak ada disampingnya.
Akhirnya Soo Bong hanya bisa tertawa sendiri karena Yeon
Joo kembali hilang, Suk Bum melihat Soo Bong tertawa berpikir otaknya sudah tak waras
lalu keluar ruangan. Soo Bong memanggilnya berusaha menjelaskanya.
Yeon Joo yang menutup wajahnya, tersadar saat
mendengarkan suara yang menyebut namanya. Lalu melihat foto dirinya saat ada
didalam mobil Kang Chul. Seorang pria bertanya Siapa
gadis bernama Oh Yeon Joo itu. Yeon Joo kebinggungan,
melihat sekeliling ruangan dan diatas meja terlihat papan nama Han Chul Ho.
“Benar, kita harus mulai
mencarinya, Maka kita
bisa menangkap Kang Chul. Inilah adalah karma... Berarti Surga masih memihak
keadilan dan dunia berjalan dengan baik.” Kata Jaksa Han berbicara di telp. Yeon Joo langsung
merunduk, berjalan jongkok berusaha keluar dari ruangan.
“Sudah kubilang, Kang Chul adalah psikopat. Kelihatannya mereka akan
mengungkapkannya saat Kang Chul
ditahan. Jadi Lebih baik dia ditembak mati. Jika dia bersikukuh menyesal, itu
lebih baik lagi.” Kata Jaksa Han penuh
dendam.
Yeon Joo berusaha membuka gagang pintu perlahan, tapi
Jaksa Han bisa mendengarnya lalu bertanya siapa wanita yang ada diruanganya. Yeon
Joo hanya menatapnya. Jaksa Han bertanya siapa yang berani masuk ke dalam
ruanganya. Yeon Joo meminta maaf lalu memilih untuk berlari kabur. Jaksa Han mengejarnya dan melihat semua
pegawai didepan pintu hanya diam saja, lalu bertanya siapa wanita itu.
Sekertarisnya terlihat binggung,
“Apa kalian sudah gila? Bagaimana
bisa kalian membiarkan sembarang orang masuk?!
Sekarang Apa yang kalian lakukan? Cepat tangkap dia!” teriak Jaksa Han, semua pun langsung bergegas mengejar
Yeon Joo.
Yeon Joo bisa cepat masuk lift saat pintu lift terbuka,
beberapa orang terlihat heran, akhirnya Yeon Joo melepaskan ikat rambut untuk
menutup wajahnya. Akhirnya Yeon Joo bisa sampai di tengah trotoar dengan nafas
terengah-engah.
“Apa-apaan itu? Kenapa harus di ruangan Han Chul Ho? Kenapa dia? Apa dia sedang mencariku? Apa Han Chul Ho yang membuatku
terseret kemari?” gumam Yeon
Joo kebinggungan.
Teringat kembali saat sinar layar komputer ayahnya, Tuan
Han bertanya apakah itu Oh Yeon Joo, dengan nada marah kapan ia bisa kembali
dari dunia W.
“Kalau begitu
terakhir kali... bukan Kang Cheol yang mencariku. Apakah Si penjahat yang mencariku? Apakah Tokoh utamanya
tidak mencariku? Tapi Kenapa mendadak sekali?” gumam Yeon Joo memikirkan semua kejadian
yang dialaminya.
Jaksa Han terlihat tegang dalam ruanganya, Sekertarisnya
akhirnya kembali lagi. Jaksa Han bertanya apakah mereka bisa menangkapnya.
Sekertarisnya mengelengkan kepala karne wanita itu berhasil
melarikan diri.
“Bagaimana bisa seseorang masuk ke
dalam ruangan tanpa diketahui?” ucap Jaksa Han marah,
sekertarisnya hanya bisa tertunduk meminta maaf
“Siapa gadis itu?” kata Jaksa Han, lalu melirik pada jejeran foto yang ada
dimeja. Matanya melotot binggung karena mengetahui wanita tadi itu adalah Oh
Yeon Joo.
“Ah, dia melarikan diri dan Sepertinya belum tertangkap.” Ucap si kasir, Yeon Joo pun mengucapkan terimakasih
lalu berlari keluar dari minimarket.
Di pinggir jalan Yeon Joo berusaha untuk memberhentikan
taksi karena masih jam 11 malam jadi dalam dunia Webtoon masih berlalu 2 jam,
tapi yang terjadi seperti dunia Webtoon berjalan dengan sangat cepat, seperti
sebelumnya. Yeon masih berdiri di pinggir jalan tapi waktunhya berubah saat
pagi hari.
Yeon Joo kembali masuk ke minimarket, bertanya apakah
kasir itu tahu tahu tanggal berapa hari ini. Si kasir menjawab tanggal 22. Yeon Joo heran karena Sebelumnya si kasir juga bilang tanggal 22. Si kasir seperti tak mengingat apapun, Yeon Joo menebak
itu maksudnya tanggal 22 September. Kasir itu membenarkan. Yeon Joo berbicara
sendiri kalau waktu sudah berlalu 1 bulan lamanya.
“Maaf... apa kau tahu yang terjadi
pada Kang Chul?” tanya Yeon Joo, Si kasir binggung Kang Chul yang mana.
“Ya, aku baru kembali dari luar
negeri jadi tidak bisa melihat berita.” Kata Yeon
Joo
“Dia masih buron, Apa kau tidak tahu? Sudah sebulan berlalu, tapi dia
belum tertangkap” ucap si pelanggan lain yang
datang ke meja kasir.
“Yang Kudengar dia sudah meninggal. Dia melarikan diri dalam keadaan
tertembak.” Kata si kasir itu membahas tentang Kang
Chul.
“Dia tidak bisa mati semudah itu!, karena Dia harus ditangkap dan dihukum! Dia bahkan harus dipenjara seumur hidup!” kata seorang pelanggan terlihat penuh amarah. Yeon Joo
memilih untuk keluar dari minimarket dan langsung berlari dengan memberhentikan
taksi.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar