PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku
meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang
mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe.
Di
rumah
Dong Hyuk
terlihat bangga dengan suasana rumahnya yang didekor dengan sangat sempurna. Ia
dikagetkan dengan dua tamu yang masuk ke dalam rumahnya. Nam Tae dan Tuan Hwang
datang, lalu adik Mi Ran menyapa Profesor. Dong Hyuk bertanya Siapa orang itu.
“Namaku
Ko Nam Tae.” Kata Nam Tae. Dong Hyuk kaget dan akhirnya menyapa Nam Tae
layaknya adik ipar.
“Kau
sudah begitu besar.” Komentar Dong Hyuk. Nam Tae pun bingung bertanya apakah
mengenalnya. Dong Hyuk mengaku pasti mengenalnya.
“Kau
merusak ciuman pertamaku... Dasar berengsek. Omong-omong, aku senang bertemu
denganmu. Semoga kita bisa akrab.” Kata Dong Hyuk menjabat tangan Nam Tae tanpa
bisa melepaskanya.
“Siapa
Anda?” tanya Dong Hyuk menunjuk ke arah Tuan Hwang. Tuan Hwang akan menjawab
tapi Nam Tae lebih dulu yang bicara.
“Profesor
ini kehilangan ingatannya. Dia tetap bersama kami agar bisa mengingatnya
kembali.” jelas Nam Tae, Akhirnya Dong Hyuk menjabat tangan dengan tangan
kirinya, keduanya saling berjabat tangan.
Mi Ran
pagi hari sudah sibuk menumpuk rak buku dengan cukup tingi agar bisa menutupi
pandanganya dengan Dong Chan. Ia merasa bangga karena pandanganya akan
terhalang. Sementara dikamar, Ji Hoon menerima telp kaget kalau diterima bekerja.
“Terima
kasih... Ya, kapan aku bisa mulai bekerja? Kalau begitu, apa aku bisa bekerja
bersama Sutradara Ma Dong Chan?” tanya Ji Hoon terlihat sangat bersemangat.
“Kau
bilang Besok sore? Aku akan ke sana setelah pulang kuliah. Baik, terima kasih.”
Ucap Ji Hoon tersenyum bahagia.
Ji Hoon
keluar dari kamar, Young Sun melihat anaknya bertanya apakah mau berangkat ke
kampus. Ji Hoon menganguk dan melihat ibunya sedang minum soju dengan surat
cerai disampinganya.
Young Sun
mengaku baik-baik saja jadi Tidak perlu khawatir. Ji Hoon ingin memastikan
kalau Ibunya sungguh baik-baik saja
“Ibu baik-baik
saja... Sungguh... Kau yang bilang lebih baik bahagia daripada sengsara
menjalani pernikahan. Walau seharusnya bukan itu yang dikatakan anakku.”
Komentar Young Sun.
“Aku
dapat pekerjaan magang di stasiun televisi. Aku akan bekerja di sana selama libur
musim dingin saja. Tapi akan sangat berguna untuk mencari pekerjaan
nantinya.”jelas Ji Hoon.
“Ji
Hoon... Bagaimana kau mengenal Ko Mi Ran? Ibu kebetulan melihat fotonya di
ponselmu.” Kata Young Sun sebelum anaknya keluar rumah.
“Bagaimana
Ibu mengenal temanku?” ucap Ji Hoon kaget, Young Sun tak percaya anaknya
menganggap Mi Ran "Teman"
seperti tak pecaya lalu menyuruh anaknya pergi saja.
Mi Ran
sedang membahas tentang variety show dengan sangat serius. Dong Chan masuk
ruangan melihat Mi Ran tak bisa meahan senyuman bahagianya, lalu berjalan masuk
dan hanya bisa terdiam melihat buku yang menutupi didepanya lalu ada sebuah
buku note diatas meja.
“Jika
ingin sampaikan sesuatu, tulis di sini saja.” Tulis Mi Ran. Dong Chan menatap
heran akhirnya menuliskan sesuatu dan menaruhnya di rak depan Mi Ran lalu
melangkah pergi.
Mi Ran
masih sibuk membahas rencana variety show melihat buku note didepanya dan
melihat bangku Dong Chan yang kosong. Ia akhirnya melihat isi note “Datanglah
ke ruang sunting sekarang.”
Dong Chan
sudah menunggu, Mi Ran akhirnya masuk dengan wajah gugup berhadapan dengan Dong
Chan. Dong Chan bertanya pada Mi Ran apakah
sungguh ingin menjadi sutradara acara ragam hiburan. Mi Ran membenarkan.
“Sudah
terlambat untuk bermimpi, tapi aku sungguh ingin ini berhasil.” Kata Mi Ran.
“Kalau
begitu, kita ubah "Go Go 99" menjadi program hebat.” Ucap Dong Chan.
Mi Ran menganguk setuju.
“Kau
memberitahuku 20 tahun lalu bahwa kau hanya ingin mencari nafkah.” Kata Dong
Chan.
“Kau juga
bilang, "Itu juga yang kuinginkan". Balas Mi Ran. Dong Cahn tersenyum
berpikir Seperti baru kemarin.
“Pak Ma,
kenapa kamu bekerja sebagai sutradara ragam hiburan?” tanya Mi Ran.
“Setelah
kita lahir, kita harus memastikan dunia lebih baik daripada saat kita datang. Aku
ingin orang-orang di dunia ini lebih sering tertawa. Aku ingin mereka lebih bahagia
hari ini daripada kemarin dan tertawa sedikit lagi setelah menonton acaraku.”
Jelas Dong Cahn.
“Tidak
ada yang lebih hebat dari itu. Aku bangga karena percaya apa yang kulakukan ini
lebih hebat daripada mendirikan negara dengan senjata dan pedang atau membuat
gedung besar dengan uang.” Jelas Dong Chan.
“Kau
harus membuat orang lebih bahagia daripada mereka hari ini. Impianmu akan
dimulai di sini dengan proyek "Go Go 99". Pastikan kau melakukannya
dengan benar. Itu akan lebih hebat daripada sekadar mencari nafkah.” Ungkap
Dong Chan lalu berjalan pergi. Mi Ran terdiam melihat sikap Dong Chan.
Di
restoran
Ibu Dong
Chan mengeluh tidak bisa menemukan Tuan Hwang saat membutuhkannya dan Beraninya
dia mengambil cuti tanpa memberitahunya. Dong Sik pikir Masalahnya bukan Profesor Hwang Tapi Dong Ju
yang tidak menjawab teleponnya.
“Bagaimana
jika dia mabuk, jatuh, dan mati?” kata Dong Sik panik. Ibu Dong Chan meraa Sekarat
sekalipun, tidak usah hiraukan adiknya itu.
“Ibu
tidak peduli lagi. Usianya sudah 50-an. Harusnya dia berpikir dewasa.” Kata Ibu
Dong Chan.
“Ini
buruk... Aku harus menghubungi Kakak.” Pikir Dong Sik
Di
ruangan, Tuan Kim membahas "Tahun '90-an" lalu membahas kalau Proyek
ini tampak luar biasa dan berharap berhasil pada Dong Chan. Hyun Gi juga duduk
bersama. Dong Chan menerima telp dari adiknya.
Dong Sik memberitahu meninggalkan rumah dan tidak bisa menghubunginya.
“Apa Dia
pergi dari rumah? Apa!!!” teriak Dong Chan lalu tersadar kalau ada bersama Tuan
Kim dan Hyun Gi.
“Apa ini
pernah terjadi?” tanya Dong Chan. Dong Sik mengaku mereka selalu tahu
keberadaannya.
“Tapi aku
tidak bisa menghubunginya sejak kemarin.” Jelas Dong Sik. Dong Chan bertanya apakah
sudah melaporkannya ke polisi
“Young
Tak itu polisi.. Aku sudah memberitahunya, tapi dia tidak peduli, tidak
sejengkal pun.” Ucap Dong Sik. Dong Chan tak percaya mendengarnya.
“Maksudnya,
tidak sedikit pun. Itu kalimat ungkapan. Dia tampak muak dengannya.” Jelas Dong
Sik.
“Tunggu
sampai malam ini. Kakak yakin dia akan pulang. Kakak akan memberinya peringatan
begitu dia pulang. Astaga. Kenapa dia tidak bisa menahan diri?” kata Dong Cahn
akhirnya mengakhir telpnya.
“Apa yang
dilakukan wanita usia 50-an saat malam? Kenapa dia tidak pulang semalam?” keluh
Dong Chan heran.
Hyun Gi
bertanya siapa yang dimaksud. Dong Chan menjawab itu adiknya. Hyun Gi pun
mengerti, Dong Chan mengeluh kalau tidak
tahu kenapa dia menjalani kehidupan yang aneh. Hyun Gi pikir Dong Joo sudah menopause jadi sangat mengerti
perasaannya.
“Kau
harus lebih memperhatikannya.” Kata Hyun Gi menyarankan.
“Aku tahu
dia adikku, tapi aku tidak bisa keras kepadanya setiap kali aku melihat
wajahnya. Dia tampak seperti orang tua.” Kata Dong Chan.
“Perlakukan
dia seperti caramu memperlakukanku. Kamu memperlakukanku dengan kasar. Kenapa
kau seperti itu?” kata Hyun Gi
“Kau
benar. Aku bisa mengasarimu, tapi kenapa tidak bisa kepadanya?” kata Dong Chan.
Tuan Kim
akhirnya membahas kembali alasan ingin menemuinya dan membahas tentang acara
ini. Dong Chan ingin tahu Apa Pimpinan Lee Seok Du dari Unsung adalah sponsor
karier politik Tuan Kim. Tuan Kim pikir seperti itu dengan wajah gugup.
“Kalau
begitu, boleh aku ikut jika kamu bertemu dengannya lagi?” kata Dong Can. Tuan
Kim dan Hyun Gi terlihat kaget.
“Ya,
pasti menyenangkan bisa mengenalnya. Aku juga akan memintanya mensponsori
program kami.” Kata Dong Chan.
“Astaga,
tentu saja kamu bisa datang. Sepertinya Pimpinan Lee sangat tertarik padamu.”
Ucap Tuan Kim, Dong Chan kaget mendengarnya.
“Dia
sangat tertarik dengan percobaan krionika.” Jelas Tuan Kim, Dong Chan mengerti.
Mi Ran
berbicara di telp kalau Audisinya besok pukul 14.00 dan tidak perlu membawa apa pun. Dong Chan
akhirnya duduk sambil mengintip dari sela-sela buku, Mi Ran sempat melihat dan
pura-pura tak melihatnya.
“Apa akan
ada yang berubah dari membuat batasan? Kita harus terus bertemu. Aku bisa
melihat bagian wajahmu melalui semua buku ini.” Ucap Dong Chan menyindir.
“Kau
ingin menjaga jarak setengah meter di antara kita.” Komentar Mi Ran.
“Menempelkan
barang di depan tidak akan menjaga jarak segitu. Apa Kau tidak pandai
matematika di sekolah, ya? Kau tahu soal lebar, panjang, dua dan tiga dimensi?”
ejek Dong Chan.
“Kukira
kau bicara soal jarak hati kita.” Balas Mi Chan.Dong Chan pikir Ini tidak akan menjaga jarak hati dan Seperti
siswa SD yang mencoba menutup diri.
“Aku
kesulitan tetap fokus dan mudah teralihkan.” Jelas Mi Ran. Dong Chan pun juga
setuju.
“Jika kau
duduk di depanku, aku tidak bisa fokus bekerja.” Akui Mi Ran. Dong Chan ingin
tahu alasanya.
“Sudah
kubilang. Aku mudah teralihkan.”jelas Mi Ran. Dong Chan mengeluh kalau tak
mengerti.
“Bukankah
semua barang dan buku ini mengalihkan perhatian? Aku merasa frustrasi karena
pandanganku dibatasi.” Keluh Dong Chan.
“Berhenti
memulai pertengkaran. Itu yang kuinginkan.” Ucap Mi Ran. Dong Chan langsung
menurunkan semua buku kalau semua itu yang diinginkan.
“Inilah
yang kuinginkan dan Sama sekali tidak mengganggu. Bahkan Jauh lebih baik
sekarang.” Kata Dong Chan bahagia karena bisa melihat wajah Mi Ran lagi tanpa
penghalang.
Disebuah
salon, seorang wanita mengulung rambut Tuan Hwang. Saat itu gunting mulai
merapihkan rambut dan juga sebuah janggung serta kumis yang menjulang
diwajahnya. Nam Tae melonggo dan bertepuk tangan melihat penampilan Tuan Hwang
yang baru.
Tuan
Hwang dengan rambut pendek dan juga rapih dengan wajah yang dicukur. Dong Hyuk
pun terkesima melihat Tuan Hwang dan langsung memberikan tepuk tangan
terkesima.
Dong Chan
membawa tasnya dan memberitahu Ada urusan di rumah, jadi pulang lebih awal. Mi
Ran menganguk mengerti dan hanya diam di tempat duduknya. Dong Chan mengartikan
kalau Mi Ran juga harus pulang sekarang.
“Aku akan
pulang sendiri. Jangan cemaskan aku.” Kata Mi Ran tak ingin dekat dengan Dong
Chan.
“Aku
tidak bisa berhenti mencemaskan seseorang setiap kali diperintahkan. Ayo
pulang. Aku akan mengantarmu.” Ucap Dong Chan.
“Kenapa
kamu terus berubah pikiran? Kamu membuatku bingung! Sudah kubilang, aku akan
pulang sendiri. Kamu ingin menjaga jarak, tapi kau selalu cemas. Bagaimana
perasaanmu, Berengsek?” teriak Mi Ran kesal, tapi semua hanya khayalan saja.
“Aku
harus menyusun materi untuk audisi.” Ucap Mi Ran. Dong Chan piir mi Ran sudah
memberiku semuanya.
“Apa lagi
yang kamu punya? Apa kamu tipe orang yang belajar setelah tes selesai? Berpura-puralah
tidak mau dan ikuti aku. Ayo pulang... Cepat.” Ucap Dong Chan mengejek. Mi Ran
pun tak bisa berbuat apa-apa.
Di dalam
mobil
Mi Ran
terus menatap Dong Chan lalu tersenyum. Dong Chan pun menyadarinya lalu
berkomentar merasa Mi Ran terlalu dekat untuk mencari tahu tentangnya Mi Ran mengaku tidak mencari tahu. Dong Chan
pun menyindir Mi Ran berpaling saat mata mereka bertemu.
“Apa kau
playboy?” keluh Mi Ran. Dong Chan mengaku bukan. Mi Ran pikir Dong Chan pasti tidak sadar, tapi
menurutnya Dong Chan itu playboy.
“Kau
pandai membuat wanita menjadi bodoh.” Keluh Mi ran.
“Astaga.
Kau belum pernah melihat playboy, jadi bagaimana kau bisa tahu mereka seperti
apa?” ejek Dong Chan.
Saat itu
Mi Ran menerima telp, Ji Hoon menelp memberitahu kalau diterima sebagai
pemagang TBO. Mi Ran terlihat bahagia dan mengucapkan selamat. Dong Chan
langsung menatap seperti cemburu, Ji Hoon pikir berharap bisa bekerja di tim
yang sama. Mi Ran mengaku seperti itu juga.
“Aku
merindukanmu.” Kata Ji Hoon, Mi Ran kaget mendengarnya dan hanya diam saja,
sampai akhirnya Ji Hoon menyadarkannya.
“Ya.
Tentu... Aku juga merindukanmu... Sekarang kita akan sering bertemu, kan?” ucap
Mi Ran penuh semangat. Ji Hoon juga berpikir seperti itu. Dong Chan mencoba
menahan rasa cemburunya.
“Mi Ran,
aku akan ke kantor besok. Sampai jumpa besok.” Kata Ji Hoon. Mi Ran pun senang
akan bertemu besok lalu menutup telpnya.
“Aku
harus bertanya siapa dia agar situasi ini berjalan lancar, kan?” ucap Dong Chan
penasaran.
“Tidak,
kau tidak perlu bertanya.” Kata Mi Ran. Dong Chan ikir Semakin besar alasan
untuk bertanya.
“Apa dia
pria?”tanya Dong Chan., Mi Ran membenarkan. Dong Chan pikir Dia pasti lebih muda dari Mi Ran. Mi
Ran pun tak menyangkalnya.
“Apa dia
tampan?” tanya Dong Chan, Mi Ran pikir itu pasti. Dong Chan mengeluh mendengar
komentar Mi Ran.
“Kenapa
pria muda dan tampan meneleponmu pukul segini?” keluh Dong chan.
“Pertanyaan
macam apa itu? Jika dia pria muda dan tampan, siapa yang harus dia telepon
pukul berapa?” kata Mi Ran.
“Kudengar
anak-anak zaman sekarang tidak meluangkan waktu kepada wanita yang tidak
dianggap serius.” Ucap Dong Chan. Mi Ran tak mengerti maksudnya.
“Kau
tidak menyukainya, kan? Kenapa dia menelepon orang yang bahkan tidak dia suka untuk
menghabiskan tenaganya? Aku penasaran.” ejek Dong Chan.
“Kenapa
kau berpikir aku tidak menyukainya? Katakan padaku kenapa kau berpikir aku
tidak menyukainya.” Keluh Mi Ran marah
“Karena
kau menyukai orang lain. Kau mudah teralihkan. Bagaimana bisa kau menyukai dua
orang dengan satu hati?” ucap Dong Chan.
“Kalau begitu menurutmu
siapa yang kusuka?” tanya Mi Ran memancing
Dong Chan
akhirnya menghentikan mobilnya lalu mengaku
hanya bilang hal yang terpikirkan olehnya lalu mengeluh Mi Ran yang reaksinya
berlebihan. Mi Ran pun hanya diam saja. Dong Chan akhirnya bertanya apakah
lapar. Mi Ran mengaku sedikit lapar.
“Pulanglah
dan makan bersama keluargamu. Aku akan melakukan hal yang sama..” Ucap Dong
Chan. Mi Ran terlihat kesal mendengarnya.
Sesampa
dirumah, Dong Chan menjelasan Itu karena berjanji akan makan dengan mereka hari ini jadi
menyuruh Mi Ran agar segera masuk, Mi Ran pikir tidak mengatakan apa pun. Dong
Chan mengaku tahu MiRan marah kepadaku karena tidak makan dengannya.
“Kau
salah.” Tegas Mi Ran, Tapi Dong Chan dengan senyuman merasa dugaanya benar.
Saat itu
Nam Tae dan Tuan Hwang baru saja pulang, bersama dengan Dong Hyuk. Nam Tae
terlihat senang melihat Dong Chan sebagai pria krionika. Sementara Dong Hyuk
kesal melihat Dong Chan sambil mengumpat
kalau Dong Chan itu yang berusia 52 tahun hanya di kertas.
Dong Hyuk
akhirnya melihat dari internet tentang variety show "'Go Go 99', Hancurkan
batasan usia dan memutar kembali waktu" sementara Nam Tae sedang membaca
buku dengan Tuan Hwang yang tertidur dipangkuanya. Dong Hyuk memanggil Nam Tae.
“Bisakah
kau membantuku merekam video?” ucap Dong Hyuk. Nam Tae langsung berdiri. Tuan
Hwang sedang tertidur langsung terbangun karena kepalanya terbentur di lantai.
Dong Hyuk
langsung memainkan alat seperti Jackie Chan sambil berteriak marah “Hei, Ma
Dong Chan! Menjauhlah dari kekasihku!” dan saat itu alatnya terlempar ke arah
kepala Tuan Hwang. Tuan Hwang hanya bisa melonggo terkejut. Akhirnya lukanya di
kompres dengan es batu dan telur.
“Dalam
drama dan film, biasanya ingatan bisa kembali saat mereka mengalami gegar otak.
Hal dramatis seperti itu tidak akan terjadi sekarang, kan? Hidup tidak semudah
itu. komentar Dong Hyuk
“Tentu
saja tidak. Hal seperti itu tidak akan terjadi.” Kata Tuan Hwang
“Omong-omong,
jika kau punya gelar doktor, apa jurusanmu?” tanya Dong Hyuk
“Rahasia,
jadi aku tidak bisa memberitahumu.Aku meminta maf” Kata Tuan Hwang. Dong Hyuk pikir
Tidak apa-apa.
“Omong-omong,
apa hubunganmu dengan Ma Dong Chan? Kenapa kau sangat membencinya?” tanya Tuan
Hwang
“Aku
tidak akan memaafkan Ma Dong Chan!” ucap Dong Hyuk penuh amarah.
Dong Chan
makan malam bersama keluarganya di restoran mengaku bersyukur Dong Ju aman. Ibunya
ingin tahu apa kelihatannya Dong Ju bersama seorang pria. Dong Sik mengaku tahu
pria yang dia kencani yaitu Pak Chu yang ditemuinya di pusat alkohol.
“Dia selalu
berkata, "Pak Chu, Pak Chu." Dia selalu mencarinya setiap kali minum.”
Ucap Dong Sik
“Jadi,
dia mengencani pecandu alkohol?” kata ibu Dong Chan tak percaya. Dong Sik pikir
Hanya pecandu alkohol yang mau mengencani Dong Ju.
“Untuk
apa orang biasa mau mengencani pecandu sepertinya? Apa Pak Chu Sang Pecandu?
Apa Memang itu novel dari abad pertengahan?” keluh Ibu Dong Chan kesal.
“Apa yang
akan kita lakukan jika dia ingin menikah lagi?” tanya istri Dong Sik
“Ya.
Itulah yang kucemaskan. Dia menikah seolah-olah itu hal biasa... Seolah-olah
itu hobinya.” Ucap Dong Sik
“Kenapa
Dong Ju menjadi seperti ini? Apa yang terjadi dalam 20 tahun terakhir? Aku
tidak tahu harus bagaimana setiap kali melihatnya.” Tanya Dong Chan penasaran.
Semua hanya bisa terdiam.
Saat itu
Seo Yoon dengan ponselnya mengajak Dong Cahn untuk foto, Dong Chan bingung. Seo
Yoon menceritakan kalau sudah bilang kepada teman-temanku bahwa Paman manusia
krionika, tapi mereka tidak percaya. Dong Chan heran kenapa temanya tak
percaya.
“Apa Kau
yakin bukan karena kau terlalu banyak berbohong?” kata Dong Chan.
“Tidak.
Itu karena anak-anak selalu dibohongi. Mereka terluka karena kebohongan.” Jelas
Seo Yoon. Dong Chan akhirnya mengajak foto bersama, setelah foto langsung
memangkunya.
“Astaga.
Keponakanku yang manis. Paman sudah bisa tahu orang dewasa seperti apa kamu di
masa depan.” Komentar Dong Chan.
“Aku akan
menjadi orang dewasa seperti apa?” tanya Seo Yoon. Dong Chan mengaku Ada
seorang wanita yang mereka kenal baik
“Dan
kurasa kau akan menjadi sepertinya saat dewasa.” Kata Dong Chan. Seo Yoon pikir
wanita itu pasti cantik.
“Tentu
saja dia cantik.” Kata Dong Chan bahagia. Seo Yon pikir Mungkin dia hanya
cantik bagi Paman.
“Ya, dia hanya
perlu cantik untuk Paman.. Dia sangat cantik.” Ucap Dong Chan bahagia. Dong Sik
dan istrinya hanya bisa tersenyum.
Mi Ran
sedang membersihkan lantai saat itu adiknya datang membawa buku tebal berjudul "Penafsiran
Psikoanalisis Freud" lalu menatap bingung. Nam Tae bertanya pada kakaknya
apakah tahu kata Freud "Anatomi adalah takdir."
“Senang
kita menyewakan loteng rumah. Nam Tae menyukai dosen itu.” Kata Ayah Mi Ran.
“Dia
tidak hanya tampan, tapi sangat bugar. Dia juga sangat ramah. Dia selalu
memanggilku "Ibu". Kata Ibu Mi Ran bahagia.
“Apa
Penyewa kita seorang dosen? Dia bukan dosen Psikologi dari kampusku, kan?” kata
Mi Ran memastika
“Benar.
Bagaimana kau tahu?” ucap Ibu Mi Ran dan akhirnya bergegas pergi.
Mi Ran
pergi ke rumah lamanya dan mengintip dari sela pintu lalu kaget melihat
ternyata Dong Hyuk yang ada didalam rumah. Ia pun bergegas ke balkon rumah
mengeluarkan ponsel karena harus memberitahu Young Sun.
“Hei, kupikir
kamu harus tahu. Byung Sim ada di rumahku.” Ucap Mi Ran. Young Sun kaget
mendengarnya.
“Kami
menyewakan loteng rumah dan Byung Sim pindah kemari.” Jelas Mi Rna. Young Sun
makin kaget.
Mi Ran
menunggu didepan rumah dengan gelisah, saat itu dari kegelapan Young Sun datang
dengan wajah penuh amarah. Akhirnya Young Sun menyapa orang tua Mi Ran lebih
dulu mengaku teman Mi Ran, Ibu Mi Ran
bisa mengenalinya.
“Bolehkah
aku meminjam ini, Ayah?” kata Young Sun melihat pengorengan yang baru dicuci
lalu keluar rumah. Mi Ran panik mengejar temanya, tapi setelah itu terdengar
teriakan kesakitan dari rumah diatap.
Di layar
komputer terlihat video Dong Hyuk yang berteriak marah “Hei, Dasar 52 tahun
gadungan. Menjauhlah dari kekasihku. Berhenti membuntuti kekasihku! Hei, Ma
Dong Chan. Menjauhlah dari kekasihku. Kau menghancurkan hidupku! Sekarang
saatnya kau maju dan bertanggung jawab!
“Apa dia Selingkuh
dengan istri pria itu? Mengencani wanita bersuami?” ucap Nona So tak percaya
mendengarnya.
“Dia luar
biasa.” Komentar anak buah yang lain, tapi Nona Soo tak percaya kalau Dong Chan
melakukan itu.
“Ayolah.
Pria itu bilang kepadanya jangan ganggu kekasihnya. Itu berarti Sutradara Ma
mengencani wanita yang sudah menikah.” Kata Tuan Park yakin.
“Ada apa
denganmu? Berhenti mengarang cerita berdasarkan klip video konyol itu. Kenapa
Dong Chan mengencani wanita yang sudah menikah? Itu konyol.” Keluh Nona So
yakin kalau bukan seperti itu
“Pria itu
mengirim video itu ke alamat surel resmi kita. Itu jelas menunjukkan bahwa dia
menyimpan dendam besar. Bayangkan betapa marahnya dia sampai melakukan hal
seperti itu.” Kata Tuan Park.
“Apa
sebaiknya tidak kuhapus?” kata Nona Soo. Tuan Park pikir Pak Kepala akan marah jadi Tindakannya benar.
“Kenapa
aku harus marah?” tanya Hyun Gi masuk ruangan.
Akhirnya
Hyun Gi pergi menemui Dong Chan dengan wajah panik agar bisa melihat video dari
ponselnya. Dong Chan menonton video milih Dong Hyuk yang berteriak “Hei, Dasar
52 tahun gadungan. Menjauhlah dari kekasihku.”
“Siapa yang
kamu temui belakangan ini? Pria ini mengirim klip video ini ke alamat surel
resmi kita. Aku tahu kau lajang selama 20 tahun. Namun meski kau sangat putus
asa, jangan pernah macam-macam dengan wanita yang sudah menikah.” Ucap Hyun Gi
panik. Dong Chan melihat video Dong Hyuk langsung melangkah pergi.
Di
ruangan Mi Ran membai lembaran berkas "'Go
Go 99'" diatas meja, lalu beberapa orang masuk ruangan membahas Dong Chan
yang mengencani wanita yang sudah
menikah, dan berkomentar kalau Dong Chan jelas terlihat seperti pemain wanita.
“Apa Menurutmu
itu sebabnya dia putus dengan Kepala Na?
Mereka
tampak sangat canggung saat bertemu, 20 tahun tidak mengubah apa pun.” Ucap beberapa
orang. Mi Ran yang mendengarnya terlihat bingung.
Tuan
Hwang masuk ke dalam restoran, Ibu Dong Chan kaget melihat Tuan Hwang yang rapi
dengan rambut yang di potong. Tuan Hwang memberikan senyumanya. Ibu Dong Chan
bertanya apakah libur kemarin untuk potong rambut.
“Apa Kau
menyukainya?” tanya Tuan Hwang. Ibu Dong Chan memuji kalau Tuan Hwang terlihat Manis.
“Aku akan
kembali ke laboratoriumku. Aku harus mendapatkan kembali ingatanku. Kurasa
tempat itu akan membantuku mengingat.” Kata Tuan Hwang duduk bersama dengan Ibu
Dong Chan.
“Putraku
sengaja membawamu kemari karena di sana berbahaya.” Kata Ibu Dong Chan
khawatir.
“Tidak...
Aku ingin menghadapinya. Ingatanku harus kembali untuk membantu putramu
menjalani hidup normal.” Ucap Tuan Hwang
“Tolong
lakukan apa pun untuk mewujudkannya. Aku akan melakukan apa pun untukmu.” Kata Ibu
Dong Chan akhirnya setuju.
Ass Dong
Hyuk heran melihat Dong Hyuk memakai topi dan bertanya kenapa mengunakan topi.
Dong Hyuk mengaku sudah menghancurkan
akal sehat dan menurutnya Setelan dan fedora jadi mirip Sirasoni, Ass mengejek Penampilan
itu sama sekali tidak cocok untuknya.
Saat itu
Dong Chan masuk ke ruangan dengan tatapan sinis, Dong Hyuk melihat kalau ini
moment yang ditunggu dan siap-siap berkelahi.
“Kita
bertarung antarpria... Ayo pukul aku. Ayo!” ucap Dong Hyuk siap memberikan
kepalan tanganya.
“Apa Kau
mau tampil di televisi? Pertama, lepaskan kepalanmu. Mari bicara.” Ucap Dong
Chan lalu duduk disofa. Dong Hyuk bingung tiba-tiba mengajak tampil di Acara televisi.
Sementara
Mi Ran di ruangan rapat baru melihat video Dong Hyuk yang berteriak “Menjauhlah
dari kekasihku. Berhenti membuntuti kekasihku Dengarkan aku, Ma Dong Chan.”
Akhirnya ia keluar kamar dan melihat Dong Chan baru saja datang.
“Maaf
sudah menyebabkan masalah.” Ucap Mi Ran merasa bersalah, saat itu Dong Chanya bisa
tersenyum.
Ha Young
akan masuk ke gedung, di depan lobby wajahnya sedih karena meliha Dong Chan dan
Mi Ran mengobrol bahkan. Dong Chan memeriksa dahi Mi Ran dan juga memegang
tanganya. Ia teringat saat Dong Chan mengatakan “Aku tidak mencintaimu.”
Sek Tuan
Kim masuk ruangan dan membisikan sesuatu, Tuan Kim kaget dan langsung membuka
laptopnya terlihat sebuah tulisan "Inilah kebenaran di balik Ko Mi Ran,
pemagang di TBO"
Sementara
Hyun Gi meminta anak buahnya mengumumkan
peserta akhir acara ini lewat surel. Pesan dari Tuan Kim masuk “Terjadi masalah.
Datanglah ke ruanganku.” Saat itu juga semua ponsel berbunyi termasuk Dong Chan
"Inilah
kebenaran di balik Ko Mi Ran, pemagang di TBO Ko Mi Ran adalah subjek untuk
percobaan krionika"
Dong Chan
mengeluh Siapa yang mengunggah ini, Di ruangan Ha Young menatap keluar jendela
seperti bisa tersenyum setelah melakukan sesuatu. Di rumah, Young Sun merobek
surat "Petisi Perceraian" seperti tak ingin k . Dong Hyuk percaya rahasia Mi Ran terbuka, Ji Hoon yang membaca berita terlihat sangat shock.
Mi Ran
membaca tulisan tentang dirinya "Dia memakai koneksi untuk bekerja di
stasiun televisi Stasiun televisi merahasiakan identitasnya, Inilah kebenaran
di balik Ko Mi Ran, pemagang di TBO, Dia tanpa segan memanfaatkan
situasinya"
Dong Chan
baru selesai membacanya dan baru tersadar Mi Ran sudah tak ada ditempat
duduknya. Ia pun mencari di meja Mi Ran ternyata kosong, lalu mencari dalam
ruangan editing. Ternyata Mi Ran sedang sendirian sambil menangis.
“Kenapa
kau terus membuatku mencarimu?” keluh Dong Chan. Mi Ran buru-buru menghapus air
matanya.
“Kenapa
kau menangis? Ini tidak sepertimu.” Ejek Dong Chan. Mi ran pikir Ini bukan
sesuatu yang lucu.
“Aku akan
melindungimu.” Kata Dong Chan. Mi Ran bingung apa itu maksudnya.
“Aku yang
harus bertanggung jawab, jadi akan kulakukan apa pun untuk mencegahmu terluka.
Jadi, jangan khawatir. Teruslah jalani hidupmu melakukan apa yang kau inginkan.
Hanya itu yang harus kau lakukan.” Kata Dong Chan lalu menarik Mi Ran dalam
pelukanya.
“Mi
Ran... Maafkan aku” ucap Dong Chan merasa bersalah, Mi Ran hanya bisa diam
saja.
Bersambung
ke episode 10
PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta
follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin
semangat nulisnya. Kamsahamnida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar