Suk Tae
dan Jin Sook bergegas menemui Goo Gil, Jung Ae lalu bertanya apakah melihat
atau berbicara dengan Pil atau Soo Jin sejak kemarin. Keduanya mengelengkan
kepala. Jung Ae ingin tahu apa yang terjadi melihat keduanya terlihat panik.
“Phil
menculik Soo Jin. Dia melakukannya di hadapan Jae Hyun.” Ucap Jin Sook. Goo Gil
seperti tak percaya mendengarnya.
“Soo Jin
dan Jae Hyun seharusnya pergi ke Inggris. Tapi karena Phil menculik Soo Jin, mereka
tidak bisa pergi dan Jae Hyun tidak tahu keberadaan Soo Jin. Dia juga bilang
tidak bisa menghubunginya.” Ucap Suk Tae mengebu-gebu.
Goo Gil
hanya bisa melonggo dan yang akan dilakukan sekarang. Jin Sook pikir Phil sudah gila dan keadaan
ini Sulit dipercaya. Goo Gil masih tak
percaya ingin tahu Dari siapa mendengar ini lalu mencoba akan menghubunginya.
Jin Sook tahu kala Phil tidak akan menjawabnya. Goo Gil membenarkan.
Paman
Bong membersihkan halaman kedai sambil menyanyi. Soo Jin menyapa Paman Bong dan
melihat kalau sudah tidak mengenakan seragam Marinir lagi. Paman Bong
menceritakan baru-baru ini mulai berkencan jadi harus mengendalikan dirinya.
“Omong-omong,
ini sudah jam makan siang. Kau pasti lapar. Kurasa Phil memasak banyak makanan untuk
diberikan kepada pacarnya. Kau harus ke sana.” Ucap Paman Bong
“Boleh
kuminta dua cangkir kopi?” kata Soo Jin. Paman Bong menganguk karena sudah
pasti boleh.
“Bisakah
kalian berdua membuatnya sendiri?” ejek Paman Bong. Soo Jin pikir itu bagus
lalu memberikan kartu untuk membayar.
“Kau
tidak perlu membayar dan kau temannya Phil.”
Ucap Paman Bong
“Paman
mengizinkanku menginap, jadi Biarkan aku membayar.” Kata Soo Jin. Paman Bong
pun menerimanya lalu masuk ke kedai untuk membuat kopi.
Paman
Bong bertanya Soo Jin ingin Kopinya mau panas atau dingin. Soo Jin berkata
ingin kopi yang dingin saja. Soo Jin pun duduk menunggu kopi buatan paman Bong.
Paman Bong berkomentar kalau Phil pasti masih sangat menyukai Soo Jin.
“Berhentilah
menggodanya, dan terima saja perasaannya.” Ungkap Paman Bong.
“Paman...
Apa punya kamera? Jika punya, boleh aku
meminjamnya?” kata Soo Jin. Paman Bong pikir punya dengan model yang lama.
Saat itu
dirumah Jae Hyun membaca pesan yang masuk ke dalam ponsel Soo Jin "Kafe
Moonlight Gangneung, pembelian disetujui" lalu bergegas pergi. Sersan Choi
dan anak buahnya datang memanggil Jae Hyun tapi Jae Hyun seperti panik memilih
untuk kabur dengan mobilnya.
“Kenapa
mereka mendatangiku? Apa Phil melaporkanku?” ucap Jae Hyun berada dalam mobil
lalu memilih untuk matikan ponselnya.
Phil
sibuk masak di pinggir pantai, Soo Jin datang
bertanya apa yang dilakukanya dengan membawa dua gelas kopi. Phil
mengeluh Soo Jin malah keluar karena seharusnya beristirahat, Soo Jin ingin
tahu apa yang dibuat Phil.
“Chef Bong
memasak khusus untukmu. Coba Lihatlah telur goreng ini. Luar biasa, bukan?
Kelihatannya mudah, tapi sebenarnya sangat sulit.” Ucap Phil bangga membuat
telor mata sapi dan membaliknya dengan sempurna.
“Kau
hebat... Phil, mau makan di pantai?” kata Soo Jin. Phil pikir itu Ide bagus.
“Hei..
Dari mana kau mendapatkan kamera itu?” tanya Phil melihat ada ditangan Soo Jin.
“Aku
meminjamnya dari pamanmu. Di sini sangat bagus Jadi, aku ingin memotret.” Kata
Soo Jin
“Kalau
begitu aku akan menjadi modelmu yang tampan hari ini dan Tunggu sebentar. Aku
akan mengemas makakan ini” kata Phil bergegas mengambil kotak makan. Soo Jin
meminta Phil santai saja, lalu dari wajahnya seperti menyimpan sesuatu.
Mereka
pun berjalan di pantai, Soo Jin melihat cuacanya luar biasa dan Hasil fotonya
akan bagus. Phil berpikir seperti itu lalu melihat kaki Soo Jin yang masih
sakit seperti sudah berjalan. Soo Jin mengaku kalau sudah membaik.
Phil
langsung berjongkok menyuruh Soo Ji untuk naik ke pundaknya. Soo Jin langsung
menolak. Phil mengatakan kalau akan menggendong karena kaki Soo Jin terluka, dengan bangga memberitahu kalau
Punggungnya lebar. Soo Jin menyuruh Phil agar berdiri saja. Phil tetap menyuruh
Soo Jin naik akhirnya memakasa dengan menariknya.
“Astaga,
kenapa kau ringan sekali? Jangan melewatkan makan.” Ucap Phil berjalan
mengendong Soo Jin.
“Hei, Phil.
Sebelumnya kau tidak bisa menggendongku.” Ucap Soo Jin. Phil pun bertanya
kapan.
“Aku
menggendongmu saat TK.” Kata Soo Jin. Phil pikir Itu sudah lama sekali dan menjadi
berotot setelah lulus TK lalu menyuruh agar memegangnya karena akan jatuh.
Mereka
bermain di tepi pantai dan Soo Jin tak lupa mengambil foto selfie untuk
kenangan mereka. Keduanya terlihat sangat bahagia bermain dipantai. Phil pun
bermain APV, dan Soo Jin memeluk erat Phil karena takut terjatuh.
Soo Jin
sengaja duduk sendiri dengan mengambil foto Phil, senyumanya terlihat merekam
semua yang dilakukan Phil dengan kameranya, tapi setelah itu matanya
berkaca-kaca seperti menyimpan kesedihan.
Keduanya
duduk bersama untuk makan, Soo Jin merasa kalau masakan Phil terlihat cukup
enak. Phil yakin karena mencurahkan jiwaku saat memasaknya jadi Soo Jin harus
menghabiskan semuanya. Soo Jin mulai mencicipi, merasakan makanan Phil yang
enak dan muji kalau sebagai koki yang andal dan akan menjadi suami yang hebat.
“Aku
jarang memasak, tapi saat memasak, aku sangat andal. Aku belum pernah memasak
untuk orang lain. Kau seharusnya merasa tersanjung.” Goda Phil. Soo Jin pun
mengucapkan Terima kasih.
“Phil...
Sebaiknya aku kembali ke Seoul hari ini. Aku tidak bisa tinggal di sini
selamanya.” Ucap Soo Jin
“Tidak
bisakah kita di sini lebih lama lagi? Aku akan sedih pergi dari sini.” Kata Phil.
Soo Jin memberikan kamera yang dipinjam dari paman Bong
“Kurasa
ini akan menjadi kali terakhir kita menghabiskan waktu bersama.” Kata Soo Jin.
Phil tak mengerti maksud ucapan Soo Jin ini kali terakhir.
“Aku
memikirkannya setelah mendengarkan kisah perjalanan waktumu. Kurasa kita tidak
seharusnya bersama. Kau selalu dalam bahaya dan menderita karena aku.” Ucap Soo
Jin.
“Tidak...
Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Aku hanya ingin bersamamu dan Hanya itu
yang kuinginkan.” Ungkap Phil
Soo Jin
mengaku kalau tidak ingin Phil seperti itu, yaitu tidak ingin sengsara karena
dirinya. Phil tak menyangka Soo Jin berpikir seperti itu. Soo Jin ingat kalau
Phil bilang hubungan mereka tidak pernah
berhasil saat menjelajahi waktu, menurutnya itu karena mereka tidak ditakdirkan
bersama.
“Coba Lihatlah
kita sekarang. Aku sudah menikah dan kita tidak bisa bersama.” Ucap Soo Jin.
“Soo
Jin... Kau tahu Jae Hyun seperti apa. Dia berbahaya dan kau bisa terluka.” Kata
Phil khawatir
“Aku Memutuskan
untuk tidak bertemu denganmu tidak ada kaitannya dengan Jae Hyun. Itu
semata-mata keputusanku. Dan Phil. Aku ingin kamu bahagia. Aku tidak tahu apa
kau akan menjelajahi waktu lagi atau tinggal di sini. Tapi mulai sekarang, terlepas
dari semua yang terjadi, jangan memilihku. Aku tidak ingin kau menderita karena
aku.” Kata Soo Jin lalu pamit pergi. Phil terdiam seperti tak bisa mengejar Soo
Jin.
Jae Hyun
baru sampai setelah memarkir mbobil dan berjalan melewati rel kereta. Soo Jin
berjalan sendirian lalu membuang cincin pernikahan lal dikagetkan dengan Jae
Hyun sudah berdiri didepanya. Keduanya saling menatap di pinggir pantai. Jae
Hyun akhirnya memberanikan diri mendekat.
“Soo
Jin.... Ayo bicara... Tolong dengarkan penjelasanku.... Kumohon.” Ucap Jae Hyun
dengan tatapan mata memohon.
Keduanya
duduk dibangku tepi pantai. Soo Jin bertanya darimana Jae Hyun tahu
keberadaanya. Jae Hyun mengaku kalau masih menyimpan ponsel Soo Jin yang
terjatuh dijalan jadi membaca catatan tagihan dan datang kemari.
“Soo
Jin... Aku tahu kau sangat kecewa denganku. Kau pasti sangat terkejut dan takut
saat mengetahui perbuatanku. Aku tidak bisa memaafkan diriku.” Ucap Jae Hyun
merasa bersalah.
“Apa Saat
aku bersama Phil semalam, kau sengaja mencoba menabrak kami dengan mobilmu?”
kata Soo Jin dengan nada marah
“Saat
melihatmu bersama Phil, maka aku sangat marah. Aku melakukannya tanpa kusadari.”
Cerita Jae Hyun
“Apa Kau
pikir itu membenarkan perbuatanmu? Jadi, itukah alasanmu menyerang sebarang
orang?” kata Soo Jin. Jae Hyun juga tak tahu.
“Aku
tidak bisa mengendalikan diriku saat marah. Walaupun menyesalinya, aku tidak
bisa mengendalikannya. Itu membuatku gila. Aku masih tidak percaya kau
melakukan hal itu. Dahulu kau orang baik. Kenapa kau melakukan itu?”kata Soo Jin
benar-benar kecewa.
Jae Hyun
hanya bisa diam saja. Soo Jin pikir Apa pun alasan yang Jae Hyun berikan, perbuatannya
tidak bisa dibiarkan, lalu meminta agar menyererahkan diri dan Tanggung jawab
dengan semua perbuatanya lalu jalanilah
perawatan. Menurutnya kondisi Jae Hyun mungkin akan membaik. Jae Hyun pun
setuju kalau akan menyerahkan diri.
“Soo Jin,
maukah kamu ikut denganku?” ucap Jae Hyun. Soo Jin seperti ragu.
Paman
Bong mengayuh sepeda sambil bernyanyi, lalu berhenti saat melihat Soo Jin yang
duduk dengan seorang pria tapi bukan Phil. Ia kembali mengayuh sepeda dan
melihat Phil seperti akan berjalan pulang. Phil bertanya pamanya akan pergi
kemana. Paman Bong mengatakan mau belanja bahan pangan.
“Tadi
paman melihat Soo Jin bersama seseorang. Dia kira-kira tubuhnya tinggi, tampak
gagah dan tampan. Siapa dia?” ucap Paman Bong. Phil langsung panik dan menduga
pasti Jae Hyun yang datang.
Ia
berlari mengejar sampai keluar dari pakiran pantai, tapi Jae Hyun sudah
berhasil membawa Soo Jin pergi dengan mobilnya.
Di kantor
polisi
Sersan
Choi melihat rekaman CCTV di pakiran basemant, lalu melihat dengan jelas saat
Jae Hyun turun dari mobil lalu membuka masker dan juga topinya. Ia pun yakin
kalau Park Jae Hyun pelakunya lalu meminta agar menghubungi detektif yang
bertugas.
“Beri tahu
dia, kita sudah memastikan rekaman CCTV penyerang itu.” Perintah sersan Choi.
Anak buahnya mengangguk mengerti.
Di rumah
Soo Jin
Ibu Soo
Jin sudah tak tahan lagi ingin melakukan sesuatu, Ayah Soo Jin menahanya agar
mereka bisa menunggu. Saat itu Sersan Choi masuk rumah meminta maaf karena
melihat pintu terbuka jadi memilih untuk masuk. Tuan Kang pun bertanya apa yang
bisa dibantu olehnya pada polisi.
“Apa Nona
Kang Soo Jin di sini? Dia tidak menjawab ponselnya dan tidak ada di rumah, jadi,
kami kemari untuk menemuinya.” Ucap Sersan Choi
“Kenapa
kalian mencari putriku? Apa terjadi sesuatu kepadanya?” kata Ibu Soo Jin panik.
Sersan Choi mengatakan bukan itu masalahnya.
“Lalu
kenapa kalian mencarinya?” kata Ibu Soo Jin. Sersan Choi menjelaskanya kalau
ingin menanyakan tentang Pak Park Jae Hyun. Ibu Soo Jin binggung mereka ingin
menanyakan tentang menantu kesayanganya.
“Aku
yakin kalian tahu tentang penyerangan random yang terjadi di lingkungan ini,
kan?” ucap Polisi. Ayah Soo Jin tau dan menurutnya apa kaitannya dengan Jae
Hyun.
“Tuan
Park adalah tersangka utama kasus itu.” Ucap Sersan Choi. Keduanya melonggo tak
percaya.
Jae Hyun
bertanya pada Soo Jin apakah bersama Pil semalam. Soo Jin membenarkan. Jae Hyun
bertanya apakah mereka satu kamar. Soo Jin mengaku Tidak dan tidak bisa
melakukan itu. Jae Hyun bisa bernafas lega menurutnya Soo Jin itu benar.
“Kau tidak
akan pernah melakukan itu.” Ungkap Jae Hyun bahagia.
“Kukira
kita akan pergi ke Seoul. Kenapa kau ke arah sini?” tanya Soo Jin binggung
melihat Jae Hyun mengambil arah yang berbeda.
“Ayo
mampir ke suatu tempat untuk menghirup udara segar.” Kata Jae Hyun. Soo Jin
terlihat kesal karena Jae Hyun bilang akan menyerahkan diri.
“Kita
bahkan tidak bisa berpergian ke Inggris dan Akan mengecewakan jika kita kembali
seperti ini. Kita masih punya cukup waktu, jadi, pelan-pelan saja.” Kata Jae
Hyun. Soo Jin mulai terlihat gugup karena dibawa pergi oleh Jae Hyun.
Phil
berusaha mengikuti mobil Soo Jin, Sersan Choi menelp. Phil ingin menutup telpnya
karena merasa agak sibuk sekarang.
Sersan Choi langsung bertanya apakah Phil sedang bersama Soo Jin. Phil binggung
tiba-tiba Sersan Choi menanyakan Soo Jin.
“Jika kau
bersama dia, cepatlah datang ke Seoul bersamanya agar dia bisa memberikan
kesaksian. Seperti yang kau katakan, bahwa Jae Hyun-lah pelakunya. Dia
mematikan ponselnya dan saat ini tidak bisa dihubungi. Kurasa dia berusaha
untuk kabur.” Kata sersan Choi
“Dia
sedang di Gangneung bersama Soo Jin sekarang. Aku sedang mencari mereka.” Ucap Phil
Phil
melihat mobil Jae Hyun lebih dekat, Jae Hyun sadar Phil mengikutina dan dengan
sengaja melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Soo Jin binggung melihat Jae
Hyun yang tiba-tiba bersikap aneh. Mobil Jae Hyun bisa melewati lampu merah,
Phil mencoba mengejar tapi malah membuat hampir terjadi kecelakaan. Ia pun kena
marah pengendara lainya.
“Kurasa
aku kehilangan kendaraan Park Jae Hyun. Aku akan mencari di sekitar rest area.”
Ucap Phil melapor pada sersan Choi.
Soo Jin
sudah ada seperti disebuah villa, sementara Jae Hyun sibuk memasak sambil
menatap Soo Jin tahu kalau pasti lapar, meminta agar menunggu karena akan
segera menyelesaikannya. Soo Jin berdiri meminta Jae Hyun jangan bersikap
seperti ini dan lebih baik Kembali ke Seoul.
“Kamu
harus kembali dan menyerahkan dirimu.” Pinta Soo Jin.
“Sepertinya
kau tidak ingin berada di sini bersamaku. Sudah lama kita tidak punya waktu
seperti ini jadi Lupakanlah semuanya untuk sementara dan nikmati waktu kita.” Ucap
Jae Hyun menyuruh Soo Jin duduk kembali.
Soo Jin
terlihat benar-benar gugup lalu melihat ponsel Jae Hyun yang ada di jaketnya,
Ia diam-diam menyalakan ponsel dan menelp Phil, setelah itu sengaja membiarkan
dibelakang badanya. Jae Hyun selesai masak dan memberikan piring pada Soo Jin lebih
dulu dan juga minum wine. Phil mengangkat telp tahu kalau itu Soo Jin tapi ia
mendengar suara Jae Hyun.
“Aku
sudah selesai memasak hidangan favoritmu, Steak. Jadi Makanlah. Aku tidak punya
bahan-bahan yang tepat, mungkin tidak terlalu enak” kata Jae Hyun. Soo Jin
dengan gugup memuji makanan Jae Hyun enak.
“Aku
tidak menyangka ada tempat seperti ini di tepi danau.” Ucap Soo Jin sengaja
menyaringkan suara agar Phil mendengar dari telp.
“Bukankah
aku sudah memberitahumu? Kubilang orang tuaku mewariskan rumah musim panas.” Cerita
Jae Hyun
“Danau
yang kita lihat dalam perjalanan kemari tadi cukup indah. Apa namanya?” tanya
Soo Jin
“Danau
Haneul. Namanya bagus, bukan? Danau itu lebih indah saat fajar dengan embun
pagi harinya dan Sangat indah.” Ungkap Jae hyun bangga. Soo Jin sengaja menyebut
nama danau dengan lantang agar Phil bisa mendengarnya.
Phil pun
mencari dari GPS tempat Danau Haneul untuk segera pergi.
Phil
sampai di rumah Jae Hyun dengan melihat plat nomor "49N4138". Jae
Hyun memberikan kopi lalu bertanya apakah Soo Jin sedang datang ke villanya.
Soo Jin mengaku senang.
“Soo
Jin.. Bagaimana jika kita pindah dari Korea?” ucap Jae Hyun. Soo Jin kaget menanyakan
apa maksud ucapanya.
“Jika
menyerahkan diri, aku akan dipenjara. Lalu kau akan kesepian. Bagaimana jika
kita berdua tinggal di tempat terpencil?” Jae Hyun memegang tangan Soo Jin.
“Yang
kubutuhkan hanyalah kau, Soo Jin. Aku tidak membutuhkan orang lain.” Ucap Jae
Hyun.
Saat itu
Phil bisa melihat Soo Jin berada diruang makan memberikan kode agar tetap diam.
Soo Jin kaget melihat kedatangan Phil dengan mata melotot. Jae Hyun pun sadar
berpikir kalau Ada sesuatu di luar.
Bersambung
ke episode 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar