Phil
akhirnya masuk ke jiwa di tengah jalan, lalu bertanya-tanya keberadanya. Tapi
ia binggung karena yakin baru melewati manhole. Soo Jin juga pertama kali
melakukan perjalanan waktu binggung. Phil melihat Soo Jin diseberang jalan dan
akan tertabrak mobil langsung berlari menyelamatkanya.
Keduanya
pun jatuh berguling, Jae Hyun dengan mobilnya sempat melihat ke arah belakang.
Phil berdiri ingin mengomel tapi Soo Jin melihat plat nomor yang dipakai Jae
Hyun mengajak pergi saja. Keduanya pun bergegas masuk ke mobil.
Jae Hyun
dengan penuh amarah memundurkan mobil dan tak bisa mengejarnya, lalu turun dari
mobil dan menemukan sebuah ponsel yang terjatuh dijalan.
Phil
mengemudikan mobilnya menanyakan keadaan Soo Jin dan iangin ta Apa yang
terjadi, karena pasti terkejut dan mungkin terluka. Soo Jin masih kebingungan,
lalu mengaku kalau mengingat kejadian tadi yaitu Saat itu menyelamatkan Phil tapi
kali ini Phil yang menyelamatkannya.
“Soo
Jin... Bagaimana kau mengingatnya?” kata Phil akhirnya menghentikan mobilnya.
“Entahlah.
Aku mengingat semuanya... Situasi yang sama terjadi lagi. Aku jatuh dari atap saat
berusaha melarikan diri dari Jae Hyun. Kau memegangku sebelumnya. Lalu Kenapa
aku bisa kembali kemari? Apa yang terjadi, Phil?” ucap Soo Jin binggung.
“Aku
yakin kita melewati manhole itu bersama-sama kali ini.” Kata Phil. Soo Jin tak
mengerti maksud Melewati lubang got.
Jae Hyun
sampai ke rumah langsung mengamuk dengan membuang semua baju-baju Soo Jin, lalu
menatap foto pernikahanya dan sangat marah karen Soo Jin yang bertemu dengan
Phil.
“Apa Kau
berusaha melaporkanku?” ucap Jae Hyun. Tapi Ia piki Tidak mungkin karena Soo
Jin tidak akan melakukan itu.
Ponsel
Soo Jin berdering, Telp dari Soo Jin. Jae Hyun sempat ragu lalu mengangkatnya.
Ji Sook langsung menanyakan berkeradaan Soo Jin. Jae Hyun berbohong kalau Soo
Jin sedang pergi berjalan-jalan. Jin Sook percaya meminta agar nanti Soo Jin
bisa menelpnya kalau sudah pulang.
Suk Tae
datang melihat Jin Sook yang murung, lalu menanyakan alasanya. Jin Sook
menceritakan kalau Soo Jin tadi datang dan Tampaknya sesuatu mengganggunya.
Lalu ia mencoba menghubungi ternyataJae Hyun yang menjawab.
“Benarkah?
Apa ada masalah?” ucap Suk Tae. Jin Sook juga tak tahu.
“Apa Menurutmu
dia bertengkar dengan Jae Hyun?” kata Suk Tae. Jin Sook merasa cemas
memikirkanya.
“Pertengkaran
kekasih tidak akan bertahan lama. Mereka akan segera berbaikan. Aku yakin tidak
ada apa-apa.” Kata Suk Tae menyakinkan.
“Omong-omong,
aku melihat Pil di lubang got itu.” Cerita Jin Sook.
Suk Tae
mengeluh Jin Sook yang kembali datang lalu berpikir kalau mencoba menggalinya
lagi. Jin Sook pikir Phil kesulitan melupakan Soo Jin dan Sulit baginya melihat
Soo Jin menikahi orang lain jadi ingin kembali ke masa lalu. Suk Tae pikir Itu
konyol dan pasti gila, bahkan tidak waras. Jin Sook setuju dengan hal itu. Suk
Tae pikir Phil akan segera membuat masalah besar. Jin Sook pun bertanya-tanya
Kapan Suk Tae akan dewasa.
Soo Jin
duduk dengan wajah masih shock. Phil datang membawakan minuman, Soo Jin kembali
membahas kalau mereka menjelajahi waktu lewat lubang got itu. Phil membenarkan
dengan menceritakan kalau biasanya menjelajahi waktu sendirian, tapi entah
kenapa mereka melewati lubang got itu bersama-sama kali ini.
“Walau
aku sudah mengalaminya, itu sulit dipercaya.” Ungkap Phil. Soo Jin ingin tahu
alasanya bisa terjadi seperti ini.
“Aku tahu
kau sangat bingung saat ini. Awalnya aku bingung sepertimu. Omong-omong, Pengemudi
tabrak lari itu adalah Jae Hyun. Itu mengejutkan. Kenapa dia tetap bersamamu padahal
dialah yang menabrakmu?” ucap Phil
“Kau
benar, Phil.” Kata Soo Jin. Phil binggung mengenai apa kalau dirinya benar.
“Pelaku
penyerangan secara random itu adalah Jae Hyun.” Ucap Soo Jin. Phil kaget dan
ingin tahu Soo Jin tahu darimana.
“Aku
menemukan masker, topi, dan pakaian yang kulihat di berita di dalam bagasi
mobil Jae Hyun. Saat itu aku tahu dialah penyerangnya dan Karena itu aku
menghubungimu. Kupikir aku membutuhkan bantuanmu.” Cerita Soo Jin mengingat
kejadian sebelumnya.
“Apa yang
harus kita lakukan sekarang?Perlukah kita melaporkan Jae Hyun ke polisi?” kata
Phil
“Jangan...
Aku ingin memahami situasi ini lebih dahulu dan Perasaanku kalut. Aku tidak
bisa memutuskan sekarang.” Ungkap Soo Jin. Phil pun setuju mengajak agar pikirkan
hal yang akan dilakukan nanti lalu mengajak pergi.
Phil
pergi ke rumah pamanya lalu mengetuk pintu di malam hari. Paman Bong seperti sudah tidur bertanya siapa
yang datang sambil membuka pintu, Phil memberitahu kalau ia yang datang. Paman
Bong heran keponakanya datang larut malam. Soo Jin akhirnya menyapa Paman Bong
juga.
“Tunggu.
Aku mengenalmu... Kau teman Phil” kata Paman Bong. Soo Jin senang paman Bong
masih mengingatnya.
“Tentu
saja ingat. Dahulu Phil mengikutimu ke mana pun sepanjang waktu” cerita Paman
Bong
“Paman
tidak perlu membahas itu. Itu sudah lama sekali.” Kata Phil malu
“Omong-omong,
kenapa kamu kemari selarut ini?” kata paman. Phil seperti kebingungan
menjelaskanya.
“Tampaknya
kalian akhirnya berpacaran. Apa Kalian berwisata malam untuk melihat pantai?”
ucap Paman Bong mengoda.
“Tidak,
bukan seperti itu. Kami di daerah ini karena urusan lain. Jadi Paman. Bolehkah
kami menginap?” ucap Phil.
Paman
Bong kaget Phil yang ingin menginap tapi
setelah itu mengajak untuk segera masuk ke rumahnya. Sebelum masuk Phil meminta
kotak P3K. Paman pun bertanya apakah ada yang terluka.
Didepan
rumah, Phil memberikan salep untuk kaki Soo Jin yang terluka. Soo Jin sempat
mengaduh kesakitan. Phil melihat kaki Soo Jin berpikir kalau harus ke rumah
sakit karena lukanya lebih parah dari dugaan nya. Soo Jin piki Ini tidak
separah itu dan bisa melakukan sendiri.
“Jangan
bergerak. Biar aku saja Ini akan meninggalkan bekas. Jika rasanya sangat sakit,
beri tahu aku Aku akan membawamu ke rumah sakit.” Kata Phil memasang plester
dan juga kain untuk menutupi luka Soo Jin. Soo Jin lalu melihat ada luka di
tangan Phil.
“Ini
lumayan parah. Apa Kau tidak sadar?” ucap Soo Jin terlihat panik dan langsung
memberikan salep ditangan Phil yang terluka. Phil terdiam melihat Soo Jin panik
dan memberikan perhatian padanya.
“Kau
pasti terluka saat berguling untuk menyelamatkanku tadi.” Ucap Soo Jin. Phil
pikir seperti itu.
“Mulai
sekarang, jagalah dirimu sebelum kau menjagaku. Rasanya sedih melihatmu terluka
karena aku.” Ungkap Soo Jin pikir kalau rasanya pasti sangat sakit.
“Sepertinya
perawatan ini cukup. Kita ke rumah sakit besok jika lukanya memburuk.” Kata
Phil. Soo Jin pun setuju.
“Omong-omong,
bukankah kau harus menghubungi orang tuamu.” Kata Phil.
Soo Jin
teringat kalau harus menghubungi mereka, lalu meraba saku celananya dan
binggung karena tak menemukan ponselnya. Ia merasa kalau sudah menjatuhkannya
dan meminta Phil agar meminjamkan ponselnya. Phil pun memberikan ponselnya pada
Soo Jin.
Soo
Jin mengetik nomornya lalu keluar
nama "Kesayanganku" di
ponselnya Phil. Ia sempat terdiam tapi memilih untuk seger menelp ponselnya.
Jae Hyun melihat nama Phil dalam ponsel Soo Jin yang menelp, lalu
mengangkatnya. Soo Jin pun berbicara bertanya apakah ia yang menemukan
ponselnya.
Jae Hyun
seperti sengaja tak bicara, Soo Jin terus berusaha bicara dengan memanggil
“Halo” akhirnya Jae Hyun pun menutup telpnya.
Phil
melihat wajah Soo Jin kebingungan pun bertanya. Soo Jin juga tak tahu karena
orang itu mengangkat telp dan mendengar tanpa mengatakan apa pun lalu mematikan
telepon.
Sementara
Jae Hyun pergi ke tempat untuk membakar barang bukti terlihat sangat marah
karena Soo Jin yang benar-benar akan bermalam dengan Phil karena menelp dari
nomor Phil. Seorang penjaga datang melihat Jae Hyun yang masih tanpa izin.
“Kau tidak
boleh menyalakan api di sini. Bagaimana jika apinya menyebar ke material
konstruksi? Siapa kau?” ucap Penjaga. Jae Hyun tak bisa menahan amarahnya
langsung melampiaskan pukulan dan tendangan pada penjaga sampai jatuh tak
sadarkan diri.
Phil
membawakan alas tidur dan selimut untuk Soo Jin, merasa bersyukur karena
pamannya mencuci semua selimut dan selalu menjaga barang-barang tetap bersih
dan rapi. Soo Jin menyurh Phil tidur saja dan akan membereskan semuanya
sendiri. Phil pun akan keluar kamar dan tiba-tiba lampu diruangan mati.
“Apa? Apa
yang terjadi? Apa Listriknya padam?” ucap Soo Jin binggung. Paman Bong dengan
sengaja mematikan aliran listrik. Phil pikir akan melihat keluar.
“Tunggu, jangan
pergi... Aku takut.” Ucap Soo Jin. Phil pikir harus melihatnya. Soo Jin merasa
harus ikut karena takut.
Keduanya
akan pergi, tapi saat itu lampu pun menyapa. Soo Jin yang ketakutan memegang
Phil. Phil sempat gugup lalu menyuruh
Soo Jin segera istirahat saja setelah melepaskan tempatnya.
“Omong-omong,
kau akan tidur di mana?” tanya Soo Jin. Phil mengaku akan tidur disana. Mereka
pun akan berpisah dengan mengucapkan selamat malam.
Tiba-tiba
lampu kembali mati, Soo Jin menjerit ketakutan berlari menghampiri Phil. Paman
Bong menahan tawanya karena bisa menjahili keduanya. Lalu lampu menyapa dan Soo
Jin kali ini sedang rangkul lengan Phil dan buru-buru melepaskan setelah lampu
menyala.
“Soo
Jin.. Bagaimana jika kita tinggal di sini dan tidak kembali ke Seoul?” ucap
Phil. Soo Jin binggung dengan wajah gugup karena Phil yang tiba-tiba mengatakan
itu
“Begini... Hanya saja, aku tidak ingin
berpisah denganmu.” Ungkap Phil. Keduanya terdiam seperti terlihat sama-sama
gugup.
“Ahh..
kau bisa Bilang saja jika membutuhkan hal lain ,karena Aku akan membeli
beberapa keperluan di toserba. Jadi Istirahatlah di sini.” Ucap Phil bergegas
keluar dari kamar.
“Ahh.. Kenapa
bilang tidak ingin kembali ke Seoul? Hei.. Sadarlah, Phil.” Keluh Phil saat
keluar dari kamar merasa sangat bodoh.
Soo Jin pun terlihat gundah dengan duduk bersandar di dinding kamar.
Phil
kembali dengan membawa cemilan dan memanggil Soo Jin saat masuk. Tapi ternyata
Soo Jin seperti sudah kelelahan tertidur begitu saja. Phil sempat menatap Soo Jin
dan menarik selimut untuknya.
Di pagi
hari, Soo Jin terbangun keluar dari kamar seperti menghirup udara pantai yang
sangat segar. Lalu melihat Phil yang tertidur dibangku dengan meringkuk.
Akhirnya mengambil selimut agar Phil tak kedinginan.
Phil
seperti sangat nyenyak tidur dengan selimut yang diberikan Soo Jin, lalu
mencari Soo Jin di dalam kamar dan tak menemukanya. Wajahnya panik mencari-cari
Soo Jin karena berpikir larinyanya, tapi ternyata Soo Jin sedang duduk di tepi
pantai dan Phil pun duduk disampingnya.
“Phil..
Saat kau memperingatkanku bahwa Jae Hyun berbahaya, kenapa aku tidak mempercayaimu?
Andai aku mendengarkan, setidaknya sekali saja, maka situasinya tidak akan
berakhir begini.” Ucap Soo Jin merasa menyesal
“Kau
tidak punya pilihan. Dialah pria pilihanmu. Aku yakin kau ingin mempercayai
dia. Saat menjelajahi waktu, maka aku menyadari dia bukan pria yang baik. Tapi bagaimanapun
situasinya, kau malah makin akrab dengannya.” Cerita Phil
“Entah
bagaimana aku bisa mengatakan ini. Untuk meyakinkanmu bahwa aku benar, maka aku
harus memberitahumu tentang perjalananku saat berkelana menjelajahi waktu. Tapi
mustahil kau akan percaya dan Itulah yang paling memusingkan.” Ucap Phil
“Kini aku
paham. Itu pasti sangat memusingkan dan sulit bagimu dan Phil... Apa yang
terjadi saat kau menjelajahi waktu?” tanya Soo Jin
“Banyak
hal yang terjadi. Kau hanya tidak tahu hal-hal itu. Setiap kau dalam bahaya,
maka aku menyelamatkanmu. Aku pernah tidak sadarkan diri dan bicara denganmu
sebagai arwah.” Cerita Phil
Soo Jin
pikir tak mungkin. Phil tahu Soo Jin
mungkin tidak ingat dan bahkan meminta agar menikahinya. Soo Jin
benar-benar tak percaya mendengarnya. Phil menceritakan Tapi setelah masuk ke
lubang got itu lagi, maka semua yang terjadi sirna, karena mereka makin
menjauh.
“Apa Kau melihat
bangunan sementara itu? Bangunan itu pernah terbakar dan saat itu kau di
dalamnya. Aku masuk untuk menyelamatkanmu dan nyaris mati.” Cerita Phil
“Lalu apa
Kau menyelamatkanku?”kata Soo Jin. Phil membenarkan kalau itu pasti dilakukan.
“Lalu aku
koma, dan berkeliaran sebagai arwah.” Cerita Phil. Soo Jin mengumpat Phil
melakukan hal itu.
“Kau
seharusnya tidak membahayakan dirimu demi menyelamatkanku. Aku yakin kau juga
tidak pernah mendengarku berterima kasih atas hal itu.” Kata Soo Jin
“Aku
tidak melakukan itu untuk berpura-pura baik. Aku selalu bersedia membahayakan
nyawaku demi kau. Sejak kita masih kecil. Tapi tahukah kau kapan aku merasa
paling frustrasi?” ucap Phil
Flash Back
Phil
membuat rekaman video untuk mengutarakan perasaan cintanya jadi meninggalkan
pesan lewat video dengan berkata “Aku menyukaimu/ Aku tidak pernah berhenti
sehari pun selama 28 tahun. Mungkin aku melewatkan makan, tapi aku tidak pernah
berhenti menyukaimu. Tidak sehari pun.”
“Saat kau
tidak mengingat apa pun ketika akhirnya aku bernyali untuk mengungkapkan
perasaanku.” Cerita Phil
Phil
bertemu dengan Soo Jin ingin mengutarakan perasanya, tapi Soo Jin lebih dulu
yang mengaku perasaanya, tapi setelah hari Soo Jin mengungkapkan perasaanya dan
Soo Jin malah berubah ketus saat bertemu keesokannya.
“Itu
sungguh menyayat hati. Akhirnya kita tahu saling menyukai, tapi semuanya sirna saat
aku melewati manhole itu lagi. Itu hampir membuatku gila. Kau mungkin
menyalahkanku atas hal itu. Tapi Kini aku baik-baik saja. Kini kita berbagi
kenangan yang sama, Rasanya seperti imbalan atas semua masa sulit.” Ungkap Phil
“Phil... Maaf
aku membuatmu menderita.” Ungkap Soo Jin.
Di rumah
Jae Hyun
hanya duduk seperti terlihat menahan rasa amarah. Sementara di TKP polisi sudah
mulai mencari bukti dari penyerangan. Sersan Choi sedang mencari sesuatu
didalam tong yang sudah terbakar.
Polisi
lain ingin tahu keadaan korban, dari walkie talkie polisi memberitahu korban sudah
dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan Namun, kondisinya tidak baik
dan Tampaknya pelaku memukulnya tanpa alasan dan Luka di wajahnya yang paling
parah dan Hyeong ki dalam perjalanan dari markas.
“Lalu
Bagaimana keadaan korban?” tanya Sersan Choi pada anak buahnya. Juniornya memberitahu
kalau korban sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
“Korban
benar-benar dihajar. Wajahnya benar-benar babak belur.” Ucap Juniornya
“Apa Dia
melihat wajah penyerang?” tanya Sersan Choi
“Saat itu
sangat gelap, jadi, dia kurang yakin. Tapi dia bilang pelakunya tinggi dan muda.”
Jelas juniornya.
“Kenapa
pria ini membakar banyak benda?” keluh sersan Choi melihat di dalam tong, lalu
menemukan sesuatu dan mengingat ucapan Phil
Phil
memberitahu kalau Pelaku penyerangan acak itu adalah dia, yaitu Hiasan yang
ditemukan di TKP adalah bagian dari gantungan kuncinya dan yang dimaksud adalah
Jae Hyun. Sersan Choi menemukan gantungan kunci yang tak terbakar.
Ibu Phil
kaget mengetahui anaknya Ditangguhkan, lalu menutup telpnya. Tuan Bong pulang meminta
istrinya agar menyiapkan makan siang untuknya karena harus cepat makan dan
berangkat. Ibu Phil memberitahu suaminya kalau Phil sedang ditangguhkan.
“Kurasa
dia dihukum karena memukul suami Soo Jin.” Ungkap Ibu Phil
“Astaga,
keadaannya memburuk. Aku juga tidak melihat mobil kita di luar.” Kata Tuan Bong
“Dia
pasti membawanya. Apa Dia tiba-tiba bepergian karena marah soal
penangguhannya?” ucap Ibu Phil
“Tapi
tetap saja, seharusnya dia bilang akan pergi ke mana.” Kata Ayah Phil
Saat itu
orang tua Soo Jin datang terlihat sangat marah karena Phil menimbulkan masalah
yaitu membawa Soo Jin pergi semalam dan mereka belum mendengar kabarnya. Orang
Tuan Phil kaget dan binggung ingin menjelaskan agar lebih mengerti.
“Phil
menculik Soo Jin. Dia menculiknya!” ucap Ibu Soo Jin. Ibu Phil kaget kalau
anaknya Menculik.
“Semalam,
dia membawa Soo Jin pergi di hadapan menantuku dan memasukkannya ke mobil. Apa
Dia belum menghubungi kalian?” kata Ibu Soo Jin terlihat sangat marah
Tuan Choi
pun mencoba menalp anaknya tapi Phil tak menjawab telpnya, lalu mencoba menenangkan kalau nanti bisa menghubunginya,
maka akan... Ibu Soo Jin pikir tak bisa menunggu dan tidak bisa membiarkan ini
terjadi.
“Aku
tidak peduli meskipun mereka teman masa kecil. Aku akan melaporkan dia kepada
polisi.” Ucap Ibu Soo Jin parah
“Bisakah
kau tenang? Apa pun terjadi, aku akan menemukan dia dan membawa Soo Jin kembali
dengan selamat. Kumohon, jangan menghubungi polisi.” Ucap Ibu Phil memohon dan
meminta agar suaminya bisa mengatakan sesuatu.
Bersambung
ke Part 2
Makasih sinopsisnya,,,d tunggu next epsnya
BalasHapusMakasih sinopsisnya,,,d tunggu next epsnya
BalasHapus