PS
: All images credit and content copyright : JBTC
Mereka
akhirnya berkumpul bersama, Yeon Sung benar-benar panik terus mengecek
ponselnya. Tuan Oh mengeluh kalau mereka
mencarinya, lalu kapan akan makan. So So menjelaskan harus menemukannya sebelum makan.
“Sebuah
kelompok harus mengikuti peraturan! Ini Sudah waktunya makan!” tegas Tuan Oh
“Tapi
seseorang menghilang.” Kata So Ran. Nyonya Oh meminta suaminya agar jangan
bersikap terlalu dingin.
“Aku
tidak dingin! Kita perlu makan dan istirahat!” ucap Tuan Oh
“Menemukannya
lebih penting daripada makanan, Pak.” Kata Ma Roo
“Lalu,
dia bisa menunggu di sini sementara kita semua makan!” kata Tuan Oh menunjuk
pada Yeon Sung sebagai pasangan Na Hyun.
So Ran
mengeluh Tuan Oh yang terlalu jahat. Kyung Jae pun meminta Tuan Oh untuk tak
bersikap seperti itu. Yeon Sung akhirnya meminta maaf atas ketidaknyamanan dan
akan menemui di restoran, serta akan menghubungi So So nanti. Tuan Oh mengajak
untuk segera pergi ke restoran.
“Kami
akan berkeliling ke sekitar seperti yang direncanakan semula.” Kata Ma Roo.
Begitu juga Kyung Jae dan So Ran. Tuan Oh mengeluh mereka semua melakukan yang
diinginkan dan menjadi begitu egois, lalu menyuruh istrinya Istirahat. Tapi
Nyonya Han memilih untuk pergi meninggalkanya.
Tuan Oh berteriak memanggil istrinya karena sedang sakit.
“Tuan...
Berpindah tempat sebagai kelompok penting dalam tur kelompok. Tapi saat terjadi
kecelakaan, kelompok tersebut perlu melindungi anggotanya. Itu adalah
keuntungan terbesar untuk paket wisata. Kau bisa Istirahat, karena Ini mungkin
memakan waktu cukup lama.” Ucap So So. Tuan Oh pun hanya bisa diam karena
sebenarnya hanya khawatir dengan istrinya.
Mereka
semua mencari Na Hyun, berbeda tempat. Yeon Sung mencari di pantai, So So dan
Ma Roo di restoran, Nyonya Han dipasar dan Kyung Jae serta So Ran ada di
pertokoan.
Sementara
Na Hyun duduk sendiri dalam lobby, Hotel dengan ponselny berkata kaalu semua
Semua selesai dan Tamat. Ia lalu tersadar melihat jam sudah lebih dari jam 5
dan mereka harus kembali berkumpul, lalu matanya melotot melihat ada 51
panggilan dari ayahnya yang tak terjawab. Ia panik karena sekarang dalam masalah
dan bergegas pergi.
Na Hyun
berlari masuk ke mobil dan langsung meminta maaf, tapi wajahnya dibuat binggung
karena hanya ada Tuan Oh jadi berpikir datang nomor dua dan merasa bersyukur.
Tuan Oh melihat Na Hyun datang langsung mengeluarkan ponselnya.
So So
lebih dulu menerima telp Tuan Oh, kalau sudah menemukannya. Akhirnya semua
menerima pesan kalau Na Hyun sudah kembal ada di dalam bus jadi mereka bisa
bertemu kembali di bus. Nyonya Han yang lainya pun bisa bernafas lega. Yeon
Sung masih berteriak di pantai mencari Na Hyun, sampai akhirnya So So menelp
memberitahu Na Hyun sudah ada di dalam bus.
Na Hyun
duduk dibangku bus dengan semua orang sudah berkumpul, Yeon Sung datang dengan
wajah panik hanya terdiam menatap anaknya. So So pikir kalau Yeon Sung pasti khawatir, tapi Na Hyun ternyata ada di
lobi hotel dan hanya pergi menyendiri. Yeon Sung mendekati anaknya terlihat
marah mengambil ponsel anaknya. Na Hyun langsung berteriak memanggil “Ayah!”
“Dia
memanggilnya "Ayah."”kata Kyung Jae dan semua yang mendengar juga
kaget ternyata Yeon Sung adalah ayah dari Na Hyun.
“Aku
minta maaf.” Ucap Na Hyun. Yeon Sung mengatakan tak mengatakan padanya tapi
pada semua orang yang ada dalam bus.
“Aku
sudah melakukannya.” Ucap Na Hyun, tapi tatapan Yeon Sung membuat Na Hyun
kembali berdiri membungkuk minta maaf karena terlambat. Semua terlihat masih
shock, Yeon Sung dan Na Hyun pun terlihat sangat dingin.
“Terima
kasih atas bantuan kalian. Kalian berdua terlihat cantik seperti Ayah dan
putrinya.” Ucap So So mencairkan suasana.
“Kau
bilang mereka berselingkuh” bisik Kyung Jae pada So Ran karena dugaanya salaha.
“Ini
adalah kejadian umum dalam tur kelompok. Jadi mohon dimengerti dan saling
memaafkan. Sekarang Butuh waktu 30 menit untuk sampai ke restoran. Aku sudah
menyiapkan menu spesial untuk hari ini. Kalian penasaran kan? Silakan beristirahat
di bus sampai tiba.” Ucap So So lalu memberikan minum untuk Yeon Sung. Yeon
Sung langsung menghabiskan satu botol.
Di rumah
Keluarga
Yoon makan bersama, Tuan Yoon memuji Doo Ri yang menambahkan banyak bumbu ke makanan. Doo Ri
mengatakan Pengantin laki-lakinya suka
seperti itu. Ibu So So mengeluh dengan panggilan Do Ri karena keduanya bahkan
belum menikah.
“Kedua
orang ini saling memanggil "Mempelai
Wanita," "Mempelai Pria,"
dan "Sayang" sejak SMA.” Ucap Tuan Yoon membela
“Aku
tidak suka kalian berlebihan begitu.” Ucap Ibu So So sinis. Doo Ri tetap ramah memanggil ibu mertuanya.
“Apa yang
salah denganmu? Panggil saja aku "Ibu" kata Ibu So So. Doo Ri pun
tetap tersenyum.
“Ibu.. So
So baik-baik saja. Sangat Aneh kalau kau tidak mengajukan pertanyaan sejak dia
kembali dari Perancis.” Ucap Doo Ri memberitahu ibu mertuanya
“Aku
tidak peduli dengan gadis yang kabur dengan kedua kakinya sendiri itu. Aku juga
tidak penasaran.” Kata Ibu So So.
“Apa dia
makan dengan baik?” tanya Tuan Yoon. Doo
Ri menjawab kalau So So makan dengan baik. Su Su sibuk makan hanya mengatakan
“Roti.”
“Dia
bilang makan banyak roti.” Ucap Doo Ri mewakili calon suaminya.
“Apa Berat
badannya turun?” tanya Tuan Yoon. Doo Ri menjawab kalau Su Su bilang berat
badannya naik.
“Dia
bukan tipe orang yang menambah berat
badan. Apa karena dia mengalami masa sulit?” kata Tuan Yoon malah khawatir.
Doo Ri
mencoba menenngkan kalau berat badan SoSo cukup. Tuan Oh ingin tahu yang
dilakukan So So disana. Doo Ri menjawab
sibuk mendapatkan gelar PhD-nya. Tuan
Yoon ingin tahu apakah anaknya punya uang dan Bagaimana bisa melakukanya. Doo Ri
menceritakan So So yang bekerja sebagai Pemandu wisata, dan menghasilkan banyak uang karena kerja
keras.
“Apa dia
akan kembali?” tanya Tuan Yoon. Doo Ri menjawab kalau SoS So akan segera pulang
setelah mendapatkan gelarnya.
“Hei..
Apa Kau lupa bahasa Korea setelah pergi ke Perancis? Kenapa Kau tidak bilang
apa-apa?” ucap Ibu So So marah pada anaknya dan memukul mengunakan sendok
sayur.
“Nasi...”
ucap Su Su tak melawan memilih untuk meminta tambahan nasi pada Doo Ri
“Hei!.Apa
wanita hidup untuk mengambilkan nasi? Kau Ambil sendiri.” Ucap Ibu Su Su makin marah
“Dia
bilang akan kembali untuk pernikahan
kami, Noona masih keren. Dia tidak berubah sedikit pun.” Ucap Su Su mengambil
nasi sendiri. Doo Ri menambahkan kalau So So itu seperti Joan of Arc.”
“Apa dia
berjalan dengan baju besi dan pedang?” tanya Tuan Oh. Su Su menjawab “Ya”.
Ibunya tak terima kembali memukul kepala anaknya dengan sendok sayur.
“Jika kau
menemukannya, seharusnya kau menyeretnya kesini. Kenapa kau di sini sendiri?
Apa Kau masih bisa makan setelah meninggalkan Noonamu disana? Anak itu pergi
jauh-jauh ke sana, dan mengalami semua masalah itu... Semua sendiri, anak muda
itu... Dia bahkan tidak tahu bagaimana
membuat nasi...” ucap Ibu So So akhirnya mulai menangis.
“Kukatakan
dia makan roti! Bukan nasi, tapi roti! Sudah kubilang dia tidak kelaparan! Dia
akan kembali sendiri! Kenapa kau tidak mempercayainya?” teriak Su Su meluapkan
emosinya.
Doo Ri
memarahi Su Su yang berteriak pada Ibunya. Su Su pikir kalau Seharusnya tidak
pergi saja. Ibu So So yang kesal menyuruh anaknya diam saja, sambil menangis
mengatakan kalau sudah sangat merindukannya.
Semua
hanya bisa melonggo melihat yang ada diatas meja, So So heran melihat semua
hanya berdiri saja. Tuan Oh terlihat sangat bahagia, karean menu yang disajikan
adalah masakan korea yang lengkap, lalu mengajak mereka memberikan tepuk tangan
untuk So So lebih dulu.
“Omong-omong,
bukankah sebaiknya kita memesan soju untuk sup kita?” kata Tuan Oh. Nyonya Han
kembali meminta suaminya agar tak menginginkanya yang lainya.
Akhirnya
mereka pun memesan suju, Tuan Oh terlihat senang karena istrinya sangat nafsu
makan. Yeon Sung terlihat masih marah
memilih untuk keluar dari restoran. So So dan Ma Roo duduk berhadapan dengan
saling membagi makanan. Sementara Kyung Jae dan So Ran saling berebut siapa
yang akan menghabisan telur gulung.
Yeon Sung
mencoba menelp pacarnya, tapi tak diangkat terlihat wanita itu sedang ada di
dalam kamar dengan seorang pria bertelanjang dada. Di restoran, So So tahu
kalau mereka menghabiskan sepanjang hari
di pantai di bawah terik matahari jadi Agen
perjalanan memberi hadiah.
Tuan Oh
tak bisa menahan diri langsung mengunakan masker diwajahnya, semua pun tertawa
melihat tingkah Tuan Oh yang mengemaskan. Saat kembali ke hotel, dalam
perjalanan semua tertidur pulas hanya So So dan Yeon Sung masih terjaga.
Mereka
akhirnya sampai di Hotel, So So pikir mereka seperti kembali ke kampung
halaman, karenaaris adalah kampung halaman kedua. Ia memberitahu kalau akan mengadakan tur malam
Paris malam ini jadi bertanya apakah ada yang tertarik, Ma Roo langsung
mengangkat tanganya.
“Kami
berdua juga.” Ucap Kyung Jae. So So bertanya apakah Hanya dua tim
“Kita
tidak perlu.” Kata So Ran menurunkan tangan Kyung Jae dengan mengeluh kalau
pacarnya itu sangat tak tahu malu. Kyung Jae binggung. So Ran pun menyuruh agar
diam saja.
“Lalu,
apa hanya San Ma Roo saja?” tanya So So membuatnya jadi canggung.
“Bagus, Kalian
bisa pergi kencan malam.” Kata Tuan Oh blak-blakan. Nyonya Han langsung
menyolek suaminya. Tuan Oh pun kesal karena Nyonya Oh malah menyoleknya.
“Kita
akan naik sekarang.” Kata Yeon Sung akan pergi. Semua pun menarik koper untuk
pergi ke kamar.
“Kerja
bagus... Kau akan diberkati.” Bisik Nyonya Han pada So Ran. So Ran pun senang
karena merasa ditakdirkan seperti itu.
Yeon Sung
dan Na Hyun berjalan di lorong hotel dengan menarik koper sendiri-sendiri. Na
Hyun mengeluh ayahnya itu masih belum dewasa dan menolak membawa barang bawaannya danmeminta
agar berhenti mengerutkan kening dengan nada sinis.
“Siapa
yang mengajarimu untuk berbicara dengan Ayahmu seperti itu? Perbaiki tata
kramamu!” tegas Yeon Sung tak bisa menahan amarahnya.
“Bagaimana
aku bisa memperbaikinya tiba-tiba? Baiklah..aku tidak mau bicara denganmu.”
Ucap Na Hyun marah. Yeon Sung pikir tak perlu karenan ia juga tak ingin bicara
dengan anaknya.
Ma Roo
memberikan uang untuk biaya tur malamnya. So So mengataan ingin naik kapal
pesiar. Ma Roo bertanya apakah itu Kapal pesiar Sungai Seine dan mengajak untuk
segera pergi saja. So So menyarankan
dengan segelas anggur tapi bukan tamasya. Ma Roo pikir itu juga bagus.
“Aku
tidak ingin makanan ringan.” Kata So So. Ma Roo pun tak masalah
“Biar ku
traktir hari ini, jadi Ikuti aku.” Ucap
So So mengajak Ma Roo segera pergi dengan uang pemberiaannya.
Tuan Oh
menemuai Yeon Sung merasa menyesal
dengan apa yang terjadi hari ini.
Yeon Sung merasa kalau tidak terlalu memikirkannya. Tuan Oh mengatakan kalau
istrinya tidak enak badan, bahakn tidak
punya banyak energi, bahkan sebelumnya merasa pusing.
“Jadi aku
ingin memberinya makan dan membuatnya beristirahat...” ucap Tuan Oh.
“Aku
mohon maaf atas ketidaknyamanan yang kami timbulkan kepada kalian...Tidur yang
nyenyak.” Ucap Yeon Sung lalu kembali masuk ke kamar.
Tuan Oh
sibuk mengeluarkan barang dari koper, Nyonya Han mengeluh dengan sikap suaminya
saat dibus, meminta agar suaminya bisa membayangkan bagaimana perasaannya saat
putrinya menghilang. Tuan Oh pikir tak ada gunanya untuk membahasnya karena Setidaknya
Yeon Sung sudah menemukannya.
“Bagaimana
kau bisa mengatakan kalau ingin makan dalam situasi itu? Bagaimana kau bisa
melakukan itu pada seorang Ayah yang kehilangan putrinya? Kau juga seorang
Ayah!” ucap Nyonya Han berani bicara dengan nada tinggi.
“Dasar Wanita
ini. Apa kau dipenuhi dengan energi setelah makan itu? Kenapa kau memarahiku
disini?” ucap Tuan Oh
Aku tidak
akan memarahimu selamanya dan Kau tidak akan mendengarnya setelah aku mati.”
Kata Nyonya Han.
“Hentikan
omong kosong itu dan tidurlah!” kata Tuan Oh tak ingin berkelahi.
“Aku
benar-benar membencimu!” ungkap Nyonya Han.
“Berapa
banyak uang yang hilang dengan menjadi
usil? Jangan khawatir dengan keluarga lain,
dan lindungi diri kita sendiri!” kata Tuan Oh terlihat sangat kesal
memilih untuk keluar dari kamar.
So Ran
bahagia melihat tas yang baru dibelinya, Kyung Jae berjanji akan membelikan yang lebih baik di masa
depan. So Ran pikir tak perlu karena cukup
senang dengan tasnya sekarang, lalu memberikan hadiah untuk Kyung Jae
juga. Kyung Jae membuka hadiah bertanya
apa itu.
“Ini
kotak kartu nama. Kapan kau membeli ini?” ucap Kyung Jae tak percaya So Ran
membelikan hadiah.
“Aku
buru-buru membelinya saat kau ke kamar mandi.” Kata So Ran. Kyung Jae melihat
kalau ini sangat mewah dan mengucapkan Terima kasih.
“Kau
harus janji! Kau hanya akan menggunakannya
untuk kartu nama yang akan kau simpan
setidaknya selama 10 tahun.” Kata So Ran
“Hei,
kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, 10 tahun tidak masuk akal.” Kata
Kyung Jae.
“Itulah sebabnya
aku ingin kau berjanji.” Ucap So Ran. Kyung Jae pikir kalau So Ran sedang
menyuruh untuk masuk perusahaan daripada memulai bisnis
Ia
memberiathu kalau akan dapat kabar investasiku besok. So Ran menjelaskan aklau
harus konsisten dengan apapun yang dilakukan. Kyung Jae mengaku tak mau. So Ran
mengeluh Kyung Jae berbicara seperti itu Kyung Jae mengatakan kalau seperti itu
maksudnya.
“Bukankah
itu karena aku mengganti pekerjaan hingga akhirnya punya beberapa bisnis yang
gagal? Aku ingin sukses juga dan bukan membuatnya tidak berhasil. “ kata Kyung
Jae
“Pernahkah
kau melakukan sesuatu yang kau sukai selama 10 tahun?” kata So Ran
“Aku
tidak memiliki kesempatan dan juga tidak cukup mampu.” Ucap Kyung Jae.
“Aku memiliki
pekerjaan yang tidak kusukai selama 10 tahun karena hanya itu yang mampu aku
lakukan.” Jelas So Ran
“Aku
mengerti. Terima kasih.... Aku akan menggunakannya dengan baik.” Kata Kyung
Jae.
So So dan
Ma Roo pergi ke cafe dengan meminum wine bersama, dengan menikamati musik
klasik Prancis. So So pun menanyakan pendapat Ma Roo. Ma Roo mengaku merasa seperti berada di
Perancis dan ingin tahu kenapa tidak termasuk dalam rencana perjalanan, karena
tempat ini sangat baik.
“Bosku
menentangnya.” Kata So So. Ma Roo ingin tahu alasanya.
So So
memberitahu Direktur kalau tempat itu adalah Perancis yang sebenarnya. Direktur
pikir kalau menurut So So Menara Eiffel itu Perancis palsu. So So pikir Jadwal
perjalanan selalu sama dan Tidak ada yang baru.
“Itu selalu
baru bagi orang-orang yang datang ke sini untuk pertama kalinya.” Ucap Direktur
“Baiklah,
aku secara tidak resmi akan menambahkannya sebagai tur malam.” Kata So So
“Jika kau
melakukannya, Apakah para turis menyukainya?” tanya Direktur. So So pikir ini
akan menjadi populer.
“Ya,
semuanya akan berakhir. Jika rumor tersebut beredar, semua orang akan menambahkannya
ke tur paket mereka. Maka semua wisatawan akan berada dimana-mana mengambil
gambar. Apa menurutmu penduduk setempat
akan menyukainya?” ucap Direktur. So So menjawab Tidak.
“Hal yang
paling penting...Adalah untuk memuaskan pelanggan kita. Kita tidak punya hak
untuk mencuri kebahagiaan penduduk setempat. Ini adalah aturan yang harus diikuti
oleh industri pariwisata.”ucap Direktur
Ma Roo
memuji Direktur So So adalah orang yang hebat. So So menceritakan biasanya,
Direktur itu orang yang tidak berpikir tapi begitu sesekali. Ma Roo bertanya
apakah bahagia saat datang kesini. So So
mengaku tidak datang ke sini untuk bahagia.
“Tapi
melihat bagaimana aku selalu datang ke sini, aku pasti menyukainya.” Kata So So
“Kau
orang lokal sekarang.” Ejek Ma Roo. So So pikir itu sudah pasti karena Sudah 7
tahun sejak aku pindah ke Prancis.
“Kau
belum pernah berkunjung ke rumah sejak saat itu, kan? Aku merasa seperti itulah
yang terjadi dilihat dari bagaimana adikmu datang mencarimu. Apa adikmu tiba di
Korea dengan aman? Apa Kau mendapat telepon? Aku masih belum memberi jawaban atas
pertanyaanku kemarin. Apa Kau mau kembali ke Korea?” ucap Ma Roo. So So hanya
diam saja.
Na Hyun
berteriak dari kamar mandi kalau tidak ingin mendengarnya jadi Hentikan. Yeon
Sung ikut berteriak kalau seharusnya tidak mengatakan seperti itu kepada
Ayahnya, dengan berteriak kalau selalu memikirkannya dan memikirkannya.
“Aku
lakukan. Aku memikirkanmu setiap
beberapa hari sekali!” ucap Na Hyun keluar dari kamar mandi.
“Apa
gunanya berfikir kalau kau tidak mendengarkan? Bagaimana dengan sekolah?” ucap
Yeon Sung. Na Hyun mengingatkan sudah diusir dari sana.
“Kau
harus mendapatkan GED-mu dan pergi ke perguruan tinggi! Apa yang akan kau
lakukan tanpa ijazah SMA?” kata Yeon Sung dengan nada tinggi.
“Itulah
kenapa aku memikirkan bagaimana menjalani hidupku!” kata Na yun
“Tidak
ada gunanya berpikir! Bawa GED-mu, pergi ke perguruan tinggi, atau belajar di
luar negeri!” kata Yeon Sung
“Kau selalu
mengatakan hal yang sama. Apa hanya ada satu jalan untuk hidup?” ungkap Na Hyun
“ Ada
banyak! Ada begitu banyak!!! Jadi belajarlah dengan giat dan kuliah! Jika kau
melakukannya, maka kau dapat mengambil jalan yang diinginkan dan memiliki
apapun yang kau inginkan!” kata Yeon Sung
“Tidak
bisakah kau mempercayaiku?” ucap Na Hyun marah
“Tidak
bisakah kau mempercayaiku dan melakukan
apa yang aku katakan lebih dulu?” ucap Yeon Sung
Saat itu
telp Yeon Sung berdering, telp dari Mi Jung. Na Hyun menyuruh agar Yeon Sung
menjawab teleponnya karena sudah tahu siapa yang menelp. Yeon Sung tak
mengangkatnya, berpikir sikap anaknya itu memberontak seperti ini karena akan
menikah. Na Hyun mengeluh ayahnya itu memang tidak dewasa.
“Baiklah!
Aku tidak akan menikah!” ucap Yeon Sung.
Na Hyun menegaskan kalau itu bukan alasannya
“Aku
tidak akan membuatmu menderita karena aku ingin bahagia! Aku tidak akan
menikah, oke?” kata Yeon Sung. Na Hyun kesal hanya bisa berteriak.
“Jangan
berteriak! “ ucap Yeon Sung marah. Na Hyun pun terdiam.
Mi Jung
mencoba menelp Yeon Sung tak tak diangkat, lalu menerima pesan dari Jung Na
Hyun yaitu sebuah video dengan judul "Pria yang tidak bisa apapun."
Na Hyun mengedit video ayahnya, saat dminta agar terlihat keren, lalu makan
steak, mengambil foto di kaki malaikat, menaiki kereta wisata, bahkan buang air
kecil tanpa menutup pintu, lalu tertidur.
[Terima kasih telah menerima
Ayahku...] Mi Jung mulai terharu dengan video yang dibuat Na
Hyun.
Na Hyun
memperlihatkan ayahnya yang tak suka wortel, lalu terjatuh saat ingin mengisi
tempat duduk dengan angin. Na Hyun menunjuk ayahnya adalah Seorang pria yang
tidak bisa melakukan apapun dengan
benar.
[Tapi
masalahnya adalah...] Yeon Sung membuat banyak gaya mengatakan “Aku
mencintaimu.”
Flash Back
Na Hyun
mengeluh ayahnya yang tak bisa mengatakan “Aku mencintaimu” dengan sepenuh
hati. Yeon Sung menahan anaknya agar bisa merekam dan mencoba mengatakan “Aku
mencintaimu.” Lalu berpikir kalau mimik wajahnya sangat Membunuh. Na Hyun
mengeluh kalau lebih baik Bunuh saja dirinya. Yeon Sung memperlihatkan mimik
wajahnya terharu saat mengungkapkan perasaanya.
“Ada apa
dengan pengucapannya?” ucap Na Hyun saat mengedit video untuk ayahnya.
[Aku akan memanggilmu
"Ibu" suatu hari nanti... Mohon
tunggu, biarpun butuh beberapa saat.]
Mi Jung terharu
melihat video milik Na Hyun, saat itu semua terlihat sibuk mengucapkan Terima
kasih atas kerja samanya, seperti baru saja selesai syuting. Si pria dengan setengah telanjang, bertanya
Apa yang ditonton Mi Jung. Mi Jung mengatakan Sebuah klip video dari calon
suaminya dengan wajah terharu.
“Siapa
yang merekam itu?” tanya Si pria. Mi Jung dengan bangga menjawab kalau itu
Putri masa depannya.
“Aku
selalu berpihak padamu dan sangat mencintaimu! Apa kau masih kurang? Kenapa kau
terus memberontak seperti ini? Aku melakukan semua yang kau inginkan!”
ucap Yeon Sung. Na Hyun hanya bisa
terdiam.
Flash Back
“Ayahku
tidak marah padaku... Dia bilang aku tidak melakukan kesalahan.” Ucap Na Hyun
saat keluar dari sekolah
“Apa kau
tahu? Ayahmu... memohon dengan lututnya hari itu saat pertemuan itu.” Cerita
Ibu Guru mengingat pada Yeon Sung agar memohon untuk jangan keluarkannya.
“Aku tidak
bisa melakukan itu, meski kau adalah muridku. Tapi Ayahmu melakukannya.” Kata
ibu Guru. Na Hyun melihat ayahnya keluar dari mobil melambaikan tangan.
“Aku
harus pergi sekarang, Ayahku sedang menunggu. Kau adalah guru terbaik yang pernah aku miliki.” Ucap Na Hyun.
“Semoga
selamat sampai tujuan Dan jangan membenci Ayahmu karena memarahi untuk belajar.” Pesan Ibu Guru.
“Ada
kalanya aku tidak tahan, tapi tidak pernah membencinya dan Ayahku juga
begitu... Dia tidak akan pernah membenciku.” Kata Na Hyun lalu pamit pergi pada
gurunya.
Yeon Sung
menegaskan hanya akan fokus pada anaknya
mulai sekarang jadi meminta agar bisa belajar. Na Hyu pikir Yeon Sung bahkan
tidak mengerti dirinya tapi malah bertingkah seperti itu, yang membuatnasemakin
sulit jika terus melakukan ini?.
“Aku
sangat membencimu.... Sangat...” kata Yeon Sung. Na Hyun tak percaya ayahnya
mengatakan hal itu, keluar kamar dan hanya bisa menangis berjalan dilorong.
Ma Roo
bertanya Apa menyenangkan tinggal disini. So So pikir itu sudah pasti suka
karena menyukai pekerjaannya juga. Ma Roo pikir akan membosankan karena Ini memiliki jadwal yang sama dengan penjelasan yang sama. So So merasa
kalau oranganya selalu berbeda.
“Rasanya seperti
perjalanan yang berbeda setiap saat karena pelanggannya. Dan tidak ada yang
memandang rendah aku.” Ucap So So
“Bukan
pekerjaan yang harus diperhatikan orang.” Ucap Ma Roo. So So pikir Ma Roo tahu keadaannya.
“Kau
pasti tahu ungkapan orang-orang "Seorang wanita bekerja sampai
tulangnya untuk menghasilkan uang di
luar negeri." Lalu Apa kau ingin mendengar hal paling absurd yang pernah
aku dengar? "Bagaimana kau berakhir seperti ini?" Aku merasa terhina
saat mendengarnya Aku merasa ada yang salah denganku..” Ungkap So So
“Banyak
orang seperti itu. Mereka menganggap profesi
memberikan peringkat.” Kata Ma Roo
“Hal ini
tidak terjadi di Perancis. Mereka tidak peduli dengan apa yang orang lain pikirkan
dan fokus pada diri mereka sendiri. Yang paling penting adalah apa aku
bahagia atau tidak saat melakukan
pekerjaanku.” Jelas So So
Ma Roo
bertanya apakah So So bahagia. So So mengaku sangat bahagia. Ma Roo pikir itu sebabnya So So tidak akan kembali ke Korea. So So ingin tahu
apa yang membuat Ma Roo penasaran. Ma Roo pikir Sepertinya So So masih
tergantung di sana Meskipun ingin kembali. Ia tahu Aku tidak tahu banyak, tapi berharap
So So mengikuti hatimu sebelum terlambat.
“Ma
Roo... Mana yang lebih dulu ditemukan teleskop
atau mikroskop?” tanya So So. Ma Roo pikir Teleskop. So So menjawab itu salah.
“Mikroskop...
Orang-orang memiliki keserakahan seperti ini... Mereka ingin melihat segala
sesuatu yang tidak dapat dilihat Dan menemukan segala sesuatu yang tersembunyi. Itulah sebabnya orang
menakutkan untukku, Terutama orang Korea.” Ungkap So So
“Orang
Korea terganggu hingga mereka menemukan kebenaran. Mereka berkata "Kenapa
kau tidak kembali ke Korea? Kenapa kau begitu? Aku benar, bukan? Aku benar
kan." Dan kemudian mereka menjadi penasihat dan memberiku peringatan.
"Ini belum terlambat. Kau harus kembali sekarang. " Itu lucu dan kali
ini tidak seperti kau mengerti semuanya.” Kata So So dengan sedikit marah
Ma Roo
mengaku kalau tidak bermaksud seperti itu. So So menceritakan selalu datang ke
cafe ini sendirian dan pertama kalinya datang dengan orang lain. Ia mengungkapkan
sangat menyukai tempat ini sehingga ingin datang dengan seseorang yang disukail,
lalu mengeluh Kencan ini hancur. Ma Roo pun hanya bisa terdiam.
Bersambung
ke episode 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar