Tuan Oh
dan Nyonya Han berpelukan diatas kapal persiar, So Ran dan Kyung Jae berpelukan
diatas jembatan. Yeon Sung memeluk anaknya dan terlihat sedikit mabuk.
Sementara So So dan Ma Roo berada dibawah kaki malaikat.
“Jika aku
percaya pada takdir, Jika kita bertemu lagi, seolah itu takdir Maka aku akan
benar-benar...” ucap So So
[Episode 12- Aku mencintaimu]
So So dan
Ma Roo kembali berjalan menyusuri jalan kecil, So So memberitahu kalau Ini
adalah tempat yang paling dibenci dalam
paket perjalanan Tapi sekarang berpikir kalau sudah merasa lebih nyaman. Ia pun mengucapkan Terima
kasih pada Ma Roo yang sudah menyetir sejauh ini.
“Apa yang
akan kau lakukan besok?” tanya Ma Roo yang akan pulang besok
“Aku akan
mencuci pakaian, dan bersiap menyambut kelompok berikutnya.” Jawab So So.
“Apa kau
pernah berpergian di Perancis?” kata Ma Roo. So So pikir sebagai seorang
pemandu jadi Berpergian adalah pekerjaannya
“Bukan
seperti itu, tapi Liburan yang sesungguhnya, seperti orang yang tak memiliki
rumah. Liburan sebagai traveler sejati. Kau bisa Pergilah berlibu, Menyerahlah, dan nikmati
dengan bebas.” Kata Ma Roo.
“Aku
tidak punya waktu untuk itu. Ada barisan orang yang ikut paket liburan Dan aku harus
belajar di waktu luangku. Aku tidak perlu berpergian dan hanya ingin tidak
melakukan apapun. Aku ingin membaca, tidur siang, dan bermimpi sepanjang hari.”
Jelas So So
“Itu juga
liburan.” Ucap Ma Roo. So So mengatakan tidak
mampu melakukan itu.
“Kau akan
langsung bekerja, kan? Apa kau baik-baik saja?” tanya So So . Ma Rooo pikir
tidak seperti itu.
Dalam
bayangan, Saat kembali ke kantor Ma Roo menyapa semua karyawan dengan wajah
bahagia. Tapi semua karyawan seperti langsung mengarahkan pistol padanya. Dan
Kepala Yoon pun siap dengan senapanya, Ma Roo tak bisa berbuat apa-apa hanya
mengangkat tanganya.
“Ini adalah pertanyaan siapa yang akan menarik
pelatuk terlebih dahulu.” Jelas Ma Roo
“Apa kau
akan dipecat? Tanya So SO
Ma Roo
pikir Mereka tidak bisa melakukan itu, karena Perusahaan membuat kesalahan besar. So So pikir ini seperti membahas tentang siapa yang lebih berkuasa daripada
siapa yang membuat kesalahan. Ma Roo pikir benar juga
Tapi ada
orang setia yang memiliki hati nurani... Tidak apa-apa. Aku bisa hidup walaupun seperti itu.” Ucap Ma
Roo. Mereka pun kembali berjalan.
“Aku
minta datang ke sini hanya untuk memberitahumu bahwa aku ingin putus dan
memutuskan kontak. Kau pasti merasa sedih.” Kata So So
“Tidak,
tidak ada yang menyedihkan. Aku tidak sedih sama sekali.” Ungka Ma Roo. So So
bergumam kalau Ma Roo itu brengsek.
“Kita
akan bertemu lagi... Kau bilang, itu adalah takdir kita.” Kata Ma Roo yakin. So
So pun memuji Ma Roo orang yang baik.
Yeon Sung
duduk dibar sambil minum, Min Jung kembali menelp tapi memilih tak
mengangkatnya. Ia masih ingat dengan perkataan pada Na Jung kalau tidak akan
menikah. Min Jung memilih pakaian dalam dibuat binggung karena Yeon Sung yang
tak mengangkat telpnya
“Aku
minta maaf. Aku tidak berpikir kita bisa menikah.” Tulis Yeon Sung pada
ponselnya, tapi saat itu pesan dari Min Jung masuk.
“Kau tidak mengangkat sepanjang
hari. Kau ternyata baik juga di video.Kupikir kita bisa membiarkan putri kita
menjadi sutradara film.”
Yeon Sung
menonton video yang dibuat oleh anaknya dan dibagian akhir terdiam saat Na Hyun
menuliskan “Terima kasih telah menerima Ayahku. Seorang pria yang tidak
bisa melakukan apapun dengan benar.
Meski begitu...Aku akan memanggilmu "Ibu" suatu hari nanti Tunggulah,
biarpun butuh beberapa waktu.”
Yeo Sung
seperti serba salah karena sebelumnya berbicara pada anaknya kalau sangat
membencinya.
Na Hyun
membuka pintu mengejek ayahnya itu
berperilaku sangat baik beberapa hari ini. Yeon Sung memeluk putri yang sangat
disayanginya. Na Hyun memberitahu kalau ayahnya harus membayar denda 50.000 won
jika mabuk.
“Bukannya
30.000 won?” kata Yeon Sung. Na Hyun
pikir otak ayahnya tak waras dan menyuruh masuk
saja.
“Astaga,
leherku hampir patah.” Keluh Yeon Sung setelah membanting tubuhnya dikasur. Na
Hyun menyuruh ayahnya agar mengunakan bantalnya.
“Na
Hyun... Menurut pendapat Ayah, jika kau tidak kuliah... Dan tidak punya
pekerjaan yang layak, orang akan memperlakukanmu seperti omong kosong.” Kata
Yeon Sung. Na Hyun mengeluh ayahnya tidak akan menyikat giginya.
“Itu bisa
terjadi saat ini juga... Aku minta maaf... Seharusnya aku membuat dunia ini
menjadi sebuah tempat. Dimana orang tidak melakukan diskriminasi berdasarkan
pengusiran atau pendudukan. Maafkan aku, Na Hyun. Bahkan kau saja tidak punya
kekuatan seperti itu. Aku ingin kau melakukan itu. Hidup yang menyenangkan dan
nyaman, tanpa kuliah. Dan jangan merendahkan dirimu karena kau tidak kuliah.
Buktikan mereka salah.” Kata Yeon Sung. Na Hyun malah menyuruh ayahnya untuk
gosok gigi sebelum tidur.
So Ran
melihat Kyung Jae berdiri sendirian di pantai, lalu bertanya Apa yang dilakukan
di sini. Kyung Jae binggung karena So Ran
tahu keberaadanya. So Ran mengaku tak tahu tapi ini jalan menuju hotel.
“Apa kau
mencariku?” tanya So Ran. Kyung Jae mengaku Tidak. So Ran ingin tahu apa yang
terjadi.
“Apa kau
ingin mendengar sesuatu yang lucu? Aku
mau menggantung ini. Tapi kita tidak diijinkan lagi. Semua kunci itu mematahkan
pagar, jadi mereka membuangnya.” Cerita
Kyung Jae.
“Tidak
apa-apa. Kunci itu tidak ada artinya.”
Ucap So Ran. Kyung Jae heran karena tidak ada yang cocok untuknya.
“Apa Aku
bahkan tidak boleh menunggu sebuah
harapan?” kata Kyung Jae heran.
“Aku akan
mengendarai kapal itu Jika kau terus berdiri dan merasakan angin di wajahmu.
Kau merasa seperti model atau peran
utama wanita. Tapi ternyata, itu benar-benar dingin. Mungkin harapan... adalah
sesuatu seperti itu. Kau menunggunya tanpa mengetahui apa sebenarnya itu. Sementara
kau menderita saat ini Sama seperti kita.” Ucap So Ran.
“Aku
mengerti. Hari ini adalah hari yang penting bagi kita. Sudah 7 tahun sejak kita
bertemu dan kita juga tidak bisa meniup lilin. Bahkan Aku akan melamarmu hari
ini. Aku akan memberitahumu bahwa kita bisa menikah karena mendapat
investasinya.” Cerita Kyung Jae dengan ceritanya.
“Aku akan
membuatmu bahagia selamanya. Aku akan menggantung kunci, dan memberimu cincin
itu. Lalu menyanyikan sebuah lagu untukmu. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun untukmu lagi.” Kata Kyung
Jae.
“Itu
tidak penting dalam hubungan kita.” Kata So Ran. Kyung Jae menegaskan kalau itu
penting baginya.
Kyung Jae
mengatakan tidak ingin So Ran merasa minder saat mengenalkannya sebagai suami
dan ingin merasakannya. So Ran mengatakan
hanya ingin cint dan tidak ingin membual tentang hal itu. Ia pikir
memikirkan semua itu salah karena Tidak ada hubungan antara pernikahan dan
investasi. Kyung Jae meluapkan amarah dengan mengumpat.
“Aku
tidak akan berpikir seperti itu lagi. Pernikahan bukan tujuan kita, dan bayi yang kita miliki bukanlah tujuan kita juga. Aku
tidak akan hidup hanya untuk bayi jika kita memilikinya. Aku hanya akan
mencintaimu. Selamanya, tanpa alasan.” Ungkap Kyung Jae.
So Ran
tersenyum lalu keduanya saling berpelukan, keduanya pun berjalan pulang dengan
saling berpelukan. So Ran ingin melihat Kyung Jae yang membeli sebuah cincin,
Kyung Jae memberitahu akan memakainkan untuknya. So Ran kaget karena terlihat
mahal.
Kyung Jae
pikir investasinya akan berhasil. So Ran memarahin Kyung Jae agar bisa
mengendalikan saja dirinya. Kyung Jae pikir akan mengembalikanya, So Ran pun menolak
langsung mengambilnya dan berlari. Kyung Jae bertanya mau kemana. So Ran
menjawab kalau mau buang air.
So So
menyapa semua timnya bertanya “Apa kalian tidur nyenyak semalam?” semua
menjawab “Iya!” dengan penuh semangat dan Senyum. So So tak percaya melihat
semuanya tersenyum sebelum pergi. Tuan Oh pikir mereka selalu menjawabnya.
“Anda
tidak selalu begitu. Tapi kelompok ini adalah kelompok favoritku sejauh ini. Kalian
menyebabkan kecelakaan paling sedikit dan mendengarkan instruksiku dengan sangat
baik. Meski ada beberapa pengecualian.” Ungkap So So dan semua langsung menatap
Ma Roo.
“Ada satu
kegiatan lagi sebelum kita menuju ke bandara. Apa satu hal yang belum kita
lakukan sejak kita datang ke Perancis?” ucap So So
“Belanja!”
kata So Ran mengangkat tangan penuh semangat. So So membenarkan.
“Kalian
tidak dapat melewatkan waktu belanja dalam paket liburan. Aku berpikir panjang
dan keras sebelum memilih satu tempat. Jadi Ingatlah dua hal ini Pertama,
pengembalian pajak, Ada karyawan yang bisa berbahasa Korea, jadi mereka akan menjelaskannya kepada kalian.”
Ucap So So
“Dan
kedua, sample gratis. Ambil semua sampel gratis yang mereka berikan. Itu adalah
produk ukuran perjalanan yang sempurna untuk liburan kalian berikutnya. Kalian
punya 2 jam!” kata So So. So Ran ingin tahu dimana tempatnya.
Semua
masuk ke toko kosmetik Prancis. So Ran bahagia memilih produk yang ingin
dibeli. Yeon Sung juga memilih dan Na Hyun. Saat itu Nyonya Han melihat
dibagian rak, Tuan Oh menyuruh istrinya agar memilih salah satu produk. Nyonya
Han pikir tidak bisa.
“Apa Kau
membeli sesuatu?” tanya So So. Ma Roo mengatakan Hanya krim tangan untuk
ibunya.
“Apa kau
ingin kubantu saat di kasir?” tanya So So. Ma Roo pikir tak perlu karena hanya
perlu mengeluarkan kartu kreditnya saja.
Tiga pria
berdiri di depan toko menikmati cuaca Perancis, Kyung Jae melihat Tiba-tiba
hujan mendadak. Ma Roo binggung Apa yang akan merkea lakukan selama 2 jam,
karena hanya butuh 15 menit saja. Kyung Jae juga berpikir seperti itu.
“Apa yang
lain lakukan selama itu?” tanya Pria binggung karena wanita bisa belanja sampai
dua jam.
“Aku
tidak tahu tentang orang lain, tapi pacarku akan menikmatinya.” KataYeon Sung
“Aku suka
orang sepertimu, Direktur Jung. Kau hanya butuh waktu lima menit. Apa
rahasiamu?” kata Yeon Sung penasaran.
“"Avatar"
belanja. Aku tidak pernah melampaui 3 langkah.” Ucap Yeon Sung penasaran.
Flash back
“Pertama, aku menerima pesanan.” Min Jung
mengirimkan gambar cream yang dinginkan agar Yeon Sung membelikanya.
“Kedua, aku menunjukkannya pada
karyawan.” Yeon Sung
memperihatkan gambar cream yang diminta pada kasir
“Ketiga, aku membelinya.” Yeon Sung
pun membayar dengan kartu kredit.
Semua
terlihat tak percaya mendengarnya, Nyonya Han melihat ketigaya yang sudah
selesai. Ma Roo bertaya apakah Nyonya
Han sudah selesai belanja. Nyonya Han mengatakan tidak punya apa-apa untuk
dibeli, karnea bahkan tidak bisa menggunakan
yang sudah dimiliki
Saat itu So Ran akan membayar di kasir, tiba-tiba Tuan
Oh datang mendekatinya. Tuan Oh mengeluh kalau So Ran yang lebih membuatnya
takut, lalu meminta So Ran agar memilih produk untuknya, So Ran mengatakan tidak
tahu banyak tentang produk pria.
“Tolong
bantu aku. Aku tidak tahu apa yang harus
dibeli untuk istriku.” Kata Tuan Oh.
“Kenapa
dia tidak memilihnya?”ucap So Ran. Tuan Oh mengatakan kalau istrinya bilang itu
buang-buang uang.
“Apa yang
biasanya dia gunakan?” tanya So Ran. Tuan Oh dengan polos menjawa Produk
kosmetik.
“Bukan
itu maksudku... Apa dia kering” jelas So Ran. Tuan Oh pikir kasual
“Tapi dia
sangat teliti saat dia membutuhkannya.” Kata Tuan Oh.
“Aku
tidak berbicara tentang kepribadiannya. Jenis kulitnya.” Ucap So Ran. Tuan Oh seperti
tak mengerti. So Ra mengeluh kalau Tuan Oh itu memang bawel.
“Masalahnya...
dia tidak pernah menggunakan produk kosmetik yang bagus sebelumnya. Aku tidak
peduli dengan harganya. Pilih saja yang terbaik untuknya, oke?” ucap Tuan Oh.
So Ran pun meminta Tuan Oh agar mengikutinya dan menyimpan barangnya di kasir.
“Ini adalah
Arc de Triomphe de I'Étoile. Di bawah sini, kau bisa menemukan makam seorang tentara
tak dikenal yang meninggal di Perang Dunia I. Sejak kuburan ini dibuat, apinya
tidak pernah padam Dan bunganya tidak pernah mati.” Jelas So So pada sebuah
makam dengan api yang menyala.
“Di
Perancis, aku merasa bahwa orang Perancis
bekerja keras untuk mengingat sejarah. Jika kita lupa karena tidak ada
hubungannya dengan kita. Kita akan menjadi korban suatu hari nanti, dan mereka
tahu itu dengan baik. Dan Aku ingin mengatakan satu hal lagi. Orang pergi berlibur
untuk menjadi bahagia. Jangan lupa bahwa dunia menjadi semakin bahagia saat kau
semakin bahagia.” Ucap So So. Ma Roo menatap sedih karena semakin dekat
berpisah dengan So So.
“Tapi ada
beberapa jenis orang yang tidak bisa
keluar untuk bepergian. Pertama, tipe malas. Jika kau bepergian dengan mereka, maka
kau harus merencanakan perjalanan sendiri. Biasanya, orang-orang ini juga banyak mengeluh. Dia akan berkomentar "Asrama
ini menyebalkan. Makanan ini menyebalkan." Ini benar-benar menjengkelkan.
Jadi Apa yang harus mereka lakukan?” kata So Ran
“Mereka
bisa pergi pakai paket liburan.” Jawab Tuan Oh bersemangat.
“Itu
benar! Anda mendapat hadiah! Ini adalah anggur lezat yang sulit ditemukan di
Korea” ucap So So memberikan anggur pada Tuan Oh. Tuan Oh terlihat sangat
senang menerimanya.
“Kedua,
tipe diktator. "Percayalah, aku akan melakukan segalanya." Mereka
merencanakan seluruh perjalanan dan semua pilihan makanan. Tetapi tidak mungkin
untuk menyukai semua itu. Jika kau
mengeluh, mereka akan marah. Apa yang harus mereka lakukan?” kata So So
“Aku
tahu! Mereka bisa pergi pakai paket liburan.” Ucap Kyung Jae . So So memberikan
hadiah juga pada Kyung Jae.
“Ini
terlalu mudah. Ketiga, tipe yang tidak siap. Mereka tidak membawa kosmetik
apapun. Jadi mereka meminta untuk meminjam.” Kata So So. Na Hyun bisa menjawab
kalau mereka harus mengambil Paket liburan. So So pun pergi memberikan hadiah
juga.
“Selanjutnya...
Terima kasih.. Aku akan membiarkan San Ma Ru menjawab pertanyaan terakhir. Kau
benar-benar tidak ingin berpergian dengan tipe ini. Kau selalu mengatakan "Kau
bekerja keras. Terima kasih. Aku minta maaf. Aku mencintaimu." Ada orang
yang tidak mengekspresikan perasaan mereka. Apa yang harus mereka lakukan?”
ucap So So.
Ma Roo
seperti tak yakin jawabanya Paket liburan. So So langsung membenarkan. Ma Roo
binggung karena jawabannya bisa benar.
SO So mengatakan kalau Pemandu akan mengungkapkannya untuk mereka, lalu
memberitahu pada semuanya yang sudah bekerja keras dalam liburan panjang ini,
maka sangat bersyukur, juga minta maaf dan mencintai mereka semua.Semua pun
memberikan tepuk tangan bahagia.
Mereka
pun sampai di terminal keberangkatan, So So menyurh semua segara masuk sekarang
dan akan ramai karena hari adalah akhir pekan. Semua hanya terdiam seperti
berat untuk pergi begitu saja. Nyonya Han akhirnya pergi mendekati So So dengan
mata berkaca-kaca.
Ingatlah
untuk makan makananmu dan Tetap sehat. Kunjungi
kami di Korea.” Ucap Nyonya Han. So So menganguk berharap Nyonya Han juga tetap
sehat.
“Kau
bekerja keras, Pemandu Eonnie.” Kata Tuan Oh. So So tahu kalau Pasti susah untuk
makan yang tidak disukai.
“Belilah
makanan enak.” Ucap Tuan Oh memberikan uang, So So mengucapkan terimakasih.
“Hubungi
aku saat kau di Korea. Belikan aku makanan yang lezat.” Goda Yeon Sung. So So
menganguk dengan senyuman.
“Aku akan
kembali bersama teman-temanku.” Kata Na Hyun. So So pikir itu bagus dan Kyung
Jae pun mengucapkan Terima kasih pada So So
“Aku
tidak membeli gaun itu. Bisakah kau membantuku membelinya?” kata So Ran. So So
pikir bisa dan meminta agar menelpnya saja. Ma Roo maju dengan saling menatap
dan berjabat tangan.
“Tolong
beri aku peringkat panduan 10 dari 10.” Ucap So So. Ma Roo pikir itu sudah
pasti. So So pun menyuruh mereka segera masuk. Semua melambaikan tangan dengan
penuh semangat termasuk Ma Roo saat masuk gate.
“Aku akan
merindukanmu! Aku akan menemuimu lagi!”
ucap Ma Roo. So So pun ikut melambaikan tangan berharap Semoga selamat sampai
tujuan.
So So
menaiki bus menatap tempat duduk Tuan Oh dan Nyonya Han, Yeon Sung dan Na Hyun,
So Ran dan Kyung Jae begitu juga Ma Roo. Tapi semua hilang begitu saja sebagai
bayangan. So So sedih karena perjalanan mereka berakhir.
“Apa
kalian aman di jalan? Sudah Seberapa jauh sekarang?” gumam So So
Di terminal
Kedatangan.
Semua
sudah berkumpul, Mereka memberitahu So So kalau tiba dengan selamat juga, tanpa masalah. Tapi
hanya satu orang yang belum keluar dari pintu kedatangan. Ma Roo kembali
ditahan oleh pihak imigrasi dengan bawaan yang mencurigakan.
“Seharusnya
kau tahu lebih baik. Apa ini?” ucap Petugas memperlihatkan barang yang dianggap
sebagai pria mesum.
“Aku
tidak menyukai hal ini, tapi Temanku yang meminta ini. Dia kesepian, Aku minta
maaf.” Ucap Ma Roo
Akhirnya
Ma Roo keluar dengan kopernya langsung meminta maaf, Tuan Oh kembali mengomel kalau Orang elit ini
harus tahu lebih baik karena membuat mereka menunggu dua kali, Ma Roo kembali minta
maaf. Nyonya Oh kembali menghentikan suaminya agar tak terus mengomel.
“Kami berfoto bersama, dan saling
bertukar nomor telepon. Kami sepakat untuk bertemu di Gapyeong Garden untuk
minum minggu depan”
Ma Roo
pun mengeluarkan tongsisnya dan foto bersama, wajah mereka terlihat bahagia
setelah berlibur.
“Tapi, anehnya...Aku merasa seperti
aku datang ke tempat baru untuk berlibur. Meski itu rumahku sendiri. Aku yakin
kita bisa membicarakan hal-hal seperti ini suatu hari nanti Karena... kita akan bertemu lagi suatu hari.”
Ma Roo
kembali ke rumah seperti merasakan sesuatu yang beda, lalu mulai mencuci
pakaian selama berpergian dalam kamarnya. Ia berada dalam kamarnya tapi seperti
terasa hampa.
“Sudah lama sejak aku berada di
rumah, tapi tidak ada yang berubah. Semuanya
ada di tempat yang benar. Bajuku, bukuku, makeup-ku Dan temanku. Tapi semuanya
masih terlihat berbeda. Temanku, dekorasi, dan suasananya.”
So So
duduk di depan cermin memoles wajahnya dengan make up, temanya terlihat bahagia
di belikan sesuatu saat So So pulang.
“Wajahku juga terlihat berbeda.
Aku akan bertemu dengan sekelompok orang asing baru hari ini. Satu-satunya hal
yang familiar bagiku adalah sepatu yang kau berikan padaku. Aku akan
bersenang-senang Aku harap kau punya hari baik juga.”
So So
keluar dari rumah dengan sepatu pemberian dari Ma Roo.
Ma Roo
kembali ke kantor, tapi tak ada yang menyambutnya. Byung Jae datang menghampir
menanyakan apakah Ma Roo
bersenang-senang. Ma Roo memberitahu kalau sudah membelikan untuk temanya.
Byung Jae mengaku kalau kesepian dan mengajak untuk pergi ke mejanya.
“Kau di zona
siaga. Aku membersihkannya dan tidak ingin orang lain melakukannya.” Ucap Byung
Jae setelah Ma Roo kaget dengan mejanya yang bersih.
Saat itu
Kepala Yoon, Ketua Tim dan Nona Oh keluar dari ruang rapat. Ma Roo menatap
sinis dan dua atasanya terlihat tak peduli. Nona Oh memberikan senyuman karena
Ma Roo sudah pulang. Byung Jae membisikan kalau Ma Roo Jangan percaya Deputi
Oh.
Nona Oh
melihat Perjalanan Ma Roo seru, karena terlihat lebih baik. Lalu bertanya tidak merindukanya. Ma Roo pikir Nona Oh ingin menjelaskan soal biaya 1,4 miliar won
Nona Oh mengatakan kalau Mereka mencoba menakuti Ma Roo saja. Ma Roo bertanya Apa itu semua yang dibutuhkan.
“Kau
harus jujur, kalau Kau ketakutan dan Bilang saja kau tidak memiliki filenya. Dan
menndatangani kesepakatan bahwa kau tidak akan merugikan perusahaan. Alih-alih
menimbulkan masalah dengan memecatmu. Mereka
lebih memilih untuk menjagamu dan mempekerjakanmu dengan hati-hati. Lalu Mereka
akan membatalkan gugatan.” Ucap Nona Oh memberikan saran.
“Jika aku
menandatanganinya, maka kebenaran yang aku tahu akan menjadi bohong.” Kata Ma
Roo. Nona Oh pikir Itulah yang mereka inginkan.
“Jadi Itukah
sebabnya mereka menuntutku? Selama aku setuju dengan mereka, maka itu menjadi
sebuah kebohongan” kata Ma Roo
“Ini
tidak terlalu sulit. Ini belum berakhir. Pekerjaanmu di sini, dan hubungan
kita. Kita bisa mulai dari awal. Kau Jangan merasa sedih. Aku melakukan yang
terbaik untuk memperjuangkanmu.” Ucap Nona Oh menyakinkna.
“Kau
tahu, bukan? Bahwa perusahaan sedang menguji obat baru mereka. Apa Kau
memerintahku untuk mengirim kontainer itu, meskipun kau sudah tahu? Seharusnya
kau memberitahuku bahwa kau ada di pihak mereka. Maka itu tidak akan
menyakitiku lebih dalam.” Ucap Ma Roo lalu pamit pergi.
Min Jung
sudah duduk di cafe, wajahnya terlihat termenung dan langsung berubah tersenyum
saat melihat Yeon Jung datang dengan Na Hyun. Yeon Jung meminta maaf karena
terjebak macet jadi datang terlambat. Min Jung berlari membuka tanganya
lebar-lebar dan langsung memeluk Na Hyun karena sangat merindukanya. Na Hyun
seperti terharu karena selama ini tak ada seorang wanita yang memeluknya.
Ketua Tim
dan So Ran duduk di depan minimarket sambil minum bir, Ketua Tim pikir ingin
makan di restoran yang bagus. So Ran mengaku kalau Perancis mempengaruhinya
karena Setelah duduk di kafe outdoor sepanjang minggu, a merasa pengap kalau di
dalam. Ketua Tim mengejak So Ran adalah wanita Perancis sekarang, So Ran
membenarkan.
“Dan juga
terima kasih. Kau merekomendasikan restoran
kemanapun aku pergi, dan merawatku. Aku merasa aneh dan cemas. Aku
benar-benar bahagia... saat kau melamarku Aku sangat senang... Tapi bukan
karena aku menyukaimu... Aku hanya menyukai situasinya.” Ucap So Ran.
“Di dalam
pikiranku "Aku tidak percaya orang keren seperti itu menyukaiku, kecantikanku
ternyata belum selesai." Kau juga tahu bagaimana... Pasti buruk, kan?”
ungkap So Ran.
“Kau
wanita yang buruk.” Komentar ketua Kim. So Ran tak mengelak.
“Karena
pria yang keren menyukaiku, maka Aku juga merasa seperti wanita keren. Ini
adalah pemikiran menyedihkan... Tapi aku merasa lebih berharga. Sebagai
hasilnya... aku mulai menyukaimu lebih dan lebih. Karena kau membuatku menjadi wanita
yang cukup keren. Itulah kenapa... Setiap kali aku bertarung dengan pacarku, maka
aku menjadi orang jahat.” Cerita So Ran.
Ketua Tim
kaget kalau So Ran punya pacar. So Ran membenarkan lalu meminta maaf kalau
tidak bisa memberitahu sebelumnya. Ketua Tim pikir kalau Waktu itu...
Flash Back
Ketua Tim
tahu So Ran akan berlibur dan ingin tahu Dengan siapa, So an mennjawab kalau
dengan Dengan seorang teman.
“Jawabanmu
berbeda, jadi aku pikir aku punya kesempatan.” Ucap Ketua Tim.
“Aku
hanya tidak ingin ada orang di tempat kerja untuk tahu, kalau aku pergi dengan
pacarku.” Jelas So Ran.
“Tidak
masalah. Aku masih akan melamar... Bahkan jika aku tahu kau punya pacar. Tapi Apa ini penolakan?” kata Ketua Tim. So
Ran membenarkan.
“Jangan
beralih departemen Dan jangan pindah perusahaan juga. Masih banyak yang harus
kita lakukan.” Ucap Ketua Tim memilih untuk membua botol bir kedua mengurangi
rasa kecewanya.
“Aku
tidak akan pergi ke mana-mana sampai seseorang menawarkanku gaji yang lebih
tinggi. Aku minta maaf, tapi aku akan bekerja keras untuk menebusnya.” Kata So
Ran dengan senyuman.
Kyung Jae
menataap Surat Penandatanganan Kewajiban lalu memberikan cap jarinya sebagai
tanda persetujuan. Seniornya meminta maaf karena hasilnya seperti ini,
menurutnya Kyung Jae akan mendapatkan investasi di tempat lain jika bekerja
keras, dengan memberikan semangat karena masih muda.
“Apa
memang aku harus menderita... karena muda?” ucap Kyung Jae menahan amarah.
“Itu juga...
hak istimewa untuk menjadi muda. Sekarang Aku pergi. Dan bayar kembali tepat
waktu. Lalu Ayo kita makan bersama kapan-kapan.” Ucap Seniornya. Kyung Jae tak
percaya kalau semua rencananya gagal bahkan sekarang memiliki utang.
Ma Roo
melakukan sidang Peringatan Kelakuan Buruk, kalau tidak hadir tanpa cuti, Ma
Roo mengatakan kalau mendengar tentang
pembatalan persetujuan saat sedang berlibur serta tidak bisa bekerja karena ada
di luar negeri. Dua orang pria mengartikan Ma Roo tidak hadir tanpa cuti.
“Kau juga
mencuri identitas atasanmu dan menemukan rahasia perusahaan...” ucap si pria
“Aku menggunakan
kartu identitasnya, tapi aku tidak
mencurinya.” Tegas Ma Roo.
“Itu
mirip seperti mengatakan bahwa Kau memukulnya
tapi tidak memukulnya. Apa kau... sudah menghapus filenya?” tanya si Pria satu
“ Ini akan
menjadi rumit jika kau masih memilikinya. Dari sudut pandang kita. Kau
memfitnah perusahaan, Atau kau mau menguntungkan pesaing kita dengan informasi
palsu.” Ucap Pria dua.
“Ini
bukan informasi palsu. Mereka menyamarkan obat baru sebagai obat biasa Dan menyumbangkannya ke
Afrika.” Ucap Ma Roo.
“Apa kau
punya bukti? Itu tidak ada dokumen terkait!” tegas Si pria dua.
“Aku
menyelesaikanyaa dan bahkan meminta mereka menyetujuinya. Harusnya ada dokumen
terkait.” Ucap Ma Roo. Si pria pun meminta agar membawa anggota departemen
lainnya.
Ketua Tim datang mengatakan tidak pernah meminta
siapapun untuk melakukan itu Jadi tidak
akan ada dokumen apa pun. Ma Roo hanya menatap heran.
“Aku
tidak pernah menerima perintah itu, dan juga tidak pernah berhasil
melakukannya. Ini jelas... Sebuah upaya untuk menyabotase perusahaan kami
dengan dorongan seseorang.” Ucap Ketua
Yoon menyudutkan Ma Roo, Ma Roo tak percaya kalau disudutkan.
Nona Oh
akhirnya masuk, Si pria tahu kalau perusahaan lain juga bekerja sama dan ingin
tahu Siapa yang mengelolanyaa. Nona Oh menjawab kalau ia yang melakukanya. Si
pria bertanya Apa ada persediaan yang dikirim ke Afrika Selama semester pertama
tahun ini, Ma Roo menjawab dengan cepat kalau itu Ada dua.
“Tolong
jawab Ada atau tidak?” tanya Si pria
“Pasokan
yang dikirim ke Afrika... Tidak pernah ada.” Ucap Nona Oh, Ma Roo kaget karena
memang Nona Oh mengkhinatinya.
Bersambung
ke part 2
Mn part 2 ny?
BalasHapus