Shi Young
pulang bersama ibunya. Nyonya Oh merasa tak enak hati langsung minta maaf pada
anaknya tentang sesuatu. Shi Young bertanya tentang apa. Nyonya Oh mengaku
kalau selalu mengatakan hal yang bertentangan sama seperti yang dikatakan.
“Selama
ini ibu menjaga ibunya Soo Bin. Seharusnya
ibu dulu belajar dengan giat kalau aku mau kau belajar. Ibu cuma menyuruhmu belajar. “ ucap Nyonya
Yoon.
“Aku
senang ibu tahu hal itu” ungkap Shi Young. Nyonya Yoon kesal ankanya yang malah
bersikap sangat baik pada ibu orang
lain.
“Ibu
harus hidup lebih lama. Dan Siapa lagi
yang bisa menerima perlakuan burukku kalau bukan ibu? “ ucap Shi Young lalu
masuk ke dalam rumah. Nyonya Oh sempat binggung.
“Siapa
yang tahu? Ibu bisa melihatku dewasa. “ ucap Shi Young. Nyonya Yoon mengejek
anaknya yang mau dewasa saja.
Ga Ram
menerima pesan dari Shi Young “Aku perlu kau mengantarku ke perpustakaan sehabis
pelajaran, Pengemudi Park.” Wajah Ga Ram pun terlihat bahagia.
Sementara
di kelas, semua duduk berkelompok dan Pak guru ingin tahu yang dikatakan Yong
Gi. Yong Gi mengatakan kalau akan pergi dulu. Pak Guru pun mempersilahkan.
“Bisa
menolak saat tidak ingin melakukan sesuatu. Itulah sifat yang tidak dimiliki seorang
manusia AI. Selesai!” ucap Yong Gi lalu keluar dari kelas. Pak guru berteriak
marah melihat tingkah Yong Gi.
“Beritahu
Eom Yong Gi dia dapat nilai nol.” Teriak Pak Guru lalu menyuruh Lee Shi Kyung untuk berdiri.
“Rasa
kehangatan.” Ucap Shi Kyung. Pak Guru terlihat binggung. Shi Kyung mengulang
jawabanya dengan menatap Bom.
“Kehangatan
saat berpegangan tangan. Kegembiraan dan
jantungmu terasa mau copot. Sensasi geli saat kau merasakan pegangan itu. Air mata... Dan juga, bisa memaafkan. Hal-hal
itulah yang takkan pernah AI bisa lakukan.” Ucap Shi Kyung.
Semua
terpana dengan jawaban Shi Kyung, Shi Kyung dengan bangga bergumam “Kalau ada
orang yang mengatakan hal lain lagi padaku, aku akan keluar seperti Yong Gi.”
Saat itu tiba-tiba Bom jatuh dari bangkunya, Shi Kyung dan lainya melotot
kaget.
Shi Kyung
menemani Bom dirumah sakit, wajahnya terlihat sangat khawatir. Bibi Oh masuk ke
dalam kelas kaget karena Bom yang pingsan. Joo Yeon memberitahu kalau wali
kelas dan Lee Shi Kyung pergi ke ruang darurat dengannya.
“Kurasa dua
orang dari mereka harus melakukannya nanti.
Jadi Mari mulai.” Ucap Bibi Oh
Joo Yeon
mulai memaikan piano, teman-temanya mulai menyanyi bahasa italia tapi suara
mereka flase, sampai akhirnya Yong Gi menyanyi mereka hanya bisa melonggo
karena sangat merdu sama dengan yang dinyanyikan oleh Bibi Oh. Bibi Oh juga
kaget karena ternyata Yong Gi punya suara yang bagus.
Semua
membahas Eom Yong Gi memang hebat.
Mereka pun tak percaya apakah Yong Gi selalu jadi penyanyi yang bagus. Joo Yeon
pikir baru pertama kalinya melihatnya menyanyi.
Ki Hoon pikir tahu kenapa Yong Gi bisa bernyanyi dengan bagus. Mereka
semua langsung penasaran.
“Saat
Yong Gi mau pergi beli anggur beras untuk kakeknya. Rumornya dia diam-diam menyesap seteguk.”
Ucap Ki Hoon
“Jadi
menurutmu dia bisa bernyanyi dengan baik karena anggur beras? Aku belum pernah dengar hal yang seperti
itu.” Komentar Min Suk
“Kau
tidak tahu apa yang kau katakan dengan alkohol.
Alkohol membuatmu bisa bernyanyi dengan baik secara natural.” Ucap Ki
Hoon.
“Semua
ceritamu awalnya masuk akal dan akhirnya menyedihkan. ” keluh Ji Hye.
“Memulai
hal yang masuk akal itu penting Awalnya itu separuhnya. Kau terlalu banyak
bicara. “ ucap Ki Hoon. Ji Hye merasa Ki Hoon sudah terlalu banyak bicara.
Joo Yeon
ingin tahu pendapat temanya apakah Bom baik-baik saja, mereka melihat Shi Kyung
belum kembali dan bangkunya yang kosong.
Guru Kim
keluar dari ruangan memberitahu Shi Kyung ada bersamanya, lalu memberitahu anak murinya kalau yang
menelp ibu Guru Oh Jung Soo. Shi Kyung memanggil kalau itu bibinya, lalu
mengubah kalau yang dimaksud adalah guru musik.
“Dia tanya
apakah Bom baik-baik saja. Kau dan Bom melewatkan penilaian musik, jadi kalian berdua
bisa melakukannya nanti.” Ucap Guru Kim.
Shi Kyung mengingat kalau tugasnya hari ini.
“Kembali
ke Bom dan hubungi aku saat kau sudah dapat hasilnya. Cobalah jangan khawatir. “ ucap Guru Park
menyuruh Shi Kyung masuk.
Shi Kyung
kembali keruangan dan tak melihat ada Bom, lalu menemukan dompet milik Bom.
Terlihat foto seorang pria yang masih muda dengan Bom yang masih kecil. Shi
Kyung pun bisa tahu kalau itu foto Bom dengan ayahnya, sebuah pesan masuk. Bom
mengirimkan foto, Shi Kyung tak percaya kalau Bom sudah ada disana. Bom
membalas pesannya kalau dalam perjalanan ke sana.
Shi Kyung
melihat Bom sudah berdiri didepan Pohon besar dan langsung menanyakan keadaan
dengan wajah khawatir. Shi Kyung menganguk kalau baik-baik saja. Shi Kyung
pikir tetap saja, tidak boleh kabur dari rumah sakit dan mengajaknya kembali.
“Ini cuma
anemia. Ini sudah terjadi beberapa kali sebelumnya. “ ucap Bom
“Kau
tetap harus lihat hasilnya. Ayo kembali ke rumah sakit. “ kata Shi Kyung. Bom
berjanji akan kembali nanti.
“Kau harus
ke atas sana dan mencobanya.” Kata Bom mengengam tangan Shi Kyung.
Bom
bertanya bagimana perasaan Shi Kyung apakah menyenangkan melihat terbalik. Shi
Kyung mengaku sangat pusing sekali dan mau mati, lalu bertanya apakah Bom
sungguh pura-pura mati, karena menurutnya ia benar-benar bisa mati karena
melakukan ini.
“Ayahku
akan menggantungku terbalik seperti itu saat aku masih kecil. “ ucap Bom. Shi
Kyung tak percaya kalau Jerapah tinggi seperti Bom melakukanya.
“Kubilang
saat aku masih kecil. Saat Ayah akan
menggantungku terbalik, kupikir itu sangat menyenangkan karena bisa melihat
dunia berputar-putar. Jadi, aku minta
padanya untuk melakukannya lagi dan lagi.” Cerita Bom.
“Aku
ingin melakukannya untukmu. Kau terlalu
panjang sekarang. “ ucap Shi Kyung lalu turun dari pohon.
“Di sana
ada foto. Siapa itu? “ tanya Shi Kyung mengembalikan dompet milik Bom. Bom
menjawab itu adalah ayahnya.
“Beliau
tampak sangat muda. “ pikir Shi Kyung.
“Ayahku
tidak pernah berubah dan kelihatan sangat muda.
Apa Kau mau bertemu dengannya? Aku harus pergi mancing malam dengannya dalam
beberapa hari. Jadi Ikutlah dengan kami. “ kata Bom
“Kita
akan segera ujian.” Pikir Shi Kyung. Bom mengejek Apa itu ada hubungannya dengan Shi Kyung.
“Aku
sudah sering mendengar itu belakangan ini.” Kata Shi Kyung dan saat itu
ponselnya berbunyi.
Ia lalu
memberitahu Kim Bom, sangat populer.
Karena banyak yang mengirimkan pesan padanya "Apa Bom sakit parah? Apa
yang terjadi dengan Bom? Apa Bom sudah siuman? Bagaimana keadaannya? Apa Bom
tidak apa-apa?” Ia melihat kalau Semua orang mengkhawatirkan Bom. Bom senang
karena ada yang mengkhawatirka dirinya.
Ga Ram
melihat sebuah jeruk di depan perpustakan, dengan tumpukan buku dan menatap
binggung, lalu Shi Young datang dan Ga menyapanya kalau Shi Young datang awal.
Shi Kyung mengajak Ga Ram segera masuk saja karena udaranya sangat dingin, lalu
binggung melihat ada tumpukan buku. Ga Ram mengelengkan kepala.
“Semester
pertama adalah kesusastraan. Semester kedua dibagi antara membaca dan tata
bahasa. Ada beberapa bagian yang bisa jadi sulit dengan persiapan yang
terburu-buru pada ujian Pak Kang. “ jelas Ga Ram. Shi Kyung ingin tahu seperti
apa maksudnya.
“Kau
harus tahu tentang timbal balik kesusastraan dan tentang karya lain sang
penulis. Kau harus memberikan contoh
nyata dengan tata bahasa dan juga akan butuh contoh dari karya kesusastraan. “
ucap Ga Ram. Shi Kyung menghela nafas panjang.
“Apa kita
harus belajar sembunyi-sembunyi seperti ini? Kau harusnya terang-terangan saja soal ini.”
Ucap Ga Ram heran, saat itu seorang pria masuk
“Jangan
biarkan musuh tahu tentang kegiatan belajarku. Bayangkan kalau aku ketahuan belajar. Bagaimana aku bisa mengatasi harapan ibuku?”
jelas Shi Kyung. Ga Ram menganguk setuju.
“Ada
masalah ujian Pak Kang dari tahun-tahun sebelumnya, jadi coba periksa. “ kata
Ga Ram
“Cara ini
terlalu sulit! Aku sama sekali tidak tahu apa artinya. “ kata Shi Young dengan
nada tinggi.
“Hei.. Harap
tenang, ya? Kalian berdua bukan satu-satunya orang di sini.” Tegur seseorang
yang duduk didekat mereka. Shi Kyung menyenggol Ga Ram kalau yang yang duduk
dengan mereka mengunakan pakaian rumah sakit.
Nyonya Oh
membangunkan anaknya dari tempat tidur, tapi Shi Young terlihat malas untuk
bangun, hanya terlentang dengan posisi menyamping. Nyonya Yoon memarahi Shi
Kyung kalau Ujiannya besok lusa, tapi malah tidur terus. Shi Kyung menolak
untuk bangun. Ibunya terus menyuruhnya untuk bangun, sampai akhirnya ponsel Shi
Kyung berdering dan langsung duduk tegang mengangkatnya.
“Selamat
pagi.. Tidak, aku tidak tidur... Siapa juga yang masih tidur sekarang? Apa Kau
tidak tidur?” ucap Shi Kyung berbicara dengan Bom. Nyonya Yoon hanya melicik
cemberut mendengarnya.
“Yeah, kau
benar. Siapapun yang tidur sesiang ini akan jadi beruang.” Kata Shi Kyung lalu
keluar kamar. Nyonya Yoon mengumpat kesal pada sikap anaknya.
Shi Kyung
berdiri didekat jendela membahas supaya bisa bicara saat ada orang lain ada
didekat mereka jadi perlu beberapa kata kode. Dan harus menyelinap pergi
mancing mala, karena Ini waktunya ujian. Bom ingin tahu kode seperti apa yang
dimaksud.
“Namamu...Bom...
Bagaimana dengan Bong Gu? Kedengarannya seperti nama orang.” Ucap Shi Kyung
“Bernard
dan Bong Gu. Itu lucu.” Kata Bom. Shi Kyung seperti mengirimkan pesan "Ayo ketemuan sekarang.” Dengan menuliskan
“Ayo pergi ke perpustakaan."
“Bagaimana
kalau, "Ada orang di sana" ucap Bom. Shi Kyung pikir mereka bisa
menuliskan "Apa Kau sudah lihat ketua siswa?" Bom memuji Shi Kyung
jenius..
“Aku...
mau frase kode untuk hal yang lain. Kalimat "Aku merindukanmu." “
ucap Shi Kyung
“Akan
kubuatkan yang satu itu, yaitu "Berlian."” Jelas Bom. Shi Kyung ingin
tahu alasan.
“Karena
indah... Berkilau, dan cocok dengan kata-kata, "Aku merindukanmu." Jelas
Bom. Shi Kyung. pikir itu Kedengarannya bagus.
“Bong Gu,
berlian.” Ucap Shi Kyung tanpa melihat adiknya sudah berdiri didepanya.
“Apa kau
sudah lihat ketua siswa?” balas Bom dengan bahasa kode. Shi Kyung menjawab
kalau belum melihatnya. Bom memberikan kode kalau ada Shi Young didepan mereka.
“Kalian berdua
sedang bersenang-senang. “ ejek Shi Young melihat kakakya.
“Ayo buat
satu lagi... kalimat "Lee Shi Young itu sampah."” Kata Shi Kyung
kesal seperti sedang bermain lidahnya. Bom hanya tertawa, semua teman satu
kelasnya dibuat iri melihat keduanya semakin dekat.
Shi Young
berjalan dengan Ga Ram sambil mengeluh kalau Sungguh menyedihkan, Ga Ram menatap binggung.
Shi Young memberitahu kalau sedang bicara soal Bernard, menurutnya berurusan
denga kakaknya, maka apa yang kau lihat, itulah yang kamu tangkap.
“Dia sungguh
sembrono.” Kelu Shi Young.
“ Mereka
menyebutnya pasangan yang sempurna. Dia
sepertinya kakak dari seorang gadis yang mau berhenti sekolah. “ kata Ga Ram.
“Kau jadi
makin mirip dengan Bernard.” Keluh Shi Young. Ga Ram pikir mereka akan pergi ke
perpustakaan jadi akan ambil sepedanya.
Ji Hye
dan dua teman lainya datang menghampiri Ga Ram, bertanya Di mana saja selama ini
belajar, Jam berapa pergi dan Di mana duduk. Shi Kyung menatap binggung banyak
wanita menghampiri Ga Ram. Ji Hye pikir Shi Young pasti tidak tahu.
“Ada
suatu legenda yang akan membuat nilaimu naik setidaknya tiga poin hanya dengan
menyentuh sedikit pakaian Ga Ram. “ ucap Ji Hye.
“Maaf
tapi aku mau belajar sendirian kali ini. “ ucap Ga Ram menolak.
“Apa
jangan-jangan kau dan Shi Young belajar bersama?” Ji Hye curiga.
Shi Young
mengatakan tidak tapi Ga Ram pun akhirnya mengejar Shi Young untuk pergi bersama
dengan meminta maaf pada Ji Hye dkk. Ji Hye yakin ada sesuatu diantara
keduanya.
Nyonya Oh
sedang membereskan kamar, Si priaberbicara di telp terlihat marah karena orang
itu tidak menjawab telepon dan mengabaikan pesannya, lalu memperingatkaan
Nyonya Oh agar jangan menyentuh barangan
“Jangan
sentuh apapun karena nanti aku bisa bingung.” Ucap Si pria. Nyonya Oh menganguk
mengerti.
“Jangan
ganti topik. Berikan saja upah atas
hutangmu padaku. Kalau kau menyita
waktuku selama lima bulan, kau harus membayarku. Apa yang kau bilang tadi? Apa Kau pikir bisa
berkata begitu? Tapi, kapan ada hal yang
akan berhasil untukmu? Kau harus
menungguku mati, tapi aku masih hidup dan baik-baik saja. Aku akan menjalani tes dan tidak akan pergi
dengan mudahnya... “ucap Si pria berbicara di telp sampai akhirnya tepnya
diputus oleh temanya.
“Hello,
kau bedebah! Kau harus membayar karena aku sudah bekerja untukmu!” teriak Si
pria. Nyonya Oh sempat kaget mendengar teriakan si pria.
Nyonya Oh
bertemu dengan Dokter Park kaget kalau pasien itu Kanker perut stadium akhir
tapi masih belajar untuk ujian PNS. Dokter Park pikir ada banyak pasien yang seperti
itu tiap saat dan nanti. Nenek Kim ingin Berapa banyak uang yang dipunya.
“Aku
pernah dengar percakapannya di telepon beberapa kali, dan jumlahnya sekitar dua
juta won. Dia bekerja di ruang kolam
saat belajar untuk ujiannya. “ ucap Nyonya Oh
“Kenapa
ada banyak orang yang tidak manusiawi? “ keluh Nenek Kim. Nyonya Oh bercerita Pasien juga cukup punya
kepribadian.
“Dia Akan
lebih baik untuknya menyerah. Kurasa ini
tidak mudah untuknya.” Kata Dokter Park
Saat itu
Tuan Kim membuka pintu ruangan, Dokter Park langsung bertanya Apa ada yang bisa dibantu. Tuan Kim membahas Mengenai
sukarelawan untuk membantunya mandi dan ingin kapan mereka akan sampai, Tuan
Park pikir Tuan Kim harus menunggu sebentar lagi.
“Yahh..
Mau bagaimana lagi? Tidak banyak sukarelawan yang tersedia untuk memandikan,
terutama untuk pria. “ jelas Tuan Park. Tuan Kim pun menganguk mengerti lalu
berjalan pergi.
“Gosh,
para pasien sungguh menantikan giliran dimandikan. Aku merasa sangat kasihan. “ ungkap Dokter
Park
“Tentu
saja... Mereka berhadapan dengan berbagai macam bau pengobatan dan mereka mau
membersihkannya. Di saat itulah mereka
merasa hidup kembali. “ kata Nenek Kim.
“Aku baru
menyadarinya saat aku sampai di sini. Betapa
banyaknya pasien yang menunggu sukarelawan untuk bisa dimandikan.” Kata Nyonya
Oh.
“Yah.. Mau
bagaimana lagi? Mereka harus menunggu.” Kata Nenek Kim.
“Kurasa
kalian berdua ada kalanya sama-sama setuju. “ goda Dokter Park
Keduanya
seperti tak sadar, Nenek Kim pikir dirinya
itu tak gila karena bisa sejalan dengan menantunya lalu keluar dari ruangan.
Nyonya Yoon pun hanya terdiam.
Bibi Oh
mengacak rambutnya, Guru Park baru datang merasa kalau yakin pasti ada yang tidak
beres. Bibi Oh membenarkan, kalau sedang
mengevaluasi nilai musik para siswa dan agak bingung.
“Ini
evaluasi yang mutlak. Sepertinya aku
merasa harus memberikan nilai yang bagus pada mereka semua. Tapi, ini sebuah evaluasi, jadi aku tidak
bisa melakukannya. “ jelas Bibi Oh
“Apa kau
sudah berikan garis pedoman yang mendetil? .. ini musik. Interval, ritme, postur... Kau bisa
berpedoman pada itu. Kalau mereka ada
kekurangan di bidang manapun, maka kau bisa mengurangi poinnya. “ jelas Guru
Kang. Bibi Oh mengerti tentang Garis pedoman yang mendetil.
“Dan
juga, ada baiknya kalau memberi kepastian nilai mereka secara langsung. Anak-anak
tidak suka dengan guru yang kelihatan takut pada mereka. Meskipun guru itu unik, mereka lebih suka guru
yang tegas. “ kata Guru Park
“Aku
pasti kelihatan ketakutan. “ ucap Pikir Bibi Oh
“Akan lebih
pas kalau kau lebih tegas, tapi jujur saja, kau tidak seperti itu.” Ucap Guru
Kang.
Bibi Oh
mengaku kalau Sebenarnya tidak seperti itu.
Guru Kang pun sadar kalau Bibi Oh
ternyata mengetahuinya, lalu memberitahu rambut Bibi Oh yang berantakan.
Shi Kyung
masuk ruangan memanggil Bibi Oh dan langsung mengubah jadi sopan membahas Penilaian
musiknya dengan Bom. Bibi Oh bertanya kapan mereka berdua punya waktu.
Tiba-tiba Pak Guru memanggil Lee Shi Kyung.
“Aku
sudah memberi nilai etikamu. .. Coba lihatlah” ucap Pak Guru. Shi Kyung melotot
kaget.
Shi Kyung
berbicara di telp dengan Bo Mi memberitahu kalau nilanya nol. Bom heran padahal
Shi Kyung sudah berkerja dengan baik. Shi Kyung juga berpikir seperti itu,
bahkan Ketua siswa keluar untuk mencariku.
Bom menyuruh Shi Kyun agar menanyakan alasan memberikan nilai nol,
karena ia juga tidak mengerti.
“Yeah,
kenapa aku dapat nilai nol? Padahal Aku tidak keluar seperti Yong Gi.” Ucap Shi
Kyung kesal tapi wajahnya langsung tersenyum karena mereka harus bertemu.
“Dimana
kita harus bertemu? Apa yang mau kau makan?” tanya Shi Kyung, terdenga suara
ibunya yang memanggil
“Oh...
perpustakaan?.. Yeah, aku akan datang.. Tapi apa kau sudah lihat ketua siswa? ..
Wahh.. kau sangat pintar Bong Gu.” Kata Shi Kyung sudah memulai bicara dengan
kode karena ibunya masuk kamar.
“Berlian
dikali dengan berlian dikali dengan berlian.” Kata Shi Kyung artinya sangat
merindukan Bom lalu menutup telpnya.
Shi Young
memberitahu ibunya kalau baru berbicara dengan temanya yang bernama Bong Gu.
Nyonya Oh mengeluh dengan pakaian anaknya yang berantakan, lalu memperingatkan jangan
berpikir untuk keluar larut malam selama waktu ujian.
“Tidak,
aku mau ke perpustakaan dengan Bong Gu.” Shi Kyung. Ibunya kaget anaknya ingin
pergi ke Perpustakaan?
“Apa aku
tidak boleh belajar?” keluh Shi Kyung. Nyonya Oh menyuruh anaknya makan malam
karena Neneknya sudah membuatkan sup
pasta kedelai.
“Gosh,
aku harus makan malam dengan Bong Gu” gumam Shi Kyung
Nenek Kim
memberitahu Hari ini, membuat daun lobak, sup pasta kedelai. Shi Young mencoba masakan bukan neneknya yang
sangat enak dan juga mengagumkan, lalu bertanya karakter apa ini yang diucapkan
saat nenek mengeja kedelai. Nenek Kim
mengeluh kalau Saat makan...
“seseorang
bahkan tidak boleh mengganggu anjing.” Kata Shi Young menyambung ucapan
neneknya.
“Shi
Young, belakangan ini suasana hatimu sedang bagus.” Komentar Bibi Oh. Shi Young
pikir sama saja.
“Apa kau
tidak merasa sehat? Kenapa kau belum
menyentuh makananmu? “ tanya Nyonya Oh.
“Aku
punya masalah pencernaan. Dan Kurasa aku akan melewatkan makan malam. “ kata
Shi Kyung mencari alasan agar tak makan bersama.
“Oh
tidak... Apa Kau punya masalah pencernaan?
Ayo tusuk dia dengan jarum. Menusukkan
jarum adalah cara yang paling manjur untuk masalah pencernaan.” Kata Nenek Kim.
Shi Kyung
panik, sementara adiknya mengambilkan jarum untuk neneknya. Shi Kyung berusaha menghindar kalau sudah
tidak sakit lagi dan merasa baikan sekarang. Nenek Oh menyuruh cucunya diam dan Shi Young
seperti menahan kakaknya agar tak bergerak.
“Ibu, dia
akan kuberikan obat pencernaan saja... Nenek bahkan tidak mensterilkan jarum
itu. “ kata Nyonya Oh merasa kasihan pada anaknya.
“Saat aku
membesarkan Shi Yoon, aku tidak memberinya obat apapun. Apa kau begitu menyukai
obat-obatan itu? “ keluh Nenek Kim. Nyonya Oh menjelaskan bukan maksudnya
seperti itu.
“Pengobatan
zaman sekarang sangat bagus.” Kata Nyonya Oh menyakinkan.
Shi Kyung
panik mengaku pada neneknya baik-baik saja dan merasa sangat lapar jadi harus
makan. Shi Young tetap ingin kakaknya
ditusuk jarim. Nenek Oh melihat tangan Shi Kyung dingin sekali jadi harus tusukkan di 10 jari
semuanya. Nyonya Oh masih tetap berusaha agar memberikan obat pencernaan. Nenek
Kim dengan ketus menyuruh Nyonya Oh diam saja.
“Kalau
kau begitu sukanya dengan obat, kau bisa gunakan itu yang banyak. “ ucap Nenek
Kim marah
“Nenek...
Bagaimana dengan kakinya? Nenek harus menusuk jari kakinya juga.” Kata Shi
Young. Shi Kyung menahan amarahnya.
Tuan Kim
berjalan lemas kelar dari kamar mandi, Si pria yang ujian PNS hanya dia melihat
Tuan Kim seperti sudah kehabisan nafas. Tuan Kim tak percaya kalau hampir mati
karena mandi. Si pria hanya diam saja
dan memilih untuk pergi.
“Hei, seseorang
telah jatuh di depanmu. Kau harus
tanyakan padanya apakah dia baik-baik saja Atau panggilkan dokter untuknya. “
ucap Tuan Kim.
“Kenapa aku
harus melakukanya? Aku juga seorang pasien.” Kata Si pria. Tuan Kim terlihat
sangat marah langsung memberikan pukulan.
Keduanya
berkelahi di lantai, Nenek Kim sedang lewat melihat keduanya langsung berteriak
panik dan bergegas untuk memanggil bantuan.
Tuan Kim mulai mengumpat si pria yang
sombong. Tapi si pria yang
mengumpat marah karean Tuan Kim yang selalu mengganggunya.
“Kau selalu
muncul dengan sok belajar... Mati saja dengan tenang, nak.” Kata Tuan Kim
marah.
Saat itu
Dokter Park akhirnya datang merelai keduanya yang berkelahi di rumah sakit.
Shi Kyung
mengeluh melihat tanganya. Bom kaget Shi Kyung yang Ditusuk dengan jarum dan
berpikir mau mati. Ia memberitahu kalau
mereka sedang di perpustakaan, Bong Gu padahal sedang ada di cafe. Bom mengatakan ingin jarinya ditusuk.
“Kau
bilang Ditusuk dengan jarum? Kenapa?” ucap Shi Kyung binggung.
“Aku
punya masalah pencernaan.” Kata Bom. Shi Kyung menyuruh Bom minum obat
pencernaan saja.
“Itu cuma
pengobatan keluarga yang tidak ada efeknya. “ kata Shi Kyung. Bom merasa kalau
obat itu manjur untuknya.
“Apa Kau
pernah ditusuk sebelumnya? Kapan?” tanya Shi Kyung. Bom mengatakan punya
masalah pencernaan yang amat parah.
“Apa jari
ditusuk benar-benar manjur? Apa kau mau
Nenekku melakukannya untukmu? Dia pergi ke hospice, jadi Aku akan hubungi
kantornya.” Ucap Shi Kyung. Bom menganguk setuju.
Nenek Kim
melihat Bom itu hanya tulang dan kulit, jadi ingin tahu apa yang dimakan sampai
perutnya sakit. Shi Kyung meminta neneknya agar bisa melakukan pelan-pelan
saja, karena Bom itu anemia, jadi harus
hati-hati.
“Apa yang
kalian makan bersama sampai membuat kalian merasa seperti ini? Dan Shi Kyung, pijat tangannya yang lain.” Kata
Nenek Kim.
“Apa
aliran darahmu tersumbat? Tangan dan kaki seseorang haruslah hangat. Kau harus memijatnya dengan baik untuk
memperlancar aliran darah. “ ucap Nenek Kim.
Shi Kyung
terlihat gugup dan hanya memijat dengan ujung ajarinya, Nenek Kim mengeluh
melihatnya menyuruh agar lebih keras. Shi Kyung pun langsung memijat tangan Bom
seperti sedang melakukan skin ship Bom.
Bom pikir
Shi Kyung akan pulang dengan neneknya. Shi Kyung memberitahu kalau Ayahnya Ga Ram yang mengantarkannya pulang
dan ingin tahu keadan Bom sekarang. Bom mengaku merasa jauh lebih baik. Shi Kyung heran dengan Bom karena itu tak
cocok denganya tapi malah berkhasiat untuk Bom.,
“Ah, Apa kau
ingat besok... Mancing malam?” ucap Bom. Shi Kyung menganguk dan membuatnya jadi
gugup.”
“Kau
harusnya gugup saat bertemu ayahku.” Kata Bom. Shi Kyung memastikan ayah Bom tidak
akan menanyakan peringkatnya.
“Ayahku...akan
menyukaimu, karena Dia selalu menyukai setiap orang yang kusuka.” Ucap Bom
Ga Ram
melihat si pria duduk didepan perpustakan memberitahu kalau harus masuk dan
belajar karena Udaranya dingin di pagi hari.
Si pria bertanya apakah Ga Ram punya kunci ke tempat ini Ga Ram
menganguk. Si pria mengeluh kalau Ga Ram tidak bisa membukanya tadi?.
“Kenapa
juga mereka mau memberikan kunci pada seorang murid SMA? Siapa yang bertanggung jawab atas tempat ini?
Bukankah ini tidak bertanggung jawab? “ ucap si pria marah
“Aku yang
minta selama masa ujianku. Hampir tidak
ada orang yang pernah datang ke sini. “ jelas Ga Ram.
“Siapa
yang mengelola tempat ini? Berikan nomornya padaku.” Kata si pria ketus. Shi
Kyung seperti tak suka dengan sikap si pria.
Ga Ram
memberikan segelas teh dan selimut yang hangat dan memberitahu kaalu Orang yang
bertanggung jawab akan menghubunginya nanti, lalu kembali ke tempat duduknya.
Si pria mengangkat telpnya berkata kalau ia yang akan mengurusnya dan tidak
akan meminta ayah untuk membayarkan pinjaman sekolahnya.
“Kenapa
aku tidak bisa dapat uang? Aku bahkan
menjual pertanyaan ujian... Bagaimanapun,
aku yang akan mengurusnya. Jangan hubungi aku lagi. Anggap saja aku sudah mati!” ucap si Pria dan
tiba-tiba langsung terjatuh pun jatuh. Shi Kyung dan Ga Ram melonggo kaget.
Bersambung
ke episode 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar