PS : All
images credit and content copyright : SBS
Hye Jung sedang melakukan operasi dengan assiten Dokter
Kang meminta Cottonoid. Dokter Kang melihat ponsel Hye Jung bergetar dan telp
dar Perawat VVIP. Lalu memberitahu Perawat terus meneleponnya. Hye Jung tak memperdulikanya meminta agar Dokter
Kang tetap fokus saja dengan meminta gunting bedah. Dokter Kang pun kembali
membantu untuk melakukan operasi dengan wajah serius.
Dokter Choi sedang berjalan dilorong, Perawat VVIP
menelpnya memberitahu Anggota kongres mengeluhkan sakit
kepala dan
tekanan darahnya 170. Dokter Choi tiba-tiba merasakan
semuanya berbayang dan seperti mau pingsan. Suara Perawat seperti bergema.
“Sakit kepalanya bertambah parah
setelah dia pergi
ke kamar mandi.” Ucap Perawat, Kongres Nam
berteriak sambil memegang kepalanya untuk segera memanggil dokter.
Perawat yang panik meminta agar dokter segera datang
menolongnya, Dokter Choi seperti tak sadarkan diri dan tubuhnya melayang dengan
pandangan kabur. Perawat memanggilnya dan meminta supaya segera datang ke ruang
VVIP. Dokter Choi seperti baru tersadar lalu melihat telpnya tak ada panggilan
dan telp dari Jung Yun Tae pun masuk,
Ia pun langsung bergegas pergi ke IGD.
Ji Hong berlari masuk ke ruangan Kongres, Perawat
memberitahu kongres Nam yang mengeluh sakit kepala dan
kepalanya terasa
berat, lalu pingsan. Ji Hong mulai memeriksanya
dari mata serta merasakan pernafasnya, lalu mengatakan Kongres Nam membutuhkan intubasi. Perawat pun memberikan alatnya.
Hye Jung baru saja selesai operasi melihat 5
Panggilan Tidak Terjawab Dari Perawat Ruang VIP.
Akhirnya ia berlari setelah mendengar kabar dari perawat bahwa Anggota kongres jatuh
pingsan dan Dr Choi Kang Soo bilang di akan
kesini, tapi
ternyata tidak datang.
Ji Hong sudah ada di MRI, Hye Jung bertanya apa yang
terjadi. Ji Hong pikir mereka bisa bicara ketika sudah
menyelamatkan nyawanya dan meminta agar
mempersiapkan SOC. Hye Jung bergegas keluar mempersiapkanya.
Dokter Jin sedang membaca berkas mengenai Hye Jung mulai
dari profil yang pernah dikeluarkan oleh
sekolah pada tahun 2003 dan juga foto-foto yang diambil saat di rumah sakit,
lalu dibagian belakang juga ada foto Hye Jung saat masih SMA bersama dengan Ji
Hong yang menjadi gurunya, senyuman Dokter Jin terlihat senang karena bisa
membuat Hye Jung keluar dari rumah sakit segera.
Sekertaris masuk ruangan memberitahu Anggota
kongres pingsan. Dokter Jin melotot kaget.
Sekertaris menjelaskan Kongres Nam jatuh
pingsan setelah mengeluh
sakit kepala. Dokter Jin mengomel pada dokter apa yang yang
dilakukan pada saat itu terjadi.
“Dr Yoo meminta Dr Jin mengambil alih sementara dia melakukan operasi.” Ucap Sekertaris, Dokter Jin bertanya kenapa Seo Woo
harus ikut disana.
“Sekarang Prof. Hong sedang melakukan
operasi darurat.” Ucap Sekertaris
“Kita dalam masalah. Bayangkan apa yang akan media katakan jika mereka
tahu. Pastikan
berita ini tidak tersebar!” tegas Dokter Jin,
sekertarisnya mengerti.
“Malapetaka tidak pernah datang
sendiri-sendiri. Aku
harus melakukan banyak hal untuk memperbaiki citra rumah sakit setelah kasus pajak dan
perekrutan ilegal.” Keluh Dokter Jin sambil
ngomel lalu bertanya diruang operasi mana.
Hye Jung mulai mencuci tanganya, Ji Hong datang bertanya
apakah sudah siap. Hye Jung mengatakan Ji Hong bisa
mulai sekarang ketika akan masuk ruang operasi Dokter
Jin datang memanggilnya. Dengan nada
menyindir bertanya mau kemana Hye Jung.
“Lihat apa yang terjadi akibat
ulahmu yang tidak
memperhatikan pasien. Bagaimana
kau menjelaskannya?” sindir Dokter Jin, Ji Hong
mendengarnya terlihat kesal dengan melempar sabunnya.
“Aku yang bertanggung jawab, Anggota
kongres adalah pasienku.” Tegas Ji Hong membela
“Tentu saja, itu adil. Kau silahkan masuk... Dr Yoo, Aku harus meminta anda tidak ikut operasi ini.” ucap Dokter Jin
“Dia adalah pasienku. Aku akan menerima hukuman setelah operasinya selesai.” Tegas Hye Jung, Dokter Jin mengatakan itu tidak akan terjadi.
Ya,
itu akan terjadi... Aku adalah pemimpin operasi jadi Aku bebas memilih asistenku.” Ucap Ji Hong lalu menyuruh Hye Jung untuk segera masuk
dan bersiap. Hye Jung pun masuk ruangan.
“Baiklah. Karena aku adalah seorang ahli bedah, aku akan menghormatimu sebagai sesama ahli bedah. Tapi kau tahu hak datang bersamaan dengan tanggung jawab,
'kan?” kata Dokter Jin, Ji Hong tahu itu. Dokter Jin pun
meminta agar menyelamatkan Kongres Nam karena itu yang dinginkanya. Ji Hong
terlihat menahan amarahnya lalu masuk ke dalam ruang operasi.
Dokter Kim bertemu dengan Dokter Choi, sudah mendengar
Hye Jung dokter
yang menangani anggota kongres dan Dokter Choi
membantunya. Dokter Choi membenarkan. Dokter Kim bertanya kenapa sampai keadaan
ini bisa terjadi karena menurutnya Kongres Nam tidak
akan seperti ini jika Juniornya itu bergerak
cepat. Dokter Choi pun meminta maaf.
“Beritahu aku yang sebenarnya. Ini mengancam semua bagian Departemen Bedah Saraf.” ucap Dokter Kim dengan nada tinggi.
“Aku tidak tahu apa-apa. Aku membantu Dr Yoo ketika dia menangani anggota kongres,
tapi...” ucap Dokter Choi
“Aku dengar Perawat Ruang VIP memanggilmu. Dia menunggumu karena kau bilang akan datang.” Ucap Dokter Kim
“Itu tidak benar, Aku tidak mendapat panggilan.” Kata Dokter Choi merasa kalau perawat VIP tak
menelpnya.
Hye Jung mulai melubangi bagian kepala dengan bantuan
Dokter Pi yang membantunya memberikan irigasi.
Ketua Jin akhirnya datang dengan wajah panik tak bisa percaya keadaaan seperti
ini datang, memberitahu Kongres Nam itu bisa
menjadi calon presiden. Dokter Jin mengatakan sudah
menyembunyikannya dari
media. Ketua Jin mengatakan mereka hancur jika hal ini bocor
ke media, lalu mengeluh tak pernah ada hari tenang dirumah sakit.
Ji Hong pun masuk ruang operasi dan Hye Jung berhasil
membuka bagian batok kepala. Ji Hong duduk meminta tang
bipolar dan meminta agar bersiap
untuk menjahit. Dokter Kim ikut melihat dari
atas dengan wajah tegang. Ji Hong pun mulai meminta “Forsep
Adson.” Lalu terbuka seperti lapisan luar dan meminta “Mikroskop. Hye Jung pun mulai melihat
dari mikroskop, Ji Hong meminta “Cottonoid.” lalu menempelkannya. Wajah tegang terlihat dari lantai
atas.
Ji Hong meminta menyiapkan stiptic. Hye Jung memberikan dan Ji Hong seperti memasukan
cairan, setelah itu meminta “Cottonoid.” Setelah itu membiarkanya. Dokter Jin yang melihat dari
atas panik sebenarnya apa yang terjadi. Dokter Kim menjelaskan Ji Hong memeriksa apakah
pendarahannya sudah
berhenti atau belum. Dokter Jin mengomel kalau
Kongres Nam akan mati
jika terus terjadi
pendarahan. Ketua Jin menyuruh anaknya diam saja dan
melihat saja.
Dokter Jin pun akhirnya menutup mulutnya, Ji Hong
memberitahu mereka sudah menghentikan pendarahannya, Hye Jung merasa ini melegakan. Ketua Jin merasa dengan melihatnya, kalau mereka
berhasil menghentikan pendarahannya. Terdengar suara, Dokter Pi memberitahu Pembengkakan di otaknya
semakin memburuk.
Ji Hong melihat dari mikroscope merasa tak masalah,Pembengkakan
terjadi karena
aliran darah meningkat. Ketua Jin melihat dari atas
panik, Dokter Jin meminta ayahnya tenang karena membuatnya jadi ikutan panik
juga. Ketua Jin pun menuruti permintaan anaknya. Dokter Kim memberitahu Terjadi pembengkakan karena
aliran darah meningkat.
“Jika kau membuka magna sisterna
dan menguras
cairan di tulang belakang, maka pembengkakannya
akan berkurang.” Jelas Dokter Kim
“Lalu, apakah operasinya berhasil?” tanya Ketua Jin, Dokter Kim yakin berhasil
Ji Hong meminta penghisap, lalu meningkatkan
tekanannya. Perawat menaikan tingkan penghisapan, Ji
Hong meminta agar menambah lagi. Dokter Kim menjelaskan Ji Hong sedang menguras
cairan yang ada di
tulang belakang. Hye Jung memberitahu Edema
sudah mereda. Dokter Kim mengatakan operasi sudah
selesai. Dua pria Jin yang terlihat tak tahu apa-apa bisa benafas
lega.
Akhirnya Ji Hong memuji semua tim yang sudah kerja dengan
baik lalu memberitahu untuk Tutup Duramater, Hye Jung mengerti. Terdengar suara dari speaker agar Ji
Hong yang menyelesaikanya. Hye Jung melihat Dokter Jin yang berbicara dari
atas.
“Jangan biarkan asisten ceroboh
itu yang
melakukannya.” Ucap Dokter Jin menyindir, Hye Jung pun
mempersilahkanya. Ji Hong dengan wajah marah pun duduk kembali dan meminta tang
bipolar.
Dokter Jin, Ketua Jin,
dokter Kim, Ji Hong, Dokter Kang, Seo Woo bergegas masuk ke ruangan
VVIP. Ji Hong mulai memeriksa kembali setelah operasi dari mata dan tangan,
wajah tegang terlihat dari semua yang ikut. Ji Hon meminta Seo Woo agar memeriksa
setiap jam dan memberitahunya jika
Kongres Nam itu sadar.
“Apakah ada cara untuk
membangunkannya?” ucap Dokter Jin sinis,
Ketua Jin mencoba menahan anaknya tak perlu banyak bicara.
“Kita harus menunggu.” Kata Ji Hong, Dokter Jin keluar ruangan sambil
mengumpat marah.
“Tetap waspada... ..sampai dia sadar.” Pesan Ketua Jin, Ji Hong mengerti, walaupun wajahnya
terlihat tegang.
Hye Jung terlihat kelelahan harus melakukan dua operasi
berturut-turut. Yoon Do tiba-tiba masuk ruangan. Hye Jung bertanya kenapa Yoon
Do datang ke ruanganya. Yoon Do merasa Hye Jung sedang dalam masalah dan mengingatkan kalau ia memilih berjalan di sepanjang
jalan yang rumit untuknya lalu menyuruh Hye Jung kembali duduk. Terdengar bunyi
ketukan pintu.
“Itu Kang Soo. Aku memanggilnya, karena Aku punya beberapa pertanyaan.” Kata Yoon Do lalu memanggil Dokter Choi unuk masuk
“Kita bisa datang dengan solusi yang berdasarkan fakta. Itu filosofi-ku. Jadi Mari kita luruskan. Sebenarnya Ada jarak waktu, Perawat di ruang VIP memanggil Dr Jin tapi tidak dapat jawaban dari Dr Jin, lalu dia memanggil Dr Yoo, dan juga tidak dapat jawaban dari Dr
Yoo, lalu dia
memanggil kau, Kang soo. Kenapa
kau tidak langsung dating setelah
mendapatkan panggilan itu?” ucap Yoon Do
“Ini... Ini membuatku gila. Aku tidak pernah mendapatkan
panggilan dari
Perawat yang ada di Ruang VIP” kata Dokter Choi
merasa tak menerima telp apapun.
“Kang Soo... Aku tidak bermaksud menyalahkanmu. Ini bukan hanya masalahmu. Tapi Semua fellow dan residen
Departemen Bedah Saraf terkena
dampaknya. Aku
berusaha menyelamatkan semuanya.” Jelas Yoon
Do
“Aku sudah menceritakan yang
sebenarnya.” Kata Dokter Choi terlihat ikut frustasi
Yoon Do mengeluarkan ponsel milik perawat dan
memperlihatkan catatan telp kalau menelp Dokter Choi pada pukul
11:25am. Dokter Choi merasa gila karena ternyata perawat itu
menelpnya, Yoon Do menegaskan kalau perawat itu melakukannya. Dokter Choi yaitu itu kesalahan sambil mengeluarkan
ponselnya kalau tak akan panggilan. Ketika menscroll kebagian bawah melihat
catatan menerima telpa dari Perawat VVIP jam 11:25am. Yoon Do yakin pasti ada, Dokter Choi pun membenarkan.
“Mungkin ada sesuatu yang salah
dengan otakmu? Kenapa
kau tidak ingat?” ucap Yoon Do marah, Dokter
Choi meminta maaf
“Aku akan pergi dan meminta maaf.” Kata Dokter Choi,
“Tidak perlu, ini salahku dan sudah menjadi tanggung jawabnya. Dari awal, itu adalah tugasku. Kau tidak bertanggung jawab dalam kasus ini.” ucap Hye Jung merasa memang sudah jadi tanggung
jawabnya.
Dokter Choi kebinggungan karena melakukan kesalahan
sampai tak bisa mengingatnya. Hye Jung melihat kantor sekertaris menelpny,
Sek memberitahu kalau Dokter Jin mencarinya.
Hye Jung sudah ada diruangan, Dokter Jin merasa mereka bicarakan
apa yang terjadi. Hye Jung menegaskan akan
bertanggung jawab. Dokter Jin dengan nada
mengeje suka sikapnya itu dan Komite disiplin akan melakukan
tindakan.
“Aku tidak tahu apa yang kau
pikirkan tentangku,
tapi inilah aku. Aku
orang yang murah hati. Dulu
aku memaafkanmu ketika kau
berbuat kesalahan. Tapi
tidak kali ini.” tegas Dokter Jin, Hye Jung
bisa mengerti lalu keluar ruangan.
Ji Hong menemui Dokter Kim diruangan bertanya apa yang
terjadi sekarang, Dokter Kim merasa Sepertinya Dr Yoo akan di
serahkan ke Komite
Disiplin dan ia tidak bisa membantunya karena Semua yang bekerja di Departemen bedah saraf terkena dampaknya.
“Apa mereka butuh pengorbanan?” tanya Ji Hong sedikit panik
“Bukan begitu... Dia adalah pasien Dr Yoo. Bahkan jika pasien tersebut tidak
mengidap kasus
yang serius, kau tidak boleh lalai. Dia
menyuruh orang lain untuk memeriksa pasiennya.” Jelas
Dokter Kim
“Hal ini tidak bisa di serahkan ke Komite Disiplin, Jika dia di serahkan kesana, reputasinya akan terancam.” Ucap Ji Hong makin khawatir
“Apa Kau pikir aku tidak tahu itu? Tapi aku tidak bisa mengorbankan
Departemen ini.” ucap Dokter Kim juga
terlihat binggung.
Seo Woo heran melihat Yoon Do baru keluar dari jalan yang
berbeda lalu berpikir kalau baru saja dari ruangan Fellow. Yoon Do membenarkan. Seo Woo pikir Yoon Do pasti ingin menghibur Hye Jung. Yoon Do merasa kalau memang bisa akan melakukanya.
“Kenapa kau melakukan hal yang tidak berguna? Walaupun kau melakukannya setiap
hari, dia hanya
cinta kepada Prof. Hong.” Ucap Seo Woo berusaha
menyadarkannya.
“Cinta membuatmu menjadi bodoh.” Komentar Yoon Do, Seo Woo tidak
tahu Yoon Do itu ternyata begitu
putus asa.
“Ternyata aku punya sifat itu.
Selama ini sifat itu
tidur di dalam tubuhku. Ahh... Aku
tidak tahu. Aku tidak tertarik pada
semua orang selain Hye Jung.” Akui Yoon Do
“Itu jalan berantakan yang kau
ambil. Apa Kau tidak membenci Hye Jung? Dia
bahkan menolak
cintamu.” Komentar Seo Woo
“Aku mengikuti kemauan hatiku, dan
dia juga mengikuti
kemauan hatinya. Kita
tidak bisa memaksa orang untuk
mengikuti hati kita.” Jelas Yoon Do, Seo Woo
berkomentar Yoon Do itu ternyata orang yang sabar lalu berjalan pergi. Yoon Do
tersenyum sendirian.
Dokter Pi sedang asik belajar saat Seo Woo datang ke
ruangan dan langsung menopang dagunya. Dokter Pi merasa Hye Jung tidak harus bertanggung jawab atas semuanya. Seo Woo tahu hal itu, Dokter Pi berharap
anggota kongres segera
bangung. Jika
tidak, mereka akan ada dalam masalah besar.
“Tapi tidakkah kau piker semua ini tidak adil? Bagaimana bisa kita memprediksi
hipertensi dan pendarahan
intraserebral sebelum dia pingsan? Kau
bisa tahu jika orang itu sudah pingsan.” Ucap Seo
Woo kesal
“Hasil tes tidak akan memperlihatkan itu.” Jelas Dokter Pi,
Seo Woo pikir mereka tidak bisa menyalahkan itu.”
“Aku tahu. Ini aneh, mereka membuat kita melakukannya. Dia hanya perlu istirahat setelah operasinya selesai.” Ucap Dokter Pi, Seo Woo membenarkan, Dokter Pi
tersenyum menatap Seo Woo yang terlihat manis dengan menopan dagu dengan wajah
cemberut.
Dokter Choi berjalan dengan wajah gelisah teringat saat
di IGD, Dokter Jung yang mendorong kepalanya menyuruh untuk beristirahat karena
terus mengantuk. Semalam juga Dokter Pi melihat Dokter Choi yang sering sakit
kepala. Ketika di lobby tak sadarkan diri saat menerima telp
dari perawat VVIP
“Mungkin ada yang salah dengan
otakmu? Kenapa kau tidak bisa
mengingatnya?” ucap Yoon Do saat mengetahui kalau
memang perawat VVIP menelpnya.
Kaki Dokter Choi sempat terhenti ketika di depan ruangan
CT Scan. Lalu ia teringat saat minum dalam penyambutan dirinya lalu terjatuh
tak sadarkan diri dengan kepala lebih dulu membentur lantai. Akhirnya ia masuk
ruangan bertemu dengan Seniornya untuk meminta bantuan. Beberapa saat kemudian,
Dokter Choi sudah memegang sebuah USB dan melihat bagian dalam kepalanya lalu
mengambil gambar dengan mengunakan ponselnya.
Ji Hong sedang melamun di ruangannya, ketukan pintu
terdengar menyadarkan lamunanya. Dokter
Choi masuk ruangan punya pertanyaan dan bertanya apakah Ji Hong punya
waktu, Ji Hong menyuruh masuk dan duduk. Dokter Choi menceritakan temanya mengirim hasil scan CT dan MRI dan meminta supaya Ji Hong bisa
memeriksanya
“Bukannya temanmu itu punya seorang dokter yang menanganinya ?” ucap Ji Hong sambil melihat hasil CT Scan.
“Aku pikir dia sedang takut dan cemas sekarang ini. Sepertinya dia meminta untuk pendapat kedua.” Jelas Dokter Choi
“Apa Kau tidak bisa mengetahui hasil
scan ini?” tanya Ji Hong, Dokter Choi mengatakan bisa... Itu terlihat seperti meningioma.
“Ya. Meningioma-nya dekat dengan tulang sphenoid Dan juga bentuknya besar.” jelas Ji Hong
“Aku juga berpikir dia memiliki Absence Seizure. (Hilang kesadaran sesaat)” Dia sering tidak sadar dan tidak ingat banyak hal jika
itu terjadi.” Cerita Dokter Choi
Ji Hong melihat sepertinya pasienya memiliki dua kondisi dan termasuk kasus yang jarang lal meminta agar mengatakan temanya harus segera di berikan
perawatan dan bertanya kalau itu adalah teman
dekatnya. Dokter Choi terdiam karena hasil CT Scan itu sebenarnya adalah
miliknya.
Hye Jung melamun di lorong, Ji Hong melihat dari kejauhan
lalu mendekatinya saat Hye Jung menengok ke arahnya. Hye Jung memberitahu baru bertemu Ketua Jin dan mengatakan akan mengambil tindakan hukum. Ji Hong megatakan akan
bertemu dengannya setelah ini. Hye Jung meminta agar
tidak memohon
padanya atau
meminta bantuan.
“Aku tidak melakukan ini demi kau. Aku harus melindungi semua orang
yang terlibat
dalam situasi ini.” ucap Ji Hong
“Aku ingin menjaga harga diriku. Seharusnya itu adalah tugasku dan Itu salahku. Aku bertemu Dr Kim Chi Hyun, dan sikapnya agak berubah. Ini memberikanku harapan bahwa
aku bisa
segera mengetahui apa yang terjadi pada nenek.” Jelas
Hye Jung, Ji Hong merasa senang mendengarnya.
“Dia
bilang, dia lebih suka mengikuti prosedur hukum. Aku ingin berurusan dengan dia seperti itu juga. Aku ingin kau melihat saja, bagaimana caraku menangani
masalah ini.” ucap Hye Jung,
“Itu tidak mudah, Aku
sangat kesulitan melakukan sesuatu
di situasi seperti ini.” kata Ji Hong sangat
mengkhawatirkanya.
Hye Jung memegang tangan Ji Hong, lalu bertanya apakah
ingat perkataanya apa yang harus dilakukan saat seperti ini. Ji Hong tersenyum
karena tak bisa melakukan sekarang. Hye Jung pikir mereka bisa
pergi ke tempat
yang tidak ada siapapun di sekitarnya. Ji Hong
melihat sekeliling lalu memberanikan diri memegang erat tangan Hye Jung.
Keduanya berdiri bersebelahan dengan tangan saling
mengenggem, Ji Hong memperlihatkan wajah datarnya tak ingin ketahuan, tapi Hye
Jung tersenyum bahagia menerima pegangan tangan dari pacarnya. Ji Hon lalu
ingin memeluknya, Hye Jung mengingatkanya. Ji Hong melepaskan karena takut ada
orang yang melihat. Keduanya lalu sama-sama tersenyum bahagia.
Berita di TV mulai disiarkan, semua yang ada dirumah
sakit menontonnya.
“Tn. Anggota kongres Nam sedang koma, setelah mendapatkan
operasi karena terjadi pendarahan otak secara tiba-tiba. RS Gukil bersikeras
bahwa mereka sudah memberikan perawatan yang tepat dan mengatakan bahwa ia
mulai pulih setelah ia selesai operasi. Tapi pemulihannya
tertunda karena dia tampak memprihatinkan.”
Pers pun sudah berkumpul diruangan dengan kamera, seorang
wartawan bertanya Apa
yang di derita oleh Tn Anggota Kongres dan apa gejalanya. Dokter Kim menjawab Ada
perdarahan intraserebral di otak nya, yaitu mengacu pada suatu kondisi dimana pembuluh darah kecil yang ada di otaknya pecah karena tekanan
berkepanjangan Dan
menyebabkan pendarahan di otak tanpa adanya
faktor dari luar.
“Bagaimana keadaan Tn Anggota
Kongres? Apa ada
kemungkinan dia bangun kembali?” tanya wartawan
“Operasinya sukses. Saat ini, kami sedang mengamati
masa pemulihannya.” Ucap Dokter Kim
“Kau mengatakan itu, tapi dia masih belum sadarkan
diri.” Kata wartawan
“Hal ini biasa terjadi kepada pasien yang menderita pendarahan
di otak. Kami
tidak bisa memberikan kesimpulan atau jawaban
yang spesifik sekarang ini. Terima
kasih.” Ucap Dokter Kim lalu beranjak pergi, Wartawan pun mulai
ingin menyerbunya. Petugas pun menghalanginya.
Kongres Nam terlihat membuka matanya dan Ji Hong mulai
memeriksanya. Seo Woo mengatakan keadaan Kongres Nam Status
mentalnya berubah dari semicoma menjadi stupor. Dokter Jin masuk dengan mendorong dua juniornya untuk
memberikan jalan lalu wajahnya tersenyum melihat Kongres Nam yang membuka
matanya, wajahnya terlihat lega.
“Terus pantau tanda vitalnya dan pakaikan pembalut luka untuk luka
bedahnya.” Ucap Ji Hong pada Seo Woo
“Kita tidak perlu terlalu khawatir
lagi.” Kata Ji Hong pada semuanya, Dokter Jin merasa bahagia
memuji semuanya yang sudah kerja dengan baik.
“Aku akan memperketat sifat
disiplin rumah sakit ini. Aku
akan menjadikan Dr Yoo sebagai pencegahan.” Ucap Dokter
Jin, Semua yang ada diruangan terlihat tegang.
Dokter Choi menatap langit di tangga darurat, Hye Jung
datang bertanya Kenapa
ingin bertemu denganya. Dokter Choi meminta maaf
karena menurutnya semua ini salahnya. Hye Jung yakin ini Bukan
semuanya salahmu tapi Semuanya
terjadi karena suatu alasan, Dokter Choi mengatakan akan
bertanggung jawab.
“Apa kau pikir semua orang akan bertanggung jawab untuk satu
hal? Mereka
meminta tanggung jawabku karena
ini aku. Dan Aku cukup kuat” ucap Hye Jung terlihat penuh semangat.
“Bahkan caramu menghibur seseorang sangatlah spesial.” Ucap Dokter Choi
“Terima kasih karena kau bisa menyadari apa maksudku. Jangan Khawatir. Sekarang aku harus pergi dan
bersiap mendapatkan teguran.” Kata Hye Jung lalu bergegas pergi.
Dokter Choi masuk ke dalam toilet terlihat lemas lalu
melihat ID Card dokternya yang tertulis (Residen
Bedah Saraf, Choi Kang Soo, Gukil Medical Center) lalu
adiknya kembali menelp. Ia bertanya apakah adiknya bisa
menggunakan telepon di
jam segini.
“Apa kau orang tua? Kau
meneleponku hanya untuk
memberitahu aku ada di dalam mimpimu? Itu
hanyalah mimpi yang konyol. Aku
baik-baik saja, tak usah khawatir. Menjauhlah
dari tempat yang tidak aman dan dari sesuatu yang berbahaya Mengerti?” ucap Dokter Choi dengan air mata mengalir.
“Young Soo.... Apa Kau tahu... ..aku sangat memperdulikanmu?” kata Dokter Choi akhirnya menutup telpnya dan menangis
sendiri mengetahui nasibnya yang terkena penyakit dibagian otaknya.
[Komite Disipliner]
Hye Jung keluar dari lift terlihat sudah siap menghadapi
hukuman, Ji Hong juga berjalan dengan langkah lebar terlihat siap juga
mengikutinya. Dokter Jin yang sedang berbincang dengan Dokter Kim melirik sinis
saat Hye Jung baru datang, Hye Jung sempat memberikan hormat dan menatap Dokter
Jin.
“Semakin bahaya
mendekatiku, maka semakin dekat aku menemukan kebenaran yang aku cari. Aku harus mengubah situasi bahaya ini menjadi sebuah kesempatan.”
bersambung ke episode 17
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Ia benar kta he jung jadikan bahaya menjadi sebuah kesempatan untuk mendapatkan apa yg di ingin kan .nur suka sama sifat y he jung.makasih
BalasHapusKenapa pas syuting operasi, dikternya pake masker kain bukan masker khusus kesehatan.?
BalasHapus