Ma Ro
akhirnya keluar dari pintu kedatangan mendekati So So meminta maaf dan ingin
menjelaskan kalau bukan orang seperti itu. So So seperti tak peduli karena merkea
harus cepat-cepat dan Sudah terlambat ini, lalu memberitahu kalau orang yang
ditunggu sudah datang. Ma Roo pun membungkuk meminta maaf.
“Kenapa
kau malah ditahan begitu?” ucap Tuan Oh marah. Istrinya pikir kalau mereka
bukan satu-satunya yang kesulitan, karena Ma Roo juga pasti kesulitan.
“Kami
sangat ketinggalan jadwal, jadi ayo kita naik bus.” Ucap So So. Kyung Jae teringat dengan So Ran yang
belum datang. So So ingin tahu kemana
pacarnya itu.
“Katanya
mau beli air, dan Aku akan SMS dia.” Kata Kyung Jae mengirimkan pesan untuk
pacarnya.
“Semuanya
sudah datang. Kau ada di mana?” tulis Kyung Jae. So Ran membalasn kalau akan
segera ke sana. Kyung Jae ingin tahu keberadaan pacarnya. So Ran memberikan
gambar kotoran.
“Sepertinya
dia sedang di toilet, tapi dia akan segera keluar.” Kata Kyung Jae. Semua mulai
mengeluh kalau keadaan jadi makin sulit.
Kyung Jae
menuliskan pesan pada pacaranya agar menyudahinya saja. S o Ran ada di toilet
mengeluh kesal, Kyung Jae terus menyuruh agar Ho Ran segera keluar saja. Na
Hyun pikir kalau Ho Ran itu mengalami sembelit. Yeon Sung mendengarnya langsung
tertawa.
Kyung Jae
akhirnya meminta maaf. Ma Roo pikir dirinya yang salah dan meminta maaf. Mereka
pun saling meminta maaf. So Ran akhirnya datang. So So meminta agar mereka
membawa barang-barangnya karena akan segera pergi.
Tuan Oh
memanggil So Ran dengan panggil kakak tertua. So Ran mengeluh pada Tuan Oh
karena harusnya memanggil Agassi. So So
mengajak mereka agar cepat pergi dan berhati-hati dengan paspor, dompet, dan
ponsel. Ma Ro terus membungkuk meminta maaf pada semua yang sudah menunggunya.
Semua
anggota mengikuti So So keluar dari bandara. So So bergumam kalau Pemandu
bertemu dengan hampir 1.000 orang setahun jadi bisa bisa melihat mereka orang
seperti apa.
“Pria
paruh baya yang marah kalau tidak pergi.
Dan wanita paruh baya yang penyabar, tapi menakutkan saat dia marah. “
gumam So So melihat pasangan Tuan Oh dan Nyonya Han.
“Dan
pasangan yang lebih muda dan yang lebih tua.
Sepertinya pacarnya memaksanya untuk ikut. Yang Jelas dia pasti suka
belanja barang-barang desainer. “ gumam So So melihat pesangan Kyung Jae dan So
Ran.
“Pasti
mereka berselingkuh.” Gumam So So melihat pasangan Yeon Sung serta Na Hyun.
“Dan Si
mesum itu. “ guman So So dongkol karena melihat Ma Roo masih saja sibuk untuk
selfie di bandara. Ma Roo pun hanya bisa membungkuk meminta maaf.
So So
membuka lembaran Wisata Premium Kelas Tinggi Prancis lalu berdiri di tengah bus
memberitahu akan bertanggung jawab untuk liburan kalian pekan depan dengan
memperkenalkan diri Yoon Soo pemandu tur terbaik, semua hanya diam seperti
lelah menunggu satu jam dibandara.
“Biasanya
kalau begini, orang akan bertepuk tangan. Tapi Aku senang kalau di sini suasananya seperti keluarga yang berkumpul.
Ada Pasangan yang sudah menikah ada di sini dan pasangan muda juga ada di sini.”
Kata So So menunjuk pada Tuan Oh dan juga Kyung Jae
“Dan ada
yang bersama, serta ada yang sendirian. Jadwal yang telah Anda pilih adalah
bagian dari Paket Premium Perancis Kelas Tinggi. Kita tidak hanya mengunjungi
tempat wisat tapi kita akan tinggal di sana dan mengenal sedikit budaya di
sini. Apa ada di antara Anda yang pernah ke Prancis?” ucap So So. Semua hanya
diam seperti tak peduli
“Tolong
jawab aku... Aku tidak bisa menanganinya.” Gumam So So panik, tapi semua tetap
saja diam dan akhirnya So So memilih untuk menjelaskan sebagai pemandu wisata.
“Anda
tiba di Bandara Charles de Gaulle. Itu dinamakan sebagai penghormatan kepada pemimpin
yang paling dihormati Presiden Charles de Gaulle dari Perancis. Perancis hidup
di bawah pemerintahan kolonial Jerman empat tahun selama Perang Dunia II. Sebagai
pemerintahan sementara...” jelas So So
Na Hyun
berbisik pada Yeon Sung ingin tahu kapan akan pergi ke Menara Eiffel. Yeon Sung
pun mengangkat tangan menanyakanya kapan akan pergi ke Menara Eiffel. So So
menjawab kalau Jadwal sudah ditentukan. Jadi akan pergi setelah makan malam.
Yeon Jung pun memberitahu Hyun.
“Kalau
Anda lihat di belakangku, Anda bisa lihat Arc de Triomphe. Anda pernah
melihatnya dalam buku, 'kan? Ada tiga lengkungan di Paris. Lengkungan pertama
adalah Arc de Triomphe du Carrousel dekat
Louvre. Lengkungan ketiga adalah Grande
Arche de la Défense. Dan di sini adalah
lengkungan kedua.” Jelas So So terlihat sangat fasih mengenai sejarah Prancis
dengan seperti gerbang besar.
“Ketika
Jerman menduduki Paris, Hitler melewati lengkungan itu...dan dia...” kata So So
lalu disela dengan pertanyaan apakah mereka bisa turun.
“Ya, kita
seharusnya turun untuk melihat acaranya dan berfoto tapi kita sudah terlambat, jadi
kita akan pergi ke sana saat hari terakhir.” Kata So So. Semua mengarahkan
pandangan pada Ma Roo karena tak bisa turun.
“Dan di
sana adalah Champs Elysées yang terkenal.” Kata So So. So Ran melihat banyak pertokoan
sangat ingin kesana. Sementara Tuan Oh melihat kalau tempat itu seperti
Myeongdong.
“Champs
Elysées adalah distrik belanja sekaligus tempat membeli baju bagus di Prancis. Dulu
adalah tempat berburu di istana dan sampai tahun 90an, borjuis ada di sini jadi
dulunya menjadi daya tarik kelas tinggi di mana pakaian santai dilarang dipakai
Kita harusnya turun di sini supaya Anda bisa jalan-kalan, berbelanja, memotret,
dan meramban toko perancang.” Kata So So
Semua
sudah bersiap-siap termasuk Ma Roo, So
So memberitahu kalau mereka mencicipi macarons yang lezat. Hyun langsung
meminta agar memberikan 10 euro untuk membeli Macarons. So So mengatakan kalau
itu rencana sebelumnya tapi lagi-lagi jadwal yang berkendala jadi akan ke sana
pada hari terakhir. Ma Roo pun hanya bisa memalingkan wajahnya ke jendela
karena memang merasa bersalah.
“Apa Anda
tahu lagu "Aux Champs Elysées,"? Kita akan ke restoran sambil
mendengarkan lagu ini. Pak... Tolong nyalakan musiknya.” Kata So So lalu duduk
kembali dibangku depan.
Flash Back
So So
pergi dengan seorang pria, berlari didepanya dan terlihat bahagia, lalu
bergandengan tangan seperti terlihat sangat bahagia.
“Aku
tidak tahu itu akan menjadi lagu melankolis seperti itu. Aku pergi ke sana
bersamamu, Sambil bernyanyi, dan menari.
Aku tidak tahu kita akan berciuman setelah ini.” Gumam So So seperti
punya pengalaman pahit dalam hidupnya.
“Lagu "Aux Champs Elysées." Aku tidak
tahu itu akan menjadi lagu melankolis seperti itu. “ gumam So So dalam dalam
bus
Semua mulai
makan malam dengan steak daging giling, Tuan Oh sengaj membawa gohujang dan
juga kimchi. Sementara istrinya ingin mencicipi masakana asli prancis. Semua
mulai makan, Ma Roo ingin selfie dengan
makananya.
So So
menunggu di meja sebelah sedikit gugup meminta mereka agar segera mempercepat
makannya karena harus mengejar jadwal. Ma Roo baru saja akan selfie langsung
diberikan tatapan sinis, akhirnya dengan cepat memakanya. So Ran melihat gerak
geri Yeon Sung yang keluar sambil membawa ponselnya.
Semua
berdiri dan langsung melonggo terpana melihat didepanya, Menara Eiffel terlihat
sangat cantik dimalam hari dengan lampu-lampu yang bersinar terang. So Ran
merasa kalau merasa seperti melihat seorang selebriti. Kyung Jae bertanya
dimana. So Ran menunjuk kalau maksudnya itu Menara Eiffel yang cantik.
“Aku
sangat gugup melihatnya setelah aku hanya melihatnya di buku. Ini Bagus sekali.”
Kata Hyun
“Wow,
kalau kita memanggang daging di sini, pasti akan sangat lezat.” Kata Tuan Oh.
So Ran pikir tak seperti itu.
“Kalian
Harap bersiap berfoto, karena Pertunjukan cahaya akan segera dimulai.” Ucap So
So
Saat itu
lampu di menara Eiffel mulai berkelap-kerlip, Semua segera mengambil foto dan
Ma Roo sudah siap dengan tongsisnya.
Nyonya Han melihat menara Eiffel merasa kalau Sangat bagus kalau mati di
tempat seperti ini. Tuan Oh hanya menatapnya seperti tak peduli.
“Kalau
Anda menuruni tangga ini, maka Anda akan melihat bagian bawah Menara Eiffel. Silakan
turun untuk mengambil gambar, Lalu kembali ke sini dalam 30 menit. Kalau ada
yang minta buah tangan, kalian bisa abaikan saja, mengerti? Aku akan tunggu
dalam 30 menit Dan jangan terlambat.” Kata So So, Semua berteriak mengerti.
Nyonya
Han berjalan lalu memanggil suaminya agar bisa mengambil gambarnya, Suaminya
pun berjongkok akan mengambil seluruh badan. Nyonya Han menolak karena hanya
ingin mengambil dari pinggang ke atas. Tuan Oh keras kepala karena menurutnya Seluruh
tubuh harus difoto.
“Hei,
kubilang potret dari pinggangku ke atas.” Kata Nyonya Han. Tuan Oh pikir tak
adan gunanya dan menyuruh agar istrinya tak bergerak dan mengambil foto untuk
istrinya.
Nyonya
Han melihat hasil foto suaminya kurang puas dan memangil pasangan Kyung Jae
pengantin baru. So Ran mendekatinya dan
bertanya ada apa. Nyonya Han meminta agar mengambilkan foto dari bagian pingang
sampai keatas saja.
Flash Back
Nyonya
Han sedang melakukan pemeriksaan CPR, Dokter memberitahu kalau hanya ambil dari
pinggang ke atas, jadi meminta agar meemaskan lengannya dan Bernapaslah
dalam-dalam serta Tetap santai.
So Ran
memberitahu kalau Menara Eiffel tidak masuk dalam foto. Nyonya Han pikir tak
masalah. So Ran pun mengambil foto sesuai yang diminta, Tuan Oh malah marah
merasa foto itu tak cocok menyuruh mereka pergi saja dan Jangan ambil foto lagi.
So Ran heran kenapa Tuan Oh malah marah pada mereka. Nyonya Han
meminta maaf pada keduanya.
Kyung Jar
pikir akan mengambil gambar keduanya saja, Tuan Oh menolak dengan ketus. Nyonya
Han pun hanya bisa meminta maaf lalu mengikuti suaminya.
So Ran
heran melihat Tuan Oh malah marah-marah pada mereka bahkan Kyung jae pikir
menawarkan untuk memotret mereka. Kyung Jae sadar kalau mereka yang membuta
menunggu selama 20 menit. Sa Ran menyalahkan Kyung Jae yang terus mengirim SMS padanya jadi mengalihkan
perhatian.
“Sudah
kubilang sudahi saja.” Kata Kyung Jae. So Ran menegaskan kalau bahkan belum memulainya.
“Lupakan
saja. Hentikan.” Kata Kyung Jae. So Ran bertanya hentikan apa yang dimaksud.
“Aku
tidak ingin bertengkar hanya karena masalahmu di sini.”kata Kyung Jae.
Saat itu
keduanya melihat Yeon Sung berbaring di jalan mengambil foto Hyun sambil
berkata kalau bisa memasukkan semuanya ke dalam galeri. So Ran bertany apakah
Kyung Jae tahu mereka berselingkuh. Kyung Jae malah balik bertanya darimana So
Ran mengetahuinya.
“Aku bisa
menebaknya. Dia meninggalkan istrinya di rumah dan pergi bersama wanita muda.”
Kata So Ran
“Aku
cemburu, itu Artinya dia punya banyak uang. Dan Berarti dia bisa bepergian ke
mana saja bahkan tanpa paket liburan.” Kata Kyung Jae. So Ran pikir kalau Yeon
Sung itu tidak bisa berbahasa Inggris lalu mengeluh kesal.
Ma Roo
berdiri didepan menara Eiffel sendirian, tatapan seperti sangat sedih.
Flash Back
Ma Roo
berbaring ditempat tidurnya sambil melihat ponselnya kalau Ekonomi sedang
terpuruk tapi semuanya berlibur bahkan Tiket terjual habis. Seorang wanita
dikamarnya sibuk dengan laptopnya. Ma Roo pikir mereka bisa pergi ke Jeju-do.
Si wanita menolak.
“Apakah
pergi ke Ulleung-do atau Dok-do?” ucap Ma Roo. Si wanita tetap menolak. Ma Roo
binggung karena sudah Tidak ada tiket.
“Aku
menemukannya. Kau lihat ini "Liburan dengan Pemikiran. Paket Liburan
Premium Prancis Kelas Tinggi." Ini bagus sekali.” Kata si wanita melihat
sebuah iklan dari internet.
“Katamu
ingin pergi ke Italia.” Ucap Ma Roo duduk disamping pacarnya. Si wanita merasa
kalau Prancis itu juga indah.
“Orang-orang
datang kemari saat mereka ingin menangis tanpa alasan. Mereka menyadarinya setelah mata mereka
terbelalak. Tidak ada air mata menetes
tanpa alasan. Tapi Apa arti di balik air mata itu?” gumam So So menaiki komidi
putar dan melihat Ma Roo seperti sedih di depan permainan, tap setelah berputar
kembali wajahnya berubah berseri dengan mengambil foto selfie.
So So
membagikan kunci pada masing-masing untuk kamar hotel, lalu memberitahu kalau Sarapan pagi di hotel dimulai jam 6.30 pagi
dan ada dibagian hotel depan setelah itu berkumpul di lobby jam 8 pagi setelah
sarapan.
“Kita
akan pindah ke hotel lain, jadi jangan lupa barang bawaan Anda Dan ingat paspor
Anda. Silakan tidur nyenyak malam ini, supaya besok kita bisa berangkat jam 8
pagi. Terima kasih atas kerjasamanya hari ini.” Ucap So So ramah
Ma Roo
juga kembali meminta maaf pada semua peserta karena membuat terlambat dan tak
sesuai jadwal. Nyonya Han yang ramah berpikir tak masalah karena itu mungkin
saja terjadi pada mereka.
Kyung Jae
membuka jendela kamarnya, langsung terpana melihat pemandangan kota Paris
dimalam hari, lalu memastikan pada pacarnya, kalau mereka pasti beruntung
datang ke sini. So Ran ternyata tak ada dikamar dan Kyung Jae hanya bicara
sendiri saja.
Ho Ran
sedang ada di kamar mandi melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya “Kau harus
minum anggur kalau berada di Prancis. Jangan melulu minum bir.” Lalu ada
beberapa gambar jenis wine yang diberikanya. Ia lalu membalas kalau tidak tahu
banyak tentang anggur.
Flash Back
Ho Ran
duduk direstoran bersama dengan seorang pria, Si pria bertanya apa yang disukai
Ho Ran. Ho Ran dengan cepat menjawab bir. Si Pria mengaku sama lalu memesan dua
gelas bir.
Kyung Jae
membuka pintu kamar mandi berpikir So Ran sedang buang air besar. So Ran
mengaku sedang bersih-bersih. Kyung Jae meminta So Ran agar bergegas karena
diluar pemandangannya bagus jadi harus minum. So Ran menganguk setuju.
So So
menerima telp dari temanya memberitahu kalau tidak bisa menjawab Telepon karena
sedang bekerja. Sepertinya teman satu kamarnya ingin meminta dibelikan
sesuatua. So So yang mendengar merasa temanya sudah gila, dan berpikir ia dan Evian
sedang ada masalah.
“Aku suka
itu dan hanya ingin membuatnya lebih baik.” Ucap teman satu kamar So So
“Apa Akankah
lebih baik kalau kau pakai? Ini mesum sekali.” Ucap So So heran
“Bukan
mesum. Tapi ini adalah fantasi antara pria dan wanita. Kita butuh tantangan dan
petualangan.” Jelas Teman So So
“Aku
mengerti. Aku di dekat hotel, jadi akan membelinya sekarang. Lalu Apa
ukurannya?” ucap So So dan temanya meminta ukuran Yang terbesar.
Bunyi bel
rumah, Temanya pikir Evian sudah datang dan akan menelpnya nanti. So So
memperingatkan agar Evian tak tidur di kasurnya dan telp pun ditutup.
Teman So
So binggung melihat bukan Evian yang datang, tapi pria misterius dan bertanya
siapa. Si pria misterius memperlihatkan
fotonya dengan So So sambil bertanya apakah kenal wanita yang ada di foto.
Teman So So hanya diam karena pria itu berbicara dengan bahasa Kore.a
“Kau Pasti
kenal, kan? Aku datang kemari karena alamat ini... Hei.. Kau tak paham? Namanya
Yoon So So. Aku tahu dia tinggal di sini!” kata Si pria misterius. Teman So So
hanya diam saja karena tak emngerti.
“Ah, ini
membuatku frustasi... Hei, Yoon So So! Kalau aku menangkapmu, mampus kau nanti!”
kata Si Pria mencoba mencari petunjuk dalam kamar. Si wanita kebingungan melihat ada pria yang
tiba-tiba masuk mencari So So.
So So
menelp atasanya melaporkan kalalu Jadwal
hari ini lancar tanpa halangan dan kembali meminta agar bisa menaikkan bonusnya
sedikit, karena harus membayar biaya tesnya dan juga tahu situasinya sekarang. Direkturnya seperti
enggan memberikanya berpikir So So memiliki uang banyak.
“Aku
tidak punya uang!” ucap So So kesal dengan nada tinggi. Direkturnya seperti
kesal karena So So malah berteriak. So So mengelak kalau tak berteriak .
Si Pria
terus mengancam akan membunuh So So kalau tertangkap dan menyuruhnya segera
keluar dengan mencari sesuatu dalam kamar. Lalu melihat ID Card So So dan bertanya
apakah So So masih kuliah dan stastusnya masih mahasiswa. Temanya sibuk mencari
sesuatu dalam buku milik So So.
“Akan
kulapor ke polisi, dasar brengsek!” ucap Teman So So dengan bahasa korea. Si
Pria panik mengambil ponsel dari tangan So So
“Tolong
jangan sakiti aku!” kata Teman So So melihat kamus bahasa korea.
“Hei..
Dari mana kau mempelajari kata-kata buruk semacam itu?”keluh si pria.
So So
hanya bisa bersandar di jendela bus dengan nasibnya yang tak bisa mendapatkan
bonus sejenaknya. Ma Roo baru saja selesai mandi dan hanya bertelanjang dada
dalam kamar, menatap pemandangan di depan jendela mengingat kenangan dengan
sang pacar.
Flash Back
Ma Ro
bertanya apakah mereka benar-benar pergi. Pacarnya itu membenarkan karena harus
berlibur akhir tahun ini dan tidak bisa berlibur di musim panas, bahkan Sudah
biasa bekerja sambil bersenang-senang. Ma Roo pikir kalau pacarnya memakai
semua liburan reguler sekaligus, maka atasanya mereka akan membencinya.
“Itu hari
liburku, Jangan khawatirkan yang mereka pikirkan. Orang yang bekerja memiliki
hak untuk menikmati hidup mereka.” Kata Pacarnya. Ma Roo terlihat sangat
senang.
Ma Roo
terdiam karena sekarang ia hanya pergi sendiri tanpa sangat pacar, lalu
melepaskan handuk untuk berganti pakaian.
Ma Roo
pergi ke toko pernak pernik yang berbau pakaian wanita yang sexy, seperti toko
yang menjual barang-barang yang tak ada di Korea. Ia tak percaya kalau di
Prancis mengeluarkan barang-barang seperti itu dan mulai memilihnya. So So saat itu masuk dan langsung menuju ke
lantai bawah tak melihat Ma Roo sedang berjongkok yang sedang memilih.
Tiba-tiba
keduanya saling bertemu dengan tangan yang memegang barang-barang berbau mesum
untuk di Korea. Ma Roo melihat So So yang membawa baju super sexy ditanganya,
lalu berusaha menyakinkan kalau ia bukan orang seperti itu.
“Temanku
yang menyuruhku membelikannya.” Ucap Ma Roo menyakinkan. So So bergumam kalau
dirinya tak mungkin bisa percaya begitu saja.
“Temanku...
juga memintaku untuk ini.” Ucap So So lalu berpikir kalau Ma Roo juga pasti tidak
akan mempercayaiknya.
Seorang
Pegawai datang memberitahu So So sebuah cambuk
dan itu ukuran besar. So So panik memberitahu Temannya bilang suka lebih
besar. Ma Roo mengaku temanya suka yang lebih kecil. Keduanya berada dalam toko
seperti pasangan yang sangat fantastic.
Bersambung ke Episode 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar