PS : All
images credit and content copyright : SBS
Ji Hong menyuruh Hye Jung duduk di meja makan karena sudah memasak,jadi mereka bisa makan bersama sebelum
berangkat kerja. Keduanya duduk bersama lalu
Ji Hong brtanya apakah Hye Jung sedang berangkat dari rumah. Hye Jung
memberitahu baru saja menemui
Nenek.
“Aku seharusnya juga
mengunjunginya. Lain
waktu ayo kita pergi bersama.” Kata Ji Hong
“Kau sudah melakukan dua kesalahan. Sekali lagi, maka kita putus.” Kata Hye Jung. Ji Hong tersenyum bertanya kapan dirinya
melakukan kesalahan.
“Aku menemui Dr Kim.” Ucap Hye Jung, Ji Hong melirik kesana kemari, Hye Jung melihat sikap Ji Hong yang sangat
gugup.
“Ya, aku takut akan dapat masalah dan Kau sering menekanku.” Ungkap Ji Hong, Hye Jung tersenyum mendengarnya.
“Lakukan apa pun yang kau inginkan
dengan USB itu. Aku
tahu PresDir Jin merekam pembicaraan kami dan Aku
juga tahu kau bimbang karenanya. Aku
rasa aneh... jika
membuat keputusan tapi
tidak melaksanakannya. Sekarang,
aku berpikir dengan cara berbeda. Bagaimana
bisa aku melakukan segalanya?”ucap Hye Jung
“Membuat PresDir Jin minta maaf
padaku. Kau memiliki kekuatan yang tidak kumiliki. Jika kau kehilangan
kesempatan ini karena diriku, maka aku
tidak akan mau hidup lagi.” Kata Hye Jung.
Ji Hong memberitahu kalau Dokter Jin akan mengajukan
tuntutan pada ye Jung karena
mengancamnya bahkan masa lalu Hye Jung akan
terangkat ke permukaan, dan
tidak tahu kesulitan macam apa yang harus dihadapi Hye Jung nanti. Hye Jung pikir akan menghadapinya
jika memang harus dilakukanya dan Begitulah
dirinya yang menjalani hidup sejauh ini jadi meminta Ji Hong ungtuk lebih
percaya padanya. Ji Hong mengangguk lalu keduanya
bersulang dan menyuruh Hye Jung untuk sarapan lebih dulu.
Rapat direksi
Dokter Jin memberitahu dengan suara lantang dan percaya
diri, bahwa Konstruksi
gedung baru yang
telah mereka idamkan sekian lama akhirnya
dimulai. Semua orang memberikan tepuk tangan sebagai tanda
dukungan atas keberhasilan Dokter Jin. Tuan Jin terlihat sangat bahagia.
“Jika kalian melihat data di
hadapan kalian, maka kalian
akan tahu bahwa kami memilih bekerja sama dengan Moonjung Construction. Dana yang dihabiskan kemungkinan
sebesar 120 milyar won.” Kata Dokter Jin, Dokter
Kang terlihat lesu melihat gambar pembangunan rumah sakit yang baru.
Beberapa pria berdasi masuk ke dalam rumah sakit, Ji Hong
hanya melihat dari lantai atas dengan tatapan tegang. Tuan Jin masuk ruangan
anaknya sambil tertawa bahagia karena rencananya akhirnya terjadi juga dan merasa Beban
berat sudah terangkat dari pundaknya, Dokter
Jin membahas wajah kecewa dari Dokter
Kim saat rapat tadi dan harap Prof. Hong juga ada di
sana.
“AKu tidak melihat Yoon Do hari
ini.” kata Ketua Jin heran
“Dia tidak tertarik pada
manajemen, terakhir
kali datang hanya untuk senang-senang.” Kata
Dokter Jin.
Pria berdasi pun masuk ruangan tanpa mengetuk pintu.
Ketua Jin binggung ada apa yang terjadi, Dokter Jin berdiri bertanya siapa
mereka yang berani masuk ruanganya. Pria
berdasi memberitahu kalau dari Kantor Kejaksaan Seoul. Dokter Jin bertanya ada urusan apa datang ke ruanganya.
“Apa kau, Ketua Jin Sung Jong?” kata Jaksa, Tuan Jin memberitahu kalau iu namanya.
“Ketua Jin Sung Jong.. Anda ditangkap atas tuduhan penggelapan dana dan malpraktek.” Kata Jaksa sambil memberikan surat perintah penahanan,
Dokter Jin berteriak kalau semua tidak masuk akal.
“Kau punya hak untuk didampingi
pengacara dan tetap diam. Dan Hak tetap
diam dapat menyulitkanmu sendiri di pengadilan.”
Kata Jaksa
Dokter Jin makin marah bertanya siapa atasan mereka,
Jaksa bertanya apakah Dokter Jin ingin ikut bersama merek karena ia punya firasat Dokter Jin juga terlibat dalam kasus ini. Ketua Jin membela kalau anaknya itu tidak
melakukan apa-apa lalu meminta jaksa untuk
segera pergi. Polisi langsung memborgol tangan Ketua Jin. Dokter Jin panik
melihat ayahnya di borgol dan dibawa keluar oleh polisi.
Semua orang yang ada dirumah sakit berkumpul dilayar TV
menonton berita tentang rumah sakit Gukil
“Ketua Jin dari RS Gukil
mendirikan sebuah perusahaan dan menghasilkan 3 milyar won, dengan menggunakannya sebagai dana pribadi serta merencanakan
pembangunan gedung RS baru sejak 2006. Ketua Jin juga
menggelapkan 2 milyar won, selama menjadi penanggung jawab anak cabang RS
Gukil.”
Hye Jung menonton berita dengan Dokter Kang terlihat
jelas saat gambar Tuan Jin dengan tangan diborgol dibawa pihak kejaksaan dari
rumah sakit.
Di sisi lain, Yoon Do bertemu dengan Seo Woo lalu
mengajaknya untuk minum kopi bersama. Seo Woo tak menolaknya dan mengikuti
langkah Yoon Do.
Hye Jung akhirnya meninggalkan ruang tengah saat itu juga
berpapasan dengan Seo Woo, memilih hanya memberikan hormat lalu pergi.
“Ketua Jin ditangkap... atas tuduhan
penggelapan dana dan malpraktek. Hal lain yang berkaitan
tengah diselidiki. Kejaksaan menemukan kejahatan lain, yang menyangkut kontrak pengadaan alat-alat kesehatan Mereka berencana untuk
memperluas penyidikan. Saya Ha Gang Yoon, SBC.”
Seo Woo menonton berita melotot tak percaya karena kakeknya
ditangkap pihak kejaksaan karena dugaan pengelapaan dana rumah sakit.
Ji Hong sedikit berlari menemui Hye Jung yang sudah
menunggu di cafe. Hye Jung melihat suasana rumah sakit jadi kacau. Ji Hong
yakin PresDir Jin tidak akan tinggal diam. Hye Jung menegaksan sudah
siap menurutnya masa lalu
tidaklah sekuat masa kini jadi mereka bisa
melakukannya. Ji Hong mengaku dengan wajah gugup
merasa sedikit takut.
“Ah.... Kau lucu sekali” puji Hye Jung dengan senyumanya, Ji Hong tertawa
karena tak menyangka akan mendengar hal seperti itu.
“Orang mengatakan bahwa aku jantan
dan karismatik.” Ungkap Ji Hong
“Aku takut karena ini berkaitan
denganmu. Tapi aku
baik-baik saja karena itu tentangku.” Jelas Hye
Jung, Ji Hong memuji balik Hye Jung itu sangat lucu sekali.
Hye Jung melirik menurutnya Ji Hong itu tak mau kalah
dari dirinya sekarang, Ji Hong merasa selalu membiarkan Hye Jung menang. Hye Jung pikir tak seperti itu menurutnya ia bisa menang
secara adil. Ji Hong berkomentar Hye Jung itu sungguh
terobsesi dengan kemenangan. Hye Jung pikir bukannya
terobsesi jadi meminta agar tak berpikir
sesuka hatinya.
Ji Hong hanya menatap Hye Jung dengan senyuman lebar, Hye
Jung pun ikut tersenyum lalu bertanya kenapa Ji Hong terus menatapnya. Ji Hong
mengaku ingin mencium Hye Jung sekarang. Hye Jung langsung menutup mulutnya
karena terkejut, Ji Hong mengajak Hye Jung untuk segera pergi. Hye Jung pun
mengikuti ke tempat yang tak banyak dilihat orang.
Tuan Jin sudah mengunakan pakaian narapidana, Dokter Jin
menemui ayahnya menanyaka keadaannya
apakah merasa sehat, Ketua Jin mengaku tak merasa sehat lalu bertanya Apakah
Kejaksaan sudah menginterogasi. Dokter Jin pikir akan
segera terjadi nanti. Tuan Jin mngatakan
akan melakukan semuanya.
Dokter Jin langsung berteriak menolaknya.
“Aku mungkin akan segera
dibebaskan karena sudah tua. Dipenjara
salah satu lebih baik daripada kita berdua dipenjara bersama, dan akulah yang seharusnya
menanggung itu.” Kata Tuan Jin pasrah Dokter
Jin meminta ayahnya tak melakukan itu.
“Aku tidak akan bisa tidur sama
sekali kalau kau dipenjara.” Kata Tuan Jin, Dokter
Jin balik mengatakan kalau ia juga merasakan seperti itu.
“Aku
harus memberi pelajaran si bajingan Hong Ji Hong itu. Dia yang melaporkannya pada
Kejaksaan!” kata Dokter Jin penuh amarah.
Dokter Jin masuk ruangan sibuk membuka laci, mencari-cari
benda yang sudah disimpanya dalam kotak dan juga diatas meja tapi tak
menemukanya. Sekertaris masuk ke dalam
ruangan memberitahu kalau pengacara sudah datang. Dokter Jin dengan wajah marah
bertanya kenapa kejaksaan menahanan ayahhnya.
“Kelihatannya mereka fokus pada
upaya Ketua menghilangkan bukti. Mereka
sudah mengajukan permintaan olah TKP. Ketua
Jin bukan korban. Dia merupakan
terdakwa.” Jelas Pengacara
“Bisakah kita mengajukan
penangguhan penahanan? Kita
harus melakukannya.” Kata Dokter Jin
“Itu akan menghabiskan dana yang
besar.” Ucap Pengacara, Dokter Jin sudah tak peduli lagi
masalah uang, yang terpenting lagi baginya adalah mengeluarkan ayahnya secepat
mungkin.
Yoon Do akhirnya minum kopi bersama di taman, Seo Woo
meminta Yoon Do katakan saja
apapun itu karena tahu mungkin bermaksud menghiburnya. Yoon
Do merasa kata-kataku akan membuatnya
merasa lebih baik.
“Kau tidak pernah mengalami hal
sulit semacam ini, kan?” kata Yoon Do lalu mengingat
Seo Woo itu pernah mengalaminya sebanyak dua kali. Seo Woo pun mengucapakan
terimakasih, lalu melihat ponselnya bergetar dan Sang ayah sudah menelpnya.
Dokter Jin terus mencari barang-barang yang bisa membalas
dendam pada Ji Hong, Seo Woo akhirnya datang menemui ayahnya. Dokter Jin sambil
memegang kepalanya bertanya apa yang dilakukan Hye Jung saat
ini. Seo Woo bertanya ayahnya ingin
bertemu dengannya hanya untuk
menanyakan tentang Hye Jung.
“Hong Ji Hong memukul tepat di wajah
kita. Aku tidak
akan membiarkannya. Saat
dia melihat gadis itu dibuat depresi oleh media, maka
dia akan mengerti keadaannya.”
Kata Dokter Jin penuh amarah.
“Bagaimana tepatnya Ayah akan
membuat media mengganggunya?” tanya Seo Woo
“Aku menyembunyikan sebuah
rekaman, tapi hilang entah kemana. Jadi Aku
harus menemukannya.” Ucap Dokter Jin, Seo Woo
mengaku sudah menghancurkannya. Dokter Jin kaget mendengarnya.
“Aku memihak Ayah saat mendengar
tentang kematian Nenekny karena
kau adalah Ayahku. Aku
ingin menghindari semua itu karena merasa itu semua kesalahanku.” Ucap Seo Woo
“Aku tidak melakukan kesalahan
apa-apa. Dia yang berlebihan. Keluarganya
setuju berdamai, dan itu terjadi 13tahun lalu. Apa kau pikir dia normal dengan
datang kemari untuk alasan itu? Dia
tidak normal.” Kata Tuan Jin membela diri
“Jika hal semacam itu terjadi pada
Ayah, maka aku akan langsung membunuh
dokternya. Kenapa
Ayah melakukannya? Ayah
hanya perlu meminta maaf atas kesalahanmu. Kenapa
Ayah melukai hatinya?” tegas Seo Woo kecewa pada
sikap ayahnya.
“Apa Kau tahu berapa banyak orang yang
mengincar uangmu... jika
kau meminta maaf seperti itu?” ucap Dokter Jin
sombong
“Bagaimana
cara Ayah hidup selama ini? Apakah
Ayah hanya pernah bertemu orang-orang seperti itu dan Tidak
pernah dengan orang yang baik? Apakah
semua orang seburuk itu? Jadi Begitukah
cara Ayah memperlakukan orang lain? Aku
malu karena Ayah. Dan Ayah
sudah mempermalukanku. Bahkan Aku
juga malu pada diriku sendiri. Aku
mereka sangat hancur.” Kata Seo Woo benar-benar kesal.
Dokter Jin meminta agar anaknya tak mendengarkan
perkataan orang lain karena yakin Kekacauan
ini akan segera selesai dan Kake juga
akan segera dibebaskan. Seo Woo bertanya apakah
ayahnya tahu mimpi Hye Jung yaitu memastikan
Neneknya hidup dengan nyaman dan ingin
mengelola restoran neneknya setelah lulus. Jadi Satu-satunya
mimpi yang Hye Jung punya
hanyalah tinggal bersama neneknya.
“Kenapa ayah tidak bisa berempati
pada orang lain? Kau seharusnya bilang "Aku
melakukan yang terbaik, namun aku menyesal hasilnya seperti ini. Aku sungguh menyesal atas
kehilangan yang kalian rasakan." Jika
Ayah mengatakannya, maka dia tidak
akan bertindak sejauh ini.” tegas Seo Woo lalu
beranjak pergi dari ruangan ayahnya. Dokter Jin hanya diam sambil memegang
kepalanya yang sakit.
Hye Jung pergi ke meja receptionist memberitahu Dokter
Kang kalau Pasien Song Jin Young berada di ICU sekarang, jadi meminta agar melakukan
CT-scan sekarang dan beritahu kalau bangun. Dokter Kang
mengerti.
Ji Hong datang menyapa semuanya, Hye Jung sempat kaget.
Dokter Kang terlihat senang melihat Ji Hong yang datang lalu bertanya kenapa datang ke rumah sakit.
Ji Hong balik bertanya apakah ia tak boleh datang ke rumah sakit. Perawat Hyun
menjawab kalau tentu saja boleh karena sudah pasti
datang untuk menemui Hye Jung. Ji Hong menyangkal
bertanya siapa yang bilang seperti itu.
“Ah... , kami sudah tahu semuanya
sekarang.” Kata perawat Hyun, Ji Hong pura-pura
tak mengerti. Dokter Kang ingin memperjelas hubungan keduanya.
“Professor, ada yang ingin
kukatakan padamu.” Kata Hye Jung buru-buru
memotong, Ji Hong pun mengajak untuk segera pergi. Keduanya pergi dengan wajah
gugup.
“Apa mereka sungguh berpikir kita
tidak tahu apa-apa?” ucap Perawat Hyun tak bisa
menahan tawa melihat keduanya.
“Tidak mungkin.Kalau benar begitu,
mereka pasti lamban sekali.” Balas Dokter Kang.
Di sudut rumah sakit yang sepi, Hye Jung merasa Orang-orang
akan segera mengetahuinya. Ji Hong yakin kalau
mereka sudah tahu hanya
melihat dari cara mereka menatap. Hye
Jung yakin karena Dokter Kim sudah mengetahuinya jadi artinya semua orang pasti sudah
tahu.
“Apakah kau berpikir kita
sebaiknya pura-pura tidak menyadarinya?” kata Hye
Jung, Ji Hong menanyakan alasanya, Hye Jung pikir hanya untuk beberapa orang
saja. Ji Hong tertawa dan mengangguk setuju.
“Kau tidak terlihat khawatir. Apa kau akan tetap di Pusat
penelitian?” ucap Hye Jung, Ji Hong pikir semua tergantung PresDir Jin.
“Katakan padanya kau ingin
kembali.” Kata Hye Jung, Ji Hong malah bertanya apakah Hye Jung
tak merasa lapar karena ia sangat lapar sekali dan ingin
makan mi dingin sebelum pulang ke rumah.
“Jangan melakukan hal seperti ini.” tegas Hye Jung, Ji Hong balik bertaya memangnya ia
melakukan apa sekarang.
“Kau Mengubah topik. Kau tidak bisa melakukan apa pun
karena rekaman itu, kan?” kata Hye Jung kesal
“Aku rasa kau tidak akan menyerah
sampai semuanya berakhir.” Komentar Ji Hong, Hye Jung
membenarkan.
“Ya, aku tidak bisa melakukan
apa-apa karena rekaman itu. Meskipun
begitu, kita akan mendapatkan PresDir baru saat PresDir Jin dipecat. Aku akan bergerak lamban karena
dia mungkin geram padaku sekarang.” Jelas Ji
Hong, Hye Jung terlihat kesal. Ji Hong memberitahu kalau ponsel Hye Jung yang
berbunyi.
Seo Woo menelp mengetahui Hye Jung yang sedang piket hari
ini, mengajaknya untuk bertemu karena ada yang ingin dibicarakan. Hye Jung
melirik pada Ji Hong memberitahu tidak bisa karena sedang bersama seseorang
sekarang. Seo Woo mengataka kalau ada sesuatu
yang sangat penting. Hye Jung menatap Ji Hong
dengan wajah tegang.
Akhirnya Hye Jung menemui Seo Woo diatap rumah sakit. Seo
Woo langsung memberikan pulpen berisi rekaman suara. Hye Jung bertanya apakah
ayahnya yang menyuruh untuk memberikan padanya. Seo Woo mengaku kalau mencurinya.
“Aku pernah bertemu nenekmu. Dia datang menjengukku ke rumah
sakit dan membawa jus. Sekotak Jus
murni. Aku tidak
pernah menganggapmu sebagai lawanku. Aku baik padamu... karena kau bukanlah lawanku.” Kata
Seo Woo
“Alasan itu tidak merubah fakta
bahwa kau pernah baik padaku.” Ucap Hye Jung
“Aku tidak ingin mengakui bahwa
kau lebih baik dariku. Kupikir
itulah awal tragediku dimulai.” Kata Seo Woo, Hye Jung
pikir dirinya yang sudah memprovokasi Seo Woo
“Aku tidak pernah tahu... karena aku belum pernah
berkompetisi dengan siapa pun sebelumnya.” Kata Hye Jung
Seo Woo akhirnya meminta maaf karena mengambil
kesempatan. Terutama
saat Hye Jung menyelamatkannya dari kebakaran itu. Ia mengambil keputusan dan mengira
waktu akan menyelesaikan segalanya, tapi
situasi mereka malah semakin memburuk. Jadi ia rasa ini kesempatan untuk memperbaikinya. Hye
Jung menatap Seo Woo, lalu Seo Woo berlutut didepan Hye Jung seperti saat Hye
Jung berlutut 13 tahun yang lalu.
“Aku minta maaf.... Aku minta maaf padamu sebagai
ganti Ayahku.” Ucap Seo Woo, Hye Jung terdiam menatap
Seo Woo yang berlutut didepannya demi sang ayah.
Ji Hong masih menunggu ditempat yang sama, saat Hye Jung datang
bertanya apakah pembicaraannya berjalan lancar. Hye Jung mengangguk lalu memberikan pulpen rekaman pada
Ji Hong, dirinya merasa senang karena memilih untuk tidak
membenci Seo Woo.
“Hye Jung, menikahlah denganku.” Kata Ji Hong blak-blakan melamarnya. Hye Jung kaget
mendengarya.
“Apa Kau tidak mau?” pikir Ji Hong melihat reaksi Hye Jung,
“Apa Kau tidak merasa agak berlebihan? Pernikahan bukanlah gurauan. Bagaimana bisa kau melamarku
dengan main-main seperti ini ?” kata Hye Jung
“Aku tidak bermain-main dan sudah memikirkannya sejak lama.” Ucap Ji Hong
“Tetap saja, ini tidak benar dan Tidak ada romantisnya sama
sekali.” Kata Hye Jung. Ji Hong mengira Hye Jung membenci hal-hal
yang berbau romantis.
“Kenapa juga aku harus membencinya?” pikir Hye Jung, Ji Hong membenarkan balik bertanya pada
dirinya kenapa berpikir Hye Jung seperti itu, Hye Jung menegaskan kalau tidak
membenci hal semacam itu. Ji Hong bertanya haruskan ia
melakukanya lagi. Hye Jung menganggukan kepala.
“Tidak ada yang ingin kau katakan
padaku?” kata Ji Hong, Hye Jung memikirkanya lalu hanya bisa
diam. Ji Hong pikir bukan ingin mendengarkan Hye Jung mengatakan hal itu dan memahami
perasaannya tapi menurutnya pacarnya itu harus
belajar untuk mengekspresikan dirinya.
“Aku tidak akan mengatakannya.” Tegas Hye Jung, Ji Hong menayakan alasanya. Hye Jung merasa
hari ini kurang tepat dan ingin berada di kegelapan saja.
Ji Hong kembali mengoda Hye Jung yang terlihat lucu. Hye Jung
menyentuh tangan Ji Hong lebih dulu, Ji Hong pun mengengamnya dengan erat. Hye
Jung mengaku sangat bahagia sekali, Ji Hong mengeluh Hye Jung itu mengagetkannya. Hye Jung mengatakan mencoba menahannya karena sedang di tempat kerja. Keduanya terlihat malu-malu,
lalu Ji Hong bergeser untuk lebih dekat dengan Hye Jung. Tiba-tiba tangan
mereka dilepas karena ada dokter lain melihat dari lantai bawah.
Dokter Jin baru saja sampai ke rumah sakit, Sekertarisnya
baru selesai menerima telp memberitahu Prof.
Hong ingin bertemu dengannya. Keduanya akhirnya
bertemu di lorong rumah sakit. Dokter Jin menyindir kalau sangat menyukai Ji
Hong karena tidak
menyangka akan menusuknya dari
belakang.
“Aku ingin kembali ke posisi sebelumnya” ucap Ji Hong
“Kau tampaknya mengira bahwa
dirimu sedang berada di atas awan sekarang, tapi jangan lengah. “Kata Dokter Jin mengancam.
“Aku memegang rekaman percakapanmu
dengan Dr Yoo. Jadi Aku tidak
punya alasan untuk mematuhi kata-katamu. Meskipun begitu, aku akan tetap
bersikap sopan karena
kau masih menjabat sebagai
PresDir. Dan Haruskah aku kembali nanti
setelah kau lengser?” ucap Ji Hong
“Kalau begitu, kau tidak akan
pernah kembali.” Tegas Dokter Jin tak mau
kalah
“Tidak ada yang berjalan sesuai
rencanamu belakangan ini. Kuharap
segalanya berjalan lancar.” Ucap Ji Hong lalu
membungkuk dan pergi. Dokter Jin hanya diam saja.
Dokter Jin masuk ruangan, Sekertarisnya memberitahu
kalau Hye Jung sudah menunggu. Keduanya
pun duduk dengan suasana dingin, Dokter Jin memberitahu baru saja bertemu
dengan Ji Hong bertanya apakah keduanya bekerja
sama untuk menikamnya dari
belakang.
“Aku akan keluar sekarang. Aku akan menarik kembali semua
kutukanku padamu.” Ucap Hye Jung,Dokter Jin binggung
yang dilakukan Hye Jung itu.
“Hal sulit untuk memutuskan
seperti ini. Aku ingin
terbebas darimu.” Kata Hye Jung, Dokter Jin
mengejek Hye Jung yang berharap mendapatkan ucapan terimakasih darinya.
“Tidak, jangan lakukan. Kau tidak perlu mengatakan
apa-apa. Aku
kemari hanya agar bisa lebih dekat, karena Aku sudah belajar banyak darimu.” Kata Hye Jung lalu keluar ruangan. Dokter Jin mengejek
memangnya siapa Hye Jung yang berani bicara seperti itu padanya. Sekertarisnya
masuk memberitahu kalau Tuan Jin sudah terbebas jadi Dokter Jin bisa segera
menemuinya.
Seo Woo terlihat sangat lelah berbaring disofa, Yoon Do
datang keruangan fellow. Seo Woo bertanya apa yang akan dilakukan Yoon Do
dirungan Fellow apakah datang untuk mencari Hye Jung. Yoon Do mengatakan kalau datang untuk menemui Seo Woo
lalu mengajaknya untuk makan. Seo Woo langsung menolaknya.
“Kau selalu melewatkan makan saat
merasa sedih. Ayo Bangunlah.” Kata Yoon Do sebagai teman yang perhatian
“Jika kau berpikir untuk membayar
kembali atas sikap baikku padamu, Lebih baik lupakan
saja.” Ucap Seo Woo
“Apa Kau pikir orang sepertiku akan
melakukannya? Aku hanya
melakukan hal yang kuinginkan.” Tegas Seo Woo
Dokter Pi datang memanggil Seo Woo, Yoon Do menatap Young
Guk dan suasana terasa canggung. Young Guk mengatakan sengaja kemari
untuk makan siang dengan Seo Woo. Seo Woo
langsung setuju dan berdiri dari sofa. Yoon Do berteriak kesal mendengarnya.
“Kenapa kau menolakku saat aku
mengajakmu makan siang bersama?” keluh Yoon Do
“Aku berhak memilih dengan siapa
aku makan siang, kan?” ucap Seo Woo
“Ya, benar. Pergilah dan makan siang bersama
Young Guk. Tapi kau kejam sekali.” Kata Yoon Do
“Tidak bisa dibandingkan dengan yang sudah kau lakukan
padaku.” Balas Seo Woo, Yoon Do mengaku hanya
asal bicara lalu merasa
lega sekarang jadi meminta Young Guk untuk membelikan
Seo Woo makan
siang yang enak.
“Aku akan membiarkan kalian
menikmati sesuatu yang mahal bersama.” Kata Yoon
Do lalu keluar ruangan.
Young Guk tersenyum mendengarnya, Seo Woo mengumpat kalau Yoon Do itu mencoba
terlihat keren. Young Guk tak setuju
menurutnya Yoon Do memang keren, tak
masalah baginya Seo Woo menyukainya dan tidak perlu berhenti menyukainya. Seo Woo menjelaskan bukan itu maksudnya.
“Itu karena aku merasa kecewa, memikirkan betapa bodohnya aku ini” kata Seo Woo kesal, Young Guk sengaja
mengejek Seo Woo memang bodoh. Seo Woo melihat ponselnya yang bergetar dan itu
dari ibunya.
Tuan Jin makan malam dirumah, mengungkapkan Sudah lama tidak bertemu dengan cucunya. Seo Woo tersenyum merasa
kakeknya pasti merasakan kadang yang terasa berat.
Tuan Jin mengaku baik-baik saja dan
mengajak mereka mulai makan. Dokter Jin mengangkat piring ingin menawarkan
bulgogi pada ayahnya, tapi tanganya terlihat lemah sampai menjatuhkan piringnya
“Kau kenapa? Sudah kubilang lakukan pemeriksaan
kesehatan.” Ucap Nyonya Yang
“Ini karena stres. Kenapa kau memperlakukanku
seperti seorang pasien?” kata Dokter Jin, Ketua Jin yakin
anaknya itu belum memeriksakan dirinya.
“Aku akan melakukannya karena Ayah
sudah kembali sekarang.” Ucap Tuan Jin, Nyonya Yang
meminta anaknya agar membuat janji untuk memeriksakan diri. Seo Woo mengerti.
“Perangnya dimulai sekarang. Kau harus cukup sehat untuk
melaluinya.” Tegas Tuan Jin seperti ingin
membalaskan dendamnya. Dokter Jin mengerti.
Yoon Do menyapa Hye Jung sedang ada di receptionist,
bertanya apakah Ji Hong sudah kembali. Hye Jung memberitahu kalau da
proses yang harus dilalui dan PresDir
harus menyetujuinya. Yoon Do memberitahu kalau ayahnya
datang hari ini. Hye Jung binggung mendengarnya. .
“Ayahmu ada janji kontrol dengan
Pamanku. Aku ke
restoran dua hari lalu. Masakannya sangat lezat. Kudengar itu resep Nenek
mu.” Ucap Yoon Do, Hye Jung hanya menganguk saja tanpa banyak
komentar.
Seo Woo terdiam melihat Dokter Kim yang sedang berada di
meja infomation. Dokter Kim melihat Seo Woo lalu bertanya apakah sudah
memberi Kim Jin Kyung obat dalam bentuk pil. Seo
Woo mengatakan sudah dari sejak kemarin. Dokter Kim pun akan memeriksanya lalu melihat Seo Woo yang hanya tertunduk.
“Jangan merasa terintimidasi
karena yang terjadi pada Ayahmu. Aku
memilihmu sebagai fellow di departemen kita... karena kau bekerja dengan baik.” Ucap Dokter Kim, Seo Woo pun mengucapkan terimakasih
lalu melihat ponselnya yang bergetar. Dokter Kim pun menyuruh agar Seo Woo mengangkatnya.
Dokter Kim sedang ada diruangan menerima telp dari Tuan
Lee bagian Lab, sengaja menelpnya karena hasil
pemeriksaan PresDir Jin. Dokter Kim binggung bertanya
memangnya ada apa. Dokter Jin dalam ruanganya terdiam melihat hasil CT Scan
yang baru saja didapatkanya, tanganya bergetar.
Ji Hong datang ke tempat melihat hasil CT Scan, Dokter
Kim pun sudah menunggu sambil menatap gambar hasil CT Scan, lalu meminta Ji
Hong melihatnya juga. Ji Hong melihat Ada tumor di nomer 3 dan 4 dan yang Pasti antara kasus Tumor Ependymoma
atau Astrocytoma. Dokter Kim melihat Kondisinya serius.
“Ini Pasti sudah muncul
gejala-gejalanya. Siapa pasien ini?” tanya Ji Hong
penasaran
“PresDir Jin Myung Hoon.” Kata Dokter Kim, Ji Hong terdiam mendengarnya.
“Ini akan jadi operasi yang sulit. Aku juga tidak yakin hasilnya
akan baik.” Ucap Dokter Kim
“Aku ahli bedah yang cukup baik, tapi aku merasa ini terlalu
sulit.” Ungkap Ji Hong, Dokter Kim pun bisa berpikir seperti
itu.
“Tapi kau satu-satunya yang dapat
melakukan operasi ini.” kata Dokter Kim
Seo Woo juga melihat hasil CT Scan milik ayahnya, air
matanya langsung mengalir lalu menelp ibunya memberitahu kalau Hasil
tes Ayah sudah keluar. Nyonya Yang terlihat santai
berpikir kalau tak parah. Seo Woo mengatakan ayahnya itu terkena tumor otak.
Nyonya Yang terlihat shock mendengarnya.
Ketua Jin menunggu di ruang rapat, Ji Hong pun datang
menemuinya. Ketua Jin menyapa Ji Hong yang sudah lama tak bertemu. Ji Hong
dengan sopan menanyakan kabar Tuan Jin, Tuan Jin mengaku baik-baik saja lalu
bertanya apakah Ji Hong sering mengunjungi Ayahnya. Ji Hong pikir setidaknya sebulan sekali. Ketua Jin pikir harus
mengunjunginya juga.
“Dia adalah Temanku sejak lama. Aku merasa sedih karena dia
meninggal. Bisakah
kau... mengoperasi
Myung Hoon?” kata Ketua Jin seperti memohon
“Tapi aku saat ini bertugas di
Pusat Penelitian.” Kata Ji Hong, Tuan Jin
mengatakan Ji Hong bisa kembali jadi Tak masalah.
“PresDir Ji tidak akan mau kuoperasi.” Ucap Ji Hong yakin, Tuan Jin pikir serahkan semua masalah
itu padanya,
“Baik dokter bedah maupun pasien
harus menyetujuinya. Dia
bersikap layaknya pengecut padaku sekarang dan tidak
akan sepenuhnya memercayaiku, yang
mana berarti akan mengurangi tingkat kesuksesan operasi. Selain itu Juga, ini adalah operasi
yang sangat beresiko dengan tingkat
kesuksesannya sudah sangat rendah.” Jelas Ji
Hong
“Aku akan tetap memintamu
melakukannya. Dokter
bedahnya lebih penting dibanding masalah pribadi si pasien.” Tegas Tuan Jin yang berusaha untuk membuat anaknya
sembuh.
Seo Woo menangis melihat berkas tentang penyakit tumor
yang diderita oleh ayahnya, Hye Jung masuk ruangan terlihat sangat lelah dan
menyandarkan badanya di sofa. Seo Woo bertanya apakah Hye Jung sudah menjadwalkan operasi untuk Kim Soo Ryeon. Hye Jung mengatakan belum lalu bertanya balik kenapa
Seo Woo menanyakanya.
“Aku berpikir meminta Guru Hong untuk melakukannya, karena operasinya begitu rumit.” Kata Seo Woo, Hye Jung pikir Dr Kim
juga dokter bedah yang hebat.
“Apa Kau berpikir Guru Hong tidak bisa melakukanya karena dia sudah tidak
melakukan operasi selama
beberapa bulan?” kata Seo Woo, Hye Jung mengatakan
bukan itu maksudnya.
“Dia menghabiskan hampir seluruh
waktunya melihat video operasi. Jadi Tangannya
kuat dan cekatan.” Kata Hye Jung membanggakan
pacarnya.
“Bagaimana perasaanmu saat tahu
Nenekmu terkena kanker?” tanya Seo Woo
“Aku mengetahuinya di ruang besuk
penjara. Saat itu, Seolah langit runtuh menimpaku. Nenek adalah surgaku, jadi Aku tidak bisa berhenti menangis. Aku benci karena tidak bisa
melakukan apa pun. Aku
bertanya-tanya mungkinkah Nenekku akan baik-baik saja kalau aku tidak
bertingkah.” ucap Hye Jung, Seo Woo langsung
menangis mendengarnya. Seo Woo binggung bertanya ada apa.
“Ayahku selalu baik padaku. Kami memiliki banyak kenangan
saat aku masih kecil.” cerita Seo Woo menahan
tangisnya, Hye Jung bertanya apakah terjadi sesuatu.
“Kami tidak berada dalam kondisi
yang baik selama ini, tapi
itu karena dia memiliki ambisi besar. Aku
membencinya, tidak mendengarkan dia... dan
bahkan belakangan ini aku tidak pulang ke rumah.” Cerita
Seo Woo dengan menghapus air matanya.
Hye Jung melihat ponselnya yang bergetar, kali ini Dokter
Kang yang menelpnya. Dokter Kang memberitahu Ada
pasien pria di UGD dan berpikir pasien itu tertidur
setelah
meminum obat tidur. Hye Jung heran karena memberitahu ada pasien yang tertidur karena mengonsumsi obat tidur. Dokter Jin sudah dibawa masuk kedalam ruang UGD bersama
Nyonya Yang.
“Beliau PresDir Jin Myung Hoon. Istri
beliau mengatakan soal tumor yang baru diketahui beliau pada tes kesehatan
terakhir.” Jelas Dokter Kang, Hye Jung melirik Seo
Woo yang sedang menangis lalu mengatakan akan segera kesana dan Dokter Kang
untuk menghubungi Ji Hong.
Dokter Jin terus memegang kepalanya yang sakit, Nyonya
Yang khawatir menanyakan keadaan suaminya. Dokter Jin mengomel karena istrinya
membawa ke UGD padahal hanya sedang tidur. Seo Woo datang bersama dengan Hye Jung menanyakan
keadaan ayahnya. Dokter Jin mengatakan baik-baik saja dan mengeluh istrinya
itu sudah mempermalukannya.
“Kau seharusnya langsung periksa
saat aku memintamu. Ini
tidak akan terjadi jika kau segera memeriksakan diri.” Keluh Nyonya Yang
Hye Jung berusaha ingin memeriksa Dokter Jin, tapi Dokter
Jin menolak menurutnya nanti saja. Ji Hong masuk ruangan. Nyonya Yang kaget
melihat Ji Hong sebagai dokter dirumah sakit suaminya. Ji Hong menyapanya.
Nyonya Yang melonggo, seperti tersadar saat melihat Hye Jung juga.
“Kau harus menunggu
sampai saat puncak dalam kehidupan... untuk melihat apa
yang coba kehidupan ajarkan padamu. Kau harus menunggu
sampai saat paling akhir.”
bersambung ke episode 20
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Finally....semangat mbak...
BalasHapusSinopsisnya saja bikin baper.. 😍😍😍😅😊
BalasHapusjealousy incarnate lanjutin dong, suka banget sama gong hyo jin
BalasHapus