Seo Woo minum bir bersama dengan In Joo sementara Pa Ran
sudah tertidur lelap di lantai. In Joo mengejek Seo Woo itu seperti masih
remaja karena kabur dari rumah. Seo Woo bertanya balik bagamana dengan In Joo,
In Joo binggung maksudnya. Seo Woo mengatakan Hidup
pada umumnya
“Jadi kau bertanya bagaimana hidup sebelum kau menjalaninya? Kau bisa hidup karena kau masih hidup.” Ucap In Joo
“Aku rasa hidupku terus menjadi
lebih buruk.” Kata Seo Woo, In Joo pikir itu bagus
kalau Seo Woo mengetahuinya.
Ia lalu pamit tidur lebih dulu disofa, lalu bertanya Seo
Woo akan tidur dimana. Seo Woo
mengataka akan tidur sebentar nanti lalu menatap Pa Ran yang tertidur lelap di lantai. In
Joo masih menatap Seo Woo berpesan untuk memikirkannya lagi.
“Aku tidak tahu kalau aku ini buruk, ketika aku dalam keadaan
terpuruk. Kemudian
aku menyadarinya.” Pesan In Joo lalu
membalikan badanya untuk segera tidur.
Seo Woo terdiam lalu melihat seseorang menelpnya, Dokter
Pi menelpnya tapi ia memilih untuk tak mengangkatnya. Dokter Pi menelp dari
ruang tidur terlihat gelisah karena Seo Woo tak mengangkat telpnya. Pesan dari
Seo Woo akhirnya masuk
“Aku akan
meneleponmu nanti. Kau adalah temanku. Aku tidak mau
melakukan apapun yang akan membuatku kehilangan dirimu.”
Dokter Pi membacanya terlihat kecewa dengan begitu Seo
Woo sudah menolaknya. Ia menatap Dokter Ahn yang tertidur pulas dengan posisi
tengkurap, sambil mengingat memanggil “Sooni
Hawaii.”
Pagi hari
Yoon Do sudah melakukan olahraga di luar rumah, lalu
menatap ke arah rumahnya yang di bajak oleh para penganggu. Ji Hon sibuk didapur
membuat sandwich,Yoon Do datang bertanya apakah Ji Hong akan pergi sekarang,
lalu melihat kotak makan yang sudah disusun dengan rapih.
“Kau tidak membuat bekal ini untuk
Dr Yoo, 'kan?” ucap Yoon Do tak percaya, Ji Hong heran
memangnya tak boleh melakukan.
“Tidak, kau tidak boleh.” Kata Yoon Do, Ji Hong bertanya alasanya. Yoon Do
beralasan kalau makanan itu teralu banyak.
“Bukankah seharusnya kau sarapan
denganku... dan pergi
bekerja bersama?” ucap Yoon Do kesal
“Hei... Kenapa kau begitu menyedihkan? Aku akan pergi sekarang. Kau bisa menjadi orang yang
mengacaukan rencanaku.” Ucap Ji Hong sudah memasukan semua ke dalam tas.
Yoon Do memanggil Ji Hong untuk meminjam
celana dalam karena harus
mandi. Ji Hong melihat Yoon Do itu seperti phobia terhadap kuman,
apakah ia tidak keberatan menggunakan celana dalamnya. Yoon Do mengatakan tak masalah. Ji Hong menegaskan
dirinya yang tak mau meminjamkanya karea tidak berbagi celana dalam dengan orang
lain menurutnya Yoon Do itu aneh karena mau
meminjam celana dalamnya. Yoon Do terlihat kesal
sendiri lalu merasa penasaran dimana seniornya itu menyimpan
celana dalamnya.
Hye Jung menata jas dokter mereka berdua agar tak kotor
saat makan, Ji Hong pun membuka bekal makanan yang dibuatnya. Hye Jung merasa
tak enak hati karena tidak membuat apa-apa hanya membawakan jus
semangka. Ji Hong mengatakan akan
mencoba makanan buatan Hye Jung dan penasaran
bagaimana rasanya.
“Aku mulai ingin memasak
akhir-akhir ini.” akui Hye Jung, Ji Hong
pikir kenapa.
“Aku ingin memasak untukmu.” Kata Hye Jung, Ji Hong berkomentar itu Pikiran yang hebat.Hye Jung merasa kalau dirinya itu benar. Ji Hong bertanya
tentang apa.
“Menjawab pertanyaan keduamu.” Kata Hye Jung, Ji Hong tersenyum lalu bertanya apa yang
akan dilakukan Hye Jung hari ini.
“Aku akan melanjutkan tulisanku
jika tidak di
butuhkan di UGD.” Ucap Hye Jung
Ji Hong bertaruh Hye Jung itu tidak akan bisa jauh dengan tesis. Hye Jung merengek meminta Ji Hong tak mengejeknya lalu
memulai makan sandwichnya baru gigitan pertama sudah mengangkat jempolnya,
karena rasanya enak.
Dokter Choi melihat pasien UGD kembali masuk lalu
bertanya apa yang terjadi dengan pasien yang tak sadarkan diri dengan tabung
oksigen, Si pria yang terlihat mengunakan penahan leher mememberitahu mereka sedang
dalam perjalanan ke acara pernikahan ketika
sebuah mobil menabrak mereka.
“Aku rasa kau sangat kesakitan. Apa Kau baik-baik saja?”tanya Dokter Choi melihat si pria terlihat ada luka
diwajahnya.
“Aku tak apa. Tolong bantu Hye
Young saja, Dia sedang
mengandung bayi ku.... Dia
sedang hamil!” kata Si pria menjerit histeris. Dokter
Choi pun berteriak agar segar memanggil Ahli
Ginekologi
Hye Jung masuk ke dalam ruang IGD, Dokter Ahn berusaha
menahan calon suami agar tak masuk ke dalam. Si pria memohon agar menyelamatkan
Hye Young. Dokter Ahn meminta agar walinya tenang
dan tunggu di ruang yang sudah
disediakan. Si pria tak mau ingin melihat calon
istrinya.
Akhirnya Hye Jung datang memeriksa keadaan pasien dengan
bertanya apakah mendengar suaranya. Hye Young tak ada respon. Lalu memeriksa
bagian mata dan tangan sambil bertanya pada Dokter Choi apakah sudah melakukan
X-ray, Dokter Choi mengatakan sudah dengan wajah khawatir memberitahu pasien
ini sedang hamil. Hye Jung bertanya apakah Sudah
panggil ahli ginekologi. Dokter Choi mengatakan akan
segera datang. Hye Jung melihat si pria yang terlihat sedih
melihat calon istrinya.
Si pria menangis melihat calon istrinya yang tak sadarkan
diri setelah kecelakaan.
Flash back
Calon suami terlihat terkesima melihat calon istrinya
mengunakan gaun pengantin. Hye Young merasa bahagia karena akhirnya punya gaun pengantin. Si pria bertanya apakah merasa senang. Hye Young mengangguk dengan senyuman bahagia sambil
mengelus perutnya memanggil nama JinJin.
“Aku ingin menunda pernikahan
sampai Jin Jin
lahir” kata Hye Young
“Maaf Dan terima kasih untuk kesabaranmu,
memperhatikanku, membantuku
dan mempercayaiku.” Kata si pria
“Jangan seperti itu. Ini pasti
lebih sulit bagimu. Kau
pergi kerja siang malam untuk
membeli rumah untuk kita.” Ucap Hye Young
“Ya, kita sekarang punya rumah,
dan akan segera menikah. Ketika
Jin Jin lahir, kita akan hidup bahagia
selamanya” ungkap si pria
Hye Young tanpa malu-malu mengutarakan rasa cintanya pada
sang calon ayah dari bayinya. Air mata si pria mengalir mengingat perkataan
terakhir kali Hye Young yang mengungkapkan rasa cintanya.
Dokter Kang berjalan dengan Ji Hong sambil
melaporkan Lee Gi
Hwan pergi dari stupor ke drowsy. Ji Hong bertanya apakah pasien itu sakit.
Dokter Kang mengatakan Gi Hwan bilang tidak sakit kecuali di bagian yang di operasi. Ji Hong melihat ada telp dari Hye Jung lalu menunda
pembicaraan dengan Dokter Kang.
Hye Jung memberitahu seorang
wanita di larikan ke UGD karena
kecelakaan mobil. Umurnya
29 tahun, semi-coma, dan tingkat
kesadarannya 5, serta tidak mendapatkan motorik dari
tubuhnya. Ji Hong menanyakan hasil CT Scan. Hye Jung mengatakan Ada
pendarahan di Lobus Parietal sekitar 80cc dan menduga
malformasi arteri, srta pasien sudah
hamil selama 20 Minggu. Ji Hong kaget mengetahui pasien sedang
hamil 20 Minggu dan memutuskan akan
kesana.
Hye Young sedang di lakukan pemeriksaan dengan bayi yang
dikandungnya, Hye Jung yang menatapnya terlihat tak tega. Beberapa saat
kemudian di ruang radiografi. Ji Hong melihat Ada
banyak pendarahan dan bertanya Apa
yang ahli
Ginekologi katakan. Hye Jung memberitahu Bayinya aman. Apakah Hji Hong akanmelakukan operasi
“Bagaimana pendapat medismu, Yeong Gook?” tanya Ji Hong, Dokter Pi pikir terserah pada Ji Hong
sebagai pimpinan operasi karena ia bukan ahli operasi.
“Tidak ada yang menyuruhmu untuk
operasi. Aku
bertanya padamu pilihan terbaik seorang ahli medis.” Kata Ji Hong lalu bertanya pada Dokter Kang dengan
pertanyaan yang sama.
“Aku rasa kau tidak perlu melakukannya.” Ucap Dokter Kang, Ji Hong menanyakan alasanya.
“Tingkat kesadarannya 4. Garis tengahnya terdorong 15mm
kesamping, dan pupil
matanya melebar.” Jelas Dokter Kang
Ji Hong lalu bertanya pada Hye Jung, Hye Jung merasa
melakukan operasi tidak
akan membuatnya lebih baik Tapi
percaya pendapat
walinya lah yang paling penting dalam situasi ini. Ji Hong berkomentar Hye Jung itu berpikir
seperti amatir karena itu bukan
cara pikir seorang ahli
bedah. Lalu memutuksan tidak
akan melakukan operasi padanya karena Tidak ada kemungkinan yang akan membuatnya lebih baik bahkan Itu hanya akan menambah rasa
sakit kepada
pasien dan walinya dan meminta untuk menemui
wali dari Hye Young.
Dokter Choi pun membawa si pria pada Ji Hong dan Hye Jung
yang sudah menunggunya. Ji Hong mengatakan khawatir pada pasien tersebut yang akan merasa kesakitan
dan hampir tidak ada kemungkinan keadaanya
akan membaik.
“Kau bilang hampir. Bukankah itu lebih baik daripada tidak ada sama sekali? Bukankah itu berarti setidaknya
dia punya
sedikit harapan? Apa Kau tidak
akan melakukan operasi
padanya?” ucap si pria, Ji Hong menegaskan tidak akan
melakukannya. Si pria menanyakan alasanya.
“Bahkan jika aku melakukannya, kondisinya tidak akan membaik. Aku juga minta maaf dan tidak bisa menjamin keselamatan bayimu.” Ucap Ji Hong
“Ini tidak mungkin. Setelah sekian lama akhirnya kami akan
menikah, kami tiga tahun tinggal bersama. Apa Kau tahu betapa bahagiannya dia Hari ini tidak boleh menjadi hari pemakamannya.” Kata si pria tak terima
“Aku tahu ini sulit bagimu, tapi aku harap kau bisa
menerimanya, demi
pasien dan bayinya. Aku meminta maaf, Ini yang terbaik yang bisa kami
lakukan.” Kata Ji Hong
Si pria memohon agar bisa menolongnya sambil menangis, Ji
Hong, Hye Jung, dan Dokter Choi tak bisa menutupi rasa sedihnya karena
mendengar pasien yang tak mungkin bisa selamat walaupun sudah dioperasi.
Ji Hong berjalan dilorong meminta Hye Jung untuk memindahkan
pasien Hye Young ke ICU dan tetap perhatikannya, lalu memberitahuya jika ada sesuatu yang berubah. Hye Jung mengaku memang seorang
amatir dan merasa yakin setelah bertemu wali
pasien.
“Aku pikir kau harus melakukan
operasi padanya.” Ucap Hye Jung
“Ahli bedah harus jauh dari rasa
emosi.” Kata Ji Hong
“Apa kau tidak berpikir dari sudut
pandang pasien?” ucap Hye Jung
“Apa seorang dokter punya sudut pandang lain?” balas Ji hong
“Dia tidak sadar. Pendapat walinya akan menjadi pengaruh terbesar dalam hidupnya. Hasilnya
sama saja baik di operasi atau tidak.” Kata Hye
Jung
Ji Hong pikir tidak sama karena pasien juga harus
berjuang ketika operasi. Kenapa harus menempatkannya di posisi itu, Hye Jung berpikir Bagaimana
jika menekan otaknya, sehingga tidak
rusak lebih parah dengan begitu mereka bisa
memperpanjang hidupnya. Ji Hong mengatakan pasien
itu bahkan tidak bisa bernapas sendiri dan bisa saja mati ketika operasi
berlangsung bersama
bayinya.
Hye Jung merasa Ji Hong itu tidak pernah tahu karena pasien mungkin secara ajaib bisa
sembuh. Menurutnya Ji Hong membuang
kesempata untuk
keajaiban itu jika tidak melakukan operasi. Ji Hong bertanya untuk siapa ini dilakukanya. Hye Jung
meminta agar memberi walinya sedikit waktu karena Kemungkinan Istri dan Bayinya
mati bisa
membuatnya shock, lalu menawarkan diri kalau memang
Ji Hong ragu melakukan operasi maka ia yang akan melakukanya.
Ji Hong menatapnya seperti ingin menyadarkanya. Hye Jung
menegaskan tetap akan melakukan dan merasa bisa. Ji Hong menegakan Hye Jung yang melewati
batasnya sebagai fellow menurutnya kalau memang Hye Jung melakukan
ini karena hubungan mereka maka.. Hye Jung
menegaskan ia tidak akan bisa melakukan ini dan sudah memberitahu pendapatnya sebagai seorang dokter.
“Perkuat lagi pendapatmu itu sebelum mencoba membujukku.” Ucap Ji Hong berjalan pergi.
“Bagaimana jika aku dalam keadaan seperti pasien itu? Apa Kau akan menyerah?” kata Hye Jung.
“Itu tidak adil. Kau tidak membujukku sebagai
dokter.” Balas Ji Hong membalikan badanya.
Dokter Jin menyambut seseorang di depan rumah sakit,
terlihat Kongres Nam turun dari mobil terlihat kesakitan memegang punggungnya.
Dokter Jin bertanya apa yang terjadi padanya. Kongres Nam menceritakan mencederai punggungnya ketika bermain golf.
“Jadi kau cidera karena masih punya banyak energi. Ini membuktikan kau masih terlihat muda.” Komentar Dokter Jin mengodanya.
“Aigoo.... tidak semuanya. Tolong rawat aku dengan baik.” Ucap Kongres Na,
“Tentu saja. Aku bisa melakukan apa saja untukmu.” Ucap Dokter Jin lalu menuntun masuk Kongres Nam ke
dalam rumah sakit.
Ji Hong masuk ruangan disambut senyuman oleh Dokter Jin
dan Kongres Nam yang sudah berganti pakaian rumah sakit. Dokter Jin memberitahu
sengaja memanggilnya
karena anggota kongres Nam ingin
Ji Hong menjadi dokternya. Ji Hong memperkenalkan diri sebagai ahli
bedah saraf.
“Prof. Hong, apa kau tidak ingat aku? Aku tidak bisa pergi ke pemakaman ayahmu, tapi aku membayar belasungkawaku.” Ucap Kongres Nam, Ji Hong pun mengucapkan terimakasih.
“Oh, benar. Aku sudah lihat video
tentang atlet
panah, Lee Soo Jeong. Aku
sangat kagum dan terkesan.” Ungkap Kongres Nam
Dokter Jin memberitahu Ji Hong adalah ahli
bedah yang paling terkenal di
rumah sakit ini lalu terdengar ketukan
pintu. Ji Hong melihat Hye Jung yang datang, lalu keduanya terkesan dingin. Kongres
Nam mengaku senang bertemu dengan Hye Jung karena sebagai penggemar. Hye Jung pun memberikan salam hormatnya.
“Aku memanggilmu karena anggota
kongres Nam ingin
bertemu denganmu.” Ucap Dokter Jin meminta Ji
Hong dan Hye Jung karena Kongres Nam yang memintanya.
“Aku suka orang yang muncul di TV dan yang dengar kau bisa melawan gangster.” Kata Kongres Nam.
Ji Hong langsung mengalihkan pembicaraan kalau mengetahui
kalau keluhanya itu cedera punggung, Kongres Nam menceritaan ketika
bermain golf lalu sangat
kesakitan. Ji Hong mengatakan akan
memeriksanya dan mencari sumber
rasa sakit tersebut lalu memintanya agar berbaring dengan posisi miring, setelah itu meminta agar
mengangkat kaki kirinya.
Kongres Nam mengaku tidak
bisa. Ji Hong akan coba mengangkatnya dan meminta untuk memberitahu kalau memang terasa sakit.
Kongres Nam pun menjerit sakit saat kakinya hanya dinaika sedikit saja. Ji Hong
melihat tampaknya ligamennya terluka, dan mungkin memiliki Herniated Disk jadi akan melakukan Scan MRI dan mencari tahu yang sebenarnya dan meminta Hye Jung memberitahunya jika
hasil Scan MRI-nya sudah
ada. Hye Jung mengerti dengan melirik Ji Hong terlihat
bersikap dingin padanya.
Keduanya berjalan keluar dari ruangan dengan suasana
diam, begitu juga didepan Lift. Hye Jung pun masuk dengan suasana hati tak
nyaman. Setelah diam sekian lama, akhirnya Ji Hong bertanya apaka Hye Jung masih
berpikir kalau ia benar
tentang operasi itu. Hye Jung membenarkan, lalu
bertanya bagaimana dengan Ji Hong. Ji Hong tetap mengatakan kalau ia juga
merasa kalau pilihanya itu benar. Hye Jung langsung keluar dari lift saat pinu
terbuka.
Ji Hong pergi menemui Dokter Kang bertanya Apakah
pasien Lee Hye Young ada
di ICU. Dokter Kang memastikan maksudnya itu Pasien
yang tiba dengan gaung pengantin, kan. Ji Hong mengangguk. Dokter Kang
memberitahu Hye Jug masih di UGD karena ruang ICU masih penuh dan akan memindahkan secepatnya. Ji Hong mengerti lalu beranjak pergi.
Akhirnya Ji Hong pergi lagi ke ruang UGD melihat si pria
yang menatap calon istrinya dari depan kaca, Si pria berbicara pada Ji Hong
kalu tidak
bisa hidup. jika mengirimnya
tanpa bisa melakukan apa-apa
untuknya, menurutnya Jika mereka bisa memperpanjang hidupnya untuk 10
menit....
“Apabila dia masih bisa hidup untuk 10
menit untuk
menghabiskan waktu dengan bayi kami.. maka Aku akan melakukan apa saja dan semuanya untuknya” ucap si pria sambil menangis, Ji Hong hanya diam
menatap si pria lalu masuk ke dalam
ruangan
Ji Hong menatap Hye Young dengan keadaan tak sadarkan
diri bahakan mengandung bayinya. Ia teringat saat ayahnya dalam keadaan tak
sadarkan diri lalu meminta agar dibawakan alat defibrilator. Yoon Do mengataka kalau Ketua
Hong telah menandatangani form
konfirmasi DNR. Ji Hong tetap bersikeras
agar memberikan supaya ayahnya bisa sadar kembali.
“Itu bukan kemauan Ketua Hong.” Ucap Yoon Do
“Aku mungkin tidak bisa bangun karena usiaku. Aku tidak ingin di paksa untuk di hidupkan lagi. Tulis Tuan Hong pada surat
penjanjianya. Hye Jung yang ikut menangis mengingatkan tentang perjanjiannya.
“Tolong bawa defibrilator.” Pinta Ji Hong tak ingin menyerah membiarkan ayahnya
meninggal begitu saja lalu keluar ruangan.
Ji Hong ke ruang loker membuka pintunya lalu mengeluarkan
baju operasi dan terlihat menenangkan diri lebih dulu sebelum masuk ruangan
setelah itu mengambil penutup kepalanya. Hye Jung sudah mencuci tanganyan dan
melihat Ji Hong yang baru datang, matanya hanya melirik tanpa bicara lalu masuk lebih dulu.
Di dalam ruang operasi, Hye Jung sudah membuka lapisan
kepala lebih dulu, Ji Hong pun datang meminta dibantu memakai jubah dan juga
sarung tangan. Hye Jung memberitahu sudah
membuka Duramaternya. Ji Hong meminta bagian Ginekologi,
terus memantau janinnya. Setelah itu meminta Mikroskop.
Hye Jung melirik seperti tak menyangka Ji Hong mau
melakukan operasi. Ji Hong dengan wajah serius melakukan operasi dan meminta
irigasi, lalu meminta Cottonoid. Bagian Genekologi memberitahu Detak
jantung janin melemah. Ji Hong memberitahu hampir
selesai karena hanya perlu memotongnya, setelah itu dengan cepat meminta Gunting bedah llau Tang bipolar. Genokologi memberitahu
Kondisnya terus melemah, jadi mereka harus menutupnya secepat mungkin. Hye Jung terlihat tegang.
Dokter Ahn kembali dengan wajah bahagia, Dokter Kang
dengan nada sinis bertanya Kenapa juniornya itu melakukannya begitu lama, Dokter Ahn seperti tak percaya. Dokter Kang tersadar
kalau sikapnya harus baik lalu mengatakan kalau Dokter Ahn sudah melakukannya
dengan baik.
“Apa Kau sudah cek status mental
pasien Lee
Change Je?” ucap Dokter Kang , Dokter Ahn
mengatakan Itu pekerjaan Kang Soo karena ini tahun kedua
“Kalian berdua tidak perlu membagi
tugas.... Maksudku Kita harus membagi tugas,
kau benar.” Ucap Dokter Kang, Dokter Ahn tertawa
bahagia dan mengucapkan terimakasih.
“Apa kalian berdua mengobrol lagi?” teriak Yoon Do datang melihat keduanya
“Dia pikir kita membuang-buang
waktu setiap
kali kita bicara.” Bisik Dokter Kang
membalikan badanya bersama-sama.
Yoon Do bertanya apa yang mereka berdua bicaraka
sekarang. Keduanya membalikan badan dan mengatakan Tidak
ada. Yoon Do memanggil Ahn Joong
Dae memarahinya karena kabur di
tahun kedua ini, padahal se harusnnya
mencontoh residen yang
baru tahun pertama.
“Kyung Joon.... Kau harus memberinya pelajaran. Bagaimana jika dia kabur lagi
karena kesalahanmu?” ucap Yoon Do
“Bahkan jika aku mem bully dia, itu tidak sebanding dengan darimu.” Kata Dokter Kang, Yoon Do tak percaya seniornya bisa
mengatakan hal itu.
“Dokter... Prof. Hong pernah membelikan kami cemilan malam.” Kata Dokter Kang
Yoon Do heran kenapa mereka harus menceritakan padanya, Dokter Kang mengatakan tahu.
Mengapa ia tiba-tiba memikirkan itu tapi tidak mengerti dirinya sendiri.
Dokter Ahn menceritakan Ji Hong yang memesan
hidangan seafood kukus dan mereka sangat
menikmatinya. Dokter Kang setuju lalu menawarkan diri
untuk masuk
kedalam hatinya. Yoon Do menegaskan agar berbicara
yang jelas saja kalau Prof. Hong punya aturan sendiri, dan dirinya juga. Dokter Kang seolah tak peduli mengajak
Dokter Ahn memeriksa Tn Lee Chang Je. Yoon Do berteriak kesal melihat tingkah juniornya.
Ruang operasi
Bagian Genekologi memberitahu Detak
jantung janin turun ke
90 dan Janinnya akan mati jika nilainya terus menurun. Ji Hong meminta kembali Gunting
bedah serta Tang bipolar lalu bisa menyelesaikanya. Denyut nadi sang bayi pun
kembali naik.
Ji Hong mengatakan mereka harus
cepat melakukan bersama . Ji Honbg pun meminta agar meminta ambil
gunting bedah dan siapkan
jahitan. Keduanya dengan cepat menutup kembali bagian kepala yang
sudah dibedah.
Calon suami terlihat mondar mandir didepan ruang operasi,
Ji Hong keluar bersama dengan Ji Hong mengatakan mereka harus
menunggu dan melihat
untuk mencari detailnya Tapi
menurutnya dari
awal, kerusakannya terlalu
besar serta pasien tidak menanggapi sama
sekali.
“Tapi operasinya berjalan lancar,
'kan?” ucap si pria, Ji Hong membenarkan.
“Lalu dia bisa bangun dan Kondisinya bisa jadi lebih baik, 'kan?” kata si pria
“Kami tidak bisa menjanjikannya.” Ucap Ji Hong, Si pria pun menanyakan bayinya apakah
baik-baik saja.
“Bayinya tidak apa-apa. Detak jantungnya baik, lalu Amnion dan Plasentanya aman Tapi keadaan pasien sangat menghawatirkan.” Kata Ji Hong
“Aku bersiap untuk kemungkinan yang terburuk Tapi aku sudah melakukan yang terbaik. Terima kasih.” Kata si pria, Ji Hong dan Hye Jung pun meninggalkanya.
Di lorong
Hye Jung bertanya kenapa tiba-tiba Ji Hong memutuskan
untuk melakukan operasi, Ji Hog mengatakan menyadari,
akan menghentikan kesempatan
keajaiban. Tapi Hye Jung pikir seorang dokter dan keajaiban tidak akur. Ji Hong mengatakan kalau memang dulu berpikir seperti
itu. Hye Jung sedih menatap punggung Ji Hong yang pergi meninggalkanya.
“Ahli bedah saraf
dan keajaiban tidak bisa bekerja sama. Kami selalu ragu-ragu. Namun, kami masih berharap sebuah keajaiban Itu karena kami tidak menyelesaikannya.”
(SETELAH
SATU MINGGU)
Ji Hong memeriksa pasien Hye Young sudah ada diruangan
ICU dan melihat ke arah monitor. Hye Jung menatap pasien yang belum sadar. Ji
Hong pun melepaskan alat yang masuk ke dalam mulut, setelah itu memeriksa bagian mata dan juga
membuat kepalanya untuk bisa menoleh kanan dan kiri.
Hye Jung menahan rasa sedihnya, Ji Hong bertanya
keberadaan suaminya. Hye Jung memberitahu sedang ada diruang tunggu. Ji Hong
lalu mengajak mereka untuk keluar.
Si pria langsung bangun ketika melihat Ji Hong dan Hye
Jung keluar dari ruangan ICU. Ji Hong memberitahu Pasien hampir koma Lalu, organ yang lain perlahan akan berhenti bekerja Dan akhirnya dia akan berhenti bernapas. Ia tahu pasti akan sangat merasa sakit Tapi suamiya harus membuat pilihan. Suaminya bertanya pilihan apa yang harus dibuatnya.
“Istrimu tidak akan bangun, Dalam kasus ini, hampir tidak ada kesempatan bayi
untuk hidup.” Kata Ji Hong
“Apa kau menyuruku.. merelakan istri dan bayiku?” ucap Si pria
“Satu-satunya yang bisa kami
lakukan, mempertahankan
kondisinya saat ini menggunakan
mesin.” Jelas Ji Hong
“Apa yang akan terjadi jika kau mempertahankannya dalam
kondisi ini? “ tanya si pria
“Jika kita menanggap keajaiban akan terjadi...” ucap Ji Hong berhenti berucap
“Jika istri anda berhasil
bertahan, maka anak
tersebut bisa tumbuh di dalam perutnya.Bayinya baru 20 minggu, dia tidak akan bisa hidup di luar rahim.” Jelas Hye Jung menahan tangisnya.
Si pria bertanya apakah istrinya itu bisa bertahan, Ji
Hong juga tak tahu tapi mereka akan mencoba memperpanjang hidup istrinya dengan menggunakan sebuah mesin sampai bisa melahirkan bayi. Si suami mulai menangis dan menyakinkan istrinya itu akan
bertahan karena Dia wanita yang baik hati dan tidak akan membiarkan anaknya serta meninggalkannya sendirian.
“Keajaiban tidak
terjadi.. Sangat wajar keajaiban tidak terjadi. Itulah mengapa disebut "Keajaiban"” Gumam Hye Jung sambil menangis
bersambung ke episode 16
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Baca sinpsis in mengingat kan nur pada ibu y nur yg udh ada d'surga . jadi nangisssss
BalasHapusMakin seru.. Bintang tamunya aktor aktris terkenal ya...
BalasHapus