PS : All
images credit and content copyright : SBS
Kang Soo menatap wajahnya di kamar mandi sebelum operasi,
lalu mengambil gunting rambut, matanya memerah menahan rasa sedih lalu memuji
dirinya sendiri yang terlihat sangat tampan, dengan menahan rasa sedihnya mulai
mengunting bagian depan rambutnya.
Setelah itu mengambil pisau cukur, sambil memanggil
namanya sebagai ahli bedah syaraf seperti mencoba menyakinkan untuk bisa
melakukanya. Perlahan pisau cukur menjatuhkan rambut-rambutnya ke lantai. Kang
Soo menangis sendirian, lalu kembali mencoba menyelesaikan mencukur rambutnya
sendiri sebelum operasi sambil menahan tangisnya.
Hye Jung melihat lembaran anestesi dalam kamarnya,
matanya mendelik marah melihatnya karena membaca dan tahu itu ketua operasi
adalah Dokter Jin.
Esok harinya, Pa Ran yang sedang ada diruangan seperti
sudah menunggu kedatangan Hye Jung, lalu bertanya apakah Sudah
bawa dokumen anestesi. Hye Jung memberikan
lembaran kertasnya, Pa Ran pun akan
menganalisanya.
“Pukul 12:15 siang, saat operasi. Pembuluh
darah besar pecah.” Ucap Pa Ran
Digambarkan saat operasi terjadi pendarahan, Dokter Jin
pun meminta agar segera menghisapnya
“Perut dibedah pada pukul 12:30
siang.” Kata Pa Ran, Saat itu Dokter Jin meminta mulai membedah
perut Nenek Kang.
“Jantungnya berhenti di pukul
12:50 siang.” Kata Pa Ran, saat itu dokter lain
melihat dari monitor kalau detak jantungnya berhenti.
“Kematian di meja operasi pukul
13:20 siang. Pendarahan
parah membuat jantungnya berhenti. Hal itu penyebab kematiannya saat
operasi.” Jelas Pa Ran
Hye Jung mencoba menahan rasa sedihnya, lalu bertanya
apakah dokumen ini sudah cukup. Pa Ran
mengatakan selaku spesialis di bidang hal ini, menurutnya Operasi
laparoscopic (menggunakan teleskop kecil dalam tubuh) pada penderita kanker
perut adalah tindakan eksperimental dan masih jarang digunakan di tahun 2003, serta baru saja diperkenalkan.
“Ia tidak bilang apa-apa soal
penggunaan laparoscopic dalam operasi.” Kata Hye
Jung
“Yang aneh disini, mereka tidak
langsung membedah perut saat pecah pembuluh darah. Pasti pendarahannya parah.” Jelas Pa Ran
“Apakah itu keputusan dokter ?” tanya Hye Jung, Pa Ran juga tak tahu karena harus
tanya langsung pada pemimpin operasi.
“Menurut Opiniku, penggunaan metode
operasi yang masih belum umum. Maka akhirnya terjadi pecah
pembuluh darah. Jika
saat itu perutnya segera dibedah ... Maka
hasilnya bisa saja berbeda.” Kata Pa Ra
“Kesalahan ada di tangan pemimpin
operasi, Aku yakin itu.”
Ucap Hye Jung tetap menyalahkan pada Dokter Jin yang tak membuat tindakan pada
Nenek Kang. Pa Ran tak komentar apapun.
Hye Jung melihat Dokter Jin yang baru datang dengan
tatapan dendam, tapi ketika mendekat senyuman terlihat berusaha untuk ramah.
Dokter Jin melihat Hye Jung yang datang padahal sedang kena diskors. Hye Jung tahu hal itu.
“Kau datang meskipun di skors. Semangatmu
besar sekali.” Sindir Dokter Jin
“Hari ini, aku datang membawa
tugas yang diberikan oleh Ketua, Apa Anda tidak ingat aku ? 13 tahun lalu, aku adalah wali dari
pasien Kang Mal Soon.” Ucap Hye Jung, Dokter Jin
terlihat tegang mengajak Hye Jung segera masuk
ke dalam ruanganya.
Dokter Jin duduk dengan santai dalam ruangan,
mengatakan sudah
menunggu kapan Hye Jung
akan datang. Hye Jung tak percaya Dokter Jin sudah
tahu siapa dirinya itu, Dokter Jin beralasan Hye Jung yang kesana
kemari mengumbar siapa dirinya, kalau tak tahu
siapa Hye Jung menurutnya itu aneh, mereka bahkan
pernah bicara di telpon.
“Jadi selama ini anda pura-pura
tidak tahu siapa aku ?” ucap Hye Jung
“Tidak penting tahu siapa dirimu. Kau
tidak pernah menemuiku seperti ini. Kau adalah, orang yang berkepala
dingin.” Komentar Dokter Jin dengan nada menyindir
“Tolong bicara yang formal padaku.
Ketua tidak punya hak bicara tidak
sopan padaku. Jangan gunakan bahasa tidak
formal. Aku tidak suka kalau kita
terkesan akrab.” Ucap Hye Jung tak suka
dianggap dekat dengan ayah dari Seo Woo.
“13 tahun yang lalu, anda berkata
begini padaku. Kalau aku dapat buktikan kau tidak berusaha, maka
kau akan terima hukumanmu.” Ucap
Hye Jung mengingatkan, Dokter Jin bertanya lalu bagaimana.
“Ini buktinya.” Kata Hye Jung memberikan hasil anetesi, Dokter Jin
melihatnya malah balik bertanya bagaimana bisa kertas itu menjadi bukti kalau
dirinya tak berusaha.
“Apa anda menjelaskan padaku anda
melakukan operasi laparoscopic padanya ? Anda bilang perutnya akan
dibedah. Anda tidak bilang soal metode
baru operasi memasukkan mikroskop kecil ditubuhnya.” Kata Hye Jung
“Operasi laparoscopic tidak perlu
membedah perut. Ini operasi yang dapat mengurangi rasa sakit pada pasien. Itu
adalah tekhnologi paling muktahir saat itu.” Jelas
Dokter Jin santai
“Bukankah semua alasanya karena uang
dan tidak ditanggung oleh kesejahteraan sosial ?”
kata Hye Jung.
Dokter Jin merasa kalau seperti ini tak bisa bicara
dengan Hye Jung, Hye Jun merasa tak mungkin terjadi kematian
saat operasi pada pasien kanker perut, menurutnya
pasti ada kesalahan. Dokter Jin
mengatakan Ada
bedanya antara kesalahan dan tidak berusaha, menurutnya
Orang bisa berusaha, tapi tetap terjadi kesalahan.
Hye Jung tak habis pikir Dokter Jin masih bersikukuh mengira sudah berusaha. Dokter Jin balik bertanya pendapat Hye Jung kenapa
membiarkan untuk mengejarnya sampai sekarang. Hye Jung mengatakan itu Karena
Dokter Jin merasa tidak berbahaya karena Undang-undang pembatasannya sudah
lewat jadi Meskipun ini terungkap hal ini
tidak akan melukainya. Dokter Jin merasa kalau
Hye Jung itu pasti tahu banyak.
“Bukankah biasa jika terjadi
kesalahan dalam operasi ? Harusnya
kau dewasa karena kau sendiri ahli bedah. Kenapa
emosimu masih seperti anak SMA ? Aku
sudah tahu siapa dokter Yoo, tapi aku tidak menindasmu. Aku
memberimu kesempatan.” Komentar Dokter Jin
terkesan sombong
“Jadi maksudmu, anda sama sekali
tidak salah dalam operasi ini ?” kata Hye Jung
“Aku melakukan kesalahan Tapi, aku sudah berusaha. Jadi,
aku tidak perlu dihukum olehmu. Dan ... aku akan minta maaf. Kesalahan tetaplah salah. Maka,
kita tidak lagi berhutang satu sama lain ?.” Ucap
Dokter Jin terlihat benar-benar sombong.
“Anda memutuskan semuanya sendiri.
“ kata Hye Jung mencoba menahan amarahnya.
“Aku melakukan kesalahan, tentu
harus kuselesaikan. Dokter Yoo juga sedang berkencan dengan Prof Hong Ji Hong, kan ? Dia profesor hebat. Hidup
saja dengan bahagia, karena Hidup
ini tidak panjang.” Ucap Dokter Jin
Hye Jung merasa dirinya memang sangat naif
sekali karena sudah meremehkan Kepala, ternyata Dokter Jin itu memang sungguh luar biasa, menurutnya minta maaf saja sudah cukup, tapi setelah
menerimanya malah membuatnya tersinggung, Karena ia berharap dapat permintaan maaf yang layak sebagai
korban dari orang seperti Dokter Jin, sementara
dugaanya itu salah.
Dokter Jin menyuruh untuk pergi
tanya Prof Hong karena pasti akan
bilang hal yang sama, menurutnya Semua
yang hidup punya pemikiran sama. Hye Jung mengatakan kalau Hari
ini akan pergi. Dokter Jin meminta agar Hye
Jin jangan datang dengan masalah seperti ini lagi bahkan akan
lebih baik lagi seandainya Hye Jung tidak
datang ke rumah sakit ini lagi.
Hye Jung melirik sinis, Dokter Jin bertanya apakah Hye
Jung mau berkerja di rumah sakit yang dijalananya. Hye Jung meremas kertasnya
untk menahan amarahnya, lalu masuk ke dalam toilet terlihat kesal sendirian
karena ternyata harapan tak sesuai, lalu menegaskan akan
lalui jalur hukum yang ditakuti oleh Dokter Jin.
Di taman
Ji Hong sudah menunggu lalu bertanya apakah selesai
dengan baik. Hye Jung memilih bertanya apakah Ji
Hong memiliki kenalan seorang pengacara bahkan Kalau bisa yang bagus. Ji Hong binggung kenapa Hye Jung butuh pengacara
“Aku ingin tahu apakah kasus ini
bisa dibawa keranah hukum.” Kata Hye Jung, Ji Hong
bertanya apakah Dokter Jin tak meminta maaf.
“Dia melakukannya, tapi tidak
tulus. Aku ingin sekali
menghancurkannya. Kenapa dia sama sekali tidak
perduli ?” kata Hye Jung marah
“Aku kira dokumen anestesi sudah
cukup, ternyata tidak.” Komentar Ji Hong
“Tidak, sekarang aku punya bukti dan Aku akan lakukan segalanya.” Tegas Hye Jung
Ji Hong bertanya apakah tidak
bisa berhenti saja. Hye Jung tak percaya mendengarnya,
karena sebelumnya Dokter Jin mengatakan Ji Hong pasti akan berkata begitu, bahkan semua orang yang akan ditemuinya pasti akan
berkata seperti itu.
“Apa Aku yang mengejar soal masalah
nenek, terkesan kekanakan dimatamu ?” kata Hye Jung marah.
“Aku tidak suka kau terlalu fokus
menghancurkan hidupmu sendiri.” Jelas Ji Hong
“Jangan mengalihkan pembicaraan
dan jawab aku. Apa kau setuju dengan perkataan
Kepala Jin ?” ucap Hye Jung
“Kenapa menyerangku ? Aku dipihakmu. Ayolah.... Kenapa
bersikap begini padaku ?” keluh Ji Hong, Hye Jung
mengaku karena sangat marah.
“Rasanya dunia ini tidak memahami
aku Bahkan kau juga.” Ungkap Hye Jung, Ji Hong berjanji akan mengenalkan
pengacara dan menyuruh Hye Jung melakukan yang ingin dilakukan.
Hye Jung sedang berdandan di kamarnya, lalu melihat pesan
dari Kang Soo yang masuk memberikan foto selfie dengan jari tanda cintanya.
“Aku sedang dihukum karena sudah
membuat dokter kena sanksi disipliner 2 kali. Aku akan dioperasi. Sampai
ketemu sebulan lagi.” Tulis Kang Soo
“Maaf aku tidak bisa menemanimu. Nanti
aku akan menjengukmu.” Balas ye Jung setelah itu bergegas pergi.
Ji Hong menemui Kang Soo ditangga darurat melihat
kalau juniornya terlihat sudah
bersiap dengan rambut yang sudah dicukur, Kang Soo mengelus
rambutnya yang sudah pendek sambil bertersenyum. Ji Hong bertanya siapa yang
dipilihnya. Kang Soo mengatakan ingin Ji Hong yang mengoperasinya.
“Hmm, aku senang kau memilihku. Tapi Apa
alasannya ?” tanya Ji Hong
“Aku lihat hasil MRI-ku. Ada
kemungkinan besar penglihatanku rusak.” Kata Kang
Soo, Ji Hong membenarkan.
“Kalau bicara jujur ... Tidak akan terlalu berpengaruh
dalam kehidupan sehari-hari. Tapi karirmu sebagai ahli bedah
dapat berakhir. Operasi yang kita lakukan
dihitung setiap menit. Apa Kau tahu akan fatal bagi
penglihatanmu jika ada kesalahan ?” ucap Ji
Hong
“Kalau itu terjadi, aku lebih baik
mati.” Ungkap Kang Soo
“Kang Soo.... Menjadi ahli bedah bukan
satu-satunya jalan hidup.” Kata Ji Hong menasehati.
“Tidak, bagiku ini segalanya Makanya aku memilih dokter. Prof... Aku
hanya punya adikku dan Aku
adalah kepala keluarga. Sejak aku masih kecil .. Aku sudah mimpi ingin jadi dokter
hebat seperti profesor makanya aku bisa sejauh ini. Mimpi
itu .. Aku kira
dalam beberapa tahun dapat kucapai. Tapi apa ini ? Orang lain dapat mencapai
keinginan mereka mudah sekali. Kenapa hidupku sulit sekali ?” cerita Kang Soo menahan rasa sedihnya, Ji Hong tak bisa
berkomentar, seperti bisa merasakan lalu menepuk pundak Kang Soo agar bisa
tenang.
Hye Jung melihat sebuah papan nama dan itu sama dengan
kartu nama ditanganya [FIRMA HUKUM BUNGA MATAHARI PENGACARA AHN MYUNG KYU]. Didalam ruangan Pengacara Ahn sudah mendengar cerita
Hye Jung dari Prof Hong
Ji Hong. Hye Jung pikir Pengacara Ahn mendengar
dari telp tentang kasusnya.
“Ini adalah dokumen operasi dan yang ini adalah dokumen anestesi.” Kata Hye Jung mengeluarkan berkasnya.
“Seperti yang kujelaskan di
telpon. Akan sulit jika kejadiannya 13
tahun lalu, baik pelaku dan korban sama
saja. Batas undang-undangnya sudah
lewat. “ jelas Pengacara Ahn
“Apa kita bisa melakukan sesuatu
jika melakukan lebih jauh ?” tanya Hye Jung
“Batas undang-undangnya membuat
hal itu mustahil.” Jelas Pengacara Ahn, Hye
Jung pikir apapun saja tidak masalah, ingin tahu apakah ada yang bisa dilakukan secara legal.
“Kalau anda seperti ini, kenapa
dibiarkan sampai 13 tahun ? Harusnya
datang dalam kurun 10 tahun.” Ucap pengacara Ahn,
Hye Jung tertunduk diam.
Ji Hong menyapa Yoon Do yang lama tak bertemu dan jarang
kelihatan. Yoon Do mengatakan sudah putuskan untuk menerima
anjing beagle tapi ternyata
Kang Soo memilih Ji Hong. Ji Hong tahu kalau
Yoon Do ingin
lakukan pemindahan total. Yoon Do pikir Ji Hong sudah
tahu tentang dirinya. Ji Hong mengatakan kalau karena itu ditolak.
Dokter Kim dan Dokter Kang sedang ada didepan meja
receptionist, Ji Hong menyapanya. Dokter Kim mengatakan sengaja datang untuk
melihat Kang Soo sebelum operasi tapi ternyata bilang
tidak jadi hari ini. Ji Hong kaget menanyakan
alasanya. Dokter Kim juga tak tahu makanya ingin mencari tahu sekarang.
Kang Soo sudang duduk diruang tunggu, Dokter Kim
melihatnya dan langsung duduk disampingnya lalu Bagaimana
kondisi Kang Soo sekarang. Kang Soo mengatakan cukup baik.
Dokter Kim pun bertanya kenapa Kang Soo memutuskan untuk menunda operasi. Kang
Soo menjelaskan karena adiknya akan datang tapi belum juga muncul.
“Aku mau menemuinya dulu. Siapa
tahu ... Mungkin
ada kesalahan operasi dan aku jadi buta.” Ucap Kang
Soo sudah mempersiapkan sesuatu buruk terjadi.
“Tidak akan terjadi.” Kata Dokter Kim menyakinkan. Kang Soo juga mengatakan
kemungkinan bisa terjadi.
“Ini sudah kebiasaan. Aku selalu
memikirkan skenario terburuk.” Jelas Kang Soo, Dokter
Kim memegang tangan Kang Soo, merasa bukan cuma Kang Soo tapi dirinya juga
seperti itu.
“Kita mengejar waktu dalam operasi
ini. Kau harus bertahan selama 12 jam.... Kau dan tim operasi.” Kata Dokter Kim, Kang Soo mencoba menahan rasa
sedihnya.
Adik Kang Soo datang dengan pakaian tentara berteriak
memanggil kakaknya, Kang Soo memperkenalkan pada Dokter Kim adiknya bernama Choi
Hyung Soo. Hyung Soo langsung
memberikan hormat memberitahu sudah dapat ijin keluar., Kang Soo pun membalasnya dengan memberikan hormat pada
adiknya lalu bertanya apakah sudah makan. Hyung Soo mengelengkan kepalanya.
Hyung Soo duduk disamping kakaknya, memperlihatkan sebuah
bukuu kalau ia jadi chef masakan Korea (Hansik) tapi akan masak makanan barat
(yangsik) dan makanan Jepang (I-sik) juga. Kang Soo
menatap adiknya, Hyung Soo merasa kakaknya belum melihat langsung mendekatkan
kartunya agar kakaknya bisa melihat.
“Aku melihatnya, dasar Bocah
ini, kenapa laki-laki tapi cerewet sekali ?” keluh Kang
Soo,
“Hyungnim ... Kalau di operasi Apa tidak
bisa jadi dokter lagi ?” tanya Hyung Soo terlihat
sedih, Kang Soo bertanya kata siapa seperti itu.
“Tidak, Aku cuma tanya. Menurutku,
hyungnim orang paling keren di dunia ini. Berjuanglah
dalam operasi. Bagiku, hyungnim jadi dokter atau
tidak, aku tetap
menyukaimu, Kau mengerti ?” ucap Hyung Soo, Kang Soo memalingkan wajah menahan rasa
sedihnya.
“Operasinya makan waktu, jadi Kau tidur saja.” Ucap Kang Soo.
“Hyungnim ... Aku sudah merepotkanmu, aku minta
maaf.” Kata Hyung Soo tertunduk sedih.
Kang Soo merasa tak adiknya itu tak merepotkanya, lalu
memegang wajah adiknya dan meminta agar mengangkatnya. Hyung Soo mengangkat
wajahnya, Kang Soo pun mengejek adiknya sekarang sangat tampan lalu memukul
adiknya. Hyung Soo menjerit kesakitan, Kang Soo kembali mengoda adiknya dengan
memukul badan adiknya dan merasakan tubuh adiknya mulai berotot.
Jam 9 pagi
Diruang operasi, Seo Woo sudah mempersiapkan semuanya di
lantai atas Yoon Do dan Dokter Pi melihatnya dengan wajah tegang. Dokter Kim
datang bertanya apakah Yoon Do tak ada jadwal operasi. Yoon Do mengatakan ada
tapi
akan lihat sebentar lalu pergi, lalu bertanya apakah Dokter Kim akan ada disini selama
12 jam. Dokter Kim pikir akan bolak-balik saja melihat operasi. Yoon Do berharap Semuanya harus berusaha sebaik mungkin.
Ji Hong masuk ruangan meminta agar dipakaikan jubah,
semua yang dilantai atas tampak tegang. Ji Hong melihat hasil CT Scan kembali
lalu memberitahu semua timnya kalau Operasi hari ini, adalah
pertarungan melawan waktu jadi mengajak semuanya agar bertahan
bersama pasien dalam operasi yang panjang ini.
Saat duduk didepan meja operasi, Ji Hong meminta pisau Nomor
20 dan meminta Seo Woo untuk meakukan penghisapan saat memulai. Kang Soo terlihat tertidur setelah dianetesi, Ji Hong meminta
gunting dan memasang clip.
Didepan ruang operasi, Hyung Soo terlihat tegang melihat
jam tanganya, baru jam 10, masih ada waktu 11 jam lagi. Jam 11 siang, Ji Hong
pun mengunakan mickroscope lalu meminta CUSA. Dokter Kim pun pamit untuk keluar sebentar. Yoon Do
terus mengamati jalanya operasi dari atas.
Seo Woo melihat waktu baru berlalu dua jam setengah, Ji
Hong mulai meminta tang biopolar setelah itu Cottonoid. Yoon Do melihat dari tabnya tentang operasi tumor otak.
Ji Hong meminta irigasi ditempat yang ditunjuknya. Dokter Park sedang sibuk
terlihat memikirkan jalanya operasi Kang Soo, walaupun tak bisa melihatnya. Jam
tiga kurang, perawat Hyun ikut tegang menunggu operasi Kang Soo.
Jam 5 sore, keringat Ji Hong terlihat cukup deras meminta
agar segera mengelap keringatnya. Seo Woo seperti mencoba untuk melepaskan
ototnya sejenak dan kembali melihat ke mikroscope. Ji Hong selesai mengelap
keringat, meminta Ring curette dan
akan memindahkanya, Seo Woo memberikan sebuah tabung dan daging kecil pun
dimasukan.
Hyung Soo langsung bangun ketika melihat ada yang keluar
dari ruang operasi, tapi semua berlalu begitu saja. Ia melihat masih pukul 6
sore. Akhirnya ia duduk kembali menunjuk 3 jam lagi sebelum kakaknya
benar-benar selesai operasi.
Hye Jung kembali menemui pengacara yang lain, bertanya Ada
cara bisa melakukannya. Pengacara mengatakan Tidak ada, batas undang-undangnya
sudah lewat jadi Tidak
bisa melakukan apapun. Hye Jung mengatakan sudah
memikirkannya.
“Dokumen operasi dan dokumen
anestesinya berbeda. Itu artinya ada manipulasi
dokumen. Apakah tidak ada penalti dalam
manipulasi data medis ?” tanya Hye Jung ingin
menjerat Dokter Jin
“Hukum kesehatan pasal 88 ayat 2, Maksimum penjara 3 tahun dan
denda 20 juta won. Tapi, masa berlaku
undang-undangnya sudah lewat juga. Kapan dokumen operasi diubah ?” kata pengacara, Hye Jung pikir Mungkin
saat itu juga masih berharap bisa ada cara lain.
“Dan lagi, anda bilang, ini sudah
diatasi dengan uang kompensasi. Jadi Tidak ada yang bisa
dilakukan secara legal.” Ucap pengacara
“Apakah akan berbeda, jika uang
itu tidak diterima ? Setidaknya,
ketulusannya akan dipertanyakan.” Kata Hye Jung
“Saat uangnya diterima, bukankah
itu adalah persetujuan untuk tutup mulut ?” kata
Pengacara. Hye Jung pun hanya bisa tertunduk menahan rasa sedihnya.
Jam 8 malam, Ji Hong sudah terlihat mencoba mengeser
bangkunya. Seo Woo melepaskan sepatunya untuk membuat kakinya tak terasa pegal
karena berdiri hampir 11 jam. Ji Hong akhirnya mengambil istirahat beberapa
detik untuk melemaskan otot pinggangnya. Semua pun melakuan hal yang sama.
Dokter Pi melihat dari atas kalau Seo Woo terlihat sangat
lelah, Yoon Do menyuruh Dokter Pi untuk mengantikanya. Dokter Pi pun tak bisa
menolak seniornya dengan bergegas pergi. Ji Hong kembali duduk memulai kembali
operasinya meminta diberikan ring curette. Dokter Pi masuk ruangan meminta agar Seo Woo bisa
digantikanya untuk istirahat sebentar.
Seo Woo menolak karena merasa masih kuat, Dokter Pi
merasa kalau Seo Woo terlihat lelah. Seo Woo pikir tak perlu dan meminta dibawakan air minum.
Ji Hong mengatakan kalau Seo Woo ingin minum maka ia bisa juga pergi ke toilet.
Seo Woo pun menyuruh Dokter Pi segera keluar saja. Ji Hong kembali mengeluarkan
daging berbentuk kecil.
Pukul setengah 10 malam. Dokter Pi kembali ke lantai
atas, Ji Hong memberitahu Tumornya disekeliling pembuluh
darah, membuat kondisinya melemah. Seo Woo pikir Tidak
bisa menggunakan CUSA, Ji Hong mengatakan tak bisa
lalu meminta Dissector. Jam 10 malam Ji Hong meminta kembali ring curette.
Yoon Do, Dokter Pi, Dokter Kang, Doktar Kim sudah berada
diatas mengamatinya dengan wajah tegang. Ji Hong mengatakan kalau sudah berhasil
dan meminta biopolar dan kembali mengeluarkan daging. Setelah itu terlihat
wajahnya sangat lelah memuji semua sudah berkerja dengan baik. Ia pun meminta
agar mereka beristirahat sejenak setelah itu kembali untuk menyelesaikanya.
Dokter Kim melihat dari atas kalau operasi sudah selesai,
Yoon Do membenarkan. Semua terlihat bisa bernafas lega. Ji Hong walaupun
terlihat lelah akan mulai menyelesaikan operasinya dengan menutup kembali.
Hye Jung berbaring di sofa sambil menangis mengingat
ucapan Dokter Jin, “Aku membuat kesalahan. Tapi, aku sudah
berusaha.Jadi, aku tidak perlu dihukum olehmu.”
Ponselnya berdering, Ji Hong menelpnya. Dengan menahan
air matanya mengangkat telp dari sang pacar. Ji Hong bertanya apakah sudah
tidur karena menelpon terlalu larut. Hye Jung mengatakan tidak, Ji Hong memberitahut Operasi
Kang Soo berjalan lancar karena merasa Hye Jung ingin
tahu.
Hye Jung pun mengucapkan syukur, tapi sudah mengira pasti
berhasil karena yang mengerjakannya itu Ji Hong. Ji Hong mendengar suara Hye Jung
yang bergetar lalu bertanya apakah terjadi masalah. Hye Jung mengaku kalau
terjadi banyak sekali masalah sambil menangis.
Ji Hong akhirnya datang ke rumah Hye Jung dimalam hari,saat
duduk langsung bartanya apakah tidak berjalan lancar dengan pengacara. Hye Jun mengaku kalau Perkiraannya salah karena seharusnya langsung melapor dan
menggugat setelah kejadian. Ji Hong mengingatkan
kalau waktu itu usianya masih 20 tahun jadi Mana
mungkin menyiapkan gugatan.
“Batas perundangannya sudah lewat.
Ini Sudah
selesai. Aku berusaha memberitahu media,
tapi tidak ada yang perduli. Aku menunggu sampai kuat, tapi Disaat aku sudah kuat Ternyata aku tidak bisa apa-apa.” Ucap Hye Jung menahan tangisnya
“Kalau kau melakukan itu dari
dulu, maka hidupmu
tidak akan seperti sekarang.” Kata Ji Hong
“Apa perlu bicara seperti itu ?” ucap Hye Jung kesal, Ji Hong pikir perlu. Hye Jun kaget
Ji Hong mengatakan hal itu
“Aku tidak ingin kau jatuh semakin
jauh dan merusak hidupmu.” Jelas Hye Jung
“Apa Kau kira aku melakukan ini demi
menghancurkan hidupku ?” kata Hye Jung makin marah.
“Hye Jung.. Apa kau kira Kepala Jin akan berubah
jika kau menemukan bukti ? Apa Kau
kira dia akan meminta maaf dengan tulus ? .” Ucap
Ji Hong berusaha untuk tenang.
“Dia sudah minta maaf tapi Hanya saja tidak tulus” kata Hye Jung
“Apa itu yang dimaksud minta maaf ? Itu bukan minta maaf. Tapi Itu
sama dengan memberi permen ke anak kecil yang menangis. Dia
bahkan tidak menganggapmu musuhnya. Permintaan maaf harus datang dari
kompensasi yang tepat. Minta maaf tidak sulit. Orang
hanya tidak suka memberikan kompensasi yang tepat.” Jelas Ji Hong
“Makanya aku akan paksa dia
meberikan kompensasi itu.” Kata Hye Jung dengan nada
penuh dendam.
Ji Hong bertanya apa yang akan dilakukan Ji Hong, Hye Jung
mengatakan akan membunuhnya, karena Demi menangkap monster, karena ia harus
jadi monster. Ji Hong melihat Hye Jung yang keras
kepala, memilih ia saja yang membunuh Dokter Jin, karena tidak
mau Hye Jung masuk penjara. Hye Jung menghela nafas panjang, Ji Hong meminta Hye Jung
memberikan waktu karena tidak mau orang dekatnya itu menderita karena dirinya jadi meminta agar memberikan waktu untuk mempersiapkan
diri karena ia bisa saja masuk penjara.Hye Jung menyindir Otak Ji Hong itu memang cerdas.
“Apa Kau kira aku akan menyerah kalau
kau bicara begitu ?” ucap Hye Jung tetap pada
pendiriannya.
“Otakmu juga cerdas.... Karena kau paham yang aku coba
katakan.” Balas Ji Hong
“Dokter... Ada jeda waktu saat ayahmu
meninggal dan saat ditemukan. Apa kau tidak merasa aneh ? Menurutku aneh dan Ada yang salah. Apa Kau
tidak mencaritahu ?” kata Hye Jung curiga,
“Aku Sudah mencarinya dan ini tak ada masalah, Itu
menggangguku. Tapi, aku
tidak akan jatuh karena itu. Aku tidak berhenti makan, tetap bersamamu dan
bersama pasienku. Aku tahu itu yang diinginkan
ayah.” Kata Ji Hong
“Darimana kau tahu itu yang
diinginkan ayahmu ?” kata Hye Jung
“Terlepas dari masalah lain, semua
orang tua ingin anaknya bahagia. Balas dendam, merusak diri,
penghukuman ... Aku
tidak ingin melakukan itu. Waktu terlalu berharga, aku ingin lakukan yang aku sukai, Tidak ada hari esok, bagiku...” tegas Ji Hong tak ingin kehilangan orang yang
disayanginya.
Keduanya pun saling menatap tajam.
“Kukira dunia akan
berubah saat aku tahu soal kebenaran. Dunia ... masih belum berubah.” Air mata Hye Jung pun mengalir
bersambung ke episode 18
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Makasih mba sipnopsisnya,ditunggu untuk eps selanjutnya,suka banget drama ini..walaupun usia kim rae won dan park shin nye beda jauh tapi main nya total banget..semangat ya mba Nulis sipnosisnya.
BalasHapusEonni, kenapa sih sinopsis nya doctors itu 2 hari baru ditulis setelah penayangan di korea? Kalo drakor W itu kan selang 1 hari? Apa gegara kalah rating?
BalasHapusMakasih mb Deedee...aq selalu ngikutin ceritanya. Tadinya aq menggebu-gebu tapi mulai episode 12 ceritanya kyk mulai kurang greget. Cuma aq udah terlanjur suka chemistry kim rae won sm park shin nye. Klop banget...tetap semangat ya mbak
BalasHapusEps 18 y ko lama sh
BalasHapusKn baru hari ini main nya eps 18 mggu kmren g di tayang kan..di tunggu ya mba deee sinopsis eps 18 nya..udh ga sabar hehe
BalasHapus