PS
: All images credit and content copyright : KBS
[Episode 6: 30.912 Jam, 14 Tahun, 10 Bulan,
10 Hari]
Shi Young
berbicara di telp dengan ibunya kalau ada di Hospice dan akan membawanya pulang, Jadi akan mengurus permintaan
maafnya, berpikir kalau itu Sudah cukup dan menutup telpnya dengan wajah kesal.
“Aku
bahkan sudah memberinya surat, dan Nenek masih belum mau pulang.” Keluh Shi
Young kesal. Saat itu terdengar suara neneknya
“Kau
bilang Cincin? Sudah kubilang aku belum pernah melihatnya. Aku tidak pernah
melihat cincin apa pun, jadi aku tidak tahu.” Kata Nenek Kim. Si menantu Nenek
Oh penasaran Kapan cincin itu hilang
“Uh,
omong-omong... Bisakah kau membantuku? Bisakah kau membaca ini untukku?” kata
Nenek Kim memberikan surat yang diberikan Shi Young padanya.
“Aku
tidak ingin membaca apapun, Kepalaku sakit.” Kata Menantu Nenek Oh ketus.
“Kau
pasti pelit.” Ejek Nenek Kim. Menantu Nenek Oh mengeluh aklau ia bukan
sekretaris pribadi Nenek Kim jadi tak
ada alasan untu membacakannya.
“Apa Kau
tidak bisa membaca?” ejek Menantu Nenek Oh. Nenek Kim mengaku kalau ia memang
buta huruf dengan wajah kesal kalau Menantu Nenek Oh pasti senang mendengarnya.
“Inilah
kenapa aku tidak menyukaimu, Nenek! Kenapa kau menyebarkan suratku ke
mana-mana?” ucap Shi Young datang dengan wajah kesal mengambil surat dari tangan
neneknya lalu pergi.
“Gadis
kasar itu... Gadis kasar itu dari tempat makanan cepat saji.” Ucap Si Menantu
Nenek Oh mengingat wajah Shi Young.
“Diam!.. Siapa
yang kau panggil kasar? Berapa kalipun aku melihatnya, kau adalah orang yang
kasar di sini.” Ucap Nenek Kim membela cucunya. Menantu Nenek Oh seperti tak
percaya melihat Nenek Kim tiba-tiba marah.
Ga Ram
berbicara pada Shi Kyung bertanya kalau si nenek yang memberikan langsunga. Shi
Kyung membenarkan tapi ia benar-benar tidak berniat menerimanya. Ga Ram pikir Bahkan
jika nenek Oh itu memberikannya pada Shi Kyung maka, semuanya akan rumit.
“Aku
tidak tahu bagaimana baiknya. Bukankah
lebih baik membicarakannya dengan orang dewasa?” kata Ga Ram
“Orang
dewasa mana? Ibuku sangat khawatir. Apa kau pikir itu Ibuku? Nenekku?” kata Shi
Kyung seperti tak ingin membawa keluarganya
Shi Kyung
seperti tak bisa berpikir, saat itu Shi Young menuruni tangga melihat kakaknya
berbicara serius dengan Ga Ram dan ingin tahu apa yang berdua bicarakan
“Lee Shi
Young, apa yang kau lakukan disini?” kata Shi Kyung kaget melihat adiknya ada
dirumah sakit.
“Aku
bertanya apa yang sedang kalian bicarakan. Apa kalian kehilangan sesuatu yang
mahal?” kata Shi Young, Saat itu terdengar suara teriakan dari lantai atas.
“ Kita
tidak bisa mengabaikan masalah ini. Jika
kau mengatakan kau menghilangkannya..., Ajumma itu tidak akan mau tahu, dan
dia tidak akan membiarkannya begitu
saja. Dan juga, kudengar Si Nenek Cincin dalam kondisi sangat buruk saat ini.”
Ucap Ga Ram
“Apa aku
mengatakan sesuatu yang salah? Apa yang sudah kau lakukan dengan benar sehingga
melihatku seperti itu? Aku sudah bertemu banyak jenis orang di sini. Tapi, aku
belum pernah melihat orang sepertimu.” Ucap Nenek Kim marah
“Ada apa
denganmu, Nenek tua...” kata Menantu Nenek Oh bertolak pinggang.
“Bong
Sook adalah temanku, dan aku menyayanginya. Dia bukan orang asing bagiku, jadi aku
harus mengatakan bagianku.” Ucap Nenek Kim. Menantu Nenek Oh heran apa masuk
mengatakan bagianya menurutnya Nenek Kim tak ada hubungan denganya.
“Jangan
menahannya. Katakan semuanya dengan
jelas, Dasar jalang.”kata Nenek Kim sudah tak bisa menahan emosinya. Si Menantu
hanya bisa menjerit kesal
Nenek Kim
memberitahu kalau Nenek Oh yang tidak punya banyak waktu lagi untuk hidup jadi
Paling tidak, orang seperti Menantunya itu harus mempunyai sopan santun. Si
menantu merasa tak ada yang salah di perbuat, menurutnya Tidak ada orang yang
bisa melakukan sebanyak yang dilakukan.
Saat itu Ga Ram, Shi Kyung dan Shi Young melihat adu mulut keduanya.
“Dia bisa
saja mati besok lusa. Apa cincin itu
begitu penting? Dia membayar sekolahmu, membayar rumahmu, dan mengurusmu. Apa
lagi yang kau inginkan?” ucap Nenek Kim
“Diam saja
jika kau tidak tahu apa-apa. Apa kau tahu berapa harga cincin itu?” kata Si
menantu.
“Berapapun
harganya, apa itu lebih penting daripada hidupnya? Aku bahkan tidak akan
meninggalkanmu cincin tembaga!” ucap Nenek Kim. Menantu Oh menyindir kalau
Nenek Kim bukan walinya, bahkan seorang
dokter
“Teman?
Teman, apanya... Ibu mertuaku tidak pernah punya teman yang buta huruf
sepertimu... Dasar nenek tua!” ejek Menantu Nenek Oh,
“Hei... Jangan
dekat-dekat dengan nenekku.” Ucap Shi Young melindungi neneknya.
Shi Kyung
seperti ketakutan memilih untuk bersembunyi dibalik tubuh Ga Ram. Menantu Oh melihat Shi Young sebagai gadis kasar itu dengan mengejek kalau Nenek
dan cucunya satu set. Saat itu Dokter Park datang melihat keduanya bertengkar
merasa heran.
Nenek Kim
bersama Dokter Park dan juga 3 remaja berkumpul diruangan. Dokter Park mengeluh
dengan sikap Nenek Kim, karena tampaknya melakukannya dengan baik dan
kemudian meledak satu atau dua kali
dalam setahun ini. Nenek Kim mengelak kalau ini pertama kalinya.
“Kau
selalu mengatakan ini adalah pertama kalinya. Kenapa kau begitu keras kepala
ingin berkelahi?” ucap Dokter Park
“Aku
ingin mengabaikannya, tapi dia terlalu berlebihan. Dia tidak punya sedikitpun
kasih sayang untuk ibu mertuanya. Dia selalu membicarakan cincin itu.” Kata
Nenek Kim. Dokter Park akhirnya memuji sikap Nenek Kim yang melakukannya dengan
baik.
“Shi
Kyung dan Shi Young, kalian akan pulang, kan? Ayo pergi. Aku akan mengantar
kalian pulang.”ucap Dokter Park.
“Tidak.. Semua
orang keluar dan menunggu... Shi Young, kau tetap disini dan berbicara dengan
Nenek.” Kata Nenek Kim.
Nenek Kim
bertanya Apa "Copo" itu penting sekali. Shi Young menegaskan kalau
yang dimaksuda "Cos-Play." Dan itu memang sangat penting baginya.
Nenek Kim mengaku tidak akan membuangnya
jika Shi Young mengatakannya. Shi Young menegaskan kalau Bukan hanya itu.
“Kenapa
Nenek tidak memberi tahuku kalau tidak tahu cara membaca bahasa Korea? Kenapa
Nenek meminta wanita seperti itu, dibandingkan orang lain, untuk membaca
suratku?” ucap Shi Young kesal. Nenek Kim pikir tak ada yang salah dengan hal
itu.
“Nenek
bahkan tidak bisa membaca, dan Apa kau ingin Nenekmu ini pilih-pilih orang?”
kata Nenek Kim.Shi Young melihat mereka yang bertengkar dan itu memalukan.
“Kau
bilang Memalukan? Kenapa? Apa Karena nenekmu tidak bisa membaca? Apa Karena
Nenekmu membuang benda "copo" itu? Karena aku melawan wanita kasar
itu dan mengumpatnya? Hal semacam itu bukanlah sesuatu yang benar-benar
memalukan. Aku mungkin tidak tahu apa-apa. Tapi, aku bukan seseorang yang patut
dipermalukan.” Ucap Nenek Kim terus bicara tanpa henti dan Shi Young menatap
bibir neneknya.
“Aku
punya ide bagus. Nenek dan aku berada di posisi yang sama, jadi bagaimana
dengan ini? Aku akan mengajarkan cara membaca bahasa Korea, Sebagai balasannya,
Nenek bisa ikut talent show denganku.” Ucap Shi Young. Nenek Kim binggung
tiba-tiba anaknya mengajak untuk pentas.
Ga Ram
memberikan minuman untuk Shi Kyung dan memberitahu kalau mereka bisa menelp
ayahnya saat Shi Young sudah keluar dan Ayahnya akan datang dengan mobil. Shi
Kyung menyebut panggilan “ayah” yang menurutnya sungguh menakjubkan.
“Aku
belum pernah memanggil ayahku sebelumnya. Ketika aku masih sangat kecil,
ayahku... Ayah hilang saat aku masih memanggilnya "Ayah, Ayah.".. Kau
beruntung.”ungkap Shi Kyung. Ga Ram ingin tahu alasanya.
“Kau
tidak perlu memisahkan tulang dari ikanmu.” Kata Shi Kyung. Ga Ram pikir Shi
Kyung juga beruntung karena Banyak wanita di rumahnya.
“Aku
sudah menyuruhmu untuk mengadopsi Shi Young. Oh, bukan. Kita membaginya.” Kata
Shi Kyung dengan tawa bahagia bersama Ga Ram
“Apa yang
sedang dibicarakan Shi Young dengan Nenekmu?” tanya Ga Ram.
Shi Kyung
juga tak tahu tapi menurutnya mereka sama, dengan Kepribadian dan sikap keras
kepala Bahkan cara mereka berdua menggunakan tangannya. Ga Ram pikir benar
juga. Shi Kyung melihat kearah langit seperti tak percaya kalau banyak sekali
bintang dan Semuanya terlihat sama juga.
“Seperti
apa bentuknya... apakah cincin itu?” kata Bom dengan keduanya sama-sama melihat
ke arah langit.
“Saat aku
melihat bintang-bintang jatuh dari langit... Aku bertanya pada Ayahku. Ayah,
apa yang harus aku lakukan pada saat seperti ini?” gumam Shi Kyung.
Bom
menatap langit lalu melihat ponselnya ingin tahu bentuk dari cincin yang
dihilangkanya.
Bom
menarik Shi Kyung ke belakang sekolah. Shi Kyung bertanya apa yang ingin
dilakukan Bom ditempat sepi. Bom
mengeluh ShiKyung yang masih bisa bercanda sekarang, lalu membahas cincin yang
tak bisa ditemukan. Shi Kyung membenarkan kalau memang belum menemukanya.
“Apa yang
akan kau lakukan? Itu semua salahku.”kata Bom
“Kau
benar. Itu semua salahmu, jadi Kau harus ganti rugi.” Ucap Shi Kyung lalu
tersenyum kalau hanya bercanda saja.
“Aku
sedang memikirkan cara mengatasinya, jadi kau tidak perlu khawatir.” Kata Shi
Kyung
“Apa kau
punya ide?”tanya Bom. Shi Kyung mengaku belum memilikinya. Bom seperti merasa
sangat bersalah menghilangkan cincin yang mahal.
Bibi Oh
berlatih mengajar tentang sejarah musik dan mondar mandir di lorong, Diam-diam
Guru Kim melihatnya ingin tahu cara mengajar Bibi Oh. Bibi Oh yang merasa
sangat gugup merasa sangat kepanasan dan ingin membuka jendela tapi malah
membuat kertas-kertasnya terbang terbawa angin.
Guru Kim
melihatnya langsung menyuruh Bibi Oh menutup jendelanya, dan merapihkan
lemabran kertas yang berjatuhan dan menyapa lebih dulu. Bibi Oh mengaku
sebelumnya baik-baik saja tapi sekarang tidak begitu yakin. Guru Kim selesai
membereska kertas dan memberikan pada Bibi Oh.
“Apa yang
sedang kau lakukan?” tanya Bibi Oh heran melihat Guru Kim hanya diam saja.
“Kau akan
berlatih jadi Lebih baik melakukannya di depan audiens. Ketika aku mengambil
alih kelas pengalaman kematian, aku sangat gugup dan merasakan beban seperti
itu. Aku memanggil semua teman sekelasku dan membelikan mereka banyak minuman.”
Cerita Guru Kim
“Lalu Aku
membuat mereka mabuk. Mereka semua mabuk dan terbaring di tanah. Aku merasa
jauh lebih baik setelah berlatih di depan mereka. Jadi Santai saja saat kau
melakukannya. Tidak ada yang akan tahu jika kau salah. Dan juga, hal terburuk
yang bisa terjadi adalah kau tidak akan mendapatkan pekerjaan itu.” Kata Guru
Kim menyuruh Bibi Oh mulai mencoba mengajar.
Bibi Oh
dites mengajar dengan semua guru, termasuk kepala sekolah da wakilnya melihat
cara mengajarnya didepan kelas. Sementara Shi Kyung sibuk menghitung, harga
cincin itu 2 miliar won dan upah minimumnya 6,500 won.
“Membagi
2 miliar won dengan 6.500 won. Berapa
angka nol yang ada di 2 miliar won?”
gumam Shi Kyung lalu melihat teman sebangkunya tertidur meminjam untuk
menghitung.
Bibi Oh
mencoba mengajar tentang Lagu yang
membuat Tolstoy menangis berasal dari sebuah lagu rakyat dari pedesaan Ukraina,
lalu tiba-tiba ketakutan karena melihat wajah kepala sekolah yang memelotoinya.
Guru Kim memberikan semangat, Agar Bibi Oh bisa tenang. Akhirnya Bibi Oh bisa
berbicara kembali dengan tenang mengajar dikelas.
“Jadi
jumlahnya 30.912 jam, 14 tahun, 10 bulan, dan 10 hari!.. Itu gila!” teriak Shi
Kyung berhasil menghitungnya. Semua orang yang ada didalam kelas binggung. Bibi
Oh terlihat kaget karena keponakanya sendiri yang membuat hancur tes
mengajarnya. Shi Kyung sadar kalau semua orang menatapnya karena berteriak.
“Hei..
Lee Shi Kyung... Aku tidak pernah mengalami ini sebelumnya. Kepala Sekolah,
wakil kepala sekolah, dan wali kelas ingin bertemu denganmu.” Ucap Joo Yeon
“Kenapa?
Apa karena aku berteriak?” tanya Shi Kyung gugup. Joo Yeon juga tak tau karena
hanya diminta untuk memanggilnya.
“Tapi,
30.912 jam... Apa itu?” kata Joo Yeon penasaran, tapi saat itu telp Shi Kyung
berdering. Shi Kyung langsung mengangkat telp dari ibunya.
“Hei...
Apa yang sedang terjadi? Apa yang kau lakukan selama di kelas bibimu sehingga
membuatnya menangis?” tanya Nyonya Oh. Joo Yeon memberikan kode agar Shi Kyung Jangan
lewatkan latihan talent show.
“Aku
memang menyebabkan beberapa masalah, tapi Dia tidak perlu menangis.” Pikir Shi
Kyung
“Tidakkah
kau tahu apa arti kelas itu bagi bibimu? Kau Langsung pulang setelah sekolah.”
Tegas Ibunya.
Shi Kyung
pikir Pada saat seperti ini, melarikan diri adalah yang terbaik, saat sampai
didepan sekolah akalu lupa memberitahu Bom akan pergi. Wakepsek bisa menemukan
Shi Kyung lebih dulu sebelum kabur, dengan bersenandung “Aku menangkapmu. Aku
menangkapmu.”
Wakepsek
mengajak Shi Kyung ke tempat yang banyak pohon kaktus, menurutnya tidak banyak
yang bisa dilakukan, Shi Kyung karena tidak bisa mengembalikan cincin atau
membeli yang baru. Shi Kyung membenarkan.
“Tidakkah
sebaiknya kau mencari cara terbaik untuk mengatasi masalah ini?” kata Wakepsek.
Shi Kyung bergumam dalam hati dengan nada kesal kalau sudah tahu dengan hal
itu.
“Wakil
Kepala Sekolah, apa itu cara terbaik?” keluh Shi Kyung dalam hati.
“Kau
Ambil ini, dan temui Si Nenek Cincin itu. Kudengar kau belum menemuinya sejak
kehilangan cincin itu.” Kata Wakepsek.
“Saya
menemuinya, tapi menantu perempuannya ada di sana dan saat Saya kesana saat dia
pingsan.” Kata Shi Kyung. Wakepsek menyuruh Shi Kyung untuk coba pergi kesana
hari ini.
Bom
memperlihatkan gambar cincin yang sama dengan yang dihilangkan. Si penjual
bertanya apakah Bom meminta agar membuatkan cincin seperti ini. Bom ingin tahu
Seberapa cepat bisa melakukannya dan Berapa harganya.
“Cincin
ini adalah desain dasar, jadi aku sudah membuatnya. Apa kau mau melihatnya?”
kata si penjual. Bom pun meminta agar ditunjukan.
Si
penjual mencari dalam etalase, dan
memperlihatkan bentuk cincin yang sama milik Nenek Oh. Bom keluar dari toko
perhiasaan, menelp seseorang kalau ingin mengambil pekerjaan yang sudah
bicarakan sebelumnya, dengan nama Kim Min Ji dan akan segera datang.
“Tapi,
bisakah Anda membayar di muka? Ini penting.” Kata Bom memohon, saat itu pesan
dari ponselnya masuk “Kau tahu kita ada latihan talent show hari ini, 'kan?”
Seperti Bom tak peduli karena harus berkerja.
Bibi Oh
membawakan minuman untuk kakaknya. Nyonya Oh sedang menghitung pengeluarkan
menanyakan perasaan adiknya sekarang.
Bibi Oh meminta maaf pada kakaknya, karena benar-benar berusaha melakukannya
dengan baik.
“Apa Kau
belum tahu, Mereka bilang kau sudah
menyelesaikan kelas?” kata Nyonya Oh..
“Benar,
tapi aku tersandung kata-kataku sendiri. Bahkan Shi Kyung dan Shi Young akan
dipermalukan olehku.” Kata Bibi Oh
“Mereka
tidak tahu hal-hal itu, jadi Tunggu dan lihat saja.” Kata Nyonya Oh lalu merasa
kesal dengan Lee Shi Kyung.
“Astaga,
apa yang terjadi denganku? Aku takut
pada dunia dan takut pada orang lain juga.” Kata Bibi Oh sambil menangis.
“Jika terjadi
hal-hal yang buruk, kau harus pergi menemui seorang profesional.” Kata Nyonya
Oh. Bibi Oh bertanya siapa Seorang profesional.
Saat itu
terdengar jeritan suara dari dalam kamar,
Shi Young memperlihatkan video seorang nenek yang sedang melakukan rap.
Neek Kim tak percaya kalau cucunya meminta melakukan seperti itu, menurutnya itu tak mungkin karena ia bukan
orang yang kasar.
“Itu
hanya sebuah lagu... Kita tidak akan melakukannya seperti itu. Jadi Pertama,
mengikuti irama” ucap Shi Young mengajarkan neneknya untuk melakukan rap. Nenek
Kim seperti masih kaku untuk menari.
“Bukan
begitu, tapi Nenek harus mengikuti irama. Gunakan lenganmu, dan gerakkan
pinggulmu.” Kata Shi Young terlihat lincah.
“Apa pinggulmu
sama dengan pinggulku? Tunggu sampai kau berusia 70 tahun., maka Pinggulmu tidak
akan merasakan hal yang sama. Sudahlan.. Kau saja yang melakukannya.” Kata
Nenek Kim menyerah
“Tunggu,
Nenek... Sudah kubilang kalau aku akan mengajari Nenek cara membaca bahasa
Korea.” Kata Shi Young
“Lupakan.
Aku tidak masalah jika tidak tahu bagaimana cara membaca dan menulis.” Kata
Nenek Kim tak peduli
“Nenek
bilang buta huruf. Apa Nenek tidak punya harga diri? Nenek buta huruf.” Ucap
Shi Young kesal
“Kau bisa
melakukannya dengan temanmu. Kenapa kau menggangguku?” keluh Nenek Kim
“Kudengar
Nenek sangat terkenal di Hospice. Jadi Kupikir orang-orang akan menyukainya.”
Ungkap Shi Young
Nenek Kim
tahu kalau ia memang sangat terkenal. Shi Young memperlihatkan kalau ponsel itu
milik bibinya, jadi saat disekolah menontonya dan berlatih dengan bibinya.
Bibi Oh
mendengar dari luar panik berpikir Shi Young sudah gila. Ibu Shi Young menyuruh
adiknya agar Lakukan seperti kata Shi
Young karena mungkin juga terlalu takut pada orang lain. Bibi Oh mengaku kalau
itu tergantung pada orangnya dan buru-buru bersembunyi.
“Kau
dimana, Jung Soo?” panggil Nenek Kim keluar dari kamar tak melihat bibi Oh,
lalu bertanya apda Nyonya Oh apakah adiknya itu pergi. Nynya Oh menunjuk ke
arah tempat adiknya bersembunyi, Bibi Oh pun tak bisa diam hanya bisa
memberikan senyuman terpaksa.
Shi Kyung
sibuk mencari cincin di ilalang, Yong Gi membawa teko air mengumpat Shi Kyung
yang datang ke semak-semak lagi. Shi Kyung bertanya apakah Yong Gi melihat
sesuatu disini. Yong Gi mengaku melihatnya. Shi Kyung kage..
“Apa? Apa
yang kau lihat?” tanya Shi Kyung. Yong Gi dengan nada mengejek kalau melihat
Shi Kyung
“Aku
melihat Bedah gila dua kali.” Ungkap Yong Gi lalu bergegas pergi. Shi Kyung
terlihat kesal lalu menerima pesan”Si Nenek Cincin sudah bangun sekarang.
“Ayah,
apa yang harus kulakukan?” gumam Shi
Kyung menatap kearah langit.
Shi Kyung
bertemu dengan Dokter kalau nenek itu mencarinya. Shi Kyung ingin tahu
alasanya. Dokter juga tak tahu karena nenek Oh yang tidak sadar berhari-hari,
lalu saat terbangun menanyakan Shi Kyung
dan Nenek Duk Boon, lalu mengajak untuk segera pergi menemuinya.
“Bagaimana
dengan menantunya?” tanya Shi Kyung khawatir. Dokter mengatakan Nenek Oh
sendirian jadi memintanya agar segera masuk.
Shi Kyung
ketakutan menemui Nenek Oh yang ingin bertemu denganya dan ingin tahu ada apa
dan berpikir kalau untuk mengembalikan cincinnya. Nenek Oh mengatakan bukan itu
kalau hanya ingin bertemu dengan Shi Kyung saja. Shi Kyung binggung.
“Aku
sadar dan bernafas lagi Dan aku ingin bertemu dengan seseorang. Terima kasih
telah datang menemuiku.” Kata Nenek Oh.
Shi Kyung tiba-tiba langsung berlutu memegang tangan Nenek Oh.
“Apa yang
sedang kau lakukan? Duduklah dengan
benar, Kau bisa kelelahan.” Ucap Nenek Oh.
“Aku
minta maaf... Tentang cincin yang Anda
berikan padaku... Aku mencoba mengembalikannya pada Anda. Tapi Aku
menghilangkannya di tepi sungai. Aku sudah menghitungnya. Aku bisa membelinya
jika aku bekerja 8 jam selama 14 tahun dan 10 bulan. Aku tidak punya cara lain
untuk mengembalikannya kepada Anda.” Ucap Shi Kyung sambil menangis.
“Aigoo,
untuk mendapatkan kembali cincin itu... Aku harus hidup lama.” Kata si nenek
dengan senyuman.
“Maaf,
cincin itu adalah segalanya untuk Anda. Aku minta maaf.” Kata Shi Kyung.
Tiba-tiba nenek Oh meminta agar Shi Kyung mendekat memberitahu tentang cincin.
Shi Kyung
keluar dari kamar masih dengan wajah melongo, lalu ada pesan masuk ke dalam
ponselnya. Ia bertemu dengan Bom direstoran dan melihat sebuah cincin milik
Nenek Oh, lalu bertanya Di mana menemukan cincin ini. Bom berbohong kalau
menemukanya ditempat mereka duduk.
“Ini tidak
ada disana saat kita mencarinya.” Pikir
Shi Kyung heran
“Itu
terkubur di dalam tanah. Aku membersihkan kotorannya.” Kata Bom mencari alasan.
“Wow,
hanya memikirkan cincin ini... Tapi, cincin ini palsu.” Kata Shi Kyung. Bom
kaget bertanya Bagaimana mengetahuinya.
“Bagaimana
lagi aku bisa tahu tahu itu? Si Nenek
Cincin memberitahuku.” Kata Shi Kyung. Bom tak percaya kalau cincin milik si
nenek ternyata palsu
“Tapi Kapan
kau pergi mencarinya?” tanya Shi Kyung. Bom mengaku kalau itu Tadi malam.
Shi Kyung
ingin tahu tadi malam jam berapa. Bom mengaku mungkin jam 8 malam. Shi Kyung mengingat saat jam delapan dan
melihat ponselnya saat menerima pesan kalau nenek Oh sudah sadar jam 8 malam
dan ia masih ada di semak-semak.
“Itu
aneh... Aku berada di sana pada waktu itu.” Gumam Shi Kyung. Bo melihat Shi
Kyung terlihat binggung.
“Secara
kebetulan...Apa kau melihat orang gila?” tanya Shi Kyung. Bom melonggo
binggung. Shi Kyung tak ingin membahasnya menurutnya Hanya omong kosong belaka.
“Perasaan
aneh apa yang kurasakan ini?” gumam Shi Kyung dan mencoba membahas untuk talent
show?
“Ketua kelas
mengatakan untuk menelepon jika kau tidak hadir setiap saat. Kau akan
melakukannya, bukan?” kata Shi Kyung. Bom menganguk. Shi Kyung pun merasa lega
mendenganya.
Ga Ram
heran melihat Shi Kyung sudah menemukan cincin itu, tapi terlihat masih
binggung. Shi Kyung merasa sudah memikirkanya menurutnya Menantu perempuan itu
dan ia tidak begitu berbeda, karena tidak memikirkan Nenek.
“Wanita
itu hanya menginginkan cincin ini. Aku tidak khawatir dengan Si Nenek Cincin.
Aku hanya khawatir kehilangan cincin ini. Jadi Kami sama. Ketika dia bilang
ingin bertemu denganku, aku merasa sangat menyesal padanya. Jujur saja, aku
hanya khawatir dengan cincin ini. Aku tidak terlalu memikirkannya.”akui Shi Kyung
“Dan
juga, aku merasa bersalah pada Bom. Kenapa Bom pergi dan menemukan cincin ini?”
ucap Shi Kyung.Ga Ram binggung apa maksud ucapanya itu. Shi Kyung tak ingin
membahas dan melupanya.
“Kau
menemukan cincin itu sekarang, jadi fokus saja pada Talent Show. Suasana hati
sudah turun drastis karena kalian semua sudah tertekan” Kata Ga Ram. Shi Kyung
mengangguk mengerti dan akan mengembalikan cincin ini
Tim Shi
Kyung mulai menari seperti yang ada dalam video milik Ayah Shi Kyung, beberapa
murid awalnya terlihat kaku sampai akhirnya Shi Kyung dkk bisa menirukan
gerakan sama seperti si penari.
Shi Young
mengajak neneknya untuk bergaya hip hop dengan topi dan juga jaket. Nenek Kim
mengeluh kalau pinggulnya terasa sakit karena tak bisa mengerakan tubuhnya.
Bibi Oh melihat dari balik pintu, Nenek Kim yang berlatih seperti yang
diajarkan.
Ga Ram
dkk juga berlatih tarian mereka dalam talent show. Mereka seperti sudah siap
dan kompak memperlihatkan tarian mereka. Shi Young dan Neneknya juga seperti
sangat kompak bukan seperti kucing dan anjing seperti dulu.
Nenek Kim
tertunduk malu melihat pakaianya yang berbeda, jaket merah celana jins pendek.
Nenek Oh hanya bisa menahan tawa melihat temanya yang bergaya kekinian dengan
rambut putih. Nenek Kim pun menanyakan keadaan temanya dan merasabelum melihat
menantu perempuannya.
“Dia
tidak punya alasan untuk datang lagi. Jadi Dia akan datang saat aku meninggal.”
Kata Nenek Oh
“Oh,
wanita yang jahat. Aku bertengkar dengannya. Apa kau mendengarnya?” ucap Nenek
Kim terlihat kesal
“Terima
kasih... Jangan salahkan menantuku... Itu karena caraku menjalani hidupku.”
Kata Nenek Oh
“Lalu Dimana
cincin itu bisa hilang?” tanya Nenek Kim. Nenek Oh mengaku kalau juga
penasaran.
“Aku iri
padamu. .. Kau bisa menari.” Ungkap Nenek Oh. Nenek Kim mengatakan kalau ia
menari bukan karena keinginannya.
“Cucu
perempuanku memohon padaku untuk melakukannya.” Kata Nenek Kim
Nenek Oh
pikir ia bisa hidup seperti temanya, Nenek Kim pikir kalau Rumput tetangga
selalu lebih hjau dan Tidak ada sesuatu
yang membuatnya iri dengan kehidupanya.
Shi Kyung
masuk ruangan memberitahu neneknya kalau Shi Young mencari Nenek. Nenek Kim
mengeluh kalau Shi Kyung pasti akan muntah lagi lalu pamit pergi pada temanya.
Ia menegaskan pada nenek Oh harus memilihnya jadi akan memenangkan hadiahnya. Nenek Oh
tersenyum melihat temanya yang pergi.
Shi Kyung
bertanya apakah Nenek Oh akan datang untuk melihatnya nanti. Nenek Oh menjawab
itu sudah pasti kalau akan memilih Shi Kyung dan bukan neneknya. Shi Kyung
mengejek Nenek Oh seperti pengkhianatan. Keduanya pun tertawa, tiba-tiba Nenek
Oh memberikan cincin pada Shi Kyung.
“Ada apa
lagi dengan ini?” tanya Shi Kyung binggung. Nenek Oh mengatakan tidak
menginginkannya.
“Cincin
ini sama sepertiku. Mereka adalah Palsu, berpura-pura menjadi asli. Jadi Masukkan
ini ke dalam peti matiku. Pastikan tidak ada yang tahu, karena Akan ada
keributan besar untuk mencari ini begitu aku mati. Aku tidak ingin melihat itu
terjadi bahkan setelah mati.” Pesan Nenek Oh. Shi Kyung hanya bisa terdiam.
“Shi
Kyung... Jangan terjebak dalam hal-hal palsu.” Kata Nenek Oh. Shi Kyung pun
menganguk mengerti mendengar nasehat nenek.
“Wahh.. Aku
mengatakan hal-hal yang tidak berguna kepada
anak laki-laki yang akan menari.” Kata Nenek Oh merasa bersalah dengan
mengangkat tangan untuk high five, Shi Kyung pikir Nenek Oh itu memiliki memori
yang bagus.
Bersambung
ke Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar