PS : All
images credit and content copyright : SBS
Hye Jung berbicara di telp membahas tentang seseorang yang bisa
memeriksa riwayat akses
lima tahun yang lalu dan sengaja menelp
karena belum
mendapatkan catatan itu, lalu memberikan nomor fax
agar bisa mengirimnya.
Beberapa saat kemudian fax pun masuk, lembaran diatasnya
tertulis [Riwayat Akses Catatan Medis
Pasien] dengan beberapa tabel dan ada nama Dr
Kim Chi Hyun pada 3 Agustus 2013 yang pernah melihatnya.
“Yang namanya
bahaya, selalu dating tiba-tiba tanpa ada peringatan. Waktu aku mengungkit kehidupan seseorang, aku pikir hidupku aman. Ketika aku bekerja, orang lain juga bekerja.” Gumam Hye
Jung dengan masih menaruh foto dengan neneknya diatas meja kerjanya.
Dokter Choi membuat catatan pasien “CC:
Perubahan Mental. Pasien jatuh dari tangga...”
tapi matanya mengantuk dan mulai menekan tombol yang salah. Dokter Jung menelp
In Joo memberitahu keadaan vital
dan hemoglobin-nya
normal, Mengacu pada APCT dan pendarahan tingkat 2. In Joo yang menerima telp akan segera datang ke IGD.
Dokter Jung yang melihat Dokter Choi tertidur sambil
mengetik langsung mendorong kepalanya menyuruh untuk tidur
sebentar sana. Dokter Choi pun terbangun dari tidurnya
dengan wajah menyentuh laptop.
“Kau selalu bicara mental status. Tapi Kau harus memperhatikan mental statusmu terlebih dahulu.” Ejek Dokter Jung menoyor kepalanya.
“Aisshh.... Beraninya
kau!” teriak Dokter Choi kesal
“Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan memukulku? Dasar
bocah...” ucap Dokter Jung, Dokter Choi langsung menanduk
kepalanya dan mengumpat kesal
Dokter Jung melihat hidungnya langsung berdarah, Dokter
Choi memperingatkan kalau memanggilnya bocah lagi maka akan menghancurkannya. Dokter Jung terlihat panik kalau hidungnya itu
berdarah sementara Dokter Choi yang kesal memilih untuk pergi.
In Joo masuk ruang IGD, lalu melihat anak buahnya dengan
hidung yang berdarah, berpikir kalau Dokter Jung itu kena pukul dan bertanya
siapa yang memukulnya. Dokter Jung terlihat kesal sendiri sambil mengaduh
kesakitan dan pergi. Akhirnya In Joo dan Dokter Jung duduk bersama bertemu
dengan Ji Hong disebuah ruangan.
“Apa yang salah denganmu? Kenapa dia memukul seseorang?” keluh In Joo, Ji Hong bertanya apakah rasanya sangat
sakit. Dokter Jung mengaku tak sakit.
“Tentu saja dia bilang tidak
sakit. Apa Kau pikir dia akan mengatakan
yang sebenarnya? Kau
harus mendisiplinkan anak
buahmu.” Ucap In Joo
“Siapa yang memukul dokter kita?” tanya Pa Ran masuk ruangan dan melihat anak buahnya
yang disumpel dengan kapas hidungnya ternyata
Kedua lubang hidungnya mengeluarkan
darah.
“Heii.... Bukankah kau membenci kekerasan?” kata Pa Ran, Ji Hong mengaku memang sangat membencinya.
Dokter Choi masuk ruangan dengan wajah tertunduk meminta
maaf, Ji Hong bertanya kenapa Dokter
Choi memukul anak buah In Joo. Dokter Choi mengaku kalau Dokter Jung itu selalu
saja mengejeknya, Dokter Jung membela
diri kalau ia hanya sedang bercanda. Dokter Choi menegaskan sebuah lagu yang baik pun hanya
enak di dengar
beberapa kali.
“Kita ini Dokter dan Kita adalah orang-orang
terpelajar. Kau bisa
mengontrol dirimu, 'kan?” ucap In Joo, Dokter Choi
pun meminta maaf kembali.
“Kenapa kau meminta maaf?” kata Ji Hong membela, Pa Ran dan In Joo kaget
mendengarnya.
“Kang Soo, aku sudah meremehkanmu,
tapi Aku menyukaimu. Jika
seseorang mengganggumu lagi, ambil
tindakan yang tepat seperti tadi. Kau
boleh pergi.” Kata Ji Hong,
Dokter Choi sempat binggung hanya diam saja, Ji Hong
kembali menyuruhnya untuk segera pergi. In Joo binggung menurutnya kali ini tidak
benar. Pa Ran juga merasakan hal yang sama. Ji Hong mengejek
Dokter Jung yang menggunakan kapas untuk menghentikan mimisan, menurutnya sebagai seorang dokter itu berlebihan.
Dokter Jung langsung melepaskan kapas dari hidungnya.
In Joo tak percaya Ji Hong bersikap seperti ini, Ji Hong
menesgakan seorang Pria selalu menganggap dirinya yang paling benar lalu keluar dari ruangan. In Joo memperingatakan anak
buahnya kalau sampai dipukul lagi maka tidak
akan memaafkannya. Dokter Jung mengerti. Pa Ran
mengajak mereka mencari makan karena
Dokter Junbg itu menyia-nyiakan badannya yang besar ini. Dokter Jung membela diri kalau diserang dengan
tiba-tiba. Pa Ran segera mengajak anak buahnya untuk makan saja.
Dokter Choi terlihat menahan kantuknya saat berdiri di
depan lift, Ji Hong melihatnya lalu menekan tombol lift bertanya apakah Dokter Choi itu merasa sangat
lelah. Dokter Choi pikir Semua
dokter tahun pertama merasakan hal yang sama.
“Memang tidak ada jalan keluarnya. Tapi, habiskan waktumu dengan baik.” Pesan Ji Hong, Dokter Choi dengan senyuman lebar
mengucapkan terimakasih. Keduanya pun saling high five bersama.
Dokter Jin terlihat tak nafsu makan hanya memainkan
nasinya, sementara Nyonya Yang terlihat sangat lahap. Dokter Jin mengeluh
istrinya masih bisa makan di saat seperti ini padahal Anaknya tidak pulang.
Nyonya Yang malah heran kalau suaminya itu khawatir.
“Dia tidak pulang setiap dia bertugas di malam hari.” Kata Nyonya Yang
“Aku sudah katakan, kalau aku memarahinya.” Ucap Dokter Jin
“Kerja bagus. Dia harus di marahi
olehmu supaya membuatnya
sadar betapa
berharganya diriku untuknya.” Balas Nyonya Yang
santai, Dokter Jin binggung
“Sejak dia masih kecil,
anakmu itu sangat menyukaimu. Kalian berdua tidak menganggapku.” Komentar Nyonya Yang terkesan sinis, Suaminya menyuruh
agar tak banyak omong kosong dan seger mencari tahu keberadaan Seo Woo.
“Seberapa parah kau memarahinya? Kau tidak memukulnya, 'kan?” tanya Nyonya Yang, Dokter Jin tak mau membahasnya
karena merasa bersalah setelah menampar anaknya.
Yoon Do memeriksa pasien bertanya keadaan pasien yang
terkena battery saat terjadi ledakan. Si pasien merasa Masih
sakit. Yoon Do bertanya bagian mana saja yang sakit. Si pasien
memberitahu bagian mata dan Kepalanya juga sakit serta Ada cairan yang terus keluar.
“Kau sudah memberinya antibiotik,
'kan?” tanya Yoon Do
“Ya. Kita sudah berkonsultasi
dengan departemen
penyakit menular.” Ucap Seo Woo
“Jika kondisinya membaik, berhenti
memberinya nutrisi
parentral dan
biarkan dia makan
sesuatu.” Kata Yoon Do lalu melihat ponselnya yang bergetar dan
itu dari ayah Seo Woo dan memilih untuk membiarkanya.
Yoon Do akhirnya menemui Dokter Jin diruanganya. Dokter
Jin merasa - Sangat
sulit bertemu dengannya. Yoon Do pun meminta
maaf. Dokter Jin bertanya apakah Tuan Jung tak menghubunginya, Yoon Do
mengatakan sudah memberikan tawaran untuk menjadi direktur RS Gukil.
“Dalam pertemuan dewan
selanjutnya, aku akan
merekomendasikan dirimu. Rekomendasi
hanya untuk formalitas karena sudah
pasti kau akan menjadi direktur.” Kata
Dokter Jin, Yoon Do mengaku tak bisa melakukanya.
“Tidak banyak yang harus di
lakukan, segera Ambil posisimu untuk membantu Seo Woo.” Ucap Dokter Jin
“Aku menyukai Rumah Sakit ini dan ingin terus bekerja disini.” Tegas Yoon Do. Dokter Jin heran Yoon Do itu tidak
punya ambisi
“Aku suka menjadi dokter dan suka menjadi dokter yang menyembuhkan pasien. Itulah yang aku inginkan.” Tegas Yoon Do
Dokter Jin lalu bertanya apaka Yoon Do melihat Seo
Woo Seo Woo
hari ini. Yoon Do membenarkan, Dokter Jin meminta agar membawanya
ke ruang
pasien VIP karena Yoon Do pasti sudah tahu anggota kongres di rawat dirumah sakit jadi harus
memperkenalkan diri bahkan kalau memang tak mua maka Yoon Do harus melakukan suatu hal untuk orang tuanya. Menurutnya Yoon Do harus
melakukannya, walaupun ayahnya tidak memaksa. Yoon Do terlihat menghela nafas panjang mendengarnya.
Dokter Choi kembali terlihat mengantuk didepan meja
receptionist, Hye Jung datang melihat juniornya itu terlihat
sangat lelah kembali mengatakan Tahun
pertama memang seperti
itu lalu menasehati Jika
bertahan, di tahun kedua
nanti akan jadi lebih baik. Dokter Choi mengerti.
Hye Jung melihat ponselnya sambil mengeluh orang itu sudah
sering memanggilnya dan melihat kalau itu
perawat dari ruang VIP, lalu mengatakan akan segera kesana. Dokter Choi
bertanya apakah itu pasien anggota kongres. Hye Jung membenarkan lalu menyuruh Dokter Choi untuk
menganti pembalut
luka pasien Lee Jin Joo serta Periksa
status mentalnya dan
beritahu hasilnya.
Kongres Nam sedang asik makan kue sambil membaca koran, Ji
Hong masuk ke ruangan Kongres Nam menanyakan keadaanya, Kongres Nam mengeluh
kalau memanggil Dr Yoo, tapi Ji Hong yang datang. Ji Hong mengaku kalau sedang
berkeliling. Kongres Nam bisa mengerti dan akan membiarkannya melakukan pekerjaan sebagai dokter. Hye Jung akhirnya datang. Kongres Nam
terlihat bahagia.
“Aku akan memberitahumu, tapi Prof. Hong datang sendiri.” Ucap Kongres Nam terlihat ingin memberitahu sesuatu
yang rahasia.
“Bagaimana keadaan anda?” tanya Hye Jung berusaha untuk sopan
“Ini masih sakit. Apa benar kau sudah memberiku
penghilang sakit?” keluh kongres Nam
Ji Hong bertanya apakah Hye Jung sudah melakukan
kontrol rasa sakit. Hye Jung mengatakan sudah,
Ji Hong mengatakan jika sakitnya
terus berlanjut, maka berikan
tambahan obat NSAID. Hye Jung mengerti. Kongres
Nam mengeluh karena tidak melakukan operasi. Ji Hong mengatakan tidak
memerlukannya.
“Ini adalah gejala awal Diskus
Intervetebralis. Kau
bisa pulang setelah seminggu pengobatan dan terapi fisik.” Jelas Ji Hong
“Kenapa begitu sederhana? Apa kau yakin memeriksanya dengan
benar, Prof. Hong?” ucap Kongres Nam seolah tak
percaya
“Tentu. Jangan khawatir dan istirahatlah yang cukup.” Kata Ji Hong
Kongres Nam meminta Hye Jung untuk tetap di ruangan lebih lama untuk menemaninya karena Semenjak dirumah sakit jadi
ingin mengamati kehidupan masyarakat. Hye Jung mengerti lalu melirik pada Ji Hong, Ji Hong
dengan lirikan sinis meninggalkan keduanya.
“Berapa pendapatan tahunan anda? Apa Lebih dari 1 juta dollar?” tanya Kongres Nam, Hye Jung agak kaget mendapatkan
pertanyaan itu lalu memberitahu tidak mendapatkan gaji sebanyak itu.
“Apa Kau ingin aku bantu untuk dapatkan gaji yang cocok?” ucap Kongres Nam, Hye Jung terlihat tak enak hati.
Yoon Do membawa Seo Woo ke dalam depan lobby VIP, Dokter
Jin sudah menunggu dengan Sekertarisnya. Seo Woo tak mau menatap ayahnya karena
merasa sangat marah. Dokter Jin melihat anaknya yang memalingkan wajahnya tak
mau banyak bicara mengajak mereka untuk segera masuk.
Hye Jung pun baru keluar dari ruangan menyapa semuanya,
Dokter Jin dengan ramah menyapa Hye Jung bertanya kedaaan Kongres Nam sekarang.
Hye Jung mengatakan baik-baik
saja lalu pamit pergi.
“Dia
pintar dan cepat tanggap. Orang-orang harusnya mencontoh
dia.”
Komentar Dokter Jin seperti menyindir anaknya. Seo Woo hanya diam saja, Yoon Do
menatap sedih karena Dokter Jin terlalu menekan putrinya
Ji Hong bertemu Hye Jung dilorong bertanya apakah sudah
selesai, Hye Jung menceritakan hanya diam saja jadi Kongres Nam menyuruhnya
untuk pergi menurutnya lain kali harus bawa Kang Soo apabila menemuinya lagi. Ji Hong pikir bisa melakukan
itu, tapi Hye Jung lebih baik menahan emosinya sebentar lagi karena Kongres Nam
akan segera pulang.
“Aku mencobanya karea Aku harus kerja untuk bisa makan.” Ucap Hye Jung
“Kau sudah tambah dewasa.” Komentar Ji Hong memuji
“Aku sudah memang dewasa, Apa kau sudah mengambil vitamin D?” tanya Hye Jung, Ji Hong mengaku belum meminumnya.
“Aku suka orang yang sungguh-sungguh. Ketika kau mulai memakannya, maka jangan sampai berhenti. Bagaimana dengan Antioksidan?” tanya Hye Jung terdengar kesal
“Jangan mengomel. Aku sangat sehat dan tidak perlu itu.” Ucap Ji Hong
Hye Jung menegaskan Ji Hong itu sembilan tahun lebih tua
darinya da tak mau Ji Hong meninggal lebih dulu. Ji Hong heran Hye Jung yang
tiba-tiba membahas tentang kematian. Hye Jung pikir tidak
mendadak karena Orang yang dicintai bisa mati lebih dulu dan meminta Ji Hong berjanji tidak akan meninggalkannya lebih dulu. Ji Hong mengalihkan dengan bertanya keadaan
pasien Lee Hae Young. Hye Jung mengajak mereka untuk
pergi bersama melihatnya.
Si suami dengan baju khusus masuk ruang ICU menatap
istrinya dalam keadaan koma, lalu memegang erat tanganya. Teringat kembali
kenanganya saat terakhir kali dengan sang istri.
Flash back
Calon suami terlihat terkesima melihat calon istrinya
mengunakan gaun pengantin. Hae Young merasa bahagia karena akhirnya punya gaun pengantin. Si pria bertanya apakah merasa senang. Hae Young mengangguk dengan senyuman bahagia sambil
mengelus perutnya memanggil nama JinJin.
“Aku ingin menunda pernikahan
sampai Jin Jin
lahir” kata Hae Young
“Maaf Dan terima kasih untuk kesabaranmu,
memperhatikanku, membantuku
dan mempercayaiku.” Kata si pria
“Jangan seperti itu. Ini pasti
lebih sulit bagimu. Kau
pergi kerja siang malam untuk
membeli rumah untuk kita.” Ucap Hae Young
“Ya, kita sekarang punya rumah,
dan akan segera menikah. Ketika
Jin Jin lahir, kita akan hidup bahagia
selamanya” ungkap si pria
Hae Young tanpa malu-malu mengutarakan rasa cintanya pada
sang calon ayah dari bayinya. Si pria hanya bisa tersenyum, Hae Young mengeluh
meminta suaminya untuk membalasnya, Si pria tak bisa mengucapkanya. Hae Young
kembali mengucapkan kalau sangat mencintai suaminya. Si pria terlihat merasa bersalah karena tak
bisa mengutarakan perasaanya saat istrinya itu masih dalam keadaan sehat tapi
sekarang dengan keadaan tak sadarkan diri tak bisa mengutarakan perasanya.
Ji Hong masuk ruangan melihat keadaan Hae Young masih
belum ada perubahan, lalu bertanya Bagaimana
tanda-tanda vitalnya. Hye Jung mengatakan Tekanan
darah sistolik 120 dan Suhu
tubuhnya 36 - 37 derajat. Ji Hong meminta agar
memeriksanya secara rutin lalu pamit pergi pada sang suami.
Di depan ruang ICU, Ji Hong meminta Dokter Kang untuk
mengsahakan suhu dan tekanan darahnya terus stabil, serta Lakukan tes laboratorium untuk
memeriksa elektrolit
dan kadar hormon-nya, setelah itu menghubunginya
jika ada perubahan.
“Beritahu Ahli Ginekologi untuk datang tiap hari.” Kata Hye Jung menambahkan, Dokter Kang mengerti dengan
mencatat dalam agendanya.
“Kalian berdua terlihat sangat serasi berkerja bersama-sama.” Komentar Dokter Kang, Hye Jung binggung, Dokter Kang
mengatakan Bukan
apa-apa.
“Jangan bicara terlalu banyak.” Kata Ji Hong, Suami Hae Young keluar dari ruangan
memanggil Ji Hong dengan tatapan serius
Keduanya duduk diruang tunggu
Suami Hae Young bertanya Berapa
usia bayi agar bisa
bertahan, Ji Hong menjelaskan Setidaknya
bayi harus berumur 24 minggu untuk
mendapatkan kesempatan bertahan
dalam inkubator.
“Tapi... Ini Tidak mengejutkan jika istrimu meninggal dalam waktu 10 menit
kedepan.” Ucap Ji Hong tak ingin memberikan harapan yang lebih
“Aku sangat menyesal.” Kata Suami Hae Young, Ji Hong meminta jangan menyalahkan
dirinya karena menurutnya sudah
melakukan yang
terbaik.
“Tidak. Aku belum mengucapkan rasa cintaku padanya. Itu penyesalan terbesarku. Hal ini sangat berarti... Aku ingin mengucapkannya setelah kami mengucapkan janji
pernikahan..” Cerita Suami Hae Young Ji Hong terdiam
mendengarnya.
“Aku rasa istrimu... mengetahui perasaanmu. Dia berjuang mati-matian untuk
anakmu” kata Ji Hong yang sempat terdiam mendengarnya.
Ji Hong mengirimka pesan pada Hye Jung “Kau dimana?” Hye Jung yang sedang berjalan dilorong membaca pesanya
lalu membalas “Ke
arah menuju ruangan Fellow” Ji
Hong langsung membalas “Tunggu disitu dan jangan pergi kemana-mana”
Hye Jung yang membacanya hanya diam ditempat, Ji Hong
berlari dengan cepat ke arah tempat Hye Jung yang menunggunya. Hye Jung
terlihat binggung pun tetap menunggunya. Ji Hong akhirnya sampai diseberang
lorong lalu memberi kode untuk segera pergi. Hye Jung masih binggung pun
mengikutinya.
Ji Hong masuk ke ruang konferensi dan sedang tak ada
orang, Hye Jung datang menyusul melihat Ji Hong yang terengah-engah bertanya
apakah terjadi sesuatu. Ji Hong terlihat tegang mengatakan tidak
pernah mengucapkanya. Hye Jung bertanya mengucapkan apa.
“Aku mencintaimu, Hye Jung.” Kata Ji Hong tak mau menyesal seperti suami Hae Young
“Jadi Kau bergegas kesini hanya untuk mengatakan itu?” ucap Hye Jung menahan tawa.
“Ya... Aku
tidak ingin ada penyesalan, setiap
kali apapun yang terjadi.” Kata Ji Hong dengan wajah
paniknya.
Hye Jung membuka lebar tanganya menyuruh agar Ji Hong mendekat,
Ji Hong menatap dua tangan Hye Jung yang terbuka lebar, tak mau lagi menghilang
kesempatan dan memeluknya sangat erat, terlihat ketakutan kalau Hye Jung
tiba-tiba tak sadarkan diri seperti pasien Hae Young. Keduanya berpelukan
sangat erat. Hye Jung pikir mereka tidak boleh melakukannya disini.
Ji Hong terus memeluknya tak mau melepaskannya, dengan
senyuman melepaskanya dan bertanya apakah Hye Jung tidak
akan mengatakannya. Hye Jung malah bertanya
balik harus mengatakan apa. Ji Hong terlihat malu-malu. Hye Jung mengatakan tidak
akan mengucapkanya. Ji Hong terlihat sedih bertanya alasannya.
“Ini sangat berarti, Aku akan menyimpannya untuk
nanti.” Ucap Hye Jung lalu berlari keluar ruangan karena malu,
Ji Hong berteriak memanggilnya.
“Nanti aku akan pergi untuk mengerjakan PR-ku. Ini pertemuan terakhir kita hari ini.” kata Hye Jung kembali melongo di pintu dan memberikan
kiss bye untuk pacarnya. Ji Hong tak bisa menutupi rasa bahagianya,
Dokter Pi baru saja menerima telp. Perawat Hyun bertanya dimana Dr Ahn tinggal selama kabur. Dokter Pi menjawab itu rahasia Perawat Hyun mengaku sangat
khawatir. Seo Woo datang melihat Dokter Pi yang
sedang sibuk dengan data pasien.
“Apa pasien Lee Mi Ja mendapatkan penghilang rasa sakit yg sesuai
dengan resep?” tanya Seo Woo, Dokter Pi membenarkan
tanpa menoleh.
“Tambahkan setengah ampul.” Ucap Seo Woo, Dokter Pi mengerti. Seo Woo tiba-tiba
memanggil Dokter Pi terlihat dengan wajah serius. Dokter Pi pun menatapnya.
Keduanya bertemu di tangga darurat, Seo Woo mengatakan sudah
memikirkannya. Dokter Pi bertanya tentang apa dan
apakah yang dilakukanya ini membuatnya sakit kepala. Seo Woo membenarkan
“Aku tidak akan bisa memikirkan
perasaanmu dan lebih
peduli pada diri sendiri. Aku
ingin kita tetap menjadi teman.” Kata Seo Woo, Dokter
Pi mengangguk mengerti.
“Aku tiba-tiba berubah pikiran. Sekarang, aku ingin tahu bagaimana perasaanmu.” Ucap Seo Woo penasaran
“Aku tidak akan memberitahumu. Kita 'kan hanya teman.” Kata Dokter Pi sambil menepuk pundak Seo Woo lalu
berjalan pergi. Seo Woo hanya bisa diam dengan tatapan sedih.
Hye Jung kembali datang menemui Dokter Kim di kantor
cabang, Dokter Kim yang sedang ada diruangan mendengar ketukan pintu langsung
menyuruhnya masuk, ketika melihat Hye Jung yang datang langsung mengeluh kalau Hye Jung itu ternyata tidak
menyerah.
“Apa kau suka mendengarkan cerita yang sama terus menerus?” kata Dokter Kim kesal
“Oleh karena itu, aku membawa sesuatu yang baru untuk di
bicarakan. Kau yang
melihat catatan medis nenekku, Tepat sebelum catatan itu di
buang. Memangnya Kenapa? ” Ucap Hye Jung, Dokter Kim
akhirnya duduk disofa melihat berkas Riwayat
Akses Catatan Medis Pasien
“Kau masih menyimpan laporan
anestesi itu, 'kan?” ucap Hye Jung, Dokter Kim
berdalih kenapa harus menyimpanya.
“Kalau kau tidak menyimpan
salinannya, kenapa
kau melihat catatan medis 10
tahun yang lalu? Apa
kau punya banyak waktu luang?” sindir Hye Jung
“Bahkan jika kau memberitahuku, nasib seseorang tidak akan
berubah. Secara
hukum, semuanya sudah berakhir.” Ucap Dokter Kim
membela diri
“Aku memberitahumu ini sebagai seorang fellow.” Balas Hye Jung
“Berikan aku waktu untuk
memikirkannya.” Kata Dokter Kim terlihat mulai gugup.
Dokter Choi sedang mengetik dalam ruangan lalu memangil
Dokter Ahn mengeluh kepala sakit dan meminta obat, tapi ternyata Dokter Ahn
sedang tertidur sambil membaca bukunya. Akhirnya Dokter Choi pergi ke ruang
tidur sambil memukul kepalanya karena terasa sakit.
Ia mencari-cari botol obat diatas meja, Dokter Pi yang
sedang tertidur akhirnya terbangun bertanya apa yang sedang dicarinya. Dokter
Choi mengatakan mencari Paracetamol. Dokter Ahn merasa Dokter Choi itu sering
mengalami sakit kepala akhir-akhir ini
“Tidak juga. Aku hanya tidak suka ketika rasa sakit ini
muncul. Aku
menggunakan penghilang rasa sakit jika
sakit kepala dan
menggunakannya lagi jika
masih terasa sakit.” Kata Dokter Choi
“Ya ampun, kau sangat cengeng.” Ejek Dokter Pi lalu turun dari tempat tidurnya menyuruh
Dokter Choi minggir dan membuka lemari bagian bawah lalu memberikan obat yang
di carinya.
Dokter Choi mengucapakan terimakasih dengan tanda hati
ditanganya, Dokter Pi memberikan air putih juga disamping tempat tidurnya. Dokter
Choi pun langsung meminum obat dan merasa sakit kepala akhirnya hilang
Yoon Do pergi ke restoran sandwich mengambil pesanan
makananya. Dokter Pi keluar kamar melihat Dokter Ahn yang terlihat belajar sangat keras dan mengejeknya akan
menjadi profesor.
“Apa Kau tahu? Belajar seperti ini tidak akan membuatmu mendapat
nilai bagus. Kau harus
gunakan catatan kecil dari
ujian sebelumnya.” Ucap Dokter Pi memberikan
saran.
“Apa kau punya catatan itu?” ucap Dokter Ahn penuh
semnagat, Dokter Pi mengelengkan kepalanya. Dokter Ahn terlihat kesal karena
seharusnya Dokter Pi itu perlu
belajar juga?
“Aku akan mengisinya sembarangan. Ujian ini bukan masalah besar dan Ujian itu hanya akan mepermalukanku.” Kata Dokter Pi
Dokter Kang masuk ruangan mengeluh sangat lapar dan
mengajak untuk memesan makanan, Semua langsung pura-pura sibuk dan tak
mendengarnya. Dokter Kang mengeluh kesal bertanya kemurahan
hati juniornya itu pergi. Semua tak peduli sibuk dengan masing-masing.
Yoon Do masuk ruangan dengan tas berisi sandwich,
mengetahui juniornya itu pasti lapar. Dokter Kang tak percapa apa yang sedang merasuki Yoon Do
sampai membawa makanan. Yoon Do mengaku Tidak
ada yang merasuki dirinya, lalu menaruh sandwich diatas
meja untuk makan para juniornya. Dokter Pi tak percaya yang dilihatnya. Dokter
Choi mengaku sangat lapar dan waktunya memang sangat tepat.
“Kau pasti melakukan ini gara-gara
Prof. Hong. Apa kau
merasa bersaing dengan
dia?” ejek Dokter Kang
“Ini murni kebaikanku, jadi terima saja.” Tegas Yoon Do, Dokter Kang mengerti dan kembali meminta
maaf.
“Aigoo..., aku akan mengingat ini selamanya. Tiga tahun aku bekerja disini, ini pertama kalinya Dr Jung
membawakan makanan.” Komentar Dokter Pi
“Kalian sangat bodoh Aku sering mengajak kalian keluar untuk makan dan minum juga” balas Yoon Do
Dokter Kang merasa tak mengingatnya, begitu juga Dokter Choi.
Dokter Ahn yang sudah makan sandwich berbicara menurutnya jika Yoon Do mengajak mereka sekarang, itu akan tersimpan di dalam hati merkea selamanya. Yoon Do merasa Sekarang semuanya tambah
aneh lalu bertanya apa lagi yang dinginkannya juniornya dan
memanggil Gendut nomor 1 dan dua.
Dokter Ahn dan Kang tertawa menerima panggilanya, Dokter
Kang bertanya Siapa yang nomor 1.
Dokter Ahn mengatakan kalau ia nomor satu dan Dokter Kang itu nomor dua. Dokter
Kang merasakan makanan muncrat ke wajahnya dan memukul juniornya. Dokter Choi
membela jangan memukulnya lagi karena
nanti bisa kabur lagi dan pasti sedang
lelah. Dokter Kang menurunkan egonya dengan menjadi nomor dua.
Keduanya kembali tertawa, Yoon Do tak bisa menahan tawa dua juniornya yang
sama-sama gemuk.
Hye Jung membuat telur gulung di dapur, walaupun terlihat
sedikit gosong. Terdengar suara Soon Hee bertanya apakah boleh
membantunya. Hye Jung menyuruh temanya untuk diam saja dan
menunggu, lalu membawakan nampan berisi telur gulung dan juga dua gelas bir ke
ruang tengan.
“Jadi aku dapat kehormatan untuk mencicipi hidangan yang baru
pertama kali kau buat?” ucap Soon Hee bertepuk
tangan melihat temanya yang datang.
“Tunggu... Apa kau menjadikanku kelinci
percobaan sebelum
kau memberikannya pada Guru Hong?” kata Soon Hee
“Apa Kau mulai menonton Serial drama
baru? Ceritanya
pasti tentang dunia
yang penuh dengan tipu daya.” Ucap Hye Jung kesal,
Soon Hee meminta agar Hye Jung Berhenti
menyimpan dendam.
“Apa yang harus aku lakukan? Dr Ahn memintaku untuk
membiarkannya tetap tinggal. Dia bilang tak punya tempat tujuan.” Jelas Soon Hee.
“Apa Kau akan membiarkan gelandangan
masuk?” sindir Hye Jung, Soon Hee mengatakan tidak.
Hye Jung mengangkat kakinya merasa sudah lama tidak
melakukan ini. Soon Hee ikut menaikan kaki sambil
mengoyangkan jari kelingking dengan jempol milik Hye Jung lalu bertanya Apa
ada sesuatu yang menyenangkan hari
ini. Hye Jung menceritakan hari ini merasakan bisa bersantai sedikit. Soon Hee yakin itu pasti berkat guru Hong.
“Aku tidak akan ada disini jika bukan karena kau.” Ucap Hye Jung, Soon Hee juga merasakan hal yang sama.
“Aku harus bisa mencari tahu apa yang terjadi pada nenek. Aku pikir dokter yang ada di
dalam ruang
operasi itu akan menceritakannya.” Kata Hye Jung
“Sebenarnya Seo Woo menanyakan sesuatu padaku... Apakah aku tahu kenapa kau memutuskan untuk bergabung ke RS
Gukil. Lalu Aku bilang tidak tahu. Aku bisa bilang "Ayahmu
yang melakukan operasi pada neneknya Hye
Jung." Tapi Aku tidak
bisa mengatakan itu padanya, 'kan?” ucap Soon
Hee tahu tujuan Hye Jung masuk rumah sakit sekarang.
“Chun Soon Hee.... Aku sangat menyukaimu.” Kata Hye Jung memberikan tanda cinta dengan tanganya.
Soon Hee juga membalasnya sangat menyukai temanya.
“Apa Kau tahu? Sulit bagiku untuk bertanya
tentang operasi
nenekmu, jadi aku
hanya berdoa agar kau dan Guru hong selalu bahagia. Aku pikir itu bisa membantumu melupakan apa yang terjadi pada
nenekmu, ternyata
tidak bisa.” Ungkap Soon Hee
“Itu adalah dua hal yang berbeda. Guru Hong sebenarnya ikut membantuku.” Cerita Hye Jung
“Aku harus melepaskanmu sekarang padahal Kita sudah tinggal bersama sangat
lama. Tetapi
tetap saja, aku
senang melihatmu bahagia.” Ucap Soon Hee lalu cheers
bersama.
Ji Hong berjalan bersam Dokter Choi menanyakan keadaan
pasien Kim Tae
Soo. Doker Choi memberitahu sudah memberinya
larutan levetiracetam. Ji Hong bertanya Apa
rasa sakitnya berkurang, Dokter Choi ingin
menjelaskan tapi ponselnya bergetar dan melihat nama Collect
Call (Telepon yang pembayarannya di tanggung penerima)
“Apa anda keberatan jika aku mengangkat teleponnya? Ini dari adikku yang bekerja menjadi tentara.” Ucap Dokter Choi, Ji Hong bisa mengerti dan akan ketemu nanti.
Dokte Choi memanggil adiknya dengan panggilan Young
Soo, lalu menayakan kabarnya dan
mengatakan sangat sibuk jadi tak bisa mengunjunginya.
Hye Jung memeriksa seorang pasien ppasti
mendengar tentang ini ketika menandatangani
surat persetujuan. Pasien mengatakan
mengetahuinya, lalu Hye Jung menekan bagian ibu jari dan mengatakan tanganya
sudah tak ada masalah jadi tak perlu khawatir.
“Cari Vena Ventranya. Dia harus di
pindahkan ke ruang
ICU setelah selesai operasi jadi Atur
itu lebih dahulu” ucap Hye Jun, Dokter Kang
mengerti.
“Oh, ngomong-ngomong... Apa yang akan kau lakukan jika pasien VVIP memanggilmu ketika operasi
berlangsung?” tanya Dokter Kang, Hye Jung menghela
nafas panjang saat melihat ponselnya kembali bergetar dari itu dari ruangan
VVIP.
Hye Jung berjalan bersama dengan Dokter Choi bertanya
lebih dulu apakah tak masalah menyuruhnya melakukan ini, Dokter Choi pikirharus
menerimanya bahkan jika
tidak mau melakukanya. Hye Jung mengeluh perawat terus
meneleponnya dan bertanya-tanya apakah kondisinya
itu memburuk. Dokter Choi pikir Jika itu masalahnya, Perawat akan meminta bantuan Prof. Hong lalu membuka pintu ruangan.
Kongres Nam terlihat sedang asik menikmati makana yang
sangat mewah diatas meja. Dokter Choi bahkan sampai melonggo melihatnya, Hye Jung
terlihat menahan kesal dan mendengar kalau kelapa Kongres Nam itu sakit.
Kongres Nam mengatakan rasanya sangat menyiksa. Hye Jung bertanya seperti apa rasa sakitnya. Kongres Nam
mengatakan kalau Semuanya sakit.
“Itu kurang spesifik... Tolong lebih spesifik lagi.” Ucap Hye Jung
“Pertama, kepala bagian belakang terasa pusing dan berat, seakan gula darah ku mencapai puncaknya. Makanan ini membuatku merasa lebih baik.” Jelas Kongres Nam
“Kami akan memberikan pereda rasa sakit, Beritahu kami jika itu terjadi
lagi.” Ucap Hye Jung lalu menyuruh Dokter Choi untuk memberi suntikan
diklofenak.
Dokter Choi mengerti, Kongres Nam mengeluh Hye Jung yang
menyuruh orang lain karena bisa menyuntikannya sendiri. Dokter Choi pun meminta izin untuk melakukannya, Kongres
Nam tak bisa menolaknya membiarkan tubuhya disuntik. Hye Jung pun langsun
pamit.
“Aku harus memberikanmu suntikan.
Bagaimana kita
melakukannya?” tanya Dokter Choi duduk disamping
Kongres Nam
“Mengapa kau bertanya padaku? Kau Lakukanlah saja” kata Kongres Nam memberikan tanganya.
“Bukan disitu. Kami harus
menyuntiknya di bagian
bokong anda.” Ucap Dokter Choi, Kongres Nam pun
bergeser agar bisa menerima suntikan.
Hye Jung ingin menelp Seo Woo tapi telp dari Dokter Kang
lebih dulu masuk, Dokter Kang memberitahu Pasien belum sepenuhnya di bius jadi Sepertinya harus menunggu lebih lama. Hye Jung mengerti akan meminta Seo Woo untuk menjaga
pasien VVIP dan menunggu disana. Hye
Jung ahirnya masuk ruangan melihat Seo Woo yang duduk dimeja kerjanya
“Aku akan melakukan operasi, Ini akan memakan sekitar lebih 5
jam. Tn.
Anggota kongres memanggilku terus
menerus jadi akan bagus jika kau yang
menjaganya.” Ucap Hye Jung terburu-buru
“Aku harus pergi ke seminar sebentar lagi.” Kata Seo Woo menolak
“Aku akan menyelesaikan operasinya sebelum kau pergi ke seminar. Ketua Jin ingin fellow yang
merawatnya.” Jelas Hye Jung
“Aku bilang tidak bisa karena harus melakukan ini.” ucap Seo Woo, Hye Jung berpesan agar menjawab saja
panggilan yang masuk
“Dia mengalami cidera ligamen dan gejala awal Herniated Disk. Ayolah
kita saling membantu. Aku akan mempercayaimu” jelas Hye Jung lalu
segera pergi keluar ruangan. Seo Woo hanya bisa berteriak memanggilnya.
Hye Jung berjalan ke lift memberitahu perawat VVIP ke
ruang operasi. Jadi bisa memanggil Dr Jin Seo Woo jika sesuatu terjadi padanya. Kongres Nam terlihat sudah membaringkan tubuhnya sambil
membaca koran sambil mengumpat.
Seo Woo sudah berjalan dilorong lalu menelp Dokter Pi,
Dokter Pi yang tertidur mengangat telpnya dengan mata setengah terbuka. Seo Woo
menyuruh Angkat panggilan anggota kongres untuknya. Dokter Pi mengatakan kalau Seo Woo adalah fellow
yang bertanggung jawab
masalah itu. Seo Woo memberitahu Hye
Jung sedang melakukan operasi, dan
ia harus pergi dan meminta bantuanya.
Dokter Pi memberitahu melakukan shift malam, terus menerus berjaga sepanjang malam
bahkan melakukan tiga operasi darurat jadi meminta agar membiarkan tidur. Seo Woo mengatakan hanya
Dokter Pi satu-satunya yang dipercaya lalu menutup telpnya.
Dokter Pi melihat ponselnya sudah ditutup lalu duduk
diatas tempat tidurnya, Dokter Choi masuk ruangan membuka jas dokternya. Dokter
Pi bertanya apa yang sedang dilakukanya. Dokter Choi mengatakan mau tidur siang. Dokter Pi menyuruh tak boleh tidur siang tapi siap-siap
menerima panggilan oleh anggota kongres.
“Aku baru saja bertemu dengannya.” Ucap Dokter Choi
“Ah... Benarkah? Kalau begitu kau bisa terus merawatnya, Aku akan kembali tidur dan Kau tidak boleh pergi karena Kau belum cukup senior untuk bisa tidur sekarang ini.” Ucap Dokter Pi kembali tidur. Dokter Choi terlihat
berusaha menahan kantuknya, tak bisa menolaknya dan merasa lupa
pasien lain yang
harus di rawat dan kembali memakai jas dokternya.
Di ruangan, Kongres Nam baru saja keluar dari kamar mandi
lalu merasakan kesakitan dibagian dada, Perawat panik langsung menuntunya.
Kongres Nam merasakan bagian belakang kepalanya sakit dan meminta agar segera memanggil
dokter. Perawat memeriksa tekanan darah lebih dulu pada kongres Nam dan mencoba
menelp Seo Woo.
bersambung ke part 2
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
Maaf nih hanya berkomentar.. Aku suka sama drama ini.. tp menurutku kok banyak yg dihilangkan begitu saja ya alur ceritanya sprti teman hye jung yg tabrakan, trus pasien kecil yg adik kakak, trus perempuan yg mau dibunuh sama laki2 yg berambisi, trus juga anggota kongres itu, entah kemana dan gimana ceritanya apa sembuh atau gimana? Atau mungkin nanti diakhir episode bakal keluar semua ya? Hehehe mudah2an terjawabkan.. Sukses terus buat drama Doctors!! Suka sama pasangan ini ����
BalasHapusMbk .. Gk nulis sinopsis tornado girls kah ?
BalasHapus