PS : All
images credit and content copyright : MBC
Yeon Joo yang terlihat lelah mengatakan tidak
makan ramen. Soo Bong mengatakan bukan
ramen yang bicarakan, dengan wajah serius bertanya apakah Yeon Joo ingat
kalau waktu dulu dari ayahnya, kalau komi W yang
telah dibuat oleh Yeon Joo sendiri, Yeon Joo tak mengerti.
“Dia bilang, kalau Tuan Oh menulis W berdasarkan
cerita yang kau tulis waktu kau masih kecil. Apa Kau
tidak ingat itu?” jerit Soo Bong berusaha
untuk mengingatkan. Yeon Joo memikirkan kejadian saat masih kecil.
Flash Back
Yeon Joo yang masih remaja menonton pertandingan
olimpiade bersama teman-temanya dengan wajah tegang, Ketiganya tiba-tiba
menjerit histeris karena ternyata pemain Korea harus mengalami kekalahan karena
seharusnya mereka bisa menang.
Tuan Oh keluar dari ruangan dengan wajah dingin memarahi
ketiganya untuk tak berisik. Ibunya yang sedang menyiapkan makanan menasehati
anaknya kalau sudah memberitahu untuk tak berisik. Yeon Joo dengan suara
berbisik mengajak ibunya ikut menonton karena ada moment yang penting. Ibu Yeon
Joo bertanya apakah mereka dapat medali emas sekarang.
Yeon Joo memberitahu mereka baru saja menang tapi keadaan
sekarang adalah seri. Salah satu temanya memuji si atlet yang terlihat cantik.
Temanya yang lain menambahkan atlet itu masih SMA tapi sangat hebat sekali.
Yeon Joo terlihat tegang melihat tembakan terakhir. Temanya merasakan
jantungnya terasa berhenti ingin tahu hasilnya.
Akhirnya hasilnya pun keluar dari layar, dua temanya
menjerit kesal karena negara mereka kalah dalam pertandingan. Yeon Joo melonggo
tak percaya, Ibu Yeon Joo merasa sedih juga menurutnya si atlet merasa gugup
jadi tak bisa menang lalu mengajak semua untuk makan bersama. Yeon Joo mengigit
jarinya dengan kesal lalu medengarkan teman-temanya yang kecewa karena
seharusnya mereka bisa mendapatkan medali emas.
Dikamar
Yeon Joo asik duduk dimeja belajar sambil mengambar
dengan menuliskan karakter yan disukainya, yaitu seseorang yang berusia
18 tahun, anak SMA kelas 11, atlet
penembak nasional dan Tingginya
180cm. Ia menuliskan semua dalam kertas tapi berpikir menganti
tinggi badanya jadi 185cm.
“Namanya adalah... Aku harus menamai dia apa ?”
ucap Yeon Joo memikirkan
Terdengar suara ibunya yan memanggil, buru-buru Yeon Joo
menutup buku gambarnya dengan buku pelajar dan pura-pura sibuk belajar. Ibunya
masuk kamar memberikan telp dari Seul Ah. Yeon
Joo pun mengambil telpnya melihat ibunya yang masih berdiri, Ibu Yeon Joo pun
keluar kamar membiarkan anaknya berbicara dengan temanya.
Seul Ah bertanya apakah Yeon Joo sudah selesai karena harus
menelepon guru kalau tak bisa menyelesaikannya besok. Yeon Joo mengatakan kalau ia juga tak bisa menyelesaikan
karena sedang sibuk. Seul Ah bertanya yang sedang dilakukan temanya.
“Aku akhirnya menemukan pria
idamanku.” Ucap Yeon Joo bahagia, Seul A yakin
temanya itu mengubah tipe idealnya
lagi
“Tidak. Kali ini sungguhan... Sekarang Dengar.... Dia anak SMA kelas 11, dan seorang
atlet penembak nasional. Dia
mengikuti pertandingan lalu membalikkan
keadaan, selain itu dia juga jenius. Dia seorang murid dan atlet
yang hebat, Tingginya
185cm. Dia kurus, tapi tubuhnya berotot. Dia sangat manis, baik dan juga lucu.” Cerita Yeon Joo seolah-olah orang itu nyata, dengan
menatap gambar pria yang sedang menembak.
Seul Ah yan mendengar merasa kalau pria itu keren,
bertanya siapa orang itu, apakah satu sekolah denganya. Yeon Joo menjawab Tidak. Seul Ah makin penasaran bertanya jadi pria itu sekola
dimana, karena mau lihat
wajahnya. Yeon Joo mengatakan Seul Ah tidak
bisa lihat wajahnya dan tidak
bisa bertemu dengannya. Seul Ah tak memperpanjang
lagi pertanyaan, Yeon Joo pun menutup telp dan akan bertemu di sekolah besok.
Yeon Joo menatap gambarnya dengan karakter [Anak SMA kelas 11, Atlet
Penembak Nasional] lalu tersenyum-senyum
sendiri membayangkanya.
Yeon Joo sibuk mengambar dikamarnya, Soo Bong masuk
dengan membawakan segelas minuman menanyakan kelanjutanya. Yeon Joo panik
langsung menutupi layar komputernya agar Soo Bong tak melihat gambarnya. Soo
Bong mengaku tidak lihat tapi saat
mendekati Yeon Joo penasaran karena harus melihatnya. Yeon Joo akhirnya mengangkat tubuhnya setelah dirayu
beberapa kali.
Soo Bong melihat gambar Yeon Joo dan langsung tertawa,
menurutnya itu karakter yang baru karena tak terlihat seperti Kang Chul. Yeon
Joo mengelu Susah sekali menggambarnya bahkan tidak bisa menggambar garis
mukanya.
“Padahal Tuan Oh bilang gambaranmu
bagus. Katanya
kau pernah ingin jadi seorang kartunis.” Ucap Soo Bong mengejek
“Aku sudah lama tak menggambar
lagi Dan aku
tidak biasa dengan
pena ini. Dulu 'kan
belum ada pena gambar seperti ini.” keluh Yeon
Joo yang bisa mengambar dengan pensil
“Kalau kau tidak bisa
melakukannya, menyerah sajalah. Ketika Tuan Oh sudah pulang...” ucap Soo Bong langsung di sela oleh Yeon Joo
“Hei... Jangan
bilang apa-apa pada Ayah. Aku akan menyelamatkannya. Pokoknya Aku akan menyelamatkan Kang Chul.” Kata Yeon Joo yakin kembali mengambarnya.
“Astaga.... Tidak semua orang bisa menggambar
kartun... Jadi aku doakan Semoga
berhasil.” Kata Soo Bong lalu keluar kamar.
Kang Chul terlihat makin tenggelam didasar sungai, Yeon
Joo terbangun dengan mata melotot, tersadar kalau ketiduran karena mengambar
Kang Chul, lalu melihat gambarnya Kang Chul sudah mengenakan pakaiannya. Wajah
Yeon Joo sedih melihat gambar Kang Chul lalu melihat tanganya yang melepuh
karena terlalu lama mengambar. Tapi tetap saja mengambar garis-garis halus
membentuk tokok Kang Chul.
Di dunia W
Kang Chul menjatuhkan diri di sungai Han, polisi yang
sedang berpatroli melihat orang yang jatuh lalu bergegas mendekat. Para
penyelam pun langsung masuk ke dalam sungai menolong Kang Chul. Sementara di
penjara, Polisi yang berpatroli berteriak memberitahu menemukan tahanan yang
kabur. Yeon Joo seperti baru terbangun dari tidur melihat sinar yang
menyilaukan mata lalu melirik ke sekeliling, wajahnya tersenyum karena akhirnya
bisa kembali ke Dunia W sekarang.
Kang Chul terbangun dengan mata melotot kaget, lalu
melihat tangan dan bajunya sudah berganti. Terdengar suara seseorang
memberitahu Kang Chul tidak terluka. Kang Chul melihat So Hee berbicara di telp mengatakan
tak tahu apapun jadi nanti akan memberitahu kalau Kang Chul sudah bangun dan
tak perlu datang.
Akhirnya Kang Chul turun dari tempat tidurnya dan
langsung membalikan badan So Hee, seperti memastikan kalau sekertarisnya itu
bergerak bukan patung seperti sebelumnya. So Hee memberitahu Kang Chul sudah
bangun dan akan menelpnya lagi.
“Apa sebenarnya yang terjadi ? Jelaskan kenapa kau pergi ke
Sungai Han dan kenapa kau jatuh dari
jembatan itu!!
Ada orang yang mendorongmu, 'kan? Kenapa kau pergi ke sana tengah
malam?” ucap So Hee khawatir.
“Memangnya Apa yang terjadi?” tanya Kang Chul bingung, So Hee heran karena itu
pertanyaan yang ditanyakan tadi.
“Hari ini tanggal berapa? Apa yang telah kulakukan hari
ini? Aku tidak
tahu kapan itu dimulai...” ucap Kang Chul seperti
hilang ingatan
“Ada apa ini? Apa Kau tidak ingat? Kau tiba-tiba menghilang setelah mengunjungi
Yeon Joo di penjara. Polisi
sibuk mencari Yeon Joo setelah dia melarikan diri..., dan kau menghilang sepanjang
hari. Aku
berusaha mencarimu, tapi kau tidak jawab teleponmu. Lalu aku dihubungi polisi,
katanya kau jatuh
dari jembatan. Kenapa
kau pergi ke Sungai Han jam segitu dan jatuh dari
jembatan? Apa yang
terjadi?” kata So Hee kesal sendiri
Kang Chul hanya diam karena selama di dunia nyata, maka
di dunia W dianggap menghilang. Do Yoon masuk kamar dengan wajah tegang
mengucapkan “Yeon Joo” lalu melihat Kang Chul yang sudah bangun. Kang Chul
bertanya ada apa dengan Yeon Joo.
Do Yoon ingin tahu Apa yang
terjadi pada Kang Chul di sungai. Kang Chul tak menjawab ingin tahu apa yang ingin
dikatakanya tadi, Do Yoon memberitau Yeon Joo tertangkap. Kang Chul kaget mendengarnya begitu juga So Hee. Do Yoon
mengatakan baru saja di telp ole polisi kalau Yeon Joo sudah tertangkap.
“Ah, syukurlah. Polisi pasti akan menyalahkan
kita kalau dia
belum tertangkap. Dia
tertangkap dimana?” ucap So Hee, Do Yoon
menjawab Di penjara.
“Jadi maksudmu dia selama ini
berada di sana tapi mereka tidak bisa menemukannya?” kata So Hee binggung
Kang Chul mengambil baju didalam lemarinya, So Hee
bertanya mau kemana Kang Chul. Do Yoon memberitahu kalau sudah malan dan ingin
tahu atasanya itu mau kemana. Kang Chul mengambil jaketnya meminta agar
memberitau polisi kalau harus menemuinya sekarang. Do Yoon dan So Hee hanya melonggo binggung melihat
kepergian Kang Chul.
Kang Chul mengemudikan mobilnya dengan wajah tegang lalu
menyalahkan radio, berita tentang Yeon Joo pun disiarkan.
“Tersangka Oh yang
kabur dari Pusat Penahanan
Seoul dan menyebabkan kegemparan sudah tertangkap beberapa saat lalu. Polisi menduga
Tersangka Oh telah melarikan diri ke
pusat kota..., tapi nyatanya dia selama ini bersembunyi di
dalam penjara dan kemudian tertangkap. Dia ditahan dan
sekarang sedang dibawa ke Kantor Polisi Jungbu Seoul. Penyelidikan diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang malam.”
Kang Chul segera melajukan mobilnya dengan kecepatan
tinggi untuk segera bertemu dengan Yeon Joo.
Yeon Joo suda duduk didalam bus tahanan sendirian di
malam hari dengan pengawalan sebua mobil polisi, tiba-tiba busnya berhenti
mendadak. Polisi yang terlihat kesal melihat sebuah mobil menghalangi jalan
mereka. Kang Chul pun keluar dari mobil, Polisi pun menurunkan pistolnya saat
melihat Kang Chul yang menghadangnya.
“Kau pasti sudah dengar berita
itu. Kami
membawa tersangka ke Kantor Polisi Jungbu Seoul. Kau boleh...” ucap Polisi disela oleh Kang Chul
“Maaf, tapi aku harus bicara
dengannya sekarang.” Kata Kang Cul, Polisi
mengatakan Kang Cul tidak diperbolehkan bicara dengannya.
“Silakan buat pengajuan resmi dulu
untuk bicara dengannya.” Ucap Polisi, Kang Chul
berjanji tak akan lama, hanya Lima
menit saja.
Polisi seperti tak bisa berbuat apa-apa karena Kang Chul
sudah membantu polisi untuk menangkap para penjahat yang masih buron. Seoran
polisi wanita membuka pintu bus dan polisi pun memberi kode agar membiarkan
Kang Chul bertemu dengan Yeon Joo.
Yeon Joo melihat Kang Chul yang akhirnya datang
menemuinya, Kang Chul menatap Yeon Joo yang kembali datang dengan mengunakan
pakaian tahanan, lalu duduk diam didepanya. Yeon Joo pun mulai bertanya keadaan
Kang Chul sekarang. Kang Chul tetap diam menatapnya.
“Aku penasaran apa yang terjadi
padamu setelah melompat dari jembatan. Kau sepertinya baik-baik saja.” Ucap Yeon Joo, Kang Chul hanya mengatakan bagaimana.
“Kau ingin tahu, Bagaimana
bisa kau masih hidup? Saat
kau lompat dari jembatan..., kebetulan
perahu polisi lewat di bawah jembatan itu. Lalu ada dua penyelam di dalam perahu itu. Saat kau jatuh, mereka langsung menyelam dan menyelamatkanmu tepat sebelum kau berhenti
bernapas. Kau
sangat beruntung. Aku
tidak percaya ada orang bisa seberuntung kau.”
Cerita Yeon Joo terlihat bahagia.
“Bagaimana ayahmu?” tanya Kang Chul yang terlihat khawatir
“Dia masih hidup, Dua bulan telah berlalu di sana. Dia sembuh,malah sedang
jalan-jalan.” cerita Yeon Joo
“Apa mungkin... ayahmu yang menyelamatkanku?”kata Kang Chul
Yeon Joo mengaku memang bukan ayahnya, tapi ia sendiri yang
menyelamatkannya dengan memperlihatkan tanganya yang
melepuh, lalu mengartikan kalau ini ketiga
kalinya Kang Chul berutang nyawa padanya. Kang Chul ingin tahu bagaimana bisa Yeon Joo
melakukan.
“Apa Kau mau tahu? Jawab dulu pertanyaanku, lalu aku akan memberitahumu.” Ucap Yeon Joo
“Kau bicara hal-hal yang pernah kukatakan
padamu sebelumnya. “ komentar Kang Chul dingin
“Jika kau kehilangan tujuan
hidupmu..., maka kau bisa
memulai mengatur
tujuan yang baru lagi. Jangan
lompat dari jembatan dan menyerah atas hidupmu. Mana bisa tujuan hidupmu cuma
balas dendam? Kalau kau
tidak yakin harus berbuat
apa selama hidupmu..., Aku
akan memberitahumu apa yang harus kau lakukan sekarang.” Ucap Yeon Joo sedikit mendekat ingin membisikan
sesuatu.
Yeon Joo meminta agar Kang Chul bisa mengeluarkannya dari
penjara, Bukan
cara ilegal, namun secara hokum yaitu dengan mengeluarkan cara yang
adil, karena tidak mau dikejar polisi tiap
kali ingin
menemuinya. Kang Chul hanya menatapnya, Yeon Joo mengingatkan
Kang Chul yang berutang nyawa padanya tapi belum berbuat apapun untuknya sambil menyindir seperti orang yang tak tahu terima
kasih, jadi meminta Kang Chul untuk membayar hutangnya sekarang.
“Lakukan apapun untuk selamatkan aku dari hal ini. Kau pria yang mampu melaksankan tugas dengan baik,
'kan? Kalau kau
ingin tahu bagaimana aku bisa menyelamatkanmu, maka keluarkan aku dulu. Aku akan memberitahumu setelah aku
keluar dari penjara.” Jelas Yeon Joo
“Apa Kau memintaku menyelamatkan
seorang yang kabur dari penjara? Apa Kau
pikir itu mudah?” ucap Kang Chul dengan mata
berkaca-kaca.
“Memang tidak mudah. Karena itulah
kau harus bekerja keras untuk melakukannya. Jangan pikirkan hal lain.” Pesan Yeon Joo, Polisi memberitahu Kang Chul tidak bisa membiarkan bicara dengan Kang Chul lebih lama lagi. Kang Chul mengatakan akan segera pergi
“Selain itu... hidupmu mulai sekarang
bukan bergantung
dari pekerjaan ayahku. Itu
sudah berakhir. Mulai
sekarang..., anggap
ini sebagai kelanjutan cerita yang akan kita lakukan bersama. Selera ayahku dan aku tidak sama. Aku benci hal-hal seperti pembunuhan,
balas dendam..., tembak-menembak
atau film thriller. Yang kusuka adalah cerita roman picisan.” Cerita Yeon Joo, Kang Chul tetap menatap dengan mata
berkaca-kaca, Polisi kembali memberitahu agar Kang Chul segera pergi.
Kang Chul berdiri dan lalu kembali membalikan badanya,
Yeon Joo mengangkat tangan yang diborgol seperti meminta agar Kang Chul
menyelamatkanya sekarang. Akhirnya Kang Chul turun dari bus dengan wajah lesu
lalu meminta maaf pada polisi
Polisi memberitahu kalau memang Kang Chul ingin
mengunjunginya maka datangi
saja kantor polisi besok pagi. Kang Chul mengerti dan
polisi pun segera pergi meninggalkanya. Yeon Joo yang ada didalam bus terlihat
bisa bernafas lega karena Kang Chul akhirnya bisa diselamatkan. Kang Chul masih
terdiam ditengah jalan sambil menghela nafas panjang.
Kang Chul pulang melewati jembatan Sungai Han tempatnya
saat melompat, sesampai di rumah pengawalnya sempat bertanya darimana saja,
tapi Kang Chul memilih untuk diam lalu melihat kebagian tengah rumah mengingat
saat membuka gambar di rumah Tuan Oh, sama persis dengan denah penthousenya.
Ia berjalan ke kamar melihat So Hee yang tertidur pulas
karena menunggunya, teringat kembali dengan gambar kartun wajah So Hee
dijendela dengan wajah, lalu dalam komik digambarkan So Hee sebagaiTeman
dan Asisten Pribadinya Kang Chul.
Do Yoon datang menemui Kang Chul bertanya darimana saja.
Kang Chul menatap Do Yoon dalam-dalam, Do Yoon binggung bertanya ada apa. Kang
Chul mengingat gambar Do Yoon sebagai tokoh kartun dengan wajah yang sangat
mirip, dalam komik digambarkan Pengawal Kang Chul. Lalu Kang Chul meminta Do Yoon memanggilkan pengacara
kalau ini mengenai Oh Yeon Joo.
Di ruang interogasi
Detektif Park mengebrak meja membuat Yeon Joo menjerit
ketakutan sambil menutup wajahnya. Detektif Park berteriak marah karena Yeon
Joo seperti tak mendengarnya, karena ingin tahu dimana Yeon Joo bersembunyi.
“Kenapa kau tidak jawab? Katakan sesuatu..... Katakan apapun...” teriak Detektif Park histeris. Yeon Joo terlihat
ketakutan.
“Dasar... Wanita ini kumat lagi. Darimana asal wanita ini
sebenarnya?” ucap Detektif Park kesal, polisi lain
datang memberitahu.
“Dia ini memang kelihatan
normal..., tapi
kenapa dia menyusahkanku? Sudahlah, lebih baik Dia harus diberi tes kejiwaan Kalau aku yang bicara dengannya
lagi, malah aku yang bisa gila.” Teriak Detektif Park, Polisi membeirtahu seseorang
sudah datang.
Kang Chul sudah ada diruang tunggu, Yeon Joo dibawa masuk
ke bersama dengan Detektif Park wajahnya tersenyum melihat Kang Chul yang
mengunjunginya. Detektif Park tahu Kang Chul itu mau datang jadi sengaja
memberikan tempat yang nyaman untuk bertemu. Kang Chul meminta maaf sudah
melanggar aturan. Detektif Park merasa tak
masalah karena Kang Chul sudah dianggap sebagai bagian dari kepolisian juga
lalu menawarkan kopi. Kang Chul menolaknya,
Yeon Joo terus menatap Kang Chul. Detektif Park
memutuskan akan mematikan CCTV jadi mempersilahkan mereka untuk bicara. Kang
Chul memberikan kode pada pengawalnya, Do Yoon dan pengacara keluar dari
ruangan membiarkan Kang Chul dan Yeon Joo berbicara berdua saja.
Yeon Joo pun duduk didepan Kang Chul tak percaya ternyata
datang lebih cepat dari dugaaanya, Kang Chul hanya diam saja. Yeon Joo bertanya
apakah Kang Chul sudah menemukan cara mengeluarkanya. Kang Chul tetap
diam. Yeon Joo tahu Memang
tidak mudah menyelamatkan orang yang kabur dari penjara Tapi memang Kang Chul itu orang yang
punya kekuasaan.
“Siapa kau... Siapa kau yang bisa memutuskan
hidupku? Dan Atas hak siapa kau bisa begini
padaku?” ucap Kang Chul, Yeon Joo yang tadi tersenyum terlihat
melonggo kaget mendengarnya.
“Sepertinya aku tak butuh
penjelasan kenapa
kau bisa menyelamatkanku. Kaulah
yang pasti sudah menggambarku
duluan. Aku tidak
tahu kenapa, tapi kau pasti menggambarnya. Mungkin kau bisa menggambar karena kau putrinya. Sebenarnya, aku tidak peduli soal
hal itu.” Ucap Kang Chul
“Namun..., Apa menurutmu itu hakmu bisa menggambar
dan menyelamatkanku? Kenapa
kau menyelamatkanku padahal
aku lebih memilih untuk mati? Kau
memangnya siapa? Apa kau seorang pencipta semua
makhluk di bumi ini? Kau
berusaha membunuhku disaat aku ingin hidup Tapi sekarang kau menyelamatkanku dari kematian. Apa ini sebuah lelucon? Apa ini sesuatu seru dan menyenangkan bagimu dan orang-orangmu?” ucap Kang Chul dengan nada menyindir
“Bagaimana bisa... Teganya kau berkata seperti itu? Kenapa aku harus...” ucap Yeon Joo binggung melihat tanggapa Kang Chul.
“Kau mungkin berpikir aku akan berterima
kasih karena menyelamatkanku. Lalu Kau bilang
kelanjutan ceritanya? Kau
suka cerita roman picisan..., makanya
kau mempermainkanku? Yah.... Benar juga. Kau hanya datang ke sini saat kau
bosan..., lalu kau
akan kembali ke duniamu. Memang semudah
itu ‘kan. Apa kau menghidupkanku lagi untuk materi roman picisanmu? Apa aku ini semacam mainan?” ucap Kang Chul dingin.
Yeon Joo tak percaya betapa teganya Kang Chul menganggapnya
seperti itu. Kang Chul bertanya apa harapan Yeon Joo
dengan hidupnya sekarang, lalu menatap Yeon Joo yang tak tahu selama ini yang
sudah dialaminya sebelumnya.
Flash Back
Kang Chul sudah berpakaian jas rapih menatap kearah
depanya dengan tatapan sedih, sebuah tulisan dibatu nisan [Kang
Yoon] yaitu nama ayahnya. Ia sedang berada disebuah pemakananan
dengan berjejer ayah,ibu dan dua adiknya.
“Kau punya kedua
orang tuamu..., tapi aku tidak. Kupikir mereka
meninggal..., tapi nyatanya mereka tidak pernah ada.”
“Aku lahir sendirian sebagai seorang yatim piatu dari ujung pena seorang alkoholik. Kenapa...aku pernah merasakan sedih? Apa yang selalu kurindukan? Jangan terlalu merasa hebat. Kau pasti merasa bangga pada dirimu sendiri, tapi pada kenyataan itu tidak. Apa yang kau lakukan adalah sia-sia. Aku tidak berterima kasih padamu. Kenapa kau mau membuat kelanjutan cerita padahal tak ada orang yang mau melanjutkan hidup ini?” ucap Kang Chul marah
“Aku memang melakukan hal yang
tidak berguna.” Ucap Yeon Joo sambil menangis.
“Apa kau sadar kalau kau membuat kesalahan?” tanya Kang Chul, Yeon Joo mengaku kalau ia menyadarinya
sekarang
“Kenapa aku mengkhawatirkanmu? Aku harusnya tidak
peduli meski kau tenggelam selamanya. Kenapa
aku memikirkan solusi lebih dari
dua bulan?” kata Yeon Joo sambil menangis merasa
menyesal
Kang Chul membenarkan lalu menanyakan alasan Yeon Joo
melakukan itu, karena seharusnya Yeon Joo tetap bekerja di rumah
sakit dan mengencani orang lain tapi kenapa tetap
melakukan ini. Ia ingin tahu Kenapa
Yeon Joo bergantung pada webtoon
ini dan
kembali ke sini diborgol. Yeon Joo sambil menangis
mengaku kalau itu karena mencintai Kang Chul.
“Aku tahu itu tidak masuk
akal...,tapi aku jatuh cinta denganmu.” Akui Yeon
Joo, Kang Chul terdiam keduanya saling menatap.
Lalu perlahan Yeon Joo pun hilang seperti buih. Yeon Joo
melihat kembali ke kamarnya dengan pakaian penjara lalu kembali menangis.
Teringat saat pertama kali mengucapkan kalau mencintai Kang Chul sebelum pergi
meninggalkanya, Kang Chul tersenyum menurutnya tak masuk akal dan tak akan
percaya
Saat dikamar mandi untuk kedua kalinya, Yeon Joo juga
mengungkapkan mencintainya. Kang Chul yang ada di perasat mengingatkan kalau
itu tak akan berefek padanya. Dan yang terakhir Yeon Joo terlihat benar-benar
mengatakan dengan perasaan yang tulus kalau mencintai Kang Chul jadi ingin menyelamatkanya.
Kang Chul terdiam mengingat kembali saat pertama kali
bertemu diatap, dengan setengah sadar melihat Yeon Joo yang berdiri didekatnya
saat di bawa oleh tandu oleh petugas ambulance. Ketika di toko pakaian pertama
kalinya Yeon Joo menciumnya, lalu untu kedua kalinya dikamar mandi mereka
berciuman.
Yeon Joo dan Kang Chul mengingat kenangan mereka berdua
yang dialaminya selama ini. Kang Chul sempat tersenyum, Yeon Joo mondar mandir
terlihat gelisah dikamarnya. Kang Chul akhirnya memilih untuk beranjak pergi
meninggalkan ruang tunggu.
Tiba-tiba ia merasakan sesuatu dibelakangnya, Yeon Joo
ternyata sudah duduk dikembali ditempatnya semula. Keduanya saling menatap,
lalu Yeon Joo mengejek Kang Chul yang sok hebat seolah seperti orang yang berpendirian tapi ternyata pendiriannya mudah sekali goyah.
“Jangan terlalu memaksakan dirimu. Aku juga datang ke sini bukan karena aku menginginkannya. Aku terseret kesini karena kau terus
memikirkanku. Kau
memikirkan diriku waktu kau tenggelam, dan
sekarang juga. Apa aku
salah?” ucap Yeon Joo
“Benar.... Aku takut.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo bertanya takut apa.
“Aku takut mungkin aku takkan pernah bisa bertemu denganmu
lagi.” Ucap Kang Chul
Yeon Joo menatap binggung, Kang Chul mendekat dan
menciumnya. Yeon Joo pun menutup matanya menerima ciuman dari Kang Chul. Detektif
Park membawakan dua gelas kopi lalu terlihat kaget keduanya sedang berciuman
dan buru-buru keluar dari ruangan. Yeon Joo melihat polisi yang datang,
bertanya apakah tak masalah kalau sampai polisi melihat mereka.
Kang Chul mengatakan tak peduli, lalu mengangkat tubuh
Yeon Joo untuk duduk diatas meja. Yeon Joo pun melingkarkan tanganya di leher
Kang Chul dan kembali berciuman, sepertinya keduanya melampiaskan rasa rindu
yang tertahan selama ini.
Pengacara sedang berbicara dengan Do Yoon kalau sudah
membuat perjanjian jadi tak perlu khawatir. Detektif Park keluar dari ruangan
dengan wajah gugup, Do Yoon bertanya apakah keduanya itu masih bicara. Detektif
Park bertanya apakah keduanya itu pernah saling mengenal sebelum kejadian ini. Do Yoon dan pengacaranya binggung, Do Yoon pikir tak
mungkin. Detektif Park merasa kalau keduanya itu dekat, bahkan menurutnya
sangat dekat. Do Yoon terlihat benar-benar binggung.
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Makasih mba dyah, sinopsisnya keren :)
BalasHapusThanks atas sinopsis nya....tapi bagi ku ini lebih kayak spoiler yang kepo banget tentang jalan ceritanya tapi gak sabar buat menonton....sorry soalnya menurut ku membaca lebih cepat dari pada hanya menonton....semangat terus...
BalasHapus