Wakepsek
menyemporotkan air pada tanaman kaktus, Guru Kim bertanya Kaktus siapa itu.
Wakepsek menjawab itu dari Lee Shi Kyung. Guru Kim pikir apabila Shi Kyung tahu
yang sebenarnya, maka pasti akan sangat kecewa.
“Aku
masih akan terus melakukannya. Aku ingin melihat bagaimana kaktus ini membantu
Lee Shi Kyung tumbuh. Aku penasaran.” Ungkap wakepsek sengaja menuliskan nama
di tiap kaktusnya.
Nyonya Oh
datang ke ruang IGD memberitahu perawat mencari seorang pasien bernama Park Soo Bin.
Perawat pun menunjuk ruanganya, Soo Bi melihat Nyonya Oh yang datang,
menanyakan keberadaan ibunya.
“Ohh.. Ibumu?
Dia bergegas menemuimu dan keseleo pergelangan kakinya. Itulah sebabnya Ahjumma
di sini sebagai gantinya. Apa Kau baik-baik saja?” ucap Nyonya Oh. Soo Bin
menganguk walaupun wajahnya kecewa karena tak bisa bertemu dengan ibuny.
“Demi
masa depan seseorang.. Jika kau benar-benar peduli dengan seseorang...Kau
bahkan bisa berbohong kepada orang itu. Kurasa aku sedikit mengerti.” Gumam Shi
Kyung.
Bom
memberikan cincin yang dikembalikan padanya memberitahu kalau tu sebagai hadiah
ulang tahunnya, kerena rencannya akan memberikan cincin itu dan mengatakan yang sebenarnya, tapi menurutnya
Sudah terlambat sekarang dan beranjak pergi.
Shi Kyung
sempat terdiam melihat Bom pergi, tapi akhirnya berlari mengejar Bom dan
memeluknya, seperti bisa merasakan kalau semua yang dilakukan hanya untuknya.
Tapi ternyata itu hanya khayalan Shi Kyung.
“Aku tahu
Bom melakukannya demi diriku. Aku tahu semuanya di kepalaku tapi kakiku tidak
mau bergerak. Perasaan seperti apa ini yang membuat kakiku seperti ditanam
kedalam tanah?” gumam Shi Kyung hanya terdiam melihat Bom pergi. Bom pun
seperti sedih karena Shi Kyung yang tak mengejarnya.
Kepsek
menuliskan dipapan tulis [Apa sifat manusia yang tidak pernah bisa diduplikasi
oleh AI?] dan memberitahu kalau itu adalah topik untuk tes etika di akhir
semester. Semua langsung mengeluh mendengarnya., karena sangat membencinya.
“Bapak
tahu itu terlalu sulit bagi kalian. Tapi, coba saja. Kalian akan dibagi dalam
kelompok Ketua kelas, berikan padaku daftar kelompoknya.”ucap Kepsek
“Begitulah
perasaanku sekarang.. Sifat manusia yang tidak bisa diduplikasi AI?” gumam Shi
Kyung
“Dan
juga, Lee Shi Kyung dan Lee Shi Young. Kalin Ikut dengan Bapak setelah kelas
selesai.” Ucap Kepsek tak ingin diberi hormat oleh ketua kelas lalu beranjak
pergi.
Shi Young
keluar dari kelas, Bom pun ikut keluar pergi ke arah lain. Shi Kyung sempat
melihatnya seperti ragu ingin pergi ke ruangan kespsek atau mengikuti Bom
“Bom
menghindar.. Atau, apa aku yang menghindari Bom?”gumam Shi Kyung lalu memilih
untuk pergi ke ruang kepala sekolah.
Kepsek
memperlihatkan sebuah berkas, keduanya binggung apa maksudnya itu. Kepsek
menceritakan mengancam kepala administrasi, jadi bisa mendapatkan kunci dan
mendapatkan berkas itu. Ia sudah mencari dan menemukannya setelah pencarian
yang sulit jadi mereka bisa melihat dan itu semua adalah rahasia. Shi Young melihat dibagian Profil Pribadi
dengan nama Lee Shi Yoon
“Apa ini
milik ayahku?” ucap Shi Young terlihat senang.
“Ya,
profil dan nilainya selama tiga tahun. Sebuah dokumen yang harus kalian
percayai. Kalian berdua perlu melihat sendiri, murid seperti apa ayah kalian.”
Ucap Kepsek
“Wow!... Terus-menerus
mendapat peringkat pertama di sekolah.” Ucap Shi Kyung tak percaya
“Waktu
itu, banyak sekali jumlah siswanya dan itu bukan sekolah yang buruk. Lee Shi
Yoon seperti permata di antara kami. Kalian tidak tahu betapa bahagianya, aku
bertemu anak-anaknya Shi Yoon. Tapi, kalian berdua tidak menurunnya sama
sekali! Kalian adalah putra dan putri Lee Shi Yoon.” Ucap Kepsek melihat
keduanya terlihat malas belajar.
“Bagaimana?
Seperti anak-anak hari ini... Bagaimana kalian bisa menjadi pecundang seperti
itu? Dengan kata lain...” ejek Kepsek dan disela oelh Shi Young
“Apa
Bapak membutuhkan ini sekarang? Bisakah saya melihatnya dan mengembalikannya?
Saya ingin melihatnya secara mendetail.” Kata Shi Young seperti penasaran
dengan ayahnya.
“Baik.
Lihatlah dengan cepat, dan letakkan di meja Bapak. Dan juga, kalian harus
datang kesini lagi sepulang sekolah. Kita akan mengadakan konsultasi.” Kata
Kepsek lalu keluar dari ruangan.
Shi Kyung
menarik berkas karena ingin melihat, Shi Young mengeluh kalau belum selesai. Shi Kyung mengejek kalau
adiknya itu seperti sedang menghafalnya.
Shi Young pikir akan melihatnya lebih dulu. Shi Kyung tak peduli memilih untuk
pergi.
Nyonya
Shin melihat sebuah lukisan dalam sebuah lembaran yang menurutnya sangat cantik
bahkan warna bisa begitu bersemangat. Nyonya Oh pikir Latar belakang hijau
membuat bunga menonjol dan sangat menyukainya. Nyonya Shin mengatakan kalau
suka semuanya mulai Musik, seni, sinar matahari.
“Secangkir
kopi akan membuat ini sempurna. Aku akan melakukan apapun untuk secangkir kopi
Ethiopia Aricha dari kafe-ku.” Kata Nyonya Shin.
“Aku suka
Guatemala Antigua. Kau tidak tahu aku berasal dari Seoul dan memiliki sebuah
kafe yang ditutup, kan? Aku tahu cara menyiapkan kopi.” Kata Nyonya Oh bangga.
Nyonya Shin tak percaya mendengarnya.
“Aku
ingin sekali pergi ke kafe-mu.” Kata Nyonya Shin penuh semangat
“Aku akan
membawa Aricha untukmu dan membuatnya, jadi Kau bisa menikmati keharumannya.”
Ucap Nyonya Oh.
“Kau
beruntung... Musik dan seni...Sinar matahari dan kopi. Melihat anak-anak tumbuh
dewasa... Kau bisa menikmati semua itu.” Ucap Nyonya Shin. Nyonya Oh pikir tak
ada yang tahu terjadi besok.
“Orang
yang hidup untuk hari ini adalah pemenangnya.” Kata Nyonya Oh memberikan
semangat. Keduanya sama-sama sangat menyukai semuanya.
Setelah
itu Nyonya Shin harus berbicara dengan
Soo Bin, wjahnya terlihat tak menyangka kalau anaknya bisa mengalahkan Jin Hyuk
di ujian kali ini, lalu bertanya bagaimana anaknya bisa melakukanya karena
merasa Jin Hyuk tidak mungkin
dikalahkan.
“Itulah
yang kupikirkan... Tapi ibu, Jin Hyuk punya pacar sekarang.” Ucap Soo Bin.
Nyonya Shin pikir itu karenanya jadi tidak belajar.
“Bukannya
dia tidak bisa belajar... Tapi Entahlah... Aku mengalahkan Jin Hyuk untuk
pertama kalinya. Bisakah Ibu mempercayainya?” ucap Soo Bin banga. Nyonya Shin
pun memuji anaknya.
“ Ibu,
aku akan pergi dengan teman-temanku akhir pekan ini.. Ahh.. Tunggu, tidak....
Pertama, aku ingin makan masakan Ibu. Aku sangat merindukan masakanmu, Bu...
Lalu Apa kakimu sudah lebih baik? Ibu bisa menyetir, 'kan?” ucap Soo Bin
khawatir. Nyonya Oh sempat gugup lalu mengaku kalau sekarang sudah lebih baik dan akan memasak
untuknya.
Ga Ram
akhirnya mengakuinya kalau sepeda itu diberikan oleh Shi Young. Shi Kyung yang
mendengarnya tak percaya, karean dinya
itu tidak akan melakukan itu dan bukanlah tipe orang yang memberikan hal
seperti ini. Ga Ram pikir kalau Shi Young mengira sepedanya rusak karena
ulahnya.
“Selain
itu, dia mendapatkannya sebagai hadiah.” Kata Ga Ram santai
“Meski
begitu, Shi Young adalah tipe orang yang tidak ingin kehilangan
hadiahnya.Kupikir kau sangat salah tentang dia.” Kata Shi Kyung karean tahu
sifat adiknya. Ga Ram seperti tak yakin.
“Apa Shi
Young memberikan sepeda secara gratis? Dia tidak akan pernah melakukan itu. Kau
pasti belum mengenal Lee Shi Young dengan sangat baik. Dia tidak akan pernah
melakukan apapun yang akan menyebabkannya menderita kerugian. Dia tidak manusiawi
dan memberontak. Kau hanya ingin memukulnya kapan pun melihatnya. Ini Sangat
menjijikkan.” Ucap Shi Kyung terus berbicara tanpa sadar Ga Ram memberikan kode
kalu Shi Young sudah ada dibelakangnya.
Shi Kyung
kaget kalau sang adikn yang menyeramkan sudah ada dibelakangnya. Shi Young
hanya melirik sinis dan terdiam. Shi Kyung mengangkat telp dari neneknya
memberitahu kalau Shi Kyung sedang ada bersamanya.
“Sudah
berapa lama kau berdiri disana? Kau seharusnya memberi pelajaran bahasa Korea
pada Nenek hari ini. Nenek bilang akan pulang lebih awal, dan sebaiknya kau
pulang lebih awal juga dan dia bilang kau tidak mengangkat teleponnya.” Ucap
Shi Kyung seperti mencoba menahan rasa takutnya.
“Memang
benar aku memberinya sepeda.” Ucap Shi Young lalu beranjak pergi. Ga Ram dan
Shi Kyung melonggo binggung mendengarnya.
Ga Ram
menunggu Shi Young didepan sekolah menyuruhnya naik karena akan memberikan
tumpangan. Shi Young mengatakan tidak ingin pulang. GaR Ram mengatakan Ke mana
pun Shi Young ingin pergi, maka akan
mengantarnya. Shi Young menolak karena ingin jalan sendiri.
“Jika ini
tentang sepeda yang kuberikan padamu...” ucap Shi Young langsun disela oleh Ga
Ram.
“Bukan
itu... Kau mengendarai sepedaku begitu sampai di sini. Gunakan supir yang
ditunjuk untukmu ini, aku adalah Driver Park.” Kata Ga Ram.
“Kau bisa
pergi sendiri hari ini, Driver Park dan Lain kali saja.” Kata Shi Kyung lalu
berjalan pergi. Ga Ram akan pergi tapi saat itu menerima pesan dari Shi Kyung
“Di mana kau? Ibuku mengajakmu makan malam.”
Ibu Shi
Kyung bertanya apakah Nenek pergi
keluar. Shi Kyung membenarkan karena menunggu Shi Young, marah, dan pergi.
Nyonya Oh pun binggung dengan anak perempuanya itu. Shi Kyung juga tak tahu
karena sebelumnya memberitahu kalau Nenek akan menunggunya.
“Sudahlah...
Mari makan sekarang... Ga Ram, nikmati makananmu. Jika kau merasa tidak
keberatan, belajar tes dengan Shi Kyung dan
Kau juga bisa tidur nyenyak.” Ucap Nyonya Oh. Ga Ram menganguk mengerti.
“Jadi,
itu sebabnya Ibu menyuruh Ga Ram datang.” Gumam Shi Kyung
“Eonni,
kau harus berada pada tingkat yang sama untuk belajar bersama. Mereka akan seperti
melakukan sesi les. Dia akan les dengan Ga Ram.” Kata Bibi Oh
“Bibi
Jung Soo benar. Ibu bisa membayar gaji Ga Ram.” Kata Shi Kyung kesal.
Saat itu
Shi Young baru pulang, ibunya bertanya apakah sudah makan. Shi Young terlihat
kesal dan ada Ga Ram dirumahnya. Shi Kyung lalu memarahi adiknya karena sudah
mengatakan Nenek akan menunggu tapi tak
bisa pengertian. Bibi Oh mengajak Shi Young untuk ikut duduk dan makan bersama.
“Aku
tidak ingin makan.” Ucap Shi Young ingin masuk kamar.
“Kemana
saja kau? Kau juga tidak menepati janjimu dengan Nenek. Apa kau bekerja selama
masa ujian? Apa kau bertekad untuk tidak belajar di kota ini juga?” ucap Nyonya
Oh marah .
“Ya. Aku
tidak akan belajar. Dan juga tidak akan
mengikuti ujian.” Ucap Shi Young. Semua melonggo kaget mendengarnya.
“Aku
tidak akan mengikuti ujian. Dan juga... Aku berhenti sekolah.” Kata Shi Young
“Itu...
bom manusia yang berdetak itu... Dia meledak lagi... Kata-katamu tidak
meyakinkan.” Gumam Shi Kyung
“Jika kau
belum pernah belajar sama sekali seperti Shi Kyung, maka aku akan mengerti.”
Kata Nyonya Oh
“Apa Ibu
menipuku untuk berpikir kalau aku pintar. Tidak pernah belajar sama sekali?”
gumam Shi Kyung medengar perkataan ibnya.
“Kau
berada di puncak kelas saat di SMP. Orang bilang kau jenius.” Kata Nyonya Ih
“Itu
semua ada di masa lalu. Aku bukan orang jenius lagi.” Tegas Shi Young
“Tidak..
Dengan Mampu belajar dengan baik berarti kau berbakat dalam hal itu.” Ucap
Nyonya Oh
Shi Young
tetap menyangkal merasa tertarik untuk belajar dan Tidak ada alasan yang jelas
baginya untuk belajar. Nyonya Oh pikir kalau ini hanya keegoisan anaknya saja,
lalu ingin tahu bagaimana bisa berhenti sekolah dan ingin tahu rencana
kedepanya.
“Aku akan
menghasilkan uang dan memikirkan apa yang ingin kulakukan. Ini lebih baik
daripada pergi ke sekolah saat aku bahkan tidak ingin belajar.” Ucap Shi Young
“Apa
sekolah hanya tempat untuk belajar? Itu tidak benar.” Kata Nyonya Oh
“Ibu hanya
mengatakan kalau aku harus terus berjalan karena aku pandai belajar. Ibu selalu
bersikap bertentangan dengan diri Ibu sendiri. Apa Ibu tahu itu?” kata Shi
Young marah
Nyonya Oh
sudah mulai berdiri tak bisa menahan amarahnya, saat itu Nenek Kim masuk
mendengar dari luar sangat berisik padahal mereka sedang makan.
Shi Young
merasa tak percaya kalau tadi berlebihan bahkan saat mereka makan. Tapi Ga Ram
berjalan keluar dari rumah merasa kalau tadi
sangat menyukainya karena Rasanya seperti rumah tempat orang benar-benar
tinggal, karena Rumahku hanya dua orang, dan rasanya sangat sepi.
“Aku
menyuruhmu untuk mengambil Lee Shi Young. Rumah kami sepi tanpa dia.” Kata Shi
Kyung. Ga Ram hanya bisa mengeluh kesal pada temanya yang selalu bercanda
dengan hal itu
“Kau mau
kemana? Haruskah aku memberimu tumpangan?” ucap Ga Ram menaiki sepedanya.
“Aku akan
naik bus dan berjalan kaki. “ kata Shi Kyung menolak.
“Sepertinya
kau tidak terganggu dengan sikap Shi Young. Apa ada sesuatu yang terjadi pada
Bom?” kata Ga Ram
“Seperti
tidak ada sesuatu yang terjadi atau ada yang terjadi. Aku benar-benar tidak
tahu.” Kata Shi Kyung juga binggung.
Ga Ram
meminta Maaf, karena tak bisa membantu dan tidak paham tentang hal ini. Shi
Kyung pikir mereka bisa diajarkan tentang masalah ini disekolah, perasaan
dengan pacarnya sangat rumit jadi tidak
tahu harus berbuat apa. Ga Ram ingin tah Rumit bagaimana. Shi Kyung pikir kalau
Ga Ram tidak akan mengerti meskipun beri tahu.
“Kau baru
saja bersama anak-anak yang seperti keluarga, jadi bagaimana kau bisa tahu?”
ejek Shi Kyung. Ga Ram pikir benar juga jadi akan bertemu diskeolah besok.
“Aku
merindukannya... Tapi, aku takut menemuinya.” Gumam Shi Kyung yang tak tahu
dengan perasaanya sendiri.
Akhirnya
Ia pergi ke warnet untuk bermain games,
tapi semangatnya seperti hilang tak seperti dulu.
“Game
bahkan terasa tidak menyenangkan. Bagaimana ini bisa terjadi?” gumam Shi Kyung
keluar dari warnet.
Ia
berjalan di pelataran dan melihat sosok wanita dicafe, wajahnya tersenyum
bahagia karena berpikir Bom. Tapi ketika mengangkat wajahnya, ternyata orang
lain. Shi Kyung dengan wajah kecewa pun memilih untuk pergi, Tanpa disadar Bom
sudah mengikutinya berjalan dibelakang.
Nyonya
Shin memberitahu perawat hanya akan
pergi untuk akhir pekan ini dan ingin tahu Apa kata dokter itu. Perawat memberitahu kalau dokter sedang pergi
menghadiri seminar. Nyonya Shin bertanya kapan akan kembali jadi meminta agar
bisa menanyakanya.
“Anda
sudah tahu kalau perjalanan keluar sangat berbahaya.” Ucap perawat. Nyonya Oh
pun bertanya apabila ia ikut menemani Nyonya Shin.
“..Aku
akan pergi bersamanya dan akan membawa obatnya..Jika terjadi sesuatu....” Kata
Nyonya Oh menyakinkan.
“Dan
bagaimana jika terjadi sesuatu? Apa kau bisa bertanggungjawab?” kata Perawat
sambil melotot melhat Nyonya Oh pun hanya terdiam.
“Aku bahkan
tidak berani dan tidak bisa bertanggung
jawab atas apa yang mungkin terjadi pada pasien yang kubiarkan keluar. Itulah
sebabnya aku tidak mengizinkannya.” Ucap perawat dengan nada ketus lalu keluar
dari kamar.
Nyonya Oh
kesal melihat sikap perawat yang selalu sinis padanya, menurutnya tidak akan
berdarah maka bisa menusuknya. Nyonya Shin pikir bisa memahaminya, karena Akan
sangat merepotkan jika terjadi sesuatu pada pasien.
“Tapi Apa
yang harus kulakukan? Aku ingin memasak untuk Soo Bin untuk yang terakhir
kalinya Soo Bin-ku ingin makan masakan ibunya. Dia tidak akan bisa memakannya
di masa depan.” Kata Nyonya Shin sedih
Nyonya Oh
datang menemui Dokter Park meminta Nomor
telepon dokter Lee. Dokter Park ingin tahu mengenai masalah apa. Nyonya Oh
bertanya Apa pasien di sini pernah melakukan perjalanan keluar. Dokter Park
menjawab kalau Itu akan tergantung pada pasien.
“Ah,
kepala perawat bilang tidak, 'kan?” ucap Dokter Park. Nyonya Oh heran karena
Dokter Park bisa mengetahuinya.
“Dokter
Lee dan kepala perawat sering tidak setuju mengenai hal itu. Dokter Lee ingin
memberi mereka perjalanan keluar, tapi Kepala perawat mengatakan tidak.” Ucap
Dokter Park. Nyonya Oh ingin tahu siapa yang benar.
“Mereka
selalu punya sudut pandang yang berbeda.Aku akan memberimu nomor Dokter Lee,
tapi jangan beritahu siapapun jika aku yang memberikannya. Aku takut pada
kepala perawat.” Bisik Dokter Park. Nyonya Oh pun menganguk mengerti.
Ga Ram
menungu didepan sekolah, melihat Shi Young yang pasti belum pernah melihat lingkungan ini selain
sekolah dan Hospice, jadi mengajaknya Naik kesepda. Shi Young pun naik. Ga Ram
menyuruh Shi Young agar memegangnya erat-erat. Tapi Shi Young memilih untuk
memegang tas Ga Ram.
Mereka
pergi ke perkebunan bunga, Shi Young seperti menyukainya. Lalu melihat
perternakan ayam. Shi Young menjerit karena ketakutan. Ga Ram mengajak Shi
Young berjalan di atas tanan milik
keluarganya Ji Hoon yaitu pria kecil dengan kacamata itu, mereka pun
berdiri dengan melihat sapi-sapi yang dirawat dengan baik.
Shi Kyung
terlihat malas membaringkan kepala diatas meja sambil memejamkan mata.
Teman-teman yang lain membahas tentang diskusi
ini, kalau Min Suk yang pandai melakukanya. Lalu bertanya Siapa saja yang ada di grupnya Ga Ram, karena
Ga Ram yang terbaik dalam diskusi ini.
“Lee Shi
Kyung, bukankah kau mau pulang?” ucap Joo Yeon
“Aku tak
akan pulang. Aku bertugas untuk bersih-bersih hari ini.” Ucap Shi Kyung
“Kau, Ga
Ram, Bom, Yong Gi, dan Shi Young. Kalian berada dalam kelompok yang sama untuk
proyek etika, 'kan?” ucap Joo Yeon
“Tidak,
aku baru mendengarnya.” Ucap Shi Kyung. Joo Yeon pikir sudah mengatakan pada
Bom jadi itu artinya tidak memberitahunya.
“Aku
melihat Bom pagi ini, tapi aku belum melihatnya sepanjang hari. Aku juga belum pernah
melihat Bom.” Ucap Shi Kyung
“Kau
bersama Bom di kota kemarin... Aku
melihatmu... Ya, kau berada di depan Bom.. Bom terus berdiri, dan menatapmu.” Ucap
Ji Hoon. Shi Kyung kaget bertanya dimana tepatnya.
“Kupikir
kalian berdua mengatakan "selamat tinggal," dan Bom sedih melihatmu
pergi. Aku sangat iri.” Ungkap Ji Hoon dan
“Apa Bom sedang memperhatikanku? Baiklah, aku
harus pergi menemuinya... Aku harus Pergi menemuinya dan menceritakan semuanya.”
Gumam Shi Youn. Shi Kyung lalu bergegas pergi.
Ga Ram
pergi membawa Shi Young ke rumah sakit, Shi Kyung tak percaya Ga Ram sudah
datang ke tempat itu dan dirumah sakit Ada perpustakaan. Ga Ram pikir tapi
tidak banyak orang yang datang, karena sudah dibangun, tapi orang-orang tidak
memanfaatkannya.
“Jadi Ini
adalah ruang belajar pribadiku.” Ucap Ga Ram. Shi Young bertanya apakah Ga Ram
belajar ditempat itu. Ga Ram menganguk lalu mengajak Shi Young masuk.
Shi Young
sudah membaca buku, Ga Ram datang bertanya apa yang dilihatnya. Shi Young
memberitahu kalau buku itu untuk Nenek, karena sekarang mengajarinya cara
membaca bahasa Korea.
“Apa kau
benar-benar berhenti sekolah?” ucap Ga Ram mencoba berbicara serius.
“Kenapa?
Apa kau akan mencoba menghentikanku juga?” tanya Shi Young . Ga Ram mengatakan
kalau bukan begitu.
“Aku melihat
profil dan nilai ayahku saat dia menjadi murid di sekolah kita. Shi Kyung belum
memberitahumu, 'kan?” cerita Shi Young. Ga Ram mengaku belum.
“Rasanya
sangat aneh melihat itu. Seperti Rasanya aku sedang bertemu ayahku. Ayahku
menduduki peringkat pertama selama tiga tahun. Dia memiliki tujuan yang sama
untuk masa depannya selama tiga tahun... Yaitu Dokter, dokter, dokter... Lalu, dia
benar-benar menjadi dokter.” Cerita Shi Young
“Aku
sedikit iri... Dia punya alasan untuk belajar dan berbakat untuk itu. Itu
membuatku bertanya-tanya mengapa aku pergi ke sekolah.” Ungkap Shi Young
“Apa yang
akan terjadi jika hanya orang-orang seperti ayahmu yang pergi ke sekolah?.” Kata
Ga Ram.
“Ah...
Kau juga seperti dia, yaitu Kau memiliki bakat dan alasan.. Oh! Kau juga akan
pergi ke sekolah kedokteran. Kau seperti ayahku... Kalian berdua mirip.” Kata Shi
Young
“Kurasa
tidak... Aku kabur dari rumah saat SMP Dengan sepedaku.” Ungkap Ga Ram. Shi Young
kaget ingin tahu kenapa. Ga Ram pun mengajak bertanya apakah Shi Younng ingin
melihat kemana akan kabur.
“Baiklah,
aku akan berpura-pura menjadi gila dan mendapat pertolongan dari ayahku lagi.” Gumam
Shi Kyung berbaring dikamarnya lalu duduk dengan tegap.
“Ayah,
kau tahu keadaanku walaupun aku tidak memberi tahumu. Jadi Beri aku petunjuk. Aku
akan menutup mataku, menghitung sampai tiga, dan membuka mataku. Lalu tunjukkan
petunjuk di depan mataku, oke? Aku akan melakukannya.” Ucap Shi Kyung yang
sudah memejamkan mata dan ingin membukanya.
Tapi yang
dilihat hanya figura ayahnya yang bertuliskan
[Aku tahu jika aku tinggal cukup lama, hal seperti ini akan terjadi.]
Lalu mengeluh kesal pada ayahnya karena bukan itu, dan akibat tulisan itu
membuatnya julukan bernad.
Nyonya Oh
mencatat petunjuk dari dokter kalau harus melakukan Enema, memberitahu kalau tidak
pernah memberikannya. Sepertinya Dokter Lee menyarankan untuk minta Nenek Oh
umengajarinya.
“Apa kau
sudah menjalani pengobatan dengan kepala perawat?” tanya Nyonya Oh lal
mengatakan akan menyiapkan obatnya, dan memberi tahu jika terjadi sesuatu dan
menutup telpnya.
“Apa ini
tentang mengajak keluar pasien itu?” tanya Bibi oh. Nyonya Oh membenarkan.
“Aku
khawatir. Tidak akan terjadi apa-apa, 'kan?” ucap Nyonya Oh. Bibi Oh pikir
kakaknya untk mengajak Shi Kyung atau Shi Young.
“Kau tak
pernah tahu apa yang akan terjadi. Kau mungkin membutuhkan lebih banyak orang.”
Ucap Bibi Oh. Nyonya Oh merasa itu benar lalu bertany pada adiknya apakah punya
waktu
“Tidak,
Kepala Sekolah ingin aku menyampaikan banyak hal pada hari Senin.” Kata Bibi Oh
“Aku akan
meminjamkan mobilku. Tapi Siapa yang harus kuajak?” kata Nyonya Oh binggung
Bibi Oh
pikir Shi Kyung dan tak mungkin Shi
Young karena bertengkar bahkan belum berdamai. Nyonya Oh pikir Shi Young belum
pulang, Bibi Oh memberitahu kalau Shi Kyung sedang mengajari neneknya dan
Tampaknya dia dalam suasana hati yang baik. Nyonya Oh pikir itu tidak biasanya.
“Apa Akan
berlangsung berapa lama? Paling hanya Satu atau dua hari.” Ungkap Shi Young
masuk ke dalam ruang makan.
“Syukurlah
kau disini. Kau tidak sibuk hari sabtu ini, kan?” kata Nyonya Oh. Shi Kyung
menjawab kalau ada ujian sebentar lagi.
“Ujian
apa? Bantu ibumu.” Kata Nyonya Oh. Shi Kyung bergumam kalau ibunya sangat jeli
akhir-akhir ini
“Astaga! Banyak
yang harus kulakukan. Aku akan mendapat masalah jika terus diam seperti ini.” Ucap
Nyonya Oh bergegas pergi. Shi Kyung melonggo melihat ibunya.
“Ayah,
apa kau merencanakan ini dengan Ibu? Ayah selalu gigih.” Gumam Shi Kyung heran.
Shi Kyung
berlari untuk sampai sekolah, saat itu kepsek sudah menunggu didepan pintu dan
melihat Shi Kyung datang mengejeknya kalau bukan berdiri tapi segara masuk. Shi
Kyung akan masuk tapi dengan sengaja pintu gerbang langsung ditutup. Shi Kyung
pun hanya bisa menjerit memanggil ayahnya.
Bersambung
ke episode 8
suka 😍😍
BalasHapusgomawo author!!
fighting for next 😀