PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Senin, 28 Oktober 2019

Sinopsis Melting Me Softly Episode 9 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN
Buat kalian yang suka membaca tulisan aku meminta dukungan dalam bentuk "Subscribe" You tube karena sedang mencoba mengumpulkan 1,000 Subscribe. 
Tinggal Klik disini, buat yang sudah Subscribe. Terimakasih banyak. Semoga bisa sampe bulan ini 


Di rumah 
Dong Hyuk terlihat bangga dengan suasana rumahnya yang didekor dengan sangat sempurna. Ia dikagetkan dengan dua tamu yang masuk ke dalam rumahnya. Nam Tae dan Tuan Hwang datang, lalu adik Mi Ran menyapa  Profesor. Dong Hyuk bertanya Siapa orang itu.
“Namaku Ko Nam Tae.” Kata Nam Tae. Dong Hyuk kaget dan akhirnya menyapa Nam Tae layaknya adik ipar.
“Kau sudah begitu besar.” Komentar Dong Hyuk. Nam Tae pun bingung bertanya apakah mengenalnya. Dong Hyuk mengaku pasti mengenalnya.
“Kau merusak ciuman pertamaku... Dasar berengsek. Omong-omong, aku senang bertemu denganmu. Semoga kita bisa akrab.” Kata Dong Hyuk menjabat tangan Nam Tae tanpa bisa melepaskanya.
“Siapa Anda?” tanya Dong Hyuk menunjuk ke arah Tuan Hwang. Tuan Hwang akan menjawab tapi Nam Tae lebih dulu yang bicara.
“Profesor ini kehilangan ingatannya. Dia tetap bersama kami agar bisa mengingatnya kembali.” jelas Nam Tae, Akhirnya Dong Hyuk menjabat tangan dengan tangan kirinya, keduanya saling berjabat tangan. 

Mi Ran pagi hari sudah sibuk menumpuk rak buku dengan cukup tingi agar bisa menutupi pandanganya dengan Dong Chan. Ia merasa bangga karena pandanganya akan terhalang. Sementara dikamar, Ji Hoon menerima telp kaget kalau diterima bekerja.
“Terima kasih... Ya, kapan aku bisa mulai bekerja? Kalau begitu, apa aku bisa bekerja bersama Sutradara Ma Dong Chan?” tanya Ji Hoon terlihat sangat bersemangat.
“Kau bilang Besok sore? Aku akan ke sana setelah pulang kuliah. Baik, terima kasih.” Ucap Ji Hoon tersenyum bahagia.

Ji Hoon keluar dari kamar, Young Sun melihat anaknya bertanya apakah mau berangkat ke kampus. Ji Hoon menganguk dan melihat ibunya sedang minum soju dengan surat cerai disampinganya.
Young Sun mengaku baik-baik saja jadi Tidak perlu khawatir. Ji Hoon ingin memastikan kalau Ibunya sungguh baik-baik saja
“Ibu baik-baik saja... Sungguh... Kau yang bilang lebih baik bahagia daripada sengsara menjalani pernikahan. Walau seharusnya bukan itu yang dikatakan anakku.” Komentar Young Sun.
“Aku dapat pekerjaan magang di stasiun televisi. Aku akan bekerja di sana selama libur musim dingin saja. Tapi akan sangat berguna untuk mencari pekerjaan nantinya.”jelas Ji Hoon.
“Ji Hoon... Bagaimana kau mengenal Ko Mi Ran? Ibu kebetulan melihat fotonya di ponselmu.” Kata Young Sun sebelum anaknya keluar rumah.
“Bagaimana Ibu mengenal temanku?” ucap Ji Hoon kaget, Young Sun tak percaya anaknya menganggap Mi Ran  "Teman" seperti tak pecaya lalu menyuruh anaknya pergi saja. 


Mi Ran sedang membahas tentang variety show dengan sangat serius. Dong Chan masuk ruangan melihat Mi Ran tak bisa meahan senyuman bahagianya, lalu berjalan masuk dan hanya bisa terdiam melihat buku yang menutupi didepanya lalu ada sebuah buku note diatas meja.
“Jika ingin sampaikan sesuatu, tulis di sini saja.” Tulis Mi Ran. Dong Chan menatap heran akhirnya menuliskan sesuatu dan menaruhnya di rak depan Mi Ran lalu melangkah pergi.
Mi Ran masih sibuk membahas rencana variety show melihat buku note didepanya dan melihat bangku Dong Chan yang kosong. Ia akhirnya melihat isi note “Datanglah ke ruang sunting sekarang.” 

Dong Chan sudah menunggu, Mi Ran akhirnya masuk dengan wajah gugup berhadapan dengan Dong Chan. Dong Chan bertanya pada Mi Ran apakah  sungguh ingin menjadi sutradara acara ragam hiburan. Mi Ran membenarkan.
“Sudah terlambat untuk bermimpi, tapi aku sungguh ingin ini berhasil.” Kata Mi Ran.
“Kalau begitu, kita ubah "Go Go 99" menjadi program hebat.” Ucap Dong Chan. Mi Ran menganguk setuju.
“Kau memberitahuku 20 tahun lalu bahwa kau hanya ingin mencari nafkah.” Kata Dong Chan.
“Kau juga bilang, "Itu juga yang kuinginkan". Balas Mi Ran. Dong Cahn tersenyum berpikir Seperti baru kemarin.
“Pak Ma, kenapa kamu bekerja sebagai sutradara ragam hiburan?” tanya Mi Ran.
“Setelah kita lahir, kita harus memastikan dunia lebih baik daripada saat kita datang. Aku ingin orang-orang di dunia ini lebih sering tertawa. Aku ingin mereka lebih bahagia hari ini daripada kemarin dan tertawa sedikit lagi setelah menonton acaraku.” Jelas Dong Cahn.
“Tidak ada yang lebih hebat dari itu. Aku bangga karena percaya apa yang kulakukan ini lebih hebat daripada mendirikan negara dengan senjata dan pedang atau membuat gedung besar dengan uang.” Jelas Dong Chan.
“Kau harus membuat orang lebih bahagia daripada mereka hari ini. Impianmu akan dimulai di sini dengan proyek "Go Go 99". Pastikan kau melakukannya dengan benar. Itu akan lebih hebat daripada sekadar mencari nafkah.” Ungkap Dong Chan lalu berjalan pergi. Mi Ran terdiam melihat sikap Dong Chan. 



Di restoran
Ibu Dong Chan mengeluh tidak bisa menemukan Tuan Hwang saat membutuhkannya dan Beraninya dia mengambil cuti tanpa memberitahunya. Dong Sik pikir  Masalahnya bukan Profesor Hwang Tapi Dong Ju yang tidak menjawab teleponnya.
“Bagaimana jika dia mabuk, jatuh, dan mati?” kata Dong Sik panik. Ibu Dong Chan meraa Sekarat sekalipun, tidak usah hiraukan adiknya itu.
“Ibu tidak peduli lagi. Usianya sudah 50-an. Harusnya dia berpikir dewasa.” Kata Ibu Dong Chan. 
“Ini buruk... Aku harus menghubungi Kakak.” Pikir Dong Sik 

Di ruangan, Tuan Kim membahas "Tahun '90-an" lalu membahas kalau Proyek ini tampak luar biasa dan berharap berhasil pada Dong Chan. Hyun Gi juga duduk bersama. Dong Chan menerima telp dari adiknya.  Dong Sik memberitahu meninggalkan rumah dan tidak bisa menghubunginya.
“Apa Dia pergi dari rumah? Apa!!!” teriak Dong Chan lalu tersadar kalau ada bersama Tuan Kim dan Hyun Gi.
“Apa ini pernah terjadi?” tanya Dong Chan. Dong Sik mengaku mereka selalu tahu keberadaannya.
“Tapi aku tidak bisa menghubunginya sejak kemarin.” Jelas Dong Sik. Dong Chan bertanya apakah sudah melaporkannya ke polisi
“Young Tak itu polisi.. Aku sudah memberitahunya, tapi dia tidak peduli, tidak sejengkal pun.” Ucap Dong Sik. Dong Chan tak percaya mendengarnya.
“Maksudnya, tidak sedikit pun. Itu kalimat ungkapan. Dia tampak muak dengannya.” Jelas Dong Sik.
“Tunggu sampai malam ini. Kakak yakin dia akan pulang. Kakak akan memberinya peringatan begitu dia pulang. Astaga. Kenapa dia tidak bisa menahan diri?” kata Dong Cahn akhirnya mengakhir telpnya. 


“Apa yang dilakukan wanita usia 50-an saat malam? Kenapa dia tidak pulang semalam?” keluh Dong Chan heran.
Hyun Gi bertanya siapa yang dimaksud. Dong Chan menjawab itu adiknya. Hyun Gi pun mengerti, Dong Chan mengeluh kalau  tidak tahu kenapa dia menjalani kehidupan yang aneh. Hyun Gi pikir Dong Joo  sudah menopause jadi sangat mengerti perasaannya.
“Kau harus lebih memperhatikannya.” Kata Hyun Gi menyarankan.
“Aku tahu dia adikku, tapi aku tidak bisa keras kepadanya setiap kali aku melihat wajahnya. Dia tampak seperti orang tua.” Kata Dong Chan.
“Perlakukan dia seperti caramu memperlakukanku. Kamu memperlakukanku dengan kasar. Kenapa kau seperti itu?” kata Hyun Gi
“Kau benar. Aku bisa mengasarimu, tapi kenapa tidak bisa kepadanya?” kata Dong Chan. 

Tuan Kim akhirnya membahas kembali alasan ingin menemuinya dan membahas tentang acara ini. Dong Chan ingin tahu Apa Pimpinan Lee Seok Du dari Unsung adalah sponsor karier politik Tuan Kim. Tuan Kim pikir seperti itu dengan wajah gugup.
“Kalau begitu, boleh aku ikut jika kamu bertemu dengannya lagi?” kata Dong Can. Tuan Kim dan Hyun Gi terlihat kaget.
“Ya, pasti menyenangkan bisa mengenalnya. Aku juga akan memintanya mensponsori program kami.” Kata Dong Chan.
“Astaga, tentu saja kamu bisa datang. Sepertinya Pimpinan Lee sangat tertarik padamu.” Ucap Tuan Kim, Dong Chan kaget mendengarnya.
“Dia sangat tertarik dengan percobaan krionika.” Jelas Tuan Kim, Dong Chan mengerti. 

Mi Ran berbicara di telp kalau Audisinya besok pukul 14.00 dan  tidak perlu membawa apa pun. Dong Chan akhirnya duduk sambil mengintip dari sela-sela buku, Mi Ran sempat melihat dan pura-pura tak melihatnya.
“Apa akan ada yang berubah dari membuat batasan? Kita harus terus bertemu. Aku bisa melihat bagian wajahmu melalui semua buku ini.” Ucap Dong Chan menyindir.
“Kau ingin menjaga jarak setengah meter di antara kita.” Komentar Mi Ran.
“Menempelkan barang di depan tidak akan menjaga jarak segitu. Apa Kau tidak pandai matematika di sekolah, ya? Kau tahu soal lebar, panjang, dua dan tiga dimensi?” ejek Dong Chan.
“Kukira kau bicara soal jarak hati kita.” Balas Mi Chan.Dong Chan pikir  Ini tidak akan menjaga jarak hati dan Seperti siswa SD yang mencoba menutup diri.
“Aku kesulitan tetap fokus dan mudah teralihkan.” Jelas Mi Ran. Dong Chan pun juga setuju.
“Jika kau duduk di depanku, aku tidak bisa fokus bekerja.” Akui Mi Ran. Dong Chan ingin tahu alasanya.
“Sudah kubilang. Aku mudah teralihkan.”jelas Mi Ran. Dong Chan mengeluh kalau tak mengerti.
“Bukankah semua barang dan buku ini mengalihkan perhatian? Aku merasa frustrasi karena pandanganku dibatasi.” Keluh Dong Chan.
“Berhenti memulai pertengkaran. Itu yang kuinginkan.” Ucap Mi Ran. Dong Chan langsung menurunkan semua buku kalau semua itu yang diinginkan.
“Inilah yang kuinginkan dan Sama sekali tidak mengganggu. Bahkan Jauh lebih baik sekarang.” Kata Dong Chan bahagia karena bisa melihat wajah Mi Ran lagi tanpa penghalang. 


Disebuah salon, seorang wanita mengulung rambut Tuan Hwang. Saat itu gunting mulai merapihkan rambut dan juga sebuah janggung serta kumis yang menjulang diwajahnya. Nam Tae melonggo dan bertepuk tangan melihat penampilan Tuan Hwang yang baru.
Tuan Hwang dengan rambut pendek dan juga rapih dengan wajah yang dicukur. Dong Hyuk pun terkesima melihat Tuan Hwang dan langsung memberikan tepuk tangan terkesima. 

Dong Chan membawa tasnya dan memberitahu Ada urusan di rumah, jadi pulang lebih awal. Mi Ran menganguk mengerti dan hanya diam di tempat duduknya. Dong Chan mengartikan kalau Mi Ran juga harus pulang sekarang.
“Aku akan pulang sendiri. Jangan cemaskan aku.” Kata Mi Ran tak ingin dekat dengan Dong Chan.
“Aku tidak bisa berhenti mencemaskan seseorang setiap kali diperintahkan. Ayo pulang. Aku akan mengantarmu.” Ucap Dong Chan.
“Kenapa kamu terus berubah pikiran? Kamu membuatku bingung! Sudah kubilang, aku akan pulang sendiri. Kamu ingin menjaga jarak, tapi kau selalu cemas. Bagaimana perasaanmu, Berengsek?” teriak Mi Ran kesal, tapi semua hanya khayalan saja.
“Aku harus menyusun materi untuk audisi.” Ucap Mi Ran. Dong Chan piir mi Ran   sudah memberiku semuanya.
“Apa lagi yang kamu punya? Apa kamu tipe orang yang belajar setelah tes selesai? Berpura-puralah tidak mau dan ikuti aku. Ayo pulang... Cepat.” Ucap Dong Chan mengejek. Mi Ran pun tak bisa berbuat apa-apa. 


Di dalam mobil
Mi Ran terus menatap Dong Chan lalu tersenyum. Dong Chan pun menyadarinya lalu berkomentar merasa Mi Ran terlalu dekat untuk mencari tahu tentangnya  Mi Ran mengaku tidak mencari tahu. Dong Chan pun menyindir Mi Ran berpaling saat mata mereka bertemu.
“Apa kau playboy?” keluh Mi Ran. Dong Chan mengaku bukan.  Mi Ran pikir Dong Chan pasti tidak sadar, tapi menurutnya Dong Chan itu playboy.
“Kau pandai membuat wanita menjadi bodoh.” Keluh Mi ran.
“Astaga. Kau belum pernah melihat playboy, jadi bagaimana kau bisa tahu mereka seperti apa?” ejek Dong Chan. 

Saat itu Mi Ran menerima telp, Ji Hoon menelp memberitahu kalau diterima sebagai pemagang TBO. Mi Ran terlihat bahagia dan mengucapkan selamat. Dong Chan langsung menatap seperti cemburu, Ji Hoon pikir berharap bisa bekerja di tim yang sama. Mi Ran mengaku seperti itu juga.
“Aku merindukanmu.” Kata Ji Hoon, Mi Ran kaget mendengarnya dan hanya diam saja, sampai akhirnya Ji Hoon menyadarkannya.
“Ya. Tentu... Aku juga merindukanmu... Sekarang kita akan sering bertemu, kan?” ucap Mi Ran penuh semangat. Ji Hoon juga berpikir seperti itu. Dong Chan mencoba menahan rasa cemburunya.
“Mi Ran, aku akan ke kantor besok. Sampai jumpa besok.” Kata Ji Hoon. Mi Ran pun senang akan bertemu besok lalu menutup telpnya. 

“Aku harus bertanya siapa dia agar situasi ini berjalan lancar, kan?” ucap Dong Chan penasaran.
“Tidak, kau tidak perlu bertanya.” Kata Mi Ran. Dong Chan ikir Semakin besar alasan untuk bertanya.
“Apa dia pria?”tanya Dong Chan., Mi Ran membenarkan. Dong Chan  pikir Dia pasti lebih muda dari Mi Ran. Mi Ran pun tak menyangkalnya.
“Apa dia tampan?” tanya Dong Chan, Mi Ran pikir itu pasti. Dong Chan mengeluh mendengar komentar Mi Ran.
“Kenapa pria muda dan tampan meneleponmu pukul segini?” keluh Dong chan.
“Pertanyaan macam apa itu? Jika dia pria muda dan tampan, siapa yang harus dia telepon pukul berapa?” kata Mi Ran.
“Kudengar anak-anak zaman sekarang tidak meluangkan waktu kepada wanita yang tidak dianggap serius.” Ucap Dong Chan. Mi Ran tak mengerti maksudnya.
“Kau tidak menyukainya, kan? Kenapa dia menelepon orang yang bahkan tidak dia suka untuk menghabiskan tenaganya? Aku penasaran.” ejek Dong Chan.
“Kenapa kau berpikir aku tidak menyukainya? Katakan padaku kenapa kau berpikir aku tidak menyukainya.” Keluh Mi Ran marah
“Karena kau menyukai orang lain. Kau mudah teralihkan. Bagaimana bisa kau menyukai dua orang dengan satu hati?” ucap Dong Chan.
“Kalau begitu menurutmu siapa yang kusuka?” tanya Mi Ran memancing 


Dong Chan akhirnya menghentikan mobilnya lalu  mengaku hanya bilang hal yang terpikirkan olehnya lalu mengeluh Mi Ran yang reaksinya berlebihan. Mi Ran pun hanya diam saja. Dong Chan akhirnya bertanya apakah lapar. Mi Ran mengaku sedikit lapar.
“Pulanglah dan makan bersama keluargamu. Aku akan melakukan hal yang sama..” Ucap Dong Chan. Mi Ran terlihat kesal mendengarnya. 

Sesampa dirumah, Dong Chan menjelasan Itu karena  berjanji akan makan dengan mereka hari ini jadi menyuruh Mi Ran agar segera masuk, Mi Ran pikir tidak mengatakan apa pun. Dong Chan mengaku tahu MiRan marah kepadaku karena tidak makan dengannya.
“Kau salah.” Tegas Mi Ran, Tapi Dong Chan dengan senyuman merasa dugaanya benar.
Saat itu Nam Tae dan Tuan Hwang baru saja pulang, bersama dengan Dong Hyuk. Nam Tae terlihat senang melihat Dong Chan sebagai pria krionika. Sementara Dong Hyuk kesal melihat Dong Chan sambil mengumpat  kalau Dong Chan itu yang berusia 52 tahun hanya di kertas.

Dong Hyuk akhirnya melihat dari internet tentang variety show "'Go Go 99', Hancurkan batasan usia dan memutar kembali waktu" sementara Nam Tae sedang membaca buku dengan Tuan Hwang yang tertidur dipangkuanya.  Dong Hyuk memanggil Nam Tae.
“Bisakah kau membantuku merekam video?” ucap Dong Hyuk. Nam Tae langsung berdiri. Tuan Hwang sedang tertidur langsung terbangun karena kepalanya terbentur di lantai. 

Dong Hyuk langsung memainkan alat seperti Jackie Chan sambil berteriak marah “Hei, Ma Dong Chan! Menjauhlah dari kekasihku!” dan saat itu alatnya terlempar ke arah kepala Tuan Hwang. Tuan Hwang hanya bisa melonggo terkejut. Akhirnya lukanya di kompres dengan es batu dan telur.
“Dalam drama dan film, biasanya ingatan bisa kembali saat mereka mengalami gegar otak. Hal dramatis seperti itu tidak akan terjadi sekarang, kan? Hidup tidak semudah itu. komentar  Dong Hyuk
“Tentu saja tidak. Hal seperti itu tidak akan terjadi.” Kata Tuan Hwang
“Omong-omong, jika kau punya gelar doktor, apa jurusanmu?” tanya Dong Hyuk
“Rahasia, jadi aku tidak bisa memberitahumu.Aku meminta maf” Kata Tuan Hwang. Dong Hyuk pikir Tidak apa-apa.
“Omong-omong, apa hubunganmu dengan Ma Dong Chan? Kenapa kau sangat membencinya?” tanya Tuan Hwang
“Aku tidak akan memaafkan Ma Dong Chan!” ucap Dong Hyuk penuh amarah. 


Dong Chan makan malam bersama keluarganya di restoran mengaku bersyukur Dong Ju aman. Ibunya ingin tahu apa kelihatannya Dong Ju bersama seorang pria. Dong Sik mengaku tahu pria yang dia kencani yaitu Pak Chu yang ditemuinya di pusat alkohol.
“Dia selalu berkata, "Pak Chu, Pak Chu." Dia selalu mencarinya setiap kali minum.” Ucap Dong Sik
“Jadi, dia mengencani pecandu alkohol?” kata ibu Dong Chan tak percaya. Dong Sik pikir Hanya pecandu alkohol yang mau mengencani Dong Ju.
“Untuk apa orang biasa mau mengencani pecandu sepertinya? Apa Pak Chu Sang Pecandu? Apa Memang itu novel dari abad pertengahan?” keluh Ibu Dong Chan kesal.
“Apa yang akan kita lakukan jika dia ingin menikah lagi?” tanya istri Dong Sik
“Ya. Itulah yang kucemaskan. Dia menikah seolah-olah itu hal biasa... Seolah-olah itu hobinya.” Ucap Dong Sik
“Kenapa Dong Ju menjadi seperti ini? Apa yang terjadi dalam 20 tahun terakhir? Aku tidak tahu harus bagaimana setiap kali melihatnya.” Tanya Dong Chan penasaran. Semua hanya bisa terdiam. 


Saat itu Seo Yoon dengan ponselnya mengajak Dong Cahn untuk foto, Dong Chan bingung. Seo Yoon menceritakan kalau sudah bilang kepada teman-temanku bahwa Paman manusia krionika, tapi mereka tidak percaya. Dong Chan heran kenapa temanya tak percaya.
“Apa Kau yakin bukan karena kau terlalu banyak berbohong?” kata Dong Chan.
“Tidak. Itu karena anak-anak selalu dibohongi. Mereka terluka karena kebohongan.” Jelas Seo Yoon. Dong Chan akhirnya mengajak foto bersama, setelah foto langsung memangkunya.
“Astaga. Keponakanku yang manis. Paman sudah bisa tahu orang dewasa seperti apa kamu di masa depan.” Komentar Dong Chan.
“Aku akan menjadi orang dewasa seperti apa?” tanya Seo Yoon. Dong Chan mengaku Ada seorang wanita yang mereka kenal baik
“Dan kurasa kau akan menjadi sepertinya saat dewasa.” Kata Dong Chan. Seo Yoon pikir wanita itu pasti cantik.   
“Tentu saja dia cantik.” Kata Dong Chan bahagia. Seo Yon pikir Mungkin dia hanya cantik bagi Paman.
“Ya, dia hanya perlu cantik untuk Paman.. Dia sangat cantik.” Ucap Dong Chan bahagia. Dong Sik dan istrinya hanya bisa tersenyum. 

Mi Ran sedang membersihkan lantai saat itu adiknya datang membawa buku tebal berjudul "Penafsiran Psikoanalisis Freud" lalu menatap bingung. Nam Tae bertanya pada kakaknya apakah tahu kata Freud "Anatomi adalah takdir."
“Senang kita menyewakan loteng rumah. Nam Tae menyukai dosen itu.” Kata Ayah Mi Ran.
“Dia tidak hanya tampan, tapi sangat bugar. Dia juga sangat ramah. Dia selalu memanggilku "Ibu". Kata Ibu Mi Ran bahagia.
“Apa Penyewa kita seorang dosen? Dia bukan dosen Psikologi dari kampusku, kan?” kata Mi Ran memastika
“Benar. Bagaimana kau tahu?” ucap Ibu Mi Ran dan akhirnya bergegas pergi. 

Mi Ran pergi ke rumah lamanya dan mengintip dari sela pintu lalu kaget melihat ternyata Dong Hyuk yang ada didalam rumah. Ia pun bergegas ke balkon rumah mengeluarkan ponsel karena harus memberitahu Young Sun.
“Hei, kupikir kamu harus tahu. Byung Sim ada di rumahku.” Ucap Mi Ran. Young Sun kaget mendengarnya.
“Kami menyewakan loteng rumah dan Byung Sim pindah kemari.” Jelas Mi Rna. Young Sun makin kaget. 

Mi Ran menunggu didepan rumah dengan gelisah, saat itu dari kegelapan Young Sun datang dengan wajah penuh amarah. Akhirnya Young Sun menyapa orang tua Mi Ran lebih dulu mengaku  teman Mi Ran, Ibu Mi Ran bisa mengenalinya.
“Bolehkah aku meminjam ini, Ayah?” kata Young Sun melihat pengorengan yang baru dicuci lalu keluar rumah. Mi Ran panik mengejar temanya, tapi setelah itu terdengar teriakan kesakitan dari  rumah diatap.

Di layar komputer terlihat video Dong Hyuk yang berteriak marah “Hei, Dasar 52 tahun gadungan. Menjauhlah dari kekasihku. Berhenti membuntuti kekasihku! Hei, Ma Dong Chan. Menjauhlah dari kekasihku. Kau menghancurkan hidupku! Sekarang saatnya kau maju dan bertanggung jawab!
“Apa dia Selingkuh dengan istri pria itu? Mengencani wanita bersuami?” ucap Nona So tak percaya mendengarnya.
“Dia luar biasa.” Komentar anak buah yang lain, tapi Nona Soo tak percaya kalau Dong Chan melakukan itu.
“Ayolah. Pria itu bilang kepadanya jangan ganggu kekasihnya. Itu berarti Sutradara Ma mengencani wanita yang sudah menikah.” Kata Tuan Park yakin.
“Ada apa denganmu? Berhenti mengarang cerita berdasarkan klip video konyol itu. Kenapa Dong Chan mengencani wanita yang sudah menikah? Itu konyol.” Keluh Nona So yakin kalau bukan seperti itu
“Pria itu mengirim video itu ke alamat surel resmi kita. Itu jelas menunjukkan bahwa dia menyimpan dendam besar. Bayangkan betapa marahnya dia sampai melakukan hal seperti itu.” Kata Tuan Park.
“Apa sebaiknya tidak kuhapus?” kata Nona Soo. Tuan Park pikir  Pak Kepala akan marah jadi Tindakannya benar.
“Kenapa aku harus marah?” tanya Hyun Gi masuk ruangan. 


Akhirnya Hyun Gi pergi menemui Dong Chan dengan wajah panik agar bisa melihat video dari ponselnya. Dong Chan menonton video milih Dong Hyuk yang berteriak “Hei, Dasar 52 tahun gadungan. Menjauhlah dari kekasihku.”
“Siapa yang kamu temui belakangan ini? Pria ini mengirim klip video ini ke alamat surel resmi kita. Aku tahu kau lajang selama 20 tahun. Namun meski kau sangat putus asa, jangan pernah macam-macam dengan wanita yang sudah menikah.” Ucap Hyun Gi panik. Dong Chan melihat video Dong Hyuk langsung melangkah pergi.
Di ruangan  Mi Ran membai lembaran berkas "'Go Go 99'" diatas meja, lalu beberapa orang masuk ruangan membahas Dong Chan yang  mengencani wanita yang sudah menikah, dan berkomentar kalau Dong Chan jelas terlihat seperti pemain wanita.
“Apa Menurutmu itu sebabnya dia putus dengan Kepala Na?
Mereka tampak sangat canggung saat bertemu, 20 tahun tidak mengubah apa pun.” Ucap beberapa orang. Mi Ran yang mendengarnya terlihat bingung. 

Tuan Hwang masuk ke dalam restoran, Ibu Dong Chan kaget melihat Tuan Hwang yang rapi dengan rambut yang di potong. Tuan Hwang memberikan senyumanya. Ibu Dong Chan bertanya apakah libur kemarin untuk potong rambut.
“Apa Kau menyukainya?” tanya Tuan Hwang. Ibu Dong Chan memuji kalau Tuan Hwang terlihat Manis.
“Aku akan kembali ke laboratoriumku. Aku harus mendapatkan kembali ingatanku. Kurasa tempat itu akan membantuku mengingat.” Kata Tuan Hwang duduk bersama dengan Ibu Dong Chan.
“Putraku sengaja membawamu kemari karena di sana berbahaya.” Kata Ibu Dong Chan khawatir.
“Tidak... Aku ingin menghadapinya. Ingatanku harus kembali untuk membantu putramu menjalani hidup normal.” Ucap Tuan Hwang
“Tolong lakukan apa pun untuk mewujudkannya. Aku akan melakukan apa pun untukmu.” Kata Ibu Dong Chan akhirnya setuju. 


Ass Dong Hyuk heran melihat Dong Hyuk memakai topi dan bertanya kenapa mengunakan topi. Dong Hyuk mengaku  sudah menghancurkan akal sehat dan menurutnya Setelan dan fedora jadi mirip Sirasoni, Ass mengejek Penampilan itu sama sekali tidak cocok untuknya.
Saat itu Dong Chan masuk ke ruangan dengan tatapan sinis, Dong Hyuk melihat kalau ini moment yang ditunggu dan siap-siap berkelahi.
“Kita bertarung antarpria... Ayo pukul aku. Ayo!” ucap Dong Hyuk siap memberikan kepalan tanganya.
“Apa Kau mau tampil di televisi? Pertama, lepaskan kepalanmu. Mari bicara.” Ucap Dong Chan lalu duduk disofa. Dong Hyuk bingung tiba-tiba mengajak  tampil di Acara televisi. 

Sementara Mi Ran di ruangan rapat baru melihat video Dong Hyuk yang berteriak “Menjauhlah dari kekasihku. Berhenti membuntuti kekasihku Dengarkan aku, Ma Dong Chan.” Akhirnya ia keluar kamar dan melihat Dong Chan baru saja datang.
“Maaf sudah menyebabkan masalah.” Ucap Mi Ran merasa bersalah, saat itu Dong Chanya bisa tersenyum.
Ha Young akan masuk ke gedung, di depan lobby wajahnya sedih karena meliha Dong Chan dan Mi Ran mengobrol bahkan. Dong Chan memeriksa dahi Mi Ran dan juga memegang tanganya. Ia teringat saat Dong Chan mengatakan “Aku tidak mencintaimu.” 

Sek Tuan Kim masuk ruangan dan membisikan sesuatu, Tuan Kim kaget dan langsung membuka laptopnya terlihat sebuah tulisan "Inilah kebenaran di balik Ko Mi Ran, pemagang di TBO"
Sementara Hyun Gi meminta anak buahnya  mengumumkan peserta akhir acara ini lewat surel. Pesan dari Tuan Kim masuk “Terjadi masalah. Datanglah ke ruanganku.” Saat itu juga semua ponsel berbunyi termasuk Dong Chan
"Inilah kebenaran di balik Ko Mi Ran, pemagang di TBO Ko Mi Ran adalah subjek untuk percobaan krionika"
Dong Chan mengeluh Siapa yang mengunggah ini, Di ruangan Ha Young menatap keluar jendela seperti bisa tersenyum setelah melakukan sesuatu. Di rumah, Young Sun merobek surat "Petisi Perceraian" seperti tak ingin k . Dong Hyuk   percaya rahasia Mi Ran terbuka, Ji Hoon yang membaca berita terlihat sangat shock. 


Mi Ran membaca tulisan tentang dirinya "Dia memakai koneksi untuk bekerja di stasiun televisi Stasiun televisi merahasiakan identitasnya, Inilah kebenaran di balik Ko Mi Ran, pemagang di TBO, Dia tanpa segan memanfaatkan situasinya"
Dong Chan baru selesai membacanya dan baru tersadar Mi Ran sudah tak ada ditempat duduknya. Ia pun mencari di meja Mi Ran ternyata kosong, lalu mencari dalam ruangan editing. Ternyata Mi Ran sedang sendirian sambil menangis.
“Kenapa kau terus membuatku mencarimu?” keluh Dong Chan. Mi Ran buru-buru menghapus air matanya.
“Kenapa kau menangis? Ini tidak sepertimu.” Ejek Dong Chan. Mi ran pikir Ini bukan sesuatu yang lucu.
“Aku akan melindungimu.” Kata Dong Chan. Mi Ran bingung apa itu maksudnya.
“Aku yang harus bertanggung jawab, jadi akan kulakukan apa pun untuk mencegahmu terluka. Jadi, jangan khawatir. Teruslah jalani hidupmu melakukan apa yang kau inginkan. Hanya itu yang harus kau lakukan.” Kata Dong Chan lalu menarik Mi Ran dalam pelukanya.
“Mi Ran... Maafkan aku” ucap Dong Chan merasa bersalah, Mi Ran hanya bisa diam saja.
Bersambung ke episode 10

Cek My Wattpad... Stalking 

      
Cek My You Tube Channel "ReviewDrama Korea"

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar