Phil
sampai di gedung mencari petunjuk tempat Soo Jin, lalu menemukan tulisan "Pernikahan
Park Jae Hyun dan Kang Soo Jin". Didalam ballroom, pendeta bertanya Bersediakah
Jae Hyun, menerima Soo Jin sebagai istrimu yang sah dan berjanji akan mencintai
dan menghormatinya, serta hidup sebagai suami yang setia untuk mempertahankan
keluarga yang bahagia.
“Ya, aku
bersedia.” Ucap Jae Hyun dengan lantang. Pendeta seperti sangat senang
mendengarnya.
“Aku akan
menanyakan mempelai wanita, Kang Soo Jin. Soo Jin, bersediakah kau menerima Park
Jae Hyun sebagai suami sah? Serta apa kau berjanjiakan mencintai dan menghormati
dia, dan akankah kau mempertahankan keluarga yang bahagia?” ucap pendeta. Soo
Jin hanya diam dan semua terlihat binggung.
“Maaf,
Nona Kang Soo Jin. Ini giliranmu untuk mengatakan "Aku bersedia".
Jadi Katakan, "Aku bersedia."” Kata pendeta. Soo Jin tetap diam, Jae
Hyun menatap bingung. Pendeta meminta agar Soo Jin bisa menjawab "Aku
bersedia".
Phil
akhirnya datang memanggil Soo Jin, dan
Soo Jin pun tersenyum melihat Phil yang datang. Pendeta mulai panik mengulangi
pertanyaan untuk Soo Jin. “Nona Kang, bersediakah kamu menerima Park Jae Hyun
sebagai suamimu yang sah?” Soo Jin langsung mengatakan kalau tidak bersedia.
Semua dalam ruangan kaget.
“Aku
tidak bisa menikahi pria ini.”ucap Soo Jin. Jae Hyun pun binggung bertanya ada
apa dengan calon istrinya itu.
“Jae
Hyun... Jangan pernah mendekatiku lagi. Paham?” kata Soo Jin langsung menendang
kaki Jae Hyun lalu berlari menghampiri Phil.
Semua
teman Soo Jin hanya bisa melonggo. Soo Jin dan Phil saling menatap lalu Phil
memastikan kalau Soo Jin melewati lubang got itu, Soo Jin mengangguk lalu
mengeluh Phil baru datang sekarang padahal sudah menunggu. Phil pun meminta
maaf karena terlambat, lalu mengulurkan tanganya agar pergi. Soo Jin pun
meraihnya.
“Sepertinya
mereka akan pergi bersama.” Ungkap Goo Gil panik. Keduanya akhirnya berlari
keluar dari altar. Semua kaget dan Jung Ae dkk memanggil keduanya, sepertinya
Soo Jin dan Phil tak peduli. Saat itu terlihat Young Ju ikut hari melihat
kejadian yang dialami Jae Hyun.
Keduanya
berlari sampai ke taman tempat biasa mereka bertemu. Soo Jin merasa kalau kali
ini luar biasa. Phil memastikan kalau Soo Jin baik-baik saja. Soo Jin pun ingin
tahu dengan luka Phil saat pergi meninggalkanya. Phil mengatakan sekarang baik-baik saja karena semua sudah diulang jadi
Jangan khawatir dan Itu keuntungan dari menjelajah waktu.
“Sebelumnya
aku khawatir hal buruk akan terjadi. Aku takut kau tidak mengingatku lagi.”
Ungkap Phil
“Phil...
Jangan sampai kita berpisah lagi.” Kata Soo Jin sambil memeluk. Phil setuju
dengan memeluk erat Soo Jin
“Di mana
pun kau berada, di waktu mana pun kau berada, maka aku akan selalu berada di
sana. Jangan khawatir.” Kata Phil. Keduanya saling menatap lalu Phil mendekat
dan mencium Soo Jin dengan lembut.
"Sebulan kemudian"
Soo Jin
berbaring dikamarnya, dengan tangan
diikat dengan tali. Phil memanggil Soo Jin dari kamarnya bertanya apakah
baik-baik saja. Soo Jin mengaku baik dan memperlihatkan kalau masih ada
dikamarnya dengan tali mengarah ke kamar Phil.
“Aku
sangat gugup, jadi Aku akan ke sana.” Ucap Phil. Soo Jin binggung apakah
maksudnya itu ke kamarnya. Phil langsung melompati tembok dan bergegas masuk ke
dalam kamar.
“Hei.. Bagaimana
jika orang tuaku bangun?” kata Soo Jin panik melihat Phil sudah berbaring di
tempat tidur. Phil menyakinkan kalau tak masalah menyuruh Soo Jin segera masuk
ke dalam selimut.
“Jika
dipanggil, kita harus pergi bersama dan Berikan tanganmu.” Ucap Phil. Soo Jin
pun dengan gugup memberikan tanganya.
“Kau
harus kembali begitu waktu menunjukkan pukul 24.00.” tegas Soo Jin. Phil
mengangguk mengerti.
Tiba-tiba
Phil merasakan suara lalu berpikir kalau itu degupan jantung Soo Jin yang
sangat keras. Soo Jin menyangkal kalau itu suara degup jantung Phil. Phil hanya
tersenyum, lalu mengodanya kalau Sangat menyenangkan bisa bersama Soo Jin. Soo
Jin tak mau menanggapinya, menyuruh Phil
melihat jam sekarang.
Phil
mengeluarkan ponselnya, kalau sudah pukul 23.59 dan mulai menghitung mundur.
Soo Jin ketakutan memejamkan matanya tak tahu kemana mereka akan pergi. Lalu
Phil melihat sudah lewat dari tengah malam
“Kita
tidak dibawa pergi dan Hari ini kita masih selamat.” Ungkap Phil bahagia. Soo
Jin pun terlihat senang karena masih ada di masa sekarang dan bersama Phil.
“Soo
Jin... Bagaimana jika aku menginap?” kata Phil. Soo Jin terdiam seperti
kebinggugan. Phil pikir itu tandanya tidak boleh. Suasana pun jadi canggung.
Suara Ibu
Soo Jin terdengar memanggil anaknya. Soo Jin langsung mendorong Phil
bersembunyi disamping tempat tidur dan menarik selimut keatas tempat tidur. Ibu
Soo Jin masuk melihat anaknya yang belum tidur dan mengobrol dengan siapa di
tengah malam.
“Aku
sedang bertelepon dengan Jin Sook.” Kata Soo Jin. Phil bernafas lega Soo Jin
bisa memberikan alasan.
“Kenapa
jendelanya terbuka? Udaranya terlalu dingin.” Kata ibu Soo Jin. Soo Jin
mengatakan akan menutupnya jadi ibunya bisa tidur saja. Ibunya pun keluar dari
kamar dan Soo Jin menutup pintu kamarnya.
“Hei, ini
sungguh mendebarkan.” Ucap Phil keluar dari persembunyianya. Soo Jin langsung
memukul Phil dengan bantal kalau sudah gila.
“Soo Jin.
Ayo kita lakukan ini lagi besok.”kata Phil. Soo Jin langsung memukul dengan
bantal.
Di lantai
bawah
Ibu Soo
Jin hanya berbaring di sofa seperti sangat frustasi, Ayah Soo Jin mengeluh
dengan tingkah istrinya yang berlarut-larut. Ibu Soo Jin pikir mereka harus
pindah, karena Para tetangga terus menanyakan alasan pernikahannya dibatalkan
jadi tidak bisa keluar karena sangat malu.
“Mereka
memang tidak berjodoh dan Soo Jin tidak ingin menikah. Jadi Kita bisa berbuat
apa?” kata Ayah Soo Jin. Ibu Soo Jin pikir Ini buruk.
“Aku akan
pergi ke studio.” Kata Soo Jin menuruni tangga dan siap berangkat kerja
“Bagaimana
bisa kau bekerja?” keluh Ibu Soo Jin. Soo Jin heran melihat ibunya masih saja
bersikap seperti ini.
“Apa Kau
akan terus berpacaran dengan Phil?” kata Ibu Soo Jin seperti tak setuju. Soo
Jin pun bertanya Apa yang salah dengan Phil
“Apa Kau
tidak tahu apa yang salah dengannya? Dia pengangguran dan tidak punya apa pun
untuk dipamerkan. Kenapa kau mau berpacaran dengannya?” ucap Ibu Soo Jin
meremehkan Phil.
Tiba-tiba
terdengar suara jeritan Phil, kalau dirinya lulus. Orang Tua Soo Jin binggung
seperti mendengar keributan di lantai atas dan itu suara dari Phil. Soo Jin
terlihat senang mendengar suara Phil.
“Ayah,
Ibu. Aku lulus!” teriak Phil memperlihatkan ponselnya lalu bergegas pergi. Ibu
Soo Jin binggung dan bertanya-tanya
kemana Phil akan pergi. Tapi mereka tahu kalau pasti menemui Soo Jin.
Phil
masuk rumah Soo Jin dan langsung memeluknya karena ia bisa lulus tes masuk
kepolisian sambil berputar-putar. Ia merasa kalau lulus berkat Soo Jin. Kedua
orang tua Soo Jin seperti malu melihat anak mereka saling berpelukan. Ayah Soo
Jin memberitahu kalau mereka ada didalam ruangan yang sama dan mereka tak tahu
malu.
“Halo...
Aku lulus.” Ucap Phil memperlihatkan pesan di ponselnya pada orang tua Soo Jin.
"Selamat telah lulus tes masuk kepolisian"
“Setiap
orang bekerja keras untuk kesuksesannya sendiri. Selamat.” Kata Orang tua Soo
Jin. Phil pun mengucapkan terimakasih. Ayah dan Ibu Phil akhirnya datang.
“Hei,
Pil. Apa itu benar?” kata Ibunya tak percaya. Phil pun memperilhatkan pesan
yang ada di ponselnya.
“Badan
Kepolisian Nasional. Astaga, Phil!” kata Ibu Phil bangga. Tuan Bong merasa
tidak percaya dan ibunya sangat gembir
karena bisa keluar membanggakan putranya.
“Selamat.
Kurasa semua kerja kerasnya akhirnya terbayar.” kata ibu Soo Jin bersikap baik.
“Phil
memang akan berhasil Kau hanya tidak melihatnya. Jadi Pil, katakanlah kamu
ingin makan apa. Ibu akan memasak makanan yang lezat untukmu.” Kata Ibu Soo
Jin.
Phil
mengangguk setuju, lalu melihat Soo Jin akan pergi berkerja memutuskan untuk
mengantarnya. Keduanya pun pamit pada kedua orang tua mereka. Ibu Soo Jin
langsung memuji kalau Setelah melihatnya, Soo Jin dan Phil memang tampak sangat
serasi. Orang tua Phil hanya bisa menghela nafas melihat tingkah orang tua Soo
Jin.
Suk Tae membereskan
buku-bukunya lalu melepaskan kertas "Kau bisa menikahi wanita cantik jika
belajar keras" teman satu ruangan pun bertanya apakah Suk Tae mau pergi
karena lulu dan merasa sedih harus melihatnya pergi. Tapi yang lainya juga
memberikan selamat.
“Terima
kasih. Aku yakin kalian juga akan lulus.” Ucap Suk Tae memberikan semangat.
“Traktirlah
kami minuman saat kau menerima gaji.” Kata teman-temanya.
“Baik.
Hubungi aku jika kalian ingin minum-minum. Aku yang traktir.” Kata Suk Tae.
Temanya meminta Suk Tae agar tak melupakan janjinya.
Tuan Jo
menelp, Suk Tae mengangkat saat melihat nama "Ayah" yang menelpnya,
lalu bertanya dimana dengan wajah kaget. Suk Tae pun masuk ke sebuah cafe
seperti mencari seseorang. Seorang wanita memanggil Suk Tae yang lewat
didepanya.
“Permisi...Apa
Kau Jo Suk Tae?” ucap Si wanita. Suk Tae bingung bertanya siapa wanita itu,
keduanya pun akhirnya duduk bersama.
“Kudengar
kau lulus ujian PNS.” Ucap si wanita memulai pembicaraan. Suk Tae membenarka.
“Baru-baru
ini, aku mulai bekerja di bank an Syukurlah kita mendapatkan pekerjaan yang
stabil. Bukan begitu?” kata Si wanita seperti mulai menyukai Suk Tae.
“Entah
apa yang kau dengar dari ayahku, tapi sebenarnya aku menyukai seseorang...”
kata Suk Tae lalu terdiam melihat Jin Sook duduk tak jauh darinya seperti baru
saja melakukan perjanjian.
Jin Sook
melihat Suk Tae menghampirinya bertanya apa yang sdang dilakukanya. Suk Tae
ingin menyembunyikan wajahnya, tapi tak berhasil lalu mencoba menjelaskan
dengan terbata-bata. Si wanita pun
bertanya apakah Jin Sook temannya Suk Tae. Jin Sook membenarkan dan bertanya
balik siapa wanita itu.
“Kami
sedang kencan buta.” Kata si wanita. Jin Sook seperti kaget. Suk Tae ingin
menjelaskan kalau tidak tahu.
“Aku
minta Maaf dan Semoga berhasil. Sampai jumpa.” Kata Jin Sook bergegas pergi.
Suk Tae panik memanggil Jin Sook.
“Maaf...
Aku menyukai seseorang... Maafkan aku.” Kata Suk Tae lalu bergegas pergi. Si
wanita binggung melihat Suk Tae yang pergi begitu saja.
Jin Sook
duduk diteras sambil mengomel kalau Suk Tae bilang hanya akan menyukainya
seumur hidupnya tapi menurutnya Semua pria sama saja lal u berusaha tersenyum
karena cuacanya bagus. Suk Tae akhirnya datang, Jin Sook pikir Suk Tae sedang
berkencan tapi malah datang ke rumahnya.
“Aku
tidak ingin berkencan. Ayahku yang mengaturnya tanpa memberitahuku, jadi,
jangan salah paham.” Ucap Suk Tae. Jin Sook pikir itu hanya alasan yang
dibuat-buat.
“Hei. Aku
tidak peduli kau berkencan atau tidak.” Kata Jin Sook. Suk Tae kesal karena Jin
Sook mengatakan hal itu.
“Apa Kau
tidak peduli jika aku berkencan dengan wanita lain?” ucap Suk Tae. Jin Sook
mengatakan Tidak sama sekali.
“Jika kau
mau berkencan, kencani wanita yang sangat cantik.” Ucap Jin Sook seperti
berusaha menutupi hatinya.
“Kenapa
kau tidak peduli? Melihatmu bersama pria lain saja sudah membuatku marah.” Kata
Suk Tae.
Jin Sook
tak mau membahas memilih untuk masuk, Suk Tae menahanya meminta Jin Sook
menjawab pertanya apakah ia hanya menganggapnya sebagai teman dan tidak pernah
menganggap sebagai seorang pria. Jin Sook tak menjawab menyuruh Suk Tae agar
melepaskan tanganya.
“Tidak
mau. Aku akan mendapatkan jawaban darimu. Katakan kepadaku sekarang. Apa Kau
menganggapku sebagai pria dewasa? Ya atau tidak?”kata Suk Tae
“Ya atau tidak.”
Kata Jin Sook. Suk Tae binggung berpikir kalau Jin Sook menganggap bukan keduanya.
“Maksudku
ada kemungkinan, jadi Lepaskan. Aku mau masuk.” Ucap Jin Sook , Suk Tae bisa
tersenyum mendengarnya setelah Jin Sook masuk rumah
Dal Soo
duduk dalam tempat penyewan DVD sambil bermain gitar, menyanyikan lagu
"Orang yang kucintai Kamu adalah Jung Ae". Jung Ae tiba-tiba masuk,
Dal Soo terlihat gugup. Jung Ae memberitahu kalau Phil lulus tes masuk
kepolisian. Dal Soo senang mendengarnya karena Akhirnya Pil berhasil.
“Suk Tae
lulus beberapa hari lalu, kini Phil juga lulus. Bukankah menyenangkan punya
teman PNS?” kata Jung Ae.
“Tentu.
Omong-omong, Soo Jin pasti senang sekali. Ibu Soo Jin membenci Phil karena dia
pengangguran.” Kata Dal Soo
“ Setelah
dia lulus, kudengar sikap ibunya langsung berubah.” Cerita Jung Ae.
“Kurasa
pria memang harus sukses.” Kata Dal So
“Jangan
khawatir. Aku akan tetap menyukaimu walau kau tidak sukses.” Ungkap Jung Ae
lalu melihat sebuah undangan diatas meja dan bertanya apa Dal Soo.
“Seorang
teman SMP mengirimkan undangan pernikahan.” Jelas Dal soo
“Semua
teman-temanmu sudah menikah. Apa Kau tidak mau menikah?” kata Jung Ae.
“Jung Ae.
Apa Kau kira pernikahan adalah tujuan akhir cinta?” tanya Dal Soo. Jung Ae
pikir lalu apa tujuan akhirnya.
“Kita
ingin bersama karena mencintai seseorang.Karena itu kita ingin menikah. Bukankah
begitu?” kata Jung Ae
“Walau
tidak menikah, kita bisa hidup bersama orang yang kita cintai.” Kata Dal Soo
Jung Ae
mengaku agak khawatir Bagaimana jika Dal Soo berubah pikiran dan
meninggalkannya. Dal Soo pikir Walaupun menikah,maka orang bisa bercerai dan
menurutnya Pernikahan adalah sebuah institusi sosial bhakn bukan keajaiban yang
memperpanjang cinta. Jung Ae tahu.
“Jung
Ae.. sekarang Tatap aku... Selama kau tidak berubah pikiran, maka aku tidak
akan putus denganmu. Percayalah kepadaku.” Ucap Dal Soo menyakinkan. Jung Ae
pun menganguk mengerti.
Dal Soo
pun membentangkan tanganya, meminta Jung Ae ada di pelukanya. Jung Ae pun
memeluk Dal Soo lau bertanya kenapa tadi seperti memanggil namanya.Dal Soo
mengaku kalau Itu sebuah lagu.
Jae Hyun
bertemu dengan Dokternya, sang dokter bertanya apakahJung Ae sudah meminum
resep obatnya. Jae Hyun mengangguk, dokter pun ingin tahu yang dirasakan Jae
Hyun sekarang.
“Apa Suasana
hatimu masih berubah-ubah?” tanya dokter
“Sudah
lebih baik dari sebelumnya, tapi aku masih...” kata Jung Ae dan dokter pun
menyela.
“Ayo kita
ganti sedikit resep obatmu. Kau akan membaik jika terus menjalani psikoterapi. Jangan
melewatkan perawatan apa pun.” Pesan dokter. Jae Hyun menganguk mengerti.
Saat itu
Young Ju tiba-tiba masuk ruangan, Dokter binggung bertanya apakah ada yang bisa
dibantu, karena mereka sedang berkonsultasi. Jae Hyun kaget melihat Young Ju
yang datang. Young Ju mengaku sebagai walinya.
“Ayo
pergi, Jae Hyun...” kata Young Ju mengulurkan tangan kalau masih sangat
perhatian padanya.
Soo Jin
dan Phil berlari ke tempat manhole bersama-sama. Soo Jin ingin tahu Pukul
berapa sekarang. Phil melihat di ponsel Pukul 23.59. Soo Jin mengajak untuk
segera bergenggam tangan agar bisa pergi bersama.
“Kita
juga melewati hari ini.” Kata Soo Jin tak percaya mereka tak pindah ketempat
lain.
“Ini
sungguh memusingkan. Aku tidak bisa hidup begini.” Ungkap Phil
“Phil,
bagaimana jika kita memblokir lubang got ini?” kata Soo Jin. Phil pikir tidak
perlu.
“Aku
punya ide yang lebih baik daripada memblokir lubang got itu.” Kata Phil. Soo
Jin bertanya apa itu. Phil tiba-tiba berlutut lalu memperlihatkan sekotak
cincin.
“Kumohon
izinkan aku tetap berada di sisimu. Tidak peduli kapan pun dan di mana pun kita
berada. Biarkan aku tetap di sisimu selamanya untuk melindungimu agar lubang
got ini tidak memisahkan kita.” Ucap Phil
“Phil... Bicaralah
lebih spesifik, jelas, dan tepat agar aku mengerti.” Kata Soo Jin. Phil pun
berdiri.
“Maksudku,
kau hanya membutuhkan empat kata Atau tiga kata.” Ucap Soo Jin dan langsung
dikatakan oleh Phil.
“Aku
mencintaimu... Aku mencintaimu, Soo Jin, jadi Soo Jin. Maukah kau menikahiku?”
kata Phil.
Soo Jin
berkaca-kaca lalu menguluarkan tanganya agar Phil bisa memasangkan cincin di
jarinya sebelum berubah pikiran. Phil memasangkan cincin, lalu keduanya saling
menatap dan berciuman.
"Dua Tahun Kemudian"
Phil
duduk dengan seorang anak, Soo Jin sibuk mengambil foto dengan memanggil si
anak agar bisa melihat ke arah kamera. Jung Ae, Dal Soo dan Goo Gil juga ikut
bersama mereka. Mereka melihat si anak sangat menggemaskan.
“Pil-ku
juga sangat mahir mengasuh anak.” Kata Soo Jin bangga. Teman-temanya juga setuju.
“Kurasa
begitu... Aku tidak mengira Pil memiliki bakat ini.mIni mengejutkan.” Kata Dal
Soo
“Itu
karena aku siap menjadi suami.” Kata Phil bangga.
Saat itu
Suk Tae datang dengan Jin Sook memanggil Woo Ri. Mereka melihat keduanya
datang, Suk Tae menyapar Woo Ri kalau pasti merindukan ayahnya, lalu meminta
maaf karena datang terlambat. Phil
mengeluh pada Suk Tae datang terlambat bahkan menyuruh mereka mengasuh anak .
“Apa
boleh buat, Antrean untuk membeli makan siang sangat panjang. dan Kau merindukan
ibumu, kan Woo Ri?” ucap Jin Sook mengendong anaknya.
“Phil
harus menjaga anakmu jika kau punya anak. Dia mahir mengasuh anak.” Komentar
Goo Gil
“Tentu
saja dan Soo Jin.... Kau cukup melahirkan saja... Biar aku yang menangani
perawatannya.” Ucap Phil. Soo Jin menganguk setuju lalu mengajak Goo Gil agar
bisa foto bersama.
Mereka
pun foto dan mula-mula Soo Jin mengambil gambar setelah itu Phil mengajak calon
istrinya juga ikut foto. Soo Jin pun berlari kesamping Phil, dengan saling
berpelukan karena tak ingin Woo Ri nanti menangis lagi. Mereka terus berfoto sampai
alien bisa melihat Phil dan juga Soo Jin sudah bersama.
"Diakah
yang memakai lubang cacing kita?"
"Dia
menantang dirinya sendiri dalam sebuah misi yang mustahil" salah satu bertanya
Misi yang mustahil apa.
"Dia
berusaha mewujudkan cintanya. "Cinta sepihaknya yang berlangsung selama 28
tahun." Mereka ingin tahu cinta apakah itu penting bagi manusia dan apakah
Misinya berhasil.
"Seperti
yang kau lihat, Ini menarik, jadi Rekamlah ini." Alien lain pkir mereka mengambil
lubang cacing kembali
"Biarkan
saja. Kita harus lebih mempelajari cinta mereka. Ada orang lain yang
cocok?" saat itu kamera mengarah pada wajah Goo Gil.
Goo Gil
membersihkan tempat billiard lalu ingin tahu apa Jung Ae sudah menutup tokonya,
lalu menelpnya dan bertanya apakah sudah tutup. Jung Ae mengatakan sudah tutup dan
dalam perjalanan pulang setelah membeli bahan makanan.
“Aku
menghubungi untuk mengetahui keadaanmu. Jung Ae, apa kau lapar? Apa Mau bertemu
di kedai di persimpangan jalan? Aku akan mentraktirmu udon.” Kata Goo Gil
“Untuk
apa aku makan udon bersamamu? Aku berencana makan ramen bersama Dal Soo.” Ucap Jung
Ae lalu menutup telpnya dan mengeluh Goo Gil aneh sekali.
Goo Gil
pikir kalau sudah terlalu larut untuk makan udon dan hanya akan bertambah gemuk
jadi Sebaiknya pulang saja dan tidur. Saat itu tubuhya pun dibawa oleh Manhole
menjelajah waktu.
Phil dan
Soo Jin berjalan di taman, mereka tak menyangka kalau sudah 1 tahu sejaka
mereka menikah. Phil pikir kalau manhole sudah tak berfungsi karena tak membawa
mereka pergi lagi.
“Jika
dipikir-pikir, kita tidak akan bisa bersama jika manhole itu tidak ada. Aku
sangat berterima kasih kepada lubang itu.” Ungkap Phil. Soo Jin pun setuju.
Goo Gil
datang dengan wajah panik, meminta keduanya agar mendengarkan cerita. Keduanya
terlihat binggung. Goo Gil menegaskan kalau sudah menceritakan ini kepada yang lain
dan mereka mengira dirinya gila, jadi berpikir kalau keduanya akan mempercayai
yang dikatakanya. Mereka ingin tahu apa
yang terjadi pada Goo Gil.
“Setiap
tengah malam, sesuatu yang aneh terjadi kepadaku. Aku kembali menjadi murid SMA
dan murid TK. Aku berkelana bolak-balik ke masa lalu dan masa kini. Sekarang Aku
baru saja kembali.” Cerita Goo Gil. Soo Jin dan Phil hanya bisa tertawa
mendengarnya.
“Ayolah.
Sudah kubilang itu benar, Itu sungguh terjadi. Kenapa kalian tertawa?” kata Goo
Gil.
Soo Jin
dan Phil hanya bisa tertawa kalau tahu kalau itu pasti dari Manhole yang biasa
mereka lewati sekarang menarik Goo Gil untuk mencari cintanya.
THE
END
Akhirnya happy ending jga ya kak..
BalasHapus