PS : All
images credit and content copyright : TVN
Dimulai dari gambar sebuah cerita komik, seorang raja,
ratu dan anak. Lalu disiksa oleh ibu tiri dan Saudara tirinya, setelah itu ibu
peri pun datang, memberikan gaun mewah dan kereta kuda.
“Suatu kala,
hiduplah seorang gadis cantik bernama Cinderella. Cinderella selalu disiksa oleh ibu tiri dan
saudari tirinya. Tapi pada suatu hari penting, dia bertemu pangeran tampan... dan kemudian, dia hidup bahagia selamanya...”
Gambar putri yang bertemu dengan Pangeran dan hidup
bahagia pun retak.
“Hidup bahagia,
apanya!!! Cinderella zaman sekarang tak punya waktu
bertemu pangeran... karena sibuk bekerja paruh waktu.”
Wanita bernama Eun Ha Won berubah-rubah perkerja paruh
waktu dari kasir, pelayan, dikebun binatang,
dan pekerjaan lainya.
“Apalagi,
"pangeran" zaman sekarang seperti bajingan semuanya. Mereka semua
mengidap gangguan Casanova, dan semua angkuh!”
Seorang pria dengan sengaja menginjak sendok yang jatuh
saat Ha Won ingin mengambilnya, lalu dengan sombongnya menendangnya dengan dua
wanita cantik yang ada disampingnya. Ha Won menahan amarahnya melihat pria kaya
yang angkuh.
Buku cerita Dongeng Cinderella di taruh begitu saja, Ha
Won berkerja sebagai pengasuh anak menceritakan mereka seharusnya
tak usah menantikan
pangeran konyol dalam hidup, tapi
sebaliknya, tetaplah bergantung pada dirisendiri untuk bertahan hidup. Dua anak balita pun mengerti dan buku dongeng pun berada
diatas tumpukan bekas pampers.
Ha Won terlihat bahagia pergi kesuatu tempat dengan
sepeda motornya, lalu berhenti di depan lapangan basket, melihat beberapa pria
yang sedang bermain disana. Dengan senyuman bahagai, tak sabar lagi kalau bulan
depan akan menjadi mahasiswa juga lalu turun dari motornya.
“Sunbaenim... pizza pesanannya sudah datang!” teriak Ha Won yang berkerja sebagai pengantar pizza.
Selesai berkerja, motor Ha Won harus terhenti karena
melihat seorang pria dengan helm menghajar beberapa pria dan langsung membawa
sebua tas wanita di badanya. Ha Won mengumpat kesal melihat tingkah si pria
yang mengambil barang wanita lalu berusaha mengejarnya.
Si pria terlihat sangat pandai mengemudikan motornya
dengan kecepatan tinggi, Ha Won sempat kehilangan jejaknya. Akhirnya Ha Won
melihat si pria yang berhenti disebua taman, Helmnya dilepas. Pria itu bernama
Kang Ji Woon.
Ji Woon mengembalikan tas yang di jambret ole pria yang
berkelahi denganya tadi. Si wanita terlihat bahagia mengucapkan terimakasih dan
berjanji akan mentraktirnya kopi, jadi meminta nomor telpnya. Ji Woon tak
membutuhnya memilih untuk pergi. Ha Won melihat dari kejauhan. Setelah Ji Woon pergi, Ha Won mendekati si wanita yang
terlihat memandang terus Ji Woon yang belum hilang dari pandanganya. Lalu bertanya pada si wanita Kenapa
si pria tadi itu. Si wanita merasa seperti
sudah bertemu
pangeran impianya tadi, Ha Won binggung.
“Dia bahkan mengembalikan tasku!” ucap si wanita dengan wajah terharu. Ha Won tak percaya
ternyata tas yang dia kira diambil ternyata milik si wanita itu
“Tas ini bagaikan sepatu kacaku.” Ucap Si Wanita seperti melayang-layang membayangkanya,
lalu tersadar sudah terlambat dan buru-buru pergi, Ha Won mengumpat sepatu kaca
dari mana
“Tapi setidaknya masih ada pria baik di luar sana.” Ungkap Ha Won senang, lalu menerima telp dari Bosnya
yang harus segera kembali setelah mengantar pizza.
Seorang wanita cantik sedang di sebuah mall seperti
menunggu seseorang, dia adalah Park Hye Ji. Tiba-tiba melihat sosok pria yang
sedang berjalan mengandeng seorang wanita dengan menanyakan apa yang
dinginkannya. Si wanita ingin meminta tas dengan wajah bahagia. Ketiganya
akhirnya bertemu dan saling bertatapan, si wanita terlihat tertunduk karena
ketahuan berjalan dengan pria itu.
“Apa Kau kenal orang ini?” tanya si pria yang bernama Kang Hyun Min, si wanita
terlihat binggung lalu terbata-bata mengatakan tak mengenalnya.
“Apa kau harus mengencani temanku dari semua orang yang kau kenal?” sindir Hyun Min marah
“Bagiku, hanya ada dua jenis wanita di dunia ini. Pertama: wanita yang sudah
kupacari. Dan kedua: wanita yang akan kukencani setelahnya. Apa aku harus membuat kategori
baru untuk wanita ini hanya karena dia itu temanmu? Memang Kenapa?” kata Hyun Min dingin, Ji Woon baru datang melihat
ketiganya dan berjalan mendekat.
“Apa Kau sungguh akan berbuat sejauh
ini?” komentar Hye Ji tak percaya
“Kau memang punya selera pria idaman yang buruk ya.” Ejek Ji Woon pada Hye Ji
Hyun Mi bertanya siapa pria yang ikut campur ini, Ji Woon
tak mengubrisnya berbicara pada Hye Ji yang sudah menunggunya lalu mengajaknya
pergi. Hyun Mi menyindir Ji Woon yang sebelumnya bilang tidak tertarik menjalankan Haneul
Group.
“Lalu, kenapa kau berkeliaran di daerah sini? Kenapa, apa kau akhirnya sangat menginginkan perusahaan dan hotel
ini? Jangan
bilang, kau berkhayal akan jadi
pewaris perusahaan ini, benarkan?” sindir Hyun Mi
“Tapi aku kompeten dalam bidang itu.” Balas Ji Woon berhadapan dengan Hyun Mi
“Hei... Kau terlalu serius, kawan. Apa Kau bertingkah seperti ini karena kau itu tak tahu diri?... Aku peringatkan Jangan
salah paham... Kau itu
hanyalah sampah, mengerti?” ucap Hyun Mi sinis
“Apa Kau pikir aku main-main?
Bagaimana kalau aku main-main dengan wajahmu juga?” kata Ji Woon sudah menarik dan mencengkram baju Hyun Mi
Hyun Mi menyindir Ji Woon yang berani menarik baju
kakaknya, karena seharusnya tahu sopan santun. Ji Woon merasa tak punya kakak dan tidak
punya anggota keluarga sepertinya, lalu melepaskan
cengkramnya dan menyuruh Hyun Mi pergi. Hyun Mi memperingatkan Ji Woon agar memperhatikan
tingkah lakunya, lalu sempat melirik pada Hye
Ji lalu pergi.
Hye Ji mengeluh pada Ji Woon yang selalu bertengkar dengan Hyun Mi, Ji Woon
mengaku tak suka juga melihatnya. Hye Ji pikir lebih baik ji Woon tak meladeninya, Ji Woon
balik menasehati kenapa Ji Woon tak mKenapa menyarankan itu pada dirinya sendiri saja.
“Tapi, kau itu memang punya selera pria yang buruk. Kau harus Pastikan dapat persetujuanku pria mana yang akan kau nikahi, oke?” tegas Ji Woon
“Kebiasaan mengomelmu kumat lagi!! Kau sendiri terlambat mentraktirku makan siang !”
keluh Hye Jin, Ji Woon pun mengajak mereka segera pergi.
Di minimarket
Ha Won masuk mengambil kerajang yang ada di depan kasir,
si pemilik mengeluh Ha Won itu menjijikkan. Ha Won pikir semua makanan itu belum kadaluwarsa sampai hari ini berakhir, lagipula nanti bosnya itu pasti akan membuang semuanya, jadi lebih baik dimakan saja dan tak perlu
mengkhawatirnya.
Si bos tak peduli menyuruh Ha Won mengambil semua makanan
yang sudah kadaluarsa saja. Ha Won mengangkat jempolnya memberikan pujian pada
bosnya yang memang yang terbaik setelah itu pamit pergi.
Di rumah
Seorang wanita muda, bernama Choi Yoo Na dan Park Soo
Kyung sedang asik makan ayam goreng dengan cola sambil menonton TV. Ha Won pun
pulang melihat tumpukan ayam goreng yang membuat menelan air liurnya, lalu
menyapa keduanya.
Dua wanita pun tak mengubris sapaanya, Ha Won pun akan
masuk kamar. Tiba-tiba Soo Kyung memarahinya karena mencuci piring tak benar
dan tak ingin Ha Won memperlihatkan kalau tak suka pekerjaan mencuci piring. Ha
Won meminta maaf dan berjanji akan mencuci piring dengan benar nanti.
“Oh ya, apa kau sudah mengambil pakaianku dari laundry?”
tanya Yoo Na, Ha Won melonggo kaget.
“Oh, aku lupa. Besok akan kuambilkan, Unni. Maaf...” kata Ha Won
“Ah, kenapa memanggilku
"Unni" lagi! Dasar Menyebalkan...” keluh Yoo Na
“Kau itu tak bisa apa-apa. Aku penasaran kau itu mirip siapa ?
Dasar tak berguna sekali!!”
ejek Soo Kyung asik dengan ayam gorengnya, Yoo Na pikir sudah pasti mirip
mendiang ibunya. Ha Won hanya diam saja dan
memilih masuk ke dalam kamar.
Dikamar yang ada di sudut gudang, dengan kotak-kotak yang
disekelilingnya, diatas meja terlihat [Jadwal Pekerjaan Paruh
Waktu] dan Ha Won mencari lagi kerjaan di koran, sambil makan
sosis tanganya sibuk menandangi mana yang akan di telp minggu depan untuk
mendapatkan pekerjaan paruh waktu.
“Aku akan dapat gajiku dari mini market tiga hari lagi dan dari restoran seminggu lagi.” Ucap Ha Won,
Ia melihat buku tabungan yang sudah dituliskan note [Target:
4 Juta Won untuk Biaya
Kuliah!] lalu membukanya, sudah terkumpul 3,3 juta. Wajahnya
bahagia karena akhirnya sebentar lagi terkumpul uangnya dan memberikan semangat pada dirinya sendiri, lalu
kembali sibuk untuk mencari pekerjaan lagi.
Pagi hari
Ji Woon mengendarai mobil sport berwarna hitam, sementara
Hyun Mi dengan mobil warna kuningnya dan Kang Seo Woo terlihat asik mengangguk
kepala mengendarai mobil putihnya seperti sedang mendengarkan musik. Ketiganya
sama-sama menerima pesan disaat yang bersamaan.
“Datanglah tepat pukul
18:00. Ada pengembangan baru yang penting bersama Kakek. Kalau kalian tidak datang, aku akan menahan kartu kredit
kalian. Kalau kalian tidak datang, kita lihat saja apa yang kulakukan dengan identitas
kelahiranmu.”
Tiba mobil mewah pun bersamaan datang ke parkiran dan
tiga pria yang terlihat seperti ksatria masuk ke dalam rumah. Terlihat beberapa
wanita ada didalam sedang pesta melirik ketiganya yang masuk bersamaan.
Ketiganya bertemu dengan seorang pria yang sudah menunggu
disebuah ruangan, pria itu bernama Lee Yoon Sung. Hyun Mi bertanya apakah Kakeknya tak sadarkan diri. Seo Woo ikut bertanya apakah kakeknya pingsan, Ji Won
yang datang belakang menanyakan keradaaan kakeknya sekarang.
Akhirnya semuanya duduk dengan cara terpisah dan memegang
sebuah kartu undangan ditangan. Hyun Mi tak percaya hanya karena semua ini maka
Yoon Sung bisa mengancam untuk menahan kartu kreditnya. Seo Woo mengelu kalau ia harus membatalkan rencana hari ini
“Karena kalau bukan begitu, aku
takkan bisa melihat kalian bertiga sekaligus.”
Kata Yoon Sung
“Jadi kau orang yang menghubungi kami? Apa Kau sedang main-main dengan kami sekarang?” ucap Ji Woon sinis, Hyun Mi membuka kartu undangan
melihat kakeknya terlihat berdampingan dengan seorang wanita.
“Apa Ini undangan pernikahan kakek? Wow. Apa kau serius?” kata Hyun Mi tak percaya.
Seo Woo berkomentar kalau tak boleh terjadi, Ji Woon
memutuskan untuk tak akan datang. Hyun Mi menyindir bukan Ji Woon saja yang tak
ingin datang. Yoon Sung menegaskan mereka tiga
bersaudara harus
hadir disana. Ketiganya langsung berteriak marah tak
ingin dianggap bersaudara.
“Pertama, ada sepupu yang muncul tiba-tiba dan sekarang kami bakalan punya nenek seumuran
ibuku?” sindir Hyun Mi dengan menatap sinis Ji Woon
“Karena itulah aku tak mau pergi kesana.” Tegas Ji Woon
“Hei... Apa kalian bertengkar lagi?” keluh Seo Woo
Ji Woon pun akan pergi, Yoon Sung memanggilnya “Kang Ji
Woon”. Ji Woon marah menegaskan namanya itu Han Ji
Woon. Seo Woo pun pamit pergi dengan memperlihatkan ponselnya
kalau Jadwalnya
banyak sekali hari ini. Yoon Sung memberitahu Hyun
Mi kalau harus datang.
“Tentu saja. Lagipula, ini pernikahan kelima Kakek, Aku juga akan bawa hadiah.” Kata Hyun Mi seperti ingin memberikan kejutan pada sang
kakek. Yoon Sung pun hanya diam saja.
Flash Back
Yoon Sung mengantar Ji Woon ke sebuah ruangan memberitahu
kalau rumah itu sebagai Cucu Ketua akan tinggal bersama dan sudah menyiapkan kamar untuknya. Ji Woon masih terlihat binggung melihat rumah yang
sangat besar dan mewah. Yoon Sung pun mempersilahkan beristirahatlah
dan memberitahu Ketua malam ini akan
datang untuk makan bersama.
Setelah itu menerima telp dari ketua kalau sudah
mengantar Ji Woon sampai ke rumah. Ji Woon melihat rumah yang terlihat sangat
besar, saat berbalik melihat Hyun Mi sudah ada di depanya ketika akan berjalan
keduanya berjalan ke arah yang sama.
Hyun Mi bertanya siapa pria itu, Ji Woon pun balik
bertanya yang sama. Hyun Mi heran Ji Woon itu tak tahu dirinya dan mungkin
orang yang baru tak mengetahui siapa dirinya. Lalu berpikir Ji Woon itu adala
pembantu baru dirumah, Ji Woon tertawa mengejek dianggap sebagai pembantu.
“Baiklah. Akan kubiarkan kau kali
ini karena ini baru pelanggaran pertama. Kau boleh keluar.” Ucap Hyun Mi, Ji Woon marah ingin memukulnya saat itu
Yoon Sung datang memanggilnya.
Keduanya saling menatap sinis diruang tengah, Yoon Sung
memberitahu kalau keduanya itu sepupu. Hyun Mi tak percaya memiliki sepupu.
Yoon Sung memberitahu Ji Woon adalah anak mendiang dari Tuan Muda Suk Chul.
“Mana mungkin Paman bisa punya anak padahal dia belum pernah menikah? Ini tak mungkin. Apa kau sudah periksa dengan
benar? Hei.. Darimana keluarga ibumu? Maksudku, kau berasal dari keluarga mana... sampai-sampai mereka menyembunyikanmu selama ini? Apa kau tinggal di luar negeri selama ini? Lalu Kau sekolah dimana?” ucap Hyun Mi sinis
“Aku tinggal di panti asuhan
setelah ibuku meninggal
sepuluh tahun silam... dan
aku putus sekolah saat SMA... Kenapa?” kata Ji Woon sinis seperti preman yang tak mau kalah.
Yoon Sung ingn menjelaskan tapi disela oleh Hyun Mi
“Oh, aku sampai khawatir untuk hal
yang tak penting!” keluh Hyun Mi sambil
berdiri.
“Tapi, apa itu hobinya Kakek
mencari cucu baru
atau apalah ini? Belum lama ini juga dia menampung anak pengamen dari jalanan. Ahh... Benar juga, satu hal yang pasti, yaitu dia memang kakek yang menarik. Benar'kan?” sindir Hyun Mi lalu berjalan pergi.
Ji Woon hanya diam melihat tingkah Hyun Mi yang sombong,
Yoon Sung memberitahu Ji Hong akan segera terbiasa dengan suasana seperti sekarang. Ji Woon dengan sinis
heran kenapa ia harus terbiasa dengan suasana seperti ini.
Di sebuah gedung
Beberapa pria berjas mengantri cukup panjang, Yoon Sung
membuka pintu memanggil Direktur Kim lalu membiarkan masuk. Direktur Kim
bertemu dengan Tuan Kang yang sedang makan. Yoon Sung memberitahu Direktur Kim
sudah datang, Tuan Kang memberikan waktu hanya 10 menit saja.
“Majalah Hanyoung Financial Times
terus merilis
artikel gosip tentang kita dan
hal itu mempengaruhi citra
perusahaan kita. Lalu,
mengenai pernikahanmu dan
cucumu...” ucap Direktu Kim terhenti.
“Kau tak perlu mengkhawatirkan hal itu.” Kata Tuan Kang lalu meminta Yoon Soo memberikan
berkasnya pada Direktur Kim.
“Aku sudah mengambil alih
publikasi kemarin. Jika
hal itu terjadi lagi, beli
saja langsung perusahaan situs portal.” Tegas Tuan
Kang lalu menyuruhny pergi, Direktur Kim hanya bisa melonggo melihat tugasnya
sudah dikerjakan dengan cepat.
Tuan Kang menatap jendela memastikan kalau Yoon Sung itu
tak berhasil. Yoon Sung memberitahu Sepertinya salah satu dari
mereka tidak
akan datang ke pernikahannya. Tuan Kang menyimpulkan
kalau tak ada satupun dari cucunya yang mengerti
bagaimana perasaannya.
“Aku tidak bisa terus melakukan
ini sendirian lebih lama lagi. Aku
harus mencari pengganti diriku yang
akan memimpin Haneul Group.” Kata Tuan Kang seperti
ingin pensiun.
“Mereka semua masih muda, Tuan” kata Yoon Sung
“Tapi aku yakin bisa melihat mana
dari mereka yang pantas menggantikan posisiku dengan melihat mereka hidup
bersama dan
saling membutuhkan.” Ucap Tuan Kang, Yoon Sung
pun mengerti.
“Pastikan kau bujuk mereka supaya
datang, ke
pernikahanku. Akan ada
banyak orang mengawasi
kita pada hari itu. Jika
aku membiarkan mereka atas kesalahan
ketiganya karena masih muda maka kebiasaan itu akan menumpuk
dan membuat
mereka memiliki kepribadian buruk. Dan
secara keseluruhan, juga akan
merugikan Haneul Group.” Kata Tuan Kang, Yoon Sung
pun mengerti perintah atasanya.
Ji Woon terlihat sedang asik memperbaiki mobil di
bengkel, terdengar suara teriakan dari seorang pria yang harus
menservis mobilku lagi. Seorang pegawai terlihat
ketakutan mengatakan kalau pria itu akan menyulitkan merkea kalau bertingkah
seperti ini. Si pria merasa kalau ini bukan salahnya. Ji Woon yang melihatnya
bertanya siapa pria itu.
“Ah.... Orang itu lagi.... Dia itu blogger. Mobilnya pernah di modif, tapi dia berusaha menyalahkan
kita!!!” jelas pegawai, Si pria terus marah-marah tak terima
mobilnya yang rusak.
“Lalu dia terus mengancam menulis review buruk pelayanan kita di
blog-nya!” cerita si pegawai ikut kesal
Mobil Sport merah langsung menabrak dengan kencang ke
arah mobil si pria yang terus berteriak dan marah-marah. Ji Woon turun dari
mobil, si pria makin marah mencengkram baju Ji Woon, bertanya apakah ingin
mati. Ji Woon menjawab tidak juga. Si pria ingin memukul tapi menahanya.
“Apa Kau tahu seberapa mahalnya mobil
ini?” kata si pria menunjuk mobilnya.
“Aku yakin tahu lebih banyak tentang harga mobil dibanding
kau.” Tegas Ji Woon melepaskan cengkram tanganya lalu mengatakan
akan membayar service mobil yang ditabraknya.
Pegawai tak enak hati, Si pria terlihat diam karena ada
orang yang mau membayarnya. Ji Woon pun meminta balasan pada si pria untuk
meminta maaf dan memperingatkan jangan
pernah kembali memamerkan
tingkahnya di bengkel itu.
Seorang PD berteriak mencari-cari Director sambil
mengomel seharusnya tak boleh kemana-keman sekarang, bertanya-tanya kemana
orang yang dicarinya itu. Beberapa orang yang lain terlihat mondar mandir
sambil membawa kostum. Setelah itu PD berteria memanggil Manager Kang Seo Woo.
Di luar sudah banyak penggemar yang menunggu dengan papan
namanya, lalu dua pria terlihat panik mencari seseorang sambil berusaha terus
menelp. Sementara di tangga darurat Seo Woo sedang asik bermain gitar dengan
earphoneya tanpa mendengar ponselnya yang berdering, terlihat ada 30 miss call.
Hyun Mi asyik meminum coffee di cafe sendirian, tiba-tiba
seorang wanita marah sambi melempar ponselnya tak terima karena Hyun Mi
memutuskan hubungan dengan wanita lewas SMS. Hyun Mi pikir tak ada yang salah karena ia juga sudah
mengirimkan emoticon sedih.
“Kau bilang aku ini wanitamu!” teriak si wanita tak terima.
“Oh, itu.... Memang Betul.... Karena semua wanita di dunia ini adalah wanitaku, jadi Karena itulah aku agak sibuk.” Ucap Hyun Mi santai.
“Hei, Kang Hyun Min!.... Kau ini...” teriak Si wanita mengambil gelas berisi air, Hyun Mi
panik tapi si wanita memilih untuk meminum air dalam gelas.
Si wanita lalu bertanya apakah rumor yang beredar itu
memang benar. Hyun Mi bertanya rumor apa. Si wanita mengatakan Ada
kabar bilang Hyun Mi mengabulkan
satu permintaan wanita setelah putus dengan semua
wanita. Hyun Mi membenarkan dan meminta untuk mengatakannya.
Beberapa saat kemudian, si wanita sudah duduk di dalam mobil
sport Hyun Mi berwarna putih, dengan senyuman bahagia lalu pergi. Hyun Mi hanya
melihat mobilnya yang kembali hilang lagi dan
akhirnya memanggil taksi untuk pulang.
Tuan Kang memeluk calon istri barunya dengan erat, Nyonya
Ji Hwa Ja terlihat penuh cinta. Tuan Kang lalu menunjuk ke arah kanan bertanya
ada apa disana, Nyonya Ji pun menengok melihatnya dan tak melihat apapun, saat
itu jari Tuan Kang sudah menyetuh pipi Nyonya Ji, seperti sengaja mengodanya.
“Kau tertipu lagi !!! ”
ucap Tuan Kang mengungkapkan kalau suka kenaifanya, Nyonya Ji merengek
memanggilnya ketua, lalu dengan malu-malu harus memanggil “Sayang”
“Oh, kenapa rokmu?” kata Tuan Kang menunjuk kebawah, Nyonya Ji panik
melihat roknya.
“Tak usah menunduk begitu padaku.”
Ejek Tuan Kang, Nyonya Ji kesal calon suaminya itu selalu saja mengusilinya.
Keduanya berjalan bersama seperti pasangan muda yang baru saja berpacaran.
Nyonya Ji berbicara di telp dengan seseorang mengatakan Tak
perlu kasih selamat karena Ini
baru permulaan saja, menurutnya cucunya itu Tak
perlu di khawatirkan, karena semua generasi ketiga bangsawan dan punya rencana sendiri.
Hyun Mi tak percaya kalau Neneknya yang baru itu seumur
dengan ibunya, Dan pada situasi ini, bisa-bisa bakalan punya paman yang lebih
muda darinya. Temanya berkomentar pasti
susah membuat pohon
keluarganya.
“Apa dia meremehkanku? Kenapa rasanya dia tak peduli apa yang kupikirkan? Hei, aku harusnya tidak tinggal diam dan tak lakukan apapun, benar'kan?” kata Hyun Mi berpikir, temanya bertanya apa yang
dilakukan Hyun Mi karena Pernikahannya
itu besok.
“Baiklah, Rencana Kekacauan Pernikahan Kakek!!! Aku akan mengajak wanita pertama
yang jalan lewat
pintu itu ke pernikahan kakek.” Kata Hyun Mi berjalan
ke dekat pintu, temanya tak percaya Hyun Mi bisa berpikir cepat jadi ingin membedah otak dan ingin tahu apa saja yang ada didalamnya.
“Aku yakin wanita yang datang ke
sini bukan
target yang mudah.” Komentar temanya penasaran
melihat dari arah pintu.
“Aku tidak peduli. Mungkin lebih seru kalau dia adalah
psikopat.” Kata Hyun Mi bersiap.
Semua menunggu dengan tegang, pintu pun terbuka seseroang
terlihat sama-sama dengan jubah merahnya. Seorang pengantar pizza berteriak
memberitahu pesanan sudah datang. Dua teman Hyun Mi tertawa keras karena Hyun
Mi harus mengajak pergi pengantar Pizza.
Ha Won melihat salah seorang pria mengangkat tangan dan
langsung menghampirinya, Si pria merasa ada yang aneh dan bertanya apakah Ha
Won tak salah mengirimkan pizza. Ha Won binggung karena pesanannya itu 5 kotak pizza.
Pria itu menunjuk ke kertas pesanan “Permintaan Khusus: Suruh wanita cantik yang
mengirimnya”
“Ini seperti permintaan, "Liftnya rusak, jadi harap
gunakan tangga." Atau
"Tak ada orang di rumah, jadi tinggalkan
saja di depan pintu. " Harusnya
kau menulis seperti
itu, Pelanggan.” Kata Ha Won masih ramah,
pria itu balik bertanya kata siapa boleh seperti itu.
“Aku meminta supaya wanita cantik yang mengirim pizza ini. Tapi nyatanya wanita jelek sepertimu yang dating jadi bukannya itu adil kalau aku
mengungkapkan ketidakpuasanku sebagai pelanggan?”
ucap si pria dengan nada sombong, Hyun Mi terus melihat dari kejauhan.
“Kau bayar pakai kartu kredit,
'kan? Semuanya
jadi 184.500 won.” Kata Ha Won tak
memperdulikanya.
“Aku bahkan tidak bisa makan ini
karena sangat
marah. Jadi bagaimana ini?” kata Si pria
“Hentikan omong kosongmu ini dan
cepat bayar, selagi aku masih memanggilmu "Pelanggan." Harganya 184.500 won.” Tegas Ha Won,
Si pria makin tak terima karena Ha Won berani mengancam
pelanggan lalu menumpakan semua pizza ke lantai. Ha Won terdiam menahan amarah
dengan mengepalkan tanganya. Si pria mengejek Ha Won yang banyak bicara pada
hanya tukang kurir hina
sambil menoyor kepalanya. Hyun Mi ingin
mendekat, temanya menahan karena nanti Hyun Mi malah
bayar biaya rumah sakit kalau menggunakan tinjunya.
Hyun Mi heran karena tak ingin mengunakan tinjunya dengan memperlihatkan
dompetnya.
Tiba-tiba terlihat pria yang melayang didepan mata Hyun
Mi dan Ha Won pun memberikan pukulan juga. Tiga pria yang melihatnya langsun
melonggo. Ha Won membuka jas hujannya, Hyun Mi pun bisa melihat dengan jelas
wajah wanita tepat berdiri didepanya. Teman pria lainya terlihat ketakutan
akhirnya memutuskan membayarnya.
“Minta maaflah karena kau sudah memanggilku "tukang kurir
hina."” Tegas Ha Won. Si pria yang terlihat
jatuh kesakitan meminta maaf dengan cepat.
“Ada banyak tukang kurir di negara ini yang naik sepeda
motor... malam-malam
begini demi
pelanggan! Tapi,
beraninya kau memanggil kami "tukang
kurir hina?" Beraninya
kau memanggil kami seperti itu!” teriak Ha Won marah,
si pria kembali meminta maaf sebelum kena pukul lagi.
“Perbaikilah hidupmu itu.”tegas Ha Won lalu meminta maaf pada semua yang ada di
ruangan karena sudah membuat keributan lalu berjalan keluar.
Hyun Mi terus melihatnya, temanya bertanya apakah Hyun Mi
bisa mengajaknya, Hyun Mi
merasa temanya itu meremehkannya, Salah
satu temanya melihat Ha Won itu preman dengan wajah ketakutan. Hyun Mi
menegaskan ia adalah pria yang memegang kata-katanya dan serong pria sejati korea pasti menepati
janji yang dibuat. Saat Hyun Mi keluar dari club, Ha Won sudah pergi dengan
motornya dengan cepat mengambil gambar plat nomor motornya dan bisa terlihat
jelas.
Soo Kyung bertanya apakah ini kampus terakhir, Yoo Na membenarkan
lalu mengetik nama dan passwordnya dengan wajah tegang dan melihat hasilnya [Choi
Yoo Na - Tidak Diterima]. Yoo Na langsun terlihat
kesal karena sebelumnya sudah bilang tak mau kuliah karena tak
ada gunanya
“Aku menyekolahkanmu di SMA mahal
dan membuatmu les dengan tutor orang kaya supaya kau bisa bertemu dengan Kang Hyun Min! Setidaknya kau harusnya bisa
masuk ke perguruan tinggi!” keluh Soo Kyung
membanting tubuhnya disofa.
“Kenapa Ibu malah melampiaskannya
padaku?” keluh Yoon Na pada ibunya. [ps: gue pikir ini
kakak-adik ^_^]
Ha Won pulang ke rumah menyapa keduanya, Nyonya Park mengomel
Ha Won selalu pakai seragam sekolah padahal sebentar lagi kau lulus, menurutnya kalau orang
lain melihatnya, pasti
bilang kalau Ha Won itu
kelihatan dari keluarga miskin.
“Mereka yang akan menghinaku, bukannya kau!” teriak Nyonya Park kesal
“Tapi seragam ini nyaman dipakai” kata Ha Won, Nyonya Park kembali menyindirnya,
Ha Won meminta maaf kembali.
Nyonya Park mengajak anaknya untuk mencoba melihat yang
lain lagi, Yoo Na pikir tak perlu dilihat lagi. Ha Won pun memanggil Ibu Tiri, meminta izin untuk meminjam komputernya
sekali ini saja. Yoo Na dengan sinis
bertanya apakah Ha Won mendaftar ke perguruan tinggi. Ha Won mengangguk dengan wajah tertunduk
Yoo Na pun memperbolehkanya dan lihat
hasilnya. Ha Won duduk didepan laptop, Nyonya Park
melihat Ha Won memilih Universitas Pendidikan, Ha Won memberitahu ingin jadi
seorang guru dan itu adalah keinginan
ibunya. Nyonya Park menyindir apa gunannya membesarkan Ha
Won kalau nama yang diperdulikanya itu Cuma nama mendiang ibunya saja.
Ha Won berusaha menjelaskan bukan itu maksudnya, tapi
Nyonya Park sudah tak peduli lagi dan menasehati harusnya
jangan mimpi berlebihan karena Nanti
akan kecewa jadi Bermimpilah secukupnya. Ha Won hanya tertunduk diam sambil mengetik nama dan
passwordnya, lalu terlihat dilayar [Selamat.... Kau diterima!] wajah Ha Won langsung tersenyum.
Nyonya Park dan anaknya tak percaya melihatnya. Yoo Na mengatakan Tapi tak
sembarang orang bisa
kuliah karena Ha Won harus punya uang juga. Ha Won mengatakan sudah
menabung, dan uangnya sudah
cukup untuk biaya awal lalu akan
membayar sisanya nanti lalu masuk ke dalam kamar.
Ha Won masuk kamar seperti gudang menjerit bahagia tak
percaya Padahal
hari ini banyak kena sial tapi Akhirnya
tertebus juga dengan berita bagus ini.
“Ibu, aku jadi mahasiswa sekarang! Aku masuk perguruan tinggi ! Takkan lama lagi sampai aku
mengabulkan keinginanmu
jadi seorang mahasiswa! Putrimu
sangat hebat, 'kan? Aku
merindukanmu, Ibu.” Kata Ha Won dengan memegang
kalung seperti sedang berbicara pada ibunya yang sudah ada disurga.
Tuan Kang dan Yoon Sung berjalan ke sebuah rumah dengan
lapangan yang cukup luas, saat masuk ke dalam melihat semua barang-barang
berantakan, bahkan kursi-kursi ditaman pun bergulingan kesana kemari. Tuan Kang
memanggil Kepala pelayan Kim,
tapi tak ada sahutan.
Akhirnya masuk ke dalam rumah, keadaaan juga sama semua
berantakan seperti baru saja di obrak-obrik maling. Yoon Sung memanggil Kepala
Pelayan Kim. Tuan Kang mulai marah melihat rumahnya yang sangat berantakan,
lalu dikagetkan dengan lukisan wajahnya yan diberi syal dibagian atas seperti
seorang wanita.
Keduanya pergi ke meja makan, Tuan Kang seperti mendengar
sesuatu. Yoon Sung melihat tak ada siapapun diruangan, tiba-tiba sebuah selotip
hijau jatuh. Keduanya kaget melihat Pelayan Kim suda ada dilangit-langit dengan
semua tubunya di beri lakban, seperti kelelawar yang menempel di langit-langit.
Pelayan Kim membersihkan bekas selotip yang ada
dibajunya, meminta maaf karena harus berhenti karen menurutnya Cucu Tuan Kang itu setan, sampai menjerit kesal. Tuan Kang melirik sinis karena
Pelayan Kim berani mengumpat Cucunya itu seperti setan. Pelayan Kim akhirnya
meminta maaf karena sudah berkata buruk.
“Tidak apa-apa!!! Ini memang keturunan dari
keluarganya.” Kata Tuan Kang lalu berjalan pergi,
Pelayan Kim sempat memanggilnya.
“Kenapa satu hari pun aku tidak
bisa hidup tenang
disini?” keluh Tuan Kang
“Bukankah kau menduga hal ini akan terjadi sejak kau memasukkan
anak-anak itu?” ucap Yoon Sung
Didepan rumah
Tuan Kang pikir sudah setahun sejak tiga anak itu tinggal bersama, sekaang tidak bisa membiarkan kelakuan mereka lebih parah lagi. Yoon Sung akan mencarikan kepala pelayan baru secepatnya. Tuan Kang meminta agar mencari saja
orang yang bersedia, dan
kasih mereka uang.
“Aku yakin seseorang akan
bersedia. Dan jika mereka berhenti, maka kita
bisa mempekerjakan orang lagi.” Tegas Tuan Kang, Yoon
Sung mengerti.
“Siapa orang yang bisa
kupekerjakan agar bisa
menyadarkan anak-anak itu?” kata Tuan Kang
bertanya-tanya
bersambung ke part 2
FACEBOOK : Dyah Deedee TWITTER @dyahdeedee09
INSTRAGRAM dyahdeedee09 FANPAGE Korean drama addicted
mksh dah nulis ni sinopsis:-) aku dah lama bgat pengen baca&nonton ni drama akhirnya tiba juga waktunya.buat mbak THANK YOU SO MUACH:-) ;-) :$
BalasHapusHi mba..
BalasHapusBaru kali ini (klo ga salah ingat) sy nulis di komentar setelah sekian lama jadi silent reader..
Makasih ya buat sinopsis-sinopsisnya (walaupun mba-nya nulis bukan buat saya aja bacanya ;p)
Seperti hari ini,baru lihat,kynya ada film baru dan ternyata lumayan seru walaupun baru eps 2..semoga aja kedepannya tetap seru..
Dan mba juga tetap semangat nulis sinopsisnya..jia you!fighting!
denger kalo cerita ini bagus langsung cus ke blog iniii
BalasHapusdari sekian banyak. ini nih yang paling detail jadi bisa mutar sendiri di kepala filmnya selagi laptop lagi liburan wkwkwk
most of all. thanks yaa mbak. tetap lanjut nulisnyaa yaaa.